ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELANG

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELANGGAN
MEMILIH CAPCUZZZ

Disusun oleh
1.
2.
3.
4.
5.

Hanif Novrandhita
Lale Erma S
Devi Herliani
Dwi Retno PS
Chellya Putri R

(11611014)
(11611015)
(11611016)
(11611017)
(11611021)


JURUSAN STATISTIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2014

BAB I

PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang
Pada era globalisasi ini, produk makanan yang bersaing dalam satu pasar semakin
banyak dan beragam akibat keterbukaan pasar. Sehingga terjadilah persaingan antar
produsen untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen serta memberikan kepuasan
kepada pelanggan secara maksimal, karena pada dasarnya tujuan dari suatu bisnis adalah
untuk menciptakan rasa puas pada pelanggan. Salah satu tindakan dalam memuaskan
konsumen adalah dengan cara memberikan pelayanan pada konsumen dengan sebaikbaiknya. Kenyataan ini bisa dilihat bahwa ada beberapa hal yang dapat memberikan
kepuasan pelanggan yaitu nilai total pelanggan yang terdiri dari nilai produk, nilai

pelayanan, nilai personal, nilai image atau citra, dan biaya total pelanggan yang terdiri
dari biaya moneter, biaya waktu, biaya tenaga dan biaya pikiran (Khotimah, 2014).
Bersamaan dengan adanya globalisasi di berbagai bidang tersebut, perubahan pola
kehidupan manusia, dan juga perubahan pola pikir manusia, membuat manusia lebih
menginginkan hal-hal yang unik dalam segala bidang kehidupan termasuk bidang
kuliner. Apalagi mengingat kota Jogjakarta merupakan kota pelajar dimana didalamnya
terdapat banyak mahasiswa yang pada dasarnya termasuk kaum yang menginginkan halhal yang tidak biasa. Selain itu juga, kota Jogjakarta adalah termasuk kota yang bercuaca
panas sehingga banyak orang yang menginginkan sebuah inovasi kuliner yang
menyegarkan tetapi juga unik.
Capcuzzz merupakan salah satu pencetus minuman dengan bahan utama kopi dan
cincau dengan berbagai variasi rasa yang banyak diminati semua kalangan, tidak hanya
mahasiswa. Ini terbukti dengan banyaknya pengunjung yang berasal dari berbagai
macam profesi, mulai dari mahasiswa, pelajar, ibu rumah tangga hingga Pegawai Negeri
Sipil.
Capcuzzz ini menyajikan banyak variasi rasa dalam produknya. Tetapi masih
menggunakan bahan utama yang sama, yaitu Kopi dan cincau. Kedua bahan utama ini
merupakan bahan yang biasa kita temukan dan kita gunakan dalam kehidupan seharihari. Tetapi dengan sedikit inovasi, kedua bahan utama tersebut dapat berubah menjadi
satu menu minuman yang sangat menyegarkan dan menjadi “idola” akhir-akhir ini untuk
berbagai kalangan. Mulai dari anak-anak hingga para orang tua, semuanya menjadikan
Capcuzz sebagai alternatif minuman penyegar sekaligus menjadi camilan yang

mengenyangkan. Variasi rasa dari produk yang banyak, memungkinkan para pembeli
untuk memilih produk sesuai dengan keinginan. Soal rasa, produk Capcuzzz memiliki
kombinasi bahan yang tepat sehingga rasanya juga sesuai dengan lidah para pelanggan.

Tidak heran jika banyak pelanggan yang rela mengantri demi membeli produk yang
mereka inginkan.
Di Capcuzz terdapat fasilitas standar bagi para pelanggan, antara lain tempat parkir
dan ruang tunggu. Daya tampung kedua fasilitas ini masih terbilang kurang baik.
Mengingat banyaknya pelanggan yang datang untuk membeli. tetapi keadaan ruang
tunggu dan tempat parkir yang kurang begitu luas. Menurut penjual setiap harinya
kurang lebih 100 pelanggan yang datang membeli produk Capcuzz. Setiap pelanggan
rata-rata membeli sebanyak tiga porsi Capcuzz dalam setiap satu kali pembelian.
Keadaan ini, menjadi pekerjaan bagi penjual agar terus berupaya mengkombinasikan
keunggulan-keunggulan produk untuk terus dapat menraik minat konsumen sekaligus
mempertahankan konsumennya. Hal ini dapat dilakukan dengan meningkatkan kualitas
pelayanan yang diberikan kepada konsumen karena itu merupakan salah satu faktor
yang menciptakan kepuasan dalam diri konsumen. Berdasarkan uraian di atas maka
diadakan penelitian dengan judul “Analisis Faktor yang Mempengaruhi Pelanggan
Memilih Capcuzzz”.
1.2.


Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukaan sebelumnya, maka rumusan
masalah yang dapat diambil adalah faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi
mahasiswa UII dalam memilih dan mengkonsumsi Capcuzzz.

1.3.

Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah diatas maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pelanggan dalam memilih
capcuzzz.

1.4.

Manfaat penelitian
Adapun manfaat dari penilitian tersebut adalah untuk memberikan gambaran dan
informasi yang berguna bagi penjual produk capcuzz dalam melakukan kebijakan
pemasaran agar lebih menarik pelanggan serta sebagai bahan referensi dan informasi
bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut terutama yang

berhubungan dengan strategi pemasaran suatu produk tertentu.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Keputusan Pembelian
Suatu keputusan dapat dibuat hanya jika ada beberapa alternatif yang

dipilih. Apabila alternatif pilihan tidak ada maka tindakan yang dilakukan tanpa
adanya pilihan tersebut tidak dapat dikatakan membuat keputusan. Menurut
Kotler dan Armstrong (2008:181), keputusan pembelian konsumen adalah
membeli merek yang paling disukai dari berbagai alternatif yang ada, tetapi dua
faktor bisa berada antara niat pembelian dan keputusan pembelian. Faktor pertama
adalah sikap orang lain dan faktor yang kedua adalah faktor situasional. Oleh karena
itu, preferensi dan niat pembelian tidak selalu menghasilkan pembelian yang aktual.
Pengambilan keputusan merupakan suatu kegiatan individu yang secara langsung
terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang yang ditawarkan. Menurut
Setiadi, (2003:341), mendefinisikan suatu keputusan (decision) melibatkan pilihan
diantara dua atau lebih alternatif tindakan atau perilaku. Keputusan selalu
mensyaratkan pilihan diantara beberapa perilaku yang berbeda (Luthfiya, 2014).

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa keputusan pembelian
merupakan kegiatan pemecahan masalah yang dilakukan individu dalam
pemilihan alternatif perilaku yang sesuai dari dua alternatif perilaku atau lebih dan
dianggap sebagai tindakan yang paling tepat dalam membeli dengan terlebih dahulu
melalui tahapan proses pengambilan keputusan.

Proses pengambilan keputusan merupakan perilaku yang harus dilakukan untuk
dapat mencapai sasaran, dan dengan demikian dapat memecahkan masalahnya,
dengan kata lain proses pemecahan suatu masalah yang diarahkan pada sasaran.
Proses keputusan pembelian yang spesifik menurut Kotler dan Armstrong
(2008:179) terdiri dari urutan kejadian berikut: pengenalan masalah kebutuhan,
pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian dan perilaku pasca
pembelian. Secara rinci tahap-tahap ini dapat diuraikan sebagai berikut:
1.

Pengenalan masalah, yaitu konsumen menyadari akan adanya kebutuhan.
Konsumen menyadari adanya perbedaan antara kondisi sesungguhnya dengan
kondisi yang di harapkan.

2. Pencarian informasi, yaitu konsumen ingin mencari lebih banyak konsumen

yang mungkin hanya memperbesar perhatian atau melakukan pencarian
informasi secara aktif.
3. Evaluasi alternatif, yaitu mempelajari dan mengevaluasi alternatif yang
diperoleh melalui pencarian informasi untuk mendapatkan alternatif pilihan
terbaik yang akan digunakan untuk melakukan keputusan pembelian.
4. Keputusan membeli, yaitu melakukan keputusan untuk melakukan pembelian
yang telah diperoleh dari evaluasi alternatif terhadap merek yang akan dipilih.
5. Perilaku sesudah pembelian, yaitu keadaan dimana sesudah pembelian
terhadap suatu produk atau jasa maka konsumen akan mengalami beberapa
tingkat kepuasan atau ketidakpuasan.

Menurut Sutisna dan Sunyoto (2013:86), ada tiga hal penting dari
memahami model keputusan pembelian konsumen yaitu sebagai berikut:
1.

Dengan adanya model, pandangan terhadap perilaku konsumen bisa dilihat
dalam perspektif yang terintegrasi

2.


Model keputusan pembelian konsumen dapat dijadikan dasar untuk
pengembangan strategi pemasaran yang efektif

3.

Model keputusan pembelian konsumen dapat dijadikan dasar untuk
segmentasi dan positioning.
Diketahui adanya sebuah
problem tertentu
Mencari pemecahan alternatif
dan informasi
Pengevaluasian alternatif
Keputusan Pembelian
Jangan Membeli
Beli
Konsumen setelah selesai
dilaksanakan pembelian dan
pengevaluasian
Keputusan
(proses selesai)


Masalah masih tetap
lagi ke langkah
pertama atau hentikan

Ketidakpuasan (frustasi)
Kemungkinan kembali ke
langkah pertama

Sumber: J.Luthfiya(2014)

Gambar 1. Proses Pengambilan Keputusan Konsumen

2.2. Uji Konkordansi W Kendal
Untuk menentukan keselarasan menyeluruh di antara k himpunan ranking, maka
dicari harga-harga koefisien rank Pearson (rs) diantara semua pasangan ranking yang
mungkin dan kemudian menghitung rata-rata koefisien tersebut untuk menentukan
asosiasi keseluruhan.

(k2)


koefisien korelasi rank .Apabila k sangat besar, maka

prosedur semacam itu akan sangat sulit perhitungannya. Ukuran lain yang sering
dipakai dalam menyelesaikan kasus seperti di atas adalah koefisien konkordansi W
Kendall atau disingkat nilai W (Siegel, 1997).
Pertama kali yang harus dicari dalam menghitung W adalah mencari jumlah
ranking Rj dalam setiap kolom pada suatu tabel k x N. Langkah selanjutnya adalah
mencari mean Rj dengan jalan membagi jumlah seluruh Rj dengan N.
Nilai W dapat dicari dengan menggunakan rumus:

Dengan adalah jumlah kuadrat deviasi observasi dari mean Rj, dengan demikian:

Dengan
k

= banyaknya himpunan ranking penjejangan

N


=

banyaknya objek atau individu yang diberi ranking

2.3. Sampe Kecil
Uji signifikansi sembarang harga observasi W dapat dilakukan dengan menentukan
kemungkinan yang berkaitan dengan terjadinya di bawah H 0, suatu harga sebesar s
yang berkaitan dengan W. Distribusi s di bawah H 0 telah dibuat dan harga-harga kritis
tertentu telah ditabelkan seperti terlihat pada lampiran. Tabel tersebut menyajikan
harga-harga s untuk harga W yang signifikan pada tingkat 0,05 dan 0,01. Tabel
tersebut dapat digunakan untuk nilai k dari 3 sampai 20 dan untuk N dari 3 sampai 7.
Apabila sebuah s observasi sama dengan atau lebih besar dari pada yang ditunjukkan
pada nilai tabel, maka H0 ditolak pada tingkat signifikansi tersebut (Siegel, 1997).

2.4. Sampel Besar

Apabila jumlah sampel lebih besar dari 7, maka uji konkordansi ini
ditranformasikan ke dalam distribusi Chi-kuadrat. Nilai W ditransformasikan ke dalam
rumus:

nilai Chi-kuadrat hitung di atas dibandingkan dengan Chi-kuadrat table dengan derajat
bebas N – 1. Apabila Chi-kuadrat hitung lebih besar atau sama dengan Chi-kuadrat
tabel, maka H0 ditolak. Dengan kata lain tidak ada keselarasan diantara para konsumen
di dalam menilai produk.
2.5. Uji Hipotesis
Uji hipotasis adalah prosedur-prosedur yang memungkinkan kita untuk
menentukan apakah menerima atau menolak hipotesis dan dapat juga untuk
menentukan apakah sampel-sampel yang diamati berbeda secara nyata dari hasil-hasil
yang diharapkan. Atas dasar nilai statistic sampel, keputusan diambil guna menentuk
anapakah H0 diterima atau ditolak. Apabila H0 diterima, maka sama artinya dengan H 1
ditolak dan begitu juga sebaliknya. Prosedur yang umum dan harus diikuti dapat dibagi
ke dalam beberapa langkah, antaralain :
1. menyatakan hipotesis nol serta hipotesis alternatifnya,
2. memilih tingkat keyakinan tertentu dan tentukan besarnyasampel,
3. memili statistik uji yang sesuai sebagai dasar bagi prosedur pengujian dan hal ini
bergantung pada asumsi tentang bentuk distribusi dan hipotesisnya
4. menentukan daerah kritiknya,
5. membandingkan antara statistic hitung dengan statistic tabel dan membuat
kesimpulan.

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Jenis dan Sumber Data
Jenis dan sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini terdiri
dari data primer. Data primer merupakan informasi yang dikumpulkan
penliti langsung dari sumbernya. Data primer yang digunakan dalam
penilitian ini adalah hasil pengisian kuesioner oleh responden, yaitu
para pelanggan Capcuzzz.
3.2. Teknik Pengumpulan data
Metode pengumpulan data penelitian ini menggunakan :
1. Kuesioner
Kuesioner adalah metode pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberikan pertanyaan-pertanyaan pada responden
dengan pnaduan kuesioner.
2. Observasi
Observasi merupakan metode penelitian dimana peneliti
melakukan pengamatan secara langsung kepada obejek penelitian.
3.3. Teknik Sampling
Untuk

menetukan

sampel

penelitian

ini

digunakan

teknik

accidental sampling. Accidental sampling adalah teknik penentuan
sampel berdasarkan responden yang kebetulan ditemui oleh peneliti
saat pengumpulan data. Jumlah sampel berdasarkan penelitian yang
terdahulu khotimah (2014) bahwa ukuran sampel lebih besar dari 30
dan kurang dari 500 telah mencukupi untuk digunakan dalam semua
penelitian.
Sedangkan

metode

pengambilan

sampelnya

menggunakan

metode Slovin yaitu sebagai berikut :
N
n=
1+ N e 2
Keterangan :
n
= ukuran sampel
N = jumlah populasi
e
= kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir
yaitu (10%atau 0,1)

0,1
¿
¿
1+100 ¿
100
n=
¿
¿ 50
Berdasarkan perhitungan, maka diperoleh sampel sebanyak 50
pelanggan. Berdasarkan penelitian terdahulu menyatakan dengan
sampel yang diambil sudah dianggap mencukupi.

3.4. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ialah pelanggan dari Capcuzzz. Menurut
keterangan langsung dari pemilik Capcuzz, jumlah pelanggan yang
datang selama satu hari kurang lebih berjumlah 100 pelanggan
dengan rata-rata pembelian tiga porsi untuk setiap pelanggan.
Sampel ialah bagian dari jumlah dan karteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. dalam penelitian ini tidak seluruh populasi diambil,
melainkan hanya sebagian dari populasi. Penelitian ini mengambil
sampel dari pelanggan Capcuzzz.

3.5. Variabel Penelitian
Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar atribut produk
Capcuzzz. Ada enam atribut produk Capcuzzz yang digunakan dalam penelitian ini,
yaitu harga, menu, pelayanan, fasilitas, , lokasi, dan rasa. Keenam atribut tersebut
disefinisikan sebagai berikut:
 Harga adalah harga yang ditawarkan Capcuzzz dalam setiap produknya.
 Menu adalah variasi rasa yang ditawarkan.
 Pelayanan adalah keramahan dan sikap penjual capcuzzz kepada pelanggan.
 Fasilitas adalah kenyamanan yang diperoleh konsumen selama menunggu antrian.
 Lokasi adalah kemudahan jangkauan pelanggan untuk membeli capcuzzz.
 Rasa adalah variasi cita rasa serta konsistensi kenikmatan rasa yang diberikan
capcuzzz.

3.6. Kerangka Penelitian
Mulai

Identifikasi dan perumusan masalah

Penentuan tujuan penelitian

Penentuan populasi sampel penelitian

Identifikasi dan penentuan atribut yang akan diteliti

Penyusunan kuisioner

Pengumpulan data

Analisis data
(Uji Konkordansi W Kendal)
-

Identifikasi atribut penting
Uji keselarasan

Kesimpulan dan saran

Selesai

Gambar 2. Flowchart kerangka pemecahan masalah

BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1 Statistika Deskriptif
4.1.1 Pelanggan Capcuzzz Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin
35
30
25
20
15
10
5
0

Perempuan

Laki-laki

Gambar 3. Barchart berdasarkan Jenis Kelamin Responden
Berdasarkan hasil analisis di atas, terlihat bahwa mayoritas pembeli
Capcuzzz merupakan kalangan Mahasiswi. Hal tersebut terlihat dari 50
orang jumlah responden, terdapat sebanyak 32 responden berjenis kelamin
perempuan sedangkan responden laki-laki sebanyak 18 orang. Penyebab
banyaknya konsumen yang berjenis kelamin perempuan dalam membeli
Capcuzzz dikarenakan banyaknya pilihan rasa yang ditawarkan dari produk
kopi tersebut. Sementara itu, kalangan mahasiswa justru memilih
mengkonsumsi minuman kopi yang lebih simpel dibanding olahan produk
kopi menjadi berbagai pilihan rasa.
4.1.2

Pelanggan Capcuzzz Berdasarkan Usia
Berdasarkan perhitungan rata-rata usia dari para responden,

diperoleh hasil rata-rata usia konsumen yang membeli Capcuzzz adalah 20
tahun. Tentunya hal ini disebabkan karena mayoritas pelanggan Capcuzzz
adalah kalangan mahasiswa.

4.2 Mengidentifikasi Atribut Penting
Atribut apa yang dianggap penting oleh pelanggan dalam memilih
produk capcuzzz dapat dilihat dari rata-rata tiap atribut yang digambarkan seperti
tabel 1 di bawah ini.
Tabel 1. Rata-rata tiap atribut
Ranks
Mean Rank
Harga

2.33

Menu

3.09

Pelayanan

3.74

Fasilitas

5.01

Lokasi

4.61

Rasa

2.22

Atribut yang dianggap penting oleh pelanggan dalam memilih produk
Capcuzzz yaitu kualitas produk capcuzzz, dimana nilai rata-ratanya paling kecil
yaitu 2,22. Secara keseluruhan, dari nilai rata–rata dapat diketahui bahwa jika
pelanggan akan memilih produk capcuzzz, urutan pemilihannya yaitu rasa, harga,
menu, pelayanan, lokasi dan yang terakhir adalah fasilitas. Berdasarkan wawancara
dari beberapa pelanggan capcuzzz menyatakan bahwa alasan memprioritaskan rasa
dibandingkan dengan atribut yang lain karena rasa yang ditawarkan oleh cacuzzz
sangat bervariasi dan rasanya enak dibandingkan produk cappucino cincau yang
lain. Dan yang paling tidak diprioritaskan oleh pelanggan adalah atribut fasilitas,
hal ini terjadi karena dari sebagian besar pelanggan yang membeli produk capcuzzz
tidak meminumnya di tempat melainkan di bungkus untuk di makan di rumah
sehingga atribut fasilitas menjadi kurang diprioritaskan dibandingkan dengan
atribut yang lain.
4.3 Uji Keselarasan
Selain ingin mengetahui atribut apa yang dianggap penting oleh pelanggan
dalam memilih produk capcuzzz, peneliti ingin mengetahui apakah pelanggan
mempunyai keselarasan atau kespakatan dalam menilai produk capcuzzz. Untuk itu

peneliti mengambil sampel sebanyak 50 pelanggan.
 Uji Keselarasan Pelanggan capcuzzz
Dalam uji keselarasan pendapat mahasiswa ini akan di uji apakah
pelanggan memiliki peniliaian yang sama terhadap produk Capcuzzz. Dari data
pemberian peringkat atribut yang di anggap penting oleh 50 sampel pelanggan
capcuzz dicari nilai koefisien konkordasinya yaitu sebagai berikut :
7

∑ R j=1047
j=1

7

(

7

∑ Rj

)

s=∑ R j− j =1
N
j=1
s=17277.5
Setelah nilai s diperoleh maka dapat di cari nilai W. Cara mencari nilai W
adalah sebagai berikut :
s
W=
1 2 3
k ( N −N )
12
17277,5
W=
43750
W =0,395

W=

17277,5
1 2 3
50 ( 6 −6 )
12

Dari hasil perhitungan, diperoleh nilai W = 0,395. Karena nilai W =
0,395 jauh dari nilai maksimal 1, maka korelasinya dapat dikatakan lemah
diantara himpunan jenjang, berkaitan dengan 50 pelanggan yang menilai.
Setelah nilai W didapat, maka dapat dilakukan tes signifikansi untuk W
kendall dengan menggunakan tingkat signifikansi 0,05 sebagai berikut
1. Hipotesis
H0 : Tidak ada keselarasan pendapat diantara pelanggan dalam menilai atribut
produk capcuzzz
H1 : Ada keselarasan pendapat diantara pelanggan dalam menilai atribut
produk capcuzzz
2. Tingkat Signifikan
 = 0,05
3. Statistik Uji
Statistik uji yang digunakan adalah nilai
2

χ (α ; N−1)

2
χ h itung dibandingkan dengan

4. Daerah Kritis
2
χ h itung > maka

Jika

χ 2h itung <

Jika

χ 2(α ; N−1) H0 ditolak.

χ 2(α ; N−1) maka H0 gagal tolak

5. Perhitungan
Nilai W yaitu 0,395
Nilai

χ 2( α ; N−1 )= χ 2(0,05 ;6 −1 )=11,07

Nilai

χ 2h itung adalah
2

h itung=¿ k ( N −1 ) W =50 ( 6−1 ) 0,395=138,25
χ¿

6. Keputusan
Berdasarkan perhitungan di atas dapat dilihat bahwa nilai

χ 2h itung

>

2

χ (α ; N−1) dengan nilai 138,25 > 11,07 maka keputusannya adalah H0 ditolak
7. Kesimpulan
Maka dapat disimpulkan berdasarkan hasil kesimpulan di atas tolak H0, yang
berarti terdapat hubungan keselarasan atau kesepakatan pendapat pelanggan
antara variable-variabel rasa, harga, menu, pelayanan, fasilitas, lokasi dan
rasa dalam menilai atribut produk capcuzzz.
Dari uji hipotesis diatas Nampak bahwa Uji konkordansi W kendall
dapat digunakan untuk melihat keselarasan konsumen dalam menilai produk.
Keselarasan yang berarti ada kesamaan pandang pelanggan dalam menilai
produk capcus berdasarkan variable-variabel rasa, harga , menu, pelayanan,
fasilitas , lokasi dan rasa dalam menilai atribut poduk capcuzz.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.

Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan yang dianalisis diatas dapat diambil sebuah
kesimpulan, bahwa:

1. Dari atribut yang telah ditentukan (harga, menu, pelayanan, fasilitas, lokasi,
rasa) dapat diimpulkan bahwa rasa menjadi atribut yang paling penting untuk
pelanggan dalam memilih produk capcuzzz, dimana nilai rata-ratanya paling
kecil yaitu 2.22 secara keseluruhan pelanggan akan memilih produk capcuzzz,
urutan pemilihannya yaitu rasa, harga, menu, pelayanan, lokasi dan yang terakhir
adalah fasilitas.
2. Berdasarkan uji perhitungan konkordansi W kendall dapat disimpulkan bahwa
berdasarkan uji keselarasan pendapat pelanggan, bahwa ada keselarasan
pendapat diantara pelanggan dalam menilai atribut produk capcuzzz.
3. Alasan pelanggan memilih rasa yang menjadi atribut penting dalam hal
pemilihan produk capcuzzz adalah karena pelanggan tidak lagi mementingkan
sebuah harga yang mahal atau tinggi namun saat ini mereka lebih mementingkan
rasa. Bagi mereka dengan rasa yang enak dapat menjamin kepuasan senidir
dilidah pelanggannya.
5.2 Saran
Dengan mengetahui hasil dari penelitian ini disarankan, bagi penjual yang
memproduksi capcuzzz agar lebih mempertimbangkan perihal rasa. Karena pada
saat ini pelanggan lebih memilih rasa. Hal ini adalah yang menjadi salah satu atribut
utama bagi penjual, karena produk minuman dengan cita rasa yang enak dan
bervariasi adalah suatu produk yang memenuhi harapan konsumen dan memberikan
kepuasan kepada pelanggan capcuzzz. Atribut ini pun dapat menjadi tolak ukur
pernjual dengan meningkatkan sebuah cita rasa dari produk yang dihasilkan bisa
mendapatkan sebuah keloyalitasan dari para pelanggan terutama keloyalitasan
pelanggan dalam memilih produk capcuzzz.

DAFTAR PUSTAKA

Fauzy, A. 2001. Menguji Keselarasan Konsumen Dalam Menilai Produk Dengan
Koefisien Konkordansi W Kendall. Dalam LOGIKA, Volume 5, Nomor 6, Juli
2001, 10 halaman tersedia : data.dppm.uii.ac.id/abstracts/uploads/l05060454-63.pdf
Khotimah, Nur, dkk. 2014. Analisis Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen
Capcuzzz. Yogyakarta : Universitas Islam Indonesia.

Kotler dan Amstrong. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Luthfiya,

J.

2014.

Keputusan

Pelanggan.

Universitas

Sumatra

Utara.

<

repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/41299/4/Chapter%20II.pdf >
Muhajir. Uji Konkordansi W Kendall Untuk Menguji Keselarasan Mahasiswa Dalam Menilai
Produk Handphone. Jurnal tidak diterbitkan. Yogyakarta.

Rahma Umarani. 2007. Uji Konkordansi W Kendall untuk Menguji Keselarasan
Mahasiswa Dalam Menilai Produk Baju. Tugas Akhir S-1. Yogyakarta: FMIPA
UII.
Siegel, S. 1997. Statistik Nonparametrik untuk Ilmu-ilmu Sosial. Alihbahasa.
Cetakan Ketujuh. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Sukandarrumidi. 2002. Metodologi Penelitian Petunjuk Praktis Untuk Peneliti
Pemula. Yogyakarta: Penerbit Gadjah Mada University Press.

KUESIONER DALAM MEMILIH CAPCUZZZ
Identitas Responden
Nama

:

Jenis Kelamin

:

Pe ke r j a a n

:

Umur

:

Mohon bantuannya peringkat di bawah ini diisi berdasarkan skala
prioritas, dimulai dari nomor 1 yang paling diprioritaskan dalam
memilih

handphone

sampai

nomor

6

yang

paling

tidak

diprioritaskan (nomor skala prioritas tidak boleh ada yang sama)

NO

DAFTAR ATRIBUT CAPCUZZZ

1. Harga

PERINGKA
T

2. Menu
3. Pelayanan
4. Fasilitas
5. Lokasi
6. Rasa

Mohon periksa kembali jawaban anda sehingga tidak ada item yang
terlewati dan terima kasih.