SEPUTAR KESEHATAN MASYARAKAT DAN ID

SEPUTAR KESEHATAN MASYARAKAT
&
SUMBER SUMBER LINGKUNGAN TERKAIT
SANITASI AIR DAN LIMBAH

DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 1

JURUSAN PARIWISATA
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
PERHOTELAN D4
POLITEKNIK NEGERI MANADO
2015
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena berkat dan karuniaNya sehingga kami selaku kelompok 1 dapat
menyelesaikan makalah dengan judul “Seputar Ilmu Kesehatan Masyarakat &
sumber-sumber lingkungan terkait sanitasi air dan limbah” untuk menjadi
sumber nilai dalam mata kuliah Hygiene & Sanitasi.
Dalam menyelesaikan makalah ini kami menghanturkan terima kasih

kepada semua pihak yang telah membimbing serta yang telah memberikan
bantuan baik moril maupun materil.
Dalam makalah ini masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan,
oleh sebab itu kami meminta maaf kepada penilai maupun pembaca. Saran dan
kritik yang membangun sangat diharapkan guna perbaikan di kemudian hari.
Harapan penulis semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami dan pembaca
dan khalayak umum. Akhir kata kami ucapkan terima kasih

Manado, Agustus 2015

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
B. Rumusan masalah
C. Tujuan pembuatan makalah


BAB II : PEMBAHASAN
A.
B.
C.
D.
E.
F.

Sejarah ilmu kesehatan masyarakat
Perkembangan ilmu kesehatan masyarakat di Indonesia
Definisi ilmu kesehatan masyarakat
Faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan masyarakat
Sasaran kesehatan masyarakat
Sumber-sumber lingkungan terkait sanitasi air dan limbah

BAB III : PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA


BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
semenjak umat manusia menghuni planet bumi ini, sebenarnya
mereka sudah seringkali menghadapi masalah-masalah kesehatan serta
bahaya kematian yang disebabkan oleh faktor-faktor lingkungan hidup
yang ada di sekeliling mereka seperti benda mati, makhluk hidup, adat
istiadat, kebiasaan dan lain-lain. Namun oleh karena keterbatasan ilmu
pengetahuan mereka pada saat itu, maka setiap kejadian yang luar biasa
dalam kehidupan mereka di asosiasikan dengan hal-hal mistik, seperti
wabah penyakit sampar yang berjangkit di suatu tempat di anggap
sebagai kutukan dan kemarahan dewata.
Masalah kesehatan merupakan masalah yang sangat penting yang
di hadapi oleh masyarakat kita saat ini, begitu pula dengan lingkungan
sanitasi & pengolahan limbah di Indonesia. Sanitasi sangat menentukan
keberhasilan dan paradigma pembangunan kesehatan lingkungan di
beberapa tahun kedepan tentunya, semakin maju teknologi di bidang
kedokteran, semakin banyak pula macam penyakit yang mendera
masyarkat. Hal ini tentu saja jadi pengaruh oleh faktor tingkah laku

manusia itu sendiri. Tapi apakah benar hanya faktor tingkah laku saja
yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat? Sebelum membahas
tentang masalah kesehatan masyarakat dan sanitasi tentunya lebih baik
jika kita memahami konsep dari kesehatan masyarakat itu terlebih dulu.

B. RUMUSAN MASALAH
Pada makalah ini akan dibahas mengenai konsep dari kesehatan
masyarakat dan lingkungan sanitasi, yaitu antara lain :
- Bagaimana sejarah ilmu kesehatan masyarakat?
- Seperti apa perkembangan ilmu kesehatan masyarakat di
Indonesia?
- Apa definisi ilmu kesehatan masyarakat?
- Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan
masyarakat?
- Siapa saja sasaran kesehatan masyarakat?
- Sumber sumber lingkungan terkait sanitasi air dan limbah

C. TUJUAN PEMBUATAN MAKALAH
Tujuan yang akan dicapai dalam makalah ini adalah :
- Untuk mengetahui sejarah ilmu kesehatan masyarakat

- Untuk mengetahui perkembangan kesehatan masyarakat di
Indonesia
- Untuk mengetahui definisi ilmu kesehatan masyarakat
- Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi derajat
kesehatan masyarakat
- Untuk mengetahui sasaran kesehatan masyarakat
- Untuk mengetahui sumber sumber lingkungan terkait sanitasi air
dan limbah

BAB II

PEMBAHASAN
A. SEJARAH ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
Membicarakan tentang kesehatan masyarakat tidak terlepas dari 2 tokoh
mitologi Yunani, yakni Asclepius dan Higeia. Berdasarkan cerita mitos
Yunani tersebut Asclepius disebutkan sebagai seorang dokter pertama yang
tampan dan pandai meskipun tidak disebutkan sekolah ataupun pendidikan
apa yang telah ditempuhnya tetapi diceritakan bahwa ia telah dapat
mengobati penyakit dan bahkan melakukan bedah berdasarkan prosedurprosedur tertentu dengan baik.
Higeia, seorang asistennya, yang kemudian diceritakan sebagai isterinya

juga telah melakukan upaya-upaya kesehatan. Beda antara Asclepius dengan
Higeia dalam pendekatan/penanganan masalah kesehatan adalah, Asclepius
melakukan pendekatan (pengobatan penyakit), setelah penyakit tersebut
terjadi pada seseorang. Sedangkan Higeia mengajarkan pada pengikutnya
dalam pendekatan masalah kesehatan melalui “hidup seimbang”,
menghindari makanan/minuman beracun, makan makanan yang bergizi,
cukup istirahat dan melakukan olahraga.
Apabila orang yang sudah jatuh sakit Higeia lebih menganjurkan
melakukan upaya secara alamiah untuk menyembuhkan penyakitnya
tersebut, antara lain lebih baik dengan memperkuat tubuhnya dengan
makanan yang baik daripada dengan pengobatan./pembedahan.
Dari cerita mitos Yunani tersebut, akhirnya muncul 2 aliran atau
pendekatan dalam menangani masalah –masalah kesehatan. Kelompok atau
aliran pertama cenderung menunggu terjadinya penyakit (setelah sakit) yang
selanjutnya disebut pendekatan kuratif (pengobatan). Kelompok ini terdiri
dari dokter gigi, psikiater, dan praktisi praktisi lain yang melakukan
pengobatan penyakit baik fisik, psikis, mental maupun sosial.
Sedangkan kelompok kedua, seperti halnya pendekatan Higeia,
cenderung melakukan upaya upaya pencegahan penyakit dan meningkatkan
kesehatan (promosi) sebelum terjadinya penyakit dan disebut pendekatan

preventif. Kelompok ini termasuk para petugas kesehatan, masyarakat
lulusan sekolah, atau institusi kesehatan masyarakat dari berbagai jenjang.

B. PERKEMBANGAN
INDONESIA

KESEHATAN

MASYARAKAT

DI

Sejarah perkembangan kesehatan masyarakat di Indonesia dimulai sejak
pemerintahan Belanda pada abad ke 16. Kesehatan masyarakat di Indonesia
pada waktu itu dimulai dengan adanya pemberantasan cacar dan kolera yang
sangat ditakuti masyarakat pada waktu itu.
Kolera masuk di Indonesia tahun 1927 dan tahun 1937 terjadi wabah
kolera eltor di Indonesia kemudian pada tahun 1948 cacar masuk ke
Indonesia melalui Singapura dan mulai berkembang di Indonesia. Sehingga
berawal dari wabah kolera tersebut maka pemerintah Belanda pada waktu

itu melakukan upaya-upaya kesehatan masyarakat.
Namun demikian di bidang kesehatan masyarakat yang lain pada tahun
1807 saat pemerintahan Gubernur Jenderal Deandels, telah dilakukan
pelatihan dukun bayi dalam praktek persalinan. Upaya ini di lakukan dalam
rangka penurunan angka kematian bayi pada waktu itu.
Akan tetapi upaya ini tidak berlangsung lama karena langkanya tenaga
pelatih kebidanan, kemudian pada tahun 1930 dimulai lagi dengan
didaftarnya para dukun bayi sebagai penolong dan perawatan persalinan.
Selanjutnya baru pada tahun 1952 pada zaman kemerdekaan peatihan secara
cermat dukun bayi tersebut dilaksanakan lagi.
Pada tahun 1851 sekolah dokter jawa didirikan oleh dr. Bosch, kepala
pelayanan kesehatan sipil dan militer dan dr. Blekeer di Indonesia.
Kemudian sekolah ini terkenal dengan nama STOVIA (School Tot Oplelding
Van Indiche Arsten) atau sekolah untuk pendidikan dokter pribumi. Setelah
itu pada tahun 1913 didirikan sekolah dokter yang kedua di Surabaya dengan
nama NIAS (Nederland Indische Arsten School).
Pada tahun 1927 STOVIA berubah menjadi sekolah kedokteran dan
akhirnya sejak berdirinya UI tahun 1947 berubah menjadi fakultas
kedokteran UI.
Adapun berdirinya pusat laboratorium kedokteran di Bandung pada tahun

1888 dan disusul laboratorium lainnya di Indonesiaa yang ikut berperan
penting untuk kesehatan masyarakat. Pada tahun 1967-1979 di aturnya
program kesehatan masyarakat yg di kenal dengan Puskesmas dan dengan

berkembangnya program
berencana(posyandu).

paket

terpadu

kesehatan

dan

keluarga

C. DEFINISI KESEHATAN MASYARAKAT
Sudah banyak para ahli kesehatan membuat batasan kesehatan
masyarakat ini. Secara kronologis batasan batasan kesehatan masyarakat

mulai dengan batasan yang sangat sempit sampai batasan yang luas seperti
yang kita anut saat ini dapat diringkas sebagai berikut.
Batasan yang paling tua, dikatakan bahwa kesehatan masyarakat adalah
upaya upaya untuk mengatasi masalah masalah sanitasi yang mengganggu
kesehatan. Dengan kata lain kesehatan masyarakat adalah sama dengan
sanitasi. Upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan sanitasi lingkungan
adalah merupakan kegiatan masyarakat.
Kemudian pada akhir abad ke 18 dengan diketemukannya bakteri-bakteri
penyebab penyakit dan beberapa jenis imunisasi, kegiatan kesehatan
masyarakat adalah pencegahan penyakit yang terjadi dalam masyarakat
melaui perbaikan sanitasi lingkungan dan pencegahan penyakit melalui
imunisasi.
Pada awal abad ke 19 kesehatan masyarakat sudah berkembang dengan
baik, kesehatan masyarakat diartikan suatu upaya integrasi antara ilmu
sanitasi dan ilmu kedokteran. Sedangkan ilmu kedokteran itu sendiri
merupakan integrasi antara ilmu biologi dan ilmu sosial. Dalam
perkembangan selanjutnya, kesehatan masyarakat di artikan sebagai aplikasi
dan kegiatan terpadu antara sanitasi dan pengobatan dalam pencegahan
penyakit yang melanda penduduk atau masyarakat.


Batasan yang di buat Winslow (1920) kemudian di sempurnakan oleh
WHO adalah sebagai berikut :

Ilmu Kesehatan Masyarakat adalah suatu ilmu dan seni yang bertujuan
untuk :
- Mencegah timbulnya penyakit
- Memperpanjang umur
- Meningkatkan nilai kesehatan fisik dan mental melalui usaha usaha
kesehatan masyarakat yang terorganisasi untuk :
 Memperbaiki kesehatan lingkungan
 Pemberantasan penyakit-penyakit infeksi pada
masyarakat
 Mendidik masyarakat dalam prinsip prinsip kesehatan
perorangan
 Mengkoordinasi tenaga tenaga kesehatan agar mereka
dapat melakukan perawatan dan pengobatan dengan
sebaik baiknya
 Mengembangkan usaha usaha masyarakat agar dapat
mencapai tingkat hidup yang setinggi tingginya
sehingga dapat memperbaiki dan memelihara
kesehatannya

Dari perkembangan batasan kesehatan masyarakat tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa kesehatan masyarakat itu meluas dari hanya berurusan
sanitasi, teknik sanitasi, ilmu kedokteran kuratif, preventif sampai dengan ilmu
sosial dan itulah cakupan ilmu kesehatan masyarakat.
Tujuan kesehatan masyarakat adalah agar warga masyarakat dapat
mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi tingginya baik fisik,
mental, sosial, serta di harapkan berumur panjang.

D. FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEHATAN
MASYARAKAT
“ health is not everything but without health everythig is nothing”

Slogan di atas sangatlah tepat untuk menjadi cerminan perilaku kita
sehari hari, karena betapa ruginya kita semua jika dalam keadaan sakit. Waktu
produktif kita menjadi berkurang, belum lagi biaya berobat yang semakin mahal
menjadi beban bagi keluarga dan sanak saudara kita.
Menurut Hendrik L. Blumm, terdapat 4 faktor yang mempengaruhi derajat
kesehatan masyarakat, yaitu : faktor genetik, faktor pelayanan kesehatan, faktor
perilaku masyarakat dan faktor lingkungan.
a. Faktor genetik
Faktor ini paling kecil pengaruhnya bagi kesehatan perorangan atau
masyarakat.Pengaruhnya pada status kesehatan perseorangan paling
sukar di deteksi dan perlu dilakukan konseling genetik. Untuk
kepentingan kesehatan masyarakat atau keluarga faktor genetik perlu
mendapatkan perhatian dibidang pencegahan penyakit. Semakin besar
penduduk yang memiliki resiko penyakit bawaan akan semakin sulit
upaya meningkatkan derajat kesehatan. Oleh karena itu perlu adanya
konseling perkawinan yang baik untuk menghindari penyakit bawaan
yang sebenarnya dapat dicegah. Akhir akhir ini teknologi kesehatan
dan kedokteran semakin maju. Tekonologi dan kemampuan tenaga
ahli harus diarahkan untuk meningkatkan upaya mewujudkan derajat
kesehatan yang setinggi tingginya.
b. Faktor pelayanan kesehatan
Ketersediaan pelayanan kesehatan, dan pelayanan kesehatan yang
berkualitas akan berpengaruh terhadap derajat kesehatan masyarakat.
Pengetahuan dan keterampilan petugas kesehatan yang diimbangi
dengan kelengkapan sarana/prasarana, dan dana akan menjamin
kualitas pelayanan kesehatan. Pelayanan seperti ini akan mampu
mengurangi atau mengatasi masalah kesehatan yang berkembang di
suatu wilayah atau kelompok masyarakat.

c. Faktor perilaku masyarakat
Faktor ini terutama di negara berkembang paling besar pengaruhnya
terhadap munculnya gangguan kesehatan atau masalah kesehatan
masyarakat. Tersedianya jasa pelayanan kesehatan tanpa disertai
perubahan tingkah laku masyarakat akan mengakibatkan masalah

kesehatan tetap potensial berkembang di masyarakat. Perilaku
individu atau kelompok masyarakat yang kurang sehat juga akan
berpengaruh pada faktor lingkungan yang memudahkan timbulnya
penyakit. Perilaku yang sehat akan menunjang meningkatnya derajat
kesehatan, hal ini dapat dilihat dari banyaknya penyakit berbasis
perilaku dan gaya hidup. Kebiasaan pola makan yang sehat dapat
meghindarkan diri kita dari berbagai penyakit, diantaranya penyakit
jantung, darah tinggi, stroke, kegemukan, diabetes melitus dan
lainlain. Perilaku/kebiasaan mencuci tangan sebelum makan juga
dapat menghindarkan kita dari penyakit saluran cerna seperti mencretmencret.
d. Faktor lingkungan.
Lingkungan yang mendukung gaya hidup bersih juga berperan dalam
meningkatkan derajat kesehatan. Dalam kehidupan disekitar kita dapat
kita rasakan, daerah yang kumuh dan tidak dirawat biasanya banyak
penduduknya yang mengidap penyakit seperti: gatal gatal, infeksi
saluran pernafasan, dan infeksi saluran pencernaan. Penyakit demam
berdarah juga di pengaruhi oleh faktor lingkungan. Lingkungan yang
tidak bersih, banyaknya tempat penampungan air yang tidak pernah
dibersihkan menyebabkan perkembangan nyamuk aedes aegypti
penyebab demam berdarah meningkat. Hal ini menyebabkan
penduduk disekitar memiliki resiko tergigit nyamuk dan tertular
demam berdarah.

E. SASARAN KESEHATAN MASYARAKAT
Individu individu yang mempunyai masalah keperawatan dan kesehatan,
yang dapat dilakukan di rumah sakit, klinik, puskesmas, rumah bersalin,

posyandu, kelurga dan masyarkat binaan.sasaran kesehatan masyarakat
antara lain :

Keluarga
Keluarga binaan yang mempunyai masalah kesehatan yang tergolong dalam
keluarga resiko tinggi, diantaranya adalah :
1. Anggota keluarga yang menderita penyakit menular
2. Keluarga keluarga dengan kondisi sosial ekonomi dan pendidikan yang
rendah
3. Keluarga dengan masalah sanitasi lingkungan yang buruk
4. Keluarga dengan keadaan gizi buruk
5. Keluarga dengan jumlah keluarga yang banyak di luar kemampuan
kapasitas keluarga
Kelompok
Kelompok kelompok khusus yang menjadi sasaran dalam penyuluhan
kesehatan masyarakat adalah :
1. Kelompok ibu hamil
2. Kelompok ibu ibu yang memiliki anak balita
3. Kelompok masyarakat yang rawan terhadap masalah kesehatan di
antaranya adalah :
a. Kelompok usia lanjut
b. Kelompok wanita tuna susila
c. Kelompok anak remaja yang terlibat dalam penyalahgunaan
narkotika
4. Kelompok masyarakat yang ada di berbagai institusi pelayanan kesehatan

Masyarakat
Masyarakat yang menjadi sasaran dalam penyuluhan kesehatan antara lain
adalah masyarakat binaan Puskesmas, nelayan, pedesaan, masyarakat yang

datang ke institusi pelayanan kesehatan seperti Puskesmas; posyandu yang
diberikan penyuluhan kesehatan secara massal

F.SUMBER SUMBER LINGKUNGAN TERKAIT SANITASI AIR
DAN LIMBAH
Batasan pengertian sanitasi menurut WHO adalah pengawasan penyedian
air minum masyarakat, pembuangan tinja dan air limbah, pembuangan sampah,
vektor penyakit, kondisi perumahan, penyediaan dan penanganan makanan,
kondisi atmosfer dan keselamatan lingkungan kerja. Sedangkan menurut
pengertian umum, sanitasi adalah pencegahan penyakit dengan mengurangi atau
mengendalikan faktor-faktor lingkungan fisik yang berhubungan dengan rantai
penularan penyakit. Pengertian lain dari sanitasi adalah upaya pencegahan
penyakit melalui pengendalian faktor lingkungan yang menjadi mata rantai
peularan penyakit.
Menurut Entjang (2000) bahwa sanitasi lingkungan adalah pengawasan
lingkungan fisik, biologis, sosial dan ekonomi yang mempengaruhi kesehatan
manusia, dimana lingkungan berguna ditingkatkan dan diperbanyak sedangkan
yang merugikan diperbaiki atau dihilangkan.
Sanitasi lingkungan merupakan upaya pengendalian terhadap faktor
faktor lingkungan fisik manusia yang dapat berpengaruh buruk terhadap
kesehatan atau upaya kesehatan untuk memelihara dan melindungi kebersihan
tangan, menyediakan tempat sampah untuk membuang sampah dalam
memelihara kebersihan lingkungan, membangun jamban untuk tempat
membuang kotoran dalam memelihara kebersihan lingkungan dan menyediakan
air minum yang memenuhi syarat.
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia, baik
berupa benda hidup, benda mati, benda nyata atau abstrak, termasuk manusia
lainnya serta suasana yang terbentuk karena terjadinya interaksi diantara elemen
elemen yang ada di alam (soemirat,2004)

Sumber lingkungan yang terkait sanitasi air antara lain :
- Selokan

- Dapur
- Sungai
Sedangkan pengertian limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu
proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga). Di mana
masyarakat bermukim, di sanalah berbagai jenis limbah akan dihasilkan. Ada
sampah, ada air kakus (black water), dan ada air buangan dari berbagai aktivitas
domestik lainnya (grey water).
Berdasarkan asalnya limbah di bedakan menjadi dua antara lain :
1. Limbah Organik
Limbah ini terdiri atas bahan-bahan yang besifat organik seperti dari
kegiatan rumah tangga, kegiatan industri. Limbah ini juga bisa dengan
mudah diuraikan melalui proses yang alami
2. Limbah Anorganik
Limbah ini terdiri atas limbah industri atau limbah pertambangan.
Limbah anorganik berasal dari sumber daya alam yang tidak dapat di
uraikan dan tidak dapat diperbaharui.

Berdasarkan sumbernya limbah terdiri dari :
1. Limbah Pabrik
Limbah ini bisa dikategorikan sebagai limbah yang berbahaya karena
limbah ini mempunyai kadar gasyang beracun, pada umumnya limbah ini
dibuang di sungai-sungai disekitar tempat tinggal masyarakat dan tidak
jarang warga masyarakat mempergunakan sungai untuk kegiatan seharihari, misalnya MCK(Mandi, Cuci, Kakus) dan secara langsung gas yang
dihasilkan oleh limbah pabrik tersebut dikonsumsi dan dipakai oleh
masyarakat.

2. Limbah Rumah Tangga
Limbah rumah tangga adalah limbah yang dihasilkan oleh kegiatan
rumah tangga limbah ini bisa berupa sisa-sisa sayuran seperti wortel, kol,

bayam, slada dan lain-lain bisa juga berupa kertas, kardus atau karton.
Limbah ini juga memiliki daya racun tinggi jika berasal dari sisa obat dan
aki.
3. Limbah Industri
Limbah ini dihasilkan atau berasal dari hasil produksi oleh pabrik atau
perusahaan tertentu. Limbah ini mengandung zat yang berbahaya
diantaranya asam anorganik dan senyawa orgaik, zat-zat tersebut jika
masuk ke perairan maka akan menimbulkan pencemaran yang dapat
membahayakan makluk hidup pengguna air tersebut misalnya, ikan,
bebek dan makluk hidup lainnya termasuk juga manusia.

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
kesehatan masyarakat adalah upaya upaya untuk mengatasi masalah
masalah sanitasi yang mengganggu kesehatan. Dengan kata lain
kesehatan masyarakat adalah sama dengan sanitasi. Upaya untuk
memperbaiki dan meningkatkan sanitasi lingkungan adalah merupakan
kegiatan masyarakat.
Faktor yang mempengaruhi kesehatan masyarakat antara lain : faktor
genetik, pelayanan kesehatan, perilaku masyarakat, dan faktor
lingkungan. Sasaran kesehatan masyrakat yaitu keluarga, kelompok, dan
masyarakat.
Batasan pengertian sanitasi menurut WHO adalah pengawasan
penyedian air minum masyarakat, pembuangan tinja dan air limbah,
pembuangan sampah, vektor penyakit, kondisi perumahan, penyediaan
dan penanganan makanan, kondisi atmosfer dan keselamatan lingkungan
kerja
limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi
baik industri maupun domestik (rumah tangga)

B. SARAN
Hendaknya kita sebagai mahasiswa maupun masyarakat giat belajar
dan ikut menjadi bagian dalam menyelesaikan permasalahan kesehatan
masyarakat, sanitasi air dan limbah.

DAFTAR PUSTAKA
Entjang, indan, 2000, Ilmu kesehatan Masyarakat. Bandung: Citra Aditya Bakti
http://indonesianpublichealth.blogspot.com/2009/08/sejarah-kesehatanmasyarakat.html
http://veteriner-island.blogspot.com/2009/12/sejarah-kesehatan-masyarakat.html
http://www.iklandisiniaja.com/582/faktor_faktor_yangmempengaruhi_derajat_kesehatan.html
http://ragil-ws.blogspot.com/2013/04/makalah-sanitasi-dan-kesehatan.html
http://handri-kurniawan.blogspot.com/2013/04/makalah-kesehatanmasyarakat.html

Anggota kelompok 1 :
1.
2.
3.
4.
5.

Betzy L. Girot
Anggreini N.R Labani
Conny Y. Katumbal
Iesa C. Manoppo
Joshua I.S Pangkey