SIFAT DAN HAKIKAT NEGARA kesatuan

Sifat dan Hakekat Negara
Sifat Negara merupakan suatu keadaan dimana hal tersebut dimiliki agar dapat
menjadikannya suatu Negara yang bertujuan. Sifat-sifat tersebut umumnya
mengikat bagi setiap warga negaranya dan menjadi suatu identitas bagi Negara
tersebut. Sifat suatu Negara terkadang tidaklah sama dengan Negara lainnya, ini
tergantung pada landasan ideologi Negara masing-masing. Namun ada juga
beberapa sifat Negara yang bersifat umum dan dimiliki oleh semua Negara, yaitu:
a. Sifat memaksa
Negara merupakan suatu badan yang mempunyai kekuasaan terhadap warga
negaranya, hal ini bersifat mutlak dan memaksa.
b. Sifat monopoli
Negara dengan kekuasaannya tersebut mempunyai hak atas kekayaan alam yang
terkandung di dalamnya, hal ini menjadi sesuatu yang menjadi landasan untuk
menguasai sepenuhnya kekayaan alam yang terkandung di dalam wilayah Negara
tersebut.
c. Sifat mencakup semua
Kekuasaan Negara merupakan kekuasaan yang mengikat bagi seluruh warga
negaranya. Tidak ada satu orang pun yang menjadi pengecualian di hadapan suatu
Negara. Tidak hanya mengikat suatu golongan atau suatu adat budaya saja, tetapi
mengikat secara keseluruhan masyarakat yang termasuk kedalam warga
negaranya.

d. Sifat menentukan
Negara memiliki kekuasaan untuk menentukan sikap-sikap untuk menjaga stabilitas
Negara itu. Sifat menentukan juga membuat Negara dapat menentukan secara
unilateral dan dapat pula menuntut bahwa semua orang yang ada di dalam wilayah
suatu Negara (kecuali orang asing) menjadi anggota politik Negara.
Hakikat Negara merupakan salah satu dari bentuk perwujudan dari sifat-sifat
Negara yang telah dijelaskan di atas. Ada beberapa teori tentang hakekat Negara,
diantaranya:
a. Teori Sosiologis
Manusia merupakan mahluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri, kebutuhan antar
individu tersebut membentuk suatu masyarakat. Di dalam ruang lingkup

masyarakat terdapat banyak kepentingan individu yang saling berkaitan satu sama
lain dan tidak jarang pula saling bertentangan. Maka manusia harus dapat
beradaptasi dengan baik untuk menyesuaikan kepentingan-kepentingannya agar
dapat hidup dengan rukun.

b. Teori Yuridis
1. Patriarchaal
Teori yang menganut asas kekeluargaan, dimana terdapat satu orang yang

bijaksana dan kuat yang dijadikan sebagai kepala keluarga.
2. Patriamonial
Raja mempunyai hak sepenuhnya atas daerah kekuasaannya, dan setiap orang
yang berada di wilayah tersebut haru tunduj terhadap raja tersebut.
3. Pejanjian
Raja mengadakan perjanjian dengan masyarakatnya untuk melindungi hak-hak
masyarakat itu, dan jika hal tersebut tidak dilakukan maka masyarakat dapat
meminta pertanggung jawaban raja.
Negara adalah suatu wilayah di permukaan bumi yang kekuasaannya baik politik,
militer, ekonomi, sosial maupun budayanya diatur oleh pemerintahan yang berada
di wilayah tersebut.
Negara adalah pengorganisasian masyarakat yang mempunyai rakyat dalam suatu
wilayah tersebut, dengan sejumlah orang yang menerima keberadaan organisasi
ini. Syarat lain keberadaan negara adalah adanya suatu wilayah tertentu tempat
negara itu berada. Hal lain adalah apa yang disebut sebagai kedaulatan, yakni
bahwa negara diakui oleh warganya sebagai pemegang kekuasaan tertinggi atas
diri mereka pada wilayah tempat negara itu berada.
Pengertian Negara menurut para ahli:
1.Georg Jellinek
Negara adalah organisasi kekuasaan dari sekelompok manusia yang telah

berkediaman di wilayah tertentu.
2.Georg Wilhelm Friedrich Hegel

Negara merupakan organisasi kesusilaan yang muncul sebagai sintesis dari
kemerdekaan individual dan kemerdekaan universal
3.Roelof Krannenburg
Negara adalah suatu organisasi yang timbul karena kehendak dari suatu golongan
atau bangsanya sendiri.
4.Roger H. Soltau
Negara adalah alat atau wewenang yang mengatur atau mengendalikan persoalan
bersama atas nama masyarakat.
5.Prof. R. Djokosoetono
Negara adalah suatu organisasi manusia atau kumpulan manusia yang berada di
bawah suatu pemerintahan yang sama.
6.Prof. Mr. Soenarko
Negara ialah organisasi manyarakat yang mempunyai daerah tertentu, dimana
kekuasaan negara berlaku sepenuhnya sebagai sebuah kedaulatan.
7.Aristoteles
Negara adalah perpaduan beberapa keluarga mencakupi beberapa desa, hingga
pada akhirnya dapat berdiri sendiri sepenuhnya, dengan tujuan kesenangan dan

kehormatan bersama.
Hakekat Bangsa
Bangsa (nation) atau nasional, nasionalitas atau kebangsaan, nasionalisme atau
paham kebangsaan, semua istilah tersebut dalam kajian sejarah terbukti
mengandung konsep-konsep yang sulit dirumuskan, sehingga para pakar di bidang
Politik, Sosiologi, dan Antropologi pun sering tidak sependapat mengenai makna
istilah-istilah tersebut. Selain istilah bangsa, dalam bahasa Indonesia, kita juga
menggunakan istilah nasional, nasionalisme yang diturunkan dari kata asing
“nation” yang bersinonim dengan kata bangsa. Tidak ada rumusan ilmiah yang bisa
dirancang untuk mendefinisikan istilah bangsa secara objektif, tetapi fenomena
kebangsaan tetap aktual hingga saat ini.
Dalam kamus ilmu Politik dijumpai istilah bangsa, yaitu “natie” dan “nation”, artinya
masyarakat yang bentuknya diwujudkan oleh sejarah yang memiliki unsur sebagai
berikut :
1. Satu kesatuan bahasa ;

2. Satu kesatuan daerah ;
3. Satu kesatuan ekonomi ;
4. Satu Kesatuan hubungan ekonomi ;
5. Satu kesatuan jiwa yang terlukis dalam kesatuan budaya.


FUNGSI DAN TUJUAN NEGARA

a.

b.

c.
d.

Setiap negara mempunyai fungsi yang berhubungan erat dengan tujuan
dibentuknya negara tersebut. Untuk itu hal yang harus dilakukan negara adalah
sebagai berikut :
Melaksanakan ketertiban (law and order) untuk mencapai tujuan bersama dan
mencegah bentrokan-bentrokaan dalam masyarakat. Dalam hal ini negar bertindak
sebagai stabilitator.
Mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya. Pada masa sekarang,
fungsi ini dianggap sangat penting terutama bagi negara-negara baru atau yang
sedang berkembang.
Mengusahakan pertahanan untuk menjaga kemungkinan serangan dari

luar, negara harus dilengkapi dengan alat-alat pertahanan yang kuat dan canggih.
Menegakkan keadilan yang dilaksanakan melalui badan-badan peradilan.

TUJUAN NEGARA.
Setiap negara yang berdiri pasti mempunyai tujuan tertentu. Dimana tujuan
dari negara yan gstu dengan yang lain adalah berbeda-beda. Hal ini disebabkan
oleh penguasa negara yang sedang memerintah. Sebab negara berdiri bertujuan
untuk mencapai kebahagiaan bersama semua orang yang masuk dalam organisasi
negar tersebut.
Adapun tujuan negara bermacam-macam antara lain :
a.
Untuk memperluas kekuasaan
Ajaran negara kekuasaan menyatakan bahwa kekuasaan berarti kebenaran, dan
dengan bertambahnya kekuasaan berarti akan bertambahnya kemajuan di
lapangan lain. Negara kekuasaan menghendaki agar negaranya menjaadi besar dan
jaya. Untuk mencapai tujuannya maka rakyat dijaadikan alat untuk perluasan,
kepentingan orang perseorangan ada di bawah kepentingan bangsa dan negara.
b.
Untuk menyelenggarakan ketertiban hukum
Negara bertujuan menyelenggarakan ketertiban hukum segala kekuasaan dari alatalat pemerintahan berdasarkan atas hukum, semua orang harus tinduk kepada

hukum, sebab hukumlah yang berkuasa dalam negara tersebut.
c.
Untuk mencapai kesejahteraan umum
Negara bertujuan ingin mewujudkan kesejahteraan umum. Negara dipandang
sebagai alat yang dibentuk manusia untuk mencapai tujuan bersama, yakni suatu

tatanan masyarakat yan gdidalamnya ada kebahagiaan, kemakmuran dan keadilan
sosial bagi seluruh rakyat negara itu.
Beberapa teori tentang tujuan negara adalah sebagai berikut :
Teori Fasisme
Fasisme berasal dari kata Fascio yang berarti kelompok. Kelompok ini menamakan
dirinya Fascio de combattimento yang artinya barisan tempur. Dalam Undangundang dasar, negara fasis harus diciptakan suatu kesatuan kehendak di lapangan
kesusilaan, politik, dan ekonomi. Rakyat harus memiliki ideologi negar sedalamdalamnya untuk menjelma sebagai bangsa fasis. Pemimpin negaralah yang
menentukan tujuan negara serta mengendalikan cita-cita dan tujuan negara
sentralistik. Tujuan negara fasis adalah ”Imperium Dunia” pemimpin bercita-cita
untuk mempersatukan semua bangsa di dunia menjaadi satu tenaga atau kekuatan
bersama.
Beberapa negar di dunia yang pernah menerapkan fasisme antara lain Italia
semasa dipimpin oleh Benito Mussolini, Jerman semasa Adolf Hittler, Jepang semasa
Pra Perang Dunia II dibawah kekuasaan Tenno Heiko.

b.
Teori Individualisme
Teori ini muncul di tengah-tengah peradaban reformasi barat, kurang lebih pada
abad XVII dan XVIII. Teori ini muncul sebagai anti klimaks dari penguasa monarki
absolut. Mereka berkeinginan mendapatkan liberte, egalite, dan fraternite. Mereka
juga
membanggakan
pemikiran-pemikiran
rasionalisme
dan
humanisme
sebagai buah dari revolusi Perancis dan revolusi industri.
Individualisme atau liberalisme dalam arti luaas dapat dikatakan sebagai usaha
perjuangan menuju kebebasan. Dalam bidang ekonomi liberalisme baru muncul di
abad XIX dipelopori oleh Adam Smith.
Dalam pandangan individualisme negar tidak boleh campur tangan dalam urusan
pribaaadi. Ekonomi, dan angama
warganya. Tujuan negara hanya berfungsi
sebagai penjaga malam, yaitu sekedar menjaga keamanan dan ketertiban individu
serta menjamin kebebasan seluas-luasnya dalam memperjuangkan kehidupannya.

Teori ini banyak diterapkan di sebagian besar negara-negara Eropa dan Amerika.
c.
Teori Sosialisme
Kelahiran sosialisme terkait erat dengan keebradaan kapitalisme yang sudah sangat
eksploitatif. Sosialisme menentang kemutlakan milik perseorangan dan menyokong
pemakaian milik tersebut untuk kesejahteraan umum. Perkembangan sosialisme
muncul di daratan Eropa setelah revolusi industri, guna menghindari penghisapan
ekonomi oleh segelintir orang (kaum kapitalis).
Dalam perkembangan lebih lanjut, sosialisme diamnfaatan secara politis oleh
gerakan-gerakan revolusioner. Tokoh-tokohnya yang terkenal adalah Karl Marx ,
Lenin dan Stalin. Paham ini berkembang di Eropa Timur, pada umumnya dengan Uni
Soviet (sekarang telah bubar) sebagai kiblatnya. Sosialisme dengan banyaknya
muatan politik berubah bentuk menjadi komunisme. Menurut teori sosialisme
negara mempunyai hak campur tangan dalam berbagai segi kehidupan masyarakat.
a.

Hal ini dilakukan demi tercapainya tujuan negara yaitu memberikan kebahagiaan
yang sebesar-besarnya dan merata bagi setiap anggota masyarakat.
d.
Teori Integralistik

Paham integralistik ingin menggabungkan kemauan rakyat dan penguasa (negara)
kebersamaan. Alasannya, paham dan anggota-anggotanya saling terkait sehingga
membentuk satu kesatuan yang organis. Teori ini dipeloposri oleh B. De Spinoza,
Adam Miller dan Hegel.
Gagasan paham integralistik di Indonesia pertama kali dikemukakan oleh Dr.
Soepomo pada sidang BPUPKI tahun 1945. Menurut Soepomo paham integralistik
merupakan aliran pemikiran yang paling sesuai dengan karakteristik bangsa
Indonesia yang bersifat kekeluargaan (paguyuban). Dengan demikian semangat
kekeluargaan dan kebersamaan ini merupakan ciri integralistik Indonesia. Gagasan
Soepomi ini kemudian menjadi dasar terbentuknya tujuan negara RI .

SEMANGAT KEBANGSAAN, NASIONALISME DAN PATRIOTISME DALAM
KEHIDUPAN BERMASYARAKAT, BERBANGSA DAN BERNEGARA.
Makna Semangat kebangsaan
Nasionalisme adalah perasaan satu keturunan, senasib, sejiwa dengan
bangsa dan tanah airnya. Nasionalisme yang dapat menimbulkan perasaan cinta
kepada tanah air disebut patriotisme.
Nasionalisme dibedakan menajdi dua yaitu :
a. Nasionalisme dalam arti luas yaitu perasaan cinti / bangga terhadap tanah air dan
bangsanya dengan tidak memandang bangsa lain lebih rendah derajatnya.

b. Nasionalisme dalam arti sempit yaitu perasaan cinta/bangga terhadap tanah air
dan bangsanya secara berlebihan dengan memandang bangsa lain lebih rendah
derajatnya.
Nasionalisme Indonesia adalah nasionalisme yang berdasarkan Pancasila
yang selalu menempatkan kepentingan bangsa dan negar di atas kepentingan
pribadi dan golongan. Nasionalisme Indonesia adalah perasaan bangga/cinta
terhadap bangsa dan tanah airnya dengan tidak memandang bangsa lain lebih
rendah derajatnya. Dalam membina nasionalisme harus dihindarkan paham
kesukuan chauvinisme, ekstrimisme, kedaulatan yang sempit. Pembinaan
nasionalisme juga perlu diperhatikan paham kebangsaan yan gmengandung
penegrtian persatuan dan kesatuan Indonesia, artinya persatuan bangsa yang
mendiami wilayah Indonesia.
Patriotisme berasal dari kata patriot yang berati pecinta/pembela tanah air.
Patriotisme diartikan sebaga isemangat/jiwa cinta tanah air yang berupa sikap rela
berkorban untuk kejayaan dan kemakmuran bangsanya. Patriotisme tidak hanya
cinta kepada tanah air saja, tapi juga cinta bangsa dan negara. Kecintaan terhadap
tanah air tidak hanya ditampilkan saat bangsa Indonesia terjajah, tetapi juga
diwujudkan dalam mengisi kemerdekaan.
Ciri-ciri patriotisme :

a.
b.
c.

Cinta tanah air
Rela berkorban untuk kepentingan nusa dan bangsa
Menempatkan persatuan, kesatuan dan keselamatan bansga dan negara di atas
kepentingan pribaadi dan golongan
d.
Bersifat pembaharuan
e.
Tidak kenal meneyrah
f.
Bangga sebagai bangsa Indoensia.
Nasionalisme dan patriotisme sangat penting bagi kelestarian kehidupan bangsa
Indonesia. Hal ini mengingat kondisi :
a.
Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang majemuk atau keanekaragaman
dalam suku, ras, golongan, agama, budaya dan wilayah.
b.
Alam Indonesia, dimana kepualauan nusantara terletak pada posisi silang yang
dapat mengandung kerawanan bahaya dari negara lain.
c.
Adanya bahaya disintegrasi (perpecahan bangsa) dan gerakan separatisme
(gerakan untuk memisahkan diri dari suatu bangsa), apabila pemerintah tidak
bersikap bijaksana.
Semangat kebangsaan dapat diwujudkan dengan adanya sikap patriotisme dan
nasionalisme dalam kehidupan sehari-hari. Warga negar yang emmiliki
semangat kebansgaan yang tinggi akan memiliki nasionalisme dan patriotisme
yang tinggi pula.
2.

a.

b.

c.

d.

Perwujudan Nasionalisme dalam Kehidupan
Perwujudan nasionalisme dan patriotisme bagi bangsa Indonesia dapat dilihat
dari perjalanan sejarah bangsa Indonesia antara lain :
Sebelum Masa Kebangkitan Nasional
Perjuangan bangsa Indonesia untuk membela tanah air atau jiwa patriotisme
sebelum kebangkitan nasional, masih bersifat kedaerahan, tergantung pada
pemimpin, belum terorganisir dan tujuan perjuangan belum jelas.
Masa Kebangkitan Nasional
Perjuangan bangsa Indoensia tidak lagi bersifat kedaerahan, tapi bersifat nasional.
Perjuangan dilakukan dengan cara organisasi modern, dimana sejak berdirinya Budi
Utomo merupakan titik awal kesadaran nasionalisme. Masa ini disebut angkata
nperintis, sebab disamping merintis kesadaran nasional juga merintis berdirinya
organisasi.
Masa sumpah pemuda
Sumpah pemuda merupakan tonggak sejarah bagi perjuangan bangsa Indonesia.
Yang jelas dan tegas dalam menuntut kemerdekaan bagi bngsa Indonesia. Sumpah
pemuda mengandung nilai yang sangat tinggi yaitu nilai persatuan dan kesatuan
yan gmerupakan modal perjuangan untuk mencapai kemerdekaan. Masa ini d sebut
angkatan penegas, sebab angkatan inilah yang menegaskan pentingnya persatuan
dan kesatuan bangsa dalam berjuang mencapai kemerdekaan.
Masa proklamsi kemerdekaan

Proklamasi kemerdekaan merupakan titik kulminasi (puncak) perjuangan bangsa
Indoensia, juga merupakan wujud perjuangan yan gberdasarkan persatuan
Indonesia. Oleh karena itu, semangat kebangsaan, semangat persatuan dan
kesatuan bangsa yang mengantarkan Indoensis mencapai tonggak sejarah yang
paling fundamental harus kita jaga dan kita pertahankan. Proklamasi kemerdekaan
merupakan jembatan emas yan gakan mengantarkan bangsa Indoensia menuju
cita-cita nasional yaitu masyarakat yang merdeka, berdaulat, adil dan makmur.
Perwujudan semangat kebangsaan dan patriotisme yang berupa sika prela
berkorban untuk kepentingan tanah air, bangsa dan negara sebagai tempat hidup
dan kehidupan dengan segala apa yan gdimiliki, akan memperkuat pertahanan dan
keamanan nasional, proklamasi kemerdekan yan gdicita-citakan telah terwujud,
berkas perjuangan dan pengorbanan para pahlawan. Maka kita harus dapat mengisi
kemerdekaan ini dengan membangun berbagai macam bidang agar dapat
mempercepat tercapainya tujuan bangsa Indonesia.
Guna mencapai tujuan bangsa diharapkan peran serta seluruh bangsa dalam
membangun negara, karena kita sebagian besar tidak mengalami peristiwa
perjuangan kemerdekaan, maka perlunya dipahami, dimenegrti akan arti
perjuangan para pejuang, niscaya tujuan negara yang diidam-idamkan akan segera
terwujud.
3. Perwujudan Patriotisme dan Nasionalisme dalam kehidupan
Sikap patriotisme dan nasionalisme dapat diwujudkan dalam berbagai
lingkungan kehidupan :

a.

Lingkungan keluarga
Jiwa dan semangat patriotisme dapat ditanamkan dan dimulai di lingkungan
keluarga, misalnya kita harus selalu berbuat bai kdi lingkungan kita untuk menjaga
nama baik keluarga, meelstarikan ketenttraman keluarga, emmbantu meringankan
beban keluarga.
b.
Lingkungan sekolah
Berbagai macam tingkah laku atau kegiatan yang mengacu pada nilai kesopanan
dan kebaikan, baik terhadap guru, karyawan maupun teman, mengikuti upacar
dengan tertib.
Menajdi anggota OSIS, menjaga nama baik sekolah, menjadi team olah raga,
menghidnari tawuran pelajar, menjaga kebersihan dan ketertiban sekolah dan lain
sebagainya.
c.
Lingkungan masyarakat
Sikap patriotisme di masyarakat dapat ditumbuhkan dan dilaksanakan melalui
menjaga keamanan lingkungan, menaikkan bendera di depan rumah pada hari
besar nasional, membersihkan lignkungan, aktif dalam kegiatan desa dan ikut
membela negara bila diperlukan.