KORUPSI YAANG DITANGANI OLEH KPK DAN PEN

KORUPSI YANG DITANGANI KPK DAN PENGARUHNYA
TERHADAP BEBERAPA ASPEK PEMBANGUNAN EKONOMI

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 8
RATIH NIRAHANA SARI

(13.7820)

RIZKHY TIRTO ADJIE

(13.7846)

SUSILAWATI

(13.7884)

SEKOLAH TINGGI ILMU STATISTIK
JAKARTA 2015
DAFTAR ISI
1


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang …………………………………………………1
1.2 Rumusan masalah ……………………………………………...1
1.3 Tujuan Penelitian………………………………………………..1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian korupsi………………………………………………2
2.2.Bentuk-bentuk korupsi…………………………………………3
2.3 Jenis-jenis korupsi………………………………………………3
2.4 Index Presepsi Korupsi (IPK)…………………………………...4
2.5 Dampak Korupsi Terhadap Pembangunan Ekonomi…….......6

BAB III
PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan…………………………………………….....….15
3.2 Saran……………………………………………………….....15
Daftar Pustaka…………………………………………………………...........16


BAB I
PENDAHULUAN

2

1.1 Latar Belakang
Indonesia adalah negara yang pertama kali merdeka setelah perang
dunia II berakhir dan termasuk urutan ke 70 negara tertua di dunia. Indonesia
sesungguhnya adalah negara yang kaya. Kaya dalam sumber daya alam dan
sumber daya manusia. Kekayaan sumber daya alam Indonesia meliputi
kekayaan hasil hutan, kekayaan hasil laut, bahkan tambang emas, minyak
bumi, gas alam, batubara, nikel dan lainnya cukup diperhitungkan di mata
dunia. Namun yang menjadi pertanyaan mengapa rakyat Indonesia belum
juga merasakan kesejahteraan dan kemakmuran dalam kehidupannya?

1.2 Rumusan Masalah






Apa pengertian korupsi?
Apa jenis dan bentuk korupsi?
Bagaimana dampak korupsi terhadap pembangunan ekonomi?
Bagaimana korelasi antara index persepsi korupsi dengan
investasi?

1.3 Tujuan Penelitian




Mengetahui pengertian, jenis, dan bentuk korupsi.
Mengetahui hubungan korupsi terhadap pembangunan ekonomi
Menganalisis gejala-gejala

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian korupsi


3

Korupsi atau rasuah (bahasa Latin: corruptio dari kata kerja corrumpere
yang bermakna busuk, rusak, menggoyahkan, memutarbalik, menyogok) adalah
tindakan pejabat publik, baik politisi maupun pegawai negeri, serta pihak lain
yang terlibat dalam tindakan itu yang secara tidak wajar dan tidak legal
menyalahgunakan kepercayaan publik yang dikuasakan kepada mereka untuk
mendapatkan keuntungan sepihak.
Adapun beberapa pendapat tentang pengertian korupsi yaitu sebagai berikut :


Bank Dunia: “Penyalahgunaan kewenangan publik untuk memperoleh



keuntungan pribadi (the abuse of public office for private gain)”.
Robert Klitgaard: “Korupsi ada apabila seseorang secara tidak sah
meletakkan kepentingan pribadi di atas kepentingan masyarakat dan
sesuatu yang dipercayakan kepadanya untuk dilaksanakan. Korupsi
muncul dalam berbagai bentuk dan bervariasi dari yang kecil sampai yang

monumental. Korupsi dapat melibatkan penyalahgunaan perangkat



kebijakan.”
Menurut KBBI, korupsi adalah penyelewengan atau penyalahgunaan uang
negara untuk keuntungan pribadi atau orang lain. Sementara dari arti
kebahasaan, korupsi berasal dari bahasa latin yaitu corruptio dari kata
kerja corrumpere yang bermakna busuk, rusak, menggoyahkan,
memutarbalik, menyogok. Menurut penulis sendiri, korupsi berarti
seseorang yang menyalahkan wewenangnya untuk kepentingan diri
sendiri tetapi merugikan institusinya dan orang banyak.

2.2 Bentuk-bentuk Korupsi
Beberapa bentuk korupsi diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Penyuapan (bribery) mencakup tindakan memberi dan menerima suap,
baik berupa uang maupun barang.
2. Penggelapan(Embezzlement), merupakan

tindakan


penipuan

dan

pencurian sumber daya yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu yang

4

mengelola sumber daya tersebut, baik berupa dana publik atau sumber
daya alam tertentu.
3. Pemalsuan(Fraud), merupakan suatu tindakan kejahatan ekonomi yang
melibatkan penipuan (trickery or swindle). Termasuk didalamnya proses
manipulasi atau mendistorsi informasi dan fakta dengan tujuan mengambil
keuntungan-keuntungan tertentu.
4. Pemerasan(Extortion), tindakan meminta uang atau sumber daya lainnya
dengan cara paksa atau disertai dengan intimidasi-intimidasi tertentu oleh
pihak yang memiliki kekuasaan. Lazimnya dilakukan oleh mafia-mafia
lokal dan regional.
5. Favouritism, adalah mekanisme penyalahgunaan kekuasaan yang

berimplikasi pada tindakan privatisasi sumber daya.
 Melanggar hukum yang berlaku dan merugikan negara.
 Serba kerahasiaan, meskipun dilakukan secara kolektif atau korupsi
berjamaah.

2.3 Jenis-jenis Korupsi
Jenis korupsi diklasifikasikan oleh tokoh reformasi, M. Amien Rais yang
menyatakan sedikitnya ada empat jenis korupsi, yaitu (Anwar, 2006:18):
1. Korupsi ekstortif, yakni berupa sogokan atau suap yang
dilakukan pengusaha kepada penguasa.
2. Korupsi manipulatif, seperti permintaan seseorang yang
memiliki kepentingan ekonomi kepada eksekutif atau legislatif
untuk membuat peraturan atau UU yang menguntungkan bagi
usaha ekonominya.
3. Korupsi nepotistik, yaitu terjadinya korupsi karena ada
ikatan kekeluargaan, pertemanan, dan sebagainya.
4. Korupsi

subversif,


yakni

mereka

yang

merampok

kekayaan negara secara sewenang-wenang untuk dialihkan
ke pihak asing dengan sejumlah keuntungan pribadi.

2.4 Index Presepsi Korupsi (IPK)

5

Index Presepsi Korupsi (IPK) adalah index yang memperlihatkan tingkat
korupsi di suatu negara dan juga dapaet menjadi alat ukur atau pebanding
dengan dampak korupsi yang terjadi. Index persepsi korupsi mempunyai
rentang skor 0-10. Jika skornya 0 maka dipersepsikan bahwa sangat
korup,jika skornya 10 dipersepsikan bersih dari korupsi/aman.

Adapun Index Persepsi Korupsi Indonesia tahun 2002-2011 sebagai berikut :
Grafik 1

Sumber:

Transparancy International
Terlihat jelas dari Grafik 1 bahwa index korupsi Indonesia dari tahun ke
tahun meningkat, hal ini menunjukan bahwa upaya pemberantasan korupsi yang
dilakukan oleh pemerintah telah mendapat apresiasi yang tinggi dari para
responden.dan dengan peningkatan angka index persepsi korupsi ini juga
sebagai wujud kerja bersama antara pemerintah, masyarakat sipil dan
pebisnis dalam upayanya memberantas korupsi. Pada tahun 2002
merupakan kondisi dimana IPK masih sangat kecil yang berarti kasus korupsi di
Indonesia masih banyak dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung
jawab. IPK tahun 2006-2007 menurun dari 2,4 ke 2,3 ini menunjukan bahwa
kepercayaan publik terhadap pemberantasan korupsi menurun atau mengurang.
dan Pada tahun 2008-2009 terjadi peningkatan dari IPK 2,6 ke 2,8 ,menunjukan
bahwa tingkat korupsi diindonesia menurun, tetapi kenaikan sebesar 0,2 ini belum
terlalu dapat dikatakan membaik karena dengan IPK sebesar 2,8 bahwa Indonesia
masih dapat dikatakan sebagai Negara yang dipersepsikan korup.


6

Orang yang melakukan korupsi dapat dikatakan merupakan orang yang
mempunyai kesejahteraan lebih tinggi,dan korupsi mayoritas dilakukan oleh para
pejabat tinggi Negara atau orang yang memilki jabatan tinggi, Salah satunya
dalah Dewan Perwakilan Rakyat(DPR), seharusnya mereka mensejahterakan
rakyat tetapi mereka malah menyusahkan rakyat Indonesia dengan tindakan yang
tidak berwenang dengan melakukan tindakan korupsi. Dengan kata lain tindakan
tersebut pastinya akan merugikan Negara kita sendiri. Serta tindakan korupsi
tentu akan menjadi penghambat pertumbuhan ekonomi.dari pernyataan diatas
terdapat penyebab mereka melakukan korupsi yaitu adanya penyalahgunaan
wewenang dan jabatan yang dimiliki oleh pejabat demi kepentingan pribadi.
Berikut adalah sampel-sampel orang yang melakukan aktivitas korupsi beserta
kekayaan yang dimilikinya.
Tabel Sampel kekayaan orang yg melakukan korupsi
Tabel 1
No Nama
1
Angelia Sondakh

2
M. Nazarudin
3
Abdul Gani Abdullah
4
Murdoko
5
Wa Ode Nurhayati
6
Miranda Goeltom
7
Sri Hartati Murdaya
8
Achmad Sujadi
9
Robert Edison Siahaan
10 Ni luh Mariani Tirtasari
Sumber: acch.kpk.go.id

Tahun
2013
2013
2010
2003
2009
2006
2002
2004
2008
2005

Total kekayaan (Rp)
6.155.441.388
112.207.286.461
1.862.681.819
4.050.000.000
5.542.000.000
31.228.228.313
250.165.806.753
2.515.342.647
5.739.553.412
1.653.532.331

Berdasarkan tabel 1 diatas bahwa sampel dari yang melakukan tindakan korupsi
merupakan orang yang berada dikalangan dengan tingkat kesejahteraan yang
sangat tinggi dan memiliki kekuasaan di suatu instansi tertentu.

2.5 Dampak Korupsi Terhadap Pembangunan Ekonomi

7

1. Menghambat investasi dan pertumbuhan ekonomi
Investasi adalah penanaman uang atau modal dalam suatu perusahaan atau
proyek untuk tujuan memperoleh keuntungan. Daya saing investasi Indonesia di
tingkat ASEAN memang menduduki peringkat teratas. Namun terdapat beberapa
faktor yang menghambat daya saing investasi Indonesia di kawasan Asia
Tenggara, salah satunya adalah faktor korupsi. Alasan mengapa korupsi menjadi
penghambat investasi khususnya di Indonesia adalah yang pertama, korupsi
adalah faktor utama terjadinya ketidakpastian hukum. Padahal, faktor utama
tinggi-rendahnya pertumbuhan investasi sangat ditentukan oleh kepastian hukum
di samping faktor stabilitas keamanan. Semakin tinggi tingkat korupsi di suatu
negara semakin rendah pula tingkat investasi ke negara yang bersangkutan.
Kedua, korupsi membuat para pengusaha asing takut untuk menanamkan
investasinya di Indonesia. hal tersebut disebabkan karena para pengusaha asing
tersebut telah terikat dengan kode etik Kamar Dagang Internasional (International
Chamber of Commerce) yang sejak Maret 1996 telah merekomendasikan kode
etik kepada anggotanya untuk tidak melakukan korupsi dalam bisnis
internasionalnya. Berdasarkan UU tersebut, perusahaan multinasional anggota
Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) , yang
terbukti melakukan penyuapan atau menanamkan investasi, maka perusahaan
tersebut dapat diajukan ke pengadilan negara perusahaan tersebut berasal. Yang
terakhir, para pengusaha multinasional kini juga sangat menyadari bahwa
investasi di negara-negara yang korup sangat merugikan dirinya. Banyak kasus
yang memperlihatkan bahwa investasi mereka pada negara-negara yang korup,
dengan dalih nasionalisme, dijarah oleh pejabat yang korup untuk kepentingan
pribadi dan kepentingan politiknya.
Grafik 2

8

Sumber: bpkm.go.id
IPK dan investasi mempunyai hubungan yang berbanding lurus dimana
semakin tinggi IPK semakin tinggi juga investasi yang ada di suatu wilayah,
begitu juga sebaliknya apabila semakin rendah IPK semakin rendah juga jumlah
investasi. Dalam grafik batang di atas menunjukkan jumlah investasi di pulaupulau besar Indonesia di tahun 2010-2013 yang mengalami kecenderungan
peningkatan investasi selama periode tersebut sesuai peningkatan IPK di negara
Indonesia, hanya Papua yang mengalami penurunan jumlah investasi di tahun
2011-2012 yang jumlahnya 61-39 dikarenakan kerusuhan dan berita-berita buruk
yang terjadi di Papua sehingga membuat enggan investor untuk menanamkan
modal.
Jumlah investasi tertinggi yang ada di Indonesia terpusat di pulau Jawa dan
yang terendah berada di wilayah Papua, hal ini disebabkan akan faktor kepastian
hukum dan stabilitas keamanan, yang diyakini para investor bahwa pulau jawa
memiliki kepastian hukum dan stabilitas keamanan yang lebih baik. Semakin baik
kepastian hukum dan keamanan maka korupsi yang ada di suatu wilayah dapat
teratasi dengan baik sehingga menarik para investor untuk menanamkan
investasinya di daerah tersebut.

2. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
9

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara(APBN) adalah rencana keuangan
tahunan pemerintahan negara Indonesia yang disetujui oleh Dewan Perwakilan
Rakyat APBN berisi daftar sistematis dan terperinci yang memuat rencana
penerimaan dan pengeluaran negara selama satu tahun anggaran (1 Januari - 31
Desember). APBN, perubahan APBN, dan pertanggungjawaban APBN setiap
tahun ditetapkan dengan Undang-undang.
Korupsi mengurangi pendapatan dari sektor publik dan meningkatkan
pembelanjaan pemerintah untuk sektor publik. Korupsi juga memberikan
kontribusi pada nilai defisit fiskal yang besar, meningkatkan income inequality,
dikarenakan korupsi membedakan kesempatan individu dalam posisi tertentu
untuk mendapatkan keuntungan dari aktivitas pemerintah pada biaya yang
sesungguhnya ditanggung oleh masyarakat. Ada indikasi yang kuat, bahwa
meningkatnya perubahan pada distribusi pendapatan terutama di negara negara
yang sebelumnya memakai sistem ekonomi terpusat disebabkan oleh korupsi,
terutama pada proses privatisasi perusahaan negara. (analisis hub ipk dgn apbn)
Berikut data Apbn yang dapat Dihubungkan dengan korupsi pada umumnya
Total Anggaran Pengeluaran dan Belanja Negara
Grafik 3

Sumber: Dashboard Bappenas
10

Korupsi dapat menurunkan pendapatan di suatu negara sehingga apabila
dihubungkan dengan IPK, semakin kecil IPK maka semakin kecil juga
pendapatan di suatu negara dikarenakan korupsi yg mengurangi pemasukan yang
terjadi, dapat disimpulkan hubungan IPK dan APBN yakni berbanding lurus.
Grafik APBN di atas menunjukkan peningkatan APBN dari segi pendapatan
negara Indonesia dari tahun 2007-2013 hanya pada tahun 2009 APBN Indonesia
mengalami penurunan dikarenakan krisis ekonomi global, hal ini juga sesuai
dengan peningkatan IPK yang terjadi dari tahun 2007-2013 sehingga
membuktikan bahwa hubungan IPK dan APBN adalah berbanding lurus.
3. Pendapatan Pajak
Dari sisi pendapatan negara sebagai contoh banyak perusahaan yang tidak
mendaftarkan perusahaannya atau tidak membayar pajak perusahaan mulai dari
pajak bumi bangunan, pajak produksi, pajak pertambahan nilai, bea materai dan
lain-lain. Selain itu masih banyak pegawai yang tidak mendaftarkan dirinya
sebagai

pegawai

yang

berkewajiban

dalam

membayar

pajak

padahal

pendapatannya sudah mencukupi untuk memiliki nomor pokok wajib pajak
sehingga pendapatan negara tidak berjalan lancar sebagaimana semestinya.
Korupsi dari sisi pendapatan negara ini sangat merugikan negara terutama warga
negara yang membutuhkan adanya pembangunan ekonomi. Jika uang rakyat tidak
di korupsi, banyak sekolah yang rusak di pelosok desa diperbaiki dan di
gratiskan. Hal ini akan menekan habis jumlah anak-anak yang putus sekolah
karena masalah biaya. Negara mampu membuat rumah sakit gratis dan pelayanan
kesehatan lebih merata untuk rakyat yang tidak mampu. Negara mampu
membangun perumahan untuk rakyat agar rakyatnya dapat hidup layak. Negara
dapat memfasilitasi para penemu dan ilmuwan muda yang pintar dan berbakat
untuk dikembangkan kemampuannya. Sebagai contoh kasus Gayus Tambunan,
seorang pegawai golongan 3A, yang menggelapkan pajak negara sekitar Rp 26
miliar. Dengan demikian pendapatan pemerintah dari sektor pendidikan akan
berkurang Rp 26 miliar, itu hanya kasus gayus belum termasuk kasus makelar
pajak lainnya.
Grafik 4
11

Sumber: Dashboard Bappenas
Berdasarkan Grafik 4 diatas penerimaan pajak relatif meningkat kecuali pada
tahun 2009 yang dikarenakan sebagai dampak dari krisis global ekonomi pada
tahun 2008. Grafik garis pada penerimaan pajak berbanding lurus dengan grafik
IPK yang berarti tingkat IPK dengan penerimaan pajak berbanding lurus.
Semakin meningkat IPK atau menurunnya korupsi dapat meningkatkan
penerimaan pajak walau peningkatan IPK tersebut tidak terlalu signifikan.

4.

Mengurangi Anggaran untuk Fasilitas Publik

Sebenarnya dampak dari aktivitas korupsi dapat dilihat dari 2 sisi yaitu sisi
pengeluaran dan sisi pendapatan. Pada sisi pengeluaran, sebagai contoh banyak
orang-orang yang tidak bertanggung jawab memanipulasi anggaran untuk
membangun fasilitas umum seperti jalan, jembatan, dan fasilitas umum lainnya.
Mereka menaikkan anggaran tapi pengeluaran yang sebenarnya tidak sesuai
dengan anggaran yang telah disetujui. Mereka menekan biaya sebesar-besarnya
dengan membeli material yang berkualitas rendah sehingga dapat mendapatkan
keuntungan dari kelebihan dana tersebut. Oleh karena itu, banyak sekali
perbaikan-perbaikan fasilitas umum yang padahal baru saja dibangun. Para

12

koruptor memanfaatkan kesempatan tersebut dan negara akan dirugikan oleh
pihak yang mementingkan dirinya sendiri.
Selain itu, korupsi Mengurangi Pengeluaran pada Bidang Pendidikan dan
Kesehatan. Akibat korupsi pendapatan pemerintah akan terpangkas bahkan lebih
dari 50%, sebagai contoh kasus dugaan korupsi Presiden Soeharto yang tidak
kunjung kelar yang di sinyalir

Grafik 5

Sumber: BeritaKalimantan.co
Anggaran pada bidang kesehatan dapat berdampak kepada pengaruh gizi
buruk pada balita, semakin membaik anggaran untuk kesehatan dapat
memperbaik gizi bayi dan balita dan akan menurunkan angka kematian bayi.
Berikut adalah data angka kematian bayi di Indonesia

13

Grafik 6

Sumber. Depkes.go.id
Dari Grafik 6 diatas menunjukkan bahwa angka kematian bayi di Indonesia
menurun setiap tahunnya. Hal ini dikarenakan oleh membaiknya pelayanan
publik di bidang kesehatang dan juga dapat disebabkan oleh meningkatnya
anggaran untuk bidang kesehatan.

14

Grafik 7

Berdasarkan kedua grafik diatas (grafik 5 dan 7) terlihat peningkatan anggaran
tetapi pada tahun 2000 terjadi penurunan yang diakibatkan utang nasional secara
keseluruhan meningkat, sebesar Rp38,9 triliun, dari Rp1.234,28 triliun pada 2000
menjadi Rp1.273,18 triliun pada 2001. Sementara itu, porsi utang terhadap PDB
juga mengalami penurunan, dari 89% pada 2000 menjadi 77% pada 2001. Pada
tahun 2005 juga anggaran memperlihatkan penignkatan yang dikarenakan karena
pengaruh kenaikan harga BBM pada 1 Maret 2005 dari Rp1.810/liter menjadi
Rp2.400/liter. Tujuh bulan kemudian pada 1 Oktober 2005, pemerintah kembali
15

menaikkan harga BBM sebesar 87,5%dari Rp2.400/liter menjadi Rp4.500 per
liter. Saat itu pada 30 Desember 2005, crude oil price ditutup diharga USD
61,04/barel. Karena itu pada tahun 2005 inflasi mencapai level 17,11%. Hal ini
menyebabkan kenaikan yang cukup signifikan pada tahun 2005 dan 2006.
5. Korupsi Memperbesar Angka Kemiskinan
Korupsi memperbesar angka kemiskinan. ini sangat wajar. Selain dikarenakan
program-program pemerintah sebagaimana disebut di atas tidak mencapai
sasaran, korupsi juga mengurangi potensi pendapatan yang mungkin diterima
oleh si miskin. Menurut Tanzi (2002), perusahaan perusahaan kecil adalah pihak
yang paling sering menjadi sasaran korupsi dalam bentuk pungutan tak resmi
(pungutan liar). Bahkan, pungutan tak resmi ini bisa mencapai hampir dua puluh
persen dari total biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan ini amat
mengkhawatirkan, dikarenakan pada negara negara berkembang seperti
Indonesia, perusahaan kecil (UKM adalah mesin pertumbuhan karena perannya
yang banyak menycrap tenaga kerja).
Grafik 8

IPK dan Persentase Penduduk Miskin
35
30

26

28

28

30

32

32

25 23
20
16.58

15.42

15

Persentase Penduduk Miskin
IPK
14.15 13.33
12.49 11.96
11.37

10
5
0
2007

2008

2009

2010

2011

2012

umber: Politik.kompasiana.com

16

2013

S

Dari Grafik 8 hubungan indeks presepsi korupsi dengan tingkat kemiskinan
memiliki hubungan terbalik yang berarti semakin besar IPK semakin kecil tingkat
kemiskinan. Tabel tingkat kemiskinan semakin kecil dan IPK semakin besar yang
berarti semakin besar IPK atau semakin kecil tingkat korupsi akan menurunkan
tingkat kemisikinan penduduk.

BAB III
PENUTUPAN

3.1 Kesimpulan
 Pembangunan ekonomi dapat terhambat dengan adanya tindak
korupsi.
3.2 Saran
 Memperkuat kpk sebagai organisasi yang menindak kegiatan korupsi


di Indonesia.
Adanya pengawasan pada anggaran dan pelaksanaan fasilitas public



yang dapat menurangi korupsi
Adanya kewajiban pembayaran pajak dan pengawasan dalan



pendapatan pajak sehingga pembangunan ekonomi berjalan lancar.
peran serta masyarakat dalam pemberantasan tindak pidana korupsi
juga dibutuhkan. Jika mengetahui atau melihat adanya dugaan tindak
pidana korupsi agar memberikan informasi atau melapor pada pihak
berwajib.

17

DAFTAR PUSTAKA



http://www.kajianpustaka.com/2013/08/pengertian-model-bentuk-jenis-



korupsi.html
http://indragunawan0605.wordpress.com/2013/11/20/dampak-korupsibagi-perekonomian-indonesia/





http://www.ritayuniarti.com/dampak-korupsi-bagi-negara-indonesia/
http://training.insannusantara.com/?p=85
acch.kpk.go.id

18