UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA AL-QURAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI TIRTO KECAMATAN GRABAG TAHUN 2007/2008 - Test Repository

  \

  

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA

AL-QUR AN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI TIRTO

KECAMATAN GRABAG

TAHUN 2007/2008

  

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Saijana dalam Ilmu Tarbiyah

  

OLEH:

BISRI MUSTOFA

11406491

FAKULTAS TARBIYAH

  

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

SALATIGA

2008

DEPARTEMEN AGAMA RI

  SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. T entara Pelajar no. 2 Telp. (0234) 3333706 Kode Pos 50721 Salatiga

  PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN j l l jA A j} \ ^OJ Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang ditulis oleh orang lain atau pernah diterbitkan.

  Demikian juga skripsi ini tidak berisi satu pun pikiran-pikiran orang lain kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.

  Apabila dikemudian hari ternyata terdapat materi atau pikiran-pikiran orang lain di luar referensi yang peneliti cantumkan maka peneliti sanggup mempertanggung jawabkan kembali dihadapan munaqosyah skripsi.

  Demikian pernyataan keaslian tulisan ini dibuat oleh peneliti untuk dijadikan bahan pertimbangan.

  Salatiga, Agustus 2008 Peneliti

  NIM. 11406491

  

DEPARTEMEN AGAMA

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

SALATIGA

  

Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. 23433, 33706 Kode Pos 50721 Salatiga

PERSETUJUAN PEMBIMBING

  Salatiga, 2008 No. Lamp. : 1 (satu) naskah Hal : Pengajuan Naskah Skripsi

  Kepada Yth. Ketua STAIN Salatiga

  Di Salatiga

  \

j i

  ^

  IS jj j a i i l A aa jj fidp f

1 Bersama ini kami kirimkan naskah skripsi mahasiswa :

  Nama : BISRI MUSTOFA Nomor induk : 11406491 Program Studi : Tarbiyah Judul : UPAYA PENINGKATAN KETRAMPILAN

  MEMBACA AL-QUR'AN PENERAPAN HUKUM MAD MELALUI PENDEKATAN CBSA PADA SISWA KELAS

  V SD NEGERI TIRTO KECAMATAN GRABAG TAHUN 2007/ 2008 Untuk diajukan dalam Sidang Munaqosyah Skripsi.

  Demikian untuk menjadikan periksa.

  f jj j ‘ Loh jj fkilc- j t£ j&l ^Ludl

  Pembmibing

  

PENGESAHAN SKRIPSI

  Judul : Upaya peningkatan ketrampilan membaca Al Qur’an pada siswa kelas V SD Negeri Tirto Kecamatan Grabag tahun 2007 / 2008

  \

  Nama : Bisri Mustofa NIM : 11406491 Program studi : Pendidikan Agama Islam (PAI)

  Saiatiga, 23 Agustus 2008 Dewan Penguji

  MOTTO ^—3 ^1x31 I j j j I ( j j j i JI j ^ L q ! ^ j j i l l aii) ( II a

  1I )

  Artinya: ..... niscaya Allah akan meninggikan orang-orang beriman diantara kamu dan orang-orangyang diberi ilmu pengetahuan derajat (Al Mujadalah: 11).

  PERSEMBAHAN

  Skripsi ini kupersembahkan kepada :

  1. Istri tercinta yang selalu menemaniku dalam suka dan duka.

  2. Anak-anakku tersayang yang menjadi penyemangat dalam setiap langkahku.

  3. Teman-teman seperjuangan. KATA PENG ANTAR

  Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat, taufiq, hidayah serta inayah-Nya kepada penulis sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

  Di dalam penyelesaian skripsi ini banyak pihak yang telah membantu dan

memberi dorongan kepada penulis, baik berupa bimbingan maupun kritik yang

bersifat membangun yang mana semua itu sangat bermanfaat bagi penulis.

  Untuk itu tidak lupa penulis ucapkan terima kasih serta penghargaan yang setulus-tulusnya kepada semua pihak, terutama kepada : \

  

1. Bpk. Dr. Imam Sutomo, M.Ag selaku Ketua STAIN yang telah berkenan

memberi fasilitas dalam penelitian ini.

  

2. Bpk. Drs. H. Sa’adi, M.Ag selaku Ketua Jurusan Tarbiyah yang telah memberi

semangat dan dorongan sehingga kami dapat menyelesaikan kuliah.

  

3. Bpk. Drs. H. Alfred L., M.Si selaku pembimbing yang dengan penuh

kesabaran telah membimbing, sehingga terselesainya skripsi ini.

  4. Ibu. Kepala Sekolah SD Negeri Tirto Hj. Sri Utami, Ama.Pd.

  

5. Bapak dan Ibu guru SD Negeri Tirto yang telah membantu dalam penelitian

ini.

  Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna bagi semua pihak, khususnya bagi kalangan pendidik.

  Salatiga, 2008 Penulis

DAFTAR ISI

  6 G. Metode Penelitian

  40

  35 D. Sumber Data dan Cara PengambilanData

  34 C. Prosedur Penelitian

  31 B. Subyek Penelitian

  A. Lokasi Penelitian

  30 BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

  27 D. Kerangka Berfikir

  19 C. Pembelajaran Dengan Pendekatan CBSA

  14 B. Pendidikan Agama Islam

  A. Belajar

  12 BABU TINJAUAN PUSTAKA

  9 H. Sistematika Penulisan

  HALAMAN JUDUL i

  HALAMAN KEASLIAN SKRIPSI ii

  4 E. Hipotesis Tindakan

  4 D. Manfaat Peneltian

  2 C. Tujuan Penelitian

  1 B. Rumusan Masalah

  A. Latar Belakang Masalah

  BABI PENDAHULUAN

  HALAMAN DAFTAR ISI ix

  HALAMAN KATA PENGANTAR viii

  HALAMAN ABSTRAK vii

  HALAMAN PERSEMBAHAN vi

  HALAMAN MOTTO v

  HALAMAN PENGESAHAN iv

  HALAMAN NOTA PEMBIMBING iii

  5 F. Definisi Operasional

  

   BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

  

  

   BAB V PENUTUP

  

  

  

   DAFTAR PUSTAKA

  67

  1

  BABI

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

  Perhatian pemerintah Republik Indonesia terhadap dunia pendidikan di negeri ini begitu besar, anggaran yang dialokasikan tiap tahunnya selalu mengalami peningkatan. Pembangunan unit gedung sekolah baru, pengangkatan guru baru, pelatihan guru, pemberian bantuan sarana dan prasarana, tidak lain segala usaha ini dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan dan penyelengaraannya sebagaimana diamanatkan oleh Undang- Undang Dasar 45.

  Usaha pemerintah tersebut perlu didukung oleh guru-guru di sekolah. Salah satu usahanya adalah mengoptimalkan waktu yang tersedia, alat peraga, media mengajar, pendekatan belajar mengajar efektif, kesemuanya itu harus mendapat perhatian yang serius agar mendapat hasil yang memuaskan.

  Kurikulum yang saat ini berlaku adalah kurikulum 2004 yaitu Kurikulum yang Berbasis Kompetensi (KBK) yang memberi wewenang penuh bagi sekolah dan guru untuk mengelola pengajaran yang berlangsung di sekolah tersebut. Juga dengan munculnya Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS) diharapkan mutu pendidikan di sekolah benar- benar meningkat.

  Banyak cara yang dapat dilakukan guru dalam upaya meningkatkan mutu pengajaran di sekolah sehingga tujuan pengajaran dapat tercapai dengan

  2 baik. Salah satu diantaranya adalah menggunakan pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) dalam mengupayakan tersebut.

  Pengalaman peneliti selama mengajar di Sekolah Dasar Negeri Tirto Kecamatan Grabag dalam mengajar pokok bahasan membaca Al-Qur’an belum optimal, belum menggunakan pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif

  (CBSA), dan dalam kenyataan kemampuan siswa dalam membaca Al-Qur'an yang berkenaan hukum Nun Sukun dan Tanwin masih sangat rendah. Pada hal bacaan hukum Nun Sukun dan Tanwin tersebut banyak kita jumpai dalam Al-Qur'an, dan bila salah dalam membaca dapat merubah arti yang berakibat fatal.

  Sebab-sebab yang menimbulkan kesenjangan tersebut diantaranya dalam hal ini penulis membuat identifikasi sebagai berikut:

  1. Apakah materi yang diberikan terlalu luas?

  2. Apakah metode yang digunakan guru sudah tepat?

  3. Apakah waktu yang tersedia tidak mencukupi? Dari masalah-masalah tersebut guna mengatasi kesenjangan antara harapan dan kenyataan (rendahnya prestasi siswa) kreatif guru dalam menyampaikan materi pelajaran merupakan bagian dari proses belajar mengajar harus mengacu pada efektivitas minat anak.

  Penggunaan pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) perlu dipertimbangkan sebagai salah satu bagian dari kreativitas guru dalam menyikapi rendahnya hasil belajar siswa dalam kemampuan belajar Al- Qur’an. Diharapkan dengan menggunakan pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) dapat meningkatkan keaktifan siswa dalammengikuti kegiatan belajar sehingga kemampuan siswa dapat meningkat.

  Keberhasilan suatu pembelajaran tidak hanya ditentukan oleh pendidik (guru) saja akan tetapi juga sangat ditentukan oleh keaktifan peserta didik dalam proses belajar mengajar. Untuk melibatkan murid agar dapat bertindak dengan kreatif dan aktif perlu dikembangkan pendekatan Cara

  Belajar Siswa Aktif (CBSA) yang dalam bahasa Inggrisnya Student Aktive

  Learning (SAL). Oleh karena itu penggunan pendekatan belajar

  mengajar melalui Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) sangat perlu dipertimbangkan.

B. Rumusan Masalah

  Adapun permasalahannya sebagai berikut:

  1. Apakah dengan menggunakan pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) siswa kelas 5 SD Negeri Tirto dapat lebih aktif dalam belajar?

  2. Apakah dengan pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) pemahaman siswa kelas 5 SD Negeri Tirto terhadap hukum mad lebih meningkat?

  3. Apakah dengan pendekatan CBSA siswa dapat menerapkan hukum mad dalam bacaan yang tepat?

  4 C. Tujuan Penelitian

  Adapun tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut: 1. Mengaktifkan siswa dalam belajar.

  2. Meningkatkan ketrampilan dan kemampuan siswa dalam membaca Al- Qur'an (Hukum Mad).

  3. Menerapkan hukum mad dengan tepat.

D. Manfaat Penelitian

  Penelitian tindakan kelas yang penulis lakukan diharapkan memberi manfaat baik langsung maupun tidak langsung.

  1. Manfaat Praktis Siswa lebih termotifasi dalam belajar karena ikut secara aktif dalam segala kegiatan proses belajar mengajar serta langsung mempraktekkan bacaan yang ada dalam Al-Qur'an dan mendiskusikannya baik dalam kelompok maupun dengan teman sekelasnya. Sehingga teijadi kompetensi diantara teman sekelompok maupun teman sekelas.

  2. Manfaat Teoritis Mendorong guru untuk lebih kreatif dalam mencari terobosan-terobosan untuk meningkatkan kemampuan diri sendiri maupun kemampuan siswa.

  3. Manfaat bagi sekolah Informasi yang didapat dari Penelitian Tindakan Kelas ini dapat merupakan bahan pertimbangan bagi perencanaan sekolah untuk masa- masa yang akan datang. Salah satunya dengan memberikan fasilitas sarana

  5 dan prasarana dalam pembelajaran sehingga hasil belajar anak didiknya akan menjadi lebih meningkat.

  E. Hipotesis Tindakan Hipotesis tindakan dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini yaitu dengan pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) pada siswa kelas V

  Sekolah Dasar Negeri Tirto Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang tahun 2007/2008 dalam pembelajaran Al-Qur’an mengenai hukum bacaan Mad dapat meningkat, sehingga siswa mampu dan terampil dalam membaca Al- Qur’an yang berkenaan dengan hukum bacaan Mad dengan tepat.

F. Definisi Operasional

  Untuk menghindari kemungkinan teijadinya salah pengertian maka perlu disini penulis jelaskan :

  1. Ketrampilan membaca Al-Qur’an

  a. Pengertian Keterampilan Membaca Keterampilan adalah kesanggupan atau kecakapan seseorang untuk melaksanakan sesuatu dengan benar dan cepat (Purwodarminto,

  2002:722). dari pada yang tertulis dengan melisankan atau mengucapkan,

  83 ). mengeja atau melafalkan apa yang tertulis (Purwodarminto, 2002 :

  Sedang membaca artinya adalah melihat serta memahami isi

  6 Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa arti keterampilan membaca yaitu kesanggupan atau kecakapan seseorang untuk melafalkan tulisan dengan tepat dan cepat,

  b. Pengertian Al-Qur’an Menurut Prof. Dr. M. Hasbi Ash Shidqi, Al-Qur’an adalah wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW yangtelah disampaikan kepada umatnya dengan jalan mutawatir yang dihukumi kafir bagi yang mengingkari (Hasbi Ash Shidqi, 1986 : 3).

  Sedang menurut Shubhi Salih : I c - \ j A ilc. (J jlL a lt i *o«v Lutfuoll ^ 2 L jJjjfL olt ^L u j j A j

  A j j ■ ’iixlft.ll j j I j j 1 A rtinya:

  Al-Q ur’an adalah Firman Allah yang bersifat atau berfungsi sebagai m u’jiza t (sebagai bukti kebenaran atas kenabian Muhammad SAW) yang ditujukan kepada Nabi Muhammad yang diwakilkan atau

diriwayatkan secara mutawatir dan dipandang ibadah membacanya.

  Adapun yang penulis maksud dengan keterampilan membaca Al- Qur'an adalah meliputi tiga komponen yaitu :

  a. Mahroj atau berkaitan dengan pengucapan huruf secara benar dan jelas.

  b. Tajwid yaitu yang berkaitan dengan membaca Al-Qur’an secara benar dan tartil.

  7 c. Kelancaran adalah menyangkut ketepatan dalam membaca dan merangkai kata perkata secara benar, tepat, dan cepat.

TABEL 1.1 Komponen Membaca AI-Qur'an KOMPONEN KRITERIA MAHRAJ TAJWID KELANCARAN

  1. Anak dapat

  1. Anak dapat

  1. Anak dapat mengucapkan mengucapkan membaca huruf dengan dengan benar yang dengan lancar. Tinggi benar. berhubungan

  2. Anak dapat

  2. Anak dapat dengan hukum merangkai kata membedakan suara bacaan mad. dengan cepat dengan jelas. dan tepat.

  1. Anak kurang dapat

  1. Anak kurang

  1. Anak dapat mengucapkan mengenal dengan membaca tetapi huruf dengan lengkap bacaan kurang lancar. benar. mad.

  2. Anak agak sulit Sedang

  2. Anak kurang dapat merangkai kata membedakan suara secara benar. huruf yang hampir sama.

  1. Anak tidak dapat

  1. Anak tidak tahu

  1. Anak dapat mengucapkan bacaan mad. membaca tetapi huruf dengan

  2. Anak tidak tahu dengan benar. huruf mad. tersendat-

  Rendah 2. Anak tidak dapat sendat. mengucapkan atau

  2. Anak tidak membedakan suara dapat huruf yang hampir merangkai kata sama. dengan tepat.

  8

  2. Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) yang dalam bahasa Inggrisnya adalah Student Aktive Learning (SAL) suatu pendekatan belajar mengajar yang melibatkan siswa secara aktif. Dalam bentuk mendengarkan (ceramah), mendiskusikan (hubungan sebab akibat), meneliti suatu masalah, menulis laporan dan sebagainya.

  Keaktifan dalam rangka Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) dapat dilihat dengan menunjukkan adanya penampilan keaktifan siswa. Selain itu dapat didefinisikan bahwa Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) merupakan suatu kegiatan belajar yang aktif. Artinya belajar lebih mengacu kepada kegiatan mental daripada kegiatan fisik. Tujuanya adalah untuk menghasilkan: a. Anak mampu berfikir secara aktif, mengajukan pendapat, menilai suatu hasil dan memecahkan masalah.

  b. Bertanggung jawab dalam kegiatan belajarnya sehingga dapat belajar dari guru, bahan pengajaran, teman sebaya dan lingkunganya yang lebih efektif.

  Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan pendekatan CBSA ialah kegiatan belajar mengajar dengan melibatkan siswa secara langsung ikut aktif dalam mendiskusikan materi pelajaran yang bersumber pada lingkungan, guru, maupun tutor sebaya. Guru meningkatkan ketrampilan dalam membaca Al-Qur'an yang meliputi tiga aspek komponen yaitu mahraj, tajwid, dan

  9 kelancaran dalam membaca Al-Qur'an yang berkenaan dengan hukum bacaan mad pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Tirto Kecamatan Grabag.

G. Metode Penilitian

  1. Rancangan penelitian Penelitian Tindakan Kelas adalah merupakan proses daur ulang mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, tindakan dan pemantauan serta refleksi yang diikuti dengan perencanaan ulang.

  Secara rinci tahapan-tahapan dalam Penelitian Tindakan Kelas yang penulis lakukan pada Sekolah Dasar Negeri Tirto Kecamatan Grabag adalah sebagai berikut:

Tabel 1.2 Jadwal Pelaksanaan Penelitian

  Ming No. Jenis Kegiatan Ket

  4

  1

  2

  3

  5

  1. Persiapan

  1. Menyusun konsep

  X

  2. Menyepakati jadwal

  X

  3. Menyusun instrumen

  X

  4. Seminar konsep

  X

  2. Pelaksanaan

  1. Menyiapkan kelas

  X

  2. Melakukan siklus I

  X

  3. Melakukan siklus II

  X

  4. Melakukan siklus III

  X

  3. Penyusunan Laporan

  1. Menyusun konsep laporan

  X

  2. Seminar hasil penelitian

  X

  10

  2. Subyek Penelitian/Pupolasi Populasi adalah seluruh obyek atau individu yang akan diteliti atau kata lain pupolasi adalah kenyataan-kenyataan yang diperoleh peneliti. Selanjutnya Suharsimi Arikunto menjelaskan bahwa apabila populasi kurang dari 100 lebih baik diambil semua sehingga penelitian merupakan penelitian populasi.

  Karena penelitian ini penelitian Tindakan Kelas yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa kelas V SD Negeri Tirto Kecamatan Grabag maka subyek penelitian adalah merupakan penelitian populasi yaitu seluruh siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Tirto Kecamatan Grabag yang berjumlah 25 siswa terdiri dari 15 laki-laki dan 10 perempuan.

  3. Tehnik Pengumpulan Data Untuk mendapatkan data yang relevan dan valid, penulis menggunakan beberapa metode, hal ini dimaksudkan agar metode yang satu dengan lainnya dapat saling melengkapi. Adapun metode yang penulis gunakan adalah sebagai berikut: a. Metode dokumentasi

  Yaitu mencari data mengenai hal-hal yang merupakan catatan, manuskrip, buku, surat kabar, notulen, agenda dan sebagainya.

  Metode ini penulis gunakan untuk memperoleh data tentang nilai awal dan keadaan Sekolah Dasar Negeri Tirto.

  11 b. Metode test

  Metode test diartikan sebagai serentetan pertanyaan-pertanyaan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur kemampuan siswa, intelegensi atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok. Metode ini digunakan untuk mengukur kemampuan anak dalam memperoleh data mengenai kemampuan anak dalam membaca Al- Qur’an (penerapan hukum mad).

  c. Metode interview Adalah dialog yang dilakukan oleh interviewer (pewawancara) untuk memperoleh informasi dari terwawancara. Metode ini penulis gunakan untuk memperoleh informasi tentang situasi umum Sekolah Dasar Negeri Tirto.

  4. Metode analisis data Analisa yang digunakan dalam penelitian tindakan diwakili oleh momen refleksi putaran. Dari refleksi tindakan putaran pertama akan diperoleh hasil, yang kemudian menjadi evaluasi pelaksanaan pembelajaran serta digunakan untuk meningkatkan pembelajaran selanjutnya. Sehingga dengan melakukan refleksi tersebut peneliti akan memiliki wawasan otentik dalam menafsirkan data.

  Berdasarkan hal tersebut maka tehnik analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagi berikut: a. Data yang diperoleh dari presentasi tertinggi untuk selanjutnya ditafsirkan dalam bentuk kata/uraian dan ditarik kesimpulan.

  12 Adapun rumus yang dipakai dalam mencari presentasi adalah : P = F x 100%

  N F = Frekuensi yang sedang dicari presentasinya

  N = Number of case P = Angka presentasi (Anas Sujana, 1994 : 40)

  b. Data yang bersifat kuantitatif disajikan dalam bentuk uraian kemudian ditafsirkan selanjutnya ditarik kesimpulan.

  c. Keseluruhan hasil penelitian baik yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif disajikan kemudian diambil kesimpulan dengan menggunakan metode berpikir induktif. Jadi pembahasan dalam penelitian ini bersifat diskriptif analitik.

H. Sistematika Penulisan

  Skripsi ini disusun meliputi tiga bagian dengan sistematika sebagai berikut:

  1. Bagian awal

  Bagian ini meliputi halaman judul, halaman logo, nota dinas, halaman pengesahan, halaman abstraksi, halaman daftar tabel, dan daftar lampiran.

  2. Bagian inti Isi skripsi terdiri atas batang tubuh skripsi terdiri dari lima bab antara lain ialah : Bab I Pendahuluan, Bab II berisi Landasan Teori, Bab

  III berisi Metode Penelitian, Bab IV berisi Hasil Penelitian, dan pembahasan dan Bab V Penutup.

  13 Adapun uraian tentang tiap-tiap bab dalam skripsi ini adalah sebagai berikut:

  Bab I : Pendahuluan Yang terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, metode penelitian dan sistematika penulisan.

  Bab II : Landasan teori Yang meliputi : Tinjauan kepustakaan, tinjauan materi Pendidikan Agama Islam, pembelajaran dengan pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA), kerangka berfikir dan hipotesis tindakan. Bab III : Pelaksanaan Penelitian Yang meliputi lokasi penelitian, subyek penelitian, prosedur keija dalam penelitian yang meliputi tiga siklus yaitu siklus I, siklus II, dan siklus III, selain itu juga memuat sumber data dan cara pengolahan data serta tolak ukur keberhasilan.

  Bab IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan Dalam hal ini dimuat hasil pelaksanaan siklus I, hasil pelaksanaan siklus I I , hasil pelaksanaan siklus III. Bab V : Penutup Yang memuat simpulan dan saran-saran.

  3. Bagian akhir skripsi yang memuat daftar pustaka dan lampiran-lampiran.

  14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Belajar Belajar bagi anak merupakan masalah kompleks dan perlu mendpat

  perhatian yang serius dari orang tua disamping guru secara formal, lebih-lebih belajar Pendidikan Agama Islam yang menyangkut keimanan kepada Allah SWT serta berbagai aspek kehidupan manusia, baik buruknya anak-anak tergantung pada pendidikan yang diterima dari orang tua yang mutlak diperlukan.

  Usaha-usaha dilakukan orang tua untuk memberikan pendidikan kepada anak agar terhindar dari kebodohan dengan cara menggiatkan belajar membaca, menulis, mendorong anak untuk menuntut ilmu terus menerus dan membersihkan jiwa dari syirik dengan tauhid uluhiyah (Saleh Abdul Qodir,

  1985 :128).

  1. Pengertian Belajar Belajar adalah proses untuk memerangi kebodohan dan keterbelakangan. Dengan belajar diharapkan membawa suatu perubahan pada individu yang belajar. Perubahan itu tidak hanya mengenai jumlah pengetahuan melainkan juga dalam bentuk kecakapan, sikap, penghargaan, minat, penyesuaian diri, pendeknya mengenai segala aspek kehidupan, seseorang (Nasution, 1995 : 35).

  15 Sedang menurut Slameto dalam bukunya Proses Belajar Mengajar

  Dalam Sistem Kredit Semester, disebutkan bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan (Slameto, 1991 : 78).

  Belajar adalah proses perubahan tingkah laku melalui pendidikan atau lebih khusus melalui prosedur latihan (Dewa Ketut Sukardi, 1996 : 17).

  Dari definisi yang dikemukakan oleh beberapa ahli tadi dapat diambil pengertian bahwa belajar adalah suatu kegiatan atau aktifitas untuk mendapatkan perubahan yang diperoleh melalui pengalaman yang berupa pengetahuan, ketrampilan dan tingkah laku. Dari pengertian ini dapat dipahami bahwa belajar harus menghasilkan tingkah laku yang baru yang berkonstan dan pengalaman-pengalaman itu harus mencakup:

  • Suatu aktifitas yang disengaja
  • Perubahan tingkah laku
  • Pengetahuan dan pengalaman baru

  2. Faktor yang Mempengaruhi Belajar Belajar sebagai proses atau aktifitas individu merupakan interaksi antar berbagai faktor yang mempengaruhinya baik yang datang dari dalam diri (Faktor Internal) maupun faktor yang berasal dari luar (Faktor

  Eksternal). Mengenal faktor-faktor yang mempengaruhi belajar adalah

  16 sangat penting sekali artinya dalam rangka membantu peserta didik dalam mencapai prestasi belajar yang maksimal, a. Yang termasuk faktor Internal

  Menurut Sumadi Surya Brata dalam bukunya Psikologi Pendidikan, yang termasuk faktor internal yaitu:

  1) Faktor Psikologis Yaitu keadaan psikis manusia, psikis yang sehat menguntungkan perbuatan belajar, sebaliknya psikis yang terganggu akan merugikan belajar, yang tercakup dalam faktor ini antara lain adalah kecerdasan, minat, motivasi, perhatian, berfikir, ingatan dan bakat. 2) Faktor Fisiologis

  Yang termasuk faktor fisiologis adalah keadaan jasmani manusia yang terdiri dari dua bagian, yaitu : a) Kondisi jasmani pada umumnya

  Kondisi jasmani pada umumnya yang dioptimalkan akan lain hasilnya dengan kondisi yang lemah dan lelah, sehubungan dengan kondisi jasmani ini perlu mendapat perhatian yang serius agar anak mampu belajar dengan baik.

  b) Keadaan fungsi jasmani Menurut Totok Santosa dalam bukunya Layanan Bimbingan Belajar di Sekolah Menengah : "Apabila penglihatan dan

  17 pendengaran terganggu maka hal itu akan dapat menghambat subyek belajar” (Totok Santosa, 1988 : 8).

  b. Yang termasuk Faktor Eksternal 1) Faktor non Sosial

  Yang termasuk faktor ini adalah lingkungan belajar baik dalam bentuk alam seperti cuaca, flora, fauna dan jenis mata pencaharian penduduk, perumahan rakyat dan alat tulis. 2) Faktor Sosial

  Faktor sosial yaitu faktor manusia atau sesama manusia yang ada atau hadir. Kehadiran orang lain disaat seseorang sedang belajar sering kali mengganggu aktifitas belajar (Totok Santosa, 1988 : 19).

  Dengan demikian keluarga juga mempunyai peran terutama orang tua dalam menciptakan kondisi belajar anak, agar stabil dan teijaga baik dibutuhkan kesiapan dari orang tua dan anak dalam menciptakan suasana hubungan yang harmonis.

  3. Proses Belajar Mengajar Belajar tidak dapat dipisahkan dengan mengajar, siswa belajar karena ada guru mengajar, demikian pula ada guru mengajar karena ada siswa belajar. Siswa dalam belajar banyak ditentukan oleh bagaimana guru mengajar. Dengan demikian Proses Belajar akan tercapai dengan baik apabila siswa tahu langkah-langkah dan tindakan yang harus dilakukan.

  18 Guru dalam proses belajar mengajar adalah sebagai pemimpin belajar harus mampu memberi bahana pelajaran yang antara lain meliputi tujuan, materi, apresiasi dan sebagainya.

  4. Prinsip Belajar Belajar memang sangat komplek disamping harus memperhatikan cara atau petunjuk belajar harus memperhatikan pula beberapa prinsip belajar antara lain ialah :

  a. Agar seorang benar-benar belajar yang mempunyai tujuan

  b. Tujuan itu timbul dari atau hubungan dengan kebutuhan hidup

  c. Harus mau mengalami bermacam-macam kesukaran untuk mencapai tujuan d. Belajar itu harus terbukti dari perubahan kelakuan

  e. Belajar lebih berhasil dengan jalan berbuat atau melakukan

  f. Belajar sebagai keseluruhan yaitu intelektual, emosional, etis dan sebagainya.

  g. Dalam belajar harus dengan bantuan/bimbingan orang lain

  h. Untuk belajar diperlukan insting i. Belajar lebih berhasil apabila memberi sukses yang menyenangkan j. Ulangan dan latihan perlu akan tetapi harus didahului oleh pemahaman k. Belajar hanya mungkin apabila ada kemampuan dan hasrat (Nasution, 1995 : 46-47)

  19 Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa belajar harus memenuhi prinsip-prinsip antara lain :

  Ada tujuan - Ada kesulitan yang menimbulkan aktifi tas - Ada materi - Menggunakan metode yang tepat - Adanya penilaian/tindakan -

B. Pendidikan Agama Islam

  1. Pengertian Sebelum penulis menjelaskan tentang pengertian Pendidikan

  Agama Islam akan penulis kemukakan terlebih dahulu pengertian Pendidikan.

  Dalam Undang-undang Pendidikan nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I ayat 1 disebutkan "Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui bimbingan, pengajaran dan latihan bagi peranannya dimasa datang" (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1993 : 6). Sedang menurut Ahmad D.

  Marimba dalam bukunya Pengantar Pendidikan Islam menyebutkan bahwa "Pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh si pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama" (Ahmad D Marimba, 1989 : 19).

  20 "Pendidikan adalah usaha sadar, baik langsung maupun secara tidak langsung, untuk membantu anak dalam perkembangannya” (S.A.

  Branata, 1982 :6).

  Dari beberapa definisi yang disampaikan oleh para ahli tersebut diatas penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa pendidikan adalah aktifitas dan usaha manusia dewasa atau memimpin dengan sadar terhadap potensi-potensi dan rohani terdidik untuk mempersiapkan kehidupan yang lebih dewasa.

  2. Pendidikan Agama Islam Adapun yang dimaksud dengan Pendidikan Agama Islam seperti yang dikemukakan oleh Ahmadi dalam bukunya Ilmu Pendidikan Islam ialah "Segala usaha untuk mengembangkan fitrah manusia dan sumber daya insani menuju terbentuknya insani kamil sesuai dengan norma Islam” (Ahmadi, 1987 : 10). Selanjutnya Ahmadi menjelaskan bahwa Pendidikan Agama Islam lebih khusus mengembangkan fitrah keagamaan dan sumber daya insani agar lebih mampu memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam.

  Lebih luas lagi dijelaskan bahwa Pendidikan Agama Islam adalah pendidikan melalui ajaran-ajaran agama Islam, yaitu berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak-anak agar nantinya setelah selesai dapat memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam demi keselamatan hidup di dunia sampai akhirat (Departemen Agama RI, 1982 : 14).

  21 H.M. Arifin dalam bukunya Timbal Balik Pendidikan Islam Dan

  Lingkungan Keluarga. Menjelaskan bahwa Pendidikan Agama Islam adalah usaha sadar orang dewasa untuk membimbing kemampuan dasar anak, baik dalam bentuk formal maupun non formal (HM. Arifin, 1997 : 12 ).

  Dari definisi yang disampaikan oleh H.M. Arifin tersebut dapat dipahami bahwa Pendidikan Agama Islam mempunyai prinsip membimbing kemampuan dasar baik melalui pendidikan formal maupun pendidikan non formal.

  Athiyah Al-Abrosi mendefinisikan pendidikan Agama Islam "Menanamkan jiw a fadhilah mendidik jiw a dan akhlaq mereka dengan kesopanan yang tinggi, mempersiapkan mereka untuk suatu kehidupan yang sesuai dengan Islam” (Athiya Al Abrasi, 1970 : 1).

  Sementara itu dari hasil seminar Pendidikan Islam se-Indonesia tahun 1960, memberi pengertian bahwa : “Pendidikan Islam adalah bimbingan terhadap pertumbuhan rohani dan jasmani menurut agama Islam dengan hikmah mengarahkan, mengajarkan, melatih, mengasuh dan mengawasi berlakunya ajaran Islam.

  Pengertian diatas mengandung arti bahwa dalam proses pendidikan Agama Islam terdapat usaha, mempengaruhi jiw a anak didik melalui proses setingkat demi setingkat menuju tujuan yang ditetapkan yaitu menanamkan taqwa dan akhlaq mulia serta menegakkan kebenaran sehingga terbentuk pribadi yang berbudi luhur sesuai dengan ajaran Islam.

  22 Dari beberapa pengertian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa pendidikan Islam itu merupakan proses positif bagi perkembangan kehidupan keagamaan anak didik, sehingga akan tercapai atau terwujudnya suatu perilaku yang ideal, baik relevansinya pada anak didik itu sendiri kepada masyarakat sekitar dan alam semesta.

  3. Tujuan Pendidikan Agama Islam Tujuan Pendidikan Agama Islam adalah meningkatkan keimanan, pemahaman, penghayatan dan pengamalan siswa tentang Islam, sehingga menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT, serta berakhlaq mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara (Ahmad Jajuli, 1997 : 3). Tujuan tersebut merupakan penjabaran dari bunyi Undang-undang Nomor 2 Pasal 4 yaitu: mengembangkan manusia seutuhnya yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti yang luhur” (Diijen Pendidikan Dasar, 1997:5).

  Sedang menurut Zuhairini tujuan pendidikan Islam adalah membimbing agar manusia menjadi seorang muslim sejati beriman teguh, beramal shalih dan berakhlaq serta berguna bagi masyarakat, agama dan Negara (Zuhairini, 1983 : 3).

  Adapun menurut Ali Asrof tujuan akhir Pendidikan Muslim adalah diwujudkannya secara mutlak kepatuhan kepada Allah SWT pada tingkat individu, masyarakat dan kemanusiaan secara umum.

  23 Hasan Lunggulung merumuskan tujuan pendidikan adalah sebagai berikut:

  Persiapan kehidupan dunia akherat - Perwujudan sendiri sesuai dengan pandangan Islam -

  Persiapan untuk mencapai warga yang baik - Perkembangan menyeluruh dan berpendidikan bagi pribadi Pelajar - (Hasan Lunggulung, 1977 : 16).

  Dari beberapa pendapat para ahli tersebut, dapat penulis simpulkan bahwa tujuan Pendidikan Agama Islam adalah membimbing manusia agar menjadi seorang muslim yang sejati yang secara mutlak patuh kepada Allah SWT baik secara individu, masyarakat dan kemanusiaan secara umum sesuai dengan ajaran Islam untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akherat dengan didasarkan rasa keimanan dan amal soleh, berakhlaq mulia supaya berguna bagi agama dan bangsa.

  4. Materi Pendidikan Agama Islam dan Proses Belajar Mengajar Materi Pendidikan Agama Islam

  Materi pokok Pendidikan Agama Islam di Sekolah Dasar adalah sebagai berikut: a. Al-Qur’an

  b. Aqidah

  c. Akhlak

  d. Fiqih

  e. Tarih (Kurikulum SD, 1995 : 3)

  2 4

  Materi tersebut dapat dikelompokkan menjadi 4 yaitu : Aqidah - Syariah - Akhlaq - Al-Qur’an -

  5. Materi Belajar Al-Qur’an Dalam membaca Al-Qur’an kita kenal aturan-aturan dalam membaca yaitu yang disebut Ilmu Tajwid atau ilmu yang membahas tata cara membaca Al-Qur’an. Dalam ilmu Tajwid tersebut mencakup antara lain : a. Maharijul huruf yaitu ilmu yang mempelajari tempat keluarnya huruf hijaiyah b. Hukum-hukum bacaan tipis atau tebal (tafkim dan tarhik)

  c. Hukum bacaan qolqolah

  d. Hukum bacaan waqof

  e. Hukum bacaan nun sulam dan tanwin

  f. Hukum bacaan mim sukun

  g. Hukum bacaan mad

  6. Pengertian dan Macam Bacaan Mad

  a. Pengertian Mad Menurut pengertian bahasa, mad artinya merentangkan atau memanjangkan. Sedang menurut istilah ilmu tajwid mad ialah memanjangkan bunyi huruf baik fathah, kasrah maupun dhomah, yang

  25

  biasa ditandai dengan adanya huruf-huruf mad yang berharakat sukun. Adapun huruf-huruf tersebut ialah :

  • Wawu ( j )
  • Ya’ (g?)
  • Alif ( i )

  Huruf-huruf Mad ( j ' ) tidak selamanya tertulis dengan jelas, akan tetapi kadang-kadan diganti dengan menuliskan tanda baca secara tegak atau dengan terbalik untuk di dhomah.

  b. Macam-macam bacaan Mad 1) MadThobiiy

  Mad tobiiy juga disebut asli ialah bacaan mad yang panjangnya satu alif atau dua harokat. Dibaca mad thobiiy apabila ada:

  a) Bila ada harokat fathah yang diikuti oleh alif atau dengan tanda fathah tegak.

  b) Bila ada harokah dhomah yang diikuti oleh dhomah yang diikuti wawu sukun atau dengan tanda baca dhomah yang terbalik.

  c) Bila ada harokah kasrah yang diikuti oleh huruf ya’ ( ) sukun atau harokat kasroh yang ditulis tegak.

  2 6

  2) Mad Far’iy Mad far’iy ialah mad (memanjangkan) bacaan mad asli karena sebab-sebab tertentu. Mad far’iy dibagi menjadi 13 macam yaitu:

  

  • * b) M adjaizmunfasil( ) *
    • ** c) Mad aridh lissukun ( u )

  

  e) Mad ‘Iwadh ( )

  

  g) Mad lazim mukhaffaf kilmi ( f j V ^ )

   j) Mad liin ( u£ ** ) l) Mad tamkin ( ) m) Mad farqi ( <3 J* ** )

  2 7

C. Pembelajaran Dengan Pendekatan CBSA

  1. Proses Cara Belajar Siswa Aktif Proses belajar mengajar dengan pendekatan CBSA merupakan suatu pembaharuan sistem pendidikan yang memberi keluasan dan peran siswa untuk bertindak secara aktif dalam proses belajar mengajar. Proses belajar mengajar secara konfensional (lama) telah diketahui bersama-sama peran guru memegang kendali pengajaran secara mutlak dan tidak bisa ditawar lagi bahwa seorang guru merupakan penentu dalam kegiatan belajar mengajar.

  Seperti diketahui bahwa sistem pendidikan yang lama siswa datang, duduk, mendengarkan, mencatat dan menghafal. Untukberbicara, mengeluarkan pendapat, bertanya dan memberi keterangan pada saat proses belajar mengajar adalah hal sulit terjadi. Hal inilah yang menjadi tradisi dalam kegiatan belajar mengajar. Selama ini yang sampai saat ini merupakan akibat dari hambatan proses belajar mengajar. Hambatan- hambatan yang timbul dari akibat tersebut antara lain ialah : a. Siswa tidak berani berbicara.

  b. Siswa tidak berani bertanya.

  c. Bila dihadapan guru selalu menundukan kepala.

  d. Sukar untuk berkonsentrasi.

  e. Kurang adanya kreasi-kreasi baru untuk memperdalam dan meningkatkan kemampuan.

  f. Segala tindakan yang dilakukan selalu menunggu perintah dari guru.

  2 8

  g. Kurang adanya motivasi untuk meningkatkan diri memperluas cakrawala pengetahuan, sikap dan ketrampilan.

  h. Tidak berani mengeluarkan pendapat.

  Untuk mengatasi dan mengurangi pengaruh hambatan-hambatan yang dimiliki hal tersebut di atas yaitu dengan cara memberi kesempatan dan keluasan untuk memberi tugas yang mengacu kepada unsur keberanian berbicara, menanggapi masalah, bertanya, mengeluarkan pendapat secara sedikit demi sedikit sesuai dengan kebutuhan yang akan diberikan. Dengan pemberian tugas untuk mencari bahan acuan, mencari sebab akibat suatu peristiwa, merangkum, merumuskan dan mengambil kesimpulan dengan cara yang sederhana akan dapat memberi pengertian dan pemahaman siswa. Hal ini selalu diberikan dan dilatihkan secara terus menerus dan teratur sehingga siswa dapat menyadari sepenuhnya bahwa siswa akan selalu mengembangkan diri.

  2. Peran Guru dalam Pembelajaran Pendekatan CBSA Dalam proses pembelajaran melalui pendekatan Cara Belajar Siswa

  Aktif (CBSA), tidak dapat dianggap ringan karena seorang guru harus melakukan atau bertindak sebagai: a. Fasilitator yaitu berkewajiban memberi kesempatan kepada para siswa untuk mengupayakan agar dapat menampilkan diri.

  b. Moderator yaitu berkewajiban untuk mengarahkan materi sajian yang akan diberikan dalam proses belajar mengajar.

  2 9

  c. Inovator yaitu berkewajiban sebagai pembaharuan dalam proses belajar mengajar seperti sajian matri, metode yang digunakan, pengetrapan, pelaksanaan, pengolahan sarana prasarana, perubahan situasi dan kondisi, pengetrapan evaluasi dan sebagainya.

  d. Nara sumber berkewajiban sebagai pakar yang profesional untuk mempertanggung jawabkan ilmu pengetahuan yang akan disajikan dalam proses belajar mengajar.

  Bila dalam proses belajar mengajar teijadi hambatan tidak sesuai dengan yang telah direncanakan oleh guru maka seorang guru harus bertindak secepatnya untuk mengaturnya, sehingga proses belajar mengajar sesuai dengan yang dikehendaki.

  Agar dalam belajar mengajar beijalan baik maka seorang guru harus memiliki kemampuan dalam belajar siswa aktif yang meliputi: a. Mengerti tujuan instruksional khusus

  b. Mengenal anak sebagai individu

  c. Memanfaatkan organisasi kelas dan mengembangkan lingkungan sebagai lingkungan yang menarik d. Mengembangkan kemampuan untuk berpikir kritis dalam memecahkan masalah e. Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar

  f. Memberi umpan balik untuk peningkatan kegiatan belajar (Tim Penatar Prop. Jateng, 1990 : 19)

  31 BAB m

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

  1. Gambaran Umum Sekolah Dasar Negeri Tirto Yang dimaksud dengan gambaran umum disini adalah laporan dari hasil penelitian secara garis besar yang didalamnya memberikan gambaran-gambaran secara global tentang kondisi atau keadaan Sekolah

  Dasar Negeri Tirto Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang sebagai tempat dimana Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan. Pada gambaran umum ini akan penulis sajikan sebagai berikut:

  a. Letak Geografis Sekolah Dasar Negeri Tirto adalah salah satu sekolah dasar negeri yang berada di Kecamatan Grabag atau kira-kira 8 km arah timur dari Kota Kecamatan Grabag. Adapun batas-batas lokasi Sekolah Dasar

  Negeri Tirto adalah sebagai berikut: Sebelah selatan Desa Ngasinan - Sebelah timur Perhutani - Sebelah utara Desa Telogorejo - Sebelah barat Desa Ngasinan - Sekolah Dasar Negeri Tirto berdiri pada tanggal 31 Agustus 1975.

  32

  1 Baik

  12 W C

  1 Baik

  11 Mushola

  1 Baik

  10 U K S

  1 Baik

  9 Perpustakaan

  1 Baik

  8 Ruang Guru

  1 Baik

  7 Kantor

  6 Kelas VI

  b. Sarana dan Prasarana Sebagaimana sekolah negeri lainnya Sekolah Dasar Negeri Tirto juga memiliki sarana dan prasarana yang cukup memadai, seperti kantor, ruang guru, perpustakaan dan lain-lainnya. Untuk lebih jelasnya baiklah penulis cantumkan tabel berikut ini :

  1 Baik

  5 Kelas V

  1 Baik

  4 Kelas IV

  1 Baik

  3 Kelas III

  1 Baik

  2 Kelas II

  1 Baik

  1 Kelas I

  NO NAMA RUANG JUMLAH KEADAAN

  TABEL 2 Jumlah Ruangan Tahun 2008

  1 Baik

  33

2. Keadaan Guru

  Pengelola Sekolah Dasar Negeri Tirto terdiri dari 8 guru dan satu Kepala Sekolah. Agar lebih jelasnya dapat diperhatikan pada tabel berikut in i:

  TABEL 3 Keadaan Guru dan Karyawan

  SDN Tirto Tahun 2008 No Nama / NIP L / P N I P Jabatan

  1 Hj. Sri Utami P 130351262 Kepala Sekolah

  2 Sri Sulbiyah P 131030184 Guru Kls. I-VI

  3 Bisri Mustofa L 131372663 Guru Kls. I-VI

  4 Sri Antik P 130736787 Guru Kelas VI

  5 Endang Lestari P 131514004 Guru Kelas V

  6 Sri Hermiyati P 500141178 Guru Kelas III

  7 Sri Wahyuningsih P 500291584 Guru Kelas I

  8 Andi Dwika P. L - Guru Kelas IV

  9 Sri Dwi Priati P 500291248 Guru Kelas II

  34

3. Keadaan Siswa

  Jumlah siswa Sekolah Dasar Negeri Tirto pada tahun pelajaran 2007/2008 berjumlah 176 siswa yang terdiri dari 6 kelas. Adapun perinciannya adalah sebagai berikut:

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN KETERAMPILAN MEMBACA PANTUN MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 CANTI KECAMATAN RAJABASA LAMPUNG SELATAN

3 13 70

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN GERAK DASAR HAND STAND ROLL DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 3 KARANGANYAR PESAWARAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

2 25 37

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN GERAK DASAR HAND STAND ROLL DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 6 GADINGREJO PRENGSEWU

0 4 39

PENINGKATAN KETERAMPILAN GERAK DASAR HEAD STAND PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 KARANG BUAH KECAMATAN CUKU BALAK TANGGAMUS TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 4 39

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MENGGUNAKAN METODE INTERAKTIF PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 DURIAN PAYUNG BANDAR LAMPUNG

0 4 30

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM MELALUI PENGGUNAAN MEDIA ELEKTRONIK PADA SISWA KELAS V SD TUNTANG 01 SEMESTER IITAHUN 2007/2008 - Test Repository

0 0 108

UPAYA PENINGKATAN PENGUASAAN BACA TULIS AL-QURAN DENGAN METODE STRUKTUR ANALISA SINTESA (SAS) PADA SISWA KELAS III SD NEGERI MERTOYUDAN I KECAMATAN MERTOYUDAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2008 - Test Repository

0 0 102

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL QUR'AN DENGAN MEDIA IQRO' MELALUI PENDEKATAN CBSA SISWA KELAS V MI NURUL HUDA KEBLUKAN KALORAN TEMANGGUNG TAHUN PELAJARAN 2007/2008 - Test Repository

0 1 56

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AQIDAH AKHLAK DENGAN STRATEGI MEMBACA KERAS-KERAS PADA SISWA KELAS IV MI GRABAG 3 KECAMATAN GRABAG KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2007/2008 - Test Repository

0 0 77

MENINGKATKAN KETERAMPILAN SHALAT FARDHU MELALUI JAMAAH SHALAT DZUHUR PADA SISWA KELAS VI SD KALIBEJITUNTANG SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2007/2008 - Test Repository

0 0 87