kuliah STRUKTUR DAN DESAIN ORGANISASI

NAMA : RIZKY MAULANA SITORUS
PRODI: SISTEM INFORMASI
JUDUL: STRUKTUR DAN DESAIN ORGANISASI
BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Tidak ada topik lain dalam manajemen yang mengalami perubahan sedemikian
hebat selama beberapa tahun terakhir seperti topik pengorganisasian dan struktur
organisasi. Pendekatan-pendekatan tradisional terhadap pengorganisasian pekerjaan
terus dipertanyakan dan dinilai kembali sewaktu para manajer mencari desain-desain
struktural yang paling mendukung dan mempermudah para karyawan melakukan
pekerjaan organisasi desain struktural yang dapat mencapai efisiensi tetapi yang juga
memiliki fleksibilitas yang dibutuhkan untuk meraih kesuksesan dilingkungan yang
dinamis sekarang ini.
Desain organisasi dikaitkan dengan pengambilan keputusan manajerial yang
menentukan struktur dan proses yang mengkoordinasikan dan mengendalikan pekerjaan
organisasi. Desain organisasi akan berpengaruh pada pembentukan suatu superstruktur
di dalam kerja dari organisasitersebut.Cara manajemen mendesain organisasi harus
mengingat dimensi struktur organisasi ini.Bagaiamana kombinasinya mempunyai
dampak langsung atas efektivitas individual, kelompok dan organisasi itu sendiri.

Manajer harus mempertimbangkan sejumlah faktor ketika mendesain organisasi,
diantaranya satu yang sangat penting adalah teknologi, sifat kerja itu sendiri,
karakteristik orang yang melakukan kerja, tuntutan lingkungan organisasi, keperluan
untuk menerima dan memproses informasi dari lingkungan tersebut, dan keseluruhan
strategi yang dipilih organisasi untuk berhubungan dengan lingkungan

A. Rumusan judul
1. Prinsip mendesain struktur organisasi
2. Pendekatan dalam mendesain organisasi
3. Struktur organisasi
4. Jenis organisasi
5. Penelitian yang relevan
BAB II
KAJIAN TEORITIK
1. PPRINSIP MENDESAIN STRUKTUR ORGANISASI
Hardjito (1995) berpendapat bahwa secara efektif, bahwa pemimpin hanya
memiliki 5-10 orang bawahan. Sementara Handoko (1984) menyatakan 3-8
orang bawahan.
Menurut Robbins (2003), Gitlow (2001), dan Cortada (2001), ada enam prinsip penting
yang


harus
1.
2.
3.
4.
5.
6.

diperhatikan

dalam

mendesain

struktur

organisasi

:


Spesialis pekerjaan
Departemenisasi
Rantai komando
Rentang pengawasan
Sentralisasi dan desentralisasi
Formalisasi

3.STRUKTUR ORGANISASI
Dapat disimak yang dikemukakan oleh Gibson ( 1951:101), yang dimaksud dengan
Struktur Organisasi sebagai pola dan kelompok pekerjaan dalam suatu organisasi.
Berikut Wright dkk,(1996:188) menjelaskan pula bahwa yang dimaksud dengan

Struktur
Organisasi
adalah
:
“Sebagai bentuk cara di mana tugas dan tanggangjawab dialokasikan kepada
individu, di mana individu tersebut dikelompokkan ke dalam kantor, departemen,
dan divisi. Struktur Organisasi hendaknya selalu menyesuaikan dengan

perkembangan kebutuhan publik dan lingkungan. Hal tersebut bertujuan untuk
terciptanya kinerja organisasi yang efektif dan proses kerja yang cepat”.
Dari dua pendapat pakar di atas dapat diketahui betapa pentingnya Struktur
Organisasi untuk dapat memeperjelas dan memahami tugas dan fungsi masingmasing
personal
ataupun
pegawai
dalam
organisasi
.
Menurut Steers (1977:70), bahwa : “Struktur menyatakan cara organisasi mengatur
sumber daya manusia bagi kegiatan-kegiatan ke arah tujuan. Struktur merupakan
cara yang selaras dalam menempatkan manusia sebagai bagian organisasi pada
suatu hubungan yang relatif tetap, yang sangat menentukan pola-pola interaksi,
koordinasi dan tingkah laku yang berorientasi pada tugas”.
4. JENIS ORGANISASI
Menurut loius A.Allen
The informal organization refers largery to what people because they are human
personalities and attitude, not in terms of procedures and regulation
Menurut Chester I. Barnard

Informal organization the aggregate of personal contacs and anteraction and the
associated grouping people.
Peter F. Drucker mengemukaka : analisis tripatire drucker” mengenai struktur
organisasi, apakan struktur itu dapat membantu mewujudkan prestasi perusahaan,
karena itu ia menganggap suatu organsasi adalah efektif untuk lingkungan tertentu
sebagai hasil proses logika dengan analisis sccermat yang di perlukan untuk mencapai
tujuan
BAB III
PEMBAHASAN

1. PRINSIP MENDESAIN STRUKTUR ORGANISASI
1. Perumusan tujuan
Organisasi harus memiliki tujuan yang jelas. Kejelasan tujuan yang terakhir dari
visi dan misi yang gamblang serta berbeda dalam kendali nilai utama organisasi
akan menjadi pedoman yang mantap bagi anggota, terutama dalam menentukan
langkah-langkah rasional yang harus di tempuh
2. Kesatuan arah
Dalam setiap struktur organisasi pasti terdapat pimpinan (atasan) dan anggota
(bawahan). Setiap bawahan hanya akan memiliki satu atasan. Bawahan hanyua
menerima perintah dari atasan dan bertanggung jawab kepada atasannya.

Kesatuan arah yang berpangkal dari kesatuan visi organisasi akan membaawa
seluruh SDM organisasi kepada kesatuan langkah guna mewujudkan tujuan
organisasi.
3. Pembagian kerja
Langkah –langkah konkret yang telah di tetapkan guna mencapai tujuan
organisasi selanjutnya perlu di bagi dalam beberapa kelompok aktivitas
sehingga setiap bagian atau unit kerja mengetahui secara jelas wewenang dan
tanggung jawab yang di embannya. Agar berjalan dengan baik, pembagian kerja
harus memenuhi syarat “ the right man on the right place.” Penetapan
sumberdaya manusia yang sesuai dengan bidang dan keahlian masing masing
akan mendorong tercapainya efesiensi kerja.
4. Pendelegasian wewenang dan tanggung jawab
Pendelegasian dan wewenang adalah prinsip brikutnya yang harus di lakukan
setelah pembagian kerja. Hal ini di maksudkan agar setiap bagian dapat
menjalankan semua kewewenangan dan tanggung jawabnya. Tentu saja,
pelaksanaan pendelegasian ini perlu memerhatikan aspek keseimbangan antara
kwewenangan dan tanggung jawab pekerjaan agar tercipta mekanisme kerja
yang sehat. Pada gilirannya, pendelegasian wewenang yang baik juga akan
memotivasi bawahan untuk lebih percaya diri, bekerja lebih baik, kreatif, dan
bertanggung jawab.

5. Koordinasi

Pelaksanaan wewenang setiap bagian tentu akan berkaitan dan memengaruhi
bagian yang lain. Oleh karena itu diperlukan koordinasi antar bagian. Prinsip ini
menjadi penting sebab dalam praktiknya, kerap ditemukan kasus yang lebih
mementingkan kebahagiannya sendiri.
6. Tingkat kepengawasan
Guna memudahkan pengawasan, penyusunan struktur organisasi harus di
lakukan

dengan

memerhatikan

tingkatan-tingkatan

pengawasan

secara


struktural.
7.

Rentang manajemen
Efektivitas dan efesiensi pengendalian bawahan di pengaruhi oleh rentang
manajemen rentang kendali, yaitu beberapa bawahan yang langsung dapat di
awasi secara langsung yang efektiv dan efisien yang jumlahnya bergantung
pada kondisi yang di hadapi. Didampuntuk ming itu, terdapat juga rantai
komando yang pada level hierarki yang mencakup pembuatan keputusan. Ada
sejumlah pendapat yang berkaitan dengan span of control atau kemampuan
pemimpin untuk mengawasi bawahannya secara efektif. Hardjito (1995)
berpendapat bahwa secara efektif, bahwa pemimpin hanya memiliki 5-10 orang
bawahan. Sementara Handoko (1984) menyatakan 3-8 orang bawahan.

Menurut Robbins (2003), Gitlow (2001), dan Cortada (2001), ada enam prinsip
penting

yang

harus


diperhatikan

dalam

mendesain

struktur

organisasi

:

1. Spesialisasi Pekerjaan
Hal ini didefinisikan sebagai derajat di mana tuga dalam organisasi dibagi
menjadi beberapa pekerjaan. Spesialisasi menjadi terkenal setelah pada awal abad 20
Henry Ford berhasil mengimplementasikan spesialisasi dan menjadi best seller pada
masanya. Pengulangan tugas yang serupa dalam jangka waktu yang lama akan
meningkatkan tingkat produktivitas dan efisiensi sebuah pekerjaan.
2. Departemenisasi

Unsur ini merupakan dampak yang dari spesialisasi pekerjaan, dengan
mengelompokkan pekerjaan yang serupa dalam satu departeman. Departemenisasi
adalah aktivitas untuk menyusun satuan-satuan organisasi yang akan diserahi bidang

kerja tertentu atau fungsi tertentu. Fungsi adalah sekelompok aktivitas sejenis
berdasarkan kesamaan sifat atau pelaksanaannya.
3. Rantai Komando
Unsur ini menjelaskan kepada siapa hasil aktivitas (pekerjaan) akan dilaporkan.
Hal ini juga dapat diperluas dengan pertanyaan “Kepada siapa saya harus bertanggung
jawab dan kepada siapa saya harus berkonsultasi, jika terdapat masalah dalam
pekerjaan?”. Ada dua unsur penting dalam menjelaskan konsep rantai komando, yaitu
otoritas dan kesatuan. Otoritas merupakan hak yang melekat pada posisi manajerial
seperti memberikan tugas dan mengharapkan tugas tersebut dapat dipatuhi dan
dijalankan. Kesatuan perintah adalah tiap-tiap pejabat dalam organisasi hendaknya
hanya dapat diperintah dan bertanggung jawab kepada seorang pejabat tertentu.
4. Rentang Pengawasan
Unsur ini mendeskripsikan berapa jumlah bawahan yang dapat dikelola secara
efisien dan efektif oleh seorang manajer.
5. Sentralisasi dan Desentralisasi
Sentarlisasi sebagai derajat di mana pembuatan keputusan dipusatkan pada

beberapa jabatan di perusahaan. Desentralisasi adalah pengalihan tanggung jawab dan
wewenang dalam mengambil keputusan dari kantor pusat kepada orang yang berlokasi
terdekat dengan situasi yang membutuhkan perhatian. Dengan menggunakan
desentralisasi, tindakan dapat dilakukan lebih cepat dalam menyelesaikan masalah,
lebih banyak orang yang terlibat di dalamnya, dan menjadikan karyawan lebih menjadi
bagian dari organisasi
6. Formalisasi
Jika pekerjaan yang ada telah diformalisasi, akan diketahui pekerjaan apa saja
yang

harus

dikerjakan,

kapan

harus

diselesaikan,

dan

bagaimana

cara

menyelesaikannya.
Defenisi lain yang di kemukakakan oleh Dalton E. Macfarland yang mengatakan
sebagai berikut. “organization structure we mean the pattren a network of relation ships
between the various positions and the positions holders”.Artinya kurang lebih. “struktur
organisasi kami artikan sebagai suatu pola jaringan hubungan antara berbagai macam
jabatan dan para pemegang jabatan

2. PENDEKATAN DALAM MENDESAIN ORGANISASI
Departementalisasi sebagai mana telah di terangkan di muka, merupakan
penentuan bagian-bagian dalam organisasi yang akan bertanggung jawab dalam
melakukan bermacam jenis pekerjaan yang telah dikategorikan berdasarkan faktorfaktor tertentu. Dalam mendesain organisasi, khususnya dalam departementalisasi
sebagaimana di uraikan di muka, ada beberapa pendekatan yang bisa di gunaka oleh
organisasi, yaitu pendekatan berdasarkan fungsional, berdasarkan produk, berdasarkan
pelanggan, berdasarkan geografis, dan berdasarkan matriks.
Penentuan sub-sub dari organisasi atau departementalisasi yang pertama adalah
berdasarkan funsi (functional departmentalization). Berdasarkan pendekatan ini, proses
departmentalisasi delakukan berdasarkan fungsi-fungsi tertentu yang mesti dijalankan
dalam sebuah organisasi. Dalam sebuah organisasi bisnis misalnya, ada pekerjaanpekerjaan yang terkait dengan pelanggan atau pasar, sehingga dinamakan dengan fungsi
pemasaran, dan lain sebagainya. Pada Gambar 8.6 ditunjukkan contoh sebuah desain
organisasi melalui departmentalisasi yang dibentuk berdasarkan pendekatan fungsional.

Seperti yang ditunjukan oleh garis panah dalam Gambar 8.6 di bawah setiap bagian
dalam struktur di organisasi di bentuk untuk menjalankan berbagai fungsi yang terakhir
dengan kegiatan bisnis perusahaan. PT ABC. Bagian keuangan, produksi, pemasaran,
dan SDM memiliki fungsi yang khas dalam setiap pekerjaan bisnisnya dan, setiap
bagian tersebut secara lebih rinci ditrunkan menjadi sebagai produk dan penjualan
(bagian pemasaran), produksi dan bagian pergudangan (bagian produksi), serta
rekrutmen dan sleksi dan pelatihan dan pengembangan (bagian SDM).
Direktur utama
PT ABC

Manajer

Manajer

Manajer

Manajer

Keuangan

Produksi

Pemasaran

SDM

Fungsional

Bagian

Bagian

Penjualan

Produksi

departmentalitation

Bagian

Pelatihan &

Pengundang

Pengembangan

Bagian

Rekrutmen &
Sleksi

Produksi

Gambar 8.6 Contoh Departementalisasi Berdasarkan Fungsi
Pendekatan kedua dalam departmentalisasi adalah berdasarkan produk atau
product departmentalization. Berdasarkan pendekatan ini, penentuan bagian-bagian
dalam organisasi di tentukan berdasarkan jenis produk yang di buat oleh organisasi.
Pada pelaksanaannya departmentalisasi berdasarkan produk ini tidak slalu harus
ada di bagian bawah tertentu dalam struktur organisasi tertentu, akan tetapi jugadapat
dibuat tersendiri dalam suatu organisasi.
Pendekatan ketiga dalam departmentalisasi adalah berdasarkan pelanggan atau
costumer departmentalization. Berdasarkan pendekatan ini penentuan bagian-bagian
dalam organisasi ditentukan berdasarkan karakteristik pelanggan yang menjadi sasaran
pelanggan dari organisasi.
Berdasarkan pendekatan ini penentuan bagian-bagian organisasi di tentukan
berdasarkan wilayah geografis dimana organisasi beroprasi. Pendekatan ini tidak saja di

lakukan untuk menentukan bagian atau departmen di bawah bagian penjualan, tetapi
dapat juga dilakuakan berbagai jenis organisasi lainnya. Organisasi yang memiliki
berbagai cabang di berbagai daerah biasanya melakukan desain organisasi berdasarkan
pendekatan ini. Perusahaan perbankan juga termasuk ke dalam organisasi yang
melakukan departmentalisasi berdasarkan geografis dikarenakan perusahaan perbankan
mengandalkan kantor-kantor cabangnya dalam meraih pangsa pasarnya.
Pendekatan departmentalisasi yang terakhir yang di perkenalkan dalam buku ini
adalah pendekatan matriks. Pendekatan ini pada dasarnya merupakan proses
departmentalisasi yang menggabungkan antara pendekatan fungsional dengan
pendekatan lain, misalnya berdasarkan proyek tertentu, ataupun berdasarkan pendekatan
lainnya. Setiap pekerja yang berada di bawah departmen tertentu dalam kenyataannya
juga merupakan dari sebuah proyek tertentu atau bagian pekerjaan yang lain dari
perusahaan.
Diketahui bahwa PT ABC memiliki struktur organisasifungsional dimana di
dalam nya terdapat dari mulai bagian keuangan, pemasaran, SDM, serta riset dan
pengembangan. Masing-masing bagian tersebut dikepalai oleh seaorang manajer. Selain
keempat fungsi tersebut, ada juga fungsi profit dari PT ABC untuk memperoleh profit
yang terdiri dari produk susu, sabun mandi, pasta gigi, dan mi instan. Masing-masing
profit project ini memiliki pengaturan keuangan tertentu, SDM tertentu yang
dipekerjakan, pemasaran tertentu dan juga riset serta pengembangan tertentu. Setiap
pekerjaan ini masyarakat adanya tenaga kerja selain di tugaskan dibawah sebuah
departmen tertentu seperti pemasaran, SDM, dan lain sebagainya juga, juga merupakan
kegiatan peraih Propit atau propit project.
PENDEKATAN MANA YANG LEBIH BAIK?
Setiap

pendekatan

tentunya

memiliki

kelebihan

sekaligus

keterbatasannya. Pendekatan fungsional misalnya, memberikan kmudahan bagi
oerganisasi untuk membagi bagi pekerjaan berdasarkan fungsi fugnsi yang harus
dilakukan dalam organisasi bisnis. Namun disisis lain, pendekatan fungsional
agak menyulitka organnisasi ketika misalnya terdapat perbedaan kepentingan
antar bagian yang berbeda. Bagian pemasaran yang di bermaksud

untuk

menaiikan biaya promosi misalnya dapat konflik dengan bagian keuangan, atau
juga dengan bagian SDM yang menerima tuntutan pegawai yang ingin naik gaji.
Kelemahan dari pendekatan fungssional ini dapat di selesaikan dengan
pendekatan produk. Misalnya di berbagai produk terdapat sub bagian fungsional
seperti pemasaran, produksi, dan lain lain dengan demikian konflik antar bagian
dapat dihindari. Namun pendekatan ini juga belum belomtentu sesuai ketika
misalnya organisasi memiliki cabang di berbagai daerah, atau organisasi tersebut
bukan berupa organisasi bisnis. Bagi nt produk belum tisasi nonprofit misalnya,
pendekatan berdasar produk beloom tentu cocok dan cendrung tidak efektif.

Sebagai kesimpulan setiap pendekatan memiliki keterbatasan sekaligus
kelebihannya. Oleh karena itu penggunaan yang sangat situasionall deng
berbagai factor yangdimiliki dn di hadapi organisasi.

3. STRUKTUR ORGANISASI
A. Struktur organisasi
Struktur organisasi adalah suatu susunan komponen-komponen atau unit-unit kerja
dalam sebuah organisasi. Struktur organisasi menunjukan bahwa adanya pembagian
kerja dan bagaimana fungsi atau kegiatan-kegiatan berbeda yang dikoordinasikan. Dan
selain itu struktur organisasi juga menunjukkan mengenai spesialisasi-spesialisasi dari
pekerjaan, saluran perintah maupun penyampaian laporan.
Struktur organisasi adalah suatu susunan atau hubungan antara komponen bagianbagian dan posisi dalam sebuah organisasi, komponen-komponen yang ada dalam
organisasi mempunyai ketergantungan. Sehingga jika terdapat suatu komponen baik
maka akan berpengaruh kepada komponen yang lainnya dan tentunya akan berpengaruh
juga kepada organisasi tersebut.
Struktur organisasi merupakan susunan dan hubungan antara setiap bagian maupun
posisi yang terdapat pada sebuah organisasi atau perusahaan dalam menjalankan
kegiatan-kegiatan operasionalnya dengan maksud untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan sebelumnya. Struktur organisasi dapat menggambarkan secara jelas

pemisahan kegiatan dari pekerjaan antara yang satu dengan kegiatan yang lainnya dan
juga bagaimana hubungan antara aktivitas dan fungsi dibatasi. Di dalam struktur
organisasi yang baik harus dapat menjelaskan hubungan antara wewenang siapa
melapor atau bertanggung jawab kepada siapa, jadi terdapat suatu pertanggungjawaban
apa yang akan di kerjakan. Itulah beberapa definisi struktur organisasi.

Dapat disimak yang dikemukakan oleh Gibson ( 1951:101), yang dimaksud dengan
Struktur Organisasi sebagai pola dan kelompok pekerjaan dalam suatu organisasi.
Berikut Wright dkk,(1996:188) menjelaskan pula bahwa yang dimaksud dengan
Struktur
Organisasi
adalah
:
“Sebagai bentuk cara di mana tugas dan tanggangjawab dialokasikan kepada
individu, di mana individu tersebut dikelompokkan ke dalam kantor, departemen,
dan divisi. Struktur Organisasi hendaknya selalu menyesuaikan dengan
perkembangan kebutuhan publik dan lingkungan. Hal tersebut bertujuan untuk
terciptanya kinerja organisasi yang efektif dan proses kerja yang cepat”.
Dari dua pendapat pakar di atas dapat diketahui betapa pentingnya Struktur
Organisasi untuk dapat memeperjelas dan memahami tugas dan fungsi masingmasing
personal
ataupun
pegawai
dalam
organisasi
.
Menurut Steers (1977:70), bahwa : “Struktur menyatakan cara organisasi mengatur
sumber daya manusia bagi kegiatan-kegiatan ke arah tujuan. Struktur merupakan
cara yang selaras dalam menempatkan manusia sebagai bagian organisasi pada
suatu hubungan yang relatif tetap, yang sangat menentukan pola-pola interaksi,
koordinasi dan tingkah laku yang berorientasi pada tugas”.
Selanjutnya hal tersebut dikatakan oleh Robbins (1995:6), yang mana :
“Struktur organisasi menetapkan bagaimana tugas akan dibagi, siapa melapor
kepada siapa, mekanisme koordinasi yang formal serta pola interaksi yang akan
diikuti”.
Kemudian
dikatakan
Robbins
(1995:6)
pula,
bahwa
:
“Sebuah struktur organisasi mempunyai tiga kelompok yaitu, kompleksitas,
formalisasi dan sentralisasi. Kompleksitas berarti dalam struktur organisasi
mempertimbangkan tingkat diferensiasi yang ada dalam organisasi termasuk di
dalamnya tingkat spesialisasi atau pembagian kerja, jumlah tingkatan dalam
organmisasi serta tingkat sejauh mana unit-untit organisasi tersebar secara
geografis. Formulasi berarti tingkat sejauh mana sebuah organisasi menyandarkan
diri kepada peraturan dan prosedur untuk mengatur prilaku dari para pegawainya.
Sentralisasi adalah mempertimbangkan di mana letak dari pusat pengambilan
keputusan, apakah cenderung sentralisasi atau disentralisasi”

Struktur organisasi menurut Robbins dan Clouter (1999) adalah kerangka kerjja
formal organisasi dengan mana tugas tugas pekerjaan dibagi bagi, dan di
koordinassikan. Pengertian tersebut dapat diilustrasikan sebagaimana halnya manusia
sebagai kerangka yang menentukan bentuk mereka, organisasi mempunyai stuktur yang
menentukan bentuknya. Dalam mendesain struktur organisasi, manajer peru
memperhatikan unsure unsure yang penting yang harus di tunjukkann dalam struktur
yaitu (1) spesialis kerja (2) departementalisasi (3) rantai komando (4) rentang kendali
(5) sentralisasi dan desentralisasi, dan formalisasi
B. fungsi struktur organisasi
Adapun fungsi / kegunaan dari struktur dalam sebuah organisasi, berikut dibawah ini
penjelasannya:
1. Kejelasan tanggung jawab.
Setiap anggota dari organisasi harus dapat bertanggung jawab dan juga apa saja yang
harus dipertanggungjawabkan. Setiap anggota suatu organisasi tentunya harus dapat
bertanggung jawab kepada pimpinannya atau kepada atasannya yang telah memberikan
kewenangan, karena pelaksanaan atau implementasi kewenangan tersebut yang perlu
dipertanggungjawabkan. Itulah fungsi struktur organisasi tentang kejelasan tanggung
jawab.
2. Kejelasan kedudukan.
Yang selanjutnya yaitu kejelasan mengenai kedudukan,disini artinya anggota atau
seseorang yang ada didalam struktur organisasi sebenarnya dapat mempermudah dalam
melakukan koordinasi dan hubungan, sebab adanya keterkaitan penyelesaian mengenai
suatu fungsi yang telah di percayakan kepada seseorang atau anggota.
3. Kejelasan mengenai jalur hubungan.
Fungsi selanjutnya yaitu sebagai kejelasan jalur hubungan maksudnya dalam
melaksanakan pekerjaan dan tanggung jawab setiap pegawai didalam sebuah organisasi
maka akan dibutuhkan kejelasan hubungan yang tergambar dalam struktur sehingga
dalam jalur penyelesaian suatu pekerjaan akan semakin lebih efektif dan dapat saling
memberikan keuntungan.
4. Kejelasan uraian tugas.

Dan Fungsi lainnya yaitu kejelasan mengenai uraian tugas didalam struktur organisasi
akan sangat membantu pihak atasan atau pimpinan untuk dapat melakukan pengawasan
maupun pengendalian, dan juga bagi bawahan akan dapat lebih berkonsentrasi dalam
melaksanakan suatu tugas atau pekerjaan karena uraian yang jelas. Itulah salah satu
fungsi sebagai kejelasan uraian tugas.
Itulah tulisan tentang pengertian struktur organisasi, dan semoga tulisan ini dapat
bermanfaat. sekian & terimakasih…
4. JENIS JENIS ORGANISASI
Organisasi dikenall jika di pelajari :
1. berdasarkan proses pembentukannya
2.. berdasarkan proses hubungannya dengan pemerintah
3. berdasarkan skala besar kecilnya
4. berdasarkan tujuannya
5. berdasarkan organization chart nya
1. BERDASARKAN PROSES PEMBENTUKANNYA
Dikenal 2 macam yaitu “organisasi formal dan informal”
a. organisasi formal adalahh organisasi yang di bentuk secara sadar dengan tujuan
tujuan tertentu yang di sadari pula, yang diatur dengan ketentuan ketentuan formal,
dalam anggarann dasar dan anggaran rumah tangganya. Kegiatan-kegiatan atau
hubungan yang terjadi di dalamnnya adalah kegiatan jabatan sebagaimana diatur dalam
ketentuan ketentuan tertulis. Ikatan ikatan yang terdapat dalan organisasi adalah
berdasarkan ikatan ikatan formal.

b. organisasi informal adalah organisasi yang terbentuk tanpa disadari sepenuhnya,
tujuannya tidak jelas, anggaran dasar dan anggaran rumah tangganya tidak ada dan
hubungan terjalin secara pribadi saja.
Menurut loius A.Allen
The informal organization refers largery to what people because they are human
personalities and attitude, not in terms of procedures and regulation
Artinya :
Organisasi informal sebagian besar berhubungan dengan apa yang dilakukan oleh orang
orang, sebab mereka adalah individu individu terhadap tindakan mereka di pandang dari
sudut kebutuhan kebutuhan, emosi dan tungkah laku, bukan di pandang dari ssudut cara
bekerja dan peraturan.
Menurut Chester I. Barnard
Informal organization the aggregate of personal contacs and anteraction and the
associated grouping people.

Artinya :
Organisasi “nonformal” adalah sejumlah hubungan yang bersifat pribadi. Dalam
organisasi organisasi formal sering terdapat organisasi informal dari para karyawan ;
organisasi formal sering terbentuk dari organisasi informal.
G.R. Terry mengemukakan “organisasi nonformal” yaitu organisasi yang terbentuk di
dalam suatu organisasi formal yang anggota anggotanya terdiri dari para karyawan
perusahaan bersangkutan. Misalnya: organisasi arisan karyawan, koprasi karyawan dan

lain lain.. organisasi informal ini akan membahayakan organisasi formal, jika bidang
kegiatannya sama dengan organisasi formalnya.
2. BERDASARKAN KAITAN HUBUNGANNYA DENGAN PEMERINTAH
a. organisasi resmi, adalah organisasi yang dibentuk oleh pemerintah dan harus terdaftar
di dalam lembaga neara
b. organisasi tidak resmi, adalah organisasi yang tidak ada hubungannya dengan
pemerintah dan tidak terdaftar dalam lembaga Negara
3. BERDASARKAN SKALANYA
a. organisasi besar.
b. organisasi sedang
c. organiasi kecil
tolak ukur besar kecilnya organisasi ini ssifatnya relatif, karena di tentukan oleh
banyak factor, tetapi besar kecilnya organisasi perlu di ketahui, karena akan
mempengaruhi pilihan manajemmen yang akan di terapakan

4. BERDASARKAN TUJUANNYA
a. public organization, yauit yang tjuan utamanya untuk melayani kepentingan umum,
tanpa perhitungan rugi
b. business organization, orgaisasi yang tujuandi bentuknnya komersial dan semua
tindakannya bermotifkann laba. Jika organisasi perisajaan tidak memberikan laba lagi
maka tidak rasional untuk melanjutkannya llagi.

5.. BERDASARKAN BAGAN ORGANISASI NYA
a. berbentuk segitiga vertical
b. berbentuk segitiga horizontal
c. berbentuk kerucut vertical
d. berbentuk setengah lingkaran
e. berbentuk bulat atau oval
Bagan organisasi mutlak harus di bbuat dan diinformasikan secara jelas kepada
seluruh karyawan, karena dengan struktur inilah dapat diketahuii garis wewenang dan
tanggung jawab, membantu menjelaskan arti dan status dari bermacam macam unit
organisasi serta memperbaiki hubungan hubungan yang ada
Peter F. Drucker mengemukaka : analisis tripatire drucker” mengenai struktur
organisasi, apakan struktur itu dapat membantu mewujudkan prestasi perusahaan,
karena itu ia menganggap suatu organsasi adalah efektif untuk lingkungan tertentu
sebagai hasil proses logika dengan analisis sccermat yang di perlukan untuk mencapai
tujuan
Tujuan dasar kegiatan meneliti adalah menetapkan apakah yang harus dilakuakn
perusahaan untuk mencapai tujuannya dan apakan kegiatan ini merupakan kegiatan
yang paling mungkin berhasil. Di dalam menganalisis keputusan, kita mebcoba
menentukan tingkatan manajemen yang berkenaan dengan keputusan khusu yang di
buat.
Menganalisis hubungan bertujuan untuk:
1. menentukan siapa yang bekerja sama dengan seeorang manajer .
2. menentukan kontribusi manajer itu bagi karya orang lain.

3. menentukan kontribusi orang ain bagi karya menajemen
Ancangan yang lazim dalam menentukan hubungan manajer yaitu:
1. melihat mereka yang berada di bawah pengendaliannya, kemudian menentukan difat
hubungan “ke bawahnya”
2. menentukan kontribusiya “ke atasnya” kepada sasaran perusahaan untuk melihat
hubunganya dengan satuan yang lebih tinggi.
5. PENELITIAN YANG RELEVAN
Menurut: Fianda Gammahendra, Djamhur Hamid, Muhammad Faisal Riza
Judul

: Pengaruh Struktur Organisasi terhadap Efektivitas Organisasi

Tahun

: 2014

Hasil penelitian : Pengaruh secara simultan (bersama-sama) tiap variabel bebas
terhadap

efektivitas organisasi dilakukan dengan pengujian F-test. Hasil

analisis

regresi linier berganda diperoleh nilai hitung sebesar28,991, sedangkan F tabel pada
taraf signifikan 0,05 menunjukan nilai sebesar 2,751. Hal tersebut berarti F hitung
lebih besar dari F tabel sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti dapat
disimpulkan bahwa pengujian terhadap hipotesis yang menyatakan bahwa adanya
pengaruh dimensi struktur organisasi secara bersama-sama (simultan) variabel
bebaskompleksitas,

formalisasi,

Sentralisasi terhadap

variabel

efektivitas

organisasidapat diterima.
2. Pengaruh dimensi struktur organisasi secara individu (parsial) dari variabel
bebas kompleksitas (X 1), formalisasi (X 2), sentralisasi (X3) terhadap efektivitas
organisasi (Y). Berdasarkan pada hasil uji t didapatkan bahwa variabel sentralisasi
mempunyai nilai t hitung dan koefisien beta yang paling besar. Sehingga variabel
sentralisasi mempunyai pengaruh yang paling kuat dibandingkan dengan variabel

yang lainnya maka variabel sentralisasi mempunyai pengaruh yang dominan terhadap
efektivitas organisasi.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kesimpulan dari materi “STRUKTUR DAN DESAIN ORGANISASI” adalah di
makalah ini dijellaskan betapa penting nya kita untuk mempelajari STRUKTUR DAN
DESAIN ORGANISASI dikarenakan dengan memepelajari makalah ini kita dapat
mengetahui berbagaii macam pendapat ahli mengenai materi yang di sajikan. Setelah
memahami makalah ini diharapakan banyaak pembaca yang terbantu.

DAFTAR PUSTAKA :
Umam,Khaerul.(2015) manajemen organisasi. Pustaka setia Bandung. Bandung
Menurut jurnal Fianda Gammahendra, Djamhur Hamid, Muhammad Faisal Riza, (2014)
Pengaruh Struktur Organisasi terhadap Efektivitas Organisasi
Amirullah(2015).pengantar manajemen fungsi proses pengendalian. Mitra Wacana
Media Jakarta.

Hasibuuan, Melayu2011. Manajemen Jakarta:bumi aksara
Siswanto, pengantar manajemen. jakarta:PT.bumi aksara
http://www.pengertianku.net/2015/06/pengertian-struktur-organisasi-dan-fungsinya.html
Cahyani, Ati (2003) dasar dasar organisasi dan manajemen.PT Grasindo Jakarta