HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KELUARGA DENGAN KEPRIBADIAN REMAJA DI DUKUH DONGANTI, DESA NGLEMBU, KEC. SAMBI, KAB. BOYOLALI TAHUN 2015 - Test Repository

  

HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KELUARGA DENGAN

KEPRIBADIAN REMAJA DI DUKUH DONGANTI, DESA NGLEMBU,

KEC. SAMBI, KAB. BOYOLALI TAHUN 2015

  

S K R I P S I

  Diajukan Untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

  Dalam Ilmu Tarbiyah

  

Disusun oleh

SYAMSUL ARIFIN

114 12 002

  

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

201

  5

KEMENTERIAN AGAMA

  Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721 Website :

  

DEKLARASI

ميحرلا نحمرلا الله مسب

  Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang pernah ditulis oleh orang lain atau pernah diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.

  Apabila di kemudian hari ternyata terdapat materi atau pikiran-pikiran orang lain di luar referensi yang peneliti cantumkan, maka peneliti sanggup mempertanggungjawabkan kembali keaslian skripsi ini di hadapan sidang munaqosah skripsi.

  Demikian deklarasi ini dibuat oleh penulis untuk dapat dimaklumi.

  Salatiga, … Juli 2015

  Penulis,

  Syamsul Arifin

  NIM. 114 12 002

KEMENTERIAN AGAMA

  Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721 Website :

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

  Saya yang bertanda-tangan, di bawah ini: Nama : SYAMSUL ARIFIN NIM : 114 12 002 Fakultas : TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jurusan : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

  Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri bukan jiplakan karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

  Salatiga, … Juli 2015

  Yang Menyatakan,

  Syamsul Arifin

  NIM. 114 12 002

KEMENTERIAN AGAMA

  Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721 Website : Prof. Dr. H. Mansur, M.Ag.

  Dosen IAIN Salatiga

  Nota Pembimbing

  Lamp : 4 eksemplar Hal : Naskah skripsi

  Saudara SYAMSUL ARIFIN Kepada Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga di Salatiga

  Assalamu'alaikum. Wr. Wb.

  Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudari : Nama : SYAMSUL ARIFIN NIM : 114 12 002 Fakultas / Progdi : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan / Pendidikan

  

Agama Islam (PAI)

  Judul : HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DALAM

  KELUARGA DENGAN KEPRIBADIAN REMAJA DI DUKUH DONGANTI, DESA NGLEMBU, KEC. SAMBI, KAB. BOYOLALI TAHUN 2015

  Dengan ini kami mohon skripsi Saudari tersebut di atas supaya segera dimunaqosyahkan. Demikian agar menjadi perhatian.

  Wassalamu'alaikum, Wr, Wb.

  Salatiga, .... Juli 2015 Pembimbing Prof. Dr. H. Mansur, M.Ag.

  NIP. 19680613 199403 1 004

  

“Didiklah anak-anak kamu, sesungguhnya mereka diciptakan untuk

menghadapi zaman yang berbeda dengan zaman kamu ini

(H.R. Bukhari)

  

MOTTO

ِّلَع ْوَا اوُه ْمُك َدَلا َْم ْمُهَّ ن ِاِف َز ِْرَِي ِنَنَمِل َ ْوُ و وُل ْمُكِنَن

  

“Our parents are the greatest gift in a life”

“orang tua kita adalah anugerah terbesar di dalam sebuah kehidupan”

(Katainspirasibijak.blogspot.com

  • Best Briliant Life Motto Qoutes)

  

PERSEMBAHAN

  Skripsi ini penulis persembahkan kepada pihak-pihak yang penulis anggap mempunyai peran penting dalam hidup-Ku

  1. Ayahanda dan Ibunda tercinta Zainudin & Mulyati tersayang yang telah membesarkan dan mendidikku dengan penuh cinta dan kesabaran serta ikhlas- tulus memberikan dukungan dan doa restunya kepada penulis.

  2. Keluarga Joko S. dan Siti Mukaromah Fikriyah yang telah memberi dukungan dan motivasi kepada penulis hingga dapat menyelesaikan studi S1 di IAIN Salatiga.

  3. Kakak-kakakku tercinta Zainal Abidin, Hafidudin, Wiwik R., Sri Hastuti, Yayuk E. S., Abdul Rouf Al-Fansuri, Syarif Hidayat, terima kasih atas dukungan, nasehat dan segala macam bantuan baik material / batin.

  4. Keponakan Dea Emilia Rosalina yang telah memberi support dan menghibur dengan canda-tawa, sehingga penulis bisa menyelesaikan studi dengan lancar

KATA PENGANTAR

  

ميحرلا نحمرلا الله مسب

  Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan taufiqnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Sholawat serta salam kami haturkan kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW yang telah menuntun umatnya ke jalan kebenaran dan keadilan.

  Skripsi ini penulis susun dalam rangka memenuhi tugas dan melengkapi syarata guna untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan. Adapun jugul skripsi ini adalah “HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KELUARGA DENGAN KEPRIBADIAN REMAJA DI DUKUH DONGANTI, DESA NGLEMBU, KEC. SAMBI, KAB. BOYOLALI TAHUN 2015 ”

  Penulisan skripsi ini tidak lepas dari berbagai pihak yang telah memberikan dukungan moril maupun meteriil. Dengan penuh kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

  1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga

  2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga.

  3. Ibu Siti Rukhayati, M.Pd. selaku Ketua Jurusan PAI IAIN Salatiga

  4. Bapak Prof. Dr. H. Mansur, M.Ag. selaku Dosen Pembimbing yang telah berkenan secara ikhlas dan sabar meluangakan waktu serta mencurahkan pikiran dan tenaganya memberi bimbingan dan pengarahan yang sangat berguna sejak awal proses penyusunan dan penulisan hingga terselesaikannya skripsi ini.

  5. Seluruh Dosen Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Progdi PAI IAIN Salatiga yang telah berkenan memberikan ilmu pengetahuan ketarbiyahan kepada penulis dan pelayanan hingga studi ini dapat selesai.

  6. Ayahanda dan Ibunda tercinta yang selalu memberikan dukungan baik moril maupun spiritual serta yang senantiasa berkorban dan berdoa demi tercapainya cita-cita.

  7. Bapak Sutoto, SE. selaku Kepala Desa Nglembu, Sambi, Kab. Boyolali yang telah memberikan izin, masukan dan bantuan untuk melakukan penelitian.

  8. Bapak S. Ahmadi. selaku Ketua RW. 03 Dukuh Donganti, Nglembu, Sambi, Kab. Boyolali yang telah keterangan, meluangkan waktunya dan melancarkan terselesaikannya skripsi ini.

  9. Bapak M. Roisul Fathoni, S.Ag. selaku Kepala Dukuh Donganti, Nglembu, sambi, Kab. Boyolali yang telah membantu penulis untuk memberikan keterangan dan bantuan data-data.

  10. Warga RW. 03 Dukuh Donganti selaku responden yang berkenan membantu penulis dalam melakukan penelitian dalam hal pengisian angket dengan baik.

  11. Saudara-saudara dan sahabat-sahabat semua yang telah membantu memberikan dukungan dalam penyelesaian skripsi ini.

  12. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini.

  Semoga amal mereka diterima sebagai amal ibadah oleh Allah SWT serta mendapatkan balasan myang berlipat ganda amien. Penulis sadar bahwa dalam penulisan ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnan. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati penulis mohon saran dan kritik yang sifatnya membangun demi kesempurnaan penulisan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya maupun pembaca pada umumnya dan memberikan sumbangan bagi pengetahuan dunia pendidikan. Amien ya robbal „alamien.

  Boyolali, …. Juli 2015

  Penulis, Syamsul Arifin 114 12 002

  

ABSTRAK

  Arifin, Syamsul. 2015. Hubungan Pendidikan Akhlak Dalam Keluarga Dengan

  , Kepribadian Remaja Di Dukuh Donganti Desa Nglembu, Kec. Sambi, Kab. Boyolali Tahun 2015 . Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu

  Keguruan. Jurusan Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Pembimbing : Prof. Dr. H. Mansur, M.Ag.

  Kata Kunci: Pendidikan Akhlak dan Kepribadian Remaja.

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: adakah hubungan antara

  

pendidikan akhlak dalam keluarga dengan kepribadian remaja di Dukuh

Donganti, Desa Nglembu, Kec. Sambi, Kab. Boyolali Tahun 2015 . Penelitian ini

  menggunakan metode angket, dokumentasi dan metode analisis data. Subyek penelitian sebanyak 40 responden, menggunakan teknik populasi dan sampel (purposive random sampling). Pengumpulan data menggunakan instrumen kuesioner untuk menjaring data x dan data y.

  Data penelitian yang terkumpul di analisis dengan menggunakan teknik analisis statistik deskriptif. Pengujian hipotesis penelitian menggunakan analisis korelasi dengan variabel bebas pendidikan akhlak dalam keluarga dan variabel terikatnya adalah kepribadian remaja. Penelitian ini menggunakan desain uji

  

normalitas . Subjek penelitian sebanyak 40 responden. Data yang terkumpul dari

  hasil angket dilakukan uji statistik spearman rho (nonparametric correlation) dengan bantuan SPSS Windows Version 16. Selanjutnya dicari taraf signifikansi atau probabilitas [Sig.(2-tailed)] dengan dengan

  α = 0,05 dan menganalisis t hitung mencari t menggunakan tabel

  tabel critical values of the spearman’s ranked correlation coefficient (r s ) .

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada taraf 5 % = 0,313. Sehingga diperoleh perbandingan berdasar tabel nilai yang diperoleh ialah : 0,219 < 0,313 pada taraf signifikan 5 % (dikarenakan bila r sama dengan atau lebih kecil

  hitung

  dari r sesuai dengan data responden sebanyak 40 orang). Dari analisis data

  tabel

  tersebut maka hipotesis kerja (Ha) yang berbunyi "ada hubungan yang signifikan antara pendidikan akhlak dalam keluarga dengan kepribadian remaja di Dukuh Donganti, Desa Nglembu, Kec. Sambi, Kab. Boyolali Tahun 2015" ditolak.

  Pada taraf 1 % = 0,405 diperoleh perbandingan berdasarkan tabel nilai yang diperoleh ialah : 0,219 < 0,405 maka hipotesis nol (Ho) yang berbunyi : "Tidak ada hubungan positif antara pendidikan akhlak dalam keluarga dengan kepribadian remaja di Dukuh Donganti, Desa Nglembu, Kec. Sambi, Kab. Boyolali Tahun 2015" sehingga Ho diterima.

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ................................................................................. i HALAMAN BERLOGO .......................................................................... ii HALAMAN DEKLARASI ....................................................................... iii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN................................................. iv HALAMAN NOTA PEMBIMBING ........................................................ v HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... vi MOTTO..................................................................................................... vii PERSEMBAHAN ..................................................................................... viii KATA PENGANTAR .............................................................................. ix ABSTRAK ................................................................................................ xii DAFTAR ISI ............................................................................................. xiii DAFTAR TABEL ..................................................................................... xvi DAFTAR BAGAN.................................................................................... xviii DAFTAR DIAGRAM ............................................................................... xix DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xx

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ................................................

  1 B. Rumusan Masalah .........................................................

  9 C. Tujuan Penelitian ..........................................................

  9 D. Kegunaan Penelitian .....................................................

  10 E. Penegasan Istilah ...........................................................

  10 F. Metode Penelitian .........................................................

  14 G. Sistematika Penulisan ...................................................

  19

  BAB II KAJIAN PUSAKA A. Tinjauan Tentang Pendidikan Akhlak Dalam Keluarga .......................................................................

  22 1. Pengertian Pendidikan, Akhlak dan Keluarga .......

  22 a. Pendidikan.........................................................

  22 b. Akhlak ...............................................................

  24 c. Keluarga ............................................................

  27

  2. Dasar, Tujuan dan Fungsi Pendidikan Akhlak Dalam Keluarga .....................................................

  32 a. Dasar Pendidikan Akhlak Dalam Keluarga ......

  32 b. Tujuan Pendidikan Akhlak Dalam Keluarga ....

  32 c. Fungsi Pendidikan Akhlak Dalam Keluarga.....

  35 3. Macam-macam Akhlak ..........................................

  38 a. Akhlak al-Karimah............................................

  38 b. Akhlak al-Mazmumah ......................................

  42 4. Metode Pendidikan Akhlak Dalam Keluarga ........

  43 B. Tinjauan Tentang Kepribadian Remaja ........................

  50 1. Kepribadian ...........................................................

  50 a. Pengertian Kepribadian .....................................

  50 b. Karakter Kepribadian ........................................

  52 c. Faktor Yang Mempengaruhi Kepribadian ........

  55 2. Remaja ...................................................................

  60 a. Pengertian Remaja ............................................

  60 b. Batasan Usia Remaja ........................................

  62 C. Hubungan Pendidikan Akhlak Dalam Keluarga Terhadap Kepribadian Remaja .....................................

  64

  BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAAN A. Gambaran Umum Dukuh Donganti ..............................

  72 B. Penyajian Data ..............................................................

  76 BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Pertama ...........................................................

  87 B. Analisis Kedua ..............................................................

  93 C. Pembahasan ..................................................................

  98 BAB V PENUTUP

  A. Kesimpulan ................................................................... 104

  B. Saran ............................................................................. 105

  C. Penutup ......................................................................... 106

  DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Klasifikasi Penduduk Menurut Umur ..................................

  82 Tabel 3.11 Hasil Jawaban Angket Pendidikan Akhlak Dalam Keluarga ...............................................................................

  94 Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Jawaban Angket Kepribadian Remaja

  93 Tabel 4.5 Daftar Distribusi Frekuensi Kepribadian Remaja ................

  92 Tabel 4.4 Statistic Frekuensi Jawaban Angket Kepribadian Remaja ..

  88 Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Jawaban Angket Pendidikan Akhlak Dalam Keluarga ...................................................................

  87 Tabel 4.2 Daftar Distribusi Frekuensi Pendidikan Akhlak Dalam Keluarga ...............................................................................

  85 Tabel 4.1 Statistic Frekuensi Jawaban Angket Pendidikan Akhlak Dalam Keluarga ...................................................................

  83 Tabel 3.12 Hasil Jawaban Angket Kepribadian Remaja .......................

  82 Tabel 3.10 Hasil Uji Reliabilitas Kepribadian Remaja ..........................

  73 Tabel 3.2 Klasifikasi Penduduk Menurut Pendidikan .........................

  81 Tabel 3.9 Hasil Uji Reliabilitas Pendidikan Akhlak Dalam Keluarga .

  80 Tabel 3.8 Kriteria Reliabilitas Pernyataan Angket ..............................

  79 Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas Instrument Kepribadian Remaja ...........

  77 Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Instrument Pendidikan Akhlak Dalam Keluarga ...............................................................................

  76 Tabel 3.5 Kisi-Kisi Instrument Penelitian ...........................................

  74 Tabel 3.4 Daftar Responden ................................................................

  73 Tabel 3.3 Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian ....................

  97

Tabel 4.7 Persiapan Untuk Mencari Hubungan Pendidikan Akhlak

  Dalam Keluarga Dengan Kepribadian Remaja di Dukuh Donganti, Desa Nglembu, Kec. Sambi., Kab. Boyolali Tahun 2015 ..........................................................................

  99 Tabel 4.8 Hasil Tests of Normality Variabel X dan Variabel Y .......... 101

Tabel 4.9 Hasil Korelasi Kedua Variabel ............................................ 102

  DAFTAR BAGAN Bagan I Struktur Organisasi Dukuh Donganti ..................................

  75

DAFTAR DIAGRAM

  Diagram 4.1 Distribusi Frekuensi Jawaban Angket Pendidikan Akhlak Dalam Keluarga ....................................................

  92 Diagram 4.2 Distribusi Frekuensi Jawaban Angket Kepribadian Remaja ...............................................................................

  98 Diagram 4.3 Normal Q-Q Plot of Pendidikan Akhlak Dalam Keluarga 101 Diagram 4.4 Normal Q-Q Plot of Kepribadian Remaja ......................... 101

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 Daftar Riwayat Hidup Lampiran 2 Surat Pembimbingan dan Asisten Pembimbingan Skripsi Lampiran 3 Surat Ijin Penelitian Lampiran 4 Surat Keterangan Penelitian (balasan) Lampiran 5 Kisi-kisi Instrument Penelitian Lampiran 6 Angket Penelitian Lampiran 7 Gambaran Umum Dukuh Donganti (dari Kepala Desa Nglembu) Lampiran 8 Gambaran Umum Dukuh Donganti (dari Ketua RW. 03) Lampiran 9 Scale Uji Validitas Angket Pendidikan Akhlak Dalam Keluarga dan Kepribadian Remaja Lampiran 10 Tabel Jawaban Angket Pendidikan Akhlak Dalam Keluarga dan Kepribadian Remajadari responden.

  Lampiran 11 Case Processing Summary, Descriptives, Tests of Normality, Correlations Spearman's rho (spss 16 for windows).

  Lampiran 12 Critical Values of the Spearman‟s Ranked Correlation Coefisien (r )

  s

  Lampiran 13 Lembar Konsultasi Skripsi Lampiran 14 Dokumentasi Lampiran 15 Pernyataan Publikasi Skripsi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring zaman yang semakin bergulir dalam arus modernisasi dan

  globalisasi yang penuh tantangan dengan arus multidimensi. Berbagai fenomena kerusakan moral atau akhlak terjadi ditengah masyarakat kita.

  Beberapa tahun ini Bangsa Indonesia terjangkit berbagai krisis dalam segala bidang baik aspek ekonomi, sosial, budaya, moralitas, politik dan lain-lain, yang pada hakikatnya adalah berawal dari krisis akhlak. Maraknya tawuran antar pelajar, penyalahgunaan narkoba, perilaku asusila, pergaulan bebas yang menjamur kepedesaan serta penyakit lainnya yang itu semua karena disebabkan oleh merosotnya moral bangsa (Samani, 2007:99).

  Pendidikan adalah proses sepanjang masa yang terus menerus selalu dibutuhkan manusia dalam menapaki kehidupan di dunia demi mencapai kebahagiaan hakiki. Mengutip pendapat Haris Supratno, menyatakan “pendidikan merupakan investasi jangka panjang bagi keluarga maupun Negara yang sangat bermakna, pendidikan yang bermakna merupakan upaya membantu anak didik untuk memperdayakan potensi yang dimilikinya, sebagai bekal hidup di masa akan depan, untuk memperoleh kebahagian hidup di dunia dan di akhirat yang hakiki” (Samadi, 2007:99). Dalam pencapaian kebahagiaan hakiki, maka pendidikan khususnya adalah pendidikan Islam memiliki tujuan utama yang menjadi tonggak yaitu membentuk akhlak dan budi pekerti yang sanggup menghasilkan orang-orang bermoral, berjiwa bersih, berkemauan keras, cita-cita besar, dan memiliki akhlak yang tinggi serta luhur. Pendidikan budi pekerti dan akhlak adalah jiwa pendidikan Islam (Daradjat, 2006:30). Pencapaian suatu akhlak yang sempurna adalah tujuan sebenarnya dari pendidikan.

  Proses kependidikan dalam Islam mengacu pada empat potensi tersebut dan ini menjadi tujuan fungsional pendidikan Islam sehingga tercapai tujuan akhir pendidikan yaitu manusia yang mukmin, mukhsin, dan mukhlisin,

  

muttaqin yang berakhlak mulia. Selanjutnya Ibnu Sina menyatakan dalam

  buku perbandingan pendidikan Islam karangan Ali Al-Jumbulati bahwa pendidikan Islam sangat memperhatikan segi akhlak yang menjadi fokus perhatian dari seluruh para pemikiran filsafat pendidikan yaitu mendidik anak dengan menumbuhkan kemampuan beragama yang benar. Oleh karena itu pendidikan agama menjadi landasan utama bagi pencapaian tujuan pendidikan akhlak. Pendidikan akhlak adalah segala-galanya serta kehidupan manusia adalah bergantung pada akhlak (tiada kehidupan tanpa akhlak).

  Alam psikologi perkembangan, masa remaja (remaja awal dan remaja akhir) adalah masa yang penuh emosi, secara psikologis, masa ini ditandai dengan kondisi jiwa yang labil, tidak menentu dan biasanya susah mengendalikan diri sehingga pengaruh-pengaruh negatif seperti perilaku- perilaku menyimpang akibat dari pergeseran nilai mudah mempengaruhi jiwa remaja dan menimbulkan gejala baru berupa krisis akhlak. Krisis akhlak yang melanda sebagian remaja saat ini, merupakan salah satu akibat dari perkembangan global dan kemajuan IPTEK yang tidak diimbangi dengan kemajuan moral akhlak. Perilaku remaja yang cenderung lekas marah, kurang hormat terhadap orang tua, bersikap kasar, kurang disiplin dalam beribadah, menjadi pemakai obat-obatan, terjerumus dalam perilaku sex bebas serta perilaku yang menyimpang lainnya telah melanda sebagian besar kalangan remaja. Keluarga (terutama orang tua) sebagai orang terdekat merupakan faktor utama untuk membantu para remaja dalam menghadapi krisis akhlak sebagaimana yang dikemukakan di atas. Pendidikan akhlak berupa bimbingan, arahan, nasehat, disiplin yang berlandaskan nilai-nilai ajaran agama Islam harus senantiasa ditanamkan dan dikembangkan orang tua terhadap para remaja dalam kehidupan keluarga.

  Akidah dan akhlak merupakan dua segmen yang sangat signifikan bagi umat Islam terutama dalam pengembangan jiwa anak dan remaja yang identik dengan anak manusia yang selalu menginginkan kebebasan, serta merupakan fase dimana ia mengalami proses pencarian identitas diri, guna meneguhkan komitmen untuk menjalani kehidupan dalam tatanan sosial. Sehingga pada masa ini, anak dan remaja memiliki potensi yang sangat bagus jika diarahkan pada hal-hal yang bersifat positif. Namun di era modern ini, yakni makin pesatnya perkembangan

  IPTEK terutama perkembangan informasi komunikasi, anak-anak dan khususnya remaja mengalami masalah pokok yang sangat memprihatinkan yaitu dekadensi moral dan hilangnya nilai-nilai sosial. Sehingga yang terjadi sangat bertolak belakang dengan apa yang diinginkan yakni terjebaknya mereka pada formalisme hidup tanpa mengerti esensi hidup itu sendiri yang berujung pada ambruknya moral atau akhlak anak dan khususnya remaja. Dari arus komunikasi dan informasi tanpa batas tersebut maka sudah tidak dapat dihindarkan lagi dampak negatif yang ditimbulkan (Muhaimin, 2002:78).

  Sebagaimana contoh perilaku remaja di Dukuh Donganti, Desa Nglembu, Kec. Sambi, Kab. Boyolali Tahun 2015, antara lain: banyak ditiru anak-anak remaja usia pelajar adalah cara berpakaian ketika waktu sekolah, yang kurang disiplin, baju jarang dimasukkan, itu semua dilakukan karena seringnya anak didik menonton tayangan film atau sinetron-sinetron tentang pelajar yang sudah tidak memperhatikan etika-etika ketimuran, kurang sopan/tidak menghormati orang yang lebih tua dari usianya. Sebenarnya masih banyak lagi masalah-masalah yang menimbulkan kenakalan remaja antara lain berupa, tawuran antar pelajar yang semua itu terjadi dikarenakan pengaruh dari minum-minuman keras, pada saat ini kalau kita lihat ketika ada suatu pesta atau pentas seni, pasti tidak ketinggalan dengan huru-hara anak muda yang semuanya itu kadang mereka masih duduk di dalam bangku sekolah.

  Keadaan anak bangsa seperti ini mengisyaratkan bahwa aqidah akhlak sangat penting dalam upaya mempersiapkan generasi penerus yang beriman.

  Dalam konteks ini remaja adalah individu yang memiliki jiwa yang penuh gejolak dari lingkungan sosial yang ditandai dengan perubahan sosial yang cepat, yang mengakibatkan kesimpang-siuran norma serta dalam proses identifikasi diri atau mencari jati dirinya.

  Dalam realitas sosial, masyarakat pada umumnya beranggapan bahwa adanya krisis akhlak atau moral yang menimpa anak dan remaja disebabkan oleh kurangnya penghayatan terhadap nilai-nilai agama, karena apabila akidah dan akhlaknya kuat, akan mampu mengendalikan tingkah laku yang hanya merugikan serta bertentangan dengan kehendak dan pandangan masyarakat. Maka jelaslah bahwa tanpa pendidikan akidah dan penanaman akhlak yang benar kepribadian anak dan remaja tidak akan terarah bahkan berdampak pada meningkatnya kenakalan anak dan remaja yang hanya akan membuat mereka terpuruk dalam kesia-siaan hidup dan kehidupan.

  Dari beberapa dampak negatif yang ditimbulkan oleh pengaruh era globalisasi tersebut, maka bimbingan dan pendidikan yang sangat efektif dalam pencapaian tujuan pendidikan adalah bimbingan yang dilakukan dalam keluarga. Keluarga dalam hal ini adalah orang tua yang mana merupakan peletak dasar dan utama bagi pendidikan selanjutnya serta orang tua adalah pendidik utama dan pertama bagi anak (Jalaludin, 1996:78). Menjadi hal yang tidak boleh dilupakan pula bahwa dalam mendidik anak, seorang pendidik hendaknya memahami perkembangan siswanya yang meliputi perkembangan fisik, motorik, intelligensi, sensoris, linguistis dan emosional serta yang paling urgen yaitu spiritualnya (Awwad, 1999:22). Manusia yang dilahirkan adalah dalam keadaan fithrah, terdiri atas : kecerdasan, kemampuan, potensi, watak, dan motif. Menurut Al-Ghazali yang dikutip dalam buku Zainuddin, dkk berjudul “Seluk Beluk Pendidikan Dari Al-Ghazali” (1991:64-84), menyatakan bahwa :

  “Anak adalah suatu amanah dari Tuhan kepada kedua

  

orang tuanya, hatinya suci bagaikan jauhar yang indah sederhana dan bersih,

suci dari segala goresan dan bentuk, Ia masih menerima segala apa yang

digoreskan kepadanya dan cenderung kepada setiap hal yang ditujukan

kepadanya”.

  Setiap anak berpotensi untuk menjadi cerdas secara emosional, intelektual maupun spiritualnya, karena secara fitri manusia dibekali kecerdasan oleh Allah SWT dalam rangka mengaktualisasikan dirinya sebagai hamba (Abdun) dan Khalifatullah di bumi. Selanjutnya, manusia mempunyai banyak kesempatan untuk dapat mengembangkan kecerdasannya secara optimal. Dalam konteks ini, peran pendidik sebagai orang tua kedua dari anak sangatlah penting dalam menumbuhkan dan mengembangkan kecerdasan anak. Seperti disebutkan diatas bahwa anak dilahirkan dalam keadaan suci, dalam hal ini Nabi Muhammad Saw bersabda:

  اَبَأ َّ َأ ِنَْحمَّرلا ِدْبَع ُنْب َةَهَلَس وُبَأ ِنَِرَ بْخَأ ِّيِرْىُّملا ْنَع ُسُنوُي اَنَرَ بْخَأ َِّللَّا ُدْبَع اَنَرَ بْخَأ ُ اَدْبَع اَنَ ثَّدَح ِةَرْطِفْلا ىَلَع ُدَلوُي َّلاِإ ٍدوُلْو َن ْنِن اَن َمَّلَسَو ِوْيَلَع َُّللَّا ىَّلَص َِّللَّا ُلوُسَر َلاَو, َلاَو ُوْنَع َُّللَّا َيِضَر َةَرْ يَرُى

  ) Juz 5:144, Juz 14:447, Juz 20:265)

  .ِوِناَسِّجَُيُ ْوَأ ِوِناَرِّصَنُ يَو ِوِناَدِّوَهُ ي ُهاَوَ بَأَف

Artinya: “Dari Abu Hurairah berkata bahwasanya Nabi SAW bersabda :

Semua anak-anak dilahirkan suci (fitrah), tetapi ibu bapaknyalah yang menjadikannya yahudi, nasrani atau majusi”. (Shaheh

  Bukhari, maktabas-as-syamila) Dari uraian tersebut, maka peran dan tanggung jawab pendidik sebagai orang tua terhadap anaknya adalah sangat penting dalam membimbing, mengarahkan pertumbuhan dan perkembangan siswanya dan menanamkan pendidikan akhlak sebagai jiwa dari pendidikan Islam secara berangsur-angsur dan bertahap sampai tercapai tujuan pendidikan. Pendidik dan Orang tua sama-sama bertanggung jawab penuh demi masa depannya terutama dalam pembentukan kecerdasan (fitrah) baik intelligensi, emosional, terlebih lagi spiritual.

  Dalam ajaran Islam pendidikan kearah akhlak muslim adalah wajib yang dilaksanakan oleh orang tua dan keluarga kepada remaja itu sendiri. Hal ini terkandung dalam QS. Al

  • –Tahrim ayat 6, yang berbunyi:

  

          

           

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api

neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat- malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan”(Departemen Agama RI, 1989:951).

  Di dalam ayat tersebut Allah memerintahkan supaya setiap orang mukmin berusaha menghindari dirinya dan keluarganya dari api neraka, ini bermakna setiap mukmin harus berakhlak Islami yaitu mempunyai sifat-sifat atau ciri- ciri seorang muslim. Demikian juga orang mukmin tersebut harus membina keluarganya termasuk anak-anaknya supaya berakhlak muslim. Keluarga merupakan lembaga pendidikan yang pertama dan utama dalam masyarakat, karena dalam keluargalah manusia dilahirkan dan berkembang menjadi dewasa (Daradjat, 1996 : 35). Bentuk isi dan cara-cara pendidikan di dalam keluarga akan selalu mempengaruhi pertumbuhan dan berkembangnya watak, budi pekerti dan kepribadian setiap-tiap manusia.

  Sebagaimana yang tercantum dalam tujuan pendidikan Nasional sendiri yaitu untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan ketrampilan sehat serta jasmani, rohani, berkepribadian yang mantap dan mandiri serta bertanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan, nampak sekali bahwa tujuan tersebut erat dengan nilai-nilai agama. Sementara pendidikan di Indonesia lebih menekankan aspek kognitifnya saja sehingga yang terjadi adalah dekadensi moral yang menjamur dikalangan anak-anak, remaja maupun dewasa dan terjadi ketimpangan ketiga aspek (kognitif, afektif, psikomotorik). Padahal masih ada nilai-nilai tertinggi yang tidak bisa dipungkiri keberadaannya sebagai kebutuhan naluri manusia yaitu kecerdasan spiritual. Kecerdasan spiritual yang perlu ditanamkan dalam implementasi kurikulum pendidikan nasional bertujuan utamanya adalah mempersiapkan generasi baru yang nantinya dapat menginternalisasikan moral, budi pekerti (akhlak) yang baik dan sekaligus mampu menginternalisasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Inilah objektivikasi kecerdasan spiritual dalam praktek kehidupan sehari-hari (Samani, 2007:108).

  Berdasarkan latar belakang di atas memandang betapa pentingnya pendidikan akhlak anak, maka penulis tertarik untuk membahas lebih dalam tentang hal tersebut. Sehingga penulis mengambil judul skripsi yaitu

  

“Hubungan Pendidikan Akhlak Dalam Keluarga Dengan Kepribadian

Remaja Di Dukuh Donganti, Desa Nglembu, Kec. Sambi, Kab. Boyolali

Tahun 2015”.

  B. Rumusan Masalah

  Dalam rangka mengetahui jawaban penelitian perlu merumuskan permasalahan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan yang penulis teliti, sebagai berikut :

  1. Bagaimana pendidikan akhlak dalam keluarga di Dukuh Donganti, Desa Nglembu, Kec. Donganti, Kab. Boyolali Tahun 2015? 2. Bagaimana kepribadian remaja di Dukuh Donganti, Desa Nglembu, Kec.

  Donganti, Kab. Boyolali Tahun 2015? 3. Adakah hubungan yang signifikan pendidikan akhlak dalam keluarga dengan kepribadian remaja di Dukuh Donganti, Desa Nglembu, Kec.

  Donganti, Kab. Boyolali Tahun 2015?

  C. Tujuan Penelitian

  Untuk mencapai hasil yang baik, maka peneliti menetapkan tujuan yang ingin dicapai. Adapun tujuan penelitian, sebagai berikut:

  1. Ingin mengetahui pendidikan akhlak dalam keluarga di Dukuh Donganti, Desa Nglembu, Kec. Sambi, Kab. Boyolali Tahun 2015.

  2. Untuk mengetahui bentuk kepribadian remaja di Dukuh Donganti, Desa Nglembu, Kec. Sambi, Kab. Boyolali Tahun 2015.

  3. Untuk mengetahui hubungan antara pendidikan akhlak dalam keluarga dengan kepribadian remaja di Dukuh Donganti, Desa Nglembu, Kec.

  Donganti, Kab. Boyolali Tahun 2015.

  D. Kegunaan Penelitian

  Setelah adanya data dan informasi yang diperoleh dari penelitian tentang pentingnya pendidikan akhlak dalam keluarga dengan kepribadian remaja, maka harapan peneliti dari penelitian ini agar berguna bagi:

  1. Kami sendiri sebagai peneliti, agar hidup kami penuh dengan kebarokahan dan bermakna.

  2. Para orang tua/keluarga dalam rangka menanamkan akhlak yang baik sejak dini bagi anak-anaknya yang menginjak usia remaja.

  E. Penegasan Istilah

  Agar tidak terjadi kesalah pahaman dalam penulisan skripsi ini, perlu penulis jelaskan mengenai istilah-istilah yang terdapat dalam judul di atas.

  Istilah-istilah tersebut adalah :

  1. Pendidikan Akhlak Pendidikan secara umum dapat diartikan sebagai suatu usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar agar anak didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak dan budi mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Sedangkan secara khusus pendidikan itu adalah suatu proses yang disadari untuk mengembangkan potensi individu sehingga memiliki kecerdasan spiritual, emosional serta Intelektual dan berketerampilan untuk siap hidup di tengah-tengah masyarakat (Riyanto dan Handoko, 2004:40). Dalam Film Alangkah Lucunya (Negeriku) yang dikatakan pendidikan itu adalah "Suatu kebutuhan untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia atau pendidikan itu sebuah alat untuk meloncat, yang bertujuan untuk memulyakan manusia".

  Di dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia (2007:263) disebutkan bahwa pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau sekelompok orang dalam usaha mendewasakan kepribadiannya melalui upaya pengajaran dan latihan.

  Akhlak secara bahasa artinya tabiat, perangai, adat istiadat, sedangkan secara istilah akhlak adalah hal-hal berkaitan dengan sikap, perilaku, dan sifat manusia dalam berinteraksi dengan dirinya, dengan makhluk lain dan dengan Tuhannya (Depag RI, 1983:104). Sedangkan menurut Imam al-Ghazali, akhlak adalah suatu sifat yang mendalam/berakar/menyatu benar dalam jiwa/hati yang menimbulkan perbuatan dengan mudah tanpa difikirkan dan dipertimbangkan terlebih dahulu (Saputra, 2005:52). Dari beberapa definisi diatas dapatlah disimpulkan bahwa pengertian pendidikan akhlak adalah suatu proses yang bermaksud menumbuh-kembangkan fitrah (kemampuan dasar) manusiawi dengan dasar-dasar akhlak, keutamaan perangai, tabiat agar dimiliki dan diterapkan dalam diri manusia menjadi adat kebiasaan.

  2. Keluarga Keluarga adalah ikatan laki-laki dan wanita berdasarkan hukum atau undang-undang perkawinan yang sah. Di dalam keluarga ini lahirlah anak-anak. Dalam keluarga pula terjadi interaksi pendidikan. Para ahli pendidikan umumnya menyatakan pendidikan di lembaga ini merupakan pendidikan pertama dan utama. Dikatakan demikian karena di lembaga ini anak mendapatkan pendidikan untuk pertama kalinya. Di samping itu, pendidikan di sini (keluarga) mempunyai pengaruh yang dalam terhadap kehidupan peserta didik di kemudian hari, karena keluarga secara umum merupakan tempat, di mana anak didik menghabiskan sebagian besar waktunya sehari-hari. (Zakaria, 2000: 99).

  Keluarga adalah satu-satunya situasi yang pertama dikenal anak, baik prenatal maupun postnatal. Dan ibulah yang pertama kali dikenalnya. Kedekatan ibu dengan anaknya terutama pada masa-masa bayi adalah sesuatu yang alamiah, yang dimulai dari proses reproduksi sampai dengan penyusuan dan pemeliharaan bayi. (Fuaduddin TM, 1999:22).

  3. Kepribadian Remaja Kepribadian adalah ciri-ciri watak seseorang individu yang konsisten, yang memberikan kepadanya suatu identitas sebagai individu yang khusus, yang dimaksudkan adalah bahwa orang tersebut mempunyai beberapa ciri watak yang diperlihatkan secara lahir, konsisten dan konsekuen dalam tingkah lakunya sehingga tampak bahwa individu tersebut memiliki identitas khusus yang berada dari individu – individu.

  (Koetjaraningrat, 1985:102). Kepribadian dapat juga diartikan sebagai kualitas perilaku individu yang tampak dalam melakukan penyesuaian dirinya terhadap lingkungan secara unik.

  Remaja adalah masa berlangsung mulai umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun bagi wanita dan 13 tahun sampai 22 tahun bagi pria.

  Remaja juga sedang mengalami perkembangan pesat dalam aspek intelektual. Transformasi intelektual dari cara berpikir remaja ini memungkinkan mereka tidak hanya mampu mengintegrasikan dirinya ke dalam masyarakat dewasa, tapi juga merupakan karakteristik yang paling menonjol dari semua periode perkembangan (Shaw dan Costanzo, 1985)

  Dari pengertian diatas dapat disimpulkan yang dimaksud dengan hubungan pendidikan akhlak dalam keluarga dengan kepribadian remaja adalah bimbingan atau bantuan kepada anak/remaja dalam rangka pengembangan potensi dan mengubah diri menjadi berakhlak sesuai dengan ajaran-ajaran Islam dalam satuan terkecil dimana peran orang tua sangat dibutuhkan.

  Adapun indikator-indikator dalam penelitian, sebagai berikut:

  1. Pendidikan Akhlak Dalam Keluarga

  a. Penerapan ibadah

  b. Penerapan kejujuran dalam bertindak

  c. Penerapan keadilan

  d. Kebijaksanaan dalam penyelesaian suatu masalah

  e. Kesabaran dalam menghadapi berbagai hal

  f. Kesopanan dalam bertingkah-laku dan kebersihan diri

  2. Kepribadian Remaja a. Pelaksanaan Ibadah dalam kehidupan sehari-hari.

  b. Kebijaksanaan dalam bertindak

  c. Kesopanan dalam berbuat/tingkah laku

  d. Kerajinan menuntut ilmu

  e. Kebersihan diri sendiri dan lingkungan

  f. Mampu mengontrol diri F.

   Metode Penelitian

  Metode yang digunakan dalam penelitian ini, sebagai berikut :

  1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Ditinjau dari jenis penelitian, maka penelitian ini termasuk penelitian lapangan (field research), adapun pendekatan yang digunakan adalah metode pendekatan deskriptif kuantitatif. Menurut Sutrisno Hadi (2000:301), metode diskriptif adalah penelitian untuk memecahkan masalah yang ada pada masa sekarang dengan cara mengumpulkan data dan selanjutnya menginterpretasikan data tersebut sehingga diperoleh informasi gejala yang sedang berlangsung sebagai pemecahan aktual.

  Penelitian ini dikonsentrasikan untuk menjelaskan kenyataan- kenyataan yang terjadi di lapangan dan dapat mengkomunikasikan lebih dari yang dapat dikatakan dengan bahasa yang proposional. Sebagaimana pendapat Rulam Ah madi “studi kasus membangun tentang pengetahuan yang tersembunyi dari para pembaca” (Ahmadi, 2005:1).

  2. Instrumen Penelitian Pada dasarnya alat pengumpulan data yang paling utama dalam penelitian kuantitatif adalah manusia (responden), baik dari peneliti sendiri atau dengan bantuan orang lain. Dalam penelitian ini peneliti sebagai instrumen sekaligus pengumpul data yang bertindak sebagai

  participant observation (pengamat berperan aktif), maka kehadiran

  peneliti sangat penting untuk mengadakan penyesuaian diri dengan hal-hal yang terjadi di lapangan. Selain itu hanya manusialah yang dapat berhubungan dengan responden dan mampu untuk memahami dengan kaitan kenyataan-kenyataan yang ada di lapangan (Moleong, 2002:5).

  Dalam penelitian ini status peneliti diketahui oleh informan atau responden. Peneliti bersifat terbuka dan menampakkan bahwa dirinya adalah seorang peneliti yang sedang melakukan penelitian serta mengharap ada respon dari responden. Adapun cara yang digunakan adalah dengan menggunakan angket.

  3. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi yang dipilih untuk penelitian ini adalah keluarga di Dukuh Donganti, Desa Nglembu, Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali.

  Sedangkan waktu penelitian ini direncanakan dan dilaksanakan pada bulan Mei 2015 sampai dengan September 2015.

  4. Sumber Data

  a. Sumber data primer diperoleh dari keluarga (dalam hal ini orang tua) di Dukuh Donganti, Desa Nglembu, Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali Tahun 2015. b. Sumber data sekunder yang dapat diperoleh dari para remaja dan tokoh masyarakat di Dukuh Donganti, Desa Nglembu, Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali Tahun 2015.

  5. Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data secara holistik integrative relevan dengan fokus, maka teknik pengumpulan data yang akan dipakai meliputi : a. Metode Angket

Dokumen yang terkait

FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN REMAJA DESA TIDAK MELANJUTKAN PENDIDIKAN KEJENJANG SEKOLAH LANJUTAN DI DUSUN CISARUA DESA MUARA PUTIH KEC. NATAR KAB. LAMPUNG SELATAN TAHUN 2013

0 13 73

RELEVANSI KONSEP PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SURAT LUQMAN DENGAN PERUNDANG-UNDANGAN PENDIDIKAN DI INDONESIA - Test Repository

0 0 106

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM LINGKUNGAN KELUARGA SINGLE PARENT DI DESA MORODEMAK KEC. BONANG KAB. DEMAK TAHUN 2007 - Test Repository

0 1 83

MODEL PENDIDIKAN ISLAM DALAM KELUARGA MUSLIM DI LINGKUNGAN PONPES DESA BENER KEC.TENGARAN KAB.SEMARANG TAHUN 2009 - Test Repository

0 0 102

PENGARUH PEMBINAAN KEAGAMAAN TERHADAP PERILAKU KEAGAMAAN ANAK ASUH DI PANTI ASUHAN PERMATA HATI DESA KEBUMEN KEC. BANYUBIRU KAB. SEMARANG TAHUN 2015 - Test Repository

0 0 103

NILAI-NILAI MORAL DALAM TRADISI NGALAP BERKAH PADA MASYARAKAT DI KAWASAN BLEDUG KUWU, DESA KUWU, KEC. KRADENAN, KAB. GROBOGAN TAHUN 2015 - Test Repository

0 0 105

FAKTOR FAKTOR PENYEBAB PERCERAIAN (STUDI TERHADAP PERCERAIAN DI DESA BATUR KEC. GETASAN KAB. SEMARANG) - Test Repository

0 2 98

PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP SIKAP TAWADHU’ PADA REMAJA DESA SOLOWIRE KEC. KEBONAGUNG KAB. DEMAK TAHUN 2014 - Test Repository

0 0 110

PROBLEMATIKA TAHFIDZUL QURAN BAGI SANTRI KALONGDI PONDOK PESANTREN SIROJUDDINASSALAFIYAH KEC. PARAKAN KAB. TEMANGGUNG TAHUN 2015 - Test Repository

0 0 184

KORELASI ANTARA PENDIDIKAN KEAGAMAAN DAN TINGKAT KESEJAHTERAAN KELUARGA DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA SMK NU ROUDLOTUL FURQON DESA KEBUMEN KEC. BANYUBIRU KAB. SEMARANG - Test Repository

0 0 135