PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 MARGODADI AMBARAWA KABUPATEN PRINGSEWU
ABSTRAK
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD
PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 MARGODADI AMBARAWA KABUPATEN PRINGSEWU
Oleh SRI SURYATI
Upaya mata pelajaran IPS untuk membimbing siswa agar menjadi warga negara Indonesia yang baik dan warga dunia yang efektif merupakan tantangan yang berat karena dinamika masyarakat terus berkembang dan era globalisasi selalu mengalami perubahan di setiap saat. Maka mata pelajaran Pengetahuan Sosial perlu dirancang untuk membangun dan merefleksikan kemampuan siswa dalam kehidupan bermasyarakat yang selalu berkembang secara terus menerus.
Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan serta hasil evaluasi dalam pelaksanaan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di SD Negeri 3 Margodadi pada semester genap dalam pembelajaran 2011/2012 diperoleh data sebagai berikut : 1) kegiatan belajar masih banyak didominasi guru sehingga siswa masih kurang aktif dalam belajar, 2) metode ceramah tidak dapat digunakan, kerena siswa menjadi pendengar dan tidak dapat mengkaji seperangkat peristiwa, konsep-konsep dan tidak dapat menggeneralisasikan yang berkaitan dengan ilmu sosial, 3) dalam proses pembelajaran guru kurang dapat menciptakan rasa menyenangkan dan mudah membosankan, 3) Proses pembelajaran hanya menitikberatkan pengajaran kepada lembar kerja siswa (LKS).
Berdasarkan identifikasi masalah tersebut maka penulis merumuskan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah peningkatan aktivitas dan prestasi belajar melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas IV SD Negeri 3 Margodadi Ambarawa Kabupaten Pringsewu?” Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk peningkatan aktivitas dan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran IPS di kelas IV SD Negeri 3 Margodadi Ambarawa Kabupaten Pringsewu dengan menggunakan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.
Data penelitian yang diperoleh melalui observasi dan tes hasil belajar dengan menggunakan panduan observasi dan soal-soal tes yang dilaksanakan dalam du siklus, yaitu hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan siklus I sebesar 56% dan pada siklus II menjadi 66%, dan rata-rata prestasi belajar siswa mengalami peningkatan siklus I sebesar 76% dan pada siklus II menjadi 92%.
(2)
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN ... ii
ABSTRAK ... iii
LEMBAR PENGESAHAN ... iv
LEMBAR PERNYATAAN ... v
HALAMAN RIWAYAT HIDUP ... vi
MOTTO ... vii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... viii
KATA PENGANTAR ... ix
DAFTAR ISI ... xi
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah ... 1
B.
Identifikasi Masalah ... 3
C.
Perumusan Masalah ... 4
D.
Tujuan Penelitian ... 4
E.
Manfaat Penelitian ... 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A.
Pembelajaran Ilmu Pengetahuan ... 6
B.
Aktivitas Belajar ... 6
C.
Pendekatan ... 7
D.
Model Pembelajaran STAD ... 8
E.
Hipotesis Tindakan ... 10
BAB III METODE PENELITIAN
A.
Setting Penelitian ... 11
B.
Subjek Penelitian ... 11
C.
Ruang Lingkup ... 11
D.
Sumber Data Penelitian ... 12
E.
Teknik Pengumpulan Data ... 13
F.
Validasi Data ... 13
G.
Teknik Analisis Data ... 13
H.
Prosedur Penelitian... 14
I.
Indikator Keberhasilan ... 17
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil Penelitian... 18
(3)
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan ... 25
B.
Saran ... 25
DAFTAR PUSTAKA
(4)
DAFTAR LAMPIRAN
1.
Silabus Siklus 1 dan 2
2.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus 1
3.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus 2
4.
Surat Izin Penelitian Universitas Lampung
5.
Surat Izin Penelitian SD Negeri 3 Margodadi Kecamatan Ambarawa
6.
Surat Keterangan Pelaksanaan Penelitian
7.
Hasil Tes Formatif Siklus 1
8.
Hasil Tes Formatif Siklus 2
9.
Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus 2
10.
Hasil Observasi Terhadap Kinerja Guru Siklus 1
11.
Hasil Observasi Terhadap Kinerja Guru Siklus 2
12.
Photo Dokumentasi Siklus 1
(5)
MOTTO
Waktu tidak akan pernah terulang, oleh karena itu
manfaatkan
waktu sebaik-baiknya agar tidak menyesal di kemudian hari
Ketekunan dan kerja keras merupakan kunci sukses
keberhasilan.
Jangan ada kata menyerah sebelum anda mencoba
sekuat tenaga
(6)
PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama
: SRI SURYATI
NPM
: 1013119186
Program Studi
: S1 PGSD
Dengan ini, saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul
“Peningkatan
Aktivitas dan Prestasi Belajar IPS Melalui Penerapan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Stad Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 3 Margodadi
Ambarawa Kabupaten Pringsewu” adalah benar-benar karya saya sendiri.
Dalam menyusun skripsia ini saya tidaka melakukan penjiplakan atau pengutipan
dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku pada
masyarakat keilmuan.
Atas pernyataan ini saya bersedia menanggung akibat dan sanksi apabila di
kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan atau ada
pengakuan dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.
Pringsewu, Juli 2012
SRI SURYATI
NPM 1013119186
(7)
PERSEMBAHAN
Segala puji bagi Allah SWT penulis mempersembahkan skripsi ini, sebagai wujud
bakti ku kepada :
1.
Kedua orang tuaku yang selalu mendoakan demi keberhasilanku
2.
Suamiku tercinta, yang selalu memberi dukungan dan semangat baik moral
maupun spiritual.
3.
Anak-anakku tersayang dengan ketulusan memberi dukungan.
4.
Almamater tercinta Universitas Lampung.
(8)
1.
Judul Skeipsi
:
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI
BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
STAD PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 3
MARGODADI AMBARAWA KABUPATEN
PRINGSEWU
2.
Nama Mahasiswa
: SRI SURYATI
3.
No. Pokok Mahasiswa : 1013119186
4.
Program Studi
: S.1 PGSD dalam Jabatan
5.
Jurusan
: Ilmu Pendidikan
6.
Fakultas
: Keguruan dan Ilmu Pendidikan
MENYETUJUI
Ketua Jurusan Ilmu PendidikanDrs. Baharuddin Risyak, M.Pd NIP 19510507 198103 1 002
Dosen Pembimbing
Drs. Sugiyanto, M.Pd NIP 19560616 198303 1 003
(9)
RIWAYAT HIDUP
Penulis lahir di Pringsewu pada tanggal 28 November 1963. Pendidikan sekolah
dasar diselesaikan pada SD Negeri 1 Pringsewu pada tahun 1976 dan melanjutkan
sekolah pada SMP Negeri 1 Pringsewu selesai pada tahun 1980. Kemudian
melanjutkan sekolah pada SPG Muhammad Pringsewu dan selesai pada tahun
1983. Dan melanjutkan di PGSD UT tahun 1997 dan selesai pada tahun 2000.
Penulis memulai karir di SD Negeri 3 Margodadi Kecamatan Ambarawa pada
tahun 1984 hingga sekarang.
Pada tahun 1984 penulis menikah dengan Yulizar dan dikaruniai 3 orang putra
dan putri yang bernama Eko Noprian, Dwi Betalia dan Septtri Aminah.
Pengalaman komulatif mengajar 29 tahun 02 bulan. Pada tahun 2010 penulis
kembali melanjutkan prndidikan pada Program S.1 Dalam Jabatan pada Fakultas
keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
(10)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, taufik serta
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
Peningkatan Aktivitas dan Prestasi Belajar IPS Melalui Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 3 Margodadi
Ambarawa Kabupaten Pringsewu.
Dalam menyelesaikan skripsi, penulis mendapatkan bantuan baik secara moral
maupun secara material yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu. Untuk
itu sebagai ucapan rasa terima kasih yang setinggi-tingginya penulis mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1.
Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si, sebagai Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Lampung
2.
Bapak Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd. selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan
FKIP Universitas Lampung.
3.
Bapak Dr. H. Darsono, M.Pd. selaku Ketua Program Studi S1 PGSD dalam
Jabatan FKIP Universitas Lampung.
4.
Bapak Drs. Sugiyanto, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing yang selalu sabar
membimbing penulis selama melakukan penelitian.
5.
Bapak Drs. Maman Surahman, M.Pd, selaku pembahas yang senantiasa
memberikan masukan positif dalam penyusunan skripsi ini.
6.
Seluruh dosen yang telah mendidik dan membimbing penulis selama
(11)
7.
Bapak Drs. M. Sadi Efendi selaku Kepala SD Negeri 3 Margodadi serta
rekan-rekan dewan guru dan staf tata usaha SD Negeri 3 Margodadi yang telah
memberikan kesempatan, kemudahan dan fasilitas pendukung demi
terlaksananya tindakan kelas ini.
8.
Suami dan anak-anakku tercinta yang selalu setia memberikan semangat dan
dukungan demi kesuksesan menempuh studi.
9.
Rekan-rekan peserta S1 PGSD Dalam Jabatan yang memberikan rasa
persahabatan dan kenangan yang indah.
10.
Murid-murid ku tersayang kelas 1 sampai dengan kelas 6 SD Negeri 3
Margodadi.
Penulis menyadari dengan sepenuh hati, bahwa dalam penelitian ini masih jauh
dari kesempurnaan. Dalam sebuah penulisan karya ilmiah yang baik memerlukan
pemikiran serta penalaran yang tinggi, data yang akurat dengan kalimat-kalimat
penjelas yang cermat, bukanlah sebuah pekerjaan yang mudah dan sudah barang
tentu dalam penelitian ini masih terdapat banyak kekurangan dan kelemahan yang
disebabkan oleh dangkalnya pengetahuan penulis dan keterbatasan waktu. Untuk
itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan.
Mudah-mudahan skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca terutama teman satu profesi
dan para pemerhati dibidang kebijakan pemgembangan pendidikan.
Bandar Lampung, Mei 2012
(12)
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Menurut Permendiknas Nomor 22 tahun 2006 tentang standar isi dinyatakan bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generaalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang SD/MI mata pelajaran IPS memuat materi geografi, sejarah, sosiologi, dan ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS peserta didik diharapkan untuka dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab, serta warga negara Indonesia yang demokratis dan bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai.
Perubahan masyarakat yang sedemikian cepat sebagai dampak kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, menuntut lembaga pendidikan untuk bisa mengimbangi percepatan perubahan yang ada di dalam masyarakat. Demikian juga lembaga pendidikan di tingkat dasar (Sekolah Dasar), dalam upaya membekali siswa untuk dapat bermasyarakat dengan baik, perlu meng-up date bahan pembelajarannya sesuai dengan perkembangan dalam masyarakat. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah salah satu mata pelajaran yang berusaha membekali wawasan dan keterampilan siswa Sekolah Dasar untuk mampu beradaptasi dan bermasyarakat serta menyesuaikan dengan perkembangan dalam era globalisasi. Melalui mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, siswa diarahkan, dibimbing dan dibantu untuk menjadi
(13)
warga negara Indonesia yang baik dan warga dunia yang efektif (KTSP, 2006). Upaya mata pelajaran IPS untuk membimbing siswa agar menjadi warga negara Indonesia yang baik dan warga dunia yang efektif merupakan tantangan yang berat karena dinamika masyarakat terus berkembang dan era globalisasi selalu mengalami perubahan di setiap saat. Maka mata pelajaran Pengetahuan Sosial perlu dirancang untuk membangun dan merefleksikan kemampuan siswa dalam kehidupan bermasyarakat yang selalu berkembang secara terus menerus.
Di masa mendatang peserta didik dihadapkan dengan tantangan yang lebih berat karena kehidupan masyarakat global selalu mengalami perubahan setiap saat. Oleh karena itu, maka IPS dirancang untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan bermasyarakat yang dinamis. Maka pelajaran IPS disusun secara sistematis, komprehensif, dan terpadu dalam proses pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam kehidupan di masyarakat.
Aktivitas belajar merupakan kunci pokok dalam melakukan proses pembelajaran, karena tanpa aktivitas belajar itu tidak mungkin berlangsung dengan baik. Aktivitas dalam proses belajar mengajar merupakan serangkaian kegiatan yang meliputi keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran, bertanya hal-hal yang belum jelas, mencatat, mendengar, membaca, berpikir, dan segala kegiatan yang dilakukan yang dapat menunjang prestasi belajar (Sardiman 2007 : 45).
(14)
Belajar sambil melakukan aktivitas lebih banyak mendatangkan hasil bagi anak didik, seban kesan yang didapatkan oleh anak didik lebih tahan lama tersimpan di dalam benak anak didik (Djamarah, 2007 : 67).
Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan serta hasil evaluasi pelaksanaan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di SD Negeri 1 Sukamernah pada semester genap dalam pembelajaran 2007/2008 diperoleh data sebagai berikut : (1) Kegiatan belajar masih banyak didominasi guru sehingga masih kurang aktif dalam belajar. (2) Metode yang digunakan metode ceramah, sehingga siswa jadi pendengar dan siswa tidak dapat mengkaji seperangkat peristiwa, konsep-konsep dan tidak dapat menggeneralisasikan yang berkaitan isu sosial. (3) Dalam proses pembelajaran guru kurang dapat menciptakan rasa menyenangkan dan mudah membosankan. (4) Proses pembelajaran hanya menitik beratkan pengajaran lembar kerja siswa (LKS).
Sehubungan hal tersebut di atas, perlu dicari jalan keluarnya (solusi) yaitu dengan melakukan perbaikan-perbaikan tindakan kelas sebagai upaya meningkatkan kreativitas belajar siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).
(15)
B. Identifikasi Masalah.
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Kegiatan belajar masih banyak didominasi guru sehingga masih kurang aktif dalam belajar.
2. Metode ceramah tidak dapat digunakan, karena siswa jadi pendengar dan siswa tidak dapat mengkaji seperangkat peristiwa, konsep-konsep dan tidak dapat menggeneralisasikan yang berkaitan isu sosial.
3. Dalam proses pembelajaran guru kurang dapat menciptakan rasa menyenangkan dan mudah membosankan.
4. Proses pembelajaran hanya menitik beratkan pengajaran lembar kerja siswa (LKS).
C. Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah tersebut di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
“Apakah model peningkatan aktivitas dan prestasi berbasis melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas IV SD Negeri 3 Margodadi Ambarawa Kabupaten Pringsewu?”
D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan aktivitas prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) pada siswa kelas IV SD Negeri 3 Margodadi semester genap tahun pelajaran 2011/2012.
(16)
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini bermanfaat bagi :
1. Siswa
a. Terciptanya interaksi yang bersifat terbuka dan langsung di antara anggota kelompok sangat penting bagi siswa untuk memperoleh keberhasilan dalam belajar.
b. Memiliki rasa saling percaya, terbuka rileks di antara anggota kelompok memberi kesempatan bagi siwa untuk memperoleh dan memberi masukan diantara mereka untuk mengembangkan pengetahuan, sikap nilai, dan moral serta keterampilan yang ingin dikembangkan dalam pembelajaran.
2. Guru
Bermanfaat untuk perbaikan dan mengembangkan kemampuan merencanakan dan menggunakan model pembelajarana kooperatif tipe STAD guna meningkatkan kreatifitas belajar Ilmu Pengetahuan Sosial.
3. Sekolah
Bermanfaat sebagai pemacu dalam rangka mengefektifkan kemampuan, pembinaan dan pengembangan bagi guru agar dapat lebih profesional dalam melaksanakan proses pembelajaran sehingga mutu pendidikan di sekolah dapat ditingkatkan.
(17)
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang SD/MI mata pelajaran IPS memuat geografi, sejarah, sosiologi dan ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS peserta anak didik (siswa) diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggungjawab, serta warga dunia yang cinta damai. Di masa yang akan datang siswa akan menghadapi tantangan berat karena kehidupan masyarakat global selalu mengalami perubahan setiap saat. Oleh karena itu mata pelajaran IPS dirancang untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat dalam memasuki kehidupana bermasyarakat yang dinamis.
B. Aktivitas Belajar
Aktivitas belajar adalah seluruh aktivitas siswa dalam proses belajar, mulai dari kegiatan fisik sampai kegiatan psikis. Kegiatan fisik berupa ketrampilan-ketrampilan dasar sedangkan kegiatan psikis berupa ketrampilan-ketrampilan terintegrasi. Ketrampilan dasar yaitu mengobservasi, mengklasifikasi, memprediksi, mengukur, menyimpulkan dan mengkomunikasikan. Sedangkan ketrampilan terintegrasi terdiri dari mengidentifikasi variabel, membuat tabulasi data, menyajikan data dalam bentuk grafik, menggambarkan hubungan antar
(18)
variabel, mengumpulkan dan mengolah data, menganalisis penelitian, menyusun hipotesis, mendefinisikan variabel secara operasional, merancang penelitian dan melaksanakan eksperimen.
“Pada prinsipnya belajar adalah berbuat, tidak ada belajar jika tidak ada aktivitas. Itulah mengapa aktivitas merupakan prinsip yang sangat penting dalam interaksi belajar mengajar”(Sardiman, 2007:93). Dalam aktivitas belajar ada beberapa prinsip yang berorientasi pada pandangan ilmu jiwa, yaitu pandangan ilmu jiwa lama dan modern. Menurut pandangan ilmu jiwa lama, aktivitas didominasi oleh guru sedangkan menurut pandangan ilmu jiwa modern, aktivitas didominasi oleh siswa.
“Kegiatan belajar / aktivitas belajar sebagi proses terdiri atas enam unsur yaitu tujuan belajar, peserta didik yang termotivasi, tingkat kesulitan belajar, stimulus dari lingkungan, pesrta didik yang memahami situasi, dan pola respons peserta didik ”(Djamarah, 2007:105)
Paul B. Diedrich (dalam Sardiman, 2007 : 9) menyatakan jenis-jenis kegiatan siswa digolongkan ke dalam 6 kelompok, diantaranya : a. Visual activities, membaca dan memperhatikan
b. Oral activities, seperti menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran mengeluarkan pendapat dan memperhatikan, diskusi.
c. Listening activities, seperti mendengarkan uraian dan diskusi d. Writing activities, seperti menulis laporan dan menyalin e. Motor activities, seperti melakukan percobaan
f. Mental activities, seperti menanggapi, mengingat, memecahkan soal, menganalis, melihat hubungan, dan mengambil kesimpulan. C. Pendekatan Cooperatif Learning
Agus Suyatno (2007 : 3) mengemukakan bahwa cooperatif mengandung pengertian kerja sama dalam mencapai tujuan bersama. Dalam kegiatana kooperatiaf ini siswa secara individual mencari hasil yang menguntungkan bagi kelompok.
(19)
Agus Suyatno (2007 : 5) mengemukakan bahwa model pembelajaran cooperatif learning mengetengahkan realita kehidupan di masyarakat yang dirasakan dan dialami oleh siswa dalam kesehariannya dengan bentuk yang disederhanakan di dalam kehidupan di kelas. Model belajasr cooperatif learning merupakan suatu model pembelajaran yang membantu siswa dalam mengembangkan pemahaman dan sikapnya sesuai dengan kehidupan nyata di masyarakat. Sehingga dengan berkerja sama di antara sesama anggota kelompok akan meningkatkan motivasi, produktivitas dan perolehan belajar.
Agus Suyatno (2007 : 6) mengemukakan bahwa suasana belajar yang berlangsung dalam interaksi yang saling percaya, terbuka, dan rileks diantara anggota kelompok memberikan kesempatan bagi siswa yang memperoleh dan memberi masukan di antara mereka untuk mengembangkan pengetahuan sikap, nilai, moral serta keterampilan yang ingin dikembangkan dalam pembelajaran.
D. Model Pembelajaran STAD
Edi Prayitno ( dalam Djamarah, 2007 : 5 – 7) tipe STAD dikembangkan oleh Robert Slave di Universitas John Hopkin. STAD merupakan pendekatan pembelajaran kooperatif yang paling sederhana. Dalam pelaksanaan siswa dikelompokkan ke dalam 4 – 5 orang tiap kelompok. Setiap kelompok harus heterogen laki-laki dan perempuan, berbagai suku, memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah. Setiap anggota kelompok saling membantu satu sama lain untuk memahami materi pelajaran. Selanjutnya secara individual setiap minggu atau dua minggu siswa diberi kuis. Hasil kuis diberi skor dan dibandingkan dengan skor dasar untuk menentukan skor peningkatan individu dan skor kelompok.
Ada lima komponen dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD yaitu : persentase kelas, kerja kelompok, kuis, peningkatan nilai individu, dan penghargaan kelompok.
Agus Suyatna (2007 : 55) mengatakan bahwa langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah sebagai berikut :
a. Membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang secara heterogen (campuran menurut prestasi, jenis kelamin, suku)
(20)
c. Guru memberikan tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota kelompok
d. Guru memberi kuis/pertanyaan kepada seluruh siswa, pada saat menjawab kuis tidak boleh saling membantu
e. Memberi evaluasi f. Kesimpulan.
Dari beberapa pendapat di atas dikemukakan instrumen kinerja guru dalam menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah sebagai berikut :
1. Pra Pembelajaran
a. Membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang secara heterogen b. Menjelaskan pada siswa tentang arti kerja sama dalam kelompok c. Menjelaskan aturan kelompok yang harus diterapkan.
2. Inti Pembelajaran
a. Menyajikan/mempresentasikan materi pelajaran dengan bahasa yang mudah dimengerti siswa
b. Memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota kelompok
c. Membimbing setiap anggota kelompok dalam mempelajari dan mendiskusikan LKS
d. Mengarahkan siswa dalam saling membantu antar anggota jika ada yang mengalami kesulitan
e. Megarahkan siswa yang mengalami kesulitan untuk bertanya pada teman sekelompok sebelum bertanya kepada guru
(21)
f. Mengingatkan dan menekankan pada setiap kelompok agar melakukan yang terbaik untuk kelompoknya
g. Memberi kuis/pertanyaan kepada seluruh siswa. 3. Penutup Pembelejaran
a. Memberikan penghargaan pada kelompok yang skor rata-ratanya melebihi kreteria tertentu
b. Memberi evaluasi kepada semua siswa.
F. Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah bahwa “Model pembelajaran STAD dapat meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial kelas IV SD Negeri 3 Margodadi tahun pelajaran 2011/2012”.
(22)
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Setting Penelitian 1. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun pelajaran 2011/2012 selama 2 bulan yaitu dari bulan April – Mei 2012.
2. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 3 Margodadi, desa Sumberdadi Kecamatan Ambarawa Kabupaten Pringsewu Propinsi Lampung.
B. Subjek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 3 Margodadi sebanyak 25 orang siswa terdiri dari 14 laki-laki 11 perempuan.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup penelitian tindakan kelas ini adalah:
1. Aktivitas belajar siswa adalah merupakan upaya yang akan ditingkatkan dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Aktivitas belajar merupakan serangkaian kegiatan yang harus dilakukan siswa selama proses pembelajaran berlangsung yang terdiri atas : a. memperhatikan penjelasan guru. b. bertanya kepada guru. c. mencatat hasil. d. berdiskusi mengerjakan LKS. e. menyimpulkan kembali hasil diskusi. f. mengerjakan soal latihan.
(23)
Alat untuk mengetahui/mengukur kreatifitas belajar siswa dengan menggunakan pengamatan (lembar pengamatan 2) saat berlangsungnya pembelajaran pada setiap siklus.
2. Model pembelajaran STAD adalah merupakan salah satu pendekatan pembelarajan kooperatif yang paling sederhana. Menciptakan interaksi yang bersifat terbuka dan langsung di antara anggota kelompok sangat penting bagi siswa untuk memperoleh keberhasilan dalam belajar. Dengan model pembelajaran ini mengetengahkan realita kehidupan di masyarakat yang dirasakan dan dialami oleh siswa kesehariannya, dengan bentuk yang disederhanakan dalam kehidupan di kelas. Maka siswa dibiasakan dalam interaksi yang saling percaya, terbuka, dan rileks untuk memperoleh dan mengembangkan pengetahuan, sikap nilai dan moral yang ingin dikembangkan dalam pembelajaran.
D. Sumber Data Penelitian 1. Data Kinerja Guru
Data kinerja guru dalam menggunakan model pembelajaran STAD pada setiap siklus pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) akan menggunakan lembar pengamatan 1 dengan format sebagai berikut : 2. Data Aktivitas Belajar Siswa
Data aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial pada setiap siklus pembelajaran akan menggunakan lembar pengamatan 2 dengan format terlampir.
(24)
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Melalui Lembar Pengamatan 1
Teknik pengumpulan data pada lembar pengamatan 1 dilakukan dengan cara lembar pengamatan 1 diisi atau dilakukan oleh pengamat lain selain peneliti (kepala sekolah) pada saat proses pembelajaran pada setiap siklus. 2. Melalui Lembar Pengamatan 2
Teknik pengumpulan data pada lembar pengamatan 2 diisi atau dilakukan oleh peneliti dan dibantu pengamat lain (observer kolabolator) pada saat proses pembelajaran pada setiap siklus.
F. Validasi Data
Validasi data proses belajar dan pembelajaran kegiatan guru dan siswa dalam menggunakan dalam menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dilakukan dengan cara triangulasi data.
G. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data kinerja guru dalam menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dilakukan dengan cara menggunakan teknik analisis kualitatif, karen data yang diperoleh berbentuk kategori atau kualitatif. Teknik analisis data kinerja guru pada setiap siklus dilakukan dengan cara mengisi lembar pengamatan 1 untuk kegiatan/kinerja guru, lembar pengamatan 2 untuk kegiatan aktivitas belajar siswa, jumlah skor kemudian dipersentasekan dengan rumus sebagai berikut :
% 0 10 JSM JSSG/SS
(25)
Keterangan :
%Kg/Ks : Persentase kinerja guru/siswa
JSKG : Jumlah skor guru/skor siswa
JSM : Jumlah skor maksimal.
Jumlah perhitungan rumus diklasifikasikan berdasarkan kategori kegiatan guru/siswa, yaitu sebagai berikut :
Tabel 1. Format Interpretasi Kegiatan Guru/Kegiatan Siswa
No Persentase Kategori
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
1. 1% - 20% Sangat tidak baik Sangat tidak aktif
2. 21% - 40% Tidak baik Tidak aktif
3. 41% - 60% Kurang baik Kurang aktif
4. 61% - 80% Baik Aktif
5. 81% - 100% Sangat baik Sangat aktif
H. Prosedur Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian tindakan kelas. Prosedur penelitian ini akan dilakukan melalaui 3 siklus. Setiap siklus dilakukan selama 2 x 35 menit yang terdiri 4 tahapan, yaitu : perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.
1. Tahap Perencanaan
a. Identifikasi permasalahan pada kondisi awal melalui, pengamatan, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan identifikasi permasalahan pada kondisi setelah pelaksanaan tindakan pada siklus I dan II menggunakan lembar pengamatan dan penelitian.
(26)
b. Mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) c. Membuat skenario pembelajaran STAD
d. Membuat lembar kerja siswa yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran
e. Mempersiapkan alat dan media pembelajaran yang diperlukan f. Mempersiapkan lembar pengamatan yang diperlukan.
2. Tahap Pelaksanaan a. Pra Pembelajaran
1) Membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang secara heterogen 2) Menjelaskan pada siswa tentang arti kerja sama dalam kelompok 3) Menjelaskan aturan kelompok yang harus diterapkan.
b. Inti Pelajaran
1) Menyajikan/mempresentasikan materi pelajaran dengan menggu-nakan bahasa yang dapat dimengerti siswa
2) Memberi tugas kelompok untuk dikerjakan oleh anggota kelompok 3) Membimbing setiap anggota kelompok dalam mempelajari dan
mendiskusikan LKS
4) Mengarahkan siswa dalam saling membantu antar anggota jika ada yang mengalami kesulitan
5) Mengarahkan siswa yang mengalami kesulitan untuk bertanya pada teman sekelompok sebelum bertanya kepada guru
(27)
6) Mengingatkan dan menekankan pada setiap kelompok agar melakukan yang terbaik untuk kelompoknya
7) Memberi kuis/pertanyaan kepada seluruh siswa. c. Penutup dan Penilaian
1) Memberikan penghargaan kepada kelompok yang skornya rata-rata melebihi kriteria tertentu
2) Memberikan evaluasi kepada semua siswa. 3. Pengamatan dan Penilaian
a. Lembar Pengamatan 1
Untuk menilai kinerja guru, pengamatan ini dilakukan oleh pengamat lain (bukan peneliti) pada saat proses pembelajaran sedang berlangsung pada setiap siklus. Dari hasil pengamatan akan tampak kelebihan dan kekurangannya, kinerja guru dalam menggunakan model pembelajaran STAD. Format lembar pengamatan satu (1) sebagai berikut :
4. Refleksi
Refleksi merupakan tindakan mengevaluasi hasil yang diperoleh dari hasil pengamatan dan penilaian. Ada dua hal yang dapat diperoleh dari hasil refleksi yaitu sebagai berikut :
a. Hasil kinerja guru yang meliputi : (1) jumlah skor perolehan kinerja guru, (2) persentase kinerja guru, (3) kategori kinerja guru, (4) kelebihan, kekurangan kelemahan kinerja guru dalam menggunakan
(28)
model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Kelemahan/kekurangan, kelebihan kineria guru pada siklus I akan diperbaiki dalam rencana tindakan siklus II dan seterusnya, sampai dengan indikator keberhasil pada penelitian ini tercapai.
b. Aktivitas belajar siswa yang meliputi : (1) jumlah siswa yang aktif, (2) persentase siswa yang aktif, persentase siswa yang aktif dijadikan acuan dalam menentukan indikator keberhasilan dan menentukan apakah penelitian ini akan dilanjutkan pada siklus berikutnya atau tidak.
I. Indikator Keberhasilan
1. 75% siswa aktif mengikutia proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).
2. Nilai prestasi keberhasilan siswa dalam kriteria ketuntasan minimal 60 (KKM 60).
(29)
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. SIMPULAN
1. Penggunaan metode STAD dalam pembelajaran IPS dapat meningkatkan
hasil dan keaktifan belajar siswa kelas IV SD.
2. Penggunaan metode STAD dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa dan kreatif.
3. Dengan penggunaan metode STAD siswa dapat bekerja dengan mandiri. 4. Penggunaan kooperatif tipe STAD dapat memberikan pemahaman pada
materi pelajaran IPS dan tersimpan dalam ingatan jangka panjang mereka.
B. SARAN
1. Diharapkan kepada guru IPS di kelas lain, pada kompetensi dasar yang mempunyai karakteristik yang sama dapat menggunakan model STAD, karena model STAD sudah terbukti dapat meningkatkan hasil yang lebih baik.
2. Agar Kepala Sekolah dapat menganjurkan guru-guru yang mengajar menggunakan model STAD.
3. Agar pengelolaan pendidikan harus dapat memperhatikan bagi para pendidik untuk mendukung dalam penggunaan metode STAD.
(30)
DAFTAR PUSTAKA
Agus Suyatno. 2007.
Model-model Pembelajaran Efektif, Modul Disampaikan
Pada Pendidikan dan Pelatihan Propesi Guru
. Rayon 7 Universitas
Lampung Bandar Lampung.
Supardi. 2007.
Penelitian Tindakan Kelas
, Bumi Aksara, Jakarta.
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan. 2007.
Strategi Belajar Mengajar
, Rineka
Cipta, Jakarta.
Kemmis & Targgart, dalam Suharsimi Arikunto. 2006.
Penelitian Tindakan
Kelas
. Bumi Aksara. Jakarta.
Sardiman. 2007.
Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar
, Raja Grafindo
Persada, Jakarta.
(1)
Keterangan :
%Kg/Ks : Persentase kinerja guru/siswa
JSKG : Jumlah skor guru/skor siswa JSM : Jumlah skor maksimal.
Jumlah perhitungan rumus diklasifikasikan berdasarkan kategori kegiatan guru/siswa, yaitu sebagai berikut :
Tabel 1. Format Interpretasi Kegiatan Guru/Kegiatan Siswa
No Persentase Kategori
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa 1. 1% - 20% Sangat tidak baik Sangat tidak aktif 2. 21% - 40% Tidak baik Tidak aktif 3. 41% - 60% Kurang baik Kurang aktif
4. 61% - 80% Baik Aktif
5. 81% - 100% Sangat baik Sangat aktif
H. Prosedur Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian tindakan kelas. Prosedur penelitian ini akan dilakukan melalaui 3 siklus. Setiap siklus dilakukan selama 2 x 35 menit yang terdiri 4 tahapan, yaitu : perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.
1. Tahap Perencanaan
a. Identifikasi permasalahan pada kondisi awal melalui, pengamatan, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan identifikasi permasalahan pada kondisi setelah pelaksanaan tindakan pada siklus I dan II
(2)
b. Mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) c. Membuat skenario pembelajaran STAD
d. Membuat lembar kerja siswa yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran
e. Mempersiapkan alat dan media pembelajaran yang diperlukan f. Mempersiapkan lembar pengamatan yang diperlukan.
2. Tahap Pelaksanaan a. Pra Pembelajaran
1) Membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang secara heterogen 2) Menjelaskan pada siswa tentang arti kerja sama dalam kelompok 3) Menjelaskan aturan kelompok yang harus diterapkan.
b. Inti Pelajaran
1) Menyajikan/mempresentasikan materi pelajaran dengan menggu-nakan bahasa yang dapat dimengerti siswa
2) Memberi tugas kelompok untuk dikerjakan oleh anggota kelompok 3) Membimbing setiap anggota kelompok dalam mempelajari dan
mendiskusikan LKS
4) Mengarahkan siswa dalam saling membantu antar anggota jika ada yang mengalami kesulitan
5) Mengarahkan siswa yang mengalami kesulitan untuk bertanya pada teman sekelompok sebelum bertanya kepada guru
(3)
6) Mengingatkan dan menekankan pada setiap kelompok agar melakukan yang terbaik untuk kelompoknya
7) Memberi kuis/pertanyaan kepada seluruh siswa. c. Penutup dan Penilaian
1) Memberikan penghargaan kepada kelompok yang skornya rata-rata melebihi kriteria tertentu
2) Memberikan evaluasi kepada semua siswa.
3. Pengamatan dan Penilaian a. Lembar Pengamatan 1
Untuk menilai kinerja guru, pengamatan ini dilakukan oleh pengamat lain (bukan peneliti) pada saat proses pembelajaran sedang berlangsung pada setiap siklus. Dari hasil pengamatan akan tampak kelebihan dan kekurangannya, kinerja guru dalam menggunakan model pembelajaran STAD. Format lembar pengamatan satu (1) sebagai berikut :
4. Refleksi
Refleksi merupakan tindakan mengevaluasi hasil yang diperoleh dari hasil pengamatan dan penilaian. Ada dua hal yang dapat diperoleh dari hasil refleksi yaitu sebagai berikut :
a. Hasil kinerja guru yang meliputi : (1) jumlah skor perolehan kinerja guru, (2) persentase kinerja guru, (3) kategori kinerja guru, (4)
(4)
model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Kelemahan/kekurangan, kelebihan kineria guru pada siklus I akan diperbaiki dalam rencana tindakan siklus II dan seterusnya, sampai dengan indikator keberhasil pada penelitian ini tercapai.
b. Aktivitas belajar siswa yang meliputi : (1) jumlah siswa yang aktif, (2) persentase siswa yang aktif, persentase siswa yang aktif dijadikan acuan dalam menentukan indikator keberhasilan dan menentukan apakah penelitian ini akan dilanjutkan pada siklus berikutnya atau tidak.
I. Indikator Keberhasilan
1. 75% siswa aktif mengikutia proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).
2. Nilai prestasi keberhasilan siswa dalam kriteria ketuntasan minimal 60 (KKM 60).
(5)
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. SIMPULAN
1. Penggunaan metode STAD dalam pembelajaran IPS dapat meningkatkan
hasil dan keaktifan belajar siswa kelas IV SD.
2. Penggunaan metode STAD dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa dan kreatif.
3. Dengan penggunaan metode STAD siswa dapat bekerja dengan mandiri. 4. Penggunaan kooperatif tipe STAD dapat memberikan pemahaman pada
materi pelajaran IPS dan tersimpan dalam ingatan jangka panjang mereka.
B. SARAN
1. Diharapkan kepada guru IPS di kelas lain, pada kompetensi dasar yang mempunyai karakteristik yang sama dapat menggunakan model STAD, karena model STAD sudah terbukti dapat meningkatkan hasil yang lebih baik.
2. Agar Kepala Sekolah dapat menganjurkan guru-guru yang mengajar menggunakan model STAD.
3. Agar pengelolaan pendidikan harus dapat memperhatikan bagi para pendidik untuk mendukung dalam penggunaan metode STAD.
(6)