Strategi Komunikasi Guru dalam Mengembangkan Kemandirian Anak Usia Dini (Studi Kasus pada Sekolah Alam Bukit Hijau Medan)

PEDOMAN WAWANCARA

  (Dilaksanakan dengan teknik wawancara mendalam)

  STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENGEMBANGKAN KEMANDIRIAN ANAK USIA DINI (Studi Kasus Pada Sekolah Alam Bukit Hijau Medan) Oleh : Helfran F Sipayung (100904084)

  1. : Nama

  2. : Umur

  3. : Alamat

  4. : Pekerjaan

  5. : Status

  6. : Agama

  7. : Suku 8.

  Pendidikan : 9. Sudah berapa lama ibu mengajar disekolah ini? 10.

  Apa alasan ibu lebih memilih mengajar anak usia dini daripada mengajar di sekolah lanjutan seperti SD, SMP dan SMA?

11. Apa alasan ibu memilih mengajar di sekolah ini? 12.

  Apakah ibu mendapat dukungan dari keluarga sebagai pengajar di Sekolah Alam Bukit Hijau? 13. Apa yang membedakan Sekolah Alam Bukit Hijau dengan sekolah lain? 14. Apakah ada kesulitan dalam mengajar anak usia dini ? 15. Sikap apakah yang ibu/bapak lakukan jika anak melakukan kesalahan? 16. Apakah diluar jam belajar ibu juga melakukan komunikasi dengan anak? 17. Apa kegiatan belajar lain yang dilakukan di luar di sekolah? 18. Bagaimana metode belajar di alam yang ibu diterapkan ? 19. Apakah metode belajar di alam efektif bagi anak anak usia dini? 20. Apakah para anak pernah merasa bosan dengan metode belajar di alam? 21. Strategi komunikasi seperti apa yang ibu gunakan ketika mengajar? 22. Bagaimana dengan penggunaan bahasa verbal dan nonverbal dalam proses belajar?

  23. Bagaimana tanggapan anak terhadap strategi komunikasi yang ibu gunakan?

  24. Bagaimana ibu mengatasi jika masih ada anak yang tidak memahami strategi komunikasi yang ibu gunakan?

25. Bagaimana cara ibu mengatasi jika ada kejenuhan siswa ketika belajar? 26.

  Bagaimana tanggapan Orang tua terhadap strategi komunikasi yang ibu 27. Bagaimana anda mengatasi jika ada keluhan dari orang tua terhadap strategi komunikasi yang ibu/bapak gunakan dalam proses mengajar?

  28. Apakah strategi komunikasi yang ibu terapkan dengan metode belajar di alam berhasil membentuk kemandirian anak?

  29. Bagaimana ibu/bapak mengetahui keberhasilan strategi komunikasi yang telah diterapkan?

  30. Bagaimana tanggapan Orang tua tentang perkembangan kemandirian anak?

2. Informan Orang Tua

  1. : Nama

  2. : Umur

  3. : Alamat

  4. : Pekerjaan

  5. : Status Suku

  7. : Agama 8.

  Pendidikan : 9. Apa alasan bapak/ibu memilih menyekolahkan anak ke Sekolah Alam

  Bukit Hijau? 10. Apakah anak bapak/ibu menyukai metode belajar yang diterapkan di

  Sekolah Alam Bukit Hijau? 11. Apakah menurut bapak/ibu belajar dengan metode alam itu efektif bagi anak?

  12. Bagaimana bapak/ibu menjalin komunikasi dengan para Guru? 13.

  Bagaimana menurut bapak/ibu tenaga pengajar yang ada di Sekolah Alam Bukit Hijau? 14. Bagaimana menurut bapak/ibu strategi komunikasi yang digunakan oleh para Guru di sekolah Alam Bukit Hijau?

  15. Apakah ada perubahan terhadap anak setelah dimasukkan ke Sekolah Alam Bukit Hijau? Jika ada, perubahan seperti apa? 16. Apakah Sekolah Alam Bukit Hijau mampu membentuk dan menambah kemandirian anak bapak/ibu? Dalam hal seperti apa saja?

  17. Apakah anak dapat mengaplikasikan apa yang mereka dapat disekolah? 18.

  Bagaimana sikap dan perilaku anak dalam menghadapi masalah setelah bersekolah di Sekolah Alam Bukit Hijau?

  19. Apakah anak sekarang sudah mampu mengambil keputusan sendiri? 20.

  Bagaimana bapak/ibu mengembangkan kemandirian anak di rumah?

  Hasil Wawancara

  Informan Guru I 31. : Dra. Eva Handayani Sembiring

  Nama 32. : 46 Tahun

  Umur 33. : Jalan Bunga Gayong, kel. Ladang Bambu Medan

  Alamat Tuntungan, Medan

  Pekerjaan 35. : Menikah

  Status 36. : Kristen

  Agama 37. : Batak Karo

  Suku 38. Pendidikan : S1 39. Sudah berapa lama ibu mengajar disekolah ini?

  Mulai tahun 2010 40. Apa alasan ibu lebih memilih mengajar anak usia dini daripada mengajar di sekolah lanjutan seperti SD, SMP dan SMA?

  Karena memang dari dulu itu dunianya saya di dunia anak yang dimulai dari pelayanan-pelayanan di Gereja dan berikutnya karena melihat kondisi alam kita yang sudah semakin rusak. Kita harus memberikan dukasi kepada anak-anak untuk mencintai lingkungan hidup. Nah, itu harus dimulai dari usia dini. Karena kalau mereka sejak kecil diajari misalnya untuk tidak membuang sampah sembarangan, supaya rajin menanam pohon, merawat tanaman gitu dan menyayangi binatang. Pokoknya mencintai semua ciptaan Tuhan itu lebih efektif diajarkan mulai dari kecil. Kalo untuk seperti kita yang sudah dewasa ini, diajarkan untuk mencintai lingkungan itu agak susah, hal yang sepele dan sederhana untuk membuang sampah saja orang dewasa sembarangan. Yang berikutnya kita mau mengajarkan anak-anak ini untuk mengenal Tuhan melalui ciptaanya dan itu juga sangat efektif, bahwa ini loh ciptaan Tuhan dan kita harus bersyukur kepada Tuhan. Jadi banyak hal dalam program-program belajar kita itu konsepnya mengacu pada hal itu. Itulah yang membuat saya tertarik, makanya dimulai dari usia dini.

41. Apa alasan ibu memilih mengajar di sekolah ini?

  Karena ini yayasan milik keluarga 42. Apakah ibu/bapak mendapat dukungan dari keluarga sebagai pengajar di

  Sekolah Alam Bukit Hijau? Sangat mendukung karena ini kan lahannya Orang tua saya, kalau tidak mendukung pasti beliau tidak member lokasi ini untuk pendidikan.

  43. Apa yang membedakan Sekolah Alam Bukit Hijau dengan sekolah lain? kelas, dengan tema yang sama tapi misalnya tema lingkungan kita juga pakai buku paket tapi sekolah lain itu hanya belajar dari buku melalui gambar, ada gunung, ada pohon tapi itu semua kan hanya gambar. Kalau disekolah ini ada lingkungan langsung bisa belajar dengan melihat secara langsung dan itu membuat persentasi daya tangkapnya lebih daripada hanya dari buku, itu yang membedakannya dengan sekolah lain. Disini mereka menanam tananaman langsung dan mereka mngikuti perkembangannya setiap harinya tidak hanya sekedar menanam. Seminggu sudah seperti apa pertumbuhannya, sudah berapa daunnya, mereka juga belajar berhitung melalui jumlah daunnya, mereka juga belajar warna daunnya itu warna apa. Jadi semua hal yang kita lakukan sudah dapat mencakup banyak hal yang dapat dipelajari oleh anak-anak.

  44. Apakah ada kesulitan dalam mengajar anak usia dini ? Kesulitannya karena mereka itu kan mulai dari nol, bagaimana untuk membuat mereka itu mandiri, bagaimana membuat mereka untuk bisa mengurus diri sendiri, melakukan proses bersosialisasi karena hal-hal mendasarkan yang kita ajarkan kepada anak-anak.

  45. Sikap apakah yang ibu/bapak lakukan jika anak melakukan kesalahan? Untuk setiap kesalahan kita membuat hukuman, salah satunya itu hukuman di sudut ruangan namanya. Kalau misalnya ada anak yang ribut terus tidak bisa diingatkan atau lari-lari terus kita hokum dengan membuat bangkunya di sudut. Dia tetap ikut dalam belajar tapi di buat disudut. Nah, dari hukuman ada efek jera dari si anak karena mereka akan bingung sendiri dan bosan sendiri karena dipisahkan dari teman-temannya dan untuk selanjutnya di tanya mau dihukum lagi disudut si anak jera dan tidak mau lagi melakukan kesalahan.

  46. Apakah diluar jam belajar ibu/bapak juga melakukan komunikasi dengan anak? Ya, kita punya juga kunjungan kerumah karena ada juga saat-saatnya tua dan juga si anak.

  47. Apa kegiatan lain yang dilakukan selain di sekolah? Kita selalu melakukan kegiatan keluar ya, seperti tahun lalu kita menanam pohon di daerah kawasan industry Medan-Belawan dan program penanaman pohon selalu ada untuk go green. Ada juga program field trip ke berastagi, disana belajar soal gunung, udara, belajar soal tanaman yang tumbuh di daerah dingin. Melihat kebun bunga, memetik strawberry sendiri, semua itu merupakan proses belajar.

  Kita ada juga kegiatan lain disini yaitu ada program bank sampah yaitu, kita suratin orang tua supaya setiap bulan itu mereka mengumpulkan sampah plastik detergen atau sampah koran yang sudah dibersihkan dan dibawa kesekolah yang itu kami manfaatkan sebagai kreativitas yang dibuat jadi mainankah, kotak pensil, frame foto dan macam-macam. Jadi orangtua merka juga tahu bahwa sampah rumah tangga itu ternyata bermanfaat tidak hannya sebagai sampah yang langsung dibuang, karena sebenarnya umur sampah itu bias lebih panjang kalau kita pergunakan.

  48. Bagaimana metode belajar di alam yang ibu diterapkan ? Kan kurikulum TK itu per-tema, tema diri sendiri, lingkungan, tanaman, binatang dan transportasi semua itu pengenalan. Kalau kita, semua kurikulum Diknas kita pakai hanya saja metode dan tekniknya yang kita bedakan dengan cara-cara sekolah lain dan kita punya kurikulum khas sendiri. Misalnya kemarin kita masuk tema tanaman, jadi kita pergi menanam padi itu sebenarnya sudah mencakup semua tema dan banyak hal yang sudah tercakup disitu. Kita sudah belajar binatang ketika berada disitu, ada burung, ada kodok dan ada capung disitu. Dan disitu juga kita sudah mengajarkan kepada anak yaitu ada tema profesi, ada petani disitu dan mereka ngobrol langsung dengan petaninya. Berikutnya kita sudah belajar lingkungan disitu, kita lihat lingkungan disitu ada tanah, langit, awan dan matahari. Jadi satu tema di sekolah alam itu pasti sudah mencakup semuanya.

  49. Apakah metode belajar di alam efektif bagi anak anak usia dini? 50.

  Apakah para anak pernah merasa bosan dengan metode belajar di alam? Gak ah, mereka selalu nunggu-nunggu apalagi untuk belajar kesawah.

  Untuk menanam padi misalnya, kita ajarkan dulu filosofi bahwa ini adalah ciptaan Tuhan dan nasi yang kamu makan setiap harinya itu dari sini asalnya. Karena banyak anak yang tidak tahu pohon padi, jadi kita memberitahu dari sini loh asalnya nasi dan padi itu pun tidak langsung dia berbuah tapi membutuhkan proses kan dimana menunggu enam bulan dulu dan dirawat dengan baik sama petani lalu dipetik, kemudian tidak langsung jadi nasi dirumah. Karena orangtua harus bekerja dulu, terus berbelanja kemudian dimasak baru jadi nasi yang dimakan setiap harinya. Dan yang member pertumbuhan itu adalah Tuhan maka kita harus selalu bersyukur kepada Tuhan. Nah udah banyak kan yang bisa dipelajari si anak disitu. Paling karena seringnya belajar langsung keluar mereka terkadang bosannya belajar dikelas.

  51. Strategi komunikasi seperti apa yang ibu gunakan ketika mengajar? Saya tidak bisa mengatakan secara ilmiah strategi komunikasi yang saya pakai itu apa namanya tapi, langkah pertama yang saya terapkan adalah mengenali dulu pribadi dan dunia si anak itu sendiri, kita harus tahu dulu dia pake bahasa apa gitu. Kita juga harus mengenali per-karakter si anak, setiap anak memiliki kesukaan yang berbeda dan kita bisa menggunakan kesukaannya itu untuk merangsang dia dalam belajar. Tapi kita juga harus melihat hal yang disukai si anak itu pas tidak untuk dia.

  52. Bagaimana dengan penggunaan bahasa verbal dan nonverbal dalam proses belajar?

  Itu sebenarnya tergantung gurunya juga ya, bagaimana setiap guru menerangkan di kelas dan bagaimana kita meramu agar pesan yang kita sampaikan tepat sasaran, sampai tidak pesan yang kita berikan, mengertikah mereka. Misalnya dengan menggunakan alat peraga seperti gambar, saya menyuruh mereka untuk membuat segitiga. Jika kita menyuruh mereka membuat segitiga dengan hanya mengatakannya saja contohkan dengan menggambar segitiga maka selanjutnya mereka akan tahu. Jadi sambil kita berbicara juga dipraktekkan agar mereka mudah paham dan tahu untuk selanjutnya.

  53. Bagaimana tanggapan anak terhadap strategi komunikasi yang ibu gunakan? Kalau tanggapan dari siswa itu misalnya tidak suka denga cara yang telah kita lakukan, maka kita harus terus memotivasi. Kita harus cari tahu apa lagi yang mereka sukai. Kembali lagi setiap anak memiliki kesukaan yang berbeda-beda, jadi kita memang harus kenal per karakter setiap anak agar dapat menentukan bagaimana cara untuk menghadapi mereka. Bisa juga misalnya ketika saya menyuruh mereka untuk menulis angka satu sampai tiga puluh mereka bilang gak mau Miss capek, terus saya bilang kamu bisa main kalau sudah selesai belajar dan akhirnya di selesaikannya.

  54. Bagaimana ibu/bapak mengatasi jika masih ada anak yang tidak memahami strategi komunikasi yang ibu gunakan? Ini kita membagi kelas menjadi kelompok-kelompok kecil, jadi lebih bisa mengenali karakter anak lebih mendalam, misalnya si andre yang awalnya tidak tahu apapun jadi ketika yang lain bermain, saya memberikan waktu khusus sama dia 10 menit setelah dia bisa baru dia boleh ikut main bersama yang lain. Nah untuk belajar dirumah atau pekerjaan rumah pun saya memberikan perbedaan bagi yang lebih bisa dan yang masih kurang bisa dalam pelajaran tertentu. Karena terkadang walaupun sama-sama murid baru anak ini kan punya perbedaan, karena dipengaruhi bagaimana mereka dirumah. Ada siswa yang tidak mau mengerjakan apa-apa kok dirumahnya, bersama kita disekolah cuma berapa jam lah. Jadi banyak faktor juga yang mendukung si anak untuk dapat mudah untuk belajar sesuatu.

  55. Bagaimana cara ibu mengatasi jika ada kejenuhan siswa ketika belajar di kelas? Kita selalu mencari teknik-teknik yang dapat digunakan, misalnya kita lagi pohon cokelat disitu kan dan berbuah, anak-anak dapat belajar berhitung dari buah cokelatnya dan itu sudah pasti tidak membuat mereka bosan lagi. Nah, disitu sudah tidak hanya belaar menghitung lagi, sudah juga belajar mengenal warna dari warna tumbuhan yang ada dan tidak habis disitu juga kita belajar melalui buah cokelat yang sudah masak kemudian di makan lalu disitu anak juga sudah belajar soal rasa.

  56. Bagaimana tanggapan Orang tua terhadap strategi komunikasi yang ibu gunakan dalam proses mengajar? Positif ya, mereka senang karena disetiap tahun ajaran baru dihari pertama sekolah tu kan orang tua selalu mengantar anak-anaknya dan saya juga membuat pertemuan dengan orang tua untuk mempresentasikan bagaimana sih sekolah kita ini. Dan orang tua selalu memiliki pandangan yang sama dengan sekolah.

  57. Bagaimana anda mengatasi jika ada keluhan dari orang tua terhadap strategi komunikasi yang ibu/bapak gunakan dalam proses mengajar? Untuk keluhan cara saya mengajar dengan anak belum ada ya, ada keluhan mungkin karena ada murid yang rumahnya jauh ya, si anak mungkin terlalu capek belajar disekolah. Namun tetap kok di dorong orang tua untuk bersekolah kecuali disaat sakit.

  58. Apakah strategi komunikasi yang ibu terapkan dengan metode belajar di alam berhasil membentuk kemandirian anak? Saya kira berhasil lah ya. Kalau untuk kemandiriannya mereka cepat berkembang, misalnya saja dari hal ditemani Orang tua. Itu hal pertama ya dimana anak mandiri dulu untuk ditinggal di sekolah. Untuk anak Play group itu bisa sampai tiga minggu untuk ditunggui Orang Tua, tapi kalau anak TK bisa hanya dalam 3 hari ditunggui Orang tuanya. Nah utuk itu kita memberi tahapan juga dimana Orang tua menunggu, mulai menunggu di dalam kelas, kemudian di luar kelas. Hal ini paling sulit sebenarnya untuk anak-anak dimasa awal sekolah mereka. Kemandirian yang lain bisa dilihat juga dari belajar untuk memakai kaos kaki sendiri, sepatu sendiri, makan sendiri karena mereka mungkin dirumah masih dibantu oleh Orang

  59. Bagaimana ibu/bapak mengetahui keberhasilan strategi komunikasi yang telah diterapkan? Kalo untuk anak-anak yang ini kita belum tahu ya hasil akhirnya bagaimana nanti, tapi untuk anak-anak tahun-tahun sebelumnya ada banyak sekali perubahan dalam diri setiap anak itu ya. Yang tadinya masih mengandalkan orang tua dalam melakukan banyak hal namun setelah sekolah akhirnya bisa mandiri, bisa mengerjakan banyak hal sendiri. Mulai dari pakai baju, mandi, makan udah bisa sendiri. Ada juga anak yang pulang sekolah sampai dirumah langsung semangat dalam mengerjakan PR yang diberikan Gurunya. Nah, keberhasilan itu semua juga harus dibantu oleh orang tua dirumah bagaimana cara orang tua juga untuk menambah juga kemandirian si anak dengan dukungan yang diberikan.

  60. Bagaimana tanggapan Orang tua tentang perkembangan kemandirian anak? Orang tua juga banyak menyampaikan perubahan-perubahan yang terjadi sama anak mereka, misalnya ada anak yang tadinya masi ngedot, dirumah udah gak ngedot lagi. Terus ada juga murid yang tidak mau potong rambut dirumah, nah Orang tua si anak ini meminta sama kita supaya si anak disuruh potong rambut, dan ia akhirnya mau potong rambut karena disuruh sekolah. Banyak perubahan lah yang terjadi setelah mereka sekolah, dan yang paling nyata itu adalah berdoa, sebelumnya anak-anak ini kebanyakan tidak tahu berdoa. Orang tua pun senang juga ya ketika mereka sudah bisa berdoa apalagi bisa juga dalam bahasa inggris. Mereka menjadi pemimpin doa makan dirumah, nah kalo disekolah setiap harinya ketika diminta untuk memimpin doa pasti berebutan.

  Informan Guru II

  1. : Dewi Rasmeitha Ginting Nama

  2. : 29 Tahun Umur Alamat

  4. : Guru Pekerjaan

  5. : Menikah Status

  6. : Kristen Agama

  7. : Batak Karo Suku 8.

  Pendidikan : S1 9. Sudah berapa lama ibu mengajar disekolah ini? Saya sudah sekitar 4 tahun mengajar disekolah ini.

  10. Apa alasan ibu lebih memilih mengajar anak usia dini daripada mengajar di sekolah lanjutan seperti SD, SMP dan SMA? Saya memilih anak usia dini ya karena saya sangat senang dengan dunia anak, saya senang berbagi dengan anak dan senang juga untuk mengenal karakter dari setiap anak.

  11. Apa alasan ibu memilih mengajar di sekolah ini? Alasan saya yang utama karena konsep sekolah ini ya. Konsep sekolah ini tidak menjemukan karena disini kita mengajar dengan kretivitas kita dalam menggunakan alam untuk mempermudah siswa untuk paham dalam proses belajar. Misalnya saja ketika beljar dikelas ada siswa yang bosan, kita bisa keluar dan belajar diluar sehingga mereka tidak merasa bosan.

  12. Apakah ibu/bapak mendapat dukungan dari keluarga sebagai pengajar di Sekolah Alam Bukit Hijau? Sampai sekarang ya keluarga, terutama suami mendukung pekerjaan saya sebagai pengajar di sekolah ini.

  13. Apa yang membedakan Sekolah Alam Bukit Hijau dengan sekolah lain? Yang membedakan sekolah ini dengan sekolah lain itu terletak pada konsep belajar dengan alam yang mungkin tidak ditemukan di sekolah lainnya. Yang lainnya mungkin sekolah lain lebih berorientasi kepada hasil dan dengan menggunakan cara belajar dengan cara memaksa siswa untuk mencapai suatu target demi citra sekolah. Kalau disekolah ini anak diajak belajar sambil bermain dan belajar sesuai kesenangan si anak.

  14. Apakah ada kesulitan dalam mengajar anak usia dini ? Kalau kesulitannya ya karena anak-nak itu kan masih harus didekati dulu harus dibujuk dan ada juga anak yang harus dengan tegas kita didik. Jadi harus dipahami terlebih dahulu karakter si anak agar dapat ditentukan strategi apa nih yang sesuai untuk diterapkan dalam belajar.

  15. Sikap apakah yang ibu/bapak lakukan jika anak melakukan kesalahan? Untuk setiap kesalahan kita membuat hukuman, salah satunya itu hukuman di sudut ruangan namanya. Kalau misalnya ada anak yang ribut terus tidak bisa diingatkan atau lari-lari terus kita hokum dengan membuat bangkunya di sudut. Dia tetap ikut dalam belajar tapi di buat disudut. Nah, dari hukuman ada efek jera dari si anak karena mereka akan bingung sendiri dan bosan sendiri karena dipisahkan dari teman-temannya dan untuk selanjutnya di tanya mau dihukum lagi disudut si anak jera dan tidak mau lagi melakukan kesalahan.

  16. Apakah diluar jam belajar ibu/bapak juga melakukan komunikasi dengan anak? Ada diterapkan disekolah ini kunjungan kerumah siswa, jadi kita mngunjungi rumah para siswa untuk mengetahui juga bagaimana si anak dirumah dan bagaimana perkembangannya setelah bersekolah.

  17. Apa kegiatan lain yang dilakukan selain di sekolah? Selain disekolah, kita juga punya program belajar keluar sekolah. Karena untuk mengatasi kebosanan anak kita bisa sambil jalan-jalan keluar tapi tetap belajar.

  18. Bagaimana metode belajar di alam yang ibu diterapkan ? Metode belajar yang diterapkan tidak kaku dan membuat suatu proses belajar yang santai dan mudah dimengerti anak melalui konsep belajar dialam. Jadi konsepnya lebih kepada penerapan belajar sambil bermain.

  Jadi seringkali ketika berada di luar belajar langsung dialam siswa merasa tidak belajar padahal dari proses interaksi mereka dengan menggunakan media alam sudah merupakan pembelajaran yang lebih efektif bagi mereka karena mereka tidak merasa dipaksa dan tidak merasa bosan. Mungkin mereka melihat abang-kakak mereka kalau belajar itu harus menggunakan buku atau menulis, sedangkan disini kita bisa belajar dengan banyak cara. dihitung jumlahnya. Nah, disini mereka sudah belajar berhitung dan mengenal daun dan bunga sebagai tumbuhan. Selain itu, mereka juga belajar menanam tumbuhan dari benih, merawat tumbuhan itu sampai besar dan memetik hasilnya. Jadi mereka bisa belajar mengenal tumbuhan melalui proses pertumbuhannya hingga hasilnya bagaimana.

  19. Apakah metode belajar di alam efektif bagi anak anak usia dini? Ya, pastinya lebih efektif. Ya karena kita disini belajar sambil bermain, kita bebas bermain di alam tapi tanpa disadari semua kegiatan bermain yang terjadi itu sudah belajar juga disitu.

  20. Apakah para anak pernah merasa bosan dengan metode belajar di alam? Belum ada sih sampai keluar kata-kata bosan dari mereka, yang ada malah mereka merasa kurang lama disekolah. Karena disinikan belajarnya sambil bermain jadi mereka tidak merasa bosan.

  21. Strategi komunikasi seperti apa yang ibu gunakan ketika mengajar? Untuk membuat strategi yang akan saya gunakan, terlebih dulu harus mengenali dulu anak murid saya satu-persatu, kemudian mencari tahu apa kira-kira kesukaan mereka karena anak usia dini ini kan sangat terbuka dan terkadang mereka sendiri yang memberitahu kalo mereka sedang suka yang bagaimana. Diawal kita memang harus mengikuti dulu kemauan mereka, setelah beberapa lama sudah bisa diarahkan sesuai dengan konsep yang kita buat. Nah, setelah mengetahui kita bisa memberi respon yang tepat gitu. Setiap anak memiliki perbedaan kan, ada yang suka belajar di kelas melalui buku, ada juga yang langsung bosan maka harus dilakukan pembagian yang tepat. Kalau yang saya liat selama ini lebih cepat mereka antusias itu kalau belajar langsung keluar dengan menggunakan media yang ada di alam. Seperti belajar berhitung menggunakan buah dan belajar mengenal warna melalui warna daun dan tumbuhan yang ada pekarangan disekolah ini.

  22. Bagaimana dengan penggunaan bahasa verbal dan nonverbal dalam proses belajar? Dalam proses belajar pasti keduanya itu digunakan setiap hari ya, baik itu anak usia dini ini, mereka akan lebih mudah dipahami ketika kita memberikan penjelasan di ikuti juga dengan memberikan contoh seperti gerakan, memperlihatkan bendanya atau yang lainnya. Jadi tidak bisa hanya dengan berbicara terus di kelas, yang seperti itu pasti membuat . bosan mereka. Jadi harus dikombinasikan dengan pas lah 23.

  Bagaimana tanggapan anak terhadap strategi komunikasi yang ibu gunakan? Tanggapan anak biasanya itu ketika belajar tidak mau mendengarkan maka harus terus diberikan motivasi dan dukungan melalui penjelasan yang dapat dimengerti juga oleh mereka. Ada anak yang jika tidak suka dia langsung bilang dan ada juga anak yang memang dia tidak ada niat untuk berontak ya tapi selalu ikut aja apa yang saya perintahkan.

  24. Bagaimana ibu/bapak mengatasi jika masih ada anak yang tidak memahami strategi komunikasi yang ibu gunakan? Untuk mengakali kalau ada anak yang masih belum paham dengan cara belajar yang saya terapkan, saya biasanya mengatur posisi duduknya. Untuk anak yang masih kurang memahami dibuat didepan, jadi ketika menjelaskan bisa dekat untuk kita memperhatikan.

  25. Bagaimana cara ibu mengatasi jika ada kejenuhan siswa ketika belajar di kelas?

  26. Bagaimana tanggapan Orang tua terhadap strategi komunikasi yang ibu gunakan dalam proses mengajar?

  Kalau tanggapan Orang tua baik dan positif ya, sampai sekarang belum terhadap cara mengajar belum ada tanggapan negatif.

  27. Bagaimana anda mengatasi jika ada keluhan dari orang tua terhadap strategi komunikasi yang ibu/bapak gunakan dalam proses mengajar? Sampai sekarang belum ada keluhan yang disampaikan orang tua 28. Apakah strategi komunikasi yang ibu terapkan dengan metode belajar di

  Sudah lumalan ya banyak perubahan sejak pertama anak masuk ke sekolah ini sampai sekarang, misalnya saja yang dulunya belum bisa memakai sepatu sendiri sekarang sudah bisa karena disini kita mengajarkan mereka untuk mandiri melakukan segalanya harus sendiri. Contoh lainnya ada juga siswa yang dulunya selalu menangis setiap ada halbaru atau orang baru, tapi sekarang sudah berubah tidak lagi mudah menangis.

  29. Bagaimana ibu/bapak mengetahui keberhasilan strategi komunikasi yang telah diterapkan? Kalau untuk perkembangan mereka, setiap hari sih bisa kita lihat bagaimana perkembangan kemandirian mereka. Semua bisa dilihat ketika belajar, makan atau bermain bersama. Begitu juga sama yang masih kurang, kita bisa melihat apa yang kurang atau belum berhasil pada anak setiap harinya.

  30. Bagaimana tanggapan Orang tua tentang perkembangan kemandirian anak? Pastilah orang tua senang kalu ada perkembangan yang baik pada anak nya. Mereka sering kasi tau juga perkembangan anaknya kalau saat mengantar anak ke sekolah. mereka cerita kalau anaknya dari yang tidak bisa makan sendiri sekarang sudah bisa makan sendiri gak harus disuapi lagi.

  Informan Guru III

  1. : Hesty Sitompul Nama

  2. : 30 Tahun Umur

  3. : Jl. Sempurna no.75 Teladan, Medan Alamat

  4. : Guru Pekerjaan

  5. : Belum Menikah Status

  6. : Kristen Agama

  7. : Batak Toba Suku 8.

  Pendidikan : Diploma Sudah berapa lama ibu mengajar disekolah ini?

  Mulai Tahun 2010 10. Apa alasan ibu lebih memilih mengajar anak usia dini daripada mengajar di sekolah lanjutan seperti SD, SMP dan SMA?

  Saya pernah juga mengajar di SMP dan SMA tapi saya lebih nyaman mengajar anak usia dini ini karena ingin berinteraksi dengan anak-anak belajar mengenal karakter anak.

  11. Apa alasan ibu memilih mengajar di sekolah ini? Sekolah ala mini memiliki keunikan yang tidak dimiliki oleh sekolah lain terlebih sekolah yang formal tentunya. Saya sangat menyukai konsep belajar dialam yang diterapkan.

  12. Apakah ibu/bapak mendapat dukungan dari keluarga sebagai pengajar di Sekolah Alam Bukit Hijau? Keluarga mendukung walaupun sebenarnya kan latar belakang pendidikan saya kan bukan keguruan tapi semenjak tamat dari perkuliahan saya sudah mengajar.

  13. Apa yang membedakan Sekolah Alam Bukit Hijau dengan sekolah lain? Banyak ya bedanya, dari mulai bentuk sekolahnya yang langsung di alam, metode belajar yang menyatu dengan lingkungan dan juga ya kita memiliki suatu kreativitas dalam memanfaatkan barang bekas untuk dijadikan barang yang dapat digunakan kembali.

  14. Apakah ada kesulitan dalam mengajar anak-anak ? Yang saya lihat ya, tidak semua orang bisa mengajar anak usia dini. karena mengajar anak ini kan harus sabar ya, kita harus berulang-ulang memberi arahan karena mereka kan masih sulit untuk mengingat. Misalnya hari ini kita belajar menghafal sesuatu dan besoknya mereka sudah lupa lagi.

  Walaupun kita capek untuk terus-menerus untuk mengingatkan mereka tapi disitu juga lah kesabaran itu di uji sebagai guru.

  15. Sikap apakah yang ibu/bapak lakukan jika anak melakukan kesalahan? Saya akan memberi hukuman sama anak yang melakukan kesalahan, hukumannya biasanya saya suruh berdiri di sudut kelas atau di samping saya dan hukuman itu sampai sekarang efektif untuk anak di kelas saya. Apakah diluar jam belajar ibu juga melakukan komunikasi dengan anak?

  Ya melakukan komunikasi juga. Kita memiliki juga kunjungan yang dilakukan oleh guru kerumah untuk memantau kondisi dan perkembangan dari anak dirumah.

  17. Apakah ada kegiatan lain yang dilakukan selain di sekolah? Ya ada, kita punya program ya untuk melakukan kegiatan keluar sekolah dan bisanya juga keluar kota untuk melihat dan belajar banyak hal lain lagi yang ada di luar. Misalnya kita pernah ke berastagi bersama siswa melihat strawberi yang ada disana dan yang lain itu melakukan penanaman pohon di binjai. Setiap semester itu pasti sekolah melakukan kegiatan keluar untuk menambah wawasan siswa juga.

  18. Bagaimana metode belajar di alam yang ibu diterapkan ? Metode yang diterapkan dalam belajar yaitu menyatu dengan alam, maksudnya semua yang ada dialam ini kita manfaatkan. Misalnya dalam belajar berhitung kita menggunakan batu, daun dan yang lainnya bisa digunakan juga sebagai media belajar bagi anak. Dari daun tadi kita sudah bisa belajar banyak hal, mulai dari berhitung tadi dan juga sudah belajar warna.

  19. Apakah metode belajar di alam efektif bagi anak anak usia dini? Ya, sangat – sangat efektif. Karena kan kita belajar langsung di alam dan anak sangat suka belajar dengan langsung melakukan praktek. Misalnya seperti belajar tumbuhan kita bisa langsung melakukan penanaman atau melihat langsung tumbuhan itu tadi, jadi mereka bisa dengan mudah mengerti disbanding hanya belajar dikelas melalui buku.

  20. Apakah para anak pernah merasa bosan dengan metode belajar di alam? merasa bosan pasti ada ya, setiap anak kan berbeda-beda dan juga ada perbedaan semangat belajarnya setiap hari. Untuk itu sebagai guru kita harus mensiasati agar bisa melawan kebosanan yang dialami para anak. Misalnya dengan melakukan hal-hal baru, permainan baru, nyanyian baru dan yang lainnya.

21. Strategi komunikasi seperti apa yang ibu gunakan ketika mengajar?

  Kalau cara saya berkomunikasi dengan anak menggunakan cara saya belajar itu tidak kaku.

  22. Bagaimana dengan penggunaan bahasa verbal dan nonverbal dalam proses belajar? Kalau dalam proses belajar untuk anak usia dini ini ya kita harus peka melihat kondisi mereka dalam belajar, karena kalau kita terlalu banyak berbicara pun mereka pasti akan bosan jadi harus diseimbangkan dengan menggunakan berbagai media. Ketika kita melihat anak sudah mulai bosan, harus disiasati dengan berbagai selingan seperti bermain, bernyanyi dan menari bersama.

  23. Bagaimana tanggapan anak terhadap strategi komunikasi yang ibu gunakan? Tanggapan anak sampai saat ini baik ya, maksudnya mereka mampu menangkap dan mengerti dengan cara saya mengajar dan berbicara dengan mereka. Walaupun memang setiap anak memiliki kemampuan atau daya tangkap yang berbeda-beda namun yang saya lihat mereka bisalah menerima cara mengajar saya dan cara saya menyampaikan setiap hal kepada mereka.

  24. Bagaimana ibu mengatasi jika masih ada anak yang tidak memahami strategi komunikasi yang ibu gunakan? Untuk anak yang tidak memahami dengan strategi komunikasi yang saya gunakan, saya akan mengenali lebih dlam karakter si anak terlebih dahulu. Apa sih yang bisa membuatnya mengerti dan mampu menangkap apa yang saya ajarkan setiap harinya. Untuk itu kita harus memahami stiap anak, agar mampu juga menyesuaikan cara mengajar dengan daya tangkap anak.

25. Bagaimana cara ibu mengatasi jika ada kejenuhan siswa ketika belajar?

  Untuk mengatasi kejenuhan bisa dengan melakukan permainan, bernyanyi atau menari. Karena anak usia dini itu kan masih mudah untuk dikembalikan dari kebosanannya dengan melakukan permainan tadi.

  26. Bagaimana tanggapan Orang tua terhadap strategi komunikasi yang ibu gunakan dalam proses mengajar? banyak orang tua memberikan pujian dan ucapan terimakasih ke saya karena perkembangan anak mereka setelah bersekolah disini.

  27. Bagaimana anda mengatasi jika ada keluhan dari orang tua terhadap strategi komunikasi yang ibu/bapak gunakan dalam proses mengajar? Sampai saat ini belum pernah ada keluhan ya, tapi kalau saja nanti ada keluhan pasti saya menerimanya dan bisa juga untuk memperbaiki cara mengajar saya nantinya.

  28. Apakah strategi komunikasi yang ibu terapkan dengan metode belajar di alam berhasil membentuk kemandirian anak? Untuk kemandirian ukuran anak usia dini sangat-sangat berhasil, karena dengan belajar dialam ini kita menuntut anak untuk cepat mandiri. Misalnya seperti memakai sepatu sendiri, makan pun disi harus dilakukan sendiri dan masih banyak kegiatan lain yang mampu menambah kemandirian si anak itu.

  29. Bagaimana ibu/bapak mengetahui keberhasilan strategi komunikasi yang telah diterapkan? Untuk mengukur keberhasilan itu dapat kita lihat perkembangannya setiap hari ya, karena kita kan berjumpa setiap hari disekolah. Dan juga melalui cerita orang tua mengenai perkembangan kemandirian mereka dirumah.

  30. Bagaimana tanggapan Orang tua tentang perkembangan kemandirian anak? Tanggapan orang tua sangat baik ya, apalagi kan orang tua sangat senang melihat perkembangan anak setiap harinya karena memang itulah tujuan dari setiap orang tua menyekolahkan anaknya disini. Seperti ketika mengantar atau menjemput si anak, orang tua antusias ya menceritakan perkembagan anaknya, anaknya sekarng sudah bisa ini, sudah bisa itu dan sebagai guru saya juga bangga karena berarti saya berhasil dalam mendidik anak mereka.

  Informan Guru IV

  1. : Endang Asmara Sipahutar, S.Pd Nama Umur

  3. : Jl. Jamin Ginting gang bunga rinta 2 no. 7, Simpang Alamat

  Selayang 4. : Guru

  Pekerjaan 5. : Menikah

  Status 6. : Kristen

  Agama 7. : Batak Toba

  Suku 8. Pendidikan : S1 9. Sudah berapa lama ibu mengajar disekolah ini?

  Sudah 4 tahun lah dek 10. Apa alasan ibu lebih memilih mengajar anak usia dini daripada mengajar di sekolah lanjutan seperti SD, SMP dan SMA?

  Kalau alasan kenapa memilih anak usia dini, saya merasa sanggupnya masih untuk mengajar anak usia dini karena yang saya lihat jika mengajar SD, SMP atau SMA harus punya pengendalian emosi yang tinggi.

  11. Apa alasan ibu memilih mengajar di sekolah ini? Awalnya karena anak saya sekolah disini, terus saya melihat suasana sekolahnya yang asik sekali belajar di alam. Kemudian saya lihat metodenya dan cara belajarnya yang membuat saya tertarik untuk mengajar di sekolah ini.

  12. Apakah ibu mendapat dukungan dari keluarga sebagai pengajar di Sekolah Alam Bukit Hijau? Sangat mendukung ya 13. Apa yang membedakan Sekolah Alam Bukit Hijau dengan sekolah lain?

  Kalau menurut saya yang membedakannya karena sekolah alam konsep belajarnya bersama dengan alam, terus sekolah melalui guru menekankan pada akhlak anak, mengajarkan supaya anak itu lebih bermoral dan kita juga belajar membuat kreativitas minimal itu dua kali dalam seminggu. Jadi anak-anak ini juga kita latih motoriknya untuk membuat kreativitas. Jadi anak kita pintar, berakhlak dan juga punya krativitas. Dan itu semua saya rasa menjadi keunggulan juga dari sekolah alam ini dibanding sekolah lain. Apakah ada kesulitan dalam mengajar anak usia dini ?

  Belum ada ya, mungkin kesulitannya di awal itu harus bisa untuk mengerti karakter anak satu persatu, tapi sampai saat ini masih bisalah saya atasi.

  15. Sikap apakah yang ibu/bapak lakukan jika anak melakukan kesalahan? Selalu kita beritahu dulu kalau itu tidak boleh, kita kasi tahu juga nanti dampaknya apa. Misalnya ada anak yang main pintu, kita harus mengingatkan untuk tidak memainkan pintu karena tangan bisa terjepit, berdarah dan rasanya sakit sekali. Dan itu harus diingatkan terus-menerus.

  16. Apakah diluar jam belajar ibu juga melakukan komunikasi dengan anak? Ada, sebelum mereka dijemput oleh orang tua atau diantar bus sekolah kita juga masih terus berinteraksi ya. Yang lainnya yaitu kunjungan kerumah, kita juga ada program untuk kunjungan kerumah siswa yang terkadang diminta juga oleh Orang tua. Selain itu bisa juga karena sudah beberapa hari tidak hadir kesekolaah jadi kita datangi kerumah, atau sewaktu sakit juga kita berkunjung.

  17. Apa kegiatan lain yang dilakukan selain di sekolah? Kita punya program belajar keluar sekolah juga, seperti belajar transportasi, kitta langsung pergi kestasiun kereta api supaya anak-anak bisa melihat langsung bagaimana itu kereta api, ada juga program menanam pohon yang selalu kita lakukan setiap tahunnya.

  18. Bagaimana metode belajar di alam yang ibu diterapkan ? Kita ambil yang simple dulu karena mereka juga belum bisa mencerna kalau terlalu banyak yang digunakan. Misalnya belajar mengenal tumbuhan, kita langsung menunjukkan kepada mereka daun, daun itu warnanya hijau, warna hijau itu seperti ini. Dengan begitukan kita sudah belajar banyak hal dari tumbuhan dan mereka bisa langsung melihatnya tidak hanya membayangkan atau melihat gambarnya saja. Kita juga tidak hanya belajar dikelas, kadang saya bawa juga mereka ke luar untuk mengenal tanaman-tanaman yang ada di sekolah alam ini. Jadi sekalian kita pengenalan jenis tumbuhan , warna, bentuk , rasa kepada anak-anak.

  19. Apakah metode belajar di alam efektif bagi anak anak usia dini? Ya, sangat efektif sekali bagi anak usia dini.

  Apakah para anak pernah merasa bosan dengan metode belajar di alam? Jenuh ada tapi sampai sekarang ini persentasenya sangat rendah yak arena mungkin konsep belajar yang ada di alam ini kan sebenarnya sangat variatif, tapi namanya juga anak-anak pasti ada suatu saat salah seorang anak jenuh karenamungkin ia lebih tidak suka pelajaran ini disbanding dengan anak yang lain.

  21. Strategi komunikasi seperti apa yang ibu gunakan ketika mengajar? Kalau strategi komunikasi saya dalam mengajar itu menggunakan media- media, misalnya seperti tadi ketika mengajar mengenai daun tidak hanya pada pengucapan saja tapi ada media daunnya yang langsung diperlihatkan kepada anak. Jadi saya tidak hanya memberikan teori atau berbicara saja tetapi juga ada praktek atau memperlihatkan langsung apa yang sedang dipelajari kepada anak. Karena untuk anak usia dini kita harus lebih banyak pengenalan jadi harus memperlihatkan bentuknya secara langsung.

  22. Bagaimana dengan penggunaan bahasa verbal dan nonverbal dalam proses belajar? Bahasa verbal dan nonverbal itu sudah pasti digunakan dalam belajar ya, misalnya saja ketika saya menerangkan sesuatu ke anak dan bahasa nonverbal anak dalam menanggapi saya. Berbicara juga penting sekali bagi anak usia dini supaya mereka lebih bisa lagi untuk berbicara dengan banayak kosa kata baru yang belum mereka ketahui. Awalnya anak usia dini ini belum mengerti juga sepenuhnya apa yang diperintahkan oleh guru tetapi seiring berjalannya waktu mereka sudah menegerti dengan apa yang saya sampaikan setiap hari melalui proses belajar. Jadi setiap hari memang kita sebagai guru harus banyak bicara dan mengenali karakter dari setiap anak-anak didik ini. Karena ada anak yang proses belajar bericaranya itu agak lebih lambat dari yang lain, jadi harus diajak berbicara setiap harinya agar vokalnya setiap hari terlatih dan mampu mengikuti perkembangan teman-temannya.

  23. Bagaimana tanggapan anak terhadap strategi komunikasi yang ibu gunakan? Kalau tanggapan dari anak itu biasanya ketika mereka bosan atau jenuh memovitasi anak dalam belajar. Jadi kita berusaha supaya mereka mau belajar dengan berbagai upaya lah.

  24. Bagaimana ibu mengatasi jika masih ada anak yang tidak memahami strategi komunikasi yang ibu gunakan? Ada memang saya temukan dikelas saya ya, kalau saya menyuruh untuk melakukan sesuatu itu terkadang dia tidak langsung bisa mengerti, jadi harus diarahkan pelan-pelan, dan dalam berkomunikasi atau memberikan perintah pun harus satu-satu agar ia dapat mengerti. Setelah selesai satu perintah baru kita lanjutkan untuk yang berikutnya dan itu pun harus kita tekankan berulang-ulang.

  25. Bagaimana cara ibu mengatasi jika ada kejenuhan siswa ketika belajar di kelas? Untuk mengatasi kejenuhan anak kita bisa mengatasinya dengan mengajak bermain keluar, makanya Guru itu harus peka dalam melihat kondisi dari anak-anak ini. Karena untuk anak usia dini ini jika kita sudah belajar sampai dua materi pelajaran mereka sudah capek dan jenuh, jadi selanjutnya mereka diberikan waktu untuk bermain. Nah kalo jenuh belajar di dalam kelas, saya ajak mereka keluar bermain sambil belajar juga di lingkungan sekolah alam ini, karena memang konsep kita tidak monoton belajar didalam kelas.

  26. Bagaimana tanggapan Orang tua terhadap strategi komunikasi yang ibu gunakan dalam proses mengajar? Kalau tanggapan yang negativif sampai saat ini belum ada ya, untuk yang positifnya ada beberapa Orang tua yang menyampaikan perkembangan anaknya setelah beberapa bulan bersekolah disini. Misalnya, ada yang menyampaikan kalau anaknya sekarang sudah lebih berani dan yang lainnya.

  27. Bagaimana anda mengatasi jika ada keluhan dari orang tua terhadap strategi komunikasi yang ibu/bapak gunakan dalam proses mengajar? Keluhan sampai sekarang belum ada, kalaupun nanti ada itu jadi masukan baik juga lah untuk saya mengajar lebih baik. Apakah strategi komunikasi yang ibu terapkan dengan metode belajar di alam berhasil membentuk kemandirian anak?

  Untuk hasil kemandirian itu pasti ada ya, walau berbeda tingkat keberhasilannya pada setiap anak karena disebabkan juga tingkat daya tangkap setiap anak itu pun kan berbeda-beda. Misalnya dalam menulis, dari yang awal masuk masih harus dibantu untuk membuka dan memakai sepatu sekarang sudah bisa melakukan sendiri walaupun masih perlu bantuan terkadang. Selain itu dalam hal makan disekolah, yang tadinya masih harus disuapi dari rumah sekarang disekolah harus makan sendiri.

  29. Bagaimana ibu/bapak mengetahui keberhasilan strategi komunikasi yang telah diterapkan? Untuk perkembangan pasti bisa kita lihat setiap minggungnya bagaimana perkembangan-perkembangan yang terjadi.

  30. Bagaimana tanggapan Orang tua tentang perkembangan kemandirian anak? Tanggapan Orang tua kalau soal kemandirian pasti selalu positif ya, karena kebanyakan Orang tua juga kaget karena perkembanagan anaknya yang begitu cepat setelah sekolah disini.

  Informan Guru V

  1. : Mutiara Sari Sijabat Nama

  2. : 33 Tahun Umur

  3. : Jl. Pales 1 No. 20, Simpang Simalingkar Alamat

  4. : Guru Pekerjaan

  5. : Menikah Status

  6. : Kristen Agama

  7. : Batak Toba Suku 8.

  Pendidikan : Diploma 9. Sudah berapa lama ibu mengajar disekolah ini? Sejak awal sekolah ini berdiri lah, sekitar 4 tahunan lah dek.

  10. Apa alasan ibu lebih memilih mengajar anak usia dini daripada mengajar Alasan memilih mengajar anak usia dini yang pertama itu karena latar belakang pendidikan yang hanya lulusan diploma 3 jadi untuk memilih mengajar mungkin cocoknya masih untuk usia dini. selain itu, karena waktu mengajar disekolah ini hanya sampai pukul 11.00 WIB, jadi ada waktu untuk mengurus keluarga terutama anak-anak juga masih balita.

  11. Apa alasan ibu memilih mengajar di sekolah ini? Memilih mengajar di sekolah alam ini awalnya karena memang masih punya hubungan keluarga dengan pemilik sekolah dan saya tertarik juga dengan konsep sekolah alam ini dan juga situasi belajar yang sehat karena berada di lingkungan yang hijau.

  12. Apakah ibu mendapat dukungan dari keluarga sebagai pengajar di Sekolah Alam Bukit Hijau? Kalau dari keluarga sangat mendukung terutama suami karena yang saa kerjakan kan memiliki nilai positif sebagai pengajar. Apalagi tidak sampai mengganggu saya sebagai ibu rumah tangga dirumah dalam mengurus anak-anak.

  13. Apa yang membedakan Sekolah Alam Bukit Hijau dengan sekolah lain? Sangat berbeda ya, dari konsepnya yang belajar di lingkungan dan langsung belajar ke alam. Misalnya ketika belajar mengenal pohon, kita langsung bisa melihat pohon itu seperti apa, tidak hanya berupa gambar yang membuat anak-anat itu berimajinasi. Anak-anak itu akan lebih mudah mengenal dan memahami kalau langsung terjun melihat apa yang sedang dipelajari.

  14. Apakah ada kesulitan dalam mengajar anak usia dini ?

  Kesulitan untuk mengajar anak usia dini yang mendasar itu karena membawakan diri mereka seperti dirumah tapi karena anak-anak murid itu lebih menghormati gurunya dibandingkan dengan orang tua karena guru merupakan orang baru yang mereka kenal jadi tidak begitu sulit lah untuk mengarahkan mereka. Selain itu, ada juga anak yang belum lancar berbicara, belum semua bisa mengerti apa yang kita sampaikan jadi kita

  15. Sikap apakah yang ibu/bapak lakukan jika anak melakukan kesalahan? Kalau anak dikelas saya misalnya melakukan kesalahan, misalnya ketika belajar ada anak yang jalan-jalan maka saya hukum dia berdiri di sudut kelas sampai dia meminta maaf. Terkadang ada yang sampai menangis. Ini membuat dia supaya kalau peraturan itu harus ditaati.

  16. Apakah diluar jam belajar ibu juga melakukan komunikasi dengan anak? Komunikasi diluar sekolah juga kita dilakukan, seperti misalnya sekolah memiliki program juga untuk kunjungan kerumah siswa. Selain itu kita juga mengantar dan menjemput hamper semua siswa setiap harinya.

  17. Apa kegiatan lain yang dilakukan selain di sekolah? Kami juga ada program belajar keluar minimal sekali setahun, seperti field trip ke berastagi, menanam pohon dan berkemah.

  18. Bagaimana metode belajar di alam yang ibu diterapkan ? Kalau saya ya, langsung memperlihatkan kepada anak apa saja yang ada dialam. Misalnya saya memberitahu jenis hewan-hewan yang ada di lingkungan sekolah ala mini, seperti burung, katak, ikan dan yang lain. Saya juga memberitahu kalau ini semua ciptaan Tuhan jadi tidak boleh disakiti. Terus seperti ikan, ikan itu boleh dimakan, tetapi tidak boleh kita menghabiskan ikan itu semua karna nanti ikannya tidak bisa hidup lagi dan kita tidak bisa makan ikan lagi.

  19. Apakah metode belajar di alam efektif bagi anak anak usia dini? Sangat efektif menurut saya, karena anak itu dari mulai kecil harus dikenalkan kea lam. Anak-anak itu akan lebih sehat kalau belajar di alam lebih kuat dan anak-anak ini bisa terjun langsung melihat apa saja yang ada di alam.

  20. Apakah para anak pernah merasa bosan dengan metode belajar di alam? Untuk anak merasa bosan belajar itu normal ya, karena memang di usia mereka yang masih dini harus memang disesuaikan proses belajar sambil bermain.

  21. Strategi komunikasi seperti apa yang ibu gunakan ketika mengajar? sehari-hari berbicara ya. Jadi suasana belajar itu tidak kau, tidak tegang dan anak-anak pun merasa nyaman dan dekat lah dengan guru mereka.

  22. Bagaimana dengan penggunaan bahasa verbal dan nonverbal dalam proses belajar? Kalau dalam proses belajar untuk anak usia dini ini ya kita harus peka melihat kondisi mereka dalam belajar, karena kalau kita terlalu banyak berbicara pun mereka pasti akan bosan jadi harus diseimbangkan dengan menggunakan berbagai media. Misalnya kita bisa mengajarkan mereka berbagai gerakan dalam menari untuk selingan belajar. Dan dalam belajar kita juga menggunakan berbagai media sesuai konsep sekolah yaitu dengan memanfaatkan semua yang ada di alam.

  23. Bagaimana tanggapan anak terhadap strategi komunikasi yang ibu gunakan? Yang saya lihat tanggapan anak terhadap cara saya mengajar dan berkomunikasi dengan mereka baik ya, karena saya mendekatkan diri kepada semua siswa saya agar saya juga dapat dengan mudah memahami karakter mereka masing-masing.

Dokumen yang terkait

Prevalensi Trauma Gigi Permanen Anterior pada Anak Sekolah Menengah Pertama di Kecamatan Medan Maimun dan Medan Selayang

0 0 18

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi dan Etiologi Trauma Gigi - Prevalensi Trauma Gigi Permanen Anterior pada Anak Sekolah Menengah Pertama di Kecamatan Medan Maimun dan Medan Selayang

0 0 13

Prevalensi Trauma Gigi Permanen Anterior pada Anak Sekolah Menengah Pertama di Kecamatan Medan Maimun dan Medan Selayang

0 0 12

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - Perbedaan Tensile Bond Strength pada Resin Komposit Nanohybrid Menggunakan Sistem Adhesif Total-Etch dan Self-Etch pada Restorasi Klas I (Penelitian In Vitro)

0 0 17

Perbedaan Tensile Bond Strength pada Resin Komposit Nanohybrid Menggunakan Sistem Adhesif Total-Etch dan Self-Etch pada Restorasi Klas I (Penelitian In Vitro)

1 1 13

A. Karakteristik Tanah Gunung Sinabung - Aktivitas Mikroorganisme pada Tanah Hutan Bekas Letusan Gunung Sinabung di Kabupaten Karo

0 0 14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Saham - Analisis Pengaruh Pertumbuhan Penjualan, Ukuran Perusahaan, Earning per Share (EPS), Debt to Equity Ratio (DER), dan Economic Value Added (EVA) Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Consumer Goods

0 0 27

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG - Analisis Pengaruh Pertumbuhan Penjualan, Ukuran Perusahaan, Earning per Share (EPS), Debt to Equity Ratio (DER), dan Economic Value Added (EVA) Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Consumer Goods yang Terdaftar di Bu

0 0 10

Analisis Pengaruh Pertumbuhan Penjualan, Ukuran Perusahaan, Earning per Share (EPS), Debt to Equity Ratio (DER), dan Economic Value Added (EVA) Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Consumer Goods yang Terdaftar di Bursa Effek Indonesia (Periode 2011-2013)

0 0 12

HALAMAN PERSETUJUAN Karya Tulis Ilmiah dengan Judul: Faktor Risiko yang Dapat Diubah dan Tidak Dapat Diubah pada Pasien Penderita Penyakit Jantung Koroner di RSUP HAM Yang dipersiapkan oleh: NANDA LADITA

0 0 16