PENERAPAN PERATURAN DIRJEN BIMAS ISLAM NO. DJ. II/491 TAHUN 2009 TENTANG SUSCATIN DI KUA KECAMATAN SIDOREJO SALATIGA DALAM MEMBANGUN KELUARGA SAKINAH MAWADDAH WA RAHMAH - Test Repository

  

PENERAPAN PERATURAN DIRJEN BIMAS ISLAM

NO. DJ. II/491 TAHUN 2009 TENTANG SUSCATIN

DI KUA KECAMATAN SIDOREJO SALATIGA

DALAM MEMBANGUN KELUARGA SAKINAH MAWADDAH

WA RAHMAH

SKRIPSI

  

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam

Oleh:

Erni Istiani

NIM: 211-12-037

  

JURUSAN AHWAL AL SYAKHSHIYYAH

FAKULTAS SYARI’AH

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA (IAIN)

SALATIGA

2016

  

MOTTO

نْ ُنُكنْسوَيِّل اوَهنْاوَلمِ

  مِ مِيا نْ مِ وَ اًج وَ نْزوَ نْمُكمِسُفنْنوَ نْ ِّ نْمُكوَل وَقوَلوَخ نْ وَ ىلق

  ًةوَ نْحوَر مَّ ً دّ وَ مَّ نْمُكوَننْاوَ وَ وَ وَج وَ تٍم نْ وَ ِّل تٍيا وَ وَ مِل ىمِ مَّ مِ وَ نْ ُرمَّكوَفوَيمَّا

  Artinya:

  

“Dan diantara tanda-tanda kebesaranNya ialah Dia menciptakan pasangan-

pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa

tentram kepadanya, dan Dia menjadikan diantaramu rasa kasih dan sayang.

Sungguh, yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah)

bagi kaum yang berpikir”

  PERSEMBAHAN

  Atas rahmat dan ridho Allah SWT, kupersembahkan sebuah karya sederhana ini untuk orang yang penulis sayangi.

  1. Bapakku Suwarno dan Ibuku Nyaminah yang telah memberikan dukungan moril maupun materi serta do‟a yang tiada henti serta selalu memberikan do‟a, kasih sayang, semangat kepada penulis, ucapan terima kasih saja takkan pernah cukup untuk membalas semua kebaikanmu karena itu, hormat dan baktiku kan selalu tertuju untukmu.

  2. Adikku Nurul Musthofa Rokhilul Firdaus dan terimakasih atas do‟amu, rajinlah dalam belajar dan raihlah cita-citamu dengan semangat.

  3. Nenekku tercinta yang senantiasa mendo‟akanku dalam bertholabul ilmi.

  4. Seluruh keluargaku yang selalu memberikan dukungan dan motivasi untuk penulis.

  5. Bapak dan mbah yai Pondok Pesantren Salafiyah Pulutan yang selalu membimbing serta memberikan ilmu dan nasihatnya sehingga mampu memberikan keteduhan dan kedamaian ketika penulis belajar ngaji dan hidup mandiri. Semoga Allah memanjangkan usia yang senantiasa dalam kesehatan dan ketakwaan.

KATA PENGANTAR

  Bismillahirrahmanirrohim Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur penulis panjatkan kepada Allah

  SWT, yang selalu memberikan rahmat serta hidayah-Nya kepada penulis sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini dengan judul “PENERAPAN

  PERATURAN DIRJEND BIMAS ISLAM N0. DJ.II/491 TAHUN 2009 TENTANG SUSCATI DI KUA KECAMATAN SIDOREJO SALATIGA DALAM MEMBANGUN KELUARGA SAKINAH MAWADDAH WARAHMAH”

  Salawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi agung, Nabi

  Akhiruzzaman,

  Nabi Muhammad SAW, kepada keluarga, sahabat serta pengikutnya yang senantiasa setia dan menjadikannya suritauladan. Beliaulah yang membawa umat manusia dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang, yakni Dinul Islam.

  Penulisan skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dan dukungan dari berbagai pihak yang telah tulus iklas membantu penulis menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:

  1. Bapak Dr.H. Rahmat Hariyadi, M.Pd, selaku rektor IAIN Salatiga.

  2. Ibu Dra. Siti Zumrotun, M.Ag, Selaku dekan Fakultas Syari‟ah IAIN Salatiga.

  3. Bapak Sukron Ma‟mun, M.Si, selaku ketua Jurusan Syari‟ah.

  4. Bapak Sirojudin, S.Hi selaku kepala KUA Kecamatan Sidorejo Salatiga beserta jajarannya.

  5. Ibu Luthfiana Zahriani M.H, selaku dosen pembimbing yang dengan sabar dan teliti membimbing dan mengarahkan penulis, terimakasih telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga ilmu yang Ibu berikan selalu bermanfaat.

  6. Bapak serta Ibu dosen serta karyawan Fakultas Syari‟ah IAIN Salatiga yang telah membagi ilmu-ilmunya sehingga penulis mampu menyelesaikan jenjang pendidikan S1.

  7. Segenap dosen Fakultas Syari‟ah yang telah mengikhlaskan waktu dan tenaganya untuk membagikan ilmu kepadaku.

  8. Sahabatku Mbak Nuril Mimin Jannah dan Mbak Khuzaimah yang senantiasa menyemangati dan mengingatkanku dalam penulisan skripsi ini, tanpa dukungan kalian aku bukanlah apa-apa dan semoga tali silaturrahim kita tidak berhenti sampai disini saja dan terima kasih selalu memberikan arti sebuah senyuman, dan kebersamaan.

  9. Himmatul Aliyyah Mbak Ratna Tri Susanti dan Mbk Risa Suryani yang membantu mensukseskan penulisan skripsi ini, terima kasih untuk kalian semoga dipermudah segala urusannya.

  10. Teman satu kamarku Umi Maghfiroh, Ulun Nayyiroh dan Laila Risalul Umami yang selalu memberikan semangat penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.

  11. Keluarga besar Pondok Pesantren Salafiyah Pulutan terkhusus santri putri, lailiyah Maghfuroh dan Miftah Nuril Maulida, terimakasih untuk sepenggal cerita, tawa, dan canda di pondok.

  12. Sahabat-sahabatku keluarga besar PMII, DEMA Fakultas Syari‟ah yang telah memberikan wawasan dan belajar berorganisasi dengan loyalitas.

  13. Teman-teman angkatan 2012 terkhusus AS yang telah berjuang dan belajar bersama di IAIN Salatiga.

  Penulis sepenuhnya sadar bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, maka kritik dan saran yang bersifa tmembangun sangat penulis harapkan.Semoga hasil dari penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis khusunya, serta pembaca padaumumnya. Amin.

  Salatiga, 22 September 2016 Penulis

  ABSTRAK

  Istiani, Erni. 2016

  “Penerapan Peraturan Dirjen Bimas Islam No.DJ. II/491 Tahun 2009 Tentang SUSCATIN di KUA Sidorejo Salatiga dalam membentuk keluarga Sakinah, Mawaddah, Wa Rahmah”.

  Skripsi.Fakultas Syari‟ah Jurusan Ahwal Al-Syakhshiyyah Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Luthfiana Zahriani, M.H.

  Kata Kunci :SUSCATIN, Keluarga Sakinah dan Peraturan Dirjen Bimas Islam.

  Memiliki keluarga Sakinah adalah merupakan dambaan semua pasangan suami istri baik yang baru menikah atau yang sudah menjalani keluarga. Keluarga yang sejahtera akan berdampak baik bagi negara. Oleh karena itu, pemerintah bekerjasama dengan BP4 yaitu dengan memberikan surat edaran tentang peraturan dan pelaksanaan SUSCATIN kepada seluruh KUA di Indonesia termasuk KUA Sidorejo-Salatiga. Walaupun telah ada surat edaran di KUA ternyata KUA masih kurangnya sosialisasi di masyarakat. Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti merumuskan ke dalam tiga permasalahan sebagai berikut: 1). Apa yang melatarbelakangi dikeluarkannya Peraturan Dirjen Bimas Islam No. DJ.II/491 Tahun 2009 Tentang SUSCATIN? 2). Bagaimana Penerapan Peraturan Dirjen Bimas Islam No. DJ.II/491 Tahun 2009 Tentang SUSACATIN di KUA Kecamatan Sidorejo Salatiga? 3). Apa hambatan yang dihadapi KUA Sidorejo Salatiga dalam penerapan Dirjen Bimas Islam No. DJ.II/491 Tahun 2009 Tentang SUSCATIN?

  Penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan pendekatan jenis Yuridis Sosiologis. dengan menggunakan metode pengumpulan data yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi.Lokasi penelitian ini dilaksanakan di KUA Kecamatan Sidorejo Salatiga.

  Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa: 1. Latarbelakang dikeluarkannya Peraturan Dirjen Bimas Islam No. DJ. II/491 tahun 2009 tentang SUSCATIN adalah tingginya angka perselisihan, perceraian, dan kekerasan dalam rumah tangga yang salah satunya disebabkan oleh rendahnya pengetahuan dan pemahaman calon pengantin tentang kehidupan rumah tangga/keluarga. 2. Penerapan Peraturan Dirjen Bimas Islam No.DJ. II/491 tahun 2009 tentang SUSCATIN di KUA Kecamatan Sidorejo Salatiga belum berjalan sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan bahkan metodenya pun belum memenuhi standar peraturan 3. Hambatan-hambatan yang dialami KUA Sidorejo Salatiga dalam menerapkan Peraturan Dirjen Bimas Islam No. DJ.II/491 tahun 2009 tentang SUSCATIN disebabkan karena kebijakan anggaran yang belum ada dalam pelaksanaannya serta sarana dan fasilitas yang tidak memadai sehingga sulit untuk menerapkan SUSCATIN Di KUA Sidorejo Salatiga.

  DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ........................................................................................................ i HALAMAN BERLOGO ................................................................................................. ii HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................................. iii HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN ................................................................ iv HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................................... v HALAMAN MOTTO ...................................................................................................... vi HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................................... vii KATA PENGANTAR ..................................................................................................... viii ABSTRAK ....................................................................................................................... ix DAFTAR ISI .................................................................................................................... x DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................... xi DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................... xii

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ....................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ................................................................................................ 7 C. Tujuan Penelitian .................................................................................................. 8 D. Kegunaan Penelitian ............................................................................................. 8

  E.

  Kerangka Teori ..................................................................................................... 9 F. Telaah Pustaka ...................................................................................................... 11 G. Metode Penelitian 1.

  Jenis Penelitian .............................................................................................. 13 2. Pendekatan Penelitian ................................................................................... 13 3. Kehadiran Peneliti ......................................................................................... 14 4. Lokasi Penelitian ........................................................................................... 14 5. Sumber Data .................................................................................................. 15 6. Analisis Data ................................................................................................. 18 7. Pengecekan Keabsahan Data ......................................................................... 19 8. Tahap-Tahap Penelitian................................................................................. 20 9. Sistematika Pembahasan ............................................................................... 21

  BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Kursus Calon Pengantin ..................................................................... 23 B. Dasar Hukum Pelaksanaan Kursus Calon Pengantin ........................................... 29 C. Materi Kursus Calon Pengantin (SUSCATIN) .................................................... 31 D. Tujuan, VISI dan MISI SUSCATIN .................................................................... 32 E. Konsep Keluarga Sakinah Mawadah Warahmah ................................................. 33 F. Tujuan Pernikahan ............................................................................................... 36 G. Konsep Keluarga Sakinah .................................................................................... 38 H. Kriteria Keluarga Sakinah .................................................................................... 42

  BAB III HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Kantor Urusan Agama (KUA) Sidorejo Salatiga ................... 44 1. Dasar Hukum ................................................................................................. 47 2. VISI, MISI dan MOTTO Kantor Urusan Agama (KUA) Sidorejo Salatiga ........................................................................................................... 50 3. Tugas dan Wewenang Kantor Urusan Agama (KUA) Sidorejo Salatiga ...... 52 4. Struktur Kepengurusan Kantor Urusan Agama (KUA) Sidorejo Salatiga dan Keadaan Karyawan Kantor Urusan Agama (KUA) Sidorejo Salatiga ............................................................................................ 55 B. Latar Belakang Dikeluarkannya Peraturan Dirjen Bimas Islam No. DJ. II/491 Tahun 2009 Tentang Kursus Calon Pengantin .......................................... 56 BAB IV PEMBAHASAN A. Penerapan Peraturan Dirjen Bimas Islam No. DJ. II/491 Tahun 2009 Tentang Kursus Calon Pengantin (SUSCATIN) Di Kantor Urusan Agama (KUA) Sidorejo Slatiga ........................................................................................ 60 B. Hambatan-Hambatan yang dialami KUA Kecamatan Sidorejo Salatiga dalam Penerapan Peraturan Dirjen Bimas Islam No. DJ. II/491 Tahun

  2009 Tentang Kursus Calon Pengantin (SUSCATIN) Di Kantor Urusan Agama (KUA) Sidorejo Slatiga ........................................................................... 69

  BAB V PENUTUP A. Kesimpulan .......................................................................................................... 76 B. Saran-Saran .......................................................................................................... 77

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Rumah tangga atau keluarga adalah komunitas kecil yang akan

  mendasari komunitas besar yang bernama negara. Bangunan negara banyak ditentukan oleh produk yang dihasilkan oleh lembaga negara ini.

  Jika keluarga baik maka diharapkan masyarakat dan negara akan baik. Dengan kata lain keluarga adalah fondasi masyarakat bangsa dan negara. Baik-buruknya, maju-mundurnya, sejahtera maupun sengsaranya masa depan masyarakat bangsa dan negara sangat tergantung pada fondasi yang dibangunnya (Muhammad, Husein, 2016: 209).

  Islam telah menjelaskan tujuan perkawinan menurut Islam yaitu akad/perjanjian /ikatan yang dapat menghalalkan hubungan antara laki- laki dan perempuan, dalam Al-

  Qur‟an dijelaskan bahwa akad ini sebagai perjanjian yang kokoh (mitsaqan ghalizha). Ini menunjukkan bahwa perkawinan merupakan perjanjian relationship antara manusia yaitu laki- laki dan perempuan yang harus mendapatkan perhatian yang jauh lebih besar dari yang lain-lain.

  Dijelaskan lagi dalam kitab Ihya Ulumuddin karangan Imam Syafi‟i bahwa ada 3 tujuan dalam perkawinan yang pertama yaitu bahwa perkawinan merupakan ikhtiar manusia untuk melestarikan dan mengembangbiakkan keturunannya, kedua yaitu perkawinan merupakan cara manusia menyalurkan hasratnya, ketiga melalui perkawinan, hati laki-laki dan perempuan diharapkan menemukan tempat ketenangan jiwa, melalui perkawinan pula kegelisahan dan kesusahan hati menemukan salurannya dengan menumpahkan kepada pasangannya. Dengan kata lain pernikahan dimaksudkan untuk menciptakan ketenangan dan kebahagiaan kedua belah pihak, seperti yang telah dijelaskan dalam Al-

  Qur‟an Surat Ar-rum ayat 21:

  ~ ~ نُُُْٕكنْسوَخِّن اًج ؤَنْصوَ نْىُكمِسُفنَْوَ نٍِّْي نْىُكوَن وَقوَهوَخ نٌْوَ مِّمِخٛٚ نٍْمِيؤَ ًتوًَنْحوَسًَّٔةَّدوََّٕي نْىُكوَُنْٛوَب وَموَؼوَجؤَ اوَٓنْٛوَنمِ

  ٗهق وٌَنُْٔشَّكوَفوَخَّٚ تٍونْٕوَ ِّن تٍجٚ وَ وَ مِنر نْٙمِ ٌَّمِ

  

“Dan diantara tanda-tanda (kebesaran) Nya ialah Dia menciptakan

pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung

dan merasa tentram kepadanya, dan Dia menjadikan diantaramu rasa

kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat

tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berfikir”.

  Ayat diatas mengandung tiga hal yang penting untuk diperhatikan dalam perkawinan: yaitu sakinah, mawaddah, dan rahma. Dengan begitu rumah tangga yang baik adalah rumah tangga yang dibangun diatas pilar relasi yang saling mengasihi, saling memberikan kebaikan, dan saling melayani dengan kelembutan dan ketulusan baik dalam tindakan maupun tutur kata serta saling rela atas kekurangan masing-masing (Muhammad, Husein, 2016: 211).

  Perkawinan dilakukan oleh seseorang yang telah cukup umur tidak peduli profesi, suku bangsa, agama, kekayaan, tempat tinggal dan lain sebagainya, dan setiap orang yang akan melangsungkan perkawinan tidak semuanya dapat memahami hakikat dan tujuan perkawinan yaitu untuk mendapatkan kebahagiaan sejati dalam rumah tangga. Perkawinan itu bukan sekedar berkumpulnya dua orang manusia dalam satu atap kemudian mendapatkan keturunan, dan bukan pula untuk sementara waktu melainkan untuk seumur hidup.

  Pernikahan adalah salah satu sarana untuk mengekpresikan sifat- sifat dasar kemanusiaan. Dan setiap manusia mempunyai kecenderungan terhadap lawan jenisnya dan Allah Swt telah menciptakan rasa keindahan tersebut dalam hati setiap laki-laki dan perempuan (Takariawan, cahyadi, 2009: 75). Seperti dalam Surat Ali-Imran ayat: 14

  ~ اوَسُِّن وٍَمِي مِث ٕوَِّٓشن ُّبُح مِطاَُّهمِن وٍَُِّٚص مِتَّضمِفنْن ؤَ مِبوََّْزن وٍَمِي مِةوَشوَطنُْوَ ًُنْن مِشنْٛمِطاوَُوَ نْن ؤَ وٍَنْٛمُِوَبنْن مِٔمِء

  ٗهق ٗهق ٍُنْسُح ِوَذنُْمِػ ُاللهؤَ اٛنَُّْذن مِة ٕٛحنْن ُعاوَخوَي وَ مِنر مِدنْشوَحنْن ؤَ مِواوَؼنَْوَ نْ ؤَ مِتوَيَّٕوَسًُنْن مِمنْٛوَخنْن ؤَ

  مِ وَاوًَن

“Dijadikan terasa indah dalam pandangan manusia cinta terhadap apa

yang diinginkan, rupa perempuan-perempuan, anak-anak, harta benda

yang bertumpuk dalam bentuk emas dan perak, kuda pilihan, hewan

ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup didunia, dan disisi

All ahlah tempat kembali yang baik”.

  Seperti yang telah dijelaskannya dalam Pasal 1 Undang-Undang tentang perkawinan No.1 Tahun 1974 dinyatakan bahwa ikatan lahir batin antara seorang laki-laki dan perempuan sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, sehingga maksud dari Undang- undang tersebut tidaklah cukup hanya ikatan lahir ataupun batin saja, akan tetapi harus mencakup keduanya.

  Selain definisi yang telah dijelaskan Undang-Undang tentang perkawinan No.1 tahun 1974 pasal 1, KHI pasal 2 (kompilasi Hukum Islam) di Indonesia juga memberikan definisi yang lain yang tidak mengurangi arti-arti definisi UU tersebut, namun bersifat menambah penjelasan, dengan rumusan sebagai berikut: „’perkawinan menurut Islam

  

adalah pernikahan, yaitu akad yang sangat kuat dan miitsaqan ghalizhan

untuk menaati perintah Allah dan melaksanakannya merupakan ibadah.

  Maksud dari ungkapan akad yang sangat kuat atau miitsaqan

  

ghalizhan merupakan penjelasan dari ungkapan ikatan lahir batin yang

  terdapat dalam rumusan UU yang mengandung arti bahwa akad perkawinan itu bukanlah semata bukanlah semata perjanjian yang bersifat keperdataan semata. Kemudian maksud dari ungkapan untuk menaati

  

perintah Allah dan melaksanakannya merupakan ibadah. Merupakan

  penjelasan dari ungkapan „‟berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa dalam UU. Hal ini lebih menjelaskan bahwa perkawinan bagi umat Islam merupakan peristiwa agama dan oleh karena itu orang melaksanakannya telah melakukan perbuatan ibadah (Syarifudin, Amir, 2004: 41).

  Pengertian perkawinan diatas jelas bahwa baik menurut Islam maupun menurut Undang-undang perkawinan bahwa tujuan dari sebuah perkawinan adalah membentuk keluarga yang bahagia kekal, abadi, dan juga tidak terpisahkan dalam kondisi dan situasi apapun bahwa memiliki keluarga yang bahagia dan harmonis merupakan idaman setiap insan manusia yang mau menuju sebuah perkawinan, maka dari itu uraian diatas sudah dijelaskan bahwa perkawinan merupakan perjanjian yang kokoh untuk itulah perkawinan harus dilakukan dengan cara yang baik dan benar.

  Mengingat permasalahan keluarga yang terjadi di masyarakat dan tingginya angka perceraian seperti: ketidakcocokan, kekerasan dalam rumah tangga, poligami, masalah ekonomi, nikah dibawah tangan (nikah sirri), salah satu menjadi TKI, jarak usia yang terlalu jauh, bahkan karena perbedaan pandangan politik. menyebabkan pemerintah, dalam hal ini Kementerian Agama berinisiatif melaksanakan program Kursus Calom Pengantin (SUSCATIN), yang mana dalam program ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas keluarga yang baik dalam membangun keluarga yang Sakinah, Mawaddah dan Rahmah.

  Dirjen Bimas Islam, Prof. Dr. Nasaruddin Umar, mengungkapkan bahwa Indonesia berada di peringkat tertinggi dalam hal perceraian dibandingkan negara Islam didunia lainnya. Nasaruddin Umar juga menyatakan bahwa ada sejumlah alasan mengapa percerian itu harus terjadi, beliau memaparkan bahwa ada 13 kriteria yang menjadi alasan perceraian di antaranya adalah ketidak cocokan, kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), poligami, masalah ekonomi, nikah dibawah tangan, (nikah sirri), salah satu menjadi TKI, jarak usia yang terlalu jauh, bahkan perbedaan pandangan politik (Muhammad, Husein, 2016: 205).

  Kursus Calon Pengantin adalah berdasarkan aturan Depag melalui peraturan direktur Jenderal (Dirjen) Bimbingan Masyarakat Islam tentang Kursus Calon Pengantin (SUSCATIN) No. DJ. II/491 Tahun 2009 tanggal

  10 Desember Bab I pasal I ayat 2 yang menyebutkan bahwa:

  “kursus calon pengantin yang selanjutnya disebut dengan SUSCATIN adalah pemberian bekal pengetahuan, pemahaman, dan ketrampilan, dalam waktu singkat kepada catin tentang kehidupan rumah tangga atau keluarga

  ”.

  Program ini dimasukkan kedalam salah satu proses dan prosedur perkawinan dan wajib diikuti oleh calon pengantin yang mau menikah, kemudian materi yang akan diberikan yaitu meliputi 7 aspek yaitu tata cara dan prosedur perkawinan, pengetahuan agama, peraturan perundang- undangan di bidang perkawinan dan keluarga, kesehatan dan reproduksi, manajemen keluarga, psikologi perkawinan dan keluarga, serta hak-hak dan keawjiban suami istri.

  Melihat hal tersebut dirasa menarik untuk dibahas dan penulis tertarik untuk membahas lebih lanjut terhadap permasalahan yang ada dalam karya ilmiah dengan mengangkat tema skripsi yang berjudul „‟Penerapan Peraturan Dirjen Bimas Islam No. II/491 Tahun 2009

  Tentang Kursus Calon Pengantin di KUA Sidorejo, Salatiga dalam Membangun Keluarga Sakinah, Mawaddah, Warahmah’’.

B. Fokus penelitian

  Proses penelitian ini peneliti akan berusaha untuk mencari meneliti dan mengkaji tentang pelaksanaan peraturan Dirjen Bimas Islam No.DJ. 11/491 Tahun 2009 tentang Kursus Calon Pengantin (SUSCATIN) di KUA Sidorejo, Salatiga maupun di lingkungan masyarakat.

  Kemudian berdasarkan latar belakang masalah dapat di rumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut:

1. Apa yang melatarbelakangi dikeluarkannya peraturan Dirjen Islam

  No.DJ.II/491 tentang SUSCATIN (kursus calon pengantin)? 2. Bagaimana Penerapan Peraturan Dirjen Bimas Islam No. DJ.II/491

  Tahun 2009 SUSCATIN (kursus calon pengantin) di lakukan di KUA Sidorejo salatiga? 3. Apa Hambatan-Hambatan Penerapan Peraturan Dirjen Bimas Islam

  No. DJ.II/491 tahun 2009 yang dialami KUA kec. Sidorejo Salatiga dalam melaksanakan SUSCATIN (kursus calon pengantin) dalam membangun keluarga sakinah mawaddah, warrahmah.

C. Tujuan penelitian

  Adapun tujuan yang hendak dicapai setelah penelitian ini selesai adalah: 1.

  Mengetahui yang melatarbelakangi dikeluarkannya peraturan Dirjen Bimas Islam No. DJ. II/491 Tahun 2009 tentang SUSCATIN (kursus calon pengantin?

  2. Mengetahui Penerapan Peraturan Dirjen Bimas Islam No. DJ. II/491 Tahun 2009 Tentang SUSCATIN (kursus calon pengantin) itu di lakukan di KUA Sidorejo salatiga?

  3. Mengetahui hambatan-hambatan yang dialami KUA kec. Sidorejo Salatiga dalam penerapan Peraturan Dirjen Bimas Islam No. DJ. II/491

  Tahun 2009 Tentang SUSCATIN (kursus calon pengantin) dalam membangun keluarga sakinah mawaddah, warrahmah?

D. Kegunaan penelitian

  Adapun kegunaan yang penulis harapkan dari penelitian ini, diantaranyaa adalah sebagai berikut:

1. Secara teoritis

  Penelitian ini bermanfaat untuk memperkaya wacana keilmuan, khususnya dalam bidang Hukum Islam dan juga menambah bahan pustaka bagi IAIN (Institut Agama Islam Negeri) Salatiga.

  2. Secara praktis

  a. Sebagai sumbangan Ilmu pengetahuan pada umumnya dan sebagai sumbangan Ilmu Hukum Islam pada khususnya, terutama pada masalah yang berkaitan dengan pelaksanaan peraturan Dirjen Bimas Islam No. DJ.11/491 tentang kursus calon pengantin.

  b. Sebagai sumbangan pemikiran kepada para pihak yang terkait meliputi KUA Sidorejo Salatiga, Kementerian Agama (KEMENAG) dengan pelaksanaan peraturan Dirjen Bimas Islam No. 11/491 tentang kursus calon pengantin.

  c. Digunakan sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada program studi AL- Ahwal AL- Syakhshiyyah IAIN (Institut Agama Islam Negeri) Salatiga.

E. Penegasan Istilah

  1. Kursus calon pengantin (SUSCATIN) Kursus calon pengantin adalah pemberian bekal pengetahuan, pemahaman dan ketrampilan dalam waktu singkat kepada calon pengantin (CATIN) tentang kehidupan rumah tangga/ keluarga (Dirjen Bimas Islam No. DJ. II/491 Tahun 2009).

  2. KUA (Kememtetian Urusan Agama) Sidorejo Alamat: Jl. Ki Penjawi No. 15 Sidrejo Lor No. tlp. 0298313879 Email: @ yahoo.co.id Kepala KUA : Sirojudin, SH.I.

  3. Keluarga Keluarga adalah komunitas kecil yang akan mendasari komunitas besar yang bernama negara (Syarifudin, Amir, 2006: 54).

  4. Sakinah Sakinah adalah berasal dari kata sakana berarti tempat tinggal, menetap dan tenteram (tanpa ras ketakutan) dengan begitu perkawinan merupakan wahana atau tempat dimana orang-orang yang ada didalamnya terlindungi dan dapat menjalani kehidupan dengan tenang, tentram, tanpa ada rasa takut (Muhammad, Husein, 2016: 211).

  5. Mawaddah Mawaddah adalah cinta. Muqatil bin Sulaiman ahli tafsir abad ke-

  2 H, mengatakan bahwa mawaddah berarti al- mahabbah (cinta),

  al- Nashihah (nasehat) dan al-shilah (komunikasi) yaitu komunikasi yang saling menyenangkan dan tidak melukai perasaan. Berarti perkawinan merupakan ikatan antara dua orang yang dihrapkan dapat mewujudkan hubungan saling mencintai, saling memahami, saling menasehati, dan saling menghormati (Syarifudin, Amir, 2006: 78).

  6. Rahmah Rahmah memiliki arti lebih mendalam, yaitu kasih, kelembutan, kebaikan, dan ketulusan (keikhlasan) (Takariawan, Cahyadi, 2009: 88).

F. KAJIAN PUSTAKA

  Kajian pustaka pada penelitian ini pada dasarnya untuk mengetahui dan mendapatkan gambaran tentang hubungan permasalahan yang penulis coba untuk meneliti yang mungkin belum pernah diteliti oleh orang lain, sehingga tidak ada pengulangan penelitian secara mutlak atau plagiasi.

  Sejauh penulis melakukan penelitian terhadap karya-karya ilmiah yang lain ataupun skripsi-skripsi yang telah dahulu khususnya pada fakultas atau jurusan (ahwal al-syakhshiyyah), penulis menemui beberapa karya ilmiah atau skripsi diantaranya:

  Pertama skripsi Diah Maziatu Chalida yang berjudul “Penyelenggaraan Kursus Calon Pengantin (SUSCATIN) oleh KUA di kecamatan Pagedongan Kabupaten Banjarnegara (Study Kasus di KUA Kecamatan Paged ongan Kabupaten Banjarnegara)‟‟. Fakultas Syari‟ah Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang, 2010. Dengan permasalahan yaitu bagaiamana pelaksanaan kursus calon pengantin (SUSCATIN) oleh KUA kecamatan Pagedongan Kabupaten Banjarnegara dan mengapa KUA mewajibkan kursus calon pengantin bagi calon pasangan suami istri. Hasilnya bahwa penyelenggaraan SUSCATIN sesuai dengan peraturan yang ada dan dengan tujuan KUA membekali para calon pengantin dalam mengarungi kehidupan rumah tangga dengan materi-materi yang telah diharapkan mampu menjadi pedoman untuk berumah tangga.

  Kedua skripsi yang disusun oleh Syamsul Bahri yang berjudul „‟konsep keluarga Sakinah menurut M. Quraisy Shihab‟‟ skripsi ini membahas tentang keluarga Sakinah namun pemahamannya lebih difokuskan kepada pengertian Keluarga Sakinah Menurut M. Quraisy shihab.

  Ketiga skripsi yang disusun oleh Ahmad Faisal yang berjudul „‟Efektifitas BP4 dan peranannya dalam memberikan penataran Atau Bimbinga n Pada Calon Pengantin‟‟. Fakultas syari‟ah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, 2007. Dengan rumusan masalah yaitu bagaimana fungsi dan peran BP4 KUA Kecamatan Kembangan dalam memberikan bimbingan Calon Pengantin wilayah KUA Kecamatan Kembangan Kotamadya Jakarta Barat dalam peranannya memberikan penataran dan pembimbingan pada Calon Penganti (CATIN) sebelum mereka kelaksanakan akad nikah atau menjadi pasangan suami istri dalam ikatan perkawinan sangatlah besar terbukti dengan beberapa upaya yang dilakukan oleh BP4 Kecamatan Kembangan.

  Keempat skripsi yang disusun oleh Agoes Baihaqi yang berjudul “Analisa Maslahah Terhadap Kursus Calon Pengantin (SUSCATIN) di Kabupaten Ponorogo”. Fakultas Syari‟ah STAIN Ponorogo 2007.

  Dengan permasalahan yaitu bagaimana materi Kursus Calon Pengantin yang ada di Kabupaten Ponoroga, dan apa tujuan Kursus Calon Pengantin yang telah diselenggarakan di Kabupaten Ponorogo dan bagaimana hukum mengikuti Kursus Calon Pengantin bagi remaja usia nikah/calon pengantin yang ada di Kabupaten Ponorogo sudah sesuai dengan kemaslahatan. Sedangkan tujuannya sendiri adalah agar para calon pengantin mampu dan memahami tentang bagimana membina perkawinan yang baik dan benar dan hukumya wajib bagi remaja usia nikah lulusan SD, SMP dan SMA sedangkan S1, S2 dan S3 tidak wajib.

  Adapun skripsi yang saya buat hampir sama dengan penilitian- penilitian yang telah lalu. Adapun perbedaannya yaitu tentang penerapan peraturan Dijen Bimas Islam No. DJ.II/491 Tahun 2009 Tentang Kursus Calon Pengantin itu dilakukan di KUA Kecamatan Sidorejo Salatiga.

G. Metodologi Penelitian

1. Jenis Penelitian dan pendekatan

  Jenis penelitian yang penulis gunakan adalah penelitian lapanagan (field research) yaitu dengan melakukan penelitian terhadap obyek yang dituju untuk mendapatkan data yang benar dan terpercaya tentang kursus calon pengantin.

  Penelitian ini bersifat kualitatif, maksudnya adalah prosedur data penelitian yang menghasilkan data deskriptif yang berupa kata- kata tertulis atau lisan dari orang-orang yang bersangkutan. Penelitian ini dapat dikatakan penelitian yang bersifat deskriptif kualitatif maksudnya adalah penulis menganalisis dan menggambarkan penelitian secara obyektif dan detail untuk mendapatkan hasil yang akurat (Margono, 1997:36).

2. Kehadiran Peneliti

  Penelitian ini peneliti bertindak sebagai instrument sekaligus pengumpul data. Peneliti datang dan secara langsung berinteraksi denagan obyek penelitian dan melakukan pengamatan, kemudian melekukan wawancara yang mendalam dan aktifitas-aktifitas lainnya untuk memperoleh data yang di perlukan dalam penelitian ini. Selain itu peneliti juga turun langsung ke obyek penelitian, tanpa mewakilkan kepada orang lain, agar kegiatan yang berkaitan dalam menggali, mengidentifikasi data informasi dan fenomena yang muncul di lapangan dapat diperoleh secara akurat.

  3. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di KUA Sidorejo Salatiga.

  Adapaun alasan pemilihan tempat adalah berkaitan dengan upaya peningkatan dan pemahaman maupun pengetahuan mengenai hukum Islam khususnya mengenai tentang kursus calon pengantin (SUSCATIN), sumbangan ilmu pengetahuan mengenai Kursus Calon Pengantin dari dan pemerintah daerah setempat perlu terus di kembangkan, sehingga pengetahuan keagamaan kususnya mengenai pelaksanaan peraturan Dirjen Bimas Islam No. DJ.II/491 tentang Kursus Calon Pengantin.

  4. Sumber Data

  Data merupakan tampilan yang berupa kata-kata lisan maupun tertulis yang di cermati oleh peneliti, dan benda-benda yang diamati sampai detailnya agar dapat di tangkap makna yang tersirat dalam dokumen ataupun benda-bendanya (Moleong, 1998: 22).

  Kemudian sumber data di bagi menjadi dua yaitu: a.

   Data Primer

  Data primer adalah data atau informan yang diperoleh langsung dari orang-orang yang terlibat atau yang mengetahui seluk-beluk persoalan. Kemudian perolehan data ini penulis berusaha memperoleh data melalui: Kepala Kantor Urusan Agama

  (KUA) Sidorejo Salatiga dan penghulu serta pegawai KUA Sidorejo Salatiga. Sedangkan dalam pengambilan data di lakukan dengan cara bantuan catatan lapangan, bantuan foto, atau apabila memungkinkan dengan bantuan rekaman suara handphone atau digital atau alat apapun yang memungkinkan.

b. Data Sekunder

  Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber- sumber lain selain data primer. Diantaranya adalah Al- qur‟an, hadits dan buku-buku literatur, internet, majalah, peraturan Dirjen

  Bimas Islam No.II/491 Tahun 2009 maupun jurnal ilmiah, arsip, dokumen pribadi dan dokumen resmi lembaga-lembaga yang terkait dengan penelitian ini. Data tersebut diantaranya buku-buku referensi diantaranya kamus, baik umum maupun biografi, buku indeks, buku bibiografi yang berisi informasi buku-buku bidang ataupun aspek tertentu, dan sebagainya.

5. Prosedur Pengumpulan Data

  Untuk mengumpulkan data yang diperlukan, digunakan metode- metode sebagai berikut: a.

  Metode wawancara mendalam (dept interview) Dalam metode ini, penulis menggunakan ternik wawancara yaitu dengan mengumpulkan data dengan mengajukan pertanyaan secara langsung kepada Kepala KUA, penghulu, serta pegawai KUA oleh peneliti atau pewawancara dan jawaban informan dicatat atau direkam dengan alat perekam (Arikunto, Suharsimi, 2010: 67).

  Wawancara dikenal pula dengan istilah interview yaitu suatu proses Tanya jawab secara lisan dimana dua orang atau lebih berhadapan secara langsung, antara keduanya atau lebih bisa langsung melihat wajah satu dengan yang lainnya secara langsung dan bisa mendengar suara responden dengan telingannya sendiri (Sukansarrumidi, 2004: 88). Wawancara ini dilakaukan kepada beberapa subyek yaitu kepada Kepala KUA Sidorejo, Penghulu, serta pegawai KUA Sidorejo Salatiga. Melalui wawancara, peneliti akan mengetahui hal-hal yang lebih mendalam tentang responden (Sugiyono, 2013: 231). Melalui wawancara peneliti akan bertanya langsung mengenai Penerapan Dirjen Bimas Islam No. DJ. II/491 Tahun 2009 Tentang SUSCATIN (Kursus Calon Pengantin) di KUA Kecamatam Sidorejo Salatiga.

  b.

  Metode Observasi Metode observasi adalah kegiatan mengamati dan mencermati serta melakukan pencatatan data atau informasi yang sesuai dengan konteks penelitian. Kemudian teknik observasi diharapkan dapat menjelaskan atau menggambarkan secara luas dan rinci tentang masalah yang dihadapi. c.

  Metode Dokumentasi Metode dokumentasi adalah dimana metode ini adalah melukuan penelusuran dan perolehan data yang diperlukan melalui data yang tersedia. Biasanya berupa data statistik, agenda kegiatan, produk keputusan dan kebijakan, sejarah, dan hal lainnya yang berkait dengan penelitian. Kelebihan teknik dokumentasi ini adalah karena tersedia, siap sikap, serta hemat biaya, dan tenaga (Moleong, 2011: 83).

6. Analisis Data

  Setelah data terkumpul, maka peneliti menganalisis data yang sudah ada dengan teori-teori yang sudah ada, sehingga dapat disimpulkan beberapa hasil penelitian, analisis data terdapat beberapa alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan, yaitu:

  1. Pengumpulan data Pengumpulan data adalah kegiatan yang mengantisipasi kegiatan sebelum melakukan penelitian ke lapangan. Penelitian dirancang sehingga nanti akan mudah dalam menganalisis dan sebagai bukti pada penelitian (Sugiono, 2011: 240).

  2. Reduksi data Reduksi data merupakan proses pemilihan, pemusatan perhatian data kasar yang muncul dari catatan tertulis di lapangan (Arikunto, Suharsimi, 2010: 275).

  3. Penyajian data Penyajian data adalah sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Melalui data kita akan memahami apa yang sedang terjadi dan apa yang harus dilakukan dalam mengambil tindakan berdasarkan atas pemahaman yang didapatkan dari penyajian tersebut (Moleong, 2011: 75).

  4. Kesimpulan Setelah melalui proses pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, kemudian menarik kesimpulan dari apa yang telah dianalisis (Sugiyono, 2011: 45).

7. Pengecekan Keabsahan Data

  Uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi uji

  credibility, transferability, debendability, dan confirmability (Sugiyono, 2011: 366).

  a.

  Uji Kredibilitas Dalam uji kredibilitas atau kepercayaan terhadap data hasil penelitian kualitatif anatara lain dilakukan dengan perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan dalam penelitian, tringulasi, diskusi dengan teman sejawat, analisis kasus negatif, dan member

  check (Sugiyono, 2011: 368). b.

  Uji Depenability Dalam penelitin kualitatif, uji depenability dilakukan dengan melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian, yang mana caranya adalah dilakukan oleh auditor yang independen atau pembimbing untuk mengaudit keseluruhan aktifitas peneliti dalam melakukan penelitian (Moleong, 2001: 87).

  c.

  Uji Konfirmability Uji konfirmability berarti menguji hasil penelitian, dikaitkan dengan proses penelitian yang dilakukan. Bila hasil yang dilakukan merupakan fungsi dari proses penelitian yang dilakukan, maka penelitian tersebut telah memenuhi standar konfirmability (Sugiyono, 2013: 98).

8. Tahap-tahap penelitian

  Penelitian kulitatif dibagi menjadi tiga tahap, yaitu: tahap pra lapangan, tahap pekerjaan lapangan, dan tahap analisis data (Moleong, 2009: 127). Adapun tahapan-tahapannya dalah sebagai berikut: a.

  Tahap pra-Lapangan Tahap pra-Lapangan adalah sebelum berada dilapangan.

  Ada enam yang harus dilakukan peneliti pada tahap pra-lapangan. Dalam tahap ini ditambah satu pertimbangan yang perlu diperhatikan yaitu etika penelitian. Kegiatan tersebut antara lain: menyusun rancangan penelitian, memilih lapangan penelitian, mengurus perizinan, menjajaki dan menilai lapangan, memilih dan memanfaatkan informan, menyiapkan perlengkapan penelitan. Tahap ini digunakan sebelu peneliti melakukan penelitian yang sebenarnya. Kemudian peneliti membuat rancangan kegiatan memilih salah satu untuk dijadikan obyek penelitian.

  b.

  Tahap Pekerjaan Lapangan Pada tahap ini merupakan tahapan yang sebenarnya. Tahap ini terbagi menjadi tiga bagian, yaitu: memahami latar penelitian dan persiapan diri, memasuki lapangan, berperan serta sambil mengumpulkan data.

  Pada tahap ini peneliti terlibat langsung ke lokasi dan mengikuti kegiatan yang termasuk dalam fokus penelitian.

  Peneliti mencari tahu informasi tentang kegiatan-kegiatan tersebut denagan menggunakan metode wawancara terhadap informasi- informasi yang ada. Melalui itu peneliti akan mengumpulkan data- data yang sesuai fokus penelitian.

  c.

  Tahap Analisis Data Setelah data dikumpulkan oleh peneliti, maka peneliti menganalisis data yang sudah ada dengan dukungan teori-teori yang sudah ada, sehingga dapat disimpulkan beberapa hasil penelitian, yaitu pengumpulan data, redaksi data, penyajian data, dan kesimpulan.

9. Sistematika Pembahasan

  Untuk mendapatkan gambaran yang jelas dan menyeluruh serta mempermudah pemahaman terhadap penulisan skripsi ini, penulisan skripsi dikelompokkan menjadi lima bab. Di mana antara bab satu dengan bab yang lainnya saling berhubungan.

  BAB I: Bagian ini merupakan pendahuluan, yang dikemukakan dalam

  bab ini merupakan pengantar dari keseluruhan isi pembahasan. Pada bagian pertama ini akan dibahas beberapa sub bahasan, yaitu: latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, penegasan istilah, metode penelitian, dan sistematika pembahasan.

  BAB II: Kajian pustaka, menjelaskan tentang dasar teori yaitu: pengertian SUSCATIN, dasar hukum SUSCATIN, konsep keluarga Sakinah, Mawaddah, Wa Rahmah

  BAB III: Hasil Penelitian tentang data dan temuan yang diperoleh di Kantor Urusan Agama, yang berisi: gambaran umum sejarah KUA Sidorejo Salatiga, struktur KUA Sidorejo Salatiga, dan Latar Belakang dikeluarkannya Peraturan Dirjen Bimas Islam No. DJ. II/491 Tahun 2009 Tentang SUSCATIN.

  BAB IV: Dalam bab ini merupakan bagian inti dari sebuah skripsi yang mana dari bab ini menjelaskan tentang penerapan Dirjen Bimas Islam No. DJ. II/491 Tahun 2009 Tentang SUSCATIN dan Hambatan- hambatan dalam penerapan SUSCATIN Di KUA Sidorejo Salatiga.

  BAB V: Bab ini merupakan bab penutup atau bab akhir dari penyusunan skripsi yang penulis susun. Dalam bab ini berisi kesimpulan dan saran.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Kursus Calon Pengantin Keluarga yang baik menurut pandangan Islam biasa disebut dengan

  istilah keluarga Sakinah, ciri utama keluarga ini adalah adanya cinta kasih yang permanen antara suami dan istri yang mana dalam hal ini bertolak dengan prinsip perkawianan sebagai mitsaqan ghalidhan sebagaimana dijelaskan dalam surat An-Nisa ayat 21, yaitu perjanjian yang teguh untuk memenuhi kebutuhan sama lain. Ciri ini juga dibangun atas dasar prinsip bahwa membangun keluarga adalah amanah yang masing-masing pihak terikat untuk menjalankan sesuai dengan ajaran Allah SWT. Selain itu keluarga Sakinah pada dasarnya memperhatikan prinsip kesetaraan, saling membantu dan melengkapi dalam pembagian tugas antara suami istri dalam urusan keluarga maupun urusan publik sesuai kesepakatan bersama (Sila, Muh. Adlin, dkk., 2007 : 5).

  Sakinah berasal dari kata sakana yang berarti tempat tinggal,

  menetap, dan tentram (tanpa ras ketakutan). Dengan begitu maka perkawinan merupakan wahana atau tempat dimana orang-orang yang ada di dalamya terlindungi dan dapat menjalani kehidupannya dengan tenang dan tentram, tanpa rasa takut (Syarifudin, Amir, 2006: 24).

  Mawaddah berarti cinta, Muqatil bin Sulaiman ahli tafsir abad ke-2

  H, mengatakan bahwa mawaddah berarti al-mahabbah (cinta), al-

  

nashihah (nasehat) dan al-shilah (komunikasi). Yaitu komunikasi yang

Dokumen yang terkait

PENGARUH PERAN ORANG TUA ASUH TERHADAP KEPR1BADIAN ANAK DI PANTIASUHAN ULYA DESA KALIBENING KECAMATAN TINGKIR KOTA SALATIGA TAHUN 2009 - Test Repository

0 0 102

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM LINGKUNGAN KELUARGA SINGLE PARENT DI DESA MORODEMAK KEC. BONANG KAB. DEMAK TAHUN 2007 - Test Repository

0 1 83

MODEL PENDIDIKAN ISLAM DALAM KELUARGA MUSLIM DI LINGKUNGAN PONPES DESA BENER KEC.TENGARAN KAB.SEMARANG TAHUN 2009 - Test Repository

0 0 102

HUBUNGAN POLA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA DENGAN PERILAKU DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH (STUDI KASUS DI SDN MANGGIHAN KECAMATAN GETASAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2010) - Test Repository

0 0 86

PENGARUH KEHARMONISAN KELUARGA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA (STUDI KASUS PADA SISWA SDN KAUMAN KIDUL KECAMATAN SIDOREJO SALATIGA TAHUN 2010 - Test Repository

1 2 51

PERAN M ASJID DALAM PEM BERDAYAAN KESEJAHTERAAN M ASYARAKAT DI M ASJID NURUS SA’ADAH DLIKO INDAH KECAM ATAN SIDOREJO KOTA SALATIGA TAHUN 2010 - Test Repository

0 1 92

UPAYA PENCEGAHAN POLIGAMI DI KOREM 073 SALATIGA BERDASARKAN PERATURAN MENTERI PERTAHANAN NO 23 TAHUN 2008 - Test Repository

0 0 99

PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BERIBADAH SISWA TAHUN PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PERILAKU SISWADI SD NEGERI KALIBENING SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 PERILAKU KALIBENING SALATIGA - Test Repository

0 2 118

IMPLEMENTASI MANAJEMEN SEKOLAH BERBASIS PESANTREN STUDI PADA SMK PANCASILA DUSUN KLUMPIT KELURAHAN BLOTONGAN KECAMATAN SIDOREJO KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2015 - Test Repository

0 0 155

MASA IDDAH SUAMI DALAM TALAK RAJ’I (STUDI PENERAPAN SURAT EDARAN DIREKTUR PEMBINAAN BADAN PERADILAN AGAMA ISLAM (DITBINBAPERA) NO. DIV/E.D/17/1979) DI KUA DAN PA BANGKALAN - Test Repository

0 0 126