PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL PEGAGA
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL PEGAGAN
PASCASTRES LISTRIK TERHADAP MEMORI SPASIAL
DAN TEBAL LAPISAN CA1 LAMINA PYRAMIDALIS
HIPPOCAMPUS TIKUS PUTIH
Dwi Cahyani Ratna Sari
Bagian Anatomi, Embriologi dan Antropologi
Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
Latar Belakang
Pegagan mengandung beberapa senyawa kimia, diantaranya adalah asiaticosid,
yang berperan sebagai neuroprotektor. Daun Pegagan mampu meningkatkan konsentrasi
dan memori melalui mekanisme peningkatan berbagai neurotransmitter dan melalui
penambahan arborasi dendrit neuron di hippocampus.
Stres, baik akut maupun kronis, mempengaruhi fungsi memori. Hippocampus,
merupakan salah satu sasaran hormon stres. Stres meningkatkan kadar kortikosteron
darah. Interaksi hormon steroid dengan reseptor glukokortikoid yang banyak terdapat di
hippocampus ini diduga akan mempengaruhi proses memori yang diperantarai oleh
hippocampus. Dalam keadaan stres kronik, hippocampus mengalami gangguan struktural
dan fungsional.
Tujuan
mengetahui bagaimanakah efek protektif pegagan terhadap gangguan memori dan
struktur hippocampus.
Metoda
Pada penelitian ini digunakan tikus Wistar jantan, 2 bulan, + 100 gram, 35 ekor,
dibagi dalam 5 kelompok terdiri atas kelompok 1 atau kelompok kontrol (KN) dan
kelompok 2 sampai 5 yang merupakan kelompok perlakuan (PI4, PII4, PI6 dan PII6).
Tikus diberi 1 ml aquadest (KN), ekstrak etanol daun pegagan berturut-turut dosis I dan II
(150 mg dan 300 mg) selama 4 minggu (PI4 dan PII4) dan selama 6 minggu (PI6 dan
PII6) secara oral.
Hewan coba akan diberi stres listrik dengan durasi 10 menit per hari selama 4
minggu (PI4 dan PII4) dan 6 minggu (PI6 dan PII6). Uji memori dilakukan dengan
menggunakan maze radial 8 lengan, selama 12 hari, sebelum dan setelah diberi
perlakuan. Selanjutnya dilakukan dekapitasi pada tikus dan dilanjutkan pemeriksaan
histologis pada daerah hippocampus tikus.
Analisis data menggunakan General Linear Model – Repeated Measures dilanjutkan
Post Hoc Test, uji Mann-Whitney U dan Pearson Product Moment
Hasil penelitian
Hasil tampilan memori tikus berdasarkan error tipe B menunjukkan ada
perbedaan bermakna (p0,05) pada KN, PI4 dan
PII4.
Hasil pengukuran tebal lapisan hippocampus berturut turut menunjukkan adalah
2,702 + 0,617 (KN); 2,833 + 0,587 (PI4); 3,202 + 1,106 (PII4); 4,441+ 1,383 (PI6) dan
5,499 + 1,872 (PII6).
Hasil uji korelasi antara tampilan memori dan tebal lapisan CA 1 hippocampus
menunjukkan ada korelasi yang bermakna pada PI6 dan PII6; sedangkan pada kelompok
KN, PI4 dan PII4 tidak menunjukkan korelasi yang bermakna.
Kesimpulan
Pemberian ekstrak etanol daun pegagan dapat meningkatkan memori spasial dan
tebal lapisan CA1 hippocampus, serta didapatkan adanya korelasi antara tampilan
memori dan tebal lapisan CA1 hippocampus
Kata kunci: pegagan, stres listrik, memori, hippocampus
PASCASTRES LISTRIK TERHADAP MEMORI SPASIAL
DAN TEBAL LAPISAN CA1 LAMINA PYRAMIDALIS
HIPPOCAMPUS TIKUS PUTIH
Dwi Cahyani Ratna Sari
Bagian Anatomi, Embriologi dan Antropologi
Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
Latar Belakang
Pegagan mengandung beberapa senyawa kimia, diantaranya adalah asiaticosid,
yang berperan sebagai neuroprotektor. Daun Pegagan mampu meningkatkan konsentrasi
dan memori melalui mekanisme peningkatan berbagai neurotransmitter dan melalui
penambahan arborasi dendrit neuron di hippocampus.
Stres, baik akut maupun kronis, mempengaruhi fungsi memori. Hippocampus,
merupakan salah satu sasaran hormon stres. Stres meningkatkan kadar kortikosteron
darah. Interaksi hormon steroid dengan reseptor glukokortikoid yang banyak terdapat di
hippocampus ini diduga akan mempengaruhi proses memori yang diperantarai oleh
hippocampus. Dalam keadaan stres kronik, hippocampus mengalami gangguan struktural
dan fungsional.
Tujuan
mengetahui bagaimanakah efek protektif pegagan terhadap gangguan memori dan
struktur hippocampus.
Metoda
Pada penelitian ini digunakan tikus Wistar jantan, 2 bulan, + 100 gram, 35 ekor,
dibagi dalam 5 kelompok terdiri atas kelompok 1 atau kelompok kontrol (KN) dan
kelompok 2 sampai 5 yang merupakan kelompok perlakuan (PI4, PII4, PI6 dan PII6).
Tikus diberi 1 ml aquadest (KN), ekstrak etanol daun pegagan berturut-turut dosis I dan II
(150 mg dan 300 mg) selama 4 minggu (PI4 dan PII4) dan selama 6 minggu (PI6 dan
PII6) secara oral.
Hewan coba akan diberi stres listrik dengan durasi 10 menit per hari selama 4
minggu (PI4 dan PII4) dan 6 minggu (PI6 dan PII6). Uji memori dilakukan dengan
menggunakan maze radial 8 lengan, selama 12 hari, sebelum dan setelah diberi
perlakuan. Selanjutnya dilakukan dekapitasi pada tikus dan dilanjutkan pemeriksaan
histologis pada daerah hippocampus tikus.
Analisis data menggunakan General Linear Model – Repeated Measures dilanjutkan
Post Hoc Test, uji Mann-Whitney U dan Pearson Product Moment
Hasil penelitian
Hasil tampilan memori tikus berdasarkan error tipe B menunjukkan ada
perbedaan bermakna (p0,05) pada KN, PI4 dan
PII4.
Hasil pengukuran tebal lapisan hippocampus berturut turut menunjukkan adalah
2,702 + 0,617 (KN); 2,833 + 0,587 (PI4); 3,202 + 1,106 (PII4); 4,441+ 1,383 (PI6) dan
5,499 + 1,872 (PII6).
Hasil uji korelasi antara tampilan memori dan tebal lapisan CA 1 hippocampus
menunjukkan ada korelasi yang bermakna pada PI6 dan PII6; sedangkan pada kelompok
KN, PI4 dan PII4 tidak menunjukkan korelasi yang bermakna.
Kesimpulan
Pemberian ekstrak etanol daun pegagan dapat meningkatkan memori spasial dan
tebal lapisan CA1 hippocampus, serta didapatkan adanya korelasi antara tampilan
memori dan tebal lapisan CA1 hippocampus
Kata kunci: pegagan, stres listrik, memori, hippocampus