KEBIJAKAN LUAR NEGERI TURKI di

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Rabbil A’lamin Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala rahmatNYA sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak
lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas kerjasama dari rekan seperjungan.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi perbaikan
dari makalah ini.

Jakarta 30 November 2016

DAFTAR ISI

KATA PENGATAR
BAB I PENDAHULUAN.
A.Latar Belakang Masalah

B.Perumuasan Masalah
C.Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Individual level.
B. Analisa kebijakan luar Negeri Turki terhadap suriah.
1.Faktor ideosentrik
2.Faktor Internal
3.Faktor Eksternal.
C. Kebijakan-kebijakan Turki 5 tahun terkhir kepada Suriah.
BAB III PENUTUP
Kesimpulan
Daftar Pustaka.

BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Turki adalah sebuah negara besar di kawasan Eurasia. Wilayahnya
terbentang dari Semenanjung Anatolia di Asia Barat Daya dan daerah Balkan di
Eropa Tenggara. Turki berbatasan dengan Laut Hitam di sebelah utara; Bulgaria di
sebelah barat laut; Yunani dan Laut Aegea di sebelah barat; Georgia di timur laut;

Armenia, Azerbaijan, dan Iran di sebelah timur; dan Irak dan Suriah di tenggara;
dan Laut Mediterania di sebelah selatan. Laut Marmara yang merupakan bagian
dari Turki digunakan untuk menandai batas wilayah Eropa dan Asia, sehingga
Turki dikenal sebagai negara transkontinental. Ibu kota Turki berada di Ankara
namun kota terpenting dan terbesar adalah Istanbul. Disebabkan oleh lokasinya
yang strategis di persilangan dua benua, budaya Turki merupakan campuran
budaya Timur dan Barat yang unik yang sering diperkenalkan sebagai jembatan
antara dua buah peradaban. Dengan adanya kawasan yang kuat dari Adriatik ke
Tiongkok dalam jalur tanah di antara Rusia dan India, Turki t elah memperoleh
kepentingan strategis yang semakin tumbuh.

Negara Republik Arab Suriah (The Syrian Arab Republic) berada di Asia
Baratyang berbatasan langsung dengan Turki di bagian utara, Irak di sebelah
timur, Laut Tengah di sebelah barat dan Yordania di sebelah selatan. Ibukota
Suriah adalah Kota Damaskus. Banyak suku bangsa yang tinggal di Suriah,
seperti suku bangsa Arab, Babilonia, Asiria, Yunani, Het, Romawi, Sasania dan
Persia. Dari segi keyakinan prosentase keyakinan di Suriah didominasi oleh
kalangan Sunni dengan jumlah 74%, Syiah 13% dan keyakinan lainnya 13%.1

Negara modern Suriah sebenarnya telah berdiri sejak melemahnya Kekhalifahan

Turki Usmani pasca Perang Dunia I dengan memperoleh mandat dari negara
Prancis. Setelah kemerdekaan diraih Suriah pada 24 Oktober 1945, Negara
Republik Suriah yang menetapkan sistem parlementer ini menyatakan diri sebagai
anggota pendiri PBB, sehingga mengakhiri mandati Prancis secara legal,
meskipun tentara Prancis benarbenar meninggalkan kawasan Suriah pada April
1946. Periode pasca kemerdekaan merupakan periode yang penuh gejolak dan
sejumlah peristiwa kudeta berlangsung selama masa periode 1949 sampai dengan
1971. Pada 1958, Suria bersama Mesir memasuki Persatuan Negara-Negara
Republik Arab, namun berakhir pada tahun 1961 dengan terjadinya kudeta militer
dan gejolak terus terjadi sampai dengan Referendum Konstitusi pada 1 desember
1961. Selanjutnya kudeta yang dilancarkan oleh Partai Ba’atth (yang berhaluan
kiri) menempatkan Suriah ke dalam kekuasaan tunggal partai Ba’ath yang
memanfaatkan Hukum darurat (Emergency Law) sejak tahun 1961 sampai dengan
tahun 2011. Partai Ba’ath menempatkan Hafez Al-Assad sebagai presiden pertama
tahun 1970 yang menjabat tak tergantikan bak seorang raja hingga wafatnya pada
tahun 2000. Sejak saat itulah tampuk pemerintahan negara Republik Arab Suriah
dilanjutkan oleh putra Hafez Al-Assad, yaitu Bashar Al-Ashad melalui pemilu di
parlemen. Hingga saat ini Bashar Al-Assad menjadi presiden dengan gaya
kepemimpinan satu tangan seperti ayahnya. Demikianlah, negara republik yang
dibentuk dengan semangat demokrasi ini mempertunjukkan suatu model

pemerintahan republik yang absolut dengan kekuasaan sentralitis di tangan
presiden. Demikian juga parlemen dikuasai oleh satu partai pendukung presiden
yaitu partai Ba’ath yang menguasai kursi parlemen Republik Arab Suriah melalui
kudeta militer pada 1961.
Antara Turki dan Suriah adalah dua Negara Tetangga yang mempunyai sejarah
Panjang bersama yang tidak dapat dipisahkan sehingga menciptakan ikatan
emosional di antara keduanya .sebelum Konflik Suriah meletus, Turki dan Suriah
menjalin hunbungan harmonis namun itu semua berubah seketika ketika assad

membuyngkam demokrasi Rakyatnya dengan kekerasan. Dan Turki mengambil
sikap mendukung oposisi yang menentang Rezim Asad.
B. Pokok Permasalahan
Dari pemaparan latar belakang di atas, dapat diambil suatu pokok
permasalahan yaitu:
Mengapa Turki mendukung oposisi Suriah ?
Mengapa Turki dengan swadaya bersedia menampung pengungsi Suriah ?
Padahal hubungan kedua negara sebelumnya sangat baik.
C.Tujuan
Menjelaskan analisa kebijakan Turki terhadap Suriah selama 5 tahun
terkhir.


BAB II
PEMBAHASAN
A.Individual Level.
Sejak kekhalifahan Utsmaniyah di Turki runtuh pada 3 maret 1924
,Lahirlah Turki dengan ideologi sekuler di bawah pimpinan Mustafa Kemal.sejak
saat itu konstitusi Islam dilebur dengan konstitusi sekuler.konsep negara Turki
modern yang dicanangkan Mustafa Kemal dengan menghapus nilai-nilai Islam
dalam sendi-sendi negara . diantara nya mengganti abjad arab menjadi latin
,melarang kehidupan warga Turki yang menampilkan gaya kehidupan seperti era
kesultanan utsmaniyah.menerapkan sistem pendidikan negara ala
barat,menyingkirkan pendidikan madrasah.menanam sistem ekonomi kapitalis
dan meninggalkan sistem ekonomi syariah.sejak saat itu Turki yang pernah
menjadi kekuatan dunia menjadi pesakitan dan terpuruk dalam segala bidang
.delapan dekade lebih Turki tak mampu bangkit .Pada tahun 1996 partai Refah
yang bernafaskan Islam mangantarkan Prof..Neichmetin Erbakan menjadi perdana
menteri Turki. Erbakan mempunyai visi nsionalime islamis untuk membangun
Turki kembali dan menjalin hubungan dengan negara-negara Arab untuk
membangkitkan kekuatan dunia Islam.namun cita-cita tersebut musnah ketika
kudeta militer 1997 yang memaksa Erbakan mundur.perjuangan dari Partai Refah

yang dibubarkan dihidupkan kembali oleh partai keadilan pembangunan (AKP)
pimpinan Recip Tayib Erdogan yang memenangkan pemilu tahun 2002,dan
setahun berikutnya mengantikan Abdullah Gul sebagai Perdana menteri.Kiprah
Politik Recip Tayyib Erdogan yang merupakan anak didik dari Prof.Necmitin
Erbakan mampu membuat gebrakan-gebrakan baru yang menjadikan Turki
menjadi kekuatan ekonomi baru yang disegani di Eropa maupun
internasional..Erdogan mampu meniupkan nuansa islam kembali di Turki yang
masih berhaluan Sekuler. di sisi lain Erdogan merupakan Pemimpin Relijius dan
Kharismatik ,mempunyai pengaruh kuat bukan hanya di Negara nya saja tapi
menjadi tokoh pemimpin yang disegani dunia termasuk di Negara-Negara Islam.

Hal itu tidak terlepas dari latar belakang kehidupan nya yang Pernah mengenyam
pendidikan Madrasah dan lingkunan Relijius semasa mudanya hingga mendirikan
Partai keadilan yang islamis.
Erdogan menaruh perhatian besar dan memprioritaskan kebijakan Luar Negeri
nya kepada Negara-negara Muslim.dari mulai bencana Tsunami Aceh
,Palestina,Rohingya hingga konflik yang berkepanjangan di Suriah.
Di antara kebijakan-kebijakan Luar Negeri Turki terhadap dunia Islam, dalam
makalah ini Saya akan menganalisa Kebijakan Luar Negeri Turki Terhadap
Suriah.


B.Analisa Kebijakan Luar Negeri Turki Terhadap Suriah

Ada beberapa Faktor yang melatar belakangi kebijakan Pemerintah Turki
Terhadap Suriah, diantaranya :
1.Faktor idiosentrik dari model Rosenau.
Ada dua Faktor model Rosenau yang dapat menggambarkan Erdogam sebagai
pemimpin Turki dalam membuat kebijakan .
 Pertama Faktor Value,
kebijakan Luar Negeri yang dibuat Erdogan untuk Suriah tidak terlepas
dari prinsip dan ideologi Islamis yang telah tertanam subur sejak
dilingkungan Keluarga ,pendidikan hingga menjadi aktifis di gerkan
nasional Islam dan Parpol Rafah yang islamis.mengingat Erdogan
menganut Sunni yang menjadi mayoritas penduduk Turki dan Suriah
.sehingga ada persamaan aqidah dan rasa persaudaraan dengan Rakyat
Suriah.
 Kedua, Faktor experience

Erdogan yang mempunyai Idealisme Islam dan Nasionalis dalam
perjalanan karir politik nya seringa menemui batu sandungan dengan

konstitusi sekuler Turki.karna faham sekuler Turki sangat sensitive
dengan kegiatan yang bernuansa islamis.akibat hal tersebuat Erdogan
pernah di jebloskan Penjara gara-gara karangan puisi nya yang dinilai
melecehkan nilai-nilai Sekuler.karna Erdogan pernah merasakan melawan
kecongkakan Sekuler Turki yang diciptakan Mustafa Kemal inilah
,Erdogan merasa terppanggil untuk membantu Rakyat Suriah dari
kecongkakan Assad yang hampir sama seperti Musatafa Kemal yang dulu
pernah memimpin Turki dengan tangan besi.
2.Faktor Internal
a. Kondisi perpolitikan dalam Negeri dimana Pemerintahan dikuasai oleh
Partai Keadilan (AKP) yang memiliki ideologi Nasionalis dan Islamis memiliki
pandangan untuk mendukung penuh oposisi suriah dan mendesak asad mundur
karna telah membantai rakyantya sendiri. Presiden Erdogan sebagai Ketua dari
Partai AKP dalam berbagai Forum Internasional mengajak Masyarakat
Internasional untuk membantu Rakyat Suriah dan meminta Assad Turun Segera.
b.Peran opini Publik (The role of public opinion) model Alex Mintz.
Rakyat Turki yang menyaksikan langsung kekerasan Damaskus terhadap
rakyatnya meminta Pemerintah Turki untuk melakukan Tindakan membantu
krisis Suriah.
c.Kepentingan Ekonomi dan Keputusan kebijakan Luar Negeri model

Alex M.
Keadaan di suriah yang Porak-poranda akibat perang sipil dengan pemerintah
yang berkepanjangan dapat menciptakan distabilitas kawasan.terutama Turki yang
memiliki perbatasan Langsung dengan Suriah dapat mengganggu iklim investasi
dan yang dikhawatirkan pemerintah Turki adalah masalah keamanan dalam
Negeri. Sejak Konflik Suriah mencuat, sering terjadi kontak senjata otoritas Turki
diperbatasan dengan militert Suriah.

d.Adanya ikatan emosional Rakyat Turki dan Suriah.
Erdogan Selaku Presiden Turki yang warganya manganut mayoritas Sunni
merasa mempunyai hak unutk membantu Rakyat Suriah yang Mayoritas
Sunni.apalagi di Suriah terdapat etnis Turk men yang masih satu bangsa dengan
Turki.
e. Tanggal 3 Oktober 2012 rudal yang ditembakkan militer Suriah
menyasar ke Wilyah Ackale Memicu ketegangan yang serius anatar dua
Nagara ,karna serangan tersebut menewaskan warga sipil Turki.
3.Faktor Eksternal.
a. Erdogan menginginkan Turki menancapkan Pengaruhnya di
percaturan Politk Internasional,dengan memperluas pengaruhnya di timteng
untuk terlibat langsung dalam penyelesaian konflik Suriah. Turki tidak ingin

melihat Amerika dan Rusia mengontrol secara absolut konflik Suriah yang wilyah
nya berdekatan dengan Turki.. Karena jika Turki diam secara tidak Langsung
melemahkan kwibawaan posisi Turki di kawasan maupun internasional.
b.Detterence and Arm Races model Alex Mintz.
Selama ini Turki mempunyai musuh kelompok separatis PKK yaitu partai pekerja
Kurdistan yang selama ini melakukan serangkaian aksi kekerasan dengan bom
bunuh diri dan sabotase yang menelan banyak warga sipil.
Kelompok PKK sendiri memiliki basis di Suriah Utara dan sikap Asad yang
memberi akses PKK di Suriah utara untuk merencakanan aksi terror kepada Turki
menjadi alasan kuat Erdogan terlibat lebih jauh dalam konflik Suriah.
c. Aliansi model Alex Mintz.
Turki mempunyai misi bersama negara NATO untuk menghancurkan ISIS di
Suriah dan Irak. di sisi lain Erdogan mempunyai jalinan erat dengan Raja
Salman yang sama-sama mendukung pelengseran Asad oleh hal tersebutr Turki
dan Saudi bersama Negara timteng yang lainya mendukung dan memasok senjata
unutk oposisi.Posisi Suriah mempunyai posisi strategis secara geografis yang
dapat menentukan keamanan dalam Negeri Turki karena Suriah adalah sarang
musuh utama Turki PKK dan ISIS. Oleh karena itu Turki mencoba menjalin

aliansi dengan menggandeng NATO maupun koalisi Arab untuk menghadapi

Persoalan di Suriah.
Turki menjadi negara pertama yang paling merasakan imbas dari konflik
vertikal yang terjadi di Suriah, karena posisi wilayah Turki yang berbatasan
langsung dengan Suriah di bagian utara. Sejumlah 137.756 masyarakat Suriah
terregistrasi menjadi pengungsi di Turki di tahun 2012. Kemudian bertambah
hingga 380.000 di pertengahan tahun 2013. data tersebut adalah data bagi mereka
yang melakukan registrasi resmi dengan menyerahkan dokumen-dokumen negara
seperti kartu penduduk, kartu keluarga atau passpor. Diperkirakan terdapat
60.000-70.000 orang yang memasuki Turki secara ilegal (tidak membawa
dokumen resmi).6 Angka tersebut terus bertambah hingga mencapai 2.715.789 di
tahun 2016.7 Banyak orang-orang yang mengungsi ke negara Turki bagian selatan
untuk mencari keselamatan dan perlindungan. Wilayah Turki begitu strategis bagi
pengungsi Suriah karena selain berbatasan langsung, warga Suriah juga dapat
melewati Turki untuk menyeberang ke Eropa karena Turki adalah negarayang
berada di wilayah Eurasia (Eropa dan Asia). Sehingga memudahkan pengungsi
untuk menyeberang ke Eropa. Banyak dari pengungsi yang melakukan transit di
Istanbu untuk kemudian menyeberangi laut Marmara untuk melanjutkan hidup di
Eropa.

Dinamika hubungan Turki-Suriah sejak masa pemerintahan Erdogan pada
tahun 2002 terbilang sangat mesra. Keduanya bersepakat untuk menghapus visa
kunjungan antar satu sama lain, selain Turki yang menjadi mitra dagang terbesar
bagi Suriah. Turki juga memainkan peran penting saat menengahi konflik SuriahIsrael. Namun setelah hubungan Turki -Suriah yang mulai membaik sejak tahun
2002, kini hubungan kedua negara mulai memburuk akibat konflik politik di
Suriah. Pemberontakan Suriah dimulai dengan seruan protes aktivis demokrasi di
Suriah pada tanggal 15 Maret 2011 yang bertujuan untuk menurunkan Bashar

Assad dari posisi Presiden Suriah yang telah dijalankannya selama 15 tahun.
Rakyat melihat keluarga Assad telah menjalankan pemerintahan monarki yang
dibungkus republik. Terlebih dominasi kekuasaan telah memperkaya pihak Assad
dan keluarga serta militer yang mendukung Assad. membuat rakyat
marah.Ketegangan antara keduanya terus mengalami peningkatan sejak tanggal 3
Oktober 2012 setelah serangan mortir dilancarkan dari arah Suriah ke Turki.
Mortir tersebut mendarat di sebuah rumah warga di Akcakale, desa di perbatasan
Turki dan menewaskan lima warga sipil Turki. Para korban tewas terdiri dari dua
wanita dan tiga anak -anak. Atas serangan itu, militer Turki langsung melancarkan
aksi balasan dengan menggempur di beberapa titk daerah Suriah.

C.Kebijakan-Kebijakan Turki 5 tahun terakhir terhadap Suriah.
1.Menampung Pengungsi Suriah.
Penerimaan sebuah negara atas gelombang pengungsi dari negara lain bukanlah
hal mudah, di awal konflik meletus tahun 2011 di Suriah Negara-neagara tetangga
Suriah dan Eropa mempunyai sikap keberatan untuk menerima pengungsi kecuali
Jerman Negara Eropa yang sudah menampung satu juta lebih Pengungsi.. Namun
berbeda dengan Turki, negara yang pernah menaungi hampir seluruh dunia Islam
dan menjadi pusat Khilafah Usmaniyah sampai tahun 1924 ini. Presiden Turki
Recep Tayyip Erdogan menilai negaranya memiliki kewajiban terhadap Pengungsi
Suriah.
Kebijakan Luar Negeri ‘Pintu terbuka’ terhadap Pengungsi Suriah menjadikan
Turki sebagai Negara yang paling ramah terhadap pencari suaka dari korban sipil
perang suriah.
Di tahun 2011 Turki telah menghabiskan dana sebesar $15 juta untuk membangun
kamp pengungsian (http://syrianrefugees.eu). Selanjutnya di tahun 2012,
Kementerian Keuangan Turki menyatakan bila pemerintah telah menghabiskan
dana sebesar 533 juta Lira atau $200 juta Dan pada bulan Maret 2013, jumlah

pengeluaran Turki naik menjadi $1,5 dari total pengungsi Suriah dan Irak sudah
3 juta pengungsi hingga saat ini menurut UNHCR (United Nations High
Commissioner for Refugees. ). Pusat Dana Tanggap Darurat (CERF) antara
tahun 2011 dan 2015 jauh lebih sedikit dari dana yang diterima oleh Irak,
Yordania dan Lebanon meskipun menampung lebih banyak pengungsi.. lebanon
telah menerima $ 39.5 juta Jordan $ 27.2 juta dan Irak $ 20.6 juta sementara
Turki hanya menerima $ 11.1 juta. Namun hal demikian tidak bermasalah Bagi
Presiden Turki ,dimana Turki sedang mngalami kemajuan ekonomi pesat.
Pada pidato Presiden Turki di Ankara 03 september 2015 pidato di
forum G20.Erdogan mengatakan Eropa telah mengubah mediterania menjadi
kuburan pengungsi, pasalnya Para pengungsi yang mencari suaka ke Eropa
ditolak hingga akhirny mereka tenggelam di mideterania.
pada salah satu wawancara Tv ARD Jerman .Erdogan mengeluh Pemimpin eropa
tidak tulus’ kesepakatan Uni Eropa-Turki pada Maret lalu, pasca terjadinya kudeta
gagal Turki 15 Juli. esepakatan tersebut berisi perjanjian agar Turki mencegah
para pencari suaka untuk menyeberangi Yunani serta menampung pengungsi yang
ingin ke Eropa..sebagai imbal baliknya, Uni Eropa akan memberi berbagai macam
bantuan dan mengucurkan dana 3 Milyar euro untuk para pengungsi yang
ditampung di Turki. Namun juga belum terealisasi.
Fasilitas untuk pasa pengungsi Suriah di Turki .
 Presiden Recip Tayyib Erdogan memberikan Progam pendidikan dan
kesehatan Gratis untuk anak-anak Suriah.
 Memberikan beasiswa dan lapangan pekerjaan untuk pengungsi Suriah.
 Pada tanggal 3 July 2016 Presiden Erdogan berbicara di Provinsi
Kilis, Selatan Turki, yang berbatasan dengan Suriah dan menampung
lebih dari 120.000 pengungsi Suriah, mengatatakan akan
memberikan kesempatan warga Suriah menjadi warga negara Turki.

Turki menjadi penampung sekitar 2,7 juta pengungsi Suriah ditambah dari Irak,
Erdogan mengatakan bahwa Turki selama ini telah mengeluarkan sekitar USD 12
milyar (€ 11 milyar) atau Rp 160 triliun. Untuk kebutuhan Pengungsi.
2.Mengirim bantuan Logistik berupa makanan dan obat Untuk Rakyat
Suriah yang diblokade pemerintah Suriah.
selain kebijakan pintu terbuka untuk menampung pengungsi Suriah. Inturksi dari
Presiden Erdogan untuk mengirim logistic berupa makanan dan obat untuk Rakyat
Suriah yang di blokade Bashar Assad.
3.Operasi Militer Perisai Efrat
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, pada hari Rabu (24/08/16), secara resmi
memulai proses operasi “perisai Efrat,” untuk memerangi kelompok teroris ISIS
dan sayap bersenjata PKK di Suriah. Erdogan mengatakan dalam pidatonya yang
disiarkan televisi secara langsung “operasi perisai Efrat dimulai untuk mengakhiri
serangan terhadap Turki dari dalam wilayah Suriah.”
Sumber di pemerintah Turki menegaskan bahwa proses “Operasi Perisai Efrat”
akan berlanjut sampai memenuhi tujuannya, dan bahkan menjamin kelangsungan
hidup kesatuan tanah Suriah.
Operasi perisai Efrat bertujuan untuk menghancurkan kekuatan Paukan PKK dan
ISIS yang selama ini telah melakukan serangkaian terror dan aksi bom bunuh Diri
di Ankara dan Istambul.hal ini menjadi perhatian serius pemerintah Turki karena
menyangkut keamanan Rakyat Turki dan juga iklim investasi di negara tsb. Kedua
kelompok yang telah lama di buru oleh pemerintah Turki bersarang di sekitar
Kota jabarlus Suriah utara. Mereka mengontrol penuh wilayah tersebut
.pertimbanagan Turki untuk melakukan operasi ini karena Suriah telah kehilangan
control atas wilayah tsb dari PKK dan ISIS. Dan Turki tidak mau diam terlalu
lama untuk bertahan mangkis spionase dan sabotase serangan yang dilancarkan ke
wilayah perbatasan Turki dan dua kota terpenting Turki yaiut Ankara dan
Istambul.oleh karena itu Turki melancarkan operasi Militer bernama Perisai efrat.

Untuk melakukan intersep kedalam wilayah Suriah Utara tepatnya kota jabarlus
dan distrik Al bab.

BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan.
1.Hasil analisis dari faktor-faktor yang mempengaruhi perlakuan negara suaka
terhadap pengungsi dan perubahan kebijakan suaka Turki menunjukkan bahwa
Turki memiliki komitmen untuk menjaga stabilitas dan memerangi para
pemberontak dan teroris.
2. Kebijakan Turki dalam menampung pengungsi Suriah karena iklim keadaan
dalam Negeri Turki sekaligus pengaruh gaya kepemimpinan Recip tayyib
Erdogan yang memilki perhatian serius terhadap persoalan timur tengah termasuk
Suriah yang mampunyai perbatasan langsung dengan Turki.
3. Kepentingan Turki terhadap pergantian rezim di Suriah disebabkan oleh
beberapa faktor. Pertama, keamanan nasional yang mana konflik Suriah
merupakan ancaman yang nyata bagi stabilitas keamanan Turki. Berlangsungnya
konflik Suriah menyebabkan Turki harus menerima dampak dari serangan lintas
batas negara, memunculkan kembali konflik antara Turki dengan PKK, dan
menyebabkan Turki berpotensi menghadapi konflik sektarian di dalam negeri.

Kedua, keinginan Turki untuk menjadi emerging power di Timur-Tengah yang
berhubungan dengan kemampuan Turki dalam menyelesaikan konflik di wilayah
regional.
.

B. Dafar Pustaka.
the-turkish-government.htm
Anti-Syrian Sentiment on the Rise in Turkey. Dalam http://www.almonitor.com/pulse/politics/2013/11/turkey-anti-syriasentiment-increase.html.
Kemal, Lale. (2012). Inside The Free Syrian Army’s Headquarters in Turkey. Dalam
http://www.al-monitor.com/pulse/tr/politics/2012/08/inside-thefree-syrian-armysturkish-hq.html#.