TEORI MASUK DAN BERKEMBANGNYA ISLAM DI I

TEORI MASUK DAN BERKEMBANGNYA
ISLAM DI INDONESIA

TEORI MEKKAH
• Pendukung teori : Buya Hamka,
A.H John, Van Leur, T.W Arnold
• Bunyi teori : proses masuknya
Islam ke Indonesia terjadi pada abad
ke 7 (674 M), dan langsung dibawa
oleh para musafir Arab yang memiliki
semangat untuk menyebarkan ajaran
Islam

• Dasar teori :
 pada abad ke 7 di pantai barat
Sumatera sudah terdapat
perkampungan Islam (Dinasti Umayah)
 kerajaan Samodra Pasai menganut
mazhab Syafi’I, dimana pengaruh
mazhab Syafi’I terbesar pada waktu itu
adalah Mekkah dan Mesir

 raja-raja Samodra Pasai menggunakan
gelar Al Malik, yaitu gelar yang
umumnya berasal dari Mesir.

• Kelemahan teori :
 kurangnya fakta yang menjelaskan
peranan bangsa Arab dalam
penyebaran islam di Indonesia

TEORI GUJARAT
• Pendukung teori : J. Pijnapel, Snouck
Hurgronje, W.F. Stutterheim, Bernard
H.M. Vlekke dan J.P Moquetta
• Bunyi teori : agama Islam masuk ke
Indonesia pada abad ke 13 dan
pembawanya adalah para pedagang
yang berasal dari Gujarat (Cambay)
India.

• Dasar teori :

 hubungan dagang Indonesia dengan India telah
lama terjalin melalui jalur Indonesia-CambayTimur Tengah-Eropa
 adanya batu nisan sultan Samodra Pasai yaitu
Malik Al Saleh tahun 1297 M dan makam
Maulana Malik Ibrahim yang wafat tahun 1419 di
Gresik Jawa Timur, memiliki bentuk yang sama
dengan batu nisan yang terdapat di Cambay.
 catatan Marcopolo bahwa di Perlak sudah
banyak yang memeluk islam dan banyak
pedagang Islam India yang menyebarkan agama
Islam

• Kelemahan teori :
 tidak dijelaskan antara masuk dan
berkembangnya Islam
 kerajaan Samodra Pasai menganut
mazhab Syafi’I, sedangkan Gujarat
adalah penganut mazhab Hanafi
 ketika islamisasi Samodra Pasai,
Gujarat masih merupakan sebuah

Kerajaan Hindu, baru satu tahun
kemudian Gujarat ditaklukan oleh
kekuasaan Muslim

TEORI PERSIA
• Pendukung teori : Hoesein
Djajadiningrat, Umar Amir Husen
• Bunyi Teori : agama islam masuk ke
Indonesia dibawa oleh kaum Syiah
yang berasal dari Persia (Iran)

• Dasar teori :
 adanya kesamaan budaya persia dengan
budaya masyarakat Indonesia (peringatan
10 Muharam/ Asyura – Sumbar, Tabut –
Jawa, pembuatan bubur Syura)
 kesamaan ajaran sufi yang dianut Syaikh
Siti Jenar dengan sufi dari Iran yaitu Al Hallaj
 penggunaan istilah bahasa Iran dalam
sistem mengeja huruf Arab untuk tandatanda bunyi

 adanya kesamaan seni kaligrafi pahat pada
batu-batu nisan

• Kelemahan teori :
bila berpedoman bahwa Islam masuk
pada abad ke 7, hal ini berarti terjadi
pada masa kekuasaan Khalifah
Umayyah. Sedangkan saat itu
kepemimpinan Islam dibidang politik,
ekonomi dan kebudayaan berada di
Mekkah, Madinah, Damaskus dan
Baghdad. Jadi, belum memungkinkan
bagi Persia untuk menduduki
kepemimpinan dunia Islam saat itu

TEORI CHINA
• Pendukung teori : Slamet Mulyana,
Sumanto Al Qurtuby
• Bunyi teori : agama islam masuk ke
Indonesia dibawa oleh para perantau

China

• Dasar teori :
 sekitar tahun 879, terjadi perpindahan orang-orang
Islam dari Canton ke Asia Tenggara (Kedah dan
Palembang)
 raja pertama di Jawa (Raden Patah dari Bintoro Demak)
merupakan keturunan Cina. Ibunya disebutkan berasal
dari China.
 berdasarkan Hikayat Hasanudin dan Sejarah Banten,
nama dan gelar raja-raja Demak ditulis dengan
menggunakan istilah China
 adanya masjid-masjid tua berarsitektur China di pulau
Jawa
 menurut catatan China, pelabuhan-pelabuhan diduduki
pertama-tama oleh pedagang China
 KERAJAAN MATARAM KUNO

KERAJAAN MATARAM KUNO
SEJARAH BERDIRINYA

• Berdiri sekitar abad ke 8
• Pendiri : Sanjaya
• Letak :






Pada awal berdiri : Mataram (dekat Yogyakarta)
Pemerintahan Rakai Pikatan : Mamrati (daerah Kedu)
Pemerintahan Dyah Balitung : Poh Pitu (sekitar Kedu)
Pemerintahan Dyah Wama : Mataram
Pemerintahan Mpu Sindok : Daha, Jawa Timur

• Latar belakang berdiri : berdasarkan Carita Parahyangan yang berasal
dari abad 16, Ratu Sima yang merupakan raja di Kalingga memiliki
cucu yang bernama Sanaha yang menikah dengan raja ketiga dari
Kerajaan Galuh, yaitu Brantasenawa. Sanaha dan Bratasenawa
memiliki anak yang bernama Sanjaya. Setelah Ratu Sima meninggal,

Sanjaya menggantikan buyutnya menjadi raja Kerajaan Kalingga
Utara yang kemudian disebut Bumi Matara, dan kemudian mendirikan
Dinasti Sanjaya di Kerajaan Mataram Kuno.

PEMERINTAHAN DAN KEHIDUPAN MASYARAKAT
• Wilayah kekuasaan : meliputi Jawa Tengah dan Jawa
Timur
• Raja-raja yang pernah memerintah :















Sanjaya
Rakai Panangkaran (awal berkuasanya Wangsa Sailendra)
Rakai Panunggalan/ Dharanindra
Rakai Warak/ Samaragrawira
Rakai Garung/ Samaratungga
Rakai Pikatan, suami Pramodhawardhani (kebangkitan Dinasti Sanjaya)
Rakai Kayuwangi
Rakai Watuhumalang
Rakai Watukura Dyah Balitung
Mpu Daksa
Rakai Layang Dyah Tulodong
Rakai Sumba Dyah Wawa
Mpu Sindok (awal periode Dinasti Isyana)

• Sri Lokapala, suami Sri Isanatunggawijaya
• Makuthawangsawardhana
• Dharmawangsa Teguh
• Airlangga

KEHIDUPAN SOSIAL DAN EKONOMI MASYARAKAT
• Agama yang dianut : Hindu-Buddha
• Kehidupan sosial masyarakat di kerajaan Mataram Kuno sudah
teratur, terlihat dari sikap gotong royong mereka saat
membangun candi Borobudur. Sikap toleran diantara masyarakat
sangat baik.
• Ekonomi masyarakat bertumpu pada pertanian, peternakan,
perdagangan.

PENINGGALAN-PENINGGALAN
• Prasasti Canggal, Kalasan, Mantyasih, Klurak, Kedu
• Candi Kalasan, Plaosan, Prambanan, Sewu, Mendut, Pawon,
Sambisari, Sari, Kedulan, Morangan, Ijo, Barong, Sojiwan,
Borobudur, Dieng, Gedongsongo

SEBAB-SEBAB KEMUNDURAN
• Adanya permusuhan antara Mataram Kuno dan
Sriwijaya. Ketika ia mengadakan pesta perkawinan
putrinya, istana diserbu oleh Aji Wurari yang
diperkirakan merupakan sekutu Kerajaan Sriwijaya.

Dalam peristiwa itu, Dharmawangsa tewas.
Kemudian tahta digantikan oleh Airlangga. Pada
masa Airlangga, daerah-daerah yang pernah dikuasai
Dharmawangsa berhasil disatukan kembali.
Hubungan dengan Sriwijaya juga berhasil dipulihkan.
• Ibukota kerajaan dipindah dari Daha ke Kahuripan
• Airlangga mengundurkan diri, lalu hidup sebagai
pertapa dengan nama Resi Gentayu
• Airlangga memerintahkan Mpu Bharada untuk
membagi 2 kerajaan yaitu Panjalu dan Jenggala

KERAJAAN SINGHASARI
SEJARAH BERDIRINYA
• Berdiri sekitar abad ke 13
• Pendiri : Ken Arok
• Letak : Malang, Jawa Timur
• Latar belakang berdiri : setelah Ken
Arok berhasil mengalahkan
Kertajaya, Ken Arok kemudian
menggabungkan wilayah Tumapel

dan Kediri menjadi kerajaan
Singhasari

PEMERINTAHAN DAN KEHIDUPAN MASYARAKAT
• Wilayah kekuasaan : Jawa, Bali, Madura,
Semenanjung Malaya, Pesisir Kalimantan,
Maluku, Sulawesi, Sunda
• Raja yang pernah memerintah :






Ken Arok
Anusapati
Tohjoyo
Ronggowuni
Kertanegara

KEHIDUPAN SOSIAL DAN EKONOMI MASYARAKAT
• Agama Hindu dan Buddha hidup berdampingan
• Masyarakatnya hidup pada sektor pertanian dan
perdagangan

PENINGGALAN-PENINGGALAN
• Candi Singosari, Jago, Sumberawan,
Jawi, Kidal
• Arca Dwarapala
• Prasasti Manjusri, Mula Malurung,
Singosari, Wurare
PENYEBAB RUNTUHNYA KERAJAAN
• Pemberontakan Jayakatwang

KERAJAAN MAJAPAHIT
SEJARAH BERDIRINYA
• Berdiri sekitar abad ke 13
• Pendiri : Raden Wijaya
• Letak : Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur
• Latar belakang berdiri : dengan dibantu Arya
Wiraraja, Raden Wijaya berhasil dimaafkan
oleh Jayakatwang kemudian Raden Wijaya
meminta wilayah di Hutan Tarik kemudian
didirikanlah kerajaan Majapahit.

PEMERINTAHAN DAN KEHIDUPAN MASYARAKAT
• Wilayah Kekuasaan : hampir sama dengan
wilayah Indonesia sekarang, Singapura,
Semenanjung Malaya, dan sebagian kepualaun
Filipina
• Raja yang pernah memerintah :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.

Raden Wijaya
Jayanagara
Tribhuwana Wijayotunggadewi
Hayam Wuruk
Wikramawardhana
Suhita
Dyah Kertawijaya
Dyah Wijayakumara
Dyah Suryawikrama
Dyah Suraprabhawa
Bhre Kertabhumi
Dyah Ranawijaya

KEHIDUPAN SOSIAL DAN EKONOMI MASYARAKAT
• Agama yang dianut adalah Hindu dan Buddha
• Pola tata masyarakat dibedakan atas empat
golongan yaitu brahmana, ksatria, waisya, dan
sudra. Namun terdapat golongan diluar lapisan
yaitu Candala, Mleccha, dan Tuccha yang
merupakan golongan terbawah dari lapisan
masyarakat Majapahit
• Karya sastra yang dihasilkan : Negarakertagama,
Sutasoma, Arjunawiwaha, Kunjarakarna dan
Parthayajna, Pararaton, Sudayana, Sorandakan,
Ranggalawe, Panjiwijayakrama, Usana Jawa,
Tantu Panggelaran
• Masyarakat Majapahit hidup pada sektor
pertanian dan perdagangan/pelayaran

PENINGGALAN-PENINGGALAN
• Celengan Majapahit, Arca Emas,
Terakota Wajah, Surya Majapahit,
Arca Pertapa Hindu, Uang Gobog
Majapahit
• Candi Wringin Lawang, Brahu,
Gentong, Tikus, Bajang Ratu
• Kolam Segaran, Pendopo Agung
• Prasasti Gajahmada, Gunung Butak

SEBAB-SEBAB KEMUNDURAN
• Tidak ada lagi tokoh di pusat
pemerintahan yang dapat
mempertahankan kesatuan wilayah
setelah Gajahmada dan Hayam
Wuruk meninggal
• Terjadinya perang Saudara/ Paregreg
• Masuknya Islam
• Banyaknya daerah yang melepaskan
diri
• Tidak ada pembentukan pemimpin
baru