Belajar Ilmu Sosial sambil Bermain Monop

Belajar Ilmu Sosial sambil Bermain Monopoli Nusantara
news.unair.ac.id/2016/06/14/belajar-ilmu-sosial-sambil-bermain-monopoli-nusantara/

UNAIR News

6/14/2016

Proposal program kreativitas mahasiswa bidang pengabdian masyarakat berjudul “MONTARA
(Monopoli Nusantara): Permainan Edukatif Mengenal Kebudayaan Indonesia pada Siswa Kelas III
di SDN Mulyorejo I Surabaya” (Foto: Istimewa)
UNAIR NEWS – Ada banyak cara menyenangkan untuk menambah ilmu pengetahuan. Salah satunya adalah
belajar sambil bermain secara kelompok. Selain agar tidak membosankan, materi pelajaran bisa lebih mudah
dicerna sehingga bisa meningkatkan kemampuan kognitif dan afektif seseorang.
Hal inilah yang coba diterapkan oleh lima mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas
Airlangga. Mereka menawarkan cara belajar sambil bermain yang baru dalam mempelajari materi studi Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS).
Metode baru itu mereka tuangkan dalam proposal program kreativitas mahasiswa bidang pengabdian
masyarakat berjudul “MONTARA (Monopoli Nusantara): Permainan Edukatif Mengenal Kebudayaan Indonesia
pada Siswa Kelas III di SDN Mulyorejo I Surabaya”. Proposal tersebut berhasil lolos pendanaan Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi tahun 2016.
Kelima mahasiswa yang tergabung dalam tim Montara adalah Faiza Dina Sari (FKM/2014), Febriana Dewi

Safitri (FKM/2014), Rachmawati Maulidhina (FKM/2014), Rina Dwi Novita (FKM/2014), dan Nafijah Muliah
(FKM/2013).
“Kami ingin memberikan inovasi baru kepada guru-guru dalam memberikan pengetahuan dan pelajaran
mengenai wawasan Nusantara dengan cara yang berbeda, menarik, kreatif, serta inovatif. Di samping itu,
kebudayaan Indonesia saat ini semakin tenggelam karena masuknya kebudayaan Barat yang lebih diterima dan
dijadikan panutan oleh masyarakat,” tutur Faiza selaku ketua tim Montara.
Montara adalah sejenis mainan monopoli. Bedanya, kain alas Montara terbentang cukup besar dengan ukuran
2,5 m x 2,5 m. Montara memuat gambaran peta pulau-pulau di Indonesia lengkap dengan perairan yang

1/2

mengelilingi. Selain itu, Montara juga, memberikan pengetahuan tentang keanekaragaman budaya, hasil alam,
kondisi geografis 34 provinsi yang didukung dengan media audiovisual.
Montara dimainkan oleh enam kelompok, masing-masing terdiri dari enam anggota. Peralatan yang dibutuhkan
untuk bermain Montara diantaranya bidak, dadu bersisi enam, kartu provinsi lengkap dengan harga beli, sewa,
dan informasi tentang provinsi tersebut, uang-uangan, dan kartu ‘kesempatan’ dan ‘dana umum’.
Setiap pemain dibekali uang sejumlah 5.000 poin. Permainan dimulai dari petak nomor urut satu. Pemain
mengocok dadu secara bergiliran, dan yang memperoleh angka terbanyak diberi kesempatan untuk main
terlebih dahulu. Pemain juga boleh membeli petak provinsi tergantung kemampuan uang. Bila suatu petak
provinsi sudah ada yang memiliki, dan petak tersebut dihinggapi pemain lain, maka pemilik berhak memberikan

pertanyaan seputar kekhasan provinsi tersebut. Apabila, pemain tak bisa menjawab, maka pemain akan
mendapatkan denda sesuai aturan.
Untuk memonitor efek permainan Montara, maka tim Montara UNAIR mengadakan kegiatan cerdas cermat
Montara (CEMON). Dengan adanya CEMON, maka siswa menjadi terpicu untuk lebih giat belajar tentang
pengetahuan umum dan wawasan Indonesia.
Kehadiran tim Montara menuai respon positif dari wali kelas SDN Mulyorejo I Surabaya. “Kehadiran MONTARA
sangat membantu para siswa kelas III di SDN Mulyorejo I Surabaya. Pengetahuan anak-anak mengenai
wawasan Nusantara semakin bertambah. MONTARA juga telah menanamkan rasa cinta Tanah Air terutama
cinta pada budaya indonesia. Saya senang sekali atas peningkatan yang terjadi pada anak didik saya. Terima
kasih MONTARA,” tutur Astuti, Wali Kelas III A, SDN Mulyorejo I Surabaya.
Erni, Wali Kelas III B pada sekolah yang sama, juga memberikan respon positif terhadap Montara. Menurut Erni,
media pembelajaran Montara cukup inovatif, kreatif, dan menyenangkan. “Selain saya yang senang, siswa siswi
di sini juga senang atas kehadiran MONTARA. Semoga MONTARA sukses dalam mencerdaskan bangsa,” tutur
Erni.
Rencana selanjutnya, tim MONTARA akan melakukan pemantauan terhadap penggunaan media monopoli
kepada SDN Mulyorejo I Surabaya. Faiza menambahkan, pihaknya juga berinisiatif untuk menjual produk
Montara dalam bentuk mini. (*)
Penulis: Defrina Sukma S

2/2