Pemahaman guru terhadap Peraturan Menteri Pendidikan Nasional no 20 tahun 2007 ditinjau dari masa kerja, tingkat pendidikan dan status kepegawaian : survei pada guru-guru sekolah menengah pertama negeri di Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten - USD Repos

  

PEMAHAMAN GURU TERHADAP PERATURAN MENTERI

PENDIDIKAN NASIONAL NO 20 TAHUN 2007

DITINJAU DARI MASA KERJA, TINGKAT PENDIDIKAN

DAN STATUS KEPEGAWAIAN

  

Survei Pada Guru-Guru Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kecamatan

Jogonalan, Kabupaten Klaten

SKRIPSI

  

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

  

Oleh:

Heribertus Ratna Dwi Setyawan

021334087

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

  

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

  

PEMAHAMAN GURU TERHADAP PERATURAN MENTERI

PENDIDIKAN NASIONAL NO 20 TAHUN 2007

DITINJAU DARI MASA KERJA, TINGKAT PENDIDIKAN

DAN STATUS KEPEGAWAIAN

  

Survei Pada Guru-Guru Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kecamatan

Jogonalan, Kabupaten Klaten

SKRIPSI

  

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

  

Oleh:

Heribertus Ratna Dwi Setyawan

021334087

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

  

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

HALAMAN PERSEMBAHAN

  Skripsi ini penulis persembahkan untuk: 1. Tuhan Yesus Kristus atas segala berkah Nya 2. Bapak & Ibu 3. Kakak – adikku 4. Sanak- saudara yang telah membantu perjuangan ini 5. Teman-teman seperjuangan

  

MOTTO

Temukan dan hadapilah semua yang ada saat

ini dengan penuh semangat untuk melihat

masa depan

Karena pada akhirnya, masa depan harus kita

raih dan bukan datang dengan sendirinya

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan

dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Heribertus Ratna Dwi Setyawan

  Nomor Mahasiswa : 021334087

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

  

PEMAHAMAN GURU TERHADAP PERATURAN MENTERI

PENDIDIKAN NASIONAL NO 20 TAHUN 2007

DITINJAU DARI MASA KERJA, TINGKAT PENDIDIKAN

DAN STATUS KEPEGAWAIAN

  

Survei Pada Guru-Guru Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kecamatan

Jogonalan, Kabupaten Klaten

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan

kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, me-

ngalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,

mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media

lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun

memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai

penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Yogyakarta, 01 Oktober 2009 Yang menyatakan (Heribertus Ratna Dwi Setyawan)

ABSTRAK PEMAHAMAN GURU TERHADAP PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NO 20 TAHUN 2007 DITINJAU DARI MASA KERJA, TINGKAT PENDIDIKAN DAN STATUS KEPEGAWAIAN

  Survei Pada Guru-Guru Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten Heribertus Ratna Dwi Setyawan Universitas Sanata Dharma

  Yogyakarta 2009

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) perbedaan pemahaman guru

terhadap Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2007 ditinjau dari masa kerja, (2) perbedaan pemahaman guru terhadap Peraturan Menteri

Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2007 ditinjau dari tingkat pendidikan,

(3) perbedaan pemahaman guru terhadap Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2007 ditinjau dari status kepegawaian.

  

Penelitian ini merupakan penelitian survei. Populasi penelitian ini adalah

seluruh guru Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten yang berjumlah 98 orang. Teknik pengumpulan data adalah kuesioner dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan Analysis of Variance (ANOVA).

  

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) tidak ada perbedaan pemahaman

guru terhadap Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2007 ditinjau dari masa kerja (sign. value = 0,574 > α = 0,05); (2) tidak ada perbedaan pemahaman guru terhadap Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2007 ditinjau dari tingkat pendidikan (sign. value = 0,096 >

  α = 0,05); (3) tidak ada perbedaan pemahaman guru terhadap Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2007 ditinjau dari status kepegawaian (sign. value = 0,464 > α = 0,05). ABSTRACT TEACHER’S UNDERSTANDING TOWARDS NATIONAL EDUCATION MINISTER’S DEGREE NO 20, 2007 PERCEIVED FROM THE DURATION OF WORKING SERVICE, EDUCATION LEVEL

  AND EMPLOYMENT STATUS A Survey on the State Junior High School Teachers in Jogonalan District Klaten Regency Heribertus Ratna Dwi Setyawan

  Sanata Dharma University Yogyakarta 2009 This study intends to find out: (1) the different perception of teachers toward National Education Minister Degree No. 20, 2007 perceived from the duration of working service, (2) the different perception of teachers toward National Education Minister Degree No. 20, 2007 perceived from the degree of education (3) the different perception of teachers toward National Education Minister Degree No. 20, 2007 perceived from the rank of their employment status.

  This study is a survey study. The population was 98 teachers State Junior High School in Jogonalan District, Klaten Regency. Questionnaire and interview were used to collect the data. Analysis of Variance (ANOVA) was used to analyse the collected data.

  The result of the study shows that: (1) the different perception of teachers toward National Education Minister Degree No. 20, 2007 perceived from the duration of working service was not found (sign. Value = 0.574 > α = 0.05); (2) the different perception of teachers toward National Education Minister Degree No. 20, 2007 perceived from the degree of education was not found ( sign.

  Value = 0.096 > α = 0.05); (3) the different perception of teachers toward National Education Minister Degree No. 20, 2007 perceived from the rank of their employment status was not found (sign. Value = 0.464 > α =0.05).

KATA PENGANTAR

  Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan rahmat-Nya,

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul : “PEMAHAMAN

GURU TERHADAP PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL

NO 20 TAHUN 2007 DITINJAU DARI MASA KERJA, TINGKAT

PENDIDIKAN DAN STATUS KEPEGAWAIAN ”. Skripsi ini diajukan untuk

memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Program Studi Pendidikan Akuntansi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Penulisan skripsi ini mengalami banyak tantangan dan hambatan yang

merupakan pelajaran yang berharga bagi penulis. Namun akhirnya penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

  Selama penyusunan skripsi ini, penulis mendapat banyak bimbingan,

saran, masukan dan dukungan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini

penulis ingin menghaturkan rasa hormat dan terima kasih kepada :

  1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D Selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Univesitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  2. Bapak Y. Harsoyo S.Pd., M.Si. Selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  3. Bapak L. Saptono. S.Pd., M.Si. Selaku Kepala Program Studi Pendidikan penulis menyusun skripsi, meluangkan waktu, memberikan saran, masukan, semangat, dorongan serta pelajaran hidup yang berharga. Terima kasih untuk semuanya.

  

4. Ibu B. Indah Nugraheni, S.Pd., S.I.P., M.Pd. dan Bapak Ig. Bondan

Suratno, S.Pd., M.Si. selaku dosen tamu, yang telah memberikan masukan dan meluangkan waktu untuk menguji penulis.

  

5. Para Dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta, yang telah banyak memberikan bekal ilmu kepada penulis selama kuliah.

  

6. Semua karyawan di sekretariat Pendidikan Akuntansi atas segala

keramahannya dalam membantu penulis selama kuliah di USD.

  

7. Kepala sekolah SMP Negeri 1 dan SMP Negeri 2 Jogonalan beserta staff

dan guru mata pelajaran, atas ijin, bantuan dan keramahtamahan selama penulis melakukan penelitian.

  8. Bapak dan Ibu tercinta, Agustina, Cyrillus, Eufrasia dan Henrycus, yang tidak pernah lelah memberikan doa, kasih sayang, dukungan baik moril maupun material, serta semangat kepada penulis. Berkat Allah Bapa selalu beserta kalian semua.

  

9. Seluruh keluarga Mitro Hardjono terima kasih atas dukungan, saran dan

kepercayaan yang telah diberikan terima kasih yang sebesar-besarnya.

  

10. Buat Eko Guswanto (makasih yo brow), Dedy Purnomo dan Ari

Widhianto terima kasih atas dukungan dan bantuannya selama ini.

  11. Angkatan 2002 dan 2004 “ Candra, Harso, Adi, Valent, Thomas, Putri, Sukaca, Brama, Venty, Lasmex, Emy, Wina, Garet, ike, Devi. Terima kasih atas semangat dan dukungannya selama ini.

  12. Teman-teman satu angkatan Pendidikan Akuntasi 2002.

  13. Buat teman-teman seperjuangan di Gondang “Gendut”, Tiar”, Totok” Mz Slamet”, Mz Gory” ”, Blondo”, Mangoen”. Terima kasih atas doa dan dukunganya selama ini.

  14. Buat teman-teman di parkiran “SADHAR” Mz Heri”, Pak Kemis”, Pak Bambang”, Pak Munaji”, Pak Totok”, Mz Joko”. Terima kasih atas semangat dan doa yang kalian berikan pada waktu ujian.

  15. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan kepada penulis yang tidak dapat disebut satu persatu.

  Dengan kerendahan hati, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh

dari sempurna, oleh karena itu berbagai saran, kritik dan masukan sangat

diharapkan demi perbaikan skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap semoga

skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukannya.

  Yogyakarta, 15 September 2009 Penulis

  

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN............................................................................. iii

PERSEMBAHAN ............................................................................................... iv

MOTTO .............................................................................................................. v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................. vi

ABSTRAK .......................................................................................................... vii

ABSTRACT........................................................................................................ viii

KATA PENGANTAR ........................................................................................ ix

DAFTAR ISI....................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL............................................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... xviii

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ....................................................................................... 1 B. Batasan Masalah ...................................................................................

  5 C.

  5 Rumusan Masalah ..................................................................................

  D. Tujuan Penelitian ...................................................................................

  6 E. Manfaat Penelitian .................................................................................

  6

  BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penilaian ................................................................................................. 8 B. Standar Penilaian Pendidikan.................................................................. 12 C. Masa Kerja .............................................................................................. 19 D. Tingkat Pendidikan ................................................................................. 20 E. Status Kepegawaian ................................................................................ 22 F. Kerangka Teoritik ................................................................................... 23 G. Hipotesis.................................................................................................. 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ....................................................................................... 27 B. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................ 27 C. Subjek dan Objek Penelitian .................................................................. 27 D. Populasi Penelitian ................................................................................. 28 E. Variabel Penelitian dan Pengukuran ....................................................... 28 F. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 35 G. Teknik Pengujian Instrumen .................................................................. 36 H. Teknik Analisis Data............................................................................... 41 BAB IV GAMBARAN UMUM A. SMP Negeri 1 Jogonalan ........................................................................ 45 B. SMP Negeri 2 Jogonalan......................................................................... 50

  BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ........................................................................................ 53 B. Hasil Pengujian Normalitas dan Homogenitas ...................................... 59 C. Pengujian Hipotesis ................................................................................ 63 D. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................................. 67 BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN A. Kesimpulan ............................................................................................ 74 B. Keterbatasan Penelitian .......................................................................... 74 C. Saran ....................................................................................................... 75 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

  

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Tabel Operasional Variabel .............................................................. 29Tabel 3.2 Tabel Skor Operasional Variabel...................................................... 33Tabel 3.3 Rangkuman Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian ...................... 37Tabel 3.4 Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian .................. 40Tabel 5.1 Sebaran Responden Penelitian .......................................................... 53Tabel 5.2 Deskripsi Responden Menurut Masa Kerja ...................................... 53Tabel 5.3 Deskripsi Responden Menurut Tingkat Pendidikan ......................... 54Tabel 5.4 Deskrepsi Responden Menurut Status Kepegawaian....................... 55Tabel 5.5 Pemahaman Guru Terhadap Permendiknas No. 20 Tahun 2007 ...... 55Tabel 5.6 Pemahaman Guru Terhadap Permendiknas No. 20 Tahun 2007 Ditinjau Dari Masa Kerja ................................................................. 56Tabel 5.7 Pemahaman Guru Terhadap Permendiknas No. 20 Tahun 2007 Ditinjau Dari Tingkat Pendidikan ..................................................... 57Tabel 5.8 Pemahaman Guru Terhadap Permendiknas No. 20 Tahun 2007Tabel 5.9 Rangkuman Pengujian Normalitas Variabel Penelitian ................... 59Tabel 5.10 Rangkuman Pengujian Normalitas Variabel Penelitian................... 60Tabel 5.11 Rangkuman Pengujian Normalitas Variabel Penelitian................... 61Tabel 5.12 Tabel Homogenitas ......................................................................... 62Tabel 5.13 Pemahaman Guru Terhadap Permendiknas No. 20 Tahun 2007 Ditinjau Dari Masa Kerja ................................................................. 64Tabel 5.14 Pemahaman Guru Terhadap Permendiknas No. 20 Tahun 2007 Ditinjau Dari Tingkat Pendidikan ................................................... 65Tabel 5.15 Pemahaman Guru Terhadap Permendiknas No. 20 Tahun 2007 Ditinjau Dari Status Kepegawaian ................................................... 66

  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Struktur Organisasi SMP N 1 Jogonalan....................................... 49Gambar 4.2 Struktur Organisasi SMP N 2 Jogonalan....................................... 52

  

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner........................................................................................ 79

Lampiran 2 Data Prapenelitian........................................................................... 84

Lampiran 3 Hasil Uji Validitas dan Reabilitas .................................................. 86

Lampiran 4 Data Induk Penelitian ..................................................................... 90

Lampiran 5 Deskripsi Data ................................................................................ 99

Lampiran 6 F Tabel............................................................................................ 106

Lampiran 7 r product moment............................................................................ 108

Lampiran 8 Surat Ijin Penelitian ........................................................................ 109

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan sebuah proses berkesinambungan yang seharusnya terus berjalan dan berkembang dalam proses hidup manusia. Pendidikan yang bermutu dan berkualitas tentunya akan menghasilkan sumber

  daya manusia yang mampu mengoptimalkan potensi sumber daya lainnya yang ada di negaranya. Hal ini sejalan dengan fungsi dan tujuan pendidikan nasional yang tertuang dalam Undang- Undang No. 20 tahun 2003 (Sisdiknas, pasal 3), sebagai berikut:

”Mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradapan bangsa

yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang

beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,

berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab.”

  Pendidikan diharapkan dapat menggerakkan setiap individu untuk

meningkatkan kualitas keberadaannya serta mampu berpartisipasi dalam gerak

pembangunan. Lebih jauh lagi pendidikan merupakan alat untuk memperbaiki

keadaan sekarang dan mempersiapkan dunia esok yang lebih sejahtera.

  Mengingat bahwa pendidikan merupakan masalah yang amat kompleks dan teramat penting karena menyangkut macam-macam sektor kehidupan bagi pemerintah dan rakyat Indonesia, maka perlu langkah-langkah pemecahan

  Guru sebagai salah satu unsur dalam proses belajar mengajar (PBM)

memiliki multi peran, tidak terbatas hanya sebagai pengajar yang melakukan

transfer of knowledge , tetapi juga sebagai pembimbing yang mendorong

potensi, mengembangkan alternatif, dan memobilisasi siswa dalam belajar.

  

Artinya, guru memiliki tugas dan tanggung jawab yang kompleks terhadap

pencapaian tujuan pendidikan. Guru tidak hanya dituntut untuk mampu

menguasai ilmu yang akan diajarkan dan memiliki seperangkat pengetahuan

dan keterampilan teknis mengajar, namun guru juga dituntut untuk

menampilkan kepribadian yang mampu menjadi teladan bagi siswa.

  Ada banyak peserta didik memiliki tingkat kecerdasan dan

keterampilan yang tinggi, tetapi mereka tidak mempunyai tanggung jawab dan

dedikasi yang tinggi dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Hal

demikian kemungkinan disebabkan guru sebagai pendidik kurang memiliki

kecakapan yang memadai pada bidang profesinya serta memiliki pemahaman

yang cukup tentang standar penilaian pendidikan. Pendidik atau guru adalah

profesi. Oleh karena itu kehadiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.

  

20 Tahun 2007 tentang standar penilaian pendidikan diharapkan dapat

meningkatkan kompetensi guru dalam menerapkan standar penilaian

pendidikan di dalam kegiatan belajar mengajar.

  Bagi seorang guru, kepuasan dalam mengajar bukan hanya dilihat dari

sukses dalam menyampaikan materi, namun dari pencapaian yang didapat dari

penyampaian materi tersebut. Karena suksesnya sebuah pendidikan bukan

  

pendidikan yang baik memerlukan seorang pendidik yang baik pula

(Bhaskara Rao, 2003: 28).

  Pandangan guru terhadap Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005,

diduga berbeda karena faktor antara lain: masa kerja, tingkat pendidikan dan

status kepegawaiannya. Ditinjau dari masa kerja, banyak guru memiliki masa

kerja yang bervariasi. Bagi guru yang sudah bekerja dalam waktu lama akan

mempunyai pemahaman yang lebih baik dalam hal penilaian dibandingkan

dengan guru yang baru saja merintis karirnya. Karena guru yang sudah bekerja

dalam waktu lama lebih berpengalaman terhadap prinsip penilaian ataupun

aspeknya bila dibandingkan dengan guru yang baru merintis karirnya.

  

Sedangkan pemahaman terhadap Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005,

guru yang baru merintis karirnya lebih baik pandangannya dikarenakan selalu

mengikuti perkembangan pendidikan.

  Dalam hal pemberian nilai, seorang pendidik yang telah mengajar lama

biasanya dalam memberikan penilaian lebih mengutamakan banyak aspek.

  

Aspek-aspek tersebut antara lain: prestasi atau pencapaian, usaha, aspek

pribadi dan sosial serta kebiasaan bekerja. Sedangkan guru yang baru merintis

karirnya lebih mengedepankan kedisiplinan dan kenyataan yang sebenarnya.

Diantara keduanya yang memiliki pandangan yang lebih baik adalah guru

yang lama mengajar.

  Tingkat pendidikan guru adalah tingkat pendidikan minimal yang

harus dipenuhi oleh seorang pendidik yang dibuktikan dengan ijasah dan/atau

  

berlaku. Guru sebagai tenaga profesional bertujuan untuk melaksanakan

sistem pendidikan nasional dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yaitu

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,

cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi warga negara yang demokratis dan

bertanggung jawab sehingga dapat menerapkan standar penilaian pendidikan

yang diharapkan pemerintah.

  Di masa sekarang belum semua guru berstatuskan pegawai tetap baik

negeri maupun swasta. Dengan kata lain masih banyak yang berstatus sebagai

guru bantu dan guru honorer. Keberadaan standar penilaian pendidikan diduga

dipandang sangat positif oleh guru yang berstatus tetap baik guru yang

berstatus pegawai negeri ataupun tetap yayasan dikarenakan mereka

mempunyai penghasilan tetap, sehingga terpacu untuk mampu memahami dan

menerapkan standar penilaian pendidikan untuk mencapai mutu penilaian

peserta didik. Sedangkan bagi guru yang berstatus pegawai tidak tetap,

keberadaan standar penilaian dirasa membebankan pikiran mereka karena

tidak sesuai dengan penghasilan yang mereka peroleh.

  Berdasarkan latar belakang tersebut penelitian ini dimaksudkan untuk

mengetahui pemahaman guru terhadap Peraturan Menteri Pendidikan

Nasional No. 20 Tahun 2007 ditinjau dari masa kerja, tingkat pendidikan, dan

status kepegawaian. Penelitian ini mengambil judul “Pemahaman Guru

Terhadap Peraturan Menteri Pendidikan Nasional N0. 20 Tahun 2007 Ditinjau merupakan survei pada guru-guru Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten.

  B. Batasan Masalah Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pemahaman guru terhadap Peraturan Manteri Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2007 tentang standar penilaian nasional. Penelitian ini memfokuskan pada 3 faktor yang diduga kuat mempengaruhi pemahaman guru terhadap Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2007 tentang standar penilaian nasional, yaitu: masa kerja, tingkat pendidikan, dan status kepegawaian.

  C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, dirumuskan masalah sebagai berikut:

  1. Apakah ada perbedaan pemahaman guru terhadap Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2007 ditinjau dari masa kerja?

  2. Apakah ada perbedaan pemahaman guru terhadap Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2007 ditinjau dari tingkat pendidikan?

  3. Apakah ada perbedaan pemahaman guru terhadap Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2007 ditinjau dari status kepegawaian?

  D. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan pemahaman guru terhadap Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2007 ditinjau dari masa kerja.

  2. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan pemahaman guru terhadap Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2007 ditinjau dari tingkat pendidikan.

  3. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan pemahaman guru terhadap Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2007 ditinjau dari status kepegawaian.

  E. Manfaat penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak- pihak yang berkepentingan, antara lain:

  1. Bagi Guru Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja guru dalam menerapkan standar penilaian nasional.

  2. Bagi Sekolah Hasil penelitian ini diharapkan berguna bagi sekolah untuk semakin meningkatkan kualitas dengan menyediakan guru yang berkompeten

  3. Bagi Universitas Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pihak-pihak yang membutuhkan dan menambah perbendaharaan bacaan khususnya

mengenai pendidikan. Di samping itu diharapkan hasil penelitian ini dapat

digunakan sebagai dasar bagi penelitian-penelitian selanjutnya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penilaian Tidak semua orang menyadari bahwa setiap saat kita selalu

  melakukan pekerjaan evaluasi. Dalam beberapa kegiatan sehari-hari, kita jelas-jelas mengadakan pengukuran dan penilaian. Pada dasarnya, pengukuran (measurement) yang berarti proses, cara, perbuatan mengukur sedangkan penilaian (evaluation) yang bearti proses, cara, perbuatan menilai;pemberian nilai. Sementara orang memang lebih cenderung mengartikan kedua kata tersebut sebagai suatu pengertian yang sama sehingga dalam memakainya hanya tergantung dari kata mana yang sedang siap untuk diucapkannya.

  Meskipun kini memiliki makna yang lebih luas, namun pada awalnya pengertian evaluasi pendidikan selalu dikaitkan dengan prestasi belajar siswa.

  Menurut Ralph Tyler (Arikunto, 2008:3), evaluasi adalah sebuah proses pengumpulan data untuk menentukan sejauh mana, dalam hal apa, dan bagian mana tujuan pendidikan sudah tercapai. Jika belum, bagaimana yang belum dan apa sebabnya. Sedangkan Cronbach dan Stufflebeam (Arikunto, 2008:3), menambahkan pengertian tersebut bahwa proses evaluasi bukan sekedar mengukur sejauh mana tujuan tercapai, tetapi digunakan untuk membuat keputusan. Menurut Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan

  Dengan mengetahui arti penilaian ditinjau dari berbagai segi dalam

sistem pendidikan, maka dapat dikatakan bahwa tujuan dan fungsi penilaian

ada beberapa hal (Arikunto, 2008:10):

  1. Penilaian berfungsi selektif Dengan cara mengadakan penilaian, guru mempunyai cara untuk mengadakan seleksi atau penilaiaan terhadap siswanya. Penilaian itu sendiri mempunyai berbagai tujuan, antara lain: a) Untuk memilih siswa yang dapat diterima di sekolah tertentu.

  

b) Untuk memilih siswa yang dapat naik kelas atau tingkat berikutnya.

  c) Untuk memilih siswa yang seharusnya mendapat beasiswa.

  d) Untuk memilih siswa yang sudah berhak meninggalkan sekolah dan sebagainya.

  2. Penilaian berfungsi diagnostik Apabila alat yang digunakan dalam penilaian cukup memenuhi persyaratan, maka dengan melihat hasilnya, guru akan mengetahui kelemahan siswa. Di samping itu, diketahui pula sebah-musabab kelemahan itu. Jadi dengan mengadakan penilaian, sebenarnya guru

mengadakan diagnosis kepada siswa tentang kebaikan dan kelemahannya.

Dengan diketahuinya sebab-sebab kelemahan ini, akan lebih mudah dicari

cara untuk mengetahuinya.

  3. Penilaian berfungsi sebagai penempatan Setiap siswa sejak lahir telah membawa bakat sendiri-sendiri, sehingga pelajaran akan lebih efektif apabila disesuaikan dengan pembawaan yang ada. Akan tetapi disebabkan keterbatasan sarana dan tenaga, pendidikan yang bersifat individual kadang-kadang suka sekali dilaksanakan. Pendekatan yang lebih bersifat melayani adalah pengajaran secara kelompok. Untuk dapat menentukan dengan pasti di kelompok mana seorang siswa harus ditempatkan, digunakan suatu penilaian. Sekelompok siswa yang mempunyai hasil penilaian yang sama, akan berada dalam kelompok yang sama dalam belajar.

  4. Penilaian berfungsi sebagai pengukur keberhasilan Fungsi penilaian ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana suatu program berhasil diterapkan. Bahwa keberhasilan suatu program ditentukan oleh berbagai faktor yaitu guru, metode mengajar, kurikulum, sarana, dan sistem administrasi.

  Menurut (Arikunto, 2008:11), ciri-ciri penilaian dalam pendidikan adalah sebagai berikut:

  

2. Penilaian bersifat kuantitatif artinya menggunakan simbol bilangan

sebagai hasil pertama pengukuran. Setelah itu lalu diinterpretasikan ke bentuk kualitatif.

  

3. Penilaian pendidikan menggunakan unit-unit atau satuan-satuan yang

tetap.

  

4. Penilaian bersifat relatif artinya tidak sama atau tidak selalu tetap dari satu

waktu ke waktu yang lain.

  

5. Penilaian sering terjadi kesalahan-kesalahan. Adapun sumber kesalahan

dapat ditinjau dari berbagai faktor, yaitu: a) Terletak pada alat ukurnya

  b) Terletak pada orang yang melakukan penilaian

  c) Terletak pada anak yang dinilai

  d) Terletak pada situasi di mana penilaian berlangsung Pada dasarnya hakikat penilaian merupakan rangkaian kegiatan untuk

memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil

belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan

sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan.

Penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas

penilaian hasil belajar oleh pendidik, penilaian hasil belajar oleh satuan

pendidikan, dan penilaian hasil belajar oleh pemerintah (Peraturan Pemerintah

No. 19 Tahun 2005).

  Menurut Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005, penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan adalah :

  

1. Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 63 ayat (1) butir b bertujuan menilai pencapaian standar kompetensi lulusan untuk semua mata pelajaran.

  

2. Penilaian hasil belajar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk semua

mata pelajaran pada kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan merupakan penilaian akhir untuk menentukan kelulusan

  

3. Penilaian akhir sebagaimana dimaksud pada ayat (2) mempertimbangkan

hasil penilaian peserta didik oleh pendidik sebagaimana dimaksud dalam

  

4. Penilaian hasil belajar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk semua

mata pelajaran pada kelompok ilmu pengetahuan dan teknologi dilakukan melalui ujian sekolah/madrasah untuk menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan.

  

5. Untuk dapat mengikuti ujian sekolah/madrasah sebagaimana dimaksud

pada ayat (4), peserta didik harus mendapatkan nilai sama atau lebih besar dari nilai batas ambang kompetensi yang dirumuskan oleh BSNP, pada kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran

estetika, serta kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan.

  Sedangkan hasil penilaian belajar oleh pemerintah (pasal 66) adalah:

  

1. Penilaian hasil belajar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 63 ayat (1)

butir c bertujuan untuk menilai pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata pelajaran iptek dan dilakukan dalam bentuk ujian nasional.

  2. Ujian nasional diadakan secara obyektif, berkeadilan, dan akuntabel.

  

3. Ujian nasional diadakan sekurang-kurangnya satu kali dan sebanyak-

banyaknya dua kali dalam satu tahun pelajaran.

  

4. Pemerintah menugaskan BSNP untuk menyelenggarakan ujian nasional

yang diikuti oleh semua peserta didik Walau hal yang dinilai tidak sama bagi setiap satuan pendidikan atau

pemerintah, namun secara garis besar dapat ditentukan unsur umum dalam

penilaian yang menyangkut faktor-faktor yang harus dipertimbangkan yaitu

(Arikunto, 2008:276):

  1. Prestasi/ pencapaian Nilai prestasi harus mencerminkan tingkatan-tingkatan siswa sejauh mana telah dapat mencapai tujuan yang ditetapkan di setiap bidang studi. Simbol yang digunakan untuk menyatakan nilai, baik huruf maupun angka, hendaknya hanya merupakan gambaran tentang prestasi saja.

  2. Usaha Terpisah dari nilai prestasi, guru dapat menyampaikan laporannya kepada untuk menilai unsur usaha ini lebih rendah bagi anak yang prestasinya rendah dan sebaliknya.

  3. Aspek pribadi dan sosial Unsur ini juga perlu dilaporkan terutama yang berhubungan dengan berlangsungnya proses belajar-mengajar. Dalam memberikan nilai pribadi, seorang pendidik harus hati-hati sekali. Lebih baik lagi jika diterangkan

dengan khusus dan jelas sehingga mudah dimengerti oleh siapa saja.

  4. Kebiasaan bekerja Yang dimaksud dengan kebiasaan bekerja adalah hal-hal yang berhubungan dengan kebiasaan melakukan tugas.

B. Standar Penilaian Pendidikan

  Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2007, standar penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang

berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar

peserta didik. Dijelaskan lebih lanjut bahwa proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan hasil belajar dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran, untuk memantau kemajuan, melakukan perbaikan pembelajaran, dan menentukan keberhasilan belajar peserta didik. Dalam Standar Penilaian Pendidikan terdapat beberapa pengertian antara lain (Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2007):

  1. Standar penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik.

2. Penilaian pendidikan adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik.

  3. Ulangan adalah proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran, untuk memantau kemajuan, melakukan perbaikan pembelajaran, dan menentukan keberhasilan belajar peserta didik.

  

5. Ulangan tengah semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik

untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah

melaksanakan 8 – 9 minggu kegiatan pembelajaran. Cakupan ulangan

meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan seluruh KD pada periode tersebut.

  

6. Ulangan akhir semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik

untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester.

  Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan semua KD pada semester tersebut.

  

7. Ulangan kenaikan kelas adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik di

akhir semester genap untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta

didik di akhir semester genap pada satuan pendidikan yang menggunakan

sistem paket. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan KD pada semester tersebut.

  

8. Ujian sekolah/madrasah adalah kegiatan pengukuran pencapaian

kompetensi peserta didik yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk

memperoleh pengakuan atas prestasi belajar dan merupakan salah satu

persyaratan kelulusan dari satuan pendidikan. Mata pelajaran yang

diujikan adalah mata pelajaran kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan

dan teknologi yang tidak diujikan dalam ujian nasional dan aspek kognitif

dan/atau psikomotorik kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia

serta kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian yang

akan diatur dalam POS Ujian Sekolah/Madrasah.

  

9. Ujian Nasional yang selanjutnya disebut UN adalah kegiatan pengukuran

pencapaian kompetensi peserta didik pada beberapa mata pelajaran

tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi

dalam rangka menilai pencapaian Standar Nasional Pendidikan.

  

10. Kriteria ketuntasan minimal (KKM) adalah kriteria ketuntasan belajar

(KKB) yang ditentukan oleh satuan pendidikan. KKM pada akhir jenjang

satuan pendidikan untuk kelompok mata pelajaran selain ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan nilai batas ambang kompetensi.

  Standar penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan

dasar dan menengah didasarkan pada prinsip-prinsip adalah sebagai berikut

(Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2007):

  

1. Sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan

kemampuan yang diukur.

  

2. Objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang

jelas, tidak dipengaruhi subjektivitas penilai.

  

4. Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik merupakan salah satu komponen

yang tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran.

  

5. Terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar

pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan.

  

6. Menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian oleh pendidik

mencakup semua aspek kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik

penilaian yang sesuai, untuk memantau perkembangan kemampuan peserta didik.

  

7. Sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap

dengan mengikuti langkah-langkah baku.

  

8. Beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian

kompetensi yang ditetapkan.

  

9. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi

teknik, prosedur, maupun hasilnya.

  Untuk memenuhi standar penilaian pendidikan, seorang guru

diharapkan dapat menerapkan dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan

setiap harinya. Secara tidak langsung tugas dari seorang guru bukan hanya

mendidik atau mengajar bahan mata pelajaran, namun lebih dari itu seorang

guru dituntut mampu untuk memberikan penilaian yang obyektif kepada anak

didik. Mengukur kemampuan seorang anak didik dapat dilakukan dengan

menggunakan teknik dan instrumen penilaian sebagai berikut (Peraturan

Menteri Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2007):

Dokumen yang terkait

Perbedaan tingkat pemahaman guru ekonomi terhadap standar penilaian pendidikan ditinjau dari masa kerja, tingkat pendidikan, dan status sekolah : survei guru ekonomi SMA/MA di Kabupaten Sleman.

0 9 147

Profesionalitas kerja guru ditinjau dari tingkat pendidikan, masa kerja, dan status kepegawaian : survey pada guru-guru SMA se-Kota Yogyakarta.

0 0 128

Persepsi guru terhadap program sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari tingkat pendidikan, golongan jabatan, masa kerja, dan usia guru : survei guru-guru Sekolah Menengah Pertama Negeri dan Swasta Kabupaten Sleman.

0 0 193

Pemahaman guru terhadap Peraturan Menteri Pendidikan Nasional no 20 tahun 2007 ditinjau dari masa kerja, tingkat pendidikan dan status kepegawaian : survei pada guru-guru sekolah menengah pertama negeri di Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten.

0 0 164

Persepsi guru terhadap sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari status kepegawaian guru dan jenjang sekolah : survei guru SD, SMP, dan SMA negeri dan swasta di Kecamatan Wates.

0 0 172

Pengaruh kecerdasan emosional terhadap profesionalisme guru ditinjau dari locus of control dan masa kerja : survei pada guru-guru sekolah menengah pertama negeri dan swasta di Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten.

1 3 172

Persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari masa kerja, jenjang pendidikan, status guru dan golongan jabatan guru.

0 4 181

Persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari masa kerja, jenjang pendidikan, status guru dan golongan jabatan guru - USD Repository

0 0 179

Persepsi guru terhadap sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari masa kerja, tingkat pendidikan, golongan jabatan dan status kepegawaian - USD Repository

0 2 149

Persepsi guru terhadap sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari status kepegawaian guru dan jenjang sekolah : survei guru SD, SMP, dan SMA negeri dan swasta di Kecamatan Wates - USD Repository

0 0 170