UPAYA LEMBAGA AKADEMI ISTRI DAN IBUNDA SHALIHAH (AISHAH) DALAM MEMBANGUN KELUARGA SAKINAH MAWADDAH WA RAHMAH (SAMARA) BAGI KELUARGA SALAFI DI SALATIGA - Test Repository

  

SHALIHAH (AISHAH) DALAM MEMBANGUN KELUARGA

SAKINAH MAWADDAH WA RAHMAH (SAMARA) BAGI

KELUARGA SALAFI DI SALATIGA

SKRIPSI

  

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam

Oleh:

Nur Afandi

  

NIM : 211 14 038

JURUSAN HUKUM KELUARGA ISLAM FAKULTAS SYARI’AH

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2017 Lamp : 4 (empat) eksemplar Hal : Pengajuan Naskah Skripsi Kepada Yth.

  Dekan Fakultas Syari’ah IAIN Salatiga Di Salatiga

   Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

  Disampaikan dengan hormat, setelah dilaksanakan bimbingan, arahan dan koreksi, maka naskah skripsi mahasiswa: Nama : Nur Afandi NIM : 211 14 038 Judul : UPAYA LEMBAGA AKADEMI ISTRI DAN IBUNDA

  

SHALIHAH (AISHAH) DALAM MEMBANGUN KELUARGA SAKINAH

MAWADDAH WA RAHMAH (SAMARA) BAGI KELUARGA SALAFI DI

SALATIGA

  dapat diajukan kepada Fakultas Syari’ah IAIN Salatiga untuk diujikan dalam sidang munaqasyah. Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian dan digunakan sebagimana mestinya.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

  Salatiga, 13 September 2018 Pembimbing, Dr. Ilyya Muhsin, M.Si NIP. 19790930 2003 121001

PERNYATAAN KEASLIAN

  Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Nur Afandi NIM : 211 14 038 Jurusan : Hukum Keluarga Islam Fakultas

  : Syari’ah Judul Skripsi : UPAYA LEMBAGA AKADEMI ISTRI DAN IBUNDA

  

SHALIHAH (AISHAH) DALAM MEMBANGUN KELUARGA SAKINAH

MAWADDAH WA RAHMAH (SAMARA) BAGI KELUARGA SALAFI DI

SALATIGA

  menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip dan dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

  Salatiga, 13 September 2018 Yang menyatakan Nur Afandi NIM: 211 14 038

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN DAN KESEDIAAN DI PUBLIKASIKAN

  Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Nur Afandi NIM : 211-144-038 Jurusan : Hukum Keluarga Islam Fakultas : Syariah

  Menyatakan bahwa skripsi yang saya buat ini benar

  • – benar merupakan hasil karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Skripsi ini diperbolehkan untuk di Publikasikan oleh Perpustakaan IAIN Salatiga.

  Salatiga, 28 September 2018 Yang menyatakan,

  Nur Afandi 211-14-038

  

MOTTO

َ َ ...

  ฀ ٖضرۡ أ ِ ي أِب ُُۢسۡفَن يِرۡدَت اَمَو ا ٗد َغ ُبِسۡكَت اَذاَّم ٞسۡفَن يِرۡدَت اَمَو

  ٣٤ َ َّللّٱ َّنِإ ُۚ ُتوُمَت ُُۢيِبَخ ٌميِلَع

  

“Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang

akan diusahakannya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui

di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi

Maha Mengenal”

  

PERSEMBAHAN Teruntuk Ayah dan Ibunda tercinta, Bapak Muhlasin & Ibu Khudzaifah Serta untuk Kakak, Lailatu Dzilhijjah & Andri Triyono Alhamdulilahirabbilalamin, segala puji bagi Allah SWT. Rajanya segala raja yang senantiasa melimpahkan karunia tanpa pernah terhitung jumlahnya. Atas tuntunan dan karuniNya-lah penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.

  Sholawat beserta salam semoga senantiasa tercurah kepada baginda nabi agung Muhammad SAW. Sang Suritauladan yang paling sempurna sepanjang zaman. Tidak dapat dipungkiri bahwasanya penulis bukanlan mahluk yang tiada cacat dan kekurangan yang semangatnya selalu membara. Penulis tetaplah manusia biasa yang semangatnya hidup dan padam, sehingga merupakan anugrah yang luar biasa dengan bekal niat, dan dukungan dari banyak pihak akhirnya penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul :

  “Upaya Lembaga Akademi Istri

Dan Ibunda Shalihah (AISHAH) Dalam Membangun Keluarga Sakinah, Mawaddah, Wa Rahmah (SAMARA) Bagi Keluarga Salafi Di Salatiga” Atas

  terselesaikanya skripsi ini, penulis menghaturkan terimakasih kepada: 1. Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M. Pd, selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Ibu Dr. Siti Zumrotun M.Ag., selaku Dekan Fakultas Syariah IAIN Salatiga.

  3. Bapak Sukron Ma‟mun, S.H.I., M.Si., selaku Kepala Jurusan Hukum Keluarga Islam.

  4. Dr. Ilyya Muhsin, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang selalu membimbing dan mengarahkan tanpa henti.

  5. Segenap Bapak Ibu Dosen Fakultas Syariah IAIN Salatiga.

  6. Segenap Bapak Ibu karyawan/i dan petugas IAIN Salatiga yang selalu setulus hati memberikan pelayanan terbaiknya.

  7. Kedua Orang tua dan keluarga tercinta.

  8. Teman-teman seperjuangan Jurusan Hukum Keluarga Islam angkatan 2014.

  9. Keluarga besar LDK Fathir Ar-Rasyid IAIN Salatiga & KAMMI Salatiga

  10. Sahabatku yang selalu menemani langkahku di IAIN salatiga, mengarahkan, menasehati, menamani dan mendoakan.

  11. Pihak-pihak yang mendukungku dan memberikanku banyak ilmu serta pengalaman yang namanya tak ingin terungkap.

  Penulis tidak mampu membalas dukungan, bimbingan, serta motivasi yang telah diberikan selama ini. Semoga tercatat sebagai amal salih kalian dan ingatlah bahwasanya Allah adalah sebaik-baik pemberi balasan. Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini masih terdapat banyak kesalahan, oleh karenanya penulis berlapang dada menerima kritik, dan saran yang membangun demi perbaikan.

  Terimakasih. Salatiga, 28 September 2018 Muharram 1439 H Penulis

  

ABSTRAK

  Afandi, Nur. Upaya Lembaga Akademi Istri dan Ibunda Shalihah (AISHAH) Dalam Membangun Keluarga Sakinah Mawaddah Wa Rahmah (SAMARA) Bagi Keluarga Salafi Di Salatiga. Skripsi Jurusan Hukum Keluarga Islam Fakultas Syari’ah. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Pembimbing : Dr.

  Ilyya Muhsin, M.Si

  

Kata Kunci : Akademi Istri dan Ibunda Shalihah (AISHAH) Ssalatiga,

Keluarga Sakinah Mawaddah Wa Rahmah, Keluarga Salafi

  Lembaga Akademi Istri dan Ibunda Shalehah (AISHAH) merupakan akademi tempat seorang Istri, Ibu dan juga seorang perempuan untuk belajar agama dan ilmu kerumahtanggaan, sehingga diharapkan dapat terbentuk karakter istri dan ibunda shalihah. Lembaga AISHAH ini merupakan lembaga yang didirikan oleh beberapa orang yang memiliki pemahaman bermanhaj salafi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) Apa upaya yang dilakukan Lembaga Akademi Istri Dan Ibunda Shalihah (AISHAH) Salatiga untuk mewujudkan keluarga sakinah mawaddah wa rahmah (SAMARA)?, 2) Faktor apa saja yang mendorong serta menghambat upaya yang dilakukan Lembaga Akademi Istri dan Ibunda Shalihah (AISHAH) Salatiga?

  Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, adapun pendekatan yang digunakan adalah pendekatan sosoilogis normatif. Subjek penelitian ini adalah lembaga AISHAH yang dilakukan di kantor Akademi Istri Dan Ibunda Shalihah (AISHAH) Salatiga yakni di Gedung Griya Qur’an Tartiilaa Jl. Jendral Sudirman 274 B Mrican Salatiga. Tehnik pengumpulan data penelitian ini menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi.

  Hasil dari penelitian ini bahwa upaya yang dilakukan AISHAH untuk membangun Keluarga Samara adalah dengan mengadakan kajian rutin dan membuka konseling. Dalam kajian rutin ini yang dipelajari adalah ilmu pendidikan anak, nasehat-nasehat bagi wanita, fikih wanita dan kesehatan wanita. Yang kesemuanya menyngkut tema berumah tangga. Peserta AISHAH juga melakukan konsultasi diantaranya tentang hukum perempuan bekerja diluar rumah, mengatasi anak yang nakal, mengatasi boros dalam berbelanja, cara mengadakan walimah yang syar’i dan hal-hal yang boleh dirahasiakan dalam ruham tangga. Adapun faktor pendorong upaya AISHAH dalam membangun keluarga sakinah mawaddah wa rahmah antara lain adalah banyaknya keluarga yang memiliki pemahaman salaf di salatiga, biaya yang dikenakan murah, serta AISHAH memiliki pemateri-pemateri yang berkompeten menyampaikan materi pada saat kajian rutin. Sedangkan faktor penghambatnya antara lain adalah anti pati masyarakat terhadap dakwah manhaj salaf, kurangnya keseriusan peserta mengikuti kegiatan kajian rutin yang diadakan, terbatasnya dana dan fasilitas yang dapat menunjang pelaksanaan kegiatan, suami tidak ikut serta dalam kajian rutin, balum adanya hubungan/koordinasi AISHAH dengan Instansi pemerintah dan lembaga-lembaga kemasyarakatan serta pengurus AISHAH kebanyakan merupakan orang dengan kesibukan yang padat.

DAFTAR ISI

  JUDUL ......................................................................................................................... i NOTA PEMBIMBING ................................................................................................ ii PENGESAHAN ........................................................................................................... iii PERNYATAAN KEASLIAN ..................................................................................... iv MOTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................................. v KATA PENGANTAR ................................................................................................. vi ABSTRAK ................................................................................................................... viii DAFTAR ISI ................................................................................................................ ix

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ......................................................................................... 1 B. Fokus Penelitian ........................................................................................ 4 C. Tujuan ....................................................................................................... 4 D. Manfaat Penelitian .................................................................................... 5 E. Penegasan Istilah ....................................................................................... 6 F. Telaah Pustaka .......................................................................................... 9 G. Metode Penelitian ..................................................................................... 12 H. Sistematika Penulisan ............................................................................... 18 BAB II KAJIAN PUSTAKA .................................................................... 19 A. Pengertian Keluarga SAMARA ................................................................ 19 B. Ciri-Ciri Keluatga SAMARA ................................................................... 23

  C. Pentingnya Membangun Keluarga SAMARA.......................................... 27

  D. Upaya Membangun Keluarga SAMARA ................................................. 28

  E. Contoh Kehidupan Keluarga SAMARA Rasulullah ................................ 32

  BAB III HASIL PENELITIAN A. Profil Lembaga Akademi Istri dan Ibunda Shalihah (AISHAH) .............. 36 B. Upaya Lembaga AISHAH Dalam Membangun Keluarga SAMARA Bagi Keluarga Salafi Di Salatiga .............................................................. 40

  1. Mengadakan Kajian Rutin .................................................................... 40

  2. Konseling ............................................................................................. 58

  C. Faktor Pendorong dan Penghambat Upaya AISHAH Membangun Keluarga SAMARA Bagi Keluarga Salafi di Salatiga ............................................. 64

  BAB IV PEMBAHASAN A. Analisis Upaya AISHAH Dalam Membangun Keluarga SAMARA ....... 69 B. Analisis Faktor Pendorong dan Penghambat Upaya AISHAH Membangun Keluarga SAMARA............................................................. 79 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ............................................................................................... 82 B. Saran ........................................................................................................ 84 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 87

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Allah SWT telah mentakdirkan semua di alam ini dalam keadaan berpasang

  • – pasangan , semua itu tidak lain agar terjadi keseimbangan di alam ini serta mampu saling melengkapi, Allah ciptakan siang dan Allah ciptakan malam, Allah ciptakan matahari Allah juga ciptakan bulan, Allah ciptakan panas Allah ciptakan dingin, dan yang lain sebagainya. Tak terkecuali Allah juga ciptakan manusia dalam dua jenis, yaitu Laki laki dan Perempuan. Sebagaimana firman Allah SWT surat Adz-Dzariat ayat 49

  ٤٩ نِمَو َنوُرَّكَذَت ۡمُكَّلَعَل ِ ۡيَۡجۡوَز اَنۡق

  َلَخ ٍءۡ َشَ ِ ُك

  Artinya : “dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu

  mengingat kebesaran Allah.”

  Manusia diciptakan Allah SWT berpasang-pasang juga dengan tujuan yang sama yaitu saling melengkapai serta membantu bersinergi dalam menjalani kehidupan ini agar kehidupan yang dijalaninya berjalan seimbang dengan melalui jalan pernikahan.

  Pernikahan berasal dari bahasa arab yaitu Nikah ( حلكن ( yang mempunyai arti mengumpulkan, dan digunakan untuk arti bersetubuh (wathi). (Ghazaly, 2006: 7). Kata pernikahan di Indonesia juga sering disebut dengan istilah perkawinan, sebagaimana menurut Undang- Undang No.1 Tahun 1974 bab 1 pasal 1 yang berbunyi

  “perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa” .

  Dalam islam, pernikahan mempunyai tujuan yang mulia yaitu membentuk keluarga yang kekal baahagia tidak hanya di dunia tetapi juga di akhirat. Selain itu pernikahan juga sebagai sarana seorang manusia melimpahkan hasrat nafsunya serta sebagai jalan untuk melanjutkan keturunan sebagaimana firman Allah SWT Surat Ar- Rum ayat 21

  َلَعَجَو ۦ ۡنِمَو ْا وُنُكۡسَتِ ل اٗجََٰوۡزَأ ۡمُكِسُفنَأ ۡنِ م مُكَل َقَلَخ ۡنَأ ِهِتَٰ َياَء

  اَهۡ َلَِإ ٢١ َنوُرَّكَفَتَي ٖمۡوَقِ ل ٖتََٰيلَأٓ َكِلََٰذ ِفِ َّنِإ ُۚ ةَ ۡحَۡرَو ٗةَّدَوَّم مُكَنۡيَب

  “dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda- tanda bagi kaum yang berfikir.”

  Dan juga firman Allah SWT dalam Surat An Nisa ayat 1

  َ َّ َلَخ يِ لَّٱ ُمُكَّبَر ْاوُقَّتٱ ُساَّلنٱ اَهُّي أَٰٓ َي َقَلَخَو ٖةَدِحَٰ َو ٖسۡفَّن نِ م مُكَق

  َّ َنوُلَء ا َسَت يِ لَّٱ َ َّللّٱ ْاوُقَّتٱ َو ُۚٗء اَسِنَو اٗيِثَك ٗلٗاَجِر اَمُهۡنِم َّثَبَو اَهَجۡوَز اَهۡنِم

  َ ۡ ١ اٗبيِق َر ۡمُكۡيَلَع َن َكَ َ َّللّٱ اَحۡر لۡٱ َو ۦ َّنِإ َُۚم ِهِب

  “Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.”

  Untuk mewujudkan keluarga yang sakinah, mawaddah wa rahmah atau sering disingkat dengan samara, maka perlu adanya peran dari setiap orang yang terlibat di dalam keluarga tersebut. Baik itu suami istri serta anak ataupun keluarga kedua belah pihak. Karena memang menikah tidak hanya menyatukan dua manusia yang berbeda tapi juga menyatukan dua keluarga. Akan tetapi memang tak bisa dipungkiri bahwa yang mengambil peranan utama adalah yang menjadi pemeran utama yaitu sang suami dan istri, keduanya memiliki peran yang penting dalam mewujudkan keluarga yang sakinah mawaddah wa rahmah.

  Istri dalam mengambil perannya dalam keluarga sangatlah menentukan tingkat kesakinahan, suami sebagai pemimpin keluarga dan istri sebagai yang dipimpin harus saling memahami satu sama lain. Apalagi nanti kalau sudah melahirkan seorang anak, maka istri juga berperan sebagai ibu, maka akan bertambah pula tanggung jawab seorang istri dalam menentukan kesakinahan keluarga.

  Maka dari itu tidak boleh dilupakan bagi seorang suami adalah tentang pendidikan seorang istri. Pendidikan seorang istri sebenarnya merupakan tanggung jawab suami, akan tetapi disamping itu ada juga lembaga- lembaga yang tujuan serta fungsinya sama yaitu mendidik istri. Seperti halnya lembaga di Salatiga yang bernama Akademi Istri dan Ibunda Shalehah (AISHAH), lembaga ini merupakan akademi tempat seorang Istri, Ibu dan juga seorang perempuan untuk belajar agama dan ilmu kerumahtanggaan, sehingga diharapkan dapat terbentuk karakter istri dan ibunda shalihah. Lembaga AISHAH ini merupakan lembaga yang didirikan oleh beberapa orang yang memiliki pemahaman bermanhaj salafi. Jamaah yang bermanhaj salaf ini merupakan gerakan keislaman yang bertujuan menegakkan nilai-nilai kemurnian islam, serta menghapus segala bentuk kesyirikan dan hal yang baru dalam beragama ( bid’ah).

  Berdasarkan dari latar belakang tersebut penulis ingin melakukan penelitian dan menyusun sebuah skripsi dengan mengangkat judul UPAYA LEMBAGA AKADEMI ISTRI DAN IBUNDA SHALIHAH (AISHAH) DALAM MEMBANGUN KELUARGA SAKINAH, MAWADDAH, WA RAHMAH (SAMARA) BAGI KELUARGA SALAFI DI SALATIGA B.

Fokus Penelitian

  Dari berbagai pemaparan yang dijelaskan sebelumnya, penulis fokus pada beberapa permasalahan yakni :

  1. Apa upaya yang dilakukan Lembaga Akademi Istri Dan Ibunda Shalihah (AISHAH) Salatiga untuk mewujudkan keluarga sakinah mawaddah wa rahmah (SAMARA) ?

  2. Faktor apa saja yang mendorong serta menghambat upaya yang dilakukan Lembaga Akademi Istri dan Ibunda Shalihah (AISHAH) Salatiga ? C.

Tujuan

  Skripsi ini disusun dengan tujuan sebagai berikut:

  1. Untuk mengetahui upaya serta kegiatan Akademi Istri Dan Ibunda Shalihah (AISHAH) Salatiga dalam membangun keluarga sakinah, mawaddah, warahmah.

  2. Untuk mengetahui faktor pendorong serta penghambat upaya yang dilakukan Aakademi Istri dann Ibunda Shalihah (AISHAH) Salatiga dalam mewujudkan keluarga sakinah, mawadah, warahmah.

D. Manfaat Penelitian

  Penulis berharap, melalui penelitian ini semua kalangan dapat merasakan banyak manfaat, diantaranya:

  1. Manfaat Teoristis

  a. Menambah wawasan keilmuan dibidang hukum syariah terutama dalam bidang keluarga sakinah, mawadah warahmah.

  b. Menambah sumber referensi dan bahan rujukan untuk penulis selanjutnya mengenai kelurga sakinah, mawadah , warahmah.

  2. Manfaat Praktis

  a. Untuk Masyarakat 1) Masayarakat mengenal lebih jauh pentingnya keluarga sakinah sebagai salah satu tujuan dalam berumah tangga.

  2) Masyarakat mengetahui adanya Akademi Istri Dan Ibunda Shalihah (AISHAH) Salatiga sebagai salah satu forum dalam memberikan sumbangsih terwujudnya keluarga sakinah.

  3) Masyarakat terinspirasi untuk turut membantu mewujudkan keluarga sakinah sehingga dapat mengurangi angka perceraian.

  b. Untuk Pemerintah

  1) Penelitian ini diharapkan mampu memberikan inspirasi kepada pemerintah dalam mengupayakan terwujudnya keluarga sakinah khususnya di kota Salatiga. 2) Mampu menjadi salah satu sarana rujukan dalam mengimplementasikan konsep keluarga sakinah..

E. Penegasan istilah

  Judul yang dipilih oleh penulis adalah “UPAYA LEMBAGA AKADEMI ISTRI DAN IBUNDA SHALIHAH (AISHAH) DALAM MEMBANGUN KELUARGA SAKINAH, MAWADDAH, WA RAHMAH (SAMARA) BAGI KELUARGA SALAFI DI SALATIGA

  ”. Oleh karena itu perlu kiranya penulis memberikan definisi istilah-istilah tersebut supaya lebih mudah memahami penelitian ini.

  1. Akademi Istri Dan Ibunda Shalihah (AISHAH) Salatiga

Akademi Istri dan Ibunda Shalihah yang selanjutnya penulis tulis dengan nama singkatannya yaitu “AISHAH” adalah salah satu lembaga

  yang berada dibawah naungan Yayasan Hati Beriman Salatiga, AISHAH merupakan sebuah lembaga pendidikan perempuan yang berkomitmen membekali wanita muslimah ilmu agama dan ilmu kerumahtanggaan sehingga diharapkan dapat terbentuk karakter istri dan ibunda Shalihah.

  AISHAH Salatiga terbentuk dengan salah satu alasan yakni membantu keluarga-keluarga tang menginginkan keluarganya sakinah dan penuh berkah. Tidak hanya itu, banyak pasangan suami istri ketika menikah mereka belum memilki ilmu berumah tangga sehingga untuk mewujudkan keluarga sakinah-pun pasangan suami istri kerap menemui kesulitan. Lahirnya AISHAH Salatiga merupakan upaya mewujudkan keluarga sakinah mawadah warahmah. AISHAH Salatiga adalah lembaga pendidikan dimana orang-orang dari berbagai kalangan, dari berbagai profesi yang mendambakan sebuah keluarga sakinah. Lembaga ini berdiri sekitar 2 tahun yang lalu, yakni pada tahun 2015 dan berkantor di Kota Salatiga.

  2. Keluarga Sakinah, Mawadah Wa Rahmah Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari beberapa orang yang memilki kedudukan dan peranan masing-masing.

  Dalam hal ini, Suyekti (1994: 11) menyatakan bahwa keluarga adalah ikatan persekutuan hidup atas dasar perkawinan antara orang dewasa yang berlainan jenis yang hidup bersama atau seorang laki-laki atau seorang perempuan yang sudah sendirian baik bersama anak ataupun tidak yang tinggal dalam sebuah rumah tangga.

  Sedangkan Sakinah sendiri diartikan sebagai kedamaian. Sakinah dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia merupakan kedamaian; ketentraman; ketenangan; dan kebahagiaan (Depdiknas, 2000: 980).

  Sakinah dalam Bahasa Arab اًنوُكُس ُنُكْسَي َنَكَس artinya tenang-tidak bergerak- diam (Yunus. 2007: 174). Kata sakiinah diadopsi ke dalam Bahasa

  Indonesia dengan ejaan yang disesuaikan menjadi kata sakinah yang berarti kedamaian, ketentraman, ketenangan, kebahagiaan. Kata mawaddah juga sudah diadopsi ke Bahasa Indonesia menjadi mawadah yang berarti kasih sayang. Mawaddah mengandung pengertian filosofis adanya dorongan batin yang kuat dalam diri sang pencinta untuk senantiasa berharap dan berusaha menghindarkan orang yang dicintainya dari segala hal yang buruk, dibenci dan menyakitinya. Adapun kata rahmah, setelah diadopsi dalam Bahasa Indonesia ejaannya disesuaikan menjadi rahmat yang berarti kelembutan hati dan perasaan empati yang mendorong seseorang melakukan kebaikan kepada pihak lain yang patut dikasihi dan disayangi. Karena itu, kedamaian dan kesejukan berumah tangga akan terbina dengan baik, harmonis serta penuh cinta kasih dan semangat berkorban bagi yang lain.

  Berbagai definisi diatas menjelaskan bahwa keluarga sakinah, mawadah wa rahmah adalah keluarga yang dipenuhi dengan kedamaian, ketenangan dan keserasian atas dasar niatan beribadah kepada Allah.

  3. Keluarga Salafi Keluarga salafi yang dimaksud disini adalah keluarga yang bermanhaj salaf, dalam artian memiliki pemahaman dalam beragama yang merujuk kepada Al Qur’an dan Sunnah dengan pemahaman generasi terbaik islam. Salafi bukanlah organisasi keislaman, organisasi masyarakat ataupun kelompok, akan tetapi merupakan ideologi pemikiran atau pemahaman dalam beragama. Manhaj salaf merupakan pemikiran sedangkan salafi merupakan sebutan bagi pengikuti manhaj salaf.

  Manhaj salaf berangkat dari pandangan, bahwa Islam telah sempurna dan komplit pada zaman Rasulullah dan dua generasi sesudahnya, tetapi dalam perjalanan waktu hingga kini, Islam telah mengalami banyak kontaminasi dan banyak penyimpangan serta tambahan-tambahan yang tidak dikehendaki sebagai akibat dari pengaruh kultur dan berbagai faham serta perjumpaannya dengan masyarakat-masyarakat di berbagai belahan dunia. Untuk itulah mengapa dakwah Salafi selalu mengajak memurnikan Islam dengan cara membersihkan umat dari tambahan-tambahan yang dianggap menyesatkan yangg sering disebut

  bid’ah dan khurafat, serta merasa

  berkewajiban membimbing umat kembali kepada ajaran yang benar menurut ukuran pemahaman mereka, yaitu kembali ke kemurnian ajaran agama islam yang berdasarkan Al Quran dan Sunnah sesuai pemahaman Salafus Shalih. Gerakan pemurnian aqidah seperti ini sudah dimulai sejak abad ke 6 Hijriyah, oleh Imam Taqiyyudin Ibnu Taimiyyah, lahir di Hiran pada Senin 12 Rabiul Awal 661 H (1262 M) , yang kemudian usaha yang mulia tersebut dilanjutkan oleh murid kesayangannya yaitu Ibnu Al Qayyim Al Jauzie. (Badrie, xviii: 1984) F.

Telaah Pustaka

  Selain penelitian ini banyak sekali buku, artikel, majalah, jurnal dan karya tulis lainya yang membahas mengenai keluarga sakinah. Diantaranya adalah berbagai penelitian yang telah dilakukan oleh Khusnul Chotimah. Penelitian tersebut adalah skripsi Mahasiswa STAIN Salatiga Progdi Ahwal Al- Syakhshiyyah dengan judul “Peran Badan Penasihat Pembinaan dan

Pelestarian Perkawinan“. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah

  bagaimana upaya serta peran BP4 dalam mewujudkan keluarga sakinah di Salatiga serta apa saja penghambat kerja dari BP4. Hasil dari penelitian ini menitikberatkan pada peran BP4 (Penasihat Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan) dalam memberikan penataran sebelum perkawinan kepada calon pengantin sebagai bekal dalam berumahtangga agar mereka mengerti pentingnya membina keluarga sakinah dalam rumah tangga, selain penyuluhan BP4 juga memberikan layanan bantuan bantuan dalam menyelesaikan permasalahan yang timbul dalam rumah tangga. Adapun faktor penghambat BP4 antara lain kurang sadarnya masyarakat dalam menggunakan jasa BP4 serta masih kurangnya koordinasi yang baik antara msyarakat dengan BP4.

  Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Khoirul Anam Mahasiswa IAIN Salatiga dengan judul

  “Keluarga Sakinah dan Dzikir (Studi atas Peran Majelis

Dzikir Al-Khidmah dalam Pembentukan Keluarga Sakinah di Kabupaten

Semarang)

  ”. Adapun rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana kegiatan dan amaliyah Majelis Dzikir Al Khidmah, bagaimanakah pengalaman jama'ah Majelis Dzikir Al Khidmah Kabupaten Semarang dalam pembentukan keluarga sakinah dan bagaimana peran Majelis Dzikir Al Khidmah dalam membentuk keluarga sakinah. Dari penelitian ini didapatkan hasil bahwa kegiatan dan

  

amaliyah yang dilakukan oleh Majelis Dzikir Al Khidmah meliputi istighasah,

  , maulid, manakib,

  

majelis tahlil khotmil qur’an majelis kirim doa kepada oran

  tua dan guru-guru. Sedangkan p engalaman jama’ah Majelis Dzikir Al Khidmah Kabupaten Semarang selama mengikuti Majelis mereka merasakan ketenangan jiwa dan rohani ketika mengikuti Majelis Dzikir Al Khidmah. Dan ternyata

Majelis Dzikir Al Khidmah mempunyai peran dan manfaat dalam membentuk kelurga sakinah. Diantaranya yaitu para jama’ah yang aktif dan istiqomah dalam

  mengikuti Majelis Dzikir Al Khidmah merasakan ketenangan, kenyamanan, ketentraman kesabaran hati dan lebih tawakal yang membawa dirinya menjadi lebih baik

  Ada juga penelitian yang dilakukan oleh Nur Fitria Primastuti, penilitian yang berjudul

  “Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan

“Komunitas Rumah Jodoh” dalam Mewujudkan Keluarga Sakinah di Salatiga”

  ini memiliki rumusan masalah Bagaimana pandangan keluarga sakinah menurut “Komunitas Rumah Jodoh”, bagaimana kegiatan yang diselenggarakan “Komunitas Rumah Jodoh”, apakah konsep keluarga sakinah dan bentuk kegiatan “Komunitas Rumah Jodoh” sudah sesuai dengan Hukum Islam. Dari rumusan masalah yang ada didapatkan hasil bahwa keluarga sakinah menurut Komunitas Rumah Jodoh adalah keluarga yang memiliki visi dan misi pernikahan yang baik. Terbentuk atas dasar perkawinan yang sah baik persiapan sampai akad. Seluruh pihak dalam keluarga harus saling bahu membahu untuk mewujudkan tujuan tersebut. Tentu saja dengan bekal ilmu-ilmu berumah tangga. keluarga sakinah harus mampu menyelesaikan setiap perssoalan yang muncul, sehingga keluarga mampu menjadi tempat untuk pulang melepas segala lelah dan penat. Merasa tenang dan tentram apabila berada didalamnya yang dapat diwujudkan ketika seluruh elemen keluarga menyadari tujuan penciptaan manusia adalah sebagai khalifah Fil arld dan nilai-nilai agama tertanam serta di aplikasikan dengan baik dalam keluarga. Komunitas Rumah Jodoh memiliki berbagai kegiatan dalam menunjang salah satu visi nya yakni membangun keluarga sakinah Mawaddah dan Rahmah serta memilki ketahanan yang baik.

  Kegiatan-kegiatan “Komunitas Rumah Jodoh” adalah Pre Wedding Class atau

  Kelas Pra Nikah, Pasca Wedding Class atau Kelas Paska Nikah, Kelas Konseling, kegiatan

  I’tikaf. Konsep keluarga sakinah menurut Komunitas

  Rumah Jodoh sudah sangat sesuai dengan konsep keluarga sakinah ditinjau dari

  Hukum Islam. Kegiatan Komunitas Rumah Jodoh sebagai upaya mewujudkan keluarga sakinah juga senada dengan upaya mewujudkan keluarga sakinah berdasarkan tinjauan hukum islam.

  Penelitian diatas memberikan keterangan bahwa banyak sekali forum atau lembaga yang mampu memberikan dorongan dan bantuan kepada masyarakat untuk dapat mewujudkan keluarga sakinah. Baik lembaga dari pemeritah maupun non pemerintah. Akan tetapi dari ketiga lembaga tersebut memilki cara yang berbeda dalam membantu mengupayakan terciptanya keluarga sakinah di masyarakat. Oleh karena itu dalam penelitian ini penulis berusaha menyajikan forum/lembaga yang lain yang dinilai mampu memberikan kontribusi membangun keluarga sakinah yakni melalui Akademi Istri Dan Ibunda Shalihah (AISHAH) Salatiga.

G. Metode Penelitian

  Metode penelitian berfungsi untuk mengetahui suatu masalah yang akan diteliti, baik ilmu-ilmu sosial, ilmu hukum, maupun ilmu lainya (Zainudin, 2009: 21) oleh karenanya, perlu penulis sampaikan perihal metode penelitian yang penulis gunakan:

  1. Pendekatan Penelitian ini berdasarkan pendekatan sosoilogis normatif.

  Pendekatan soiologis normatif adalah pendekatan dengan melihat suatu kenyataan hukum atau norma-norma yang hidup di dalam masyarakat.

  Sosiologis normatif merupakan sebuah pendekatan yang digunakan untuk melihat aspek-aspek hukum dalam interaksi sosial di dalam masyarkat, dan berfungsi sebagai penunjang untuk mengidentifikasi dan mengklarifikasi temuan bahan bagi keperluan penelitian atau penulisan hukum (Zainudin, 2009: 105).

  2. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah kualitatif dimana data yang didapatkan adalah dalam bentuk penelitian lapangan dan tidak berupa angka-angka.

  Penelitian dengan jenis Kualitatif adalah jenis penelitian yang memusatkan perhatianya pada prinsip-prinsip umum yang mendasari perwujudan satuan- satuan gejala yang ada dalam kehidupan manusia, atau pola-pola yang menganalisa gejala-gejala sosial budaya dengan menggunakan kebudayaan masrayarakat yang bersangkutan untuk memeroleh gambaran mengenai pola-pola yang berlaku (Burhan, 2013: 21).

  Jenis penelitian kualitatif adalah penelitian berupa pengamatan- pengamatan yang dilakukan terhadap masyarakat sehingga dalam penelitian ini akan diketahui upaya Upaya Lembaga Akademi Istri Dan Ibunda Shalihah (Aishah) Dalam Membangun Keluarga Sakinah, Mawaddah, Wa Rahmah (Samara) Bagi Keluarga Salafi Di Salatiga.

  3. Sumber data Dalam sebuah penelitian, umumnya digunakan dua data, yakni data primer dan data sekunder.

  a. Data Primer Sumber data primer dalam penelitian yang berjudul

  “Upaya Lembaga Akademi Istri Dan Ibunda Shalihah (Aishah) Dalam Membangun Keluarga Sakinah, Mawaddah, Wa Rahmah (Samara) Bagi Keluarga Salafi Di Salatiga ” adalah data hasil wawancara mengenai profil Akademi Istri Dan Ibunda Shalihah (AISHAH) Salatiga, bentuk kegiatan dan materi-materi yang diajarkan oleh AISHAH, serta penanganan AISHAH terhadap anggota yang mempunyai masalah. Data primer juga mencakup data yang dimiliki AISHAH, dokumentasi berupa foto-foto, latar belakang pengurus dan anggota, dan lain sebagainya.

  b. Data Sekunder Data Sekunder ini meliputi semua data pendukung yang tidak masuk dalam kategori data primer, data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari literatur-literatur yang ada, baik dari buku-buku yang berkaitan dengan keluarga sakinah maupun majalah/surat kabar/ artiker yang terkait dengan penelitian ini.

  4. Lokasi Penelitian dan Subjek Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di kantor Akademi Istri Dan Ibunda

Shalihah (AISHAH) Salatiga yakni di Gedung G riya Qur’an Tartiilaa Jl

  Jendral Sudirman 274 B Mrican Salatiga. Penelitian juga di lakukan dalam pertemuan-pertemuan Akademi Istri Dan Ibunda Shalihah (AISHAH) Salatiga di berbagai tempat.

  Lokasi tersebut menjadi penting untuk di teliti karena penulis akan terjun secara langsung ke lokasi dan kegiatan-kegiatan Akademi Istri Dan Ibunda Shalihah (AISHAH) Salatiga. Selain itu, lokasi yang mudah di jangkau semakin memudahkan peneliti dalam mencari data-data yang bersumber dari hasil observasi di loksasi tersebut.

  5. Tehnik Pengumpulan Data

  Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode penelitian lapangan, berupa: a. Observasi

  Observasi merupakan tindakan yang dilakuakan dalam menggali data dan informasi terhadap objek yang tidak terbatas. Pada penelitian kali ini penulis akan melakukan observasi partisipatif, yakni peneliti terlibat langsung dalam kegiatan sehari-hari orang yang sedang di amati atau digunakan sebagai sumber data penelitian.

  Observasi partisipasi yang dipilih oleh penulis berjenis moderat. Sugiyono (2013: 227) menjelaskan bahwa Partisipasi moderat adalah observasi dimana dalam kegiatanya terdapat keseimbangan antara peneliti menjadi orang dalam dan orang luar. Peneliti dalam mengumpulkan data ikut secara pertisipatif dalam beberapa kegiatan, tapi tidak semuanya.

  Obyek penelitian dalam penelitian kulitatif yang diobservasi terdiri dari beberapa hal, yakni: 1) Tempat: Observasi akan dilakukan di kantor Akademi Istri Dan

Ibunda Shalihah (AISHAH) Salatiga yakni di di Gedung Griya Qur’an Tartila Jl. Jendral Sudirman 274 B Mrican Salatiga, Salatiga

  Serta di lokasi-lokasi kegiatan yang lain yang diselenggarakan oleh Akademi Istri Dan Ibunda Shalihah (AISHAH) Salatiga.

  2) Pelaku: Peneliti akan melakukan observasi kepada tim AISHAH dan anggota-anggotanya.

  3) Aktifitas: Selain tempat dan para pelaku di Akademi Istri Dan Ibunda Shalihah (AISHAH) Salatiga, penulis juga akan melakukan observasi terhadap aktifitas-aktifitas/kegiatan yang berlangsung dalam Akademi Istri Dan Ibunda Shalihah (AISHAH) Salatiga.

  b. Wawancara Wawancara adalah salah satu upaya yang digunakan untuk memeroleh informasi tentang hal-hal yang tidak dapat diperoleh lewat pengamatan yakni dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada informan.

  Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, tetapi juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari subjek penelitian yang lebih mendalam. Teknik pengumulan data ini mendasarkan dari pada laporan tentang diri sendiri atau self report, atau setidak-tidaknya pada pengetahuan dan atau keyakinan pribadi (Sugiyono, 2013: 231)

  Dalam penelitian ini penulis melakukan wawancara terhadap pihak-pihak terkait, yakni Ustadz Ahmad Zainuddin selaku Penasehat Akademi Istri Dan Ibunda Shalihah (AISHAH) Salatiga, dan beberapa anggota Akademi Istri Dan Ibunda Shalihah (AISHAH) Salatiga secara langsung. Juga kepada pihak-pihak yang berkaitan baik langsung maupun tidak langsung yang dapat memberikan informasi terkait dan dibutuhkan dalam penelitian ini. Khusunya yang berkaitan dengan keluarga sakinah dan AISHAH. c. Dokumentasi Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sangat penting yang dapat berupa surat-surat, foto-foto, karya maupun video. Selain menggunkanan Observasi dan wawancara dalam proses melakukan penelitian, penulis juga akan menggunakan dokumen-dokumen yang terkait dengan bahan penelitian guna mengumpulkan data terkait yang dapat berupa foto-foto, video, rekaman, tulisan-tulisan serta karya-karya lainya.

  d. Analisis Data Ananlisis data adalah sebuah proses mencari dan menyususn data secara sistematis yang diperoleh dari hasil pengumpulan data yakni mulai dari observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan cara mengelompokkanya kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit, menyususn kedalam pola, memilih mana yang penting dan akan dipelajari kemudian membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami.

  Proses analisis data adalah proses untuk memecahkan hipotesa-hipotesa dengan bersumber dari data yang telah dikumpulkan baik dilapangan dan lain sebagainya.

  Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kualitatif induktif dimana penulis akan mengumpulkan data yang diperoleh dari proses observasi, wawancara dan dokumentasi. Kemudian mengolah data yang diperoleh sesuai tema-tema yang akan di sajikan, kemudaian di analisa dan disajikan sesuai susunan urutan pembahasan yang sudah di rancang diawal penelitian ini, kemudian melakukan interpretasi guna menemukan jawaban dari rumusan masalah.

H. Sistematika Penulisan

  Dalam penelitian, hendaknya disusun dengan sistematika yang baik dan benar sehingga memudahkan pembaca supaya lebih fokus dan terarah kepada.

  Sistematika yan digunakan dalam enulisan penelitian ini sebagai berikut : Bab satu adalah pendahuluan, bab ini berisikan latar belakang penelitian, fokus penelitian, tujuan dan kegunaan penelitian, penegasan istilah, metode penelitian, telaah pustaka, analisis data dan sistematika pembahasan.

  Bab dua adalah kajian pustaka, yang berisi tentang tinjauan secara umum mengenai konsep keluarga sakinah dan cara-cara mewujudkan keluarga sakinah.

  Bab tiga adalah hasil penelitian, yaitu uraian mengenai data-data yang didapat dari tinjauan lapangan. Berisikan profil

Akademi Istri Dan Ibunda

  Shalihah (AISHAH) Salatiga serta upaya yang dilakukan Akademi Istri Dan Ibunda Shalihah (AISHAH) Salatiga dalam membangun keluarga sakinah serta kesakinahan bagi para pesertanya dan apa saja faktor pendukung serta penghambat upaya AISHAH membentuk keluarga sakinah, mawadah warahamah.

  Bab empat adalah analisa, yaitu hasil pemikiran penulis dengan menganalisa data yang sudah didapatkan di lapangan.

  Bab lima, yang berisi kesimpulan serta saran untuk individu ataupun lembaga yang terkait.

  اًنوُكُس ُنُكْسَي َنَكَس artinya tenang ,tidak bergerak, diam (Yunus. 2007: 174). Sedangkan ditinjau dari segi arti, sakinah mempunyai arti al-waqaar Ath-

  thuma’ninah, dan al- mahabbah, yang jika diartikan dalam bahasa indonesia berarti ketenangan hati,

  ketentraman, dan kenyamanan. (Munawir. 1997: 637&984) Secara khusus, kata ini disebut dalam Al-

Qur’an sebanyak 6 kali, yaitu dalam surat Al-Baqarah ayat 248, At-Taubah ayat 26 dan 40, Al-Fath ayat 4, 18

  dan 26 (Zakariyah. 1983:443). dalam ayat-ayat tersebut dijelaskan bahwa sakinah itu dihadirkan oleh Allah SWT kepada hati para Nabi dan orang-orang beriman agar sabar dan tabah menghadapi rintangan, musibah serta cobaan.

  Berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam nomor : DJ.II/542 Tahun 2013 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Kursus Pra Nikah ketentuan Umum Pasal 1 menjelaskan bahwa Keluarga Sakinah adalah keluarga yang didasarkan atas perkawinan yang sah, mampu memenuhi hajat spiritual dan material secara serasi dan seimbang, diliputi suasana kasih sayang antara internal keluarga dan lingkungannya, mampu memahami, mengamalkan dan memperdalam nilai-nilai keimanan, ketakwaan dan akhlaqul karimah.

  Sedangkan pengertian secara dari keluarga sakinah mawaddah wa rahmah dapat diartikan ada 3 suku kata yang berbeda yaitu sakinah, mawaddah dan rahmah, namun ketiga kata tersebut bukan berarti harus diartikan secara terpisah dan sendiri-sendiri, akan tetapi justru ketiga suku kata tersebut menjadi satu yang dihubungkan dengan kata keluarga. Oleh karena itu, tidak perlu dibedakan mana keluarga sakinah, mana keluarga yang mawaddah dan mana keluarga rahmah, tapi yang lebih tepat adalah sebuah keluarga sakinah, mawaddah dan rahmah.

  Achmad Kifni dalam bukunya yang berjudul 101 Nasehat Keluarga Sakinah (1996) memaparkan bahwa keluraga sakinah mawaddah w rahmah menurut islam berbeda dengan pengertian keluarga bahagia dan juga keluarga sejahtera. Jika keluarga bahagia secara umum adalah keluarga yang dalam kehidupannya terpenuhi kebutuhan rohaninya, yaitu hidup yang tentram, aman dan damai serta diliputi rasa cinta, kasih dan sayang. Sedangkan pengertian keluarga sejahtera secara umum adalah keluarga yang terpenuhi kehidupan jasmaninya yaitu cukup pangan, sandang dan papan serta terpelihara kesehatannya. Dengan demikian pengertian keluar sakinah adalah gabungan dari keduanya , yaitu keluarga yang terpenuhi kebutuhan rohani dan jasmani, keluarga yang hidupnya senang dan selamat jasmani rohani, senang dan selamat dunia akhirat.

  Definisi lain dari keluarga sakinah mawaddah wa rahmah bisa di lihat sebagaimana yang tertuang dalam Al Quran Surat Ar-Rum ayat 21 , yang berbunyi

  ۦ ۡنِمَو ْا وُنُكۡسَتِ ل اٗجََٰوۡزَأ ۡمُكِسُفنَأ ۡنِ م مُكَل َقَلَخ ۡنَأ ِهِتََٰياَء َلَعَجَو اَهۡ َلَِإ ٢١ ُۚ ةَ ۡحَۡرَو ٗةَّدَوَّم مُكَنۡيَب

  َنوُرَّكَفَتَي ٖمۡوَقِ ل ٖتََٰيلَأٓ َكِلََٰذ ِفِ َّنِإ Artinya :

  “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia

menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung

dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan

sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-

tanda bagi kaum yang berfikir”

  Ahmad Mubarok dalam bukunya Nasehat Perkawinan dan Konsep Hidup Keluarga, (2006 : 8) menjelaskan pengertian keluarga sakinah mawaddah wa rahmah menggunakan tiga makna yang terkandung dalam ayat tersebut, yaitu:

  a. Litaskunu ilaiha, artinya supaya tenang. Maksudnya supaya perkawinan dapat menyebabkan ketenangan jiwa bagi pelakunya.

  b. Mawaddah, membina rasa cinta. Akar kata mawaddah adalah wadada (membara atau menggebu-gebu) yang berarti meluap tiba-tiba, karena itulah pasangan muda dimana rasa cintanya sangat tinggi yang termuat kandungan cemburu, sedangkan rasa sayangnya masih rendah, banyak terjadi benturan karena tak mampu mengontrol rasa cinta yang terkadang sangat sulit terkontrol.

  c. Rahmah, yang berarti sayang. Bagi pasangan muda rasa sayangnya demikian rendah sedangkan rasa cintanya sangat tinggi. Dalam perjalanan hidupnya semakin bertambah usia pasangan, maka kasih sayangnya semakin naik, sedangkan mawaddah nya semakin menurun. Itulah kita melihat kakek- kakek dan nenek-nenek kelihatan mesra berduaan, itu bukan gejolak wujud cinta (mawaddah) yang ada pada mereka tetapi sayang (rahmah).