Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Discovery Learning Berbantuan Media Visual pada Peserta Didik Kelas 5 SDN Bringin 2 Kabupaten Semarangsemester II Tahun Pelajaran 2014/2

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

3.1.1 Setting Penelitian

  3.1.1.1 Tempat Penelitian

  Tempat penelitian dilaksanakan di kelas 5 SD N Bringin 2 Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang. Lokasi SD N Bringin 2 sangat strategis karena terletak dipinggir jalan raya yang berdekatan dengan pemukiman warga sehingga memudahkan peserta didik untuk menjangkau sekolah. Sarana dan prasarana di SDN Bringin 2 sangat lengkap, Prasarana fisik yang dimiliki sekolah ini yaitu 6 ruang kelas, 1 ruang kantor guru dan kepala sekolah, 1 ruang perpustakaan, 1 ruang laboratorium komputer, 1 rumah dinas penjaga sekolah, 1 ruang untuk meletakkan perlengkapan ekstrakulikuler, 1 ruang dapur, kantin, beserta ruang koperasi sekolah, 1 ruang WC khusus untuk guru dan kepala sekolah, 2 ruang WC untuk peserta didik laki-laki dan perempuan, serta tempat parkir dan halaman sekolah yang luas sehingga dapat menunjang setiap aktvitas peserta didik.

  3.1.1.2 Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada semester II tahun pelajaran 2014/2015.

  Penentuan waktu penelitian ini mengacu pada kalender akademik sekolah karena Penelitian Tindakan Kelas memerlukan beberapa siklus, masing-masing siklus dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan, Pertimbangan lain adalah mengenai mata pelajaran dan KD yang akan diajarkan yaitu mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam pokok bahasan sifat-sifat cahaya. Adapun agenda pelaksanaan penelitian dapat dilihat pada tabel 2.

  

Tabel 2

Agenda Pelaksanaan Penelitian Tahun Pelajaran 2014/2015

Pelaksanaan di bulan N Kegiatan Januari Februari Maret April Mei o 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

  1. Proposal PTK Penyusunan 2 skripsi bab I II

  III Penyusunan RPP, soal

  3. evaluasi dan lembar observasi Pelaksanakan

  4. penelitian siklus I dan II Pengolahan data dan

  5. Penyusunan skripsi bab IV

  V Berdasarkan tabel 2 diketahui bahwa penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan selama 5 bulan yaitu dari bulan Januari sampai dengan Mei 2015.

  Pada bulan Januari dipergunakan oleh peneliti untuk menyusun proposal PTK. Pada bulan Februari dilakukan penyusunan skripsi bab I II III, Perencanaan lain terkait dengan penelitian dilakukan peneliti pada bulan Maret, seperti penyusunan RPP, penyusunan soal evaluasi yang sudah di uji validitasnya di SD N Bringin 1 Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang pada minggu ke-3 tepatnya hari selasa tanggal 17 Maret 2015, dan penyusunan lembar observasi KBM guru dan peserta didik yang sesuai dengan RPP. Selanjutnya pada bulan Maret minggu ke-4 peneliti mulai melaksanakan penelitian tindakan kelas siklus I. Pelaksanaan siklus

  II dilakukan pada bulan April minggu ke-1. Selanjutnya pada bulan April minggu ke-3 sampai dengan bulan Mei peneliti melakukan pengolahan data hasil penelitian, penyusunan bab IV V, konsultasi serta persiapan ujian.

3.1.2 Karakteristik Subjek Penelitian

  Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas 5 SDN Bringin 2 Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang yang berjumlah 24 anak, 13 anak laki-laki dan 11 anak perempuan dengan latar belakang dan karakteristik yang berbeda-beda.

  Terdapat 22 anak beragama Islam dan 2 anak beragama Nasrani, masing-masing anak berumur antara 11-13 tahun. Sebagian besar peserta didik bertempat tinggal di Bringin.

  Karakteristik yang dimiliki oleh peserta didik ini bervariasi ada yang memiliki kemampuan kurang, ada yang sedang, dan ada beberapa peserta didik yang memiliki kemampuan tinggi (diatas rata-rata). Pada saat kegiatan belajar mengajar di kelas peserta didik terlihat kurang tertarik dengan kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru karena terlalu banyak ceramah dan pembelajaran yang dilakukan guru masih kurang bisa meningkatkan semangat, keaktifan, kreativitas dan rasa percaya diri peserta didik dalam proses pembelajaran sehingga berdampak pada perolehan hasil belajar yang rendah.

3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

3.2.1 Variabel Penelitian

  3.2.1.1 Variabel Bebas (x)

  Variabel bebas disebut juga variabel independent atau variabel yang mempengaruhi. Variabel bebas dalam penelitian ini merupakan model pembelajaran Discovery Learning berbantuan media visual.

  3.2.1.2 Variabel Terikat (y)

  Variabel terikat disebut juga variabel dependent atau variabel yang dipengaruhi. Variabel terikat dalam penelitian ini merupakan hasil belajar IPA.

3.2.2 Definisi Operasional

3.2.2.1 Definisi Operasional Variabel Bebas (x)

  Model pembelajaran Discovery Learning berbantuan media visual adalah suatu model pembelajaran dimana peserta didik dituntut untuk aktif dengan cara menemukan sendiri penyelesaian atas permasalahan yang mereka alami serta pengalaman yang mereka peroleh. Hasil pengalaman yang peserta didik peroleh akan semakin mudah dipahami dan diterima dengan adanya bantuan media visual. Media visual adalah salah satu media atau alat pembelajaran yang dapat memberikan gambaran secara konkrit atau nyata kepada peserta didik mengenai isi dari materi pelajaran yang dipelajari.

3.2.2.2 Definisi Operasional Variabel Terikat (y)

  Hasil belajar IPA adalah kemampuan, kepandaian, tingkat keberhasilan yang dimiliki peserta didik setelah memperoleh pembelajaran dalam hal ini adalah pembelajaran pada mata pelajaran IPA dengan cara menerima materi atau menerima pengalaman belajar yang dinyatakan dalam bentuk skor sebagai hasil tes dari sejumlah materi yang telah diterima.

3.3 Rencana Tindakan

  Penelitian ini rencananya akan dilaksanakan dalam dua siklus dengan menggunakan model Kemmis dan Mc Tanggart (Arikunto, 2012 :16). Adapun tahapan yang akan digunakan adalah tahapan perencanaan (planning), tahapan tindakan (action), tahapan pengamatan (observation) dan tahapan refleksi (reflection). Keempat tahapan ini saling terkait satu sama lain sehingga hubungan tersebut menunjukkan sebuah siklus atau kegiatan yang saling berhubungan, berkelanjutan dan berulang.

  Adapun bagan PTK siklus I dan siklus II yang digunakan oleh peneliti dapat dilihat pada gambar 3.1.

  Perencanaan Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan

  Pengamatan Perencanaan

  Refleksi Pelaksanaan

SIKLUS II

  Pengamatan Hasil Berdasarkan gambar 1 tentang bagan PTK siklus I dan II dapat dilihat bahwa penelitian ini menggunakan empat tahapan. Pertama tahapan perencanaan (planning), pada tahap ini peneliti menentukan masalah dan peristiwa yang hendak diamati serta menyusun instrumen pengamatan untuk mengumpulkan data dan fakta-fakta yang terjadi selama tindakan berlangsung. Kedua tahapan tindakan (action), tahap ini merupakan implementasi dari rancangan pembelajaran yang telah disusun pada saat perencanaan. Ketiga tahapan pengamatan (observation) merupakan tahapan yang dilakukan oleh pengamat/observer untuk mengamati kegiatan guru dan peserta didik selama tindakan belajar mengajar berlangsung. Keempat tahapan refleksi (reflection) merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali kegiatan yang telah dilakukan dan juga untuk mengetahui kelemahan yang terdapat pada siklus I, sehingga dapat diperbaiki pada siklus II.

3.3.1 Tindakan Siklus I

3.3.1.1 Perencanaan

  Dalam tahap ini dilakukan 2 kali pertemuan. Setelah meminta dan mendapatkan ijin dari pihak sekolah, peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk 2 kali pertemuan sesuai dengan skenario model pembelajaran Discovery Learning. Menentukan SK dan KD materi IPA (sifat- sifat cahaya) dan menelaah indikator, membuat tujuan pembelajaran bersama guru kelas 5 (kolaborasi dengan guru kelas). Selain itu peneliti menyiapkan media visual berupa alat dan bahan (perlengkapan percobaan sifat-sifat cahaya) serta sumber belajar terkait materi (buku IPA kelas 5 Haryanto. (2006). Sains untuk

  

Sekolah Dasar Kelas V. Jakarta: Penerbit Erlangga dan Wiwik Winarti, Joko

  Winarto dan Widha Sunarno (2009). Ilmu Pengetahuan Alam untuk kelas V SD/MI. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional (BSE). Peneliti juga menyiapkan lembar kerja siswa (LKS), soal evaluasi yang sudah divalidasi, lembar observasi KBM guru dan peserta didik.

3.3.1.2 Tindakan

  Tahap pelaksanaan tindakan adalah kegiatan melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah disusun. Dalam penelitian ini pelaksanaan tindakan dilakukan dengan menerapkan pembelajaran sesuai dengan skenario model pembelajaran Discovery Learning.

  Pembelajaran dilaksanakan selama dua kali pertemuan atau 4 x 35 menit. Masing-masing pertemuan dilakukan tiga tahap kegiatan, yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir sebagai berikut:

  a. Kegiatan Awal 1. Guru memeriksa kerapian.

  2. Guru melakukan apersepsi.

  3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

  4. Guru memotivasi peserta didik.

  5. Guru mengaitkan lagu dengan materi.

  b. Kegiatan Inti Eksplorasi 1. Peserta didik membentuk dalam kelompok.

  2. Peserta didik menerima alat, bahan dan LKS.

  3. Peserta didik membaca perintah dalam LKS.

  Elaborasi

  a) Stimulation (Stimulasi/Pemberian Rangsangan) 1. Peserta didik menyimak penyajian masalah.

  2. Peserta didik menggunakan waktu beberapa menit untuk memikirkan jawaban.

  b) Problem Statemant (Pernyataan/Identifikasi Masalah) 1. Peserta didik berdiskusi menentukan hipotesis.

  2. Peserta didik menuliskan hipotesis dalam LKS.

  3. Peserta didik membuktikan kebenaran hipotesis.

  c) Data Collection (Pengumpulan Data) 1. Peserta didik memperhatikan arahan yang diberikan guru.

  2. Peserta didik bersama kelompok mempersiapkan alat dan bahan percobaan.

  d) Data Processing (Pengolahan Data)

  2. Peserta didik mencatat hasil pengamatan.

  2. Guru memberikan kesempatan peserta didik untuk menyampaikan pendapat tentang kegiatan pembelajaran.

  Refleksi dilakukan untuk menganalisis semua data yang telah diperoleh, mengumpulkan data hasil pekerjaan peserta didik berupa LKS dan hasil jawaban soal evaluasi, mengevaluasi pemahaman peserta didik terhadap materi yang disampaikan. Hasil analisis itu kemudian dijadikan sebagai bahan perbaikan pada pertemuan selanjutnya yakni siklus II.

  3.3.1.4 Refleksi Tahap ini dilakukan setelah pelaksanaan tindakan dan observasi siklus I.

  

Discovery Learning sesuai dengan langkah-langkah kegiatan pembelajaran pada

RPP siklus I.

  Pada tahap observasi peneliti melakukan pengamatan kegiatan guru dan peserta didik dalam pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

  3.3.1.3 Observasi

  3. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran.

  1. Peserta didik bersama guru membahas soal evaluasi 2. Peserta didik menerima penghargaan atas hasil kerja kelompok.

  3. Peserta didik menuliskan hasil kesimpulan.

  Konfirmasi

  2. Peserta didik mengerjakan soal evaluasi.

  1. Peserta didik bersama guru menyimpulkan seluruh hasil kegiatan pembelajaran.

  f) Generalization (Menarik Kesimpulan)

  2. Peserta didik bersama guru membahas hasil presentasi.

  e) Verification (Pembuktian) 1. Peserta didik mempresentasikan hasil percobaan.

c. Kegiatan Akhir 1. Guru memberikan tindak lanjut/PR.

3.3.2 Tindakan Siklus II

  Pembelajaran siklus II dibuat jika siklus I belum berhasil mencapai indikator keberhasilan yang ditentukan. Kegiatan pada siklus II ini merupakan perbaikan dari siklus I. Pada siklus II kegiatan pembelajarannya sama dengan siklus I hanya saja pada siklus II merupakan perbaikan dari pada siklus I.

  3.3.2.1 Perencanaan

  Tahap perencanaan yang dilakukan pada siklus II yaitu menentukan langkah yang akan dilakukan dalam siklus II pada tiap pertemuan. Langkah yang dilakukan adalah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan skenario model pembelajaran Discovery Learning. Menentukan SK dan KD materi IPA (alat yang pembuatannya menerapkan sifat- sifat cahaya) dan menelaah indikator, membuat tujuan pembelajaran bersama guru kelas 5 (kolaborasi dengan guru kelas). Peneliti menyiapkan media alat dan bahan (perlengkapan percobaan membuat periskop dan lup) dan sumber belajar terkait materi (buku IPA kelas 5 Haryanto. (2006). Sains untuk Sekolah Dasar Kelas V. Jakarta: Penerbit Erlangga dan Wiwik Winarti, Joko Winarto dan Widha Sunarno (2009). Ilmu Pengetahuan Alam untuk kelas V SD/MI. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional (BSE). Peneliti juga menyiapkan lembar kerja siswa (LKS), soal evaluasi yang sudah divalidasi, lembar observasi KBM guru dan peserta didik.

  3.3.2.2 Tindakan Kegiatan yang dilaksanakan adalah menerapkan RPP yang telah dibuat.

  Pembelajaran pada siklus II ini dilaksanakan selama dua kali pertemuan atau 4 x 35 menit. Masing-masing pertemuan dilakukan tiga tahap kegiatan, yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir sebagai berikut:

a. Kegiatan Awal 1. Guru memeriksa kerapian.

  2. Guru melakukan apersepsi.

  3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

  4. Guru memotivasi peserta didik.

b. Kegiatan Inti

  Eksplorasi 1. Peserta didik membentuk dalam kelompok.

  2. Peserta didik menerima alat, bahan dan LKS.

  3. Peserta didik membaca perintah dalam LKS.

  Elaborasi

  a) Stimulation (Stimulasi/Pemberian Rangsangan) 1. Peserta didik menyimak penyajian masalah.

  2. Peserta didik menggunakan waktu beberapa menit untuk memikirkan jawaban.

  b) Problem Statemant (Pernyataan/Identifikasi Masalah) 1. Peserta didik berdiskusi menentukan hipotesis.

  2. Peserta didik menuliskan hipotesis dalam LKS.

  3. Peserta didik membuktikan kebenaran hipotesis.

  c) Data Collection (Pengumpulan Data) 1. Peserta didik memperhatikan arahan yang diberikan guru.

  2. Peserta didik bersama kelompok mempersiapkan alat dan bahan percobaan.

  d) Data Processing (Pengolahan Data) 1. Peserta didik melakukan pengamatan.

  2. Peserta didik mencatat hasil pengamatan.

  3. Peserta didik menuliskan hasil kesimpulan.

  e) Verification (Pembuktian) 1. Peserta didik mempresentasikan hasil percobaan.

  2. Peserta didik bersama guru membahas hasil presentasi.

  f) Generalization (Menarik Kesimpulan)

  1. Peserta didik bersama guru menyimpulkan seluruh hasil kegiatan pembelajaran.

  2. Peserta didik mengerjakan soal evaluasi.

  Konfirmasi

  2. Peserta didik menerima penghargaan atas hasil kerja kelompok.

c. Kegiatan Akhir 1. Guru memberikan tindak lanjut/PR.

  2. Guru memberikan kesempatan peserta didik untuk menyampaikan pendapat tentang kegiatan pembelajaran.

  3. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran.

  3.3.2.3 Observasi

  Pada tahap observasi peneliti melakukan pengamatan kegiatan guru dan peserta didik dalam pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

  

Discovery Learning sesuai dengan langkah-langkah kegiatan pembelajaran pada

RPP siklus II.

  3.3.2.4 Refleksi Tahap ini dilakukan setelah pelaksanaan tindakan dan observasi siklus II.

  Refleksi yang dilakukan adalah mengumpulkan data hasil pekerjaan peserta didik berupa LKS dan hasil jawaban soal evaluasi selain itu peneliti juga mengevaluasi pemahaman peserta didik terhadap materi yang disampaikan. Apabila menunjukkan hasil yang signifikan atau sudah sesuai dengan indikator keberhasilan yang ditentukan, maka penelitian berakhir pada siklus II.

3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

3.4.1 Teknik Pengumpulan Data

  3.4.1.1 Pengamatan (Observasi)

  Pengamatan (observasi) ini digunakan untuk mengamati tindakan guru dan peserta didik dalam setiap langkah pembelajaran pada waktu melaksanakan pembelajaran dengan model Discovery Learning berbantuan media visual.

  3.4.1.2 Tes

  Tes ini digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan peserta didik setelah melakukan pembelajaran dengan model pembelajaran Discovery Learning berbantuan media visual.

3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data

3.4.2.1 Lembar Observasi

  Penelitian ini menggunakan lembar observasi KBM guru dan peserta didik sebagai pedoman dalam mengamati pelaksanaan pembelajaran pada tiap pertemuan siklus I dan siklus II. Adapun kisi-kisi lembar observasi KBM guru dan KBM/keterlibatan peserta didik dapat dilihat pada Tabel 3 dan 4 dan untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada (Lampiran 9-16).

  2. Guru memberi kesempatan peserta didik untuk memikirkan jawaban.

  6,7,8 9,10 11,12,13 14,15

  2. Guru memberikan instruksi pada masing-

  1. Guru memberikan pertanyaan arahan kepada peserta didik.

  3. Guru membimbing peserta didik membuktikan kebenaran hipotesis.

  2. Guru meminta peserta didik menuliskan hipotesis dalam LKS.

  1. Guru membimbing peserta didik berdiskusi menentukan hipotesis.

  b. Problem Statemant (Pernyataan/Identifikasi Masalah)

  1. Guru menggali konsepsi awal peserta didik

  Tabel 3 Kisi-Kisi Lembar Observasi KBM Guru

No Kegiatan Indikator No. Item

1.

  a. Stimulation (Stimulasi/Pemberian Rangsangan)

  Elaborasi

  3. Guru meminta peserta didik membaca perintah dalam LKS.

  

2. Guru membagikan alat, bahan dan LKS

percobaan.

  1,2,3,4,5 2. Inti Eksplorasi 1. Guru mengelompokkan peserta didik.

  5. Guru mengaitkan lagu dengan materi.

  4. Guru memotivasi peserta didik.

  3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

  2. Guru melakukan apersepsi.

  Awal 1. Guru memeriksa kerapian.

c. Data Collection (Pengumpulan Data)

  masing kelompok untuk melakukan percobaan

  16,17,18

d. Data Processing (Pengolahan Data)

  1. Guru meminta peserta didik untuk melakukan pengamatan.

  2. Guru meminta peserta didik mencatat hasil pengamatan.

  3. Guru meminta peserta didik menuliskan hasil kesimpulan.

  19,20

  e. Verification (Pembuktian)

  1. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik mempresentasikan hasil percobaan.

  2. Guru membahas hasil presentasi.

  21,22

  

f. Generalization (Menarik Kesimpulan)

  1. Guru membimbing peserta didik menyimpulkan seluruh hasil kegiatan pembelajaran.

  2. Guru memberikan soal evaluasi.

  Konfirmasi 23,24

  

1. Guru bersama peserta didik membahas soal

  evaluasi

  2. Guru memberikan penghargaan atas hasil kerja kelompok.

  3. Akhir

  1. Guru memberikan tindak lanjut/PR. 25,26,27

  2. Guru memberikan kesempatan peserta didik untuk menyampaikan pendapat tentang kegiatan pembelajaran.

  3. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran.

  Tabel 4 Kisi-Kisi Lembar Observasi KBM/keterlibatan Peserta Didik

No Kegiatan Indikator No. Item

  1. Awal 1. Peserta didik memeriksa kerapian. 1,2,3,4,5

  2. Peserta didik mendengarkan penjelasan dari guru.

  3. Peserta didik mendengarkan tujuan pembelajaran yang disampaikan guru.

  4. Peserta didik menerima motivasi dari guru.

  5. Peserta didik menjawab pertanyaan dari guru.

  2. Inti Eksplorasi 6,7,8 1. Peserta didik membentuk dalam kelompok.

  2. Peserta didik menerima alat, bahan dan LKS.

  3. Peserta didik membaca perintah dalam LKS.

  Elaborasi 9,10

  a) Stimulation (Stimulasi/Pemberian Rangsangan)

  1. Peserta didik menyimak penyajian masalah.

  2. Peserta didik menggunakan waktu beberapa menit untuk memikirkan jawaban.

  11,12,13

  b) Problem Statemant (Pernyataan/Identifikasi Masalah)

  1. Peserta didik berdiskusi menentukan hipotesis.

  2. Peserta didik menuliskan hipotesis dalam LKS.

  3. Peserta didik membuktikan kebenaran hipotesis.

  

c) Data Collection (Pengumpulan Data)

  1. Peserta didik memperhatikan arahan yang 14,15 diberikan guru.

  2. Peserta didik bersama kelompok mempersiapkan alat dan bahan percobaan.

d) Data Processing (Pengolahan Data)

  1. Peserta didik melakukan pengamatan. 16,17,18 2. Peserta didik mencatat hasil pengamatan.

  3. Peserta didik menuliskan hasil kesimpulan.

  e) Verification (Pembuktian)

  1. Peserta didik mempresentasikan hasil 19,20 percobaan.

  2. Peserta didik bersama guru membahas hasil presentasi.

  

f) Generalization (Menarik Kesimpulan)

  1. Peserta didik bersama guru menyimpulkan 21,22 seluruh hasil kegiatan pembelajaran.

  2. Peserta didik mengerjakan soal evaluasi.

  Konfirmasi

  1. Peserta didik bersama guru membahas soal 23,24

  evaluasi

  2. Peserta didik menerima penghargaan atas hasil kerja kelompok.

  1. Peserta didik menerima tindak lanjut/PR dari

3. Akhir

  25,26,27 guru. kegiatan pembelajaran.

  3. Peserta didik dan guru mengakhiri kegiatan pembelajaran.

3.4.2.2 Butir Soal Tes

  Instrumen pengumpulan data yang digunakan pada teknik tes berupa butir- butir soal pilihan ganda yang akan diberikan kepada peserta didik pada siklus I dan siklus II yang telah disesuaikan dengan SK, KD, indikator dan tujuan pencapaian pembelajaran. Adapun kisi-kisi soal tes/soal evaluasi siklus I dan II dapat dilihat pada tabel 5 dan 6.

  

Tabel 5

Kisi-Kisi Soal Evaluasi Siklus I

SK :6. Menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya

atau model. KD :6.1 Mendiskripsikan sifat-sifat cahaya. Indikator No Soal Jumlah Soal

  6.1.1 Mengidentifikasi sifat-sifat cahaya dalam kehidupan sehari-hari (dapat merambat lurus, dapat menembus benda bening, dapat dipantulkan, dapat dibiaskan, dan dapat diuraikan).

  2, 5, 9, 11, 16, 18, 19, 25, 2, 28, 30

  11

  6.1.2 Menjelaskan sifat-sifat cahaya (dapat merambat lurus, dapat menembus benda bening, dapat dipantulkan, dapat dibiaskan, dan dapat diuraikan).

  1, 3, 4, 13, 14, 23,

  24

  7

  6.1.3 Membuktikan hasil percobaan mengenai sifat-sifat cahaya.

  6, 7, 8, 10, 12, 15, 17, 20, 21, 22, 26, 29

  12 Jumlah

  30

  

Tabel 6

Kisi-Kisi Soal Evaluasi Siklus II

SK :6. Menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya

atau model. KD:6.2 Membuat suatu karya/model, misalnya periskop atau lensa dari bahan sederhana dengan menerapkan sifat-sifat cahaya. Indikator No Soal Jumlah Soal

  6.2.1 Menyebutkan berbagai macam alat yang 2, 3, 9, 11, 12,

  9

  pembuatannya menerapkan sifat-sifat 13, 14, 20, 24 cahaya.

  6.2.2 Menyebutkan kegunaan dari masing- 6, 7, 8, 10, 15,

  10

  masing alat yang pembuatannya 16, 18, 19, 21, menerapkan sifat-sifat cahaya.

  26

  6.2.3 Membuat periskop sederhana dengan 1, 4, 5, 17

  4

  memanfaatkan bahan-bahan yang ada di lingkungan sekitar.

  6.2.4 Membuat lup sederhana dengan 22, 23, 25, 27,

  7

  memanfaatkan bahan-bahan yang ada di 28, 29, 30 lingkungan sekitar.

  Jumlah

  30

3.4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

3.4.3.1 Uji Validitas

   Menurut Sugiyono (2011 :121), instrumen yang valid berarti alat ukur

  yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Uji validitas dilakukan dengan bantuan SPSS 20, sebelum soal dibagikan kepada peserta didik saat tindakan siklus I dan II terlebih dahulu butir soal diuji coba sehingga diperoleh butir soal yang valid. Uji validitas perlu dilakukan agar instrumen yang dipakai dalam penelitian memang benar-benar mengukur kemampuan yang akan diukur, untuk menafsirkan hasil uji validitas, kriteria yang a. Jika nilai hitung r lebih besar (>) dari r tabel maka item soal dinyatakan valid dan dapat dipergunakan , atau b. Jika nilai hitung r lebih kecil (<) dari nilai tabel r maka item soal dinyatakan tidak valid dan tidak dapat dipergunakan.

  c. Nilai tabel r dapat dilihat pada a= 5% dan db = n-2 Berikut ini adalah hasil uji validitas soal evaluasi siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel 7 dan 8 :

  Tabel 7 Hasil Uji Validitas Soal Evaluasi Siklus I

  Dari hasil uji validitas butir soal siklus I, dari 30 butir soal diketahui bahwa ada 23 soal yang dinyatakan valid dan 7 butir soal yang dinyatakan tidak valid. Adapun soal yang valid adalah soal nomor 1,3,4,7,8,9,10,11,12,14,15,16,17,18, 19,20,21,22,23,25,26,29 dan 30. Sedangkan soal yang tidak valid adalah soal nomor 2,5,6,13,24,27 dan 28.

  Indikator No Soal Soal Valid Tidak Valid

  6.1.1 Mengidentifikasi sifat-sifat cahaya dalam kehidupan sehari-hari (dapat merambat lurus, dapat menembus benda bening, dapat dipantulkan, dapat dibiaskan, dan dapat diuraikan).

  2, 5, 9, 11, 16, 18, 19, 25, 27, 28,

  30 9, 11, 16, 18, 19, 25, 30 2, 5, 27,

  28

  6.1.4 Menjelaskan sifat-sifat cahaya (dapat merambat lurus, dapat menembus benda bening, dapat dipantulkan, dapat dibiaskan, dan dapat diuraikan).

  1, 3, 4, 13, 14, 23, 24 1, 3, 4, 14, 23 13, 24

  6.1.5 Membuktikan hasil percobaan mengenai sifat-sifat cahaya.

  6, 7, 8, 10, 12, 15, 17, 20, 21, 22, 26, 29 7, 8, 10, 12, 15, 17, 20, 21, 22, 26, 29

  6 Jumlah

  30

  23

  7

  Tabel 8 Hasil Uji Validitas Soal Evaluasi Siklus II

  1, 4, 5, 17 4, 5 1, 17

  12

  18

  30

  28 Jumlah

  30 22, 23, 29, 30 25, 27,

  22, 23, 25, 27, 28, 29,

  6.2.8 Membuat lup sederhana dengan memanfaatkan bahan-bahan yang ada di lingkungan sekitar.

  6.2.7 Membuat periskop sederhana dengan memanfaatkan bahan-bahan yang ada di lingkungan sekitar.

  Dari hasil uji validitas butir soal siklus II, dari 30 butir soal diketahui bahwa ada 18 soal yang dinyatakan valid dan 12 butir soal yang dinyatakan tidak valid. Adapun soal yang valid adalah soal nomor 2,4,5,6,7,9,10,14,15,16,18,19,21,22, 23,24,29 dan 30. Sedangkan soal yang tidak valid adalah soal nomor 1,3,8,11, 12,13,17,20,25,26,27 dan 28.

  21 8, 26

  6, 7, 8, 10, 15, 16, 18, 19, 21, 26 6, 7, 10, 15, 16, 18, 19,

  6.2.6 Menyebutkan kegunaan dari masing- masing alat yang pembuatannya menerapkan sifat-sifat cahaya.

  24 3, 11,12, 13, 20

  2, 3, 9, 11, 12, 13, 14, 20, 24 2, 9, 14,

  6.2.5 Menyebutkan berbagai macam alat yang pembuatannya menerapkan sifat-sifat cahaya.

  Indikator No Soal Soal Valid Tidak Valid

3.4.3.2 Uji Reliabilitas

  Menurut Sugiyono (2011 :121), instrumen yang reliabel adalah “instrumen yang apabila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama”. Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian harus diuji tingkat reliabilitasnya. Menurut George dan Mallerry (dalam Azwar 2005 :29), tingkat reliabilitas instrumen yang digunakan mengikuti ketentuan sebagai berikut :

  0,7 < a ≤ 0,8 : dapat diterima 0,8 < a ≤ 0,9 : reliabilitas bagus a > 0,9 : reliabilitas memuaskan

  Berikut ini adalah hasil uji reliabilitas soal evaluasi siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel 9 dan 10 :

  

Tabel 9

Hasil Uji Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus I

  Cronbach's N of Items Alpha ,900

  30 Dari hasil uji reliabilitas butir soal siklus I diperoleh nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,900, hal tersebut menunjukkan bahwa angka reliabilitas berada pada tingkat yang bagus.

  

Tabel 10

Hasil Uji Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus II

  Cronbach's N of Items Alpha ,824

  30 Dari hasil uji reliabilitas butir soal siklus II diperoleh nilai Cronbach’s

  

Alpha sebesar 0.824 hal tersebut menunjukkan bahwa angka reliabilitas berada

pada tingkat yang bagus.

3.5 Indikator Kinerja

3.5.1 Indikator Proses

  Indikator proses digunakan untuk mengetahui apakah sintak model pembelajaran Discovery Learning sudah terlaksana atau belum. Pembelajaran dikatakan baik apabila guru melaksanakan semua sintak model pembelajaran Discovery Learning.

3.5.2 Indikator Hasil

  Peneliti menentukan indikator keberhasilan hasil belajar IPA peserta didik kelas 5 SD N Bringin 2 Kabupaten Semarang sebesar 100% artinya seluruh peserta didik mencapai nilai KKM (76) 100% tuntas.

3.6 Analisis Data

  Data-data yang diperoleh dari hasil penelitian pada kelas 5 SD N Bringin 2 adalah data yang berupa angka/data kuantitatif yang menunjukkan nilai tes pra siklus, nilai setelah siklus I, nilai setelah siklus II, skor nilai observasi KBM peserta didik, dan juga data kualitatif yang berupa hasil observasi KBM guru dan peserta didik. Data nilai hasil belajar IPA dianalisis menggunakan teknik analisis deskriptif komparatif sehingga dapat dibandingkan nilai hasil belajar IPA dari pra siklus kemudian tindakan siklus I dan siklus II. Sedangkan untuk data hasil KBM guru dan peserta didik dianalisis menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif.

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektivitas Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Make A Match terhadap Prestasi Belajar IPA pada Siswa Kelas III SD Negeri Karangtengah Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Semester II Tah

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektivitas Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Make A Match terhadap Prestasi Belajar IPA pada Siswa Kelas III SD Negeri Karangtengah Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Semester II Tah

0 0 67

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Metode K-Means Clustering dalam Sistem Informasi Geografis Cuaca dengan Framework MS4W: Studi Kasus Data Curah Hujan dan Hari Hujan di Jawa Tengah

0 0 25

BAB I PENDAHULUAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Penerapan Group Investigation Berbantuan Media Video pada Siswa Kelas 4 SD Negeri 3 Nambuhan Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobog

0 0 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Penerapan Group Investigation Berbantuan Media Video pada Siswa Kelas 4 SD Negeri 3 Nambuhan Kecamatan Purwodadi Kabupaten Gr

0 0 21

BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Penerapan Group Investigation Berbantuan Media Video pada Siswa Kelas 4 SD Negeri 3 Nambuhan Kecamatan Purwodadi Kabupate

0 0 16

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Penerapan Group Investigation Berbantuan Media Video pada Siswa Kelas 4 SD Negeri 3

0 0 27

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUIPENERAPAN GROUP INVESTIGATION BERBANTUAN MEDIA VIDEO PADA SISWA KELAS 4 SD NEGERI 3 NAMBUHAN KECAMATAN PURWODADI KABUPATEN GROBOGAN SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 20142015

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Penerapan Group Investigation Berbantuan Media Video pada Siswa Kelas 4 SD Negeri 3 Nambuhan Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan Semester II Tahun

0 0 137

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Discovery Learning Berbantuan Media Visual pada Peserta Didik Kelas 5 SDN Bringin 2 Kabupaten Semarangsemester II Tahun Pelajaran 2014/2

0 0 16