MAKALAH DI GEOGRAFI TENTANG ANTROPOSFER

Oleh :
Kelompok : II
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Lismawati
Nini Rusika
Nurul Fadilah
Nuzidah
Aldi
Muzammil
Muhammad Sholeh

Guru Pembimbing : Mastijah S.pd

DINAS PENDIDIKAN NASIONAL

KABUPATEN OGAN ILIR KEC.PAYARAMAN
MADRASAH ALIYAH DARUL MUTAQIN
TAHUN AJARAN 2016/2017
{ Geografi }

Page 1

KATA PENGANTAR
Alhamdhulillah, Alhamdhulillahirabbil’alamin puji syukur kita panjatkan kepada
Tuhan semesta alam yang telah memberikan beribu-ribu nikmat hidup dan terutama
nikmat islam, salawat serta salam selalu kita curahkan kepada baginda besar Nabi
Muhammad SAW berkat beliau yang telah membawa kita semua ke-zaman yang serba
modern ini. Tak lupa juga kami haturkan terimakasih kepada guru pembimbing pada
pelajaran geografi ini, Ibuk Mastijah S.pd berkat beliau saya bisa dengan lancar membuat
makalah ini.
Penyusunan makalah ini tak luput juga dari suatu ketidaksempurnaan dan kami selaku
penyusun mohon maaf jika ada kata dan pernyataan yang tidak sesuai dengan apa yang
diterangkan dan dijelaskan Ibuk. Dan jadikan sebuah kesalahan sebagai suatu hasil belajar
agar kita tidak akan mengulangi siklus yang statis. Akhir kata semoga makalah ini bisa
bermanfaat untuk kita semua, amin. Bilahitaufik wal hidayah waridha walinayah

Assalamu’alaikum wr wb.

{ Geografi }

Page 2

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

………………………………………………….

..…………………………………………………….....

2
3

BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG


...............................................

4

B. RUMUSAN MASALAH ............................................ 4
BAB II PEMBAHASAN
A. DEFINISI ANTROPOSFER .......................................
B. PENGUMPULAN DATA KEPENDUDUKAN ..............
C. KOMPOSISI PENDUDUK ..……………………………….…..
D. PENYAJIAN DATA KEPENDUDUKAN ......................
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN ........................................................
B. SARAN ...................................................................
DAFTAR PUSTAKA

{ Geografi }

5
5

6
7
10
10

Page 3

BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Minat terhadap masalah pendudukan telah berkembang di Indonesia. Masalah penduduk saat
ini menjadi sangat penting, karena masalah yang timbul sebagai akibat dari pertumbuhan
penduduk mengundang tuntutan-tuntutan yang lebih besar lagi. Tuntutan tersebut menyangkut
kelangsungan hidupnya.
Pertumbuhan penduduk yang cepat menyebabkan timbulnya masalah-masalah yang menyangkut
segi social, ekonomi, politik, bahkan kebudayaan. Dalam uraian ini akan dijelaskan mengenai
kependudukan, baik itu pengertian dasar kependudukan sebagai factor bertambah dan
berkurangnya penduduk, serta masalah kependudukan yaitu masalah yang timbul dari
pertumbuhan penduduk itu sendiri, termasuk keadaan Indonesia

Geografi sebagai ilmu pengetahuan yang pernah disebut sebagai induk ilmu pengetahuan

(mother of sciences) mengalami pasang-surut peranannya untuk memberikan sumbangan
pemikiran dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan pembangunan.
Antroposfer adalah salah satu obyek material dari kajian geografi yang membahas mengenai
dinamika manusia yang meliputi kelahiran, kematian, dan migrasi. Antroposfer mempelajari
tentang kondisi demografis suatu wilayah yang meliputi jumlah penduduk, kepadatan penduduk,
pertumbuhan penduduk, dan lain-lain. Pengertian yang diperkenalkan oleh Eratosthenes, geografi
merupakan ilmu yang mendeskripsikan manusia dengan lingkungan alam di wilayah-wilayah
tertentu berdasarkan data dan informasi yang diperoleh. Pengkajian geografi berkaitan dengan
aspek alam tentang tempat terjadinya gejala dan aspek manusia penghuni alam tersebut. Karl
Ritter menyatakan bahwa geografi mempelajari bumi sebagai tempat tinggal manusia. Pengertian
tersebut sudah termasuk aktivitas manusia untuk mempertahankan hidupnya, juga dianalisis
penyebarannya, perkembangan, hubungan dan interaksinya secara keruangan.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan beberapa hal yang menjadi
pembahasan pada makalah ini, khususnya yang menjadi kajian dari antroposfer, yaitu :
1) Ledakan jumlah penduduk
2) Komposisi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
3) Menghitung Pertumbuhan Penduduk Suatu Wilayah
4) Persebaran dan Kepadatan Penduduk

5) Masalah Kependudukan di Indonesia

{ Geografi }

Page 4

BAB II PEMBAHASAN
ANTROPOSFER
A. Definisi Antroposfer
Secara etimologi antroposfer terdiri atas dua kata , yaitu antropo yang berarti manusia dan
sphere yang berarti lapisan. Jadi antroposfer dapat diartikan sebagai lapisan kehidupan
manusia yang ada di permukaan bumi dengan segala aktifitasnya .

B. Pengumpulan Data Kependudukan
1. Sensus Penduduk
Sensus penduduk adalah keseluruan proses pengumpulan, penyusupan , pengolahan, dan
penerbitan data yang bersifat demografis , ekonomis, dan sosial dari suatu wilayah atau
negara tertentu dan dalam waktu tertentu.
Berdasarkan tempat tinggal penduduk , sensus dibedakan menjadi :
a. Sensus de jure , yaitu pencacahan jiwa yang dilakukan di tempat penduduk tersebut tinggal

secara resmi.
b. Sensus de facto , yaitu pencacahan jiwa di tempat mereka, ditemukan oleh petugas
lapangan.
Berdasarkan metode pengisiannya, sensus dibedakan menjadi :
a. Metode canvasser, yaitu pelaksanaan sensus di mana petugas mendatangi tempat tinggal
penduduk dan mengisi daftar pertanyaan.
b. Metode Householder, yaitu pelaksanaan sensus di mana pengisian daftar pertanyaan
dilakukan oleh penduduk sendiri.
Tabel 3.1 Sensus Penduduk Indonesia
No. Tahun Jumlah penduduk ( jiwa )
1.

1930

60.700.000

2.

1961


97.000.000

3.

1971

119.208.229

4.

1980

147.490.298

5.

1990

179.378.946


6.

2000

206.264.595

7.

2005

218.868.791*)

{ Geografi }

Page 5

2. Registrasi Penduduk
Registrasi penduduk merupakan pencatatan yang terus menerus mengenal kejadian vital yang
dialami penduduk berupa kelahiran , kematian, dan perpindahan. Registrasi penduduk didasarkan
pada keputusan presiden Nomor 52 Tahun 1977, ditujukan untuk membangun sistem pencatatan

yang berlaku menyeluruh dan seragam di willayah Indonesia.

3. Survei Penduduk
Survei penduduk atau survei sampel merupakan pengumpulan data dari sebagian populasi yang
pemilihan sampel atau respondennya dilakukan dengan metode statistik tertentu sehingga tetap
dapat melakukan pendugaan atas populasinya. Survei dapat dilakukan kapan saja tanpa dibatasi
oleh waktu.
Dalam pemilihan sampel, yang harus diperhatikan adalah sampel harus mewakili populasi, harus
mempunyai tingkat kebenaran ( reliability ) yang dapat diukur, harus sesuai dengan keadaan , dan
harus efisien. Contohnya , survei penduduk Antar-Sensus ( SUPAS ) . survei demografi dan
kesehatan indonesia, survei angkatan kerja , dan lain sebagainya.

c. Komposisi Penduduk
1. Komposisi Penduduk Berdasarkan Umur dan Jenis kelamin
Bagi suatu daerah ataupun cakupan yang lebih luas yaitu negara, komposisi penduduk digunakan
sebagai perencanaan pembangunan kependudukan sehingga dinamika penduduk bisa terdeteksi.
Contoh sederhana , yaitu dari suatu data komposisi penduduk bisa diketahui kalau sebagian besar
penduduk di suatu daerah tergolong usia sekolah.

2. Piramida penduduk

Komposisi penduduk suatu wilaya atau negara dapat disajikan dalam bentuk diagram yang
berbentuk piramida. Piramida penduduk menyajikan data kependudukan dalam bentuk diagram
batang yang menunjukkan komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin.
a. Bentuk Segitiga ( limas )
Bentuk piramida penduduk ini menggambarkan sebagian besar penduduk berada dalam kelompok
umur muda atau berciri ekspensif. Penduduk tumbuh cepat karena terjadi penurunan tingkat
kematian bayi tetapi tingkat kelahiran masih tinggi.
b. Berbentuk Sarang Tawon ( Batu Nisan )
Bentuk piramida penduduk ini menggambarkan tingkat kelahiran yang lebih rendah dari tingkat
kematian atau bersifat konstruktif. Penurunan tingkat kelahiran yang tajam menyebabkan
pertumbuhan penduduk mengalami penurunan. Piramida penduduk ini memiliki umur median (
pertengahan ) sangat tinggi.

{ Geografi }

Page 6

C. Bentuk Segi Empat
Bentuk piramida penduduk ini menggambarkan tingkat kelahiran yang hampir sama dengan
tingkat kematian atau bersifat stasioner. Pertumbuhan penduduk cenderung tetap. Piramida ini
menunjukkan jumlah penduduk muda, dewasa, dan tua hampir sama.

3. Pentingnya Mengetahui Komposisi Penduduk
a. Rasio Jenis Kelamin ( Sex Ratio )
Rasio jenis kelamin merupakan angka perbandingan jumlah penduduk laki – laki dengan jumlah
penduduk perempuan.
Besar kecilnya rasio jenis kelamin di suatu wilayah dipengaruhi beberapa faktor, yaitu rasio jenis
kelamin pada kelahiran ( sex ratio birth ), tingkat kematian antara penduduk laki – laki dengan
perempuan, tingkat migrasi antara penduduk laki – laki dengan perempuan. Rasio jenis kelamin
pada kelahiran di beberapa negara berkisar 103 – 105 bayi laki – laki per 100 bayi perempuan
pada saat lahir.
b. Angka Beban Tanggungan ( Dependency Ratio )
Dalam komposisi penduduk menurut kelompok umur, penduduk dapat dibagi menjadi tiga
kelompok umur besar. Ketiga kelompok yang dimaksut sebagai berikut :
1) Kelompok umur muda ( ≤ 14 tahun ).
2) Kelompok umur dewasa ( 15-64 tahun )
3) Kelompok umur tua ( ≥ 65 tahun )
Kelompok umur muda dan tua merupakan penduduk tidak produktif, sedang kelompok umur
dewasa merupakan penduduk yang produktif. Jadi , penduduk kelompok umur muda dan umur
tua dianggap menjadi beban tanggungan penduduk kelompok produktif.

D. Kualitas Penduduk Indonesia
Kualitas penduduk atau mutu sumber daya manusia sangat berpengaruh terhadap tingkat
kemajuan suatu negara . Hal ini terikat dengan kemampuan penduduk untuk mengolah dan
memanfaatkan sumber daya alam yang dimiliki untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Kualitas penduduk suatu negara dapat diketahui dari faktor – faktor yang mempengaruhinya,
yaitu tingkat pendapatan penduduk, tingkat pendidikan, dan tingkat kesehatan.

1. Tingkat Pendapatan Penduduk
Tingkat pendapatan penduduk diukur dari besarnya pendapatan per kapita. Pendapatan per
kapita adalah pendapatan yang diperoleh rata – rata penduduk dalam waktu satu tahun.
Pendapatan per kapita dapat mencerminkan tingkat kesejahteraan dan kemajuan perekonomian
suatu negara. Semakin tinggi pendapatan per kapita, semakin tinggi kesejahteraan penduduknya
karena dapat memenuhi kebutuhan pangan, sandang, papan, kesehatan, pendidikan, dan
kebutuhan yang lain secara layak.
{ Geografi }

Page 7

Pendapatan per kapita , dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

Keterangan :
PCI = Capita Income ( Pendapatan Per Kapita )
GNP = Gross National Product ( Pendapatan Nasional Penduduk
P

= Jumlah Penduduk

Bank Dunia ( world Bank ) telah membuat klasifikasi negara – negara berdasarkan tinggi
rendahnya pendapatan per kapita ke dalam lima kategori .
a. Kelompok negara berpendapatan rendah( low income economies), yaitu negara – negara
yang memiliki PNB ( per kapita US$520 atau kurang.
b. Kelompok negara berpendapatan menengah kebawah ( lower middle income economies ),
yaitu negara – negara yang mempunyai PNB per kapita antara US$521 sampai US$1,740.
c. Kelompok negara berpendapatan menengah ( middle income economies ), yaitu negara –
negara yang mempunyai PNB per kapita antara US$1,741 sampai US$2,990.
d. Kelompok negara berpendapatan menengah ke atas ( upper – middle income economies ),
yaitu negara – negara yang mempunyai PNB per kapita antara US$2.991 sampai US$4,870.
e. Kelompok negara berpendapatan tinggi ( high income economies ),yaitu negara – negara
yang mempunyai PNB per kapita antara US$4,871 sampai US$25,480 bahkan lebih .
Menurut BPS, pendapatan per kapita penduduk indonesia pada tahun 2005 adalah 1,308 dolar
amerika serikat, mengalami kenaikan dari tahun 2004 yang berjumlah 1,066 dolar amerika
serikat. Berdasarkan world bank, pendapatan per kapita indonesia masuk dalam kriteria lower
middle economies atau kelempok negara berdasarkan menengah ke bawah.

2. Tingkat pendidikan
Pendidikan merupakan salah satu kunci utama untuk mencapai kemajuan suatu negara. Cepat
atau lambatnya suatu negara dalam meningkatkan kemajuan ekonominya sangat tergantung
pada keberhasilan negara tersebut memberikan pendidikan kepada penduduknya. Semakin tinggi
tingkat pendidikan penduduk, menunjukkan semakin tingginya kualitas penduduk di negara
tersebut.
Rendahnya kualitas pendidikan ini di antaranya disebabkan oleh:
a. Tingkat pendapatan penduduk rendah
b. Tidak seimbangnya jumlah murid dengan sarana dan prasarana pendidikan
c. Masih kurangnya kesadaran orang tua untuk menyekolahkan anak – anaknya.
{ Geografi }

Page 8

3. Tingkat kesehatan
Menurut BPS , pada tahun 2005 tingkat kematian bayi di indonesia masih tergolong tinggi, yaitu
35 per 1.000 kelahiran hidup. Angka tersebut telah mengalami penurunan dari 51 per 1.000 pada
tahun 1990. Begitu pula angka kematian ibu saat melahirkan juga mengalami penurunan dari 450
per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 1990 menjadi 307 pada tahun 2005. Angka kematian bayi
dan ibu pada saat melahirkan tersebut menunjukkan tingkat kesehatan penduduk yang masih
rendah.
Untuk mingkatkan tingkat kesehatan penduduk, pemerintah melakukan berbagai upaya di
antaranya melaksanakan program perbaikan gizi, khususnya bersamaan dengan posyandu yang
telah digalakkan di daerah pedesaan. Di Indonesia, anak balita gizi buruk tahun 2004/2005
berjumlah 1,8 juta jiwa dan meningkatkan menjadi 2,3 juta jiwa pada periode 2005/2006. Hal ini
memerlukan perhatian khusus dari pemerintah agar permasalahan tersebut dapat diatasi dan
generasi yang akan datang menjadi generasi yang berkualitas

{ Geografi }

Page 9

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Antroposfer adalah salah satu obyek material dari kajian geografi yang membahas mengenai
dinamika manusia yang meliputi kelahiran, kematian, dan migrasi.Antroposfer mempelajari
tentang kondisi demografis suatu wilayah yang meliputi jumlah penduduk, kepadatan penduduk,
pertumbuhan penduduk, dan lain-lain.
Jumlah penduduk adalah banyaknya individu Manusia yang menempati suatu wilayah atau negara
pada suatu waktu. Untuk mengetahui jumlah penduduk di suatu negara dapat dilakukan dengan :
1. Sensus penduduk
2. Registrasi penduduk
3. Survey
Jumlah penduduk mengalami perkembangan yang dinamis, hal ini dipengaruhi oleh faktor-faktor
seperti : kelahiran (fertilitas/natalitas), kematian (mortalitas), dan perpindahan penduduk
(migrasi).

B. SARAN
Dengan adanya makalah ini diharapkan kepada siswa agar dapat memahami mengenai salah
satu bagian dari ilmu geografi yaitu antroposfer yang mengkaji danmembahas mengenai dinamika
manusia yang meliputi kelahiran, kematian, dan migrasi, yang meliputi jumlah penduduk,
kepadatan penduduk, pertumbuhan penduduk, dan lain-lain.seperti yang telah dijelaskan diatas.

{ Geografi }

Page 10

DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik, 2002, Statistik Indonesia, Jakarta, Badan Pusat Statistik Republik
Indonesia.
Badan Standar Nasional Pendidikan, 2006, Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Mata Pelajaran Geografi untuk SMA/MA.
Calon Ilmuwan, 1996, Dunia Kita dalam Bahaya, Jakarta, Tira Pustaka.
Felicity Brooks, 2004, Laut dan Samudra, Bandung, Pakar Raya.
Geographica, 1999, Singapura, Periplus.
Hamparan Dunia Ilmu Time-Life, 1996, Bumi dan Permukaannya, Jakarta, Tira
Pustaka.
_______, 1996, Evolusi Makhluk Hidup, Jakarta, Tira Pustaka.
_______, 1996, Geologi dan Perubahan, Jakarta, Tira Pustaka.
Ilmu Pengetahuan Populer Jilid 4, 1986, Jakarta, Widyadara.
Indonesian Heritage, 2002, Manusia dan Lingkungan, Jakarta, Gramedia.
_______, 2002, Tetumbuhan, Jakarta, Gramedia.
Kathryn Whyman, 2006, Seri Life Skill Lingkungan Hidup, Logam dan Lingkungan,
Bandung, Pakar Raya.
Kathy Mac Kinon, 1986, Alam Asli Indonesia, Jakarta, Gramedia.
K.L. Tan dan A.S. Khaw, 1999, Discovering Geography, Singapura, Pearson Education
Asia Pte Ltd.
Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1981, Dasar-Dasar
Demografi, Jakarta, Universitas Indonesia.
Moh. Soerjani, dkk, 1987, Lingkungan: Sumber Daya Alam dan Kependudukan Dalam
Pembangunan, Jakarta, Universitas Indonesia.
Philip Tien, 2001, Geography Essentials 3, Singapura, Pearson Education Pte Ltd.
Pustaka Alam Life, 1980, Ekologi, Jakarta, Tira Pustaka.
Sally Hewitt, dkk, 2006, Menjelajahi dan Mempelajari Tumbuhan dan Satwa Liar,
Bandung, Pakar Raya.
U.S. Cencus Bureau, 2004, International Data Base, Washington DC.
Valentine Fam, 2001, Interactive Geography 3, Singapura, Pan Pacific Publication(s)
Pte.Ltd.
Widya Wiyata Pertama Anak-Anak, 1995, Ekologi dan Lingkungan, Jakarta, Tira
Pustaka.
Yee Sze On (Ed), 2001, Earth Our Home, Singapura, Federal Publications.

{ Geografi }

Page 11