PENTINGNYA MEMPERHATIKAN ETIKA DAN ESTET

PENTINGNYA MEMPERHATIKAN ETIKA DAN ESTETIKA PERIKLANAN
DALAM MEMBUAT IKLAN DI INDONESIA

MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Komunikasi Periklanan
Yang dibina oleh Ibu Pranti Sayekti, S.Sn., M.Si

oleh
Inggit Permata Sari
140253606078

UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS SASTRA
JURUSAN SENI DAN DESAIN
PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL
Desember 2014

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa penulis

dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah yang berjudul “Pentingnya
Memperhatikan Etika dan Estetika Periklanan dalam membuat Iklan di Indonesia”
dengan lancar. Dalam pembuatan makalah ini, penulis mendapat bantuan dari
berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada Ibu Pranti Sayekti, S.Sn., M.Si, yang telah memberikan
kesempatan dan memberi fasilitas sehingga makalah ini dapat selesai dengan lancar .
Orangtua dirumah yang telah memberikan bantuan materil maupun doanya, sehingga
pembuatan makalah ini dapat terselesaikan. Semua pihak yang tidak dapat penulis
sebutkan satu persatu yang membantu pembuatan makalah ini. Akhir kata semoga
makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada
khususnya, penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari
sempurna untuk itu penulis menerima saran dan kritik yang bersifat membangun demi
perbaikan kearah kesempurnaan. Akhir kata penulis sampaikan terimakasih.

Penulis

i

DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR....................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................ii
BAB I. PENDAHULUAN.............................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................1
BAB II. PEMBAHASAN..............................................................2
2.1 Iklan................................................................................2
2.1.1 Pengertian Iklan....................................................2
2.1.2 Tujuan Iklan..........................................................2
2.2 Periklanan.......................................................................2
2.3 Etika................................................................................3
2.3.1 Pengertian Etika...................................................3
2.3.2 Pengertian Etika Komunikasi...............................4
2.3.3 Etika Iklan............................................................4
2.4 Pengertian Estetis...........................................................4
2.5 Komunikasi....................................................................5
2.5.1 Pengertian Komunikasi........................................5
2.5.2 Pentingnya Komunikasi.......................................5

ii


2.6 Dampak Iklan yang Salah...............................................6
BAB III. PENUTUP......................................................................7
3.1 Kesimpulan.....................................................................7
3.2 Saran...............................................................................7
DAFTAR RUJUKAN....................................................................8

iii

BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Saat ini perkembangan perekonomian di Indonesia cukup maju. Banyak
masyarakat yang mulai berwirausaha baik dalam hal kuliner, tekstil, jasa, dan
lain-lain. Banyak juga perusahaan yang berlomba-lomba menciptakan produk
baru. Apalagi menjelang tahun 2015 dimana gerbang perekonomian antar Asia
Tenggara terbuka lebar. Masyarakat berlomba-lomba meningkatkan
perekonomian Indonesia agar tidak kalah saing dengan masyarakat luar negeri.
Hal itu berdampak pada media massa di Indonesia. McQuail (1987:3)
menyatakan “media massa merupakan sumber kekuatan-alat kontrol, manajemen,
dan inovasi dalam masyarakat yang dapat didayagunakan sebagai pengganti

kekuatan atau sumber daya lainnya”. Sehingga banyak bermunculan media massa
dan peran iklan untuk media berpromosi makin banyak dibutuhkan.
Dengan munculnya banyak permintaan akan iklan, berdampak pada
munculnya desainer-desainer iklan dimana-mana, bahkan muncul banyak
percetakan yang menerima pesanan iklan. Iklan menjadi salah satu peluang usaha
yang bagus dan bisa menghasilkan banyak keuntungan.
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan iklan. Salah
satunya adalah memperhatikan etika dan estetika periklanan dalam membuat
iklan. Dalam makalah ini akan dijelaskan pentingnya memperhatikan etika dan
estetika periklanan dalam membuat iklan.

2.2 Rumusan Masalah
1. Mengapa dalam membuat iklan perlu memperhatikan etika dan estetika
periklanan?
2. Apa dampak memperhatikan etika dan estetika periklanan?
BAB II. PEMBAHASAN

1

2.1 Iklan

2.1.1 Pengertian Iklan
Iklan merupakan bagian dari reklame yang berasal dari bahasa Prancis,
re-clamare, yang berarti “meneriakkan berulang-ulang”. Iklan adalah salah satu
bentuk komunikasi yang terdiri atas informasi dan gagasan tentang suatu produk
yang ditujukan kepada khalayak secara serempak agar memperoleh sambutan baik.
Iklan berusaha untuk memberikan informasi, membujuk, dan meyakinkan.
(Sudiana, 1986: 1).
Karena pengaruh iklan sangatlah besar, maka desainer harus
memperhatikan secara rinci etika dan estetika iklan tersebut. Agar iklan yang
dihasilkan tidak merusak moral, namun iklan itu tetap menarik dan layak untuk
dinikmati.
2.1.2 Tujuan Iklan
Tujuan iklan merupakan serangkaian langkah strategi dalam pemasaran
guna menawarkan suatu produk barang atau jasa lewat media tertentu. Tugas iklan
adalah mempengaruhi pendapat atau pendirian masyarakat tertentu supaya tertarik
dan ingin bertindak terhadap apa yang diinformasikan komunikator pada jangka
waktu yang telah ditetapkan. (Pujiyanto, 1996:23)
Fungsi utama iklan adalah menyampaikan informasi kepada masyarakat
untuk membeli atau menggunakan suatu produk.
2.2 Periklanan

Periklanan adalah komunikasi komersil dan nonpersonal tentang sebuah
organisasi dan produk-produknya yang ditransmisikan ke suatu khalayak target
melalui media bersifat massal seperti televisi, radio, koran, majalah, direct mail
(pengeposan langsung), reklame luar ruang, atau kendaraan umum. Periklanan
diklasifikasikan menjadi periklanan produk, periklanan eceran, periklanan korporasi,
periklanan bisnis ke bisnis, periklanan politik, periklanan direktori, periklanan respon
2

langsung, periklanan pelayanan masyarakat, dan periklanan advokasi (Lee dan
Johnson, 2007:3).
2.3 Etika
2.3.1 Pengertian Etika
Pujiyanto (1996: 29) menyatakan “etika merupakan cabang filsafat yang
mempelajari bagaimana manusia harus bertingkah laku”. Etika sering juga diartikan
sebagai moral.Etika lebih ditujukan pada suatu sistem pengkajian, suatu sudut
pandangan yang dalam Islam lebih dikenal Ilmu Akhlak (Tim penyusun, 2000: 3.2).
Dalam kehidupan, kita harus selalu menjunjung tinggi etika. Baik dalam
hal apapun, apalagi dalam hal membuat iklan yang dilihat dan bisa mempengaruhi
banyak orang. Iklan tersebut bisa menghasilkan dampak yang buruk jika tidak
diimbangi dengan etika. Padahal, negara Indonesia adalah negara yang menjunjung

tinggi etika.
2.3.2 Pengertian Etika Komunikasi
Simorangkir (Pujiyanto, 1996: 29) menyatakan dalam pandangan
komunikasi bisnis, bahwa etika adalah sebagai usaha yang sistematis dengan
menggunakan rasio untuk menafsirkan pengalaman moralindividual dan sosial,
sehingga dapat menetapkan aturan untuk mengendalikan perilaku manusia serta nilainilai yang berbobot untuk dijadikan sasaran dalam hidup.
Etika komunikasi mencoba mencari kriteria untuk mengadakan penilaian
etis terhadap perilaku komunikator dan perilaku komunikan dalam berkomunikasi
(Tim penyusun, 2000: 3.23)
Dalam membuat iklan, desainer pasti berkomunikasi dengan calon
konsumen, Maka selain memperhatikan etika dalam membuat iklan, kita perlu
memperhatikan etika kita dalam berkomunikasi dengan calon konsumen.
2.3.3 Etika Iklan
3

Pembahasan tentang aspek-aspek etis dari iklan dapat dikelompokkan
menurut sejumlah karakteristik yaitu pengaruh sosial, pembentukan keinginan dalam
diri konsumen, dan pengaruhnya pada keyakinan konsumen (Velasquez, 2005: 336).
Pengaruh sosial iklan sangatlah kuat. Iklan dapat memberi contoh baik
dan buruk kepada masyarakat. Fatalnya, jika contoh buruk pada iklan ditiru oleh anak

kecil. Hal itu bisa merusak moral anak tersebut.
Namun sebaliknya, etika iklan yang baik juga mampu mempengaruhi
konsumen. Mereka bisa saja tertarik dengan produk yang ditawarkan dan ingin
menikmati produk tersebut.
Etika iklan yang baik juga bisa mempengaruhi keyakinan masyarakat
dengan kuat. Maka dari itu, peran memperhatikan etika iklan sangat penting untuk
konsumen maupun produsen.
2.4 Pengertian Estetis
Estetis artinya mengenai keindahan, menyangkut apresiasi keindahan
(alam, seni, dan sastra), mempunyai penilaian terhadap keindahan (KBBI offline
v11).
Salah satu kriteria iklan yang baik adalah iklan yang enak dipandang.
Karena pada dasarnya manusia itu menyukai hal-hal yang indah. Hal terkecil yang
membuktikan bahwa manusia menyukai hal-hal yang indah adalah mereka suka
menghias diri/ berdandan, menata rumah, menata halaman agar tampakindah, dan
lain-lain. Sama halnya dalam menikmati iklan, seseorang akan tertaik jika iklan itu
indah, sebaliknya seseorang akan tidak suka jika iklan tersebut jelek. Dalam
membuat iklan, desainer harus mampu menciptakan kesan keindahan dalam iklan
tersebut. Banyak aspek yang bisa mempengaruhi keindaha itu. Contohnya
memperhatikan warna, susunan kata, tipografi, background yang digunakan dan

masih banyak aspek lainnya.

4

2.5 Komunikasi
2.5.1 Pengertian Komunikasi
Istilah komunikasi berasal dari bahasa Latin Communis yang artinya
membertitahukan, berpartisipasi, menjadikan milik bersama. Jadi komunikasi
mengandung maksud memberitahukan dan menyebarkan informasi, berita, pesan,
ide-ide, nilai-nilai untuk menggugah partisipasi agar hal-hal yang memberitahukan itu
menjadi milik bersama (Pujiyanto, 19964-5).
Sedangkan menurut Setiadi (2008: 239) komunikasi adalah proses dimana
seorang individu (komunikator) mengoperkan perangsang (biasanya lambanglambang bahasa) untuk merubah tingkah laku individu-individu yang lain
(komunikan).
2.5.2 Pentingnya Komunikasi
Komunikasi sangat penting bagi kehidupan manusia. Melalui komunikasi
manusia berinteraksi dengan manusia lain. Komunikasi juga merupakan kebutuhan
dasar manusia untuk membentuk dirinya dan mengembangkan kepribadiannya (Tim
penyusun, 2000: 4.19).
Komunikasi juga dapat digunakan sebagai pengingat bagi konsumen

mengenai keberadaan produk, yang pada masa lalu pernah dilakukan transaksi pada
produk itu. Konsumen diingatkan bahwa produk yang dulu itu ada,sekarang juga ada
dan tersedia di pasar (Setiadi, N. J, 2008: 235).
Karena komunikasi sangatlah penting, iklan harus mampu berkomunikasi
dengan calon pembeli tanpa melupakan etika dan esetika iklan. Iklan yang baik harus
bisa menyampaikan informasi dengan benar. Jika komunikasi yang dilakukan iklan
tersebut berhasil, hal itu berdampak pada calon konsumen yang tertarik dengan
produk yang ditawarkan.
2.6 Dampak iklan yang salah
5

Iklan yang tidak memperhatikan etika dan melupakan estetika bisa
menimbulkan dampak yang buruk, yang pertama adalah komsumen tidak tertarik
bahkan tidak ingin menggunakan produk tersebut, yang kedua citra yang ditimbulkan
dari produk/perusahaan itu menjadi buruk.
Ada juga beberapa konsumen yang bertekad tidak akan membeli suatu
produk karena merek menganggap produk itu tidak penting. Maka untuk mengatasi
hal itu, desainer harus pandai-pandai membujuk masyarakat melalui pembuatan iklan
tersebut. Karena jika konsumen tertarik dengan iklan, mereka memiliki rasa
penasaran terhadap produk itu dan mencoba membeli/menggunakan produk tersebut.


BAB III. PENUTUP
6

3.1 Kesimpulan
Dalam membuat iklan desainer perlu memperhatikan etika dan estetika
iklan tersebut. Etika perlu diperhatikan untuk melindungi nama perusahaan,
melindungi moral masyarakat. Karena kita tahu bahawa dampak iklan sangatlah besar
dalam mempersuasi calon konsumen. Namun kita tidak boleh melupakan estetika.
Dalam membuat iklan, estetita juga merupakan hal yang penting. Karena iklan akan
berhasil jika konsumen tertarik dan menggunakan produk itu. Iklan yang indah akan
menarik konsumen.
Dampak yang terjadi bila desainer memperhatikan etika dan estetika
periklanan adalah berhasilnya iklan tersebut. Banyak calon konsumen yang tertarik
dan peduli akan produk yang dihasilkan. Sebaliknya jika iklan itu tidak
memperhatikan etika dan estetika periklanan, iklan tersebut bisa jadi malah merusak
moral masyarakat dan calon konsumen tidak tertarik akan produk yang ditawarkan.
3.2 Saran
Makalah ini memiliki saran sebagai berikut:
1. Kepada desainer, diharapkan dapat membuat iklan tanpa melupakan etika dan
estetika dalam mebuat iklan tersebut.
2. Kepada mahasiswa, diharapkan makalah ini memberi motivasi untuk terus belajar
dan mendalami tentang etika dan estetika periklanan

7

DAFTAR RUJUKAN
KBBI. Tanpa tahun. Kamus Besar Bahasa Indonesia Offline v1.1.
Lee, M. & Johnson, C. 2007. Prinsip-Prinsip Pokok Periklanan dalam Perspektif
Global. Jakarta: Kencana.
McQuail, Denis. 1987. Mass Communication Theory, Second Edition. Jakarta:
Penerbit Erlangga.
Pujiyanto. 1996. Etika Rancangan Periklanan dalam Pangsa Pasar. Jakarta :
Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Malang.
Setiadi, N. J. 2008. PERILAKU KONSUMEN: Konsep dan Implikasi untuk
Strategi dan Penelitian Pemasaran. Jakarta : Kencana Prenada Media
Group.
Sudiana, Dendi. 1986. Komunikasi Periklanan Cetak. Bandung: Remadja Karya
CV.
Sumarno & Karimah, K.E. & Damayani, N.A.2000. Filsafat dan Etika
Komunikasi.Jakarta : Universitas Terbuka.
Velasquez, M.G. 2005. ETIKA BISNIS: Konsep dan Kasus Edisi 5. Yogyakarta :
ANDI.

8