BAB I NAMA KEDUDUKAN DAN WAKTU Pasal 1 Nama - ANGGARAN DASAR final

ANGGARAN DASAR PKNI

ANGGARAN DASAR
PERSAUDARAAN KORBAN NAPZI INDONESIA (P K N I)
Bahwa kebijakan dunia mengenai perang terhadap napza telah diterapkan dengan cara
mendiskriminasi korban napza dan zat psikoaktif dari kehidupan ekonomi sosial dan budaya
yang mengakibatkan mereka mengalami pengisolasian dalam hidup yang sengaja diciptakan
secara terstruktur dan sistematis. Undang-undang Narkotika Indonesia juga telah
mengkriminalkan korban napza dan zat psikoaktif.
Bahwa diskriminasi tersebut telah menindas korban napza dan zat psikoaktifyang dapat dilihat
dan dijelaskan bahwa sampai saat ini korban napza mengalami kesulitan dalam mendapatkan hak
kesehatan yang membuat mereka semakin rentan tertular HIV dan Hepatitis C; Hak pendidikan
sehingga tercipta aturan yang mengharuskan mereka keluar dari sistem pendidikan; Hak
Pekerjaan yang membuat mereka lemah secara ekonomi; Hak untuk mendapatkan perlakuan
yang sama dimata hukum sehingga mereka sering mendapatkan penyiksaan dan pelecahan; Hak
untuk mendapatkan perlindungan dari Negara sebagai korban. Bahwa kegagalan penanganan
distribusi gelap napza telah mengorbankan korban napza sebagai manusia dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara.
Bahwa korban napza perlu melibatkan diri dan dilibatkan secara sadar untuk menentukan arah
kebijakan napza untuk mewujudkan pemenuhan hak-hak dasar manusia. Bentuk pelibatan ini
akan menghilangkan stigma dan diskriminasi sekaligus membuat negara menjamin seluruh hak

warga negaranya.
Bahwa pada tanggal 10 Juni 2006 telah disepakati pembentukan Ikatan Persaudaraan Korban
Napza Indonesia yang disingkat IPPNI oleh beberapa orang korban napza yang kemudian
menginisiasi beberapa korban napza di beberapa daerah untuk melakukan kegiatan
pengorganisasian dan pendidikan. Dengan keadaan inilah maka muncullah beberapa kelompok
korban napza yang merupakan korban kebijakan napza di Indonesia dengan terus mengorganisir
diri dan melakukan upaya-upaya advokasi untuk menyuarakan hak-hak korban napza yang telah
lama ditindas.
Untuk mengaspirasi kebutuhan ini maka dibentuklah sebuah organisasi nasional yang bernama
Ikatan Persaudaraan Korban Napza Indonesia (IPPNI) yang kemudian menjadi sebuah wadah
bersama untuk memperjuangkan hidup sebagai manusia seutuhnya.
Bahwa melalui mekanisme Kongres Anggota I di Makassar tanggal 17 Juni 2008 disepakati
perubahan nama organisasi ini menjadi Persaudaraan Korban Napza Indonesia yang disingkat
PKNI oleh 65 (enam puluh lima) korban napza dari 13 (tiga belas) provinsi di Indonesia.
Provinsi tersebut adalah :
1. Nanggroe Aceh Darussalam;
2. Sumatera Utara;
3. Bengkulu;
4. Lampung;
KONGRES III PKNI KETETAPAN NO. 08/KONGRES/PKNI/XI-2015


1

ANGGARAN DASAR PKNI
5. Jambi;
6. DKI Jakarta;
7. Jawa Barat;
8. Jawa Tengah;
9. Jawa Timur;
10. Daerah Istimewa Yogyakarta;
11. Bali;
12. Nusa Tenggara Barat;
13. Sulawesi Selatan.
BAB I
NAMA KEDUDUKAN DAN WAKTU
Pasal 1
Nama
Nama organisasi ini adalah PERSAUDARAAN KORBAN NAPZA INDONESIA atau disingkat
menjadi PKNI.
Pasal 2

Kedudukan
Kedudukan organisasi ini berada di dalam wilayah Negara Republik Indonesia.
Pasal 3
Waktu dibentuk dan didirikan untuk jangka waktu yang tidak ditentukan lamanya.
BAB II
KEDAULATAN, BENTUK, SIFAT DAN FUNGSI
Pasal 4
Kedaulatan
Kedaulatan tertinggi PKNI berada di anggota dan dilaksanakan sepenuhnya oleh Kongres
Pasal 5
Bentuk
Organisasi PKNI berbentuk perkumpulan yang berbadan hukum.

Pasal 6
KONGRES III PKNI KETETAPAN NO. 08/KONGRES/PKNI/XI-2015

2

ANGGARAN DASAR PKNI
Sifat

Organisasi ini bersifat merdeka
Pasal 7
Fungsi
Sebagai alat perjuangan bagi korban napza dalam pemenuhan hak asasi manusia
BAB III
ASAS dan NILAI-NILAI
Pasal 8
Asas
Organisasi PKNI Berasaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
1945
Pasal 9
Nilai-Nilai Organisasi
1. Kesatuan adalah kekompakan dengan menghargai keberagaman;
2. Kemandirian adalah situasi dimana organisasi mampu mengambil keputusan sendiridan tidak
dibawah pengaruh pihak lain;
3. Keadilan adalah prinsip dimana setiap manusia harus mendapatkan perlakuan yang tidak
dibedakan karena suatu hal yang disebabkan oleh cara pandang dan struktur yang menindas;
4. Kesetaraan adalah prinsip dimana setiap manusia sederajat dalam menggunakan hak sipil dan
politiknya;
5. Keterbukaan dan Transparan adalah prinsip dimana manusia harus terbuka terhadap masukan

pemikiran dan saran pihak luar tanpa mengurangi nilai semangat dasar dan terbuka tanpa ada
kerahasiaan dalam pengelolaan kegiatan organisasi;
6. Kejujuran adalah prinsip dimana setiap manusia tidak melakukan kebohongan dalam
beroganisasi;
7. Bertanggung Jawab adalah prinsip dimana manusia dan organisasi tidak melarikan diri dari
tugas dan kewajiban keorganisasian;
8. Anti Kekerasan adalah situasi dimana setiap manusia tidak melakukan pemukulan,
penghinaan dan pelecehan dalam melakukan perjuangan;
9. Demokrasi;
10. Anti Diskriminasi adalah menentang perlakuan secara tidak adil karena karakteristik status
abstinential, gender, agama, ras dan kepercayaan, aliran politik, kondisi fisik,status
kesehatan, orientasi seksual dan karakteristik lain yang diduga merupakan dasar dari
diskriminasi;
11. Anti Korupsi;
12. Kemanusiaan.

BAB IV
KONGRES III PKNI KETETAPAN NO. 08/KONGRES/PKNI/XI-2015

3


ANGGARAN DASAR PKNI
VISI MISI
Pasal 10
Visi
Korban napza yang berdaya bersama dengan anggota masyarakat lainnya mewujudkan keadilan
dan pemenuhan Hak Asasi Manusia.
Pasal 11
Misi
1. Memperjuangkan terpenuhinya hak asasi manusia pada korban napza;
2. Melakukan upaya pendidikan kritis kepada para korban napza dan masyarakat;
3. Melakukan advokasi menuju kebijakan napza yang manusiawi dan berpihak kepada korban
napza;
4. Membangun kemitraan strategis;
5. Memberikan asistensi teknis kepada komunitas korban napza untuk mendukung visi PKNI.
BAB V
LAMBANG
Pasal 12

Penjelasan mengenai lambang diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.

Pasal 13
Keanggotaan organisasi ini adalah kelompok
Pasal 14 A
Hak Anggota
Anggota memiliki hak untuk:
1. Individu yang merupakan bagian anggota PKNI dapat dicalonkan dan mencalonkan diri
untuk menjabat sebagai Dewan Pengurus, Dewan Pengawas dan Koordinator Nasional.
2. Bersuara dan berpendapat (kritik dan saran) dalam setiap forum organisasi yang dihadiri
maupun tidak dihadiri dengan mekanisme suara langsung atau perwakilan suara yang
ditentukan melalui mekanisme di tingkat provinsi.
3. Suara dan pendapat di luar forum organisasi hanya dapat dilakukan secara tertulis dan
berdasarkan fakta.
4. Mengangkat dan memberhentikan Dewan Pengawas melalui kongres nasional.
5. Menggunakan seluruh mekanisme kongres dan rapat untuk kepentingan perjuangan bersama.
6. Anggota kelompok dapat membela diri bila diduga melakukan pelanggaran terhadap aturan
dan ketentuan organisasi.
KONGRES III PKNI KETETAPAN NO. 08/KONGRES/PKNI/XI-2015

4


ANGGARAN DASAR PKNI
7. Anggota berhak mendapatkan informasi terkait perencanaan dan pelaksanaan kegiatan PKNI.
8. Anggota berhak mendapatkan bantuan teknis dan advokasi hukum yang difasilitasi oleh
PKNI.
9. Setiap anggota memiliki 1 hak suara dalam mekanisme keorganisasian.
Pasal 14 B
Kewajiban Anggota:
Anggota memiki kewajiban untuk:
1. Mentaati keputusan aturan organisasi sesuai dalam Anggaran Dasar dan Peraturan
Organisasi.
2. Mendukung ketetapan organisasi yang dihasilkan bersama-sama oleh anggota dan struktur
organisasi.
3. Membayar iuran wajib keanggotaan sebesar minimal Rp. 100.000 per tahun.
4. Terlibat aktif dalam gerakan perjuangan / program organisasi.
5. Menjaga nama baik organisasi.
6. Melakukan pelaporan data anggota dan kegiatan secara berkala kepada Badan Pekerja
Nasional
Pasal 15
Berakhirnya Keanggotaan
1. Anggota mengajukan pengunduran diri secara tertulis.

2. Terbukti tidak mentaati aturan dan prinsip organisasi.
3. Terbukti mencemarkan nama baik, melalui proses pengadilan internal secara adil.
4. Terbukti menyalahgunakan wewenang, melalui proses proses pengadilan internal secara adil.
5. Terbukti melanggar aturan dan kebijakan yang ditetapkan, melalui proses pengadilan internal
secara adil.
6. Pengesahan berakhirnya keanggotaan setelah melalui mekanisme sidang etik.
7. Apabila anggota tidak membayar iuran wajib selama 3 bulan setelah waktu yang ditentukan,
anggota tersebut dianggap mengundurkan diri dari keanggotaan PKNI, dandapat
mendaftarkan kembali sebagai anggota baru.
Pasal 16
Syarat Keanggotaan
Persyaratan keanggotaan PKNI adalah :
1. Kelompok korban napza yang mempunyai konstituen minimal 10 orang.
2. Kelompok korban napza yang memiliki visi yang sejalan dengan PKNI.
3. Mengajukan surat permohonan ke Sekretariat Nasional untuk menjadi anggota danMendapat
rekomendasi dari 2 anggota PKNI lalu melewati proses verifikasi dan validasi.
4. Setuju menerima Visi dan Misi organisasi serta menjalankan tujuan dan maksud Organisasi.
5. Mampu berperan aktif dalam setiap kegiatan Organisasi.
6. Pengangkatan, administrasi, hak dan kewajiban serta pemberhentian anggota diaturdalam
Anggaran Rumah Tangga.

7. Membayar iuran serta mengisi
BAB VII
DEWAN PENGURUS
KONGRES III PKNI KETETAPAN NO. 08/KONGRES/PKNI/XI-2015

5

ANGGARAN DASAR PKNI

Pasal 17
Susunan Susunan Dewan Pengurus terdiri dari :
1. Koordinator;
2. Sekretaris;
3. Anggota.
Pasal 18
Tugas dan Kewajiban
Tugas Koordinator Dewan Pengurus:
1. Mematuhi dan menjalankan AD/ART organisasi.
2. Menetapkan hal-hal yang berkaitan dengan organisasi dengan persetujuan Dewan pengurus
yang lain

3. Melaksanakan rapat Dewan Pengurus.
4. Membuat laporan pertanggung jawaban pada akhir periode yang akan dilaporkan pada
kongres.
Tugas Sekretaris Dewan Pengurus:
1. Membantu Koordinator dalam menjalankan AD/ART.
2. Menangani hal-hal yang bersifat administratif organisasi.
Tugas Anggota Dewan Pengurus:
1. Melaksanakan mandat Kongres.
2. Menghadiri rapat Dewan Pengurus.
Pasal 19
Hak Hak Dewan Pengurus adalah :
1. Berhak membela diri bila diduga melakukan pelanggaran terhadap aturan dan ketentuan
organisasi;
2. Menggunakan seluruh mekanisme kongres dan rapat untuk kepentingan perjuangan bersama.
Pasal 20
Wewenang
Wewenang Dewan Pengurus adalah :
1. Membuat aturan organisasi;
2. Mengawasi jalannya organisasi sesuai visi dan misi;
3. Mengawasi jalanya pelaksanaan peraturan organisasi;
4. Melaksanakan Kongres Luar Biasa;
5. Dapat menghadiri seluruh rapat organisasi;
6. Dapat memanggil Koordinator Nasional sebagai penanggung jawab Badan Pekerja Nasional;
7. Mengetahui dan memberikan masukan dalam pengambilan keputusan dalam kerjasama atau
bermitra dengan pihak lain yang dilakukan oleh BPN;
8. Membentuk panitia penyelenggara Kongres;
9. Mengesahkan Badan Pekerja Nasional;

KONGRES III PKNI KETETAPAN NO. 08/KONGRES/PKNI/XI-2015

6

ANGGARAN DASAR PKNI
10. Dewan Pengurus memberhentikan dan mengganti Badan Pekerja Nasional
melaluimekanisme Rapat Dewan Pengurus jika diminta oleh 50% + 1 dari jumlah seluruh
anggota;
11. Dewan Pengurus berwenang mengesahkan perubahan-perubahan program danmekanisme
kerja organisasi;
12. Hak suara Dewan Pengurus dianggap sah apabila hadir dalam pertemuan;
13. Mengetahui dan dapat memberikan masukan terkait peraturan Badan Pekerja Nasional;
14. Melakukan validasi anggota PKNI yang baru.
15. Membuat mekanisme pembekuaan dan pencabutan pembekuaan kelompok anggota PKNI.
Pasal 21
Periode
Masa kerja Dewan Pengurus adalah 4 (empat) tahun pada periode pertama dan dapat dipilih
kembali untuk satu kali periode berikutnya.
Pasal 22
Mekanisme pemilihan Dewan Pengurus
1. Dewan Pengurus dipilih oleh anggota melalui kongres
2. Setiap anggota kelompok yang menghadiri kongres berhak mencalonkan dan dicalonkan 1
orang untuk menjadi Dewan Pengurus
3. Dewan Pengurus terdiri dari 5 orang yang mewakili 5 wilayah yaitu:
a. Sumatera
b. Jawa
c. Kalimantan
d. Sulawesi
e. Bali-Nusa Tenggara
4. Setiap wilayah akan melakukan pemilihan 1 Dewan Pengurus yang berasal dari wilayah yang
ditetapkan.
Pasal 23
Kriteria Dewan Pengurus
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Dewan Pengurus memahami AD/ART
Dewan pengurus adalah anggota PKNI yang ditetapkan dalam kongres
Dewan pengurus adalah warga negara Indonesia
Dewan pengurus berusia diatas 18 tahun
Dewan Pengurus terlibat aktif dalam pengorganisasian kelompok korban napza.
Dewan Pengurus tidak merangkap jabatan struktural pada jaringan nasional lain dengan isu
yang sama maupun beririsan di wilayah Republik Indonesia.

Pasal 24
KONGRES III PKNI KETETAPAN NO. 08/KONGRES/PKNI/XI-2015

7

ANGGARAN DASAR PKNI
Mekanisme Pengesahan
Dewan Pengurus disahkan dalam kongres.
Pasal 25
Berakhirnya Kepengurusan Dewan Pengurus berakhir masa jabatannya apabila :
1.
2.
3.
4.
5.

Masa jabatannya berakhir;
Mengundurkan diri secara tertulis;
Meninggal dunia;
Apabila Dewan Pengurus tidak aktif karena berhalangan tetap, akan diatur dalam ART;
Hal terkait pencabutan mandat Dewan Pengurus, mekanismenya diatur dalam ART.
Pasal 26
Susunan Badan Pekerja Nasional

Susunan Badan Pekerja Nasional terdiri dari :
1. Koordinator Nasional;
2. Sekretaris;
3. Bendahara;
4. Divisi-divisi bidang lain yang akan dibentuk.
Pasal 27
Tugas dan Kewajiban
Tugas dan kewajibannya Kordinator Nasional :
1. Melaksanakan mandat kongres;
2. Memberikan pertanggung jawaban kepada Dewan Pengurus;
3. Memantau kerja-kerja anggota;
4. Mengusahakan sumber daya untuk mencapai visi dan misi organisasi atas sepengetahuan
Dewan Pengurus;
5. Menjalin kemitraan atas sepengetahuan Dewan Pengurus;
6. Membuat laporan naratif dan keuangan kepada Dewan Pengurus 6 bulan sekali yang
diteruskan ke Dewan Pengawas;
7. Memberitahukan kepada Dewan Pengurus dalam pemilihan Struktur Badan Pekerja
Nasional;
8. Memberitahukan pemilihan dan pengajuan sekretriat kepada Dewan Pengurus.
Tugas dan kewajiban Sekretaris :
1. Membantu kerja Koordinator Nasional;
2. Menangani hal-hal yang bersifat administratif;
3. Melakukan pendokumentasian kegiatan-kegiatan Badan Pekerja Nasional.
Tugas dan kewajiban Bendahara :
1. Membuat laporan keuangan anggaran belanja program;
2. Membuat laporan keuangan bulanan kepada Koordinator Nasional;
3. Menyusun anggaran belanja sesuai dengan program kerja organisasi yang disepakati.
KONGRES III PKNI KETETAPAN NO. 08/KONGRES/PKNI/XI-2015

8

ANGGARAN DASAR PKNI

Pasal 28
Hak dan Wewenang
Hak dan wewenang Koordinator Nasional :
1. Koordinator nasional mendapatkan honor dari iuran anggota dan/atau sumber dana lain;
2. Berhak membentuk sistem kerja Badan Pekerja Nasional;
3. Berhak membentuk tim kerja Badan Pekerja Nasional secara terbuka;
4. Berhak membela diri dan mengajukan keberatan-keberatan terhadap keputusan Dewan
Pengurus;
5. Berhak mengajukan Peninjauan Kembali keputusan Dewan Pengurus jika dianggap
melanggar konstitusi;
6. Melaksanakan Program Kerja tingkat nasional;
7. Melaksanakan Pertemuan Koordinasi Anggota;
8. Melaksanakan Rapat Badan Pekerja Nasional;
9. Melaksanakan Koordinasi bimbingan dan bantuan teknis kepada Anggota.
Pasal 29
Periode
Masa kerja Koordinator Nasional adalah 4 (empat) tahun pada periode pertama dan dapat dipilih
kembali untuk satu kali periode berikutnya.
Pasal 30
Mekanisme pemilihan Koordinator Nasional
1. Koordinator Nasional dipilih oleh anggota melalui kongres;
2. Setiap anggota kelompok yang menghadiri kongres berhak mencalonkan dan dicalonkan 1
orang untuk menjadi Koordinator Nasional;
3. Koordinator Nasional terpilih melalui suara peserta kongres yang quorum dengan jumlah
suara 50% + 1;
4. Apabila tidak ada calon yang memperoleh jumlah suara 50% + 1 di putaran pertama maka
pemilihan akan dilakukan dua putaran;
5. Kandidat yang mengikuti putaran kedua adalah dua suara terbanyak dari putaran pertama.
Pasal 31
Kriteria Koordinator Nasional
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Koordinator Nasional memahami AD/ART;
Koordinator Nasional adalah anggota PKNI yang disahkan di dalam kongres;
Koordinator Nasional adalah warga negara Indonesia;
Koordinator Nasional berusia diatas 18 tahun;
Koordinator Nasional terlibat aktif dalam pengorganisasian kelompok korban napza;
Koordinator Nasional tidak merangkap jabatan struktural pada jaringan nasional lain dengan
isu yang sama maupun beririsan di wilayah NKRI
Pasal 32
KONGRES III PKNI KETETAPAN NO. 08/KONGRES/PKNI/XI-2015

9

ANGGARAN DASAR PKNI
Mekanisme Pengesahan
Koordinator Nasional disahkan dalam kongres.
Pasal 33
Berakhirnya Kepengurusan
Koordinator Nasional berakhir masa jabatannya apabila:
1. Masa jabatannya berakhir;
2. Mengundurkan diri secara tertulis;
3. Meninggal dunia;
4. Apabila Koordinator Nasional tidak aktif karena berhalangan tetap, akan diatur dalam ART;
5. Hal terkait pencabutan mandat Koordinator Nasional, mekanismenya diatur dalam ART.
BAB IX
DEWAN PENGAWAS
Pasal 34
Susunan
Dewan Pengawas terdiri dari 3 (tiga) orang dengan 1 (satu) orang Koordinator.
Pasal 35
Tugas dan Kewajiban
Tugas Dewan Pengawas:
1. Mematuhi dan menjalankan AD/ART organisasi;
2. Melaksanakan Rapat Dewan Pengawas;
3. Membuat laporan pertanggung jawaban pada akhir periode yang akan dilaporkan pada
kongres
4. Mengawasi wewenang dari Dewan Pengurus dan Badan pekerja Nasional
Pasal 36
Hak
Hak Dewan Pengawas adalah:
1. Berhak meminta klarifikasi kepada Dewan Pengurus dan Badan Pekerja Nasional jika terjadi
pelanggaran pelaksanaan aturan organisasi;
2. Menggunakan seluruh mekanisme kelengkapan organisasi untuk kepentingan perjuangan
bersama;
3. Hak suara Dewan Pengawas dianggap sah apabila hadir dalam pertemuan.
Pasal 37
Wewenang
Wewenang Dewan Pengawas adalah :
1. Dapat menghadiri seluruh rapat organisasi;
2. Melaksanakan Sidang Etik;
KONGRES III PKNI KETETAPAN NO. 08/KONGRES/PKNI/XI-2015

10

ANGGARAN DASAR PKNI
3. Memerintahkanuntuk dilakukannya audit internal dan eksternal terhadap kinerja program
maupun keuangan organisasi kepada Badan Pekerja Nasional;
4. Memfasilitasi penyelesaian konflik internal dan eksternal organisasi.
Pasal 38
Periode
Masa kerja Dewan Pengawas adalah 4 (empat) tahun pada periode pertama dan dapat dipilih
kembali untuk satu kali periode berikutnya.
Pasal 39
Mekanisme pemilihan Dewan Pengawas
1. Dewan Pengawas dipilih oleh anggota melalui kongres;
2. Setiap anggota kelompok yang menghadiri kongres berhak mencalonkan dan dicalonkan 1
orang untuk menjadi Dewan Pengawas; 3. Dewan Pengawas terpilih melalui suara peserta
kongres yang quorum dengan jumlah 3 suara terbanyak;
3. Apabila ada kandidat terbesar ke-3 dan seterusnya mempunyai suara yang sama, maka
pemilihan akan dilakukan dua putaran;
4. Pemilihan putaran kedua sebagaimana dimaksud dalam ayat (4) dilakukan hanya kepada
kandidat ke-3 dan seterusnya yang mempunyai suara sama.
Pasal 40
Kriteria Dewan Pengawas
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Dewan Pengawas memahami AD/ART;
Dewan Pengawas adalah anggota PKNI yang ditetapkan dalam kongres;
Dewan Pengawas adalah warga negara Indonesia;
Dewan pengawas berusia diatas 18 tahun;
Dewan Pengawas terlibat aktif dalam pengorganisasian kelompok korban napza;
Dewan Pengawas tidak merangkap jabatan struktural pada jaringan nasional lain dengan isu
yang sama maupun beririsan di wilayah NKRI.
Pasal 41
Mekanisme Pengesahan

Dewan Pengawas disahkan dalam kongres.
Pasal 42
Berakhirnya Kepengurusan
Dewan Pengawas berakhir masa jabatannya apabila:
1. Masa jabatannya berakhir;
2. Mengundurkan diri secara tertulis;
3. Meninggal dunia;
4. Apabila Dewan Pengawas tidak aktif karena berhalangan tetap, akan diatur dalam ART;
5. Hal terkait pencabutan mandat Dewan Pengawas, mekanismenya diatur dalam ART.

KONGRES III PKNI KETETAPAN NO. 08/KONGRES/PKNI/XI-2015

11

ANGGARAN DASAR PKNI
BAB X
ALAT KELENGKAPAN ORGANISASI DAN MEKANISMENYA, STRUKTUR
DAN KEPUTUSAN PERSIDANGAN
Pasal 43
Alat Kelengkapan Organisasi Alat kelengkapan organisasi terdiri dari:
1. Kongres;
2. Musyawarah Nasional Luar Biasa;
3. Kongres Luar Biasa;
4. Rapat Dewan Pengurus;
5. Rapat Dewan Pengawas;
6. Rapat Badan Pekerja Nasional;
7. Rapat Koordinasi Nasional;
8. Rapat Kerja Nasional;
9. Sidang Kode Etik;
10. Penjelasan mengenai ayat (1) sampai (9) diatur dalam Anggaran Rumah Tangga dan
Peraturan Organisasi.
Pasal 44
Mekanisme Alat Kelengkapan Organisasi diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.
Pasal 45
Struktur
Struktur Organisasi Persaudaraan Korban Napza Indonesia (PKNI) terdiri dari :
1. Anggota;
2. Dewan Pengawas;
3. Dewan Pengurus;
4. Badan Pekerja Nasional.
Pasal 46
Keputusan Persidangan
Keputusan persidangan terdiri atas :
1. Keputusan-keputusan dinyatakan sah apabila dibuat dalam persidangan yangmemenuhi
quorum. Apabila anggota tidak mengikuti persidangan maka haksuaranya akan hilang pada
saat itu;
2. Keputusan-keputusan persidangan diambil berdasarkan musyawarah dan/atau suara
terbanyak.

KONGRES III PKNI KETETAPAN NO. 08/KONGRES/PKNI/XI-2015

12

ANGGARAN DASAR PKNI
Pasal 47
Sumber Sumber keuangan diperoleh dari :
1. Iuaran wajib anggota adalah Iuran yang diperoleh dari Iuran Anggota sebesar Rp. 100.000
tiap tahun, dengan mekanisme melalui pembayaran langsung dari anggota ke Badan Pekerja
Nasional;
2. Usaha-usaha lain yang sah menurut hukum dan perundang-undangan yang berlaku di negara
Republik Indonesia;
3. Bantuan, hibah / sumbangan yang tidak mengikat dan tidak bertentangan dengan maksud,
tujuan, visi serta misi organisasi.
Pasal 48
Penggunaan Keuangan digunakan untuk :
1.
2.
3.
4.

Pengelolaan organisasi;
Pelaksanaan program organisasi untuk mewujudkan visi dan misi organisasi;
Mendukung dan memajukan organisasi.
Pengelolaan keuangan diatur dalam peraturan organisasi yang dibuat oleh Dewan Pengurus.
Pasal 49
Pertanggung Jawaban Keuangan

Partanggung jawaban keuangan adalah :
1. Dewan Pengawas mempertanggung jawabkan dan tanggung gugat anggaran pendapatan
danbelanja organisasi melalui Kongres;
2. Laporan anggaran belanja program Badan Pekerja Nasional diperiksa dan disahkan
olehDewan Pengawas;
3. Audit keuangan organisasi yang dilakukan oleh Dewan Pengawas secara periodik (satu tahun
sekali) dengan bantuan profesional jika diperlukan dan dilaporkan kepada anggota melalui
alat kelengkapan organisasi.
BAB XII
PEMBUBARAN
Pasal 50 Pembubaran Pembubaran organisasi dapat dilakukan melalui mekanisme :
1. Berdasarkan keputusan Kongres yang khusus diselenggarakan untuk maksudtersebut, yang
diusulkan secara tertulis oleh sekurang-kurangnya 2/3 dari seluruhjumlah anggota dengan
disertai daftar nama anggota kelompok, tanda tangan, bermateraidisertai alasan-alasannya.
2. Dewan Pengawas memberitahu secara tertulis pembubaran tersebut kepada seluruhanggota
selambat - lambatnya satu bulan sebelum Kongres.

KONGRES III PKNI KETETAPAN NO. 08/KONGRES/PKNI/XI-2015

13

ANGGARAN DASAR PKNI
BAB XIII
ATURAN TAMBAHAN
Pasal 51
Aturan Tambahan
Apabila ada perbedaan penafsiran dalam Anggaran Dasar atau Anggaran Rumah Tanggamaka
tafsir yang sah digunakan adalah yang ditetapkan oleh Dewan Pengurus organisasi
dandipertanggung jawabkan dalam Kongres.
BAB XIV
PENUTUP
Pasal 52
Penutup
1. Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar akan diatur lebih lanjut dalamAnggaran
Rumah Tangga yang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar.
2. Perubahan Anggaran Dasar dan atau Anggaran Rumah Tangga organisasi dapatdilakukan
dalam Kongres atau Kongres Luar Biasa.
BAB XV
ATURAN PERALIHAN
Pasal 53
Aturan Peralihan
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga ini dinyatakan berlaku sejak ditetapkan
olehKongres II PKNI dan selanjutnya akan dilengkapi pada Rapat Dewan Pengurus pertama
setelah kongres.

KONGRES III PKNI KETETAPAN NO. 08/KONGRES/PKNI/XI-2015

14