USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM OPTIMALISASI PENGGUNAAN JAGUNG DALAM PAKAN AYAM PEDAGING DENGAN SUPLEMENTASI ENZIM ENDO-Β-1,4 XYLANASE UNTUK MENINGKATKAN PENAMPILAN PRODUKSI DAN KUALITAS KARKAS AYAM PEDAGING BIDANG KEGIATAN: PKM Penelit
USULAN PROGRAM KREAT
KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
OPTIMALISASI PENG
PENGGUNAAN JAGUNG DALAM PAKAN AYAM
PEDAGING DENGAN S
SUPLEMENTASI ENZIM ENDO-Β-1,4
1,4XYLANASE UNTUK MENING
MENINGKATKAN PENAMPILAN PRODUKSI
DAN KUALITAS KARKAS AYA
AYAM PEDAGING
BIDANG KEGIATAN:
PKM Penelitian (PKMP)
Diusulkan oleh:
Nama : Bondan Prakoso
NIM : 0810550083
Angkatan : 2008
Nama : Sesotya Raka P.
NIM : 0810550036
Angkatan : 2008
Nama : Andri Cahya Irawan NIM : 0910550012
Angkatan : 2009
Nama : M.Muchlas
NIM : 105050113111010
Angkatan : 2010
Nama : Enny S.
NIM : 105050101111009
Angkatan : 2010
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2011
Halaman Pengesahan
1 Judul Kegiatan : Optimalisasi Penggunaan Jagung dalam Pakan Ayam
Pedaging dengan Suplementasi Enzim Endo-β-1,4-Xylanase untuk
Meningkatkan Penampilan Produksi dan Kualitas Karkas Ayam Pedaging
2 Bidang Kegiatan
: (X) PKM-P ( ) PKM-K
( ) PKM-KC
( ) PKM-T
( ) PKM-M
3 Bidang Ilmu
: ( ) Kesehatan
(X) Pertanian
( ) MIPA
( ) Teknologi dan
Rekayasa
( ) Humaniora
( ) Sosial Ekonomi
( ) Pendidikan
4. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama lengkap
: Bondan Prakoso
b. NIM
: 0810550086
c. Jurusan/ Fakultas
: Ilmu Peternakan/Peternakan
d. Universitas/Institut/politeknik : Universitas Brawijaya
e. Alamat, Telp/HP
: Jalan Joyosari 20/085755227150
f. Alamat email
: [email protected]
5. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 4 orang
6. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar
: Dr. Ir. Lilik Eka Radiati, MS.
b. NIP
: 19590823 198609 2 001
c. Alamat Rumah dan No Tel./HP
:
7. Biaya Kegiatan Total
:
a. Dikti
: Rp. 9.485.000
b. Sumber lain (sebutkan . . . )
:
8. Jangka Waktu Pelaksanaan
: 2 bulan
Malang, 11 Oktober 2011
Menyetujui
Pembantu Dekan Bidang
Ketua Kelompok
Kemahasiswaan
Ir. Eko Widodo, M.Agr.Sc. M.Sc. PhD)
NIP. 19631002 198802 1 001
(Bondan Prakoso)
NIM. 0810550086
Pembantu Rektor Bidang
Kemahasiswaan
Dosen Pembimbing
(Ir. H. RB. Ainurrasyid, MS)
NIP. 19550618 198103 1 002
(Dr. Ir. Lilik Eka Radiati, MS)
NIP. 19590823 198609 2 001
A. JUDUL
: Optimalisasi Penggunaan Jagung dalam Pakan Ayam
Pedaging dengan Suplementasi Enzim Endo-β-1,4-Xylanase
untuk Meningkatkan Penampilan Produksi dan Kualitas Karkas
Ayam Pedaging
B. LATAR BELAKANG MASALAH
Peternakan sebagai sebuah kegiatan bisnis senantiasa menghitung
keuntungan dan kerugian. Sebagai komponen terbesar dalam biaya input
produksi, pakan menjadi salah satu bagian yang berperan penting dalam
penentuan keberhasilan usaha peternakan. Biaya pakan dalam peternakan ayam
pedaging menempati sedikitnya 70% dari biaya produksi. Oleh karena itu
mengefisienkan biaya pakan akan berdampak besar pada keberhasilan usaha.
Salah satu bahan pakan yang harganya meningkat cukup tajam dan
selalu berfluktuasi adalah jagung, selain itu, jagung menempati urutan tertinggi
dalam hal persentase komponen bahan pakan dalam pakan ayam pedaging.
Tingkat penggunaan jagung dalam pakan ayam berkisar antara 50-60 %,
sehingga dapat diperhitungkan bahwa untuk lima sampai sepuluh tahun ke
depan industri peternakan unggas akan sangat bergantung pada bahan pakan
tersebut. Oleh karena itu fluktuasi ketersediaan dan harga jagung menjadi hal
yang sangat penting untuk terus dicermati oleh peternak.
Di lain pihak, jagung juga dipakai sebagai bahan pangan manusia,
kompetisi dalam hal konsumsi ini, menyebabkan jagung yang digunakan
sebagai pakan unggas mempunyai kualitas yang rendah. Kualitas jagung yang
rendah menyebabkan kadar polisakarida non pati (NSP) yang tidak dapat larut
lebih tinggi karena tongkol yang terikut dalam proses penggilingan, kandungan
NSP dalam tiap bahan baku berbeda-beda. Jagung mengandung 11,7 % NSP
dalam tiap % bahan keringnya. Gandum, 11,9 %; Barley, 12,6 % ; tepung
kedelai memiliki kandungan NSP 22,7 % dan sorgum rata-rata memiliki
kandungan NSP 12,2 %. Meskipun kandungan NSP tergolong rendah, jagung
mempunyai arabinoxilan sebesar 5,8% (Nian et al, 2011) yang merupakan
faktor timbulnya efek anti nutrisi pada kebanyakan pakan bentuk butiran.
Kompleks arabinosa yang mengikat xilan tidak dapat terurai karena tidak
terdapatnya enzim xilanase dalam saluran pencernaan unggas seperti yang
terlihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 1. Efek anti nutrisi arabinoxilan pada saluran pencernaan
Selain itu produksi jagung dalam negeri tidak dapat memenuhi
kebutuhan nasional karena keberadaan jagung dalam negeri masih tergantung
musim, akibatnya pemenuhan kebutuhan jagung dalam negeri masih tergantung
dan mengandalkan dari jagung impor. Keadaan inilah yang memengaruhi
mahalnya harga jagung dalam negeri, terutama bila dipergunakan untuk pakan
ternak.
Mahal dan berfluktuasinya harga jagung dalam negeri terus terjadi
sepanjang tahun. Menurut beberapa pedagang di beberapa daerah di Jawa
Timur harga jagung rata-rata per kg di bulan September 2010 – Agustus 2011
adalah berkisar antara Rp. 4.500,- - Rp. 5.500,-.
Satu hal yang jarang disadari peternak, tidak keseluruhan zat nutrisi
pakan mampu diserap oleh sistem pencernaan tubuh ayam yang diakibatkan
oleh kandungan NPS yang tidak terkontrol. Sejumlah ilmuwan menyebut,
selama ini kecernaan ransum rata-rata hanya pada kisaran 75 % - 85 % saja.
Sisanya, 15 %-25% ransum yang dikonsumsi terbuang sebagai kotoran.
Sepintas nilai ini tampak tidak besar, namun jika dimanfaatkan, kualitas dan
efisiensi pakan niscaya dapat ditingkatkan.
Untuk dapat meningkatkan efisiensi penggunaan pakan dalam hal ini
adalah penggunaan jagung, dapat ditambahkan enzim sebagai feed suplemen.
Ada empat jenis enzim yang banyak digunakan dalam industri pakan, yaitu
enzim pemecah serat, protein, pati dan asam pitat.
Pada penelitian sebelumnya, suplementasi enzim xilanase pada pakan
dasar gandum dapat menurunkan viskositas digesta dan meningkatkan
pertambahan bobot badan ayam broiler usia 6 minggu hingga 14,72% dan
2,60% (Chiang et al., 2005). Xilanase dapat menurunkan viskositas digesta
dengan cara menghidrolisis arabinoxilan menjadi arabinosa dan xilosa,
sehingga mudah dimanfaatkan oleh unggas (Choct, 1997).
Berdasarkan penjelasan diatas maka penulis tertarik untuk meneliti
bagaimana pengaruh penggunaan enzim xilanase terhadap penampilan produksi
dan kualitas karkas ayam potong (broiler) yang diberi pakan berbasis jagung,
mengingat tingginya pemakaian jagung dalam formulasi pakan.
C. RUMUSAN MASALAH
Permasalahan dari penelitian yang akan dilaksanakan ini yaitu
bagaimana pengaruh penggunaan enzim xilanase terhadap penampilan produksi
dan kualitas karkas ayam potong (broiler).
D. TUJUAN
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh
penggunaan enzim xilanase terhadap penampilan produksi ayam potong
(broiler) yang meliputi konsumsi pakan, pertambahan bobot badan, konversi
pakan, dan IOFC, serta kualitas karkas yang meliputi persentase karkas,
persentase lemak abdominal, dan keempukan daging.
E. LUARAN YANG DIHARAPKAN
Luaran yang diharapkan dalam penelitian ini adalah Luaran yang
diharapkan dari penelitian ini adalah :
1. Meningkatkan penampilan produksi ayam potong (broiler) dan menurunkan
biaya pakan terutama jagung untuk memperoleh hasil usaha yang maksimal
dalam level penambahan enzim xilanase tertentu yang selanjutnya dapat
dipatenkan.
2. Informasi ilmiah tentang hasil penelitian dalam bentuk artikel dan
dipublikasi dalam jurnal nasional.
F. KEGUNAAN
1. Apabila penggunaan jagung di dalam industri pakan unggas dapat
dioptimalkan penyerapan nutrisinya, maka pertumbuhan ayam potong
menjadi optimal dan terhindar dari penyakit yang diakibatkan oleh
penyerapan nutrisi yang tidak sempurna seperti gangguan pernapasan kronis
(Chronic Respiratory Disease) akibat amonia atau litter basah.
2. Sebagai bahan informasi bagi peternak, maupun bagi pihak yang
membutuhkan tentang pemanfaatan enzim xilanase terhadap penampilan
produksi ayam potong (broiler).
G. TINJAUAN PUSTAKA
1. Enzim Xilanase
Enzim adalah molekul biopolimer yang tersusun dari serangkaian asam
amino dalam komposisi dan susunan rantai yang teratur dan tetap. Enzim
memegang peranan penting dalam berbagai reaksi di dalam sel. Sebagai protein,
enzim diproduksi dan digunakan oleh sel hidup untuk mengkatalisis reaksi
antara lain konversi energi dan metabolisme pertahanan sel.
Xilanase merupakan kelompok enzim yang memiliki kemampuan
menghidrolisis hemiselulosa dalam hal ini ialah xilan atau polimer dari xilosa
dan xilo-oligosakarida. Xilanase dapat diklasifikasikan berdasarkan substrat
yang dihidrolisis, yaitu β-xilosidase, eksoxilanase, dan endoxilanase. βxilosidase, yaitu xilanase yang mampu menghidrolisis xilooligosakarida rantai
pendek menjadi xilosa. Aktivitas enzim akan menurun dengan meningkatnya
rantai xilooligosakarida (Reilly, 1991; Dekker, 1983).
Xilosa selain merupakan hasil hidrolisis juga merupakan inhibitor bagi
enzim β-xilosidase. Sebagian besar enzim β-xilosidase yang berhasil
dimurnikan
masih
menunjukkan
adanya
aktivitas
transferase
yang
menyebabkan enzim ini kurang dapat digunakan industri penghasil xilosa. Ekso
xilanase mampu memutus rantai polimer xilosa (xilan) pada ujung reduksi,
sehingga
menghasilkan
xilosa
sebagai
produk
utama
dan
sejumlah
oligosakarida rantai pendek. Enzim ini dapat mengandung sedikit aktivitas
transferase sehingga potensial dalam industri penghasil xilosa.
Endoxilanase mampu memutus ikatan β 1-4 pada bagian dalam rantai
xilan secara teratur. Ikatan yang diputus ditentukan berdasarkan panjang rantai
substrat, derajad percabangan, ada atau tidaknya gu-gus substitusi, dan pola
pemutusan dari enzim hidrolase tersebut.
Xilanase umumnya merupakan protein kecil dengan berat molekul
antara 15.000-30.000 Dalton, aktif pada suhu 55oC dengan pH 9 (Yang et al.,
1988; Yu et al., 1991). Pada suhu 60oC dan pH normal, xilanase lebih stabil
(Tsujibo et al., 1992; Cho-Goo et al., 1996).
2. Ayam Potong/Pedaging
Ayam Pedaging adalah ayam ras yang mampu tumbuh cepat sehingga
dapat menghasilkan daging dalam waktu relatif singkat (5-7 minggu) (Sugito et
al., 2006), sedangkan menurut Ahmad dan Elfawati (2008), ayam pedaging
merupakan ternak yang penting dalam pemenuhan kebutuhan protein hewani
masyarakat. Permintaan terhadap daging ayam semakin bertambah seiring
dengan meningkatnya penghasilan dan kesadaran penduduk akan pentingnya
protein hewani.
Masa pemeliharaannya dibagi menjadi dua periode, yaitu mulai umur 13 minggu disebut periode awal (starter) dan lebih dari 3 minggu disebut
periode akhir (finisher). Hal ini yang membedakan dengan ayam petelur, karena
pada ayam petelur dibagi menjadi empat periode, yaitu periode starter, grower,
layer dan finisher sehingga dalam pemeliharaannyapun memang lebih lama
(NRC, 2001).
Berbagai galur unggul ayam pedaging, banyak tersedia di pasaran, salah
satunya adalah galur Lohmann. Ciri-ciri ayam pedaging galur tersebut adalah
warna bulih putih, kulit kuning, jengger merah terang serta berkaki pendek dan
besar. Dalam kurun waktu 35 hari, ayam pedaging galur Lohmann dapat
mencapai bobot badan hidup 1,7 kg/ekor (Agustin, 2007).
3. Kebutuhan Zat Makanan Ayam Potong/Pedaging
Kebutuhan zat makanan dari ayam pedaging tergantung pada tipe ayam,
umur, produksi, iklim dan kandang. Kebutuhan zat makanan ayam pedaging
dari DOC sampai umur potong dibagi menjadi dua bagian, yaitu starter (umur
0-3 minggu) dan finisher (umur 3-6 minggu) (Astuti, et al., 2005). Ayam
pedaging memerlukan zat makanan untuk hidup pokok, pertumbuhan, dan
berproduksi optimal dengan imbangan yang disesuaikan dengan kebutuhan
tubuh. Kebutuhan zat makanan untuk ayam pedaging cukup beragam sesuai
dengan tahap perkembangannya (Anonymous, 2003).
Salah satu faktor yang penting untuk diperhatikan adalah faktor pakan.
Pada periode pertumbuhan yang cepat, ayam pedaging sangat sensitif terhadap
tingkat zat makanan, terutama kecukupan dan keseimbangan asam amino.
Energi bukanlah merupakan zat makanan, terutama merupakan hasil oksidasi
zat makanan (karbohidrat, lemak dan protein). Karbohidrat dan lemak diberikan
pada ternak unggas terutama sebagai sumber energi, sedangkan protein
diberikan sebagai sumber asam amino untuk sintesa protein tubuh (Anggorodi,
1995). Kebutuhan energi untuk ayam pedaging berkisar antara 2800-3300
Kkal/kg (Rizal, 2006).
Selain energi dan lemak, kebutuhan zat makanan oleh ayam pedaging
adalah protein dan serat vitamin serta mineral. Protein adalah unsur pokok alat
dan jaringan tubuh ternak unggas. Zat makanan tersebut diperlukan untuk
pertumbuhan dan berproduksi. Menurut Wahju (2004) kebutuhan protein untuk
ayam pedaging berkisar antara 20-23 %, selain itu serat juga dibutuhkan oleh
ayam pedaging tetapi hanya berkisar antara 3-5 % dalam pakan. Standar
kebutuhan zat makanan untuk ayam pedaging disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1. Standar kebutuhan zat makanan ayam pedaging
Periode
Zat Makanan
Energi Metabolis
Protein Kasar
Lemak Kasar
Serat Kasar
Ca
P
N
K
Cl
Mn
Zn
Starter
(Kkal/kg)
(%)
(%)
(%)
(%)
(%)
(%)
(%)
(%)
(ppm)
(ppm)
Finisher
3100
23
5-8
3-5
0.9-1.1
0.7-0.9
0,2
0,3
0,2
60
40
3200
20
5-8
3-5
0,9-1,1
0,7-0,9
0,15
0,3
0,15
60
40
Sumber : National Research Council (2001)
H. METODE PENELITIAN
1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan selama 60 hari di Laboratorium Lapang
Sumber Sekar Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya di Desa Semanding,
Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Analisis proksimat dan pengolahan bahan
pakan dilaksanakan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas
Peternakan Universitas Brawijaya. Uji kualitas karkas dilaksanakan di
Laboratorium Hasil Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya.
2. Materi Penelitian
Pakan perlakuan disusun berdasarkan periode pemeliharaan, yaitu
periode starter dan finisher dalam bentuk ransum dasar. Ransum dasar periode
starter terdiri dari jagung (60%) dan konsentrat (40%), sedangkan Ransum
dasar periode finisher terdiri dari jagung (60%), konsentrat (30%), dan bekatul
(10%) yang disusun menggunakan level penambahan enzim xilanase pada tiap
pakan.
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. DOC strain Lohmann 80 ekor
2. Vaksin gumboro
3. Vaksin ND Lasota
4. Vitamin untuk ayam (Vita Stress)
5. Bahan yang digunakan untuk analisa proksimat
Penelitian yang akan dilaksanakan akan dibagi menjadi 2 periode
pemeliharaan yaitu fase brooding dan fase pasca brooding. Pemeliharaan fase
brooding
menggunakan
kandang
umbaran
yang
bertujuan
untuk
mengoptimalkan fase brooding hal ini dilakukan selama 10 hari pada fase ini
pakan belum ditambahkan enzim xilanase. Pasca brooding dilakukan dalam
kandang baterai dan dilakukan penambahan enzim sesuai perlakuan penelitian.
Kandang yang digunakan berbentuk baterai sebanyak 20 unit. Kandang
tersebut berukuran 70x70x70 cm3 dan masing-masing unit kandang dilengkapi
dengan 1 buah lampu pijar 25 watt yang berfungsi sebagai pemanas dan
penerangan. Setiap unit kandang ditempati 5 ekor ayam pedaging.
Pada penelitian ini digunakan DOC ayam pedaging strain Lohmann,
diproduksi oleh PT Multibreeder Adirama Indonesia tbk., (straight run atau
unsexed) sebanyak 80 ekor dan dipelihara selama 35 hari.
Bahan pakan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu jagung, bekatul,
dan konsentrat yang disusun berdasarkan kebutuhan zat makanan untuk ayam.
Adapun kandungan zat makanan bahan pakan yang digunakan dalam peneltian
ini disajikan pada Tabel 3.
Tabel 3. Kandungan zat makanan bahan pakan
Zat makanan
Bahan Pakan
1
Jagung
Bekatul3
Konsentrat2
ME (Kkal/kg)
3370
2860
2300
PK (%)
8,6
6,95
41
LK (%)
3,9
6,45
5
SK (%)
2
32,88
6
Sumber : 1Wahju (1992)
2
Label Konsentrat Pedaging produksi Japfa Comfeed Indonesia
3
Analisis Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Fapet
Universitas Brawijaya
Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah percobaan dengan Rancangan
Acak Lengkap (RAL) pola searah. Ada empat perlakuan yang digunakan dalam
penelitian ini yang terbagi menjadi 2 kelompok yaitu: pakan kontrol (tanpa
penambahan enzim xilanase) dan pakan dengan penambahan enzim xilanase
dengan selisih penambahan 0,5% yang dimulai pada level penambahan 1%
Setiap perlakuan diulang 4 kali dan setiap ulangan digunakan 5 ekor ayam
pedaging. Susunan pakan perlakuan disajikan berikut ini :
1. Perlakuan Kontrol
: P0 (ransum dasar + 0% xilanase)
2. Perlakuan 1
: P1 (ransum dasar + 1% xilanase)
3. Perlakuan 2
: P2 (ransum dasar + 1,5% xilanase)
4. Perlakuan 1
: P3 (ransum dasar + 2% xilanase)
Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah penampilan produksi
ayam pedaging yang meliputi :
1. Konsumsi pakan,
2. Pertambahan bobot badan (PBB)
3. Konversi pakan
4. Efisiensi pakan
5. Income Over Feed Cost (IOFC)
6. Persentase karkas
7. Persentase lemak abdominal
Analisis Statistik
Data yang didapat dari penelitian ini dianalisis dengan analisis variansi
dari percobaan yang menggunakan rancangan acak lengkap, selanjutnya
dilakukan uji BNT untuk melihat perbedaan antar perlakuan pakan. Apabila
terdapat perbedaan maka dilanjutkan dengan uji Duncan’s.
I. Jadwal Kegiatan
Minggu KeNo
Jenis Kegiatan
1. Persiapan kandang
2. Formulasi Pakan
3. Analisa bahan pakan
4. Uji Coba ke Ternak
Pengukuran Variabel
Analisis data
1
2
3
4
5
6
7
8
-
√
-
√
-
√
√
√
√
-
√
√
√
√
-
√
√
√
-
√
√
-
√
√
√
J. Rancangan Biaya
Tahapan
No. Pengerjaan
1
Penyediaan
Bahan Baku
2
3
Proses
Mixing
Analisa
Proksimat
Biaya Satuan
(Rp)
6.000,00
6.000,00
4.000,00
Jumlah
200 kg
300 kg
50 kg
Total (Rp)
1.200.000,00
1.800.000,00
200.000,00
250.000,00
1 kali
250.000,00
200.000,00
4 kali
800.000,00
600.000,00
1 box
600.000,00
500.000,00
1 pack
500.000,00
Vaksin +
Vitamin +
obat-obatan
+ antiseptik
600.000,00
1 paket
600.000,00
Sewa
kandang
500.000,00
2 bulan
500.000,00
Perlengkapan
kandang
1.500.000,00
1 paket
1.500.000,00
13.500,00
10 kali
135.000,00
10.000,00
80 kali
800.000,00
10.000,00
60 kali
600.000,00
Jenis Biaya
Jagung
Konsentrat
Bekatul
Sewa alat
Proksimat
Ayam
Pedaging
Enzim
Xilanase
4
5
6
Uji coba ke
ternak
Pengukuran
Variabel
Transportasi
TOTAL
Gas Elpiji
keempukan
karkas
9.485.000
K. Daftar Pustaka
Abubakar. 2003. Mutu Karkas Hasil Pemotongan Tradisional dan Penerapan
Sistem Hazard Analysis Control Critical Poin. http://www.pustakadeptan.go.id/homepage/publication/p3221035.pdf .Diakses tanggal 29
Mei 2009.
Agustin, M. 2007. Pengaruh Penggunaan Limbah Mie dalam Pakan Terhadap
Penampilan Produksi Ayam Pedaging. Skripsi. Malang: Universitas
Brawijaya.
Ahmad dan Elfawati. 2008. Performans Ayam Broiler yang Diberi Sari Buah
Mengkudu (Morinda citrifolia). http://www.uinsuska.info/faperta/
attaachments/090_Jurnal_%20ahmad%20-%20final.pdf.
Diakses
tanggal 29 Mei 2009
Anggorodi. 1995. Nutrisi Aneka Ternak Unggas. Jakarta: Penerbit Gramedia.
Anonymous.
2002.
Moringa
oleifera
A
Multi-purpose
Tree.
http://www.paceproject.net/UserFiles/File/Forests/moringa%20oleifera.
pdf. Diakses tanggal 30 Mei 2009.
Anonymous. 2003. Panduan Nutrisi Pakan Ayam. Jakarta: Romindo
Primavectom.
Anonymous. 2006. Pengertian Fortifikasi. http://www.fortifikasiindonesia.net/
index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=11. Diakses tanggal
20 September 2008.
Anonymous. 2008a. Bahan Makanan Yang Dapat Difortifikasi.
http://fortifikasiindonesia.net/content/view/12/79/. Diakses tanggal 20
September 2008.
Anonymous. 2008b. Kunir. http://id.wikipedia.org/wiki/Kunir. Diakses tanggal
2 Juni 2009.
Anonymous.
2008c.
Kunyit
(Curcuma
domestica
Val).
www.warintek.ristek.go.id/pertanian/kunyit.pdf. Diakses tanggal 2 Juni
2009.
Anonymous.
2008d.
Upaya
Pigmentasi
Melalui
Pakan.
http://www.ciptapangan.com/files/downloadsmodule/@random4413d85
398188/1213849732_buletin_service.pdf. Diakses tanggal 5 Juni 2009.
Anonymous. 2009. Moringa oleifera. http://en.wikipedia/org/wiki/Moringa_
oleifera. Diakses tanggal 30 Mei 2009.
Astuti, D.A., D.R. Ekastuti, dan Firdus. 2005. Manfaat Daun Kelor (Moringa
oleifera, Lam) Sebagai Pakan Ayam Pedaging. Prosiding Seminar
Nasional. Pengembangan Usaha Peternakan Berdaya Saing di Lahan
Kering. Yogyakarta: Fakultas Peternakan Universitas Gajah Mada.
Behnke,
K.C.
2008.
The
Art
(Science)
of
http://www.aquafeed.com/newsletter_pdfs/nl_000278.pdf
tanggal 4 Juni 2009.
Pelleting.
Diakses
Bintang, I. dan A.G. Nataamijaya. 2006. Karkas dan Lemak Subkutan Broiler
yang Mendapat Ransum dengan Suplementasi Tepung Kunyit (Curcuma
domestica Val) dan Tepung Lempuyang (Zingiber Aromaticum Val).
http://peternakan.litbang.deptan.go.id/publikasi/semnas/pro06-93.pdf.
Diakses tanggal 29 Mei 2009.
Budiman, A., dan Setiawan, S., 2010, Pengaruh Konsentrasi Substrat, Lama
Inkubasi dan pH dalam Proses Isolasi Enzim Xilanase dengan
Menggunakan
Media
Jerami
Padi,
http://www.undip.ac.id/journal/albar-substrat.pdf, tanggal akses 25 Juni
2011
Cabel, M.C. dan P.W. Waldroup. 1990. Effect of Different Nutrients.
Restriction Programs in Life on Broiler Performance and Abdominal Fat
Content. Poultry Sci. 69: 652 –660.
Chaplin,
M.,
2008,
Enzymes
and
Enzyme
Technology,
www.1sbu.ac.uk/biology/enzyme/practical1.html, tanggal akses 12
September 2011
Cho-Goo, S., J.H. Suh, and Y.I. Choi, 1996, Overproduction, purification,
and characterization of Bacillus stearothmophilus Endo-xylanase
(xynA), J. Microbiology and Biotechnology 6:79-85.
L. Lampiran
1) BIODATA KETUA
Nama
NIM
Tempat dan Tanggal Lahir
Jurusan
Fakultas
Perguruan Tinggi
:
:
:
:
:
:
Bondan Prakoso
0810550086
Tulungagung, 12 September 1989
Ilmu Peternakan
Fakultas Peternakan
Universitas Brawijaya
(Bondan Prakoso)
NIM. 0810550086
ANGGOTA KELOMPOK
Nama
NIM
Tempat dan Tanggal Lahir
Jurusan
Fakultas
Perguruan Tinggi
Nama
NIM
Tempat dan Tanggal Lahir
Jurusan
Fakultas
Perguruan Tinggi
:
:
:
:
:
:
Sesotya Raka P.
0810550036
Nganjuk
Ilmu Peternakan
Fakultas Peternakan
Universitas Brawijaya
:
:
:
:
:
:
(Sesotya Raka P.)
NIM. 0810550036
Andri Cahya Irawan
0910550012
1 Desember 1991
Ilmu Peternakan
Fakultas Peternakan
Universitas Brawijaya
(Andri Cahya Irawan)
0910550012
Nama
NIM
Tempat dan Tanggal Lahir
Jurusan
Fakultas
Perguruan Tinggi
: M.Muchlas
: 105050113111010
: Jombang, 9 September 1992
: Ilmu Peternakan
: Fakultas Peternakan
: Universitas Brawijaya
(M.Muchlas)
105050113111010
Nama
NIM
Tempat dan Tanggal Lahir
Jurusan
Fakultas
Perguruan Tinggi
: Enny S.
: 105050101111009
: Sragen, 30 Juni 1992
: Ilmu Peternakan
: Fakultas Peternakan
: Universitas Brawijaya
(Enny S.)
NIM. 105050101111009
2) BIODATA DOSEN PENDAMPING
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Nama lengkap dan gelar
NIP
Tempat dan tanggal lahir
Jenis kelamin
Agama
Pangkat/Gol. terakhir
Jabatan akademik/fungsional
Pada program studi
Jurusan
Fakultas
Jabatan struktural saat ini
Alamat rumah
Telepon
HP
E-mail
: Dr. Ir. Lilik Eka Radiati, MP.
: 19590823 198609 2 001
: Probolinggo, 23 Agustus 1959
: Perempuan
: Islam
: Pembina /IV-A
: Lektor Kepala
: Ilmu Peternakan
: Ilmu Peternakan
: Peternakan
: Pembantu Dekan 1 Bidang Akademik
: Jalan Sawojajar IX 54 Malang
: 0341 715734
: 085755200404
: [email protected]
PEMBIMBINGAN PKM 2 TAHUN TERAKHIR
1 Bank Biogas Sebagai Solusi Kreatif Pengurangan Emisi
Gas Karbon dan Pemanasan Global
(PKM GT PIMNAS XXIII Bali)
Tahun 2010
Malang, 11 Oktober 2011
Dr. Ir. Lilik Eka Radiati, MP.
NIP. 19590823 198609 2 001
el 6.
KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
OPTIMALISASI PENG
PENGGUNAAN JAGUNG DALAM PAKAN AYAM
PEDAGING DENGAN S
SUPLEMENTASI ENZIM ENDO-Β-1,4
1,4XYLANASE UNTUK MENING
MENINGKATKAN PENAMPILAN PRODUKSI
DAN KUALITAS KARKAS AYA
AYAM PEDAGING
BIDANG KEGIATAN:
PKM Penelitian (PKMP)
Diusulkan oleh:
Nama : Bondan Prakoso
NIM : 0810550083
Angkatan : 2008
Nama : Sesotya Raka P.
NIM : 0810550036
Angkatan : 2008
Nama : Andri Cahya Irawan NIM : 0910550012
Angkatan : 2009
Nama : M.Muchlas
NIM : 105050113111010
Angkatan : 2010
Nama : Enny S.
NIM : 105050101111009
Angkatan : 2010
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2011
Halaman Pengesahan
1 Judul Kegiatan : Optimalisasi Penggunaan Jagung dalam Pakan Ayam
Pedaging dengan Suplementasi Enzim Endo-β-1,4-Xylanase untuk
Meningkatkan Penampilan Produksi dan Kualitas Karkas Ayam Pedaging
2 Bidang Kegiatan
: (X) PKM-P ( ) PKM-K
( ) PKM-KC
( ) PKM-T
( ) PKM-M
3 Bidang Ilmu
: ( ) Kesehatan
(X) Pertanian
( ) MIPA
( ) Teknologi dan
Rekayasa
( ) Humaniora
( ) Sosial Ekonomi
( ) Pendidikan
4. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama lengkap
: Bondan Prakoso
b. NIM
: 0810550086
c. Jurusan/ Fakultas
: Ilmu Peternakan/Peternakan
d. Universitas/Institut/politeknik : Universitas Brawijaya
e. Alamat, Telp/HP
: Jalan Joyosari 20/085755227150
f. Alamat email
: [email protected]
5. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 4 orang
6. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar
: Dr. Ir. Lilik Eka Radiati, MS.
b. NIP
: 19590823 198609 2 001
c. Alamat Rumah dan No Tel./HP
:
7. Biaya Kegiatan Total
:
a. Dikti
: Rp. 9.485.000
b. Sumber lain (sebutkan . . . )
:
8. Jangka Waktu Pelaksanaan
: 2 bulan
Malang, 11 Oktober 2011
Menyetujui
Pembantu Dekan Bidang
Ketua Kelompok
Kemahasiswaan
Ir. Eko Widodo, M.Agr.Sc. M.Sc. PhD)
NIP. 19631002 198802 1 001
(Bondan Prakoso)
NIM. 0810550086
Pembantu Rektor Bidang
Kemahasiswaan
Dosen Pembimbing
(Ir. H. RB. Ainurrasyid, MS)
NIP. 19550618 198103 1 002
(Dr. Ir. Lilik Eka Radiati, MS)
NIP. 19590823 198609 2 001
A. JUDUL
: Optimalisasi Penggunaan Jagung dalam Pakan Ayam
Pedaging dengan Suplementasi Enzim Endo-β-1,4-Xylanase
untuk Meningkatkan Penampilan Produksi dan Kualitas Karkas
Ayam Pedaging
B. LATAR BELAKANG MASALAH
Peternakan sebagai sebuah kegiatan bisnis senantiasa menghitung
keuntungan dan kerugian. Sebagai komponen terbesar dalam biaya input
produksi, pakan menjadi salah satu bagian yang berperan penting dalam
penentuan keberhasilan usaha peternakan. Biaya pakan dalam peternakan ayam
pedaging menempati sedikitnya 70% dari biaya produksi. Oleh karena itu
mengefisienkan biaya pakan akan berdampak besar pada keberhasilan usaha.
Salah satu bahan pakan yang harganya meningkat cukup tajam dan
selalu berfluktuasi adalah jagung, selain itu, jagung menempati urutan tertinggi
dalam hal persentase komponen bahan pakan dalam pakan ayam pedaging.
Tingkat penggunaan jagung dalam pakan ayam berkisar antara 50-60 %,
sehingga dapat diperhitungkan bahwa untuk lima sampai sepuluh tahun ke
depan industri peternakan unggas akan sangat bergantung pada bahan pakan
tersebut. Oleh karena itu fluktuasi ketersediaan dan harga jagung menjadi hal
yang sangat penting untuk terus dicermati oleh peternak.
Di lain pihak, jagung juga dipakai sebagai bahan pangan manusia,
kompetisi dalam hal konsumsi ini, menyebabkan jagung yang digunakan
sebagai pakan unggas mempunyai kualitas yang rendah. Kualitas jagung yang
rendah menyebabkan kadar polisakarida non pati (NSP) yang tidak dapat larut
lebih tinggi karena tongkol yang terikut dalam proses penggilingan, kandungan
NSP dalam tiap bahan baku berbeda-beda. Jagung mengandung 11,7 % NSP
dalam tiap % bahan keringnya. Gandum, 11,9 %; Barley, 12,6 % ; tepung
kedelai memiliki kandungan NSP 22,7 % dan sorgum rata-rata memiliki
kandungan NSP 12,2 %. Meskipun kandungan NSP tergolong rendah, jagung
mempunyai arabinoxilan sebesar 5,8% (Nian et al, 2011) yang merupakan
faktor timbulnya efek anti nutrisi pada kebanyakan pakan bentuk butiran.
Kompleks arabinosa yang mengikat xilan tidak dapat terurai karena tidak
terdapatnya enzim xilanase dalam saluran pencernaan unggas seperti yang
terlihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 1. Efek anti nutrisi arabinoxilan pada saluran pencernaan
Selain itu produksi jagung dalam negeri tidak dapat memenuhi
kebutuhan nasional karena keberadaan jagung dalam negeri masih tergantung
musim, akibatnya pemenuhan kebutuhan jagung dalam negeri masih tergantung
dan mengandalkan dari jagung impor. Keadaan inilah yang memengaruhi
mahalnya harga jagung dalam negeri, terutama bila dipergunakan untuk pakan
ternak.
Mahal dan berfluktuasinya harga jagung dalam negeri terus terjadi
sepanjang tahun. Menurut beberapa pedagang di beberapa daerah di Jawa
Timur harga jagung rata-rata per kg di bulan September 2010 – Agustus 2011
adalah berkisar antara Rp. 4.500,- - Rp. 5.500,-.
Satu hal yang jarang disadari peternak, tidak keseluruhan zat nutrisi
pakan mampu diserap oleh sistem pencernaan tubuh ayam yang diakibatkan
oleh kandungan NPS yang tidak terkontrol. Sejumlah ilmuwan menyebut,
selama ini kecernaan ransum rata-rata hanya pada kisaran 75 % - 85 % saja.
Sisanya, 15 %-25% ransum yang dikonsumsi terbuang sebagai kotoran.
Sepintas nilai ini tampak tidak besar, namun jika dimanfaatkan, kualitas dan
efisiensi pakan niscaya dapat ditingkatkan.
Untuk dapat meningkatkan efisiensi penggunaan pakan dalam hal ini
adalah penggunaan jagung, dapat ditambahkan enzim sebagai feed suplemen.
Ada empat jenis enzim yang banyak digunakan dalam industri pakan, yaitu
enzim pemecah serat, protein, pati dan asam pitat.
Pada penelitian sebelumnya, suplementasi enzim xilanase pada pakan
dasar gandum dapat menurunkan viskositas digesta dan meningkatkan
pertambahan bobot badan ayam broiler usia 6 minggu hingga 14,72% dan
2,60% (Chiang et al., 2005). Xilanase dapat menurunkan viskositas digesta
dengan cara menghidrolisis arabinoxilan menjadi arabinosa dan xilosa,
sehingga mudah dimanfaatkan oleh unggas (Choct, 1997).
Berdasarkan penjelasan diatas maka penulis tertarik untuk meneliti
bagaimana pengaruh penggunaan enzim xilanase terhadap penampilan produksi
dan kualitas karkas ayam potong (broiler) yang diberi pakan berbasis jagung,
mengingat tingginya pemakaian jagung dalam formulasi pakan.
C. RUMUSAN MASALAH
Permasalahan dari penelitian yang akan dilaksanakan ini yaitu
bagaimana pengaruh penggunaan enzim xilanase terhadap penampilan produksi
dan kualitas karkas ayam potong (broiler).
D. TUJUAN
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh
penggunaan enzim xilanase terhadap penampilan produksi ayam potong
(broiler) yang meliputi konsumsi pakan, pertambahan bobot badan, konversi
pakan, dan IOFC, serta kualitas karkas yang meliputi persentase karkas,
persentase lemak abdominal, dan keempukan daging.
E. LUARAN YANG DIHARAPKAN
Luaran yang diharapkan dalam penelitian ini adalah Luaran yang
diharapkan dari penelitian ini adalah :
1. Meningkatkan penampilan produksi ayam potong (broiler) dan menurunkan
biaya pakan terutama jagung untuk memperoleh hasil usaha yang maksimal
dalam level penambahan enzim xilanase tertentu yang selanjutnya dapat
dipatenkan.
2. Informasi ilmiah tentang hasil penelitian dalam bentuk artikel dan
dipublikasi dalam jurnal nasional.
F. KEGUNAAN
1. Apabila penggunaan jagung di dalam industri pakan unggas dapat
dioptimalkan penyerapan nutrisinya, maka pertumbuhan ayam potong
menjadi optimal dan terhindar dari penyakit yang diakibatkan oleh
penyerapan nutrisi yang tidak sempurna seperti gangguan pernapasan kronis
(Chronic Respiratory Disease) akibat amonia atau litter basah.
2. Sebagai bahan informasi bagi peternak, maupun bagi pihak yang
membutuhkan tentang pemanfaatan enzim xilanase terhadap penampilan
produksi ayam potong (broiler).
G. TINJAUAN PUSTAKA
1. Enzim Xilanase
Enzim adalah molekul biopolimer yang tersusun dari serangkaian asam
amino dalam komposisi dan susunan rantai yang teratur dan tetap. Enzim
memegang peranan penting dalam berbagai reaksi di dalam sel. Sebagai protein,
enzim diproduksi dan digunakan oleh sel hidup untuk mengkatalisis reaksi
antara lain konversi energi dan metabolisme pertahanan sel.
Xilanase merupakan kelompok enzim yang memiliki kemampuan
menghidrolisis hemiselulosa dalam hal ini ialah xilan atau polimer dari xilosa
dan xilo-oligosakarida. Xilanase dapat diklasifikasikan berdasarkan substrat
yang dihidrolisis, yaitu β-xilosidase, eksoxilanase, dan endoxilanase. βxilosidase, yaitu xilanase yang mampu menghidrolisis xilooligosakarida rantai
pendek menjadi xilosa. Aktivitas enzim akan menurun dengan meningkatnya
rantai xilooligosakarida (Reilly, 1991; Dekker, 1983).
Xilosa selain merupakan hasil hidrolisis juga merupakan inhibitor bagi
enzim β-xilosidase. Sebagian besar enzim β-xilosidase yang berhasil
dimurnikan
masih
menunjukkan
adanya
aktivitas
transferase
yang
menyebabkan enzim ini kurang dapat digunakan industri penghasil xilosa. Ekso
xilanase mampu memutus rantai polimer xilosa (xilan) pada ujung reduksi,
sehingga
menghasilkan
xilosa
sebagai
produk
utama
dan
sejumlah
oligosakarida rantai pendek. Enzim ini dapat mengandung sedikit aktivitas
transferase sehingga potensial dalam industri penghasil xilosa.
Endoxilanase mampu memutus ikatan β 1-4 pada bagian dalam rantai
xilan secara teratur. Ikatan yang diputus ditentukan berdasarkan panjang rantai
substrat, derajad percabangan, ada atau tidaknya gu-gus substitusi, dan pola
pemutusan dari enzim hidrolase tersebut.
Xilanase umumnya merupakan protein kecil dengan berat molekul
antara 15.000-30.000 Dalton, aktif pada suhu 55oC dengan pH 9 (Yang et al.,
1988; Yu et al., 1991). Pada suhu 60oC dan pH normal, xilanase lebih stabil
(Tsujibo et al., 1992; Cho-Goo et al., 1996).
2. Ayam Potong/Pedaging
Ayam Pedaging adalah ayam ras yang mampu tumbuh cepat sehingga
dapat menghasilkan daging dalam waktu relatif singkat (5-7 minggu) (Sugito et
al., 2006), sedangkan menurut Ahmad dan Elfawati (2008), ayam pedaging
merupakan ternak yang penting dalam pemenuhan kebutuhan protein hewani
masyarakat. Permintaan terhadap daging ayam semakin bertambah seiring
dengan meningkatnya penghasilan dan kesadaran penduduk akan pentingnya
protein hewani.
Masa pemeliharaannya dibagi menjadi dua periode, yaitu mulai umur 13 minggu disebut periode awal (starter) dan lebih dari 3 minggu disebut
periode akhir (finisher). Hal ini yang membedakan dengan ayam petelur, karena
pada ayam petelur dibagi menjadi empat periode, yaitu periode starter, grower,
layer dan finisher sehingga dalam pemeliharaannyapun memang lebih lama
(NRC, 2001).
Berbagai galur unggul ayam pedaging, banyak tersedia di pasaran, salah
satunya adalah galur Lohmann. Ciri-ciri ayam pedaging galur tersebut adalah
warna bulih putih, kulit kuning, jengger merah terang serta berkaki pendek dan
besar. Dalam kurun waktu 35 hari, ayam pedaging galur Lohmann dapat
mencapai bobot badan hidup 1,7 kg/ekor (Agustin, 2007).
3. Kebutuhan Zat Makanan Ayam Potong/Pedaging
Kebutuhan zat makanan dari ayam pedaging tergantung pada tipe ayam,
umur, produksi, iklim dan kandang. Kebutuhan zat makanan ayam pedaging
dari DOC sampai umur potong dibagi menjadi dua bagian, yaitu starter (umur
0-3 minggu) dan finisher (umur 3-6 minggu) (Astuti, et al., 2005). Ayam
pedaging memerlukan zat makanan untuk hidup pokok, pertumbuhan, dan
berproduksi optimal dengan imbangan yang disesuaikan dengan kebutuhan
tubuh. Kebutuhan zat makanan untuk ayam pedaging cukup beragam sesuai
dengan tahap perkembangannya (Anonymous, 2003).
Salah satu faktor yang penting untuk diperhatikan adalah faktor pakan.
Pada periode pertumbuhan yang cepat, ayam pedaging sangat sensitif terhadap
tingkat zat makanan, terutama kecukupan dan keseimbangan asam amino.
Energi bukanlah merupakan zat makanan, terutama merupakan hasil oksidasi
zat makanan (karbohidrat, lemak dan protein). Karbohidrat dan lemak diberikan
pada ternak unggas terutama sebagai sumber energi, sedangkan protein
diberikan sebagai sumber asam amino untuk sintesa protein tubuh (Anggorodi,
1995). Kebutuhan energi untuk ayam pedaging berkisar antara 2800-3300
Kkal/kg (Rizal, 2006).
Selain energi dan lemak, kebutuhan zat makanan oleh ayam pedaging
adalah protein dan serat vitamin serta mineral. Protein adalah unsur pokok alat
dan jaringan tubuh ternak unggas. Zat makanan tersebut diperlukan untuk
pertumbuhan dan berproduksi. Menurut Wahju (2004) kebutuhan protein untuk
ayam pedaging berkisar antara 20-23 %, selain itu serat juga dibutuhkan oleh
ayam pedaging tetapi hanya berkisar antara 3-5 % dalam pakan. Standar
kebutuhan zat makanan untuk ayam pedaging disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1. Standar kebutuhan zat makanan ayam pedaging
Periode
Zat Makanan
Energi Metabolis
Protein Kasar
Lemak Kasar
Serat Kasar
Ca
P
N
K
Cl
Mn
Zn
Starter
(Kkal/kg)
(%)
(%)
(%)
(%)
(%)
(%)
(%)
(%)
(ppm)
(ppm)
Finisher
3100
23
5-8
3-5
0.9-1.1
0.7-0.9
0,2
0,3
0,2
60
40
3200
20
5-8
3-5
0,9-1,1
0,7-0,9
0,15
0,3
0,15
60
40
Sumber : National Research Council (2001)
H. METODE PENELITIAN
1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan selama 60 hari di Laboratorium Lapang
Sumber Sekar Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya di Desa Semanding,
Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Analisis proksimat dan pengolahan bahan
pakan dilaksanakan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas
Peternakan Universitas Brawijaya. Uji kualitas karkas dilaksanakan di
Laboratorium Hasil Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya.
2. Materi Penelitian
Pakan perlakuan disusun berdasarkan periode pemeliharaan, yaitu
periode starter dan finisher dalam bentuk ransum dasar. Ransum dasar periode
starter terdiri dari jagung (60%) dan konsentrat (40%), sedangkan Ransum
dasar periode finisher terdiri dari jagung (60%), konsentrat (30%), dan bekatul
(10%) yang disusun menggunakan level penambahan enzim xilanase pada tiap
pakan.
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. DOC strain Lohmann 80 ekor
2. Vaksin gumboro
3. Vaksin ND Lasota
4. Vitamin untuk ayam (Vita Stress)
5. Bahan yang digunakan untuk analisa proksimat
Penelitian yang akan dilaksanakan akan dibagi menjadi 2 periode
pemeliharaan yaitu fase brooding dan fase pasca brooding. Pemeliharaan fase
brooding
menggunakan
kandang
umbaran
yang
bertujuan
untuk
mengoptimalkan fase brooding hal ini dilakukan selama 10 hari pada fase ini
pakan belum ditambahkan enzim xilanase. Pasca brooding dilakukan dalam
kandang baterai dan dilakukan penambahan enzim sesuai perlakuan penelitian.
Kandang yang digunakan berbentuk baterai sebanyak 20 unit. Kandang
tersebut berukuran 70x70x70 cm3 dan masing-masing unit kandang dilengkapi
dengan 1 buah lampu pijar 25 watt yang berfungsi sebagai pemanas dan
penerangan. Setiap unit kandang ditempati 5 ekor ayam pedaging.
Pada penelitian ini digunakan DOC ayam pedaging strain Lohmann,
diproduksi oleh PT Multibreeder Adirama Indonesia tbk., (straight run atau
unsexed) sebanyak 80 ekor dan dipelihara selama 35 hari.
Bahan pakan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu jagung, bekatul,
dan konsentrat yang disusun berdasarkan kebutuhan zat makanan untuk ayam.
Adapun kandungan zat makanan bahan pakan yang digunakan dalam peneltian
ini disajikan pada Tabel 3.
Tabel 3. Kandungan zat makanan bahan pakan
Zat makanan
Bahan Pakan
1
Jagung
Bekatul3
Konsentrat2
ME (Kkal/kg)
3370
2860
2300
PK (%)
8,6
6,95
41
LK (%)
3,9
6,45
5
SK (%)
2
32,88
6
Sumber : 1Wahju (1992)
2
Label Konsentrat Pedaging produksi Japfa Comfeed Indonesia
3
Analisis Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Fapet
Universitas Brawijaya
Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah percobaan dengan Rancangan
Acak Lengkap (RAL) pola searah. Ada empat perlakuan yang digunakan dalam
penelitian ini yang terbagi menjadi 2 kelompok yaitu: pakan kontrol (tanpa
penambahan enzim xilanase) dan pakan dengan penambahan enzim xilanase
dengan selisih penambahan 0,5% yang dimulai pada level penambahan 1%
Setiap perlakuan diulang 4 kali dan setiap ulangan digunakan 5 ekor ayam
pedaging. Susunan pakan perlakuan disajikan berikut ini :
1. Perlakuan Kontrol
: P0 (ransum dasar + 0% xilanase)
2. Perlakuan 1
: P1 (ransum dasar + 1% xilanase)
3. Perlakuan 2
: P2 (ransum dasar + 1,5% xilanase)
4. Perlakuan 1
: P3 (ransum dasar + 2% xilanase)
Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah penampilan produksi
ayam pedaging yang meliputi :
1. Konsumsi pakan,
2. Pertambahan bobot badan (PBB)
3. Konversi pakan
4. Efisiensi pakan
5. Income Over Feed Cost (IOFC)
6. Persentase karkas
7. Persentase lemak abdominal
Analisis Statistik
Data yang didapat dari penelitian ini dianalisis dengan analisis variansi
dari percobaan yang menggunakan rancangan acak lengkap, selanjutnya
dilakukan uji BNT untuk melihat perbedaan antar perlakuan pakan. Apabila
terdapat perbedaan maka dilanjutkan dengan uji Duncan’s.
I. Jadwal Kegiatan
Minggu KeNo
Jenis Kegiatan
1. Persiapan kandang
2. Formulasi Pakan
3. Analisa bahan pakan
4. Uji Coba ke Ternak
Pengukuran Variabel
Analisis data
1
2
3
4
5
6
7
8
-
√
-
√
-
√
√
√
√
-
√
√
√
√
-
√
√
√
-
√
√
-
√
√
√
J. Rancangan Biaya
Tahapan
No. Pengerjaan
1
Penyediaan
Bahan Baku
2
3
Proses
Mixing
Analisa
Proksimat
Biaya Satuan
(Rp)
6.000,00
6.000,00
4.000,00
Jumlah
200 kg
300 kg
50 kg
Total (Rp)
1.200.000,00
1.800.000,00
200.000,00
250.000,00
1 kali
250.000,00
200.000,00
4 kali
800.000,00
600.000,00
1 box
600.000,00
500.000,00
1 pack
500.000,00
Vaksin +
Vitamin +
obat-obatan
+ antiseptik
600.000,00
1 paket
600.000,00
Sewa
kandang
500.000,00
2 bulan
500.000,00
Perlengkapan
kandang
1.500.000,00
1 paket
1.500.000,00
13.500,00
10 kali
135.000,00
10.000,00
80 kali
800.000,00
10.000,00
60 kali
600.000,00
Jenis Biaya
Jagung
Konsentrat
Bekatul
Sewa alat
Proksimat
Ayam
Pedaging
Enzim
Xilanase
4
5
6
Uji coba ke
ternak
Pengukuran
Variabel
Transportasi
TOTAL
Gas Elpiji
keempukan
karkas
9.485.000
K. Daftar Pustaka
Abubakar. 2003. Mutu Karkas Hasil Pemotongan Tradisional dan Penerapan
Sistem Hazard Analysis Control Critical Poin. http://www.pustakadeptan.go.id/homepage/publication/p3221035.pdf .Diakses tanggal 29
Mei 2009.
Agustin, M. 2007. Pengaruh Penggunaan Limbah Mie dalam Pakan Terhadap
Penampilan Produksi Ayam Pedaging. Skripsi. Malang: Universitas
Brawijaya.
Ahmad dan Elfawati. 2008. Performans Ayam Broiler yang Diberi Sari Buah
Mengkudu (Morinda citrifolia). http://www.uinsuska.info/faperta/
attaachments/090_Jurnal_%20ahmad%20-%20final.pdf.
Diakses
tanggal 29 Mei 2009
Anggorodi. 1995. Nutrisi Aneka Ternak Unggas. Jakarta: Penerbit Gramedia.
Anonymous.
2002.
Moringa
oleifera
A
Multi-purpose
Tree.
http://www.paceproject.net/UserFiles/File/Forests/moringa%20oleifera.
pdf. Diakses tanggal 30 Mei 2009.
Anonymous. 2003. Panduan Nutrisi Pakan Ayam. Jakarta: Romindo
Primavectom.
Anonymous. 2006. Pengertian Fortifikasi. http://www.fortifikasiindonesia.net/
index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=11. Diakses tanggal
20 September 2008.
Anonymous. 2008a. Bahan Makanan Yang Dapat Difortifikasi.
http://fortifikasiindonesia.net/content/view/12/79/. Diakses tanggal 20
September 2008.
Anonymous. 2008b. Kunir. http://id.wikipedia.org/wiki/Kunir. Diakses tanggal
2 Juni 2009.
Anonymous.
2008c.
Kunyit
(Curcuma
domestica
Val).
www.warintek.ristek.go.id/pertanian/kunyit.pdf. Diakses tanggal 2 Juni
2009.
Anonymous.
2008d.
Upaya
Pigmentasi
Melalui
Pakan.
http://www.ciptapangan.com/files/downloadsmodule/@random4413d85
398188/1213849732_buletin_service.pdf. Diakses tanggal 5 Juni 2009.
Anonymous. 2009. Moringa oleifera. http://en.wikipedia/org/wiki/Moringa_
oleifera. Diakses tanggal 30 Mei 2009.
Astuti, D.A., D.R. Ekastuti, dan Firdus. 2005. Manfaat Daun Kelor (Moringa
oleifera, Lam) Sebagai Pakan Ayam Pedaging. Prosiding Seminar
Nasional. Pengembangan Usaha Peternakan Berdaya Saing di Lahan
Kering. Yogyakarta: Fakultas Peternakan Universitas Gajah Mada.
Behnke,
K.C.
2008.
The
Art
(Science)
of
http://www.aquafeed.com/newsletter_pdfs/nl_000278.pdf
tanggal 4 Juni 2009.
Pelleting.
Diakses
Bintang, I. dan A.G. Nataamijaya. 2006. Karkas dan Lemak Subkutan Broiler
yang Mendapat Ransum dengan Suplementasi Tepung Kunyit (Curcuma
domestica Val) dan Tepung Lempuyang (Zingiber Aromaticum Val).
http://peternakan.litbang.deptan.go.id/publikasi/semnas/pro06-93.pdf.
Diakses tanggal 29 Mei 2009.
Budiman, A., dan Setiawan, S., 2010, Pengaruh Konsentrasi Substrat, Lama
Inkubasi dan pH dalam Proses Isolasi Enzim Xilanase dengan
Menggunakan
Media
Jerami
Padi,
http://www.undip.ac.id/journal/albar-substrat.pdf, tanggal akses 25 Juni
2011
Cabel, M.C. dan P.W. Waldroup. 1990. Effect of Different Nutrients.
Restriction Programs in Life on Broiler Performance and Abdominal Fat
Content. Poultry Sci. 69: 652 –660.
Chaplin,
M.,
2008,
Enzymes
and
Enzyme
Technology,
www.1sbu.ac.uk/biology/enzyme/practical1.html, tanggal akses 12
September 2011
Cho-Goo, S., J.H. Suh, and Y.I. Choi, 1996, Overproduction, purification,
and characterization of Bacillus stearothmophilus Endo-xylanase
(xynA), J. Microbiology and Biotechnology 6:79-85.
L. Lampiran
1) BIODATA KETUA
Nama
NIM
Tempat dan Tanggal Lahir
Jurusan
Fakultas
Perguruan Tinggi
:
:
:
:
:
:
Bondan Prakoso
0810550086
Tulungagung, 12 September 1989
Ilmu Peternakan
Fakultas Peternakan
Universitas Brawijaya
(Bondan Prakoso)
NIM. 0810550086
ANGGOTA KELOMPOK
Nama
NIM
Tempat dan Tanggal Lahir
Jurusan
Fakultas
Perguruan Tinggi
Nama
NIM
Tempat dan Tanggal Lahir
Jurusan
Fakultas
Perguruan Tinggi
:
:
:
:
:
:
Sesotya Raka P.
0810550036
Nganjuk
Ilmu Peternakan
Fakultas Peternakan
Universitas Brawijaya
:
:
:
:
:
:
(Sesotya Raka P.)
NIM. 0810550036
Andri Cahya Irawan
0910550012
1 Desember 1991
Ilmu Peternakan
Fakultas Peternakan
Universitas Brawijaya
(Andri Cahya Irawan)
0910550012
Nama
NIM
Tempat dan Tanggal Lahir
Jurusan
Fakultas
Perguruan Tinggi
: M.Muchlas
: 105050113111010
: Jombang, 9 September 1992
: Ilmu Peternakan
: Fakultas Peternakan
: Universitas Brawijaya
(M.Muchlas)
105050113111010
Nama
NIM
Tempat dan Tanggal Lahir
Jurusan
Fakultas
Perguruan Tinggi
: Enny S.
: 105050101111009
: Sragen, 30 Juni 1992
: Ilmu Peternakan
: Fakultas Peternakan
: Universitas Brawijaya
(Enny S.)
NIM. 105050101111009
2) BIODATA DOSEN PENDAMPING
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Nama lengkap dan gelar
NIP
Tempat dan tanggal lahir
Jenis kelamin
Agama
Pangkat/Gol. terakhir
Jabatan akademik/fungsional
Pada program studi
Jurusan
Fakultas
Jabatan struktural saat ini
Alamat rumah
Telepon
HP
: Dr. Ir. Lilik Eka Radiati, MP.
: 19590823 198609 2 001
: Probolinggo, 23 Agustus 1959
: Perempuan
: Islam
: Pembina /IV-A
: Lektor Kepala
: Ilmu Peternakan
: Ilmu Peternakan
: Peternakan
: Pembantu Dekan 1 Bidang Akademik
: Jalan Sawojajar IX 54 Malang
: 0341 715734
: 085755200404
: [email protected]
PEMBIMBINGAN PKM 2 TAHUN TERAKHIR
1 Bank Biogas Sebagai Solusi Kreatif Pengurangan Emisi
Gas Karbon dan Pemanasan Global
(PKM GT PIMNAS XXIII Bali)
Tahun 2010
Malang, 11 Oktober 2011
Dr. Ir. Lilik Eka Radiati, MP.
NIP. 19590823 198609 2 001
el 6.