Satuan Pengawasan Intern DAFTAR HASIL AU

PT. ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO)

Nomor
Revisi
Tanggal
Halaman

:
:
:
:

1 dari 55

Satuan Pengawasan Intern
DAFTAR HASIL AUDIT OPERASIONAL
NAMA OBJEK AUDIT
SASARAN AUDIT
PERIODE AUDIT
NO
I

1

: CABANG BITUNGTERNATE
: USAHA, KEUANGAN & AKUNTANSI, TEKNIK, SDM DAN UMUM
: 2015 dan 2016 (SEMESTER I)5

JUDUL
BIDANG USAHA
Sistem
Zonasi
pada
Pelabuhan
Bitung.

KONDISI

KRITERIA

SEBAB


Pelabuhan penyeberangan Cabang Bitung
belum membuatkan dan melaksanakan
sistem Zona, terbukti pembuatan Zona
baru hanya ada Zona A dan B sementara
C dan D belum dibuatkan papan Zona
serta pada Zona D (di depan movable
bridge (MB) dan rumah genset),. Bbanyak
orang
dan
kendaraan
yang
tidak
berkepentingan berada pada tempat
tersebut. (melanjutkan temuan SPI tahun
2015).

1.PM. 29 tahun
2016
tentang
Sterilisasi

Pelabuhan
Penyeberangan.
(batas toleransi 6
bulan setelah PM
29
diterbitkan
pada tanggal 16
Maret 2016).

1. Manajemen
Cabang
dalam
melakukan
zonasi belum
sesuai
dengan
peraturan
yang berlaku.
2.


2.Surat
Direktur
Pelabuhan
Nomor
:
PS.107/3/7/ASDP2016 tanggal 16
Mei 2016 perihal
Tindaklanjut
Rekomendasi
BPK
terkait
Operasional
Pelabuhan.

Manajemen
Cabang
belum
melakukan
pengawasan
dan

pengendalian
untuk
menjamin
area
pelabuhan
yang steril.

AKIBAT

TANGGAPAN
AUDITEE

1. Pelabuhan
1. Pada saat Kapal
kurang teratur
Sandar, sepeda
akibat adanya
motor yg parkir
orang
yang

di
dermaga
tidak
milik
ABK,
berkepentinga
sedangkan
n
keluar
untuk
masuk
pengantar dan
sehingga
pengunjung
dapat
hanya sampai
mengganggu
di
Zone
C.

sistem
untuk
embarkasi dan
selanjutnya
debarkasi
akan
kami
kapal RO-RO.
tertibkan
per
September
2. Tidak terlihat
2016.
dengan
2. Pada saat ini
mudah/
jelas
Zone D belum
batasan area
kami

pasang
sehingga
namun reklame
pelaksanaan
himbauan
zonasi
dan
sudah
sterilasi
terpasang,
pelabuhan
selanjutnya
masih
belum
pemasangan
optimal.
Zone
D
per
September

2016

REKOMENDASI

Manajemen
Cabang
untuk
melakukan
penataan
sterilisasi
pelabuhan
dan
pemberlakuan
zona – zona di
areal
pelabuhan
sesuai Peraturan
Menteri dan Surat
Direktur
Usaha

Pelabuhan.
MONITORING

PT. ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO)

2

KLM (Kapal Layar
Motor)
yang
sandar
di
Pelabuhan
ASDP
Cabang
Bitung
Belum
Dipungut
Jasa Sandar


PadaBerdasarkan dari hasil pengamatan
tim di lapangan pada tanggal 8 Agustus
2015 , pada Pelabuhan Bitung terdapat
beberapa KLM (Kapal Layar Motor) yang
sandar di area Pelabuhan Penyeberangan
Bitung, tetapi tidak membayar jasa
sandar ke ASDP Cabang Bitung.
(Melanjuti temuan SPI tahun 2015)

Keputusan Direksi
Nomor
KD.48/OP.404/ASD
P-2016 tanggal 17
Pebruari
2016
tentang
Tarif
Pelayanan
Jasa
Pelabuhan
Pada
Pelabuhan
Penyeberangan
Bitung.

Cabang belum
mengupayakan
penagihan jasa
sandar
terhadap
KLM
yang sandar di
area Pelabuhan
ASDP
dikarenakan
apabila ditagih
mereka
akan
menuntut
fasilitas
sementara
fasilitas
yang
ada
belum
lengkap.

Nomor
Revisi
Tanggal
Halaman

:
:
:
:

2 dari 55

Tidak
adanya 1. KLM
(Kapal
kontribusi
jasa
Layar Motor) yg
sandar
KLM
berada
di
(Kapal
Layar
samping
Motor)
yang
dermaga telah
menggunakan
beberapa
kali
Pelabuhan ASDP
dilakukan
cabang
Bitung,
sterilisasi
sementara biaya
bersama aparat
perawatan
TNI/Marinir
Pelabuhan
namun
kami
menjadi tanggung
mendapat
jawab
kesulitan hal ini
Perusahaan.
dikarenakan
pemilik
KLM
adalah
milik
masyarakat
yang tinggal di
lingkungan
pelabuhan.
2. Bila
dilaksanakan
penagihan
/
pengenaan
beban
biaya
sandar
maka
akan berlomba
– lomba kapal
kapal
lainnya
berebut sandar
sehingga
menimbulkan
ketidaknyaman
di
areal
pelabuhan,
selain itu dasar
pengenaan
tariff dimaksud
untuk
KLM
tersebut belum
ada
legalitasnya

Manajemen
Cabang
agar
menagih
jasa
sandar terhadap
kapal-kapal yang
sandar di area
Pelabuhan
Penyeberangan
untuk
meningkatkan
pendapatan
di
bidang Pelabuhan
khususnya
jasa
sandar atau bila
tidak
memungkinkan
agar
disterilkan
terhadap
KLM
(Kapal
Layar
Motor)
yang
sandar di area
Pelabuhan
Penyeberangan
kemudian
melaporkannya
kepada
Direktur
Usaha Pelabuhan
untuk
petunjuk
lebih lanjut.
MONITORING

PT. ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO)

Nomor
Revisi
Tanggal
Halaman

:
:
:
:

3 dari 55

3. Jika

dikenakan
tarif pada KLM
tersebut maka
pihak
ASDP
harus
menyiapkan
fasilitas untuk
bongkar
dan
muat,
sementara
fasilitas
tersebut tidak
tersedia
atau
tidak
dibenarkan.
4. Telah
kami
pasang
himbauan agar
tidak sandar di
sekitar
Dermaga.
3

Pengantar pemakai
jasa
keberadaannya
sampai
di
atas
kapal.

Pada tanggl 15 Agustus 2016 pada saat
Tim SPI melakukan pemeriksaan diatas
KMP. Bawal terdapat beberapa pengantar
pemakai jasa yang berada di atas kapal
dan tidak membeli pas masuk pelabuhan.

1.PM Nomor 29
tahun
2016
tentang
Sterilisasi
Pelabuhan
Penyeberangan.
2.Prosedur UP.106
Tentang
Prosedur
Penanganan
Pelayanan
Jasa
Pelabuhan butir
5.a.1.
3.Keputusan
Direksi tentang
Tarif Jasa Sandar
dan
Tanda
Masuk Pelabuhan

Dari
Pos
1
pelabuhan
petugas
tidak
melaksanakan
penjualan tiket
untuk
pengantar/
penjemput.

Belum
adanya 1. Pos 1 sesuai
pendapatan
prosedur telah
perusahaan atas
melaksanakan
penjualan
pas
penjualan tiket
masuk pelabuhan
Non
terpadu
untuk pengantar/
terlampir kami
penjemput.
sampaikan
laporan
pas
pelabuhan per
tanggal
15
Agustus 2016 .
2. Selanjutnya
pada Pos 1 dan
Pos
3
akan
diperketat
sehingga
pengunjung
atau pengantar
yang
belum
memiliki
Pas

Manajemen
Cabang (Manager
Usaha)
agar
meningkatkan
pengawasan
sesuai aturan.
MONITORING

PT. ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO)

Nomor
Revisi
Tanggal
Halaman

(tiket
non
terpadu) nomor :
KD.
48/OP.404/ASDP2016 tanggal 17
Pebruari 2016.
4

Belum tersedianya
Jembatan Timbang
pada
Pelabuhan
Bitung.

Pada Pelabuhan Bitung belum tersedianya
jembatan timbang, setelah dilakukan
wawancara dengan Manager Teknik untuk
jembatan timbang akan diadakan pada
tahun 2017 bersamaan dengan penataan
Pelabuhan Bitung.

1. PM. Nomor 27
Tahun
2016
tanggal
17
Maret
2016
Tentang
Pengaturan dan
Pengendalian
Kendaraan Yang
Menggunakan
Jasa
Angkutan
Penyeberangan.

2.

Prosedur UP.106
Tentang
Prosedur
Penanganan
Pelayanan Jasa
Pelabuhan.

:
:
:
:

4 dari 55

Masuk
dapat
terjaring
dengan
maksimal.

Pengadaan
jembatan
timbang
direncanakan
pada
tahun
2017
bersamaan
dengan
penataan
Pelabuhan
Bitung.

1. Tidak
dapat
diketahuinya
beban muatan
secara
pasti
dikuatirkan
dapat merusak
Moveable
Bridge
dan
fasilitas
Pelabuhan
lainnya.
2. Dapat
terjadinya
gangguan
keselamatan
pelayaran
karena
over
draft

Saat
ini
pelabuhan Bitung
benar
belum
tersedia
sarana
jembatan
timbang, hal ini
dikarenakan
merupakan
program
Divisi
Usaha Pelabuhan
Kantor
Pusat,
yang
direncanakan
akan
dibangun
bersamaan
dengan
perencanaan
penataan
pelabuhan
diantaranya
perkerasan beton,
tollgate
serta
jembatan timang
dll sesuai usulan
penataan
pelabuhn Cabang
Bitung.

Divisi
Teknik
Pelabuhan
dan
Manajemen
Cabang
untuk
merencanakan
penyediaan
fasilitas jembatan
timbangan Cabang
Bitung disesuaikan
dengan
kondisi
Cabang.
MONITORING

PT. ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO)

5

Layanan
ASDP
Customer Care.

Pada loket penjualan tiket
Pelabuhan
Bitung belum terpasang layanan Contact
Centre 021-191 (ASDP Customer Care)
dan masih terpasang stiker lama.

1. Prosedur
Penanganan
Keluhan
Pelanggan
(SKR-107).
2. Surat
Direktur
Utama nomor.
OP.204/2/1/ASD
P-2016 tanggal
17 Mei 2016
perihal Arahan
penerapan
sarana keluhan
pelanggan.
3. Surat Corporate
Secretary
nomor.
UM.
105/1/2/ASDP2016 tanggal 20
Juni
2016
perihal Nomor
Layanan
Contact Centre
021-191 (ASDP
Customer Care)

Sesuai standar
pelayanan
penumpang
angkutan
penyeberangan
bahwa
diperlukan
adanya fasilitas
yang disediakan
untuk
memberikan
informasi
layanan
pelanggan yang
menerima
pengaduan.

Nomor
Revisi
Tanggal
Halaman

Pemakai
Jasa
belum
mudahakan sulit
mendapatkan
informasi, untuk
menyampaikana
mpung
keluhannya
dan
menerima solusi
atas
permasalahan
yang dihadapinya
pada
saat
menggunakan
jasa di pelabuhan
maupun di atas
kapal.

:
:
:
:

5 dari 55

1. Layanan

Contact Centre
021-191 (ASDP
Customer
Care),
telah
terpasang
di
ruang
tunggu
penumpang,
sedangkan
untuk di loket
belum
dipasang.
2. Telah
terpasang
spanduk
di
beberapa titik
dalam
areal
pelabuhan,
namun spanduk
tersebut
termakan usia,
sobek
akibat
sering
terjadi
angin kencang
mengakibatkan
tersobek/rusak,
akan dibuatkan
baru kembali
3. Selanjutanya
pemasangan
Contact Centre

Manajemen
Cabang
berkoordinasi
dengan
Coorporate
Secretary
untuk
penanganan
keluhan pelanggan
dan
melakukan
perbaikan
pelayanan kepada
pelanggan.
MONITORING

PT. ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO)

Nomor
Revisi
Tanggal
Halaman

:
:
:
:

6 dari 55

021-191 (ASDP
Customer
Care),
akan
dipasang pada
tempat tempat
strategis.
6
6.
a

Standar pelayanan
pada
kapal
penyeberangan.
Ruang Medis dan
Ruang Menyusui

Berdasarkan pemeriksaan Tim SPI ke 1. PM
39
tahun
Cabang Bitung pada kapal-kapal yaitu
2015
tentang
KMP. Moinit, KMP. Tarusi, KMP. Porodisa
Standar
dan KMP. Bawal belum tersedianya ruang
Pelayanan
medis dan ruang menyusui sesuai dengan
Penumpang
standar pelayanan.
Angkutan
Penyeberangan.
2. Keputusan
Direksi Nomor :
KD.
40/
OP.404/ASDP2016 tanggal 15
Pebruari
2016
tentang Standar
Pelayanan pada
Kapal
Penyeberangan
di
Lingkungan
PT.
ASDP
Indonesia Ferry
(Persero).

Ruang
medis
dan
ruang
menyusui masih
dalam
perencanaan
dan
belum
dilengkapi
dengan
peralatan yang
memadai.

Ruang Medis dan 1. Belum
Ruang Menyusui
tersedianya
belum
dapat
Ruang
medis
difungsikan
dan
ruang
sebagaimana
menyusui
di
mestinya
KMP.
Bawal,
sehingga pemakai
KMP. Tarusi dan
jasa belum dapat
KMP. Porodisa
terlayani
sesuai
dikarenakan
standar
pada
saat
pelayanan.
pembangunan
awal
kapal
prosedur
tersebut belum
ada.
2. Telah
kami
laksanakan
namun
terbentur
dengan
peubahan kelas
kapal
dikarenakan
menurut
marine
inspectur
penambahan
ruangan harus
dilakukan
pengukuran
ulang
untuk
merubah kelas

Manajemen
Cabang
berkoordinasi
dengan
Divisi
Pelayanan Kantor
Pusat
untuk
melengkapi
perlengkapan
ruang medis dan
menyusui
sesuai
standar
pelayanan.
MONITORING

PT. ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO)

Nomor
Revisi
Tanggal
Halaman

:
:
:
:

7 dari 55

kapal,
namun
kami
akan
upayakan untuk
mencari tempat
yang
tepat
guna
untuk
pemenuhan
standar
dimaksud
6.
b

Ruang Lesehan

Berdasarkan pemeriksaan Tim SPI ke
Cabang Bitung pada kapal-kapal yaitu
KMP. Moinit, KMP. Tarusi, KMP. Porodisa
dan KMP. Bawal terdapat lesehan yang
belum dilengkapi karpet dilapisi spon.

1.PM
39
tahun
2015
tentang
Standar
Pelayanan
Penumpang
Angkutan
Penyeberangan.

Lesehan masih
belum
dilengkapi
dengan matras
spon 5 cm.

2. Keputusan
Direksi Nomor :
KD.
40/
OP.404/ASDP2016 tanggal 15
Pebruari
2016
tentang Standar
Pelayanan pada
Kapal
Penyeberangan
di
Lingkungan
PT.
ASDP
Indonesia Ferry
(Persero).
6.c

CCTV

Berdasarkan pemeriksaan Tim SPI ke
Cabang
Bitung
pada
kapal-kapal
terdapat :
1.KMP. Tarusi terdapat CCTV sebanyak 4
titik Ruang VIP, Ekonomi A, cardeck dan
kamar mesin. CCTV yang rusak pada
kamar mesin.
2. KMP. Porodisa CCTV belum terpasang.
3.KMP. Bawal terdapat CCTV sebanyak 2

1. PM 39 tahun
2015
tentang
Standar
Pelayanan
Penumpang
Angkutan
Penyeberangan.
2. Keputusan

CCTV
adalah
alat
bantu
dalam
melalukan
pengawasan
aktivitas
Pengguna Jasa
dan operasional
baik
di

Pelanggan belum
dapat
terlayani
sesuai
dengan
standar
pelayanan.

Lesehan
atau
Tatami
KMP.
Bawal,
KMP.
Tarusi dan KMP.
Porodisa
yang
belum dilengkapi
dengan
matras
spon 5 cm. sesuai
standar
pelayanan, segera
kami lengkapi dan
kekurangan
dimaksud

Manajemen
Cabang
untuk
meningkatkan
pelayanan kepada
pemakai
jasa
sesuai
standar
pelayanan.

Pengawasan
1. CCTV
KMP.
aktivitas
Tarusi
yang
Pengguna
Jasa
rusak di kamar
tidak
dapat
mesin
akan
terpantau dengan
segera
baik
sehingga
dilaksanakan
apabila
terjadi
identifikas dan
hal-hal
yang
diperbaikan.
buruk tidak dapat 2. CCTV
untuk

Manajemen
Cabang
untuk
memenuhi CCTV di
atas kapal sesuai
dengan kebutuhan
masing-masing
kapal.

MONITORING

MONITORING

PT. ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO)

6.d

Alat Komunikasi.

Nomor
Revisi
Tanggal
Halaman

:
:
:
:

8 dari 55

titik ruang cardeck dan kamar mesin.
Keduanya dalam kondisi rusak.

Direksi Nomor :
KD.
40/OP.404/ASDP
-2016
tanggal
15
Pebruari
2016
tentang
Standar
Pelayanan pada
Kapal
Penyeberangan
di
Lingkungan
PT.
ASDP
Indonesia Ferry
(Persero).

kompartemen
maupun
ruangan
yang
dianggap perlu
untuk
meningkatkan
keamanan,
kenyamanan
dan
keselamatan di
atas kapal.

diketahui dengan
cepat.

KMP. Porodisa
tidak
tersedia
dan akan kami
ajukan
ke
dalam
RKAC
tahun
2017
sebagai
investasi.
3. Kekurangan
CCTV
untuk
KMP.
Bawal
akan
kami
ajukan
ke
dalam
RKAC
2017
sebagai
investasi.

Berdasarkan pengamatan SPI, terdapat
alat komunikasi radio SSB yang tidak
berfungsi di KMP. Tarusi sejak bulan April
2016

OPS-103.01
Instruksi
Kerja
Persiapan
Berlayar.

Pihak
kapal
sudah
mengajukan
permintaan ke
cabang.

Kapal tidak dapat 1. Radio SSB KMP.
berkomunikasi
Tarusi
pada
dengan radio SSB
saat
docking
sehingga apabila
bulan
April
terjadi
hal-hal
2016
telah
yang emergency
diperbaiki,
tidak
dapat
dengan
hasil
diketahui dengan
kurang
cepat.
memuaskan
dan
terdapat
aliran listrik di
bodi radio SSB.
2. Selanjutnya
segera
kami
adakan
perbaikan
kembali, namun
belum
ada
perubahan,
selanjutnya
akan
kami
usulkan dalam
rencana
Investasi
Cabang Tahun

Manajemen
Cabang
untuk
segera memenuhi
alat
komunikasi
yang baik.
MONITORING

PT. ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO)

Nomor
Revisi
Tanggal
Halaman

:
:
:
:

9 dari 55

2017
untuk
diganti baru
7

Pada saat tim SPI melakukan pemeriksaan
pada tanggal 14 Agustus 2016 pada KMP.
Tarusi,
diketemukan
bahwa
nama
penumpang maupun kendaraan tidak
terdaftar ke dalam daftar manifest lintas
Pananaru – Likupang.
Daftar
Manifest
Penumpang

8

Pengelolaan kantin
kapal.

Berdasarkan pemeriksaan oleh Tim SPI
pada 12 13 - 15 Agustus 2016, di atas
kapal pengelolaan kantin pada kapalkapal Cabang Bitung (KMP. Moinit,
KMP. Tarusi, KMP. Porodisa dan KMP.
Bawal) belum memberikan kontribusi
pendapatan sewa kantin di atas kapal.

PM Nomor :25
Tahun
2016
tanggal 10 Maret
2016
Tentang
Daftar
Penumpang Dan
Kendaraan
Angkutan
Penyeberangan.

1. KD.09/OP.403/
IF-2009 tanggal
20 Januari 2009
Tentang
Tata
Cara
Pengelolaan
Kantin
diatas

Petugas
yang
ada
belum
secara
maksimal
melakukan
pencatatan
Daftar
Penumpang/
Manifest.

Pihak
kapal
selaku
pengelola
kantin
selama
ini
belum
memberikan
kontribusi

Daftar
1. Petugas
loket
Penumpang tidak
telah membuat
terekap terdaftar
manifest
pada format yang
penumpang
telah disediakan,
rangkap 3 (tiga)
dan
apabila
karena menjadi
terjadi hal yang
persyaratan
tidak
diinginkan
untuk
maka
pihak
mendapatkan
operator
akan
SPB
(Surat
menanggung
Persetujuan
akibat
hukum
Berlayar).
1
yang timbul.
(satu)
set
diambil
oleh
Syahbandar
penerbit,
1
(satu) set untuk
Syahbandar
tujuan dan 1
(satu) set untuk
pertinggal,
sehingga kapal
tidak
mempunyai
arsip.
2. Selanjutnya
kekurangan
terhadap daftar
manifest akan
segera
kami
lengkapi.

Manajemen
Cabang dalam hal
ini Manajer Usaha
agar
memerintahkan
kepada
para
Supervisi
agar
selalu
melampirkan
Daftar
Manifest
Penumpang
maupun
Kendaraan sesuai
dengan
kondisi
yang sebenarnya
dan
dilampirkan
dalam penerbitan
SPB untuk dibawa
ke kapal hingga
sampai Pelabuhan
tujuan
serta
diusahakan daftar
manifest tersebut
diarsipkan
di
bagian operasional
.
MONITORING

Tidak
ada 1. Standar
1. Manajemen
kontribusi
pengelolaan
cabang
untuk
pendapatan
ke
kantin
sesuai
berkoordina- si
Cabang dari sewa
KD.09/OP.403/I
dengan
kantin.
F-2009 tanggal
Nakhoda
agar
20 Januari 2009
mengupaya-kan
Tentang
Tata
adanya

PT. ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO)

Kapal.
2. Surat
Direktur
Usaha
Penyeberangan
No.HK.001/1/2/A
SDP-2015
tanggal 17 April
2015
Perihal :Inventar
isasi
Kontrak
Pengelolaan
Kantin
dan
Reklame diatas
Kapal.

II
1

BIDANG
KEUANGAN
STOCK
OPNAME
TIKET
STOCK
BESAR.

Berdasarkan pemeriksaan Stock Opname
tiket stock besar Cabang Bitung tanggal
12 Agustus 2016, tidak ada tiket tarif

Prosedur
Permintaan
Penerimaan

dan
Tiket

Nomor
Revisi
Tanggal
Halaman

terhadap hasil
pengelolaan
kantin
ke
perusahaan.

Untuk tiket Pas
Masuk
Non
Terpadu

:
:
:
:

10 dari 55

Cara
pendapatan
Pengelolaan
kantin
kapal
Kantin di atas
bagi
Kapal
sampai
perusahaan.
saat ini belum 2. Divisi
Usaha
dapat dipenuhi.
Penyeberangan
2. Kuantitas
melakukan
penumpang
tinjauan ulang
yang diangkut
atas
masih
rendah
KD.09/OP.403/IF
berkisar 5% s/d
-2009
tanggal
15% kondisi ini
20 Januari 2009
tidak
Tentang
Tata
memungkin
Cara
untuk
Pengelolaan
dilaksanakan
Kantin di atas
oleh pihak ke
Kapal
III.
3. Kantin
diatas
MONITORING
kapal saat ini
masih dikelola
oleh
ABK
sendiri dengan
cara
jaga
bergantian.
4. Selanjutnya
akan
dikoordinasikan
kepada
Pihak
Kapal
agar
dapat
memberikan
kontribusi
kepada
Perusahaan

1. Cabang masih
menggunakan
tiket tarif lama

Cabang
membuat
permintaan

akan
tiket

1. Manajemen
Cabang
untuk
mengajukan

Nomor
Revisi
Tanggal
Halaman

PT. ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO)

baru Pas Masuk Non Terpadu sesuai KD.
48/OP.404/ASDP-2016 tentang Pelayanan
Jasa
Pelabuhan
di
Pelabuhan
Penyeberangan Bitung, yang ada tiket
tarif lama antara lain :
1. Ekonomi Dewasa : 20.000 Lembar.
2. Kendaraan Golongan I : 500 Lembar.
3. Kendaraan Golongan II : 20.000
lembar.
4. Kendaraan Golongan III : 500 lembar.
5. Golongan IV Penumpang : 5.000
lembar.
6. Golongan IV Barang : 5.000 lembar.
7. Golongan V Penumpang : 3.000
Lembar.
8. Golongan V Barang : 2.000 Lembar.
9. Golongan VI Penumpang : 2.000
Lembar.
10. Golongan VI Barang : 2.000 Lembar.
11. Golongan VII : 300 Lembar.
12. Golongan VIII : 300 Lembar.

Manual (UP. 102).

Cabang belum
mengajukan
permintaan ke
Kantor Pusat.

2.

dengan
distempel tarif
baru.
Kemungkinan
terjadinya
komplain dari
pemakai
jasa
dan
akan
menimbulkan
image
yang
kurang
baik
terhadap
Perusahaan.

:
:
:
:

11 dari 55

pas
masuk
ke
logistik
kantor
pusat dan apabila
tiket baru sudah
diterima cabang
akan
mengusulkan
untuk
pemusnahan tiket
lama

permintaan
tiket tarif baru
Pas Masuk Non
Terpadu sesuai
KD. 48/OP.404/
ASDP-2016
tanggal
17
Februari
2016
ke Kantor Pusat
dan
berkoordina-si
dengan
Divisi
Logistik Kantor
Pusat.
2. Setelah
Tiket
Tarif Baru ada,
Cabang
mengajukan
untuk
penghapus-an/p
emus-nahan
Tiket Tarif Lama
ke Kantor Pusat
(Divisi Logistik).
MONITORING

2

HUTANG USAHA.

Posisi Hutang Usaha per 30 Juni 2016
sebesar Rp. 1.519.262.194,- dan masih
terdapat Hutang Usaha melebihi 1 (satu)
tahun
sebesar
Rp.
54.953.200,diantaranya :
1.
Biaya pemeliharaan mesin KMP.
Bawal (konci ring) Rp. 1.575.700,-.
2.
Biaya pemasangan Radio SSB
Kantor Cabang bulan Desember
2015. Rp. 53.379.880,-.

1.Keputusan
Direksi Nomor :
KD.154/ KU.103/
ASDP-2015
tentang
Pedoman
Akuntansi
dan
Keuangan.
2.Surat Direksi PT.
ASDP Indonesia
Ferry
(Persero)
Nomor:
UM.201/6/1/ASDP
-2015 tanggal 30
Juli 2015 perihal

Surat
Kantor
Cabang Nomor:
UM.201/1/1/ASD
P.BTG-2016
tanggal
29
Januari
2016
belum
ditindaklanjuti
Pusat.

1. Saldo hutang
terhadap
rekanan yang
sudah
melebihi
1
tahun belum
bisa
dibayarkan
2. Bisa
menimbulkan
image kurang
baik dari pihak
Rekanan
terhadap
Perusahaan.

Untuk
hutang
biaya
pemeliharaan
mesin KMP. Bawal
(konci ring) Rp.
1.575.700,-, telah
dilakukan
pembayaran dan
akan
kami
lakukan
jurnal
penyesuaian
di
bulan
Agustus
2016.
Hutang
Biaya
pemasangan

Manajemen
Cabang
untuk
menyusuli
kembali
Surat
Cabang
Nomor:
UM.201/1//1/ASDP
-BTG-2016
tanggal
29-012016 perihal ABT
investasi
radio
SSB
Cabang
Bitung,
dan
berkoordinasi
dengan Divisi K2L
Kantor
Pusat

PT. ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO)

Nomor
Revisi
Tanggal
Halaman

Persetujuan
Investasi
Radio
SSB
Pelabuhan
Bitung
tahun
2015.
3.Surat
Pesanan
Barang/Jasa
(SPB/J) Nomor :
SPB/J.217/
UM.201/ASDPBTG/PLBH/2015
tanggal
18
Desember 2015.

3

PENDAPATAN
YANG MASIH
HARUS DITERIMA.

Dari hasil pemeriksaan
terdapat
Pendapatan Yang Masih Harus Diterima
diatas 1 Tahun sebesar Rp. 9.842.750,-.
1. PT.
IKI
(Persero)
Bitung
Rp.
1.920.000,-.
2. PT. IKI (Persero) Bitung Rp. 800.000,-.

1.

Keputusan
Direksi Nomor :
KD.195/ KU.001/
ASDP-2016
tentang
Pengesahan
Rencana Kerja
dan
Anggaran

Manajemen
Cabang kurang
serius
dalam
melakukan
tagihan
terhadap pihak
ketiga (Debitur).

Pendapatan yang
belum
bisa
tertagih
akan
mempengaruhi
Kinerja dan Laba/
Rugi
Kantor
Cabang
karena
sudah
diakui

:
:
:
:

12 dari 55

Radio SSB Kantor
Cabang
bulan
Desember 2015.
Rp. 53.379.880,belum dapat kami
laksanakan
pembayarannya,
mengingat belum
mendapat
transferan
ABT
dari kantor pusat,
sebagaimana
Surat
Cabang
Nomor UM.201/1/
ASDP-BTG-2016
tanggal
29-012016 perihal ABT
investasi
radio
SSB
Cabang
Bitung,
sebagaimana
surat persetujuan
Direksi nomor :
UM.201/6/1/ASDP2015 tanggal 30
Juli 2015, perihal
Persetujuan
Investasi
radio
SSB
pelabuhan
Bitung. akan kami
susulkan
permintaan
ABT
dimaksud.

untuk
menyelesaikan
pembayaran
Hutang tersebut.

Cabang
akan
melakukan
penagihan
kembali
dan
untuk
yang
berkaitan dengan
tagihan IKI, akan
kami
adakan

1. Manajemen
Cabang
menyurati pihak
Debitur
untuk
menagih
Pendapatan
yang
masih
harus diterima

MONITORING

PT. ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO)

3. PT.
IKI
(Persero)
1.600.000,-.

Bitung

Rp.

4. PT.
IKI
(Persero)
2.400.000,-.

Bitung

Rp.
2.

5. Pemda Talaud Rp. 784.375,-.
6. Pemda Talaud Rp. 595.600,-.
3.
7. Pemda Talaud Rp. 539.625,-.
8. PD. Panca Karya. Rp. 1.203.150,-.
4.

5.

6.

8.

9.

4

TIDAK ADANYA
STAF KEUANGAN

Selain tugas pokok sebagai Kasir Sdr. M.
Romy Arsan merangkap tugas pemegang

Cabang (RKAC)
Tahun 2016 PT.
ASDP Indonesia
Ferry (Persero)
Cabang Bitung.
Pendapatan air
tawar
KMP.
Bandeng Bulan
April 2014.
Pendapatan air
tawar
KMP.
Baronang bulan
April 2014.
Pendapatan air
tawar
KMP.
Bobara
Bulan
Nopember
2014.
Pendapatan air
tawar
KMP.
Tuna
Tomini
bulan Juni 2014.
Pendapatan Jasa
Sandar
KMP.
Watunapato
Bulan Juni 2014.
7. Pendapatan
Jasa
Sandar
KMP.
Berkat
Bulan Juli 2014.
Pendapatan air
tawar
KMP.
Watunapato
Bulan
September
2014.
Pendapatan Jasa
Sandar
Badaleon

Keputusan Direksi
Nomor: KD. 154/

Nomor
Revisi
Tanggal
Halaman
sebagai
pendapatan
Cabang.

:
:
:
:

13 dari 55

koordinasi
agar
dapat
dikompensasi
dengan
tagihan
kapal PT. ASDP
Indonesia
Ferry
(Persero) Cabang
Bitung
yang
docking
di
galangan
IKI
Bitung

tersebut.
2. Manajer
Keuangan agar
berkoordina-si
dengan Manajer
Usaha Cabang
dalam
melakukan
pencatatan
Pendapatan
Yang
Masih
Harus Diterima
setiap
Bulannya.
MONITORING

Cabang
kekurangan

1. Pelaksanaan
tugas pokok

Adanya
Kekurangan

Manajemen
Cabang untukagar

PT. ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO)

SELAIN KASIR.

5

PEMBAYARAN GAJI
ABK PORT LINK
VIII.

Stock Tiket Besar Kantor Cabang.

KU.103/ASDP-2015
tentang Pedoman
Akuntansi dan
Keuangan.

Dari
hasil
pemeriksaan
ditemukan 1.
realisasi biaya sebesar Rp. 127.800.719,antara lain :
1.
BTG/KK-108-OPS/VII/2016 tanggal 25
Juli 2016 Pembayaran Gaji dan
Tunjangan ABK KMP. Port Link VIII
bulan
Juli
2016
sebesar
Rp.
87.460.719,-.
2.
BTG/KK-110-OPS/VII/2016 tanggal 25
Juli 2016 Pembayaran Tunjangan
Permakanan ABK KMP. Port Link VIII
Bulan
Juli
2016
sebesar
Rp.
32.550.000,-.
3.
BTG/KK-111-OPS/VII/2016
Pembayaran Tunjangan Premi Layar
KMP. Port Link VIII Bulan Juli 2016
sebesar Rp. 7.290.000,-.
2.
4.
BTG/KK-120-OPS/VII/2016
Pembayaran
Tunjangan
Pulsa
Nakhoda KMP. Port Link VIII Bulan
Juli 2016 sebesar
Rp.
500.000,-.

Surat
Keputusan
Direksi No.
SK.915/PA.005/
ASDP-2016
tanggal 8 Juni
2016 tentang
Klasifikasi Dan
Standar
Pengawakan
Kapal Pada
KMP. Port Link
VIII di Cabang
Bitung PT. ASDP
Indonesia Ferry
(Persero).
Surat
Keputusan
Direksi PT. ASDP
Indonesia Ferry
(PERSERO)
Nomor :
SK.1121/PA.005
/ASDP-2016

Staf/Pegawai
Darat

Nomor
Revisi
Tanggal
Halaman
sehari-hari
kurang
maksimal
karena
melaksanakan
tugas
rangkap/gand
a;
2. Tidak ada
kontrol dan
pengendalian.

1. Cabang
Kinerja dan Cash
Bitung
Flow
Cabang
membayarka Bitung terganggu,
n Gaji dan karena
harus
Tunjangan,
membayar
Gaji
Permakanan, dan Tunjangan ,
Premi Layar Permakanan,
dan
Premi Layar dan
Tunjangan
Tunjangan Pulsa
Pulsa
ABK ABK KMP. Port
KMP.
Port Link VIII Bulan Juli
Link
VIII 2016,
padahal
Bulan
Juli KMP. Port Link VIII
2016
dikelola
oleh
berdasarkan
Cabang Ternate.
SK
Direksi
Nomor
SK.915/PA.00
5/ASDP-2016
tanggal
8
Juni
2016
tersebut.
2. Terbitnya
SK.1121/PA.0

:
:
:
:

14 dari 55

karyawan sangat
berpengaruh
terhadap proses
kegiatan
administrasi dan
operasional
Cabang,
selanjutnya
cabang
akan
melakukan
mapping kembali
kebutuhan
karyawan
dan
akan
meminta
penambahan
karyawan
ke
kantor pusat

mengevaluasi
kebutuhan
karyawan
untuk
agar
bersuratdiusulkan
ke Kantor Pusat
ke Kantor Pusat
meminta
penambahan
kekurangan
pegawai tersebut
sesuai kebutuhan
(ke
Divisi
Akuntansi
dan
Divisi SDM).
MONITORING

Cabang
Bitung 1. Manajemen
telah membayar
cabang
untuk
biaya
pegawai
mengajukan
KMP. Port Link VIII
permohonan
karena
adanya
pemindahbukua
Surat Keputusan
n
biaya
Direksi
No.
tersebut
ke
SK.915/PA.005/
Kantor
Pusat
ASDP-2016
(Divisi
tanggal
8
Juni
Keuangan).
2016
tentang
Klasifikasi
Dan
Standar
Manajemen
Cabang
Pengawakan
berkoordina-si
Kapal Pada KMP. /mengusul-kan ke
Port Link VIII di Divisi
Akuntansi
Cabang Bitung.
Kantor Pusat untuk
Setelah Terbitnya melakukan
SK.1121/PA.005/A adjusment
biaya
SDP-2016 tanggal tersebut
ke
2 Agustus 2016, Cabang Ternate.
dimana
kapal
tersebut dikelola
oleh
Cabang

PT. ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO)

tanggal 02
Agustus 2016
tentang
Klasifikasi Dan
Standar
Pengawakan
Kapal Pada
Kmp. Port Link
VIII Di Cabang
Ternate PT.
ASDP
Indoonesia
Ferry (Persero).

6

PROSEDUR
PROSES
PEMBAYARAN/
ADMINIISTRASI
KEUANGAN.

Didalam pemeriksaan diketahui terdapat
beberapa
hal
kekurangan
dalam
adminstrasi keuangan berupa antara lain
:
1. Tidak ada tanda tangan dan Stempel
lembaran ke 2 (dua) dari Pejabat di
daerah penugasan yang dikunjungi
KK/40 tanggal 15 Januari 2016.
2. Tidak lengkapnya dokumen bukti
pendukung slip pembayaran KK/133
tanggal 29 Januari 2016.
3. Jumlah Angka/Nilai pada Administrasi
pendukung slip pembayaran yang
berbeda antara Surat Permintaan

Keputusan Direksi :
KD.154/KU.103/
ASDP-2015
tentang Pedoman
Akuntansi
dan
Keuangan,

Nomor
Revisi
Tanggal
Halaman

05/ASDP2016 tanggal
2
Agustus
2016,
yang
berarti KMP.
Port Link VIII
dikelola oleh
Cabang
Ternate.

15 dari 55

Ternate, maka SK
pertama gugur,.
Untuk
itu
selanjutnya kami
akan megusulkan
ke Divisi Akuntasi
dan
keuangan
serta SDM agar
memindahkan
pencatatan biaya
ABK KMP. Portlink
VIII
Bulan
Juli
2016 ke Cabang
Ternate,
kemudian
untuk
biaya
KMP.
Portlink VIII bulan
Agustus
dan
seterusnya
agar
ditransfer
ke
Cabang Ternate,
sehingga hal ini
tidak
mengganggu
kinerja
cabang
Bitung
tahun
2016

3. SK.
1121/PA.005/
ASDP-2016
tidak
ditembuskan
ke
Cabang
Bitung.

1. Kurang
telitinya
bagian
Keuangan
dalam
verifikasi
kelengkapa
n dokumen
pembayaran
.
2. Slip
tanpa
dilengkapi
form/cek list

:
:
:
:

Tetap dibayarkan
tagihan-tagihan
kepada
rekanan
atas
pengadaan
barang /jasa yang
masih
belum
memenuhi
persyaratan
pembayaran.

MONITORING

Akibat
dari Manajemen
kekurangan
Cabang untuk :
tenaga di bidang 1. Melengkapi
keuangan
administrasi,
(verifikasi)
slip-slip
sehingga
masih
kekurangan
terdapat
administrasi
kekurangan
yang ditemukan
administrasi
dalam
pembayaran,
pemeriksaan
Kedepan Cabang 2. Bagian Keuangan
akan lebih teliti
Cabang
dalam
dalam melakukan
melakukan
pembenahan
verivikasi
lebih

PT. ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO)

Nomor
Revisi
Tanggal
Halaman

Barang/Jasa dengan Surat Pemesanan
Barang
dan
Surat
Pernyataan
Kebenaran Harga KK/44 tanggal 7
Maret 2016.

:
:
:
:

16 dari 55

administrasi
keuangan

cermat
dan
selalu
berpedoman
pada Keputusan
Direksi
Nomor:
KD.154/KU.103/A
SDP

2015
Tentang
Pedoman
Akuntansi
Keuangan
3. Mengguna-kan
daftar atau cek
list kelengkapan
dokumen
pembayaran.
MONITORING

III

1.

BID. TEKNIK
Pada
saat
pemeriksaan
ke
Cabang Bitung 12
s/d 19
Agustus
2016, SPI dapat
melakukan
permeriksaan
terhadap kondisi 2
kapal di pelabuhan
Bitung, 1 kapal di
pelabuhan
Amurang, 1 kapal
di
pelabuhan
Likupang, serta 1
pelabuhan
yaitu
pelabuhan Bitung
Docking

Kapal beroperasi:
1. KMP. Moinit
2. KMP. Tarusi
3. KMP. Porodisa
4. KMP. Bawal
Pelabuhan:
1. Pelabuhan Bitung

Hari docking 2015:
1. KMP. Moinit:
2. KMP. Tarusi:
3. KMP. Porodisa:
4. KMP. Bawal:

4
11
29
18

hari
hari
hari
hari

Sesuai KPI Cabang
Bitung,
masingmasing
kapal
maksimum
melaksanakan

Persiapan untuk
pelaksanaan
docking sudah
dilakukan
dengan baik.

Waktu
docking
terjaga
dengan
baik,
sehingga
hari siap operasi
kapal tinggi.

Kedepan
Pihak
Cabang
akan
terus
mengupayakan
untuk
dapat

Manajemen
Cabang
sudah
melakukan
perbaikan
terhadap
jumlah

Nomor
Revisi
Tanggal
Halaman

PT. ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO)

Rata-rata:

15 hari

Hari docking 2016:
1. KMP. Moinit:
2. KMP. Tarusi:
3. KMP. Bawal:
Rata-rata:

12
17
14
14

docking selama 35
hari
termasuk
mobilisasi docking.

:
:
:
:

17 dari 55

mempertahankan
hari docking tepat
waktu
sehingga
trip
opersaional
operasional dapat
tercapai
sesuai
rencana,
termasuk
perawatan
rutin
tepat waktu

hari
hari
hari
hari

hari
docking,
terlihat
dari
berkurangnya
rata-rata
jumlah
hari docking tahun
2015 dan tahun
2016.
Untuk
menjaga
kondisi
kapal tetap baik,
perawatan
rutin
terhadap
plat
kapal dapat terus
dilaksanakan
dengan baik.
MONITORING

2

Deviasi biaya
antara rencana dan
realisasi pekerjaan
docking.

Deviasi biaya pekerjaan docking tahun 2015:

1. KMP. Moinit:
2. KMP. Tarusi:
3. KMP. Porodis a:
4. KMP. Bawal:

2015 RENCANA REALISASI
205
8,861
6,496
4,161
1,216

Deviasi jumlah penggantian plat tahun 2015:
% DEVIASI
0%
0%
73%
29%

Deviasi biaya pekerjaan docking tahun 2016:
2016 SPK INDUK
1. KMP. Moinit:
212,169,000
2. KMP. Tarusi:
199,546,380
3. KMP. Porodisa:
4. KMP. Bawal:
298,572,575

%
TOTAL
DEVIASI
236,151,450
111%
341,088,070
171%
- Belum Docking
355,744,904
119%
RKAC 2015, RKAC
2016 dan Repair
List docking.

1. KMP. Moinit:
2. KMP. Tarusi:
3. KMP. Porodisa:
4. KMP. Bawal:

2015 RENCANA REALISASI
205
8,861
6,496
4,161
1,216

% DEVIASI
0%
0%
73%
29%

Deviasi jumlah penggantian plat tahun 2016:
2016 RENCANA REALISASI % DEVIASI
0%
205
1,698
828%
0%
4,432
1,531
35%
 Terjadinya
Khususnya
Manajemen
pekerjaan doking Cabang
untuk
pelampauan
kapal di Cabang tetap
anggaran yang
Bitung
adanya memperhatikan
sangat
besar
efisiensi
biaya pola penyusunan
pada
biaya
yang
tidak anggaran
dan
docking,
mengurangi
rencana
terutama
di
kualitas
penggantian plat
KMP.
Porodisa
pekerjaan
mengacu kepada
tahun
2015

1. KMP. Moinit:
2. KMP. Tarusi:
3. KMP. Porodisa:
4. KMP. Bawal:

Kemungkinan
penyusunan
anggaran dan
rencana
penggantian
plat belum
detail
berdasarkan
kondisi kapal

PT. ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO)

yang
sebenarnya.

Nomor
Revisi
Tanggal
Halaman
(149%)
dan
KMP.
Tarusi
tahun
2016
(171%).
 Terjadinya
penambahan
penggantian
plat
di
luar
rencana di KMP.
Tarusi
tahun
2016 (828%).

:
:
:
:

18 dari 55

diantaranya :
Tahun 2015
KMP. Bawal
RKAC
742.639.470
Real
517.762.800
KMP. Tarusi
RKAC
649.108.100
Real
274.823.772
KMP. Moinit
RKAC
649.108.100
Real
212.760.000
KMP. Porodisa
RKAC
1.050.562.660
Real
990.330.000
Tahun 2016
KMP. Bawal
RKAC
1.075.080.500
Real
355.744.904
KMP. Tarusi
RKAC
593.980.130
Real
341.088.070
KMP. Moinit
RKAC

kondisi kapal dan
historis perawatan
sebelumnya
sehingga
pelampauan
anggaran
dan
penambahan
penggantian plat
dapat
diminimalisir,
Disamping
itu
Manajemen
Cabang
sudah
cukup
baik
menyusun
anggaran tahunan
docking
dan
rencana
penggantian plat.
Untuk selanjutnya
agar
tetap
memperhatikan
pola penyusunan
anggaran
dan
rencana
penggantian plat
mengacu kepada
kondisi kapal dan
historis perawatan
sebelumnya
sehingga
pelampauan
anggaran
dan
penambahan
penggantian plat
dapat
diminimalisir.
MONITORING

PT. ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO)

Nomor
Revisi
Tanggal
Halaman

:
:
:
:

19 dari 55

649.108.100
Real
236.151.450
KMP. Porodisa
Belum
melaksanakan
Docking
Namun jika di
bandingkan
realisasi
terhadap
SPK
memang
terdapat
selisih
pelampauan.
3

3.1
.

KAPAL
PERMESINAN

Mesin Induk (ME)

- Umumnya permesinan di kapal (ME
ki/ka, AE I/II, Generator Pelabuhan,
Kran-kran, dll.) dalam kondisi baik.

-

 Indikator-indikator
mesin
induk
(Tachometer,
Thermometer
air
pendingin, Manometer oli) di masingmasing kapal sebagian tidak berfungsi.

1. Keputusan
Direksi Nomor :
KD.27/
TN.201/ASDP1999
Tanggal
19 April 1996
tentang
Petunjuk Teknis
Pemeliharaan
dan Perawatan
Kapal.
2. Prosedur
TNK
101

Kedepannya
cabang akan
tetap
meningkatkan,
menjaga dan
mempertahankan
performance
kapal khususnya
permesinan
sesuai prosedur
TNK. 101.
Belum
dilakukannya
penggantian
terhadap
indikatorindikator mesin
induk
yang
sudah rusak.

Ketiadaan
maupun
kekurangakuratan
tachometer,
thermometer dan
manometer mesin
induk berarti tidak
terpantaunya
kondisi
/
performance
mesin induk.

Indikator-indikator
mesin
induk
(Tachometer,
Thermometer air
pendingin,
Manometer
oli),
belum
adanya
permintaan
dari
pihak
kapal,
namun
Cabang
akan
segera
dilakukan
perbaikan untuk

1. Manajemen
Cabang
agar
melakukan
evaluasi
terhadap
kondisi
indikatorindikator mesin
induk
di
masing-masing
kapal
dan
melakukan
koordinasi

PT. ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO)

Nomor
Revisi
Tanggal
Halaman

Pelaksanaan
perawatan dan
perbaikan.

:
:
:
:

20 dari 55

dapat di fungsikan
kembali.

dengan
Divisi
Teknik
Kapal
untuk
pengadaannya.
2. Divisi
Teknik
Kapal
untuk
melakukan
evaluasi
atas
permintaan
pengadaan
indikatorindikator mesin
induk masingmasing
kapal
untuk
melengkapi
kebutuhan
pengoperasian
mesin induk.
MONITORING

3.2
.

Motor Bantu (AE),
Generator
pelabuhan.

Generator
rusak.

pelabuhan

KMP.

Porodisa

 Keputusan
Direksi Nomor :
KD.27/
TN.201/ASDP1999 Tanggal 19
April
1996
tentang Petunjuk
Teknis
Pemeliharaan

Belum
dilakukan
penggantian
atas Generator
Pelabuhan KMP.
Porodisa.

Pengoperasian
kapal
tanpa
generator
pelabuhan
mengurangi
kelaikan
dan
keselamatan
kapal.

Generator
pelabuhann mesin
china
KMP.
Porodisa
merk
Ziangdong
1
(satu) selinder 10
KVA
merupakan
bawaan
kapal
saat ini kondisinya

Manajemen
Cabang
agar
memperhatikan
kebutuhan
atas
ketersediaan
generator
pelabuhan
yang
merupakan
persyaratan
dari

PT. ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO)

Nomor
Revisi
Tanggal
Halaman

dan Perawatan
Kapal.
 Prosedur
TNK
101 Pelaksanaan
perawatan dan
perbaikan.

4
4.1
.

DECK
Tangki-tangki di
bawah cardeck.

Umumnya
tangki-tangki
di
bawah
cardeck dalam kondisi baik dan sudah
dicat.
Perlu perhatian untuk KMP. Porodisa,
pengecatan
di
tangki
void
sudah
beberapa tahun yang lalu dan harus
dibersihkan serta dicat ulang.

- Keputusan Direksi
Nomor
:
KD.27/TN.201/AS
DP-1999 Tanggal
19
April
1996
tentang Petunjuk
Teknis
Pemeliharaan dan
Perawatan Kapal.
- Prosedur TNK 101
Pelaksanaan
perawatan
dan
perbaikan.

Cat meni sudah
menipis,
dan
karat
mulai
timbul.

Plat yang tidak
dicat mengurangi
usia teknisnya

:
:
:
:

21 dari 55

rusak
menurut
keterangan KKM
Mesin tidak dapat
dipergunakan
sebagaimana
mestinya,
Manajemen
Cabang
akan
mengajukan
invesatasi
penggantian
mesin
bantu
pelabuhan
dikamsud
dimaksud
pada
RKAC
investasi
tahun 2017

kelaikan
keselamatan
kapal.

dan

Akan
segera
ditindaklanjuti
pada
saat
pelaksanaan
docking
akhir
bulan
Agustus
tahun 2016.

Manajemen
Cabang dan kapal
agar
melakukan
pemeliharan plat
dengan
pelaksanaan
pengecatan
sebagai
pemeliharaan
rutin, terutama di
KMP. Porodisa.

MONITORING

MONITORING

Nomor
Revisi
Tanggal
Halaman

PT. ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO)

4.2

Gading di atas
Mesin Induk KMP.
Porodisa.

Gading cardeck tengah KMP. Porodisa, di
atas Mesin Induk keropos.

1. Keputusan
Direksi Nomor :
KD.27/
TN.201/ASDP1999
Tanggal
19 April 1996
tentang
Petunjuk Teknis
Pemeliharaan
dan Perawatan
Kapal.
2. Prosedur
TNK
101
Pelaksanaan
perawatan dan
perbaikan.

Karet kedap di
sekitar Engine
Cover
sudah
tidak
kedap,
sehingga
air
masuk di celah
antara
gading
cardeck dengan
Engine Cover.

Air menimbulkan
korosi
pada
gading
cardeck
tengah di atas
Mesin Induk. Hal
ini
membahayakan
bila ada muatan
berat melintas di
atas
kamar
mesin.

:
:
:
:

22 dari 55

Akan
segera
ditindaklanjuti
pada
saat
pelaksanaan
docking
akhir
bulan
Agustus
tahun 2016.

Manajemen
Cabang
agar
melakukan
doubling plat pada
gading
cardeck
tengah
di
atas
kamar mesin, dan
mengganti
karet
kedapnya
untuk
menghindari
keropos yang lebih
besar.
Unuk
selanjutnya
agar
direncanakan
penggantian
gading
tengah
cardeck di atas
kamar mesin.
MONITORING

4.3

Gudang

Perlu diperhatikan perilaku awak kapal

1. Keputusan

Tidak

Ketidak

Akan

segera

1. Manajemen

PT. ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO)

.

perlengkapan kerja
bagian deck dan
bagian mesin

dalam meletakkan barang di gudang
(sebagian kapal juga menggunakan ruang
void untuk menyimpan kursi bekas, life
jacket bekas, besi-besi pipa, kaleng bekas
cat, dll.)

Direksi Nomor :
KD.27/T
N.201/ASDP1999
Tanggal
19 April 1996
tentang
Petunjuk Teknis
Pemeliharaan
dan Perawatan
Kapal.
2. Prosedur
TNK
101
Pelaksanaan
perawatan dan
perbaikan.
3. Estetika
dan
kerapihan kapal.

teraturnya
penempatan
barang-barang
untuk
kebutuhan
perawatan serta
operasional
kapal,
barang
yang
baru
ataupun
yang
lama dan masih
akan
digunakan.
Serta
masih
adanya barang
bekas
yang
disimpan di atas
kapal.

Nomor
Revisi
Tanggal
Halaman
teraturannya
penempatan
barang-barang
tersebut
mengakibatkan:
- Kerapihan
ataupun
keteraturan di
atas kapal tidak
terjaga.
- Sulit
mencari
barang
yang
dibutuhkan.
- Sulit
merawat
lokasi
tempat
barang-barang
tersebut.

:
:
:
:

23 dari 55

ditindaklanjuti
dengan
pihak
kapal
dengan
membuat
Berita
Acara penurunan
barang bekas ke
Cabang

Cabang
agar
memerintahkan
para Nakhoda
untuk menjaga
kebersihan dan
kerapihan
kapal,
termasuk
kerapihan
dalam
menyusun
barang-barang
di
dalam
gudang, serta
melakukan
pemantauan
atas
pelaksanaanny
a.
2. Barang-barang
bekas
sebaiknya
diturunkan ke
darat
dan
dihapuskan dari
inventaris
kapal.
MONITORING

PT. ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO)

4.4
.

Lampu sorot

Lampu sorot KMP. Porodisa rusak karena
keropos.

1. Keputusan
Direksi Nomor :
KD.27/
TN.201/ASDP1999
Tanggal
19 April 1996
tentang
Petunjuk Teknis
Pemeliharaan
dan Perawatan
Kapal.
2. Prosedur
TNK
101
Pelaksanaan
perawatan dan
perbaikan.

1.
2.

Usia teknis.
Korosi

Nomor
Revisi
Tanggal
Halaman

Refektor
rusak,
dan
cahaya
menjadi
berpendar,
menyulitkan awak
kapal
melihat
dalam kegelapan.

:
:
:
:

24 dari 55

Lampu sorot KMP.
Porodisa
rusak
karena
keropos
namun
masih
dapat
berfungsi
baik,
dapat
dipergunakan,
bagian yang rusak
atau
keropos.
Akan
segera
ditindaklanjuti
pada
saat
pelaksanaan
docking
akhir
bulan
Agustus
tahun 2016

Manajemen
Cabang
agar
melakukan
penggantian
terhadap
lampu
sorot
KMP.
Porodisa.
MONITORING

PT. ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO)

4.5
.

4.6

Kaca kabut

Toilet

Kaca kabut (Clear View Screen) KMP.
Porodisa rusak.

 Toilet KMP. Moinit banyak yang rusak.

1. Keputusan
Direksi Nomor :
KD.27/
TN.201/ASDP1999
Tanggal
19 April 1996
tentang
Petunjuk Teknis
Pemeliharaan
dan Perawatan
Kapal.
2. Prosedur
TNK
101
Pelaksanaan
perawatan dan
perbaikan.

Dinamo
pemutar
kaca
kabut
(Clear
View
Screen)
sudah rusak.

1. Keputusan
Direksi Nomor :
KD.27/
TN.201/ASDP1999
Tanggal
19 April 1996
tentang
Petunjuk Teknis
Pemeliharaan
dan Perawatan
Kapal.
2. Prosedur
TNK
101
Pelaksanaan
perawatan dan
perbaikan.

Urinoir,
keran
flush, pintu dan
WC
kurang
perawatan.

Nomor
Revisi
Tanggal
Halaman
Awak kapal sulit
untuk
melihat
kondisi di depan
kapal
dalam
kondisi
cuaca
berkabut.

Urinoir
pecah,
keran flush rusak,
pintu rusak, dan
WC rusak.

:
:
:
:

25 dari 55

Kaca kabut (Clear
View Screen) KMP.
Porodisa
rusak
diakibatkan
sering
terkena
ombak air laut
sehingga casing
dan
rotornya
berkarat dan tidak
dapat
berfungsi
dengan
baik
namun
pihak
cabang
akan
meninindaklanjuti pada saat
pelaksanaan
docking
akhir
bulan
Agustus
tahun 2016.

Manajemen
Cabang
melakukan
evaluasi
perbaikan
penggantian
kabut (Clear
Screen)
Porodisa.

Toilet KMP. Moinit
banyak
yang
rusak,
segera
meminta kepada
pihak kapal untuk
membuat
permintaan
perbaikan
toilet
(urinoir) tersebut
sehingga cabang
segera
menindaklanjuti
pekerjaan
yang
dimaksud
pada
kesempatan
pertama.

Manajemen
Cabang
agar
menginventarisir
jumlah urinoir, WC,
serta keran yang
rusak, dan segera
melakukan
perbaikan
toilet
sebagai kewajiban
memberikan
pelayanan kepada
penggunan
jasa
KMP. Moinit, KMP.
Tarusi,
KMP.
Porodisa dan KMP.
Bawal.

agar
dan
atau
kaca
View
KMP.

MONITORING

MONITORING

PT. ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO)

 Sebagian toilet KMP. Tarusi,
Porodisa dan KMP. Bawal rusak.
5
5.1
.

Nomor
Revisi
Tanggal
Halaman

:
:
:
:

26 dari 55

KMP.

ALAT KESELAMATAN, NAVIGASI DAN KOMUNIKASI
Kotak
Kotak SOPEP di seluruh kapal belum
perlengkapan The
sesuai persyaratan.
Shipboard Oil
Pollution
Emergency Plan
(SOPEP).

Kapal di atas 400
GT harus memiliki
minimal 2 buah
Kotak SOPEP. Isi
kotak SOPEP
berdasarkan
MARPOL 73/78
adalah
a. Chemical
pelarut minyak
(Oil Spill
Dispersant);
b. Ember;
c. Sekop anti api;
d. Majun/kain lap;
e. Serbuk gergaji;
f. Sapu;
g. Pasir.

Kotak
SOPEP
tidak
terawat,
isi kotak SOPEP
belum
sesuai
persyaratan.

Kapal yang tidak
memenuhi
persyaratan
rencana
darurat
pencegahan
pencemaran laut
adalah kapal yang
tidak laik laut.

Pihak cabang dan
masing
–masing
kapal
akan
menindak lanjuti
tentang
persyaratan
isi
Kotak
SOPEP
sesuai
MARPOL
73/78

Agar Manajemen
Cabang
memprioritaskan
keberadaan Kotak
SOPEP
beserta
isinya
yang
merupakan
persyaratan
keselamatan
kapal.
MONITORING

Nomor
Revisi
Tanggal
Halaman

PT. ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO)

5.2
.

Life Jackets

Masih ditemukannya Life Jackets yang
tidak
sesuai
persyaratan
ataupun
lampunya sudah tidak hidup.

SOLAS 74

Kurangnya
perhatian
terhadap
kebutuhan
jackets.

life

Tidak
terpenuhinya
kapal
atas
persyaratan
keselamatan
pelayaran.

:
:
:
:

27 dari 55

Life Jackets yang
tidak
sesuai
persyaratan
ataupun
lampunya sudah
tidak hidup, benar
masih terdapat di
beberapa kapal di
cabang
Bitung,
pihak
Cabang
segera
mengajukan
investasi
pada
saat penyusunan
RKAC tahun 2017

Manajemen
Cabang
agar
melakukan
evaluasi atas Life
Jackets
yang
belum
sesuai
SOLAS dan yang
rusak
peralatannya serta
mengusulkan
investasi
Life
Jackets yang jenis
dan
jumlahnya
sesuai
dengan
persyaratan.
MONITORING

5.3

Lemari life jackets

 Sebagian lemari life jackets KMP. Tarusi
dalam keadaan rusak.

SOLAS 74

 Usia teknis.
 Material
lemari
yang
kurang baik.
 Kurangnya
perhatian
terhadap
kondisi
life

 Life
jackets
tidak tersimpan
dengan
baik
dan
mudah
rusak ataupun
hilang.

Terdapat
pintu
lemari yang rusak
akan
segera
ditindak
lanjuti
pada kesempatan
pertama

Manajemen
Cabang
agar
menginventarisir
jumlah lemari life
jackets yang rusak
dan
segera
melakukan
pengadaannya
agar life jackets

PT. ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO)

Nomor
Revisi
Tanggal
Halaman

:
:
:
:

28 dari 55

jackets
dan
penyimpanan
nya.

yang merupakan
persyaratan
keselamatan
penumpang kapal
dapat selalu dalam
kondisi
siap
digunakan.
MONITORING

 Sebagian lemari life jackets KMP.
Tarusi, KMP. Porodisa dan KMP. Bawal
belum dilengkapi dengan angka jumlah
life jackets tersedia.

Kurangnya
perhatian
terhadap
cara
penyimpanan
life jackets yang
benar,
yaitu
dengan
mencantumkan
jumlah
isi
lemari
untuk
memudahkan
pengambilan
life
jackets
dalam keadaan
darurat.

Dalam
kondisi
darurat,
akan
terjadi kepanikan
dalam
pengambilan life
jackets
karena
jumlah life jackets
yang
tersimpan
dalam
lemari
dimaksud
tidak
diketahui.

Sebagian
lemari
life jackets KMP.
Tarusi,
KMP.
Porodisa dan KMP.
Bawal
belum
dilengkapi dengan
angka jumlah life
jackets tersedia,
pihak cabang dan
kapal akan segera
menindak lanjuti
keterangan
jumlah life jacket
yang
terdapat
pada
lemari
masing – masing
kapal
pada
kesempatan
pertama.

Manajemen
Cabang
agar
segera
memerintahkan
Nakhoda
untuk
melakukan
inventarisasi
life
jackets,
dan
mencantunkan
jumlahnya dalam
setiap lemari.
MONITORING

PT. ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO)

5.4
.

Kesiapan perahu
penolong (sekoci).

Sekoci, mesin sekoci, dewi-dewi sekoci
dan perlengkapannya dalam kondisi yang
belum siap digunakan. Termasuk: Sekoci
tidak tertutup dan penuh air, mesin
sekoci rusak, dan sekoci tidak terikat di
sling dewi-dewi sekoci.

Peraturan 20 dari
SOLAS Chapter II:
“Perlu
diketahui
bahwa
semua
kendaraan
penolong
dan
perahu
penyelamat harus
mampu
diluncurkan
semuanya dalam
waktu 30 menit
sejak sinyal untuk
meninggalkan
kapal dihidupkan.”

Sekoci,
mesin
sekoci,
dewidewi sekoci dan
perlengkapanny
a belum dalam
keadaan
standby untuk
keadaan
darurat.

Nomor
Revisi
Tanggal
Halaman

Untuk
kondisi
darurat,
sekoci
tidak
dapat
segera disiapkan
ke laut.

:
:
:
:

29 dari 55

Pihak kapal dan
cabang
akan
disegera
menindak lanjuti
temuan tim SPI
pada
kesempatan
pertama hal-hal
yang
terkait
dengan
alat
keselamatan

Nakhoda
berkewajiban
untuk memastikan
bahwa
kondisi
sekoci
penolong,
mesin
sekoci,
dewi-dewi sekoci
dan
perlengkapannya
selalu siap untuk
mengantisipasi
kondisi bahaya di
tengah laut.
MONITORING

PT. ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO)

5.5
.

6
6.1
.

IMO Safety Signs

PELABUHAN
Bitung
Gerbang
pelabuhan.

Semua kapal belum dilengkapi dengan
petunjuk-petunjuk
keselamatan
yang
sudah ditentukan oleh International
Maritime Organization (IMO).

Atap
gerbang
pelabuhan
masih
menggunakan logo lama (Indonesia
Ferry).

SOLAS 74 Chapter
III,
peraturan
20.10:
“Seluruh
kapal
harus
dilengkapi dengan
petunjuk-petunjuk
tentang lokasi alat
keselamatan
sesuai
rekomendasi
International
Maritime
Organization
(IMO).”

Petunjuk
keselamatan
IMO
dipersyaratkan
oleh
SOLAS
untuk
seluruh
kapal, terutama
yang membawa
penumpang,
untuk
keselamatan.

1. KD.42/TN.304/
ASDP-1996
tentang
Petunjuk Teknis
Pemeliharaan
Fasilitas
dan
Sarana
Pelabuhan
tanggal 2 Mei
1996.
2. Prosedur TNK201
tentang
Pemeliharaan

Belum
pernah
dilakukan
pembaruan atas
logo PT. ASDP
Indonesia Ferry
(Persero) yang
berlaku saat ini.

Nomor
Revisi
Tanggal
Halaman

Safety
Management
Certificate
masing-masing
kapal
bisa
dibatalkan
oleh
BKI
bila
kapal
tidak
dilengkapi
dengan symbolsymbol
keselamatan IMO.

:
:
:
:

30 dari 55

Akan
segera
dilengkapi
petunjuk-petunjuk
keselamatan yang
sudah ditentukan
oleh International
Maritime
Organization
(IMO)
pada
kesempatan
pertama

Manajemen
Cabang
agar
berkoordinasi
dengan
Divisi
Teknik Kapal untuk
pengadaan
petunjuk
keselamatan IMO,
sebagai
pemenuhan
persyaratan
SOLAS.
MONITORING

Stakeholders
akan
bingung
dengan identitas
ganda
dari
perusahaan.

Atap
gerbang
pelabuhan masih
menggunakan
logo
lama
(Indonesia Ferry),
pihak
cabang
akan segera akan
mencopot
logo
lama
dan
mengganti
dengan logo yang
baru
pada
kesempatan
pertama

Manajemen
Cabang agar dapat
mengganti
logo
lama dengan logo
perusahaan yang
berlaku
di
lingkungan
PT.
ASDP
Indonesia
Ferry (Persero).
MONITORING

Nomor
Revisi
Tanggal
Halaman

PT. ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO)

:
:
:
:

31 dari 55

Fasilitas
Pelabuhan
Kondisi gerbang sudah kusam: Cat atap
dan cat tiang sudah kusam.

6.2

6.3

Rambu Zona

Catwalk

Rambu Zona A dan Zona B sudah kusam.

Catwalk rusak (4 unit):
 Tidak ada railing,
 Bengkok,
 Beam keropos,
 Kayu papan banyak yang hilang.

Sudah
lama
tidak dilakukan
perawatan dan
pengecatan.

1. KD.42/TN.304/
ASDP-1996
tentang
Petunjuk Teknis
Pemeliharaan
Fasilitas
dan
Sarana
Pelabuhan
tanggal 2 Mei
1996.
2. Prosedur TNK201
tentang
Pemeliharaan
Fasilitas
Pelabuhan
1. KD.42/TN.304/
ASDP-1996
tentang
Petunjuk Teknis
Pemeliharaan
Fasilitas
dan
Sarana
Pelabuhan
tanggal 2 Mei
1996.
2. Prosedur TNK201
tentang
Pemeliharaan
Fasilitas

Kurangnya
perhatian
Cabang
terhadap
kondisi ramburambu
batas
Zona.

Kesan pelabuhan
yang
kumuh
karena
gerbang
pelabuhan rusak.

Rambu Zona tidak
jelas dan belum
dimanfaatkan
dengan
benar
sebagai
alat
bantu ketertiban
pelabuhan.

gerbang
yang
sudah kusam :
Cat atap dan cat
tiang
sudah
kusam,
pihak
cabang
akan
segera menindak
lanjuti
dengan
pengecatan
kembali.

Melakukan
perbaikan
terhadap gerbang,
dan
pengecatan
ulang
supaya
gerbang
pelabuhan menjadi
baik.

Rambu Zona A
dan Zona B yang
sudah
kusam
akan
segera
dilakukan
pengecetan
kembali

Manajemen
Cabang
agar
melakukan
perbaikan
dan
pengecatan ulang
rambu-rambu
Zona supaya bisa
berfungsi
dan
dapat digunakan
untuk melakukan
penertiban
pelabuhan.

MONITORING

MONITORING
1.
2.

3.

Usia
1.
teknis
Akibat
dari
ditabrak
2.
oleh kapal
yang
sandar.
Belum
pernah
dilakukan
perbaikan.

Kondisi catwalk
membahayaka
n
petugas
kepil.
Kesan
pelabuhan
yang
tidak
terawat.

Pekerjaan
cat
walk sudah masuk
dalam
program
perencanaan
Divisi
teknik
pelabuhan kantor
pusat,
dimana
akan
dikerjakan
bersamaan
dengan pekerjaan
dolphin Nomor 4
yang
direncanakan
pekerjaannya

1. Manajemen
Cabang
agar
melakukan
evaluasi
dan
berkoordinasi
dengan
Divisi
Teknik
Pelabuhan
untuk rencana
perbaikan
/
penggantian
catwalk.
2. Divisi
tTeknik
pelabuhan

PT. ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO)

Pelabuhan

Nomor
Revisi
Tanggal
Halaman

:
:
:
:

32 dari 55

dalam tahun 2016

Pelabuhan
untuk
membantu
Cabang dalam
melakukan
perencanaan
investasi
perbaikan
/penggantian
catwalk.
MONITORING

PT. ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO)

6.4

Trestle

Aspal di trestle banyak yang sudah rusak
dan mengelupas.

1. KD.42/TN.304/
ASDP-1996
tentang
Petunjuk Teknis
Pemeliharaan
Fasilitas
dan
Sarana
Pelabuhan
tanggal 2 Mei
1996.
2. Prosedur TNK201
tentang
Pemeliharaan
Fasilitas
Pelabuhan

Saluran
pembuangan air
tersumbat,
menyebabkan
lapisan
aspal
digenangi
air
saat hujan.

Nomor
Revisi
Tanggal
Halaman
Lapisan
aspal
mengelupas, dan
trestle
menjadi
tidak rata untuk
dilalui pengguna
jasa.

:
:
:
:

33 dari 55

Aspal trestle yang
rusak
sudah
masuk
dalam
investasi cabang
2016,
Pihak
cabang
akan
segera
mengusulkan
pekerjaan
investasi
dimaksud
ke
kantor pusat pada
program
kerja
semester 2 (dua)
tahun 2016

1. Manajemen
Cabang
agar
melakukan
evaluasi
dan
berkoordinasi
dengan
Divisi
Teknik
Pelabuhan
untuk rencana
perbaikan
lapisan aspal di
atas trestle.
2. Divisi
tTeknik
pelabuhan
Pelabuhan
untuk
membantu
Cabang dalam
melakukan
perencanaan
investasi
perbaikan
lapisan aspal di
atas trestle.
MONITORING

6.5

Area parkir

Aspal di area parkir banyak yang rusak.

1.

2.

KD.42/TN.304/
ASDP-1996
tentang
Petunjuk
Teknis
Pemeliharaan
Fasilitas
dan
Sarana
Pelabuhan
tanggal 2 Mei
1996.
Prosedur TNK201
tentang
Pemeliharaan

Kondisi
kerusakan aspal
di area parkir
tidak terawat.

Aspal
di
area
parkir
banyak
yang berlubanglubang besar dan
dapat
membahayakan
kendaraan yang
melintas.

Aspal
di
area
parkir yang rusak,
hal
ini
sudah
masuk
dalam
program investasi
Divisi
Teknik
pelabuhan tahun
2016, bukan lagi
pengaspalan a

Dokumen yang terkait

HASIL PENELITIAN KETERKAITAN ASUPAN KALORI DENGAN PENURUNAN STATUS GIZI PADA PASIEN RAWAT INAP DI BANGSAL PENYAKIT DALAM RSU DR SAIFUL ANWAR MALANG PERIODE NOVEMBER 2010

7 171 21

KADAR TOTAL NITROGEN TERLARUT HASIL HIDROLISIS DAGING UDANG MENGGUNAKAN CRUDE EKSTRAK ENZIM PROTEASE DARI LAMBUNG IKAN TUNA YELLOWFIN (Thunnus albacares)

5 114 11

KAJIAN MUTU FISIK TEPUNG WORTEL (Daucus carota L.) HASIL PENGERINGAN MENGGUNAKAN OVEN

17 218 83

KARAKTERISASI DAN PENENTUAN KOMPOSISI ASAM LEMAK DARI HASIL PEMURNIAN LIMBAH PENGALENGAN IKAN DENGAN VARIASI ALKALI PADA ROSES NETRALISASI

9 139 85

PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM GERAK MANUSIA (Studi Quasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI IPA1 SMA Negeri 1 Bukit Kemuning Semester Ganjil T

47 275 59

PENGARUH HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN TERHADAP TINGKAT APLIKASI NILAI KARAKTER SISWA KELAS XI DALAM LINGKUNGAN SEKOLAH DI SMA NEGERI 1 SEPUTIH BANYAK KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

23 233 82

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 1 SINAR MULYA KECAMATAN BANYUMAS KAB. PRINGSEWU

43 182 68

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TPS UNTUK MENINGKATKAN SIKAP KERJASAMA DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV B DI SDN 11 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014

6 73 58

PENGARUH PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DAN MINAT BACA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 WAY

18 108 89

PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMA MAKANANKU SEHAT DAN BERGIZI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE PADA SISWA KELAS IV SDN 2 LABUHAN RATU BANDAR LAMPUNG

3 72 62