AUTOMASI DAN MEKANISASI Sistem Mesin Manusia
AUTOMASI DAN MEKANISASI (Sistem Mesin-Manusia)
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ergonomi dan Faal Kerja Kelas A
( 13 April 2017 /Ruang Kuliah 4)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................2
1.3 Tujuan.............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
2.1 Definisi dan Manfaat dari Automasi dan Mekanisasi (Sistem MesinManusia)...............................................................................................................3
2.2 Perbedaan Yang Terdapat Pada Automasi Dan Mekanisasi (Sistem MesinManusia)...............................................................................................................5
2.3 Hubungan Dan Tingkatan Dari Dari Automasi Dan Mekanisasi (Sistem
Mesin-Manusia)....................................................................................................6
BAB III PENUTUP...............................................................................................10
3.1 Kesimpulan...................................................................................................10
3.2 Saran.............................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................11
2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Permasalahan manusia dalam menyangkut berbagai hal dalam berinteraksi
dengan dengan produk, mesin ataupun fasilitas kerja lain yang dioperasikannya,
manusia seringkali dipandang sebagai sumber penyebab segala kesalahan, ketidak
beresan maupun kecelakaan kerja (human errors). Manusia adalah “agent of
errors”. Meskipun dari awalnya sudah disadari bahwa “human error” tampak
akan lebih dominan dalam sebuah sistem manusia-mesin yang dirancang dengan
mengabaikan signifikansi pendekatan ergonomis, manusia seringkali justru
memperbesar kemungkinan terjadinya kesalahan dan kecelakaan kerja melalui
berbagai tindakan dan perilakunya yang jauh dari unsur aman dan nyaman.
Menyadari bahwa faktor manusia merupakan elemen penting yang harus
diperhatikan, maka sudah menjadi keharusan untuk terlebih dahulu dilakukan
semacam analisa yang kemudian diintegrasikan dalam rancangan produk atau
mesin yang akan dibuat. Dengan demikian manusia (operator) selanjutnya tidak
lagi harus menyesuaikan dengan rancangan produk atau mesin justru sebaliknya
produk atau mesin
tersebut harus dirancang dengan terlebih dahulu
memperhatikan segala faktor yang terkait dengan manusia yang akan
mengoperasikannya.
Sistem manusia-mesin adalah kombinasi antara lebih manusia dengan satu
atau lebih manusia dengan satu atau lebih komponen fisik yang saling berinteraksi
dengan arus input dan output yang dihasilkan. Sistem terdiri atas sekelompok
elemen-elemen (disebut sub-sistem) terorganisir dan memiliki fungsi yang
berkaitan erat satu dengan lainnya. Suatu sistem ada dalam suatu lingkungan yang
akan memberi batasan dan perubahan-perubahan yang memengaruhi sistem dan
elemen-elemen sistem tersebut.
Mesin adalah semua objek fisik (mesin, peralatan, perlengkapan, fasilitas,
dan benda-benda yang dipergunakan manusia dalam melaksanakan kegiatannya).
Manusia dalam melakukan aktivitasnya tidak akan pernah lepas dari penggunaan
alat bantu (physicalcomponents) yang dipakai dalam mempermudah dalam
mencapai tujuannya. Alat bantu yang digunakan tersebut bermacam-macam
1
jenisnya tergantung dari kebutuhan dan kekomplekan kerja yang dilakukan. Alat
bantu tersebut bisa berupa obyek fisik, peralatan bantu, mesin, fasilitas produksi
dan lain-lain.
Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, penulis akan membahas
mengenai hubungan antara manusia dengan mesin atau disebut mesin-manusia
(manmachinesystem). Topik pembahasan pada makalah ini adalah mengenai
automasi dan mekanisasi (sistem mesin-manusia) dimana akan dibahas dari
pengertian, manfaat, keterkaitan hubungan antara mesin dan manusia serta
perbedaannya.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana definisi dan manfaat dari automasi dan mekanisasi (sistem
mesin-manusia)?
2. Apa saja perbedaan yang terdapat pada automasi dan mekanisasi (sistem
mesin-manusia)?
3. Bagaimanan hubungan dan tingkatan dari dari automasi dan mekanisasi
(sistem mesin-manusia)?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui dan menjelaskan manfaat dari automasi dan mekanisasi
(sistem mesin-manusia),
2. Untuk mengetahui dan menjelaskan perbedaan yang terdapat pada
automasi dan mekanisasi (sistem mesin-manusia),
3. Untuk mengetahui hubungan dan tingkatan dari dari automasi dan
mekanisasi (sistem mesin-manusia).
2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi dan Manfaat dari Automasi dan Mekanisasi (Sistem MesinManusia)
Istilah automasi pertama-tama dimajukan oleh Harder dari Ford Motor
Company. Mula-mula konsep automasi Detroit adalah seni penggunaan alat-alat
mekanik untuk mengerjakan potongan bahan pekerjaan ke atau dari alat,
melanjutkan dalam proses seterusnya, memisahkan sisa-sisa dari proses dan
melakukannya secara berurutan menurut waktu sesuai dengan proses produksi,
sehingga sebagian atau keseluruhan dari proses dapat dikendalikan dengan cara
pijit tombol pada tempat strategis. Sesudah itu Diebold mendefinisikan automasi
sebagai penggunaan mesin untuk menjalankan mesin.
Defenisi-defenisi di atas terlalu menonjolkan aspek produktivitas dan
teknologi, sehingga elemen manusia terlupakan. Maka dari itu, automasi harus
diartikan suatu sistem yang meliputi alat-alat mekanik, peralatan kerja lain dan
manusia yang diperlukan untuk mengerjakan bahan atau keterangan menjadi suatu
produk barang atau jasa yang dikehendaki. Pertimbangan pertama automasi
adalah pengoptimalan produksi oleh manusia dan atau mesin.
Mekanisasi adalah penggantian manusia sebagai sumber tenaga atau
sebagai alat untuk memberikan keterangan dalam pengaturan tenaga. Mekanisasi
adalah satu bagian dari automasi. Salah satu alasan automasi adalah kecilnya
kekuatan manusia dibandingkan dengan sumber-sumber tenaga lainnya. Sehingga
dalam penerapannya keduanya saling berhubungan atara mesin dan manusia agar
bisa saling melengkapi dengan sebaik-baiknya serta menjadi lebih efektif dan
efisien dalam menciptakan produk.
Adapun manfaat yang ditimbulkan seperti pada aspek psikologis yang
ditimbulkan dari sistem manusia-mesin itu sendiri yaitu manusia akan menjadi
lebih nyaman dalam melakukan pekerjaannya, selain itu manusia atau pekerja
tidak akan merasa lelah dengan pekerjaannya itu, dengan begitu perasaan yang
akan timbul adalah merasa senang dan dapat lebih berpikir jernih dalam
menghasilkan ide-ide baru untuk perkembangan usahanya atau dalam kehidupan
sehari-hari.
3
2.2 Perbedaan Yang Terdapat Pada Automasi Dan Mekanisasi (Sistem
Mesin-Manusia)
Pada tabel berikut merupakan perbedaan antara manusia dan mesin.
Kedua-duanya dapat saling melengkapi dengan sebaik-baiknya.
Kecepatan
Tenaga
Keseragaman
MESIN
MANUSIA
Luar biasa baik
Dapat diatur dengan baik-baik:
Kelambatan 1 detik
2 kekuatan kuda (KK) untuk 10
besar, menetap dan dapat dibuat
detik; 0,5 KK untuk beberapa
kekuatan standar
detik; dan 0,2 KK untuk pekerjaan
Cocok untuk pekerjaan-pekerjaan
terus menerus sehari
Tidak dapat dipercaya.
rutin,
dimonitor dengan mesin
berulang
ketetapan
Banyak saluran
Terbaik
untuk
Kegiatan jamak
Ingatan
sesuatu
bersifat
yang
memiliki
Pendirian
perlu
memproduksi
ditentukan
penyimpanan
pendek
Deduktif baik
Cepat dan tepat,
Berfikir
Hitung menghitung
dan
Perlu
Satu saluran
Segala macam dengan pendekatan
dan
dari berbagai sudut. Baik untuk
jangka
menentukan dasar-dasar pikiran
tetapi
kemampuan
tak
untuk
dan strategi
Induktif baik
Lambat dan
melakukan
sangat
mungkin
kesalahan,
tetapi
koreksi
Dapat menjadi indera penambah,
cukup kemampuan untuk koreksi
Menerima rangsangan-rangsangan
seperti kemampuan menangkap
dari
gelombang mengionisasi
mengolahnya
berbagai
energy
dan
bersama-sama,
misalnya
mata
menentukan
lokasi
sekaligus
relative,
gerakan dan warna. Baik untuk
menentukan pola, misalnya dapat
menentukan
tanda
pada
Dapat dibuat tidak peka terhadap
kebisingan yang besar
Dipengaruhi oleh panas, dingin,
rangsangan-rangsangan luar
kegaduhan dan getaran (yang
Kerusakan tiba-tiba
melewati batas tertentu)
Degradasi
melebihi kemampuan
Kepintaran
Tidak ada
Dapat menyesuaikan sesuatu yang
Kecakapan manipulasi
Khusus
tak terduga. Dapat meramalkan
Sangat besar
Reaksi
terhadap
beban
yang
4
Manusia terbatas dalam hal kecepatan dan ketelitian. Selain itu, kecepatan
kerja tenaga manusia yang lebih besar selalu disertai oleh penurunan ketelitian.
Dalam hal inilah automasi dan mekanisasi memegang peranan sangat penting
dalam meningkatkan kecepatan dan ketelitian suatu operasi atau proses
Tenaga kerja yang bekerja pada proses produksi yang menerapkan
automasi termasuk mekanisasi adalah sebaga berikut :
a. Tenaga kerja yang bekerja pada proses yang padanya diterapkan automasi
dituntut untuk berperilaku efisien, memiliki motivasi tinggi dalam hal
mewujudkan produktivitas dan kualitas prima dengan posisi sentral pada
sistem manusia-mesin
b. Penerapan automasi menimbulkan aneka tekanan mental-psikologis yang
menjadi beban kepada tenaga kerja uang berada pada sistem tersebut, dan
untuk hal tersebut sangat perlu kesiapan sosio-kultural yang kondusif pada
setiap dan seluruh tenaga kerja. Contoh tragis dari ketidaksiapan demikian
adalah histersia massa (mass hysteria) atau kehilangan nilai atau hati nurani
kemanusiaan (loss of human dignity). Hysteria massa biasanya dialami oleh
tenaga kerja yang migrasi dari sector tradisional ke sektor modern, menurun
atau hilangnya rasa kemanusiaan dapat diderita oleh tenaga kerja yang
misalnya sendirian berada di tempat kerja yang capital intensif sehingga yang
bersangkutan tenggelam dalam lingkungan tempat bekerja atau beroperasinya
mesin.
c. Berbagai kemampuan khusus atau keterampilan serta keahlian harus dimiliki
oleh setiap faktor manusia menurut peran masing-masing dalam sistem yang
menerapkan automasi termasuk mekanisasi.
2.3 Hubungan Dan Tingkatan Dari Dari Automasi Dan Mekanisasi (Sistem
Mesin-Manusia)
Hubungan antara manusia dengan komponen fisik membentuk interaksi
yang secara bersama-sama membentuk suatu sistem yang disebut sebagai
manusia- mesin (manmachinesystem). Sistem manusia-mesin adalah kombinasi
antara lebih manusia dengan satu atau lebih manusia dengan satu atau lebih
komponen fisik yang saling berinteraksi dengan arus input dan output yang
dihasilkan.
5
.
Gambar diatas memberikan ilustrasi arus informasi yang terjadi pada
sistem yang terdiri dari dua subsistem, yaitu tubuh manusia (human being) dan
mesin. Pada sistem manusia-mesin seperti terlihat pada gambar 1, manusia
menerima rangsangan (distal stimuli) dengan berbagai macam jenis. Rangsangan
tersebut tidak semuanya dapat diterima langsung oleh indra manusia dalam bentuk
energi (proximalstimuli), misalnya suara, cahaya, energi panas, tetapi sebagian
harus menggunakan alat bantu berupa display yang bisa mempresentasikan
rangsangan dengan satuan nilai tertentu. Proses penangkapan rangsangan dari
distal stimuli menjadi proximalstimuli, yang sebagian membutuhkan alat
pengindra buatan.
6
Terdapat berbagai macam display tergantung pada bagian indra mana
rangsangan berupa energi tersebut ditangkap oleh indra manusia, yaitu display
visual, display auditor, display faktual, dan displayolfactory. Selain display,
kontrol, yang mana manusia dapat menyesuaikan respon dengan feedback (timbal
balik) yang di peroleh dari display tadi.Jadi antara display dan kontrol harus
terdapat interaksi yang saling menyesuaikan. Untuk mendesain tersebut mulamula kita harus memahami beberapa karakteristik penting dari panca indera
manusia yaitu penglihatan dan pendengaran yang mempengaruhi pemahaman
tentang display dan simbol-simbol(sinyal-sinyal) yang dapat didengar. Karena
manusia mempunyai ukuran-ukuran juga batasan dari penglihatan dan
pendengaran, makaperlu di disain sedemikian rupa agar manusia dapat memakai
sebuah mesin tertentu dengan cukup aman dan nyaman.
Bukan hanya mesin dan manusia saja tetapi komponen dalam lingkungan
juga perlu diperhatikan seperti ruang kerja (ruang 3 dimensi dimana kerja
dilakukan), faktor fisik (semua aspek fisik dalam lingkungan yang dapat
berpengaruh pada kerja manusia yang bekerja di ruang kerjanya), organisasi kerja
7
(mencakup penataan lingkungan kerja dalam suatu sistem sosial dimana manusia
itu berada).
Selain itu pada automasi dan mekanisasi (sistem mesin-manusia) juga
terdapat empat tingkatan empat dalam perkembangannya, yaitu dari penggunaan
alat bantu pada pekerjaan tangan (kerja manual) sampai kepada mekanisasi atau
automasi pernuh dengan penggunaan mesin yang luar biasa canggih. Menurut
fungsinya tingkat-tingkat tersebut adalah sebagai berikut :
1. Fungsi
penunjang
menyempurnakan
dari
atau
mekanisasi/
memperluas
automasi
dengan
maksud
kemampuan
manusi
(contoh
penggunaan alat-alat manual guna meningkatan kemampuan kerja otot
seperti pisau, cangkul, gergaji manual, alat ukur yang emperbaiki hasil
pengukuran tanpa alat, mikroskop untuk memperbaiki kemampuan indera
mata, dan lain-lain)
2. Fungsi melipat-gandakan tenaga untuk mengatasi keterbatasan kekuatan
manusia, baik dalam hal besar maupun lama waktunya (penggunaan
tenaga alam atau bahan bakar, listrik, tenaga nuklir)
3. Fungsi meringankan terutama dalam pengendalian operaso atau proses
yang
rumit/canggih
(missal
pengukuran
otomatis/terus-meneris,
pengendalian program, pengaturan, analisis data)
4. Fungsi menggantikan manusia yaitu tenaga manusia digantikan untuk
sebagian atau seluruhnya atau pada operas/proses yang dijalankan dengan
menerapkan mekanisasi/automasi.
8
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Manusia memiliki keterbatasan dalam hal kecepatan dan ketelitian.
Selain itu, kecepatan kerja tenaga manusia yang lebih besar selalu disertai oleh
penurunan ketelitian. Oleh karena itu, automasi dan mekanisasi memegang
peranan sangat penting dalam memabntu serta meningkatkan kecepatan dan
ketelitian suatu operasi atau proses pekerjaan. Terdapat manfaat yang ditimbulkan
pada penerapan automasi dan mekanisasi ( sistem mesin –manusia) seperti pada
aspek psikologis yang ditimbulkan dari sistem manusia-mesin itu sendiri yaitu
manusia akan menjadi lebih nyaman dalam melakukan pekerjaannya, selain itu
manusia atau pekerja tidak akan merasa lelah dengan pekerjaannya itu, dengan
begitu perasaan yang akan timbul adalah merasa senang dan dapat lebih berpikir
jernih dalam menghasilkan ide-ide baru untuk perkembangan usahanya atau
dalam kehidupan sehari-hari.
3.2 Saran
Pada penerapannya automasi dan mekanisasi memiliki manfaat yang baik
dalam segi keefisienan, keefektifan serta kecepatan dalam proses produksi. Selain
itu juga mendatangkan manfaat bagi pekerjanya seperti efek pada psikologis,
kesehatan serta lebih ergonomis. Namun, suatu perusahaan ataupun industri juga
harus memberi jawabab kepada engaruh timbal balik manusia dengan penerapan
automasi termasuk mekanisasi tersebut. Karena pada dasarnya mesin merupakan
produk kebudayaan manusia yang tujuan sebenarnya adalah untuk kesejahteraan
dari pekerja bukan sebaliknya.
9
DAFTAR PUSTAKA
Automasi dan Mekanisasi Istilah Automasi. Diperoleh 11 April 2017, dari
https://www.coursehero.com/file/p2op7o6/D-AUTOMASI-DANMEKANISASI-Istilah-automasi-pertama-tama-dimajukan-oleh-Harder/
Dyah, Erwin. Human – MachineInterface. Diperoleh 11 April 2017, dari
http://ikma11.weebly.com/uploads/1/2/0/7/12071055/humanmachine_inter
face.pt
EVALUASI ERGONOMIS DALAM PERANCANGAN PRODUK. Diperolah 11
April 2017, dari
http://personal.its.ac.id/files/pub/2862-m_sritomo-ie-Ergonomi
%20Rancangan%20Produk.pdf
Fleksibilitas Dan Konsep Dasar Otomasi Dalam Industri. Diperoleh 11 April
2017, dari
http://www.academia.edu/23969022/FLEKSIBEL_DAN_OTOMASI
Mujahidin. 2000. Perancangan Display Visual Kuantitatif pada Sistem Manusia
Mesin. Diperoleh 11 April 2017, dari
http://ejournal.umm.ac.id/index.php/industri/article/download/181/195
10
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ergonomi dan Faal Kerja Kelas A
( 13 April 2017 /Ruang Kuliah 4)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................2
1.3 Tujuan.............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
2.1 Definisi dan Manfaat dari Automasi dan Mekanisasi (Sistem MesinManusia)...............................................................................................................3
2.2 Perbedaan Yang Terdapat Pada Automasi Dan Mekanisasi (Sistem MesinManusia)...............................................................................................................5
2.3 Hubungan Dan Tingkatan Dari Dari Automasi Dan Mekanisasi (Sistem
Mesin-Manusia)....................................................................................................6
BAB III PENUTUP...............................................................................................10
3.1 Kesimpulan...................................................................................................10
3.2 Saran.............................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................11
2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Permasalahan manusia dalam menyangkut berbagai hal dalam berinteraksi
dengan dengan produk, mesin ataupun fasilitas kerja lain yang dioperasikannya,
manusia seringkali dipandang sebagai sumber penyebab segala kesalahan, ketidak
beresan maupun kecelakaan kerja (human errors). Manusia adalah “agent of
errors”. Meskipun dari awalnya sudah disadari bahwa “human error” tampak
akan lebih dominan dalam sebuah sistem manusia-mesin yang dirancang dengan
mengabaikan signifikansi pendekatan ergonomis, manusia seringkali justru
memperbesar kemungkinan terjadinya kesalahan dan kecelakaan kerja melalui
berbagai tindakan dan perilakunya yang jauh dari unsur aman dan nyaman.
Menyadari bahwa faktor manusia merupakan elemen penting yang harus
diperhatikan, maka sudah menjadi keharusan untuk terlebih dahulu dilakukan
semacam analisa yang kemudian diintegrasikan dalam rancangan produk atau
mesin yang akan dibuat. Dengan demikian manusia (operator) selanjutnya tidak
lagi harus menyesuaikan dengan rancangan produk atau mesin justru sebaliknya
produk atau mesin
tersebut harus dirancang dengan terlebih dahulu
memperhatikan segala faktor yang terkait dengan manusia yang akan
mengoperasikannya.
Sistem manusia-mesin adalah kombinasi antara lebih manusia dengan satu
atau lebih manusia dengan satu atau lebih komponen fisik yang saling berinteraksi
dengan arus input dan output yang dihasilkan. Sistem terdiri atas sekelompok
elemen-elemen (disebut sub-sistem) terorganisir dan memiliki fungsi yang
berkaitan erat satu dengan lainnya. Suatu sistem ada dalam suatu lingkungan yang
akan memberi batasan dan perubahan-perubahan yang memengaruhi sistem dan
elemen-elemen sistem tersebut.
Mesin adalah semua objek fisik (mesin, peralatan, perlengkapan, fasilitas,
dan benda-benda yang dipergunakan manusia dalam melaksanakan kegiatannya).
Manusia dalam melakukan aktivitasnya tidak akan pernah lepas dari penggunaan
alat bantu (physicalcomponents) yang dipakai dalam mempermudah dalam
mencapai tujuannya. Alat bantu yang digunakan tersebut bermacam-macam
1
jenisnya tergantung dari kebutuhan dan kekomplekan kerja yang dilakukan. Alat
bantu tersebut bisa berupa obyek fisik, peralatan bantu, mesin, fasilitas produksi
dan lain-lain.
Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, penulis akan membahas
mengenai hubungan antara manusia dengan mesin atau disebut mesin-manusia
(manmachinesystem). Topik pembahasan pada makalah ini adalah mengenai
automasi dan mekanisasi (sistem mesin-manusia) dimana akan dibahas dari
pengertian, manfaat, keterkaitan hubungan antara mesin dan manusia serta
perbedaannya.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana definisi dan manfaat dari automasi dan mekanisasi (sistem
mesin-manusia)?
2. Apa saja perbedaan yang terdapat pada automasi dan mekanisasi (sistem
mesin-manusia)?
3. Bagaimanan hubungan dan tingkatan dari dari automasi dan mekanisasi
(sistem mesin-manusia)?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui dan menjelaskan manfaat dari automasi dan mekanisasi
(sistem mesin-manusia),
2. Untuk mengetahui dan menjelaskan perbedaan yang terdapat pada
automasi dan mekanisasi (sistem mesin-manusia),
3. Untuk mengetahui hubungan dan tingkatan dari dari automasi dan
mekanisasi (sistem mesin-manusia).
2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi dan Manfaat dari Automasi dan Mekanisasi (Sistem MesinManusia)
Istilah automasi pertama-tama dimajukan oleh Harder dari Ford Motor
Company. Mula-mula konsep automasi Detroit adalah seni penggunaan alat-alat
mekanik untuk mengerjakan potongan bahan pekerjaan ke atau dari alat,
melanjutkan dalam proses seterusnya, memisahkan sisa-sisa dari proses dan
melakukannya secara berurutan menurut waktu sesuai dengan proses produksi,
sehingga sebagian atau keseluruhan dari proses dapat dikendalikan dengan cara
pijit tombol pada tempat strategis. Sesudah itu Diebold mendefinisikan automasi
sebagai penggunaan mesin untuk menjalankan mesin.
Defenisi-defenisi di atas terlalu menonjolkan aspek produktivitas dan
teknologi, sehingga elemen manusia terlupakan. Maka dari itu, automasi harus
diartikan suatu sistem yang meliputi alat-alat mekanik, peralatan kerja lain dan
manusia yang diperlukan untuk mengerjakan bahan atau keterangan menjadi suatu
produk barang atau jasa yang dikehendaki. Pertimbangan pertama automasi
adalah pengoptimalan produksi oleh manusia dan atau mesin.
Mekanisasi adalah penggantian manusia sebagai sumber tenaga atau
sebagai alat untuk memberikan keterangan dalam pengaturan tenaga. Mekanisasi
adalah satu bagian dari automasi. Salah satu alasan automasi adalah kecilnya
kekuatan manusia dibandingkan dengan sumber-sumber tenaga lainnya. Sehingga
dalam penerapannya keduanya saling berhubungan atara mesin dan manusia agar
bisa saling melengkapi dengan sebaik-baiknya serta menjadi lebih efektif dan
efisien dalam menciptakan produk.
Adapun manfaat yang ditimbulkan seperti pada aspek psikologis yang
ditimbulkan dari sistem manusia-mesin itu sendiri yaitu manusia akan menjadi
lebih nyaman dalam melakukan pekerjaannya, selain itu manusia atau pekerja
tidak akan merasa lelah dengan pekerjaannya itu, dengan begitu perasaan yang
akan timbul adalah merasa senang dan dapat lebih berpikir jernih dalam
menghasilkan ide-ide baru untuk perkembangan usahanya atau dalam kehidupan
sehari-hari.
3
2.2 Perbedaan Yang Terdapat Pada Automasi Dan Mekanisasi (Sistem
Mesin-Manusia)
Pada tabel berikut merupakan perbedaan antara manusia dan mesin.
Kedua-duanya dapat saling melengkapi dengan sebaik-baiknya.
Kecepatan
Tenaga
Keseragaman
MESIN
MANUSIA
Luar biasa baik
Dapat diatur dengan baik-baik:
Kelambatan 1 detik
2 kekuatan kuda (KK) untuk 10
besar, menetap dan dapat dibuat
detik; 0,5 KK untuk beberapa
kekuatan standar
detik; dan 0,2 KK untuk pekerjaan
Cocok untuk pekerjaan-pekerjaan
terus menerus sehari
Tidak dapat dipercaya.
rutin,
dimonitor dengan mesin
berulang
ketetapan
Banyak saluran
Terbaik
untuk
Kegiatan jamak
Ingatan
sesuatu
bersifat
yang
memiliki
Pendirian
perlu
memproduksi
ditentukan
penyimpanan
pendek
Deduktif baik
Cepat dan tepat,
Berfikir
Hitung menghitung
dan
Perlu
Satu saluran
Segala macam dengan pendekatan
dan
dari berbagai sudut. Baik untuk
jangka
menentukan dasar-dasar pikiran
tetapi
kemampuan
tak
untuk
dan strategi
Induktif baik
Lambat dan
melakukan
sangat
mungkin
kesalahan,
tetapi
koreksi
Dapat menjadi indera penambah,
cukup kemampuan untuk koreksi
Menerima rangsangan-rangsangan
seperti kemampuan menangkap
dari
gelombang mengionisasi
mengolahnya
berbagai
energy
dan
bersama-sama,
misalnya
mata
menentukan
lokasi
sekaligus
relative,
gerakan dan warna. Baik untuk
menentukan pola, misalnya dapat
menentukan
tanda
pada
Dapat dibuat tidak peka terhadap
kebisingan yang besar
Dipengaruhi oleh panas, dingin,
rangsangan-rangsangan luar
kegaduhan dan getaran (yang
Kerusakan tiba-tiba
melewati batas tertentu)
Degradasi
melebihi kemampuan
Kepintaran
Tidak ada
Dapat menyesuaikan sesuatu yang
Kecakapan manipulasi
Khusus
tak terduga. Dapat meramalkan
Sangat besar
Reaksi
terhadap
beban
yang
4
Manusia terbatas dalam hal kecepatan dan ketelitian. Selain itu, kecepatan
kerja tenaga manusia yang lebih besar selalu disertai oleh penurunan ketelitian.
Dalam hal inilah automasi dan mekanisasi memegang peranan sangat penting
dalam meningkatkan kecepatan dan ketelitian suatu operasi atau proses
Tenaga kerja yang bekerja pada proses produksi yang menerapkan
automasi termasuk mekanisasi adalah sebaga berikut :
a. Tenaga kerja yang bekerja pada proses yang padanya diterapkan automasi
dituntut untuk berperilaku efisien, memiliki motivasi tinggi dalam hal
mewujudkan produktivitas dan kualitas prima dengan posisi sentral pada
sistem manusia-mesin
b. Penerapan automasi menimbulkan aneka tekanan mental-psikologis yang
menjadi beban kepada tenaga kerja uang berada pada sistem tersebut, dan
untuk hal tersebut sangat perlu kesiapan sosio-kultural yang kondusif pada
setiap dan seluruh tenaga kerja. Contoh tragis dari ketidaksiapan demikian
adalah histersia massa (mass hysteria) atau kehilangan nilai atau hati nurani
kemanusiaan (loss of human dignity). Hysteria massa biasanya dialami oleh
tenaga kerja yang migrasi dari sector tradisional ke sektor modern, menurun
atau hilangnya rasa kemanusiaan dapat diderita oleh tenaga kerja yang
misalnya sendirian berada di tempat kerja yang capital intensif sehingga yang
bersangkutan tenggelam dalam lingkungan tempat bekerja atau beroperasinya
mesin.
c. Berbagai kemampuan khusus atau keterampilan serta keahlian harus dimiliki
oleh setiap faktor manusia menurut peran masing-masing dalam sistem yang
menerapkan automasi termasuk mekanisasi.
2.3 Hubungan Dan Tingkatan Dari Dari Automasi Dan Mekanisasi (Sistem
Mesin-Manusia)
Hubungan antara manusia dengan komponen fisik membentuk interaksi
yang secara bersama-sama membentuk suatu sistem yang disebut sebagai
manusia- mesin (manmachinesystem). Sistem manusia-mesin adalah kombinasi
antara lebih manusia dengan satu atau lebih manusia dengan satu atau lebih
komponen fisik yang saling berinteraksi dengan arus input dan output yang
dihasilkan.
5
.
Gambar diatas memberikan ilustrasi arus informasi yang terjadi pada
sistem yang terdiri dari dua subsistem, yaitu tubuh manusia (human being) dan
mesin. Pada sistem manusia-mesin seperti terlihat pada gambar 1, manusia
menerima rangsangan (distal stimuli) dengan berbagai macam jenis. Rangsangan
tersebut tidak semuanya dapat diterima langsung oleh indra manusia dalam bentuk
energi (proximalstimuli), misalnya suara, cahaya, energi panas, tetapi sebagian
harus menggunakan alat bantu berupa display yang bisa mempresentasikan
rangsangan dengan satuan nilai tertentu. Proses penangkapan rangsangan dari
distal stimuli menjadi proximalstimuli, yang sebagian membutuhkan alat
pengindra buatan.
6
Terdapat berbagai macam display tergantung pada bagian indra mana
rangsangan berupa energi tersebut ditangkap oleh indra manusia, yaitu display
visual, display auditor, display faktual, dan displayolfactory. Selain display,
kontrol, yang mana manusia dapat menyesuaikan respon dengan feedback (timbal
balik) yang di peroleh dari display tadi.Jadi antara display dan kontrol harus
terdapat interaksi yang saling menyesuaikan. Untuk mendesain tersebut mulamula kita harus memahami beberapa karakteristik penting dari panca indera
manusia yaitu penglihatan dan pendengaran yang mempengaruhi pemahaman
tentang display dan simbol-simbol(sinyal-sinyal) yang dapat didengar. Karena
manusia mempunyai ukuran-ukuran juga batasan dari penglihatan dan
pendengaran, makaperlu di disain sedemikian rupa agar manusia dapat memakai
sebuah mesin tertentu dengan cukup aman dan nyaman.
Bukan hanya mesin dan manusia saja tetapi komponen dalam lingkungan
juga perlu diperhatikan seperti ruang kerja (ruang 3 dimensi dimana kerja
dilakukan), faktor fisik (semua aspek fisik dalam lingkungan yang dapat
berpengaruh pada kerja manusia yang bekerja di ruang kerjanya), organisasi kerja
7
(mencakup penataan lingkungan kerja dalam suatu sistem sosial dimana manusia
itu berada).
Selain itu pada automasi dan mekanisasi (sistem mesin-manusia) juga
terdapat empat tingkatan empat dalam perkembangannya, yaitu dari penggunaan
alat bantu pada pekerjaan tangan (kerja manual) sampai kepada mekanisasi atau
automasi pernuh dengan penggunaan mesin yang luar biasa canggih. Menurut
fungsinya tingkat-tingkat tersebut adalah sebagai berikut :
1. Fungsi
penunjang
menyempurnakan
dari
atau
mekanisasi/
memperluas
automasi
dengan
maksud
kemampuan
manusi
(contoh
penggunaan alat-alat manual guna meningkatan kemampuan kerja otot
seperti pisau, cangkul, gergaji manual, alat ukur yang emperbaiki hasil
pengukuran tanpa alat, mikroskop untuk memperbaiki kemampuan indera
mata, dan lain-lain)
2. Fungsi melipat-gandakan tenaga untuk mengatasi keterbatasan kekuatan
manusia, baik dalam hal besar maupun lama waktunya (penggunaan
tenaga alam atau bahan bakar, listrik, tenaga nuklir)
3. Fungsi meringankan terutama dalam pengendalian operaso atau proses
yang
rumit/canggih
(missal
pengukuran
otomatis/terus-meneris,
pengendalian program, pengaturan, analisis data)
4. Fungsi menggantikan manusia yaitu tenaga manusia digantikan untuk
sebagian atau seluruhnya atau pada operas/proses yang dijalankan dengan
menerapkan mekanisasi/automasi.
8
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Manusia memiliki keterbatasan dalam hal kecepatan dan ketelitian.
Selain itu, kecepatan kerja tenaga manusia yang lebih besar selalu disertai oleh
penurunan ketelitian. Oleh karena itu, automasi dan mekanisasi memegang
peranan sangat penting dalam memabntu serta meningkatkan kecepatan dan
ketelitian suatu operasi atau proses pekerjaan. Terdapat manfaat yang ditimbulkan
pada penerapan automasi dan mekanisasi ( sistem mesin –manusia) seperti pada
aspek psikologis yang ditimbulkan dari sistem manusia-mesin itu sendiri yaitu
manusia akan menjadi lebih nyaman dalam melakukan pekerjaannya, selain itu
manusia atau pekerja tidak akan merasa lelah dengan pekerjaannya itu, dengan
begitu perasaan yang akan timbul adalah merasa senang dan dapat lebih berpikir
jernih dalam menghasilkan ide-ide baru untuk perkembangan usahanya atau
dalam kehidupan sehari-hari.
3.2 Saran
Pada penerapannya automasi dan mekanisasi memiliki manfaat yang baik
dalam segi keefisienan, keefektifan serta kecepatan dalam proses produksi. Selain
itu juga mendatangkan manfaat bagi pekerjanya seperti efek pada psikologis,
kesehatan serta lebih ergonomis. Namun, suatu perusahaan ataupun industri juga
harus memberi jawabab kepada engaruh timbal balik manusia dengan penerapan
automasi termasuk mekanisasi tersebut. Karena pada dasarnya mesin merupakan
produk kebudayaan manusia yang tujuan sebenarnya adalah untuk kesejahteraan
dari pekerja bukan sebaliknya.
9
DAFTAR PUSTAKA
Automasi dan Mekanisasi Istilah Automasi. Diperoleh 11 April 2017, dari
https://www.coursehero.com/file/p2op7o6/D-AUTOMASI-DANMEKANISASI-Istilah-automasi-pertama-tama-dimajukan-oleh-Harder/
Dyah, Erwin. Human – MachineInterface. Diperoleh 11 April 2017, dari
http://ikma11.weebly.com/uploads/1/2/0/7/12071055/humanmachine_inter
face.pt
EVALUASI ERGONOMIS DALAM PERANCANGAN PRODUK. Diperolah 11
April 2017, dari
http://personal.its.ac.id/files/pub/2862-m_sritomo-ie-Ergonomi
%20Rancangan%20Produk.pdf
Fleksibilitas Dan Konsep Dasar Otomasi Dalam Industri. Diperoleh 11 April
2017, dari
http://www.academia.edu/23969022/FLEKSIBEL_DAN_OTOMASI
Mujahidin. 2000. Perancangan Display Visual Kuantitatif pada Sistem Manusia
Mesin. Diperoleh 11 April 2017, dari
http://ejournal.umm.ac.id/index.php/industri/article/download/181/195
10