Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Birokrasi (Studi pada Kantor Bupati Karo, Kabupaten Tanah Karo)

(1)

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA \BIROKRASI

(Studi pada Kantor Bupati Karo, Kabupaten Tanah Karo)

SKRIPSI

Disusun dan Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Menyelesaikan Pendidikan Sarjana (S1) pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Program Studi Ilmu

Administrasi Negara

O L E H

DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU POLITIK DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2014

RESMANDO SINULINGGA 120921018


(2)

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja birokrasi pada kantor buputi karo kabaupaten tanah karo, tujuan penelitian ini adalah dan menganalisis pengaruh gaya kepemimpinan di kantor bupati kabupaten karo.

Metodologi penelitian yang digunakan adalah metode analisis regresi linear berganda, pengolahan data dilakukan dengan menggunakan SPSS 16,0 for

windows. Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai yang ada di secretariat

daerah kabupaten karo dan dijadikan sebagai sampel adalah seluruh pegawai yang berjumlah 79 orang.

Hasil penelitian ini menunjukkan variabel kepemimpinan terhadap kinerja birokrasi, berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai pada kantor bupati karo kab.karo hasil ini dilihat pada analisis regresi berganda dan koefisien determinasi, nilai R sebesar 484 berarti hubungan antara pemimpin dan pegawai sebesar 48%, artinya hubungan antara kepemimpinan terhadap kinerja birokrasi yang ada di kantor bupati kab.karo.arinysa hubungan antar variabel erat. Nilai adjusted R Squaresebesar 0,235 yang berari 23,5% kinerja pegawai dapat dijelaskan oleh pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja birokrasi, sedangkan sisanya atau 77% dipengaruhi oleh factor-faktor lain dalam penelitian ini.

Kata kunci : kinerja pegawai, pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja birokrasi


(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih karunia, kekuatan, penuntunan, serta perlindunganNya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Kesehatan, kekuatan mental, waktu, kesabaran, rejeki, dan segala faktor lain yang membuat penulis mampu menjalani dan melewati semuanya mulai dari awal sampai akhir penyusunan skripsi ini semua karena kuasa dan kekuatan dari Tuhan Yesus Kristus yang senantiasa memberi kekuatan dan penghiburan serta ketenangan dalam setiap kekuatiran yang penulis alami. Dan juga orang tua penulis yang selalu mendukung, mendoakan dan memberi semangat.

Penulisan skripsi ini merupakan sebuah karya tulis ilmiah yang disusun untuk melengkapi persyaratan memperoleh gelar Sarjana serta sebagai wahana untuk melatih diri dan mengembangkan wawasan berfikir dalam penulisan karya ilmiah ini.

Penulis mengakui bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari kesempurnaan, hal ini terjadi karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penulis dalam penulisan karya ilmiah. Namun berkat bimbingan dan arahan dari berbagai pihak maka penulisan skripsi ini dapat terselesaikan.

Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis pertama sekali ingin menucapkan kepada yang teristimewa orang tua saya tersayang, ayahanda r. sinulingga dan m br ginting yang selalu memberi pesan dan selalu mendoakan serta memberi dukungan dan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.


(4)

Penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang banyak membantu, mendorong, dan memberikan motivasi kepada penulis selama penyelesaian skripsi ini, secara khusus penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Badaruddin, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. M. Husni Thamrin Nasution, M.Si, selaku Ketua Departemen Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dra. Erlita, selaku Sekretaris Departemen Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak Drs. Kariono,M.Si, selaku dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu, tenaga, pikiran, saran dan kritik kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

5. Bapak M. Arifin Nasution, M.Si selaku dosen penguji yang memberikan kritik dan saran yang membangun dan bimbingan singkatnya yang sangat bermanfaat bagi penulis.

6. Bapak Faisal Eriza, M.Si yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk berdiskusi dan memberikan saran yang bagus untuk skripsi ini.

7. Seluruh Staf Pengajar Ilmu Administrasi Negara yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat.

8. Staf Pegawai Administrasi yang ada di Departemen Ilmu Administrasi Negara yang telah banyak membantu segala urusan administrasi sejak awal perkuliahan.


(5)

9. Kepada Bapak Welli K. Siregar, S.Kom selaku Sub Bidang Teknologi Informasi Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara yang bersedian memberikan waktu, tenaga dan pikirannya untuk membantu penulis dalam mengumpulkan data-data yang diperlukan dalam penelitian ini.

10. Kepada abang dan kakak saya terima kasih buat dukungan dan doa maupun semangatnya kepada penulis.

11. Kepada teman-teman terdekat saya, K’Timeh, Leni, Nying-nying, K’Sondang, K’Hera,riri terima kasih buat semua masukan yang briliant kepada penulis dalam penulisan skripsi ini serta semangat dan dukungan yang gak pernah bosen-bosennya.

12. Kepada sahabat kepompong, K’timeh, Leni, Nying-nying dan Anwar buat kebersamaan kita selama ini, sedih, susah, senang kita jalani bersama, di saat perkuliahan maupun ujian, terutama dalam penyusunan skripsi ini.

13. Kepada teman-teman seperjuangan, anak-anak bimbingan Pak’Kar, leni, reza, maman, terima kasih buat kebersamaan dan perjuangan kita yang saling membantu terutama dalam hal mengejar Pak’Kar.

14. Kepada sahabat saya sejak hinode Alfi Syahri, terima kasih karena telah membantu dalam penyebaran kuesioner dan memberi semangat dan curhat-curhatnya walau sampai larut malam. U’re my best friend.

15. Kepada seluruh teman-teman mahasiswa Ilmu Administrasi Negara Ekstensi 2012, terima kasih buat kebersamaan kita selama dua tahun ini, serta dukungan dan semangatnya.


(6)

16. Terakhir untuk semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini termasuk para responden yaitu pengunjung Perpustakaan Daerah Provinsi Sumatera Utara yang telah meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner, penulis mengucapkan banyak terima kasih.

Demikian ucapan terima kasih yang penulis sampaikan dan skripsi ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk perbaikan yang lebih baik kedepannya.

Medan, Juli 2014 Penulis,

Resmando Sinulingga 120921018


(7)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………. i

DAFTAR ISI ……… v

DAFTAR TABEL ……… viii

DAFTAR GAMBAR ……… xix

DAFTAR LAMPIRAN ……… xx

ABSTRAK ………... xxi

BAB I PENDAHULUAN ………... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ……… 1

1.2 Rumusan Masalah ………. 7

1.3 Tujuan Penelitian ……….. 7

1.4 Manfaat Penelitian ……… 7

1.5 Kerangka Teori………... 8

1.5.1 Kepemimpinan……… 9

1.5.1.1 Pegertian Kepemimpinan ………. 9

1.5.1.2 Gaya Dan Tipe Kepemimpinan……… 13

1.5.2 Kinerja……….. 16

1.5.3 Birokrasi……….. 18

1.5.4 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Birokrasi 22

1.6 Hipotesis……… 26

1.7 Defenisi Konsep……….. 27

1.8 Defenisi Operasional………. 28

BAB II METODE PENELITIAN ……….……….… 31

2.1 Bentuk Penelitian ……… 31


(8)

2.3 Lokasi Dan sampel……….. 31

2.4 Teknik Pengumpulam Data………. 32

2.4.1 Teknik Pengumpulan Data Primer………. 32

2.4.2 Teknik Pengumpulan Data sekunder……….. 32

2.5 Teknik Penentuan skor……….. .. 33

2.6 Teknik Analisa Data……….. 34

BAB III Deskripsi Lokasi Penelitian…….……….. 32

3.1 Gambaran Umum Di Sekteratiat Daerah Kabupaten Karo…. 35

3.2 Lokasi Penelitian ………... 35

3.3 Profil Sumber Daya Manusia………. 36

3.4 Struktur Organisasi Di Secretariat Daerah Kabupaten Karo… 40 3.5 Tugas Pokok Dan Fungsi Sekretariat Daerah Kabupaten Karo.. 40

BAB IV PENYAJIAN DATA ……….. 43

4.1 Identitas Responden ………... 43

4.2 Penyajian Data Tentang Kepemimpinan (Variabel X)….. 113

4.3 Penyajian Data Tentang Kinerja Pegawai (Variabel Y)…. 141 4.1.1 Sejarah Umum ………... 43

4.1.2 Struktur Organisasi ………... 45

4.1.3 Pencapaian Tugas, Pokok dan Fungsi serta Pelaksanaan Kegiatan ……….. 48

4.1.4 Fasilitas Layanan Badan Perpustakaan, Arsip Dan Dokumentasi Provinsi Sumatera ………….. 49


(9)

4.2 Penyajian Data ………... 64 4.2.1 Identitas Responden ………. 64 4.2.2 Distribusi Jawaban Responden Variabel

Kualitas Pelayanan ……… 66 4.3 Analisa Data ………... 153 BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan ……… 155 5.2 Saran ………... 156 DAFTAR PUSTAKA ………... 158


(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 sumber daya manusia secretariat darah kabupaten karo…. … 37 Tabel 3.2 Jumlah SDM perbidang secretariat daerah kabupaten karo. 38 Tabel 4.1 Distribusi Berdasarkan Jenis Kelamin……… 110 Tabel 4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tabel 4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Masa Kerja……… 112 Tabel 4.4 Distribusi Jawaban Responden Tentang Pemahaman

Pegawai Atas Arahan Yang Diberikan Pemimpin

Dalam Pelaksanaan Tugasnya………. 114

Tabel 4.5 Distribusi Jawaban Responden Tentang Komunikasi Dua Arah Yang Baik Antara Pemimpin Dengan Pegawai Sehingga Pegawai Paham Dengan Tugasnya Serta Hormat Dan Memiliki Sikap

Loyalitas………..

Tabel 4.6 Distribusi Jawaban Responden Tentang Kerja Sama Yang Baik Antara Pemimpin Dan Pegawainya

Dalam Menyelesaikan Tugas……… 116 Tabel 4.7 Distribusi Jawaban Respoden Tentang Cara

Pemimpin Mengarahkan Pegawinya Dengan Cara

Tidak Memaksa Atau Otoriter………. 117 Tabel 4.8 Distribusi Jawaban Reponden Tentang Cara

Pemimpin Memotivasi Pegawai Melalui Komunikasi

Yang Baik Sehingga Suasana Kerja Nyaman………….. 119 Tabel 4.9 Distribusi Jawaban Responden Tentang Pemebrian


(11)

Insentif Dalam Menigkatkan Semangat Kerja………… 120 Tabel 4.10 Distribusi Jawaban Responden Tentang Cara

Memotivasi Semangat Kerja Pegawai Melalui

Kegiatan Rekreasi Bersama……… 121 Tabel 4.11 Distribusi Jawaban Responden Tentang Cara

Memotivasi Pegawai Melalui Pemberian Promosi….. 122

Tabel 4.12 Distribusi Jawaban Responden Tentang Cara Pemimpin Memberikan Motivasi Kepada Pegawai

Melalui Pujian Dan Hadiah……….. 123 Tabel 4.13 Distribusi Jawaban Responden Tentang

Pemimpin Mencontohkan Cara Mengelola Pekerjaan Dengan Cepat Dan Tepat Kepada Pegawainya

Melalui Teknik Manajemen………. 124 Tabel 4.14 Distribusi Jawaban Responden Tentang Cara

Pemimpin Menciptakan Suasana Kerja Yang

Nyaman Dengan Menjalin Kersama Yang Baik………. 125 Tabel 4.15 Distribusi Jawaban Responden Tentang Keterlibatan

Pemimpin Membantu Pegawai Yang Mengalami

Kesulitan Dalam Melaksanakan Tugasnya……….. 126

Tabel 4.16 Distribusi Jawaban Responden Tentang

Pemimpin Yang Melibatkan Pegawai Pada Setiap

Pengambilan Keputusan……… 127 Tabel 4.17 Distribusi Jawaban Responden Tentang


(12)

Dari Pegawai……… 128

Tabel 4.18 Distribusi Jawaban Responden Tentang

Keputusan Yang Dikeluarkan Merupakan Hasil

Keputusan Bersama………. 129 Tabel 4.19 Distribusi Jawaban Responden Tentang Pengawasan

Langsung Yang Dilakukan Pemimpin Untuk

Memperkecil Kesalahan Yang Terjadi……… 131 Tabel 4.20 Distribusi Jawaban Responden Tentang Tindakan

Perbaikan Atau Pengoreksian Yang Dilakukan Pemimpin Bila Terjadi Kesalahan Dalam

Menjalankan Tugas……… 132 Tabel 4.21 Distribusi Jawaban Responden Tentang Sikap

Pemimpin Yang Menegur Langsung Pegawai Bila

Melakukan Kesalahan……… 133 Tabel 4.22 Distribusi Jawaban Responden Tentang Pemberian

Hukuman Atau Sanksi Bagi Pegawai Yang Melakukan Kesalahan Dalam Mengerjakan

Tugasnya……… 134 Tabel 4.23 Rangkuman Distribusi jawaban variabel

Kepemimpinan……… 135

Tabel 4.24 Distribusi Jawaban Responden Tentang

Kesetiaan Dan Ketaatan Pegawai Dalam Menjalankan

Tugasnya Penuh Tanggung Jawab………. 141


(13)

Pegawai Dalam Menjalankan Tugasnya

Sehingga Minim Terjadi Kesalahan……….. 142

Tabel 4.26 Distribusi Jawaban Responden Tentang Ketelitian Pegawai Dalam Menjalankan Tugasnya

Sehingga Minim Terjadi Kesalahan………. 144 Tabel 4.27 Distribusi Jawaban Responden Tentang Hasil Kerja

Yang Rapi Dan Bersih……… 145 Tabel 4.28 Distribusi Jawaban Responden Tentang

Tuntutan Untuk Mengerjakan Tugas Dengan

Cepat Dan Baik……… 145 Tabel 4.29 Distibusi Jawaban Responden Tentang Ketepatan

Waktu Dalam Menyelesaikan Tugas Yang

Diberikan……… 147

Tabel 4.30 Distribusi Jawaban Respoden Tentang

Tanggung Jawab Pegawai Atas Pekerjaanya……….. 148 Tabel 4.31 Distribusi Jawaban Responden Tentang

Kesesuaian Antara Layanan Yang Diberikan

Dengan Peraturan Yang Berlaku………. 149

Tabel 4.32 Distribusi Jawaban Responden Tentang Tindakan Pegawai Yang Menggunakan Wewenang

Dengan Sebaik-Baiknya Dalam Melaksanakan

Tugasnya……….. 150 Tabel 4.33 Distribusi Jawaban Responden Tentang Pegawai


(14)

Dan Pemimpin Berdiskusi Bila Terjadi Kesulitan

Dalam Mengerjakan Tugas……… 151

Tabel 4.34 Distribusi Jawaban Responden Tentang

Pegawai Bertukar Fikiran Dengan Pegawai Yang Lain Apabila Mengalami Kesulitan Dalam

Melaksanakan Tugas Mereka……… 152 Tabel 4.35 Distribusi Jawaban Responden Tentang

Terciptanya Suasana Kerja Sama Yang Baik Antara Pemimpin Dengan Pegawai Dengan Pegawai Dan Antar Sesame Pegawai Dalam

Melaksanakan Tugas………. 153


(15)

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja birokrasi pada kantor buputi karo kabaupaten tanah karo, tujuan penelitian ini adalah dan menganalisis pengaruh gaya kepemimpinan di kantor bupati kabupaten karo.

Metodologi penelitian yang digunakan adalah metode analisis regresi linear berganda, pengolahan data dilakukan dengan menggunakan SPSS 16,0 for

windows. Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai yang ada di secretariat

daerah kabupaten karo dan dijadikan sebagai sampel adalah seluruh pegawai yang berjumlah 79 orang.

Hasil penelitian ini menunjukkan variabel kepemimpinan terhadap kinerja birokrasi, berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai pada kantor bupati karo kab.karo hasil ini dilihat pada analisis regresi berganda dan koefisien determinasi, nilai R sebesar 484 berarti hubungan antara pemimpin dan pegawai sebesar 48%, artinya hubungan antara kepemimpinan terhadap kinerja birokrasi yang ada di kantor bupati kab.karo.arinysa hubungan antar variabel erat. Nilai adjusted R Squaresebesar 0,235 yang berari 23,5% kinerja pegawai dapat dijelaskan oleh pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja birokrasi, sedangkan sisanya atau 77% dipengaruhi oleh factor-faktor lain dalam penelitian ini.

Kata kunci : kinerja pegawai, pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja birokrasi


(16)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.

Pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan, khususnya kecakapan/ kelebihan di satu bidang sehingga dia mampu mempengaruhi orang-orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi pencapaian beberapa tujuan,Pemimpin juga dapat mempengaruhi kepuasan kerja,moral,keamanan,kualitas kehidupan kerja dan terutama tingkat prestasi suatu organisasi atau birokrasi.kemampuan dan keterampilan kepemimpinan dan pengarahan adalah factor yang penting suatu organisasi.bila organisasi dapat mendefenisikan kualitas-kualitas yang berhubungan dengan kepemimpinan untuk menyeleksi pemimpin-pemimpin yang efektif dan menigkatkan suatu organisasi.dan bila organisasi dapat didefenisikan prilaku dan teknik tersebut akan dapat dipelajari.

Pemimpin disetiap organisasi memerlukan dan mengharapkan sejumlah pegawai yang cakap dan terampil di bidang pekerjaannya,sebangai orang yang membantunya dalam melaksanakan tugas-tugas yang menjadi beban kerja unit masing-masing .dalam arti seorang pemimpin menginginkan sejumlah pegawai yang efektif dalam melakukan suatu pekerjaannya.

Suatu organisasi pada dasarnya adalah suatu bentuk kerja sama antar dua orang atau lebih,baik yang disebut organisasi maupun kelempok,tujuannya adalah mencapai sesuatu.sesuatu yang ingin dicapai itu betul-betul dapat di raih,maka tujuannya efektif.efektifitas adalah ukuran sejauh mana tujuan dapat


(17)

dicapai.efektifitas adalah suatu kontinum yang merentang dari efektif,kurang

efektif,sedang-sedang,sangat kurang,sampai tidak efektif.(Sigit,2003:2).efektifitas merupakan unsur pokok aktivitas organisasi

dalam mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditentukan sebelumnya.bila dilihat dari aspek keberhasilan pencapaian tujuan,maka efektifitas adalah memfokuskan pada tingkat pencapaian terhadap tujuan organisasi.selanjutnya ditinjau dari aspek ketepatan waktu maka efektivitas adalah tercapainya berbangai sasaran yang telah di tentukan tepat pada waktunya menggunakan sumber-sumber tertentu yang telah dialokasikan untuk melakukan berbangai kegiatan.

Sesuai dengan peraturan bupati karo nomor 176 tahun 2008 tentang tugas pokok, fungsi dan uraian tugas secretariat daerah, secretariat DPRD kabupaten karo dan pola koordinasi para asisten sekretaris daerah

Menimbang:

a. Bahwa dalam rangka pelaksanaan peraturan pemerintah nomor 41 tahun 2007 telah dibentuk organisasi dan tata kerja secretariat daerah dan secretariat dewan pergawilan daerah kabupaten karo sebagaimana ditetapkan dalam peraturan daerah kabupaten karo nomor 17 tahun 2008.

b. Bahwa dalam rangka lebih memantapkan terselanggaranya tertib administrasi sebagai upaya penigkatan peran, tugas dan fungsi, secretariat daerah dan secretariat dewan perwakilan rakyat daerah kabupaten karo maka perlu menetapkan peraturan bupati karo tentang tugas pokok dan fungsi secretariat daerah dan secretariat dewan perwakilan rakyat daerah kabupaten karo.


(18)

Mengingat:

1. Undang-undang nomor 7 tahun 1956 tentang pembentukan daerah otonom kabupaten-kabupaten dalam lingkungan daerah provinsi sumatra utara (Lembaga Negara tahun 1965 nomor 58, tambahan lembaga Negara nomor 1092).

2. Undang-undang nomor 43 tahun 1999 tentang pokok-pokok kepegawaian pengganti undang-undang nomor 8 tahun 1974(lembaga Negara tahun 1999 nomor 189, tambahan lembaran negara nomor 3890).

3. Undang-undang nomor 10 tahun 2004 tentang pembentukan peraturan perundang-undangan (Lembaga negara tahun 2004 nomor 53, tambahan lembaran Negara nomor 4389 ).

4. Undang-undang nomor 32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah (lembaga Negara tahun 2004 nomor 125,tambahan lembaran Negara nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan peraturan pemerintah pengganti undang nomor 8 tahun 2005 tentang penetapan peraturan penganti undang-undang nomor 3 tahun 2005 tentang perubahan atas undang-undang-undang-undang nomor 32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah menjadi undang-undang (lembaga Negara tahun 2005 nomor 108, tambahan lembaran Negara nomor 4548).

5. Undang-undang no 33 tahun 2004 tentang pertimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah (Lembaga negara tahun 2004 nomor 126,tambahan lembaran negara nomor 4438).

6. Peraturan pemerintah no 6 tahun 1988 tentang koordinasi kegiatan instansi vertical di daerah (lembaga negara tahun 1988 nomor, 18 tambahan lembaran negara nomor 3373).


(19)

7. Peraturan pemerintah nomor 13 tahun 2002 tentang pengangkatan pegawai negeri sipil dalam jabatan structural (Lembaga negara tahun 2002 nomor 33, tambahan lembaran negara nomor 4194).

8. Peraturan pemerintah nomor 09 tahun 2003 tentang kewenangan pengangkatan, pemindahan dan pemberhentian pegawai negeri sipil (lembaga negara tahun 2003 nomor 15, tambahan lembaran negara nomor 4263).

9. Peraturan pemerintah nomor 38 tahun 2007 tentang pembagian urusan pemerintahan antara pemerintah,pemerintah provinsi dan pemerintahan daerah kabupaten/kota ( lembaga negara tahun 2007 nomor 82, tambahan lembaran negara nomor 4737).

10. Peraturan pemerintahan nomor 41 tahun 2007 tentang organisasi perangkat daerah (lembaran negara tahun 2007 nmor 89, tambahan lembaran negara nomor 4741).

11. Peraturan daerah kabupaten karo nomor 17 tahun 2008 tentang organisasi dan tata kerja sekretariat daerah dan sekretariat dewan perwakilan daerah kabupaten karo.

Menetapkan:

Peraturan bupati tentang tugas pokok,fungsi dan uraian tugas sekretariat daerah dan sekretariat dewan perwakilan rakyat daerah kabupaten karo bab I ketantuan umum pasal 1.

Dalam peraturan daerah ini dimaksud dengan:

1. Daerah otomom adalah daerah dan merupakan kesatuan masyarakat hokum yang mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang mengatur dan


(20)

mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam system Negara kesatatuan republik Indonesia.

2. Otomomi daerah adalah hak,wewenang dan kewajiban daerah otomom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintah dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

3. Pemerintah daerah adalah bupati dan perangkat daerah sebagai unsur peyelenggara pemerintah daerah.

4. Pemerintah daerah adalah peyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan DPRD menurut azas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistim dan prinsip Negara kesatuan Republik Indonesia.

5. Bupati adalah bupati karo.

6. Wakil bupati adalah wakil bupati karo.

7. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang disingkat DPRD dan selanjut nya disebut dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Karo.

8. Sekretaris daerah adalah sekretaris daerah kabupaten karo yang selanjutnya disebut sekdakab.

9. Asisten adalah asisten sekretaris daerah kabupaten karo. 10. Staf ahli adalah staf ahli bupati.

11. Perangkat daerah kabupaten adalah unsur pembantu kepala daerah dalam penyelenggaraan pemerintah daerah yang terdiri dari sekretariat daerah,sekretariat DPRD,Dinas daerah,lembaga teknis daerah,kecamatan dankelurahan.


(21)

12. Sekretariat daerah adalah sekretariat daerah kabupaten karo yang selanjutnya disebut setdakab.

13. Sekretariat DPRD adalah sekretariat dewan perwakilan rakyat daerah kabupaten karo yang selanjutnya disebut setwan.

Di samping itu juga bupati berperan penting dalam penigkatan kinerja birokrasi/organisasi terutama mendorong karyawan untuk lebih menyadari arti penting hasil usaha,meningkatkan kebutuhan karyawan yang lebih tinggi seperti harga diri dan aktualisasi diri dan dalam mempengaruhi,memotivasi bawahannya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh pemimpin.

Seorang Pegawai harus seefektif mugkin di dalam menjalankan pekerjaanya .namun kenyatannya,sering sekali pegawai yang tidak bekerja tidak efektif sebangai mana mestinya.misalnya saja para pengawai sering sekali datang terlambat masuk kerja dari jam masuk yang telah ditetapkan.meniggalkan kantor pada saat jam kerja serta kurang tanggap dalam melaksanakan tugas yang telah di berikan kepada pewagai.selain itu juga fasilitas-fasilitas pendukung bagi para pengawai dalam menunjang pekerjaan mereka sangat terbatas ,sehingga para pengawai sering lambat dalam menyelesaikan pekerjaan mereka dan kurang memuaskan.disinilah dituntut peran seorang pemimpin dalam ini pada bupati dalam mengelola para bahawanya agar mereka lebih efektif dalam melaksanakan tugas-tugas dan bertanggung jawab penuh serta pengawai lebih tanggap lagi terhadap pekerjaan yang telah di wewenangkan kepada bawahan.

Untuk mencapai efektifitas kerja yang diiginkan,pemimpin harus menjalankan peran dan tugasnya dengan cara memotivasi para mereka pengawainya ,memberikan penghargaan bagi mereka pengawai yang berprestasi


(22)

dalam melaksanakan tugas mereka dibidangnya,dan juga selalu berkomunikasi ke para pengawai apa yang menjadi kebutuhan pengawai,dan selalu mengayomi para bahawan dengan bijaksana,dan agar para pengawai menyadari bahwa mereka memang dibutuhkan dan saling membutuhkan satu sama lain dan tidak dibeda-bedakan,sehingga mereka mengerjakan pekerjaan mereka dengan sungguh sungguh dan efektif,demi kemajuan bersama gaya .pemimpin juga dibutuhkan untuk mengontrol kegiatan para pengawai apakah berjalan dengan tujuan yang ingin dicapai atau tidak.Bupati dan bawahannya harus saling bekerja sama dalam mencapai tujuan yang telah menjadi rencana yang telah ditetapkan sebelumnya.masing-masing mereka haruslah menyadari tugas dan tanggung jawabnya agar pencapaian tersebut mencapai kata sempurna.

Berdasarkan latar belakang diatas,maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul, Pengaruh Gaya Kepemimpin Terhadap

Kinerja Birokrasi. (Studi Pada Kantor Sekretariat Kabupaten Karo)”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas ,yang menjadi permasalahan dalam penelitian diatas yaitu:“ Seberapa Besar Pengaruh Kepemimpinan

Terhadap Kinerja Birokrasi Di Sekretariat Daerah Kabupaten Karo?”

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian yang dilakukan terhadap suatu masalah pada dasarnya memiliki tujuan penelitian yang ingin dicapai.adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah:


(23)

1. Untuk mengetahui gaya kepemimpinan di sekretariat Kabupaten Karo. 2. Untuk mengetahui kinerja birokrasi di sekretariat kabupaten karo.

3. Untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja birokrasi di sekretariat Kabupaten Karo.

1.4 Manfaat penelitian

Manfaat yang ingin diharapkan dari dilaksanakannya penelitian ini adalah:

A.Secara Teoritis

Hasil penelitian tentang pengaruh gaya pemimpin terhadap kinerja birokrasi di kabupaten karo ini,diharapkan bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan dapat menambah wawasan lebih dalam lagi terhadap gaya kepemimpinan yang ada pada sekretariat daerah kabupaten karo.

B.Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan bagi kepemerintahan khusunya pengaruh gaya pemimpin terhadap kinerja birokrasi di sekretariat kabupaten karo/ bupati.

1.5 Kerangka Teori

Kerlinger mengatakan bahwa teori adalah serangkaian asumsi,konsep,konstruksi,defenisi,dan proposisi untuk menerangkan suatu phenomena social secara sistematis dengan cara merumuskan hubungan antar konsep(Singarimbun,1989:37).sementara itu dalam bidang administrasi Hoy dan Miskel(dalam Sugiyono,2008:43) mengemukakan:


(24)

“Theory is a set of interrelated concepts,assumptions,and generalizations that systematically describes and explains regularities in behavior in organizations”.

(teori adalah seperangkat konsep,asumsi,dan generalisasi yang dapat digunakan untuk mengungkapkan dan menjelaskan prilaku dalam berbagai organisasi)

Kerangka teori adalah bagian dari penlitian,tempat peneliti memberikan penjelasan tentang hal-hal yang berhubungan dengan variable pokok,sub variable atau pokok masalah yang ada dalam penelitian (Arikunto,1999:92).

Sebangai dasar untuk menganalisis masalah maka diperlukan adanya landasan teoritis yang dapat membantu dalam memecahkan persoalan.untuk memperoleh gambaran mengenai hal yang akan dibahas dan untuk memahami semua persoalan serta mengungkapkan secara sistematis dan rasiona,maka perlu dirumuskan kerangaka pemikiran sebangai berikut.

1.5.1 Kepemimpinan

1.5.1.1 Pengertian Kepemimpinan

Kepemimpinan berasal dari kata pemimpin yang berarti seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan khususnya kecakapan dan kelebihan di suatu bidang sehingga dimampu mempengaruhi orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas tertentu demi tercapainnya suatu maksud dan tujuan.(Kartono,1993:76)

Kepemimpinan pada dasarnya mempunyai pokok pengertian sebangai sifat,kemampuan,proses dan atau konsep yang akan dimiliki oleh seseorang sedemikian rupa sehingga diikuti,dipatuhi,dihormati sehingga orang lain bersedia


(25)

dengan penuh keikhlasan melakukan perbuatan atau kegiatan yang dikehendaki pemimpin tersebut.Kepemimpinan dapat timbul apabila terdapat factor-faktor yang saling mempengaruhi satu sama lain.faktor-faktor tersebut meliputi orang-orang bekerja dari sebuah posisi organisatoris,dan timbul dalam suatu situasi yang spesifik.(Winardi,2000:48)

Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain,dalam hal ini para bawahannya sedemikian rupa,sehingga orang lain itu mau melakukan kehendak pemimpin meskipun secara pribadi hal itu tidak disenanginya.(Siagian,2002:62).

Menurut Hasibuan (2003:170) “Kepemimpinan adalah cara seorang pemimpin mempengaruhi perilaku bawahan agar mau bekerja sama dan bekerja secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan organisasi”.

Kepemimpinan sama halnya seperti manajemen yang dinyatakan oleh (Stoner,James.1982:294) bahwa kepemimpinan manjerial didefenisikan sebagai suatu proses pengarahan dan pemberian pengaruh pengaruh pada kegiatan-kegiatan dari kelompok anggota yang saling berhubungan tegasnya.Ada 3 implikasi penting dan defenisi tersebut:

Pertama,kepemimpinan menyangkut orang lain bawahan atau pengikut.kesedian mereka untuk menerima pengarahan dari pemimpin,para anggota kelompok membantu menentukan status/kedudukan pemimpin dan membuat proses kepemimpinan berjalan.

Kedua kepemimpinan menyangkut suatu pembagian kekuasaan yang tidak seimbang diantara para pemimpin dan anggota kelompok para pemimpin


(26)

mempunyai wewenang untuk mengarahkan kegiatan para anggota kelompok tetapi anggota kelompok tidak dapat mengarahkan kegiatan-kegiatan pemimpin secara tidak langsung melalui sejumlah cara.

Ketiga,pemimpin mampu mempengaruhi bawahannya untuk melakukan apa yang harus diperbuat dan bagaimana cara melaksanakannya.dari ketiga penjelasan di atas tentang defenisi kepemimpinan maka dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang untuk mempengaruhi orang-orang lain agar bekerja mencapai tujuan dan sasaran.

Berbeda dengan pendapat stoner ada beberapa pendapat para ahli lainnya yang mengartikan tentang pegertian kepemimpinan.para ahli tersebut memberikan defenisi kepemimpinan yang cukup representative di antaranya:

1. Koontz & O’donnel, mendefinisikan kepemimpinan sebagai prosesmempengaruhi sekelompok orang sehingga mau bekerja dengan sungguh-sungguh untuk meraih tujuan kelompoknya.

2. Wexley & Yuki (1977), kepemimpinan mengandung arti mempengaruhi oranglain untuk lebih berusaha mengarahkan tenaga, dalam tugasnya atau merubahtingkah laku mereka.

3. Georger R. Terry, kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi orang-oranguntuk bersedia berusaha mencapai tujuan bersama.

4. Fiedler (1967), kepemimpinan pada dasarnya merupakan pola hubunganantara individu-individu yang menggunakan wewenang dan pengaruhnyaterhadap kelompok orang agar bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan.


(27)

5. John Pfiffner, kepemimpinan adalah kemampuan mengkoordinasikan danmemotivasi orang-orang dan kelompok untuk mencapai tujuan yang dikehendaki.

6. Davis (1977), mendefinisikan kepemimpinan adalah kemampuan untukmengajak orang lain mencapai tujuan yang sudah ditentukan dengan penuhsemangat.

7. Ott (1996), kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai proses hubungan antarpribadi yang di dalamnya seseorang mempengaruhi sikap, kepercayaan, dankhususnya perilaku orang lain.

8. Locke et.al. (1991), mendefinisikan kepemimpinan merupakan proses membujuk orang lain untuk mengambil langkah menuju suatu sasaran.

9. Istianto (2009:87) dalam bukunya Manajemen Pemerintahan, ada beberapa definisi kepemimpinan yang dapat mewakili tentang kepemimpinan, yaitu sebagai berikut :

1. Kepemimpinan adalah suatu kegiatan dalam memimpin sedangkan pemimpin adalah orangnya yang memiliki kemampuan untuk mempengaruhi orang lain sehingga orang lain tersebut mengikuti apa yang diinginkannya. Oleh karena itu pemimpin harus mampu mengatur dan mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan bersama.

2. Kepemimpinan adalah dimana seorang pemimpin harus mampu mengatur dan mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan bersama.


(28)

3. Kepemimpinan merupakan subjek yang penting di dalam manajemen dan ilmu administrasi karena kepemimpinan terkait dengan hubungan antara atasan dan bawahan di dalam organisasi.

4. Kepemimpinan merupakan proses berorientasi kepada manusia dan dapat diukur dari pengaruhnya terhadap perilaku organisasi.

5. Kepemimpinan pemerintahan adalah sikap, perilaku dan kegiatan pemimpin pemrintahan di pusat dan daerah dalam upaya mencapai tujuan penyelenggaraan pemerintahan negara.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan merupakan proses mempengaruhi yang dilakukan oleh seseorang dalam mengelola anggota kelompoknya untuk mencapai tujuan organisasi melalui proses komunikasi yang jelas. Proses mempengaruhi ini tentunya tidak paksaan,namun disertai dengan pemberian motivasi sehingga sehingga seorang pemimpin itu mampu berinteraksi dan menginspirasikan tugas dan bawahannya dengan menerapkan teknik-teknik tertentu.pemimpin juga harus menerapkan bagaimana gaya kepemimpinannya seperti bagaimana kebiasaan berkomunikasi antara bawahanya,memiliki khas tersendiri pada gaya kepemimpinannya yang berbeda dengan pemimpin-pemimpin yang lainnya agar di antara pemimpin dan bawahanya selalu saling memahami apa yang menjadi tujuan organisasi tersebut.

1.5.1.2 Gaya Dan Tipe Kepemimpinan

Pemimpin itu mempunyai sifat,kebiasaan,temperamen,watak dan keperibadian sendiri yang unik dan khas,sehingga tingkah laku dan gaya yang


(29)

membedakan dirinya dengan orang lain.gaya hidupnya pasti mewarnai perilaku dan tipe kepemimpinannya.

Menurut Nawawi (1992:83) bahwa apabila aktivitas kepemimpinan dipilih-dipilih,maka akan terlihat gaya kepemimpinan dengan polanya masing-masing.gaya kepemimpinan ini gilirannya ternyata merupakan dasar dalam membedakan atau mengklasifikasikan tipe kepemimpinannya.

Dari berbangai studi tentang kepemimpinan,diketaui ada beberapa gaya kepemimpinan yang paling umum dikenal,yaitu:

1.Gaya Tipe Kepemimpinan Demokratis

Gaya dan tipe kepemimpinan demokratis adalah kepemimpinan yang berorientasi pada manusia dan memberikan bimbingan yang efektif kepada para bawahannya.terdapat kordinasi pekerjaan pada semua bawahannya,dengan penekanan rasa tanggung jawab dan kerja sama yang baik.ia rela dan mau melimpahkan wewenang pengambilan keputusan kepada bahwannya sedemikian rupa tanpa kehilangan kendali organisasionalnya,dan tetap bertanggung jawab atas tindakan para bahwahannya berbuat kesalahan dan tidak serta merta bersifat menghukum atau mengambil tindakan punitive.

2.Gaya Tipe Kepemimpinan Kharismatik

Gaya dan tipe kepemimpinan kharismatik memiliki kekuatan energy,daya tarik dan pembawaan yang luar biasa untuk mempengaruhi orang lain,sehingga ia mempunyai pengikut yang sangat besar jumlahnya.terlepas dari apakah dia berfungsi sebangai pemimpin formal atau informal,ia memiliki daya tarik yang


(30)

kuat bagi orang lain,sehingga orang lain itu bersedia mengikutinya tanpa selalu bisa menjelaskan apa penyebab kesediaan itu.para pakar belum sepakat tentang factor-faktor yang menjadi magnit tersebut.later belakang biografikal,kekayaan dan penampilan mugkin itu berperan ,akan tetapi mungkinjuga tidak.karena ketidak mampuan para ahli mengidentifikasi factor-faktor yang penyebab yang dominan,akhirnya hanya ditekankan bahwa seorang pemimpin yang kharismatik memiliki “kekuatan supranatural”yang tidak dimiliki orang lain.

3.Gaya Dan Tipe Kepemimpinan Leissez Faire

Gaya dan tipe kepemimpinan ini adalah gaya dan tipe kempemimpinan yang “aneh”dimana seseorang dikatakan pemimpin,namun pada praktisnya tidak memimpin.ini dapat dilihat dari gaya kepemimpinan yang santai,karena berangkat dari pandangan bahwa organisasi tidak memiliki masalah yang serius,dan kalau pun ada selalu dapat dikemukakan penyelesaiannya.ia juga tidak senang mengambil resiko dan lebih cenderung pada mempertahankan status quo.seorang pemimpin yang bergaya dan bertipe ini senang melimpahkan wewenang kepada bawahannya dan lebih menyenangi situasi bahwa para bawahlah yang mengambil keputusan,dan keberadaannya dalam organisasi lebih bersifat suportif.

4.Gaya Dan Tipe Paternalistic

Gaya dan tipe kepemimpinan paternalistic merupakan kepemimpinan yang bersifat kebapakan,namun bukan tipe ideal dan bukan tipe yang didambakan.seorang pemimpin paternalistic,senang menonjolkan keberadaan dirinya sebagai simbol organisasi dan memperlakukan bawahannya sebagai


(31)

orang-orang yang belum dewasa .ini tidak akan mendorong kemandirian bawahannya karena tidak ingin membuat kesalahan.terkait dengan itu,maka pemimpin paternalistic akan bersifat terlalu melindungi,itikatnya memang baik,tetapi prakteknya akan negative.karena itu tidak akan mendorong para bawahannya untuk mengambil resiko disebabkan takut akan timbul dampak negative pada organisasi,dalam mengambil keputusan,pemimpin paternalistic menjadi pusat pengambil keputusan,dimana pelimpahan wewenang untuk mengambil keputusan pada tingkat yang lebih rendah dalam organisasi tidak akan terjadi.

5.Gaya Dan Tipe Kepemimpinan Otoriter

Kepemimpinan otoriter,mendasarkan diri pada kekuasaan dan paksaan yang mutlak harus dipatuhi.setiap perintahdan kebijakan ditetapkan tanpa berkonsultasi dengan bawahan terlebih dahulu.pemimpin dan bergaya bertipe otoriter selalu berdiri jauh dari anggota kelompoknya,dan ia senantiasa memiliki kekuatan absolute dan tunggal,pada kondisi dan situasi yang sikap dan prinsipnya kaku.penonjolan diri yang berlebihan sebangai simbol keberadaan organisasi,hingga cenderung bersikap bahwa dirinya adalah organisai adalah identik.dalam menentukan dan menerapkan disiplin organisasi begitu keras dan menjalankannyadengan sikap kaku,pemimpin bergaya bertipe inijuga tidak dapat dikeritik,bawahannya juga tidak dapat kesempatan untuk memberikan saran maupun pendapat.apabila pemimipin ini sudah mengambil keputusan,biasanyakeputusan itu bentuk perintah dan bawahannya hanya melaksanakan saja.


(32)

Setelah mengetahui berbangai gaya kepemimpinan,maka pertanyaan yang timbul adalah:Gaya tipe kepemimpinan manakah yang lebih baik dalam suatu organisasi atau birokrasi? untuk menjawab semua pertanyaan itu memang sulit,karena tidak ada gaya kepemimpinan yang terbaik dan dominan untuk semua situasi.perlu mugkin adanya seorang pemimpin tipe bergaya otoriter dalam suatu situasi yang tertentu dalam menegaskan suatu kegiatan dalam organisasi walaupun ia sebenarnya adalah pemimpin bergaya demokratis. Hal ini disebabkan karena kepemimpinan dipengaruhi oleh beberapa factor seperti tujuan dan pengigkut seperti bawahannya,organisasi dan situasi yang ada sehingga tidak ada gaya kepemimpinan yang mutlak baik atau buruk,karena setiap tipe gaya kepemimpinan memiliki daya tarik masing-masing dan memiliki kelemahan-kelemahan dalam gaya kepemimpinan. Dan karena itu,maka dalam rangka mempersoalkan gaya-gaya kepemimpinan,hendaknya jangan beranggapan seorang pemimpin harus tetap konsisten untuk mempertahankan serta tegas dalam memberikan sanksi kepada mereka pengawai yang telah melanggar peraturan yang telah ditetapkan atau para pengawai tidak bekerja efektif.dengan demikian para pengawai akan bersemangat dalam melaksanakan pekerjaan akan memiliki kesegaran terhadap pemimpinnya sehingga apa yang telah ditetapkan sebangai tujuan dari organisasi dapat tercapai dan dapat memuaskan masyarakat.

1.5.2 kinerja

Kinerja berasal dari kata-kata job performance dan disebut juga actual

performance atau prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang telah dicapai


(33)

“suatu yang dicapai”atau prestasi yang dicapai akan diperlihatkan sehingga kinerja dapat diartikan sebangai prestasi kinerja oleh individu perusahaan.Menurut Simamora (2003:45)kinerja adalah ukuran keberhasilan organisasi dalam mencapai misinya.

Menurut (Simanjuntak,Payaman J.2005:11) yang mengemukakan kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu.menurut (Tika.2006:121) bahwa kinerja merupakan sebagai hasil-hasil fungsi pekerjaan/kegiatan seseorang atau kelompok dalam suatu organisasi yang dipengaruhi oleh beberapa factor untuk mencapai tujuan organisasi dalam periode waktu tertentu.kinerja birokrasi/perusahaan adalah tingkat pencapaian hasil dalam rangka mewujudkan tujuan perusahaan/birokrasi.manajemen kinerja adalah keseluruhan kegiatan yang dilakukan untuk menigkatkan kinerja perusahaan atau organisasi,termasuk kinerja masing-masing individu dan kelompok kerja di organisasi tersebut.

Dengan adanya aktivitas gambaran kinerja maka kemampuan seseorang pegawai dapat diukur kemampuan dan profesionalitas kerjanya jika dilihat dari konsep totalitas kinerja diatas perlu dilengkapi juga dengan dimensi kualitas yang bersifat strategis dalam konteks pelayanan administrasi yang seutuhnya,yaitu kerja professional,intelektual serta disiplin dan efesien dalam bekerja.

Dan pencapaian kinerja mempunyai syarat-syarat efektif data atau informasi yang berkaitan dengan indicator yang bersangkutan,harus cukup fleksibel dan sensitife terhadap perubahan atau penyesuaian pelaksanan dan hasil


(34)

pelaksanaan kegiatan kerja dalam organisasi,pencapaian tugas penting dan berguna untuk menunjukkan keberhasilan memasukan,serta mengeluarkan hasil dan manfaat.spesifik jelas sehingga dapat dipahami dan tidak ada kemungkinan kesalahan dalam interpretasi penyelesaian kerja.

Dan dari pengertian di atas maka dapat dikatakan bahwa kinerja adalah kombinasi dari kemampuan,usaha dan kesempatan yang dapat dinilai dari hasil kerjanya yang diproleh selama periode waktu tertantu dan meliputi elemen-elemen seperti kuantitas dari hasil kehadiran dan kemampuan bekerja sama.

1.5.3 Birokrasi

Max Weber (1864-1920) seorang ahli sosiologi Jerman, merupakan salah satu perintis utama studi mengenai organisasi. Weber hidup dalam situasi masyarakat yang penuh perubahan. Pada masa itu Eropa terjadi hidup situasi masyarakat yang penuh perubahan. Pada masa itu Eropa terjadi peningkatan besar-besaran dalam proses industrialisasi serta dalam penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi. Weber merupakan salah satu diantara beberapa pemikir yang menaruh perhatian besar pada perubahan-perubahan tersebut.

Konsep Weber yang paling monumental adalah analisisnya mengenai tipe ideal birokrasi yang kemudian menempatkannya sebagai salah satu tokoh terpenting di antara banyak perintis Teori Organisasi. Konsep Weber tentang birokrasi sangat berbeda dengan pandangan umum yang melihat sisi negatip dari birokrasi. Weber mengkonsepsikan birokrasi sebagai tipe ideal, yang dalam kenyataannya tidak akan pernah dijumpai satu birokrasi pun yang memiliki kesamaan secara sempurna dengan tipe idealnya Weber.


(35)

Tipe ideal birokrasi menurut Weber adalah yang memiliki prinsip-prinsip:

a. Peraturan atau aturan yang ada di dalam birokrasi sangat jelas dan tegas sekali untuk menegakkan ketertiban dan kelangsungannya.

b. Terdapat ruang lingkup kompetensi yang jelas serta memiliki kewenangan untuk melaksanakan tugas dan pekerjaan yang merupakan aspek integral dari birokrasi.

c. Sumber dari otoritas atau kewenangan adalah keterampilan teknis, kompotensi dan keahlian (expertise) agar dapat dipromosikan pada suatu jabatan/posisi tertentu.

d. Para pelaksana atau staf administrasi secara tegas dipisahkan dari para pemilik modal atau alat produksi agar pimpinan dapat membuat keputusan yang rasioal dan obyektif.

e. Prinsip hirarki menunjukkan bahwa tiap-tiap bagian yang lebih rendah posisinya selalu berada di bawah perintah dan selalu di bawah pengawasan dari posisi yang lebih tinggi sehingga garis komunikasi lebih bersifat vertikal.

f. Tindakan-tindakan, keputusan-keputusan, dan aturan-aturan semuanya diadministrasikan dan diarsipkan secara tertulis.

g. Proses pelaksanaan fungsi organisasi merupakan sesuatu yang dapat diketahui oleh siapapun dan bersifat terbuka bagi publik.


(36)

1. Prinsip Struktural

Prinsip struktural menunjukkan beberapa hal penting, yaitu:

a. pekerjaan dirancang tidak bersifat emosional tetapi efisien dan memiliki tingkat konflik kepentingan yang minimum.

b. segala sesuatu kemudian menjadi bersifat umum dan tegas. Fungsi-fungsi dirumuskan dengan tegas dan jelas, orang-orang yang ada dalam birokrasi dapat disalingtukarkan pada posisi yang tepat.

Prinsip ini memang memberikan penekanan penting pada aspek struktural dan aspek administrasi dari organisasi, tetapi hanya memberikan sedikit perhatian yang amat kecil pada aspek manusia yang berada dalam organisasi, yang melakukan tugas atau pekerjaan.

2. Prinsip Prosesual

Akar dari model birokrasi sebagaimana dikemukakan oleh Weber adalah pada konsep otoritas dan kekuasaan yang sah untuk melakukan kontrol. Posisi-posisi dalam organisasi memberikan kepada orang-orang yang menduduki posisi tersebut hak dan tanggung jawab. Dalam pandangan Weber terdapat 3 sumber otoritas yang dimiliki seseorang, yaitu otoritas tradisional, otoritas kharismatik, dan otoritas birokratis. Pimpinan dalam organisasi memiliki sumber otoritas pada keahlian dan keterampilan tertentu.

Dalam pandangan Weber, jika suatu organisasi memiliki dasar-dasar berupa prinsip-prinsip sebagaimana dikemukakan tersebut di atas, maka organisasi


(37)

tersebut akan dapat mengatasi ketidakefisienan dan ketidakpraktisan yang sangat tipikal yang ditemukan pada banyak organisasi pada masa itu. Weber juga melihat bahwa birokrasi merupakan bentuk paling efisien dari suatu organisasi dan merupakan instrumen yang paling efisien dari kegiatan administrasi berskala besar. Jika orang membicarakan tentang organisasi, maka akan selalu kembali pada analisis dan pemikiran Weber.

Bagi Weber (dalam widjaja,1993:24)pegertian birokrasi adalah sebagai salah satu otorita yang ditetapkan secara rasional oleh berbangai peraturan,serta menurut Fritz Morstein Marx(dalam Widjaja,1993:24)birokrasi dianggap sebagai tipe organisasi yang diperlukan pemerintahan modern utuk pelaksanaan tugas-tugasnya yang bersifat spesialisasi dilaksanakan di dalam system administrasi dan khusunya oleh aparatur pemerintah.Menurut Dennis H Wrong(dalam Widjaja.1993:24)birokrasi organisasi diangkat sepenuhnnya untuk mencapai tujuan suatu tertentu dan berbangai ragam tujuan,ia sebagai organisasi secara hirearki dengan jalinan komando yang tegas dari atas ke bawah,ia menciptakan pembagian pekerjaan yang jelas menugasi setiap organisasi dengan tujuan yang spesifik;peraturan umum dan ketentuan-ketentuan umum yag menentukan semua sikap dan usaha untuk mencapai tujuan;karyawan dipilih terutama berdasarkan kompetisi dan keterlatihannya;kerja dalam birokrasi cenderung merupaka seumur hidup.

Berdasarka beberapa pendapat dari beberapa pakar di atas dapat disimpulkan bahwa birokrasi adalah keseluruhan organisasi pemerintah yang disusun berdasarkan pembagian tugas,hirearki yang jelas dimaksudkan untuk mengorganisasikan secara teratur suatu pekerjaan yang harus dilakukan oleh


(38)

bayak orang dalam upaya untuk mencapai suatu tujuan tertentu dan berbagai tujuan.

Birokrasi mengadakan beberapa fungsi yang sangat kuat yang sering sekali diketahui sebagai hal-hal yang menguntungkan dalam organisasi.hal ii meliputi fungsi-fungsi sebagai berikut (Herbert G.Hicks,1986:224):

1. Spesialisasi,birokrasi menggunakan spesialisasi untuk mencapai penigkatan produktifitas.birokrasi memugkinkan seseorang menjadi spesialisasi di bidang mana ia mempunyai keahlian.birokrasi mengizinkan tingkatan pekerja utama memiliki spesialisasi dan demikian pula pada tingkatan manajer di mana hal itu sama-sama diperlukan.

2. Strukutur,birokrasi memberikan bentuk atau segi pembentuk pada suatu orgaisasi yaitu denga jalan membuat strukutur nya. Dalam hal ini terdapat suatu hirearki pimpinan yang bertanggung jawab pada setiap tingkatan bagi kegiatan unit-unit bawahannya.konsep dari suatu struktur organisasi sering sekali telah menjadi demikian pentignya yang dapat diketahui sebagai organisasi itu sendiri.

3. Kemugkinan meramalkan dan kestabilan.kekuasaan pengaturan, penyusunan, aspek-aspek professional dan unsur-unsur birokrasi lainnya yang memugkinkannya untuk memberikan ramalan yang mantap dan ke stabilan bagi suatu organisasi.birokrasi merupakan suatu sarana yang baik untuk pencapaian kestabilan pada pengalaman yang berharga dan birokrasi yag membantu dalam usaha mencapai apa saja yang diramalkan dan yang ditentukan.

4. Rasionalitas.birokrasi membawa kerasionalan pada suatu organisasi. Dalam suatu birokrasi,keputusan dibuat menurut tujaun (tidak berat sebelah)dan


(39)

sacera umum menyetujui criteria,tidak dengan perubahan pikiran yang tiba-tiba,yang bertigkah,ataupun mendukung suatu pihak.

Demokrasi .birokrasi itu menunjang demokrasi dengan penekanannya pada kompetensi teknis sebagai basis utama untuk memproleh dan mempertahankan suatu pekerjaan atau jabatan,karena adanya kesempatan untuk di didik,dipergunakan,dipilih utuk suatu pekerjaan atau jabatan adalah terbuka bagi semua penduduk,berarti bagi suatu tingkatan demokrasi pada dasarnya sudah tercapai.

1.5.4 Pengaruh Gaya Pemimpin Terhadap Kinerja Birokrasi.

Pemimpin pada umumnya menjelaskan bagaimana untuk menjadi pemimpin yang baik, gaya dan sifat yang sesuai dengan kepemimpinan serta syarat-syarat apa yang perlu dimiliki oleh seorang pemimpin yang baik. Meskipun demikian masih tetap sulit untuk menerapkan seluruhnya, sehingga dalam prakteknya hanya beberapa pemimpin saja yang dapat melaksanakan kepemimpinannya dengan baik dan dapat membawa para pengikutnya kepada keadaan yang diinginkan. Kepemimpinan dapat dikategorikan sebagai ilmu sosial terapan (applied social sciences). Hal ini didasarkan kepada pemikiran bahwa kepemimpinan dengan prinsip-prinsipnya mempunyai manfaat langsung terhadap upaya mewujudkan tujuan suatu organisasi.

Kepemimpinan seperti halnya ilmu-ilmu yang lain, mempunyai berbagai fungsi antara lain, menyajikan berbagai hal yang berkaitan dengan permasalahan dalam kepemimpinan dan memberikan pengaruh dalam menggunakan berbagai pendekatan dalam hubungannya dengan pemecahan aneka macam persoalan


(40)

yang mungkin timbul dalam ekologi kepemimpinan. Kepemimpinan sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan, yang mempunyai peran penting dalam rangka proses administrasi. Hal ini didasarkan kepada pemikiran bahwa peran seorang pemimpin merupakan implementasi atau penjabaran dari fungsi kepemimpinan. Fungsi kepemimpinan merupakan salah satu di antara peran administrator dalam rangka mempengaruhi orang lain atau para bawahan agar mau dengan senang hati untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.

kinerja pada dasarnya mempunyai pokok pengertian sebangai sifat,maupun proses,dan atau konsep yang dimiliki oleh seseorang sedemikian rupa sehingga diikuti,dipatuhi,dihormati oleh orang lain dengan penuh keikhlasan melaukan perbuatan atau kegiatan yang telah di kehendaki seorang pemimpin tersebut.

Suatu organisasi akan berhasil atau gagal sebangian besar ditentukan oleh pemimpin.hal ini dapat dilihat bahwa bagaimana seorang pemimpin dalam bersikap dan bertindak dalam membawa suatu organisasi.cara sikap dan bertindak dapat dilihat dari melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan.suatu ungkapan menurut para ahli mengatakan bahwa pemimpinlah yang bertanggung jawab atas kegagalan pelaksanaan suatu kegiatan atau pekerjaan.hal ini merupakan ungkapan yang mendudukkan posisi pimpinan dalam suatu instansi pemerintah khususnya,pada posisi yang sangat penting,dimana dalam hal ini pemimpin yang berada di sekretariat daerah tersebut yang bertanggung jawab kepada Bupati, Bupati bertugas untuk menjalankan tugas dan fungsinya yang ada di birokrasi dan menjalankan kegiatan-kegiatan.


(41)

Kinerja adalah kombinasi dari kemampuan,keterampilan,usaha dan kesempatan yang dapat dinilai dari hasil kerjanya yang telah diproleh selama periode waktu tertentu dan meliputi beberapa elemen seperti dari hasil kualitas dan keberhasilan,kehadiran dan kemampuan bekerja sama dalam suatu organisasi/birokrasi,efektivitas kerja adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target waktu penyelesaian pekerjaan yang telah ditetapkan,dan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.hal ini juga berkaitan dengan kuantitas dan kualitas kerja yang dihasilkan.artinya yaitu seberapa banyak pekerjaan yang dapat dilakukan dalam waktu yang telah ditentukan,dan apakah pekerjaan ini sesuai dengan mutu yang telah ditargetkan atau tidak

Tercapainya tujuan organisasi diharapkan tercapai pula tujuan individu para bawahan.suatu organisasi berhasil mencapai tujuan dan sasarannya apabila semua komponen-komponen organisasi berupaya nemampilkan kinerja yang optimal termasuk penigkatan efektivitas pekerjaanya masing-masing di dalam organisasi tersebut.seorang pengawai akan efektif dalam melakukan pekerjaan apabila terdapat keyakinan dalam dirinya bahwa sebagai keinginan,kebutuhan,kerja keras,harapan dan tujuan dapat tercapai.

Ukuran kinerja birokrasi,bukan hanya kinerja perorangan atau unit,tetapi juga yang diukur adalah kinerja organisasi.ada dua aspek penting dalam pengukuran kinerja,yaitu aspek efektivitas dan efesiensi.efektivitas berkaitan dengan seberapa jauh sasaran yang telah dapat dicapai,dan efesiensi menunjukkan bagaimana mencapainnya,yakni dibanding dengan usaha, biaya atau pengorbanan yang harus dikeluarkan.


(42)

Kinerja organisasi yang sehat dicirikan oleh tingginya perhatian atasan terhadap bawahan,semangat,loyalitas dan kerja sama yang sangat dinamis,saling mempercayai dan komunikasi antara pegawai dengan pimpinan,tingginya otonomi dan desentralisasi dalam pengambilan keputusan,tumbuhnya komunikasi vertical dan horizontal yang lancer dalam organisasi,dan organisasi memiliki system saling membutuhkan satu sama lain dan merangsang setiap individu atau kelompok yang berprestasi.

Bahwa peran dan tugas bupati berusaha untuk mempengaruhi para bawahannya/pengawainya dengan cara memotivasi dan berkomunikasi untuk terus bekerja secara efektif sesuai dengan waktu dan tujuan yang ingin dicapai.dengan kata lain,efektif tidaknya pekerjaan yang dilakukan para pegawai,tergantung bagaimana cara atau sikap seorang Bupati.kab.karo dalam memimpin suatu birokrasi.atau apa-apa saja kegiatan yang perlu dilakukan agar semua pegawai atau bawahannya mau dan selalu mengikuti keinginan Bupati.kab karo tersebut demi mencapai tujuan organisasi/birokrasi yang dibawah kepemimpinannya.

Bupati kabupaten karo sangat berpengaruh terhadap gaya kepemimpinan yang telah diterapkannya seperti penigkatan kinerja pegawai dan efektivitas kerja pegawai.hal ini Bupati kabupaten karo dapat memberikan sanksi kepada para pengawai yang telat datang dan bagi mereka yang tidak bekerja secara maksimal mereka para pegawai dipindah tugaskan ke daerah-daerah yang terpencil.Bupati kabupaten karo juga dapat motivasi kepada para pegawainya didalam bekerja dengan memberikan reward(penghargaan)kepada pegawai yang berprestasi dalam melaksanakan tugas,dan melakukan evaluasi kerja agar dapat


(43)

diketahui sejauh mana kinerja dari para pegawai tersebut.Dengan demikian para pegawai lebih terkordinir dalam melaksanakan pekerjaan serta tidak merasa mereka para pengawai dalam keterpaksaan,terbebani dan dalam menyelesaikan pekerjaan mereka sehingga mereka dapat menyelesaikan pekerjaan dengan jauh lebih efektif dan tepat pada waktu yang telah di tentukan,dan para pegawai yang telah diberi tugas mereka bisa mempertangung jawabkan. Oleh karena itu kinerja Bupati kabupaten karo agar dapat membuat para bawahannya/pegawainya selalu bekerja efektif dan efiesien serta penuh tanggung jawab dalam melaksanakan tugas mereka.para pegawai selalu diajak bermusyawarah dalam membuat kebijakan dan dalam pengambilan keputusan demi kemajuan organisasi serta dalam memenuhi dan melayani kepentingan masyarakat.komunikasi antara atasan dan bawahan terjaga dan terjalin dengan baik.Bupati kabupaten karo agar selalu memberikan perhatian terhadap bawahan/pegawainya sehingga bawahan/pegawainya mereka akan merasa di hargai dan diperhatikan oleh seorang pimpinan dan membuat mereka menjadi termotivasi bekerja,bersemangat,giat dalam melaksanakan tugas dengan baik,disini peranan gaya pemimpin sangat berpengaruh terhadap kinerja birokrasi yang ditangani pemimpin tersebut.

1.6 Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian,dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan (Sugiyono.2005)


(44)

a. Hipotesis Alternatif (Ha)

Ada pengaruh antara gaya kepimimpinan terhadap kinerja birokrasi pada kantor sekretariat kabupaten karo.

b. Hipotesis Nol (Ho)

Tidak ada pengaruh gaya kepemimpinan terhadap penigkatan kinerja birokrasi pada sekretariat kabupaten karo.

1.7 Definisi Konsep

Menurut Singarimbun konsep merupakan istilah dari defenisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak,kejadian,keadaan kelompok atau individu yang menjadi pusat perhatian ilmu social.tujuannya adalah umtuk mendapatkan pembatasan yang jelas dari setiap konsep yang diteliti:

Beberapa konsep yang dipakai dalam penelitian ini adalah:

1.Gaya pemimpin merupakan suatu proses mempengaruhi,yang dilakukan oleh seseorang dalam mengelola anggota kelompoknya untuk mencapai tujuan organisasi/birokrasi.peran pemimpin itu tentunya tidak dengan paksaan,tetapi bagaimana seorang pemimpin itu mampu berinteraksi dan menginspirasi tugas kepada bawahannya dengan menerapkan teknik-teknik tertentu proses tersebut juga memerlukan pengawasan yang tepat sehingga kesalahan yang terjadi dapat diminimalisir atau dikoreksi oleh pemimpin sehingga dapat tercapai tujuan yang telah ditetapkan.


(45)

2.kinerja birokrasi adalah kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang atau kelompok dalam suatu organisasi dalam menyelesaikan tugas-tugas atau pekerjaan dengan hasil yang diharapkan dalam rangka mencapai tujuan birokrasi dalam waktu yang telah di tentukan.

1.8 Defenisi Operasional

Menurut singarimbun defenisi operasional adalah unsur-unsur penelitian yang memberikan bagaimana pengukuran suatu variabel,sehingga dengan mengukur ini dapat diketahui indikator apa saja sebagai pendukung untuk dianalisis dari variabel-variabel tersebut.

1. Variabel Bebas /Independent Variable

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kepemimpinan dengan indikatornya sebangai berikut:

a. Pengarahan

kejelasan bagaimana gaya pemimpin dalam memberikan pengarahan dan pengaruh terhadap bawahannya melalui proses komunikasi dan arah yang jelas sehingga dapat menimbulkan kepatuhan,rasa hormat,loyalitas dan kerja sama yang baik tentang penyelasaian tugas yang diberikannya sehingga mudah dimegerti dan tanpa paksaan.

b. Motivasi

cara seorang pemimpin untuk membagkitkan kinerja pegawainya melalui dukungan sehingga pegawai dapat bekerja dengan baik.memotivasi pegawai baik


(46)

secara material berupa kenaikan gaji/insentif maupun secara non material berupa pujian dan reaksi untuk mencapai tujuan organisasi.

c. Memberikan inspirasi

seorang pemimpin haru mampu mengelola,menginspirasi,dan memberi contoh ke sejumlah pekerjaan kepada bawahanya untuk mencapai tujuan organisasi melalui aplikasi teknik-teknik manajemen.

d. Partisipatif

Seorang pemimpin bisa menerima kritikan,saran dan pendapat dari bawahanya secara serius dan mempertimbangkan gagasan mereka pada saat mengambil keputusan yang diambil merupakan keputusan bersama guna mencapai tujuan organisasi.

e. Pengawasan

seorang pemimpin hatu mampu mengawasi kinerja pegawainya sehingga dapat meminimalisir kesalahan yang dilakukan oleh pegawai serta mampu mengambil tindakan perbaikan bahkan prevensif sebelum kesalahan terjadi melalui koordinasi yang baik.

2.Variabel Terikat /Dependent Variable

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kerja pegawai untuk birokrasi dengan indokatornya sebagai berikut:

a. kerja sama adalah kemampuan pegawai untuk bekerja bersama-sama dengan pegawai lainnya sehingga tercapailah tujuan suatu birokrasi.


(47)

b. kujujuran adalah ketulusan hati seorang tenaga kerja dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan serta kemampuan untuk tidak menyalah gunakan wewenang yag telah diberikan kepannya.

c. tanggung jawab adalah kesanggupan seorang pegawai dalam menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya dan tepat waktu.serta berani membuat resiko atas keputusan yang di ambilnya untuk mencapai tujuan birokrasi yang lebih baik.

d. prestasi kerja adalah kinerja yag dicapai oleh seorang tenaga kerja dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan yang diberika kepadannya baik secara kualitas mamupu kuantitas.

e. kesetiaan yag dimaksud adalah tekad dan kesanggupan untuk menaati,melaksanakan dan mengamalkan sesuatu yang ditaati dengan penuh kesabaran dan bertanggug jawab utuk mencapai tujuan birokrasi.


(48)

BAB II

METODE PENELITIAN

2.1 Bentuk Penelitian

Metode penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah korelasional dengan pendekatan analisa kuantitatif.adapun metode korelaional adalah metode penelitian yag diteliti hubungan antara variabel-variabel yang ada.metode korelasional bertujuan meneliti sejauh mana variabel yang satu memiliki hubungan sebab akibat dengan variabel yang lain.karena penelitian ini menghubungkan dua variabel saja,maka korelasionalnya disebut korelasi sederhana.dengan metode ini diharapkan dapat menjelaskan fenomena yag ada berdasarkan data fakta yang diproleh.

2.2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di kantor bupati kabupaten karo, Sumatra Utara

2.3 Populasi Dan Sampel

Polupasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yag mempunyai kualitas da karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya(sugiono 2005:80). Sampel adalah dari jumlah dan karaktrisitik yang dimiliki oleh populasi tersebut(Ibid:91).apabila polulasi kurang dari 100 orang,maka sampel diambil secara keseluruhan,sedangkan populasi di atas 100 orang,maka sampel di ambil 10% - 15% atau 20% -25% dari populasi (Ridwan 2007:248).


(49)

2.4 Teknik Pengumpulan Data

Utuk memperoleh data atau informasi,keterangan dan data yang diperlukan,peneliti menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:

2.4.1 Teknik Pengumpulan Data Primer

Yaitu ,teknik pengumpulan data yang dilakukan secara langsung pada lokasi penelitian sesuai dengan masalah yang diteliti .pengumpulan data primer dilakukan dengan cara:

1. Kuesioner (Quitionary)

Yaitu,teknik pengumpula data yang dilaksanakan dengan cara menyebarkan daftar pertanyaan yang dilengkapi dengan beberapa alternative jawaban yang sudah tersedia.

2. Observasi(Observation)

Yaitu,kegiatan mengamati secara langsung dengan mencatat gejala-gejala yang ditemukan dilapangan serta menjaring data yang tidak terjangkau.

2.4.2 Teknik Pengumpulan Data Sekunder

Yaitu,pengumpulan data dan informasi yang diperlukan/diproleh melalui catatan-catatan tertulis lainnya yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.


(50)

Yaitu,pengumpulan data yang diperoleh dari buku-buku,karya ilmiah,pendapat para ahli yang memiliki relevansi dengan masalah yang diteliti.

2. Studi Dokumentasi (Documentary)

Yaitu,teknik yang digunakan dengan menelaah catatan tertulis,dokumen arsip yang menyangkut yang diteliti yang berhubungan dengan instansi terkait.

2.5 Teknik Penentuan Skor

Melalui penyebaran angket dari berisikan beberapa pertanyaan,maka ditentukan skor dari setiap jawaban sehingga menjadi data yang bersifat kuantitatif.teknik pengukuran skor atau nilai yang digunakan dalam penelitian ini adalah memakai skala likert untuk menilai jawaban kuesioner (Singarimbun,Nasri 1995:107). Adapun skor dari setiap pertanyaan yang ditentukan adalah sebangai berikut:

1.untuk jawaban alternative “a” diberi skor 5.

2. untuk jawaban alternative “b” diberi skor 4.

3. untuk jawaban alternative “c” diberi skor 3.

4. untuk jawaban alternative “d” diberi skor 2 .

5. untuk jawaban alternative “e” diberi skor 1.

Kemudian untuk menentukan kategori jawaban respoden dari masing-masing variabel apalah tergolong tinggi,sedang,rendah,terlebih dahulu di tetapkan kelas intervalnya.berdasarkan alternative jawaban dari masing-masing responden,ditentukan kelas intervalnya dengan hitungan,sebangai berikut:


(51)

Maka diperoleh : 5−1

5 = 0,8

Dengan demikian dapat diketahui kategori jawaban responden untuk masing-masing variabel dan sub variabel ,yaitu:

a.skor untuk kategori sangat tinggi : 4.20 -5,00 b.skor untuk kategori tinggi : 3,40 – 4,20 c.skor untuk kategori sedang : 2,60 – 3,40 d. skor untuk kategori rendah : 1,80 – 2,60 e. skor untuk kategori sangat rendah : 1,00 – 1,80

2.6 Teknik Analisa Data

Skor tertinggi – skor terendah Banyaknya bilangan

Teknik analisis data merupakan sebuah program atau system pengolahan data yang dirancang dengan tujuan untuk mempermudah membacadan memaparkan data hasil penelitian.Teknik analisa data yang digunakan untuk penelitian kuantitatif sudah jelas, yaitu diarahkan untuk menjawab rumusan masalah dalam proposal.Menurut Sugiyono (2012:426) karena data yang digunakan adalah kuantitatif, maka teknik analisa data yang digunakan adalah metode statistik yang sudah tersedia.Adapun metode statistik yang digunakan adalah dengan menggunakan alat bantu software SPSS 18 yang merupakan alat penghitungan dengan tes statistik. Tes statistik berfungsi agar data yang diolah dari hasil penelitian dengan jumlah angka yang sangat besar dan sulit dipaparkan menjadi suatu data yang mudah dipahami oleh peneliti.Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik analyze


(52)

BAB III

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

3.1Gambaran Umum Di Sekretariat Daerah Kabupaten Karo/ Pemkab.Karo

Sekretariat daerah kabupaten karo atau pemkab.karo berlokasi di jalan jamin ginting no. 17 kabanjahe, kantor bupati karo merupakan letaknya sangat strategis, karena dekat dengan kota kabanjahe.kantor bupati merupakan suatu organisasi pemerintah yang bekerja untuk daerah kabupaten karo.

3.2 Visi dan Misi sekretariat daerah kabupaten karo/ Pemkab.Karo

Terwujudnya Masyarakat Karo yang Makmur dan Sejahtera Berbasis Pembangunan Pertanian dan Pariwisata yang berwawasan lingkungan. Untuk menwujudkan visi tersebut makasekretariat daerah kabupaten karo/ Pemkab.Karo memiliki misi sebagai berikut.

1. Meningkatkan kapasitas dan profesionalisme aparatur.

2. Meningkatkan produksi pertanian dan pemasaran hasil pertanian sektor unggulan yang berdaya saing melalui dukungan agro industri.


(53)

3. Membangun dan atau meningkatkan kuantitas dan kualitas daerah tujuan wisata yang mampu meningkatkan kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara.

4. Membangun dan meningkatkan kualitas infrastruktur yang menjangkau sentra produksi, kawasan strategis dan wilayah terisolir yang memiliki dampak terhadap percepatan pembangunan ekonomi daerah.

5. Menjamin dan meningkatkan kuantitas serta kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat secara merata.

6. Mengembangkan dan memperkuat ekonomi kerakyatan yang saling bersinergi dan berkelanjutan.

7. Meningkatkan kualitas dan aksesibilitas pendidikan.

8. Melakukan harmonisasi dan sinergitas hubungan antar tingkat pemerintahan dalam pembangunan kewilayahan melalui pemantapan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten (RTRWK) secara berkelanjutan.

9. Memperkuat kapasitas kelembagaan dan SDM masyarakat.

3.3 Profil Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia di sekretariat daerah kabupaten karo/Pemkab.Karo tahun 2014 dilihat dari daftar kepegawaian sekretariat daerah kabupaten karo/Pemkab.Karo berikut adalah kepegawaiaan sebagai berikut:


(54)

Tabel 1.Sumber SDM Aparatur Sekretariat Daerah Kabupaten Karo

Tahun 2014

No Uraian jumlah (orang)

1. jumlah pegawai 79

2. kulifikasi menurut pendidikan

1.1 SMA/SMK sedarajat 2

1.2 D-I -DIII 20

1.3 S-I 50

1.4 S-2 7

Jlh.Pegawai 79

3. Kualifikasi menurut golongan;

1.1 Golongan I 3

1.2 Golongan II 18

1.3 Golongan III 48

1.4 Golongan IV 10

Jlh.Pegawai 79


(55)

Tabel 3.Jumlah SDM Perbidang Sekretariat daerah kabupaten karo

Tahun 2014

No Uraian Jumlah (Orang)

1. Sekda Kab.Karo 1

2. Asisten Pemerintahan 1

3. Asisten Ekonomi dan Pembangunan 1

4 Bagian Pemerintahan Umum Dan Otonomi Daerah

a. Kabag Pemum Dan Otda 1

b. Kasubang Fasilitas,Penataan daerah 1 c. Kasubang Pertanahan Dan Tata Wilayah 1 d. Kasubang Kerja Sama&Pembinaan Wilayah 1

5. Bagian Pemerintahan Desa Dan Kelurahan

a. Kabag Pemdes Dan Kelurahan 1

b. Kasubang Pem.Keuangan Pemdes& Kel 1 c. Kasubang Fasilitas Pemdes & Kel 1 d. Kasubang Kelembagaan Pemdes & Kel 1

6. Bagian Hukum Dan Organisasi Tatalaksana

a. Kabag Hukum & orta/Ksb Penyusunan Pengkajian

1

b. Kasubang .organisasi Dan Tata laksana 1 c.Kasubang.Bantuan Hukum Dan Dokumentasi 1

7. Bagian Perekonomian


(56)

b. Kasubang Analisa Usaha Dan Produksi 1 c. Kasubag Kerja Sama Dalam & Luar Negeri 1

8. Bagian Bina Program

a. Kabag.Bina Program 1

b. Kasubang Pegendalian Pembangunan 1

c. Kasubang Monitoring Evaluasi & Laporan 1

9. Bagian Sosial Dan Kesra

a. Kabag Sosial Dan Kesra 1

b. Kasubag Bantuan Sosial 1

c. Kasubag Agama,Seni Dan Budaya 1

10. Bagian Umum Dan Perlengkapan

a. Kabag Umum Dan Perlengkapan 1

b. Kasubag Rumah Tangga 1

c. Kasubag Perlengkapan Dan Pemeliharaan 1

11. Bagian Protokol

a. Kabag Protokol 1

b.Kasubag Tata Cara Tempat,Dokumentasi& Pelaporan

1

c. Kasubag Protokol Dan Tata Usaha Pimpinan 1

12. Bagian Tata Usaha

a. Kabag Tata Usaha 1

b. Kasubag Kearsipan 1


(57)

13. Staf 47

Total 79

Sumber: Bagian Tata Usaha 2014

3.4 Struktur Organisasi Di Sekretariat Daerah Kabupaten Karo

Struktur organisasi adalah merupakan hal yang sangat penting bagi organisasi atau pemerintahan. Dengan adanya organisasi sebagai wadah kerja sama berbagai orang atau pegawai untuk mencapai tujuan organisasi atau pemerintahan tersebut, maka setiap pegawai yang bekerja dalam organisasi tersebut secara dan tersetruktur dengan jelas dan mengetahui kedudukan,kewenangan, tugas, fugsi, serta tanggung jawab setiap persektornya, system komunikasi dan bagaimana system control dijalankan. Diamana deminkian akan dapat diketahui oleh pegawai apa yang harus dilaksanakan, dan kepada siapa mereka harus bertanggung jawab atas pelaksanaan pekerjaan tersebut. Sehingga dari bagian struktur organisasi pemerintahan tersebut akan diproleh gambaran dan aktifitas secara keseluruhan dan dari struktur organisasi dapat menunjukkan dengan jelas arus dari wewenang dan tanggung jawab masing-masing anggota organisasi sesuai dengan fungsinya tiap jabatan dan terlihat jelas dalam pembagian tugas masing-masing.


(58)

Gambar 1:Struktur Organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten Karo/Pemkab.Karo

Bupati

Wakil Bupati

Asisten ekonomi dan

pembangunan Asisten Administrasi Asisten Pemerintahan Bagian penerinta han umum Bagian penerinta h desa / kelurahan Bagian hukum dan organisasi Bagian perekono mian Bagian bina program Bagian sosial dan kesra Bagian umum dan perlengka pan Bagian protokol Bagian tata usaha Sub.bagia n penataan daerah Sub.bagia n pemerinta han desa/ krhn Sub.bagia n pengkajia n UU Sub.bagia n perekono mian/ BUMD Sub.bagia n pnysn program Sub.bagia n agama,se ni,budaya Sub.bagia n rumah tangga Sub.bagia n protokol,t ata usaha Sub.bagia n kearsipan dan persandia n Sub.bagia n kerja sama antar daerah Sub.bagia n fasilitas pemerinta han desa Sub.bagia n bantuan hukum&d okumenta si Sub.bagia n kerja sama dlm dan luar negeri Sub.bagia n pertanaha n dan tata

wilayah perbatasa n Sub.bagia n keuangan desa dan kelurahan Sub.bagia n organisasi dan tata laksana Sub.bagia n analisa usaha dan produksi Sub.bagia n pegendali an pembangu nan Sub.bagia n monitorin g evaluasi& pelaporan Sub.bagia n pemuda olah raga dan perempua n Sub.bagia n bantuan sosial Sub.bagia n perlengka pan dan pemelihar aan Sub.bagia n umum dan perjalanan dinas Sub.bagia n tata cara

tempat dan dokument asi Sub.bagia n kepegawa ian Sub.bagia n administr asi keuangan Sekretaris daerah kabupaten


(59)

3.5 Tugas Pokok Dan Fungsi Di Secretariat Darah Kabupaten Karo/Pemkab.Karo

Sesuai dengan peraturan bupati karo nomor 176 tahun 2008 tentang tugas pokok, fungsi dan uraian tugas secretariat daerah, secretariat DPRD kabupaten karo dan pola koordinasi para asisten sekretaris daerah

Menimbang:

c. Bahwa dalam rangka pelaksanaan peraturan pemerintah nomor 41 tahun 2007 telah dibentuk organisasi dan tata kerja secretariat daerah dan secretariat dewan pergawilan daerah kabupaten karo sebagaimana ditetapkan dalam peraturan daerah kabupaten karo nomor 17 tahun 2008.

d. Bahwa dalam rangka lebih memantapkan terselanggaranya tertib administrasi sebagai upaya penigkatan peran, tugas dan fungsi, secretariat daerah dan secretariat dewan perwakilan rakyat daerah kabupaten karo maka perlu menetapkan peraturan bupati karo tentang tugas pokok dan fungsi secretariat daerah dan secretariat dewan perwakilan rakyat daerah kabupaten karo.

Mengingat:

12. Undang-undang nomor 7 tahun 1956 tentang pembentukan daerah otonom kabupaten-kabupaten dalam lingkungan daerah provinsi sumatra utara (Lembaga Negara tahun 1965 nomor 58, tambahan lembaga Negara nomor 1092).

13. Undang-undang nomor 43 tahun 1999 tentang pokok-pokok kepegawaian pengganti undang-undang nomor 8 tahun 1974(lembaga Negara tahun 1999 nomor 189, tambahan lembaran negara nomor 3890).


(60)

14. Undang-undang nomor 10 tahun 2004 tentang pembentukan peraturan perundang-undangan (Lembaga negara tahun 2004 nomor 53, tambahan lembaran Negara nomor 4389 ).

15. Undang-undang nomor 32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah (lembaga Negara tahun 2004 nomor 125,tambahan lembaran Negara nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan peraturan pemerintah pengganti undang nomor 8 tahun 2005 tentang penetapan peraturan penganti undang-undang nomor 3 tahun 2005 tentang perubahan atas undang-undang-undang-undang nomor 32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah menjadi undang-undang (lembaga Negara tahun 2005 nomor 108, tambahan lembaran Negara nomor 4548).

16. Undang-undang no 33 tahun 2004 tentang pertimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah (Lembaga negara tahun 2004 nomor 126,tambahan lembaran negara nomor 4438).

17. Peraturan pemerintah no 6 tahun 1988 tentang koordinasi kegiatan instansi vertical di daerah (lembaga negara tahun 1988 nomor, 18 tambahan lembaran negara nomor 3373).

18. Peraturan pemerintah nomor 13 tahun 2002 tentang pengangkatan pegawai negeri sipil dalam jabatan structural (Lembaga negara tahun 2002 nomor 33, tambahan lembaran negara nomor 4194).

19. Peraturan pemerintah nomor 09 tahun 2003 tentang kewenangan pengangkatan, pemindahan dan pemberhentian pegawai negeri sipil (lembaga negara tahun 2003 nomor 15, tambahan lembaran negara nomor 4263).

20. Peraturan pemerintah nomor 38 tahun 2007 tentang pembagian urusan pemerintahan antara pemerintah,pemerintah provinsi dan pemerintahan daerah


(61)

kabupaten/kota ( lembaga negara tahun 2007 nomor 82, tambahan lembaran negara nomor 4737).

21. Peraturan pemerintahan nomor 41 tahun 2007 tentang organisasi perangkat daerah (lembaran negara tahun 2007 nmor 89, tambahan lembaran negara nomor 4741).

22. Peraturan daerah kabupaten karo nomor 17 tahun 2008 tentang organisasi dan tata kerja sekretariat daerah dan sekretariat dewan perwakilan daerah kabupaten karo.

Menetapkan:

Peraturan bupati tentang tugas pokok,fungsi dan uraian tugas sekretariat daerah dan sekretariat dewan perwakilan rakyat daerah kabupaten karo bab I ketantuan umum pasal 1.

Dalam peraturan daerah ini dimaksud dengan:

14. Daerah otomom adalah daerah dan merupakan kesatuan masyarakat hokum yang mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam system Negara kesatatuan republik Indonesia.

15. Otomomi daerah adalah hak,wewenang dan kewajiban daerah otomom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintah dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

16. Pemerintah daerah adalah bupati dan perangkat daerah sebagai unsur peyelenggara pemerintah daerah.


(62)

17. Pemerintah daerah adalah peyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan DPRD menurut azas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistim dan prinsip Negara kesatuan Republik Indonesia.

18. Bupati adalah bupati karo.

19. Wakil bupati adalah wakil bupati karo.

20. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang disingkat DPRD dan selanjut nya disebut dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Karo.

21. Sekretaris daerah adalah sekretaris daerah kabupaten karo yang selanjutnya disebut sekdakab.

22. Asisten adalah asisten sekretaris daerah kabupaten karo. 23. Staf ahli adalah staf ahli bupati.

24. Perangkat daerah kabupaten adalah unsur pembantu kepala daerah dalam penyelenggaraan pemerintah daerah yang terdiri dari sekretariat daerah,sekretariat DPRD,Dinas daerah,lembaga teknis daerah,kecamatan dankelurahan.

25. Sekretariat daerah adalah sekretariat daerah kabupaten karo yang selanjutnya disebut setdakab.

26. Sekretariat DPRD adalah sekretariat dewan perwakilan rakyat daerah kabupaten karo yang selanjutnya disebut setwan.

A.Sekretariat Daerah Mempunyai Tugas Fokok Dan Fungsi Sebagai Berikut:


(63)

1. Sekretariat mempunyai tugas dan kewajiban membantu bupati dalam menyusun kebijakan dan mengkordinasi dinas daerah,lembaga teknis daerah,kecamatan dan kelurahan.

2. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 1 pasal ini,secretariat daerah menyelenggarakan fugsi:

a.Penyusunan kebijakan pemerintah daerah.

b.Pegkoordinasian pelaksanaan tugas dinas daerah dan lembaga teknis daerah serta kecamatan dan kelurahan .

c.Pemantauan dan evakuasi pelaksanaan kebijakan pemerintah daerah.

d.Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Sekretaris daerah mempunyai uraian tugas bagian pertama pasal 3 sebagai berikut dalam tugas pokok sebagai mana tersebut di pasal 2 peraturan ini,sekretaris daerah mempunyai uraian tugas sebagai berikut:

a. Memimpin, merencanakan, mengatur, membina mengkordinasikan dan mengendalikan penyusunan kebijakan pemerintah daerah, pengoordinasian pelaksanan tugas dinas daerah dan lembaga teknis daerah serta kecamatan dan kelurahan ,pemantauan dan evakuasi pelaksanaan kebijakan pemerintah daerah, pembinaan administrasi dan aparatur pemerintah daerah.

b. Mengkoordinasikan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan pengelolaan APBD.

c. Mengkoordinasikan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan pengelolaan barang daerah.


(64)

d. Mengkoordinasikan penyusunan Raperda APBD,perubahan APBD dan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD.

e. Mengkordinasikan tugas-tugas pejabat perencana daerah,PPKD,dan pejabat pengawas keuangan daerah.

f. Mengkoordinasikan penyusunan laporan keuangan daerah dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBD.

g. Memimpin tim anggaran pemerintah daerah (TAPD).

h. Mengkoordinasikan penyusunan pedoman pelaksanaan APBD.

i. Mengkordinasikan penyusunan pedoman pengelolaan barang daerah.

j. Memberikan persetujuan pengesahan DPA-SKPD/DPPA-SKPD.

k. Melaksanakan tugas-tugas kordinasi pengelolaan keuangan daerah lainnya berdasarkan keuangan daerah yang dilimpahkan oleh bupati.

l. Memberikan saran,pertimbangan dan pendapat pendapat kepada bupati dalam rangka percepatan penyelesaian tugas pokok dan sebagai bahan penetapan kebijakan pemerintah kabupaten karo.

m. Menyelenggarakan kordinasi dan kerjasama dengan instansi vertical terkait yang ada di daerah ,provinsi dan pusat maupun lembaga swasta dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas pokok.

n. Menkordinasikan dan mengarahkan tugas-tugas kedinasan kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing.


(65)

o. Memberikan petunjuk dan bimbingan teknis serta melakukan pengawasan melekat kepada bawahan.

p. Menilai prestasi kerja bawahan sebagai bahan pertimbangan dalam menigkatkan perkembangan karier dan penilaian DP3.

q. Mengevaluasi pelaksanaan tugas kedinasaan berdasarkan realisasi program kerja untuk bahan penyempurnaanprogram kerja berikutnya.

r. Bertindak sebagai pengguna anggaran dan pengguna barang secretariat daerah.

s. Menyelenggarakan tugas lain yang diberikan oleh bupati.

B. Asisten Pemerintahan

Asisten pemerintahan adalah unsur staf yang membantu sekretaris daerah dalam melaksanakan koorsinasi tugas kedinasan sesuai dengan pola koordinasi dalam penyelenggaraan fungsi di bidang pemerintahan dan kesejahtraan rakyat dengan uraian tugas sebagai berikut:

a. Mengkoordinasikan perumusan kebijakan,melakukan pembinaan, arahan, monitoring dan evaluasi pelaporan serta memberikan pelayanan administrative terhadap penyelenggaraan kegiatan pemerintahan yang dilaksanakn:

1.sekretariat dprd.

2.dinas perhubungan.


(1)

Dari tabel diatas dapat dilihat uji F diperoleh dari F hitung 23.596 dengan angka probabilitas signifikan sebesar 0,000. Karena probabilitas jauh lebih kecil dari angka 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel kinerja birokrasi atau dikatakan bahwa variabel pengaruh gaya kepemimpinan secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap kinerja birokrasi.

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 23.768 5.261 4.518 .000

gaya kepemimpinan .326 .067 .484 4.858 .000 a. Dependent Variable: kinerja birokrasi

Dari tabel diatas dapat dilihat nilai t (t-hitung) dalam regresi menujukkan pengaruh kualitas pelayanan secara parsial terhadap minat baca. Nilai probabilitas t dihitung sebesar 0,000 menunjukkan hipotesis alternaitif diterima, yang berarti pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja birokrasi


(2)

BAB VI PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Setelah hasil penelitian diinterpretasikan dan dianalisis maka dalam bab ini penulis dapat menarik beberapa kesimpulan yang menjadi inti dari penelitian yang telah dilakukan mengenai peranan kebijakan pengembangan Pasar Sukaramai terhadap pengembangan wilayah di Kota Medan antara lain:

1. Masalah yang dihadapi oleh PD Pasar Sukaramai di dalam pengembangan Pasar Sukaramai adalah masalah kurangnya sarana dan prasarana perencanaan pembangunan yang modern, dan masih kurangnya kualitas dan kuantitas produk-produk perencanaan. Hal itu terlihat dari penampungan sementara diletakan di badan jalan yang dapat menimbulkan kemacetan lalu lintas, pemilik ruko yang di depan rumahnya terdapat kios penampungan terganggu untuk akses masuk kerumahnya/ rukonya, serta tampak kurang tertata dan kebersihannya kurang terjaga. Dan itu menjadi tanggungjawab kami sebagai pengelola pasar Sukaramai.

2. Mekanisme kerja yang dilakukan oleh PD Pasar Sukaramai di dalam kebijakan pengembangan Pasar Sukaramai adalah mensosialisasikan kepada pedagang tentang pembangunan kembali Pasar Sukaramai, memasarkan bangunan baru kepada para pedagang, melakukan pengundian untuk menempati bangunan baru.


(3)

3. Partisipasi pemerintah di dalam pengembangan Pasar Sukaramai sangatlah penting karena pemerintah merupakan satu-satunya koordinator PD Pasar, dimana PD Pasar merupakan perpanjangan dari pemerintah menjalankan fungsinya untuk mengwujudkan apa yang menjadi visi dan misi dari PD Pasar tersebut.

4. Peranan kebijakan pengembangan Pasar Sukaramai terhadap pengembangan daerah di sekitar Pasar Sukaramai sangatlah berdampak positif. Dengan pembangunan kembali Pasar Sukaramai, penataan ruang kota di Pasar Sukaramai akan menjadi teratur, dan mengurangi kesembrautan di Pasar Sukaramai serta, menciptakan lapangan pekerjaan serta mengurangi kemacetan di persimpangan Pasar Sukaramai yang nantinya menjadikan Pasar Sukaramai menjadi pasar yang aman, nyaman, asri, dan bersih.


(4)

6.2 Saran

Adapun saran-saran yang dapat dikemukakan oleh penulis sebagai bahan masukan untuk lebih memperhatikan Peranan kebijakan pengembangan Pasar Sukaramai terhadap pengembangan wilayah di Kota Medan adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan kerjasama yang baik antara penyusun kebijakan dengan para pelaksananya agar tercipta kebijakan pengembangan pasar yang baik.

2. Meningkatkan sarana dan prasarana kebijakan pengembangan pasar yang modern untuk mendukung kualitas kebijakan pengembangan pasar yang handal.

3. Meningkatkan kualitas sumber daya aparatur yang profesional dengan penempatan yang sesuai dengan kompetensinya yang didukung oleh program kerja dan kebijakan yang jelas.

4. Pemanfaatan data yang valid, akurat, dan up to date serta dokumentasi dan informasi hasil-hasil penelitian dalam bidang kebijakan pengembangan pasar.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arikuto,Suharsimi,1999,Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek,Jakarta:PT.Rineka Cipta.

Nawawi,Hadari.1992.Manajemen Sumber Daya Manusia.Gadjah Mada University Press:Yogyakarta.

Riduwan .2007.Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula.Bandung:Alfabeta.

Siagian,Sondang P.1994.Teori dan Praktek Kepemimpinan.PT Rineka Cipta:Jakarta

Siagian,Sondang P.2002.Kiat Menigkatkan Produktivitas Kerja.Jakarta:PT Rineka Cipta.

Sigit,suhardi.2003.Prilaku Organisasional.BPFE UST:Yogyakarta.

Simanjuntak,Payaman J.2005.Manajemen Dan Evaluasi Kinerja.Jakarta :FE UI. Singarimbun,Masri dan Effendi,Sofyan,1989, Metode Penelitian Survey,Edisi

Revisi,Jakarta,:LP3ES.

Singarimbun,Masri.1995.Metode Penelitian Survai.Jaklarta:LP3ES

Stoner,James A.F.1982.Management (edisi kedua).Prentice/Hall International,Inc.Homewood.Englewood CLIFFS:New York,dalam Hani Handoko.2003.Manajemen(edisi 2).Yogyakarta:BPFE – Yogyakarta.

Sugiyono.2005.Metode Penelitian Administrasi.Bandung:Alfaberta.

Tika,Mohammad Pabundu.2006.Budaya Organisasi dan Penigkatan Kinerja Perusahaan.Jakarta:Bumi Aksara.

Widjaja,A.W.,1993,Etika Administrasi Negara,Jakarta:PT Bumi Aksara Winardi.2000.Kepemimpinan dalam Manajemen. PT Rineka Cipta:Jakarta


(6)

Sumber Internet

diakses pada tanggal 21/12/2013.

diakses pada tanggal 21/12/2013.pukul 18.34WIB

Andinielizabeth. Gita Maulida Aulia. Gaya Kepemimpinan Dalam Organisasi di akses tanggal 07/01/2014.

Angka 2013 di akses tanggal 12/06/2014.pukul 00.52 WIB.

di akses tanggal 12/06/2014.pukul 00.52 WIB.

Peundang Undangan