MAKALAH ILMU ALAM ALAM SEMESTA DAN TATA

MAKALAH
ILMU ALAM
*ALAM SEMESTA DAN TATA SURYA*

DISUSUN OLEH:
CLAUDYA WATI KATIANDAGHO
REGINA OKTAVIA LENGKONG
AGNES MILA TULUSAN

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa saya ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas
segala rahmat, petunjuk, dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini
untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia Keilmuan. Makalah ini dapat digunakan sebagai
wahan untuk menambah pengetahuan, sebagai teman belajar, dan sebagai referensi tambahan
dalam belajar Tata Surya. Makalah ini dibuat sedemikian rupa agar pembaca dapat dengan
mudah mempelajari dan memahami Bumi dalam alam semesta secara lebih lanjut.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca untuk menambah pengetahuan
dan wawasan tentang Tata Surya. Jangan segan bertanya jika pembaca menemui kesulitan.
Semoga keberhasilan selalu berpihak pada kita semua.


TONDANO, 14 March 2018

TIM PENULIS

BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Kegiata Ilmu Alamiah Dasar (IAD) berawal dari pengamatan dan pencatatan baik terhadap
gejala-gejala alam pada umumnya maupun percobaan-percobaan yang dilakukan dalam
laboratorium. Dari hasil pengamatan atau observasi ini manusia berusaha untuk merumuskan
konsep-konsep, prinsip-prinsip, hukum dan teori.
Jika dilihat dari arah prosesnya maka dalam hal ini eksperimen mendahului teori.Proses IAD
tidak berhenti disini tetapi dari hasil IAD yang berupa konsep, hukum dan teori ini maka
terbuka kesempatan untuk diuji kebenarannya. Demikian proses IAD berlangsung terus
sehingga selalu terdapat mekanisme kontrol, bersifat terbuka untuk selalu diuji kembali dan
bersifat kumulatif. Pengetahuan yang diperoleh selalu bertumpu di atas dasar-dasar
sebelumnya dalam kerangka yang bersifat kumulatif, sehingga karenanya bersifat konsisten
dan sistematis.

2. Perumusan Masalah

Rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa saja teori-teori, sistem, dan bagian-bagian dari alam semesta dan tata
surya?
2. Bagaimana hipotesis kejadian bumi dan susunan lapisan bumi?
3. Bagaimana kelahiran tata surya menurut tinjauan Islam?

3. Tujuan
Adapun tujuan makalah ini berdasarkan perumusan masalah di atas adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui teori-teori, sistem dan bagian-bagian dari alam semesta dan
tata surya.
2. Memehami hipotesis kejadian bumi dan susunan lapisan bumi.
3. Mengetahuai kelahiran tata surya menurut Islam.

BAB II
PEMBAHASAN
Ilmu Pengetahuan Alam atau Ilmu Alamiah (Natural Science) adalah suatu ilmu yang
membahas tentang alam semesta dengan semua isinya dan merupakan ilmu pengetahuan
teoritis yang diperoleh/disusun dengan cara yang khusus yaitu dengan melakukan observasi
eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan teori, eksperimentasi, observasi dan demikian
seterusnya kait mengkait antara cara yang satu dengan yang lain.

1. ALAM SEMESTA
Pengertian alam semesta mencakup tentang mikrokosmos dan makrokosmos.Mikrokosmos
adalah benda-benda yang mempunyai ukuran yang sangat kecil, misalnya atom, elektron, sel,
amuba dan sebagainya.Sedangkan makrokosmos adalah benda-benda yang mempunyai
ukuran yang sangat besar, misalnya bintang, planet dan galaksi.
Para ahli astronomi menggunakan istilah alam semesta dalam pengertian tentang ruang
angkasa dan benda-benda langit yang ada didalamnya.
a. Teori Terbentuknya Alam Semesta :
1) Teori Keadaaan Tetap (Steady-state theory)
Teori ini berdasarkan prinsip kosmologi sempurna yang menyatakan bahwa alam
semesta dimanapun dan bilamanapun selalu sama. Berdasarkan prinsip tersebut alam semesta
terjadi pada suatu saat tertentu yang telah lalu dan segala sesuatu di alam semesta selalu tetap
sama walaupun galaksi-galaksi saling bergerak menjauhi satu sama lain.

2) Teori Dentuman Besar (Big-bang theory)
Teori ini dikembangkan oleh George Lemaitre.Teori ini menyatakan pada mulanya
alam semesta berupa sebuah “primeval atom” yang berisi semua materi dalam keadaan yang
sangat padat.Suatu ketika atom ini meledak dan seluruh materinya terlempar keruang alam
semesta. Berdasarkan dari asumsi adanya massa yang sangat besar dan mempunyai masa
jenis yang sangat besar, karena adanya reaksi inti kemudian meledak dengan hebat.

b. Teori Terbentuknya Galaksi dan Tata Surya
Menurut Fowler, 12 ribu juta tahun yang lalu galaksi kita masih berupa kabut gas
hidrogen yang sangat besar sekali yang berada diluar angkasa. Ia bergerak perlahan
mengadakan rotasi sehingga keseluruhannya berbentuk bulat. Karena gaya beratnya maka ia
mengadakan kontraksi. Massa bagian luar banyak yang tertinggal pada bagian yang berkisar
lambat dan mempunyai berat jenis yang besar terbentuklah bintang-bintang.Gumpalan kabut
yang telah menjadi bintang itupun secara perlahan mengadakan kontraksi.Energi potensialnya
mereka keluarkan dalam bentuk sinar dan panas radiasi dan bintang-bintang itupun makin
turun temperaturnya. Setelah berpuluh ribu juta tahun ia mempunyai bentuknya yang tetap
seperti matahari.
Galaksi merupakan kumpulan 1011 atau 100 milyard bintang-bintang, salah satu
diantaranya adalah Matahari atau pusat tata surya kita ini. Kumpulan bintang-bintang dan
dalam galaksi bentuknya menyerupai lensa cembung yang pipih atau berbentuk
cakram.Dimana garis tengahnya mempunyai panjang 100 tahun cahaya, tebalnya 10 tahun
cahaya.Matahari atau pusat tata surya kita berada pada jarak 30 tahun cahaya dari pusat
galaksi.

Berdasarkan apa yang nampak dari hasil pengamatan, dapat kita bedakan adanya 3 macam
galaksi :
a. Galaksi berbentuk spiral

b. Galaksi berbentuk elips
c. Galaksi berbentuk tak beraturan
Induk dari matahari kita adalah galaksi Bima Sakti (Milky Way) yang berbentuk spiral dan
memiliki tidak kurang dari 100 ribu juta bintang dan masih banyak gumpalan-gumpalan
kabut gas maupun galaksi kecil yang banyak jumlahnya. Galaksi Andromeda merupakan
galaksi terdekat yang juga berbentuk spiral dan jauhnya 870.000 tahun cahaya.Galaksi
mengadakan rotasi dengan arah berlawanan dengan jarum jam.
1. Hipotesis Nebular
Dikemukakan oleh Kant dan Laplace pada tahun 1796 yang menyatakan bahwa sistem tata
surya terbentuk dari kondensasi awan panas atau kabut gas yang sangat panas (nebule). Pada
proses kondensasi ada sebagian yang terpisah dan merupakan cincin terbentuklah planet
beserta satelitnya yang mengelilingi pusat, pusatnya itu menjadi sebuah bintang/matahari.
2. Hipotesis Planettesimal
Dikemukakan oleh Chamberlin dan Moulton.Terbentuknya planet-planet tidak harus dari satu
badan tetapi diasumsikan ada bintang besar.
3. Teori Tidal/Teori Pasang Surut

Dikemukakan pertama kali oleh James Jeans dan Harold Jeffreys (1919).Menurut teori ini
planet merupakan percikan dari matahari yang sampai kini masih nampak ada.Percikan
tersebut disebut Tidal. Tidal yang besar kemudian akan menjadi planet itu disebabkan oleh

adanya dua buah matahari yang bergerak saling mendekat.

2. SUSUNAN TATA SURYA

Sebagaimana telah dijelaskan bahwa matahari adalah salah satu dari 100 milyar
bintang di dalam galaksi. Matahari sebagai pusat tata surya berada pada jarak 30 tahun
cahaya dari pusat bhima sakti.

Pada Zaman Yunani kuno, seorang filosuf bernama Clausius Ptolemeus
mengemukakan pendapatnya bahwa bumi adalah pusat tata surya. Menurut pandangannya
matahari, bulan dan planet-planet beredar mengelilingi bumi yang tetap diam sebagai
pusatnya, dikenal dengan teori Geosentris. Dianut selama 14 abad berdasarkan hasil
pengamatan kasar oleh filosuf yunani sudah mampu mengenal 5 buah planet, yaitu;
Merkurius, venus, mars, yupiter dan saturnus. Merkurius dan venus disebut planet dalam,
karena berada diantara bumi dan matahari sedang mars, yupiter dan saturnus disebut planet
luar karena berada diluar garis edar matahari.

Pada abad ke 16 seorang ilmuan Polandia bernama Nicolas Copernicus berhasil
mengubah pandangan yang telah berabad-abad lamanya, menurut Copernicus bumi adalah
planet, seperti halnya planet-planet lain beredar mengelilingi matahari sebagai pusatnya,

disebut dengan teori Heliosentris. Dengan teropong bintang penemuan planet menjadi

bertambah banyak, seperti planet Uranus, neptunus dan Pluto (1930) dan hingga saat ini telah
ditemukan 10 buah planet termasuk bumi, asteroid dan planetoida.

Menurut pandangan heliosentris, Merkurius dan venus yang berada diantara matahari
dan bumi disebut planet dalam, sementara mars, astroida, yupiter, saturnus, Uranus, neptunus
dan Pluto berada di luar garis edar bumi dan disebut planet luar. Peredaran planet
mengelilingi matahari disebut gerak revolusi, disamping itu planet-planet beredar
mengelilingi sumbunya yang gerak rotasi, adanya gerak rotasi pada bumi menyebabkan
adanya waktu siang dan malam di bumi. Kala revolusi bumi adalah 1 tahun atau 365,25 hari
sedangkan kala rotasi adalah 1 hari atau 24 jam.

3. BAGIAN-BAGIAN TATA SURYA
Tata surya terdiri dari matahari sebagai pusat dan benda-benda lain seperti planet, satelit,
meteor-meteor,

komet-komet,

debu


dan

gas

antar

planet

beredar

mengelilinginya.Keseluruhan sistem ini bergerak mengelilingi pusat galaksi.
1.Matahari
Matahari merupakan tata surya yang paling besar, dimana 89% massa tata surya
terkumpul pada matahari. Matahari merupakan pusat sumber tenaga di lingkungan tata surya,
matahari terdiri dari inti dan tiga lapisan kulit : fotosfer, chromosfer dan corona. Pada pusat
matahari suhunya mencapai jutaan derajat celcius dan tekanannya ratusan juta atmosfer.Kulit
fotosfer suhunya + 60000oC dan memancarkan hampir semua cahaya.
2. Planet Merkurius


Merupakan planet terkecil dan terdekat dengan matahari.Merkurius tidak mempunyai
satelit atau bulan, dan tidak mempunyai hawa. Planet ini mengandung albedo, yaitu
perbandingan antara cahaya yang dipantulkan dengan yang diterima dari matahari sebesar
0,07. Ini berarti 0,93 atau 93% cahaya yang berasal dari matahari diserap. Garis tengahnya
4500 km. Diperkirakan tidak ada kehidupan di Merkurius. Merkurius mengadakan rotasi
dalam waktu 58,6 hari dan mengelilingi matahari dalam waktu 88 hari.
3. Planet Venus
Venus menempati urutan kedua terdekat dengan matahari, dikenal dengan Bintang
Kejora yang bersinar terang pada waktu sore dan pagi hari. Mempunyai albedo 0,8 atau 20%
cahaya matahari yang datang diserap. Planet ini diliputi awan tebal (atmosfer) yang mungkin
terjadi dari karbon dioksida tetapi tidak mengandung uap air dan oksigen.Planet ini tidak
mempunyai satelit. Venus bergaris tengah 12.320 km, Rotasi venus+ 247 hari dan berevolusi
(mengelilingi matahari) selama 225 hari.
4. Planet Bumi
Bumi menempati urutan ketiga terdekat dengan matahari dan bergaris tengah 12.640
km. Jarak bumi dan matahari 149 juta km. Bumi mengalami rotasi 24 jam, bumi mempunyai
atmosfer dan mempunyai sebuah satelit yaitu bulan. Bumi mengadakan revolusi selama 365
¼ hari. Massa jenis bumi rata-rata + 5,52.
5. Planet Mars
Jarak planet Mars dengan matahari 226,48 juta km. Garis tengahnya 6272 km dan

revolusinya 1,9 tahun, rotasinya 24 jam 37 menit. Berdasarkan data yang dikirimkan oleh
satelit Mariner IV di Mars tidak ada oksigen, hampir tidak ada air, sedangkan kutub es yang

diperkirakan mengandung banyak air itu tak lebih merupakan lapisan salju yang sangat
tipis.Mars mempunyai 2 satelit/bulan yaitu phobus dan daimus.
6. Planet Yupiter
Merupakan planet terbesar bergaris tengah 138.560 km dengan rotasinya 10 jam dan
mempunyai kurang lebih 14 satelit. Berdasarkan analisis spektroskopis yupiter mengandung
gas metana dan amoniak banyak, serta mengandung gas hidrogen, albedonya 0,44. Massa
planet ini hampir 300 kali massa bumi dan gravitasinya 2,6 kali gravitasi bumi.
7.Planet Saturnus
Merupakan planet terbesar setelah Yupiter, bergaris tengah 118.400 km, berotasi 10
jam dan merupakan planet yang mempunyai cincin sabuk raksasa. Mempunyai massa jenis
0,75 g/cm2, sehingga terapung diair. Planet ini berupa gas yang terdiri dari metana dan
amoniak dengan suhu rata-rata 103oC.Saturnus mempunyai 10 satelit dan diantaranya yang
terbesar disebut Titan. Persamaan yang lain adalah amtosfernya terdiri dari gas metan,
amoniak dan hidrogen. Temperatur pada permukaannya sangat rendah, yaitu 243oF.
Ini berarti gas amoniaknya membeku. Berat jenisnya 0.7 dibandingkan dengan BJ air
– 1 atau BJ Bumi = 5.3. Hal yang paling menarik dari planet ini adalah adanya sabuk putih
yang melilit ekuatornya dan jaraknya dari permukaan planet sejauh 7000 mil sampai kurang

lebih 37000 mil. Sabuk ini berbentuk pipih setelah 10 mil. Sabuk ini berupa debu dan
ternyata berputar mengelilingi planet dengan kecepatan yang berbeda, sabuk bagian dalam
jauh lebih cepat daripada bagian luarnya.
8. Planet Uranus

Jarak Uranus ke matahari 2860 juta km dan berevolusi dalam waktu 84 tahun,
rotasinya 10 jam 47 detik dan arah geraknya berbeda dengan yang lainnya yaitu dari timur ke
barat.Uranus bergaris tengah 50.560 km. Berdasarkan pengamatan pesawat Voyager pada
Januari 1986 Uranus memiliki 14 satelit.

9. Planet Neptunus
Jaraknya dengan matahari 4470 juta km, mengelilingi matahari dalam 165 tahun
sekali putar.Mempunyai 2 satelit, satu diantaranya disebut Triton yang bergerak berlawanan
arah dengan gerak rotasi Neptunus.
10. Planet Pluto
Merupakan planet terjauh dari matahari dengan jarak + 5811 juta km dan tidak
memiliki satelit.Suhu rata-rata pada planet ini 220oC. Pluto adalah nama dewa kegelapan dari
bangsa Yunani berdasarkan kenyataan planet itu mendapat sinar matahari paling sedikit.
4. BENDA-BENDA LAIN DALAM TATA SURYA
Selain planet-planet, pada tata surya terdapat benda-benda sebagai berikut:
1. Planetoida/Asteroida

Pada tahun 1801, Piazzi astronom dari Italia menemukan benda langit yang berdiameter +
900 km beredar mengelilingi matahari pada jarak antara Mars dan Yupiter yang berjumlah +

2.000 buah.Benda-benda langit itu disebut Planetoida.Pada tahun 1801 astronom Italia, Piazzi
menemukan asteroid Ceres yang bergaris tengah 750 kilometer.
2.

Komet/Bintang Berekor

Merupakan kumpulan bungkah-bungkah batu yang diselubungi oleh kabut asap yang
berdiameter + 100.00 km (termasuk selubung gas) dan diamter intinya yang berupa bungkahbungkah batu berkisah 10-20 km.

3. Meteor/Bintang Beralih

Merupakan batu-batu kecil yang berdiameter antara 0,2 – 0,5 mm dan massanya < 1 gram.
Merupakan semacam debu angkasa yang bergerak dengan kecepatan rata-rata 60
km/detik.Jika oleh sesuatu sebab meteor masuk atmosfer bumi, karena gesekan dengan
atmosfer akan timbul panas dan nampak berpijar. Gerak meteor yang pijar ini biasanya
disebut bintang beralih. Jika meteor akan nampak memasuki atmosfer bumi karena suhunya
yang tinggi meteor itu akan hancur sampai kepermukaan bumi.
4.

Satelit

Merupakan pengiring planet.Yang bersama-sama mengelilingi matahari.Bulan merupakan
satu-satunya satelit bumi yang berotasi dalam 1 hari dan berevolusi satu bulan. Jarak bumi
dan bulan + 384.403 km. Perbandingan antara bumi dan bulan sebagai berikut :
5. ASAL USUL TATA SURYA
Banyak ilmuwan yang telah mempelajari tentang tata surya dan semua hal di
dalamnya. Hal itu termasuk bagaimana tata surya kita ini terbentuk. Ada beberapa teori

mengenai pembentukan tata surya. Diantaranya adalah: Teori Big Bang, Nebula,
Planetisimal, Kondensasi, dan Bintang kembar.
a. Teori Nebula
Teori nebula adalah teori pertama mengenai pembentukan tata surya. Teori ini
dekemukakan oleh Immanuel Kant pada tahun 1775, dan disempurnakan oleh Pierre
Marquis de Laplace pada tahun 1796. Menurut mereka, tata surya pada awalnya adalah kabut
raksasa yang terbentuk dari debu, es. Dan gas. Kabut itulah yang disebut nebula. Karena
gravitasi dari kabut tersebut, maka kabut itu berputar dengan arah tertentu.
b. Teori Big Bang
Big Bang adalah istilah untuk menggambarkan suatu ledakkan yang sangat besar.
Beberapa ilmuan percaya bahwa tata surya kita ini dulunya merupakan suatu bintang yang
ukurannya sangat besar. Dalam kurun waktu beberapa juta tahun, umur bintang tersebut habis
dan meledak.
Ledakkan yang ditimbulkan sangatlah dahsyat karena ukuran dan energi yang dimiliki
bintang tersebut. Ledakannya setara dengan 5 x 10 25 kali kekuatan bom nuklir sebesar 1 ton.
Partikel – partikel yang terlontar akibat ledakkan tersebut menyatu dan memadat akibat gaya
gravitasi dan energi dari ledakkan tersebut. Dan jadilah benda – benda langit seperti yang kita
ketahui sekarang.
c. Teori Planetisimal
Teori planetisimal adalah teori yang dikemukakan oleh Thomas C. Chamberlain dan
Forest R. Moulton. Teori ini mengatakan bahwa tata surya terbentuk akibat tabrakan antara
bintang dengan matahari.

d. Teori Bintang Kembar
Teorio ini dikemukakan oleh Fred Hoyle pada 1956. Menurut teori ini, tata surya
merupakan pecahan dari dua buah bintang yang ukurannya sama (kembar). Biuntang yang
satu meledak sementara bintang yang satunya lagi tidak. Hasil ledakan dari bintang yan
gmeledak terperangkap oleh gravitasi bintang yang tidak meledak sehingga pecahannya
selalu bergerak mengelilingi bintang yang tidak meledak. Pecahan dari bintang yang
meeledak merupakan anggota dari tata surya yang kita ketahui, sedangkan bintang yang tidak
meledak merupakan matahari yang menjadi pusat perputaran benda – benda di sekelilingnya.
BAB III
PENUTUP
1. 1.

Kesimpulan

Semoga uraian diatas dapat menambah pengetahuan kita tentang IAD khususnya mengenai
alam semesta, tata surya dan teori terbentuknya bumi.Walaupun tidak secara mendalam
namun makalah diatas dapat menambah wawasan kita tentang topik yang disajikan.
Pada dasarnya hasil-hasil IAD memang bersifat netral, tetapi pemanfaatannya tidak terarah
dan tidak terkendali oleh nilai-nilai kemanusiaan adalah sangat berbahaya.Demikian pula,
meskipun hasil IAD netral, tetapi keputusan untuk melakukan atau tidak melakukan
eksperimen dan keputusan untuk memilih fakta yang diperlukan adalah tidak bebas dari
nilai.Dan disinilah peranan dan perlunya nilai kemanusiaan yang luhur sangat diperlukan
untuk menuntun perkembangan dan pemanfaatan IAD ke arah yang lebih benar.
Jadi perkembangan IAD yang dinamis ini disamping banyak memberikan keuntungan juga
membawa resiko. Bila tidak diarahkan pemanfaatannya justru akan merugikan manusia,

bahkan dapat menghancurkan peradaban manusia itu sendiri. Seperti senjata nuklir, senjata
kimia dan biologis serta timbulnya pencemaran udara, air dan tanah yang dapat mengganggu
keseimbangan dan keserasian lingkungan hidup. Agar resiko sekecil-kecilnya maka arah
perkembangan IAD dan pemanfaatan hasil IAD harus dilandasi oleh nilai-nilai kemanusiaan
yang luhur.

DAFTAR PUSTAKA
 Maskoeri Jasin,Drs, (1986), Ilmu Alamiah Dasar, PT. Gramedia, Jakarta.
 Abdullah Aly,Drs, Eny Rahma,Ir, Ilmu Alamaih Dasar,Jakarta.
 Herabudin,Drs, (2010), Ilmu Alamiah Dasar, CV Pustaka Setia, Banung.
 http://darusnal.blogspot.com/2011/04/ilmu-alamiah-dasar.html
 http://materiilmugeograf.blogspot.co.id/2015/12/bagian-bagian-tata-

surya.html