PENGARUH REFERENCE GROUP TERHADAP KEPUTU

PENGARUH REFERENCE GROUP TERHADAP
KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK BERMEREK
(Studi Pada Komunitas Pengguna Kamera DSLR Merek Nikon dan Canon)
Widya Rizka Arfy
rizkaarfy@yahoo.com
Ilhamuddin
ilham@ub.ac.id
Program Studi Psikologi, Universitas Brawijaya Malang
ABSTRACT
This study was aimed to determine three effects of reference group on purchasing
decisions DSLR camera brand Nikon and Canon in photography community in Malang
City. The subjects of this study were 100 people consist of members of the
photographers community, photography lovers, and press agencies in Malang City.
Sampling technique that was used is purposive sampling. Variable reference group and
purchasing decisions were measured with Likert scale that had been through a process
of expert judgment and try out test. The data analysis was using simple regression test
by comparing t value to see each value of the three types of reference group influence
on purchasing decisions of Nikon and Canon DSLR Camera. The result showed that
three types of reference group influences gave impact on purchasing decisions of Nikon
and Canon DSLR Camera partially, normative influence has the greatest effect,
followed by informative influence. Value-expressive influence has the smallest effect

on purchasing decisions of Nikon and Canon DSLR Camera.
Keyword: reference group, purchase decision, camera DSLR
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketiga pengaruh dari reference group
terhadap keputusan pembelian Kamera DSLR merek Nikon dan Canon pada komunitas
fotografi di Kota Malang. Sampel dalam penelitian ini adalah anggota komunitas
fotografer, pecinta fotografi, dan lembaga pers di Kota Malang sejumlah 100 orang.
Teknik pengambilan data yang digunakan adalah purposive sampling. Variabel
reference group dan keputusan pembelian diukur menggunakan skala likert yang telah
melalui proses expert judgement dan uji try out. Analisis yang digunakan adalah uji
regresi sederhana dengan membandingkan nilai t untuk melihat nilai masing-masing
ketiga jenis pengaruh reference group terhadap keputusan pembelian kamera DSLR
merek Nikon dan Canon. Hasilnya, ketiga pengaruh reference group berpengaruh
terhadap keputusan pembelian Kamera DSLR Nikon/Canon secara parsial, pengaruh
normatif memiliki pengaruh terbesar, diikuti oleh pengaruh informatif dan terakhir
pengaruh nilai-ekspresif memiliki pengaruh terkecil terhadap keputusan pembelian
Kamera DSLR Nikon/Canon.
Kata kunci: reference group, keputusan pembelian, kamera DSLR

LATAR BELAKANG

Perkembangan teknologi dan seni telah banyak mengubahgaya hidup
masyarakat di Indonesia diantaranya dalam dunia fotografi. Di Indonesia fotografi
berkembang pesat secara positif dan bahkan telah menjadi lifestyle. Hal tersebut
ditandai dengan meningkatnya komunitas fotografi yang terdaftar secara online yakni
sebanyak 44 komunitas dan tersebar di seluruh Indonesia (Poetrafoto, 2011).
Meningkatnya kualitas kamera DSLR dinilai memberikan dampak pada sebagian
masyarakat, terutama para fotografer profesional dan komunitas pecinta fotografi.
Dampak yang begitu nyata tampak dari melonjaknya angka penjualan kamera,
menjamurnya komunitas fotografer dan pecinta fotografi.
Peningkatan penjualan dan konsumsi kamera DSLR dapat dipengaruhi oleh
beberapa faktor. Kotler (2003) menjelaskannya sebagai pengaruh dalam keputusan
membeli, yaitu; (1) kebudayaan yang terdiri dari: budaya, sub budaya dan kelas sosial,
(2) sosial yang terdiri dari: kelompok acuan, keluarga, peran dan status, (3) personal
yang terdiri dari: usia dan siklus hidup, pekerjaan,keadaan ekonomi, gaya hidup,
kepribadian dan konsep diri, (4) psikologi yang terdiri dari: motivasi, persepsi, proses
belajar, kepercayaandan sikap.
Dari faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian diatas terdapat
faktor reference group (kelompok acuan). Pada hakikatnya, individu bergabung dengan
sebuah grup atau kelompok referensi untuk tiga alasan: (1) untuk mendapatkan
pengetahuan yang berharga; (2) untuk mendapatkan penghargaan atau menghindari

hukuman; dan (3) untuk mendapatkan makna yang digunakan untuk membangun,
memodifikasi, atau memelihara konsep pribadi mereka (Peter & Olson, 2000). Sasaran
tersebut mencerminkan tiga jenis pengaruh yang diberikan oleh kelompok acuan;
informasional, utilitarian, dan nilai-ekspresi.

TINJAUAN PUSTAKA
Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan yang dilakukan individu,
kelompok atau organisasi yang berhubungan dengan proses pengambilan keputusan
dalam mendapatkan, menggunakan barang-barang atau jasa ekonomis yang dapat
dipengaruhi oleh lingkungan (Swastha, 2003). Menurut American Marketing
Association perilaku konsumen adalah interaksi dinamis antar pengaruh kognisi,
perilaku dan kejadian di sekitar kita dimana manusia melakukan aspek pertukaran
dalam kehidupan mereka (Amirullah, 2002).
Perilaku konsumen mempelajari bagaimana individu, kelompok dan organisasi
memilih, membeli, memakai serta memanfaatkan barang, jasa, gagasan, atau

pengalaman dalam rangka memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Perilaku
konsumen akan menentukkan proses pengambilan keputusan dalam pembelian mereka,
proses tersebut merupakan sebuah pendekatan penyesuaian masalah yang terdiri dari

lima tahap yang dilakukan konsumen, kelima tahap tersebut adalah pengenalan masalah,
pencarian informasi, penilaian alternatif, membuat keputusan, dan perilaku pasca
pembelian (Kotler, 2004). Perilaku konsumen secara umum dipengaruhi oleh faktorfaktor utama kebudayaan, sosial, pribadi, dan psikologis (Kotler, 2001).
Reference Group
Reference group adalah setiap orang atau kelompok yang dianggap sebagai
dasar perbandingan (atau rujukan) bagi seseorang dalam membentuk nilai-nilai dan
sikap umum atau khusus, atau pedoman khusus bagi perilaku (Schiffman & Kanuk,
2008). Sedangkan menurut Dharmmesta dan Handoko (2008), reference group adalah
kelompok sosial yang menjadi ukuran seseorang untuk membentuk kepribadian dan
perilakunya.

Penelitian ini mengacu pada konsep yang dikembangkan oleh Park dan Lessig
(1977) yang menjelaskan tiga jenis pengaruh reference group; (1) pengaruh utilitarian;
(2) pengaruh nilai-ekspresif; dan (3) pengaruh informasi.
a. Pengaruh Utilitarian (Normatif)
Pengaruh utilitarian pada perilaku konsumen, afeksi serta kognisi, muncul
ketika reference group memilikikontrol atas imbalan atau hukuman yang
penting.Pengaruh reference group dapat diekspresikan melalui tekanan untuk
tunduk pada norma kelompok. Tekanan konformitas menjadi potensial bila ada
motivasi positif untuk mempertahankan identitas kelompok melalui kepatuhan

dan motivasi dari ancaman hukuman kelompok.
b. Pengaruh Nilai Ekspresif
Pengaruh nilai-ekspresif yaitu situasi dimana kebutuhan akan hubungan
psikologis dengan suatu kelompok tampak jelas dengan penerimaan norma,
nilai, atau perilaku kelompok tersebut dan respon penyesuaian diri terhadap
kelompok terkait.
c. Pengaruh Informasi
Fungsi pengaruh informasi membantu konsumen untuk saling memberikan
masukan mengenai sifat-sifat yang dimiliki oleh suatu produk sebelum
konsumen lain mengkonsumsinya atau membeli.
Keputusan Pembelian
Pengambilan keputusan pembelian pada dasarnya merupakan proses pemecahan
masalah. Schiffman dan Kanuk (2004) mendefinisikan keputusan pembelian sebagai
pemilihan suatu tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif. Lebih lanjut, menurut
Kotler (2007) menyatakan bahwa keputusan pembelian sebagai preferensi yang

dibentuk oleh pelanggan atas merek-merek yang ada di dalam kumpulan pilihan. Peter
& Olson (2004) menunjukkan bahwa keputusan konsumen berorientasi pada target dan
konsumen perlu untuk membuat pilihan mengenai keputusan yang berbeda selama
proses pemecahan masalah.

Penelitian ini mengacu pada konsep yang disarankan oleh Hawkins dkk yang
membagi keputusan pembelian menjadi tiga dimensi; (1) pemilihan produk; (2)
pemilihan merek; dan (3) pemilihan toko (Yi Lin, 2012). Pemilihan produk dijelaskan
sebagai pilihan target produk selama proses konsumsi, pemilihan merek merupakan
kegiatan memilih beberapa merek yang tersedia selama proses konsumsi, dan pemilihan
toko dijelaskan sebagai tempat tertentu yang akan dituju untuk melakukan pembelian.
Produk Bermerek
Produk merupakan segala sesuatu yang dihasilkan oleh perusahaan meliputi
barang dan jasa. Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk
diperhatikan, dimiliki, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan
atau kebutuhan (Kotler & Amstrong, 2001). Menurut Aaker dan Joachimstahler produk
meliputi karakteristik cakupan fungsi produk, atribut produk, kualitas atau nilai-nilai,
kegunaan serta manfaat fungsional (Farrinadewi, 2008).
Merek dapat diartikan sebagai konsistensi produsen dalam memberikan
keistimewaan, manfaat dan jasa tertentu kepada para konsumennya. Namun menurut
Kotler (2002) merek bermakna lebih dari sekedar simbol. Merek membantu konsumen
untuk mengidentifikasi produk yang mungkin menguntungkan mereka. Merek juga
menyampaikan beberapa hal mengenai kualitas produk kepada pembeli. Pembeli yang
selalu membeli produk dengan merek yang sama mengetahui bahwa mereka akan
mendapatkan fitur, manfaat, dan kualitas yang sama setiap kalinya (Kotler & Amstrong,

2001).

METODE PENELITIAN
Responden dan Desain Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah pengguna dan pemilik kamera DSLR merek
Nikon dan Canon yang tergabung dalam komunitas fotografi di Kota Malang. Sampel
dari penelitian ini adalah anggota komunitas pecinta fotografi, komunitas fotografer,
dan lembaga pers yang diambil secara acak sebanyak 100 orang. Desain penelitian
menggunakan metode kuantitatif dan teknik sampling yang digunakan adalah purposive
sampling. Analisis data hasil penelitian menggunakan regresi sederhana dengan
software SPSS 20.

Alat Ukur dan Prosedur Penelitian
Penelitian ini menggunakan dua skala, skala reference group dan skala
keputusan pembelian. Skala reference group terdiri dari tiga jenis pengaruh utama
yang menjadi tolak ukur dalam mengukur pengaruh kelompok acuan fotografi terhadap
keputusan pembelian kamera DSLR. Ketiga pengaruh tersebut adalah pengaruh
normative, pengaruh nilai-ekspresif, dan pengaruh informatif. Skala terdiri atas 30 aitem
soal dengan teknik penskalaan Likert (4 pilihan persetujuan). Akan tetapi setelah
dilakukan proses analisis aitem dan proses uji reliabilitas dan validitas, hanya tersisa 18

aitem dengan nilai Cronbach Alpha sebesar 0,849. Hal ini menunjukkan bahwa skala
ini tergolong sangat reliabel. Sedangkan validitasnya yang diuji berdasarkan
konstraknya sudah dinyatakan valid.
Skala keputusan pembelian memiliki 3 dimensi utama yang menjadi ciri-ciri
kecenderungan neophilia. Ketiga dimensi tersebut adalah pemilihan produk,
pemilihan merek, dan pemilihan toko. Skala terdiri atas 30 aitem soal dengan teknik
penskalaan Likert (4 pilihan persetujuan). Akan tetapi setelah dilakukan proses analisis
aitem dan proses uji reliabilitas dan validitas, hanya tersisa 15 aitem dengan nilai
Cronbach Alpha sebesar 0,853. Hal ini menunjukkan bahwa skala ini tergolong sangat
reliabel. Sedangkan validitasnya yang diuji berdasarkan konstraknya sudah dinyatakan
valid.
Peneliti melakukan expert judgement terhadap kedua skala yang dibuat
berdasarkan dimensi dari tiap variable dan diujicobakan terhadap 60 subyek yang setara
dengan sampel penelitian. Setelah melakukan uji validitas, terpilih aitem-aitem yang
kompeten dan selanjutnya dilakukan pengambilan data terhadap 100 subyek. Hasil akhir
penelitian dilakukan melalui tahapan analisis deskriptif, uji normalitas, uji
heteroskedastisitas, dan analisis regresi sederhana. Analisis ini dilakukan bertujuan
untuk melakukan uji hipotesis dengan membandingkan nilai t hitung dan ttabel untuk
melihat melihat pengaruh reference group secara terpisah.
HASIL

1. Dengan menggunakan Uji T diketahui nilai thitung adalah sebesar 12,287. Jika
dibandingkan dengan Ttabel maka, nilai tersebut tampak lebih besar Ha. Selain
itu, Berdasarkan hasil olah data menggunakan SPSS, diketahui pula nilai
signifikansinya adalah sebesar 0,000 yang lebih kecil dari α (0,05). Oleh
karena itu H1 diterima, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa pengaruh
informasi mempengaruhi keputusan pembelian kamera DSLR merek Nikon dan
Canon. Hal ini berarti, konsumen melalui tahapan pencarian informasi secara
maksimal sebelum memutuskan untuk melakukan pembelian kamera DSLR
merek Nikon dan Canon.
2. Dengan menggunakan Uji T diketahui nilai thitung adalah sebesar 11,215. Jika
dibandingkan dengan Ttabel maka, nilai tersebut tampak lebih besar Ha. Selain

itu, Berdasarkan hasil olah data menggunakan SPSS, diketahui pula nilai
signifikansinya adalah sebesar 0,000 yang lebih kecil dari α (0,05). Oleh
karena itu H2 diterima, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa pengaruh
nilai-ekspresif mempengaruhi keputusan pembelian kamera DSLR merek Nikon
dan Canon. Hal ini berarti, jika kebutuhan seseorang akan pengembangan diri
dan berinteraksi dengan orang yang memiliki persamaan tujuan dan misi dapat
menunjang keputusan pembelian kamera DSLR merek yang sama dan paling
banyak digunakan oleh anggota kelompok lainnya.

3. Dengan menggunakan Uji T diketahui nilai thitung adalah sebesar 20,735. Jika
dibandingkan dengan Ttabel maka, nilai tersebut tampak lebih besar Ha. Selain
itu, Berdasarkan hasil olah data menggunakan SPSS, diketahui pula nilai
signifikansinya adalah sebesar 0,000 yang lebih kecil dari α (0,05). Oleh
karena itu H3 diterima, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa pengaruh
normatif membuat konsumen memiliki pandangan terhadap banyaknya piihan
produk dan merek, serta membuat konsumen selalu melibatkan opini obyektif
tentang apa yang harus dilakukan. Hal ini berarti, konsumen cenderung
melakukan pembelian kamera DSLR yang disarankan oleh anggota kelompok
lainnya.

DISKUSI
Pengujian hipotesis pengaruh informasi dari reference group terhadap keputusan
pembelian kamera DSLR secara parsial menggunakan uji t yang diketahui nilai t hitung
sebesar 12,287, yang kemudian dibandingkan dengan t tabel yang sebesar 1,661 maka
nilai thitung > ttabel. Nilai signifikansi juga diketahui sebesar 0,000 yang lebih kecil dari α
(0,05), maka dapat disimpulkan bahwa H1 penelitian ini diterima dan disimpulkan
bahwa pengaruh informasi dari reference group berpengaruh terhadap keputusan
pembelian kamera DSLR.
Pada penelitian Bearden & Etzel (1982) menunjukkan bahwa hanya pengaruh

informasi dari reference group yang signifikan pada keputusan pembelian (produk vs
merek). Penelitian Makgose dan Mahobe (2007) juga menunjukkan bahwa pengaruh
informasi dari reference group lebih berdampak pada pembelian produk mewah pribadi
dibandingkan kebutuhan pribadi.
Pengaruh kelompok acuan dalam pengambilan keputusan berperan dalam ketiga
proses sebelumnya; pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif. Hal
ini dapat dijelaskan dalam salah satu tahapannya, yaitu pencarian informasi. Konsumen
mencari informasi mengenai produk yang akan dibeli melalui berbagai sumber.
Sumber-sumber informasi menurut Kotler dan Keller (2009) ada empat; (1) pribadi; (2)
komersial; (3) publik; dan (4) eksperimental. Dari keempat sumber tersebut yang paling
mempengaruhi konsumen adalah pribadi, yang mencakup keluarga, teman, rekan kerja,
maupun tetangga.

Pengujian hipotesis pengaruh nilai-ekspresif dari reference group terhadap
keputusan pembelian kamera DSLR secara parsial menggunakan uji t dan diketahui
nilai thitung sebesar 11,215 yang kemudian dibandingkan dengan t tabel yang sebesar 1,661
maka nilai thitung > ttabel. Nilai signifikansi diketahui sebesar 0,000 yang lebih kecil dari α
(0,05), maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis 2 penelitian ini diterima dan
disimpulkan bahwa pengaruh nilai-ekspresif reference group berpengaruh terhadap
keputusan pembelian kamera DSLR.
Pengaruh nilai-ekspresif dalam reference group memberikan makna kepada
anggota kelompok terkait dalam pengembangan diri. Hal ini tentu sangat berkaitan
dengan fungsi kebutuhan individu untuk berinteraksi dengan sesama orang yang
memiliki tujuan dan misi yang sama.
Penelitian Yang dkk (2007) menunjukkan bahwa pengaruh nilai-ekspresif
memiliki dampak yang lebih tinggi terhadap perempuan Cina dibandingkan dengan
perempuan AS. Hal ini didukung oleh penelitian Mourali dkk (2005) bahwa konsumen
perempuan AS lebih individualistis dan kurang berafiliasi dengan kelompok referensi
tertentu secara psikologis dibandingkan dengan konsumen perempuan di Cina. Pada
penelitian lain, Semuel dkk (2007) menunjukkan bahwa faktor sosial dan faktor
psikologis berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Wahyuni (2008)
melalui penelitiannya juga mengungkapkan bahwa motivasi, persepsi, dan sikap
konsumen juga mempengaruhi keputusan pembelian. Meskipun terdapat perbedaan
dalam objek penelitian, namun ada kemungkinan bahwa faktor-faktor pada penelitian
tersebut turut menjelaskan pengaruh nilai-ekspresif terhadap keputusan pembelian
kamera DSLR.
Pengujian hipotesis pengaruh informasi dari reference group terhadap keputusan
pembelian kamera DSLR secara parsial menggunakan uji tyang diketahui nilai thitung
sebesar 20,735, yang kemudian dibandingkan dengan t tabel yang sebesar 1,661 maka
nilai thitung > ttabel. Nilai signifikansi juga diketahui sebesar 0,000 yang lebih kecil dari α
(0,05), maka dapat disimpulkan bahwa H3 penelitian ini diterima dan disimpulkan
bahwa pengaruh normatif dari reference group memiliki nilai terbesar dalam
mempengaruhi keputusan pembelian kamera DSLR.
Penelitian Makgosa dan Mohube (2007) menyatakan bahwa pengaruh normatif
lebih tampak pada pembelian produk umum yang bersifat mewah (kacamata) daripada
produk pribadi mewah (handphone) dan kebutuhan pribadi seperti pasta gigi.
Memahami reference group dalam perilaku konsumen sangatlah penting. Beberapa
penelitian menunjukkan bahwa konsumen selalu dipengaruhi oleh kelompok acuannya
dalam berbagai tinndakan. Reference group sangat berpengaruh dalam membentuk
keputusan khususnya dalam pertimbangan dalam keputusan membeli, terutama pada
kelompok acuan normatif seperti keluarga, rekan kerja, dan teman.
Kelompok acuan normatif membuat konsumen memiliki pandangan terhadap
banyaknya piihan produk dan merek, serta membuat konsumen selalu melibatkan opini
obyektif tentang apa yang harus dilakukan. Tidak hanya sampai disitu, kelompok
normatif juga sangat mempengaruhi konsumen dalam pembentukan sikap, pemilihan

produk, proses informasi hingga proses pengambilan keputusan. Hal ini tampak
mendukung hipotesis ketiga dari penelitian ini, dimana pengaruh normatif sangat besar
pengaruhnya terhadap keputusan pembelian kamera DSLR merek Nikon dan Canon.
Penelitian selanjutnya diharapkan dapat mengambil subyek dengan kategorisasi
reference group yang seimbang atau lebih spesifik untuk melihat pengaruhnya secara
lebih mendalam. Lebih lanjut, diharapkan melibatkan subyek pada dengan pendapatan
pribadi diatas Rp 2.000.000 dan meniadakan kategorisasi pekerjaan mahasiswa dengan
pertimbangan bahwa tidak ada pihak kedua yang akan mempengaruhi keputusan
pembelian kamera DSLR.
DAFTAR PUSTAKA
Amirullah. (2002). Perilaku Konsumen Edisi Pertama . Yogyakarta: Graha Ilmu
Bearden, W. O. & Etzel, M. J., (1982). Reference Group Influence on Productand Brand
Purchase Decisions. Journal of Consumer Research 9, 183 – 194
Dharmmesta, B. S., & Handoko, H. (2008). Manajemen Pemasaran: Analisa Perilaku
Konsumen, Edisi pertama, Cetakan keempat. Yogyakarta: BPFE
Kotler, P. (2003). Marketing Management 11Th Edition. New Jersey: Prentice Hall
_______. (2004). Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan, Implementasi dan
Kontrol, Edisi Kesebelas. Jakarta: Penerbit PT. Prenhalindo
_______. (2007). Marketing Management, The Millenium Edition. New Jersey: Prentice
Hall International.
_______, & Amstrong, G. (2001). Prinsip-prinsip Pemasaran, Edisi Kedelapan; Jilid 1 .
Jakarta: Penerbit Erlangga
_______., & Keller,K. L. (2009). Manajemen Pemasaran Edisi Ketigabelas. Jakarta:
Penerbit Erlangga.
Makgosa, R., & Mohube, K. (2007). Per Influence On Young Adults’ Products
Purchase Decisions. African Journal of Business Management p 064-071
Park, W. C., & Lessig, P. V. (1977). Students and Housewives: Differences in
Susceptibility to Reference Group Influence. Journal of Consumer Research, Vol.
4 p 102-110
Peter, J. P., & Olson, J. C. (2000). Consumer Behavior: Perilaku Konsumen dan
Strategi Pemasaran. Jakarta: Penerbit Erlangga
______________________. (2004). Consumer Behavior: Perilaku Konsumen dan
Strategi Pemasaran Edisi Keempat. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Poetrafoto. (2011). Komunitas Fotografer Indonesia: Daftarkan Club Kamu Disini.
http://blog.poetrafoto.com/daftar-link-club-klub-komunitas-fotografer-fotografiindonesia/. Diakses pada tanggal 17 September 2013 pukul 8:08 PM
Schiffman, L. G., & Kanuk, L. L. (2004). Consumer Behavior 8 th Edition. New Jersey:
Prentice-Hall
____________________________. (2008). Consumer Behavior 7th Edition (Perilaku
Konsumen). Jakarta: PT. Indeks.
Semuel, H., et.al. (2007). Perilaku Dan Keputusan Pembelian Konsumen Restoran
Melalui Stimulus 50% Discount Di Surabaya. Jurnal Manajemen Pemasaran,
Vol. 2, No. 2, p 73-80
Swastha, B., & Irawan. (2003). Manajemen Pemasaran Modern Edisi Kedua.
Yogyakarta: Liberty Offset
Wahyuni, D. U. (2008). Pengaruh Motivasi, Persepsi, dan SikapKonsumen Terhadap
Keputusan Pembelian Sepeda Motor Merek Honda Di Kawasan Surabaya Barat.
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan Vol. 10 No. 1 p 30-37
Yang, J., et.al. (2007). Social Reference Group Influence On Mobile Phone Purchasing
Behaviour: A Cross-Nation Comparative Study. Int. J. Mobile Communications,
Vol. 5, No. 3, p 319-338.
Yi Lin, L. (2012). The Influence of Lifestyle and Money Attitude on Purchase
Decisions: The Moderating Effect of Marketing Stimulation and Personal Value.
International Journal Of Advanced Scientific Research And Technology, Issue 2
Volume 2 p 442-470