BAB II PENGATURAN MODAL VENTURA DI INDONESIA - Aspek Yuridis Pola Kemitraan Antara Pengusaha Kecil Dengan Perusahaan Modal Ventura Untuk Meningkatkan Daya Saing Usaha Kecil

BAB II PENGATURAN MODAL VENTURA DI INDONESIA A. Landasan Hukum dan Karakteristik Modal Ventura 1. Pengertian Modal Ventura Dalam melakukan suatu kegiatan investasi tidak semua investasi dapat

  dilakukan dengan mudah, karena hampir semua investasi mengandung suatu risiko kerugian. Bagi investasi yang mempunyai risiko rendah, hampir semua investor ingin melakukannya. Akan tetapi, jika investasi tersebut memiliki risiko tinggi, maka tidak mudah untuk mencari investor yang mau melakukannya. Yang berani melakukan investasi dimana investasi tersebut mengandung suatu risiko tinggi adalah perusahaan modal ventura.

  Kata modal ventura dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) digolongkan sebagai nomina (kata benda) yang dikenal dalam bidang ekonomi.

  Dilihat dari pembentukan kata, modal ventura berasal dari dua kata yaitu kata “modal” dan kata “ventura”. Kata modal sebagai nomina (kata benda), menurut KBBI memiliki pengertian uang yang dipakai sebagai pokok (induk) untuk

  

berdagang, melepas uang, dsb; harta benda (uang, barang, dsb) yg dapat

  Kata dipergunakan untuk menghasilkan sesuatu yg menambah kekayaan dsb. “ventura” yang merupakan serapan dari kata venture dalam bahasa Inggris secara harafiah diartikan sebagai usaha; perusahaan; spekulasi; perbuatan yang

  

mengandung resiko; pekerjaan yang berbahaya. Gabungan kata modal dan

ventura menjadi modal ventura oleh KBBI kemudian diartikan sebagai modal

  Istilah modal ventura merupakan terjemahan dari terminologi bahasa Inggris yaitu Venture Capital. Venture sendiri berarti usaha mengandung risiko, sehingga modal ventura banyak yang mengartikan sebagai penanaman modal

  40

  yang mengandung risiko pada suatu usaha atau perusahaan, atau dapat pula diartikan sebagai usaha. Secara sempit, modal ventura dapat diartikan sebagai modal yang ditanamkan pada usaha yang mengandung risiko dengan tujuan

  41 memperoleh pendapatan berupa bunga atau deviden.

  Istilah modal ventura oleh The Encyclopedia of Private Equity and

  

Venture Capital dapat diartikan sebagai serangkaian kesempatan untuk melakukan

  investasi; bisnis yang menjanjikan; modal dan pendampingan manajemen yang disediakan oleh individu maupun perusahaan.

  Istilah “Ventura” berasal dari kata “Venture” yang secara harafiah dapat berarti sesuatu yang mengandung resiko atau dapat pula diartikan sebagai usaha.

  Dengan demikian pengertian modal ventura atau venture capital secara sempit adalah modal yang ditanamkan pada usaha yang mengandung resiko, baik dalam penyertaan modal saham, obligasi konversi (convertible bond), maupun pinjaman

  42 yang dapat dikonversi menjadi saham (convertible loan stick).

  Modal Ventura, adalah suatu pembiayaan oleh perusahaan modal ventura (investor) dalam bentuk penyertaan modal ke dalam suatu perusahaan yang menerima bantuan pembiayaan (perusahaan pasangan usaha) untuk jangka waktu

                                                               40 41 Hasanuddin Rahman, Op,Cit., hal 11 Martono, Bank dan Lembaga Keuangan Lain, (Yogyakarta: Ekonasia Kampus Fakultas Ekonomi UII, 2004), hlm. 127. 42 Dahlan Siamat, Manajemen Lembaga Keuangan, (Jakarta: Intermedia, 1995,

  tertentu, di mana setelah jangka waktu tersebut lewat, pihak investor akan

  43 melakukan divestasi atas saham-sahamnya itu.

  The Bank of England Quarterly Buletin , memberikan pengertian modal

  ventura adalah suatu aktivitas dengan mana pihak investor mendukung bakat- bakat enterpreneur dengan skill finansial dan bisnis, untuk memanfaatkan pasar dan karenanya akan mendapatkan capital gains, yang bersifat long terms (Venture

  

capital as an activity, which whom the investors support entrepreneur’s talent

with financial skill and business to take an advantage from market and therefore,

44 if will get a long terms capital gains ).

  Menurut Dictionary of Business, dalam bukunya Munir Fuady, modal ventura adalah suatu sumber pembiayaan yang penting untuk memulai suatu perusahaan yang melibatkan risiko investasi, tetapi juga menyimpan potensi keuntungan di atas keuntungan rata-rata dari investasi dalam bentuk lain. Karena

  45 itu, modal ventura disebut juga sebagai modal yang berisiko tinggi.

  Menurut Dr. Neil Cross, dalam bukunya O. P. Simorangkir, yang dimaksud dengan modal ventura adalah suatu pembiayaan yang mengandung risiko, biasanya dilakukan dalam bentuk partisipasi modal terhadap perusahaanperusahaan yang mempunyai potensi berkembang yang tinggi. Dan perusahaan modal ventura menyediakan beberapa nilai tambah dalam bentuk masukan manajemen dan memberikan kontribusinya terhadap keseluruhan strategi perusahaan yang bersangkutan. Risiko yang relatif tinggi ini akan

                                                               43 Munir Fuady, Pengantar Hukum Bisnis Menata Bisnis Modern di Era Global, (Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2005, selanjutnya disingkat Munir Fuady II), hlm. 125. 44 Munir Fuady I, Op.Cit, hlm. 136. dikompensasikan dengan kemungkinan hasil yang tinggi pula, yang biasanya didapatkan melalui keuntungan yang didapat dari hasil penjualan dan penanaman

  46 modal yang bersifat jangka menengah.

  Pendapat lain tentang pengertian modal ventura dikemukakan oleh Handoyo Dipo, dalam bukunya Hasanuddin Rahman, yang menyatakan bahwa modal ventura adalah suatu dana usaha dalam bentuk saham atau pinjaman yang bisa dialihkan menjadi saham. Sumber dana tersebut adalah perusahaan modal

  47 ventura yang mengharapkan keuntungan dari investasinya tersebut.

  Selanjutnya, pengertian Modal Ventura (Venture Capital Company) menurut Pasal 1 ayat (3) Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2009 tentang Lembaga Pembiayaan adalah badan usaha yang melakukan usaha pembiayaan/penyertaan modal ke dalam suatu perusahaan yang menerima bantuan pembiayaan (Investee Company) untuk jangka waktu tertentu dalam bentuk penyertaan saham, penyertaan melalui pembelian obligasi konversi,

  48

  dan/atau pembiayaan berdasarkan pembagian atas hasil usaha. Definisi yang sama diulang kembali pada Pasal 1 ayat (2) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 18/PMK.010/2012 tentang Perusahaan Modal Ventura.

  Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa modal ventura merupakan pembiayaan yang memiliki resiko tinggi. Pembiayaan modal ventura berbeda dengan bank yang memberikan pembiayaan berupa pinjaman atau kredit, sementara modal ventura memberikan pembiayaan dengan cara melakukan

                                                               46 O. P. Simorangkir, Pengantar Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank, (Bogor: Ghalia Indonesia 2004), hlm. 170. 47 Hasanuddin Rahman, Op.Cit, hlm. 16. penyertaan langsung ke dalam perusahaan yang dibiayainya. Instrumen lain yang dapat digunakan dalam rangka modal ventura adalah obligasi konversi (convertible bond) yang memiliki hak opsi untuk ditukarkan dengan saham PPU. Umumnya pembiayaan modal ventura hamper selalu disertai dengan persyaratan keterlibatan dalam manajemen PPU yang biasanya disepakati dalam perjanjian modal ventura.

49 Kemudian, dari berbagai pengertian atau definisi tentang modal ventura di

  atas pula, lebih lanjut dapat disimpulkan bahwa:

  50

  a) Pembiayaan modal ventura terutama diberikan kepada perusahaaan yang baru mulai tumbuh dan biasanya belum mendapat kepercayaan oleh lembaga perbankan untuk memperoleh kredit bank.

  b) Pembiayaan modal ventura merupakan pembiayaan yang berisiko tinggi, tetapi juga merupakan pembiayaan yang memiliki potensi keuntungan yang tinggi pula yang biasanya didapatkan melalui keuntungan yang didapat dari hasil penjualan dan penanaman modal yang bersifat jangka menengah atau jangka panjang.

  c) Pembiayaan modal ventura merupakan investasi atau penanaman dana jangka panjang.

  d) Pembiayaan modal ventura biasanya dilakukan dalam bentuk penyertaan modal dan atau pinjaman yang bias dialihkan menjadi saham kepada perusahaan-perusahaan yang berpotensi untuk berkembang.

                                                               49 Frianto Pandia, Elly Santi Ompusunggu, dan Achmad Abror, Lembaga Keuangan, (Jakarta: PT. Asdy Mahasatya, 2005), hlm. 85.

  e) Pembiayaan modal ventura biasanya dilakukan dalam bentuk paket pembiayaan, yaitu suntikan dana atau modal yang disertai dengan penempatan atau pembinaan manajemen pada perusahaan pasangan usaha.

  f) Pembiayaan modal ventura juga untuk mendukung bakat-bakat wirausaha dengan kemampuan finansial untuk memanfaatkan pasar dengan jalan alih manfaat yang diberikan dalam dampingan manajemen oleh perusahaan pemodal ventura.

  Modal ventura merupakan modal saham yang disediakan sebagai risk

  

capital kepada seorang individu atau suatu perusahaan yang mempunyai gagasan

  tanpa jaminan pengembalian seperti halnya pinjaman. Dasarnya terutama pada keyakinan pada kekuatan gagasan seorang entrepreneur. Investasi dilakukan dengan niat jangka panjang, tanpa keinginan untuk menerima keuntungan berupa

  51 keuntungan operasi usaha atau perdagangan surat kepemilikan.

  Modal ventura merupakan investasi aktif, yang memasukkan modal ke dalam suatu perusahaan yang biasanya disertai dengan keterlibatan seperti manajemen keuangan, pemasaran dan pengawasan operasional. Modal ventura dapat juga dimasukkan ke dalam suatu usaha untuk waktu sementara yang bertujuan untuk menarik kembali modal yang ditanam setelah usaha berjalan lancer dan nilai perusahaan meningkat. Keuntungan modal ventura diharapkan datang dari apresiasi nilai saham atau capital gain.

                                                               51 Hoedhiono Kadarisman, Modal Ventura Alternatif Pembiayaan Usaha Masa Depan,

2. Landasan Hukum Modal Ventura

  Modal ventura merupakan salah satu lembaga pembiayaan yang keberadaannya masih relatif baru. Secara institusional dan formal usaha modal ventura ini baru ada setelah keluarnya Keppres No. 61 Tahun 1988 tentang Lembaga Pembiayaan dan Kepmenkeu No. 1251/KMK.013/1988 tentang Ketentuan dan Tata Cara Pelaksanaan Lembaga Pembiayaan. Kedua peraturan ini merupakan tonggak sejarah perkembangan hokum modal ventura.

  52 Di samping kedua peraturan tersebut, modal ventura sebagai lembaga

  bisnis di bidang pembiayaan juga bersumber dari berbagai peraturan perundang- undangan baik yang bersifat perdata maupun yang bersifat publik. Abdulkadir Muhammad dan Rilda Murniati, dalam bukunya Sunaryo, mengelompokkan sumber hukum modal ventura ke dalam dua klasifikasi, yaitu :

  53

  a) Segi Hukum Perdata

  Hukum perdata adalah hokum yang mengatur kepentingan- kepentingan perdata para pihak yang terikat dalam suatu hubungan hukum.

  Dalam kegiatan bisnis modal ventura ini yang dimaksud para pihak adalah perusahaan modal ventura (venture capital company) dan perusahaan pasangan usaha (investee company). Dari segi hukum perdata, ada 2 sumber hukum yang mendasari usaha modal ventura, yaitu :

  1) Asas kebebasan berkontrak

  Hubungan hukum yang terjadi dalam modal ventura selalu dibuat secara tertulis (kontrak) sebagai dokumen hukum yang

                                                               52 Sunaryo, Op.Cit, hlm. 20.

  menjadi dasar kepastian hukum (legal certainty). Kontrak modal ventura ini dibuat berdasarkan atas asas kebebasan berkontrak yang memuat rumusan kehendak berupa hak dan kewajiban dari pihak perusahaan modal ventura dan pihak perusahaan pasangan usaha.

  Kontrak modal ventura merupakan dokumen hokum utama (main legal document) yang dibuat dan berfungsi secara sah bagi perusahaan modal ventura dan perusahaan pasangan usaha dengan memenuhi syarat-syarat sebagaimana yang ditetapkan dalam Pasal 1320 KUH Perdata. Akibat hokum kontrak yang dibuat secara sah, maka akan berlaku sebagai undang-undang bagi perusahaan modal ventura dan pihak perusahaan pasangan usaha (Pasal 1338 ayat (1) KUH Perdata). 2)

  Undang-undang di bidang Hukum Perdata Sumber hukum modal ventura yang berupa undang-undang di bidang hukum perdata adalah KUH Perdata, Undang-undang

  Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Undang-undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, dan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.

  b) Segi Hukum Publik

  Sebagai usaha yang bergerak di bidang jasa pembiayaan, modal ventura banyak menyangkut kepentingan public terutama yang bersifat administratif. Oleh karena itu, perundang-undangan yang bersifat public yang relevan berlaku pula pada usaha modal ventura. Perundang-undangan tersebut terdiri atas undang-undang, peraturan pemerintah, keputusan presiden, dan keputusan menteri.

  1) Undang-undang di bidang Hukum Publik

  Berbagai undang-undang di bidang administasi Negara yang menjadi sumber hukum utama modal ventura adalah Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Ketentuan Pokok Agraria dan peraturan pelaksananya; Undang-undang Nomor 3 Tahun 1983 tentang Wajib Daftar Perusahaan dan peraturan pelaksananya; serta Undang-undang Nomor 12 Tahun 1985, Undang-undang Nomor 7 Tahun 1991, Undang-undang Nomor 8 Tahun 1991 dan peraturan pelaksananya, yang ketiganya tentang Perpajakan.

  2) Peraturan tentang Lembaga Pembiayaan

  Peraturan tentang lembaga pembiayaan yang mengatur usaha modal ventura antara lain adalah Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1973 tentang Pendirian PT. Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (selaku perusahaan modal ventura pertama di Indonesia); Keputusan Presiden Nomor 61 Tahun 1988 tentang Lembaga Pembiayaan (telah diubah menjadi Peraturan Presiden Nomor 9

  Tahun 2009 tentang Lembaga Pembiayaan ); dan Keputusan

  Menteri Keuangan Nomor 1251/KMK.013/1988 tentang Ketetentuan dan Tata Cara Pelaksanaan Lembaga Pembiayaan, yang kemudian diubah dan disempurnakan dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 468 Tahun 1995. Adapun peraturan pelaksana lainnya yang berkaitan secara langsung maupun tidak langsung dengan usaha modal ventura antara lain :

  1. Keputusan Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor 19/Sk/1991 tentang Penyertaan Modal Perusahaan Modal Ventura Dalam Perusahaan Penanaman Modal Asing dan Penanaman Modal Dalam Negeri.

  2. Undang-undang Nomor 7 Tahun 1991 tentang Pajak Penghasilan.

  3. Peraturan Peraturan Pemerintah No. 62 tahun 1992 tentang Sektor- sektor Usaha Perusahaan Pasangan Usaha dari Perusahaan Modal Ventura dalam Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah dengan Undang- Undang Nomor 7 tahun 1991.

  4. Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 1994 tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek.

  Peraturan Pemerintah No. 41 tahun 1994 tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek.

  5. Peraturan Pemerintah Nomor 4 tahun 1995 tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan Perusahaan Modal Ventura dari Transaksi Penjualan Saham atau Pengalihan Penyertaan Modal pada Perusahaan Pasangan Usahanya.

  6. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 227/KMK.01/1994 tentang Sektor-sektor Usaha Perusahaan Pasangan Usaha dari Perusahaan

  Modal Ventura dan Perlakuan Perpajakan atas Penyertaan Modal dan/atau Pengalihan Penyertaan Modal Perusahaan Modal Ventura.

  7. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 250/KMK.04/1995 tentang Perusahaan Kecil dan Menengah Pasangan Usaha dari Perusahaan Modal Ventura dan Perlakuan Perpajakan atas Penyertaan Modal Perusahaan Modal Ventura.

  8. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 468/KMK.017/1995 tentang Perubahan Kepmenkeu No. 1251/KMK. 013/1988 tentang Ketentuan dan Tata Cara Pelaksanaan Lembaga Pembiayaan sebagaimana telah diubah dengan Kepmenkeu No. 1256/KMK. 00/1989 tanggal 18 November 1989.

  9. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 58/KMK.017/1999 tentang Pengawasan Kegiatan Perusahaan Modal Ventura Daerah.

  10. Peraturan Menteri Negara Koperasi Dan Usaha Kecil Dan Menengah Nomor 30/PER/M.KUKM/VIII/2007 tentang Petunjuk Teknis Perkuatan Permodalan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, dan Lembaga Keuangan Dengan Penyediaan Modal Awal dan Padanan Melalui Lembaga Modal Ventura.

  11. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 18/PMK.010/2012 tentang Perusahaan Modal Ventura.

  3. Karakteristik Modal Ventura Modal ventura pada dasarnya bukanlah alternatif pembiayaan yang baru

  Amerika, bisnis ini telah dikembangkan sejak tahun 1960-an, sedangkan di Eropa sejak tahun 1970-an dan untuk kawasan Asia, seperti Jepang, Korea, kegaiatan modal ventura mulai dikembangkan sejak tahun 1980-an. Untuk Indonesia sendiri, modal ventura mulai diperkenalkan pada tahun 1973 dengan berdirinya

  

54

PT. Bahana Pembinaan Usaha Indoneisa.

  Keberadaan modal ventura secara resmi di mulai sejak akhir perang dunia kedua yang ditandai dengan berdirinya American Research and Development

  

Corporation (ARDC). Perusahaan ini melakukan investasi perusahaan yang baru

  berkembang dan belum dikenal oleh masyarakat luas. Dalam operasionalnya, ARDC melakukan investasi pada perusahaan (PPU) yang memiliki kriteria sebagai berikut :

  1. Memiliki teknologi baru atau konsep-konsep pemasaran yang baru atau inovasi terbaru;

  2. Mengizinkan campur tangan signifikan dari investor dalam pengelolaan perusahaan;

  3. Operasional PPU dilakukan oleh pekerja yang memiliki kompetensi terbaik dan berintegritas;

  4. Produk atau proses yang dimiliki setidaknya telah melewati tahap prototype awal dan dilindungi oleh hak paten, hak cipta, atau perjanjian perdagangan rahasia; 5. Menunjukkan kondisi yang memungkinkan untuk dilakukannya divestasi pada waktu yang tidak terlalu lama; dan

  6. Berpeluang untuk memberikan nilai tambah atas investasi yang sudah ditanamkan.

  Dalam menjalankan kegiatannya, modal ventura di Indonesia memberikan fasilitas pembiayaan dan pendampingan manajemen pada perusahaan pasangan usaha (PPU). ke dalam perusahaan yang dibiayainya. Pola pembiayaan perusahaan dilakukan dengan mengadopsi teknik investasi yang dilakukan oleh ARDC. Munir Fuadi dalam bukunya Hukum tentang Pembiayaan Dalam Teori dan Praktik menyebutkan ciri modal ventura sebagai berikut :

  55 1.

  Pemberi bantuan finansial dalam bentuk modal ventura ini tidak hanya menginvestasikan modalnya saja. Tetapi juga ikut terlibat dalam manajemen perusahaan yang dibentuknya.

  2. Investasi yang dilakukan tidaklah bersifat permanen, tetapi hanyalah bersifat sementara, untuk kemudian sampai masanya dilakukanlah diinvestasi.

  3. Motif dari modal ventura adalah motif bisnis yaitu mendapatkan keuntungan setinggi-tingginya, walaupun dengan resiko yang relative tinggi pula.

  4. Investasi dengan bentuk modal ventura yang dilakukan ke perusahaan pasangan usahanya bukan investasi jangka pendek, tetapi merupakan investasi jangka menengah atau jangka panjang.

  5. Modal ventura merupakan investasi tanpa jaminan collateral sehingga dibutuhkan kehati-hatian dan kesabaran.

                                                               55 Munir Fuady, Hukum tentang pembiayaan dalam teori dan praktek (leasing, factoring,

modal ventura, pembiayaan konsumen, kartu kredit) , (Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 1999,

  6. Investasi tersebut bukan bersifat pembiayaan dalam bentuk pinjaman,

  tetapi dalam bentuk partisipasi equity, atau setidak-tidaknya loan yang dapat dilakukan ke equity. Sehingga return yang diharapkan oleh perusahaan modal ventura bukanlah bunga atas modal yang ditanam, melainkan deviden dan capital again.

  7. Prototype dari pembiayaan dengan modal ventura adalah pembiayaan yang ditujukan kepada perusahaan kecil atau perusahaan baru, tetapi memiliki potensi untuk berkembang.

  8. Investasi modal ventura biasanya dilakukan terhadap perusahaan yang tidak punya akses untuk mendapatkan kredit perbankan.

  Kemudian, berdasarkan dari berbagai pengertian mengenai modal ventura yang terlah diuraikan di atas sebelumnya, maka dapat pula disimpulkan ciri-ciri

  56

  khas modal ventura sebagai berikut :

  a) Bantuan pembiayaan pada perusahaan pasangan usaha

  b) Jangka waktu penyertaan bersifat sementara, sampai pada masanya dilakukan divestasi.

  c) Perusahaan modal ventura terlibat dalam manajemen perusahaan pasangan usaha yang dibiayai.

  d) Pembiayaan bukan dalam bentuk pinjaman (loan), melainkan dalam bentuk penyertaan modal (equity participation).

  e) Pembiayaan terutama ditujukan kepada perusahaan berskala kecil atau masih baru, tetapi berpotensi besar untuk berkembang dan prospek cerah, bidang teknologi atau non-teknologi, atau usaha yang mengandung terobosan baru.

  f) Pembiayaan itu beresiko tinggi, karena modal usaha (risk capital) yang tidak didukung oleh jaminan (collateral).

  g) Motif utama adalah bisnis pembiayaan yang mengharapkan keuntungan (capital gain) relatif tinggi sebagai imbalan pembiayaan resiko tinggi.

h) Pembiayaan umumnya berjangka panjang dari 5 sampai 10 tahun.

4. Tujuan dan Manfaat Modal Ventura

  Pendirian perusahaan modal ventura bukanlah tanpa ada tujuan dan manfaat. Sebagai lembaga bisnis, usaha modal ventura sudah tentu berorientasi untuk memperoleh keuntungan yang besar mengingat usaha ini mempunyai tingkat resiko yang tinggi (high risk). Meskipun demikian, bukan berarti usaha modal ventura ini tidak mempunyai misi humanistic (humanistic institution), yaitu lembaga penolong bagi usaha yang masih lemah.

  Di sini usaha modal ventura dapat memberikan banyak manfaat bagi pengembangan usaha, khususnya bagi usaha kecil yang banyak terdapat di

  57 Indonesia.

  1. Tujuan Modal Ventura Pendirian PT. Bahana Pembinaan Usaha Indonesia oleh

  Pemerintah sebagai perusahaan modal ventura pertama di Indonesia juga mempunyai maksud dan tujuan tertentu. Menurut Hoedhiono Kadarisman, maksud dan tujuan didirikannya PT. Bahana Pembinaan Usaha Indonesia

  58

  ini adalah untuk:

  a) menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan usaha dari pengusaha kecil dan menengah dengan mengusahakan segala bantuan yang diperlukan untuk mencapainya, tanpa mengabaikan kaidah berusaha yang sehat;

  b) membantu kelancaran pertumbuhan usaha kecil dan menengah dengan jalan mengadakan penyertaan modal saham dalam perusahaan-perusahaan, dan memberikan jaminan jangka menengah/panjang serta menyediakan bantuan keahlian yang diberikan untuk mengatasi masalah manajemen perusahaan bersangkutan;

  c) membantu menciptakan kondisi berusaha yang baik bagi pengusaha kecil dan menengah agar mereka dapat tumbuh menjadi pengusaha yang dapat diandalkan.

  59 Selain itu, maksud dan tujuan pendirian modal ventura antara lain :

  a) Untuk pengembangan suatu proyek tertentu, misalnya proyek penelitian, dimana proyek ini biasanya tanpa memikirkan keuntungan semata, akan tetapi bersifat pengembangan ilmu pengetahuan.

                                                               58 Hoedhiono Kadarisman, Op.Cit, hlm. 118.

  b) Pengembangan suatu teknologi baru atau pengembangan produk baru. Pembiayaan untuk usaha ini baru memperoleh keuntungan dalam jangka panjang.

  c) Pengambilan kepemilikian suatu perusahaan. Tujuan pembiayaan dengan mengambilalih kepemilikan usaha perusahaan lain lebih banyak diarahkan untuk mencari keuntungan.

  d) Kemitraan dalam rangka pengentasan kemiskinan, dengan tujuan untuk membantu para pengusaha lemah yang kekurangan modal, akan tetapi tidak punya jaminan materiil, sehingga sulit memperoleh pinjaman dari bank. Dengan adanya penyertaan modal dari modal ventura dapat membantu menghadapi kesulitan keuanganannya.

  e) Alih teknologi yang dilakukan ke perusahaan yang masih menggunakan teknologi lama, sehingga tidak dapat meningkatkan kapasitas produksi dan mutu produknya.

f) Membantu perusahaan yang sedang kekurangan likuiditas.

  g) Membantu mendirikan perusahaan baru, dimana tingkat risiko kerugiannya sangat besar.

2. Manfaat Modal Ventura

  Di samping tujuan di atas, Martono menginventarisasi beberapa manfaat dilihat dari sisi Perusahaan Pasangan Usaha (investee company),

  60

  yaitu sebagai berikut: a) Kegiatan usaha dapat ditingkatkan

  Pada umunya perusahaan pasangan usaha merupakan perusahaan kecil yang memerlukan penambahan dana untuk meningkatkan kegiatan usahanya. Dengan adanya pembiayaan modal ventura, perusahaan kecil dan masih dalam awal perkembangan dapat menjadi perusahaan pasangan usaha sehingga dapat memperoleh bantuan dana untuk meningkatkan kegiatan usahanya.

  b) Kemungkinan berhasilnya usaha lebih besar

  Seseorang yang menemukan produk atau suatu ciptaan baru belum tentu mampu memproduksi dan berhasil memasarkan produknya. Dengan masuknya modal ventura yang memiliki kemampuan manajemen dan latar belakang bisnis yang kuat sebagai partner usaha, kemungkinan berhasilnya perusahaan pasangan usaha akan menjadi lebih besar.

  c) Peningkatan efisiensi pemasaran produk

  Pada awl dilakukannya kegiatan produksi biasanya kegiatan pemasarannya tidak efisien. Hal ini disebabkan oleh kegiatan pemasaran dilakukan sendiri dan jumlah produksinya masih relatif kecil. Dengan masuknya modal ventura yang dapat memberikan bantuan dana, bantuan manajemen, juga memiliki jaringan pemasaran yang luas, maka perusahaan pasangan usaha dapat meningkatkan efisiensi pemasaran produknya. d) Peningkatan bankabilitas

  Perusahaan yang baru dan mengalami kesulitan dana biasanya juga memiliki manajemen yang lemah. Dengan demikian, para kreditor termasuk bank kurang berminat untuk memberikan pinjaman. Dengan masuknya modal ventura, akan meningkatkan kepercayaan para kreditor/bank untuk memberikan pinjaman kepada perusahaan tersebut.

  e) Peningkatan tingkat likuiditas

  Pembiayaan modal ventura dengan cara penyertaan modal tidak perlu membayar beban bunga dan angsuran utang. Hal ini berbeda dengan utang bank yang menimbulkan kewajiban membayar angsuran utang dan beban bunga. Dengan demikian, penambahan modal penyertaan langsung akan meningkatkan tingkat likuiditas perusahaan.

  f) Peningkatan tingkat rentabilitas

  Dengan bantuan penambahan dana sekaligus bantuan manajemen yang memiliki tenaga-tenaga professional dan berpengalaman, maka kegiatan produksi dan pemasaran akan lebih efektif dan efisien. Volume produksi dan penjualan dapat ditingkatkan. Biaya produksi dan pemasaran dapat ditekan, dan pada akhirnya akan meningkatkan kemampuan memperoleh laba (rentabilitas).

B. Bentuk-bentuk Pembiayaan Modal Ventura

  Untuk dapat melakukan pembiayaan modal ventura kepada perusahaan pasangan usaha, terdapat beberapa bentuk/pola pembiayaan yang dapat dipergunakan oleh perusahaan modal ventura. Adapun bentuk-bentuk/pola

  61

  pembiayaan modal ventura yang dimaksud adalah : 1.

  Pola Pembiayaan Langsung Pola pembiayaan ini dapat dilakukan oleh perusahaan modal ventura dengan cara memberikan pembiayaan langsung kepada perusahaan pasangan usaha yang sudah/akan berbentuk badan hukum. Apabila konsep ini dilakukan, maka perusahaan modal ventura harus berperan aktif langsung ke perusahaan pasangan usaha dan biasanya akan menempatkan wakilnya sebagai anggota direksi maupun komisaris.

  Pola pembiayaan ini dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu mendirikan perusahaan baru dengan pemegang saham perusahaan modal ventura dan penemu/penggagas ide atau perusahaan modal ventura ikut menjadi pemegang saham perusahaan pasangan usaha yang sudah ada dengan mengambil porsi modal yang masih dalam portepel. Komposisi jumlah modal yang disetor oleh masing-masing pihak biasanya sudah ditentukan pada awal kontrak modal ventura dilakukan, dapat saja perusahaan modal ventura sebagai mayoritas ataupun sebaliknya.

  Konsep pembiayaan langsung harus didukung dengan jumlah sumber daya manusia yang cukup banyak dan handal, tanpa hal ini, konsep ini banyak akan gagal. Untuk itu, perusahaan modal ventura biasanya akan melakukan kerja sama dengan jasa profesional dan lembaga/institusi tertentu untuk melakukan pengawasan.

  Jasa Institusi/ PMV/D Profesional

  Lembaga PPU

  PMV/D memberikan pembiayaan Kerja sama yang saling menguntungkan

   Pola kerja sama ini adalah pola pembiayaan langsung dari PMV/D terhadap satu perusahaan atau individu

   Calon perusahaan pasangan usaha dapat berbentuk CV, Firma, UD, usaha perseorangan ataupun sebuah perseroan terbatas

   PMV/D berkerja sama dengan pihak ketiga untuk membantu memberikan jasanya (audit, pelatihan, hukum) 2.

  Pola Pembiayaan Langsung dengan Franchise Pola pembiayaan langsung dengan franchise hampir sama dengan pola pembiayaan langsung, yang membedakannya adalah aktivitas pengawasan, pengontrolan yang diemban oleh perusahaan modal ventura ataupun jasa profesional dapat dialihkan kepada franchise. Dalam pola ini, perusahaan modal ventura terkesan lebih bersifat sebagai penyedia dana/modal kepada perusahaan pasangan usaha.

  Sistem franchise akan sangat membantu perusahaan modal ventura, terutama dalam membantu perusahaan pasangan usaha di dalam melakukan hal-hal seperti:

  a) Standar operasional

  b) Bantuan teknis dan manajemen

  c) Pengawasan mutu

  d) Pelatihan

  Untuk itu, biasanya franchisor akan mendapatkan fee dari perusahaan modal ventura dan tetap mendapatkan royalty dari perusahaan pasangan usaha.

  Franchiso PMV/D r Franchise

  Lembaga/ Institusi Pendidikan Jasa Profesi

  Pembiayaan Hubungan bisnis Kerja sama yang saling menguntungkan

   Pola kerja sama ini adalah pola pembiayaan langsung dari

   Franchise memperoleh bantuan teknis dan manajemen dari franchisor, dan untuk franchisor itu memperoleh fee  PMV/D bekerja sama dengan pihak ketiga untuk membantu memberikan jasanya (audit, pelatihan, hukum) 3.

  Pola Inti-Plasma Pola inti-plasma hamper sama dengan pola pembiayaan langsung dengan franchise, yang membedakannya adalah jika memakai pola

  franchise , franchisor hanya melakukan bantuan teknis kepada satu satuan

  usaha saja. Sedangkan dengan pola inti-plasma, perusahaan inti akan membina beberapa perusahaan plasma dalam satu wadah usaha, dimana usaha setiap perusahaan plasma harus mendukung usaha perusahaan inti. Dengan cara ini, diharapkan terjadi kesinambungan yang saling menguntungkan anatara inti dan plasma.

  Pola inti-plasma sangan cocok dengan usaha yang bergerak di bidang perkebunan, penggemukan sapi, pertanian, transportasi ataupun warung sembilan bahan pokok.

  Perusahaan PMV/D Inti Plasma Plasma B Plasma Perusahaan inti mengkoordinasi para plasma PMV/D dengan inti membentuk kerja sama yang saling menguntungkan

   Pola kerja sama ini adalah pola pembiayaan kepada plasma yang melibatkan perusahaan inti  Kerja sama antara PMV/D dengan inti untuk membantu dan membina secara bersama-sama kemajuan plasma, keterlibatan PMV/D adalah dari segi kualitas, manajemen, produksi, dll  Bantuan dana tersebut diberikan kepada plasma : i.

  Untuk membiayai proyek utama yang mendukung usaha inti, missal : pembiayaan usaha kelapa sawit untuk para petani ii. Untuk menciptakan usaha baru yang terkait aktivitas usaha inti (suprastruktur), misal : penggemukan sapi, pengadaan warung 10 bahan pokok, transportasi, dll 4. Pola Payung

  Pola pembiayaan ini adalah suatu bentuk pembiayaan yang diberikan kepada suatu perusahaan yang kepemilikannya dipunyai oleh beberapa pemilik, dimana masing-masing pemilik mempunyai usaha yang saling menunjang satu sama lainnya sehingga nilai lebih yang didapat menjadi lebih baik.

  Perusahaan yang didirikan ini berfungsi sebagai trading house bagi perusahaan para pemiliknya dan biasanya dikelola oleh tenaga profesional yang tidak mempunyai hubungan dengan pemilik perusahaan, sehingga independensi dapat terjaga dengan baik.

  PMV/D Perusahaan Payung Pengusaha A Pengusaha B Pengusaha C

  PMV/D memberikan pembiayaan Hubungan kepemilikan dan bisnis

   Pola kerja sama ini adalah pola pembiayaan kepada para pengusaha atau petani sejenis dengan membentuk perusahaan paying (kelompok)  Perusahaan paying tersebut dimiliki oleh para pengusaha/petani sejenis bersama PMV/D dan/atau pengusaha yang sudah memiliki jaringan  Perusahaan paying tersebut dikelola oleh para profesional yang bukan bagian dari pemilik. Dengan demikian, pengelolaan usaha tersebut lepas dari kepentingan-kepentingan individu para pengusaha/petani  Perusahaan payung tersebut dapat berfungsi sebagai trading

  house , pemroses lanjutan untuk mendapatkan nilai tambah

  produk, membeli bahan baku agar bahan-bahan yang diperoleh seragam, pengemasan, memberikan bantuan teknik, manajemen, dll

   Manfaat terbesar yang dapat diperoleh dari para pengusaha/petani tersebut adalah menigkatnya daya saing mereka terhadap para pembeli, pesaing, supplier, serta

5. Pola Kemitraan

  Pola pembiayaan modal ventura dengan cara kemitraan harus melibatkan suatu perusahaan besar, yang akan membeli produk barang dan jasa yang dihasilkan dari perusahaan-perusahaan mitra binaan modal ventura. Pola kerja sama didahului dengan kerja sama antara perusahaan besar dengan perusahaan modal ventura, selanjutnya perusahaan modal ventura melakukan pembiayaan kepada perusahaan pasangan usaha ataupun sebaliknya.

  Adapun tujuan dari pola kemitraan ini dimaksudkan untuk membantu dan membina secara bersama-sama demi kemajuan pemasok/supplier yang pada gilirannya akan memberikan nilai tambah bagi pengusaha besar. Di lain sisi, bagi para pemasok/supplier, jalinan kerja sama ini akan memberikan jaminan pasaran barang dan jasa yang dihasilkannya dan terjadi hubungan timbal balik yang saling menguntungkan.

  Pola kemitraan ini sangat cocok untuk industri besar yang membutuhkan barang-barang komplemen untuk kepentingan produk yang dihasilkan, contohnya industri mobil membutuhkan mur, industri tekstil membutuhkan kancing, yang mana barang-barang komplemen tersebut tidak dihasilkan oleh pengusaha besar.

  Perusahaan PMV/D Inti Pemasok A Pemasok B Pemasok C

  PMV/D memberikan pembiayaan Hubungan bisnis

  Kerja sama yang saling menguntungkan  Pola kerja sama ini adalah pola pembiayaan kepada para pemasok atau supplier yang melibatkan pengusaha besar  Kerja sama antara PMV/D dengan pengusaha besar dimaksudkan untuk membantu dan membina secara bersama- sama demi kemajuan para pemasok/supplier yang pada gilirannya akan memberikan nilai tambah bagi pengusaha besar itu sendiri  Dalam kerja sama yang dibina, diharapkan pengusaha besar bertindak sebagai penjamin pasar, manajemen mutu dari produksi yang dihasilkan oleh para pemasok/supplier C.

   Konsep Kelembagaan dan Mekanisme Modal Ventura

  Karakteristik yang sangat menonjol dalam usaha modal ventura berkaitan dengan resiko. Besarnya resiko yang mungkin dihadapi dalam bisnis modal ventura ini menyebabkan tingginya expected return yang diharapkan oleh venture

  

capitalist . Oleh karena itu, modal ventura lebih cenderung membiayai usaha yang menjanjikan keuntungan yang lebih besar, seperti usaha-usaha baru di bidang pengembangan teknologi. Bahkan, perusahaan moal ventura bersedia untuk membiayai gagasan-gagasan yang diperkirakan akan dapat dikembangkan

  62 menjadi suatu realita usaha yang memberikan keuntungan yang berlipat.

  Konsep modal ventura, pada dasarnya, tidak dapat disamakan dengan penyertaan modal biasa dan tidak semua penyertaan modal pada perusahaan lain dapat digolongkan sebagai pembiayaan modal ventura. Bank yang melakukan kredit macetnya pada perusahaan lain dengan mengkonversinya menjadi penyertaan saham, bukanlah modal ventura. Demikian pulan, pemilikan modal saham suatu perusahaan melalui pasar modal jelas tidak dapat digolongkan sebagai bisnis modal ventura. Begitu juga, invesatsi di bidang property atau pabrik. Namun suatu bank yang membiayai suatu perusahaan dapat menggunakan

  63 konsep modal ventura.

  Kelembagaan modal ventura di Indonesia saat ini masih belum sepenuhnya menggunakan konsep modal ventura murni sebgaimana yang dilakukan oleh perusahaan modal ventura di luar negeri. Struktur kelembagaan modal ventura yang ada saat ini adalah tidak dipisahkannya badan hukum venture

  

capital fund di satu pihak dengan management venture capital di pihak lainnya.

  Atau dengan kata lain, pengelolaan pool of funds masih bersatu dengan perusahaan manajemen. Ketentuan perundangan modal ventura memang tidak mengenal adanya pemisahan kedua jenis struktur tersebut. Hal ini cukup

                                                               62 Dahlan Siamat, Manajemen Lembaga Keuangan Edisi Kelima, (Jakarta: Lembaga

Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2005, selanjutnya disingkat Dahlan Siamat II), hlm. 569. menyulitkan dalam upaya memobilisasi dan untuk pengembangan usaha ini. Sumber dana perusahaan modal ventura di Indonesia praktis hanya berasal dari

  64 modal yang disetor oleh para pemegang saham perusahaan yang bersangkutan.

  Mekanisme modal ventura, pada prinsipnya, merupakan suatu proses yang menggambarkan arus investasi, yang dimulai dari masuknya pemodal dengan membentuk suatu pool of funds, proses pembiayaan pada perusahaan pasangan usaha, sampai proses penarikan kembali penyertaan tersebut (divestasi).

  Sebagaimana telah dijelaskan di atas, pada hakikatnya, modal ventura adalah kumpulan dana (pool of funds) yang berasal dari investor, dan dikelola seacara profesional untuk diinvestasikan kepada perusahaan yang membutuhkan modal. Oleh karena itu, dalam mekanisme modal ventura, paling sedikit ada 3 unsur yang

  65

  terlibat secara langsung, yaitu : a.

  Pemilik modal yang menginginkan keuntungan yang tinggi dari modal yang dimilikinya. Modal dari berbagai sumber atau investor tersebut dhimpun dalam suatu wadah atau lembaga khusus yang dibentuk untuk itu; atau disebut venture capital funds.

  b.

  Profesional yang mempunyai keahlian dalam mengelola investasi dan mencari jenis investasi prensial. Profesional ini dapat berupa lembaga yang disebut perusahaan manajemen atau management venture capital .

  fund company                                                              64 Ibid, hlm. 589.

  c.

  Perusahaan yang membutuhkan modal untuk pengembangan usahanya. Perusahaan yang dibiayai ini disebut investee company atau perusahaan pasangan usaha. Mekanisme modal ventura yang diterapkan di beberapa negara dapat dibedakan dalam dua bentuk. Pertama, pembentukan modal ventura yang langsung dikelola oleh manajemen perusahaan modal ventura itu sendiri. Mekanisme modal ventura ini disebut modal ventura konvensional atau single tier

  

approach . Kedua, pembentukan modal ventura yang pengelolaannya diserahkan

  kepada perusahaan manajemen investasi, yang memang memiliki keahlian di

  66 bidang modal ventura. Pendekatan ini disebut two tier approach.

  Pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan investasi modal ventura dalam mekanisme modal ventura konvensional dilakukan sepenuhnya oleh perusahaan modal ventura itu sendiri sebagai badan hukum, atau dengan kata lain, suatu perusahaan modal ventura dapat sebagai venture capital fund dan dalam waktu yang sama menjadi management venture capital company. Oleh karena itu, kebijakan dan analisis investasi, pelaksanaan monitoring, keterlibatan pada manajemen perusahaan pasangan usaha, serta pelaksanaan dalam proses divestasi, dilakukan oleh perusahaan modal ventura yang bersangkutan. Sedangkan pada mekanisme modal ventura dengan pendekatan venture capital fund company berbeda dengan metode yang pertama. Pelaksanaan semua kebijakan dan strategi investasi mulai dari analisis, monitoring, sampai pada proses divestasi dan review merupakan tugas dan tanggung jawab perusahaan manajemen investasi. Semua tugas dan tanggung jawab yang dibebankan kepadanya tersebut didasarkan pada kesepakatan yang telah diatur dalam perjanjian kontrak manajemen. Atas tanggung jawabnya tersebut, perusahaan manajemen mendapatkan contract fee

  67 atau management fee dan success fee.

  Di Indonesia, mekanisme modal ventura dengan konsep pemisahan antara

  

venture capital fund dengan management venture capital company tidak dikenal

  dalam aturan perundang-undangan modal ventura. Pada prinsipnya, perusahaan modal ventura yang telah memperoleh izin usaha dari Menteri Keuangan, dapat

  68 mengelola atau dikelola oleh perusahaan modal ventura lainnya.

                                                               67 Ibid, hlm. 570.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Faktor Internal, Eskternal Dan Strategi Terhadap Daya Saing Usaha Kecil Menengah Pada Pengusaha Bika Ambon Di Medan

4 136 90

Aspek Yuridis Pola Kemitraan Antara Pengusaha Kecil Dengan Perusahaan Modal Ventura Untuk Meningkatkan Daya Saing Usaha Kecil

6 231 285

Tinjauan Yuridis Pelaksanaan Perjanjian Bagi Hasil Perusahaan Modal Ventura Dan Perusahaan Pasangan Usaha

3 55 137

Dampak Program Pola Kemitraan PTPN III Terhadap Sosial Ekonomi Usaha Kecil Menengah Masyarakat Sekitar

1 37 78

Evaluasi Program Kemitraan BUMN terhadap Usaha Kecil Masyarakat pada PTPN II Tanjung Morawa

0 20 72

Aspek Hukum Pelaksanaan Pemberian Kredit Untuk Usaha Kecil Dalam Rangka Pemberdayaan Ekonomi...

0 25 3

BAB II TINJAUAN UMUM PERJANJIAN DAN MODAL VENTURA A. Tinjauan Umum Perjanjian 1. Pengertian Perjanjian - Pertanggungjawaban Perusahaan Pasangan Usaha Dalam Perjanjian Pembiayaan Pola Bagi Hasil Pada Perusahaan Modal Ventura (Studi Pada Pt. Sarana Sumut Ve

0 1 42

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Usaha Kecil - Pengaruh Faktor Internal, Eskternal Dan Strategi Terhadap Daya Saing Usaha Kecil Menengah Pada Pengusaha Bika Ambon Di Medan

0 1 12

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Pengaruh Faktor Internal, Eskternal Dan Strategi Terhadap Daya Saing Usaha Kecil Menengah Pada Pengusaha Bika Ambon Di Medan

3 15 8

BAB II PENGATURAN POLA KEMITRAAN USAHA PERKEBUNAN ANTARA PERUSAHAAN PERKEBUNAN DENGAN MASYARAKAT A. Tinjauan Umum Pola Kemitraan Perkebunan - Tinjauan Yuridis Perjanjian Pola Kemitraan Perkebunan Kelapa Sawit Inti-Plasma Antara PT. Boswa Megalopolis Denga

0 0 33