PENGGUNAAN METODE CERITA BERMAKNA UNTUK PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA MENGENAL AKHLAK TERPUJI PADA SISWA KELAS II MI DARUSSALAM LEBAK KECAMATAN BRINGIN TAHUN 2009 - Test Repository

  

PENGGUNAAN METODE CERITA BERMAKNA

UNTIJK PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA

MENGENAIAKHLAK TERPUJI

PA DA SISWA KELAS II MI DARUSSALAM

LEBAK KECAMATAN BRINGIN

TAHUN 2009

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

  

ANEKE MUBASSYIROH

NIM 11407168

JURUSAN TARBIYAH

P ROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAN NEGERI

SALATIGA

2009

  l

  DEPARTEMEN AGAMA Rl SIEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721

  Website :

PERSETUJUAN PEMBIMBING

  Lamp : 3 eksemplar Hal : Pengajuan Naskah Skripsi

  K eptda Yth. Ketua STAIN Salatiga

  Di Salatiga A ss a h m u ’alaikum Wr. Wb.

  Setekh kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudari: Nama : Aneke Mubassyiroh NIM : 11407168 Jurusiin/Progdi : TARBIYAH/PAI

  Judul : PENGGUNAAN METODE CERITA

  BERMAKNA UNTUK PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA MENGENAI AKHLAK TERPUJI PADA SISWA KELAS

II MI DARUSSALAM LEBAK KECAMATAN

  D engtn ini kami mohon skripsi Saudari tersebut diatas supaya segera dimur aqosyahkan. Demikian agar menjadi perhatian.

  W assilam u’alaikum Wr. Wb

  Salatiga, 19 Agustus 2009

  DEPARTEMEN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. 323706 Fax. 323433 Kode Pos. 50721 Salatiga

  

PENGESAHAN KELULUSAN

Skripsi Saudaii: ANEKE MUBASSYIROH dengan Nomor Induk Mahasiswa:

  11407168 yan*; berjudul PENGGUNAAN METODE CERITA BERMAKNA UNTUK PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA MEN GEN AI AKHLAK TERPUJI PA DA SISWA KELAS

  II MI DARUSSALAM LEBAK KECAMATAN BRINGIN TAHUN 2009 telah dimunaqosahkan dalam Sidang Panitia Ujian, Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga, pada hari S abti yang beitepatan dengan tanggal 29 Agustus 2009 dan telah diterima sebagni bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Saijana Pendidikan Islam (S.Pd.I.).

  _ , .

  8R am adhanl430H . S alatiga,--------------------------- 29 Agustus 2009 M.

  

Panitia Ujian

NIP. 196408181994031004

  m

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

  Saya yang b( :rtanda tangan di bawah ini: N ana : Aneke Mubassyiroh NIM : 11407168

  Junsan : Tarbiyah Proj iram Studi : Pendidikan Agama Islam

  Menyatakan bahwa skripsi yang saya tubs ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tubs orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yrng terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

  Salatiga, 17 Agustus 2009 Yang menyatakan,

  Aneke Mubassyiroh

  iv

KATA PENGANTAR

  A lh im dulillahirobbil’alam in, Syukur kehadirat Allah SWT, sehingga

  penulis mampu menyelesaikan skripsi yang beijudul “PENGGUNAAN METODE CERITA BERMAKNA UNTUK PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA MET GENAI AKHLAK TERPUJI PADA SISWA KELAS II MI DARUSSALAM LEBAK KECAMATAN BRINGIN TAHUN 2009, untuk memenuhi sal ih satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Tarbiyah

  Dak m penyusunan skripsi ini, penulis memperoleh bantuan dari banyak pihak, oleh sel ab itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

  1. Bapak Er. Imam Sutomo, M.Ag selaku Ketua STAIN Salatiga yang telah menyetu ui pembahasan skripsi ini.

  2. Bapak Drs. Bahroni, M.Pd yang telah memberikan bimbingan dan pengaral an kepada penulis.

  3. Para Do sen dan Staf Pengajar di lingkungan STAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu pengetahuan sehingga menyelesaikan skripsi ini.

  4. Kepala MI Darussalam Lebak, Ibu Nur Wahidah, S.Ps.I yang telah memberikan kepada penulis untuk melakukan penelitian ini.

  5. Suami, fc apak, ibu dan anakku tercinta yang telah memberikan bantuan baik secara moril maupun materiil.

  Semoga amal baik dan bantuannya tersebut mendapatkan balasan yang baik dari Allafc SWT. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis sendiri maupun pembaca pada umumnya. Amiin.

  Salatiga, Agustus 2009 Penulis

  Aneke Mubassyiroh

vi

  

ABSTRAK

  Mubassyiroh, Aneke. 2009. Penggunaan M etode Cerita Bermakna Untuk K e lis II M i D arussalam Lebak Kecamatan Bringin Tahun 2009.

  Skr psi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Sekalah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Drs. Bahroni, M.Pd

  Kata Kunci: cerita bermakna, akhlak terpuji Pembelajaran yang diberikan di MI sangat berimbang antara pelajaran agama dan pela aran umum. Penelitian ini dilaksanakan di MI Darussalam Lebak

  Kec. Bringin mulai tanggal 16 Juli 2009 sampai 30 Juli 2009. Subjek yang diteliti adalah siswa kelas II di lembaga tersebut. Penelitian ini dilatarbelakangi rendahnya preslasi belajar siswa kelas II dalam mata pelajaran aqidah akhlak. Tercatat dari 20 orang siswa di kelas II, baru sekitar 25% yang memperoleh hasil yang maksimal atau telah melalui batas ketuntasan minimal belajar mereka. Sedangkan sisai ya (75%) sekitar 15 siswa memperoleh rata-rata nilai di bawah 5,5.

  Masai ih yang diteliti dalam skripsi ini adalah bagaimana meningkatkan minat, pemahaman dan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran akhlak terpuji dengan metode cerita bermakna. Metode yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas y mg termasuk dalam penelitian kualitatif dan dilaksanakan dalam tiga siklus penelitian.

  Hasil Denelitian tindakan kelas ini menunjukkan bahwa minat siswa meningkat dari siklus I, II, dan III berturut-turut adalah 10 siswa (50%), 15 siswa (75%), dan mem apai 20 siswa atau 100% pada akhir siklus III. Adapun keaktifan siswa juga mengnlami peningkatan. Pada siklus pertama, diketahui bahwa hanya 8 siswa (40,00%) yang aktif mengikuti pelajaran. Sedangkan pada siklus kedua, meningkat menji di 15 siswa (75,00%) dan pada siklus ketiga menjadi 20 siswa (100,00%). Penir gkatan Pemahaman siswa dapat dilihat dari peningkatan di setiap siklus. Hasil siklus I, baru 8 siswa (40%) yang menjawab benar, hasil ini meningkat pada : iklus II menjadi 12 siswa (60%) dan menjadi 18 siswa (90%) di akhir siklus III.

  Dari penelitian yang dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa dengan menggunakan metode cerita bermakna, minat, keaktifan dan pemahaman siswa dapat ditingkatkan. Penulis menyarankan agar penggunaan metode cerita bermakna dikenbangkan lebih lanjut oleh lembaga pendidikan untuk meningkatkan pr« stasi belajar siswa.

  

vii

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

   DAFTARISI

  

viii

  5. AnalisisData

  15

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

   DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-I-AMPIRAN

  RIWAYAT HI DUP PENULIS

  DAFTAR TABEL

Tabel 4.3 : Keaktifan Siswa dalam Pelajaran Akidah Akhlak.............. 63

  

Tabel 4.6 : Distribusi Frekuensi Pemahaman Siswa Terhadap Materi

  

Tabel 4.5. : Pemahaman Siswa Terhadap Materi Pelajaran Setelah

  

Tabel 4.4 : Distribusi Frekuensi Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran

  

  

Tabel 4.2 : Distribusi Frekuensi Minat Siswa dalam Pembelajaran

  

Tabel 4.1 Kemunculan Respons Minat Siswa dalam PembelajaranTabel 3.3 Lembar Observasi Siklus III...................................................... 58Tabel 3.2 Lembar Obervasi Siklus II......................................................... 54Tabel 3.1 Lembar Observasi Siklus 1......................................................... 48

  x

  DAFTAR GAMBAR Gambar2.1 : ] Diagram model pembelajaran

  38

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 5 Lampiran 6 Lampiran 7

  Lembar Observasi terhadap guru Hasil Observasi Terhadap Guru Lembar Pengamatan Keaktifan Siswa dalam PBM Angket Minat Siswa Hasil Angket Minat Siswa

  : Contoh Alat Peraga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Bela! tang M enirut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional secara eksplisit dinyatakan bahwa, fungsi dan tujuan Pendidikan Nasional sebagai berikut Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang D a;ar Negara Republik Indonesia tahun 1945. Pendidikan nasional

  bei fungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peiadaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan keliidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta did ik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada

  T u ian Yang M aha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bei tanggung jawab.

  Men ;ermati tujuan pendidikan nasional menurut Undang-Undang No

  20 Tahun 2D03 tersebut, pendidikan bukan hanya diarahkan pada kecerdasan intelektual nelainkan pendidikan yang diarahkan pada pembentukan akhlak mulia a ta u : khlak terpuji.

  • Hal tersebut sesuai dengan tujuan utama pendidikan yang dikemukakim oleh Al-Ghozali yang dikutip oleh Zainudin (1991:361) yaitu “Tujuan murid dalam mempelajari segala ilmu pengetahuan pada masa sekarang idalah kesempumaan dan keutamaan jiwanya”. Zainudin mengatakan bahwa pendapat Al-Ghazali didukung oleh Al-Abrasyi, “Pendidika:

  i

  budi pekerti adalah jiw a dari pendidikan Islam (pendidikan yang dikembangkan oleh kaum muslimin) dan Islam telah menyimpulkan bahwa

  

1 pendidikan budi pekerti dan akhlak adalah jiw a pendidikan Islam. Mencapai suatu akhlacyang sempuma adalah tujuan sebenamya dari pendidikan.

  Dari pemyataan tersebut jelaslah bahwa Al-Ghazali menghendaki keluhuran lohani, keutamaan jiw a, kemuliaan akhlak dan kepribadian yang kuat m erupikan tujuan utama dari pendidikan bagi kalangan manusia muslim, karena akltlak adalah aspek fundamental dalam kehidupan seseorang, masyarakat maupun suatu negara.

  Mel hat pentingnya pendidikan akhlak ini maka pendidikan akhlak hams diberikan sejak dini. Pembelajaran yang diberikan di MI sangat berimbang antara pelajaran agama dengan pelajaran umum. Pelajaran mengenai akhlak sangat penting, sebab akhlak yang baik mempunyai peran yang sangat penting dalam menyelamatkan kehidupan di muka bumi, oleh karena itu ]>endidikan akhlak di MI diberikan sejak kelas I. —

  Pendidikan merupakan investasi jangka panjang yang memerlukan usaha dan keija keras demi tercapaianya mutu pendidikan yang lebih baik.

  Agar teres pai mutu pendidikan yang lebih baik maka gum hams pandai pemilihan metode pembelajaran. Sebab pemilihan metode merupakan hal yang sang it penting dalam proses belajar mengajar agar siswa tidak bosan dan dapat menambah minat belajar siswa. Untuk menarik perhatian siswa dalam peh jaran aqidah akhlak maka digunakan metode cerita bermakna yang disebut de igan Qissah M uassirah agar lebih mudah dipahami oleh siswa.

  Perulis menemukan permasalahan yang menarik untuk dikaji lebih lanjut. Mnsalah tersebut adalah rendahnya prestasi belajar siswa kelas II

  2 dalam mata pelajaran akidah akhlak. Tercatat dari 20 orang siswa di kelas II, barn selitar 25% yang memperoleh hasil yang maksimal atau tersebut batas ketuntasan minimal belajar mereka. Sedangkan sisanya (75%) sekitar 15 siswa msmperoleh rata-rata nilai di bawah 5,5. Di samping itu, penulis yang juga seb agai guru di kelas pada mata pelajaran aqidah akhlak di kelas tersebut juga me lgetahui secara praktik, bahwa banyak siswa yang masih kurang baik akhlaknya. Terlihat bahwa masih banyak siswa yang kurang menghormati guru dei gan menggunakan tutur kata yang kurang sopan.

  E i kelas pun, pembelajaran terkesan kurang efektif. Para siswa lebih tertarik mtuk berbicara dengan teman sebangku di kelas atau teman mereka yang Ian. Ketika ada teman mereka yang membawa mainan barn atau gambar jaru, maka perhatian mereka pada pelajaran yang diberikan oleh guru akan terganggu, hingga akhimya tidak memperhatikan sama sekali. Penulis melihat hal ini sebagai masalah yang perlu segera tersebuti, karena apabila dibiarkai berlarut-larut akan sangat mengganggu pemahaman mereka mengenai mata pelajaran akidah akhlak, khususnya mengenai pelajaran akhlak. Penulis merasa perlu membuat metode khusus dalam mengajar sehingg: dapat menarik perhatian mereka pada pelajaran.

  Anak-anak biasanya tertarik dengan cerita-cerita yang disajikan dalam tentuk gambar dibanding cerita lisan dari gurunya. Sebab itulah penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tindakan kelas tentang:

  Penggur aan Metode Qissah Muassirah bagi Peningkatan Pemahaman Siswa Terhada> Akhlak Terpuji pada Siswa Kelas II MI Darussalam Lebak

  3

  Kecamztan Bringin Tahun 2009.

B. Rumus in Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah tersebut dirumuskan permas tlahan sebagai berikut:

  (Qissah Muassirah)

  1. Apakah metode cerita bermakna mampu meoingkatkan minat belajar siswa dalam proses pembelajaran akhlak termji bagi siswa kelas II MI Darussalam Lebak Kec. Bringin tahun

  2009?

  (Qissah Muassirah)

  2. Apakah metode cerita bermakna mampu rrn ningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran akhlak terpuji ba *i siswa kelas II MI Darussalam Lebak Kec. Bringin tahun 2009?

  {Qissah Muassirah)

  3. Apakah metode cerita bermakna mampu moningkatkan pemahaman siswa pada akhlak terpuji dalam proses pembelajaran akhlak terpuji bagi siswa kelas II MI Darussalam Lebak Kec. Bringin tahun 2009?

C. Tujua n Penelitian

  1. U ituk mengetahui peningkatan minat belajar siswa dalam proses pembelajaran akhlak terpuji melaui metode cerita bermakna {Qissah

  M uassirah)

  bagi siswa kelas II MI Darussalam Lebak Kec. Bringin tahun 2009

  2. Lntuk mengetahui peningkatan keaktifan siswa dalam proses

  

4 pembelajaran akhlak terpuji melalui metode cerita bermakna (Qissah

  Muassirah)

  bagi siswa kelas II MI Darussalam Lebak Kec. Bringin tahun

  200 ?

  3. Untuk mengetahui peningkatan pemahaman siswa pada akhlak terpuji bag i siswa kelas II MI Darussalam Lebak Kec. Bringin tahun 2009.

D. Hipotes is Tindakan

  Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Arikurto, 2006:71).

  Berdasarkan pengertian tersebut diajukan hipotesis tindakan ini sebagai berikut:

  1. Metode cerita bermakna (Qissah Muassirah) mampu meningkatkan m iiat belajar siswa dalam proses pembelajaran akhlak terpuji melalui pe ijelasan dan pemberian contoh bagi siswa kelas II MI Darussalam Lebak Kec. Bringin tahun 2009

  2. M;tode cerita bermakna (Qissah Muassirah) mampu meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran akhlak terpuji bagi siswa kelas II MI Darussalam Lebak Kec. Bringin tahun 2009.

  3. Metode cerita bermakna {Qissah Muassirah) mampu meningkatkan pemahaman siswa pada akhlak terpuji (syukur nikmat, hidup sederhana, rendah hati, jujur, rajin, percaya diri).

  

5

  E. Keguna an Penelitian

  F enelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dengan harapan mendap ltkan hasil guna :

  1. Bagi peningkatan mutu pembelajaran, penelitian ini diharapkan mei nberikan sumbangan bagi peningkatan mutu dan efektifitas pembelajaran akhlak terpuji bagi siswa kelas II MI Darussalam Lebak Kec. Bringin

  3

  2. Baj guru, penelitian ini diharapkan dapat mengatasi masalah yang timbul dalam proses pembelajaran yang dapat digunakan untuk me lingkatkan mutu pembelajaran

  3. Penelitian ini bermanfaat dalam meningkatkan efektivitas proses pembelajaran akhlak terpuji dan akhlak tercela sehingga siswa mampu meningkatkan pemahamannya pada akhlak terpuji

  4. Pe ielitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan dalam upaya me ningkatkan kualitas pembelajaran guru di MI Darussalam Lebak Kec.

  Br ngin

  F. Defini ii Operasional

  Supaya tidak terjadi kesalahpahaman karena perbedaan penafsiran maka iijelaskan tentang maksud yang terkandung dalam judul penelitian tindak; m kelas ini sebagai berikut :

  1. Me code cerita bermakna (Qissah Muassirah) Metode dapat diartikan cara mengajar untuk mencapai tujuan

  

6

  (Arief, 2002:81).

  Cerita bermakna (Qissah M uassirah) merupakan suatu kejadian sehari-h iri yang disajikan dalam bentuk gambar supaya siswa dapat menganibil pelajaran yang baik (Wiyadi, 2008: vii).

  (adi, metode cerita bermakna (Qissah M uassirah) yang dimaksud adalah cara yang digunakan guru untuk mengajar siswa yang disajikan dalam t >entuk gambar kehidupan sehari-hari agar tercapai tujuannya.

  Berdasarkan penjelasan tersebut maka dijelaskan bahwa proses pembelajaran akhlak terpuji bagi siswa kelas II MI Darussalam Lebak Kec. B [ingin ad alah :

  a) I letika mulai proses pembelajaran guru memberikan motivasi dan i nformasi tentang pelajaran b) (}uru menunjukkan cerita bergambar kepada anak dan melakukan 1anya jawab tentang isi pelajaran.

  c) Jiswa membaca dalam hati cerita bergambar

  d) iiswa menyusun ikhtisar cerita secara berpasangan

  e) Ciuru meminta beberapa siswa membaca ikhtisar cerita di depan k:elas f) Ivlendiskusikan isi cerita bermakna dalam bentuk gambar

  g) 1vlerumuskan perilaku akhlak terpuji yang perlu dicontoh dalam \ :ehidupan sehari-hari.

  7

  2. Pening< atan Pemahaman Siswa Terhadap Akhlak Terpuji

  a. Pengertian Peningkatan Peningkatan berasal dari kata tingkat. tingkat artinya jenjang. metidapatkan imbuhan pe-an menjadi peningkatan, kata peningkatan yai g berarti proses, cara meningkatkan (Hasan, 2007: 1.198). Kata Pei ingkatan dapat diartikan sebagai perubahan menuju ke arah yang leb h baik. Berdasarkan pengertian tersebut maka maksud peningkatan dal un penelitian ini adalah perubahan menuju ke arah yang lebih baik.

  b. Per gertian Pemahaman Pemahaman berasal dari kata dasar paham. Paham artinya mei lgerti benar, tahu benar, karena mendapat imbuhan pe-an menjadi kat<i pemahaman yang artinya mengerti proses, cara, perbuatan met nahami (Hasan, 2007:811).

  Dalam penelitian ini pemahaman diartikan sebagai suatu kondisi siswa yang telah menguasai atau memiliki kompetensi tentang mal sri pembelajaran yang diberikan oleh guru melalui proses pen belajaran.

  c. Pen tertian Akhlak Terpuj i Akhlak terpuji atau al-akhlaq al-mahmudah maksudnya adalah perbuatan-perbuatan yang baik yang datang dari sifat-sifat batiti yang ada dalam hati menurut syara’. Sifat-sifat itu biasanya disaidang oleh rosul anbiya’, aulia dan orang-orang yang shalih

  ). Adapun yang dimaksud akhlak terpuj i disini adalah (Hai: an, 2007:

  8 perilaku/perbuatan yang baik dalam kehidupan sehari-hari yang neliputi syukur nikmat, hidup sederhana, rendah hati, jujur, rajin, dan Dercaya diri.

  d. Kelas II MI Darussalam Lebak Kecamatan Bringin adalah siswa MI Darussalam Lebak Kecamatan Bringin kelas II Tahun Ajaran >009/2010.

  G. Metod< Penelitian

  1. Ram :angan Penelitian Penelitian tindakan kelas menurut Hopkins seperti yang dikutip oleh Wiriaatmadja (2008:11) adalah “penelitian yang mengkombinasikan prosodur penelitian dengan tindakan substantif, suatu tindakan yang dilakukan dalam disiplin inkuiri, atau suatu usaha seseorang untuk memahami apa yang sedang teijadi, sambil terlibat dalam sebuah proses perbiiikan dan perubahan.” Penulis memilih jenis penelitian ini karena penu is ingin meningkatkan kinerja penulis sebagai guru. Selain itu, penu is ingin memecahkan masalah yang penulis hadapi berkaitan dengan pros< s belajar-mengajar di kelas. Yaitu permasalahan pengajaran mata pelaj iran aqidah akhlak di sekolah tempat penulis mengajar.

  Model penelitian yang penulis pakai dalam penelitian ini adalah Model Lewis yang ditafsirkan oleh Kemmis. Model ini menggambarkan sebuih spiral dari beberapa siklus kegiatan. Pada awal tindakan atau siklus dasai pertama, peneliti melakukan kegiatan-kegiatan berupa:

  

9 mengidentifikasi gagasan umum, melakukan recognaissance, menyusun rencana umum tindakan yang pertama, dan mengembangkan langkah tindakar yang pertama. Setelah semuanya siap, peneliti kemudian melakuk an implementasi langkah tindakan pertama. Setelah selesai pada siklus dasar pertama, hasilnya kemudian dievaluasi dan diperbaiki serta memodi ikasi dengan mengembangkannya dalam spiral perencanaan langkah tindakan kedua. Dan apabila hasil evaluasi masih mengandung kekurangan, peneliti mengembangkannya dalam siklus ketiga dan seterusnya sampai peneliti memperoleh hasil evaluasi yang baik, yaitu peneliti telah memiliki kemampuan mengajar seperti yang dicobakan dalam penelitian ini, atau data penelitian sudah jenuh dan kondisi kelas telah stat il (Wiraatmadja, 2008:62-63).

  Penelitian ini disusun dengan menggunakan tiga siklus, dengan harapan bahwa kondisi kelas telah stabil setelah siklus ketiga selesai dilaksanakan. Kondisi kelas yang stabil ini maksudnya adalah minat, keaktifan dan pemahaman siswa mengenai pelajaran akidah akhlak khususnyi mengenai akhlak terpuji telah baik.

  2. Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan di MI Darussalam yang beralamat di

  Dusun Biangkulon Desa Lebak Kecamatan Bringin. Subjek yang dikenai tindakan udalah siswa dan guru kelas II. Jumlah siswa yang diteliti adalah 20 orang yang sebagian besar berasal dari keluarga petani. Hal ini sesuai dengan kiraktristik penduduk di Desa Lebak Kecamatan Bringin yang

  10 menpakan petani.

  Penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal 16 Juli 2009 sampai dengan 30 Juli 2009. Penulis memerlukan waktu selama 2 minggu untuk mela ksanakan ketiga siklus yang telah direncanakan.

  3. Lan| ;kah-Langkah Penelitian Penelitian terdiri dari 3 siklus. Setiap siklus dilaksanakan sesuai pennahan yang dicapai seperti desain faktor-faktor penelitian yang diselidiki.

  Pada awal kegiatan dilakukan refleksi terhadap proses peml)elajaran yang teijadi sebelumnya. Dari refleksi tersebut kemudian menj pdentifikasi masalah, mendiskuskan permasalahan dengan teman sejawat, melakukan kajian teori, dan mengkaji strategi pembelajaran yang rele\ an.

  Berdasarkan hasil kegiatan tersebut ditentukan langkah paling tepal untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap akhlak terpuji adalah dengan menggunakan metode cerita bermakna (Qissah Muassirah). Pros Jdur yang ditempuh dalam penelitian ini adalah:

  a. Vlenyusun rencana kegiatan: membuat rencana pembelajaran nenyiapkan sumber, alat dan media pembelajaran, menyusun, lembar abservasi, menyiapkan angket minat dan menyusun alat evaluasi.

  b. 3elaksanaan tindakan: Melaksanakan proses pembelajaran sesuai aerencanaan c. Dbservasi: Pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan menggunakan

  11 lembar observasi yang telah disusun. Observasi ini dilakukan guru sendiri sebagai peneliti dan meminta guru lain utuk ikut serta menjadi observer untuk meminimalkan subyektifitas.

  d. Angke : minat dilaksanakan untuk memperoleh data tentang minat siswa :;etelah pelaksanaan siklus.

  e. Refleksi: Data hasil observasi dikumpulkan dan dianalisis berdasarkan hasil observasi guru melakukan refleksi tentang proses pembelajaran, dengan refleksi akan diketahui kelemahan yang terjadi selama proses pembflajaran untuk diperbaiki pada siklus berikutnya. satu siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi evaluasi, dan refleksi. Untuk memantapkan hasil tindakan, flap siklus dilaksanakan dalam beberapa pertemuan. Peneliti melakukan observasi secara terns menerus terhadap proses yang dilakukan. Di sini peneliti j aga berperan sekaligus sebagai pengajar.

  4. Instrumt n Penelitian Instrumen yang diperlukan dalam penelitian ini ad alah :

  a. Dokumentasi Instrumen penelitian ini berupa: rencana pelaksanaan penbelajaran (RPP) buku daftar kelas, buku daftar nilai, buku absen dan catatan pembelajaran.

  b. Le nbar observasi 1) Lembar observasi bagi guru

  Observasi terhadap guru mengamati 24 aspek dari

  12 pere ncanaan hingga melaksanakan evaluasi proses pembelajaran. 24 item pengamatan tersebut diberikan skor supaya dapat dikategorikan. Penskoran setiap item adalah 1-5 dengan pergkategorian: skor 5 yang berarti amat baik, skor 4 berarti baik, skcr 3 berarti cukup baik, skor 2 berarti tidak baik dan skor 1 beiarti amat tidak baik.

  Setelah selesai observasi semua item dijumlahkan dan dilentukan skor rata-rata dengan rumus : 7, Skor keseluruhan item

  24 2) Observasi terhadap siswa

  Observasi terhadap siswa mengamati 7 aspek yang mencerminkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Setiap ilem diberikan skor seperti lembar observasi terhadap guru. Akhir f roses pembelajaran skor setiap item dijumlahkan dan ditentukan skor rata-rata keaktifan siswa dengan rumus: v t Skor seluruh item

  7

  c. Leribar Angket Lembar angket yang digunakan untuk mengetahui minat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Angket dirancang dalam

  10 pertanyaan atau pemyataan yang mencerminkan minat siswa. Setiap item ditentukan skor 1- 4 dengan pengkategorian: skor 4

  13 artir ya amat baik, skor 3 berarti baik, skor 2 artinya kurang baik, skor I iirtinya tidak baik, Angket yang telah dijawab dilakukan pen jkategorian minat siswa setelah terlebih dahulu ditentukan skor rata-rata minat siswa dengan rumus :

  T skor seluruh item

  10

  5. Pengur lpulan Data

  a. Su nber data Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari siswa kelas II

  M ; Darussalam Lebak Kecamatan Bringin yang berjumlah 20 siswa, guru agama dan proses pembelajaran akhlak terpuji melalui metode cerita bermakna (Qissah Muassirah).

  b. Jenisdata Jenis data diperoleh berupa :

  I I Data kualitatif yaitu rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dokumen kesiswaan (daftar kelas, daftar absen, buku daftar nilai) catatan pelaksanaan proses pembelajaran, hasil observasi dari angket.

  1) Data kuantitatif berupa hasil pembelajaran akhlak terpuji dan akhlak tercela yang dilaksanakan sebelum penelitian tindakan kelas dan nilai setiap akhir siklus.

  c.

  Zara

  pengambilan data Data diambil melalui observasi, pembagian angket, studi dokumenter dan tes.

  14

6. Analisis data

  Analisis data dilakukan untuk membuktikan diterima atau ditolaknya hipotesis penelitian tindakan a. Diterima atau ditolaknya hipotesis pertama yang menyatakan bahwa melode cerita bermakna (Qissah Muassirah) mampu meningkatkan mir at belajar siswa dalam proses pembelajaran akhlak terpuji melalui per jelasan dan pemberian contoh bagi siswa kelas II MI Darussalam Ke ;amatan Bringin tahun 2009 akan dilakukan analisis terhadap hasil an; ;ket minat belajar siswa.

  b. Di;erima atau ditolaknya hipotesis kedua yang menyatakan bahwa motode cerita bermakna (iQissah Muassirah) mampu meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran ahlak tercela bagi siswa kelas II MI Darussalam Lebak Kecamatan Bringin tahun 2009 akan dilakukan analisis data yang diperoleh melalui observasi proses p jmbelajaran.

  c. E'iterima atau ditolaknya hipotesis ketiga yang menyatakan bahwa nietode cerita bermakna (Qissah Muassirah) mampu meningkatkan I emahaman siswa dalam pembelajaran ahklak terpuji bagi siswa kelas

  II MI Darussalam Lebak Kecamatan Bringin, akan dilakukan melalui les sebelum penelitian dan tes selama siklus I, II, III.

  15

H. Sistematiki Penelitian

  Laporan hasil penelitian tindakan kelas ini disusun dalam bentuk skripsi den gan sistematika sebagai berikut: BA] 3

  I Pendahuluan berisi: Latar belakang masalah, rumusan masalah, tijuan penelitian, hipotesis tindakan, kegunaan penelitian, definisi operasiond, metode penelitian.

  B^B II Kajian pustaka, berisi mengenai: mata pelajaran akidah akhlak, al.hlak, prestasi belajar siswa, berbagai pendekatan pembelajaran, metode a rita bermakna (Qissah Muassirah).

  l

  B> B

  III Pelaksanaan penelitian berisi deskripsi pelaksanaan siklus I, deskripsi pelaksanaan siklus II, deskripsi pelaksanaan siklus III BAB IV Hasil penelitian dan pembahasan memuat: deskripsi setiap siklus, berupa data hasil proses pembelajaran, hasil observasi dan hasil angket minat, pembahasan hasil penelitian

  BAB V penutup memuat: kesimpulan mengenai hasil peneltian dan saran ya ig penulis berikan kepada beberapa pihak yang terkait.

  16

  

BAB n

LANDASAN TEORI

A. Mata Pelajsiran Akidah Akhlak

  Akid ah akhlak adalah nama mata pelajaran yang ada di Sekolah- sekolah keagamaan yang berisikan materi sifat-sifat Allah SWT, tanda- tanda adanya Allah SWT, perilaku seseorang yang beriman terhadap sifat- sifat Allah SWT, Asmaul Husna dan tawadhu’. Sedangkan pengertian mata pelajaran jkidah akhlak yang tertera di AQIDAH AKHLAK.htm (2008) adalah ma;a pelajaran tentang: “ ...mengenal, memahami, menghayati dan mengimani Allah SWT dan merealisasikannya dalam perilaku akhlak mulia dalam kelidupan sehari-hari berdasarkan al Q ur’an dan Hadits... Mata pelajaran ini diberikan kepada siswa dengan tujuan agar peserta didik mampu nem aham i, menghayati dan mengamalkan akhlak Islami dalam kehidupai sehari-hari sebagai pengamalan nilai-nilai keimanan dan ketaqwas n.

  Tendidikan Akidah Akhlak diberikan berdasarkan prinsip-prinsip yang disesuaikan dengan kondisi negara, kebutuhan masyarakat, dan berbagai perkembangan serta perubahan yang sedang berlangsung dewasa ini. Prinsip-prinsip tersebut antara lain adalah:

  1. Kei manan, nilai, dan budi pekerti luhur

  2. Pei igu atan integritas nasional

  3. Ke sei mbangan etika, logika, estetika dan kinestetika

  

17

  4. Kes anaan memperoleh kesempatan

  5. Abai 1 pengetahuan dan teknologi informasi

  6. Penj jembangan keterampilan hidup

  7. Bek jar sepanjang hayat

  8. Berpusat pada anak dengan penilaian yang berkelanjutan dan kon prehensif

  9. Pen iekatan menyeluruh dan kemitraan \dapun aspek pendidikan Akidah Akhlak dibagi menjadi empat klasifik; si penyampaian materi berdasarkan umur dan pengalaman peserta didik dan disesuaikan dengan jenjang pendidikan sebagai berikut:

  1. Talapan penyampaian materi berdasarkan Sekolah Dasar atau Madrasah Ibtidaiyah

  2. Tahapan penyampaian materi berdasarkan Sekolah Menengah Pertama dan Madrasah Tsanawiyah

  3. Taiapan penyampaian materi berdasarkan Sekolah Menengah Atas dan Madrasah Aliyah

  4. Pe lyampaian materi untuk orang dewasa Pada tingkat Sekolah ©asar atau Madrasah Ibtidaiyah tamatan diharapkan memiliki kompetensi:

  1. M engenali dan berperilaku sesuai dengan ajaran agama yang diyakini

  2. M engenali dan menjalankan hak dan kewajiban diri, beretos kerja, dan p< duli terhadap lingkungan

  18

  3. Berjikir sec ara logis, kritis dan kreatif, serta berkomunikasi melalui berbagai media

  4. Mer yenangi keindahan

  5. Mer ibiasakan hidup bersih, bugar dan sehat

  6. Meniliki rasa cinta dan bangga terhadap bangsa dan tanah air Indonesia.

  Dari uraian mengenai aspek pendidikan akidah akhlak tersebut, dapat disimpulkan bahwa pendidikan akidah akhlak di Sekolah Dasar atau Madras, ih Ibtidaiyah dewasa ini benar-benar dirancang untuk menghasilkan generas yang memiliki kemampuan spiritual tinggi terhadap kesejahteraan masyar; kat. Pendidikan akidah akhlak diharapkan mampu memberikan sumban gsih besar dalam mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT, menghayati dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan al Qur’an dan Hadits, sehingga terwujud kesatuan dan persatuan bangsa.

B. Akhlak

1. Pe ngertian Akhlak

  Akhlak adalah “budi pekerti; kelakuan” (KBBI Online, 2009), selangkan menurut Zein (2007), “... muatan istilah ‘akhlak’ pada hakikatnya di selingkar pandangan, sifat, sikap dan tingkah laku yang setiarusnya disadari dan dihayati dalam kehidupan nyata sehari-hari

  

19 D al am konteks ini, istilah akhlak yang dipakai mengandung pengertian budi pekerti.

  Manusia adalah sebaik-baiknya makhluk. Namun posisi tinggi manusia itu dapat langsung turun menjadi serendah-rendahnya lebih rend ah dari hewan jika manusia tidak memegang sifat-sifat keman isiaan. Salah satu sifat kemanusiaan adalah akhlak.

  Kejatuhan manusia ke derajat yang lebih rendah dapat dihindari jika ia beriman, beramal sholeh, dan berakhlak. Manusia yang paling tinggi derajatnya di sisi Allah adalah manusia yang beriman, beramal sholeh dan berakhlak mulia. Sebagaimana dicontohkan oleh tujuan diutusiya Nabi Muhammad saw bahwa beliau diutus ke dunia untuk menyempumakan akhlak yang mulia.

  Segala tindakan manusia dilakukan untuk mencapai maksud- maksi.d dan tujuan tertentu. Tujuan tersebut adalah untuk mencapai kepuasan, kesenangan maupun kebahagiaan, karena secara kodrati setiap manusia ingin mendapatkan kebahagiaan. Karena ingin mencapai kebat agiaan, manusia rela melakukan apa saja yang menurutnya mampu menyebabkan ia memperoleh kebahagiaan tersebut.

  Dalam Islam, pencapaian kebahagiaan berarti kebahagiaan hidup dan hidup setelah mati (dunia-akhirat). Kebahagiaan menurut Islam adalah kebahagiaan yang dapat melindungi perseorangan dan melindungi umat. Kebahagiaan sejati bukan kebahagiaan yang bersifat khayalan dan angan belaka. Sedangkan kunci untuk mencapai keb ahagiaan sejati menurut Islam adalah “ridho ilahi”, sebab tanpa adanya ridho Allah kebahagiaan sejati tidak mungkin diraih. Oleh arena itu, dalam Islam segala perilaku umat Islam diarahkan agar mengaiah pada ridho Allah.

  Urgensi akhlak bagi kaum muslim diketahui dari tujuan nabi Muhammad diutus ke dunia. Nabi bersabda “sesungguhnya aku diutus hanya untuk membenahi akhlak yang mulia” (ath Thahir, 2006:19).

  Melalui hadits tersebut, nabi hendak menekankan bahwa sejak awal, Isl am elah menyeru pada budi pekerti yang baik. Dengan demikian, orang yang berbudi pekerti buruk adalah orang yang durhaka kepada Allah.

  Diantara budi pekerti yang baik tersebut adalah; rasa malu, herb al ti kepada kedua orang tua, kelembutan, kasih sayang, belas kasih, jujur, menyampaikan amanah, tawadlu, etika kepada Al-Qur’anul k anm. memberikan hak muslim atas muslim yang lain, menghormati tetangga dan tamu, berkata-kata baik, memuliakan tetangga, memuliakan tamu dan beretika ketika makan, minum dan tidur.

  Apabila sifat-sifat tersebut telah dimiliki oleh seorang anak, maka sudah dapat dipastikan ia akan menjadi anak berakhlak mulia.

  Padalal sebaik-baiknya muslim adalah muslim yang berakhlak mulia, dan “ :idak ada pemberian dari orang tua kepada anak yang lebih afdhal (ut air a) daripada pendidikan yang baik, sebagaimana yang terkandung dalam hadits nabi:

  

A rtinyc: Tidak ada pem berian dari orang tua kepada anak yang lebih

afdhal (utama) daripada pendidikan yang baik. ( H R Ahmad, Ibnu M ajah, dan Bukhari dalam Al-Adab Al-M ufrad) ” (al Falih, 2007:121)

  Peny akit masyarakat yang harus diwaspadai adalah kerusakan akhlak, Hal ini sejalan dengan pendapat Syekh M usthof Al Ghalayaini dalam kitabnya “ ’Idhotu An-Nasyi ’in” ;

  Sesuatu umat itu apabila sedang dihanggapi oleh penyakit masyarakat, maka umat itu benar-benar memerlukan akan adanya perbaikan atau penyembuhan dari penyakitnya itu. Penyakit yang ssdang menghinggapi masyarakat itu tiada lain adalah penyakit 1 erusakan akhlak, dekadensi moral, kebejatan budi pekerti serta kemerosotan moral, (al Ghalayaini, tt:69)

  Demikianlah bahwa kemerosotan akhlak adalah penyakit masyarakat, untuk menggulanginya diperlukan usaha keras. Akhlak merupakan cermin dari keadaan jiw a dan sekaligus gerak-gerik, perils ku atau tindakan manusia, karena tidak seorangpun yang terlepas dari akhlak. Sehingga manusia akan dinilai berakhlak mulia jika jiw a dan t ndakannya menunjukkan hal-hal yang baik dan dipandang mulia.

  Manusia merupakan ciptaan Allah yang paling mulia karena dikaiuniai akal pikiran. Karena karunia itulah, manusia berbeda dengan makhluk yang lain. Manusia memiliki dua jalur hubungan, hubungan kepada Allah dan hubungan kepada sesama makhluk.

  Hubungan manusia kepada Allah adalah hubungan secara vertikal. Hal ini telah diatur dalam firman-Nya, “dan tidaklah aku menciplakan jin dan manusia, kecuali agar menyembah kepadaku”. Manusia diciptakan hanya untuk beribadah kepada Allah, oleh karena dalam f erkembangannya akan selalu mencari esensi Tuhan. Itu pula lah salah s itu hal yang menyebabkan banyak terbentuk agama-agama di dunia.

  Jalur kedua adalah jalur hubungan manusia dengan sesama makhlv k, jalur horizontal. Hal ini juga merupakan kodrat manusia yang merupj kan makhluk sosial. Disamping merupakan kodratnya, juga karena manusia diperintahkan oleh Tuhan untuk saling kenal-mengenal, s aling nenyayangi dan saling tolong menolong. Allah berfirman dalam Surat Al-Baqoroh: 213, “manusia adalah umat yang satu”.

  Kedua jalur tersebut harus dipelihara sebaik-baiknya agar manus a mendapat ridho dari Allah. Sehingga segala tindakan dan gerak- jeriknya mengarah pada tercapainya kebahagiaan menurut Islam. Kebah agiaan adalah tujuan hidup manusia. Kedua jalur tersebut diatur dalam apa yang disebut dengan amal sholeh atau sebutan yang lain adalah akhlak.

  Akhlak juga merupakan pembeda manusia dari makhluk- makhluk yang lain. Tanpa akhlak derajat manusia akan turun ke derajad rendali binatang, bahkan lebih hina, lebih jahat, lebih rakus dan lebih buas.

C. Prestasi Be ajar Siswa

1. Penger tian Prestasi Belajar

  Prest asi dapat diartikan sebagai “ ...hasil diperoleh karena adanya aktivitas belajar yang telah dilakukan” (Dunia Ilmu, 2008). Pada artikel yang lain diartikan sebagai “ ...hasil yang dicapai oleh individu setel ah mengalami suatu proses belajar dalam jangka waktu tertentu”

  (Yasa, 2008). Prestasi belajar juga diartikan sebagai kemampuan m aksinal yang dicapai seseorang dalam suatu usaha yang menghisilkan pengetahuan atau nilai-nilai kecakapan.

  Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses, sedan^kan prestasi merupakan hasil dari proses belajar. Memahami pengeitian prestasi belajar secara garis besar harus bertitik tolak kepada pengeitian belajar itu sendiri. Untuk itu para ahli mengemukakan pendamtnya yang berbeda-beda sesuai dengan pandangan yang mereka anut. ^amun dari pendapat yang berbeda itu dapat kita temukan satu titik persamaan. Sehubungan dengan prestasi belajar, artikel ini meng’itip pendapat Poerwanto bahwa pengeitian prestasi belajar yaitu “hasil yang dicapai oleh seseorang dalam usaha belajar sebagaimana yang iinyatakan dalam raport.”

  Seperti yang dikatakan Winkel sebagaimana telah dikutip dalam artikel tersebut bahwa “prestasi belajar adalah suatu bukti

  24 keberhfsil an belajar atau kemampuan seseorang siswa dalam melakukan kegiatan belajamya sesuai dengan bobot yang dicapainya.” Sedangkan menurut S. Nasution prestasi belajar adalah:

  “Keser lpumaan yang dicapai seseorang dalam berfikir, merasa dan b e rb u a P re s ta s i belajar dikatakan sempuma apabila memenuhi tiga aspek yakni: kognitif, affektif dan psikomotor, sebaliknya dikatakan prestas i kurang memuaskan jika seseorang belum mampu memenuhi target ialam ketiga kriteria tersebut.”

  Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat dijelaskan bahwa presta.i belajar merupakan tingkat kemanusiaan yang dimiliki siswa dalam menerima, menolak dan menilai informasi-informasi yang diperc leh dalam proses belajar mengajar. Prestasi belajar seseorang sesuai dengan tingkat keberhasilan sesuatu dalam mempelajari materi pelajz ran yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau raport setiap bidang studi setelah mengalami proses belajar mengajar.

  Prestasi belajar siswa dapat diketahui setelah diadakan evaluasi. Hasil dari evaluasi dapat memperlihatkan tentang tinggi atau rendc hnya prestasi belajar siswa.

2. Fakt or-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

  Untuk mencapai prestasi belajar siswa sebagaimana yang dihai apkan, maka perlu diperhatikan beberapa faktor yang merr pengaruhi prestasi belajar antara lain: faktor yang terdapat dalam diri ;»iswa (faktor intern), dan faktor yang terdiri dari luar siswa (faktor

  25 ekste m). Faktor-faktor yang berasal dari dalam diri anak bersifat biologis sedangkan faktor yang berasal dari luar diri anak antara lain adalah faktor keluarga, sekolah, masyarakat dan sebagainya.

a. F« ktor Intern

  Faktor intern adalah faktor yang timbul dari dalam diri iniividu itu sendiri, adapun yang dapat digolongkan ke dalam faktor intern yaitu kecerdasan/intelegensi, bakat, minat dan motivasi.

  Kecerdasan adalah kemampuan belajar disertai kecakapan u itu k menyesuaikan diri dengan keadaan yang dihadapinya.

  Kemampuan ini sangat ditentukan oleh tinggi rendahnya intelegensi yang normal selalu menunjukkan kecakapan sesuai cengan tingkat perkembangan sebaya. Adakalanya perkembangan i li ditandai oleh kemajuan-kemajuan yang berbeda antara satu anak dengan anak yang lainnya, sehingga seseorang anak pada usia lertentu sud ah memiliki tingkat kecerdasan yang lebih tinggi dib andingkan dengan kawan sebayanya. Oleh karena itu jelas

Dokumen yang terkait

PENGGUNAAN TEORI BELAJAR VAN HIELE UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SDN 2 LEBAK BAWEAN KABUPATEN GRESIK PADA MATERI

1 46 18

BAB I PENDAHULUAN - PENGGUNAAN METODE DRILL DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA PEMBELAJARAN AKHLAK

1 1 14

1 PEMAHAMAN PENGGUNAAN EJAAN BAHASA INDONESIA DALAM MERINGKAS ISI CERITA PADA SISWA KELAS V SD DI KECAMATAN RINGINARUM

0 0 8

HUBUNGAN PEMAHAMAN MATERI AQIDAH AKHLAK DENGAN PERILAKU IHSAN PADA SISWA KELAS IV MI DAKUL MUBTADIIN PUTAT PURWODADI GROBOGAN TAHUN PELAJARAN 2005/2006 - Test Repository

0 0 96

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR FIQIH MATERI HARAM BERPUASA MELALUI METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SEMESTER II MI KENTENGSARI 02 CANDIROTO TEMANGGUNG TAHUN 2008 - Test Repository

0 1 87

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAT MATA PELAJARAN AKHLAK MELALUI METODE SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS II SEKOLAH DASAR NEGERI KALIKAYEN 02 KECAMATAN UNGARAN TIMUR KABUPATEN SEMARANG - Test Repository

0 0 77

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AQIDAH AKHLAK DENGAN STRATEGI MEMBACA KERAS-KERAS PADA SISWA KELAS IV MI GRABAG 3 KECAMATAN GRABAG KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2007/2008 - Test Repository

0 0 77

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN BELAJAR FIQIH MELALUI METODE TANYA JAWAB PADA SISWA KELAS V MI SEMEN CANDIMULYO MAGELANG TAHUN 2008 - Test Repository

0 0 97

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK MATERI BERIMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH MELALUI METODE KERJA KELOMPOK PADA SISWA KELAS IV MI AL-IMAN WADAS KAJORAN MAGELANG TAHUN 2010 - Test Repository

0 2 89

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA AL-QURAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI TIRTO KECAMATAN GRABAG TAHUN 2007/2008 - Test Repository

0 0 85