Perpindahan kalor pada sirip bujur sangkar kasus 2 dimensi keadaan tak tunak - USD Repository
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERPINDAHAN KALOR PADA SIRIP BUJUR SANGKAR KASUS 2 DIMENSI KEADAAN TAK TUNAK TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Teknik
Jurusan Teknik Mesin Disusun oleh:
IVANDITYA PUTRA SUMIRAT NIM : 105214019 PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
THE HEAT TRANSFER ON FIN WITH TWO DIMENSIONS
SQUARE SECTION AT UNSTEADY CONDITION
FINAL ASSIGNMENT
Presented as partial fulfillment of the requirement
as to obtain the Sarjana Teknik Degree
in Mechanical Engineering
Presented by
IVANDITYA PUTRA SUMIRAT
Student Number : 105214019
MECHANICAL ENGINEERING DEPARTMENT
SCIENCE AND TECHNOLOGY FACULTY
SANATA DHARMA UNIVERSITY
YOGYAKARTA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSETUJUAN PEMBIMBING PERPINDAHAN KALOR PADA SIRIP BUJUR SANGKAR KASUS 2 DIMENSI KEADAAN TAK TUNAK
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
TUGAS AKHIR PERPINDAHAN KALOR PADA SIRIP BUJUR SANGKAR KASUS 2 DIMENSI KEADAAN TAK TUNAK Dipersiapkan dan disusun oleh :
NAMA : IVANDITYA PUTRA SUMIRAT
NIM : 105214019 Telah dipertahankan di depan Dewan penguji pada tanggal 8 Juni 2012
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tugas akhir ini tidak terdapat
karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu
Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara
tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.Yogyakarta, 13 Juni 2012 Ivanditya Putra Sumirat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dipersembahkan kepada:
1. Tuhan Yang Maha Esa.2. Bapak Ambar Wispantoko beserta Ibu Sugiyanti selaku orangtua beserta adik dan kakak saya, atas support materi dan dukunganya.
3. Sahabat saya yang selalu mendukung saya dalam pengerjaan tugas akhir ini.
4. Teman-teman Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
Sirip (fin) berfungsi untuk memperluas permukaan dan memperbesar lajuperpindahan kalor pada suatu sistem pendingin. Tujuan dari penelitian ini adalah
mengetahui pengaruh bahan sirip, nilai h (koefisien perpindahan kalor konveksi)
dan suhu fluida di sekitar sirip terhadap laju perpindahan kalor, efisiensi dan
efektivitas sirip dari waktu ke waktu. Sirip yang digunakan pada penelitian ini
berbentuk bujur sangkar, dengan ukuran 20 cm x 20 cm dan tebalnya 1 mm.
Kondisi benda yang akan diuji (sirip) mula-mula mempunyai suhu seragam
= 37 = 37 sebesar ℃, suhu udara di sekitar sirip sebesar ℃, dengan nilaih tertentu dan bersifat tetap serta merata pada sirip. Suhu dasar sirip kemudian
= 150 dikondisikan pada suhu yang tetap dan merata sebesar ℃. Penyelesaianpenelitian ini dilakukan secara simulasi numerik dengan mempergunakan metode
“ beda hingga cara eksplisit “. Persoalannya adalah bagaimana laju perpindahan
kalor, efisiensi dan efektivitas dari waktu ke waktu. Penelitian memberikan hasil :
(a) besarnya laju perpindahan kalor, efisiensi dan efektivitas sirip dari waktu
kewaktu dipengaruhi oleh bahan sirip. Nilai tertinggi laju aliran kalor yang dilepas
sirip dimiliki bahan aluminium murni diikuti, magnesium murni, baja krom (Cr =
0 %), baja karbon (C= 0,5 %) dan perunggu (Cu = 75 %; Sn = 25 %) sebesar:
281,06 W; 256,76 W; 163,65 W; 139,84 W; 97,62 W pada saat 90 sekon. (b) Laju
perpindahan kalor, efisiensi dan efektivitas sirip dari waktu kewaktu dipengaruhi
oleh kondisi nilai h (koefisien perpindahan kalor konveksi). Semakin besar nilai
perpindahan panas konveksi, semakin besar laju aliran kalor yang dilepas sirip,
tetapi semakin kecil nilai efisiensi dan efektivitasnya. (c) Laju perpindahan kalor,
efisiensi, dan efektivitas pada sirip dipengaruhi oleh suhu fluida di sekitar sirip
. Semakin kecil suhu fluida di sekitar sirip , semakin besar kalor yangdilepas sirip. Semakin kecil suhu fluida disekitar sirip , semakin besar
efisiensi dan efektivitas sirip.Kata kunci: pengaruh sifat bahan,efisiensi dan efektivitas sirip, laju kalor yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Ivanditya Putra Sumirat Nomor mahasiswa : 105214019Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma Karya Ilmiah saya yang berjudul:
PERPINDAHAN KALOR PADA SIRIP BERPENAMPANG
BUJUR SANGKAR 2 DIMENSI KEADAAN TAK TUNAK
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan ini saya memberikan kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan
dalam bentuk media lain, mengelola dalam bentuk pangkalan data, mendistribusi
secara terbatas, dan mempublikasikan di Internet untuk kepentingan akademis
tanpa perlu ijin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal 13 Januari 2012 Yang menyatakan Ivanditya Putra SumiratPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan atas segala berkat dan
rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul:
PERPINDAHAN KALOR PADA SIRIP BERPENAMPANG BUJUR
SANGKAR 2 DIMENSI KEADAAN TAK TUNAKPenyusunan Tugas Akhir ini sebagai salah satu persyarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Teknik di Program Studi Teknik Mesin Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.Dalam penelitian dan penyusunan Tugas Akhir ini tentunya tidak terlepas
dari bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis
ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :1. Ibu Paulina Heruningsih Prima Rosa, S.Si., M.Sc., Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bapak Ir. P.K. Purwadi, M.T, Ketua Program Studi Teknik Mesin Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Bapak I Gusti Ketut Puja, S.T., M.T., selaku dosen pembimbing Akademik 2010.
4. Bapak Ir. P.K. Purwadi, M.T., selaku pembimbing Tugas Akhir ini.
5. Dosen-dosen program studi Teknik Mesin Universitas Sanata Dharma, atas ilmu pengetahuan dan bimbingannya kepada penulis semasa kuliah.
6. Ayahanda Ambar Wispantoko, Ibunda Sugiyanti selaku orang tua
penyusun yang selalu mendoakan dan mendukung penyusun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam pemberian semangat sampai dengan penyusunan skripsi ini yang tidak dapat penulis tulis diatas. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
Tugas Akhir ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari
berbagai pihak. Akhirnya besar harapan penulis semoga hasil penelitian ini
bermanfaat bagi perkembangan ilmu teknik.Yogyakarta, 13 Juni 2012 Penulis
IVANDITYA PUTRA SUMIRAT
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
TITLE PAGE ............................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................ iii
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ....................................................... v
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... vi
INTISARI .................................................................................................. vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN .............................................. viii
KATA PENGANTAR ................................................................................. ix
DAFTAR ISI ............................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xv
1 BAB I. PENDAHULUAN ..........................................................................
1.1 Latar Belakang ...........................................................................
1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................
3
1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................
4
1.4 Batasan Masalah ........................................................................
4
1.5 Manfaat Penelitian ......................................................................
6 BAB II. DASAR TEORI ............................................................................
7
2.1 Perpindahan Kalor.......................................................................
7
2.2 Perpindahan Kalor konduksi .......................................................
22
39
4.6 Cara pengolahan data dan Kesimpulan .........................................
4.4 Pengumpulan data .......................................................................... 37
4.5 Definisi operasional ....................................................................
37
36
4.3 Peralatan pendukung penelitian ..................................................
36
4.2 Benda yang diuji, ukuran dan bahan ............................................
25 BAB IV. METODE PENELITIAN................................................ .............. 36
4.1 Metode Peneltian.........................................................................
24
3.2 Persamaan Numerik tiap node dari waktu ke waktu.....................
23 BAB III. PERSAMAAN NUMERIK TIAP VOLUME KONTROL …….. 24
3.1 Kesetimbangan energi keadaan tak tunak ....................................
2.9 Efesiensi dan efektivitas ..............................................................
19 2.8.1 Aliran di atas plat rata pada konveksi alami .....................
8
2.3 Konduktivitas Termal..................................................................
2.7 Hubungan Nu, Re, dan Pr.............................................................. 18
2.8 Aliran laminar konveksi paksa pada plat rata...............................
17
16 2.6.4 Bilangan Grashoff ..............................................................
15 2.6.3 Bilangan Rayleigh ....................................................... ......
15 2.6.2 Bilangan Reynold ....................................................... ....... .
14 2.6.1 Bilangan Prandtl ..............................................................
12
2.6 Bilangan Nusselt ...........................................................................
10
2.5 Koefisien perpindahan kalor konveksi .........................................
9
2.4 Perpindahan kalor konveksi.........................................................
41 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................
42
5.1 Hasil perhitungan pada variasi bahan...........................................
42 5.1.1 Pembahasan hasil perhitungan variasi bahan .....................
44
5.2 Hasil perhitungan pada variasi suhu udara di sekitar sirip ......
45
5.2.1 Pembahasan hasil perhitungan variasi suhu udara di sekitar sirip .................................................................................
53
5.3 Hasil perhitungan pada variasi nilai h (Koefisien perpindahan panas konveksi) ...................................................................................... .
55
5.3.1 Pembahasan hasil perhitungan variasi nilai h (Koefisien perpindahan panas konveksi) ............................................
63 BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................
66
6.1 Kesimpulan......................................................................................
66
6.2 Saran ...............................................................................................
67 DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................
68 LAMPIRAN ...........................................................................................
69
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Nilai konduktivitas termal berbagai bahan ...............................10 Tabel 2.2 Nilai koefisien perpindahan kalor konveksi .............................
13 Tabel 2.3 Persamaan untuk aliran yang melewati plat rata .......................
20 Tabel 2.4 Aliran yang melewati silinder penampang lingkaran dan tidak lingkaran .................................................................................
21 Tabel 2.5 Nilai C dan m untuk aliran laminer ............................................ 22
Tabel 4.1 Sifat berbagai bahan yang digunakan dalam penelitian .............. 36PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Pendingin CPU Danamics LM10 .......................................24 Gambar 3.2 Seperempat bagian sirip ....................................................
43 Gambar 5.1.c Grafik perbandingan efektivitas sirip berbagai bahan dari waktu ke waktu ...........................................................................
42 Gambar 5.1.b Grafik perbandingan efisiensi sirip berbagai bahan dari waktu ke waktu ................................................................................
32 Gambar 5.1.a Grafik perbandingan perpindahan kalor pada sirip berbagai bahan dari waktu ke waktu ...............................................
30 Gambar 3.5 Volume kontrol pada bagian tengah sirip ..........................
27 Gambar 3.4 Volume kontrol pada bagian pojok sirip ............................
26 Gambar 3.3 Volume kontrol pada bagian tepi sirip ...............................
18 Gambar 3.1 Kesetimbangan energi dalam volume kontrol ....................
2 Gambar 1.2 Silinder blok pada sepeda motor Honda GL 100 ................
17 Gambar 2.6 Skema perpindahan kalor konveksi pada plat rata .............
14 Gambar 2.5 Skema aliran konveksi bebas pada plat rata .......................
12 Gambar 2.4 Perpindahan kalor secara konduksi ..................................
11 Gambar 2.3 Aliran laminer dan aliran turbulen ....................................
8 Gambar 2.2 Skema perpindahan kalor konveksi ...................................
4 Gambar 1.3.b Pandangan samping sirip .................................................. 4 Gambar 2.1 Skema perpindahan kalor konduksi ...................................
2 Gambar 1.3.a Pandangan depan sirip ......................................................
43 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Gambar 5.2.a Grafik hubungan perpindahan kalor pada sirip berbahan alumunium murni terhadap waktu, dengan variasi suhu udara di sekitar sirip ...............................................................
46 Gambar 5.2.b Grafik hubungan perpindahan kalor pada sirip berbahan magnesium murni terhadap waktu, dengan variasi suhu udara di sekitar sirip ...............................................................
46 Gambar 5.2.c Grafik hubungan perpindahan kalor pada sirip berbahan baja krom (Cr = 0 %) terhadap waktu, dengan variasi suhu udara di sekitar sirip ...............................................................
47 Gambar 5.2.d Grafik hubungan perpindahan kalor pada sirip berbahan baja karbon (C= 0,5 %) terhadap waktu, dengan variasi suhu udara di sekitar sirip ...........................................................
47 Gambar 5.2.e Grafik hubungan perpindahan kalor pada sirip berbahan perunggu (Cu = 75 %; Sn = 25 %) terhadap waktu, dengan variasi suhu udara di sekitar sirip .............................
48 Gambar 5.3.a Grafik hubungan efisiensi sirip berbahan alumunium murni terhadap waktu, dengan variasi suhu udara di sekitar sirip ..........................................................................................
48 Gambar 5.3.b Grafik hubungan efisiensi sirip berbahan magnesium murni terhadap waktu, dengan variasi suhu udara di sekitar sirip ..........................................................................................
49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 5.3.c Grafik hubungan efisiensi sirip berbahan baja krom (Cr = 0 %)
terhadap waktu, dengan variasi suhu udara di sekitar sirip..........................................................................................
49 Gambar 5.3.d Grafik hubungan efisiensi sirip berbahan baja karbon (C= 0,5 %) terhadap waktu, dengan variasi suhu udara di sekitar sirip ..................................................................................
50 Gambar 5.3.e Grafik hubungan efisiensi sirip berbahan perunggu (Cu = 75 %; Sn = 25 %) terhadap waktu, dengan variasi suhu udara di sekitar sirip ...............................................................
50 Gambar 5.4.a Grafik hubungan efektivitas sirip berbahan alumunium murni terhadap waktu, dengan variasi suhu udara di sekitar sirip ..........................................................................................
51 Gambar 5.4.b Grafik hubungan efektivitas sirip berbahan magnesium murni terhadap waktu, dengan variasi suhu udara di sekitar sirip ..........................................................................................
51 Gambar 5.4.c Grafik hubungan efektivitas sirip berbahan baja krom (Cr = 0 %) terhadap waktu, dengan variasi suhu udara di sekitar sirip ...................................................................................
52 Gambar 5.4.d Grafik hubungan efektivitas sirip berbahan baja karbon (C= 0,5 %) terhadap waktu, dengan variasi suhu udara di sekitar sirip ..................................................................................
52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 5.4.e Grafik hubungan efektivitas sirip berbahan perunggu (Cu = 75
%; Sn = 25 %) terhadap waktu, dengan variasi suhu udara di sekitar sirip ................................................................53 Gambar 5.5.a Grafik kalor yang dilepas sirip berbahan alumunium murni terhadap waktu, dengan variasi nilai h (Koefisien perpindahan panas konveksi) .................................................................
56 Gambar 5.5.b Grafik kalor yang dilepas sirip berbahan magnesium murni terhadap waktu, dengan variasi nilai h (Koefisien perpindahan panas konveksi) .................................................................
56 Gambar 5.5.c Grafik kalor yang dilepas sirip berbahan baja krom (Cr = 0 %) terhadap waktu, dengan variasi nilai h (Koefisien perpindahan panas konveksi) .................................................................
57 Gambar 5.5.d Grafik kalor yang dilepas sirip berbahan baja karbon (C= 0,5 %) terhadap waktu, dengan variasi nilai h (Koefisien perpindahan panas konveksi) .................................................................
57 Gambar 5.5.e Grafik kalor yang dilepas sirip berbahan perunggu (Cu = 75 %; Sn = 25 %) terhadap waktu, dengan variasi nilai h (Koefisien perpindahan panas konveksi). ............................................
58 Gambar 5.6.a Grafik hubungan efisiensi sirip berbahan alumunium murni terhadap waktu, dengan variasi nilai h (Koefisien perpindahan panas konveksi) .................................................................
58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Gambar 5.6.b Grafik hubungan efisiensi sirip berbahan magnesium murni terhadap waktu, dengan variasi nilai h (Koefisien perpindahan panas konveksi) .................................................................
59 Gambar 5.6.c Grafik hubungan efisiensi sirip berbahan baja krom (Cr = 0 %) terhadap waktu, dengan variasi nilai h (Koefisien perpindahan panas konveksi) .................................................................
59 Gambar 5.6.d Grafik hubungan efisiensi sirip berbahan baja karbon (C= 0,5 %) terhadap waktu, dengan variasi nilai h (Koefisien perpindahan panas konveksi) .............................................
60 Gambar 5.6.e Grafik hubungan efisiensi sirip berbahan perunggu (Cu = 75 %; Sn = 25 %) terhadap waktu, dengan variasi nilai h (Koefisien perpindahan panas konveksi) .............................................
60 Gambar 5.7.a Grafik hubungan efektivitas sirip berbahan alumunium murni terhadap waktu, dengan variasi nilai h (Koefisien perpindahan panas konveksi) ................................................................
61 Gambar 5.7.b Grafik hubungan efektivitas sirip berbahan magnesium murni terhadap waktu, dengan variasi nilai h (Koefisien perpindahan panas konveksi) ................................................................
61 Gambar 5.7.c Grafik hubungan efektivitas sirip berbahan baja krom (Cr = 0 %) terhadap waktu, dengan variasi nilai h (Koefisien perpindahan panas konveksi) ............................................
62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 5.7.d Grafik hubungan efektivitas sirip berbahan baja karbon (C= 0,5
%) terhadap waktu, dengan variasi nilai h (Koefisien perpindahan panas konveksi) ............................................62 Gambar 5.7.e Grafik hubungan efektivitas sirip berbahan perunggu (Cu = 75 %; Sn = 25 %) terhadap waktu, dengan variasi nilai h (Koefisien perpindahan panas konveksi) ............................................
63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan teknologi sistem pendingin akhir-akhir ini sangat pesat, baik di bidang otomotif maupun di bidang elektronik. Perkembangan sistem pendingin pada industri otomotif tersebut dapat kita lihat dari banyaknya produk- produk baru, baik mobil maupun sepeda motor yang ada di pasaran. Proses pembakaran bahan bakar pada mesin yang berlangsung secara terus menerus, sehingga mengakibatkan mesin pada saat bekerja dalam kondisi temperatur yang sangat tinggi. Temperatur sangat tinggi pada mesin akan mengakibatkan silinder menjadi sangat panas dan memuai. Temperatur yang rendah juga tidak terlalu menguntungkan dalam proses kerja mesin. Sistem pendinginan digunakan agar temperatur mesin terjaga pada batas temperatur kerja yang ideal. Peralatan elektronik juga terdapat sistem pendingin, seperti pada prosesor komputer, rangkaian elektronik pada TV, dan sebagainya peralatan elektronik. Perancangan bentuk sistem pendingin juga diperhitungkan, sehingga laju perpindahan panas dapat berlangsung dengan baik.
Fungsi sirip (fin) pada mesin secara umum adalah untuk memperluas permukaan benda, agar laju perpindahan panas dapat diperbesar, sehingga mempercepat proses pendinginan. Misalnya, pemasangan sirip pada motor bakar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
komponen-komponen komputer. Apabila panas yang dihasilkan komponen- komponen komputer tidak dapat dibuang pada sistem pendingin, maka dapat menyebabkan kerusakan yang serius pada beberapa komponen komputer (Purwadi, 2012).
Gambar 1.1 Pendingin CPU Danamics LM10(sumbe
Gambar 1.2 Silinder blok pada sepeda motor Honda GL 100(sumbe Silinder pada mesin motor bakar yang dipasangi sirip akan terhindar dari
“piston mengunci” yang diakibatkan karena panas berlebih (overheat) (Purwadi, 2008).
Salah satu cara analisis mengenai perhitungan distribusi suhu pada sirip yang dilakukan secara simulasi numerik menggunakan motode beda-hingga (finite-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(kasus 1D) seperti: bentuk piramida (Bintoro dan Purwadi, 2006). Kedua penelitian tersebut sifat bahan diasumsikan konstan, tidak berubah terhadap waktu.
Penelitian efisiensi dan efektivitas sirip longitudinal dengan profil siku empat pada keadaan tak tunak (unsteady) kasus 2D (]Purwadi, 2008), dihasilkan kesimpulan: (a). Semakin besar nilai
ξ, semakin kecil nilai efisiensi sirip dan efektivitas sirip. (b). Semakin besar nilai h, laju aliran kalor konveksi semakin besar, beda suhu antara suhu sirip dengan suhu fluida di sekitar sirip semakin kecil, tetapi nilai
ξ semakin besar. Pada kasus 2D artinya aliran kalor konduksi yang terjadi pada sirip hanya terjadi dalam 2 arah: arah x dan arah y, untuk tebal bisa diabaikan karena konveksi dan perpindahan kalor pada tebal sirip dianggap sama sehingga tidak terlalu berpengaruh pada perpindahan kalor, efisiensi dan efektivitas.
1.2 Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang yang telah dibuat, untuk perumusan masalah pada penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh bahan, pengaruh
)
nilai h (koefisien perpindahan kalor konveksi) dan pengaruh suhu udara ( di sekitar sirip terhadap laju perpindahan kalor, efisiensi dan efektivitas sirip pada keadaan tak tunak dari waktu ke waktu. Bentuk sirip yang akan dianalisis seperti yang terlihat pada Gambar 1.2.a dan Gambar 1.2.b berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 1.3.a Pandangan Depan Sirip Gambar 1.3.b Pandangan Samping Sirip
Kondisi benda yang akan diuji (sirip) mula-mula mempunyai suhu seragam sebesar , suhu udara di sekitar sirip sebesar , dengan nilai h (koefisien perpindahan kalor konveksi) tertentu dan bersifat tetap serta merata pada sirip. Suhu dasar sirip dikondisikan tetap dan merata pada suhu .
Persoalannya adalah menghitung besarnya laju perpindahan kalor, efisiensi dan efektivitas sirip dari waktu ke waktu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian sirip ini dilakukan dengan tujuan untuk:
a) Membandingkan pengaruh bahan sirip terhadap laju perpindahan kalor, efisiensi dan efektivitas pada sirip dari waktu ke waktu.
b) Mengetahui pengaruh suhu udara di sekitar sirip terhadap laju perpindahan kalor, efisiensi dan efektivitas pada sirip dari waktu ke waktu.
c) Mengetahui pengaruh nilai h (koefisien perpindahan kalor konveksi) terhadap laju perpindahan kalor, efisiensi dan efektivitas pada sirip dari waktu ke waktu.
1.4 Batasan Masalah
Agar penelitian ini pembahasannya tidak meluas, maka beberapa asumsi yang diberlakukan pada penelitian ini adalah: a) Nilai h (koefisien perpindahan kalor konveksi) di sekitar sirip bersifat tetap dan merata.
b) Massa jenis bahan sirip (ρ) bersifat tetap dan merata.
c) Kalor jenis bahan sirip ( ) bersifat tetap dan merata.
d) Konduktivitas termal bahan k (koefisien perpindahan kalor koduksi) bersifat tetap dan merata.
e) Pembangkitan energi di dalam sirip diabaikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sirip diasumsikan tetap dan merata.
g) Suhu dasar
h) Penyelesaian penelitian ini dilakukan simulasi numerik dengan mempergunakan metode “ beda hingga cara eksplisit “.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat dari hasil penelitian ini adalah:
a) Menambah wawasan dan pengetahuan baru kepada orang lain yang belum tahu tentang perhitungan laju perpindahan kalor, efisiensi dan efektivitas sirip 2D pada keadaan tak tunak untuk sirip berbentuk bujur sangkar b) Hasil pada penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi bagi para peneliti lain untuk mengembangkan penelitian dengan bentuk penampang sirip yang berbeda.
c) Dapat digunakan sebagai solusi bagi para pengguna dalam merancang sirip motor bakar untuk mempertimbangkan luas penampang sirip dan bentuk sirip dalam perancangan suatu sistem pendingin.
d) Sebagai solusi bagi para pembaca yang mempunyai motor bakar atau jenis mesin lain yang sedang bermasalah dengan sirip pendinginannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II DASAR TEORI
2.1 Perpindahan Kalor
Kalor adalah bentuk energi yang berpindah dari suhu tinggi ke suhu rendah. Jika suatu benda menerima atau melepaskan kalor maka suhu benda tersebut akan naik atau turun yang mengakibatkan wujud benda berubah. Transformasi energi dari sistem bertemperatur tinggi ke sistem bertemperatur lebih rendah disebut perpindahan kalor. Perpindahan kalor tersebut akan berhenti ketika, benda yang mengalami perpindahan kalor telah mencapai suhu yang sama atau setimbang (Nofrizal, 2008). Ilmu perpindahan panas tidak hanya memaparkan transfer energi panas dari benda satu ke benda lainya, tetapi bisa digunakan untuk merencanakan atau meramalkan laju perpindahan yang terjadi pada kondisi-kondisi tertentu (Holman, 1995).
Kalor dapat dipindahkan dengan tiga jenis cara yang berbeda yaitu: perpindahan panas secara konveksi, perpindahan panas secara konduksi dan perpindahan panas secara radiasi. Untuk penelitian ini perpindahan panas secara radiasi diabaikan, karena tidak terlalu mempengaruhi hasil penelitian dan telah sesuai dengan batasan masalah pada karya ilmiah ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2.2 Perpindahan Kalor Konduksi
Perpindahan kalor konduksi adalah proses perpindahan kalor dengan mana kalor mengalir dari daerah yang bertemperatur tinggi ke daerah yang bertemperatur lebih rendah di dalam satu medium (padat, gas, cair) atau antar medium-medium yang lain yang bersinggungan secara langsung.
Hubungan dasar untuk perpindahan panas dengan cara konduksi yang diusulkan oleh Fourier, menyatakan bahwa laju perpindahan panas dengan cara konduksi dalam suatu bahan itu sama dengan hasil kali dari konduksi termal bahan, luas penampang yang mana panas mengalir dengan cara konduksi dan gradien suhu pada penampang. Sehingga dapat dituliskan persamaan untuk perpindahan panas dengan cara konduksi adalah sebagai berikut: (Kreith, 1997).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Persamaan perpindahan kalor konduksi adalah:
∆ = − . ∆ ( ) 2 1 −
...............................................................................................(2.1) = − .
∆
dengan : : Laju perpindahan kalor konduksi (watt).
2 A : Luas permukaan benda yang tegak lurus arah perpindahan kalor ( m ). k : Konduktivitas termal bahan ( Thermal conductivity ) .
.℃
: Perbedaan suhu (
∆T ℃). ∆x : Tebal benda (m).
Tanda minus menunjukan konsekuensi dari kenyataan bahwa panas mengalir ke arah suhu yang rendah.
2.3 Konduktivitas Termal
Tetapan kesebandingan (k) adalah sifat fisik bahan atau material yang disebut konduktivitas termal. Laju perpindahan kalor pada benda padat juga dipengaruhi dari nilai konduktivitas termal (k) benda padat yang mengalami perpindahan kalor. Bahan yang mempunyai nilai konduktivitas termal tinggi disebut konduktor, sedangkan bahan yang nilai konduktivitasnya termal rendah
∆
disebut isolator. Persamaan konduktivitas kalor (k) adalah . Pada = .
∆
umumnya nilai konduktivitas termal bahan tergantung pada suhu dan struktur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 2.1 Nilai konduktivitas termal beberapa bahan(Holman, Sixth Edition hal 8)
Bahan . .
. ℃ Logam :
Perak (murni) 410 237 Tembaga (murni) 385 223 Alumunium (murni) 202 117 Nikel (murni)
93
54 Besi (murni)
73
42 Baja karbon 1%
43
25 Timbal (murni) 34 20,3 Baja krom-nikel (18% Cr, 8%
16,3 9,4 Ni)
Bukan logam :
Magnesit 4,15 2,4 Batu pasir 1,83 1,06 Kaca jendela 0,78 0,45
Zat cair
Air raksa 8,21 4,74 Air 0,556 0,327 Amoniak 0,54 0,312 Minyak pelumas SAE 50 0,147 0,085 Freon 12 0,073 0,042
Gas
Hidrogen 0,175 0,101 Udara 0,024 0.0139 Uap air (jenuh) 0,0206 0,119
2.4 Perpindahan Kalor Konveksi
Perpindahan kalor konveksi adalah proses transfer panas di mana cairan atau gas (fluida) yang suhunya lebih tinggi mengalir ke permukaan benda yang suhunya lebih rendah. Perpindahan kalor secara konveksi dari suatu permukaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
partikel fluida yang berbatasan. Energi yang berpindah dengan cara demikian akan menaikkan suhu dan energi dalam partikel-partikel fluida tersebut. Kedua, partikel-partikel tersebut akan bergerak ke daerah suhu yang lebih rendah dimana partikel tersebut akan bercampur dengan partikel-partikel fluida lainnya. Laju aliranya tergantung pada sifat fisik fluida dan macam aliran fluida (Holman, 1995).
Perpindahan kalor konveksi terjadi jika ada medium yang bergerak, misalnya fluida (udara, air, gas). Perpindahan kalor secara konveksi dapat dikelompokkan menurut gerakan alirannya, yaitu konveksi alamiah (natural
convection) dan konveksi paksa (forced convection). Apabila gerakan fluida
tersebut terjadi sebagai akibat dari perbedaan densitas (kerapatan) yang disebabkan oleh suhu maka disebut konveksi bebas atau konveksi alamiah
(natural convection) . Bila gerakan fluida tersebut disebabkan oleh penggunaan
alat dari luar, seperti pompa atau kipas, maka prosesnya disebut konveksi paksa (forced convection) .
Gambar 2.2 Skema perpindahan kalor konveksiPersamaan perpindahan kalor konveksi adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dengan : : Laju perpindahan kalor konveksi (watt).
2 A : Luas permukaan benda yang bersentuhan dengan fluida, satuan (m ). h : Koefisien Perpindahan kalor konveksi dengan satuan 2 .
.
℃
: Suhu benda ( ℃). : Suhu fluida ( ℃).
2.5 Koefisien Perpindahan Kalor Konveksi
Koefisien perpindahan kalor konveksi merupakan aliran panas menyeluruh sebagai hasil proses konveksi. Nilai koefisien perpindahan kalor konveksi (h) bergantung terhadap: (a) jenis aliran (laminer dan turbulen) pada
Gambar 2.3 , (b) bentuk ukuran benda dan area yang dialiri fluida, (c) sifat-sifat dari fluida, (d) suhu rata-rata dan (e) posisi sepanjang permukaan benda. Selainpengaruh diatas, nilai koefisien perpindahan kalor konveksi (h) juga dipengaruhi mekanisme perpindahan panas dengan konveksi paksa (gerakan fluida karena bantuan pompa atau kipas), atau dengan konveksi bebas. Pada Tabel 2.2 disajikan nilai Koefisien perpindahan kalor konveksi (h) dengan kondisi yang berbeda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 2.2 Nilai koefisien perpindahan kalor konveksi(Holman, Sixth Edition hal 13)
Modulus . .
℃ .
Konveksi bebas, dT= 30
℃ Plat vertikal (tinggi 0,3 m) atau (1 ft di
4,5 0,79 udara). Silinder horizontal (diameter 5 cm) di
6,5 1,14 udara. Silinder horizontal ( diameter 2 cm ) di 890 157 air.
Konveksi paksa
Aliran udara 2 m/s di atas plat bujur 12 2,1 sangkar 0,2 m. Aliran udara 35 m/s di atas plat bujur 75 13,2 sangkar 0,75 m. Udara 2 atm mengalir di dalam tabung 65 11,4 (diameter 2,5 cm), kecepatan 10 m/s. Air 0,5 kg/s dalam tabung 2,5 cm. 3500 616 Aliran Udara mengalir didalam tabung
180
32 (diameter 5 cm), kecepatan 50 m/s.
Air mendidih
Dalam kolam atau bejana. 2500-35000 440-6200 Mengalir dalam pipa. 5000-100000 880-17600
Pengembunan uap air, 1atm
Muka vertikal. 4000-11300 700-200 Diluar tabung horizontal. 9500-25000 1700-4400
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2.6 Bilangan Nusselt
Bilangan Nusselt merupakan suatu bilangan yang didapat dari perbandingan antara proses perpindahan panas konveksi dengan proses perpindahan panas konduksi pada kondisi yang sama. Bilangan Nusselt adalah bilangan tanpa dimensi. Persamaan bilangan nusselt adalah:
Gambar 2.4 Perpindahan kalor secara konduksi) ...................................................................................................(2.3)
= h.A.(
- - ∆
= )
…......................................................................................(2.4)
. . ( ∆
Perbandingan Persamaan (2.3) dengan Persamaan (2.4) disebut bilangan Nusselt yang berlaku pada benda plat rata.
. . ∆ = = )
. . (∆ ∆ .∆
=
...........................................................................................(2.5)
=
dengan :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
h : koefisien Perpindahan kalor konveksi 2 .
.
℃ : Panjang karakteristik (m). ∆
2.6.1 Bilangan Prandtl
Bilangan Prandtl adalah perbandingan antara viskositas kinematik dengan difusivitas panas. Bilangan ini dinyatakan dengan persamaan berikut:
. .
= = . = .................................................................(2.6) = . dengan : Pr : Bilangan Prandtl.
μ : Viskositas absolute fluida dinamis .
.
: Kalor jenis fluida .
.℃ k : Koefisien perpindahan panas konduksi fluida .
.℃
2.6.2 Bilangan Reynold
Bilangan Reynolds adalah yang mengkuantifikasikan hubungan kedua gaya tersebut dengan suatu kondisi aliran tertentu. Bilangan ini digunakan untuk mengidentikasikan jenis aliran yang berbeda, misalnyaJenis aliran fluida dapat dilihat pada Tabel (2.3). Bilangan ini dinyatakan dengan persamaan berikut: .
= = =
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dengan : Re : Bilangan Reynold.
V : Kecepan fluida yang mengalir . L : Panjang benda yang sejajar aliran fluida (m).
: Kerapatan (densitas fluida) 3 . : Viskositas absolut fluida dinamis 3 .
μ 2 : Viskositas kinematik fluida .
Nilai ρ, μ, v tergantung jenis fluida (lampiran).
2.6.3 Bilangan Rayleigh
Bilangan Rayleigh adalah bilangan tak berdimensi yang menyatakan batas aliran laminer dan turbulen pada konveksi bebas atau konveksi natural.
Bilangan Rayleigh (Ra) merupakan hasil perkalian antara Bilangan Grashof (Gr) dan Prandtl (Pr) yang dinyatakan sebagai berikut: = ……………… .................................................................................(2.9) . dengan : : Bilangan Rayleigh pada arah x.
Gr : Bilangan Grashof. Pr : Bilangan Prandtl.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2.6.4 Bilangan Grashof