EVOLUSI PERADABAN DAN TAHAPAN TAHAPANNYA

EVOLUSI PERADABAN DAN TAHAPAN-TAHAPANNYA
MAKALAH

Oleh
NANDA RETTININGTYAS
NIM 16030224025

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN FISIKA
PRODI FISIKA
2017

EVOLUSI PERADABAN DAN TAHAPAN-TAHAPANNYA
MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ilmu Sosial dan Budaya
Dosen: Dr. I Nengah Mariasa, M.Hum

Oleh
NANDA RETTININGTYAS
NIM 16030224025


UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN FISIKA
PRODI FISIKA
2017

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah “pengertian adab dan peradaban” tepat waktu. Makalah ini
disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar.
Tujuan disusunnya makalah ini agar pembaca dapat memperluas ilmu dan pengetahuan
tentang “Evolusi Peradaban dan Tahapan-tahapannya”. Ucapan terimakasih kami haturkan
kepada dosen pengampu mata kuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar, teman - teman dan semua
pihak yang telah membantu terselesaikannya makalah ini, terutama pertolongan Allah SWT
yang memberikan saya kesehatan sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat waktu.
Dengan segala kerendahan hati, saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat

membangun, agar saya dapat menyusun makalah lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca pada khususnya dan masyarakat umum.

Surabaya, 10 Oktober 2017

ii

1
A. Pendahuluan
1.

Latar belakang
Evolusi merupakan sebuah kata yang sudah tidak asing lagi di telinga kita,

apalagi jika konsep pembicaraannya mengenai perubahan.Kata evlolusi sangat
berkaitan sekali dengan seorang tokoh yang bernama Charles Dharwin, dia adalah
orang yang mempopulerkan kata-kata evolusi pertama kali. Evolusi yang
dimaksudkannya disini adalah evolusi biologi makhluk hidup khususnya manusia.
Namun, evolusi tidak bermakna sesempit itu apabila dikaitkan dengan kata
“perubahan” termasuk perubahan kebudayaan.

Evolusi sendiri adalah proses perubahan mahluk hidup secara bertahap
dalam jangka waktu yang lama dari bentuk sederhana menjadi bentuk yang
kompleks, sedangkan budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan
dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke
generasi. Sedangkan evolusi budaya adalah, suatu cara hidup yang telah
diwariskan dari generasi ke generasi dan berubah secara bertahap dalam jangka
waktu yang lama dari bentuk yang sederhana menjadi bentuk yang lebih
kompleks dan masih terjadi hingga saat ini.
2.

3.

Rumusan masalah
1.

Apa yang dimaksud dengan evolusi peradaban ?

2.

Bagaimana tahapan-tahapan evolusi peradaban?


Tujuan
1.

Mengetahui pengertian dari evolusi peradaban

2.

Mengetahui tahapan-tahapan evolusi peradaban

2

B.

Pembahasan
1. Evolusi peradaban
Evolusi peradaban selalu dikaitkan dengan kondisi social budaya, sehingga
dapat pula disebut dengan evolusi social budaya atau kebudayaan. Evolusi kebudayaan
bisa didefenisikan sebagai suatu perubahan atau perkembangan kebudayaan, seperti
perubahan dari bentuk sederhana menjadi kompleks (syaifudin, 2005 : 99). Perubahan

itu biasanya bersifat lambat laun. Paradigma yang berkaitan dengan konsep evolusi
tersebut adalah evolusionalisme yang berarti cara pandang yang menekankan
perubahan lambat-laun menjadi lebih baik atau lebih maju dari sederhana ke
kompleks.
Tidak berlebihan apabila evolusionalisme dikatakan sebagai landasan awal bagi
pembentukan berbagai paradigma dalam antropologi. Menurut hemat penulis,
meskipun

sebagian

paradigm

saat

ini

mengatakan

tidak


sepakat

dengan

evolusionalisme namun secara sadar ataupun tidak sadar antropolog dan juga ahli ilmu
social lainnya menggunakan ungkapan–ungkapan evolusionistik seperti “sederhanakompleks”,”kemajuan-kemunduran”,“tradisional-modern”, atau “desa-kota” dalam
menanggapi gejala sosial tertentu. Dengan kata lain. Banyak pikiran dalam
evolusionisme tetap hadir dalam paradigm-paradigma antropologi sosial budaya masa
kini.

3

Berbagai macam proses perubahan yang terjadi dalam dinamika kehidupan
sehari-hari, maka akan mampu memahami tentang evolusi sosial-budaya. Kita telah
melihat bahwa stratifikasi sosial dapat berubah melalui mobilitas sosial; contohnya
struktur masyarakat Kota Cilegon yang berubah dari masyarakat agraris menjadi
masyarakat industri semenjak kehadiran Krakatau Steel pada 1970, sehingga
kedudukan pendidikan pesantren yang sudah kuat mulai digeser oleh institusi
pendidikan formal yang menghasilkan pekerja/buruh. Kita telah melihat bahwa
institusi sosial dapat berubah karena terjadinya perubahan pada institusi sosial atau

karena terjadi gerakan sosial; contohnya perkembangan institusi media massa pada era
reformasi dari yang sebelumnya tertutup menjadi terbuka, lalu mempengaruhi institusi
keluarga dan pendidikan untuk menjadi lebih toleran dan modern.

Pada lingkup luas dalam waktu yang lama, misalnya beberapa ribu tahun, maka akan
nampak perubahan-perubahan besar yang menentukan arah dari sejarah peradaban
suatu masyarakat. Seperti kehidupan masa pra-aksara di Indonesia yang secara
arkeologis mengalami dua masa, yaitu zaman batu dan zaman logam. Zaman batu
dibagi kedalam paleolithikum-mesolithikum-neolithkum-megalithikum. Zaman logam
dibagi kedalam perunggu dan besi. Dari perubahan, baik didalam zaman batu sendiri,
maupun perubahan dari zaman batu ke zaman logam, kita mengetahui telah terjadi
perubahan dari alat-alat yang digunakan, manusia-manusia pendukungnya, dan pola
kehidupannya.

4

Pada lingkup Indonesia dalam waktu yang singkat, misalkan pada tahun 1980an dan 1990-an maka perubahan terjadi lebih kepada arah pembangunan nasional.
Seperti pada Pelita V (1989-1994) dari pemerintahan Orde Baru yang menekankan
industri, pertanian, dan peningkatan barang ekspor. Lalu setelahnya ada Pelita VI
(1994-1999) yang menitikberatkan pada industrialisasi dan pembangunan Sumber

Daya Manusia (SDM).
Melalui sejumlah contoh tersebut kita meyadari bahwa peradaban manusia
selalu berubah. Masyarakat maupun komunitas di lokasi tertentu kemudian akan
memutuskan apakah akan menerima atau tidak perubahan tersebut. Atau sejauh mana
perubahan tersebut akan diterima. Atau dapat juga seperti apa pola perubahan sosial
yang terjadi, apakah berjalan secara linier, atau berjalan secara siklus, atau perubahan
terjadi secara gabungan beberapa pola (Kamanto Sunarto; 2004).

Pelajaran Dari Prinsip-prinsip Evolusi
Ada dua prinsip dari teori evolusi yang dapat digunakan oleh kita saat ini.
Pertama yaitu prinsip survival of the fittest. Apabila diartikan secara harfiah, maka
prinsip itu dapat diartikan “kemampuan bertahan ada pada individu yang paling
sesuai”. Dimana kita akan menemukan dalam peradaban-peradaban ummat manusia
bahwa peradaban yang paling mampu menyesuaikan dirilah yang akan bertahan.
Seperti peradaban masa neolithikum yang didukung oleh manusia ras Proto-Melayu,
yang telah melakukan Revolusi Neolithikum. Yang mana revolusi tersebut telah
mengubah pola kehidupan berburu dan meramu menjadi bercocok tanam, sekaligus
mengubah pola tempat tinggal dari nomaden menjadi menetap (sedenter). Setelah
Revolusi Neolithikum kehidupan manusia menjadi lebih stabil karena mereka tidak
harus mempertaruhkan nyawa lagi untuk sekedar mendapatkan makanan. Lalu

kemudian manusia berkembang lebih banyak lagi jumlahnya.

5

Kedua, yaitu prinsip strategy for life. Apabila diartikan secara harfiah, maka
prinsip itu dapat diartikan “strategi untuk menjalani atau mempertahankan hidup”.
Dimana kita akan menemukan bangsa-bangsa yang maju dan berkembang akan
mengedepankan ide dan gagasannya dalm bentuk strategi untuk mengalahkan kondisi
alam. Seperti peradaban Tiongkok, yang semenjang masa peradaban lembah Sungai
Kuning mampu bertahan terhadap ancaman dari dalam maupun dari luar. Bangsa
Tiongkok yang pertama membuat kertas, serta bangsa pertama yang menemukan
tulisan (waktu itu dikenal dengan istilah pictograph). Ketika ada ancaman dari
“bangsa-bangsa utara” maka mereka pun membangun Tembok Raksasa, dan ketika
ajaran demokrasi dan nasionalime masuk, Sun Yat Sen akhirnya memimpin Revolusi
Tiongkok yang menumbangkan sejarah panjang dinasti-dinasti di Tiongkok.

Dua prinsip tersebut yang juga perlu diterapkan bangsa Indonesia dalam
hubungannya dengan alam, dengan bangsa lain, maupun sesama anak bangsa
Indonesia. Realitasnya dapat kita saksikan, kondisi pulau-pulau yang berada diatas dua
lempeng tektonik, lalu lokasi strategis diantara dua benua dan dua samudera, lalu

kondisi keberagaman ras, etnis, suku, dan agama. Yang semuanya itu memerlukan
strategi untuk dikelola, yang kalau tidak dikelola dengan cerdas maka Indonesia tidak
akan survive.

6

2. Tahapan-tahapan evolusi peradaban
Evolusi Budaya dan tahapan Peradaban Newel Le Roy Sims ( H P Fairchild :
1964 : 41) menyatakan “Civilization is the cultural development, the distinctly human
attributes and attainments of a particular society. In ordinary usage, the term imolies
a fairly high stage on the culture evolutionary scale. Reference is made to ‘civilized
peoples’. More civilized usage would refer to more highly and less highly civilized
peoples, the refer to more highly and less highly civilized peoples, the determinative
characteristic being intellectual, aesthetic technological, and spiritual attainments.”

1.

Proses Evolusi Sosial Secara Universal menurut para ahli
Mengatakan bahwa masyarakat manusia berkembang secara lambat (


berevolusi ) dari tingkat-tingkat rendah dan sederhana menuju ke tingkat yang lebih
tinggi dan kompleks. Dimana kecepatan perkembangannya atau proses evolusinya
berbeda-beda setiap wilayah yang ada di muka bumi ini. Itu sebabnya sampai saat ini
masih ada juga kelompok-kelompok manusia yang hidup dalam masyarakat yang
bentuknya belum banyak berobah dari dahulu hingga saat ini kebudayaannya.
Evolusi kebudayaan ini berlangsung sesuai dengan perkembangan budi daya atau akal
pikiran manusia dalam menghadapi tantangan hidup dari waktu ke waktu. Proses
evolusi untuk tiap kelompok masyarakat di berbagai tempat berbeda-beda, bergantung
pada tantangan, lingkungan, dan kemampuan intelektual manusianya untuk
mengantisipasi tantangan tadi.

7

2.

Teori Evolusi Budaya Menurut L.H.Morgan (1818-1881)

L.H.Morgan mengungkapkan bahwa evolusi kebudayaan secara universar melalui
delapan tahap, yaitu :
a.

Zaman Liar Tua

Zaman sejak manusia ada samapai menemukan api, kemudian manusia menemukan
keahlian meramu dan mencari akar-akar tumbuhan liar untuk hidup.
b.

Zaman Liar Madya

Zaman di mana manusia menemukan senjata busur dan panah.Pada zaman ini manusia
mulai merobah mata pencahariannya dari meramu menjadi pencari ikan.
c.

Zaman Liar Muda

Pada zaman manusia menemukan senjata busur dan panah sampai memiliki
kepandaian untuk membuat alat-alat dari tembikar namun kehidupannya masih
berburu.
d.

Zaman Barbar Tua

Zaman sejak manusia memiliki kepandaian membuat tembikar sampai manusia
beternak dan bercocok tanam.
e.

Zaman Barbar Madya

Zaman sejak manusia beternak dan bercocok tanam samapai menemukan kepandaian
membuat alat-alat atau benda-benda dari logam.
f.

Zaman Barbar Muda

Zaman sejak manusia memiliki kepandaian membuat alat-alat dari logam sampai
manusia mengenal tulisan.

8

g.

Zaman Peradapan Purba

Zaman di mana manusia menghasilkan beberapa perdapan klasik zaman batu dan
logam.
h.

Zaman Masa Kini

Zaman perdaban klasik hingga saat ini.

3.

Teori evolusi kebudayaan di Indonesia, G.A. Wilken
G.A. Wilken merumuskan teori-teori tentang sejumlah gejala kebudayaan dan

kemasyarakatan, misalnya tentang teknonimi atau tentang hakikat mas kawin.
Menurut Wilken pada pada mulanya hanya merupakan alat untuk mengadakan
perdamaian antara pengantin pria dengan pengantin wanita setelah berlangsung kawin
lari suatu kejadian yang sering terdapat dalam masa peralihan antara tingkat matriakat
ke tingkat patriakat.

Evolusi kebudayaan ini berlangsung sesuai dengan perkembangan budidaya
atau akal pikiran manusia dalam menghadapi tantangan hidup dari waktu ke waktu.
Proses evolusi untuk tiap kelompok masyarakat di berbagai tempat berbeda-beda,
bergantung pada tantangan, lingkungan, dan kemampuan intelektual manusianya
untuk mengantisipasi tantangan tadi. Peradaban manusia dalam perkembangan evolusi
budaya dan adaptasi biologis dimulai setelah ditemukannya api sebagai alat untuk
memenuhi berbagai keperluan dan keinginan. Perkembangan berikutnya menunjukan
bahwa evolusi budaya lebih mendominasi adaptasi biologis manusia terhadap
lingkungan manusia.

9

Terlebih lagi ketika perkembangan teknologi sebagai bagian dari perkembangan
budaya yang paling menonjol. Akibat kemajuan yang pesat di bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi menjadikan manusia kurang menyadari pentingnya
adaptasi terhadap lingkungan alam. Dalam pandangan islam manusia sebagai wakil
Allah SWT diatas bumi dan secara eksplisit Al-Qur’an menegaskan “sesungguhnya
Aku hendak menjadikan seorang wakil (khilafah) di muka bumi (al-Baqarah:30).
Masa dalam kehidupan manusia dapat kita bagi dua, yaitu masa prasejarah
(masa sebelum manusia mengenal tulisan sampai manusia mengenal tulisan) dan masa
sejarah (masa manusia telah mengenal tulisan). Data-data tentang masa prasejarah
diambil dari sisa-sisa dan bukti-bukti yang digali dan diinterpretasi. Masa sejarah
bermuda ketika adanya catatan tertulis untuk dijadikan bahan rujukan. Penciptaan
tulisan ini merupakan satu penemuan revolusioner yang genios. Bermula dari
penciptaan properti dan lukisan objek, seperti kambing, lembu, wadah, ukuran barang,
dan sebagainya; diikuti dengan indikasi angka; kemudian diikuti simbol yang
mengindikasikan transaksi, nama, dan alamat yang bersangkutan; selanjutnya simbol
untuk fenomena harian, hubungan antara mereka, dan akhirnya intisari, seperti warna,
bentuk, dan konsep.
Ada dua produk revolusioner hasil dari akal manusia dalam zaman prasejarah, yaitu:
a. Penemuan roda untuk transportasi, pada mulanya roda digunakan hanya untuk
mengangkat barang berat di atas sebuah pohon. Kemudian, roda disambung dengan
kereta, lalu berkembang menjadi mobil seperti saat ini.
b. Bahasa adalah suara yang diterima sebagai cara untuk menyampaikan pikiran
seseorang kepada orang lain. Ketika tanda-tanda diterima sebagai representasi dan
bunyi-bunyi arbitrer yang mewakili ide-ide, masa prasejarah pun beralih ke masa
sejarah tertulis.

10

Ada dua pendekatan untuk membagi zaman prasejarah, yaitu:
1. Pendekatan berdasarkan hasil teknologi, terdiri dari zaman batu tua (paleolitikum),
zaman batu tengah/madya (Mesolitikum), dan zaman batu baru (Neolitikum)
2. Pendekatan berdasarkan model social ekonomi atau mata pencaharian hidup yang
terdiri atas:
a.

Masa berburu dan mengumpulkan makanan, meliputi masa berburu sederhana

(tradisi Paleolit) dan masa berburu tingkat lanjut (tradisi Epipaleolitik).
b.

Masa bercocok tanam, meliputi tradisi Neolitik dan Megalitik.

c.

Masa kemahiran teknik atau perundagian, melliputi tradisi semituang besi.

Manusia berkembang dari homo menjadi human karena kebudayaan dan
peradaban yang diciptakannya. Sedangkan untuk sejarah kebudayaan di Indonesia, R.
Soekmono (1973), dibagi menjadi empat masa, yaitu:
1. Zaman prasejarah, yaitu sejak permulaan adanya manusia dan kebudayaan sampai
kira kira abad ke-5 masehi.
2. Zaman purba, yaitu sejak datangnya pengaruh India pada abad pertama Masehi
sampai dengan runtuhnya Majapahit sekitar tahun 1500 Masehi.
3. Zaman madya, yaitu sejak datangnya pengaruh Islam menjelang akhir kerajaan
Majapahit sampai dengann akhir abad ke-19.
4. Zaman baru/modern, yaitu sejak masuknya anasir Barat (Eropa) dan teknik modern
kira-kira tahun 1900 sampai sekarang.

11

4.Teori Evolusi oleh Alvin Tofler /The Third Wave Alvin Tofler (1981 : 10-14)

Gelombang pertama sebagai tahap peradaban pertanian, dimana dimulai
kehidupan baru dari budaya meramu ke bercocok tanam. ( revolusi agraris)

Gambar 1 dan 2
Perkembangan masa bercocok tanam ( revolusi agraris )

Gelombang kedua sebagai tahap peradaban industri penemuan mesin uap, energi
listrik, mesin untuk mobil dan pesawat terbang. (revolusi industri)

Gambar 3 dan 4
Perkembangan industry ( revolusi industry)

12

Gelombang ketiga sebagai tahap peradaban informasi. Penemuan TI dan komunikasi
dengan computer atau alat komunikasi digital.

Gambar 5 dan 6
Perkembangan IPTEK

C.

Kesimpulan
1. Evolusi peradaban adalah cara hidup yang telah diwariskan dari generasi ke
generasi dan berubah secara bertahap dalam jangka waktu yang lama dari bentuk
yang sederhana menjadi bentuk yang lebih kompleks dan masih terjadi hingga saat
ini.
2. Tahapan-tahapan evolusi peradaban meliputi revolusi agraris, revolusi industry,
dan revolusi teknologi.

13

Daftar Pustaka
Agustina,ema. 2011. Evolusi Budaya dan Wujud Peradaban. http://pendidikanemaagustina.blogspot.co.id/2011/04/c-evolusi-budaya-dan-wujud-peradaban.html.
Diakses pada 23 Oktober 2017
Dewantara. 2017. Peradaban Masyarakat. http://dewantara.id/2017/01/20/mengkaji-kembaliteori-evolusi-memahami-evolusi-peradaban-suatu-masyarakat-tulisan-ke-3-dari-3/ .
Diakses pada 23 Oktober 2017
Sakinah. 2014. Evolusi kebudayaan dan dinamika.
http://nursakinahftb.blogspot.co.id/2014/11/makalah-evolusi-kebudayaan-dandinamika.html. Diakses pada 23 Oktober 2017