BAB 4 PROFI L K ABUPATEN TEGAL 4.1 Profil Geografis 4.1.1 Luas dan Batas Wilayah Administrasi - DOCRPIJM 1504165711BAB 4 Profil Kabupaten Tegal OK

BAB 4 PROFIL KABUPATEN TEGAL

4.1 Profil Geografis

4.1.1 Luas dan Batas Wilayah Administrasi

  8 Kedungbanteng 8,762 10,0

  15 Tarub 2,682 3,1

  14 Talang 1,839 2,1

  13 Dukuhturi 1,748 2,0

  12 Adiwerna 2,386 2,7

  11 Dukuhwaru 2,630 3,0

  10 Slawi 1,389 1,6

  9 Pangkah 3,551 4,0

  Luas wilayah di Kabupaten Tegal mencapai 87,879 Ha atau 878,79Km 2 Dari luasan wilayah tersebut, sebagian besar merupakan lahan kering (48,09 Ha) dan sebagian lainnya berupa lahan sawah (39,789 Ha).

  Adapun batas wilayah Kabupaten Tegal adalah sebagai berikut: Sebelah Utara : Laut Jawa dan Kota Tegal

  6 Lebaksiu 4,095 4,7

  5 Pagerbarang 4,300 4,9

  4 Balapulang 7,491 8,5

  3 Bojong 5,852 6,7

  2 Bumijawa 8,856 10,1

  1 Margasari 8,683 9,9

  Tabel IV.1. Luas Wilayah Dirinci Menurut Kecamatan di Kabupaten Tegal Tahun 2013 No Kecamatan Luas (Ha 2 ) Prosentase (%)

  Kabupaten Tegal secara administatif terdiri dari 18 Kecamatan yang terdiri dari 281 desa dan 6 kelurahan, dengan luas wilayah tertinggi berada di Kecamatan Bumi Jawa dengan luasan 88.55 Ha dan luas wilayah terendah berada di Kecamatan Slawi dengan luasan 13.36 Ha, berikut tabel luas wilayah di rinci menurut kecamatan:

  Sebelah Selatan: Kabupaten Brebes dan Kabupaten Banyumas Sebelah Barat : Kabupaten Brebes dan Kota Tegal Sebelah Timu : Kabupaten Pemalang

  7 Jatinegara 7,962 9,1

  Luas Prosentase No Kecamatan 2 (Ha ) (%)

  16 Kramat 3,849 4,4

  17 Suradadi 5,573 6,3

  18 Warureja 6,231 7,1

  Jumlah 87,879 100

Sumber: Kabupaten Tegal Dalam Angka, 2014

  Sumber: Kabupaten Tegal Dalam Angka, 2014(data di olah) Gambar 4. 1 Grafik Persentase Luasan Desa/Kelurahan di Kabupaten Tegal

4.1.2 Letak dan Kondisi Geografis

  Kabupaten Tegal yang termasuk dalam wllayah administratif Provinsi Jawa Tengah dengan pusatnya di Kota Slawi, yang terletak di pesisir utara bagian barat dan sebagian wilayahnya berbatasan dengan laut Jawa atau dikenal dengan Pantai Utara (Pantura), Kecamatan-kecamatan yang wilayahnya berbatasan langsung dengan Laut Jawa adalah Kecamatan Suradadi, Kecamatan Kramat dan Kecamatan Warureja. Secara geografis, Kabupaten Tegal terletak pada posisi antara 108 57'06" o BT -109 21'30" BT dan 6 50'41" LS - 7 15'03" LS. Letak Kabupaten Tegal relatif strategis, karena terletak pada persimpangan jalur transportasi pantai utara laut Jawa (Jakarta-Semarang - Surabaya) dan jalur selatan (Jakarta – Purwokerto-Cilacap), dimana jalur tersebut merupakan urat nadi perekonomian nasional.

BAB IV| 3 Penyusunan Dokumen RPI2JM Kabupaten Tegal Peta 4.1 Peta Administrasi Kabupaten Tegal

4.2 Kondisi Fisik Topografi

4.2.1 Topografi

  Berdasarkan kondisi topografi wilayah, Kabupaten Tegal memiliki wilayah dengan tingkat kemiringan 2-15 persen seluas 14,183 Ha, dan yang tingkat kemiringannya 15-40 persen seluas 19,339 Ha, sedangkan wilayah dengan kemiringan datar (0-2%) seluas 46,204 Ha. Kondisi fisik alam yang demikian, menyebabkan Kabupaten Tegal merupakan wilayah yang potensial bagi berkembangnya potensi keragaman hayati dan diusahakannya berbagai komoditas ekonomi. Secara topografis wilayah Kabupaten Tegal terdiri dari 3 (tiga) kategori/ karakteristik daerah, yaitu :

  1. Daerah dataran pantai, meliputi Kecamatan Kramat, Suradadi dan Warureja

  2. Daerah dataran rendah, meliputi Kecamatan Adiwerna, Dukuhturi, Talang, Tarub, Pagerbarang, Dukuhwaru, Slawi, Lebaksiu sebagian wilayah Suradadi, Warureja, Kedungbanteng dan Pangkah.

  3. Daerah dataran tinggi/pegunungan, meliputi Kecamatan Jatinegara, Margasari, Balapulang, Bumijawa, Bojong, sebagian Pangkah dan Kedungbanteng.

  4.2.2 Geologi

  Secara geologis, potensi bahan galian di Kabupaten Tegal yang berupa bahan galian bangunan (Andesit, DioriVbatu belah, pasir dan teras), bahan galian industri (batu gamping dan gypsum) dan bahan galian keramik (lempung) masih sangat besar dan dapat dijadikan sebagai sumber pendapatan utama dan sumber pendapatan sampingan utama bagi masyarakat lingkungan penambang. Kondis Geologi di kabupaten tegal berfariasi dengan jenis geologi sebagai berikut: geo aliran lava, geo bagian tangan kipas, geo banjir s braiding, geo banjir s meander, geo dataran aluvial, geo dataran struktural, geo dataran vulkan, geo kaki kipas, geo kepala kipas, geo kipas gabungan, geo lungur volkan, geo pegunungan paralel, geo pegunugan volkan, geo perbukitan paralel, geo perbukitan struktural, geo perbuikitan volkan, geo pesisir pantai, geo teras sungai. Lebih jelasnya dapat di lihat pada peta Gelogi.

  4.2.3 Hidrologi

  Wilayah Kabupaten Tegal termasuk kedalam Daerah Aliran Sungai (DAS) Pemali Comal yang meliputi Sub DAS Gung, Kumistik, Cacaban dan Rambut. Beberapa sungai besar yang mengalir di Kabupaten Tegal adalah Kali Gung yang bersumber di Kecamatan Bumijawa, Kali Prupuk yang bermata air di Kecamatan Bumijawa dan bermuara di Kali Pemali, Kali Rambut bermuara di Laut Jawa serta Kali Cacaban. Tujuan dari konservasi hidrologi, yaitu

  Memberikan ruangan yang cukup bagi peresapan air hujan pada daerah resapan air tanah dan penanggulangan banjir.

3.2.4 Wilayah Rawan Bencana

  Permasalahan kerusakan lingkungan hidup yang terjadi makin memprihatinkan, dengan kecenderungan yang semakin buruk. Kondisi ini ditandai dengan permasalahn lokal seperti bencana banjir, tanah longsor, kekeringan, dan kebakaran. Disamping permasalahan lingkungan yang sifatnya lokal, kondisi lingkungan hidup juga menghadapi permasalahan serius yang sifatnya global, antara lain penurunan kuantitas air, pencemaran udara, perubahan iklim, dan pemanasan global. Di Kabupaten Tegal terdapat beberapa daerah yang rawan potensi bencana seperti banjir, tanah longsor, angin topan dan kebakaran.  Banjir, Keitika musim penghujan tiba, daerah yang rawan terkena banjir yaitu

  Kecamatan Kramat, Kecamatan Suradadi, Kecamatan Warureja, Kecamatan Slawi dan Kecamatan Margasari. Tanah Longsor dan Erosi, Wilayah rawan bencana tanah longsor di Kabupaten Tegal meliputi Kecamatan Pangkah, Kecamatan Balapulang, Kecamatan Jatinegara, Kecamatan Bojong dan Kecamatan Bumijawa. Sebab daerahnya merupakan perbukitan dan kondisi tanahnya labil.

   Abrasi/ Erosi Abrasi, yang terjadi di Kabupetan Tegal adalah seluas 13,5 Ha atau 0,56% dari total luas abrasi yang terjadi di pantura Jawa Tengah yaitu seluas 24025 Ha (Penataan Ruang Wilayah untuk Pembenahan Koridor Pantura Jawa-Madura, 2005). Abraei/ erosi di wilayah pesisir Kabupaten Tegal terdapat di Kecamatan Kramat (Kelurahan Dampyak), Kecamatan Suradadi (Desa Demangharjo, Desa Suradadi, dan Desa purwahamba), dan Kecamatan Warureja (Desa Kedungkelor) dengan sebaran dan luasan yang beragam. Sedangkan berdasarkan hasil survei lapangan Penataan Kawasan Pesisir Kabupaten Tegal 2407, daerah sekitar pantai di Kabupaten Tegal yang terkena abrasi adalah kawasan Pantai Maribaya, serta pantai sebelah timur Sungai Ketiwon dan Sungai Cenang.

   Sedimentasii Akresi, Berdasarkan studi Penataan Ruang Wilayah untuk Pembenahan Koridor Pantura Jawa-Madura, 2005 diketahui bahwa akresi yang terjadi di Pantura Jawa Tengah adalah seluas 657 Ha, yang mana akresi yang terjadi di Kabupaten Tegal adalah seluas 7 Ha atau 1 ,060/0 dari total akresi di pantura Jawa Tengah. Sedangkan berdasarkan hasil survei lapangan Penataan Kawasan Pesisir Kabupaten Tegal 2007, lokasi pada daerah sekitar pantai di Kabupaten Tegal yang terkena sedimentasi adalah Sungai Ketiwon, Sungai Siwarak, dan Sungai Cikiam.  Angin Lisus, Untuk daerah rawan angin lisus meliputi Kecamatan Balapulang, KecamatanJatinegara, Kecamatan Margasari, Kecamatan Bojong.  Gempa Bumi, Kawasan rawan gempa di Kecamatan Balapulang, Kecamatan Bojong,

  Kecamatan Bumijawa, Kecarnatan Jatinegara, Kecamatan Kedungbanteng, Kecamatan Lebaksiu, Kecamatan Pangkah serta Kecamatan Warureja.  Rawan Bencana gunung Berapi, Kawasan rawan bencana gunung berapi di Kecamatan Bumijawa; serta Kecamatan Bojong  Gelombang Pasang, Kawasan rawan gelombang pasang di Kecamatan Kramat (Desa

  Kramat dan Maribaya), Kecamatan Suradadi (Desa Bojongsana, Purwahamba, dan Suradadi) serta Kecamatan Warureja (Desa Demangharja).  Kekeringan, Kawasan rawan kekeringan di Kecamatan Balapulang, Kecamatan Bojong,

  Kecamatan Bumijawa, Kecamatan Jatinegara, Kecamatan Kedungbanteng, Kecamatan Lebaksiu, Kecamatan Margasari, Kecamatan Pagerbarang, Kecamatan Pangkah serta Kecamatan Warureja.

   Kebakaran Lahan, Kawasan rawan kebakaran lahan di Kecamatan Balapulang, Kecamatan Bojong, Kecamatan Bumijawa, Kecamatan Jatinegara, Kecamatan Kedungbanteng, Kecamatan Lebaksiu, Kecamatan Margasari, Kecamatan Pangkah, serta Kecamatan Warureja. Sebaran rawan bencana dapat dilihat pada Peta Rawan Longsor dan Peta Rawan Erosi.

4.2.5 Klimatologi

  Kabupaten Tegal memiliki iklim tropis, dengan dua pergantian musim setiap tahunnya yaitu musim kemarau dan musim penghujan. Sedangkan rata-rata curah hujan di Kabupaten Tegal pada tahun 2013 adalah 186,27 mm/ tahun. Rata-rata ini meningkat dari tahun sebelumnya yang mana rata-ratanya 57,89 mm/tahun. Untuk jumlah hari hujan dan curah hujan menurut bulan dapat dilihat pada tabel berikut:

  Tabel IV.2. Banyaknya Hari Hujan dan Curah Hujan di Kabupaten Tegal Tahun 2013 Curah Hujan Hari No Kecamatan Rata-Rata Hujan (mm)

  1 Januari 25 459

  2 Februari 9 103

  3 Maret 14 239

  4 April

  14

  82

  5 Mei 10 263

  6 Juni 10 300

  7 Juli 14 155

  8 Agustus

  3

  5

  9 September - -

  10 Oktober

  3

  5

  11 November 8 127

  12 Dsembar 21 311

  Rata-rata 2013 131 186,27 Rata-rata 2012 108 57,89 Rata-rata 2011 114 134,94 Sumber: Kabupaten Tegal Dalam Angka, 2014

4.2.6 Penggunaan Lahan

  Penggunaan lahan di Kabupaten Tegal terbagi atas dua yaitu penggunaan lahan sawah seluas 397,89 Ha atau 45,22 % dari luas total Kabupaten Tegal dan penggunaan lahan bukan sawah seluas 480,90 Ha atau 54,66 % dari luas total penggunaan lahan. dimana penggunaan lahan sawah terdiri atas antara lain yaitu Sebagai Lahan sawah irigasi, sawah tadah hujan sedangkan lahan bukan sawah terdiri dari tegal/kebun, ladang/huma, perkebunan, hutan rakyat dan lain-lain. Lebih jelasnya dapat di lihat pada tabel berikut:

  Tabel IV.3. Penggunaan Lahan di Kabupaten Tegal Menurut Kecamatan Tahun 2013 (Ha) LAHAN LAHAN NO KECAMATAN SAWAH BUKAN (Ha) SAWAH

  1 Margasari 3,464 5,220

  2 Bumijawa 2,278 6,577

  3 Bojong 2,244 3,608

  4 Balapulang 3,450 4,041

  5 Pagerbarang 2,649 1,651

  6 Lebaksiu 2,720 1,376

  7 Jatinegara 2,111 5,851

  15 Tarub 1,821 0,861

  Gambar 4. 2 Grafik Penggunaan Lahan di Kabupaten Tegal

  9 Pangkah 1,774 1,777

  10 Slawi 0,44 0,923

  11 Dukuhwaru 1,848 0,081

  12 Adiwerna 1,203 1,183

  13 Dukuhturi 0,775 0,972

  14 Talang 1,064 0,773

  8 Kedungbanteng 1,395 7,367

  16 Kramat 2,114 1,735

  17 Suradadi 4,260 1,313

  18 Warureja 4,179 2,052

  JUMLAH 39,789 48,09 Sumber: Kabupaten Tegal Dalam Angka, 2014 Sumber: Kabupaten Tegal Dalam Angka, 2014(data di olah)

4.2.7 Litologi (jenis tanah)

  Jenis tanah yang ada di Kabupaten Tegal sangat bervariasi dan terbagi sebagai berikut:

  • Tanah Aluvial dengan produktivitas rendah sampai dengan tinggi terdapat di
  • Tanah Litosol dengan produktivitas rendah terdapat di Kecamatan Jatinegara - Tanah Regosol, produktivitas rendah sampai dengan tinggi, terdapat diseluruh kecamatan, kecuali Kecamatan Jatinegara, Kedungbanteng dan Tarub - Tanah Grumosol, produktivitas rendah sampai sedang, terdapat di Kecamatan Margasari, Pagerbarang, Jatinegara dan Kedungbanteng
  • Tanah Litosol, produktivitas tanah sedang sampai dengan tinggi dan agak asam terdapat di Kecamatan Margasari, Bumijawa, Bojong, Balapulang, Lebaksiu, Jatinegara, Kedungbanteng dan Pangkah.

  Kecamatan Suradadi, Margasari, Warurejo, Bumijawa, Pagerbarang, Pangkah, Dukuhwaru, Adiwerna, Talang, Tarub dan Kramat. Pemanfaatannya pertanian, tambak/perikanan

BAB IV| 10 Penyusunan Dokumen RPI2JM Kabupaten Tegal Peta 4.2 Peta Geologi Kabupaten Tegal

BAB IV| 11 Penyusunan Dokumen RPI2JM Kabupaten Tegal Peta 4.3 Peta Kelerengan Kabupaten Tegal

BAB IV| 12 Penyusunan Dokumen RPI2JM Kabupaten Tegal Peta 4.4. Peta Curah Hujan Kabupaten Tegal

BAB IV| 13 Penyusunan Dokumen RPI2JM Kabupaten Tegal Peta 4.5 Peta Penggunaan Lahan Kabupaten Tegal

BAB IV| 14 Penyusunan Dokumen RPI2JM Kabupaten Tegal Peta 4.6 Peta Rawan Bencana Kabupaten Tegal

BAB IV| 15 Penyusunan Dokumen RPI2JM Kabupaten Tegal Peta 4.7 Peta Jenis Tanah Kabupaten Tegal

4.3 Kondisi Kependudukan

4.3.1 Struktur Penduduk

  Komposisi penduduk menurut kelompok usia dapat dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu usia produktif dan usia non produktif, sedangkan untuk usia non produktif sendiri dibedakan menjadi 2 (dua) lagi, yaitu usia belum produktif (usia sekolah) dan usia tidak produktif. Kelompok usia belum produktif (usia sekolah adalah antara usia 0-14 tahun yang merupakan tanggungan orang tua, karena belum bisa bekerja, sedangkan yang termasuk dalam usia tidak produktif adalah usia 60 tahun keatas. Adapun untuk usia produktif adalah usia antara 15-59 tahun). Untuk lebih jelasnya tentang jumlah penduduk menurut umur di Kabupaten Tegal dapat di lihat rincian di tabel berikut ini : Tabel IV.4.

  Banyaknya Penduduk Menurut Kelompok Umur Di Kabupaten Tegal Tahun 2013 Kelompok Umur Laki-laki Perempuan Jumlah (Jiwa/Ha)

  0-4 65,641 58,685 12,4326 5-9 62,555 59,268 12,1823

  10-14 63,216 57,303 12,0519 15-19 58,446 57,771 11,6217 20-24 46,059 48,003 94,062 25-29 61,332 64,619 12,5951 30-34 63,196 63,783 12,6979 35-39 58,346 59,152 11,7498 40-44 54,137 55,435 10,9572 45-49 45,978 48,722 0,947 50-54 44,777 45,240 90,017 55-59 31,147 30,568 61,715 60-64 18,059 20,198 38,257

  65+ 30,605 42,768 73,373

  Jumlah 703,494 711,515 1415,009 Sumber : Kabupaten Tegal Dalam Angka, 2015

  Berdasarkan jumlah penduduk menurut kelompok umur, maka kelompok umur produktif (15-59 tahun) sebanyak 936,711 jiwa, kelompok umur non produktif (60+) sebanyak 111,630 jiwa Jumlah penduduk umur belum produktif sebanyak 366,668 jiwa.

  Angka ketergantungan adalah angka yang menyatakan perbandingan antara banyaknya orang yang tidak produktif (umur dibawah 15 tahun dan 59 tahun keatas) dengan banyaknya orang yang termasuk usia produktif (15-59 tahun). Jumlah penduduk belum produktif sebanyak 366,668 jiwa dan non produktif sebanyak 111,630 jiwa sedangkan usia produktif sebanyak 9367.11 jiwa

4.3.2 Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk

  Jumlah penduduk kabupaten Tegal akhir tahun menurut kecamatan pada tahun terakhir 2013 dengan jumlah keseluruhan 1415,009 jiwa, dan jumlah penduduk paling banyak adalah Kecamatan Adiwerna dengan jumlah penduduk 119,083 jiwa/Ha, sedangkan jumlah penduduk paling sedikit adalah Kecamatan Kedung Banteng dengan jumlah penduduk 40,214 jiwa/Ha.

  Tabel IV.5. Banyaknya Penduduk Akhir Tahun Menurut Kecamatan Di Kabupaten Tegal Tahun 2013 Jumlah Penduduk No Kecamatan (Jiwa/Ha) 2013

  1 Margasari 95,150

  2 Bumijawa 83,943

  3 Bojong 61,675

  4 Balapulang 81,485

  5 Pagerbarang 52,341

  6 Lebaksiu 83,487

  7 Jatinegara 53,833

  8 Kedungbanteng 40,214

  9 Pangkah 100,086

  10 Slawi 70,574

  11 Dukuhwaru 59,006

  12 Adiwerna 119,083

  13 Dukuhturi 88,530

  14 Talang 99,490

  15 Tarub 77,320

  16 Kramat 107,666

  17 Suradadi 81,169

  18 Warureja 59,957

  Jumlah 1415,009 Sumber : Kabupaten Tegal Dalam Angka, 2014

4.3.3 Kepadatan Penduduk

  Berdasarkan SNI 03-1733-2004 tentang Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan Perkotaan, kepadatan penduduk dikategorikan:

  • Kepadatan rendah <150 jiwa/ha
  • Kepadatan sedang 151-200 jiwa/ha
  • Kepadatan tinggi 201-400 jiwa/ha
  • Kepadatan sangat tinggi >400 jiwa/ha Berikut disajikan data mengenai kondisi kepadatan penduduk di Kabupaten Tegal: Tabel IV.6.

  1 Margasari 1,127 1,087 1,092 1,103 1,096

  12 Adiwerna 4,980 4,952 4,971 5,023 4,991

  Kabupaten Tegal memiliki 18 kecamatan, dari tahun 2009-2013 kepadatan penduduk selalu meningkat. Pada tahun 2013, kepadatan penduduk paling tinggi terdapat di kecamatan Kecamatan Talang yaitu sebanyak 5,410 Ha, sedangkan kepadatan penduduk paling rendah yaitu di Kecamatan Kedungbanteng sebanyak 459 pada tahun 2013.

  Jumlah 1,617 1,587 1,593 1,617 1,610 Sumber : Kabupaten Tegal Dalam Angka, 2014

  18 Warureja 1,011 0,955 0,959 0,968 0,962

  17 Suradadi 1,471 1,445 1,451 1,466 1,456

  16 Kramat 2,549 2,683 2,694 2,784 2,797

  15 Tarub 2,776 2,831 2,843 2,891 2,883

  14 Talang 4,977 5,242 5,264 5,403 5,410

  13 Dukuhturi 5,346 5,025 5,046 5,097 5,065

  11 Dukuhwaru 2,124 2,206 2,215 2,251 2,244

  2 Bumijawa 1,021 0,940 0,944 0,954 0,948

  Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan Di Kabupaten Tegal Tahun 2009-2013 (Jiwa/Ha) No Kecamatan 2009 2010 2011 2012 2013

  9 Pangkah 2,711 2,778 2,789 2,830 2,819

  8 Kedungbanteng 0,467 0,455 0,457 0,462 0,459

  7 Jatinegara 0,726 0,671 0,674 0,680 0,676

  6 Lebaksiu 2,060 2,023 2,026 2,052 2,039

  5 Pagerbarang 1,336 1,208 1,213 1,225 1,217

  4 Balapulang 1,145 1,079 1,084 1,095 1,088

  3 Bojong 1,163 1,046 1,050 1,061 1,054

  10 Slawi 4,651 4,949 4,963 5,083 5,081

4.3.4 Penduduk Menurut Pendidikan

  Jumlah penduduk di lihat dari usia sekolah pada tahun 2013, kelompok usia sekolah paling tinggi adalah usia 7-12 tahun atau setara dengan SD yaitu 138.248. Sedangkan Kecamatan dengan penduduk menurut usia sekolah paling tinggi terdapat di Kecamatan Slawi dengan jumlah 19.494. sedangkan kepadatan penduduk menurut usia paling rendah ada di Kecamatan Kedungbanteng dengan jumlah 5.412 pada tahun 2013.

  12 Adiwerna 7,457 5,650 4,395 17,502

  Kondisi perekonomian Kabupaten Tegal pada lima tahun terakhir berdasarkan data PDRB terus mengalami penurunan dari tahun 2009 yaitu 5,32% sampai tahun 2012 yaitu 4,81%. Namun pada tahun 2013 kondisi perekonomian Kabupaten Tegal

   Sumber Kabupaten Tegal Dalam Angka 2014

  18 Warureja 7,657 2,387 1,198 1,142 2013 138,248 49,603 34,425 222,276

  17 Suradadi 6,329 2,205 0,583 9,117

  16 Kramat 8,871 2,229 2,223 13,323

  15 Tarub 7,448 2,182 1,410 11,040

  14 Talang 9,337 3,099 1,497 13,933

  13 Dukuhturi 7,008 2,301 1,413 10,722

  11 Dukuhwaru 5,687 1,653 2,823 10,163

  Tabel IV.7. Penduduk Menurut Usia Kelompok Sekolah Di Kabupaten Tegal Tahun 2013 (Jiwa/Ha) No Kecamatan Kelmpok Usia Sekolah Jumlah (Jiwa/Ha) 07-12 13-15 16-18

  10 Slawi 7,341 3,146 9,007 19,494

  8 Kedungbanteng 4,068 1,295 0,049 5,412 9 pangkah 9,547 3,043 2,187 14,777

  7 Jatinegara 6,429 2,107 0,268 8,804

  6 Lebaksiu 8,834 3,781 1,832 14,447

  5 Pagerbarang 5,648 1,386 0,492 7,526

  4 Balapulang 7,447 2,605 1,543 11,595

  3 Bojong 7,691 2,652 0,927 11,270

  2 Bumijaya 10,806 2,854 0,767 14,427

  1 Margasari 10,643 5,028 1,811 17,482

4.4 Kondisi Perekonomian

  mengalami pertumbuhan menjadi 5,25%. Struktur perekonomian di Kabupaten Tegal selama kurun waktu lima tahun didominasi oleh 3 sektor yang menjadi unggulan yaitu sektor Industri Pengolahan, sektor perdagangan, hotel dan restoran serta sektor Pertanian. Perkembangan PDRB masing-masing sektor dalam kurun waktu 2009 - 2013 dapat terlihat dalam tabel berikut ini:

  Tabel IV.8. PDRB Kabupaten Tegal Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2009-2013 (Jutaan Rupiah)

No Lapangan Usaha 2009 2010 2011 2012 2013

  1 Pertanian 566.907 581.584 601.982 616.463 628.957

  a. Tanaman Bahan 435.206 445.477 455.234 464.112 470.457

  Makanan

  b. Tanaman Perkebunan 52.036 53.996 58.891 61.598 64.631

  c. Peternakan 49.315 50.775 54.000 55.417 58.143

  d. Kehutanan 21.191 21.861 23.634 24.354 24.554

  e. Perikanan 9.160 9.474 10.224 10.982 11.173

  2 Pertambangan dan 82.159 87.354 98.167 105.740 111.908

  Penggalian

  3 Industri Pengolahan 954.554 1.019.360 1.130.962 1.190.721 1.263.833

  4 Listrik, Gas dan Air Bersih 18.853 19.756 21.748 22.788 24.155

  5 Bangunan 165.294 176.939 200.499 212.112 226.691

  6 Perdagangan, Hotel dan 923.047 976.350 1.099.551 1.159.536 1.233.378

  Restoran

  7 Pengangkutan dan 144.077 150.111 165.724 178.063 189.693

  Komunikasi

  8 Keuangan, Persewaan dan 224.026 234.011 251.174 270.706 297.781

  Jasa Perusahaan

  9 Jasa-jasa 207.348 214.667 231.973 245.076 257.115

  

3.286.26 3.460.13

Jumlah 3.801.779 4.001.205 4.233.513

  

3

  2 Sumber: Kabupaten Tegal Dalam Angka,2014

  Sumber: Kabupaten Tegal Dalam Angka, 2015 (data diolah).

  2 Pertambangan dan Penggalian 2,52 2,57 2,58 2,64 2,64

  9 Jasa-jasa 6,20 6,11 6,10 6,13 6,07

  8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 6,76 6,67 6,61 6,77 7,03

  7 Pengangkutan dan Komunikasi 4,34 4,34 4,36 4,45 4,48

  6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 28,22 28,48 28,92 28,98 29,13

  5 Bangunan 5,11 5,19 5,27 5,30 5,35

  4 Listrik, Gas dan Air Bersih 0,57 0,57 0,57 0,57 0,57

  3 Industri Pengolahan 29,46 29,64 29,75 29,76 29,85

  e. Perikanan 0,27 0,27 0,27 0,27 0,26

  Gambar IV.3. Grafik Laju Pertumbuhan PDRB Kabupaten Tegal

  d. Kehutanan 0,63 0,61 0,62 0,61 0,58

  c. Peternakan 1,47 1,43 1,42 1,39 1,37

  b. Tanaman Perkebunan 1,56 1,54 1,55 1,54 1,52

  a. Tanaman Bahan Makanan 12,87 12,58 11,97 11,60 11,11

  1 Pertanian 16,81 16,43 15,83 15,41 14,86

  Distribusi PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan Kabupaten Tegal Tahun 2009-2013 (Dalam %) No Lapangan Usaha 2009 2010 2011 2012 2013

  Dari data PDRB diatas, berikut adalah kontribusi masing-masing sektornya: Tabel IV.9.

  Sumber: Kabupaten Tegal Dalam Angka, 2014 Terlihat bahwa sektor yang paling banyak berkontribusi terhadap Kabupaten Tegal adalah sektor Industri Pengolahan dengan kontribusi 29,85 % pada tahun 2013, sektor perdagangan, hotel dan restoran dengan kontribusi 29,13 %, dan sektor Pertanian dengan kontribusi 14,86 %. Untuk sektor yang berkontribusi paling kecil adalah sektor listrik, gas, dan air bersih yaitu hanya 0,57% dari nilai keseluruhan. Terlihat juga bahwa selama kurun waktu lima tahun perkembangan kontribusi sektor listrik, gas dan air bersih cenderung stagnan, hal ini menunjukkan bahwa sektor ini tidak berkembang dengan baik di Kabupaten Tegal

4.5 Kondisi Perumahan & Permukiman

  Pembangunan perumahan dan pemukiman diarahkan untuk meningkatkan kualitas hunian, lingkungan kehidupan, pertumbuhan wilayah, memperluas lapangan kerja, serta menggerakkan kegiatan ekonomi guna mewujudkan pemerataan dan kesejahteraan rakyat. Kebutuhan perumahan merupakan kebutuhan yang cukup penting bagi warga di Kabupaten Tegal. Sebagai daerah yang cukup cepat perkembangannnya, maka kebutuhan akan perumahan diperkirakan akan cukup tinggi pula. Kondisi perumahan di Kabupaten Tegal dapat dibedakan menjadi perumahan tipe kecil, sedang dan besar. Untuk 1 unit rumah, penduduk pendukungnya berjumlah 4 jiwa. Tiap 1 rumah tipe besar berbanding 3 dengan rumah tipe sedang dan berbanding 6 dengan rumah tipekecil. Kawasan pemukiman adalah kawasan yang diperuntukkan bagi pemukiman atau dengan kata lain untuk menampung penduduk yang ada di Kabupaten Tegal sebagai tempat hunian dengan fasilitas sosialnya. Pada rencana perkembangan kawasan ini, pengaturan yang perlu diperhatikan antara lain:

  • Pengembangan wilayahnya ditata sesuai dengan fungsi pemukiman tetapi tidak terlepas dari kegiatan yang sudah ada, dan didukung dengan sarana fasilitas pemukiman yang rnemadai.
  • Untuk merencanakan luas kawasan pemukiman ini dengan memperhitungkan perkiraan penduduk yang akan ditampung pada suatu wilayah.
  • Dalam Frencanaan fasilitas sosialnya, diperlukan adanya perhitungan jumlah penduduk yang ditampung yaitu dengan menggunakan standar.

  Pada rencana perkembangan kawasan ini, pengaturan yang perlu diperhatikanantara lain :

  • Kawasan permukiman perkotaan dan perdesaan harus dapat menjadikan sebagai tempat hunian yang aman, nyaman dan produktif, serta didukung oleh sarana dan prasarana permukiman;
  • setiap kawasan permukiman dilengkapi dengan sarana dan prasarana permukiman sesuai hirarki dan tingkat pelayanan masing-masing;
  • Permukiman perdesaen sebagai hunian berbasis agraris, dikembangkandengan memanfaatkan lahan pertanian, halaman rumah, dan lahan kurang produktif sebagai basis kegiatan usaha;
  • Permukiman perdesaan yang berlokasi di pegunungan dikembangkan dengan berbasis perkebunan dan hortikultura, disertai pengolahan hasil.
  • Permukiman perdesaan yang berlokasi di dataran rendah, basis pengembangannya adalah pertanian tanaman pangan dan perikanan darat, serta pengolahan hasil pertanian. Selanjutnya perdesaan di kawasan pesisir dikembangkan pada basis ekonomi perikanan dan pengolahan hasil ikan;
  • Permukiman perkotaan diarahkan pada penyediaan hunian yang layak dan dilayani oleh sarana dan prasarana pennukiman yang memadai;
  • Perkotaan besar dan menengah penyediaan permukiman selain disediakan oleh pengembang dan masyarakat, juga diarahkan pada penyediaan kasiba/lisiba berdiri serrdiri, perbaikan kualitas permukiman dan pengembangan perumahan secara vertikal;
  • Membentuk cluster-cluster permukiman untuk menghindari penumpukan dan penyatuan antar kawasan permukiman, dan diantara cluster permukiman disediakan ruang terbuka hijau;
  • Pengembangan permukiman perkotaan kecil dilakukan melalui pembentukan pusat pelayanan kecamatan; serta
  • Pengembangan permukiman kawasan khusus seperti penyediaan tempat peristirahatan pada kawasan pariwisata, kawasan permukiman baru sebagai
akibat perkembangan infrastruktur, kegiatan sentra ekonomi, sekitar kawasan industri, dilakukan dengan tetap memegang Lokasikawasan permukiman terdiridari dua yaitu:

  1. Permukiman Kota Kawasan permukirnan kota mencakup wilayah pengembangan kota (untuk ibukota Kabupaten dan IKK baik yang telah mempunyai RUTRK maupun belum).

  Kebijaksanaan pemanfaatan ruangnya didasarkan pada tujuan mengembangkan pengembangan sarana prasarana penunjangnya yang meliputi: penataan ruang kota yang mencakup penyusunan dan peninjauan kembali (evaluasi, revisi) rencana tata ruang kota.

  2. Permukiman Pedesaan Kebijaksanaan pernanfaatan ruang Permukiman Pedesaan didasarkan pada tujuan untuk mengembangkan kawasan permuklman yang terkait dengan kegiatan budidaya pertanian yang meliputi pengembangan desa-desa pusat pertumbuhan yang terdapat dalam KTP2D. Sedangkan, permukiman pedesaan diluar KTPZD mencakup perkampungan yang ada dan arahan bagi perluasannya. Sedangkan berdasarkan pengembangannya kawasan permukiman dibedakan menjadi 2 yaitu:

  1. Kawasan Permukiman penduduk Kawasan permukiman ini mencakup wilayah permukiman yang terdapat di kota dan perkampungan yang ada di pedesaan. Permukiman penduduk ini terjadi secara spontan berdasarkan embrio-embrio pemnukiman yang ada pada rnasing-masing wilayah baik itu perkotaan maupun pedesaan.

  2. Kawasan Permukiman yang dikembangkan oleh pengembang. Kawasan permukiman yang dikembangkan pengembang biasanya berupa perumahan-perumahan yang ada dibangun dengan rnembuka lahan baru. Pemilihan lokasi didasakan pada faktor ketersediaan lahan, aksesibilitas dan keterjangkauan dari pusat kegiatan. Perkembangan kegiatan perumahan di Kabupaten Tegal diarahkan di Kecamatan:Slawi, Dukuhturj, Kramat, Lebaksiu dan Suradadi.

BAB IV| 25 Penyusunan Dokumen RPI2JM Kabupaten Tegal Sumber: analisis konsultan, 2015 Peta 4.8 Peta Sebaran Permukiman Kabupaten Tegal

  Rumah di kategorikan rumah sehat menurut badan kesehatan dunia (WHO) salah satunya adalah rumah yang memiliki luas lantai per kapita minimal 10 m2. Di Kabupaten Tegal rumah tinggal dengan luas lantai kurang dari atau sama dengan 21 m2 sebesar 0,54 persen, sedangkan bangunan tempat tinggal dengan luas lantai antara 21 - 35 m2 sebesar 4,36 persen, sedangkan luas lantai 36 - 44 m2 sebesar 4,13 persen , dan bangunan tempat tinggal dengan luas lantai antara 45 - 53 m2 sebesar 6,06 persen serta sisanya 84,92 persen adalah bangunan tempat tinggal dengan luas diatas 54 m2. Akses rumah tangga di Kabupaten Tegal dalam mendapatkan sumber air minum utama pada tahun 2013, 25,67 persen dengan menggunakan air dalam kemasan atau ledeng baik ledeng eceran maupun yang berlangganan ke PDAM, 66,84 persen mengakses sumber air dari sumur terlindung baik itu pompa, sumur maupun mata air yang terlindung. Sumber air minum yang tak terlindung sebesar 7,49 persen, dimana rumah tangga ini rentan dengan masalah kesehatan karena akses sumber air minumnya berasal dari sumber air sungai, air hujan, sumur / mata air tak terlindung dan lainnya. Kebutuhan perumahan merupakan kebutuhan yang cukup penting bagi warga di Kabupaten Tegal. Sebagai daerah yang cukup cepat perkembangannya, maka kebutuhan akan perumahan diperkirakan akan cukup tinggi pula. Kondisi perumahan di Kabupaten Tegal dapat dibedakan menjadi perumahan tipe kecil, sedang dan besar.

  Berdasarkan Peta Rencana Sebaran Permukiman Kabupaten Tegal, rencana lokasi permukiman direncanakan terpusat di Kecamatan Slawi sebagai Ibu Kota Kabupaten Tegal. Selain itu lokasi permukiman juga direncanakan tersebar di beberapa Kecamatan dengan lokasi permukiman mengikuti jalur jalan utama. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Peta 4.10 Rencana Sebaran Permukiman

4.6 Kondisi Sarana

  Sarana yang terdapat di Kabupaten Tegal adalah Sarana Pendidikan, Kesehatan, Sarana Pengumpul Sampah/Tinja, Perdagangan dan Sarana Transportasi.

3.6.1 Pendidikan

  Sarana Pendidikan di Kabupaten Tegal untuk TK, SD, SLTP dan SLTA sudah tersebar di seluruh kecamatan di Kabupaten Tegal. Dan terdapat 3 Perguruan Tinggi/Akademi di Kecamatan Slawi. Rincian sarana Pendidikan Kabupaten Tegal dapat di lihat pada tabel berikut ini :

  Tabel IV.10. Sarana Pendidikan di Kabupaten Tegal Tahun 2013 JUMLAH FASILITAS No RA MI MT M Kecamatan SLT SLT AK/P . TK SD s A P A T

  37

  48

  9

  5

  • 1. Margasari

  6 31 59 10

  2. Bumijawa -

  25

  50

  7

  2

  7

  16 9 -

  3. Bojong

  11

  31

  4

  3

  7

  17

  26 - -

  4. Balapulang

  24

  52

  8 3 -

  2

  15

  21

  6

  5. Pagerbarang

  19

  34

  3 1 -

  27

  26 8 -

  27

  40

  4

  8

  • 6. Lebaksiu

  10 35 72 14

  7. Jatinegara

  11

  35

  7

  3

  11

  12

  13 3 -

  8. Kedungbanten

  20

  3

  1

  2

  5

  1 g

  • 23 -

  9. Pangkah

  42

  55

  7

  2

  11

  24

  15 4 -

  10. Slawi

  50

  43

  8

  10 3 -

  7

  18

  36

  11. Dukuhwaru

  23

  33

  5 3 -

  3 12 -

  1

  42

  58

  8

  7

  • 12. Adiwerna

  6

  13

  2

  3

  13. Dukuhturi 37 -

  40

  6

  2

  6 31 -

  22

  14. Talang

  31

  45 7 - -

  5

  4

  15

  10

  15. Tarub

  38

  41

  6

  4 6 -

  16 8 -

  16. Kramat

  58

  48 5 - 2 -

  8

  15

  18

  32

  4

  5

  • 17. Suradadi

  5

  17

  20

  • 26

  JUMLAH FASILITAS No RA MI MT M Kecamatan SLT SLT AK/P . TK SD s A P A T

  18. Warureja

  19

  30

  5

  1

  3

  8

  4 - -

  Jumlah 2012/2013

  54

  73

  10 32 363 48 105

  85

  3

  5

  4

  7 Sumber: Kabupaten Tegal Dalam Angka, 2014

  Ada pun Rencana Pengembangan sarana Pendidikan yaitu Untuk menunjang dan memacu perkembangan Kabupaten Tegal maka yang harus direncanakan dengan baik adalah jumlah fasilitas pendidikan yang tentunya sangat berkaitan erat dengan jumlah penduduk yang memerlukan sarana pendidikan. Standar kebutuhan tersebut merupakan kebutuhan ideal kuantitas pendidikan, disamping masih perlu pemikiran penyediaan fasilitas fasilitas lain yang memadai sehingga dapat mendukung kegiatan belajar mengajar. Usaha peningkatan mutu pendidikan dan perluasan kesempatan kerja dengan penyediaan fasilitas pendidikan adalah dalam rangka mempersiapkan tenaga kerja dan penduduk yang berkualitas. Hal ini dimaksudkan agar potensi pembangunan khususnya sumber daya manusia dapat dimanfaatkan pada tiap-tiap kecamatan. Berikut Kebijakan pengembangan sarana pendidikan meliputi:

   Terwujudnya pemerataan sarana dan mutu pendidikan di semua jenjang baik formal, non formal maupun informal  Peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan pada Pendidikan Formal dan Non Formal;  Peningkatan tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan publik dalam penyelenggaraan dan pengelolaan pendidikan;  Peningkatan wawasan kebangsaan pendidikan nasional, kearifan lokal dan kesetaraan gender dalam penyelenggaraan pendidikan.  Pemenuhan sarana dan prasarana pendidikan.

4.6.2 Kesehatan

  Sarana kesehatan yang terdapat di Kabupaten Tegal pada tahun 2013 adalah Rumah Sakit dan Puskesmas. Untuk kondisi Sarana Rumah Sakit di Kabupaten Tegal terdapat 7 Rumah Sakit di yaitu 3 Rumah Sakit Umum dan 4 Swasta. Sementara untuk kondisi Puskesmas di Kabupaten Tegal sudah tersebar disemua Kecamatan di Kabupaten Tegal. Untuk lebi rincinya dapat dilihat di tabel berikut ini : Tabel IV.11.

  Sarana Kesehatan di Kabupaten Tegal Tahun 2013 No. Kecamatan Rumah Sakit Puskesmas Pemerintah Swasta

  16. Kramat -

  1

  2

  13. Dukuhturi 1 -

  2

  14. Talang - -

  2

  15. Tarub - -

  2

  2

  1

  2

  17. Suradadi 1 -

  2

  18. Warureja - -

  1 Jumlah 2010/2011

  3

  4

  29 Sumber: Kabupaten Tegal Dalam Angka, 2014

  Rencana Pengembangan Sarana Kesehatan Pembangunan di bidang kesehatan masyarakat diarahkan untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan masyarakat, termasuk gizi masyarakat dan gizi lingkungan, baik masyarakat pedesaan maupun di perkotaan. Secara garis besar Rencana Kebutuhan Sarana Kesehatan berdasarkan perhitungan, standart yaitu sebagai berikut:  1 RS type D, minimal penduduk pendukungnya sebanyak 240.000 jiwa.

  12. Adiwerna -

  11. Dukuhwaru - -

  1. Margasari - -

  6. Lebaksiu - -

  2

  2. Bumijawa - -

  1

  3. Bojong - -

  2

  4. Balapulang - -

  2

  5. Pagerbarang - -

  1

  2

  1

  7. Jatinegara - -

  1

  8. Kedungbanteng - -

  1

  9. Pangkah - -

  2

  10. Slawi

  1

  1

  Rumah sakit eksisting saat ini berjumlah 5 unit , kebutuhan rencana sampai akhir tahun perencanaan 2029 berjumlah 5 unit. Sehingga tidak perlu adanya penambahan rumah sakit.  1 Puskesmas, minimal penduduk pendukungnya sebanyak 30.000 jiwa.Jumlah Eksisting Puskesmas yang ada saat ini berjumlah 28 unit.

  Sampai akhir tahun perencanaan 2029 dibutuhkan 65 unit. Rencana penanbahan unit Puskesmas diarahkan ke Kecamatan merata kesemua kecamatan yang ada di Kabupaten Tegal dengan jumlah sesuai dengan kebutuhan riil dilapangan. Sedangkan untuk kecamatan yang sudah mencukupi fasilitas ini yang perlu dilakuan adalah peningkatan dan pemeliharaan terhadap fasilitas yang ada. Untuk mengetahui jumlah fasilitas kesehatan di Kabupaten Tegal pada tahun perencanaan dapat dilihat pada Tabel proyeksi kebutuhan fasilitas kesehatan.

4.6.3 Agama

  Sarana Peribadatan di Kabupaten Tegal Tahun 2013 No. Kecamatan Jumlah Fasilitas Masjid Musholla Gereja Pura Klenteng/ Vihara

  8

  17. Suradadi 41 226 - - -

  16. Kramat 82 125 1 - -

  15. Tarub 83 228 - - -

  14. Talang 58 207 - - -

  13. Dukuhturi 61 189 - - -

  1

  12. Adiwerna 66 293 4 -

  11. Dukuhwaru 32 124 - - -

  2

  1

  10. Slawi 66 138

  1. Margasari 64 114 2 - -

  Sarana peribadatan yang ada di Kabupaten Tegal tahun 2013 yaitu Masjid, Musholla, Gereja, pura serta Klenteng/Vihara. Terdapat masjid sebanyak 958 bangunan, Musholla sebanyak 3.384 bangunan, Gereja sebanyak 20 bangunan, Pura sebanyak 1 bangunan dan Vihara sebanyak 3 bangunan. Untuk rincian data tentang sarana Peribadatan di Kabupaten Tegal dapat di lihat di tabel berikut ini : Tabel IV.12.

  23 70 - - -

  8. Kedungbanteng

  7. Jatinegara 49 201 - - -

  6. Lebaksiu 45 234 - - -

  20 80 - - -

  5. Pagerbarang

  4. Balapulang 57 203 4 - -

  3. Bojong 49 260 - - -

  2. Bumijawa 81 306 - - -

  9. Pangkah 53 260 1 - -

  No. Kecamatan Jumlah Fasilitas Masjid Musholla Gereja Pura Klenteng/ Vihara

  18. Warureja 28 126 - - -

  Jumlah 2011 958 3.384

  20

  1

  3 Sumber: Kabupaten Tegal Dalam Angka, 2014

4.6.4 Kebudayaan dan Pariwisata

  Tabel IV.13. Data Wisatawan yang masuk obyek wisata dalam wilayah Kabupaten Tegal tahun 2013 No Bulan Nusantara Manca Negara Jumlah Dewasa Anak

  1 Januari 46.443 8.402 15 54.860

  2 Februari 17.739 3.149 16 20.904

  3 Maret 28.103 4.432 17 32.552

  Wisata alam yang menjadi primadona di Kabupaten Tegal ada tiga lokasi yang terbesar yaitu Pemandian Air Panas Guci yang berlokasi di kecamatan Bumijawa dan Bojong, OW waduk Cacaban berlokasi di kecamatan Kedungbanteng dan Pantai Purwahamba Indah di Kecamatan Suradadi. Obyek wisata yang paling banyak dikunjungi adalah Pemandian air panas Guci, tahun 2012 sebanyak 356.938 pengunjung dan pada tahun 2013 sebanyak 405.546 pengunjung yang berarti terjadi kenaikan sebesar 13,62 persen. Obyek wisata Pantai Purwahamba Indah pa-da tahun 2012 menyerap 177.251 pengunjung sedi-kit menurun di tahun 2013 menjadi 167.832 pengunjung. Untuk obyek wisata Waduk Cacaban terjadi peningkatan jumlah pengunjung dari tahun 2012 sebesar 17.610 pengunjung menjadi 25.718 pengunjung di tahun 2013.

  5 Mei 36.687 6.585 19 43.291

  6 Juni 34.991 8.961 14 43.966

  7 Juli 18.266 10.757 2 29.025

  8 Agustus 153.995 19.564 - 173.559

  9 September 31.505 4.858 12 36.375

  10 Oktober 35.912 6.539 10 42.461

  11 November 30.414 4.939 16 35.369

  12 Desember 51.560 10.235 23 61.818 2013 507.707 91.226 163 599.096

  2012 470.675 81.145 174 551.994 2011 458.655 70.076 131 528.862

   Sumber : Kabupaten Tegal dalam angka 2014

  4 April 22.092 2.805 19 24.916

4.7 Kondisi Prasarana

4.7.1 Jaringan Jalan Dan Aksesibilitas

  Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah permukaan tanah dan/atau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori, dan jalan kabel. Sistem Jaringan Jalan adalah satu kesatuan ruas jalan yang saling menghubungkan dan mengikat pusat-pusat pertumbuhan dengan wilayah yang berada dalam pengaruh pelayanannya dalam satu hubungan hierarkis.

   Jalan arteri merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan utama dengan ciri perjalanan jarak jauh, kecepatan ratarata tinggi, dan jumlah jalan masuk dibatasi secara berdaya guna.

   Jalan kolektor merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan pengumpul atau pembagi dengan ciri perjalanan jarak sedang kecepatan rata-rata sedang, dan jumlah jalan masuk dibatasi.

   Jalan lokal merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan setempat dengan ciri perjalanan jarak dekat, kecepatan rata-rata rendah, dan jumlah jalan masuk tidak dibatasi.

  Jalan yang tedapat di Kabupaten Tegal adalah Jalan Negara, Jalan Propinsi dan Jalan Kabupaten. Panjang jalan Kabupaten sepanjang 768,35 Km, dengan kondisi Baik sebanyak 568,77Km, Sedang 17,45 Km, Rusak sedang 0 Km, Rusak 126,68 Km dan Rusak Berat sepanjang 55,45 Km. rincian data tentang Jaringan Jalan di Kabupaten Tegal dapat di lihat di tabel berikut ini: Tabel IV.14.

  Kondisi Jalan di Kabupaten Tegal Tahun 2013 Jenis Permukaan (Km)

  Aspal 737,92 Kerikil 3,75 Tanah 26,68

  Kondisi Jalan (Km)

  Baik 568,77 Sedang 17,45

  • Rusak sedang
Rusak 126,68 Rusak Berat 55,45

  Kelas Jalan (KM)