PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DAN STRATEGINYA UNTUK PENINGKATAN KEPUASAN MASYARAKAT SERTA DAMPAK SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT
PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DAN STRATEGINYA UNTUK PENINGKATAN KEPUASAN MASYARAKAT SERTA DAMPAK SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT
1a 2 A. Arsyad 2 , Sudarijati , D. Gemina
1) Fakultas Pertanian Universitas Djuanda Bogor
2) Fakultas Ekonomi Universitas Djuanda Bogor
a Korespondensi: Apendi Arsyad, Telp: 08129347542 , Email: apendi.arsyad@yahoo.com ; atikmartono@gmail.com ; dwigemina@gmail.com ;
ABSTRACT
The purpose of this research was to determine the effect of the perception and satisfaction of the community to CSR and its impact on socioeconomic in Bogor regency. Questionnaire were distributed to 250 respondents . Likert scale was used prior to testing with multiple regression. The results showed that the implementation of CSR programs in Bogor has been done quite effectively. Perception and satisfaction of the community have an influence simultaneously and partially on CSR. The CSR activities in education, health , environment , increasing of desire and basic human needs and security simultaneously have influences towards the socio-economic communities. Partially, education has no effect on socioeconomic condition. The implementation strategy of using Importance Performance Analysis ( IPA ). The strategies which have been generated are 1 ) making ongoing improvements so that the performance attributes ( CSR programs expectancy ) will be increased ; 2 ) maintaining so that the performance will not be declined; 3 ) should be managed seriously because community usually can lead to a disappointment ; 4 ) evaluating all activities
Keywords : CSR program, Community Satisfaction, Social Economic of the community
ABSTRAK
Tujuan penelitian untuk menentukan pengaruh persepsi dan kepuasan masyarakat terhadap CSR dan dampaknya terhadap sosial ekonomi di Kabupaten Bogor. Koesioner didistribusikan kepada 250 responden. Skala likert digunakan sebelum dilakukan pengujian dengan regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi program CSR perusahaan di Kabupaten Bogor sudah cukup efektif. Persepsi dan kepuasan masyarakat mempunyai pengaruh secara simultan dan parsial terhadap CSR. Adapun kegiatan CSR bidang pendidikan, kesehatan, lingkungan, kenaikan keinginan dan kebutuhan dasar manusia serta keamanan mempunyai pengaruh secara simultan terhadap sosial ekonomi masyarakat. Sedangkan secara parsial pendidikan tidak mempunyai pengaruh terhadap sosial ekonomi masyarakat. Penerapan strategi menggunakan importance performance analysis (IPA). Strategi adalah 1) melakukan perbaikan secara terus-menerus sehingga performance atribut (harapan program CSR) meningkat; 2) mempertahankan agar tidak menurun kinerjanya; 3) harus dikelola dengan serius karena biasanya menimbulkan kekecewaan masyarakat; dan 4) mengevaluasi seluruh kegiatan
Kata Kunci : Program CSR, Kepuasan Masyarakat, Sosial Ekonomi Masyarakat
2 Apendi Arsyad et al Corporate Social Responsibility
PENDAHULUAN
Korea Selatan, Thailand, Singapura, Perubahan struktur ekonomi di
Malaysia dan Filippina (Chapple W & Indonesia telah mendorong perubahan pola
Moon J (2005).
kehidupan masyarakat Indonesia dari Di Indonesia program CSR masyarakat agraris menjadi masyarakat
semakin menguat untuk diimplementasi industri. Hal ini ditandai dengan
atas dasr hukum berdasarkan Undang- munculnya berbagai jenis perusahaan
Undang (UU) Nomor 40 Tahun 2007 (coorporasi) yang bergerak dalam berbagai
tentang Perseroan Terbatas pada Bab V bidang dan sektor, baik di bidang
Pasal 74, dan masih menimbulkan pertambangan, manufaktur, otomotif, dan
karena kebijakan lain-lain. Proses industri tersebut tidak
kontrovesial,
mewajibkan aktivitas CSR hanya untuk hanya menghasilkan dampak secara
perusahaan tambang saja. Konsep CSR ekonomi dan pembangunan, namun juga
yang berkembang selama ini lebih memberikan dampak pada masyarakat
dominan pada proses pemberdayaan lokal (local community) yang merasakan
lingkungan sosial yang bersifat jangka operasionalisasi
pendek ketimbang jangka panjang. langsung. Di sisi lain, kegiatan industri
perusahaan
secara
Pembinaan sumber daya manusia (SDM) juga menghasilkan berbagai konsekuensi,
berorientasi pada seperti dihasilkannya limbah industri,
seringkali
lebih
kelompok masyarakat tertentu, sehingga eksploitasi sumber daya alam komunitas
jangkauan manfaat menjadi kurang luas lokal, peningkatan polusi, dan lain
dan tidak berkelanjutan. Oleh sebab itu, sebagainya. Sebagai tanggung jawab atas
agar implementasi program CSR lebih manfaat ekonomi yang telah diambil oleh
efektif dan memberikan nilai manfaat, industri dengan mengorbankan sumber
maka pengembangan program CSR pada daya komunitas lokal, maka muncul
masa akan datang perlu lebih berorientasi konsep kepedulian sosial masyarakat
pada peningkatan kemandirian masyarakat berupa
untuk secara kreatif menggali potensi responsibility (CSR). Mengenai CSR,
sumberdaya yang ada pada lingkungan Howard R. Bowen dalam Dody P (2008)
sekitarnya, melalui desain kemitraan mengemukakan bahwa keberhasilan dunia
beberapa pihak. bisnis
strategis
antar
Sehubungan dengan hal tersebut, sangat kontribusinya terhadap kesejahteraan
ditentukan oleh
bagaimana
penting untuk mengetahui pengaruh masyarakat umum, bukan semata untuk
persepsi dan kepuasan masyarakat warga bisnis itu sendiri.
terhadap program CSR, serta pengaruh Program
program CSR terhadap aspek sosial perkembangannya juga mengacu kepada
CSR
dalam
ekonomi masyarakat, dan sejauhmana terwujudnya
efektifitas implementasi dari program- pembangunan
program CSR yang telah diberikan Development
Milenium
(Millenium
perusahaan di lapangan. mengentaskan kemiskinan. Oleh karena
Goals/MDGs)
yaitu
itu, program CSR mendapat perhatian
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
pada tatanan internasional terutama Robbins (2006) mengemukakan dikaitkan dengan isu
persepsi sebagai suatu proses dimana kesejahteraan masyarakat dunia dan
peningkatan
individu – individu mengorganisasikan kepedulian terhadap pemanasan global.
dan menafsirkan kesan indera mereka agar Studi terkait dengan 50 perusahaan di 7
memberi makna kepada lingkungan. (tujuh) negara Asia, menyimpulkan bahwa
Sedangkan persepsi menurut Kotler (2000) penetrasi pelaksanaan CSR dan derajat
merupakan proses yang digunakan komunitasnya di Indonesia tercatat paling
individu untuk memilih, mengorganisasi rendah dibanding negara lain seperti India,
dan mengintepretasikan masukan-masukan
Jurnal AgribiSains ISSN 2550-1151 Volume 3 Nomor 1, April 2017 3
pembangunan dunia yang memiliki arti. Faktor-faktor
informasi guna menciptakan gambaran
sejalan
dengan
dan kesejahteraan yang mempengaruhi persepsi adalah
berkelanjutan
masyarakat; mempertimbangkan harapan attitudes, motivation, interest, experiences
pemangku kepentingan, sejalan dengan dan ekspectation (Kotler, 2000).
faktor yang ditetapkan dan norma-norma Dalam era globalisasi dengan
perilaku internasional; serta terintegrasi tingkat persaingan yang ketat, banyaknya
dengan organisasi secara menyeluruh”. produk atau jasa yang sejenis, membuat
Sedangkan The World Business Council konsumen memiliki banyak pilihan untuk
Development memuaskan
for
Sustainable
mendefinisikan CSR sebagai suatu demikian, strategi pemasaran yang
kebutuhannya.
Dengan
komitmen bisnis untuk berkontribusi berbasis konsumen
pembangunan ekonomi alternative
dapat menjadi
dalam
berkelanjutan, bekerja dengan karyawan persaingan (Sutisna, 2003). Menurut
untuk
memenangkan
perusahaan, keluarga karyawan tersebut, Oliver dalam Supranto (2001) bahwa
berikut komunitas setempat (local) dan kepuasan sebagai tingkat perasaan
masyarakat secara keseluruhan dalam seseorang setelah membandingkan kinerja
rangka meningkatkan kualitas hidup (Reza atau hasil yang dirasakan dengan
Rahman, 2009).
Lee (2005) dalam Tjiptono (2001), kepuasan atau
harapannya. Sedangkan menurut Day
Kotler
mengemukakan CSR merupakan suatu ketidakpuasan
meningkatkan pelanggan
masyarakat melalui ketidaksesuaian (disconfirmation) yang
kebebasan praktik bisnis dan kontribusi dirasakan antara harapan sebelumnya (atau
dari sumber daya perusahaan. Dari norma kinerja lainnya) dan kinerja aktual
berbagai definisi tersebut, maka CSR produk
semata-mata kegiatan atau pemakaiannya. Selanjutnya Rangkuti
pembangunan ekonomi, lingkungan, dan (2003) menyatakan kepuasan adalah
profit perusahaan, tetapi lebih jauh harus respon pelanggan terhadap ketidaksesuaian
terintegrasi dalam faktor dan norma yang antara tingkat kepentingan sebelumnya
berlaku.
dan kinerja aktual yang dirasakannya Adapun kegiatan CSR mencakup : setelah pemakaian. Sehingga kepuasan
1) Building human capital. Berkaitan merupakan perasaan senang, puas
dengan internal perusahaan untuk individu karena antara harapan dan
menciptakan sumber daya manusia yang kenyataan dalam memakai dan pelayanan
andal, di sisi lain perusahaan juga dituntut yang diberikan terpenuhi. Menurut Kotler
melakukan pemberdayaan masyarakat; 2) dalam Alma (2003) bahwa kepuasan
Strengtening economies. Perusahaan harus konsumen terdiri dari situasional factors
memberdayakan ekonomi masyarakat dan personal factor .
sekitarnya, agar terjadi pemerataan International
kesejahteraan; 3) Assesing social chesion. Organization (ISO) 26000 mengenai
Standard
of
Upaya menjaga keharmonisan dengan Guidance on Social Responsibility masyarakat
sekitar, agar tidak memberikan definisi CSR dalam Jajal &
menimbulkan konflik; 4) Encouraging Kurniawan, Fajar (2012), yaitu sebagai
good governance. Perusahaan dalam berikut: “Tanggung jawab sebuah
menjalankan bisnisnya mengacu pada organisasi terhadap dampak-dampak dari
Good Corporate Governance (GCG); keputusan-keputusan
the environment. kegiatannya pada masyarakat dan
Mengharuskan perusahaan untuk menjaga lingkungan yang diwujudkan dalam
lingkungan sekitarnya (Wahyudi & bentuk perilaku transparan dan etis yang
Azheri, 2008). Kotler & Lee (2005)
4 Apendi Arsyad et al Corporate Social Responsibility
mengkategorikan beberapa inisiatif dalam pergeseran distribusi pendapatan. Untuk program CSR, antara lain dikontribusikan
itu langkah penting untuk mengurangi untuk:
kesenjangan pendapatan antar golongan pencegahan AIDS, deteksi awal untuk
1) Kesehatan
Komunitas:
meningkatkan kanker payudara, imunisasi rutin; 2)
penduduk
adalah
produktivitas dan pendapatan kelompok Keselamatan:
masyarakat berpendapatan rendah, melalui pengendara, pencegahan, pembatasan
membuat
program
program-program pemberdayaan ekonomi penggunaan keselamatan mobil; 3)
rakyat.
Pendidikan: pemberantasan buta huruf, Kondisi ekonomi umumnya dilihat pendidikan untuk sekolah, pendidikan
pendapatan berkebutuhan khusus; 4) Karyawan:
dari
tingkat
masyarakat,menurut Mubyarto dalam pelatihan kerja, praktik perekrutan, lokasi
Rosika (2011), pendapatan merupakan pabrik; 5) Lingkungan: daur ulang,
penerimaan yang dikurangi dengan biaya- mengurangi penggunaan bahan kimia
biaya yang dikeluarkan. Selanjutnya berbahaya, mengurangi kemasan; 6)
Rosika (2011) mengutip penjelasan Pembangunan ekonomi dan komunitas:
mengenai pendapatan menurut Badan peminjaman bunga perumahan yang
Pusat Statistik (BPS), yaitu perhitungan rendah; 7) Keinginan dan kebutuhan dasar
pendapatan dapat dilakukan dengan manusia: kelaparan, tuna wisma, hak-hak
menggunakan pengeluaran atau konsumsi hewan, hak suara, upaya anti diskriminasi,
masyarakat. Hal ini didasari oleh dan lain-lain.
paradigma bahwa bila pendapatan Menurut
mengalami kenaikan maka akan diikuti Keluarga Berencana Nasional (BKKBN),
Badan
Koordinasi
oleh berbagai kebutuhan yang semakin kemiskinan dapat diartikan sebagai situasi
banyak sehingga menuntut pengeluaran dimana penduduk hanya dapat memenuhi
yang tinggi pula.
kebutuhan makan, pakaian dan perumahan
rangka meningkatkan dalam tingkat minimum yang sangat
Dalam
kesejahteraan masyarakat, program CSR diperlukan
umumnya dilaksanakan dalam bentuk Sedangkan menurut BAPPENAS (2004),
pemberdayaan masyarakat yang dirancang kemiskinan merupakan kondisi di mana
dengan strategi yang tepat agar dapat seseorang atau sekelompok orang, laki-laki
menyentuh segala permasalahan sesuai dan perempuan, tidak memenuhi hak-hak
kebutuhan masyarakat. dasarnya untuk mempertahankan dan
dengan
Keberhasilan program CSR yang telah mengembangkan
dilaksanakan perusahaan diharapkan dapat bermartabat, antara lain, terpenuhinya
kehidupan
yang
mempengaruhi kondisi sosial ekonomi kebutuhan pangan, kesehatan, pendidikan,
masyarakat yang mengikuti program CSR. pekerjaan,
Hal tersebut akan sangat membantu pertanahan, sumberdaya alam, dan
perumahan,
air bersih,
masyarakat dalam memperbaiki kondisi lingkungan hidup, rasa aman dari
perekonomiannya. Indikator keberhasilan perlakuan atau ancaman tindak kekerasan
program CSR tersebut sejalan dengan dan hak untuk berpartisipasi dalam
indikator yang akan digunakan dalam kehidupan sosial-politik, baik bagi
sosial ekonomi perempuan maupun laki-laki.
mengukur kondisi
masyarakat di desa binaan PT. Masalah kesenjangan dapat ditinjau
Indocement, PT. Holcim dan PT. Aneka dari tiga aspek, yaitu kesenjangan antar
Tambang. Sehingga semakin tinggi tingkat golongan penduduk, kesenjangan antar
program CSR yang sektor, dan kesenjangan antar daerah.
keberhasilan
diinisiasikan suatu perusahaan maka Pemahaman
semakin baik kondisi sosial ekonomi ketidakmerataan antar golongan penduduk
terhadap
masalah
masyarakat desa binaan perusahaan dapat
tersebut. Bertitik tolak dari seluruh
Jurnal AgribiSains ISSN 2550-1151 Volume 3 Nomor 1, April 2017 5
landasan teori tersebut, maka dirumuskan
2. Semakin tepat kegunaan dan harapan paradigma pengaruh persepsi
untuk mengalami kepuasan masyarakat terhadap CSR dan
dan
masyarakat
kepuasan, maka semakin tepat dampaknya terhadap sosial ekonomi
pelaksanaan program CSR; masyarakat di Kabupaten Bogor. Secara
3. Pelaksanaan program CSR melalui garis besar dapat digambarkan bagan alur
pendidikan, kesehatan, lingkungan, kerangka pikiran yang dapat dilihat pada
keinginan dan kebutuhan dasar Gambar 1 berikut.
manusia, pembangunan ekonomi dan komunitas, keselamatan mempunyai
Hipotesis
pengaruh terhadap sosial ekonomi Untuk memberikan arah pada
masyarakat; dan
penelitian ini, digunakan beberapa
4. Semakin tepat pelaksanaan program hipotesis sebagai berikut:
kepedulian CSR maka adanya
1. Persepsi dan kepuasan masyarakat peningkatan taraf hidup masyarakat. mempunyai
Alur kerangka berpikir dari penelitian program kepedulian sosial perusahaan
pengaruh
terhadap
ini disajikan pada Gambar 1 berikut ini: (CSR)
Persepsi Konsumen (Masyarakat)
Attitude Regulasi Program CSR
- Motives
- Interest
- Experiences Program Kepedulian Sosial
Expectation Perusahaan/(CSR) (Sumber: Robbins, 1998)
- Pendidikan
- Kesehatan - Lingkungan
Kepuasan Konsumen (Masyarakat) Keinginan dan kebutuhan
dasar manusia
- Situasional factors - - Pembangunan ekonomi dan
Personal Factor
(Sumber: Kotler dalam Alma, 2003) komunitas
- (Sumber: Kotler & Lee, 2005) Keselamatan
Sosial Ekonomi Masyarakat atau Peningkatan Taraf Hidup Masyarakat
(Sumber: Mubyarto dalam Rosika, 2011)
Gambar 1. Bagan Alur Kerangka Pikiran
METODE PENELITIAN
di Kabupaten Bogor, yang terdiri dari: Bentuk penelitian yang digunakan
CSR PT Indocement, PT Holcim dan CSR adalah verikatif melalui pengumpulan data
PT Aneka Tambang (PT. Antam). Jenis di lapangan untuk menguji hipotesis
data primer diperoleh dengan metode dengan perhitungan statistik (M. Nasir,
wawancara dan menggunakan kuesioner 2003). Metode penelitian yang digunakan
diberikan kepada adalah metode survey. Objek dalam
terstruktur yang
masyarakat yang menjadi responden penelitian ini adalah masyarakat yang
terpilih. Sedangkan data sekunder didapat terlibat dalam program CSR perusahaan
dengan menelaah data yang diperoleh dari
6 Apendi Arsyad et al Corporate Social Responsibility
bagian administrasi laporan dan publikasi Tambang) terdiri Desa Bantar Karet, Desa ilmiah yang telah diterbitkan.
Pangkal Pangkal Jaya, Desa Parakan Untuk menjawab permasalahan,
Muncang dan Desa Kalong Liud. variabel yang akan dianalisis dalam
Sedangkan desa-desa yang dipilih adalah penelitian ini terdiri dari variabel bebas,
desa-desa yang berbatasan langsung
dengan lokasi perusahaan. Desa terpilih attitudes, motives, interests, experience,
yaitu persepsi masyarakat (X 1 ) meliputi
berjumlah sebanyak 14 desa dengan
jumlah sampel yang digunakan sebanyak meliputi situasional factors, personal
expectation ; kepuasaan masyarakat (X 2 )
250 orang.
factors dan variabel terikat yaitu CSR (Y) Menurut Husein Umar (2008) untuk persamaan pertama. Sedangkan
untuk menentukan ukuran sampel suatu persamaan kedua variabel bebas CSR
populasi atau jumlah responden yang meliputi
akan dijadikan sampel pada masyarakat, lingkungan, keinginan dan kebutuhan
kesehatan,
pendidikan,
maka teknik penentuan sampel yang dasar manusia serta keamanan. Sedangkan
dianggap representatif digunakan adalah variabel terikatnya adalah sosial ekonomi
dengan menggunakan rumus Slovin. masyarakat atau peningkatan taraf hidup
Selanjutnya menurut Riduwan (2005) masyarakat (Z).
bahwa jumlah sampel yang akan diambil Skala pengukuran dalam data yang
sebagai responden dapat diperoleh dengan dikumpulkan masih skala ordinal. Menurut
Strattified Random Riduwan (2005) & Sunarto (2009),
menggunakan
Sampling (SRS) jumlah sampel masing- sebelum dilakukan pengujian dengan
masing desa terpilih.
regresi berganda, perlu terlebih dahulu menggunakan skala pengukuran yaitu
Uji Asumsi Klasik
skala Likert (1-5). Suatu alat ukur Menurut Agung Abdul Rasul & dianggap sahih, apabila tingkat ketelitian
Nurlelah (2010) asumsi klasik adalah dan ketepatan mengukur apa yang diukur.
beberapa asumsi yang mendasari validitas Dengan demikian, kesahihan sangat
analisis regresi linier berganda. Asumsi berkaitan
klasik terdiri dari beberapa hal meliputi pengukuran suatu alat. Keandalan suatu
asumsi normalitas, asumsi tidak ada gejala alat ukur dapat diuji dengan skor yang
multikolieritas dan autokolerasi, dan dihasilkan relatif sama pada seorang
asumsi homoskedastisitas. Jika regresi responden, walaupun responden tersebut
linier berganda memenuhi beberapa mengerjakannya dalam waktu yang
asumsi tersebut maka merupakan regresi berbeda. Jadi keandalan suatu alat ukur
yang baik.
berkaitan dengan
konsistensi
pengukurannya
Metode Analisis
Adapun populasi dalam penelitian Analisis data secara deskriptif dan ini adalah masyarakat yang terlibat dalam
verifikatif dengan menggunakan uji program CSR yang dilaksanakan oleh 3
statistik. Persamaan umum regresi linear (tiga) perusahaan di 3 (tiga) kecamatan
sederhana untuk model penelitian -1 yang ada di Kabupaten Bogor, yaitu: 1)
berikut ini:
Kecamatan Citeureup (PT. Indocement) Y=a+b 1 X 1 +b 2 X 2 + ε terdiri Desa Cietereup, Desa Gunung Sari,
Desa Hambalang, Desa Pasir Mukti,
dimana :
Kelurahan Puspanegara, Desa Tajur dan
Tanggung jawab sosial Desa
perusahaan/CSR; a = Nilai konstanta; b = Klapanunggal (PT. Holcim) terdiri Desa
Angka arah atau koefisien regresi, yang Nambo, Desa Bantar Jati, Desa Lulut; 3)
menunjukkan angka peningkatan ataupun Kecamatan Nanggung (PT. Aneka
penurunan variabel dependen yang
Jurnal AgribiSains ISSN 2550-1151 Volume 3 Nomor 1, April 2017 7
didasarkan pada perubahan variabel
regresi,
yang
menunjukan angka
independen; X 1 = Nilai persepsi
peningkatan ataupun penurunan variabel
dependen yang didasarkan pada perubahan kepuasan konsumen/masyarakat; ε =
konsumen/masyarakat; X 2 = Nilai
variabel independen; Y 1 = Nilai kesehatan; faktor lain yang tidak diteliti
Y 2 = Nilai pendidikan; Y 3 = Nilai Untuk mengetahui pengaruh antar-variabel
lingkungan; Y 4 = Nilai keinginan dan CSR terhadap sosial ekonomi masyarakat,
kebutuhan dasar manusia; Y 5 = Nilai persamaan regresi model penelitian -2
keamanan; ε = faktor lain yang tidak berikut ini:
diteliti
Z=a+b 1 Y 1 +b 2 Y 2 + b 3 Y 3 + b 4 Y 4 + b 5 Y 5 + ε Untuk menguji hipotesis penelitian yang diajukan akan digunakan uji statistik dimana:
penelitian pertama Z = Sosial ekonomi masyarakat; a = nilai
dengan model
sebagaimana Gambar 2 berikut ini. konstanta; b = Angka arah atau koefisien
Persepsi Konsumen
/Masyarakat (X 1 )
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Kepuasan (CSR) (Y)
Konsumen/Masyarakat (X 2 )
Gambar 2. Model Penelitian - 1
Keterangan : ε = Variabel Error; = Pengaruh Parsial; = Pengaruh Simultan
Sedang model penelitian kedua disajikan pada Gambar 3 berikut ini:
Kesehatan (Y 1 )
Pendidikan (Y 2 )
Lingkungan (Y 3 )
Sosial Ekonomi
Masyarakat (Z) Keinginan dan Kebutuhan Dasar
Manusia (Y 4 )
Keamanan (Y 5 )
Gambar 3. Model Penelitian - 2
Keterangan : ε = Variabel Error; = Pengaruh Parsial; = Pengaruh Simultan
8 Apendi Arsyad et al Corporate Social Responsibility
Pengujian Hipotesis
Yi Untuk mengetahui pengaruh secara
Yi
n simultan variabel independen digunakan
dimana:
uji F (F-test) dengan tingkat signifikansi ( ) = 0,05 yang dapat membuktikan secara
Y = Skor rata-rata nilai kepentingan statistik bahwa keseluruhan koefisien
masyarakat; X = Skor rata-rata persepsi regresi
mempengaruhi variabel dependen. Bila dan n = Jumlah responden semua nilai parameter regresi sama dengan
Hasil rata-rata tersebut kemudian nol dapat disimpulkan bahwa tidak
dirata-ratakan kembali untuk mengetahui terdapat hubungan yang linier antara
posisi masing-masing atribut pada variabel dependen dengan variabel
perceptual mapping IPA (Important independen (Sudjana,1996).
Analysis ), dengan Hipotesis operasionalnya:
Performance
menggunakan rumus dari J.Supranto
H 0 :ß i = 0, i = 1,2 … 5; (2000) sebagai berikut :
Yi Paling tidak ada salah satu koefisien
1 : ß H i 0,
Yi
n regresi yang tidak sama dengan nol.
dimana:
Untuk mengetahui pengaruh faktor lain digunakan rumus:1 - R 2 . Keputusan:
Y = Skor rata-rata kepentingan masyarakat F>F k;(n-k-1) , maka tolak H 0. X = Skor rata-rata persepsi masyarakat;
k;(n-k-1) F F , maka terima H 0. n = Jumlah responden Untuk mengetahui pengaruh secara
Untuk memperluas analisis, maka parsial variabel independen digunakan uji t
digunakan perceptual mapping IPA (t-test) dengan tingkat signifikansi ( ) =
(Important Performance Analysis) yang 0,05
memiliki empat prioritas (empat kuadran) Hipotesis Operasional:
penilaian berdasarkan penilaian kinerja
H 0 :ß i =0 dan tingkat kepentingan di mata
H 1 :ß i 0 masyarakat program CSR sebagamana Keputusan: Gambar 4.
Sebagaimana Gambar 4
t i > t ( , n-2) , maka tolak H 0 ; t i > t ( , n-5) ,
interpretasi grafik IPA, Prioritas utama maka tolak H 0 (kuadran A), menunjukkan kinerja yang
t i t ( , n-2) , maka terima H 0 ;t i t ( , n-5) , maka
dianggap
mempengaruhi kepuasan, terima H 0 termasuk unsur persepsi masyarakat yang
dianggap penting oleh masyarakat, namun Sedangkan untuk mengetahui
dianggap belum akibat mana yang harus diberi prioritas
program
CSR
melaksanakan sesuai dengan keinginan lebih dibandingkan dengan atribut lainnya,
mengakibatkan maka digunakan Importance Performance
masyarakat,
yang
masyarakat merasa kecewa. Prioritas Analysis (IPA) atau analisis tingkat
prestasi (kuadran B), menunjukkan kinerja kepentingan dan evaluasi atau kinerja.
yang telah berhasil dilaksanakan oleh Menurut J. Supranto (2000), untuk
program CSR untuk wajib dipertahankan menentukan prioritas faktor persepsi
dan dianggap sangat penting dan masyarakat digunakan rumus untuk
memuaskan oleh masyarakat. Prioritas mencari rata-rata penilaian kinerja dan
rendah (kuadran C), menunjukkan faktor tingkat kepentingan (harapan) masyarakat
persepsi masyarakat yang diberikan oleh atau responden, dengan menggunakan
program CSR kurang penting bagi rumus sebagai berikut:
masyarakat dan kinerja program CSR dinilai kurang baik oleh masyarakat.
Jurnal AgribiSains ISSN 2550-1151 Volume 3 Nomor 1, April 2017 9
Prioritas berlebihan
masyarakat, namun kinerja yang diberikan menunjukkan faktor persepsi masyarakat
(kuadran
D),
program CSR memuaskan masyarakat. yang dianggap kurang penting oleh
High
Prioritas Utama
Prioritas Prestasi
MPOT
Prioritas Rendah
Prioritas Berlebihan
CE
(Harapan Program
CSR) Low
Low
High
PERFORMANCE (Penilaian Program CSR)
Sumber: Darmadi Durianto, dkk (2001) Gambar 4. Pembagian Kuadran Importance-Performance Analysis (IPA)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Rata-rata
Tanggapan Responden terhadap Variabel Penelitian
Analisis Validitas dan Reliabilitas
Rata-rata tanggapan responden
Instrumen Penelitian
terhadap persepsi masyarakat sebesar 3,48 Menurut Saifuddin Azwar (1997),
ini berarti bahwa masyarakat setuju bahwa dalam uji validitas koesioner item-item
merupakan bentuk pertanyaan dikatakan valid, bila item perhatian/kepedulian perusahaan kepada tersebut memiliki korelasi dengan total
kegiatan
CSR
pelaksanaannya sudah variabel di atas 0,3, sedangkan item yang
masyarakat,
bersinergi dengan program pemerintah memiliki korelasi di bawah 0,3
daerah kabupaten, dan telah mendorong dikategorikan tidak valid dan akan
pemberdayaan masyarakat sekitar. disisihkan dari analisis selanjutnya. Kegiatan CSR sudah dilaksanakan Menurut Arikunto (2006) bahwa hasil
dengan baik dan bermanfaat bagi pengujian
reliabilitas
menunjukkan
masyarakat sekitar perusahaan. Sedangkan seberapa jauh suatu alat ukur dapat
rata-rata tanggapan responden terhadap dipercaya atau diandalkan melalui
kepuasan masyarakat sebesar 3,39 ini pengujian validitas dan dinyatakan valid, dapat diartikan bahwa masyarakat di untuk uji reliabilitas digunakan teknik
sekitar perusahaan merasakan kepuasan Alpha Cronbach, di mana suatu instrumen
dengan tingkat memuaskan terhadap dapat dikatakan handal (reliabel) apabila
pelaksanaan program CSR perusahaan. memiliki koefisien keandalan atau Alpha Dengan demikian, perbandingan sebesar 0,6 atau lebih dan uji reliabilitas
antara harapan yang dimiliki oleh menunjukkan koesioner reliabel.
masyarakat dengan kenyataan yang
diterima oleh masyarakat pada saat
implementasi program CSR relatif sama
10 Apendi Arsyad et al Corporate Social Responsibility
sehingga memuaskan masyarakat. Rata-
Deskripsi Responden
rata tanggapan responden terhadap CSR Jenis kelamin dapat mencerminkan sebesar 3,36 atau cukup baik. Hal ini
masyarakat dari kelompok mana yang menunjukkan bahwa semua bidang dalam
dipandang dominan dalam kegiatan CSR program
perusahaan. Usia dapat mencerminkan kesehatan, ekonomi, lingkungan, sosial,
masyarakat dari kelompok usia mana yang dan keamanan sudah diimplementasikan
dipandang dominan sehingga akan dapat dengan cukup baik. Rata-rata penilaian
diambil rencana tindak atau program apa responden terhadap sosial ekonomi
yang dapat dirancang untuk meningkatkan masyarakat sebesar 3,40. Hal ini
masyarakat. Pekerjaan menggambarkan bahwa dampak CSR
kepuasan
penting dalam terhadap
mempunyai
peran
kehidupan fisik dan psikis seseorang. masyarakat cukup baik. Kondisi ini
Status Menikah menunjukkan bahwa disebabkan
status dari masyarakat yang terikat dalam pembangunan khususnya pembangunan
oleh
keberhasilan
perkawinan pada saat pencacahan, baik manusia, yang dapat dinilai dengan
tinggal bersama maupun terpisah. melihat seberapa besar permasalahan yang
Pendidikan merupakan salah satu paling mendasar di masyarakat tersebut
kebutuhan pokok setiap individu. dapat teratasi.
Tabel 1 Rekapitulasi Deskripsi Responden (Masyarakat) Terhadap Program CSR (Orang) No. Uraian
(PT Indocemet)
(PT Holcim)
(PT Antam)
1 Jenis kelamin laki-laki
2 Usia 41 – 55 tahun
3 Jenis pekerjaan wirausaha
4 Status perkawinan menikah
5 Tingkat pendidikan
6 Pendapatan Rp 100.000 – < Rp 300.000
27 Rp. 300.000 – < Rp. 500.000
27 - Rp 500.000 – > Rp 700.000
27 >Rp 1.000.000
7 Pihak yang Mempengaruhi Keterlibatan dalam CSR
Teman
- Ketua RT
Sumber: Data primer yang diolah, 2012
tuntutan lingkungan. ekonomi suatu keluarga, maka dapat
Untuk menggambarkan kondisi
tarikan
dari
Keterlibatan responden ikut serta dalam dilihat dari tingkat pendapatannya.
program CSR juga dipengaruhi oleh Pendapatan keluarga dapat digunakan
orang-orang di sekitarnya, seperti: teman, untuk mengukur tingkat kesejahteraan
tetangga, dll. Adapun rekapitulasi keluarga.
Keputusan yang diambil deskripsi responden pada Tabel 1. individu dapat terjadi karena adanya
Jurnal AgribiSains ISSN 2550-1151 Volume 3 Nomor 1, April 2017 11
Berdasarkan Tabel 1, dapat dilihat memiliki keterbatasan dalam memenuhi bahwa sebagian besar responden yang
kebutuhan dasar hidupnya. terlibat dalam kegiatan CSR berjenis
S ebagian besar responden terlibat kelamin laki-laki yang berarti sebagian
dalam program CSR perusahaan karena besar program CSR membutuhkan tenaga
teman (Kecamatan laki-laki, seperti: pembangunan dan
pengaruh dari
sedangkan Kecamatan perbaikan sarana umum, dan pelatihan
Citeureup),
Klapanunggal dan Kecamatan Nanggung mekanik. Sebagian responden berusia
didominasi oleh pengaruh Ketua RT antara 41-55 tahun yang berarti bahwa
(Rukun Tetangga). Hal ini menunjukkan sebagian besar responden yang terlibat
bahwa teman dan ketua RT berperanan dalam kegiatan CSR berusia dewasa,
penting dalam menyebarluaskan informasi sehingga memiliki kematangan dalam
tentang program CSR perusahaan. berpikir dan masih usia produktif. Berdasarkan pekerjaan, sebagian
Uji Asumsi Klasik (X Ke Y) dan (Y Ke
besar responden
bekerja sebagai
Z)
wirausaha, sedangkan di Kecamatan Hasil pengujian asumsi klasik Klapanunggal juga didominasi oleh petani,
normalitas data, uji yang berarti bahwa sebagian besar
terhadap
multikolinieritas, uji heteroskedastisitas responden
menunjukkan bahwa data bebas dari mempunyai waktu yang tidak terikat
multikolinieritas dan heteroskedastisitas. dengan waktu kerja formal karena wirausaha dan petani bisa mengatur waktu
Hasil Pengujian Regresi Berganda
kerjanya sendiri.
Sebagian
besar
Model Penelitian
responden berstatus menikah berarti Berdasarkan uji regresi berganda sebagian besar responden mempunyai
bahwa persepsi tanggung jawab yang besar, khususnya
menunjukkan
dan kepuasan responden laki-laki.
konsumen/masyarakat
berpengaruh Sebagian
konsumen/masyarakat
terhadap CSR (persamaan 1). Sedangkan berpendidikan
besar
responden
persamaan 2 menunjukkan pengaruh CSR Citeureup)
SMP
(Kecamatan
yang terdiri dari: kesehatan, pendidikan, Klapanunggal dan Kecamatan Nanggung
lingkungan, keinginan dan kebutuhan didominasi lulusan SD yang berarti bahwa
dasar manusia serta keselamatan terhadap tingkat pendidikan bukan menjadi syarat
sosial ekonomi masyarakat. Hasil analisis utama mengikuti program CSR. Berdasar
regresi dapat dilihat pada Lampiran 1. pendapatan, sebagian besar responden
Berdasarkan Lampiran 1, model berpendapatan > Rp.1.000.000,00 untuk
regresi berganda yang digunakan dapat Kecamatan Citeureup. Responden di
menjelaskan 70,90% dari variabel Kecamatan Klapanunggal sebagian besar
dependen. Secara keseluruhan model ini berpendapatan Rp. 300.000,00 – sampai
signifikan pada tingkat kepercayaan 95%. dengan Rp. 500.000,00. Untuk Kecamatan
(F-hitung 301,381) sehingga model ini Nanggung sebagian besar responden
cukup memadai untuk digunakan sebagai berpendapatan Rp. 100.000,00 – sampai
alat analisis. Secara parsial persepsi dengan Rp. 300.000,00 dan Rp.
dan kepuasan 500.000,00 – sampai dengan Rp.
konsumen/masyarakat
berpengaruh 700.000,00. Pendapatan responden di
konsumen/masyarakat
terhadap CSR.
Kecamatan Klapanunggal dan Kecamatan Sedangkan berdasarkan ringkasan Nanggung masih di bawah upah minimum
hasil regresi berganda bahwa model yang propinsi yang rata-rata berkisar antara
digunakan dapat menjelaskan 62,20% dari Rp.800.000 - Rp.900.000,00. Akibatnya
variabel dependen. Secara keseluruhan responden di dua kecamatan tersebut
model ini signifikan pada tingkat
12 Apendi Arsyad et al Corporate Social Responsibility
kepercayaan 95%. (F-hitung 80,437)
Importance and Performance Analysis
sehingga model ini cukup memadai untuk
(IPA)
digunakan sebagai alat analisis. Secara Importance and Performance parsial kesehatan, lingkungan, keinginan
Analysis (IPA) digunakan sebagai penentu dan kebutuhan dasar manusia dan
yaitu dengan keselamatan berpengaruh terhadap sosial
prioritas
perbaikan
menggabungkan pengukuran faktor tingkat ekonomi
kepentingan dan tingkat kinerja dalam pendidikan tidak berpengaruh terhadap
masyarakat.
Sedangkan
grafik yang memudahkan penjelasan data sosial ekonomi masyarakat.
dan mendapatkan usulan praktis. Diagram IPA pada Tabel 2 adalah diagram IPA pada 5 (lima) program CSR berikut ini.
Tabel 2 Penilaian Program CSR dan Harapan Terhadap Program CSR
Variabel
Penilaian CSR
Harapan CSR
(X)
(Y)
Pendidikan (A)
Kesehatan (B)
Lingkungan (C)
Keinginan dan Kebutuhan Dasar Manusia 3.430
(D) Keamanan (E)
Sumber: data primer diolah, 2012
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, mana important merupakan kinerja CSR nilai-nilai yang telah diperoleh kemudian
dan performance merupakan harapan CSR, dimasukkan ke dalam diagram IPA, di
seperti gambar berikut ini.
Kebutuhan Dasar Manusia (D)
Kesehatan (B)
Pendidikan
Keamanan (E)
(A)
Gambar 5. Evaluasi atau Kinerja Program CSR
Berdasarkan Gambat 5 kinerja ini harus meningkatkan kinerjanya agar program CSR yang berada pada prioritas
lebih optimal untuk program CSR yaitu utama (kuadran A), kuadran ini memiliki
keinginan dan kebutuhan dasar manusia tingkat kepentingan yang tinggi, namun
serta lingkungan. Hal ini didorong oleh dilihat dari tingkat kinerja dinilai rendah,
beberapa faktor, diantaranya adalah sehingga semua indikator dalam kuadran
kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan
Jurnal AgribiSains ISSN 2550-1151 Volume 3 Nomor 1, April 2017 13
terhadap CSR dan masing-masing variabel pengembangan masyarakat misalnya tidak
tidak menerapkan
konsep-konsep
(persepsi masyarakat dan kepuasan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan
secara parsial juga tidak dapat meningkatkan partisipasi
masyarakat)
berpengaruh terhadap CSR. masyarakat untuk ikut menyukseskan
Persepsi masyarakat terhadap program-program CSR tersebut. Faktor
seluruh program CSR yang dilaksanakan tersebut pada akhirnya menyebabkan
oleh PT Indocement, PT Holcim dan PT pelaksanaan kegiatan CSR tidak mampu
Antam dapat memberikan manfaat kepada berkembang secara efektif untuk mencapai
masyarakat. Dalam hal ini peran tujuannya,
penting dalam masyarakat dan lingkungannya agar
yakni
memberdayakan
masyarakat sangat
menunjang keberlangsungan perusahaan. kesejahteraan itu tercapai (Rahmawati,
Pada sisi lain juga dapat dijelaskan bahwa, 2010). Dalam lingkungan masyarakat,
perusahaan di suatu dunia usaha merupakan bagian dari
keberadaan
lingkungan masyarakat akan terasa komunitas yang memiliki tanggung jawab
nyaman dan tenang dalam kegiatan sosial terhadap seluruh pihak di sekitarnya.
operasionalnya manakala masyarakat Hal tersebut sejalan dengan Khusnul
sekitar perusahaan bersifat kooperatif (2009) mengemukakan bahwa CSR
dengan perusahaan. Masyarakat peneriman sebagai komitmen perusahaan atau dunia
manfaat program CSR merasa puas dengan bisnis
kinerja program CSR yang dilakukan oleh pengembangan ekonomi berkelanjutan
untuk berkontribusi
dalam
PT Indocement, PT Holcim dan PT dengan memperhatikan tanggungjawab
Antam. Oleh karena itulah peranan CSR sosial perusahaan dan menitikberatkan
perusahaan sangat penting manakala pada keseimbangan antara perhatian
perusahaan masih tetap ingin menjalankan terhadap aspek ekonomi, sosial dan
fungsi bisnisnya dan harapan masyarakat lingkungan. Dengan perkataan lain,
menjadi sasaran Corporate Social Responsibility (CSR)
bertujuan untuk mencapai keseimbangan antara mencetak keuntungan yang harus
Interpretasi CSR Terhadap Sosial
seiring dan berjalan selaras dengan fungsi-
Ekonomi Masyarakat
fungsi sosial dan pemeliharaan lingkungan Pengaruh CSR baik secara hidup demi terwujudnya pembangunan
simultan maupun parsial terhadap aspek yang berkelanjutan (Ambadar, 2008).
sosial
masyarakat kasus Kabupaten Bogor adalah: a) berdasarkan
ekonomi
Interpretasi Persepsi dan Kepuasan
hasil perhitungan koefisien regresi,
Masyarakat Terhadap CSR
kegiatan CSR bidang pendidikan, Pengaruh persepsi dan kepuasan
lingkungan, kenaikan masyarakat secara simultan maupun
kesehatan,
keinginan dan kebutuhan dasar manusia parsial terhadap CSR adalah: a)
dan keamanan mempunyai pengaruh berdasarkan hasil perhitungan koefisien
terhadap sosial ekonomi masyarakat; b) regresi, maka persepsi masyarakat dan
berdasarkan hasil perhitungan koefisien kepuasan
korelasi, kegiatan CSR bidang pendidikan, pengaruh terhadap CSR; b) berdasarkan
masyarakat
mempunyai
kesehatan, lingkungan, kenaikan keinginan hasil perhitungan koefisien korelasi, maka
dan kebutuhan dasar manusia dan persepsi masyarakat dan kepuasan
keamanan mempunyai hubungan positif masyarakat mempunyai hubungan positif
dan kuat dengan sosial ekonomi dan sangat kuat dengan CSR; c)
masyarakat; c) berdasarkan uji hopotesis, berdasarkan uji hopotesis, persepsi
kegiatan CSR bidang pendidikan, masyarakat dan kepuasan masyarakat
lingkungan, kenaikan secara simultan berpengaruh nyata
kesehatan,
keinginan dan kebutuhan dasar manusia
14 Apendi Arsyad et al Corporate Social Responsibility
dan keamanan berpengaruh secara nyata di sekitar perusahaan pada dasarnya terhadap sosial ekonomi masyarakat.
merupakan pihak yang perlu mendapatkan Secara parsial, kegiatan CSR
apresiasi. Apresiasi ini dapat diwujudkan bidang pendidikan tidak berpengaruh
dalam bentuk peningkatan kesejahteraan terhadap sosial ekonomi masyarakat.
melalui kegiatan Program CSR dilakukan membantu
hidup
mereka
pemberdayaan masyarakat yang dilakukan pemerintah
oleh kegiatan CSR perusahaan. Hal ini Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia,
memperbaiki
Indeks
karena perusahaan dan masyarakat pada melalui pelaksanaan program-program
dasarnya merupakan kesatuan elemen yang membantu pencapaian target
yang dapat menjaga keberlangsungan pembangunan millenium atau Millenium
perusahaan itu sendiri.
Development Goals (MDGs) serta
membangun hubungan yang harmonis dan
Efektivitas Implementasi Program CSR
kondusif dengan semua pemangku Sebagaimana diketahui, tanggung kepentingan
jawab sosial perusahaan atau corporate mendukung pencapaian tujuan korporasi
(stakeholder)
untuk
social responsibility (CSR) merupakan terutama dalam membangun reputasi
bentuk nyata kepedulian kalangan dunia korporasi. Sedangkan kegiatan CSR
usaha terhadap lingkungan di sekitarnya. bidang pendidikan tidak berpengaruh
CSR merupakan bentuk praktek bisnis secara nyata terhadap sosial ekonomi
yang transparan yang berlandaskan pada masyarakat, hal ini disebabkan bahwa
nilai etika, ketaatan hukum, dan pemerintah juga memberikan pelayanan
penghargaan pada manusia, komunitas, kepada
dan lingkungan. Dengan kata lain, CSR pendidikan selama 9 tahun sesuai dengan
menunjukkan bentuk akuntabilitas publik UUD 1945 yaitu mencerdaskan bangsa
sektor bisnis yang tidak hanya terbatas dan adanya dana Bos diberikan kepada
pada akuntabilitas ekonomis kepada sekolah-sekolah seluruh masyarakat tidak
konsumen, karyawan dan pemegang mampu yang membutuhkan pendidikan
saham saja, tapi juga tanggung jawab bertujuan agar tidak ada lagi kesenjangan
sosial perusahaan terhadap komunitas dan dalam hal mendapatkan pendidikan. Tidak
lingkungannya.
sepenuhnya menjadi tanggung jawab CSR Berbagai sektor dibidik dalam dan bantuan pendidikan hanya diberikan
kegiatan CSR, seperti pendidikan, pada masyarakat disekitar perusahaan.
kesehatan, ekonomi, lingkungan dan Menurut Edi Suharto (2010) bahwa
budaya. Mengingat program CSR bidang pendidikan sebagai
bahkan sosial
pentingnya peranan program CSR dalam salah satu pilar pembangunan bangsa
membantu pemerintah dalam mengurangi pendidikan tidak bisa diabaikan oleh
tingkat kemiskinan dan pengangguran, perusahaan menerapkan CSR pendidikan
maka program CSR perlu dikelola dengan adalah
berkesinambungan. agar implementasi CSR seperti memberikan
bidang yang
ada dalam
baik dan
masyarakat bisa merasakan hasil yang beasiswa, pengadaan bantuan tenaga
maksimal dari kegiatan CSR. Menurut pengajar, pengadaan peralatan penunjang
Yanti T. Koestoer (2007), bahwa tidak pendidikan dan lain sebagainya. Padahal
semua perusahaan mempunyai komitmen sesuai dengan UU yang ada, keberadaan
kuat untuk melaksanakan CSR yang baik. CSR melekat secara inherent dengan
Banyak perusahaan yang melihat CSR manajemen perusahaan, sehingga bidang
sekedar sebagai “kosmetik” untuk kegiatan dalam CSR pun masih dalam
mendapatkan legitimasi yang dapat kontrol
mempengaruhi opini publik terhadap (Freemand, 1984). Lebih jauh lagi dalam
manajemen
perusahaan
perusahaan. Untuk perusahaan yang lingkungan bisnis perusahaan, masyarakat
berorientasi mencari keuntungan, hakekat
Jurnal AgribiSains ISSN 2550-1151 Volume 3 Nomor 1, April 2017 15
CSR yang sukarela ditambah dengan pembangunan komunitas, tetap saja ada lemahnya penegakan hukum di Indonesia
protes, boikot, ataupun ancaman fisik membuat
yang menempatkan perusahaan pada menghindari keharusan melaksanakan
situasi dilematis. Sedangkan program CSR CSR. Berapa pun besarnya CSR yang
berikut ini:
mereka salurkan untuk menyokong
Tabel 4. Program CSR PT Indocement, PT Holcim dan PT Antam
No. Bidang
Efektivitas Program CSR PT Kegiatan CSR
Efektivitas Program CSR
Efektivitas Program CSR
Antam 1. Pendidikan
PT Indocement
PT Holcim
Membantu orangtua yang Kualitas
pendidikan Membantu masyarakat
kurang mampu membiayai meningkat;
sebagian kurang mampu
biaya sekolah anaknya
masyarakat
punya menyekolahkan 1 (satu)
ketrampilan untuk
usaha Desa/orang menjadi bidan
secara mandiri, misalnya usaha sablon
2. Kesehatan
Meningkatnya
kualitas Kualitas kesehatan balita Membantu masyarakat
kesehatan masyarakat dan dan ibu hamil meningkat
kurang mampu untuk berobat
keamanan a. Masyarakat
dapat
Memberikan penghijauan
lingkungan desa sekitar meningkatkan pendapatannya
perusahaan dan di dalam b. Reputasi
pada masyarakat
perusahaan
perusahaan makin baik
Adanya kegiatan agama dan Kebutuhan
4. Keinginan dan 1. Masyarakat dapat 1. Terbinanya
antara meningkatkan pendidikan Dasar Manusia
menjalin
kebersamaan hubungan
baik
dengan berkumpul
dan perusahaan dan masyarakat
jasmani
bersosialisasi di gedung 2. Peningkatan
kualitas
pertemuan
hidup masyarakat sekitar
kegiatan sosial dan budaya termasuk tari, musik dan seni
3. Masyarakat mempunyai rumah layak huni
5. Keamanan
Terjaganya
Tidak terjadi kerusuhan CSR lingkungan desa sekitar silaturahmi yang baik antara memberikan dampak positif perusahaan dan di dalam para pemangku kepentingan perusahaan
keamanan 1. Terjalinnya
2. Reputasi
perusahaan
makin baik di kalangan masyarakat
Sumber: Hasil Wawancara Pelasanaan CSR PT Indocement, PT Holcim, PT Antam, 2012
Program CSR PT Indocement, PT manfaat bagi sebagian besar anggota Holcim dan PT Antam dirancang untuk
masyarakat yang kurang mendapatkan memenuhi kebutuhan masyarakat dengan
kegiatan lainnya strata ssosial yang berbeda. Dalam
kesempatan dan
mengembangkan prakteknya, sebagian kegiatan CSR
dirujukan
untuk
masyarakat yang berpotensi. Pelaksanaan berupaya melibatkan dan memberikan
program CSR perusahaan di Kabupaten
16 Apendi Arsyad et al Corporate Social Responsibility
Bogor telah membantu meringnkan tugas untuk melaksanakan kegiatan tanggung pemerintah dalam ikut pemberdayaan
jawab sosial dan lingkungan. Berdasarkan ekonomi
tersebut, setiap meningkatkan kualitas pemuda putus
perusahaan kini wajib mengeluarkan dana sekolah
perusahaan untuk mengimplementasikan pengangguran. Hal ini diwujudkan dengan
serta mengurangi
tingkat
dan membuat program CSR yang terbukanya kesempatan usaha dan
ditujukan bagi seluruh stakeholder terkait. kesempatan bekerja dalam berbagai
Bentuk tanggung jawab sosial bidang seperti sablon, membuat makanan
perusahaan dapat dijelaskan melalui kripik, bengkel sepeda motor, kerajinan
berbagai bentuk aktivitas perusahaan sampah plastik dan kertas, dan lain
seperti program pembangunan atau sebagainya.
pengembangan komunitas, pelayanan komunitas, dan pemberdayaan komunitas.
Interprestasi Penilaian Masyarakat dan
Beberapa perusahaan besar telah mampu
Harapan Masyarakat Terhadap CSR
mengembangkan bentuk-bentuk kegiatan Perusahaan dan masyarakat pada
CSR-nya dengan baik melalui berbagai dasarnya merupakan kesatuan elemen
Dalam konsep yang dapat menjaga keberlangsungan
macam
program.
pengembangan masyarakat, keberhasilan perusahaan itu sendiri. Lebih jauh lagi
suatu program dapat diukur dari dalam lingkungan bisnis perusahaan,
sejauhmana program tersebut telah sesuai masyarakat disekitar perusahaan pada
kebutuhan masyarakat, dasarnya merupakan pihak yang perlu
dengan
menggunakan kealihan dari luar yang mendapatkan apresiasi. Apresiasi ini dapat
diperlukan (pendampingan), dan bersifat diwujudkan dalam bentuk peningkatan
partisipatif. Ketika suatu program CSR kondisi sosial ekonomi mereka melalui
dapat diinisiasikan berdasarkan prinsip- kegiatan pemberdayaan masyarakat yang
prinsip pengembangan masyarakat tersebut dilakukan oleh kegiatan CSR perusahaan.
maka program tersebut diharapkan Implementasi CSR merupakan perwujudan
keberhasilan sehingga komitmen yang dibangun oleh perusahaan
mencapai
manfaat berarti bagi yang bertujuan untuk memberikan
memberikan
masyarakat. Hal tersebut tentunya kontribusi pada peningkatan kualitas
memberikan dampak yang lebih positif kehidupan masyarakat. Tanggung jawab
dalam kehidupan masyarakat khususnya sosial perusahaan tersebut dapat dikatakan
dalam kondisi sosial ekonomi mereka. sebagai timbal balik perusahaan kepada
Indikator yang dipergunakan untuk masyarakat dan lingkungan sekitarnya
mengukur keberhasilan implementasi karena perusahaan telah mengambil
konsep Corporate Social Responsibility keuntungan
adalah partisipasi dari seluruh komunitas lingkungan sekitarnya (Susiloadi, 2008).
yang ada dan keberlanjutan pola Salah satu aturan dasar dari
kehidupan masyarakat yang bersangkutan pemerintah Indonesia yang membuat
(Setiawan dalam Anggraeni 2013). Dalam konsep CSR tersebut harus direalisasikan
pengembangan masyarakat, dan diimplementasikan oleh setiap
konsep
keberhasilan suatu program CSR dapat perusahaan
dinilai dari sejauh mana program tersebut diberlakukannya Undang-Undang tentang
diinisiasikan berdasarkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas (UU-PT) yang salah
pengembangan masyarakat. satu pasal dalam UU-PT 2007 tersebut,
Jim Ife dan Longman dalam Nasdian yakni dalam pasal 74 ayat 1, disebutkan
(2006) menjelaskan bahwa terdapat dua bahwa setiap perseroan yang menjalankan
prinsip pengembangan kegiatan usaha yang berkaitan dengan
puluh
dua
masyarakat. Prinsip-prinsip tersebut yakni pengelolaan sumber daya alam diwajibkan
pembangunan
secara terpadu,
Jurnal AgribiSains ISSN 2550-1151 Volume 3 Nomor 1, April 2017 17