Peningkatan motivasi dan hasil belajar IPS siswa kelas III SD Kanisius Kintelan dengan metode demonstrasi - USD Repository

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPS
SISWA KELAS III SD KANISIUS KINTELAN DENGAN METODE
DEMONSTRASI

SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun oleh:
Prima Yunita (091134046)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013


i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPS
SISWA KELAS III SD KANISIUS KINTELAN DENGAN METODE
DEMONSTRASI

SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun oleh:
Prima Yunita (091134046)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA
2013

i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LEMBAR PERSETUJUAN
PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPS
SISWA KELAS III SD KANISIUS KINTELAN DENGAN METODE
DEMONSTRASI

Disusun oleh:
Nama : Prima Yunita
NIM : 091134046

Telah disetujui oleh :
Pembimbing 1

(Catur Rismiati, Ed. D.)


Yogyakarta, 14 Oktober 2013

Pembimbing 2

(Eny Winarti, Ph. D.)

Yogyakarta, 14 Oktober 2013

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LEMBAR PENGESAHAN
PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPS
SISWA KELAS III SD KANISIUS KINTELAN DENGAN METODE
DEMONSTRASI
Dipersiapkan dan disusun oleh:
Nama : Prima Yunita
NIM : 091134046

Telah dipertanggungjawabkan di depan penguji
Pada tanggal 27 November 2013
dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Susunan Panitia Penguji
Nama Lengkap
Ketua

Tanda Tangan

: Gregorius Ari Nugrahanta, S. J., S. S., B. S. T., M. A. ___________

Sekertaris : Catur Rismiati, S. Pd., M. A., Ed. D.

___________

Anggota 1 : Catur Rismiati, S. Pd., M. A., Ed. D.

___________


Anggota 2 : Eny Winarti, M. Hum., Ph. D

___________

Anggota 3 : Rusmawan, S. Pd., M. Pd.

___________

Yogyakarta, 27 November 2013

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya yang saya tulis tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan pada daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.


Yogyakarta, 27 November 2013
Penulis

Prima Yunita

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
DEMI KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertandatangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Prima Yunita
NIM

: 091134046

Demi mengembangkan ilmu pemgetahuan, saya memberikan karya ilmiah ini
kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma :

“PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS
III SD KANISIUS KINTELAN DENGAN METODE DEMONSTRASI”
beserta perangkat bila diperlukan (bila ada).

Dengan demikian perpustakaan

Universitas Sanata Dharma berhak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk
media lain, mengolahnya, mendistribusikan secara terbatas, mempublikasikan di
internet dan media lain demi kepentingan akademis tanpa meminta ijin dari saya
atau memberikan royalti kepada saya selama mencantumkan nama saya sebagai
penulis.
Demikian pernyataan saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal 27 November 2013

Yang menyatakan

Prima Yunita


v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“Bagi manusia banyak hal yang tidak mungkin,
namun jika kita bekerja dalam Tuhan semuanya
itu akan menjadi mungkin.”

“Setiap pekerjaan dapat diselesaikan dengan
mudah bila dikerjakan tanpa keengganan.”

“Seberat apapun beban masalah yang kamu hadapi
saat ini, percayalah bahwa semua itu tidak akan
melebihi kemampuanmu untuk menyelesaikannya.”

Setiap apa saja yang saya tulis dalam skripsi ini,
saya persembahkan kepada :
Tuhan Yesus

Kedua Orang Tuaku
Adikku tercinta
Teman-temanku
Semua orang yang mendukungku

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK
PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS
III SD KANISIUS KINTELAN DENGAN METODE DEMONSTRASI
Disusun oleh :
Nama: Prima Yunita
NIM: 091134046
Universitas Sanata Dharma
2013
Proses pembelajaran membutuhkan metode belajar yang inovatif atau metode
yang membuat siswa aktif. Peneliti tidak menemukan penggunaan metode belajar
yang membuat siswa aktif saat melakukan observasi di kelas III SD Kanisius

Kintelan dalam mata pelajaran IPS. Berdasarkan hasil observasi tersebut, peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian terhadap motivasi dan hasil belajar IPS
terhadap siswa kelas III SD Kanisius Kintelan dengan menggunakan metode
demonstrasi. Penelitian ini bertujuanmeningkatkan motivasi dan hasil belajar
menggunakan metode demonstrasi.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK) yang
dilakukan selama 1 siklus. Dalam penelitian tersebut peneliti menerapkan metode
demonstrasi langsung. Peneliti menggunakan kuesioner untuk mengukur motivasi
belajar siswa. Sedangkan untuk mengukur hasil belajar siswa, peneliti
menggunakan soal evaluasi dan rubrik penilaian.
Hasil analisis data mengindikasikan adanya peningkatan motivasi maupun
hasil belajar. Berdasarkan hasil analisis tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa
penggunaan metode demonstrasi dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar
IPS siswa kelas III SD Kanisius Kintelan.
Kata Kunci : Motivasi Belajar, Hasil Belajar, Metode Demonstrasi

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


ABSTRACT
INCREASING THE MOTIVATION AND LEARNING ACHIEVEMENT
GRADE III KANISIUS KINTELAN ELEMENTARY SCHOOL
STUDENTS IN SOCIAL SCIENCE USING DEMONSTRATION
METHODS.
Name : Prima Yunita
Sanata Dharma University
2013

Learning process need an innovative learning methods. It will make
students active. The researcher did not find indicate the innovative learning
methods being used when doing an observation in 3rd grade of Kanisius Kintelan
Elementary School. Based that observation, the researcher was interested to do
research on social science subject motivation and learning resulted from using
demonstration methods. This research that is increasing the student’s motivation
and learning on social subject.
The research was a classroom action research. Which was aimed was
done in one cycle. In the first cycle, the researcher applied a direct demonstration
methods. Researcher use questioner to measure student’s learning motivation and
evaluation tasks and assessment rubric to measure the result of learning.
The results of data analysis revealed that students motivation and learning
increase. This be concluded that demonstration method can increase the
motivation and learning result of 3rd students of Kanisius Kintelan Elementary
School.
Keywards: Motivation, Learning Outcomes, and Demonstration Methods.

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti haturkan kepada Tuhan Yesus, karena hanya karena
lindunganNya dan penyertaanNya peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.
Penyelesaian skripsi ini tidak akan berjalan dengan lancar jika tidak ada
penyertaan dari-Nya. Selain itu saya juga bersyukur dalam penyusunan skripsi ini
tidak ada halangan berat yang membuat saya berhenti untuk menyelesaiknnya.
Skripsi yang berjudul : Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar IPS Siswa
Kelas III SD Kanisius Kintelan dengan Menggunakan Metode Demonstrasi,
disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapat gelar sarjana pendidikan di
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma. Penulisan
skripsi ini juga tidak akan terselesaikan tanpa ada bantuan dari beberapa pihak.
Untuk itu, peneliti mengucapkan terima kasih kepada :
1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma.
2. Romo Gregorius Ari Nugrahanta, S.J., S.S., B.S.J., M.A. selaku Kaprodi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
3. Ibu Catur Rismiati, S. Pd., M. A., Ed. D. selaku dosen pembimbing I yang
selalu memberikan motivasi dan dukungan kepada peneliti untuk
menyelesaikan skripsi ini.
4. Ibu Eny Winarti, S. Pd., M. Hum., Ph.D. selaku dosen pembimbing II
yang selalau membantu peneliti untuk menyelesaikan skripsi ini.
5. Seluruh dosen yang ada di Progran Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
yang membekali peneliti selama kuliah.
6. Ibu Marciana Sarwi S. Pd. Sekalu kepala sekolah SD Kanisius Kintelan
yang memberikan ijin melakukan penelitian serta membimbing peneliti
selama melakukan penelitian
7. Ibu Hartini S. Pd. Selaku guru kelas III SD Kanisius Kintelan yang
membantu peneliti dalam melakukan penelitian.

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

8. Seluruh siswa kelas III SD Kanisius Kintelan yang telah bersedia menjadi
subjek dalam penelitian peneliti.
9. Kedua orang tuaku tercinta Bapak Suwasdi dan Ibu Mugirah yang tidak
henti-hentinya memberikan motivasi dan doa kepada peneliti untuk
menyelesaikan skripsi ini.
10. Adikku tercinta Rikha Novandari yang tidak pernah lelah membantu dan
memberikan dukungan terhadap peneliti.
11. Orang terdekatku, yang selalu memotivasi dan mendukungku dalam
menyelesaikan skripsi ini.
12. Teman-temanku yang tidak pernah lelah memberikan masukan terhadap
peneliti.
13. Teman-teman kelas C angkatan 2009 pagi.
14. Pihak-pihak lain yang tidak peneliti ketahui namun memberikan sumbagan
terhadap skripsi ini.
Dalam penulisan skripsi ini banyak sekali kesalahan yang peneliti
lakukan baik penulis sengaja maupun tidak peneliti sengaja, hal ini terjadi
karena tidak ada orang yang sempurna dalam melakukan suatu hal. Untuk itu
peneliti dengan senang hati menerima kritik maupun saran yang membangun.
Semoga skripsi ini berguna.

Yogyakarta, 27 November 2013
Peneliti

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................ iv
PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ............................................................ v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ..................................................................... vi
ABSTRAK .......................................................................................................... vii
ABSTRACT ........................................................................................................viii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... ix
DAFTAR ISI ....................................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................xiii
DAFTAR TABEL ...............................................................................................xiv
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................xvi
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah .................................................................................. 1
1.2 Batasan Masalah.............................................................................................. 5
1.3 Rumusan Masalah ........................................................................................... 5
1.4 Tujuan Penelitian ............................................................................................ 6
1.5 Manfaat Penelitian ......................................................................................... 6
1.6 Batasan Pengertian ......................................................................................... 7
BAB II TINJAUAN LITERATUR ....................................................................... 8
2.1 KajianTeori ..................................................................................................... 8
2.1.1Motivasi Belajar ..................................................................................... 8
2.1.2 Hasil Belajar .......................................................................................... 11
2.1.3 Teori Perkembangan Kognitif ............................................................... 17
2.1.4 Metode Demonstrasi ............................................................................. 18
2.1.5 Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial ......................................................... 20
2.2 Penelitian Yang Relevan ................................................................................. 22
xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii

2.3 Kerangka Berfikir............................................................................................ 25
2.4 Hipotesis Tindakan.......................................................................................... 26
BAB III METODOLOGI PENELITIAN.............................................................. 27
3.1 Jenis Penelitian ............................................................................................... 27
3.2 Setting Penelitian ............................................................................................ 28
3.3 Rencana Tindakan ........................................................................................... 28
3.4 Indikator Keberhasilan .................................................................................... 32
3.5 Teknik Pengumpulan Data .............................................................................. 34
3.6 Instrumen Penelitian........................................................................................ 35
3.7 Instrumen Pengumpulan Data ......................................................................... 37
3.8 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen ......................................................... 38
3.9 Teknik Analisis Data ....................................................................................... 52
3.10 Jadwal Penelitian........................................................................................... 60
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 61
4.1 Hasil Penelitian ............................................................................................... 61
4.2 Pembahasan ..................................................................................................... 78
BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN .............................. 89
5.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 89
5.2 Keterbatasan Penelitian ................................................................................... 90
5.3 Saran ................................................................................................................ 91
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 93
LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................... 96

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Bagan Penelitian Yang Relevan ........................................................ 24
Gambar 3.1 Model PTK Kemmis dan Mc Taggart .............................................. 27
Gambar 4.1 Grafik Ketercapaian Motivasi Siswa................................................. 74
Gambar 4.2 Grafik Pencapaian Hasil Belajar Siswa ........................................... 76
Gambar 4.3 Grafik Pencapaian Rata-rata Kelas ................................................... 76

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv

DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Indikator Keberhasilan .......................................................................... 33
Tabel 3.2 Variabel Penelitian dan Pengumpulan data .......................................... 37
Tabel 3.3 Kualifikasi Reliabilitas.......................................................................... 40
Tabel 3.4 Hasil Validitas dan Penilaian Silabus ................................................... 41
Tabel 3.5 Hasil Validitas dan Penilaian RPP ........................................................ 43
Tabel 3.6 Kisi-kisi Soal Evaluasi Sebelum Divalidasi ......................................... 44
Tabel 3.7 Hasil Validitas Soal Pilihan Ganda ....................................................... 46
Tabel 3.8 Hasil Validitas Soal Isian Singkat ......................................................... 46
Tabel 3.9 KIsi-kisi Soal Evaluasi .......................................................................... 49
Tabel 3.10 Kriteria Kesukaran Item ...................................................................... 50
Tabel 3.11 Hasil Penghitungan Indeks Kesukaran Pilihan Ganda ........................ 50
Tabel 3.12 Hasil Penghitungan Indeks Kesukaran Isian Singkat ......................... 51
Tabel 3.13 Kisi-kisi Indeks Kesukaran Soal Evaluasi ......................................... 52
Tabel 3.14 Acuan PAP 1 ....................................................................................... 54
Tabel 3.15 Penghitungan Indikator 1 .................................................................... 55
Tabel 3.16 Kriteria PAP I Untuk Indikator 1 ........................................................ 55
Tabel 3.17 Penghitungan Indikator 2 .................................................................... 56
Tabel 3.18 Kriteria PAP I Untuk Indikator 2 ........................................................ 56
Tabel 3.19 Penghitungan Indikator 3 .................................................................... 57
Tabel 3.20 Kriteria PAP I Untuk Indikator 3 ........................................................ 57
Tabel 3.21 Pensekoran Soal Evaluasi ................................................................... 58
Tabel 3.22 Pembobotan Nilai Evaluasi ................................................................. 59
Tabel 3.23 Jadwal Penelitian................................................................................. 60
Tabel 4.1 Hasil Angket Motivasi Siswa Indikator 1 ............................................. 70

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv

Tabel 4.2 Hasil Angket Motivasi Siswa Indikator 1 ............................................. 71
Tabel 4.3 Hasil Angket Motivasi Siswa Indikator 1 ............................................. 72
Tabel 4.4 Hasil Keseluruhan Indikator Motivasi .................................................. 73
Tabel 4.5 Hasil Akhir Hasil Belajar Siswa ........................................................... 75
Tabel 4.6 Indikator Ketercapaian Motivasi dan Hasil Belajar Siswa ................... 77

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian ........................................................................... 96
Lampiran 2 Surat Keterangan Selesai Melakukan Penelitian .............................. 98
Lampiran 3 Instrumen Pembelajaran Sebelum Divalidasi ................................. 100
Lampiran 4 Instrumen Pembelajaran Setelah Divalidasi .................................... 113
Lampiran 5 Instrumen Penelitian ....................................................................... 137
Lampiran 6 Contoh-contoh Hasil Pekerjaan Siswa ............................................ 140
Lampiran 7 Contoh Rubrik Penilaian Afektif dan Psikomotorik........................ 157
Lampiran 8 Hasil Hitungan Indeks Kesukaran, Validitas dan Reliabilitas ........ 163
Lampiran 9 Hasil Validasi Instrumen Pembelajaran ......................................... 201
Lampiran 10 Daftar Nilai Siswa Pada Kondisi Awal ......................................... 211
Lampiran 11 Hasil Kuesioner Motivasi Kondisi Awal ....................................... 213
Lampiran 12 Hasil Belajar Siswa ....................................................................... 217
Lampiran 13 Hasil Motivasi Belajar Siswa ........................................................ 221
Lampiran 14 Foto-foto Kegiatan ........................................................................ 227

xvi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I

PENDAHULUAN
Bagian pendahuluan terdapat enam hal yang akan dijelaskan oleh peneliti.
Enam hal tersebut diantaranya adalah latar belakang masalah, batasan masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan definisi operasional.
1.1.Latar Belakang Masalah
Di Indonesia ini sangat diperlukan orang-orang yang berpendidikan guna
memajukan mutu pendidikan di Indonesia. Seperti yang diungkapan oleh Suparno
(dalam Sukardjo, 2009 : 8) bahwa pendidikan di Indonesia diibaratkan sebagai
mobil tua yang mesinnya rewel dan sedang berada di jalan bebas hambatan,
dengan kata lain bahwa pendidikan Indonesia ini di satu sisi mengalami masalah
yang berat sedangkan di sisi lain memiliki tantangan di jaman yang modern ini.
Maka dari itu, dalam dunia pendidikan diperlukan cara untuk menghadapi
tantangan jaman modern ini, baik dengan menggunakan strategi, metode, ataupun
teknik belajar yang tepat. Uno (2008 : 7) mengatakan bahwa pemilihan strategi
yang akan digunakan dalam pembelajaran di kelas harus disesuaikan dengan
kebutuhan siswa.
Rosdijati (2010 : 90) mengemukakan bahwa untuk membantu siswa
memahami materi pelajaran maka diperlukan model pembelajaran yang PAKEM.
Pembelajaran yang PAKEM dapat membantu guru menciptakan pembelajaran
yang variatif dan tidak membuat siswa bosan (Rosdijati, 2010 : 90). Dengan
digunakannya metode-metode yang variatif, siswa mampu mengembangkan daya

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2

berpikir kritis, kreatif, imajinatif, dan lebih aktif. Sukarjo (2009 :14) mengatakan
tujuan pendidikan yang tertulis dalam UU Sisdiknas no. 22 tahun 2003 yaitu
mengembangkan potensi siswa agar menjadi manusia yang dapat memajukan
negara, dan dapat menjadi generasi muda yang bermutu.
Siswa diharapkan mampu memiliki karakter seperti yang diharapkan dalam
tujuan pendidikan nasional di atas. Siswa mampu mencerminkan sikap-sikap yang
baik dalam kehidupannya serta siswa mampu menggunakan kemampuan yang
dimiliki untuk mewujudkannya. Selain itu dengan terwujudnya tujuan pendidikan
nasional dapat mewujudkan pendidikan yang bermutu dan menghasilkan manusia
yang bermutu. Hal tersebut dapat dijelaskan bahwa manusia itu akan dididik dari
tingkatan paling rendah (Taman Kanak-kanak/TK) sampai tingkatan paling tinggi
(Perguruan Tinggi).
Selama manusia mengalami proses pendidikan, diharapkan manusia
mendapat layanan pendidikan yang baik. Layanan pendidikan yang diharapkan
seperti siswa dapat belajar sesuai dengan kebutuhannya dan mendapatkan
pengetahuan (Sukardjo, 2009 : 83). Layanan pendidikan yang diharapkan manusia
tersebut tidak ditemukan di kelas III SD Kanisius Kintelan. Berdasarkan
wawancara yang dilakukan oleh peneliti di kelas III SD Kanisius Kintelan
menjelaskan bahwa 5 siswa sulit memahami maksud sebuah pertanyaan terutama
dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) yang menuntut siswa untuk
mempunyai kemampuan menghafal, terbukti Lima siswa tersebut memiliki nilai
dibawah 50, (komunikasi pribadi, 25 Oktober 2012). Guru kelas III SD Kanisius
Kintelan tersebut berusaha menggunakan cara mengajar yang inovatif. Namun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3

cara yang digunakan oleh guru masih belum efektif untuk meningkatkan proses
belajar dan hasil belajar siswa. Selain itu, untuk memudahkan guru kelas
mengontrol kondisi siswa, guru kelas membagi kelas menjadi 3 kelompok sesuai
dengan tingkat pemahaman siswa, dari yang mudah mengerti, cukup, dan sulit
mengerti. Dengan pembagian seperti ini guru akan lebih mudah mendampingi
siswa-siswa yang masih mengalami kesulitan dalam belajar.
Dalam observasi 25 Oktober 2012, pembelajaran di kelas nampak ada 40%
dari 24 siswa kurang memiliki keingginan untuk belajar IPS, contohnya siswa
tidak mengerjakan PR, tidak membawa buku pelajaran dan lain-lain. Hal lain
yang nampak adalah 30% dari 24 siswa kurang memiliki keuletan dalam
menyelesaikan tugas. Hal tersebut terlihat saat guru memberikan tugas siswa tidak
dengan segera menyelesaikannya. Dalam belajar, siswa juga terlihat tidak
mempunyai semangat untuk berusaha dan berhasil dalam belajar. Saat proses
pembelajaran dikelas, terlihat seorang siswa saat diberi pertanyaan oleh guru tidak
bisa menjawab, namun siswa itu hanya diam dan terlihat binggung. Lalu guru
melemparkan pertanyaan kepada siswa yang lain, dan siswa itu juga, hanya diam
dan bingung. Setelah itu guru mulai memancing agar siswa tersebut bisa
menjawab, namun tetap saja siswa itu terlihat bingung. Dari hal yang dipaparkan
diatas terlihat bahwa motivasi di kelas tersebut kurang baik. Data lain diperoleh
dari hasil pretest motivasi yang dilakukan sebelum dilakukannya penelitian untuk
indikator 1 yaitu siswa memiliki keingginan belajar hanya terdapat 9 siswa dari 24
dengan persentase 37,50%, untuk indikator 2 yaitu siswa memiliki keuletan dalam
menyelesaikan tugas terdapat 10 siswa dari 24 siswa dengan persentase 41,66%,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4

dan untuk indikator 3 yaitu siswa memiliki tujuan belajar terdapat 8 siswa dari 24
siswa dengan persentase 33,3% (lihat lampiran 11 hal 210).
Selain observasi yang dilakukan dikelas, peneliti juga melakukan observasi
dokumen nilai. Peneliti melakukan observasi dokumen nilai pada tanggal 2
November 2012 menunjukkan bahwa siswa yang tuntas KKM dalam UTS yang
dilakukan sekolah adalah 62,5% atau sekitar 15 anak, dengan rata-rata kelas
68,54. Berdasarkan data di atas peneliti menyimpulkan bahwa masih ada 33,5%
siswa yang belum tuntas KKM. Dengan demikian guru perlu meningkatkan hasil
belajar siswa, agar hasil belajar siswa yang melampaui KKM bertambah.
Berdasarkan bukti-bukti di atas, siswa kelas III SD Kanisius Kintelan perlu
mendapatkan perlakuan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajarnya. Hal
yang bisa dilakukan oleh guru diantaranya dengan menggunakan metode-metode
belajar yang lebih inovatif dan bisa merangsang siswa untuk berpikir kritis dan
juga kreatif. Menurut Simamora (2009 : 54) metode-metode yang sering
digunakan dalam proses pembelajaran yaitu, metode ceramah, metode tanyajawab, metode diskusi, metode kerja kelompok, metode simulasi, metode
demonstrasi. Metode-metode tersebut merupakan metode yang cukup baik untuk
digunakan dalam sebuah pembelajaran, namun peneliti akan fokus pada
penggunaan metode demonstrasi dalam penelitiannya untuk meningkatkan
motivasi dan hasil belajar siswa. Hal tersebut dikarenakan, metode demonstrasi
merupakan metode yang efektif dan dapat membantu siswa dalam meningkatkan
motivasi dan hasil belajar siswa, dalam metode demonstrasi penyajian materi
dilakukan dengan menghadirkan bendanya langsung (Simamora, 29 : 54).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5

Dengan demikian untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar IPS siswa
kelas III SD Kanisius Kintelan, peneliti akan menggunakan metode demonstrasi.
Penggunaan metode demonstrasi dalam pembelajaran telah terbukti mampu
meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa, seperti penelitian dilakukan oleh
Ervinasari (2011) membuktikan bahwa metode demonstrasi dapat digunakan
untuk meningkatkan hasil belajar siswa SD Muhammadiyah Kemadang. Untuk itu
peneliti akan melakukan penelitian dengan judul penelitian peningkatan motivasi
dan hasil belajar IPS siswa kelas III SD Kanisius Kintelan dengan menggunakan
metode demonstrasi.
1.2.Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, peneliti hanya membatasi penelitiannya
pada peningkatan motivasi dan hasil belajar IPS siswa kelas III SD Kanisius
Kintelan dengan menggunakan metode demonstrasi.
1.3.Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, secara umum masalah penelitian dapat
dirumuskan sebagai berikut:
1.3.1. Bagaimana penggunaan metode demonstrasi dalam upaya meningkatkan
motivasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial siswa kelas III SD Kanisius
Kintelan tahun ajaran 2012/2013?
1.3.2. Bagaimana penggunaan metode demonstrasi dalam upaya meningkatkan
hasil belajar

Ilmu Pengetahuan Sosial siswa kelas III SD Kanisius

Kintelan tahun ajaran 2012/2013?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6

1.4.Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka peneliti mempunyai tujuan yang
diharapkan :
1.4.1. Meningkatkan motivasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial siswa kelas III
SD Kanisius Kintelan dengan menggunakan metode demonstrasi tahun
ajaran 2012/2013.
1.4.2. Meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial siswa kelas III SD
Kanisius Kintelan dengan menggunakan metode demonstrasi tahun ajaran
2012/2013.
1.5.Manfaat Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian yang dipaparkan di atas,
diharapk;an hasil penelitian memberikan manfaat sebagai berikut:
1.5.1. Bagi sekolah, diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan
pengetahuan baru tentang metode-metode baru yang inovatif dan berpikir
kritis siswa dalam mata pelajaran IPS.
1.5.2. Bagi guru, diharapkan penelitian ini dapat memberikan alternatif
pembelajaran IPS.
1.5.3. Bagi siswa, diharapkan penelitian ini dapat membantu siswa dengan
mudah memahami materi IPS dengan menggunakan metode demonstrasi.
1.5.4. Bagi peneliti, diharapkan penelitian ini dapat membantu peneliti untuk
mengetahui peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa dalam mata
pelajaran IPS. Selain itu peneliti juga akan mendapat informasi baru
penggunaan metode demonstrasi dalam pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7

1.6.Batasan Pengertian
1.6.1. Motivasi belajar adalah dorongan intrinsik dan ekstrinsik dalam diri
anak untuk berhasil dalam belajar.
1.6.2. Hasil belajar adalah suatu komponen dalam pembelajaran dan sesuai
dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pembelajar
1.6.3. Metode demonstrasi adalah sebuah cara menyapaikan materi dengan
cara memperagakan barang, kejadian, dan urutan dalam suatu kejadian
baik dilakukan langsung maupun tidak langsung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II

TINJAUAN LITERATUR
Bagian tinjauan literatur terdpat empat hal yang dijelaskan oleh peneliti.
Empat hal tersebut diantaranya kajian pustaka, penelitian yang relevan, kerangka
berpikir, hipotesis tindakan.
2.1. Kajian Teori
2.1.1. Motivasi Belajar
Uno (2007 : 23) mengungkapkan bahwa motivasi belajar merupakan dua hal
yang saling berpengaruh. Motivasi tersebut timbul karena faktor intrinsik dan
faktor ekstrinsik yang mempengaruhi perubahan tingkah lakunya. Selain itu
Siregar (2011 : 51) mengungkapkan bahwa motivasi belajar merupakan
penggerak psikis dari dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar serta
menjamin kelangsungan belajar demi mencapai satu tujuan. Dengan demikian,
motivasi belajar merupakan suatu hal yang mempengaruhi psikis siswa atau
mendorong siswa untuk mencapai tujuan belajar.
2.1.1.1. Peranan motivasi dalam belajar dan pembelajaran
Uno (2007 : 27 – 29) mengungkapkan bahwa motivasi merupakan sebuah alat
bantu bagi seseorang dalam memahami dan menjelaskan perilaku individu,
termasuk perilaku individu yang sedang belajar. Di bawah ini terdapat peranan
motivasi dalam belajar dan pembelajaran, yaitu : 1) peranan motivasi dalam
menentukan penguatan belajar, peranan ini dapat diartikan sebagai suatu cara

8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9

untuk mengingatkan tentang pelajaran yang sudah berlalu dan masih dibutuhkan
saat itu, 2) peranan motivasi memperjelas tujuan belajar, peranan ini dapat
diartikan sebagai suatu cara untuk memperjelas tujuan belajar yang mengaitkan
pada belajar bermakna. Dapat dijelaskan bahwa orang yang termotivasi akan
terus-menerus belajar hal-hal yang ingin dia tekuni dan juga bermanfaat, 3)
motivasi menentukan ketekunan belajar, seseorang yang sudah termotivasi, maka
orang itu akan terus menerus belajar dengan baik dan tekun, dengan harapan dapat
memperoleh hasil yang baik.
2.1.1.2. Cara memotivasi yang dapat dilakukan di dalam kelas
Fudyartanto (2002 : 290 – 294) memberikan beberapa teknik untuk
memotivasi siswa di dalam kelas, yaitu : 1) memakai prinsip senang dan tidak
senang, 2) memakai hadiah dan hukuman, 3) level aspirasi, 4) memakai kompetisi
dan kerjasama, 5) pemakaian hasil belajar sebagai umpan balik, 6) memakai
pujian dan celaan, 7) guru menciptakan hal-hal baru dalam mengajar, 8)
menyiapkan tujuan belajar, 9) tidak menggunakan prosedur-prosedur yang
menekan siswa, 10) menggunakan contoh-contoh yang hidup, model-model yang
menarik, 11) mengaktifkan siswa dalam proses belajar mengajar. Dari sebelas
cara memotivasi siswa yang dapat dilakuan oleh guru diatas dapat peneliti
gunakan dalam melakukan penelitian terhadap siswa kelas III di SD Kanisius
Kintelan.
2.1.1.3. Indikator Motivasi
Berdasarkan penjelasan tentang pengertian, peranan motivasi dan cara untuk
memotivasi siswa, penulis akhirnya menentukan indikator-indikator motivasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10

Indikator-indikator tersebut ditentukan berdasarkan pendapat beberapa ahli seperti
di bawah ini.
Seseorang dapat dikatakan termotivasi, jika seseorang tersebut memiliki daya
dorong dari dalam dirinya. Daya dorong tersebut dapat bersifat intrinsik maupun
ekstrinsik. Uno (2007 : 23) mengatakan ada beberapa indikator motivasi belajar
yaitu: adanya hasrat dan keingginan berhasil, adanya dorongan dan kebutuhan
dalam belajar, adanya harapan dan cita-cita masa depan, adanya penghargaan
dalam belajar, adanya kegiatan yang menarik dalam belajar, adanya lingkungan
belajar yang kondusif. Aritonang (2008: 14) berpendapat lain bahwa motivasi
belajar siswa meliputi 1) ketekunan dalam belajar, 2) ulet dalam menghadapi
kesulitan, 3) minat dan ketajaman perhatian dalam belajar dan 4) partisipasi dalam
belajar.
Sardiman dalam Herline (2009: 81) menjelaskan beberapa indikator motivasi
belajar sebagai berikut: 1) tekun menghadapi tugas, hal ini terlihat saat siswa
dapat bekerja terus menerus dalam waktu lama serta tidak akan berhenti sebelum
menyelesaikannya, 2) ulet menghadapi kesulitan, akan terlihat saat siswa mampu
menghadapi kesulitan, tidak mudah putus asa dan selalu berjuang dalam
menghadapi kesulitannya, 3) menunjukkan minat terhadap bermacam-macam
masalah seperti siswa memiliki minat terhadap belajar yaitu untuk mempelajari
sesuatu sampai mengerti, 4) lebih senang bekerja mandiri, dalam hal ini siswa
yang memiliki motivasi itu tidak selalu bekerja secara mandiri, namun dilain sisi
orang yang memiliki motivasi itu dapat belajar bersama dan tidak individual, 5)
cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin, Siswa yang memiliki motivasi akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11

merasa bosan jika proses pembelajaran di kelas dilakukan secara rutin tanpa
adanya pergantian cara belajar atau dapat dikatakan menggunakan pembelajaran
yang kurang inovatif dan dilakukan secara terus menerus, 6)

dapat

mempertahankan pendapatnya, siswa yang sudah termotivasi dan merasa yakin
terhadap sesuatu maka ia akan selalu mempertahankan pendapatnya, 7) tidak
mudah melepas hal yang diyakini itu, seorang siswa yang termotivasi maka ia
akan mempertahankan pendapatnya dan tidak akan mudah melepas sesuatu yang
dianggap benar. 8) senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal, Siswa
yang termotivasi ini akan lebih suka mencari tahu sesuatu yang baru serta senang
memecahkan masalah dengan cara-cara tertentu baik berdiskusi bersama teman,
mencari sumber lain dan bekerjasama dengan teman untuk menyelesaikan tugas.
Dari paparan indikator-indikator yang ungkapkan oleh para ahli di atas maka
peneliti menyimpulkan beberapa indikator yang akan digunakan dalam
penelitiannya seperti : memiliki keinginan belajar, ulet menghadapi tugas,
memiliki tujuan belajar.
2.1.2. Hasil Belajar
Peneliti akan membahas beberapa hal dalam sub-bab hasil belajar seperti,
pengertian hasil belajar dan taksonomi hasil belajar.
2.1.2.1. Pengertian hasil belajar
Purwanto (2009 : 38) menjelaskan bahwa hasil belajar merupakan
pencapaian tujuan belajar siswa yang mengikuti proses pembelajaran. Tujuan
pendidikan bersifat ideal, tetapi hasil belajar bersifat aktual. Hasil belajar adalah
bentuk realisasi dari tujuan pendidikan. Sehingga hasil belajar dapat diukur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12

berdasarkan tujuan pendidikan yang akan dicapai. Pendapat lain diungkapkan oleh
Sudjana (2009 : 3) mengatakan bahwa hasil belajar merupakan perubahan tingkah
laku siswa. Perubahan tingkah laku siswa tersebut mencakup bidang kognitif,
afektif dan psikomotorik.
Purwanto (2009 : 39) menjelaskan bahwa dalam belajar pasti akan
menimbulkan perubahan perilaku. Perubahan perilaku dapat terjadi dengan
melakukan proses pembelajaran. Untuk memudahkan cara memahami dan
mengukur perubahan perilaku siswa maka perilaku jiwa manusia dibagi menjadi 3
domain atau ranah yaitu : kognitif, afektif, psikomotorik. Hasil belajar yang
dicapai setelah pembelajaran dapat berupa hasil utama pengajaran ataupun hasil
pengiring pengajaran. Hasil utama pengajaran adalah hasil yang didapat sesuai
dengan apa yang direncanakan, sedangkan hasil sampingan pengajaran adalah
hasil diluar apa yang telah direncanakan.
Dari penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
merupakan suatu komponen dalam pembelajaran dan sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai pembelajar. Untuk mencapai hasil belajar yang
baik, siswa harus memahami apa yang menjadi tujuan pembelajaran. Hasil belajar
itu bisa berupa perubahan perilaku dalam diri anak yang mencakup 3 aspek yaitu
kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Widoyoko (2009 : 29) menjelaskan bahwa penilaian hasil belajar merupakan
komponen penting dalam kegiatan pembelajaran. Peneliti dapat melakukan upaya
untuk meningkatkan kualitas pembelajarannya dengan meningkatkan kualitas
sistem penilaiannya. Djemari dalam Widoyoko (2009 : 29) berpendapat bahwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13

kualitas pembelajaran dapat dilihat dari hasil penilaiannya. Sistem penilaian yang
baik akan mendorong guru untuk menggunakan strategi belajar yang baik dan
mampu memotivasi siswa untuk belajar lebih baik. Menurut Sudjana (2009 : 9)
mengatakan bahwa penilaian hasil belajar harus dilakukan senantiasa atau setiap
saat terjadi proses pembelajaran. Penilaian hasil belajar yang berkesinambungan
akan memberikan hasil penlilaian yang teratur.
2.1.2.2. Taksonomi Hasil Belajar
Purwanto (2009 : 50-51) mengungkapkan taksonomi hasil belajar ada 3
yaitu, hasil belajar kognitif, hasil belajar afektif, dan hasil belajar psikomotorik.
Hasil belajar kognitif adalah perubahan perilaku yang terjadi dalam kawasan
kognisi. Proses belajar yang melibatkan kognisi meliputi kegiatan menerima
stimulus eksternal, penyimpanan dan pengolahan data di otak hingga penggunaan
kembali hasil olahan data untuk menyelesaikan masalah. Hasil belajar kognitif
tidak merupakan kemampuan tunggal, karena perubahan perilaku kognitif
meliputi beberapa tingkat atau jenjang. Para ahli seperti Bloom megklasifikasikan
tingkatan dalam ranah kognitif, diantaranya : hafalan (knowledge), pemahaman
(comprehension),

penerapan

(application),

analisis

(analysis),

evaluasi

(evaluation).
Tarlinton, Anderson dan Krathwohl (dalam Supratiknya, 2012 : 8 ) merevisi
taksonomi hasil belajar kognitif miliknya Bloom, yaitu : menghilangkan tahap
kelima yaitu sintesis, kemudian mengeser tahap keenam evaluasi dan
menambahkan tahap mencipta menjadi tahap keenam. Selain itu dalam revisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14

Anderson dan Krathwohl juga mencakup dimensi pengetahuan

dan dimensi

proses kognitif.
Krathwohl dalam Purwanto (2009 : 51 - 52) membagi hasil belajar afektif
menjadi 5 tingkatan yaitu penerimaan, partisipasi, penilaian, organisasi, dan
internalisasi. Penerimaan adalah kesedian memberikan perhatian pada rangsangan
yang datang. Partisipasi adalah kesedian memberikan respon dengan bentuk
partisipasi. Penilaian adalah kesedian menentukan pilihan sebauh nilai untuk
rangsangan. Organisasi adalah kesediaan mengelompokkan nilai-nilai yang dipilih
sebagai pedoman yang mantap dalam perilaku. Internalisasi nilai adalah
menjadikan pengelompokan nilai bukan hanya sekedar menjadi pedoman tetapi
sebagai bagian dalam diri individu tersebut.
Supratiknya (2012 : 12 - 14) mengacu pada taksonomi tahap afektif milik
Krathwohl, Bloom, dan Masia. Taksonomi ini mengelompokan emosi aau
perasaan siswa terhadap penggalaman belajar mereka baik di dalam maupun di
luar kelas, atau cara siswa menanggapi orang, benda, atau situasi dengan
menggunakan perasaan. Tahapan taksonomi hasil belajar afektif tersebut meliputi
: menginternalisasi nilai-nilai, mengorganisaasikan nilai-nilai, memberikan nilai
atau memandang bernilai, memberikan respon terhadap fenomena tertentu,
menerima fenomena tertentu.
Harrow dalam Purwanto (2009 : 52 - 53) membagi hasil belajar
psikomotorik menjadi 6, yaitu : gerak refleks, gerak fundamental, kemampuan
perseptual, kemampuan fisis, gerakan keterampilan, dan komunikasi tanpa kata.
Sedangkan menurut Simpson dalam Purwanto (2009) membagi hasil belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15

psikomotorik menjadi 6, yaitu : persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan
terbiasa, gerakan kompleks, dan kreativitas.
Taksonomi ranah psikomotor mencakup kemampuan menggunakan aneka
keterampilan motor, koordinasi, dan gerakan fisik. Pengembangan keterampilan
ini harus dilakukan praktik atau latihan, dan hasilnya dapat diukur dari
peningkatan

kecepatan,

ketepatan,

jarak,

prosedur,

atau

teknik

dalam

melaksanakan tugas atau aktivitas motor tertentu. Taksonomi ranah psikomotorik
ini hanya bisa dikembangkan oleh timnya Bloom secara terbatas, karena tim
Bloom tidak memiliki pengalaman mengajarkan ranah keterampilan psikomotorik
ini. Namun, ada ahli lain yang lebih ahli di binang ini, yaitu Simpson. Simpson
mengembangkan taksonomi ranah psikomotorik yang mencakup tujuh kategori
untuk menuntaskan gagasan Bloom dan kawan-kawan (Supratiknya, 2012 : 7 23). Taksonomi tujuan pengajaran ranah kognitif menurut Simpson yaitu : mampu
menghasilkan gerakan baru, mampu beradaptasi, mampu melakukan respon
kompleks secara lancar, mampu melaksanakan respon secara mekanik, mampu
melakukan respon tertentu dengan bimbingan guru, memiliki kesiapan untuk
bertindak, mampu mempresepsikan.
Dari kedua ahli tersebut maka dapat disimpulkan bahwa keduanya memiliki
taksonomi hasil belajar yang sama. Isi taksonomi hasil belajar mereka juga hampir
mirip, namun ada beberapa hal yang berbeda. Seperti pada ranah kognitif dalam
Purwanto tidak ada tahapan mencipta namun, dalam Supratiknya ada tahapan
mencipta dan menghilangkan tahap sintesis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16

2.1.2.3. Prinsip-prinsip dasar evaluasi hasil belajar
Sudijono (2011 : 31) berpendapat bahwa suatu pelaksanaan evaluasi hasil
belajar akan terlaksana dengan baik dan akan berhasil harus memperhatikan
prinsip-prinsip berikut ini : 1) prinsip keseluruhan, 2) prinsip kesinambungan, 3)
prinsip obyektivitas. Prinsip keseluruhan merupakan suatu pelaksanaan evaluasi
hasil belajar yang dilakukan secara meyeluruh mencakup aspek-aspek yang dapat
mengambarkan perkembangan atau perubahan tingkah laku siswa. Aspek-aspek
yang harus diperhatikan bukan hanya aspek kognitif, tetapi juga aspek afektif dan
aspek psikomotorik. Dalam prinsip kesinambungan merupakan pelaksanaan
evaluasi hasil belajar yang dilakukan secara teratur dan sambung-menyambung.
Dengan pelaksanaan evaluasi hasil belajar yang dilakukan secara teratur,
terencana, dan terjadwal, maka dimungkinkan evaluator (guru) dapat menperoleh
data untuk mengetahui dan memantau perkembangan siswa. Selain kedua prinsip
di atas juga dijelaskan prinsip yang ketiga yaitu prinsip obyektivitas. Prinsip
obyektivitas mengandung makna bahwa evaluasi hasil belajar dapat dinyatakan
sebagai evaluasi yang baik apabila terlepas dari faktor-faktor yang bersifat
subyektif. Prinsip ketiga ini sangat penting dan harus teliti dalam pelaksanaannya,
karena jika sampai terselip faktor-faktor yang bersifat subyektif, akan merusak
keaslian evaluasi hasil belajar tersebut.
2.1.2.4. Ciri-ciri evaluasi hasil belajar
Sudijono (2011 : 33 – 48) berpendapat bahwa evaluasi belajar merupakan
suatu bidang kegiatan, maka dari itu evaluasi hasil belajar memiliki ciri-ciri khas
dan yang membedakan dari bidang kegiatan yang lain. Ciri pertama, pengukuran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17

hasil belajar dilakukan secara tidak langsung. Ciri kedua, penilaian evaluasi hasil
belajar siswa pada umumnya menggunakan ukuran yang bersifat kuantitatif atau
menggunakan angka-angka. Ciri ketiga, kegiatan evaluasi hasil belajar pada
umumnya digunakan unit-unit atau satuan-satuan yang tetap. Unit-unit yang tetap
tersebut diguanakan berdasarkan pada teori yang menyatakan populasi peserta
didik bersifat heterogen, sehingga jika digambarkan dalam kurva akan terlukis
dalam bentuk kurva normal. Ciri keempat, prestasi belajar yang dicapai oleh siswa
dari waktu ke waktu akan bersifat relatif, dimana hasilnya tidak akan selalu sama
atau tetap. Ciri kelima, dalam kegiatan evaluasi hasil belajar akan sering terjadi
kekeliruan (error).
2.1.3. Teori Perkembagan Kognitif Jean Piaget
Teori perkembangan kognitif yang digunakan dalam penelitian ini adalah
teori perkembangan kognitif milik Jean Piaget. Teori perkembangan Piaget
dikelompokkan dalam beberapa tahapan, diantaranya tahap sensorimotor, tahap
praoperasional, tahap operasi konkret, dan tahap operasi formal. Tahapan-tahapan
tersebut saling berkaitan satu dengan yang lain, sehingga tidak dapat dipisahkan.
Urutan tahapan juga tidak dapat ditukar atau dibalik, karena tahapan sesudahnya
mengambarkan terbentuknya tahapan sebelumnya (Suparno, 2012 : 24-25).
Dalam penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti, peneliti akan
menggunakan metode demonstrasi sebagai cara untuk meningkatkan motivasi dan
hasil belajar peserta didik. Peneliti menentukan metode demonstrasi sebagai cara
atau alat untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar dengan sebelumnya
menempatkan siswa yang akan digunakan sebagai subyek penelitian dalam tahap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18

perkembangan yang sesuai. Sesuai dengan tahapan perkembangan kognitif
menurut Piaget, siswa kelas III termasuk dalam tahapan operasi konkret, karena
umurnya yang masih sekitar 7 -11 tahun ( Suparno, 2012 : 69).
Suparno (2012 : 69) menjelaskan bahwa tahapan operasi konkret dapat
dicirikan dengan perkembangan sistem pemikiran yang didasarkan pada aturanaturan yang bersifat logis. Tahap operasi konkret juga ditandai dengan adanya
sistem operasi berdasarkan apa yang dilihat mata atau nyata. Selain itu pemikiran
anak dalam banyak hal sudah lebih teratur dan terarah, karena anak sudah dapat
berpikir

seriasi,

klasifikasi

dengan

lebih

baik,

bahkan

anak

mampu

menyimpulkan. Namun demikian, pemikiran-pemikiran yang logis hanya dapat
diterapkan pada benda-benda yang konkret, belum pada kalimat verbal, hipotesis,
dan abstrak (Suparno, 2012 : 86).
2.1.4. Metode Demonstrasi
2.1.4.1. Pengertian Metode Demonstrasi
Demonstrasi dapat diartikan sebagai peragaan, sedangkan metode merupakan
suatu cara. Syah dalam Simamora (2009 : 57) menjelaskan bahwa metode
demonstrasi merupakan suatu metode mengajar dengan memperagakan suatu
benda, aturan, kejadian dan urutan menggunakan sesuatu, baik secara langsung
maupun dengan menggunakan media tertentu. Hal serupa juga diungkapkan oleh
Djamarah dalam Simamora (2009 : 57) yaitu metode demonstrasi merupakan
suatu metode yang digunakan untuk memperagakan suatu proses atau cara kerja
suatu benda berkenaan dengan suatu bahan ajar. Demonstrasi tidak selalu harus
dilakukan oleh guru. Antar siswa juga perlu melakukannya sendiri, terutama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19

percobaan yang mudah dan tidak memerlukan suatu keterampilan yang tinggi dan
khusus (Jasmadi, 2010 :19). Jadi, dapat disimpulkan bahwa metode demonstrasi
adalah sebuah cara menyampaikan materi dengan cara memperagakan barang,
kejadian, dan urutan dalam suatu kejadian baik dilakukan langsung maupun tidak
langsung.
Dalam penelitian ini peneliti memilih metode demonstrasi sebagai cara atau
alat untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Pemilihan metode
demonstrasi sebagai cara atau alat untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar
juga didasarkan pada tahap perkembangan operasi konkret. Hal ini didukung
bahwa siswa kelas III masih masuk dalam tahapan operasi konkret, dimana siswa
akan lebih mudah memahami materi yang disajikan dengan benda nyata atau
konkret. Seperti dalam penelitian yang dilakukan oleh peneliti, peneliti
memberikan contoh kegiatan jual beli secara langsung dengan menggunakan
metode demonstarsi.
2.1.4.2. Kelebihan metode demonstrasi
Sanjaya (2006 : 150) berpendapat bahwa kelebihan metode demonstrasi
meliputi beberapa hal yaitu 1) perhatian siswa akan tertuju pada hal-hal yang
dianggap penting dan perlu dipahami oleh siswa. Sehingga para siswa dapat
menangkap maksud dari pengajar, 2) siswa mendapat persepsi yang jelas, karena
siswa dapat melihat secara langsung, 3) siswa akan mendapat pengalaman praktik
guna mengembangkan pengalaman dan keterampilannya, 4) pertanyaan siswa
akan terjawab langsung selama proses demonstrasi. Selain itu Djamarah dalam
Simamora (2009 : 57) berpendapat lain bahwa kelebihan metode demonstrasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20

diantara yaitu membantu peserta didik memahami dengan jelas jalannya suatu
kegiatan, memudahkan pemahaman terhadap suatu penjelasan, dan membantu
memperbaiki kesalahan yang terjadi saat kegiatan ceramah dengan melalui
pengamatan dan contoh konkret, dengan menghadirkan objek sebebarnya.
2.1.4.3. Kelemahan metode demonstrasi
Sanjaya (2006 : 151) berpendapat bahwa kekurangan metode demonstrasi,