Pengaruh Faktor Internal, Eskternal Dan Strategi Terhadap Daya Saing Usaha Kecil Menengah Pada Pengusaha Bika Ambon Di Medan

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PROGRAM STRATA-1

MEDAN

PENGARUH FAKTOR INTERNAL, EKSTERNAL DAN STRATEGI TERHADAP DAYA SAING USAHA KECIL MENENGAH

PADA PENGUSAHA BIKA AMBON DI MEDAN

SKRIPSI OLEH :

HARIES FADHILLAH 060502116 MANAJEMEN

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi dan bisnis Universitas Sumatera Utara

Medan 2014


(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PROGRAM STRATA-1

MEDAN

PENANGGUNG JAWAB SKRIPSI

NAMA : HARIES FADHILLAH

NIM : 060502116

DEPARTEMEN : MANAJEMEN

JUDUL : PENGARUH FAKTOR INTERNAL, ESKTERNAL DAN STRATEGI TERHADAP DAYA SAING USAHA KECIL MENENGAH PADA PENGUSAHA BIKA AMBON DI MEDAN

Tanggal : ………

Dosen Pembimbing

Frida Ramadini SE, Msi.


(3)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PROGRAM STRATA-1

MEDAN

PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK

NAMA : HARIES FADHILLAH

NIM : 060502116

DEPARTEMEN : MANAJEMEN

JUDUL : PENGARUH FAKTOR INTERNAL, ESKTERNAL DAN STRATEGI TERHADAP DAYA SAING USAHA KECIL MENENGAH PADA PENGUSAHA BIKA AMBON DI MEDAN

Tanggal : ………

Ketua Departemen Manajemen

Dr. Isfenti Sadalia, SE. ME

Tanggal : ………

Dekan Fakultas Ekonomi

Prof. Dr. Azhar maksum, M.Ec. Ac. Ak


(4)

SURAT PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan ini adalah hasil kerja sendiri

melalui penelitian yang saya lakukan. Segala sumber dan kutipan yang terdapat dalam skripsi ini telah saya lampirkan sebagaimana mestinya.

Medan, Juni 2014


(5)

ABSTRAK

THE EFFECT OF INTERNAL, EXTERNAL, AND STRATEGY ON SMALL AND MEDIUM ENTERPRISES COMPETITIVENESS AMONG BIKA AMBON ENTREPRENEUR

AT THE MEDAN CITY

The present study aimed to examine the roles of internal, external, and strategy factor on the competitiveness of the Bika Ambon entrepreneurs basing in the Majapahit road, Medan. A total of 36 entrepreneur participated in the study. They were recruited through the total sampling procedure. The results of this correlational study, specifically through a multiple regression analysis, showed that internal factor and strategy did not significantly predict the competitiveness of the Bika Ambon entrepreneur. External factor was the only significant predictor of the Bika Ambon entrepreneurs’ competitiveness. The results suggest that the competitiveness of the Bika Ambon entrepreneurs may be enhanced by the enhancement of the external factor.


(6)

ABSTRAK

PENGARUH FAKTOR INTERLNAL, EKSTERNAL,DAN STRATEGI TERHADAP DAYA SAING USAHA KECIL MENENGAH

PADA PENGUSAHA BIKA AMBON DI MEDAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran faktor internal, eksternal, dan strategi terhadap daya saing wirausaha bika ambon, yang berusaha di jalan Majapahit, kota Medan. Sebanyak 36 orang pengusaha, yang direkrut melalui mekanisme sampling jenuh berpartisipasi di dalam penelitian ini. Hasil dari studi korelasional ini, secara spesifik hasil dari analisis regresi berganda, menunjukkan bahwa faktor internal dan strategi tidak berkontribusi secara signifikan terhadap daya saing para wirausahawan bika ambon. Hanya faktor eksternal yang secara signifikan memprediksi daya saing para wirausahawan. Hasil ini mengindikasikan bahwa daya saing para wirausahawan bika ambon dapat meningkat seiring dengan peningkatan faktor eksternal.


(7)

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya serta shalawat kepada Rasulullah Muhammad SAW sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Skripsi. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, Medan.

Penulis menyadari skripsi ini masih kurang dari kesempurnaanya, karena itu penulis mengharap saran dan kritik dari semua pihak yang dapat membangun untuk menjadikan skripsi ini lebih baik lagi. Sebagai sebuah karya ilmiah, penulis berharap skripsi ini bukan saja sebagai syarat untuk menyelesaikan studi S1 Fakultas Ekonomi, tapi dapat berguna bagi semua pihak. Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada kedua orang tua penulis, Ayahanda Hanafian T.A dan Ibunda Siti Rahmah yang selalu memberikan kasih sayang, do’a, nasehat, serta atas kesabarannya yang luar biasa dalam membimbing dan mendidik penulis, terimakasih atas cintanya yang tak tergantikan dengan apapun. Pada kesempatan ini pula dengan setulus hati penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac, Ak selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, SE, ME selaku Ketua Departemen Manajemen Universitas Sumatera Utara, Ibu Dra. Marhayanie, M.si selaku Sekretaris Departemen Manajemen Universitas Sumatera Utara.


(8)

3. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE, M.si selaku Ketua Prodi S1 Manajemen Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Frida Ramadini, SE, MM selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak memberikan arahan dan masukan bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Ibu Dra. Mulykata S, M.si selaku Dosen Pembaca Penilai yang telah banyak memberikan saran dan masukan bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Seluruh Staf dan Pegawai di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang telah membantu penulis dalam hal penyelesaian administrasi selama masa pendidikan dan penyelesaian skripsi ini.

7. Seluruh saudara dan keluarga tercinta di kampung penulis yang selalu mendukung dan memberikan motifasi serta doa kepada penulis. Dan penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada abang-abang dan kakak-kakak tercinta ( M.Hendra S, SE, Robby S, SE, Aidil S, Riza Kesuma, J. Ulfa, Nanda P.A) yang selalu sabar dalam membimbing dan memotifasi penulis.

8. Seluruh teman-teman Stambuk 2006, teman-teman GreenKTL, teman-teman Ayam Jago yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, terimakasih atas masukan dan dukungannya selama ini.

9. sahabat-sahabat yang selalu memberikan motifasi dan mendukung penulis ( Muhajir Oesman ST, Hasnan H, Said Muttaqin N, Lutfi Batok, Reza F, Dudi A SH, Syarifah M B, Nanda K SE, said yusuf, Omar khalifah B, Haris AR )


(9)

Semoga Allah SWT melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua serta memberikan balasan kepada pihak-pihak yang telah bersedia membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Amin.

Medan, 4 Februari 2015 Penulis


(10)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK……… i

KATA PENGANTAR……….. ii

DAFTAR ISI……….… iii

DAFTAR TABEL……….… iv

DAFTAR GAMBAR……… v

BAB I PENDAHULUAN……….. 1

1.1 Latar Belakang Masalah………... 1

1.2 Perumusan Masalah………... 8

1.3 Tujuan Penelitian ………... 8

1.4Mamfaat Penelitian………. 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA………. 10

2.1 Uraian Teoritis……….. 10

2.1.1 Usaha Kecil……….... 10

2.1.2 Lingkungan Internal………... 11

2.1.3 Lingkungan Eksternal………... 13

2.1.4 Strategi……… 14

2.1.5 Daya Saing………. 17

2.1.6 Penelitian Terdahulu………... 20

2.2 Kerangka Konseptual……… 21

2.3 Hipoteisi……….... 22

BAB III METODELOGIPENELITIAN………. 23

3.1 Jenis Penelitian………. 23

3.2 Waktu dan Lokasi penelitian……… 23

3.3 Bataasan Operasional……… 24

3.4 Definisi Operasional………... 24

3.4.1 Faktor Internal (X1)……… 24

3.4.2 Faktor Eksternal (X2)………. 24

3.4.3 Strategi (X3)………... 24

3.4.4 Daya Saing (Y)………... 25

3.4.5 Devinisi Operasional Variable………... 25

3.5 skala Pengukuran Variabel………... 26

3.6 Populasi dan Sampel………. 26

3.6 1 Populasi………... 26

3.6.2 Sampel……….... 27

3.7 Jenis dan Sumber Data………... 27

3.8 Metode Pengumpulan Data………... 27

3.9 Uji validitas dan Reliabilitas………. 28


(11)

3.9.2 Uji Reliabilitas……… 28

3.10 Teknik Analisis Data……… 29

3.10.1 Metode Analisis Deskriptif………... 29

3.10.2 Uji Asumsi Klasik………. 29

3.10.2.1 Uji Normalitas……… 29

3.10.2.2 Uji Heterokedastisitas………. 30

3.10.2.3 Uji Multikolinearitas……….. . 30

3.10.3 Metode Linier Regresi Berganda……….. . 30

3.10.4 Pengujian Hipotesis………... 31

3.10.4.1 Uji-F……… ……….. . 31

3.10.4.2 Uji –t………... 32

3.10.4.3 Koefisien Determinasi (R2)……… 32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……… 34

4.1 Gambaran Umum perusahaan………... 34

4.1.1 Sejarah Perusahaan………... 34

4.2 Hasil Penelitian……….…. 45

4.2.1 Uji Validitas dan reabilitas……… 45

4.2.1.1 Uji Validitas……….…... 45

4.2.1.2 Uji reabilitas………..…...… 39

4.3.1 Metode Analisis Deskriptif………..……… 40

4.3.1.1 Analisis Deskriptif Responden………... 40

4.3.1.2 Analisis Deskriptif Variabel………..……….. 41

4.3.1.3 Pengujian Asumsi Klasik………..………….. 50

4.3.1.3.1 Uji Normalitas………... 51

4.3.1.3.2 Uji Heterokedastisitas…………... 53

4.3.1.3.3 Uji Multikoleniaritas………..…...……. 55

4.3.1.4 Analisis Regresi Berganda………... 56

4.3.1.5 Pengujian Hipotesis………...…..…...… 58

4.3.1.5.1 Uji-f………... 58

4.3.1.5.2 Uji-t………...……. 59

4.3.1.5.3 Uji Koefisien Determinan (R2)……….… 60

4.3.1.6 Pembahasan……….…… 61

4.3.1.6.1 Pengaruh Faktor Internal Terhadap Daya saing 62 4.3.1.6.2 Pengaruh Faktor Eksternal Terhadap Daya Saing………..… 64


(12)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN…..….………... 68

5.1 Kesimpulan………. 68

52 Saran……… 68

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(13)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu………... 20

Tabel 3.4 Defenisi Operasional Fariabel………...……. 25

Tabel 3.5 Instrumen Skala Likert………... 26

Tabel 4.1 Uji Validitas I………... 35

Tabel 4.2 Uji Validitas II……….. 37

Tabel 43 Uji Reabilitas………...……. 39

Tabel 4.4 Karakteritik Responden……….……... 40

Tabel 4.5 Distribusi Jawaban RespondenTerhadap Variabel Faktor Internal………….. 41

Tabel 4.6 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Faktor Eksternal……..… 45

Tabel 47 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Strategi………... 47

Tabel 4.8 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Daya Saing………. 49

Tabel 4.9 Uji Kolmogorov-Smirnov………. 53

Tabel 4.10 Uji Gletsjer……… 55

Tabel 4.11 Uji Multikolinearitas………. 56

Tabel 4.12 Estimasi Regresi………....… 57

Tabel 4.13 Uji F………..… 58

Tabel 4.14 Uji T………..… 59


(14)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Kerangka Konseptual………...….….. 22

Gambar 4.1 Histogram………..….……. 51

Gambar 4.2 Normal PP Plot………...…… 52


(15)

ABSTRAK

THE EFFECT OF INTERNAL, EXTERNAL, AND STRATEGY ON SMALL AND MEDIUM ENTERPRISES COMPETITIVENESS AMONG BIKA AMBON ENTREPRENEUR

AT THE MEDAN CITY

The present study aimed to examine the roles of internal, external, and strategy factor on the competitiveness of the Bika Ambon entrepreneurs basing in the Majapahit road, Medan. A total of 36 entrepreneur participated in the study. They were recruited through the total sampling procedure. The results of this correlational study, specifically through a multiple regression analysis, showed that internal factor and strategy did not significantly predict the competitiveness of the Bika Ambon entrepreneur. External factor was the only significant predictor of the Bika Ambon entrepreneurs’ competitiveness. The results suggest that the competitiveness of the Bika Ambon entrepreneurs may be enhanced by the enhancement of the external factor.


(16)

ABSTRAK

PENGARUH FAKTOR INTERLNAL, EKSTERNAL,DAN STRATEGI TERHADAP DAYA SAING USAHA KECIL MENENGAH

PADA PENGUSAHA BIKA AMBON DI MEDAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran faktor internal, eksternal, dan strategi terhadap daya saing wirausaha bika ambon, yang berusaha di jalan Majapahit, kota Medan. Sebanyak 36 orang pengusaha, yang direkrut melalui mekanisme sampling jenuh berpartisipasi di dalam penelitian ini. Hasil dari studi korelasional ini, secara spesifik hasil dari analisis regresi berganda, menunjukkan bahwa faktor internal dan strategi tidak berkontribusi secara signifikan terhadap daya saing para wirausahawan bika ambon. Hanya faktor eksternal yang secara signifikan memprediksi daya saing para wirausahawan. Hasil ini mengindikasikan bahwa daya saing para wirausahawan bika ambon dapat meningkat seiring dengan peningkatan faktor eksternal.


(17)

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah

Eksistensi Usaha Mikro Kecil dan Menengah merupaka salah satu bahagian penting dari perekonomian suatu negara ataupun daerah. Peran UKM dalam mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi sangat penting. Sehingga secara umum UKM dalam perekonomian nasional memiliki peran : pertama sebagai peran utama dalam kegiatan ekonomi, kedua

penyedia lapangan kerja terbesar, ketiga pemain penting dalam pengambangan perekonomian dan perberdayaan masyarakat, keempat pencipta pasar baru dan sumber inovasi, serta kelima

kontribusinya terhadap neraca pembayaran.

Industri kecil dan menengah telah tumbuh dan berkembang dengan cepat dari waktu ke waktu. Perkembangan industri kecil yang pesat berdampak pada kompetisi yang semakin meningkat. Perusahaan harus memiliki rencana strategi yang baik untuk bisa sukses berkompetisi. Seperti halnya tim sepak bola membutuhkan rencana permainan untuk memiliki peluang menang, perusahaan harus memiliki rencana strategis yang baik untuk bisa sukses berkompetisi.

Dalam menjalankan usahannya, saat ini UKM di Indonesia tengah menghadapi persaingan dari berbagai pihak. Tidak hanya dengan sesama wirausaha yang mempunyai skala yang sama tetapi juga dengan wirausaha-wirausaha besar. Untuk itu UKM perlu menyusun strategi bersaing (survival) agar dapat berkembang dan mampu bertahan menghadapi persaingan.

Secara umum, pemasalahan yang sering dihadapi UKM adalah permodalan, pemasaran, kurangnya pengetahuan dan sumber daya manusia yang berkualitas. Dalam konteks peningkatan


(18)

daya saing, penguasaan pengetahuan adalah faktor penting untuk mendongkrak daya saing, disinilah kelemahan terbesar dari UKM.

Disamping itu faktor lingkungan berperan penting bagi perusahaan terutama dalam pemilihan arah dan formulasi strategi perusahaan. Adanya perubahan dalam lingkungan baik internal ataupun eksternal menuntut kapabilitas perusahan untuk dapat beradaptasi dengan perubahan tersebut dan mampu bertahan terhadap perubahan lingkungan.

Lingkungan internal terdiri dari struktur (structure), budaya (culture), sumber daya (resources). Lingkungan internal perlu dianalisis untuk mengetahui kekuatan (strength) dan kelemahan (weaknesses) yang ada dalam perusahaan. Struktur adalah cara perusahaan mengelola sumber daya organisasi yang berkenaan dengan komunikasi, wewenang dan arus kerja. Jika perusahaan dapat mengoptimalkan penggunaan sumberdaya tersebut maka, ketiga sumber daya diatas memberikan perusahaan sustained competitive advantage artinya bahwa lingkungan bisnis internal mempengaruhi daya saing.

Lingkungan eksternal adalah lingkungan yang berada diluar organisasi dan perlu dianalisis untuk menentukan kesempatan dan ancaman yang akan dihadapi perusahaan (Riyanti, 2003 : 47). Terdapat dua perspektif untuk mengkonsep tualisasilkan lingkungan eksternal. Pertama, perspektif yang memandang lingkungan eksternal sebagai wahana yang menyediakan sumber daya. Kedua perspektif yang memandang lingkungan eksternal sebagai sumber informasi. Perspektif pertama berdasar pada premis bahwa lingkungan eksternal merupakan wahana yang menyediakan sumber daya yang kritikal bagi kelangsungan hidup perusahaan.

Perspektif ini juga mengandung makna potensi eksternal dapat mengancam sumberdaya internal yang dimiliki perusahaan seperti pemogokan, deregulasi, perubahan undang-undang, yang berpotensi merusak sumberdaya internal yang dimiliki perusahaan. Perspektif kedua


(19)

mengaitkan informasi dengan ketidakpastian lingkungan. Ketidakpastian lingkungan mengacu pada kondisi lingkungan eksternal yang sulit diramalkan perubahannya. Misalnya terkait dengan kemampuan anggota organisasi dalam pengambilan keputusan (decision making). Berdasarkan uraian mengenai Lingkungan Bisnis Eksternal tersebut, maka menurut (Stanisavliev, 2009 : 58), bisa diartikan bahwa lingkungan bisnis eksternal juga dapat mempengaruhi daya saing UKM.

Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan gagasan, perencanaan, eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu tertentu. Didalam strategi yang baik terdapat koordinasi tim kerja, memiliki tema, mengidentifikasi faktor pendukung yang sesuai dengan prinsip-prinsip pelaksanaan gagasan secara rasional, efisien dalam pendanaan, dan memiliki taktik dalam mencapai tujuan secara efektif.

Perencanaan strategis merupakan proses yang sulit, kompleks, dan butuhkan partisipasi yang membawa organisasi menuju teritori asing. Ia tidak menyediakan resep yang langsung dapat digunakan untuk sukses, sebaliknya ia membawa organisasi ke dalam suatu perjalanan dan menawarkan kerangka kerja untuk menjawab pertanyaan dan memecahkan masalah (David, 2008 : 95).

Strategi merupakan alat untuk mencapai suatu sasaran jangka panjang. Dalam konsep mengenai strategi akan terus semakin berkembang sesuai kemajuan dunia. Strategi juga merupakan uraian mengenai langkah atau upaya yang dilakukan guna mencapai tujuan yang kemudian dijabarkan kedalam kebijakan-kebijakan dan program-program.

Porter, (1992 : 37) Mengaitkan strategi upaya organisasi untuk mencapai keunggulan bersaing, bahkan dikatakan bahwa strategi adalah alat penting dalam rangka mencapai keunggulan bersaing. Hal tersebut sejalan dengan tujuan strategi yaitu untuk mempertahankan atau mencapai suatu posisi keunggulan dibandingkan dengan pihak pesaing.


(20)

David, (2008 : 78) mengemukakan, adapun Proses manajemen strategi untuk menentukan keunggulan kompetitif terdiri atas tiga tahap: formulasi strategi, implementasi strategi, dan evaluasi strategi. Formulasi strategi termasuk mengembangkan visi dan misi, mengidentifikasi peluang dan ancaman eksternal perusahaan, menentukan kekuatan dan kelemahan internal, menetapkan tujuan jangka panjang, merumuskan alternatif strategi, dan memilih strategi tertentu yang akan dilaksakan. Implementasi strategi termasuk mengembangkan budaya yang mendukung strategi, menciptakan struktur organisasi yang efektif dan mengarahkan usaha pemasaran, menyiapkan anggaran, mengembangkan dan memberdayakan sistem informasi, dan menghubungkan kinerja karyawan dengan kinerja organisasi.

Evaluasi strategi merupakan tahap final dalam manajemen strategi. Secara konstan internal dan eksternal perusahaan yang sewaktu-waktu dapat berubah-ubah menyebabkan strategi dapat berubah-ubah secara konstan pula. Adapun aktifitas evaluasi strategi strategi adalah: pertama meninjau ulang faktor internal dan eksternal, kedua mengukur kinerja, ketiga mengambil tindakan korektif. Tiga tahapan manajemen strategi inilah yang akan menentukan keunggulan kompetitif perusahaan jangka pendek atau menuju jangka panjang.

Menurut Susilo, (2008 : 7) strategi bertahan yang diterapkan oleh perusahaan terkait erat dengan kemampuan bertahan perusahaan. Kemampuan bertahan lebih dimiliki oleh industri kecil menengah karena sifat bisnis itu sendiri yang langsung dimanajemeni oleh para pemiliknya, sehingga flexibel dalam beradaptasi terhadap perubahan lingkungan dan mempunyai percepatan dan tekad (speed and passion). Sejalan dengan pendapat Audretsch dalam Susilo (2009 : 8) yang menyatakan bahwa kemampuan survival industri kecil ini tergantung dari : (1) the startup size,

banyaknya jumlah karyawan yangdimiliki pada waktu perusahaan dimulai, (2) capital intensity, mencerminkan biaya produksi yang harus dikeluarkan terutama untuk biaya-biaya tetapnya, (3)


(21)

debt structure struktur modal terutama yang disebabkan oleh banyaknya bunga hutang sebagai beban yang harus di tanggungnya. Perbedaan nilai dari ketiga unsur tersebut diatas menyebabkan perbedaan tingkat bertahan suatu perusahaan.

Menurut Susilo, (2007 : 5) perkembangan industri kecil sendiri dipengaruhi oleh variabel/faktor yang bersumber dari dalam maupun yang berasal dari luar unit usaha industri kecil. Faktor dari dalam termaksud antara lain: pertama kemampuan manajerial, kedua

pengalaman pemilik atau pengelola, ketiga kemampuan untuk mengakses pasar input dan output, teknologi produksi, dan sumber-sumber permodalan, serta keempa tbesar kecilnya modal yang dimiliki. Sedangkan beberapa faktor eskternal termaksud, antara lain: pertama dukungan berupa bantuan teknis dan keuangan dari pihak pemerintah/swasta, kedua kondisi perekonomian yang dicerminkan dari permintaan pasar domestik maupun dunia, dan ketiga kemajuan teknologi dalam produksi.

Konsep keunggulan daya saing perusahaan banyak dikembangkan dari strategi generik yang dikemukakan oleh Porter, (1992 : 34). Hal-hal yang dapat mengindikasikan variabel daya saing adalah imitabilitas, durabilitas,dan kemudahan menyamai. Keunggulan daya saing adalah jantung kinerja perusahaan dalam pasar bersaing. Keunggulan perusahaan pada dasarnya tumbuh dari nilai atau manfaat yang dapat diciptakan perusahaan bagi para pembelinya. Bila kemudian perusahaan mampu menciptakan keunggulan melalui salah satu dari ketiga strategi generik tersebut, maka akan didapatkan keunggulan daya saing (Aaker,1989 : 63).

Dalam rangka meningkatkan kinerja perusahaan, keunggulan daya saing dipandang sebagai sesuatu yang dapat digunakan dalam atau sebagai strategi perusahaan. Keunggulan daya saing dapat dipahami dengan memandang perusahaan sebagai keseluruhan, berasal dari banyak aktivitas yang berlainan yang dilakukan oleh perusahaan dalam mendesain, memproduksi,


(22)

memasarkan, menyerahkan dan mendukung penjualan (Porter, 1992 : 26 ). Sehingga keunggulan bersaing adalah suatu posisi yang masih dikerjakan organisasi sebagai upaya mengalahkan pesaing.

Medan adalah salah satu kota terbesar di Indonesia dengan berbagai suku, bahasa, dan budaya didalamnya. Bika Ambon menjadi salah satu pangan yang diburu oleh konsumen yang berkunjung ke kota medan dengan berbagai tujuan maupun penduduk kota medan sendiri. Dari keragaman sosial dan budaya yang ada dikota medan perusahaan harus dapat menyesuaikannya, Seperti keragaman agama dan suku-suku yang ada. Biasanya potensi pasar meningkat pada hari-hari tertentu seperti hari-hari-hari-hari besar keagamaan, kawasan ini di padati pengunjung yang datang untuk dapat menikmati panganan ini. Disinilah salah satunya perusahaan dituntut untuk dapat beradaptasi dengan keadaan lingkungan yang berubah-ubah.

Bika Ambon merupakan jajanan panganan sudah dikenal sudah sejak 30 tahun yang lalu dikota Medan. Dalam kurun waktu yang begitu panjang segala macam permasalahan yang telah menghapiri para wirausaha ini telah dapat dilewati oleh perusahaan. Dan menjadi tolak ukur bahwa wirausaha panganan ini dapat survive dalam menghadapi berbagai macam perubahan lingkungan. Maraknya orang membuat dan menjual bika ambon tidak lepas dari potensi pasarnya yang besar. Sehingga perusahaan membutuhkan strategi yang jitu agar mampu bersaing dipasaran. Semua faktor-faktor yang ada dimamfaatkan dan digunakan dengan sangat akurat dan tepat, agar dapat menunjang kemampuan perusahaan untuk dapat bersaing dan suvive. Disamping faktor –faktor yang ada, kemampuan perusahaan dalam menangkap peluang dan menghindar dari ancaman baik dari dalam maupun dari luar sangat dibutuhkan, karena disinlah salah satunya untuk melihat kepekaan perusahaan terhadap lingkungannya.


(23)

Banyaknya pesaing disepanjang jalan Mojopahit ini membuat para pelaku Bisnis ini harus berfikir cerdas, bagaimana menyusun strategi yang dapat menarik minat pasar terhadap produk-produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Kekuatan dan kelemahan yang ada pada perusahaan baik internal maupun eksternal dikelola dengan sebaik-baiknya. Keahlian seperti dalam mengelola, mengakses pasar, tegnologi produksi, pengalaman pemilik, kemampuan manajerial dan interpersonal perusahaan dibutuhkan para pelaku usahan ini.

Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul ”Pengaruh faktor interlnal, eksternal,dan strategi terhadap daya saing usaha kecil menengah pada wirausaha bika ambon dijalan majapahit Medan.”

1.2 Perumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : “Apakah faktor internal, eksternal dan strategi berpengaruh terhadap daya saing pada wirausaha Bika Ambon dijalan majapahit Medan.

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebab faktor internal, eksternal dan strategi berpengaruh positif terhadap daya saing wirausaha bika ambon dijalan Majapahit Medan.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dalam melakukan penelitian ini adalah:

1. Bagi pelaku usaha, peneliti ini memberikan tambahan informasi dan wawasan serta memberikan masukan bagi para pelaku usaha agar dapat mengembangkan usahanya.

2. Bagi peneliti, mengetahui strategi dan faktor apa saja yang mendorong keberhasilan suatu usaha dan penelitian ini berguna untuk mempertajam pola pikir mengenai faktor yang perlu ditingkatkan dalam perilaku berwirausaha


(24)

3. Bagi peneliti selanjutnya, sebagai bahan referensi yang nantinya dapat memberikan perbandingan dalam mengadakan penelitian lebih lanjut di masa yang akan datang.


(25)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis

2.1.1 Usaha Kecil

Pengertian usaha kecil menimbulkan pandangan yang berbeda-beda pada diri masing-masing. Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksudka dalam undang-undang ini. (Bab 1 pasal 1 Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2008)

Keriteria usah kecil dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2008 adalah:

1. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp. 50.000.000 (lima puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha: atau

2. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 300.000.000 (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp. 2.500.000.000 (dua milyar lima ratus juta rupiah). Menurut Biro Pusat Statistik (BPS), usaha kecil identik dengan industri kecil dan industri rumah tangga. BPS mengklasifikasikan industri berdasrakan jumlah pekerjanya, yaitu:

1. industri rumah tangga dengan pekerja 1-4 orang; 2. industri kecil dengan pekerja 5-19 orang;

3. industri menengah dengan pekerja 20-99 orang; 4. industri besar dengan pekerja 100 orang atau lebih.


(26)

Pengelolaan atau katagori usaha-usaha di suatu negara mempunyai tujuan strategis, antara lain dikaitkan dengan standat kuantitatif tertentu, serta seberapa jauh dapat dimasukkan ke dalam jenis-jenis usaha atau bisnis. Tujuan pengelompokan usaha dapat disebutkan beragan dan pada intinya mencakup empat macam tujuan, yaitu sebagai berikut:

a. untuk keperluan analisis yang dikaitkan dengan ilmu pengetahuan (teoritis) b. untuk keperluan penentuan kebijakan-kebijakan pemerintah

c. untuk menyakini pemilik modal atau wirausaha tentang posisi perusahaannya. d. Untuk pertimbangan badan tertentu berkaitan dengan anti sipasi kinerja perusahaan 2.1.2 Lingkungan internal

Lingkungan internal perusahaan perlu dianalisis untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan yang ada didalam perusahaan. Lingkungan internal terdiri dari struktur (structure), budaya (culture), sumber daya (resources) (Wheelen and Hunger 2003 : 98-105). Sumberdaya adalah aset yang merupakan bahan baku bagi produksi barang dan jasa organisasi. Aset ini dapat meliputi keahlian seseorang, kemampuan, dan bakat manajerial seperti aset keuangan dan fasilitas pabrik dalam wilayah fungsional. Peter(1992 : 52) menjelaskan bahwa :

“ A frim’s resoursces constitute its strengths and weaknesses. Tyey include human resources (The experience, capabilities, knowledge, skills, and judgment of all the frim’s employees) organizational resources ( the frim’s systems and processes, including its strategies, structure, culture, puchasing/materials management, production/operations, financial base, research and development, marketing, information system, and control system), and physical resources (plant and equipment, geographic locaations, access to raw materials, distribution network, and technology).”


(27)

Menurut (Peter 1992 : 52), lingkungan internal perusahaan merupakan sumberdaya perusahaan yang akan menentukan kekuatan dan kelemahan perusahaan. Sumberdaya perusahaan ini meliputi sumberdaya manusia (human resources) seperti pengalaman (experiences), kemampuan (capabilities), pengetahuan (knowledge), keahlian (skill), dan pertimbangan (judgment) dari seluruh pegawai perusahaan, sumberdaya perusahaan (organizational resources) seperti proses dan sistem perusahaan, termasuk strategi perusahaan, struktur, budaya, manajemen pembelian material, produksi/operasi, keuangan, riset dan pengembangan, pemasaran, sistem informasi, dan sistem pengendalian), dan sumber daya fisik seperti (pabrik dan peralatan, lokasi geografis, akses terhadap material, jaringan distibusi dan tegnologi). Jika perusahaan dapat mengoptimalkan penggunaan sumberdaya tersebut maka, ketiga sumberdaya di atas memberikan perusahaan sustained competitive advantage.

2.1.3 Lingkungan eksternal

Peluang dan ancaman sebahagian berada diluar kendali organisasi sehingga disebut Eksternal. Peluang dan ancaman eksternal (External opportunities and threats) mengacu pada ekonomi, sosial, budaya, demografi, lingkungan, politik, hukum, pemerintah, tegnologi, serta trend kompetisi dan kejadian yang secara signifikan dapat menguntungkan atau membahayakan organisasi di masa depan, (David 2008 : 13-14)

Faktor eksternal tidak menunjukkan semua faktor yang mungkin mempengaruhi suatu bisnis akan tetapi ditujukan untuk mengidentifikasi variable kunci yang menawarkan respon yang dapat dijalankan. Perusahaan harus dapat merespon secara agresif atau defensif terhadap faktor-faktor tersebut dengan memformulasikan strategi yang mengambil keuntungan dari peluang eksternal atau meminimalkan pengaruh dari ancaman potensial (David, 2008 : 53-54).


(28)

Lingkungan eksternal suatu perusahaan terdiri dari tiga kelompok faktor yang saling terkait satu dengan yang lainnya, Pearce dan Robinson (1987 : 57) satu, lingkungan jauh yang terdiri dari faktor-faktor yang berasal dari luar dan biasanya tidak memandang situasi operasional sebuah perusahaan, yaitu faktor ekonomi, sosial, politik, tegnologi, dan ekologi. Dua, faktor yang secara langsung pasar, pesaing, usaha subtitusi, dan kekuatan tawar menawar dari pembeli dan pemasok. Tiga, lingkungan operasional yang meliputi posisi persaingan, profil pelanggan, supplier, kreditor, dan pasar tenaga kerja. Selain lima kekuatan yang membentuk persaingan dalam industri menurut porter (1992 : 32), masih terdapat suatu faktro eksternal yang cukup penting yaitu faktor makro ekonomi, yaitu meliputi antara lain kredit, suku bunga, dan pajak.

Menurut teori ekologi lingkungan eksternal organisasi adalah faktor penentu dalam pendirian, matinya dan berubahnya suatu organisasi. Meskipin organisasi diasumsikan enggan untuk berubah, namun disisi lain organisasi juga memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan lingkungan eksternal, yang memungkinkan organisasi tersebut bisa bertahan hidup (Freeman 2003 : 34).

2.1.4 Strategi

David (2008 : 10) mengemukakan dalam bukunya, peninggalan militer yang kuat mendasari manajemen strategis. Istilah seperti tujuan, misi, kekuatan, dan kelemahan pertaman kali diformulasikan unutk mangatasi masalah dimedan perang. Menurut kamus Webster (New Wordl Dictionary), strategi adalah “seni tentang perencanaan dan pengelolaan operasi militer skala besar, tentang pengarahan kekuatan ke posisi yang paling menguntungkan sebelum pertemuan sesungguhnya dengan musuh. ”Kata strategi berasal dari kata yunani strategos, yang mengacu pada jenderal militer dan dikombinasikan dengan stratus (pasukan militer) dan ago


(29)

(untuk mengarahkan atau memimpin) sejarah manajemen strategi berawal dari militer. Tujuan utama dari strategi bisnis dan militer adalah “mendapatkan keunggulan kompetitif”.

Perbedaan fundamental antara strategi bisnis dan militer adalah bahwa strategi bisnis diformulasikan, diimplementasikan, dan di evaluasi dengan asumsi persaingan, sedangkan strategi militer berdasarkan pada asumsi konflik. Formulasi dan implementasi strategi yang baik dapat menghadapi kelebihan lawan dalam hal jumlah dan sumber daya, (David, 2008:11).

David (2008 : 13-16) mengemukakan strategi adalah alat yang digunakan untuk mencapai tujuan jangka panjang perusahaan, maka strategi memiliki beberapa sifat (Grant, 2002): pertama menyatu (unified), yaitu menyatukan bagian-bagian dalam perusahaan. kedua

menyeluruh (comprehensive), mencakup seluruh aspek dalam perusahaan. ketiga integral (integrated), seluruh strategi akan sesuai dengan seluruh tingkatan perusahaan, bisnis, dan fungsional.

Dalam lingkungan bisnis yang kompetitif, strategi memainkan peran penting dalam menentukan dan mempertahankan, kelangsungan hidup dan pertumbuhan perusahaan. Dalam perkembangannya konsep mengenai strategi mengalami perkembangan yang cukup signifikan.

Strategi adalah alat untuk mencapai tujuan jangka panjang. Strategi adalah tindakan yang membutuhkan keputusan manajemen tingkat atas dan sumber daya perusahaan dalam jumlah yang besar. Selain itu, strategi mempengeruhi kemakmuran perusahaan dalam jangka panjang, dan berorientasi ke masa depan, (David, 2008 : 17). Strategi memiliki konsekuensi yang multifungsi dan multidimensi serta perlu mempertimbangkan faktor-faktor eksternal dan internal yang dihadapi perusahaan.

David (2008 : 18) mengemukakan tidak ada organisasi yang memiliki sumber daya tak terbatas, penyusun strategi harus memutuskan alternatif strategi mana yang akan memberikan


(30)

keuntungan terbanyak. Keputusan formulasi strategi mengikat organisasi terhadap produk, pasar, sumber daya, dan teknologi yang spesifik untuk periode waktu jangka panjang.

Porter, (1992 : 30) Mengaitkan strategi upaya organisasi untuk mencapai keunggulan bersaing, bahkan dikatakan bahwa strategi adalah alat penting dalam rangka mencapai keunggulan bersaing. Hal tersebut sejalan dengan tujuan strategi yaitu untuk mempertahankan atau mencapai suatu posisi keunggulan dibandingkan dengan pihak pesaing.

Shindehutte dan Morris (2001) dalam Susilo (2009 : 28 ) mengemukakan bahwa strategi survival industri kecil tergantung pada tingkat adaptasinya. Menurut belso dan Martinez (2008) Penyesuaian amat cocok untuk industri kecil karena ketidakpastian dan resiko yang dihadapinya. Ketidakpastian bukan saja timbul karena lingkungannya tetapi juga dari kemampuannya menangkap kesempatan yang ada.

Chakravarthy (1982) dan Bonk (1996 : 59) mengemukakan adaptasi mempengaruhi perubahan prilaku strateginya, menigkatkan kompetisinya, dan mendorong keselarasan organisasi dengan lingkungannya. Penyesuaian-penyesuaian perubahan atau peningkatan akan sejalan dengan operasi perusahaannya. Tingkat adaptasi yang timbul dan hasil adaptasi yang selalu bervariasi antara perusahaan. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Susilo dan Krinadewara (2007) terhadap responden yang merasakan dampak dari Gempa pada 2007 Yogyakarta, Gempa tersebut telah menghancurkan fasilitas produksi sehingga mereka (wirausaha) harus bekerja keras agar usahanya tetap mampu bertahan.

2.1.5 Daya Saing ( Competitive Advantage)

Globalisasi merupakan suatu fenomena yang mendorong perusahaan di tingkat mikro ekonomi untuk meningkatkan efisiensi agar mampu bersaing di tingkat lokal, nasional, maupun internasional. Dengan globalisasi yang menyatukan pasar dan kompetisi investasi internasional


(31)

meningkatkan tantangan sekaligus peluang bagi semua perusahaan baik kecil, menengah maupun besar. Untuk menghadapai globalisasi maka diperlukan daya saing yang kuat. Daya saing merupakan kemampuan perusahaan, industri, daerah, negara, atau antar daerah untuk menghasilkan faktor pendapatan dan faktor pekerjaan yang relatif tinggi dan berkesinambungan untuk menghadapi persaingan internasional.

Peluang yang terbuka untuk mengembangkan usaha dalam perekonomian yang makin terbuka dan integrasi dengan ekonomi dunia hanya bias dimamfaatkan kalau dunia usaha kita memiliki daya saing. Daya saing dihasilkan oleh produktifitas dan efesiensi serta pertisipasi masyarakat yang seluas-luasnya dalam perekonomian. Produktifitas menyangkut kualitas sumber daya manusia dan pemamfaatan tegnologi, dan pengelolaan sumber daya alam secara tepat yang menjamin bukan hanya perekonomian tetapi juga kesinambungan.Efesiansi berarti sedikitnya hambatan dan berfungsi dengna baik ekonomi sehingga mendorong biaya-biaya produksi menjadi serendah mungkin.

Dengan analogi pengertian daya saing nasional menurut (Hit, et al dalam handriyani, 2011), maka daya saing usaha kecil adalah tingkat sampai sejauh mana suatu perusahaan dapat memenuhi permintaan pasar, baik domestik maupun internasional, dalam memproduksi barang dan jasa, dengan tetap mempertahankan atau meningkatkan pendapatan perusahaan dan karyawan.

porter (1998 : 18) mengemukakan suatu strategi dalam menghadapi persaingan yang dikenal sebagai strategi persaingan generic (generic competitive strategies). Strategi ini didasarkan atas analisis posisi sebuah perusahaan dalam industri, apakah keuntungan perusahaan berada di atas atau di bawah rata-rata industri. Sebuah perusahaan yang baik akan mempunyai tingkat pendapatan yang tinggi walaupun struktur industri kurang menguntungkan dan rata-rata


(32)

tingkat keuntungan industri adalah sedang. Jika demikian maka perusahaan itu mampu memciptakan keunggulan bersaing yang berkelanjutan (sustainable competitive advantage).

Strategi Generik Poter memungkinkan organisasi untuk mendapatkan keunggulan kompetitif dari tiga dasar: kepemimpinan harga, memproduksi barang standar pada biaya perunit yang sangat rendah untuk konsumen yang sensitive terhadap harga. Diferensiasi, adalah strategi yang bertujuan kepada memproduksi barang dan jasa yang dianggap unik oleh industri dan ditujukan kepada pelanggan yang relatif tidak sensitif terhadap harga. Fokus, memproduksi barang dan jasa yang dapat memenuhi kebutuhan sekelompok kecil pelanggan, David (2008: hal 247).

Menurut Davidson et al (2002); Shanmugam and Bhaduri (2002) dalam Susilo, (2007 : 17) salah satu indikator perkembangan industri kecil adalah dengan melihat pertumbuhan usaha. Pertumbuhan usaha sendiri dapat dilihat dari: satu, pertumbuhan poduksi, dua, pertumbuhan penjualan, tiga, pertumbuhan pendapatan, dan empat, pertumbuhan laba. Agar dapat disusun strategi dan rekomendasi kebijakan yang tepat untuk mendorong pertumbuhan usaha industri kecil, maka diperlukan studi atau kajian identifikasi variable atau faktor yang menjadi penentu pertumbuhan usaha tersebut. Pertumbuhan usaha yang berkelanjutan dapat mendorong kemampuan daya saing.

Poter (1996) dalam Wheelen dan Hunger (2003 : 119) lingkungan industri saat ini sangat cepat berubah ada beberapa hal yang berperan dalam mempercepat perubahan lingkungan itu. Lingkungan industri yang dimaksud adalah bargaining power pembeli, bargaining power

penjual, masuknya pendatang baru yang potensial, adanya barang subtitusi, dan intensitas persaingan perusahaan dalam industri. Kelima faktor di atas dikenal dengan kekuatan bersaing dari poter.


(33)

Dari sudut pandang semua faktor diatas merupakan faktor yang berada diluar kendali perusahaan atau faktor eksternal. Semua faktor eksternal memberikan peluang dan ancaman atau tantangan bagi perusahaan untuk mewujudkan visi, misi dan tujuan perusahaan. Faktor eksternal perusahaan diatas tidak dapat dikendalikan perusahan tanpa adanya strategi yang tepat dan sesuai dengan situasi perubahan lingkungan. Strategi yang dirumuskan perusahaan merupakan keahlian manajemen dalam mengelola perusahaan. Strategi sebenarnya merupakan aktivitas manajemen untuk memperkuat posisi organisasi. Tanpa strategi dalam mengelola perusahaan, seorang manajer seolah-olah melangkah dalam ketidakpastian. Strategi merupakan faktor internal yang penting untuk dipertimbangkan dalam perencanaan dan pengambilan keputusan. Manajeman dengan segala keahliannya dituntut untuk menyusun strategi yang cocok untuk perusahaan yang dipimpinnya. Percepatan perubahan yang menimbulkan ketidakpastian lingkungan bisnis eksternal, diduga akan berpengaruh terhadap rencana strategik yang sudah dirumuskan dan selanjutnya mempengaruhi daya saing produk.

Berdasarkan uraian diatas, dengan demikian diperlukan adanya penelitian yang dapat menjadi acuan untuk menempatkan dan memadukan antara lingkungan bisnis internal, eksternal, dan strategi serta pengaruhnya terhadap daya saing usaha kecil menengah.


(34)

2.1.6 Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

Sumber Topik Variabel yang diteliti Hasil

Eka Hadriani (2011)

PengaruhFaktor Internal, Eksternal, Enterprenuer skill, Trategi, dan Kinerja Terhadap Daya Saing UKM di Kabupaten Semarang.

1.Faktor Internal 2.Faktor eksternal

3.Faktor entrepreneur skill 4.Faktor strategi

5.Faktor kinerja

antara Internal, Eksternal, variable Enterprenuer Skill, Strategi, dan kinerja perusahaan menunjukkan berpengaruh positif Terhadap Daya Saing UKM Dinda Estika Maharani (2006) Analisis Pengaruh Perencanaan Strategi Terhadap Kinerja Perusahaan dalam Upaya Menciptakan Keunggulan Bersaing.

Faktor manajerial Faktor lingkungan Faktor Kultur Organisasi Faktor Perencanaan stratejik Faktor Kinerja perusahaan

Dari hasil analisis diperoleh bahwa faktor manajerial, faktor lingkungan, dan kultur

organisasi berpengaruh terhadap perencanaan stratejik yang kemudian

mempengaruhi kinerja perusahaan dan pada akhirnya mempengaruhi keunggulan bersaing.

Didit Susanto (2013)

Pengaruh Entrepreneurial Skill dan Strategi Terhadap Daya Saing UKM (Studi Pada Sentra Usaha Keripik Bandar Lampung)

Faktor Enterprenuer Skill Faktor Strategi

Faktor Enterprenuer Skill, Strategi Diterima/Berpengaruh Positif Terhadap Daya Saing UKM.

Lela Hindasah (2011)

Strategi Survival dan Faktor-Faktro Penentu Strategi Survival Industri Kecil (studi Empiris Industri Gerabah Kasongan

Bantul,Yogyakarta)

Faktor Hutang Faktor Lokasi Faktor Umur Industri Faktor Pelatihan Faktor Akses Faktor Pendidikan Faktor Eksport Faktor Bapak Angkat Faktor Promosi

Semua faktor berpengaruh positif terhadap strategi survival, terkecuali Hutang yang berpengaruh Negatif terhadap strategi survival suatu industri. Siti Nur Barokah (2009) Studi Tentang Faktor_Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Strategi Bersaing Untuk Meningkatkan Kinerja Perusahaan Pada KUKM Pengrajin Kulit Di Manding-Bantul.

Kualitas Strategi Adaptasi Lingkungan Orientasi Kewirausahaan Kualitas Bersaing

Dari hasil analisis data diketahui bahwa kinerja perusahaan dapat dicapai melalui kualitas strategi bersaing yang diupayakan melalui asset strategik yang berkualitas, adaptabilitas lingkungan, dan orientasi kewirausahaan.


(35)

Ade Raselawati (20110

Pengaruh Perkembangan Usaha Kecil Menengeh terhadap Pertumbuhan Ekonomi pada sektor UKM di Indonesia.

Tenaga kerja UKM Ekspor UKM Jumlah Unit UKM Investasi UKM

Ekspor, Jumlah unit, Investasi berpengaruh signifikan

terhadap Pertumbuhan terhadap pertumbuhan Ekonomi pada sektor UKM, sedangkan Tenaga kerja tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi pada sektor UKM

2.2 Kerangka Konseptual

Penelitian ini merupakan penerapan model yang telah dikembangkan sebelumnya oleh Hadriani (2011) yang terdiri dari Internal, Eksternal, Enterprenuer skill, Strategi, dan faktor Kinerja. dalam Penelitian ini Peneliti menguji hanya tiga faktor, yaitu faktor seperti Faktor Internal, Eksternal dan strategi.

Kerangka konseptual yang digunakan dalam penelitian ini adalah seperti yang digambarkan dalam skema berikut:

Gambar 1.1 kerangka konseptual

Sumber: Hadriani (2011), Hindasah (2011), dan Susilo (2009) 2.3 Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang dikumpulkan (Sugiyono, 2007 : 36). Hal tersebut dikarenakan jawaban yang diberikan baru berdasarkan tori-teori yang relevan, belum melalui fakta-fakta

Internal (X1)

Strategi (X3)

Daya saing (Y) Eksternal


(36)

empiris melalui pengumpulan data. Oleh sebab itu perlu dilakukan pengujian hipotesa pada penelitian yang bersangkutan.

Adapun hipotesis di penelitian ini adalah :

1. Faktor internal berpengaruh signifikan terhadap variabel daya saing. 2. Faktor eksternal terdapat pengaruh signifikan terhadap variabel daya saing.


(37)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi empiris dengan pendekatan penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif menurut Sugiono (2007 : 57) adalah sebagai berikut:

“Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengehtahui hubungan antara dua variable atau lebih.”Penelitian asosiatif merupakan penelitian untuk mengetahui hubungan antara dua variabel (atau lebih) tersebut. Dimana hubungan antara variabel dalam penelitian akan dianalisis dengan menggunakan ukuran-ukuran statistika. Data-data yang diperoleh selama penelitian ini akan diolah, dianalisis, dan diproses dengan teori-teori yang telah dipelajari, sehingga dapat memperjelas gambaran mengenai objek yang diteliti, dan dari gambaran objek tersebut dapat ditarik kesimpulan mengenai masalah yang diteliti.

Sedangkan untuk menganalisis data dan pengujian hipotesis, penulis menggunakan teknik regresi berganda, di karenakan data yang di dapatkan berskala interval dan mempunyai lebih dari satu variabel independen, analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui arah hubungan antara variabel-variabel independen dan dependen.

3.2 Waktu dan Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilaksanakan di Jalan Mojopahit Medan 2014 Sumatera Utara. Penelitian ini dilangsungkan kurang lebih 2 bulan, terhitung dari bulan November 2014 sampai Desember 2014.


(38)

3.3 Batasan Operasional

Batasan operasional untuk menghindari kesimpangsiuran dalam membahas dan menganalisis permasalahan, penelitian ini dibatasi Faktor internal, eksternal dan strategi sebagai variabel bebas (independent) daya saing sebagai variabel terikat (dependent) pada wirausaha Bika Ambon diMedan.

3.4 Definisi Operasional

Definisi operasional bertujuan untuk melihat sejauh mana variabel-variabel tertentu berkaitan dengan variabel lainnya. Variabel penelitian adalah :

3.4.1 Faktor Internal (X1)

Merupakan sumberdaya perusahaan yang akan menentukan kekuatan dan kelemahan perusahaan untuk membantu menentukan masa depan perusahaan.

3.4.2 Faktor Eksternal (X2)

Lingkungan eksternal adalah lingkungan yang berada diluar organisasi dan perlu dianalisis untuk menentukan kesempatan dan ancaman yang disebabkan oleh ketidakpastian lingkungan eksternal yang sulit diramalkan perubahannya, yang berdampak terhadap keberhasilan usaha.

3.4.3 Strategi (X3)

Strategi merupakan sebuah alat untuk membantu organisasi dalam mengidentifikasi apa yang akan dicapai, dan bagaimana seharusnya mencapai hasil yang bernilai tujuan competitive advantage.

3.4.4 Variabel Dependen yaitu Daya Saing (Y)

Dengan analogi pengertian daya saing nasional menurut (Hit, et al dalam handriyani, 2011), maka daya saing usaha kecil adalah tingkat sampai sejauh mana suatu


(39)

perusahaan dapat memenuhi permintaan pasar, baik domestik maupun internasional, dalam memproduksi barang dan jasa, dengan tetap mempertahankan atau meningkatkan pendapatan perusahaan dan karyawan. Keunggulan bersaing ini dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal sebuah perusahaan sehingga diperlukan strategi yang tepat.

3.4.5 Definisi Operasional Variabel

Tabel 3.4 Defenisi Operasional Variabel

Variabel Defenisi Operasional Indikator Skala

Faktor Internal (X1)

Merupakan sumberdaya perusahaan yang akan menentukan kekuatan dan kelemahan perusahaan.

1. Pemasaran

2. Faktor produksi dan operasi 3. Sumber daya manusia 4. Faktor keuangan dan

akuntansi

Likert

Faktro Eksternal

(X2)

Lingkungan yang berada diluar perusahaan yang perlu dianalisis untuk menentukan kesempatan dan ancaman yang akan dihadapi.

1. Pesaing yang ada 2. Pembeli

3. Pemasok

Likert

Strategi (X3)

Strategi adalah rencana yang disatukan, menyeluruh dan terpadu yang mengaitkan keunggulan strategi organisasi dengan tantangan

lingkungan dan rancangan untuk memastikan bahwa tujuan utama organisasi dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh organisasi.

1. Kreatifitas dan inovasi 2. Keunikan produk

Likert

Daya saing (Y)

Tingkat sejauh mana suatu perusahaan dapat memenuhi pasar, baik domestik maupun internasional, dalam

memrpoduksi barang dan jasa dengan tetap memperthankan atau

menigkatkan pendapatan perusahaan dan karyawan.

1.Produktifitas usaha 2.Faktor suplai yang tepat

waktu

3.Harga yang kompetitif

Likert

Sumber : Hadriani (2011), Maharani (2006), Susanto (2013) diolah. 3.5 Skala Pengukuran Variabel

Skala pengukuran variabel dalam data penelitian ini adalah Skala Likert sebagai alat bantu untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang


(40)

fenomena yang ada. Dalam melakukan penelitian terhadap variable-variabel yang akan diuji, pada setiap jawaban akan diberi skor (Sugiyono, 2007:86).

Pada penelitian analisis kuantitatif, maka peneliti memberikan lima alternatif jawaban kepada responden dengan menggunakan skala 1 sampai 5 yang dapat dilihat pada Tabel 1.3 berikut.

Tabel 3.5

Instrumen Skala Likert

Keterangan Skor

Sangat Setuju (SS) 5

Setuju (S) 4

Netral (N) 3

Tidak Setuju (TS) 2

Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Sumber : Sugiyono (2007:86)

3.6. Populasi dan Sampel 3.6.1 Populasi

Menurut sugiyono (2007:72), populasi adalah wilayah yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh wirausaha yang berjumlah 36 orang.

3.6.2 Sampel

Dalam penelitian ini pengambilan sampel menggunakan teknik sampling jenuh atau disebut juga sensus. Ini disebabkan karena populasi yang akan dijadikan sampel sangat sedikit berjumlah 36 sampel sehingga seluruh populasi yang ada dijadikan sampel untuk membantu penulis agar


(41)

memperkecil kesalahan terhadap nilai populasi dan mendekati nilai sesungguhnya (sugiyono 2007:78).

3.7. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder : a) Data primer

Data primer dikumpulkan melalui observasi dan wawancara langsung dengan berpedoman kepada kuesioner penelitian.

b) Data sekunder

Data yang diperoleh melalui studi dokumentasi dengan mempelajari berbagai tulisan melalui buku, jurnal, majalah, dan juga internet untuk mendukung penelitian ini.

3.8. Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah :

a. Daftar Pertanyaan (questioner), yaitu pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan yang tersusun secara sistematis untuk diisi oleh responden secara objektif. b. Wawancara (interview), yaitu mengadakan tanya jawab dengan pihak yang mempunyai

wewenang untuk memberikan informasi yang berkaitan dengan penelitian.

c. Studi dokumentasi, yaitu mengumpulkan data dan informasi dari buku – buku, tulisan ilmiah, internet dan literatur lainnya yang memiliki relevansi dengan penelitian.

3.9. Uji Validitas dan Reliabilitas 3.9.1 Uji Validitas

Instrumen yang akan digunakan terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Valid artinya data yang diperoleh melalui kuesioner dapat menjawab tujuan penelitian. Pengujian validitas instrumen dalam penelitian ini dilakukan pada Wirausaha Bika ambon diMedan dengan


(42)

responden sebanyak 36 orang dengan menggunakan program Statistic Product and Service Solution(SPSS) 16.0 for windows dengan kriteria sebagai berikut:

1. Jika rhitung>rtabel, maka pernyataan tersebut dinyatakan valid. 2. Jika rhitung<rtabel, maka pernyataan tersebut tidak valid.

3.9.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas merupakan tingkat kehandalan suatu instrumen penelitian. Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang apabila digunakan berulang kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2007:110). Pengujian dilakukan dengan program SPSS 16.0 for windows. Butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas akan ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut:

1. Jika rhitung fositif atau > rtabel, maka pernyataan reliabel. 2. Jika ralpha negatif atau<rtabel, maka pernyataan.

3.10. Teknik Analisis Data

3.10.1 Metode Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif adalah salah satu metode analisis dengan cara data yang disusun dikelompokkan, kemudian dianalisis sehingga diperoleh gambaran tentang masalah yang dihadapi dan untuk menjelaskan hasil perhitungan. Data diperoleh dari data primer berupa daftar pertanyaan (questionnaire) yang telah diisi oleh sejumlah responden penelitian.

3.10.2 Uji Asumsi klasik

Uji asumsi klasik dilakukan untuk menemukan suatu model regresi yang dipakai termasuk layak atau tidak layak digunakan dalam penelitian. Sebelum data dianalisis, model regresi berganda harus memenuhi syarat asumsi klasik yang meliputi :


(43)

3.10.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel bebas, variabel terikat atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model yang paling baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Uji ini dilakukan melalui analisis grafik dan melalui analisis Kolmogrrov-Smirnov. Apabila diperoleh nilai signifikan uji Kolmogrov_Smirnov lebih besar dari (>) 0,05 maka data dinyatakan normal.

3.10.2.2 Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari suatu residual pengamatan kepengamatan lain. Jika variance dari residual sutau pengamatan kepengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas. Jika variance tidak konstan atau berubah-ubah disebut dengan heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas. Uji heterokedastisitas dalam penelitian ini menggunakan grafik dan Glejser Test.

3.10.2.3 Uji Multikolinearitas

Uji ini digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Jika terdapat korelasi antar variabel bebas maka dapat dikatakan terdapat masalah multikolinieritas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel bebas. Uji multikolinieritas menggunakan criteria Variance Inflation Factor (VIF) dengan ketentuan :

1. Bila VIF > 5 , terdapat masalah multikolinieritas 2. Bila VIF < 5, tidak terdapat masaah multikolinieritas .


(44)

3.10.3 Metode Regresi Linier Berganda

Metode analisis Linier Berganda berfungsi untuk mengetahui pengaruh atau hubungan variabel bebas dengan variabel terikat. Pengolahan data akan dilakukan dengan menggunakan alat bantu aplikasi Software SPSS 16.00 for Windows.

Menurut Sugiyono (2007:210) rumus regresi linear berganda adalah sebagai berikut :

Y = a + b1X1 + b2X2+b3X3 +e Dimana :

Y = Daya saing a = Konstanta

X1 = Internal Perusahaan

X2 = Eksternal perusahaan

X3 = Strategi

b1 – b2 = Koefisien Regresi

e = Standart Error 3.10.4 Pengujian Hipotesis

3.10.4.1 Uji-F (uji serentak)

Uji-F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh bersama-sama terhadap variabel terikat. Uji-F digunakan untuk melihat secara bersama-sama variabel bebas yaitu Internal Perusahaan (X1), Eksternal Perusahaan (X2), Strategi(X3), terhadap variabel terikatnya yaitu Daya


(45)

Ho : b1,b2,b3 = 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas (X1,X2,X3) terhadap variable tidak bebas (Y).

Ho : b1,b2,b3 ≠ 0, artinya terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari seluruh variabel bebas (X1,X2,X3) terhadap variabel tidak bebas (Y)

Kriteria pengambilan keputusan:

Ho Diterima jika F hitung< F tabel pada α = 5%

Ha Diterima jika F hitung> F tabel pada α = 5%

3.10.4.2 Uji-t (uji secara parsial)

Uji-t, yaitu secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas / independen terhadap variabel terikat / dependen.

Ho : b1 = 0, artinya tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan dari masing-masing variabel bebas (X1,X2, X3) terhadap variabel tidak bebas (Y)

Ha : b1 ≠ 0, artinya terdapat pengaruh positif dan signifikan dari masing-masing variabel bebas (X1,X2,X3) terhadap variabel tidak bebas (Y)

Kriteria penerimaan hipotesis berdasarkan uji t (2 sisi) sebagai berikut : Ho diterima jika t hitung< t tabel pada α = 5 %

H1 diterima jika t hitung> t tabel pada α = 5 %

3.10.4.3 Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien Determinan (R2) digunakan untuk mengetahui seberapa besar kontribusi variabel terikat. Dengan kata lain, nilai koefisien determinan digunakan untuk mengukur besarnya kontribusi variabel bebas yang diteliti yaitu Internal Perusahaan (X1),

Eksternal Perusahaan (X2) dan strategi (X3)terhadap variabel terikatnya yaitu Daya saing


(46)

(47)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1 Sejarah Perusahaan

Bika ambon merupakan oleh-oleh khas Medan yang sudah di kenal dari 30 tahun yang lalu. Dimana awal dari munculnya wirausaha bika ambon masin belum banyak di ketahui masyarakat dan tidak ada catatan yang detail mengenai awal mula yang mempopulerkan panganan bika ambon tersebut. Akan tetapi bika ambon sudah mulai lebih melejit melegenda pada tahun 2000an dengan datangnya pesaing-pesaing baru yang lebih menarik minat pembeli dengan strategi jitu dari pesaing-pesaing yang datang. Contoh strategi bersaing yang di terapkan oleh pesaing yang datang seperti dari desaing kotak bika ambon yang baik, pelayanan yang unik, serta di suguhkan dengan aneka rasa, serta dengan menambahkan logo halal di toko-toko mereka agar lebih menarik minat pembeli. Apalagi dengan belum munculnya penganan lain yang dapat mengantikan produk bika ambon ini di hati konsumen.

Bika ambon begitu fenomenal pada tahun 2000an sebagai oleh-oleh No.1 yang di cari di medan oleh konsumen yang berkunjung kekota medan dengan berbagai tujuan. Bika ambon lebih digilai oleh pembeli di hari-hari besar seperti hari-hari besar agama dimana jalan majapahit ini dipadati bembeli yang ingin membeli beberapa bika ambon, sehingga jalan ini harus di jadikan searah.

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas dan reliabilitas digunakan untuk menguji apakah daftar pertanyaan (kuesioner) layak dijadikan sebagai instrumen penelitian. Valid artinya data yang diperoleh


(48)

melalui daftar pertanyaan dapat menjawab tujuan penelitian. Reliable artinya data yang diperoleh dari hasil daftar pertanyaan konsisten bila digunakan peneliti lain untuk mengukur objek yang sama. Uji validitas dan reliabilitas ini menggunakan bantuan aplikasi Software SPSS versi 17.0

for windows.

Penulis mengajukan kuesioner yang berisi 50 pernyataan yang menyangkut variabel independen, berupa variabel Faktor Internal, Faktor Eksternal dan Strategi dengan variabel dependen berupa Daya Saing kepada 30 responden untuk keperluan uji validitas dan reliabilitas. 4.2.1.1Uji Validitas

Kriteria dalam menentukan validitas suatu kuesioner adalah sebagai berikut: Jika r hitung > r tabel maka pernyataan dinyatakan valid.


(49)

Tabel 4.1

Uji Validitas I Faktor Internal

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

VAR00001 208.2000 545.200 .851 .976

VAR00002 208.2000 562.717 .347 .977

VAR00003 208.1667 544.075 .934 .976

VAR00004 208.3333 564.023 .293 .978

VAR00005 208.1333 546.395 .786 .976

VAR00006 207.9667 551.413 .697 .977

VAR00007 208.1333 554.809 .538 .977

VAR00008 208.2333 547.013 .715 .977

VAR00009 208.1333 544.326 .908 .976

VAR00010 208.2667 546.409 .855 .976

VAR00011 208.1667 544.075 .934 .976

VAR00012 208.1333 543.568 .932 .976

VAR00013 208.1667 564.557 .308 .977

VAR00014 208.2667 547.926 .806 .976

VAR00015 208.1667 543.661 .947 .976

VAR00016 208.1333 550.257 .721 .976

VAR00017 208.2333 564.392 .302 .977

VAR00018 208.1667 563.868 .303 .978

VAR00019 208.2667 547.306 .769 .976

VAR00020 208.2667 550.409 .727 .976

VAR00021 208.2000 546.510 .811 .976

VAR00022 208.0667 548.754 .805 .976


(50)

Tabel 4.2

Uji Validitas I Faktor Eksternal

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

VAR00023 208.1667 548.833 .780 .976

VAR00024 208.2000 543.062 .859 .976

VAR00025 208.0000 554.276 .665 .977

VAR00026 208.1000 550.024 .716 .976

VAR00027 208.2333 567.151 .212 .978

VAR00028 208.2000 562.579 .352 .977

VAR00029 208.1667 545.730 .819 .976

VAR00030 208.2667 552.409 .546 .977

VAR00031 208.1000 545.403 .804 .976

VAR00032 208.1000 545.197 .867 .976

VAR00033 208.1000 545.197 .867 .976

VAR00034 208.2000 562.372 .331 .978

VAR00035 208.1000 564.714 .290 .978

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Versi 17.0 For Windows (2014)

Tabel 4.3

Uji Validitas I Strategi

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

VAR00036 208.1667 545.523 .825 .976

VAR00037 208.1000 556.231 .568 .977

VAR00038 208.1000 549.197 .693 .977

VAR00039 208.0333 550.240 .747 .976

VAR00040 208.1000 543.886 .908 .976

VAR00041 208.0667 550.892 .680 .977


(51)

Tabel 4.4

Uji Validitas I Daya Saing

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

VAR00042 208.1000 546.576 .769 .976

VAR00043 208.2667 561.651 .345 .977

VAR00044 208.1000 545.266 .865 .976

VAR00045 208.1333 553.568 .617 .977

VAR00046 208.1333 560.671 .430 .977

VAR00047 208.1000 557.197 .495 .977

VAR00048 208.0000 554.690 .650 .977

VAR00049 208.1333 549.706 .738 .976

VAR00050 208.1333 547.775 .745 .976

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Versi 17.0 For Windows (2014)

Berdasarkan Tabel 4.1 - 4.4 kolom Corrected Item-total Correlation menunjukkan korelasi antara skor total item yang dapat digunakan untuk menguji validitas instrumen. R tabel untuk sampel 30 adalah sebesar 0,361. Dari Tabel 4.1, menunjukkan bahwa dari 50 pernyataan yang dibuat dalam kuesioner ternyata ada 10 pernyataan yang tidak valid karena r hitung > r tabel yaitu pertanyaan no. 2, 4, 13, 17, 18, 27, 28, 34, 35 dan 43, sehingga perlu dilakukan uji validitas ulang untuk 40 pernyataan.


(52)

Tabel 4.5

Uji Validitas II Faktor Internal

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

VAR00001 166.3000 474.355 .891 .984

VAR00003 166.2667 474.823 .923 .984

VAR00005 166.2333 475.151 .834 .985

VAR00006 166.0667 479.651 .756 .985

VAR00007 166.2333 483.082 .584 .985

VAR00008 166.3333 475.678 .762 .985

VAR00009 166.2333 475.564 .881 .984

VAR00010 166.3667 476.447 .864 .985

VAR00011 166.2667 474.823 .923 .984

VAR00012 166.2333 473.564 .949 .984

VAR00014 166.3667 477.344 .833 .985

VAR00015 166.2667 473.651 .964 .984

VAR00016 166.2333 479.495 .747 .985

VAR00019 166.3667 477.344 .775 .985

VAR00020 166.3667 478.930 .778 .985

VAR00021 166.3000 475.459 .855 .985

VAR00022 166.1667 478.626 .814 .985


(53)

Tabel 4.6

Uji Validitas II Faktor Eksternal

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

VAR00023 166.2667 479.375 .766 .985

VAR00024 166.3000 473.045 .875 .984

VAR00025 166.1000 483.748 .676 .985

VAR00026 166.2000 479.821 .725 .985

VAR00029 166.2667 474.685 .863 .985

VAR00030 166.3667 479.895 .614 .985

VAR00031 166.2000 474.303 .849 .985

VAR00032 166.2000 474.441 .904 .984

VAR00033 166.2000 474.441 .904 .984

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Versi 17.0 For Windows (2014)

Tabel 4.7

Uji Validitas II Strategi

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

VAR00036 166.2667 474.547 .868 .985

VAR00037 166.2000 484.993 .599 .985

VAR00038 166.2000 478.234 .726 .985

VAR00039 166.1333 478.878 .795 .985

VAR00040 166.2000 473.752 .928 .984

VAR00041 166.1667 480.351 .698 .985


(54)

Tabel 4.8

Uji Validitas II Daya Saing

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

VAR00042 166.2000 475.752 .804 .985

VAR00044 166.2000 475.614 .865 .985

VAR00045 166.2333 482.599 .643 .985

VAR00046 166.2333 488.668 .478 .985

VAR00047 166.2000 486.166 .515 .985

VAR00048 166.1000 484.300 .655 .985

VAR00049 166.2333 479.564 .745 .985

VAR00050 166.2333 477.633 .755 .985

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Versi 17.0 For Windows (2014)

Berdasarkan Tabel 4.2, menunjukkan bahwa dari 40 pernyataan yang dibuat dalam kuesioner setelah di uji ulang ternyata semua pernyataan valid karena r hitung > r table, sehingga 40 pernyataan ini valid untuk digunakan sebagai instrument pertanyaan dalam penelitian ini. 4.2.1.2Uji Reliabilitas

Pernyataan yang telah dinyatakan valid dalam uji validitas, maka akan ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut:

Jika r alpha positif atau > dari r tabel maka pernyataan reliabel. Jika r alpha negatif atau < dari r tabel maka pernyataan tidak reliabel.

Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha >


(55)

Tabel 4.9 Uji Reliabilitas

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.985 40

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Versi 17.0 For Windows (2014)

Hasil pengolahan data pada Tabel 4.9, menunjukkan bahwa nilai dari cronbach alpha

sebesar 0,985 yang lebih besar dari 0,8 dengan demikian data tersebut reliabel. 4.3.1 Metode Analisis Deskriptif

4.3.1.1 Analisis Deskriptif Responden

Responden dalam penelitian ini adalah semua wirausaha Bika Ambon di Jalan Mojopahit Medan, dengan sampel sebanyak 36 orang. Karakteristik-karakteristik tersebut meliputi umur, jenis kelamin dan pendidikan terakhir responden.

Tabel 4.10

Karakteristik Responden

No Umur Karakteristik Jumlah Responden Persentase %

1

20-30 2 5,56

30-40 12 33,33

40-50 16 44,44

Diatas 50 6 16,67

Total 36 100

2 Jenis Kelamin

Laki-Laki 21 58,33

Perempuan 15 41,67

Total 36 100

3

Pendidikan Terakhir

SD 4 11,11

SMP 9 25

SMA 13 36,11

D3 3 8,33

S1/S2 7 19,44

Total 36 100

4 Lama Usaha

<10 Tahun 6 16,67

10-20 Tahun 18 50

>30 Tahun 12 33,33

Total 36 100


(56)

1. Pada bagian karakteristik umur menunjukkan bahwa dari 36 responden, sebanyak 2 orang (5,56 %) berusia 20-30 tahun, 12 orang (33,33 %) berusia 30-40 tahun, 16 orang (44,44 %) berusia 40-50 tahun, 6 orang (16,67 %) berusia lebih dari 50 tahun.

2. Pada bagian karakteristik jenis kelamin menunjukkan bahwa dari 36 responden, sebanyak 21 orang (58,33%) berjenis kelamin laki-laki, 15 orang (41,67%) berjenis kelamin perempuan. Mayoritas responden yang diteliti berjenis kelamin laki-laki.

3. Pada bagian karakteristik Pendidikan Terahir menunjukkan bahwa dari 36 responden, sebanyak 4 orang (11,11 %) tamatan SD, 9 orang (25 %) tamatan SMP, 13 orang (36,11 %) tamatan SMA, 3 orang (8,33%) tamatan D3, 7 orang (19,44%) tamatan S1/S2. Mayoritas responden yang diteliti lebih banyak pendidikan terakhir SMA sebanyak 13 responden (36,11%).

4. Pada bagian karakteristik Lama Usaha menunjukkan bahwa dari 36 responden, sebanyak 6 orang (16,67 %) sudah <10 tahun berdirir, 18 orang (50 %) 10-20 tahun, dan 12 orang (33,33 %) > 20 tahun.


(57)

4.3.1.2Analisis Deskriptif Variabel

1. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Faktor Internal (X1) Tabel 4.11

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Faktor Internal (X1)

No.Item 1 2 3 4 5 Skor

F % F % F % F % F %

1 0 0.00 0 0.00 2 5.56 22 61.11 12 33.33 4.28 2 0 0.00 0 0.00 1 2.78 19 52.78 16 44.44 4.42 3 0 0.00 0 0.00 3 8.33 17 47.22 16 44.44 4.36 4 0 0.00 0 0.00 4 11.11 15 41.67 17 47.22 4.36 5 0 0.00 0 0.00 7 19.44 14 38.89 15 41.67 4.22 6 0 0.00 0 0.00 3 8.33 20 55.56 13 36.11 4.28 7 0 0.00 0 0.00 3 8.33 20 55.56 13 36.11 4.28 8 0 0.00 0 0.00 0 0.00 21 58.33 15 41.67 4.42 9 0 0.00 0 0.00 1 2.78 15 41.67 20 55.56 4.53 10 0 0.00 0 0.00 2 5.56 23 63.89 11 30.56 4.25 11 0 0.00 0 0.00 4 11.11 17 47.22 15 41.67 4.31 12 0 0.00 0 0.00 3 8.33 20 55.56 13 36.11 4.28 13 0 0.00 0 0.00 6 16.67 18 50.00 12 33.33 4.17 14 0 0.00 0 0.00 4 11.11 21 58.33 11 30.56 4.19 15 0 0.00 0 0.00 5 13.89 17 47.22 14 38.89 4.25 16 0 0.00 0 0.00 3 8.33 16 44.44 17 47.22 4.39 Sumber: Data Primer, diolah penulis (2014)

Berdasarkan Tabel 4.11, dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Pada pernyataan 1, dari 36 responden terdapat 12 orang (33,33 %) yang menyatakan sangat setuju bahwa usaha ini menghasilkan produk Bika Ambon dengan berbagai variasi rasa, 22 orang (61,11 %) yang menyatakan setuju, 2 orang (5,56 %) yang menyatakan sedang.

b. Pada pernyataan 2, dari 36 responden terdapat 16 orang (44,44 %) yang menyatakan sangat setuju bahwa mencantumkan lebel halal pada kemasan produk, 19 orang (52,78 %) yang menyatakan setuju, 1 orang (2,78 %) yang menyatakan sedang.

c. Pada pernyataan 3, dari 36 responden terdapat 16 orang (44,44 %) yang menyatakan sangat setuju bahwa Produk Bika Ambon juga tersedia di outlet penjualan lain, 17 orang (47,22%) yang menyatakan setuju, 3 orang (8,33 %) yang menyatakan sedang..


(58)

d. Pada pernyataan 4, dari 36 responden terdapat 17 orang (47,22 %) yang menyatakan sangat setuju dengan Promo yang dilakukan berhasil menarik minat pembeli, 15 orang (41,67 %) yang menyatakan setuju, 4 orang (11,11 %) yang menyatakan sedang.

e. Pada pernyataan 5, dari 36 responden terdapat 15 orang (41,67 %) yang menyatakan sangat setuju bahwa Kualitas produk selalu menjadi perhatian perusahaan, 14 orang (38,89 %) yang menyatakan setuju, 7 orang (19,44 %) yang menyatakan sedang.

f. Pada pernyataan 6, dari 36 responden terdapat 13 orang (36,11 %) yang menyatakan sangat setuju bahwa Memperhatikan manajemen persediaan produk, 20 orang (55,56 %) yang menyatakan setuju, 3 orang (8,33 %) yang menyatakan sedang.

g. Pada pernyataan 7, dari 36 responden terdapat 13 orang (36,11 %) yang menyatakan sangat setuju menggunakan bahan baku yang berkualitas, 20 orang (55,56 %) yang menyatakan setuju, 3 orang (8,33 %) yang menyatakan sedang.

h. Pada pernyataan 8, dari 36 responden terdapat 15 orang (41,67 %) yang menyatakan sangat setuju dengan Menambah kapasitas produksi pada hari-hari besar keagamaan, 21 orang (58,3 %) yang menyatakan setuju

i. Pada pernyataan 9, dari 36 responden terdapat 20 orang (55,56 %) yang menyatakan sangat setuju dengan Meningkatkan tegnologi produksi untuk menunjang proses produksi dan operasi, 15 orang (41,67 %) yang menyatakan setuju, 1 orang (2,78 %) yang menyatakan sedang.

j. Pada pernyataan 10, dari 36 responden terdapat 11 orang (30,56 %) yang menyatakan sangat setuju dengan Memberikan bonus setiap tahun agar karyawan semangat untuk bekerja, 23 orang (63,89 %) yang menyatakan setuju, 2 orang (5,56 %) yang menyatakan sedang.


(59)

k. Pada pernyataan 11, dari 36 responden terdapat 15 orang (41,67 %) yang menyatakan sangat setuju dengan Mengawasi pegawai ketika bekerja, 17 orang (47,22 %) yang menyatakan setuju, 4 orang (11,11 %) yang menyatakan sedang.

l. Pada pernyataan 12, dari 36 responden terdapat 13 orang (36,11 %) yang menyatakan sangat setuju dengan Karyawan mampu menguasai tegnologi produksi Bika Ambon, 20 orang (55,56 %) yang menyatakan setuju, 3 orang (8,33 %) yang menyatakan sedang.

m. Pada pernyataan 13, dari 36 responden terdapat 12 orang (33,33%) yang menyatakan sangat setuju dengan Jumlah karyawan sesuai dengan yang dibutuhkan, 18 orang (50,0 %) yang menyatakan setuju, 6 orang (16,67 %) yang menyatakan sedang.

n. Pada pernyataan 14, dari 36 responden terdapat 11 orang (30,56 %) yang menyatakan sangat setuju dengan Menggunakan modal dari Bank sebagai bantuan modal usaha, 21 orang (58,33 %) yang menyatakan setuju, 4 orang (11,11 %) yang menyatakan sedang.

o. Pada pernyataan 15, dari 36 responden terdapat 14 orang (38,89 %) yang menyatakan sangat setuju dengan Keuntungan mengalami peningkatan setiap tahunnya, 17 orang (47,22 %) yang menyatakan setuju, 5 orang (13,89 %) yang menyatakan sedang.

p. Pada pernyataan 16, dari 36 responden terdapat 17 orang (47,22 %) yang menyatakan sangat setuju dengan Membuat perencanaan keuangan dalam mengelola keuangan, 16 orang (44,44 %) yang menyatakan setuju, 3 orang (8,33 %) yang menyatakan sedang.


(60)

Tabel 4.12

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Faktor Eksternal (X2)

No.Item 1 2 3 4 5 Skor

F % F % F % F % F %

17 0 0.00 0 0.00 2 5.56 16 44.44 18 50.00 4.44 18 0 0.00 0 0.00 4 11.11 16 44.44 16 44.44 4.33 19 0 0.00 0 0.00 6 16.67 16 44.44 14 38.89 4.22 20 0 0.00 1 2.78 5 13.89 16 44.44 14 38.89 4.19 21 0 0.00 0 0.00 5 13.89 18 50.00 13 36.11 4.22 22 0 0.00 0 0.00 4 11.11 17 47.22 15 41.67 4.31 23 0 0.00 0 0.00 4 11.11 15 41.67 17 47.22 4.36 24 0 0.00 0 0.00 3 8.33 19 52.78 14 38.89 4.31 25 0 0.00 0 0.00 3 8.33 17 47.22 16 44.44 4.36 26 0 0.00 0 0.00 5 13.89 16 44.44 15 41.67 4.28 Sumber: Data Primer, diolah penulis (2014)

Berdasarkan Tabel 4.12, dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Pada pernyataan 17, dari 36 responden terdapat 18 orang (50%) yang menyatakan sangat setuju bahwa Produk Bika Ambon yang dihasilkan mempunyai keunggulan dibanding pesiang, 16 orang (44,44 %) yang menyatakan setuju, 2 orang (5,56 %) yang menyatakan sedang.

b. Pada pernyataan 18, dari 36 responden terdapat 16 orang (44,44 %) yang menyatakan sangat setuju bahwa Tegnologi yang dipakai lebih maju dari pesaing, 16 orang (44,44 %) yang menyatakan setuju, 4 orang (11,11 %) yang menyatakan sedang..

c. Pada pernyataan 19, dari 36 responden terdapat 14 orang (38,89 %) yang menyatakan sangat setuju dengan Lokasi perusahaan lebih strategis dari pesaing, 16 orang (44,44 %) yang menyatakan setuju, 6 orang (16,67 %) yang menyatakan sedang.

d. Pada pernyataan 20, dari 36 responden terdapat 14 orang (38,89 %) yang menyatakan sangat setuju bahwa Menyediakan alat bayar yang efektif dari pesaing, 16 orang (44,44 %) yang menyatakan setuju, 5 orang (13,89 %) yang menyatakan sedang dan 1 orang (2,78 %) menyatakan tidak setuju.


(61)

e. Pada pernyataan 21, dari 36 responden terdapat 13 orang (36,11 %) yang menyatakan sangat setuju bahwa Promosi yang dilakukan lebih menarik dari pesaing, 18 orang (50%) yang menyatakan setuju, 5 orang (13,89 %) yang menyatakan sedang.

f. Pada pernyataan 22, dari 36 responden terdapat 15 orang (41,67 %) yang menyatakan sangat setuju Mengenalkan kepada pembeli produk baru selain dari Bika Ambon, 17 orang (47,22 %) yang menyatakan setuju, 4 orang (11,11 %) yang menyatakan sedang.

g. Pada pernyataan 23, dari 36 responden terdapat 17 orang (47,22 %) yang menyatakan sangat setuju dengan Jumlah pelanggan mengalami peningkatan, 15 orang (41,67 %) yang menyatakan setuju, 4 orang (11,11 %) yang menyatakan sedang.

h. Pada pernyataan 24, dari 36 responden terdapat 14 orang (38,89 %) yang menyatakan sangat setuju dengan Menjaga hubungan baik dengan pemasok, 19 orang (52,78 %) yang menyatakan setuju, 3 orang (8,33 %) yang menyatakan sedang.

i. Pada pernyataan 25, dari 36 responden terdapat 16 orang (44,44 %) yang menyatakan sangat setuju dengan Pemasok selalu siap sedia untuk memenuhi bahan baku perusahaan untuk bekerja, 17 orang (47,22 %) yang menyatakan setuju, 3 orang (8,33 %) yang menyatakan sedang.

j. Pada pernyataan 26, dari 36 responden terdapat 15 orang (41,67 %) yang menyatakan sangat setuju bahwa Pemasok merupak salah satu rekan perusahaan yang membantu melancarkan kegiatan usaha saya, 16 orang (44,44 %) yang menyatakan setuju, 5 orang (13,89 %) yang menyatakan sedang.


(1)

Susilo, (2005),Strategi Survival Usaha Mikro-Kecil,

Telaah Bisnis

, Volume 6, Nomor 2,

Desember, hal 161-168

Pearce,J.A, Freeman,E.B, Robinson,R,B. (1987). “The Tenous Link Between Formal Strategic

Planning and Financial Performance “

Academy of Management review

Vol 12:

658-675.

Bonk, E.T., (1996), “The Information Revolution And Impact On Sme Stategy: The Asia Pasific

Ekonomic Coorperative From As A Model”,

Journal of Small Bisnis Management,

34

(1): 71-77

Ates, Aylin dan Umit Bititci. (2007), Strategy Managementin Small to Mediu-Sized Enterprises:

Evidence from UK Manufacturing SMEs.

Strathclyde, Glasgow UK.

Firmanzah, 2002, “Lingkuangan dan organisasi : Informasi-Interpretasi-Keputusan Strategi

perspektif”, Jurnal Administrasi dan Bisnis Vol 3 No.6/7/8 : Hal 18-27.

Stanisavliev, S., Dordevic, D & Cockalo, D. 2009. Analysis of Competitiveness of Domestic

Enterprises on The Global Market.

Singidunum Journal of Applied Sciences

. Vol. 9, No.

1, pp: 1-8.

Buku:

David. Fred r. (2008),

Manajemen strategi

konsep edisi 10. Salemba Empat.

Wheelen, T.L. dan Hunger, J.D. (2003),

Manajemen Strategis

, hal 153-184.

Sugiyono. (2007).

Metode Penelitian Bisnis dan Ekonomi. Bandung : CV alfabeta

Ferdinand, Augusty. 2006.

Metode Penelitian Manajemen. Edisi 2

. BP Universitas

Diponegoro. Semarang.

Wibowo, (2007). Manajemen Kinerja, bab 2 hal 7-34. PT. Raja Grafindo Persada. Penerbit

Rajawali Pers.

Pearce II, John. A. dan Richard B. Robinson Jr. (1994),

strategic Management Formulation,

Implementation and Control

. FiftyEdition. Illinois: Burr Ridge.

Porter, Michael (1992),

Competitive Advantage: Creating and Sustaining Superior Performance,

New York: The Free Press.

Partomo, T. dan A. Soejodono. (2004),

Ekonomi Skala Kecil/Menegah dan Koperasi.

Ghalia,

Jakarta.

Departemen Koperasi. (2008),

PDB, Investasi, Tenaga Kerja,Nilai Ekspor UKM di Indonesia.

Depok. Jakarta.


(2)

Grant, M.R., (2000),

Contemporary Strategy Analisis: Concepts, Techniques, Applications,4

th

Edition, Blackwell Publishers Inc., Massachusetts.

Belso-Martinez, J. A., (2008), “Differences in Survival Strategies among Footwear Industrial

Districts: The Role of International Outsourcing”,

European Planning Studies

, 16 (9):

1229-1248

Chakravarthy, B. S., (1982).“Adaptation Apromising Metaphor for Stategic Management”,

Academy of Management Review

, 7: 25-44


(3)

DAFTAR KUESIONER

I.

PETUNJUK PENGISIAN

1.

Jawablah setiap pertanyaan ini sesuai pendapat Bapak/Ibu/Saudara

sejujur-jujurnya dan perlu diketahui bahwa jawaban dari kuesioner ini tidak berhubungan

dengan benar atau salah.

2.

Pilihlah jawaban dengan member tanda silang

(

√)

pada salah satu jawaban yang

paling sesuai menurut Bapak/Ibu/Saudara. Adapun makna tanda tersebut adalah

sebagai berikut:

a.

STS : Sangat Tidak Setuju

diberi nilai 1

b.

TS : Tidak Setuju

diberi nilai 2

c.

N : Netral

diberi nilai 3

d.

S : Setuju

diberi nilai 4

e.

SS : Sangat Setuju

diberi nilai 5

II.

IDENTITAS RESPONDEN

Nama usaha

:

Namapemilik

:

Umur

:

Jenis kelamin

: a. laki-laki

b. perempuan

Pendidikan terakhir : a. SD

b. SLTP

c. SLTA

d.D3

e. S1

f. S2

Alamat usaha

:


(4)

Faktor internal

NO Pertanyaan faktor internal STS TS N S SS

1 Usaha ini menghasilkan produk bika ambon dengan berbagai variasi rasa

2 Mencantumkan lebel halal pada kemasan produk 3 Produk bika ambon juga tersedia di outlet penjualan lain 4 Promo yang dilakikan berhasil menarik minat pembeli 5 Kualitas produk selalu menjadi perhatian perusahaan

6 Memperhatikan manajemen persediaan produk

7 Menggunakan bahan baku yang berkualitas

8 Menambah kapasitas produksi pada hari-hari besar keagamaan 9 Meningkatkan tegnologi produksi untuk menunjang proses

produksi dan operasi

10 Memberikan bonus setiap tahun agar karyawan semangat untuk bekerja

11 Mengawasi pegawai ketika bekerja

12 Karyawan mampu menguasai tegnologi produksi bika ambon 13 Jumlah karyawan sesuai dengan yang dibutuhkan

14 Menggunakan modal dari Bank sebagai bantuan modal usaha 15 Keuntungan mengalami peningkatan setiap tahunnya

16 Membuat perencanaan keuangan dalam mengelola keuangan 17 Harga yang ditwarkan lebih terjangkau


(5)

Faktor eksternal

NO Pertanyaan faktor eksternal STS TS N S SS

18 Produk bika ambon yang dihasilkan mempunyai keunggulan dibanding pesiang

19 Tegnologi yang dipakai lebih maju dari pesaing 20 Lokasi perusahaan lebih strategis dari pesaing 21 Menyediakan alat bayar yang efektif dari pesaing

22 Mengenalkan kepada pembeli produk baru selain dari bika ambon 23 Jumlah pelanggan mengalami peningkatan

24 Menjaga hubungan baik dengan pemasok

25 Pemasok selalu siap sedia untuk memenuhi bahan baku perusahaan 26 Pemasok merupak salah satu rekan perusahaan yang membantu

melancarkan kegiatan usaha saya

Faktor Strategi

No Peryataan faktor strategi STS TS N S SS

27 Mengembangkan produk dengan berbagai jenis produk 28 Membuat tata ruang tempat usaha yang menarik dari pesaing 29 Inovasi produk yang dilakukan berpengaruh besar bagi usaha saya 30 Produk yang dihasilkan mempunyai keunggulan di banding pesaing 31 Membuat kemasan produk yang berbeda dari pesaing

32 Mutu produk lebih baik dari pesaing

Variabel Daya saing

No Pernyataan daya saing STS TS N S SS

33 Proses produksi perusahaan saya lebih cepat dibanding pesaing 34 Tegnologi yang digunakan lebih baik dari pesaing


(6)

36 Bahan baku datang sesuai jadwal

37 Membuat daftar bahan baku usaha dalam waktu periode tertentu 38 Menggunakan bahan baku pengganti dalam proses produksi apabila

diperlukan

39 Harga yang ditawarkan bersaing dengan harga pesaing 40 Memberikan diskon pada waktu-waktu tertentu