BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian - PENINGKATAN RASA INGIN TAHU DAN PRESTASI BELAJAR IPS PADA MATERI KEGIATAN EKONOMI DALAM MEMANFAATKAN SUMBER DAYA ALAM MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF SNOWBALL THROWING DI KELAS IV SD NEGERI 1 AD

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini di laksanakan dikelas IV SD Negeri 1 Adiarsa kecamatan kertanegara kabupaten purbalingga pada semester II tahun

  ajaran 2012/2013. Penelitian ini di laksanakan sebanyak dua siklus, setiap siklusnya terdiri dari dua kali pertemuan dengan alokasi waktu 2x35 menit setiap pertemuannya. Setiap siklus terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan atau observasi dan refleksi.

  Adapun hasil penelitian yang akan di paparkan meliputi kegiatan pelaksanaan dan hasil dari siklus I dan siklus II serta pembahasannya.

  1. Hasil Penelitian siklus I Siklus I di laksanakan dua kali pertemuan dengan alokasi waktu

  2x35 menit setiap pertemuannya. Pertemuan pertama pada siklus satu di laksanakan pada hari selasa 20 November 2012 pada jam pelajaran ke 4 dan ke 5. Pertemuan ke dua di laksanakan pada hari kamis 22 November 2012 pada jam yang sama.

a. Perencanaan (Planing)

  Hasil Kegiatan perencanaan siklus I meliputi kegiatan:

  1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Peneliti bersama guru kelas sebagai pelaksana tindakan mempersiapkan perencanaan yang sudah di buat dan di

  54 diskusikan terlebih dahulu. Seperti menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan model pembelajaran snowball trhowing untuk dua kali pertemuan.

  2. Instrumen penelitian yang terdiri dari lembar kerja siswa untuk masing-masing kelompok untuk pertemuan 1 dan pertemuan 2, kisi-kisi soal evaluasi dan menyusun soal evaluasi akhir siklus beserta kunci jawaban untuk soal evaluasi akhir siklus.

  3. Menyiapkan alat pengumpul data seperti lembar observasi guru, lembar observasi siswa, kisi-kisi angket rasa ingin tahu.

  4. Membuat media pembelajaran , media yang di persiapkan berupa gambar-gambar mengenai contoh jenis-jenis kebutuhan.

  5. Menyusun dan menyiapakan lembar kerja untuk pembuatan soal, lembar kerja ini di gunakan siswa untuk menulis soal sesuai dengan materi yang di jelaskan oleh guru maupun ketua kelompok.

b. Pelaksanaan Tindakan (Acting)

  Pelaksanaan tindakan pada siklus I Pertemuan I di laksanakan pada tanggal 20 November 2012 dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran yaitu pada jam pelajaran keempat dan kelima. Dalam pelaksanaan pembelajaran yang telah di rencanakan, dengan pokok bahasan mendeskripsikan sifat-sifat cahaya, proses kegiatannya adalah sebagai berikut: Proses Pembelajaran pada siklus I 1) Siklus I Pertemuan ke 1

  a. Kegiatan Awal Pada kegiatan awal pembelajaran guru melaksanakan persiapan pembelajaran dengan memberi apersepsi dan motivasi pada peserta didik yang berkaitan dengan kegiatan ekonomi penduduk. Guru memberikan informasi tujuan pembelajaran yang ingin di capai kepada peserta didik. Setelah guru memberikan informasi tentang tujuan pembelajaran selanjutnya guru menginformasikan siswa tentang model pembelajaran cooperative tipe snowball throwing b. Kegiatan Inti

  Guru menyampaikan materi yang akan di pelajari yaitu tentang kegiatan ekonomi penduduk, guru menjelaskan materi tersebut di depan siswa, tetapi beberapa siswa ada yang asyik bermain sendiri, tetapi setelah guru melanjutkan menjelaskan materi dengan menggunakan media pembelajaran yaitu media gambar siswa mulai memperhatikan penjelasan guru setelah penjelasan materi selesai di laksanakan guru menyuruh siswa untuk duduk sesuai dengan kelompok yang sudah di tentukan.

  Gambar guru sedang menjelaskan pelajaran Guru membagi siswa dalam 5 kelompok yang setiap kelompok terdiri dari 5 atau 4 anggota kelompok, setelah terbentuk dalam kelompok, guru memanggil masing-masing ketua kelompok untuk medengarkan penjelasan dari guru tentang materi kegiatan ekonomi dan jenis-jenis kebutuhan ekonomi, setelah ketua kelompok mendapatkan penjelasan tentang materi dari guru masing-masing ketua kelompok tersebut kembali kelompoknya masing-masing untuk menjelaskan kepada setiap anggota kelompoknya. Setelah seluruh siswa selesai mendengarkan penjelasan dari ketua kelompok, maka guru memberikan selembar kertas yaitu lembar kertas kerja kepada setiap individu.

  Setiap siswa di minta untuk membuat 1 pertanyaan di lembar kertas kerja yang sesuai dengan materi yang diberikan oleh guru. Selesai membuat soal siswa membentuk lembar soal tersebut seperti bola, lalu guru memberikan petanda untuk memulai melempar bola soal kepada siswa lain atau bertukar lembar soal dengan batas waktu yang di tentukan oleh guru. Setelah semua siswa melempar bola atau melakukan snowball throwing setiap siswa menjawab soal yang ia dapatkan dari temannya secara bergantian.

  Gambar guru membagikan lembar soal Pada pertemuan ini siswa masih mengalami kesulitan mengikuti pembelajaran dengan model cooperative tipe snowball throwing karena model ini masih asing bagi siswa dan pertama kali di terapkan, dan guru kurang menginformasikan model pembalajaran yang akan di gunakan sehingga pembelajaran yang akan di capai siswa masih mengalami kesulitan.

  c. Kegiatan Akhir Setelah di lakukan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing, maka di akhir pertemuan siswa kelas IV SD

  Negeri 1 Adiarsa bersama guru menyimpulkan materi yang di ajarkan. Guru memberikan motivasi terhadap siswa agar selalu belajar dengan rajin dan meluruskan kesalahpahaman memberikan penguatan dan penyimpulan dari evaluasi siswa. 2). Hasil siklus I pertemuan II

  a. Kegiatan Awal Pada kegiatan awal pembelajaran guru melaksanakan persiapan pembelajaran dengan member apersepsi dan motivasi pada peserta didik yang berkaitan dengan kegiatan ekonomi penduduk. Guru memberikan informasi tujuan pembelajaran yang ingin di capai kepada peserta didik. Setelah guru memberikan informasi tentang tujuan pembelajaran selanjutnya guru menginformasikan siswa tentang model pembelajaran cooperative tipe snowball throwing

  b. Kegiatan Inti Guru menyampaikan materi yang akan di pelajari yaitu tentang macam-macam kegiatan ekonomi, guru menjelaskan materi tersebut di depan siswa, tetapi setelah guru melanjutkan menjelaskan materi dengan menggunakan media pembelajaran yaitu media gambar tentang macam-macam kegiatan ekonomi siswa mulai memperhatiakan penjelasan guru.

  Guru bertanya kepada siswa tentang macam-macam kegiatan ekonomi yang ada di lingkungan sekitar, lalu siswa pun menjawab ada kegiatan produksi, kegiatan konsumsi dan kegiatan distribusi, guru pun bertanya kembali siapa yang melakukan kegiatan tersebut, siswa pun menjawab manusia.

  Guru membagi siswa dalam 5 kelompok yang setiap kelompok terdiri dari 5 atau 4 anggota kelompok, setelah terbentuk dalam kelompok, guru memanggil masing- masing ketua kelompok untuk medengarkan penjelasan dari guru tentang materi macam-macam kegiatan ekonomi, setelah ketua kelompok mendapatkan penjelasan tentang materi dari guru masing-masing ketua kelompok tersebut kembali kelompoknya masing-masing untuk menjelaskan kepada setiap anggota kelompoknya. Setelah seluruh siswa selesai mendengarkan penjelasan dari ketua kelompok, maka guru memberikan selembar kertas yaitu lembar kertas kerja kepada setiap individu.

  Setiap siswa di minta untuk membuat 1 pertanyaan di lembar kertas kerja yang sesuai dengan materi yang di berikan oleh guru. Selesai membuat soal siswa membentuk lembar soal tersebut seperti bola, lalu guru memberikan petanda untuk memulai melempar bola soal kepada siswa lain atau bertukar lembar soal dengan batas waktu yang di tentukan oleh guru. Setelah semua siswa melempar bola atau melakukan snowball throwing setiap siswa menjawab soal yang ia dapatkan dari temannya secara bergantian.

  Pada pertemuan ini siswa sudah mulai paham mengikuti pembelajaran dengan model cooperative tipe snowball throwing karena model ini masih asing bagi siswa dan pertama kali di terapkan, dan guru kurang menginformasikan model pembalajaran yang akan di gunakan sehingga pembelajaran yang akan di capai siswa masih mengalami kesulitan.

  c. Kegiatan Akhir Setelah di lakukan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing, maka di akhir pertemuan siswa kelas

  IV SD Negeri 1 Adiarsa bersama guru menyimpulkan materi yang di ajarkan. Guru memberikan motivasi terhadap siswa agar selalu belajar dengan rajin dan meluruskan kesalahpahaman memberikan penguatan dan penyimpulan dari evaluasi siswa.

c. Pengamatan (Observasi)

  Pengamatan di lakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan dan di lakukan dengan menggunakan lembar observasi yang telah di persiapkan. Observasi yang di lakukan adalah pengamatan terhadap kegiatan aktivitas guru dengan mengisi lembar observasi aktivitas guru dan pengamatan terhadap kegiatan aktivitas siswa dengan mengisi lembar observasi aktivitas siswa. Pengamatan di lakukan oleh peneliti juga dibantu oleh observer. Peneliti bertugas mengamati aktivitas guru di dalam proses pembelajaran, sedangkan observer mengamati aktivitas siswa di dalam mengikuti pelajaran saat proses pembelajaran berlangsung. Pada siklus I ini yang menjadi pelaksana tindakan adalah guru kelas IV yaitu Ibu Titi Setiati, S.Pd. SD, sedangkan untuk observer aktivitas guru adalah Ranum Enggarsari dan untuk observer aktivitas siswa adalah rekan saya Evi Susanti selaku observer. Indikator/Aspek yang diamati pada siklus I diantaranya pengamatan terhadap aktivitas guru saat mengajarkan materi Mengenal aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam dan potensi lain di daerahnya dan pengamatan aktivitas siswa. Hasil rasa ingin tahu dan prestasi belajar yang di peroleh dari observasi pada sikus I, sebagai berikut:

1. Hasil Rasa Ingin Tahu Siswa

  Hasil skala sikap rasa ingin tahu siklus 1 yang terdiri dari 2 pertemuan dapat di lihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.1 Skala Sikap Rasa Ingin Tahu Siswa Siklus I

  NO Indikator No.item Jumlah

  1. Memunculkan keingintahuan 1 , 2,10 230 terhaadap materi yang akan dipelajari

  2. Memunculkan keingintahuan dan 3,5 130 katertarikan menggunakan media yang disediakan

  3. Merespon dengan baik atas 4, 7,6,9 240 stimulus yang diberikan

  4. Memanfaatkan sarana dan 8, 11,12 239 prasarana yang ada untuk mencari informasi yang belum diketahui

  Jumlah 839

  Presentase 55,93%

  Kriteria Sedang

  Pada tabel 4.1 tentang skala sikap rasa ingin tahu diatas terlihat bahwa presentase skala sikap rasa ingin tahu belajar siswa mencapai 55,93% masuk dalam kriteria sedang. Dengan 1 indikator yang memiliki kriteria tinggi yakni dengan rata-rata nilai 92 dan 61,3. Hal ini di karenakan guru masih kurang mampu membangkitkan semangat siswa dalam mengikuti pembelajaran, sehingga siswa rasa ingin tahu belajarnya masih kurang. Hal ini menjadi acuan guru untuk memperbaiki lagi pembelajaran pada siklus II.

2. Hasil Belajar Siswa

  Pencapaian Prestasi belajar siswa pada siklus I pada siswa kelas IV SD Negeri 1 Adiarsa di lihat dari ketuntasan belajar siswa pada siklus I, di dapatkan hasil sebagai berikut (lihat tabel 4.2.):

Tabel 4.2. Ketuntasan belajar siswa No. Prestasi Pra Siklus I Siklus I

  1. Tuntas

  12

  17

  2. Belum Tuntas

  13

  8

  3. Jumlah siswa

  25

  25

  4. Nilai tertinggi

  70

  85

  5. Nilai terendah

  40

  50

  6. Ketuntasan belajar 48% 68%

3. Pengamatan Aktivitas Guru dalam Pembelajaran

  Aktivitas Guru yang di amati pada siklus I pertemuan I dan pertemuan II mencakup beberapa aspek, untuk hasil dari pertemuan I ke pertemuan II mengalami peningkatan seperti yang terlihat pada tabel 4.3 di bawah ini yaitu:

  

Table.4.3.Hasil observasi aktivitas guru siklus I

  No Aspek yang diamati Skor kriteria Rata – rata

  1

  2 A. Pendahuluan

  1. Guru mengkondisikan kelas

  3 4 3,5 Baik dan siswa

  2 Guru mengadakan apersepsi

  3

  3

  3 Baik

  3 Guru menyampaikan tujuan

  3

  3

  3 Baik pembelajaran B. Kegiatan Inti

  4 Guru menyampaikan materi

  3 4 3,5 Baik pembelajaran tentang kegiatan ekonomi dalam memanfattkan sumber daya alam

  5 Guru membentuk kelompok

  3

  3

  3 Baik dan memberikan penjelasan kepada ketua kelompok

  6 Ketua kelompok

  2 3 2,5 Cukup memberikan penjelasan kepada anggota kelompoknya

  7 Guru memberikan lembar

  2 3 2,5 Cukup kerja dan siswa membuat satu pertanyaan yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan

  8 Siswa saling melempar kertas (snowball throwing) dengan temannya

  Jumlah skor

  52 Presentase 57,69% 71,15% 63,46 % Cukup baik Guru kurang menginformasikan model pembelajaran snowball trhowing, hal ini menjadikan siswa kelihatan kebingungan dengan model pembelajaran yang baru mereka terima. Pertemuan pertama guru kurang baik dalam mengkondisikan siswa dalam kelompok belajar tetapi setelah pertemuan kedua mengalami perubahan baik, siswa dalam kelompok belajar dengan cara memberiakn tugas untuk membaca materi dari buku sumber.

  52

  52

  33 Jumlah skor maximal

  36

  30

  13 Guru menutup pembelajaran 2 3 2,5 Cukup

  2

  12 Guru menyimpulkan pembelajaran 2 3 2,5 Cukup

  C. Penutup

  10 Siswa mengerjakan soal evaluasi 3 3 2,5 Cukup

  2 3 2,5 Cukup

  9 Siswa menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas dari temannya

  2 Cukup

  2

  Guru dalam membimbing siswa dalam pembuatan soal perlu ditingkatkan lagi karena masih ada beberapa siswa yang belum tepat dalam pembuatan soal karena tidak sesuai dengan materi yang diberikan, dan dalam menyimpulkan pembelajaran guru kurang karena guru tidak melibatkan siswa sehingga dominasi guru masih sangat besar.

  

4). Pengamatan Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran

  Observasi keaktifan siswa di gunakan untuk mengetahui bagaimana tingkat keaktifan siswa di dalam proses pembelajaran. Jika siswanya aktif, guru dalam pembelajaran dapat meningkatkan prestasi belajar mereka, tetapi jika siswanya kurang aktif maka guru perlu memberikan inovasi-inovasi dalam pembelajran. Observasi keaktifan siswa melalui pembelajaran snowball throwing pada siklus I sebanyak dua kali pertemuan diperoleh hasil pada tabel 4.4 sebagai berikut:

Tabel 4.4 hasil observasi aktivitas siswa siklus I No Aspek yang diamati Pertemuan

  1

  2

  1 Siswa mendengarkan penjelasan

  68

  70 guru

  2 Siswa duduk sesuai dengan

  72

  72 kelompok

  3 Siswa memperhatikan penjelasan

  70

  70 ketua kelompok

  4 Siswa membuat soal secara individu

  69

  69

  5 Siswa melempar bola soal dengan

  63

  68 benar

  6 Siswa menjawab pertanyaaan

  64

  70

  7 Siswa terlibat dalam diskusi

  66

  72

  8 Siswa membuat rangkuman materi

  76

  76

  9 Siswa berani bertanya

  70

  70

  10 Siswa semangat mengikuti

  64

  70 pembelajaran

  Jumlah skor 682 707 Presentase 68,2% 70,7% Rata-rata 69,45%

  Observasi keaktifan siswa pada siklus I pertemuan kesatu dari sepuluh aspek yang di amati memperoleh jumlah dengan persentasenya mencapai 69,45%, keaktifan siswa dalam proses pembelajaran pada pertemuan kesatu di katakan cukup baik. Dari data tersebut dapat dilihat bahwa pada siklus I di katakan hasil aktivitas siswa pada siklus I adalah cukup baik. Dalam proses pembelajaran siklus I masih ada beberapa permasalahan mendasar yang harus di perbaiki untuk mendapatkan hasil yang lebih baik lagi pada siklus selanjutnya. Adapun masalah yang di peroleh dari pengamatan aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung pada siklus I adalah: a) Siswa kurang aktif bertanya kepada guru

  b) Siswa belum tepat dalam pembuatan soal

  c) Kurang bisa membuat kesimpulan isi materi pelajaran yang diterimanya d) Siswa masih takut untuk menyampaikan pendapatnya.

d. Refleksi

  Cerita hasil observasi dari hasil tes pada siklus I peneliti masih menemukan beberapa masalah: a) Masih banyak siswa yang merasa bingung dalam pembuatan soal, hal ini di tunjukkan dengan banyak siswa yang membuat pertanyaan tidak sesuai dengan matri yang diinginkan.

  b) Keterlibatan siswa dalam diskusi masih kurang karena masih saja yang bermain sendiri dan berbicara dengan teman lainnya.

  c) Hasil tes prestasi belajar siswa belum mencapai target ketuntasan klasikal yaitu 68% siswa mengalami ketuntasan klasikal.

  2. Hasil Penelitian Siklus II

  1. Hasil Penelitian siklus II Siklus II di laksanakan dua kali pertemuan dengan alokasi waktu 2x35 menit setiap pertemuannya. Pertemuan pertama pada siklus satu di laksanakan pada hari rabu 28 November 2012 pada jam pelajaran ke 4 dan ke 5. Pertemuan ke dua di laksanakan pada hari jumat 30 November 2012 pada jam yang sama.

a. Perencanaan (Planing)

  Hasil Kegiatan perencanaan siklus II meliputi kegiatan:

  1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Peneliti bersama guru kelas sebagai pelaksana tindakan mempersiapkan perencanaan yang sudah dibuat dan di diskusikan terlebih dahulu. Seperti menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan model pembelajaran snowball trhowing untuk dua kali pertemuan.

  2. Instrumen penelitian yang terdiri dari lembar kerja siswa untuk masing-masing kelompok untuk pertemuan 1 dan pertemuan 2, kisi-kisi soal evaluasi dan menyusun soal evaluasi akhir siklus beserta kunci jawaban untuk soal evaluasi akhir siklus.

  3. Menyiapkan alat pengumpul data seperti lembar observasi guru, lembar observasi siswa, kisi-kisi angket rasa ingin tahu.

  4. Membuat media pembelajaran , media yang di persiapkan berupa gambar-gambar mengenai contoh jenis-jenis kebutuhan.

  5. Menyusun dan menyiapkan lembar kerja untuk pembuatan soal, lemabar kerja ini di gunakan siswa untuk menulis soal sesuai dengan materi yang di jelaskan oleh guru maupun ketua kelompok.

  Siklus II di laksanakan dua kali pertemuan dengan alokasi waktu 2x35 menit setiap pertemuanya. Pertemuan pertama pada siklus II di laksanakan pada hari rabu 28 November 2012, pertemuan ke dua di laksanakan pada jumat 30 November 2012.

  1) Siklus II Pertemuan ke I

  a. Kegiatan Awal pada kegiatan awal pembelajaran guru melaksanakan persiapan pembelajaran dengan member apersepsi dan motivasi pada peserta didik yang berkaitan dengan kegiatan ekonomi penduduk. Guru memberikan informasi tujuan pembelajaran yang ingin di capai kepada peserta didik. Setelah guru memberikan informasi tentang tujuan pembelajaran selanjutnya guru menginformasikan siswa tentang model pembelajaran cooperative tipe snowball throwing

  b. Kegiatan Inti Guru menyampaikan materi tentang macam-macam dari sumber daya alam dan manfaat dari sumber daya alam dalam kegiataan ekonomi, guru menjelaskan materi tersebut di depan siswa, tetapi setelah guru melanjutkan menjelaskan materi dengan menggunakan media pembelajaran yaitu media gambar siswa mulai memperhatiakan penjelasan guru. Sebelum siswa membuat kelompok guru melakukan tanya jawab dengan siswa tentang macam-macam sumber daya alam, siswa pun menjawab air, tanah. Lalu guru pun bertanya air merupakan sumber daya alam biotik atau abiotik, siswa pun menjawab abiotik, guru bertanya kembali mengapa abiotik siswa menjawab karena air merupakan benda mati.

  Siswa dibagi menjadi 5 kelompok yang setiap kelompok terdiri dari 5 anggota kelompok, setelah terbentuk dalam kelompok, guru memanggil masing-masing ketua kelompok untuk mendengarkan penjelasan tentang macam-macam kegiatan ekonomi dari guru, setelah ketua kelompok medengarkan penjelasan dari guru masing-masing ketua kelompok tersebut kembali kelompoknya masing-masing untuk menjelaskan kepada setiap anggota kelompoknya. Setelah seluruh siswa selesai mendengarkan penjelasan dari ketua kelompok, maka guru memberikan selembar kertas yaitu lembar kertas kerja kepada setiap individu untuk membuat sebuah pertanyaan yang menyangkut dengan materi tersebut.

  Selesai membuat soal siswa membentuk lembar kertas kerja tersebut seperti bola, lalu guru memberikan aba-aba untuk memulai melempar bola soal kepada siswa lain atau bertukar lembar soal dengan batas waktu yang ditentukan oleh guru.

  Pada pertemuan ini siswa sudah mulai terbiasa mengikuti pembelajaran dengan model cooperative tipe snowball throwing karena siswa sudah terbiasa melakukan pembelajaran ini, dan guru sudah benar dalam menginformasikan model pembelajaran yang akan di gunakan sehingga pembelajaran yang akan di capai siswa tidak mengalami kesulitan seperti yang di alami siswa pada pertemuan sebelumnya.

  c. Kegiatan Akhir Setelah di lakukan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing, maka diakhir pertemuan siswa kelas IV SD Negeri 1 Adiarsa bersama guru menyimpulkan materi yang di ajarkan. Guru memberikan motivasi terhadap siswa agar selalu belajar dengan rajin dan meluruskan kesalahpahaman memberikan penguatan dan penyimpulan dari evaluasi siswa. 2). Hasil siklus II pertemuan II

  a. Kegiatan Awal Pada kegiatan awal pembelajaran guru melaksanakan persiapan pembelajaran dengan member apersepsi dan motivasi pada peserta didik yang berkaitan dengan kegiatan ekonomi penduduk. Guru memberikan informasi tujuan pembelajaran yang ingin di capai kepada peserta didik. Setelah guru memberikan informasi tentang tujuan pembelajaran selanjutnya guru menginformasikan siswa tentang model pembelajaran cooperative tipe snowball throwing b. Kegiatan Inti

  Guru menyampaikan materi yang akan di pelajari yaitu tentang macam-macam mata pencaharian masyarakat di daerah dataran rendah, tinggi, di kota dan di pantai, guru menjelaskan materi tersebut dengan menggunakan media pembelajaran yaitu media gambar macam-macam mata pencaharian didaerah yang berbeda. Siswa mulai memperhatikan penjelasan guru tentang materi tersebut. Sebelum memulai dengan kelompok seperti biasa guru bertanya kepada siswa tentang mata pencaharian di daerah perkotaan, siswa pun menjawab guru, dokter, pedagang.

  Siswa di bagi menjadi 5 kelompok yang setiap kelompok terdiri dari 5 anggota kelompok, setelah terbentuk dalam kelompok, guru memanggil masing-masing ketua kelompok untuk mendengarkan penjelasan dari guru, setelah ketua kelompok mendengarkan penjelasan dari guru masing-masing ketua kelompok tersebut kembali kelompoknya masing-masing untuk menjelaskan kepada setiap anggota kelompoknya.

  Setelah seluruh siswa selesai mendengarkan penjelasan dari ketua kelompok, maka guru memberikan selembar kertas yaitu lembar kerja kerja kepada setiap individu.

  Setiap individu membuat sebuah pertanyaan dilembar kertas kerja tersebut yang di berikan oleh guru. Selesai membuat soal siswa membentuk lembar soal tersebut seperti bola, lalu guru memberikan petanda untuk memulai melempar bola soal kepada siswa lain atau bertukar lembar soal dengan batas waktu yang ditentukan oleh guru.

  Pada pertemuan ini siswa tidak mengalami kesulitan mengikuti pembelajaran dengan model cooperative tipe snowball throwing karena siswa sudah terbiasa melakukan pembelajaran ini, dan guru sudah benar dalam menginformasikan model pembelajaran yang akan di gunakan sehingga pembelajaran yang akan di capai siswa tidak mengalami kesulitan.

  c. Kegiatan Akhir

  Setelah di lakukan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing, maka di akhir pertemuan siswa kelas IV SD Negeri 1 Adiarsa bersama guru menyimpulkan materi yang di ajarkan. Guru memberikan motivasi terhadap siswa agar selalu belajar dengan rajin dan meluruskan kesalahpahaman memberikan penguatan dan penyimpulan dari evaluasi siswa.

c. Pengamatan (Observasi)

  Pengamatan di lakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan dan di lakukan dengan menggunakan lembar observasi yang telah di persiapkan. Observasi yang dilakukan adalah pengamatan terhadap kegiatan aktivitas guru dengan mengisi lembar observasi aktivitas guru dan pengamatan terhadap kegiatan aktivitas siswa dengan mengisi lembar observasi aktivitas siswa.

  Pengamatan di lakukan oleh peneliti juga di bantu oleh observer. Peneliti bertugas mengamati aktivitas guru di dalam proses pembelajaran, sedangkan observer mengamati aktivitas siswa di dalam mengikuti pelajaran saat proses pembelajaran berlangsung. Pada siklus I ini yang menjadi pelaksana tindakan adalah guru kelas IV yaitu Ibu Titi Setiati, S.Pd. SD, sedangkan untuk observer aktivitas guru adalah Ranum Enggarsari dan untuk observer aktivitas siswa adalah rekan saya Evi Susanti selaku observer.

  Indikator/Aspek yang di amati pada siklus I di antaranya pengamatan terhadap aktivitas guru saat mengajarkan materi Mengenal aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam dan potensi lain di daerahnya dan pengamatan aktivitas siswa.

  Hasil rasa ingin tahu dan prestasi belajar yang di peroleh dari observasi pada sikus II, sebagai berikut:

1. Hasil Rasa Ingin Tahu Siswa

  Hasil skala sikap rasa ingin tahu siklus 1I yang terdiri dari 2 pertemuan dapat di lihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.5 Skala Sikap Rasa Ingin Tahu Siswa Siklus II

  NO Indikator No.item Jumlah

  1 Memunculkan keingintahuan terhaadap 1 , 2,10 565 materi yang akan dipelajari

  2. Memunculkan keingintahuan dan 3,5 337 katertarikan menggunakan media yang disediakan

  3. Merespon dengan baik atas stimulus yang 4, 7,6,9 682 diberikan

  4. Memanfaatkan sarana dan prasarana yang 8, 11,12 434 ada untuk mencari informasi yang belum diketahui

  Jumlah 955

  Presentase 65,4%

  Kriteria Tinggi

  Pada tabel 4.5 di atas tentang skala sikap rasa ingin tahu belajar siswa pada mata pelajaran IPS materi kegitan ekonomi dalam memanfatkaan sumber daya alam kelas IV SD N 1 Adiarsa terlihat bahwa presentase yang di peroleh yakni sebesar 65,4% dengan kriteria tinggi. Dari empat indikator yang ada, 3 di antaranya memperoleh nilai dengan kriteria tinggi, hal ini di karenakan guru sudah bisa menggali rasa ingin tahu belajar siswa sehingga siswa merasa senang dalam mengikuti pembelajaran sehingga rasa ingin tahu menjadi meningkat pada siklus II ini.

2. Hasil Belajar Siswa

  Pencapaian Prestasi belajar siswa pada siklus II pada siswa kelas IV SD Negeri 1 Adiarsa di lihat dari ketuntasan belajar siswa pada siklus II, di dapatkan hasil sebagai berikut (lihat tabel 4.6.):

Tabel 4.6. Ketuntasan belajar siswa No. Prestasi Siklus I Siklus II

  1. Tuntas

  17

  22

  2. Belum Tuntas

  8

  3

  3. Jumlah siswa

  25

  25

  4. Nilai tertinggi

  85

  90

  5. Nilai terendah

  50

  50

  6. Ketuntasan belajar 68% 88% Siklus I jumlah siswa yang tuntas belajar hanya 17 siswa dari 25 siswa yang ada, dengan nilai tertinggi 85 dan nilai terendah 50, persentase ketuntasan belajarnya pada siklus I adalah 68%. Pada Siklus II, siswa yang tuntas belajar sebanyak 22 anak, yang belum tuntas sebanyak 3 anak diperoleh dari 25 siswa.

  Ketuntasan belajar IPS siswa kelas IV adalah 88%, dengan nilai tertinggi adalah 95 sedangkan nilai yang terendah 65 dan nilai rata-ratanya adalah 71,4.

  Sesuai dengan hasil tes evaluasi pada siklus II tersebut tes prestasi belajar siswa sudah memenuhi indikator pencapaian, sehingga setelah melihat hasil penilaian yang baik dan pengamatan terhadap kegiatan guru dan siswa secara keseluruhan, peneliti menyimpulkan bahwa penelitian di hentikan sampai pada siklus II, karena hasil belajar sudah memenuhi target penelitian yaitu mengalami peningkatan. Peneliti berharap dan akan berupaya untuk terus meningkatkan serta menggunakan cara-cara yang sudah peneliti tempuh untuk materi lainnya, tentunya di sesuaikan dengan materi yang akan di ajarkan.

3) Pengamatan Aktivitas Guru dalam Pembelajaran

  Aktivitas Guru yang di amati pada siklus I pertemuan I dan pertemuan II mencakup beberapa aspek, untuk hasil dari pertemuan I ke pertemuan II mengalami peningkatan seperti yang terlihat pada tabel 4.8 di bawah ini yaitu:

Tabel 4.7. Hasil observasi aktivitas guru siklus II

  No Aspek yang diamati Skor Rata - Kriteri rata a

  1

  2 A. Pendahuluan

  1. Guru mengkondisikan kelas

  4

  4

  4 Sangat dan siswa Baik

  2 Guru mengadakan apersepsi

  4

  4

  4 Sangat Baik

  3 Guru menyampaikan tujuan

  4

  4

  4 Sangat pembelajaran Baik

  B. Kegiatan Inti

  4 Guru menyampaikan materi

  4

  4

  4 Sangat pembelajaran tentang Baik kegiatan ekonomi dalam memanfattkan sumber daya alam

  5 Guru membentuk kelompok

  4

  4

  4 Sangat dan memberikan penjelasan Baik kepada ketua kelompok

  6 Ketua kelompok

  3 4 3,5 Baik memberikan penjelasan kepada anggota kelompoknya

  7 Guru memberikan lembar

  4

  4

  4 Sangat kerja dan siswa membuat Baik satu pertanyaan yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan

  8 Siswa saling melempar kertas (snowball throwing) dengan temannya

  4

  4). Pengamatan Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran

  Dari data tersebut dapat di lihat bahwa pada siklus I pertemuan kesatu menuju ke pertemuan kedua memperoleh kenaikan 25% aktivitas guru dalam proses pembelajaran dengan rata-rata 88,46% sehingga pengelolaan pembelajaran dapat dikatakan sangat baik.

  Observasi aktivitas guru pada siklus II pertemuan kesatu memperoleh jumlah skor 45 dengan skor maksimumnya adalah 52, persentasenya mencapai 86,53%, sehingga dapat di katakan keaktifan guru dalam proses pembelajaran pada pertemuan kesatu di katakan sangat baik. Pada pembelajaran selanjutnya yaitu pada pertemuan kedua memperoleh jumlah skor 47 dengan skor maksimum 52, persentasenya mencapai 90,38%, sehingga kriteria aktivitas guru pada pertemuan kedua di katakan sangat baik.

  52 Presentase 86, 53% 90,38% 88,46% Sangat Baik

  52

  52

  46 Jumlah skor maximal

  47

  45

  4 Baik Jumlah skor

  4

  13 Guru menutup pembelajaran

  3

  4 Sangat Baik

  4

  4

  12 Guru menyimpulkan pembelajaran

  C. Penutup

  10 Siswa mengerjakan soal evaluasi 3 4 3,5 Baik

  4 Sangat Baik

  4

  4

  9 Siswa menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas dari temannya

  3 Baik

  3

  Observasi keaktifan siswa di gunakan untuk mengetahui bagaimana tingkat keaktifan siswa di dalam proses pembelajaran. Jika siswanya aktif, guru dalam pembelajaran dapat meningkatkan prestasi belajar mereka, tetapi jika siswanya kurang aktif maka guru perlu memberikan inovasi-inovasi dalam pembelajran. Observasi keaktifan siswa melalui pembelajaran snowball throwing pada siklus I sebanyak dua kali pertemuan di peroleh hasil pada tabel 4.4 sebagai berikut

Tabel 4.8 hasil observasi aktivitas siswa siklus II No Aspek yang diamati Pertemuan

  85

  80

  7 Siswa terlibat dalam diskusi

  78

  82

  8 Siswa membuat rangkuman materi

  79

  9 Siswa berani bertanya

  6 Siswa menjawab pertanyaaan

  79

  83

  10 Siswa semangat mengikuti pembelajaran

  78

  84 Jumlah skor 766 811

  Presentase 76,6% 81,1% Rata-rata 78,85% Kriteria

  76

  81

  1

  80

  2

  1 Siswa mendengarkan penjelasan guru

  75

  79

  2 Siswa duduk sesuai dengan kelompok

  77

  3 Siswa memperhatikan penjelasan ketua kelompok

  75

  75

  78

  4 Siswa membuat soal secara individu

  74

  79

  5 Siswa melempar bola soal dengan benar

  Baik Observasi keaktifan siswa pada siklus II pertemuan kesatu memperoleh jumlah skor 766, dengan persentasenya mencapai 77,6%, sehingga dapat di katakan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran pada pertemuan kesatu dikatakan Baik. Pada pembelajaran selanjutnya yaitu pada pertemuan kedua memperoleh jumlah skor 811, persentasenya mencapai 81,1% sehingga keaktifan siswa pada pertemuan kedua di katakan sangat baik.

  Dari data tersebut dapat di lihat bahwa pada siklus II pertemuan kesatu menuju ke pertemuan kedua memperoleh kenaikan 45% keaktifan siswa dalam proses pembelajaran, dengan perolehan rata-rata 78,8%, sehingga secara garis besar hasil pengamatan aktivitas siswa pada siklus II di katakan baik. Hal ini terlihat dari aktivitas siswa saat mengikuti pembelajaran melalui snowball

  trhowing. Siswa aktif mengikuti pelajaran, mereka sudah duduk berdasarkan

  kelompok yang telah di tentukan dengan tertib. Saat berdiskusi dengan kelompoknya mereka terlihat kompak dan semangat, ada yang mencatat hasil kelompoknya dan mereka mengerjakan LKS dengan sangat antusias. Meningkatnya aktivitas siswa dengan baik ini tidak lepas dari peran guru dalam pembelajaran yang selalu memberikan dorongan dan motivasi kepada siswa, sehingga siswa berani untuk mengungkapkan ide dan gagasannya. Kemampuan guru dalam membuat suasana pembelajaran yang nyaman dan menyenangkan melalui snowball trhowing.

  Berkat perubahan-perubahan yang telah di lakukan akhirnya mendapat hasil yang memuaskan. Pada siklus II ini siswa terlihat semakin aktif dalam mengikuti pelajaran. Suasana pembelajaran semakin nyaman dan menyenangkan sehingga kondusif dan rasa tanggung jawab siswa terhadap tugas-tugasnya semakin meningkat. Pengamatan guru dalam melakukan proses mengajar juga sudah semakin baik. Kesan umum pengamatan terhadap pembelajaran pada siklus II ini sudah baik. Peningkatan aktivitas guru dan siswa pada siklus II menunjukkan adanya pengaruh belajar yang lebih baik pada penggunaan pembelajaran snowball throwing.

d. Refleksi

  Cerita hasil observasi dari hasil tes pada siklus II peneliti masih menemukan beberapa masalah: 1) Dari hasil observasi terhadap aktivitas guru dalam pembelajaran di peroleh persentase sebesar 88,48%, hal ini menunjukkan bahwa guru sudah melaksanakan pembelajaran dengan sangat baik.

  2) Dari hasil observasi terhadap aktivitas siswa di peroleh nilai persentase sebesar 78,8% hal ini menunjukan bahwa aktivitas siswa dalam proses pembelajaran sudah baik. Dalam pembelajaran pastinya selalu ada kekurangan dari sisi guru maupun dari siswa, maka perlu adanya refleksi, sebagai berikut: 1) Seorang guru harus menguasai materi yang akan di ajarkan.

  2) Guru harus membiasakan untuk melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan.

  3) Guru harus terbiasa mengarahkan siswa saat berdiskusi dengan kelompoknya agar siswa tidak merasa kebingungan.

  4) Guru sebaiknya melibatkan siswa dalam menarik kesimpulan disetiap akhir pelajaran.

  5) Siswa harus aktif bertanya kepada guru tentang materi ataupun tugas yang belum dimengerti, supaya bisa di jelaskan lagi oleh guru. 6) Siswa harus lebih cekatan lagi dalam menjawab pertanyaan yang guru berikan.

  7) Siswa harus berani untuk menyampaikan pendapat mereka kepada teman maupun kepada guru kelas.

  8) Guru harus bisa membuat inovasi-inovasi dalam pembelajaran, supaya siswa tidak merasa bosan.

B. Pembahasan

  Setelah di adakan penelitian yang terdiri dari 2 siklus dan di tempuh dalam 4 kali pertemuan dengan alokasi waktu 8 jam pelajaran di peroleh hasil sebagai berikut:

  1. Peningkatan Rasa Ingin Tahu Siswa Pencapaian rasa ingin tahu belajar siswa di tunjukan melalui skala sikap yang di bagikan kepada seluruh siswa pada setiap akhir siklus I dan siklus II. Pencapaian rasa ingin tahu belajar siswa juga dapat di tunjukan melalui lembar observasi siswa saat proses pembelajaran siswa SDN 1 Adiarsa lebih mempunyai rasa ingin tahu dalam mengerjakan tugas dan mengikuti pembelajaran terutama saat melakukan pembelajaran snowball

  

throwing . Perolehan hasil rasa ingin tahu belajar siswa pada siklus I dan II

  dapat di lihat pada tabel dan grafik berikut ini:

Tabel 4.9 Pencapaian Rasa Ingin Tahu Belajar Siswa Siklus I dan II

  Kriteria No Siklus Presentase

  1 I 55,93% Rasa ingin tahu sedang

  2 II 65,4% Rasa ingin tahu tinggi

  70.00% 65.40% 65.00% 60.00%

  55.93% 55.00% 50.00% sedang tinggi

siklus I siklus II

Gambar 4.1 Histogram Rasa Ingin Tahu Belajar Siswa Siklus I dan II

  Berdasarkan tabel 4.1 dan histogram di atas dapat di lihat adanya peningkatan tiap siklus. Hal itu dapat di lihat dari persentase yang mengalami peningkatan dari siklus I yakni sebesar 55,93% meningkat pada siklus II menjadi 65,40%. Peningkatan ini dapat di lihat dari tiap indikator yang mengalami peningkatan pada setiap siklusnya. Hal ini menyatakan bahwa siswa mempunyai rasa ingin tahu belajar IPS yang tinggi pada pokok bahasan kegiatan ekonomi dalam memanfaatkan sumber daya alam menggunakan model Snowball Throwing.

  2. Peningkatan Prestasi Belajar Peningkatan prestasi belajar siswa kelas IV SD Negeri 1 Adiarsa yang di lakukan dalam dua siklus, hasilnya pada tabel 4.10 sebagai berikut:

Tabel 4.10. Hasil Prestasi belajar Keseluruhan No. Prestasi Pra siklus Siklus I Siklus II

  1 Tuntas

  12

  17

  22

  2 Tidak tuntas

  13

  8

  3

  3 Jumlah siswa

  25

  25

  25

  4 Persentase (%) 48% 68% 88% Berdasarkan Tabel 4.10 tersebut di atas maka di peroleh keterangan sebagai berikut:

  1). Pada studi awal, siswa yang tuntas belajar sebanyak 12 anak, sedangkan yang belum tuntas sebanyak 13 anak diperoleh dari 25 siswa. Mencapai ketuntasan belajar 48%, nilai yang tertinggi adalah 70 sedangkan nilai yang terendah 40 dan nilai rata-ratanya adalah 61,6. 2) Pada Siklus I, siswa yang tuntas belajar sebanyak 17 anak sedangkan yang belum tuntas sebanyak 8 anak diperoleh dari 25 siswa. Mencapai ketuntasan belajar 68%, nilai yang tertinggi adalah 85 sedangkan nilai yang terendah 50 dan nilai rata-ratanya adalah 66,6. 3) Pada Siklus II, siswa yang tuntas belajar sebanyak 22 anak, yang belum tuntas sebnyak 3anak diperoleh dari 25 siswa. Mencapai ketuntasan belajar 88%, nilai yang tertinggi adalah 95, sedangkan nilai yang terendah 50 dan nilai rata-ratanya adalah 71,4.

  Hasil penelitian tentang tercapainya ketuntasan belajar siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), pada Kompetensi Dasar Mendeskripsikan kegiatan ekonomi dalam memanfaatkan sumber daya alam dapat di lihat pada gambar 4.10 berikut:

  No. Siklus Persentase Kriteria

  1 I

  68 Baik

  2 II

  88 Sangat Baik

  88% 80% 100% 68%

  56% 50% 0% SIKLUS I SIKLUS II

  

PERTEMUAN 1 PERTEMUAN 2

Gambar 4.2 Histogram hasil ketuntasan belajar siswa

  Berdasarkan Tabel 4.10 dapat di ketahui gambaran pertumbuhan prestasi belajar siswa selama proses belajar mengajar melalui pembelajaran snowball throwing hasil tersebut menunjukan bahwa pada siklus I persentase ketuntasan belajar siswa terhadap materi pelajaran sebanyak 68%, termasuk dalam kategori cukup baik. Walaupun termasuk dalam kategori cukup baik, akan tetapi peningkatan tersebut masih sangat kecil.

  Peningkatan prestasi belajar siswa pada siklus I yang relatif kecil ini di sebabkan karena melalui pembelajaran snowball

  throwing ini merupakan pembelajaran yang baru sehingga siswa

  belum pernah mempunyai pengalaman melakukan kegiatan yang ada dalam pembelajaran ini, maka mereka merasa kesulitan dan bingung dalam melakukan kegiatan tersebut.

  Berdasarkan hal tersebut, maka diadakan perbaikan- perbaikan dalam pelaksanaan pembelajaran pada siklus II. Rata- rata persentase ketuntasan belajar siswa terhadap materi pelajaran pada siklus II mengalami peningkatan 20% bila dibandingkan dengan siklus I, yaitu sebesar 88% dan termasuk dalam kriteria sangat baik. Hal ini menunjukkan telah terjadi perubahan pada siswa ke arah yang lebih baik, karena siswa telah mengalami suatu proses belajar yang baik sehingga prestasi belajar mereka menjadi meningkat.

  Adanya peningkatan persentase ketuntasan belajar siswa terhadap materi pelajaran menunjukkan bahwa dengan menerapkan pembelajaran snowball throwing dalam pembelajaran IPS dapat meningkatkan prestasi belajar siswa, Sehingga menunjukan bahwa materi pelajaran tersebut sudah dapat mencapai indikator keberhasilan.

  Pada pembelajaran IPS dengan menggunakan pembelajaran

  snowball throwing pada siklus I dan siklus II terdapat kelebihan

  dan kelemahan. Kelebihan pembelajaran IPS menggunakan pembelajaran snowball throwing yaitu siswa menjadi lebih siap mengikuti pelajaran. Siswa dapat berinteraksi memecahkan masalah dan melatih untuk meningkatkan keterampilan berkomunikasi melalui diskusi kelompok serta mempresentasikan jawaban dari suatu pertanyaan. Selain itu, siswa juga memiliki usaha untuk mengetahui jawaban, semua siswa aktif. Sehingga keterampilan sosial dan kemampuan akademik siswa dapat meningkat.

  Kelemahan pembelajaran snowball throwing yaitu dalam proses pembelajaran tidak semua siswa percaya diri untuk mengeluarkan pendapatnya saat pembelajaran berlangsung, hal ini yang membuat proses pembelajaran menggunakan snowball

  throwing kurang efektif. Padahal snowball throwing sendiri

  merupakan cara belajar menyenangkan. Dalam proses pebelajarannya menekankan siswa untuk aktif sehingga dengan adanya keaktifan siswa, suasana pembelajaran akan menyenangkan. Siswa yang percaya diri tentunya akan merasa nyaman saat belajar, begitu sebaliknya. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang diperoleh maka indikator keberhasilan yang telah di ajukan dapat dijawab, yaitu: 1) Melalui pembelajaran snowball throwing rasa ingin tahu belajar IPS materi kegiatan ekonomi dalam memanfaatkan sumber daya alam pada siklus I di peroleh rata-rata 46,27% dan sudah mencapai kriteria motivasi belajar tinggi.

  Selanjutnya pada siklus II rata-rata yag diperoleh meningkat menjadi 50,6% dengan kriteria motivasi belajar tinggi indikator yang di ajukan adalah motivasi belajar mencapai pada kriteria motivasi sangat tinggi, sehingga indikator yang di ajukan terdapat pada siklus I dan meningkat pada siklus II. 2) Melalui pembelajaran snowball throwing prestasi belajar IPS materi kegiatan ekonomi dalam memanfaatkan sumber daya alam. Pada siklus I di peroleh ketuntasan belajar 68%, pada siklus II di peroleh ketuntasan belajar 88% indikator yang di ajukan adalah adanya peningkatan prestasi belajar IPS materi kegiataan ekonomi dalam memanfaatkan sumber daya alam sebesar 85% dari jumlah siswa kelas IV SD Negeri 1 Adiarsa dapat mencapai KKM adalah 65.

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 MARGODADI AMBARAWA KABUPATEN PRINGSEWU

0 2 19

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 MARGODADI AMBARAWA KABUPATEN PRINGSEWU

0 5 30

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF PADA SISWA KELAS IV SD N 2 JAGABAYA 1 BANDAR LAMPUNG

1 9 48

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING PADA SISWA KELAS IV SDN 3 PANJANG UTARA BANDAR LAMPUNG

1 13 46

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI MEDIA GAMBAR MATA PELAJARAN IPA MATERI SUMBER DAYA ALAM KELAS IV SD NEGERI 2 KEMILING PERMAI TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 11 55

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING KELAS IV SD NEGERI 2 NEGARARATU KEC. NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN T.P 2014/2015

0 3 57

PENINGKATAN SIKAP SOSIAL DAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR MELALUI MODEL SNOWBALL THROWING

9 53 155

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING PADA SISWA KELAS IV SDN 2 SUKABUMI KECAMATAN SUKABUMI KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 4 50

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING KELAS IV SEMESTER 2 SDN NGEMPLIK WETAN 1

0 0 20

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN IPA MATERI SUMBER DAYA ALAM MELALUI METODE SNOWBALL THROWING PADA SISWA KELAS IV MI NEGERI DOPLANG KECAMATAN BAWEN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 164