Pengaruh hidup doa terhadap profesionalitas para karyawan Rumah Sakit Santa Elisabeth Ganjuran - USD Repository
PENGARUH HIDUP DOA
TERHADAP PROFESIONALITAS PARA KARYAWAN RUMAH SAKIT
SANTA ELISABETH GANJURAN
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik
Oleh Elisabeth Kristi Handayani
NIM: 071124006
PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
P E R S E M B A H A N
Saya mempersembahkan skripsi ini kepada Para suster Kongregasi Suster-suster Cintakasih
Santo Carolus Borromeus Yang telah memberi kesempatan kepada saya untuk menjalani perutusan studi
Di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
M O T T O
Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.
(Pkh 3: 11) Dengan kesabaran dan susah payah aku terus bekerja dengan keinginan besar untuk maju, ya…maju…
(EG alinea 53)
ABSTRAK
Para karyawan Rumah Sakit Santa Elisabeth Ganjuran kurang memahami dengan baik arti profesionalitas sehingga kemampuan kerjanya belum digunakan secara optimal. Melihat situasi yang memprihatinkan ini, karyawan Rumah Sakit Santa Elisabeth Ganjuran membutuhkan hidup doa sebagai kekuatan atau roh untuk meningkatkan profesionalitas dalam pelayanan di Rumah Sakit Santa Elisabeth Ganjuran. Berdasarkan fakta tersebut, penulis memilih judul skripsi: PENGARUH
HIDUP DOA TERHADAP PROFESIONALITAS PARA KARYAWAN RUMAH SAKIT SANTA ELISABETH GANJURAN.
Hidup doa ialah kebiasaan rutin menyediakan waktu dan kesempatan untuk menjalin relasi dengan Tuhan yang berdampak pada sikap yang sungguh-sungguh positif saat berelasi dengan sesama dan saat bekerja. Sedangkan profesionalitas karyawan rumah sakit adalah keahlian kerja berdasarkan pada pengetahuan, ketrampilan dan etika. Profesionalitas tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: kondisi dan situasi tempat bekerja, relasi, gaji, karier, kepuasan konsumen, penghayatan iman seseorang, kepribadian seseorang seperti minat, bakat dan motivasi. Dengan demikian hidup doa mempunyai pengaruh terhadap profesionalitas karyawan rumah sakit yaitu memiliki sikap kerja yang sesuai dengan kode etik profesinya. Hidup doa berdampak pada profesionalitas karyawan rumah sakit maka dikembangkan hipotesis sebagai berikut: Ho: Tidak ada pengaruh hidup doa terhadap profesionalitas para karyawan Rumah Sakit Santa Elisabeth Ganjuran, Ha: Terdapat pengaruh hidup doa terhadap profesionalitas para karyawan Rumah Sakit Santa Elisabeth Ganjuran.
Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif regresional. Penelitian bersifat populatif artinya semua karyawan Rumah Sakit Santa Elisabeth Ganjuran yang melakukan pekerjaan profesi menjadi populasi dengan jumlah 69 karyawan. Dari jumlah tersebut ada 5 karyawan Rumah Sakit yang tidak mau mengisi maka yang diolah ada 64 karyawan Rumah Sakit. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran skala sikap yang dikembangkan 25 pernyataan untuk hidup doa dan 35 pernyataan untuk profesionalitas, wawancara dan studi dokumen lewat mempelajari hasil kritik-saran pasien. Data yang diperoleh diuji validitas dan reliabilitasnya. Hasil uji validitas pada taraf signifikansi 5% dengan N 64 karyawan Rumah Sakit pada variabel hidup doa dan profesionalitas dengan nilai krisis 0,253 didapatkan 0,402- 0,925, ada 18 butir yang tidak valid pada variabel profesionalitas dan langsung dibuang. Hasil reliabilitas yang diperoleh ialah 0,973, maka butir-butir instrumen tersebut sangat tinggi reliabilitasnya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mean hidup doa 251,7, ini tergolong cukup dan mean profesionalitas 126,72, ini tergolong cukup profesional. Persamaan regresi yang diperoleh ialah Y= 52,821 + 0,294x. Pengaruh hidup doa dinyatakan dalam bilangan koefisien determinasi sebesar 0,932 atau 93,2 % dengan signifikansi 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa kedua variabel tersebut memiliki hubungan yang positif. Dengan demikian Ha diterima dan Ho ditolak, artinya hidup doa berpengaruh signifikan terhadap profesionalitas karyawan Rumah Sakit Santa Elisabeth Ganjuran.
ABSTRACT
The employees of St. Elisabeth Ganjuran Hospital have not understood well the meaning of professionalism. As a result, their work capability has not been optimal. Regarding to this situation, the employees of St. Elisabeth Ganjuran Hospital need prayer life to be the strength or spirit to improve the professional service in St. Elisabeth Ganjuran Hospital. Thus, based on this fact, the writer chooses the thesis entitles “The Influence of Prayer Life to the Professionalism of the Employees of St. Elisabeth Ganjuran Hospital”.
Prayer life is a habit in which we provide our time and opportunity to build our relationship with God. It positively supports a good relationship with others in working. Meanwhile, professionalism of hospital employee means the employee capabilities including knowledge, skill, and ethics. Professionalism is influenced by some factors, such as working situation and condition, salary, career, customer satisfaction, and personal religious experience, personality such as interest, talent and motivation. In such way, prayer life influences the professionalism of the hospital employees, related to the possession of work behavior which is in accordance with the profession ethics. The effect of prayer life to the employee professionalism leads to the hypothesis as follows: Ho: There is no influence of prayer life to the professionalism of the employees of St. Elisabeth Ganjuran Hospital, Ha : There is significant influence of prayer life to the professionalism of the employees of St. Elisabeth Ganjuran Hospital.
Regresional quantitative research was applied. Populative research was conducted in which the research subject were 69 employees of St. Elisabeth Ganjuran Hospital. From 69 questionnaires which were distributed, 64 were returned back and 5 were blank. Therefore, the total questionnaires prossesed were 64. The data collection technique was done by behaviour scale distribution which was developed into 25 statements concerning to prayer life and 35 statements related to professionalism, interview and data analysis of the patients critiques and suggestion. The validity and reliability of the data result were tested. The result of validity test, in the significant level 5% with N 64 employees, at the variable of the prayer life and professionalism with its crisis level 0,253 was 0,402-0,925. There were 18 invalid items of professionalism variable and they were omitted. The result of reliability test was 0,973. It indicates that the instrument are highly reliable.
The research result points out the mean of prayer life is 251,7 and the professionalism mean is 126,72. Both of them show sufficient rates. Regression equation is Y= 52,821 + 0,294x. The influence of the prayer life is stated in number of determination coefficient 0,932 or 93,2% and in 0,000 significant. It explains that both variables have positive correlation. In this way, Ha is accepted and Ho is rejected. It means prayer life significantly influences the professionalism of the employees of St. Elisabeth Ganjuran Hospital. Therefore, based on the result of this research, it is necessary for the employees of St. Elisabeth Ganjuran Hospital to keep, to maintain, and to improve their prayer life.
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan limpah terima kasih kepada Allah Bapa yang telah menyertai, membimbing, menuntun, dan menerangi penulis dengan rahmat serta kasih setia- Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul PENGARUH
HIDUP DOA TERHADAP PROFESIONALITAS PARA KARYAWAN RUMAH SAKIT SANTA ELISABETH GANJURAN.
Skripsi ini disusun oleh penulis berdasarkan penemuan bahwa hidup doa merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi profesionalitas karyawan rumah sakit. Melalui hidup doa, karyawan rumah sakit menemukan kembali kesatuan hidupnya yang utuh dengan Allah, sesama manusia, dan kesatuan antara hidup doanya dengan karya pelayanannya di rumah sakit. Oleh karena itu antara hidup doa dan karya pelayanan di rumah sakit terlebih yang berkaitan dengan profesionalitas merupakan dua hal yang tidak terpisahkan. Maksudnya ialah hidup doa menjadi kekuatan dalam karya pelayanan yang profesional sedangkan karya pelayanan yang profesional adalah buah dari hidup doa. Selain itu, skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk menempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini dapat selesai pada waktunya berkat bantuan dari berbagai pihak baik yang secara langsung maupun tidak langsung telah mendampingi, membimbing dengan penuh kerelaan, kesabaran dan kesetiaan serta mendukung lewat doa-doa sehingga memotivasi penulis untuk setia dan bertekun menyelesaikan skripsi ini. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan
1. F.X. Dapiyanta, SFK, M.Pd., selaku dosen pembimbing utama yang telah menyediakan diri dan meluangkan waktu untuk mendampingi, membimbing penulis dengan penuh kesabaran serta kesetiaan, memberi masukan dan kritikan sehingga penulis termotivasi untuk menuangkan ide atau gagasan dalam seluruh proses penulisan skripsi ini.
2. Dr. B. Agus Rukiyanto, SJ, selaku dosen penguji II dan sekaligus dosen wali yang telah menyediakan diri untuk membimbing dan memberikan masukan pada penulisan skripsi ini.
3. Drs. H.J. Suhardiyanto, SJ, selaku dosen penguji III dan Kaprodi yang telah memberikan perhatian, bimbingan, dukungan dan semangat dalam mempertanggungjawabkan skripsi ini.
4. Segenap Staf Dosen Prodi IPPAK-JIP, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma yang telah membimbing, mendukung dan mendidik penulis selama belajar sampai selesainya skripsi ini.
Dewan Pimpinan Provinsi Kongregasi
5. Suster Sesilia Widiastari, CB beserta Staf
Suster-suster Cintakasih Santo Carolus Borromeus yang telah memberikan perutusan
studi di Prodi IPPAK, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.6. Sr. Krispiani Sukarwanti, CB., selaku pendamping suster studi, yang setia mendampingi, mendukung dan memfasilitasi penulis selama menjalani perutusan studi.
7. Sr. Elsa Maryudah, CB., selaku Ketua Yayasan Tarakanita Pusat, yang telah memfasilitasi penulis selama masa studi.
8. Sr. Surani, CB., selaku Kepala Kantor Yayasan Tarakanita Kantor Wilayah Yogyakarta, yang telah memfasilitasi penulis selama masa studi.
9. Sr. Hetty, CB dan Sr. Justa Sri Sumarni CB selaku pemimpin komunitas Novisiat- Postulat CB dan komunitas Stella Duce, yang telah memperhatikan, mendukung, serta memberikan motivasi kepada penulis selama studi sampai penyelesaian skripsi ini.
10. Para suster sekomunitas Novisiat-Postulat dan Stella Duce Yogyakarta, yang telah memberikan banyak dukungan dalam perutusan studi di Prodi IPPAK, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
11. Dokter Rijantono Franciscus Maria, selaku direktur rumah sakit Santa Elisabeth Ganjuran Bantul dan Sr. Dolorosa, CB yang telah memperkenankan dan mendukung penulis melakukan penelitian di rumah sakit Santa Elisabeth Ganjuran Bantul.
12. Seluruh karyawan rumah sakit Santa Elisabeth Ganjuran Bantul yang telah memberikan banyak bantuan dalam pengumpulan data penelitian.
13. Teman-teman angkatan 2007 yang telah memberikan banyak dukungan, perhatian, saran, masukan dan selama ini menjadi rekan kerjasama yang baik dalam menjalani perutusan studi di Prodi IPPAK.
14. Orang tua dan anggota keluarga yang telah mendukung penulis lewat doa dan cinta serta perhatian selama menjalani masa studi.
15. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang selama ini dengan ikhlas dan tulus hati telah memberikan bantuan hingga selesainya studi dan
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv MOTTO ........................................................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN .......................................................................... vi LEMBARAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK ........................................ vii ABSTRAK ....................................................................................................... viii
ABSTRACT ....................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ..................................................................................... x DAFTAR ISI .................................................................................................... xiv DAFTAR SINGKATAN ................................................................................. xvii BAB I. PENDAHULUAN ...............................................................................
1 A. Latar Belakang ...................................................................................
1 B. Identifikasi Masalah ...........................................................................
5 C. Pembatasan Masalah ..........................................................................
7 D. Rumusan Masalah ..............................................................................
7 E. Tujuan Penulisan ................................................................................
7 F. Manfaat Penulisan ..............................................................................
8 G. Metode Penulisan ...............................................................................
9 H. Sistematika Penulisan ........................................................................
9 BAB II. TINJAUAN TEORITIS DAN HIPOTESIS .......................................
11 A. Hidup Doa .........................................................................................
11 1. Doa .................................................................................................
12 a. Pengertian Doa ..........................................................................
12
c. Tiga Ciri Utama dalam Doa ......................................................
23 2. Pengertian Hidup Doa ....................................................................
25 3. Dampak dari Hidup Doa ................................................................
26 B. Profesionalitas Karyawan Rumah Sakit .............................................
29 1. Pengertian Profesionalitas ..............................................................
29 2. Karyawan Rumah Sakit .................................................................
34 3. Karyawan Rumah Sakit yang Profesional .....................................
36 C. Penelitian yang Relevan .....................................................................
39 D. Kerangka Pikir ...................................................................................
40 E. Hipotesis .............................................................................................
42 BAB III. METODOLOGI PENELITIAN .......................................................
43 A. Jenis Penelitian ..................................................................................
43 B. Desain Penelitian ...............................................................................
43 C. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................
44 D. Populasi dan Sampel ..........................................................................
44 E. Variabel Penelitian .............................................................................
44 1. Identifikasi Variabel .......................................................................
44 2. Definisi Operasional Variabel ........................................................
45 a. Hidup Doa .................................................................................
45 b. Profesionalitas Karyawan Rumah Sakit ....................................
45 3. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data .....................................
46 4. Kisi-kisi Penelitian .........................................................................
47 F. Pengembangan instrumen ...................................................................
66 1. Uji Validitas ...................................................................................
66 2. Uji Reliabilitas ...............................................................................
67 G. Teknik Analisis Data .........................................................................
68 H. Teknik Uji Hipotesis ..........................................................................
70 BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................
72 A Temuan Umum ...................................................................................
72 1. Visi dan Misi Rumah Sakit Santa Elisabeth Ganjuran Bantul ......
72
1. Hasil Penelitian ..............................................................................
E. Keterbatasan Penelitian ...................................................................... 104
6. Contoh Persiapan SCP ................................................................... 119
5. Petunjuk Pelaksanaan Program ...................................................... 119
4. Program ......................................................................................... 116
3. Tema dan Tujuan ........................................................................... 112
2. Alternatif dan Pilihan Pendekatan Pembinaan bagi ParaKaryawan Rumah Sakit Santa Elisabeth Ganjuran ......................................... 108
1. Latar Belakang Usulan Program .................................................... 106
F. Usulan Program Kegiatan .................................................................. 106
D. Pembahasan ....................................................................................... 100
73 a. Uji Persyaratan ..........................................................................
2. Hasil kritik dan saran dari pasien ................................................... 100
91
1. Hasil wawancara dengan para karyawan Rumah Sakit Santa Elisabeth .........................................................................................
86 C. Hasil Wawancara ............................................................................... 91
80 b. Profesionalitas Karyawan Rumah Sakit ....................................
80 a. Hidup Doa .................................................................................
76 2. Analisis Deskriptif .........................................................................
74 b. Uji Hipotesis ..............................................................................
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 135 A. Kesimpulan ........................................................................................ 135 B. Saran .................................................................................................. 137 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 139 LAMPIRAN ..................................................................................................... (1) Lampiran 1: Skala Sikap Penelitian ........................................................ (1) Lampiran 2: Hasil Kritik dan Saran ........................................................ (113) Lampiran 3: Hasil Uji Validitas, Reliabilitas ......................................... (123) Lampiran 4: Surat Permohonan ............................................................. (127)
DAFTAR SINGKATAN
A. Singkatan Dokumen Resmi Gereja
KGK : Katekismus Gereja Katolik
B. Singkatan dalam Penelitian
ANOVA :
Analisys of Variance
Ho : Hipotesis nol Ha : Hipotesis alternatif r/R : Relations SPSS : Statistical Product and Service Solutions
C. Singkatan Lain
CB : Carolus Borromeus SOP : Standar Operasional Prosedur PDE : Pengolah Data Elektronik SCP :
Shared Christian Praxis
KODERSI : Kode Etik Rumah Sakit Indonesia SDM :Sumber Daya Manusia GPCB : Guiding Principles Carolus Borromeus
IGD : Instalasi Gawat Darurat RM : Rekam Medik USG : Ultrasonografi RKA :Rencana Kegiatan Anggaran Rumah Sakit AC : Air Conditioner TBC : Tuberculosis
BAB I PENDAHULUAN Dalam pendahuluan ini akan diuraikan latar belakang, identifikasi masalah,
pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, metode penulisan dan sistematika penulisan.
A. Latar Belakang
Pelayanan kesehatan di suatu Rumah Sakit membutuhkan karyawan yang profesional karena berkaitan dengan kesehatan pasien baik secara jasmani dan rohani. Seseorang yang bekerja di suatu Rumah Sakit baik itu tenaga kesehatan contohnya : dokter, perawat, analis dan apoteker, maupun tenaga non kesehatan misalnya saja bagian kassa, administrasi, teknik, sekretariat, berperan penting dalam mewujudkan pelayanan kesehatan yang berkualitas. Oleh karena itu profesionalitas karyawan yang bekerja di suatu Rumah Sakit menjadi hal yang terus diupayakan sebab bekerja di Rumah Sakit harus dihayati sebagai sebuah profesi bukan sekedar menjual jasa demi mendapatkan uang. Karyawan yang mewujudkan pelayanan kesehatan secara profesional berarti sadar akan peran sertanya dalam karya keselamatan Allah. Karya keselamatan Allah yang dimaksudkan adalah membela, memelihara dan menjunjung tinggi kehidupan sebagai anugerah Allah yang perlu disyukuri dan diusahakan. Rumah sakit dapat memberikan pelayanan bermutu jika semua karyawannya sungguh-sungguh profesional di bidangnya sehingga Rumah Karyawan rumah sakit yang profesional selalu berusaha meningkatkan kemampuan dirinya baik dalam segi pengetahuan, keterampilan maupun sikap-sikapnya sebagai karyawan rumah sakit yang beretika. Hal tersebut diupayakan sebagai kesadaran akan pengembangan diri yang lebih baik dalam melayani pasien yang datang di rumah sakit. Profesionalitas seorang karyawan rumah sakit dapat dilihat dari kedisiplinan maupun ketertibannya dalam menggunakan waktu kerja, kemandiriannya dalam meningkatkan mutu pada bidang yang digeluti, dapat bekerjasama sebagai satu tim, keramahan dan keterbukaannya dalam melayani pasien, kemauan untuk selalu belajar pada hal-hal yang baru dan bekerja sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP). Tak lupa pula bahwa karyawan rumah sakit yang profesional mempunyai loyalitas yang tinggi terhadap rumah sakit tempat ia bekerja. Dengan kata lain ia mampu merasakan perkembangan dan keprihatinan rumah sakit sehingga terlibat dalam mengusahakan serta mengembangkan kemajuan terhadap pelayanan kesehatan di rumah sakit.
Keadaan tersebut berbeda dengan kondisi yang ada di Rumah Sakit Santa Elisabeth Ganjuran. Rumah sakit bertipe D yang terletak di desa Ganjuran Bantul ini merupakan Rumah Sakit Katolik yang bernaung di bawah Yayasan Panti Rapih dan berlandaskan pada spiritualitas kongregasi Suster-suster Cintakasih Santo Carolus Borromeus (CB). Pada saat ini Rumah Sakit Santa Elisabeth sedang dalam perjalanan untuk menampilkan diri ke arah yang lebih baik berkaitan dengan perkembangan jaman yang menuntut banyak perubahan. Sehubungan dengan hal tersebut Rumah Sakit ini sebenarnya membutuhkan karyawan-karyawan Rumah semakin maju dan bermutu. Situasi semacam ini belum terpenuhi dalam pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Santa Elisabeth karena banyak karyawan Rumah Sakit yang belum memahami sepenuhnya arti profesionalitas sehingga kemampuan kerja dari para karyawan Rumah Sakit belum digunakan secara optimal. Mereka masih memahami bahwa bekerja di Rumah Sakit Santa Elisabeth hanya sekedar mendapatkan gaji saja untuk biaya hidup.
Keprihatinan-keprihatinan yang terjadi di Rumah Sakit Santa Elisabeth berkaitan dengan profesionalitas adalah sebagai berikut: ada seorang perawat yang sibuk menggunakan facebook di handphone-nya pada waktu berjalan menuju ruangan sehingga hampir menabrak keluarga pasien, karyawan Rumah Sakit bagian pengolah data elektronik (PDE) yang seharusnya bertanggung jawab terhadap fasilitas komputer dan teknologi canggih lainnya menggunakan waktu kerja untuk menjalin relasi dalam dunia maya dengan facebook, perawat yang kurang tepat dalam melakukan sampling darah sehingga hasil trombosit yang seharusnya normal menjadi tidak normal, ada beberapa karyawan Rumah Sakit yang selalu menghindar untuk doa pagi, rapat rutin setiap bulan maupun acara morning report dengan alasan mengurusi pasien atau menjaga bangsal. Secara umum mereka belum memahami sepenuhnya arti profesionalitas maka bekerja di Rumah Sakit hanya sebagai rutinitas.
Hal ini mengakibatkan karyawan Rumah Sakit Santa Elisabeth Ganjuran kurang memiliki kemauan untuk meningkatkan kompetensi karena merasa nyaman serta cukup tua untuk belajar. Ada juga karyawan Rumah Sakit yang merasa bahwa profesinya lebih tinggi dari karyawan Rumah Sakit lain sehingga kurang bisa juga karyawan Rumah Sakit yang kurang ramah dalam melayani pasien, ada karyawan Rumah Sakit yang sering mengeluh jika jumlah pasien rawat jalan terasa kurang maupun pasien rawat jalan yang berobat itu jumlahnya banyak. Selain hal-hal di atas kedisiplinan dan ketertiban sebagai sikap hidup kurang dimiliki oleh beberapa karyawan Rumah Sakit Santa Elisabeth sehingga mereka ada yang terlambat ketika masuk kerja maupun doa pagi. Ada pula dokter yang sudah diangkat menjadi pegawai tetap kurang bertanggungjawab terhadap tugasnya yaitu dokter ini pernah melarikan diri ketika diminta untuk rapat tentang penanganan TBC.
Melihat keadaan yang memprihatinkan tersebut, para karyawan Rumah Sakit Santa Elisabeth membutuhkan hidup doa sebagai landasan untuk melayani pasien secara profesional. Hidup doa merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pelayanan yang profesional. Faktor lain yang mempengaruhi profesionalitas karyawan Rumah Sakit ialah gaji, relasi dengan teman, karier, situasi dan kondisi tempat karyawan Rumah Sakit bekerja. Hidup doa menjadi jiwa serta kekuatan para karyawan dalam berkarya dimanapun juga terlebih berkarya dalam dunia kesehatan yang secara langsung berhadapan dengan nyawa manusia. Doa adalah menjalin relasi secara intim dengan Allah Sang Pencipta untuk mendapatkan daya dan inspirasi baru dalam seluruh pelayanan. Karyawan Rumah Sakit yang selalu mengusahakan hidup doa dalam seluruh kehidupannya maka karyawan Rumah Sakit tersebut dapat memahami pekerjaannya sebagai profesi bukan sekedar rutinitas belaka. Melalui hidup doa, para karyawan Rumah Sakit mendapatkan roh atau semangat untuk meningkatkan kemampuan kerjanya secara optimal dalam pelayanan
Kesetiaan menjalin relasi dengan Allah lewat hidup doa akan membuahkan sikap-sikap yang profesional dalam pelayanan kesehatan. Dalam hidup doa, manusia diajak untuk mendengarkan sapaan Allah sehingga ia bisa memilih dan melakukan kehendak Allah dalam hidupnya. Sapaan Allah akan selalu terdengar dalam keheningan hati maka karyawan Rumah Sakit perlu mewujudkan keheningan hati supaya mampu melayani pasien secara total.
Melihat dan menemui situasi di atas, penulis terdorong untuk meneliti seberapa besar pengaruh hidup doa terhadap profesionalitas para karyawan Rumah Sakit Santa Elisabeth Ganjuran. Sehingga penulis menulis judul skripsi : Pengaruh Hidup Doa terhadap Profesionalitas Para Karyawan Rumah Sakit Santa Elisabeth Ganjuran.
B. Identifikasi Masalah
Atas dasar latar belakang penelitian tersebut, dapat di identifikasikan masalah-masalah sebagai berikut :
1. Bagaimanakah karyawan Rumah Sakit Santa Elisabeth Ganjuran menggunakan waktu kerja yang diatur oleh Rumah Sakit?
2. Bagaimanakah sikap karyawan Rumah Sakit Santa Elisabeth Ganjuran pada saat melakukan tugasnya?
3. Apakah karyawan Rumah Sakit Santa Elisabeth Ganjuran melakukan pekerjaan sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP)?
4. Apakah karyawan Rumah Sakit Santa Elisabeth Ganjuran mempunyai kedispilinan dan ketertiban dalam mengikuti kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh Rumah Sakit?
5. Apakah Rumah Sakit Santa Elisabeth mempunyai karyawan yang profesional?
6. Bagaimana profesionalitas karyawan Rumah Sakit Santa Elisabeth Ganjuran?
7. Bagaimana sikap karyawan Rumah Sakit Santa Elisabeth Ganjuran dalam melayani pasien?
8. Sejauh manakah karyawan Rumah Sakit Santa Elisabeth Ganjuran berusaha untuk mengembangkan kompetensi-kompetensi dalam pelayanan kesehatan?
9. Bagaimanakah hidup doa para karyawan Rumah Sakit Santa Elisabeth Ganjuran?
10. Apakah karyawan Rumah Sakit Santa Elisabeth Ganjuran menggunakan dengan baik kegiatan-kegiatan rohani yang diadakan oleh Rumah Sakit?
11. Apakah para karyawan Rumah Sakit Santa Elisabeth Ganjuran melakukan refleksi atau evaluasi diri setelah seharian melayani pasien?
12. Sejauh mana para karyawan Rumah Sakit Santa Elisabeth Ganjuran meluangkan waktu untuk berelasi dengan Tuhan dalam hidup doa?
13. Apakah hidup doa para karyawan Rumah Sakit Santa Elisabeth Ganjuran berpengaruh pada profesionalitasnya sebagai karyawan kesehatan?
14. Seberapa besar pengaruh hidup doa terhadap profesionalitas para karyawan Rumah Sakit Santa Elisabeth Ganjuran?
C. Pembatasan Masalah
Mengingat waktu yang terbatas dan penelitian yang dilakukan dapat mendalam maka penulis membatasi permasalahan pada hidup doa dan profesionalitas para karyawan Rumah Sakit.
D. Rumusan Masalah
Berdasar pembatasan masalah tersebut dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pengertian hidup doa dan profesionalitas karyawan Rumah Sakit?
2. Bagaimana hidup doa para karyawan Rumah Sakit Santa Elisabeth Ganjuran?
3. Bagaimana profesionalitas para karyawan Rumah Sakit Santa Elisabeth Ganjuran?
4. Seberapa besar pengaruh hidup doa terhadap profesionalitas para karyawan Rumah Sakit Santa Elisabeth Ganjuran?
E. Tujuan Penulisan
Dengan melihat beberapa rumusan masalah di atas maka tujuan yang akan dicapai dalam penulisan ini ialah:
1. Menguraikan pengertian hidup doa dan profesionalitas karyawan Rumah Sakit.
2. Memaparkan hidup doa para karyawan Rumah Sakit Santa Elisabeth Ganjuran.
3. Memaparkan profesionalitas para karyawan Rumah Sakit Santa Elisabeth Ganjuran.
4. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh hidup doa terhadap profesionalitas
F. Manfaat Penulisan
1. Bagi Para Karyawan di Rumah Sakit Santa Elisabeth Ganjuran Memberikan sumbangan berupa informasi, pengetahuan dan pemahaman akan pentingnya mengupayakan hidup doa dalam kehidupan yang dapat memberikan pengaruh terhadap profesionalitas para karyawan Rumah Sakit Santa Elisabeth. Penelitian ini diharapkan dapat membantu dan mendorong para karyawan Rumah Sakit Santa Elisabeth Ganjuran untuk membina diri dengan berusaha meningkatkan hidup doanya demi profesionalitasnya dalam pelayanan di Rumah Sakit Santa Elisabeth. Dengan demikian pelayanan kesehatan yang terselenggara di Rumah Sakit Santa Elisabeth semakin berkualitas dan masyarakat menaruh kepercayaan pada Rumah Sakit Santa Elisabeth Ganjuran.
2. Bagi Para Pemimpin di Rumah Sakit Santa Elisabeth Ganjuran Meneguhkan para pemimpin dalam usaha memberikan pembinaan iman kepada para karyawan Rumah Sakit Santa Elisabeth Ganjuran supaya profesional dalam pelayanan.
3. Bagi Penulis Menambah pemahaman akan pentingnya mengusahakan hidup doa dalam kehidupan yang berpengaruh bagi profesionalitas karyawan Rumah Sakit.
4. Bagi Ilmu Kateketik Memberikan sumbangan berupa pengetahuan dan pemahaman akan pentingnya hidup doa sebagai landasan yang utama dalam mewujudkan keprofesionalitasan karyawan.
G. Metode Penulisan
Dalam penulisan ini penulis akan menggunakan metodologi penelitian kuantitatif supaya memperoleh gambaran mengenai pengaruh hidup doa terhadap profesionalitas para karyawan Rumah Sakit Santa Elisabeth Ganjuran.
H. Sistematika Penulisan
Supaya memperoleh gambaran yang jelas mengenai penulisan ini, penulis akan menyampaikan pokok-pokok gagasan dalam penulisan ini.
BAB I berisi pendahuluan, yang meliputi latar belakang penulisan, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, metode penulisan dan sistematika penulisan. BAB
II berisi tinjauan teoritis dan hipotesis yang meliputi: hidup doa dan profesionalitas karyawan Rumah Sakit, penelitian yang relevan, kerangka berpikir dan hipotesis. Hidup doa terdiri dari pengertian doa, bentuk-bentuk doa, tiga ciri utama dalam doa, pengertian hidup doa dan dampak dari hidup doa. Profesionalitas karyawan Rumah Sakit terdiri dari: pengertian profesionalitas, karyawan Rumah Sakit dan karyawan Rumah Sakit yang profesional.
BAB III mengenai metodologi penelitian Pengaruh Hidup Doa terhadap Profesionalitas Para Karyawan Rumah Sakit Santa Elisabeth Ganjuran yang meliputi jenis penelitian, desain penelitian, tempat dan waktu penelitian, populasi dan sampel, variabel penelitian, teknik dan instrumen pengumpulan data, teknik analisis data, teknik uji hipotesis.
BAB IV berisi uraian tentang temuan umum yang terdiri dari visi dan misi Rumah Sakit Santa Elisabeth Ganjuran. Temuan khusus berupa hasil penelitian yaitu: uji prasyarat yang terdiri dari uji normalitas, uji linieritas, dan uji homosedastisitas, uji hipotesis, analisis deskriptif yang terdiri dari hidup doa dan profesionalitas karyawan Rumah Sakit, hasil wawancara dan hasil kritik-saran dari pasien, pembahasan, keterbatasan penelitian, usulan program kegiatan katekese umat model
Shared Christian Praxis (SCP) yang terdiri dari latar belakang usulan penyusunan
program, alternatif dan pilihan pendekatan pembinaan bagi para karyawan Rumah Sakit Santa Elisabeth, tema dan tujuan dari program kegiatan katekese umat model
(SCP), petunjuk pelaksanaan program kegiatan serta contoh
Shared Christian Praxis persiapan program Shared Christian Praxis (SCP).
Pada BAB V penulis ingin menegaskan kembali intisari dari skripsi ini dan memberikan usul atau saran.
BAB II TINJAUAN TEORITIS DAN HIPOTESIS Dalam tinjauan teoritis dan hipotesis ini akan diuraikan tentang hidup doa dan
profesionalitas karyawan rumah sakit. Hidup doa terdiri dari doa yaitu: pengertian doa, bentuk-bentuk doa dan tiga ciri utama dalam doa, selanjutnya diuraikan pula tentang pengertian hidup doa dan dampak dari hidup doa. Sedangkan profesionalitas karyawan rumah sakit terdiri dari: pengertian profesionalitas, karyawan rumah sakit dan karyawan rumah sakit yang profesional.
A. Hidup Doa
“Jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu, dan
berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu” (Mat 6:6). Inilah cara berelasi dengan Allah yang dibangun dalam kesungguhan dan kerendahan hati. Berelasi dengan Allah menjadi kebutuhan dasar manusia karena seluruh hidup manusia tidak pernah lepas dari campur tangan Allah. Dengan memahami hal tersebut, berarti tidak ada pemisahan antara hidup doa dan hidup manusia di dunia dengan segala kegiatannya. Manusia menemukan kembali kesatuan hidupnya yang utuh antara hidup menuju kepada Allah dan menuju kepada sesama, antara bersatu dengan Allah dan bersatu dengan manusia, antara hidup beribadah dan hidup terlibat dalam masyarakat, antara doa dan kerja (Darminta, 1995: 11).
1. Doa
a. Pengertian Doa
Bagi Santa Theresia dari kanak-kanak Yesus, doa adalah ayunan hati, satu pandangan sederhana ke arah surga, satu seruan syukur dan cinta kasih di tengah percobaan dan di tengah kegembiraan. Dengan demikian doa menjadi kekuatan manusia dalam menempuh kehidupan di dunia.
Doa itu sebagai anugerah Allah karena doa berarti mengangkat jiwa kepada Tuhan dan memohonkan hal-hal yang baik dalam kerendahan hati, kerendahan hati ialah dasar dari doa (Katekismus Gereja Katolik pasal 2559). Selain itu doa juga menuntut usaha dan membutuhkan jawaban yang tegas dari pihak kita atas tawaran Allah. Kita telah diberi teladan oleh pendoa-pendoa dari Perjanjian Lama, para Kudus, Bunda Allah dan Yesus bahwa berdoa berarti berjuang melawan diri sendiri dan tipu muslihat setan atau penggoda yang melakukan segala cara untuk mencegah manusia bersatu dengan Allah (Katekismus Gereja Katolik pasal 2725).
Frans Harjawiyata (1979: 63-65) mengungkapkan bahwa doa merupakan bagian dari hidup keagamaan dan doa menduduki tempat yang penting dalam kehidupan orang kristiani. Doa berarti mengadakan hubungan atau kontak dengan Allah yang bertujuan supaya manusia mengalami persatuan dengan Allah sehingga ia melaksanakan kehendak Allah dalam hidupnya. Hubungan antara Tuhan dengan manusia adalah hubungan kasih karena Allah yang pertama kali menyapa, menawarkan diri dan mengajak manusia untuk bersatu dengan-Nya. Hal ini dilakukan karena Allah sangat menghendaki supaya manusia mengalami persatuan dengan-Nya. Sedangkan dari pihak manusia adalah menanggapi tawaran Allah tersebut dengan mendengarkan dan melaksanakan kehendak Allah dalam hidupnya.
Sedangkan Yohanes Indrakusuma (1981: 90) menguraikan bahwa doa ialah memasuki hubungan pribadi dengan Allah dalam iman dan cinta kasih. Hubungan antara manusia dengan Allah bukan buah pikiran manusia melainkan buah karya keselamatan Allah. Allah yang terlebih dahulu mencintai manusia, menginginkan supaya manusia dapat menjawab cinta-Nya secara bebas. Allah ingin agar manusia dapat memasuki suatu hubungan yang benar-benar pribadi dengan Dia. Ia menghendaki supaya manusia dapat mengenal Dia dengan sungguh-sungguh sehingga hidupnya dipenuhi dengan roh Allah.
KWI (1996: 194-197) menjelaskan bahwa doa ialah suatu pernyataan iman di hadapan Allah. Doa tidak dilepaskan dari kehidupan sehari-hari yaitu hidup bersama dengan keluarga, hidup bersama dengan masyarakat maupun hidup karya atau pekerjaan yang dilakukannya. Doa merupakan kata cinta seorang anak kepada Bapanya, maka doa dapat timbul dari hati yang susah juga dapat timbul dari jiwa yang gembira. Doa tidak membutuhkan banyak kata, tidak terikat pada waktu maupun tempat tertentu, tidak menuntut sikap badan atau gerak-gerik yang khusus meskipun hal tersebut dapat menjadi pendukung dalam doa. Dikatakan juga oleh KWI bahwa hidup Kristiani berarti hidup mengikuti Kristus. Hal ini dimungkinkan kalau hidup kita selalu dibimbing oleh Roh Kudus dan tekun dalam doa. Bagi orang Kristiani doa tidak mungkin tanpa Kitab Suci sebab di dalamnya diwartakan arti yang mendalam dari doa, yaitu karya komunikasi Allah dengan manusia. Dengan hubungan pribadi dengan Allah, sehingga yang diwujudkan manusia adalah kehendak Allah.
Jan Van Lierop (1994: 85-86) mengungkapkan bahwa berdoa berarti menyadari, menghayati dan mengungkapkan bahwa kita hidup dalam hubungan yang akrab dengan Tuhan. Sedangkan dasar dari setiap doa ialah hubungan pribadi antara manusia dengan Tuhan. Hubungan tersebut harus diungkapkan, yaitu manusia harus membuka hatinya kepada Allah dan mengungkapkan segala perasaan, pikiran, pengalaman, kerinduan, dan cita-cita kepada-Nya. Di lain pihak manusia juga memberikan kesempatan kepada Tuhan untuk berbicara kepadanya.
Martini (1987: 12-14) mengatakan bahwa doa adalah sesuatu yang sangat pribadi, sangat intim, sangat bersifat milik kita masing-masing sehingga sukar untuk membicarakannya bersama-sama jika Tuhan tidak menempatkan kita dalam suasana yang membantu. Doa adalah sesuatu yang teramat sederhana, sesuatu yang memancar dari mulut dan hati yang penuh ketulusan dan kepolosan. Doa ialah jawaban yang langsung muncul atau keluar ketika kita berhadapan dengan keagungan ciptaan Tuhan. Misalnya ketika kita dapat bernafas lebih bebas dari biasanya, kita merasa bahagia karena kita merasa hidup sepenuhnya. Kemudian muncullah di dalam diri kita sebuah doa: “ Terima kasih, Allahku”, atau “ Tuhan, betapa agungnya Engkau!”. Dengan demikian tujuan dari doa ialah memuliakan Tuhan dalam seluruh hidup kita.
Lukasik (1991: 26) menyatakan bahwa doa dapat dirumuskan sebagai percakapan jiwa manusia dengan Allah. Namun doa dalam ungkapannya yang hanya percakapan antara manusia dengan Allah saja. Dengan bersatunya jiwa manusia dengan Allah maka manusia dalam hidupnya selalu melakukan kehendak Allah karena roh Allah memenuhi dirinya.
Doa merupakan kontak dan perjumpaan antara Allah dengan manusia. Perjumpaan antara Allah dengan manusia diwujudkan dengan kata-kata atau saling berbicara dan kehadiran keduanya saling mempengaruhi. Oleh karena itu doa memiliki kekuatan untuk mengubah dan mengolah diri karena perjumpaan tersebut mengandung tawaran serta tuntutan (Darminta, 1997b: 7).
Nouwen, Mcneil dan Morrison (1987: 131) mengatakan bahwa doa adalah usaha untuk berjumpa dengan Tuhan yang dilakukan secara disiplin untuk memperkuat dan memperdalam sikap hidup sebagai murid. Usaha yang diperlukan dalam doa adalah menyingkirkan segala sesuatu yang dapat menghalangi roh Allah untuk berbicara kepada kita secara bebas.
Philomena Agudo (1988: 176) menegaskan bahwa doa adalah komunikasi dengan Tuhan penuh cinta, dalam komunikasi tersebut manusia mendengarkan dan menjawab sapaan Tuhan.
Dari beberapa penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa doa adalah perjumpaan secara pribadi antara Allah dengan manusia yang menjadi kekuatan bagi manusia untuk mengubah dan mengolah diri. Dalam perjumpaan tersebut terjadi komunikasi dan relasi di antara keduanya, karena komunikasi dan relasi ini merupakan hakikat dari doa. Sebagai pencipta, Allah selalu berusaha menyapa manusia terlebih dahulu dan mengajak manusia untuk selalu bersatu dengan-Nya. maka ia berusaha untuk memohon, memuji, memuliakan Allah, menyerahkan diri atau hidupnya pada Allah dan menjawab sapaan Allah lewat pengalaman hidupnya.
Dengan demikian doa merupakan ungkapan iman yang paling kelihatan. Ketika manusia menanggapi sapaan Allah, ia mengalami persatuan dengan Allah sehingga dalam hidupnya ia selalu melakukan kehendak Allah. Maka dapat dikatakan bahwa seluruh hidupnya adalah sebuah doa dan doa menjadi kekuatan dalam seluruh hidupnya. Doa dan kehidupan yang dialami manusia yaitu hidup bersama maupun hidup karya tidak bisa dipisahkan, keduanya saling berkaitan.
b. Bentuk-Bentuk Doa
Bentuk-bentuk doa dapat dilihat dari subyek dan cara mendoakannya. Bentuk doa yang dilihat dari caranya dibagi menjadi tiga bentuk yaitu (1) doa lisan, (2) doa renung dan (3) doa batin. Sedangkan dilihat dari subjeknya dapat dibagi menjadi dua bentuk yakni (1) doa pribadi dan (2) doa bersama.
Katekismus Gereja Katolik artikel 7 membagi cara doa menjadi tiga bentuk pokok dan tiga bentuk pokok cara doa tersebut akan dijelaskan sebagai berikut : 1) Doa Lisan Doa lisan ini bisa disebut juga dengan doa berumus ( Harjawiyata, 1979: 67).
Yang dimaksud dengan doa lisan atau berumus adalah doa yang menggunakan kata- kata, namun bukan berarti dengan banyaknya kata-kata doa kita dikabulkan. Yang terpenting adalah kesungguhan hati kita hadir dan berbicara kepada Tuhan dalam doa (KGK pasal 2700). Doa lisan dapat menjadi doa batin sejauh kita menyadari apa pertama doa batin (KGK pasal 2704). Sedangkan Inocens Ruben Hetu (2007: 23) mengatakan bahwa doa lisan atau berumus ini dapat didoakan dalam irama sedang, lembut, atau lambat sesuai dengan kesepakatan.