IMPLEMENTASI TAKSONOMI BLOOM DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI MI ASYAFI’IYYAH DESA JATIREJO, SURUH KAB. SEMARANG TAHUN 2017 - Test Repository

  

IMPLEMENTASI TAKSONOMI BLOOM DALAM

PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI MI ASYAFI’IYYAH

DESA JATIREJO, SURUH KAB. SEMARANG

TAHUN 2017

  

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

  

Oleh :

AINI WAHYUNINGSIH

NIM 115-13-070

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2017

  

MOTTO

Hidup itu pilihan, setiap pilihan ada resiko, berani memilih, berani ambil resiko.

  

Allah akan merubah nasib seseorang apabila orang tersebut mau merubah

nasibnya dan Allah akan meninggikan orang yang berilmu beberapa derajat

dibanding orang yang tidak berilmu (QS. Ar-

  Ra’du 11 : dan QS. Al-Mujadilah: 11) (Muhtar, 2011: 249-542).

  

PERSEMBAHAN

  Penulis persembahkan skripsi ini kepada: 1.

  Kepada kedua orang tua yang saya cintai, yaitu Bapak Shodiqin dan Ibu Siti Munjaenah yang senantiasa men do’akansehingga skripsi bisa terselesaikan, semoga selalu sehat dan dalam lindungan-Nya.

  2. Kepada seluruh Dosen yang telah memberi pengajaran ilmu, serta karyawan yang telah memberikan pelayanan akademik semoga selalu diberi kesehatan dan lindungan Allah.

  3. Kepada suami dan anak tercinta yang telah rela meluangkan waktunya menyemangati dan memberi dorongan semangat, semoga selalu sehat dan dalam lindungan, semoga ini menjadi bingkisan yang indah.

  4. Kepada Anik Rahmawati, Khumairoh, dan Eni Sugiarti yang telah menjadi sahabat terbaik selama ini, selalu memberi semangat saya dalam menyelesaikan skripsi ini, semoga selalu dimudahkan segala urusannya.

  5. Kepada semua teman-teman PGMI Angkatan 2013 yang telah berpartisipasi membantu dalam penyelesaian skripsi ini, semoga selalu diberi rejeki yang barokhah.

6. Kepada Kakak saya, semoga selalu diberi kesehatan dan semangat serta lindungan-Nya.

  7. Kepada teman kecil saya Naili Nihla yang sudah membantu mencarikan sumber buku buat menyelesaikan skripsi ini, semoga sehat selalu dan tetap dalam lindungan-Nya.

KATA PENGANTAR

  



  Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat, karunia, dan berkah-Nya sehingga dapat menyelesaikan penyusunan Skripsi dengan judul “Implementasi Taksonomi Bloom Dalam Pembelajaran Matematika Di MI Asyafi’iyyahDesa Jatirejo, Suruh Kab.

  Semarang Tahun 2017”.

  Didalam penulisan skripsi ini peneliti banyak mendapat bimbingan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati peneliti mengucapkan banyak terima kasih kepada: 1.

  Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd., Rektor IAIN Salatiga.

  2. Bapak Suwardi, M.Pd., Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.

  3. Ibu Peni Susapti, M.Si., Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.

  4. Ibu Eni Titikusumawati, M, Pd. Selaku Pembimbing Akademik.

  5. Ibu Dra. Siti Farikhah, M.Pd., selaku dosen pembimbing yang telah berkenan meluangkan waktu, tenaga, dan fikirannya serta dengan tekun dan sabar memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi.

  6. Segenap Dosen IAIN Salatiga yang telah membimbing, mendidik, dan memberikan pencerahan untuk selalu berfikir kritis, edukatif, dan inovatif selama berada di lingkungan Kampus IAIN Salatiga.

  7. Bapak Budiyanto, S.Pd. Kepala sekaligus Guru Kelas MI Asyafi’iyyah Jatirejo yang telah memberikan izin kepada peneliti untuk mengadakan penelitian.

  8. Seluruh guru dan karyawan MI Asyafi’iyyah Jatirejo yang telah membantu peneliti melaksanakan penelitian.

  9. Seluruh siswa Kelas IV MI Asyafi’iyyah Jatirejo, yang telah membantu peneliti melaksanakan penelitian.

  10. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, namun tidak pernah terlupakan bantuannya yang turut dalam menyelesaikan penelitian.

  Akhirnya, semoga segala bantuannya yang tidak ternilai ini mendapatkan balasan dari Allah SWT dengan balasan yang sepantasnya, dan semoga penelitian ini bermanfaat bagi peneliti sendiri pada khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya. Amin.

  Salatiga, 16 Agustus 2017 Peneliti,

  

ABSTRAK

  Wahyuningsih, Aini, 2017. Implementasi Taksonomi Bloom Dalam Pembelajaran

  Matematika Di MI Asyafi’iyyah Desa Jatirejo, Suruh Kab.Semarang Tahun 2017. Skripsi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu

  Keguruan. Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing : Dra. Siti Farikhah, M.Pd.

  Kata Kunci : Taksonomi Bloom, Matematika.

  Peneliti ini membahas tentang Implementasi Taksonomi Bloom dalam Pembelajaran Matematika. Studi ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan: Bagaimana Implementasi Taksonomi Bloom dalam Perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran matematika di MI Asyafi’iyyah Tahun 2017?.

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Implementasi Taksonomi Bloom dalam Perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran matematika di MI Asyafi’iyyah Tahun 2017.

  Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan datanya dengan dokumentasi, observasi, dan wawancara. Dengan menggunakan metode penelitian analisis data secara sistematis yang meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru telah menerapkan 3 aspek taksonomi Bloom yaitu aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Tahap pelaksanaan, guru menerapkan aspek kognitif pada tingkatan pengetahuan, pemahaman, penerapan, dan evaluasi. Aspek afektif dilihat pada tingkatan penerimaan, partisipasi, pembentukan pola hidup, sedangkan aspek psikomotor dilihat pada tingkatan gerakan kompleks, dan gerakan biasa. Pada proses evaluasi pembelajaran matematika ini guru juga menerapkan taksonomi Bloom pada aspek kognitif ditingkatan pengetahuan. Aspek afektif pada tingkatan penerimaan, partisipasi, dan pembentukan pola hidup sedangkan psikomotor siswa pada tingkatan gerakan kompleks.

  

DAFTAR ISI

SAMPUL................................................................................................................i

LEMBAR BERLOGO..........................................................................................ii

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING....................................................iii

PENGESAHAN KELULUSAN..........................................................................iv

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI..............................................................v

MOTTO.................................................................................................................vi

PERSEMBAHAN................................................................................................vii

KATA PENGANTAR.........................................................................................viii

ABSTRAK..............................................................................................................x

DAFTAR ISI..........................................................................................................xi

DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................xiv

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah..............................................................................1 B. Fokus Penelitian..........................................................................................3 C. Tujuan Penelitian.........................................................................................4 D. Kegunaan Penelitian....................................................................................4 E. Penegasan Istilah.........................................................................................5 F. Metode Penelitian........................................................................................7 G. Sistematika Penulisan................................................................................14 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Taksonomi Bloom.....................................................................................15 1. Ranah Kognitif....................................................................................17 2. Ranah Afektif......................................................................................20 3. Ranah Psikomotorik.............................................................................23 B. Pembelajaran Matematika 1. Matematika...........................................................................................25 2. Pembelajaran Matematika....................................................................27

  3. Tujuan Pembelajaran Matematika........................................................28 4.

  Fungsi Pembelajaran Matematika........................................................29 5. Ruang Lingkup Pembelajaran Matematika..........................................30 C. Implementasi taksonomi Bloom dalam pembelajaran matematika...........30

  BAB III PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN A. Gambaran Umum MI Asyafi’iyyah 1. Profil Madrasah...................................................................................38 2. Visi dan Misi MI Asyafi’iyyah............................................................38 3. Subjek Penelitian..................................................................................39 4. Kondisi Guru........................................................................................41 5. Kondisi Siswa.......................................................................................41 6. Kondisi Sarana Prasarana.....................................................................42 B. Temuan Penelitian 1. ImplementasiTaksonomi Bloom Dalam Pelaksanaan Pembelajaran Matematika...........................................................................................43 2. ImplementasiTaksonomi Bloom Dalam Evaluasi Pembelajaran Matematika...........................................................................................52 BAB IV PEMBAHASAN A. Implementasi Taksonomi Bloom DalamPelaksanaan Pembelajaran Matematika.................................................................................................54 B. Implementasi Taksonomi Bloom Dalam Evaluasi Pembelajaran Matematika.................................................................................................60

  BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ...............................................................................................64 B. Saran-Saran ...............................................................................................65

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................67

  

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 Pedoman Observasi..........................................................................69 Lampiran 2 Hasil Observasi.................................................................................72 Lampiran 3 Pedoman Wawancara.......................................................................78 Lampiran 4 Hasil Wawancara..............................................................................79 Lampiran 5 Silabus ..............................................................................................81 Lampiran 6Rencana Pelaksanaan Pembelajaran...................................................82 Lampiran 7Lembar soal Evaluasi.........................................................................86 Lampiran 8Hasil Nilai Evaluasi Siswa.................................................................88 Lampiran 9Foto Kegiatan.....................................................................................89 Lampiran 10Surat Penunjuk Pembimbing............................................................90 Lampiran 11Lembar konsultasi.............................................................................91 Lampiran 12 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian................................93 Lampiran 13SKK...................................................................................................94 Lampiran 14 Daftar Riwayat Hidup.......................................................................97

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sangat dibutuhkan baik untuk anak-anak dan orang

  dewasa. Pendidikan adalah upaya yang terorganisasi, berencana, dan berlangsung secara terus menerus sepanjang hayat untuk membina anak didik menjadi manusia paripurna, dewasa, dan berbudaya (Susanto, 2013: 85). Sebagian besar masyarakat menyadari pentingnya pendidikan dalam menata masa depan yang lebih baik. Pendidikan yang bermutu sangat tergantung pada keberadaan guru yang bermutu. Keberadaan guru yang bermutu merupakan syarat mutlak hadirnya sistem dan praktik pendidikan yang bermutu. Sesungguhnya guru dituntut memiliki pengetahuan yang luas dan pemahaman yang mendalam untuk mencapai pendidikan yang bermutu.

  Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Oleh karena itu, perubahan atau pendidikan adalah hal yang memang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan budaya kehidupan.

  Buchori dalam Khabibah (2006: 1), berpendapat bahwa pendidikan yang baik adalah pendidikan yang tidak hanya mempersiapkan para peserta didik untuk sesuatu profesi atau jabatan, tetapi untuk menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari- hari.

  Pelaksanaan pendidikan di sekolah, pada hakikatnya belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku yang terjadi pada diri siswa. Melalui belajar siswa diharapkan menjadi manusia yang sesungguhnya. Proses pembelajaran yang terjadi pada umumnya adalah siswa lebih banyak dituntut untuk mendengarkan dari pada aktif atau kreatif, mereka hanya dijadikan obyek dalam belajar, maka tidak heran apabila siswa tidak siap dengan metode belajar mandiri. Pada dasarnya proses pendidikan itu berkesinambungan artinya proses pendidikan sebelumnya akan mempengaruhi pendidikan selanjutnya, oleh karena itu

  

student centre (pembelajaran berpusat pada siswa) dalam pembelajaran

  harus benar-benar diterapkan oleh para guru karena hal tersebut akan berpengaruh terhadap cara mereka belajar dijenjang berikutnya. Untuk mendukung pembelajaran , dalam pendidikan terdapat teori taksonomi Bloom. Teori taksonomi Bloom ini mengarahkan guru untuk mengolah siswa dalam tiga aspek, yaitu aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.

  Aspek kognitif mencakup perkembangan siswa dalam pemahaman, penerapan, analisis, sehingga siswa dituntut untuk dapat mengingat, memahami, menganalisis dan menyimpulkan serta menerapkan sebuah teori dalam permasalahan yang sesungguhnya. Aspek afektif pun dapat dikuasai pula oleh siswa. Aspek afektif tersebut merupakan sikap siswa, dimana siswa diharapkan menjadi seorang pembelajar aktif, kritis, sikap, nilai serta minat yang tinggi terhadap proses belajar sehingga mereka dapat menghargai proses belajar. Berikutnya, aspek psikomotor dimana siswa dapat mempraktikkan kompetensinya, maka proses belajar harus didukung oleh seluruh guru, kepala sekolah, teman maupun orang tua.

  Mengetahui sampai sejauh mana tujuan yang telah ditetapkan itu tercapai atau mengetahui keberhasilan proses dan hasil belajar siswa, maka diperlukan adanya evaluasi. Salah satu prinsip dasar yang harus senantiasa diperhatikan dan dipegangi dalam rangka evaluasi hasil belajar adalah pemahaman terhadap materi atau bahan pelajaran yang telah diberikan (aspek kognitif), maupun segi penghayatan (aspek afektif), dan pengalaman (aspek psikomotor). Ketiga aspek tersebut erat sekali dan bahkan tidak mungkin dapat dilepaskan dari kegiatan atau proses evaluasi hasil belajar.

  Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul

  “IMPLEMENTASI TAKSONOMI BLOOM DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI MI A DESA JATIREJO, SURUH

SYAFI’IYYAH

KAB. SEMARANG TAHU

  N 2017”.

B. Fokus Penelitian

  Fokus penelitian ini adalah bagaimana Implementasi Taksonomi Bloom dalam pelaksanaan dan evaluasi dalam pembelajaran matematika di MI Asyafi’iyyah Jatirejo Tahun 2017.

  C. Tujuan Penelitian

  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Implementasi Taksonomi Bloom dalam pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran matematika di MI

  Asyafi’iyyah Tahun 2017.

  D. Kegunaan Penelitian

  Nilai suatu penelitian ditentukan oleh besarnya kegunaan yang dapat diambil dari penelitian tersebut. Adapun kegunaan yang diharapkan penulis dari penelitian adalah sebagai berikut: 1.

  Manfaat Teoritis Secara teoritis penelitian ini dapat menjadi bahan kajian lebih lanjut mengenai implementasi taksonomi Bloom dalam pembelajaran matematika.

2. Manfaat Praksis

  Secara praksis hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai berikut: a.

  Bagi Guru 1)

  Guru dapat melakukan proses pembelajaran secara profesional pada pembelajaran matematika; 2)

  Guru dapat membentuk kemampuan kognitif siswa dalam menerima pembelajaran; 3)

  Guru dapat menjadikan siswa memahami tentang pembelajaran matematika yang disampaikan;

  4) Guru dapat memotivasi siswa untuk mampu mempraktikkan hasil pembelajaran matematika.

  b.

  Bagi Siswa 1)

  Siswa mampu menanggapi, menjelaskan materi tentang pelajaran matematika; 2)

  Siswa mampu mengaplikasikan hasil dari pembelajaran matematika; 3)

  Siswa mampu memahami materi dalam pembelajaran matematika.

  c.

  Bagi Sekolah Dapat menciptakan siswa yang unggul dan berprestasi dalam pembelajaran matematika.

E. Penegasan Istilah 1.

  Implementasi Implementasi merupakan suatu proses penerapan ide, konsep, kebijakan, atau inovasi dalam bentuk tindakan praktis sehingga memberikan dampak, baik berupa perubahan pengetahuan, keterampilan, maupun nilai dan sikap (Hamalik, 2013:237).

2. Taksonomi Bloom

  Taksonomi pada dasarnya merupakan usaha pengelompokkan yang disusun dan diurutkan berdasarkan ciri-ciri suatu bidang tertentu.

  Taksonomi tujuan pembelajaran adalah pengelompokan tujuan pembelajaran dalam kawasan kognitif, afektif, psikomotorik.

  

  • Tanggal Akses : 30 Maret 2017, Pukul 18.41 WIB.

  Ranah kognitif adalah kemampuan yang berkaitan dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Setiap orang memiliki persepsi tentang hasil pengamatan atau suatu objek. Berarti ia menguasai segala sesuatu yang diketahui,dalam arti pada dirinya terbentuk suatu persepsi, dan pengetahuan itu diorganisasikan secara sistematik untuk menjadi miliknya (Subini, 2012: 26).

  Ranah Afektif adalah satu domain yang berkaitan dengan sikap, nilai, apresiasi (penghargaan), dan penyesuaian perasaan sosial (Hamzah Uno dan Nurdin Mohamad, 2015: 61).

  Ranah psikomotor merupakan ranah yang berhubungan dengan aktivitas fisik, misalnya menulis, memukul, melompat dan sebagainya (Wulan dan Rusdiana, 2015: 58).

  Jadi Implementasi Taksonomi Bloom dalam pembelajaran merupakan suatu penerapan pembelajaran yang mencakup tiga ranah yaitu ranah kognitif, afektif, dan psikomotori.

3. Pembelajaran Matematika

  Susanto (2013:186) berpendapat bahwa, pembelajaran matematika adalah suatu proses belajar mengajar yang dibangun oleh guru untuk mengembangkan kreatifitas berfikir siswa yang dapat meningkatkan kemampuan mengonstruksi pengetahuan baru sebagai upaya peningkatan penguasa yang baik terhadap materi matematika.

  Dalam pembelajaran matematika diharapkan siswa dapat terlatih dalam mengasah kemampuan agar bisa lebih mandiri dalam menyelesaikan suatu masalah yang terkait dengan pembelajaran matematika. Dalam proses pembelajaran matematika, baik guru maupun siswa bersama-sama menjadi pelaku terlaksananya tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran ini,akan mencapai hasil yang maksimal apabila pembelajaran berjalan secara efektif. Pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang mampu melibatkan seluruh siswa secara efektif.

F. Metode Penelitian

  Untuk memperoleh penelitian yang valid, maka harus digunakan metode yang tepat dan sesuai obyek yang dibahas. Dalam hal ini dikemukakan beberapa metode dan sumber data yang berkaitan dengan penelitian yaitu:

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

  Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif yaitu dengan menyajikan gambaran tentang peran bakat diri dalam peningkatan indeks prestasi mahasiswa disertai faktor pendorong dan penghambat serta solusi permasalahan tersebut.

  Menurut Moelong (2011: 6), penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.

  Penelitian ini adalah mengetahui data responden secara langsung dari lapangan, yakni suatu penelitian yang bertujuan mengetahui situasi atau keadaan sebenarnya tentang implementasi taksonomi Bloom dalam pembelajaran matematika di MI Asyafi’iyyah Jatirejo.

  2. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan tempat dimana penelitian akan dilakukan. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil lokasi di MI

  Asyafi’iyyah Jatirejo, Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang.

  3. Sumber Data a.

  Data Primer Menurut S. Nasution data primer adalah data yang diperoleh langsung dari lapangan atau tempat penelitian (Nasution, 1984: 64).

  Kata-kata dan tindakan merupakan sumber data yang diperoleh dari lapangan dengan mengamati atau mewawancarai. Data primer digunakan untuk mendapatkan informasi langsung mengenai MI Asyafi’iyyah Jtairejo. Dalam penelitian ini yang menjadi informasi adalah guru kelas IV MI

  Asyafi’iyyah Jatirejo. b.

  Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber bacaan dan berbagai sumber lainnya yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, baik buku-buku maupun dokumen yang resmi dari berbagai instansi pemerintah. Peneliti menggunakan data sekunder ini untuk memperkuat penemuan dan melengkapi informasi yang telah dikumpulkan melalui dokumentasi, observasi, dan wawancara di MI Asyafi’iyyah Jatirejo.

4. Prosedur Pengumpulan Data

  Adapun dalam penyajian skripsi ini, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data penelitian dengan cara sebagai berikut: a.

  Dokumentasi Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasati, notulen rapat, lengger, agenda dan sebagainya (Arikunto, 2010: 274).

  Metode dokumentasi juga dapat diartikan sebagai metode pengumpulan data dengan cara mencari data atau informan yang sudah dicatat dalam beberapa dokumen yang ada seperti buku induk, buku pribadi dan surat-surat keterangan lainnya.

  Teknik ini diarahkan untuk mengumpulkan berbagai informasi, khususnya untuk melengkapi data dalam menjawab pertanyaan peneliti mengenai perencanaan dalam proses pembelajaran matematika. Hal ini dapat dilihat dari silabus dan RPP pegangan guru.

  b.

  Observasi Metode observasi merupakan pengamatan langsung dan melihat sendiri obyek yang akan diamati. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah mengamati kegiatan guru dalam mengajar dengan tujuan untuk mengetahui pelaksanaan taksonomi Bloom dalam pembelajaran matematika. Observasi ini dilakukan secara langsung saat pembelajaran dengan menggunakan format observasi yang telah disusun. Observasi ini juga dilaksanakan di dalam kelas dengan guru MI

  Asyafi’iyyah Jatirejo.

  c.

  Wawancara Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara.

  Metode ini digunakan untuk menilai keadaan seseorang, misalnya untuk mencari data tentang variabel latar belakang murid, orang tua, pendidikan, perhatian, sikap terhadap sesuatu (Arikunto, 2010: 198).

  Salah satu cara yang akan ditemuh peneliti adalah melakukan wawancara secara mendalam dengan guru kelas IV MI Asyafi’iyyah

  Jatirejo. Wawancara ini digunakan oleh peneliti sebagai pelengkap dalam dari 2 metode yang digunakan yaitu dokumentasi dan observasi.

5. Metode Analisis Data

  Analisis data merupakan proses penyusunan data sehingga dapat diinterpretasi. Penyusunan data berarti klasifikasi data dengan pola, tema, atau kategori tertentu. Analisis data secara sistematis dilakukan dengan tiga langkah secara bersamaan, yaitu sebagai berikut:

  Pertama, reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan, perhatian pada penyederhanaan data, pengabstrakan dari transformasi data besar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Reduksi data berlangsung secara kontinuitas selama kegiatan yang berorientasi kualitatif berlangsung. Selama pengumpulan data terjadi reduksi berikutnya yakni sebagai kegiatan membuat ringkasan, mengode, menelusuri tema, membuat gugus-gugus, dan membuat partisi memo.

  Kedua, penyajian data, yaitu penyajian sekumpulan informasi sistematis yang memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penyajian tersebut dapat berbentuk matriks, grafik, jaringan, dan bagan.

  Ketiga, penarikan kesimpulan atau verifikasi. Langkah verifikasi dilakukan sejak permulaan, pengumpulan data, pembuatan pola-pola, penjelasan konfigurasi-konfigurasi yang mungkin dan alur sebab akibat serta proposisi (Saebani, 2015: 207-208).

6. Pengecekan Keabsahan Data

  Untuk melakukan pengecekan keabsahan data, teknik yang digunakan peneliti dalam hal ini adalah triangulasi. Menurut Moleong (2009: 330) Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Menurut Anis Fuad dan Kandung Sapto Nugroho (2014: 19) triangulasi merupakan bentuk vaidasi silang. Triangulasi melakukan pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu.

  Dalam hal ini peneliti menggunakan triangulasi teknik dalam mengecek keabsahan data Menurut Anis Fuad dan Kandung Sapto Nugroho (2014: 20), triangulasi teknik dapat dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. data dari ketiga teknik tersebut dibandingkan adakah konsistensi, jika berbeda dijadikan catatan dan dilakukan pengecekan selanjutnya mengapa data bisa berbeda. Proses triangulasi teknik yang digunakan peneliti meliputi 3 sumber data yaitu data hasil observasi, data hasil wawancara, dan data hasil dokumentasi. adapun tahapan-tahapan yang dilakukan peneliti yakni langkah pertama membandingkan hasil wawancara dari guru kelas dengan hasil pengamatan di dalam kelas ketika proses pembelajaran matematika. Langkah ke dua membandingkan hasil wawancara oleh guru dengan isi dokumen yang dimiliki oleh MI Asyafi’iyyah Jatirejo misalnya peneliti melihat silabus dan RPP untuk menguji kebenaran tersebut.

7. Instrumen Pengumpulan Data

  Instrumen penelitian ini disusun berdasarkan indikator penerapan taksonomi Bloom dalam pembelajaran matematika. Indikator dalam instrumen ini memuat taksonomi Bloom yang meliputi 3 ranah yaitu ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Intrumen ini digunakan pada 2 metode yaitu dokumentasi dan observasi yang akan dilakukan oleh peneliti.

  Ranah kognitif meliputi: pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi. Ranah afektif meliputi: penerimaan, partisipasi, penilaian/penentuan sikap, organisasi, dan pembentukan pola hidup. Ranah psikomotor meliputi: persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, reaksi natural, reaksi yang kompleks, adaptasi, dan kreativitas.

  Taksonomi Bloom tersebut terintregasi dalam pembelajaran matematika yang meliputi: a.

  Perencanaan pembelajaran matematika yang terdapat pada silabus dan RPP.

  b.

  Pelaksanaan pembelajaran matematika yang terdapat pada proses pembelajaran matematika yang berlangsung.

  c.

  Evaluasi pembelajaran matematika yang terdapat pada penilaian.

G. Sistematika Penulisan Sistematika pembahasan dalam penelitian ini terdiri dari lima bab.

  Masing-masing bab membahas persoalan tersendiri, tetapi saling berkaitan antara bab yang satu dengan bab yang lain, yaitu sebagai berikut:

  BAB I : Pendahuluan Pada bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, penegasan istilah, metode penelitian dan sistematika penulisan.

  BAB II : Kajian Pustaka Pada bab ini berisi tentang taksonomi Bloom, pembelajaran matematika, implementasi taksonomi Blom dalam pembelajaran matematika.

BAB III : Paparan Data dan Temuan Penelitian Pada bab ini berisi tentang gambaran umum MI Asyafi’iyyah dan temuan penelitian yang meliputi dokumentasi, observasi, dan wawancara. BAB IV : Pembahasan Pada bab ini berisi tentang analisis serta pembahasan. BAB V : Penutup Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Taksonomi Bloom Pengertian Taksonomi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia

  (KBBI) adalah klasifikasi bidang ilmu, kaidah dan prinsip meliputi pengklasifikasian objek (Poewadarminta, 2006: 925).

  Taksonomi berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani (Greek) yang terdiri atas dua kata “taxis” yang berarti pengaturan dan “nomos” yang berarti ilmu pengetahuan. Kata taxis juga merujuk pada struktur hierarki yang dibangun dalam suatu klasifikasi. Jadi, taksonomi adalah ilmu yang mempelajari tentang klasifikasi. Taksonomi pembelajaran adalah klasifikasi tujuan pembelajaran berdasarkan domain pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diidentifikasi dalam tiga domain: kognitif, afektif, dan psikomotor (Yaumi, 2013: 88).

  Taksonomi Bloom ialah taksonomi yang disusun oleh ahli pendidikan yang bernama B.S Bloom. Pengembangan taksonomi Bloom dimulai sejak tahun 1948 oleh Bloom di bawah bimbingan Ralph Tyler, dan baru diselesaikan dan dipublikasikan resmi tahun 1956. Sejak itu taksonomi Bloom ini banyak dikembangkan oleh para ahli terutama oleh Kratwohl dan Anderson, versi terakhir tercatat dikembangkan tahun 2001.

  Esensi taksonomi Bloom adalah pengembangan sistem kategori perencanaan perilaku belajar yang terukur, dapat diamati, untuk membantu perencanaan dan penilaian hasil belajar. Asalnya taksonomi Bloom ini justru dikembangkan di kalangan akademis di perguruan tinggi serta pelatihan-pelatihan manajemen, tetapi ternyata relevan juga untuk semua tingkat pembelajaran.

  Menurut Bloom, pendidikan seharusnya berfokus kepada penguasaan pokok bahasan dan pencapaian hasil berfikir tingkat tinggi sebagai kritik terhadap pandangan para utilitarian (aliran yang menekankan kegunaan belajar) yang semata-mata memaksudkan belajar sebagai sarana untuk mentransfer fakta-fakta. Sebagai hasil dari kajiannya yang dibantu oleh para ahli yang lain, semula pada tahun1956 diterbitkan buku Taxonomy of Educational Objective Handbook I The Cognitive

  

Domain, yang diselesaikannya bersama-sama Engelhart, Furst, Hill, dan

  Kratwohl. Sedangkan Handbook II The Affective Domain diselesaikan oleh Kratwohl, Bloom, Ddan Masia pada tahun 1964. Sementara itu psikomotor domain dikembangkan oleh tiga ahli dengan versi berbeda masing-masing oleh R.H. Dave (1967/1970), E.J Simpon (1966/1972), dan Anita J. Harrow (1972).

  Taksonomi sendiri berarti suatu himpunan dari prinsip-prinsip klasifikasi atau suatu struktur klasifikasi, sedangkan domain bermakna kategori. Masing-masing kategori secara urut menunjukkan derajat kesukarannya, dari derajat terendah menuju derajat kesukaran yang tinggi.

  Premis utama dalam taksonomi Bloom adalah bahwa setiap kategori harus dikuasai oleh siswa secara tuntas dulu sebelum menuju kategori berikutnya.

  Taksonomi Bloom memusatkan perhatian terhadap pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Hal ini masinng-masing sesuai dengan pengertian

  

cognitive atau kapabilitas intelektual yang semakna dengan pengetahuan,

  mengetahui, berpikir atau intelek. Affective semakna dengan perasaan, emosi, dan perilaku terkait dengan perilaku menyikapi, bersikap ataumerasa dan merasakan. Sedangkan psychomotor semakna dengan aturan dan keterampilan fisik, terampil dan melakukan (Suyono dan Hariyanto, 2014: 166-167).

  Abdul Hamid (2007: 106-117) memberikan penjelasan dari tiga ranah yaitu afektif, psikomotor dan kognitif menurut para ahli sebagai berikut: 1.

  Ranah Kognitif Ranah kognitif merupakan kemampuan yang berisi perilaku- perilaku yang menekankan aspek intelektual, seperti pengetahuan, pengertian, dan keterampilan berpikir. Ranah kognitif terdiri dari enam level yaitu: a.

  Pengetahuan Menekankan pada proses mental dalam mengingat dan mengungkapkan kembali informasi yang telah siswa peroleh secara tepat sesuai dengan yang telah diperoleh sebelumnya, informasi yang dimaksud berkaitan dengan simbol-simbol matematika, terminologi dan peristilahan, fakta-fakta, keterampilan, dan prinsip-prinsip. Adapun bentuk kata kerja operasional, misalnya: memberikan definisi, menjodohkan, menyebutkan, dll. Contoh guru menyebutkan macam-macam lambang bilangan romawi.

  b.

  Pemahaman Dalam tingkatan ini berhubungan dengan penguasaan atau mengerti tentang sesuatu. Siswa diharapkan mampu memahami ide-ide matematika apabila dapat menggunakan beberapa kaidah yang relevan tanpa perlu menghubungkannya dengan ide-ide lain dan segala implikasinya. Bentuk kata operasional: menentukan, memperkirakan, memberikan contoh tentang, mengartikan, dll.

  Misalnya guru menjelaskan pengertian dari keliling.

  c.

  Penerapan Kemampuan kognisi yang mengharapkan siswa mampu mendemonstrasikan pemahamannya berkenaan dengan abstraksi matematika melalui penggunaannya secara tepat ketika mereka diminta untuk itu. Bentuk kata kerja operasional: memecahkan masalah, mendemonstrasikan, menghitung. Misalnya guru dapat membuktikan hasil dari operasi penjumlahan.

  d.

  Analisis Kemampuan untuk memilah sebuah informasi dalam komponen-komponen hingga hierarki dan keterkaitan antara ide dalam informasi tersebut menjadi tampak dan jelas. Bentuk kata kerja operasional: membedakan, menganalisis, membandingkan.

  Guru mampu membandingkan hasil yang didapat siswa ke dalam beberapa kategori yang ada.

  e.

  Sintesis Kemampuan untuk mengkombinasikan elemen-elemen untuk membentuk sebuah struktur yang unik dan sistem. Dalam matematika, sintesis melibatkan pengombinasian dan pengorganisasian konsep dan prinsip matematika untuk mengkreasikannya menjadi struktur matematika yang berbeda dari yang sebelumnya. Bentuk kata kerja operasional: mengatur, merancang, menyusun, menyimpulkan. Misalnya siswa mampu menyimpulkan materi yang sudah didapat dengan bahasanya sendiri.

  f.

  Evaluasi Kegiatan membuat penilaian berkenaan denggan nilai sebuah ide, kreasi, cara, atau metode. Evaluasi dapat memandu seseorang untuk mendapatkan pengetahuan baru, pemahaman yang lebih baik, penerapan dan cara baru yang unik dalam analisis atau sintesis. Bentuk kata kerja operasional: mendukung, membahas, memilih antara, menguraikan, membedakan, memberi argumentasi, mengevaluasi, mengkritik, menyimpulkan. Misalnya guru mampu menilai siswa sesuai dengan kategori yang ada (Elis, 2015: 56-57).

2. Ranah Afektif

  Taksonomi afektif yang paling terkenal dikembangkan Krathwohl, dkk. Pada dasarnya Krathwohl berusaha mengenbangkan taksonomi ini ke dalam lima tingkat perilaku. Dalam perumusan tujuan afektif dapat terjadi ketidak jelasan tingkat mana yang dimaksudkan, sebab pada tingkat-tingkat yang lebih tinggi batas perilaku menjadi tidak begitu tegas dan terjadi tumpang tindih.

  Krathwohl, Bloom, dan Masia pada tahun 1964 mengembangkan taksonomi tujuan yang berorientasi kepada perasaan afektif.

  Taksonomi ini menggambarkan proses seseorang di dalam mengenali dang mengadopsi suatu nilai dan sikap tertentu yang menjadi pedoman baginya dalam bertingkah laku. Krathwohl mengelompokkan tujuan afektif ke dalam lima kelompok, yaitu:

  1) Menerima

  2) Merespon

  3) Menghargai

  4) Mengorganisasi

  5) Pengamalan atau bertindak konsisten

  Pengelompokkan ini juga bersifat hirarkhis dengan menerima/pengenalan sebagai tingkat yang paling rendah (sederhana) dan pengamalan sebagai tingkat paling tinggi. Makin tinggi tingkat tujuan dalam hirarki semakin besar pula ketertiban dan komitmen seseorang terhadap tujuan tersebut. a) Menerima/pengenalan

  Ranah ini berkaitan dengan keinginan pebelajar untuk terbuka (peka) pada perangsang atau pesan-pesan yang berasal dari lingkungannya. Pada tingkat ini muncul keinginan menerima perangsang atau paling tidak menyadari bahwa perangsang itu ada. Dalam hal ini pebelajar masih bersikap pasif, sekedar mendengarkan atau memperhatikan saja. Melihat perbedaan penggunaan warna dalam desain pakaian atau cara pandang seorang terhadap suatu masalah termasuk dalam tujuan kelompok. Contoh kata kerja operasional: mendengarkan, mengahadiri, melihat, dan memperhatikan.

  b) Merespon

  Pada tingkat ini muncul keinginan untuk melakukan tindakan sebagai respon pada perangsang. Tindakan-tindakan ini dapat disertai dengan perasaan puas dan nikmat. Dalam hal ini pebelajar diharapkan untuk menunjukkan perilaku yang diminta. Misalnya berpartisipasi, patuh atau memberikan tanggapan secara sukarela bila diminta.

  Kesediaan untuk mendiskusikan perbedaan antara garis dengan sudut menunjukkan perilaku afektif pemberian respon. Kata kerja operasionalnya: mengikuti, mendiskusikan, berlatih, berpartisipasi, mematuhi. c) Menghargai

  Perasaan puas dan nikmat ketika melakukan respon pada perangsang, menyebabkan individu ingin secara konsisten menampilkan tindakan itu dalam situasi yang serupa. Pada tahap ini individu dikatakan menerima suatu nilai dan mengembangkannya serta ingin terlibat lebih jauh ke nilai itu. Dalam hal ini pebelajar secara konsisten berperilaku sesuai dengan suatu nilai meskipun tidak ada pihak lain yang meminta atau mengharuskan.

  d) Mengorganisasi

  Seorang pebelajar mempunyai anggapan bahwa pengetahuan tentang IPTEK sangat penting sekali. Dia juga beranggapan bahwa pengetahuan IPTEK sangat penting tetapi tidak lebih penting dari pada pengetahuan tentang kemanusiaan. Sebab seharusnya pengetahuan kemanusiaan akan memberi pedoman dan kontrol terhadap pengembangan

  IPTEK.

  e) Pengamalan

  Seorang pebelajar yang berpandangan bahwa keberhasilan studi penting untuk mencapai cita-cita yang diharapkan, kemungkinan akan belajar sebaik-baiknya dan tidak mudah menyerah. Dalam hal ini tingkah lakunya konsisten dengan nilai yang dipercayainya.

3. Ranah Psikomotor (Simpon)

  Ranah psikomotor merupakan perilaku siswa yang diharapkan tampak setelah siswa mengikuti pembelajaran untuk mencapai kompetensi yang telah ditetapkan (Hamzah Uno dan Nurdin Mohamad, 2015: 65).

  a.

  Persepsi Proses munculnya kesadaran tentang adanya objek dan karakteristik-karakteristiknya melalui indra. Bentuk kata kerja operasional: memilih, membedakan, mempersiapkan menunjukkan, dll. Misalnya siswa mampu membedakan angka 6 dan 9 yang ditulis dipapan tulis.

  b.

  Kesiapan Kemampuan untuk mempersiapkan diri, baik mental, fisik, dan emosi, dalam menghadapi sesuatu. Contoh: melakukan pekerjaan sesuai urutan, menerima kelebihan dan kekurangan seseorang. Bentuk kata kerja operasioanl: memulai, mengawali, mempersiapkan, menanggapi.

  c.

  Reaksi yang diarahkan Kemampuan untuk memulai ketrampilan yang kompleks dengan bantuan/ bimbingan dengan meniru dan uji coba.

  Contoh: Mengikuti arahan dari instruktur. Bentuk kata kerja operasionalnya: mempraktekkan, mengikuti, mengerjakan, membuat, memasang, membongkar, dll. d.

  Reaksi Natural (mekanisme) Kemampuan untuk melakukan kegiatan pada tingkat ketrampilan tahap yang lebih sulit. Melalui tahap ini diharapkan siswa akan terbiasa melakukan tugas rutinnya. Contoh: menggunakan computer. Bentuk kata kerja operasionalnya: mengoperasikan, memperbaiki, menyusun, menggunakan, mendemonstrasikan, melaksanakan, dll.

  e.

  Reaksi yang kompleks Kemampuan untuk melakukan kemahirannya dalam melakukan sesuatu, dimana hal ini terlihat dari kecepatan, ketepatan, efesiensi dan efektivitasnya. Semua tindakan dilakukan secara spontan, lancar, cepat, tanpa ragu. Contoh: Keahlian bermain jarimatika. Bentuk kata kerja operasionalnya: membangun, memperbaiki, mengatur, dll.

  f.

  Adaptasi Kemampuan mengembangkan keahlian, dan memodifikasi pola sesuai dengan yang dibutuhkan, Contoh: Melakukan perubahan secara cepat dan tepat terhadap kejadian tak terduga tanpa merusak pola yang ada. Bentuk kata kerja operasional: mengubah, mengadaptasikan, mengatur kembali, membuat variasi, menyesuaikan diri. g.

  Kreativitas Kemampuan untuk menciptakan pola baru yang sesuai dengan kondisi/situasi tertentu dan juga kemampuan mengatasi masalah dengan mengeksplorasi kreativitas diri. Contoh: membuat formula baru, inovasi, produk baru. Bentuk kata kerja operasional: merancang, merencanakan, menciptakan, mengatur, dll (Aunurrahman, 2014:52-53).

  Jadi dapat disimpulkan bahwa taksonomi Bloom ialah taksonomi yang disusun oleh ahli pendidikan yang bernama B.S Bloom. Bloom mengklasifikasikan tujuan pendidikan ke dalam tiga ranah yaitu ranah kognitif mencakup: pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, evaluasi. Ranah afektif mencakup: Penerimaan, Pemberian respon, Penghargaan terhadap nilai, organisasi, pembentukan pola hidup. Sedangkan ranah psikomotorik mencakup: persepsi, kesiapan, reaksi yang diarahkan, reaksi natural, reaksi yang kompleks, adaptasi, kreativitas.

B. Pembelajaran Matematika 1.

  Matematika Kata matematika sudah tidak asing lagi bagi kita, matematika merupakan ilmu pengetahuan dimana materi matematika diperlukan disemua jenjang pendidikan yang dipelajari oleh semua orang. Dalam dunia pendidikan, matematika sangatlah diperlukan. Di sekolah- sekolah mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi, bahkan dalam dunia pendidikan prasekolah, misalnya taman kanak-kanak, keberadaan matematika selalu diperlukan. Kehadiran matematika dalam dunia pendidikan maupun dalam kehidupan sehari-hari tentu sangat bermanfaat, karena dapat digunakan untuk berhitung, mengelola data, berdagang dan dapat membantu bidang studi lainnya seperti bidang akutansi, perpajakan, dan lain-lain.

  Matematika adalah bahasa yang memiliki fungsi praktis untuk mengekspresikan hubungan-hubungan kuantitatif dan keuangan.

Dokumen yang terkait

ANALISIS SOAL UJIAN NASIONAL SMA/MA BIDANG STUDI MATEMATIKA PADA PROGRAM IPS DAN IPA TAHUN 2011 BERDASARKAN TAKSONOMI BLOOM DAN TAKSONOMI SOLO

0 6 17

USAHA-USAHA GURU AGAMA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI KELAS II MTs AL MANAR DESA BENER KEC.TENGARAN KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2006/2007 - Test Repository

0 1 105

MENINGKATKAN PEMAHAMAN TAJWID PADA MATA PELAJARAN AL-QURAN HADIS MELALUI PENGGUNAAN KARTU HURUF DI KELAS IV MI BARAN KEC. AMBARAWA KAB. SEMARANG TAHUN 2010 - Test Repository

0 4 91

PENINGKATAN HASIL BELAJAR OPERASI HITUNG CAMPURAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM)PADA SISWA KELAS V DI MI MUHAMMADIYAH SURUH 02 KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 - Test Repository

0 1 158

PENGARUH PEMBINAAN KEAGAMAAN TERHADAP PERILAKU KEAGAMAAN ANAK ASUH DI PANTI ASUHAN PERMATA HATI DESA KEBUMEN KEC. BANYUBIRU KAB. SEMARANG TAHUN 2015 - Test Repository

0 0 103

PENGARUH INTENSITAS KEPEMIMPINAN ORANG TUA TERHADAP SIKAP TAWADHU ANAK DI DUSUN NGELOSARI DESA JOMBOR KEC. TUNTANG KAB. SEMARANG TAHUN 2014 - Test Repository

0 0 115

PENGARUH INTENSITAS PENGGUNAAN MEDIA ICT DALAM PEMBELAJARAN PAI TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP N 1 BANYUBIRU KAB. SEMARANG TAHUN 2015 - Test Repository

0 0 66

HUBUNGAN ANTARA PROFESIONALISME GURU DENGAN KEBERHASILAN SISWA DALAM BELAJAR PADA KELAS V MI AL ITTIHAD SEMOWO KEC.PABELAN KAB. SEMARANG TAHUN 2014 - Test Repository

0 0 98

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI SIFAT-SIFAT BANGUN DATAR MELALUI STRATEGI MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS III MI MA’ARIF GEDANGAN KEC. TUNTANG KAB. SEMARANG TAHUN AJARAN 2016/2017 - Test Repository

0 0 120

MANAJEMEN PEMBELAJARAN BCCT PADA ANAK USIA DINI DI TK BINA CITRA CENDEKIA UNGARAN KAB. SEMARANG - Test Repository

0 0 80