PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI SIFAT-SIFAT BANGUN DATAR MELALUI STRATEGI MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS III MI MA’ARIF GEDANGAN KEC. TUNTANG KAB. SEMARANG TAHUN AJARAN 2016/2017 - Test Repository
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA
MATERI SIFAT-SIFAT BANGUN DATAR
MELALUI STRATEGI MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS III
MI MA’ARIF GEDANGAN KEC. TUNTANG KAB. SEMARANG
TAHUN AJARAN 2016/2017
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh :
MUHAMMAD CHOLILUR ROHMAN
NIM. 12511001
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2017
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA
MATERI SIFAT-SIFAT BANGUN DATAR
MELALUI STRATEGI MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS III
MI MA’ARIF GEDANGAN KEC. TUNTANG KAB. SEMARANG
TAHUN AJARAN 2016/2017
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh :
MUHAMMAD CHOLILUR ROHMAN
NIM. 12511001
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2017
i
ii
iii
iv
Motto
“kesempatan adalah waktu karena ia hanya datang sekali. Kesempatan adalah
peluang karena kita dapat mengambilnya atau mengabaikannya. Kesempatan adalah
keluasan karena ia membuka jalan-jalan baru dimasa depan. Dihadapan kita berjajar
pintu-pintu kesempatan tak terhingga yang terbuka lebar. Kita hanya bisa memilih satu
dan tak ada jalan kembali, karenanya putuskanlah yang terbaik bagi kita. Nasib tidak
memihak kepada siapa-siapa melainkan kepada keputusan kita.”
Persembahan
1.
Bapakku Muhammad Zudi dan Ibukku Umi Farida Hanum yang selalu
mencurahkan kasih sayang dan do’anya kepada penulis.
2.
Adikku yang tercinta Nur Faizatun Ni’mah saya doakan semoga cita-citamu
terkabulkan.
3.
Calon pendamping hidupku.
4.
Teman-temanku Ahmad Kafi, Rokha Subhan, Awalina, Dania, istinganatun, dan
bunga.
5.
Indah Asfaradina dan Fina Nurul Fitriyani yang telah meluangkan waktu menemani
penulis dalam menyusun skripsi ini.
6.
Teman-temanku semua PGMI terima kasih untuk semuanya.
v
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan
hidayah-Nya kepada penyusun, sehingga penyusun dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan baik. Salawat serta salam semoga tetap tercurah pada Nabi Muhammad SAW.
yang senantiasa dinanti-nantikan syafa’atnya di yaumul qiyamah nanti.
Penyusunan skripsi dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar Matematika
Materi Sifat-Sifat Bangun Datar Melalui Strategi Make A Match pada Siswa Kelas III
MI Ma’arif Gedangan Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Ajaran2016”
ini, adalah untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar akademik sarjana
pendidikan dalam bidang Islam di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.
Penyusun menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan berjalan dengan
baik tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, penyusun menyampaikan
ucapan terima kasih kepada yang terhormat:
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri
(IAIN) Salatiga.
2. Ibu Peni Susapti, M.Si selaku Ketua jurusan PGMI
3. Ibu Miftachur Rif’ah Mahmud, M.Ag. selaku dosen pembimbing yang telah
meluangkan waktu, tenaga dan pikiranya guna memberikan bimbingan dan arahan
dengan penuh kesabaran dan keikhlasan hingga akhir penyusunan skripsi ini.
4. Ibu Dr.Hj. Lilik Sriyanti, M.Si selaku pembimbing skripsi yang telah memberikan
arahan dan bimbingan sampai skripsi ini selesai.
5. Bapak dan Ibu dosen serta seluruh karyawan IAIN Salatiga yang telah memberikan
ilmu dan bimbinganya kepada penulis.
vi
6. Kedua orang tua yang selalu memberikan dukungan moral dan material.
7. Bapak Ridha Rahman, S.Pd.I. selaku kepala madrasah MI Ma’arif Gedangan
Kecamatan Tuntang yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian.
8. Ibu Nurul Tarbiyatun, S.Pd.I. selaku wali kelas III MI Ma’arif Gedangan
Kecamatan Tuntang yang turut membantu dalam penelitian.
9. Kepada seluruh siswa kelas III MI Ma’arif Gedangan Kecamatan Tuntang yang
telah mendukung dan membantu peneliti dalam melakukan penelitian.
10. Sahabat dan teman–teman yang senantiasa menginspirasi, berjuang bersama-sama
dan saling memberikan dukungan.
Selanjutnya penyusun hanya dapat berdo’a “jazakumullahu khairal jaza’ jazaan
katsiran”. Penyusun sangat menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, penyusun membuka tangan yang selebar-lebarnya terhadap kritik dan
saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya, penyusun
hanya bisa berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya
dan penyusun pada khususnya.
Salatiga, 13 Desember 2016
vii
ABSTRAK
Cholilur Rohman, Muhammad. 2016. Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi
Sifat-Sifat Bangun Datar Melalui Strategi Make A Match Pada Siswa Kelas III
MI Ma’arif Gedangan Kecamatan Tuntang Tahun Ajaran 2015/2016. Jurusan
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga.
Pembimbing: Dr. Hj. Lilik Sriyanti, M.Si.
Kata kunci: Hasil Belajar, make a match,
`Penelitian ini merupakan upaya untuk meningkatkan hasil belajar matematika materi
sifat-sifat bangun datar pada siswa kelas III MI Ma’arif Gedangan Kecamatan Tuntang
Kabupaten Semarang. Pertanyaan utama yang akan dijawab melalui penelitian ini
adalah apakah strategi pembelajaran Make A Match dapat meningkatakan hasil belajar
Matematika materi sifat-sifat bangun datar pada siswa kelas III MI Ma’arif Gedangan
Kecamatan Tuntang Tahun Ajaran 2015/2016? Untuk menjawab pertanyaan tersebut
maka penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (action research) sebanyak
dua siklus.
Penelitian tindakan kelas dilaksanakan melaui dua siklus yaitu siklus I dan siklus II.
Tiap siklusnya ada empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan
refleksi. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan meliputi observasi, test,
dan dokumentasi.
Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah terjadi peningkatan hasil belajar
siswa untuk mata pelajaran matematika materi sifat-sifat bangun datar kelas III tahun
2016. Melalui startegi pembelajaran make a match ada peningkatan hasil belajar, hal ini
dapat dilihat kondisi awal yaitu nilai rata-rata hasil belajar siswa 63 atau 55% siswa
yang tuntas belajar,pada siklus I meningkat menjadi 68 atau 83% dan meningkat lagi
pada siklus II menjadi 73 atau 100% siswa tuntas. Berdasarkan hasil belajar tersebut
dapat disimpulkan bahwa melalui strategi pembelajaran make a match dapat
meningkatkan hasil belajar matematika materi sifat-sifat bangun datar pada siswa kelas
III MI Ma’arif Gedangan Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Ajaran
2015/2016.
viii
DAFTAR ISI
SAMPUL
LEMBAR BERLOGO
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN ....................................................... iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN......................................... iv
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ..................................................... v
KATA PENGANTAR ............................................................................................ vi
ABSTRAK............................................................................................................ viii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL .....................................................................................................
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................
DAFTAR DIAGRAM ..............................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah........................................................................................ 4
C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 4
D. Hipotesis Penelitian ..................................................................................... 5
E. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 5
F. Definisi Operasional .................................................................................... 5
G. Metode Penelitian ........................................................................................ 7
H. Sistematika Penulisan ................................................................................ 16
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Hasil Belajar ............................................................................................. 18
1. Definisi Hasil Belajar .......................................................................... 18
2. Factor-faktor yang Mempengaruhi Proses dan Hasil Belajar .............. 24
3. Evaluasi Hasil Belajar ......................................................................... 28
ix
B. Matematika di SD/MI ................................................................................ 32
1. Pengertian Matematika ........................................................................ 32
2. Fungsi Matematika di SD/MI .............................................................. 32
3. Tujuan Matematika di SD/MI.............................................................. 33
4. Ruang Lingkup Mata Pelajaran Matematika di SD/MI ....................... 34
C. Materi Sifat-sifat Bangun Datar ................................................................ 35
D. Strategi Pembelajaran Make a Match ........................................................ 38
1. Makna Strategi ..................................................................................... 38
2. Makna Pmbelajaran ............................................................................. 40
3. Pengertian Strategi Pembelajaran ....................................................... 42
4. Strategi Pembelajaran Make a Match ................................................. 45
E. Kaitan antara Sifat-sifat Bangun Datar dengan Make a Match ................ 46
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Deskripsi Awal .......................................................................................... 47
1. Identitas Madrasah............................................................................... 47
2. Letak Geografis MI Ma’arif Gedangan ............................................... 47
3. Sejarah Berdirinya Madrasah ............................................................. 48
4. Keadaan Guru MI Ma’arif Gedangan ................................................. 49
5. Data Siswa MI Ma’arif Gedangan ....................................................... 49
6. Karakteristik Siswa Kelas III MI Ma’arrif Gedangan ......................... 49
B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I .................................................................. 51
1. Perencanaan ......................................................................................... 52
2. Tindakan .............................................................................................. 52
3. Observasi ............................................................................................. 53
4. Refleksi ................................................................................................ 54
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ................................................................ 55
1. Perencanaan ......................................................................................... 56
2. Tindakan .............................................................................................. 56
3. Observasi ............................................................................................. 57
4. Refleksi ................................................................................................ 58
x
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian Tiap Siklus ...................................................... 59
1. Pra –Siklus .......................................................................................... 59
2. Siklus I ................................................................................................ 60
3. Siklus II ............................................................................................... 65
B. Pembahasan .............................................................................................. 70
1. Hasil Sebelum PTK ............................................................................. 71
2. Hasil Penelitian Siklus I ...................................................................... 71
3. Hasil Penelitian Siklus II ..................................................................... 72
4. Performa Guru Saat pembelajaran ...................................................... 76
5. Rekapitulasi ketuntasan gabungan ...................................................... 77
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................ 79
B. Saran .......................................................................................................... 80
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Waktu Penelitian .................................................................................. 9
Tabel 1.2 Daftar Nama Siswa Kelas III ................................................................ 10
Tabel 3.1 Daftar Guru MI Ma’arif Gedangan ...................................................... 51
Tabel 3.2 Daftar Siswa MI Ma’arrif Gedangan .................................................... 51
Tabel 3.3 Daftar Keadaan Siswa Kelas III MI Ma’arif Gedangan ....................... 52
Tabel 4.1 Nilai Pre Test Hasil Belajar Siswa ....................................................... 62
Tabel 4.2 Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus I ........................................................ 64
Tabel 4.3 Nilai Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Siklus I .................... 66
Tabel 4.4 Hasil Pengamatan terhadap Guru Siklus I ............................................ 68
Tabel 4.5 Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus II ....................................................... 72
Tabel 4.6 Nilai Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Siklus II ................... 74
Tabel 4.7 Hasil Pengamatan terhadap Guru Siklus II .......................................... 76
Tabel 4.8 Rekapitulasi Hasil Belajar Pre Test ...................................................... 80
Tabel 4.9 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Siklus I ............................................ 81
Tabel 4.10 Rekapitulasi Pengamatan Aktivtas Belajar Siswa Siklus I ................. 82
Tabel 4.11 Rekapitulasi Ketuntasan Belajar Siklus II ......................................... 82
Tabel 4.12 Rekapitulasi Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Siklus II .............. 83
Tabel 4.13 Rekapitulasi Gabungan Hasil Belajar Siswa ...................................... 84
Tabel 4.14 Rekapitulasi Nilai Akttivitas Belajar Siswa ....................................... 86
Tabel 4.15 Rekapitulasi Performa Guru Saat Pembelajaran Antar Siklus ........... 87
Tabel 4.16 Rekapitulasi Ketuntsasan Belajar Siswa Gabungan ........................... 89
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Skema Pelaksanaan Siklus PTK ............................................................ 8
Gambar 2.1 Bagan Faktor yang Mempengaruhi Proses dan Hasil Belajar ............... 25
xiii
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 4.1 Hasil Belajar Pra Siklus, Siklus I, Siklus II .......................................... 85
Diagram 4.2 Rekapitulasi Rata-rata Hasil Belajar.................................................... 86
Diagram 4.3 Rekapitulasi Aktivitas Belajar Siswa ................................................... 87
Diagram 4.4 Performa Guru Saat Pembelajaran ..................................................... 88
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Matematika merupakan salah satu ilmu pengetahuan yang diajarkan di
sekolah, matematika merupakan mata pelajaran yang ditemui oleh murid dari
SD, SMP, SMA. Matematika juga menjadi mata pelajaran yang diujikan
dalam ujian nasional. Hakikat matematika artinya menguraikan apa
sebenarnya matematika itu, baik ditinjau dari arti kata matematika,
karakteristik matematika sebagai suatu ilmu, maupun peran dan kedudukan
matematika
di
antara
cabang ilmu pengetahuan
serta
manfaatnya
(Titikusumawati, 2014:10).
Pembelajaran matematika di sekolah sampai saat ini umumnya
dimulai dan penyampaian definisi atau pengertian dari suatu objek secara
lansung tanpa mengenalkan awal mulanya, dilanjutkan dengan pengoprasian
terhadap objek tersebut, serta diakhiri dengan pemberian contoh kemudian
pemberian tugas atau PR yang banyak sebagai latihan. Dalam pembelajaran
matematika yang banyak siswa menganggap bahwa matematika itu sulit,
penuh dengan rumus-rumus dan angka-angka, sehingga sebelum kegiatan
pembelajaran dimulai siswa sudah menyerah dan merasa tidak akan mampu
menguasai materi pelajaran yang disampaikan, hal ini mengakibatkan siswa
menjadi tidak bisa berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran. Strategi
pembelajaran dapat membantu guru dalam menyampaikan materi yang lebih
maksimal.
1
Strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang berbeda untuk
mencapai hasil pembelajaran yang berbeda di bawah kondisi yang berbeda.
(Wena, 2011:5). Strategi pembelajaran adalah rangkaian kegiatan dalam
proses pembelajaran yang terkait dengan penggelolahan siswa, penggelolahan
guru, penggelolahan kegiatan pembelajaran, penggelolahan sumber belajar
dan penilaian agar pembelajaran lebih efektif dan efisien (Samani, 2014).
Strategi pembelajaran adalah suatu pola yang direncanakan dan ditetapkan
secara sengaja untuk melakukan kegiatan atau tindakan dalam pembelajaran
(Majid, 2014). Menurut Sanjaya, strategi pembelajaran merupakan rencana
tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan
berbaga i sumber daya/kekuatan didalam pembelajaran.
Dalam kasus pembelajaran matematika materi sifat-sifat bangun datar
sederhana di Sekolah Dasar, proses pembelajaran berlangsung monoton.
Siswa cenderung malas, kurang aktif, dan bosan dalam pembelajaran. Tidak
ada sesuatu yang menarik perhatian siswa. Keingintahuan siswa terhadap
pelajaran juga sangat kurang. Guru masih belum memiliki inovasi dalam
membelajarkan matematika.
Terkadang, dalam proses pembelajaran terjadi kegagalan komunikasi.
Artinya, materi pelajaran atau pesan yang disampaikan guru tidak dapat
diterima oleh siswa dengan optimal, tidak seluruh materi pelajaran dapat
dipahami dengan baik oleh siswa, lebih parah lagi siswa sebagai penerima
pesan salah menangkap isi pesan yang disampaikan. Hal ini berdampak pada
hasil belajar siswa rendah, karena pembelajaran kurang maksimal. Untuk
2
menghindari itu semua itu, maka guru dapat memanfaatkan strategi
pembelajaran.
Menurut pengamatan yang dilakukan di lapangan, rendahnya nilai
siswa pada materi bangun datar sederhana yang dilihat dari nilai ulangan
harian yaitu 64 sedangkangkan KKM yang ditetapkan sekolah adalah 60. Jika
dipresentasikan, diperoleh hasil sebanyak 55% siswa sudah mencapai kriteria
ketuntasan sedangkan 45% belum, dan pandangan siswa saat ini terhadap
matematika memang kurang baik, mereka berpandangan bahwa pembelajaran
matematika itu menakutkan, tegang, bosan dan banyak PR. Hal ini
disebabkan karena guru kurang dapat mengkomunikasikan materi matematika
yang bersifat kaku tersebut agar dapat diterima dan dipahami dengan baik
oleh para siswa.
Untuk
mencapai
tujuan
pembelajaran
seorang
guru
perlu
mengoptimalisasi penggunaan strategi pembelajaran untuk menciptakan
matematika itu mudah dan menyenangkan. Dimana strategi pembelajaran
matematika harus sesuai dengan kebutuhan siswa dilihat dari materi atau
bahan pelajaran yang akan dibelajarkan. Juga melihat dari perkembangan
zaman yang ada sekarang.
Pada era sekarang ini, adalah tantangan bagi guru untuk aktif, kreatif,
dan inovatif dalam menciptakan suasana pembelajaran yang efektif dan
menyenangkan agar mendorong peserta didik untuk belajar dan tertarik
terhadap pembelajaran tersebut sehingga tujuan pembelajaran yang telah
dirumuskan dapat tercapai secara optimal.
3
Maka, dari latar belakang di
atas, penulis memilih judul
“Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Sifat-sifat Bangun Datar
Melalui Strategi Pembelajaran Make A Match pada Siswa Kelas III MI
Ma’arif Gedangan Kecamatan Tuntang Tahun Ajaran 2015/2016.”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas dapat dirumuskan
masalah dalam penelitian ini apakah strategi pembelajaran make a match dapat
meningkatkan hasil belajar matematika materi sifat-sifat bangun datar pada
siswa kelas III MI Ma’arif Gedangan Kecamatan Tuntang Tahun Ajaran
2015/2016?
C. Tujuan Masalah
Sesuai dengan permasalahan tersebut, maka tujuan penelitian ini untuk
mengetahui apakah strategi pembelajaran make a match dapat meningkatkan
hasil belajar matematika materi sifat-sifat bangun datar pada siswa kelas III MI
Ma’arif Gedangan Kecamatan Tuntang, Tahun Ajaran 2015/2016.
D. Hipotesis Penelitian
Strategi pembelajaran make a match dapat meningkatkan hasil belajar
matematika materi sifat-sifat bangun datar pada siswa kelas III MI Ma’arif
Gedangan Kecamatan Tuntang Tahun Ajaran 2015/2016.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun
secara praktis.
4
1. Manfaat Teoritis
a. Sebagai daftar pengembangan kajian ilmu matematika khususnya
dalam materi sifat-sifat bangun datar sederhana kelas III Madrasah
Ibtidaiyah.
b. Sebagai masukan bagi Madrasah Ibtidaiyah, Mapenda, dan jajaran
terkait untuk melakukan pembinaan guru dalam inovasi dan
implementasi strategi pembelajaran matematika materi sifat-sifat
bangun datar sederhana.
2. Manfaat Praktik
1. Sebagai upaya meningkatkan kualitas pelaksanaan pembelajaran
matematika materi sifat-sifat bangun datar sederhana kelas III
Madrasah Ibtidaiyah.
2. Sebagai masukan bagi guru Madrasah Ibtidaiyah dalam melakukan
inovasi dan implementasi strategi pembelajaran matematika materi
sifat-sifat bangun datar sederhana.
F. Definisi Operasional
Untuk menghindari perbedaan pemahaman pembaca, maka diperlukan
definisi operasional untuk menjelaskan kata kunci dalam penelitian ini.
1. Hasil Belajar
Belajar merupakan proses menghasilkan penyesuaian tingkah laku. Hasil
belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu
aspek potensi kemanusiaan saja (Suprijono, 2011:7 ).
5
Jadi hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku siswa baik dari aspek
kognitif, afektif maupun psikomotorik yang merupakan timbal balik dari
proses belajar mengajar yang telah dilakukan.
Dalam penelitian ini, hasil belajar adalah nilai yang diperoleh siswa setelah
pembelajaran.
2. Matematika materi sifat-sifat bangun datar
Mata pelajaran matematika pada satuan pendidikan sekolah dasar meliputi
aspek-aspek sebagai berikut: 1) bilangan, 2) geometri, 3) pengolahan data
Depdiknas, 2006. Sifat-sifat bangun datar merupakan sebuah bangun berupa
bidang datar yang dibatasi oleh beberapa ruas garis. Jumlah dan model ruas
garis yang membatasi bangun tersebut menentukan nama dan bentuk bangun
tersebut.
Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan matematika adalah mata
pelajaran kelas III MI.
3. Strategi pembelajaran make a match
Menurut rusman strategi make a match (membuat pasangan) merupakan
salah satu jenis dari metode dalam pembelajaran kooperatif. Metode ini
dikembangkan oleh Lorna Curran dalam buku (huda, 2013). Salah satu cara
keunggulan teknik ini adalah peserta didik mencari pasangan sambil belajar
mengenai suatu konsep atau topik, dalam suasana yang menyenangkan.
Berdasarkan
pendapat
diatas,
dapat
disimpulkan
bahwa
model
pembelajaran kooperatif tipe make a match adalah suatu teknik mencari
6
pasangan soal dan jawaban sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik
dalam pembelajaran matematika.
Yang dimaksud dengan strategi pembelajaran make a match dalam
penelitian ini adalah strategi pembelajaran mencari pasanagan soal dan
jawaban matematika materi sifat-sifat bangun datar.
G. Metode Penelitian
1. Jenis penelitian
Metode dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian
tindakan kelas yakni menggunakan hasil belajar matematika materi Sifatsifat Bangun Datar Sederhana Melalui Strategi Pembelajaran make a
match pada siswa kelas III MI Ma’arif Gedangan.
Menurut Arikunto dalam Suyadi dalam buku (2010:18) yang
menjelaskan PTK secara lebih sistematis.
a. Penelitian
adalah
kegiatan
mencermati
suatu
objek
dengan
menggunakan cara dan aturan atau metodologi tertentu untuk
menemukan data akurat tentang hal–hal yang dapat meningkatkan
mutu objek yang diamati.
b. Tindakan adalah gerakan yang dilakukan dengan sengaja dan terencana
dengan tujuan tertentu. Dalam PTK kegiatan ini dikenal dengan siklus–
siklus kegiatan untuk peserta didik.
c. Kelas adalah tempat dimana terdapat sekelompok peserta didik yang
dalam waktu bersamaan menerima pelajaran dari guru yang sama.
7
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa penelitian
tindakan kelas (PTK) adalah pencermatan dalam bentuk tindakan terhadap
kegiatan belajar yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas
secara bersamaan. Penerapan PTK dalam penelitian ini didasarkan pada
temuan problem dalam bentuk problem pembelajaran yaitu hasil belajar
siswa terhadap mata pelajaran matematika rendah dan adanya keinginan
guru untuk memperbaiki hasil belajar siswa dengan kegiatan penelitian.
Pemilihan penelitian ini menggunakan PTK Kolaboratif, karena
secara langsung peneliti ikut terlibat langsung dalam penelitian. Peneliti
mengumpulkan data dengan cara wawancara dengan guru, siswa, dan
observasi kelas setelah itu melakukan belajar mengajar di kelas tersebut.
(Arikunto, 2007:13)
Berikut Bagan Pelaksanaan Perencanaan Penelitian Tindakan
Kelas:
8
Perencanaa
Refleksi
SIKLUS I
Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan
SIKLUS II
Refleksi
Pelaksanaan
Pengamatan
?
Gambar 1.1
Skema Pelaksanaan Siklus PTK
(Suyadi, 2010:50)
2. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian di MI Ma’arif Gedangan Kecamatan Tuntang Kabupaten
Semarang tahun 2016.
3. Waktu Penelitian
Tabel 1.1 Waktu Penelitian
No
Februari
Maret
April
Mei
Juni
III-IV
I-IV
I-IV
I-IV
I-IV
√
√
Deskripsi
Penyusunan Proposal
1
Penelitian
2
Penyusunan Landasan Teori
3
Persiapan Penelitian
√
√
4
Pelaksanaan Penelitian
√
√
5
Input Data
√
√
6
Analisis Data
7
Penyusunan Skripsi
√
√
√
√
9
√
√
4. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini dilakukan pada siswa kelas III MI Ma’arif
Gedangan tahun 2016 yang berjumlah 24 siswa.
Tabel 1.2 Daftar Nama Siswa kelas III
MI Ma’arif Gedangan
Keterangan
No
NAMA SISWA
Laki-laki
Perempuan
√
1.
MKA
2.
ASP
√
3.
AS
√
4.
AF
√
5.
DW
6.
FA
√
7.
FA
√
8.
FAK
√
9.
FBH
10.
FRE
11.
FW
√
12.
HNH
√
13.
MM
√
14.
MAA
√
15.
MAH
√
16.
MF
√
17.
MF
√
18.
NLN
√
19.
QA
√
20.
ZAS
√
21.
APP
22.
FAU
23.
MFA
√
24.
MRA
√
√
√
√
√
√
10
5. Langkah-langkah penelitian
Penelitian tindakan kelas ini menggunakan model Kurt Lewin
dimana konsep pokok action reset terdiri dari 4 komponen yaitu: Planning
(Perencanaan), Action (Pelaksanaan tindakan), Observation (Pengamatan)
dan Reflection (Refleksi). Lebih jelasnya sebagai berikut:
a.
Perencanaan (planning)
Perencanaan dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu perencanaan
umum dan perencanaan khusus. Perencaan umum di maksudkan untuk
menyusun rancangan yang meliputi keseluruhan aspek yang terkait
PTK. Sementara itu perencanaan khusus dimaksudkan untuk
menyusun rancangan dari siklus per siklus.
1) Menyiapkan
rencana
pelaksanaan
pembelajaran
(RPP)
menggunakan strategi pembelajaran make a match.
2) Mempersiapkan sarana prasarana pendukung yang dibutuhkan
dalam proses pembelajaran.
3) Mempersiapkan soal mengenai materi bangun datar sederhana.
b.
Tindakan (action)
Implementasi tindakan pada prinsipnya merupakan realisasi dari
suatu tindakan yang sudah direncanakan sebelumnya.
Pekerjaan utama seorang guru adalah mengajar, sehingga dalam
melakukan PTK seyogyanya tidak berpengaruh pada komitmennya
sebagai pengajar.
11
Tahap tindakan dilakukan oleh guru dengan menerapakan media
pembelajaran visual dalam proses pembelajaran dilakukan sesuai
dengan jadwal pelajaran matematika kelas III. Materi yang akan
diberikan adalah sifat-sifat sederhana bangun datar sederhana.
1) Meliputi pendahuluan, inti (eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi)
dan penutup.
2) Memberikan motivasi
3) Menyajikan materi pelajaran melalui strategi pembelajaran make
a match.
4) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
5) Memberikan penguatan dan kesimpulan
6) Melakukan pengamatan
c.
Pengamatan (Observation)
Pengamatan atau observing dapat dilakukan sendiri oleh peneliti
atau kolabolator, yang memang diberikan tugas untuk hal itu. Pada
ssat pengamatan, pengamat haruslah mencatat semua peristiwa atau
hal yang terjadi dikelas penelitian. Misalnya mengenai kinerja guru,
situasi kelas, perilaku dan sikap siswa, penyajian atau pembahasan
materi, penyerapan siswa terhadap materi yang diajarkan dan lain
sebagainya.
d.
Refleksi (Reflection)
Refleksi dilakukan dengan kolaboratif, yaitu adanya diskusi
terhadap berbagai masalah yang terjadi dikelas penelitian. Dengan
12
demikian refleksi dapat ditentukan sesudah adanya implementasi
tindakan dan hasil observasi.
6. Teknik pengumpulan data
Pengumpulan
data
pada
penelitian
ini
menggunakan
teknik
pengumpulan data sebagai berikut:
a. Observasi
Observasi dilaksanakan untuk mengetahui pelaksanaan tindakan
sesuai dengan rencana yang sudah disusun, seberapa proses yang terjadi
dapat diharapkan menuju sasaran yang diharapkan. Gejala ketidak
berhasilan atau kekeliruan dalam rencana tindakan dapat diketahui
sedini mungkin melalui observasi sehingga dapat dilakukan modifikasi
rencana tindakan sebelum berjalan lebih lanjut.
Kegiatan ini yang diobservasi secara langsung adalah meliputi
observasi kegiatan guru dalam pengelolaan kelas, observasi kegiatan
siswa, dan observasi tentang bagaimana proses belajar mengajar yang
berkaitan dengan upaya peningkatan hasil belajar Matematika dengan
strategi pembelajaran make a match. Peneliti dapat mencatat hasil
observasi pada lembar observasi. Hal ini dilakukan untuk membuat
kesimpulan terhadap pelaksanaan siklus tersebut yang kemudian akan
direfleksikan pada siklus berikutnya.
b. Metode Test
Tes digunakan berupa pre test dan post test yang fungsinya untuk
mengetahui tingkat pemahaman siswa setelah mempelajari materi
13
sifat-sifat bangun datar dengan menerapkan strategi make a match.
c. Metode Dokumentasi
Dokumentasi berupa silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP), jumlah guru dan siswa, alat atau media yang digunakan, nilai
siswa sebelum dan sesudah penelitian, foto, dan catatan lapangan yang
dianggap penting.
7. Instrument penelitian
Instrument penelitian adalah alat bantu yang digunakan dalam
penelitian. Dalam penelitian ini instrument penelitian yang digunakan oleh
peneliti adalah.
a. Lembar observasi
Dalam penelitian ini digunakan dua lembar observasi, yakni lembar
observasi pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan strategi make
a match dan lembar observasi keaktifan siswa. Lembar observasi
pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan strategi make a match
digunakan sebagai pedoman peneliti dalam melakukan observasi
pelaksanaan pembelajaran. Sedangkan lembar observasi keaktifan siswa
digunakan pada setiap pembelajaran, sehingga kegiatan observasi tidak
terlepas dari konteks permasalahan dan tujuan peneliti.
b. Soal Tes
Dalam proses pembelajaran dengan menerapkan strategi make a
match sifat-sifat bangun datar digunakan pre test dan post test. Dalam
14
test ini terdapat soal-soal yang harus dikerjakan oleh siswa sebelum
dan sesudah pelaksanaan pembelajaran.
8. Teknik Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan rumus sebagai
berikut:
a. Penilaian rata-rata
Peneliti menjumlahkan nilai yang diperoleh oleh siswa, kemudian
membagi dengan jumlah siswa tersebut sehingga diperoleh nilai ratarata.
Penilaian rata-rata dapat menggunakan rumus sebagai berikut:
∑
X= ∑
Dengan :
∑
∑
= jumlah nilai keseluruhan siswa
= jumlah siswa
= Nilai rata-rata
b. Penilaian untuk Ketuntasan Belajar
Dalam menghitung ketuntasan belajar, peneliti menggunakan
kriteria B sebagai batas ketuntasan menimum, kemudian menganalisis
dengan rumus berikut:
P=
∑
Dengan:
∑
P = Jumlah nilai dalam persen
15
H. Sistematika Penulisan
Sistematika dalam laporan penelitian yang akan di susun adalah
BAB I Pendahuluan. Berisi latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan dan manfaat, kajian pustaka, metode penelitian, dan
sistematika penelitian.
BAB II Pembahasan Teoritik. Pada bab ini lebih banyak
menyajikan landasan teoritis dalam menunjang permasalahan.
BAB III Paparan Data dan Temuan Penelitian. Pada bab ini
dikemukakan tentang bentuk gambaran umum atau suasana/kondisi MI
Ma’arif Gedangan Kec Tuntang, Kab.Semarang
BAB IV Pembahasan. Pada bab ini menjelaskan tentang hasil
penelitian.
BAB V Penutup. Dalam bab terakhir ini adalah membahas tentang
kesimpulan penelitian yang telah dilakukan dan saran-saran yang
diharapkan dapat memberikan manfaat dalam mengembangkan pendidikan
dan penutup sebagai kesempurnaan dalam penelitian ini.
16
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Hasil Belajar
1.
Definisi Hasil Belajar
a. Belajar
Belajar adalah hal terpenting dalam setiap usaha pendidikan,
sehingga tanpa belajar sesungguhnya tidak pernah ada pendidikan.
Perubahan dan kemampuan untuk berubah merupakan batasan dan
makna yang terkandung dalam belajar. Seseorang belajar pada
dasarnya didorong keinginan untuk mengembangkan potensinya dalam
mencapai tujuan. Dalam prespektif agama islam, belajar merupakan
kewajiban bagi setiap orang beriman agar memperoleh ilmu
pengetahuan dalam rangka meningkatkan derajat kehidupan mereka.
Hal ini dinyatakan dalam surat Mujadalah ayat 11 yang berbunyi:
ت
ٍ يَزْ فَ ِع هللاُ الَّ ِذ ي َْن اَ َمنُو ِمنْ ُك ْم َوالَّ ِذ ي َْن أُ ْوتُوا ا ْل ِع ْل َم َد َر َجا...
“ ...Niscaya Allah akan meninggikan beberapa derajat kepada orangorang beriman dan berilmu”.
Belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untuk memperoleh
pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap
dan mengkokohkan kepribadian. Dalam konteks menjadi tahu atau
proses
memperoleh
pengetahuan,
menurut
pemahaman
sains
konvensional, kontak manusia dengan alam diistilahkan dengan
17
pengalaman (experience). Pengalaman yang terjadi berulang kali
melahirkan pengetahuan (knowledge). Definisi ini merupakan definisi
umum dalam pembelajaran sains secara konvensional dan beranggapan
bahwa pengetahuan sudah terserak di alam, tinggal bagaimana siswa
atau pembelajar bereksplorasi, menggali dan menemukan kemudian
memungutnya, untuk memperoleh pengetahuan.
Berikut definisi belajar menurut beberapa pakar pendidikan; (Suprijono,
2011: 2)
1) Gagne mengatakan belajar adalah perubahan disposisi atau
kemampuan yang dicapai seseorang melalui aktifitas. Perubahan
disposisi
tersebut
bukan
diperoleh
langsung
dari
proses
pertumbuhan seseorang secara alamiah.
2) Travers
Belajar adalah proses menghasilkan penyesuaian tingkah laku.
3) Morgan
Belajar adalah perubahan perilaku yang bersifat permanen sebagai
hasil dari pengalaman.
4) Harold Spears
Belajar adalah mengamati, membaca, meniru, mencoba sesuatu,
mendengar dan mengikuti arah tertentu.
Dari uraian diatas belajar secara umum dapat dipahami sebagai
tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu sebagai hasil
18
pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses
kognitif, afektif dan psikomotor.
Adapun prinsip-prinsip belajar menurut teori Gestalt antara lain:
(Djamarah, 2011: 20-21)
1) Belajar berdasarkan keseluruhan
Orang berusaha menghubungkan suatu pelajaran dengan pelajaran
yang lain. Bahan pelajaran tidak dianggap terpisah, tetapi
merupakan satu kesatuan.
2) Belajar adalah suatu proses perkembangan
Anak-anak bisa dapat mempelajari dan merencanakan bila ia telah
matang untuk menerima bahan pelajaran itu. Manusia sebagai
organisme yang berkembang, kesediaannya mempelajari sesuatu
tidak hanya ditentukan oleh kematangan jiwa, tapi juga
perkembangan sebab lingkungan dan pengalaman.
3) Anak didik sebagai organisme keseluruhan
Anak didik belajar tidak hanya intelektualnya saja, tetapi juga
emosional dan jasmaniahnya.
4) Terjadi transfer
Bila dalam suatu kemampuan telah dikuasai, maka dapat
dipindahkan untuk menguasai kemampuan yang lain. Kemampuan
tersebut dipakai untuk mempelajari hal-hal yang lain. Misalnya
belajar matematika bila telah menguasai dapat dipergunakan dalam
masalah jual-beli bahan tertentu.
19
5) Belajar adalah reorganisasi pengalaman
Belajar timbul bila seseorang menemui situasi baru dalam
kehidupannya. Dalam menghadapi hal itu ia akan menggunakan
semua pengalaman yang telah dimilikinya. Anak akan mengadakan
reorganisasi pengalamannya. Misalnya seorang anak kulitnya
mengelupas akibat terbakar saat bermain api. Anak belajar dari
pengalamannya bahwa api itu panas dan bisa membakar kulit
manusia. Karena pengalaman itu anak didik tidak akan mengulangi
untuk bermain-main dengan api.
6) Belajar harus dengan insight
Insight adalah suatu saat dalam proses belajar dimana seseorang
melihat (insight) hubungan tertentu dalam unsur yang mengandung
suatu problem. Misalnya peristiwa banjir yang dihubungkan
dengan faktor-faktor lain.
7) Belajar lebih berhasil bila berhubungan dengan minat, keinginan
dan tujuan.
8) Belajar berlangsung terus-menerus.
Belajar tidak hanya disekolah, tetapi juga diluar sekolah. Anak
didik dapat memperoleh pengetahuan/pengalaman sehari-hari
dirumah atau dimasyarakat.
Maka dapat disimpulkan bahwa belajar adalah usaha sadar dari
individu
untuk
memahami
20
dan
menguasai
pengetahuan
dan
keterampilan, sikap-sikap, nilai-nilai, guna meningkatkan kualitas
tingkah lakuya dalam rangka mengembangkan kepribadiannya.
b. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah suatu kemampuan yang berupa ketrampilan
dan perilaku baru sebagai akibat dari latihan atau pengalaman yang
diperoleh (Sam’s, 2010: 33).
Mulyasa (2009: 212) menambahkan hasil belajar adalah prestasi
belajar peserta didik secara keseluruhan yang menjadi indikator
kompetensi dasar dan derajat perubahan perilaku yang bersangkutan.
Proses belajar dan hasil belajar merupakan satu kesatuan yang
saling terkait. Belajar dapat dipandang dari dua subjek, yaitu guru dan
siswa. Dari segi siswa belajar dialami sebagai suatu proses, sedangkan
dari segi guru proses belajar tersebut tampak sebagai perilaku belajar
tentang sesuatu hal.
Identifikasi wujud perubahan perilaku dan pribadi sebagai hasil
belajar itu dapat bersifat fungsional-struktural, material-substansial, dan
behavioral. Untuk memudahkan sistematikanya dapat kita gunakan
penggolongan perilaku menurut bloom dalam kawasan-kawasan
kognitif, afektif dan psikomotor dengan menyadari sepenuhnya bahwa
mungkin sekali ada jenis perubahan atau hasil belajar itu yang sukar
untuk dimasukkan secara tegas kepada salah satu diantaranya.
21
Suprijono (2011:6) menambahkan bahwa hasil belajar adalah
pola perbuatan, nilai, sikap, apresiasi dan ketrampilan, merujuk
pemikiran Gagne hasil belajar berupa:
1) Informasi Verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan
dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis.
2) Ketrampilan Intelektual merupakan kemampuan mempresentasikan
konsep dan lambang.
3) Strategi Kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan
aktivitas kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan
konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah.
4) Ketrampilan Motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian
gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi , sehingga terwujud
otomatisme gerak jasmani.
5) Sikap
adalah
kemampuan
menerima
dan
menolak
objek
berdasarkan penilaian terhadap objek tersebut. Sikap merupakan
kemampuan menjadikan nilai –nilai sebagai standar perilaku.
Menurut Bloom hasil belajar mencakup kemampuan kognitif,
afektif dan psikomotorik (Suprijono, 2011: 6).
1) Kognitif
mencakup pengetahuan, pemahaman, menerapkan,
analisis (menguraikan), synthesis (merencanakan) dan menilai.
2) Ranah Afektif meliputi sikap menerima, memberikan respon, nilai,
organisasi, karakterisasi.
22
3) Ranah psikomotor meliputi fisik.
Sebagaimana menurut Reigeluth hasil belajar merupakan semua
akibat yang dapat terjadi dan dapat dijadikan sebagai indikator tentang
nilai dari penggunaan suatu metode. Snalbeker mengatakan bahwa
perubahan atau kemampuan baru yang diperoleh siswa setelah
melakukan perbuatan belajar adalah hasil belajar (Rusmono, 2012: 8).
Dari uraian definisi mengenai hasil belajar diatas dapat
disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan perubahan perilaku secara
keseluruhan yang merupakan timbal balik dari proses belajar yang telah
dilakukan, perubahan tersebut tidak hanya terjadi pada salah satu aspek
potensi kemanusiaan.
2.
Faktor – faktor Yang Mempengaruhi Proses dan Hasil Belajar
Proses pembelajaran dan hasil belajar siswa disekolah tidak
terlepas dari factor-faktor yang mempengaruhinya, faktor-faktor tersebut
bisa dari diri siswa atau bahkan dari lingkungan siswa itu sendiri.
Djamarah
(2011:
176)
mengemukakan
berbagai
faktor
yang
mempengaruhi proses dan hasil belajar yang digambarkan dalam bentuk
bagan 2.1 sebagai berikut:
23
Bagan 2.1
Faktor Yang Mempengaruhi Proses Dan Hasil Belajar
Alami
Lingkungan
Luar
Sosial Budaya
Kurikulum
Program
Instrumental
Sarana dan Fasilitas
Guru
Unsur
Kondisi Fisiologis
Fisiologis
Dalam
Kondisi Panca Indera
Minat
Kecerdasan
Psikologis
Bakat
Motivasi
Kemampuan Kognitif
Bagan diatas menjelaskan bahwa faktor yang mempengaruhi hasil
belajar dapat dibedakan menjadi dua, yakni faktor dari luar diri peserta didik
dan faktor dari dalam diri peserta didik.
a. Faktor lingkungan, merupakan bagian dari kehidupan anak didik. Dalam
lingkungan anak didik hidup dan berinteraksi dalam mata rantai
24
kehidupan yang disebut ekosistem. Saling ketergantungan antara
lingkungan biotik dan abiotik tidak dapat dihindari.
1) Lingkungan Alami adalah lingkungan tempat tinggal anak didik.
seperti udara yang tercemar merupakan polusi yang dapat
mengganggu pernapasan. Oleh karena itu kesejukan udara dan
ketenangan suasana kelas diakui sebagai kondisi lingkungan kelas
yang kondusif untuk terlaksananya kegiatan belajar mengajar yang
menyenangkan.
2) Lingkungan Sosial Budaya
Manusia adalah mahluk yang cenderung hidup bersama satu sama
lain. Hidup dalam kebersamaan dan saling membutuhkan akan
melahirkan interaksi sosial. Saling memberi dan saling menerima
merupakan kegiatan yang selalu ada dalam kehidupan sosial.
Sebagai anggota masyarakat anak didik tidak dapat lepas dari ikatan
sosial yang terbentuk mengikat perilaku anak didik untuk tunduk
padanorma-norma sosial, susila dan hukum yang berlaku dalam
masyarakat. Lahirnya peraturan sekolah bertujuan untuk mengatur
dan membentuk perilaku anak didik yang menunjang keberhasilan
belajar disekolah.
b. Faktor Instrumental
Sebagai sarana untuk mencapai tujuan dalam suatu kelembagaan.
1) Kurikulum merupakan unsur substansial dalam pendidikan. Tanpa
kurikulum kegiatan mengajar tidak akan berlangsung. Sebab materi
25
yang harus guru sampaikan dalam suatu pertemuan kelas belum guru
programkan sebelumnya. Kurikulum diakui dapat mempengaruhi
proses dan hasil belajar anak didik disekolah.
2) Program
Setiap sekolah mempunyai program pendidikan. Dalam program
pendidikan disusun berdasarkan potensi sekolah yang tersedia. Baik
tenaga finansial dan sarana prasarana. Program pengajaran yang
guru buat akan mempengaruhi kemana proses belajar itu
berlangsung.
3) Sarana dan Fasilitas.
Sarana mempunyai arti penting dalam pendidikan. Gedung sekolah
sebagai tempat yang strategis berlangsungnya kegiatan belajar
mengajar disekolah. Buku pegangan anak didik harus lengkap
sebagai penunjang kegiatan belajar mengajar. Fasilitas mengajar
merupakan kelengkapan mengajar guru yang harus dimiliki oleh
sekolah.
4) Guru
Guru merupakan unsur manusiawi dalam pendidikan. Kehadiran
guru mutlak diperlukan didalam pendidikan. Kompetensi yang harus
ditingkatkan menyangkut tiga kemampuan guru, yaitu kompetensi
pedagogik, profesional dan sosial.
c. Kondisi Fisiologis
26
Aspek fisiologis ini diakui mempengaruhi pengelolaan kelas. Pengajaran
dengan pola klasikal perlu memperhatikan postur tubuh anak didik.
Anak didik yang tinggi sebaiknya ditempatkan dibelakang anak didik
yang bertubuh pendek.
d. Kondisi Psikologis
Hasil belajar juga dipengaruhi oleh kondisi psikologis seperti minat,
minat, motivasi, kemampuan kognitif.
3.
Pengertian Evaluasi Belajar
Evaluasi merupakan penilaian terhadap tingkat keberhasilan
siswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah program.
Tujuan dan fungsi evaluasi menurut Syah (2010: 99) antara lain:
a. Untuk mengetahui tingkat kemajuan yang telah dicapai oleh siswa
dalam suatu kurun waktu proses belajar tertentu.
b. Untuk Mengetahui posisi siswa dalam kelompok kelasnya.
c. Untuk mengetahui tingkat usaha siswa dalam belajar.
d. Untuk mengetahui tingkat daya guna dan hasil metode mengajar
yang telah digunakan guru dalam proses mengajar belajar.
Selain itu, berdasarkan Undang- Undang Sisdiknas No.20 tahun
2003 pasal 58 (1) evaluasi hasil belajar peserta didik dilakukan untuk
memantau proses, kemajuan dan perbaikan hasil belajar peserta didik
secara berkesinambungan (Syah, 2010: 199).
Penilaian hasil belajar tingkat kelas adalah penilaian yang
dilakukan oleh guru secara langsung dan merupakan suatu kegiatan
27
untuk mengukur perubahan perilaku yang telah terjadi pada diri peserta
didik. Penilaian hasil belajar bertujuan untuk mengetahui pembentukan
kompetensi peserta didik. Standar nasional pendidikan mengungkapkan
bahwa “penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara
berkesinambungan untuk memantau proses, kemajuan dan perbaikan
hasil dalam bentuk penilaian harian, penilaian tengah semester,
penilaian akhir semester dan penilaian kenaikaan kelas (Mulyasa, 2009:
209-210).
a. Penilaian Harian
Penilaian harian atau sering disebut juga ulangan harian
dilakukan setiap selesai proses pembelajaran dalam kompetensi
dasar tertentu. Penilaian harian terdiri dari seperangkat soal yang
harus dijawab para peserta didik dan tugas–tugas terstruktur yang
berkaitan dengan konsep dan kompetensi dasar yang sedang
dibahas. Penilaian harian ditujukan untuk memperbaiki modul dan
program pembelajaran (RPP), sebagai bahan pertimbangan dalam
memberikan nilai bagi para peserta didik.
b. Penilaian Tengah Semester
Penilaian tengah semester sering disebut ujian tengah
semester (UTS). UTS merupakan penilaian subsumatif ditujukan
untuk menentukan keberhasilan peserta didik yang diwujudkan
dalam pemberian nilai termasuk untuk pertimbangan bahan
kenaikan kelas.
28
c. Penilaian Akhir Semester
Ujian Akhir Semester (UAS) dilaksanakan secara bersamasama untuk kelas–kelas paralel baik tingkat kecamatan maupu
provinsi.
Hal
ini
dilakukan terutama
untuk meningkatkan
pemerataan mutu pendidikan dan untuk menjaga keakuratan soalsoal yang diujikan.
d. Penilaian Kenaikan Kelas
Penilaian kenaikan kelas atau ujian kenaikan kelas
dilakukan pada akhir semester genap. Penilaian ini sering disebut
dengan evaluasi belajar tahap akhir (EBTA) pada akhir satuan
pendidikan.
Pada prinsipnya evaluasi hasil belajar merupakan kegiatan
berencana dan berkesinambungan. Adapun ragam evaluasi hasil
belajar menurut Syah (2010: 202) antara lain.
1) Pre-Test dan Post-Test
Kegiatan Pre-Test dilakukan guru secara rutin pada setiap akan
memulai
penyajian
materi
baru.
Tujuannya
ialah
untuk
mengidentifikasi taraf pengetahuan siswa mengenai bahan yang
akan disajikan. Sedangkan Post-Test yakni kegiatan evaluasi yang
dilakukan guru pada setiap akhir penyajian materi. Tujuannya
adalah untuk mengetahui taraf penguasaan siswa atas materi yang
telah diajarkan. Evaluasi ini berlangsung singkat dan cukup dengan
29
menggunakan instrumen sederhana yang berisi item-item yang
jumlahnya sangat terbatas.
2) Evaluaasi Prasyarat
Evaluasi prasarat bertujuan untuk mengidentifikasi penguasaan
siswa atas materi lama yang mendasari materi baru yang akan
diajarkan. Contoh evaluasi pelajaran perkalian bilangan, karena
penjumlahan merupakan prasyarat perkalian.
3) Evaluasi Diagnostik
Evaluasi ini dilakukan setelah selesai penyajian sebuah satuan
pelajaran dengan tujuan mengidentifikasi bagian-bagian tertentu
yang belum dikuasai siswa. Evaluasi jenis ini dititik beratkan pada
bahasan
tertentu
yang
dipandang
telah
membuat
siswa
mendapatkan kesulitan.
4) Evaluasi Formatif
Evaluasi jenis ini dapat dipandang sebagai “ulangan” yang
dilakukan pada setiap akhir penyajiann suatu pelajaran. Tujuannya
untuk memperoleh umpan balik kesulitan belajar siswa, sebagai
bahan pertimbangan pengajaran remidial/perbaikan.
5) Evaluasi Sumatif
Penilaian sumatif dapat dipandang sebagai ulangan umum,
yang dilakukan untuk mengukur kinerja akademik pada akhir
periode pelaksanaan program pengajaran. Evaluasi ini dilakukan
pada setiap akhir semester tahun ajaran. Hasilnya dijadikann
30
laporan resmi mengenai kinerja akademik siswa dan bahan penentu
naik tidaknya siswa ke kelas yang lebih tinggi.
B. Matematika di SD/MI
1.
Pengertian Matematika
Matematika adalah ilmu yang mempelajari tentang geometri,
aljabar dan kalkulus. Dalam penyelenggaraannya di sekolah digunakan
berbagai istilah caba
MATERI SIFAT-SIFAT BANGUN DATAR
MELALUI STRATEGI MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS III
MI MA’ARIF GEDANGAN KEC. TUNTANG KAB. SEMARANG
TAHUN AJARAN 2016/2017
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh :
MUHAMMAD CHOLILUR ROHMAN
NIM. 12511001
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2017
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA
MATERI SIFAT-SIFAT BANGUN DATAR
MELALUI STRATEGI MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS III
MI MA’ARIF GEDANGAN KEC. TUNTANG KAB. SEMARANG
TAHUN AJARAN 2016/2017
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh :
MUHAMMAD CHOLILUR ROHMAN
NIM. 12511001
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2017
i
ii
iii
iv
Motto
“kesempatan adalah waktu karena ia hanya datang sekali. Kesempatan adalah
peluang karena kita dapat mengambilnya atau mengabaikannya. Kesempatan adalah
keluasan karena ia membuka jalan-jalan baru dimasa depan. Dihadapan kita berjajar
pintu-pintu kesempatan tak terhingga yang terbuka lebar. Kita hanya bisa memilih satu
dan tak ada jalan kembali, karenanya putuskanlah yang terbaik bagi kita. Nasib tidak
memihak kepada siapa-siapa melainkan kepada keputusan kita.”
Persembahan
1.
Bapakku Muhammad Zudi dan Ibukku Umi Farida Hanum yang selalu
mencurahkan kasih sayang dan do’anya kepada penulis.
2.
Adikku yang tercinta Nur Faizatun Ni’mah saya doakan semoga cita-citamu
terkabulkan.
3.
Calon pendamping hidupku.
4.
Teman-temanku Ahmad Kafi, Rokha Subhan, Awalina, Dania, istinganatun, dan
bunga.
5.
Indah Asfaradina dan Fina Nurul Fitriyani yang telah meluangkan waktu menemani
penulis dalam menyusun skripsi ini.
6.
Teman-temanku semua PGMI terima kasih untuk semuanya.
v
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan
hidayah-Nya kepada penyusun, sehingga penyusun dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan baik. Salawat serta salam semoga tetap tercurah pada Nabi Muhammad SAW.
yang senantiasa dinanti-nantikan syafa’atnya di yaumul qiyamah nanti.
Penyusunan skripsi dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar Matematika
Materi Sifat-Sifat Bangun Datar Melalui Strategi Make A Match pada Siswa Kelas III
MI Ma’arif Gedangan Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Ajaran2016”
ini, adalah untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar akademik sarjana
pendidikan dalam bidang Islam di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.
Penyusun menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan berjalan dengan
baik tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, penyusun menyampaikan
ucapan terima kasih kepada yang terhormat:
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri
(IAIN) Salatiga.
2. Ibu Peni Susapti, M.Si selaku Ketua jurusan PGMI
3. Ibu Miftachur Rif’ah Mahmud, M.Ag. selaku dosen pembimbing yang telah
meluangkan waktu, tenaga dan pikiranya guna memberikan bimbingan dan arahan
dengan penuh kesabaran dan keikhlasan hingga akhir penyusunan skripsi ini.
4. Ibu Dr.Hj. Lilik Sriyanti, M.Si selaku pembimbing skripsi yang telah memberikan
arahan dan bimbingan sampai skripsi ini selesai.
5. Bapak dan Ibu dosen serta seluruh karyawan IAIN Salatiga yang telah memberikan
ilmu dan bimbinganya kepada penulis.
vi
6. Kedua orang tua yang selalu memberikan dukungan moral dan material.
7. Bapak Ridha Rahman, S.Pd.I. selaku kepala madrasah MI Ma’arif Gedangan
Kecamatan Tuntang yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian.
8. Ibu Nurul Tarbiyatun, S.Pd.I. selaku wali kelas III MI Ma’arif Gedangan
Kecamatan Tuntang yang turut membantu dalam penelitian.
9. Kepada seluruh siswa kelas III MI Ma’arif Gedangan Kecamatan Tuntang yang
telah mendukung dan membantu peneliti dalam melakukan penelitian.
10. Sahabat dan teman–teman yang senantiasa menginspirasi, berjuang bersama-sama
dan saling memberikan dukungan.
Selanjutnya penyusun hanya dapat berdo’a “jazakumullahu khairal jaza’ jazaan
katsiran”. Penyusun sangat menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, penyusun membuka tangan yang selebar-lebarnya terhadap kritik dan
saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya, penyusun
hanya bisa berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya
dan penyusun pada khususnya.
Salatiga, 13 Desember 2016
vii
ABSTRAK
Cholilur Rohman, Muhammad. 2016. Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi
Sifat-Sifat Bangun Datar Melalui Strategi Make A Match Pada Siswa Kelas III
MI Ma’arif Gedangan Kecamatan Tuntang Tahun Ajaran 2015/2016. Jurusan
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga.
Pembimbing: Dr. Hj. Lilik Sriyanti, M.Si.
Kata kunci: Hasil Belajar, make a match,
`Penelitian ini merupakan upaya untuk meningkatkan hasil belajar matematika materi
sifat-sifat bangun datar pada siswa kelas III MI Ma’arif Gedangan Kecamatan Tuntang
Kabupaten Semarang. Pertanyaan utama yang akan dijawab melalui penelitian ini
adalah apakah strategi pembelajaran Make A Match dapat meningkatakan hasil belajar
Matematika materi sifat-sifat bangun datar pada siswa kelas III MI Ma’arif Gedangan
Kecamatan Tuntang Tahun Ajaran 2015/2016? Untuk menjawab pertanyaan tersebut
maka penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (action research) sebanyak
dua siklus.
Penelitian tindakan kelas dilaksanakan melaui dua siklus yaitu siklus I dan siklus II.
Tiap siklusnya ada empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan
refleksi. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan meliputi observasi, test,
dan dokumentasi.
Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah terjadi peningkatan hasil belajar
siswa untuk mata pelajaran matematika materi sifat-sifat bangun datar kelas III tahun
2016. Melalui startegi pembelajaran make a match ada peningkatan hasil belajar, hal ini
dapat dilihat kondisi awal yaitu nilai rata-rata hasil belajar siswa 63 atau 55% siswa
yang tuntas belajar,pada siklus I meningkat menjadi 68 atau 83% dan meningkat lagi
pada siklus II menjadi 73 atau 100% siswa tuntas. Berdasarkan hasil belajar tersebut
dapat disimpulkan bahwa melalui strategi pembelajaran make a match dapat
meningkatkan hasil belajar matematika materi sifat-sifat bangun datar pada siswa kelas
III MI Ma’arif Gedangan Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Ajaran
2015/2016.
viii
DAFTAR ISI
SAMPUL
LEMBAR BERLOGO
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN ....................................................... iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN......................................... iv
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ..................................................... v
KATA PENGANTAR ............................................................................................ vi
ABSTRAK............................................................................................................ viii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL .....................................................................................................
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................
DAFTAR DIAGRAM ..............................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah........................................................................................ 4
C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 4
D. Hipotesis Penelitian ..................................................................................... 5
E. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 5
F. Definisi Operasional .................................................................................... 5
G. Metode Penelitian ........................................................................................ 7
H. Sistematika Penulisan ................................................................................ 16
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Hasil Belajar ............................................................................................. 18
1. Definisi Hasil Belajar .......................................................................... 18
2. Factor-faktor yang Mempengaruhi Proses dan Hasil Belajar .............. 24
3. Evaluasi Hasil Belajar ......................................................................... 28
ix
B. Matematika di SD/MI ................................................................................ 32
1. Pengertian Matematika ........................................................................ 32
2. Fungsi Matematika di SD/MI .............................................................. 32
3. Tujuan Matematika di SD/MI.............................................................. 33
4. Ruang Lingkup Mata Pelajaran Matematika di SD/MI ....................... 34
C. Materi Sifat-sifat Bangun Datar ................................................................ 35
D. Strategi Pembelajaran Make a Match ........................................................ 38
1. Makna Strategi ..................................................................................... 38
2. Makna Pmbelajaran ............................................................................. 40
3. Pengertian Strategi Pembelajaran ....................................................... 42
4. Strategi Pembelajaran Make a Match ................................................. 45
E. Kaitan antara Sifat-sifat Bangun Datar dengan Make a Match ................ 46
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Deskripsi Awal .......................................................................................... 47
1. Identitas Madrasah............................................................................... 47
2. Letak Geografis MI Ma’arif Gedangan ............................................... 47
3. Sejarah Berdirinya Madrasah ............................................................. 48
4. Keadaan Guru MI Ma’arif Gedangan ................................................. 49
5. Data Siswa MI Ma’arif Gedangan ....................................................... 49
6. Karakteristik Siswa Kelas III MI Ma’arrif Gedangan ......................... 49
B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I .................................................................. 51
1. Perencanaan ......................................................................................... 52
2. Tindakan .............................................................................................. 52
3. Observasi ............................................................................................. 53
4. Refleksi ................................................................................................ 54
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ................................................................ 55
1. Perencanaan ......................................................................................... 56
2. Tindakan .............................................................................................. 56
3. Observasi ............................................................................................. 57
4. Refleksi ................................................................................................ 58
x
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian Tiap Siklus ...................................................... 59
1. Pra –Siklus .......................................................................................... 59
2. Siklus I ................................................................................................ 60
3. Siklus II ............................................................................................... 65
B. Pembahasan .............................................................................................. 70
1. Hasil Sebelum PTK ............................................................................. 71
2. Hasil Penelitian Siklus I ...................................................................... 71
3. Hasil Penelitian Siklus II ..................................................................... 72
4. Performa Guru Saat pembelajaran ...................................................... 76
5. Rekapitulasi ketuntasan gabungan ...................................................... 77
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................ 79
B. Saran .......................................................................................................... 80
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Waktu Penelitian .................................................................................. 9
Tabel 1.2 Daftar Nama Siswa Kelas III ................................................................ 10
Tabel 3.1 Daftar Guru MI Ma’arif Gedangan ...................................................... 51
Tabel 3.2 Daftar Siswa MI Ma’arrif Gedangan .................................................... 51
Tabel 3.3 Daftar Keadaan Siswa Kelas III MI Ma’arif Gedangan ....................... 52
Tabel 4.1 Nilai Pre Test Hasil Belajar Siswa ....................................................... 62
Tabel 4.2 Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus I ........................................................ 64
Tabel 4.3 Nilai Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Siklus I .................... 66
Tabel 4.4 Hasil Pengamatan terhadap Guru Siklus I ............................................ 68
Tabel 4.5 Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus II ....................................................... 72
Tabel 4.6 Nilai Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Siklus II ................... 74
Tabel 4.7 Hasil Pengamatan terhadap Guru Siklus II .......................................... 76
Tabel 4.8 Rekapitulasi Hasil Belajar Pre Test ...................................................... 80
Tabel 4.9 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Siklus I ............................................ 81
Tabel 4.10 Rekapitulasi Pengamatan Aktivtas Belajar Siswa Siklus I ................. 82
Tabel 4.11 Rekapitulasi Ketuntasan Belajar Siklus II ......................................... 82
Tabel 4.12 Rekapitulasi Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Siklus II .............. 83
Tabel 4.13 Rekapitulasi Gabungan Hasil Belajar Siswa ...................................... 84
Tabel 4.14 Rekapitulasi Nilai Akttivitas Belajar Siswa ....................................... 86
Tabel 4.15 Rekapitulasi Performa Guru Saat Pembelajaran Antar Siklus ........... 87
Tabel 4.16 Rekapitulasi Ketuntsasan Belajar Siswa Gabungan ........................... 89
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Skema Pelaksanaan Siklus PTK ............................................................ 8
Gambar 2.1 Bagan Faktor yang Mempengaruhi Proses dan Hasil Belajar ............... 25
xiii
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 4.1 Hasil Belajar Pra Siklus, Siklus I, Siklus II .......................................... 85
Diagram 4.2 Rekapitulasi Rata-rata Hasil Belajar.................................................... 86
Diagram 4.3 Rekapitulasi Aktivitas Belajar Siswa ................................................... 87
Diagram 4.4 Performa Guru Saat Pembelajaran ..................................................... 88
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Matematika merupakan salah satu ilmu pengetahuan yang diajarkan di
sekolah, matematika merupakan mata pelajaran yang ditemui oleh murid dari
SD, SMP, SMA. Matematika juga menjadi mata pelajaran yang diujikan
dalam ujian nasional. Hakikat matematika artinya menguraikan apa
sebenarnya matematika itu, baik ditinjau dari arti kata matematika,
karakteristik matematika sebagai suatu ilmu, maupun peran dan kedudukan
matematika
di
antara
cabang ilmu pengetahuan
serta
manfaatnya
(Titikusumawati, 2014:10).
Pembelajaran matematika di sekolah sampai saat ini umumnya
dimulai dan penyampaian definisi atau pengertian dari suatu objek secara
lansung tanpa mengenalkan awal mulanya, dilanjutkan dengan pengoprasian
terhadap objek tersebut, serta diakhiri dengan pemberian contoh kemudian
pemberian tugas atau PR yang banyak sebagai latihan. Dalam pembelajaran
matematika yang banyak siswa menganggap bahwa matematika itu sulit,
penuh dengan rumus-rumus dan angka-angka, sehingga sebelum kegiatan
pembelajaran dimulai siswa sudah menyerah dan merasa tidak akan mampu
menguasai materi pelajaran yang disampaikan, hal ini mengakibatkan siswa
menjadi tidak bisa berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran. Strategi
pembelajaran dapat membantu guru dalam menyampaikan materi yang lebih
maksimal.
1
Strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang berbeda untuk
mencapai hasil pembelajaran yang berbeda di bawah kondisi yang berbeda.
(Wena, 2011:5). Strategi pembelajaran adalah rangkaian kegiatan dalam
proses pembelajaran yang terkait dengan penggelolahan siswa, penggelolahan
guru, penggelolahan kegiatan pembelajaran, penggelolahan sumber belajar
dan penilaian agar pembelajaran lebih efektif dan efisien (Samani, 2014).
Strategi pembelajaran adalah suatu pola yang direncanakan dan ditetapkan
secara sengaja untuk melakukan kegiatan atau tindakan dalam pembelajaran
(Majid, 2014). Menurut Sanjaya, strategi pembelajaran merupakan rencana
tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan
berbaga i sumber daya/kekuatan didalam pembelajaran.
Dalam kasus pembelajaran matematika materi sifat-sifat bangun datar
sederhana di Sekolah Dasar, proses pembelajaran berlangsung monoton.
Siswa cenderung malas, kurang aktif, dan bosan dalam pembelajaran. Tidak
ada sesuatu yang menarik perhatian siswa. Keingintahuan siswa terhadap
pelajaran juga sangat kurang. Guru masih belum memiliki inovasi dalam
membelajarkan matematika.
Terkadang, dalam proses pembelajaran terjadi kegagalan komunikasi.
Artinya, materi pelajaran atau pesan yang disampaikan guru tidak dapat
diterima oleh siswa dengan optimal, tidak seluruh materi pelajaran dapat
dipahami dengan baik oleh siswa, lebih parah lagi siswa sebagai penerima
pesan salah menangkap isi pesan yang disampaikan. Hal ini berdampak pada
hasil belajar siswa rendah, karena pembelajaran kurang maksimal. Untuk
2
menghindari itu semua itu, maka guru dapat memanfaatkan strategi
pembelajaran.
Menurut pengamatan yang dilakukan di lapangan, rendahnya nilai
siswa pada materi bangun datar sederhana yang dilihat dari nilai ulangan
harian yaitu 64 sedangkangkan KKM yang ditetapkan sekolah adalah 60. Jika
dipresentasikan, diperoleh hasil sebanyak 55% siswa sudah mencapai kriteria
ketuntasan sedangkan 45% belum, dan pandangan siswa saat ini terhadap
matematika memang kurang baik, mereka berpandangan bahwa pembelajaran
matematika itu menakutkan, tegang, bosan dan banyak PR. Hal ini
disebabkan karena guru kurang dapat mengkomunikasikan materi matematika
yang bersifat kaku tersebut agar dapat diterima dan dipahami dengan baik
oleh para siswa.
Untuk
mencapai
tujuan
pembelajaran
seorang
guru
perlu
mengoptimalisasi penggunaan strategi pembelajaran untuk menciptakan
matematika itu mudah dan menyenangkan. Dimana strategi pembelajaran
matematika harus sesuai dengan kebutuhan siswa dilihat dari materi atau
bahan pelajaran yang akan dibelajarkan. Juga melihat dari perkembangan
zaman yang ada sekarang.
Pada era sekarang ini, adalah tantangan bagi guru untuk aktif, kreatif,
dan inovatif dalam menciptakan suasana pembelajaran yang efektif dan
menyenangkan agar mendorong peserta didik untuk belajar dan tertarik
terhadap pembelajaran tersebut sehingga tujuan pembelajaran yang telah
dirumuskan dapat tercapai secara optimal.
3
Maka, dari latar belakang di
atas, penulis memilih judul
“Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Sifat-sifat Bangun Datar
Melalui Strategi Pembelajaran Make A Match pada Siswa Kelas III MI
Ma’arif Gedangan Kecamatan Tuntang Tahun Ajaran 2015/2016.”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas dapat dirumuskan
masalah dalam penelitian ini apakah strategi pembelajaran make a match dapat
meningkatkan hasil belajar matematika materi sifat-sifat bangun datar pada
siswa kelas III MI Ma’arif Gedangan Kecamatan Tuntang Tahun Ajaran
2015/2016?
C. Tujuan Masalah
Sesuai dengan permasalahan tersebut, maka tujuan penelitian ini untuk
mengetahui apakah strategi pembelajaran make a match dapat meningkatkan
hasil belajar matematika materi sifat-sifat bangun datar pada siswa kelas III MI
Ma’arif Gedangan Kecamatan Tuntang, Tahun Ajaran 2015/2016.
D. Hipotesis Penelitian
Strategi pembelajaran make a match dapat meningkatkan hasil belajar
matematika materi sifat-sifat bangun datar pada siswa kelas III MI Ma’arif
Gedangan Kecamatan Tuntang Tahun Ajaran 2015/2016.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun
secara praktis.
4
1. Manfaat Teoritis
a. Sebagai daftar pengembangan kajian ilmu matematika khususnya
dalam materi sifat-sifat bangun datar sederhana kelas III Madrasah
Ibtidaiyah.
b. Sebagai masukan bagi Madrasah Ibtidaiyah, Mapenda, dan jajaran
terkait untuk melakukan pembinaan guru dalam inovasi dan
implementasi strategi pembelajaran matematika materi sifat-sifat
bangun datar sederhana.
2. Manfaat Praktik
1. Sebagai upaya meningkatkan kualitas pelaksanaan pembelajaran
matematika materi sifat-sifat bangun datar sederhana kelas III
Madrasah Ibtidaiyah.
2. Sebagai masukan bagi guru Madrasah Ibtidaiyah dalam melakukan
inovasi dan implementasi strategi pembelajaran matematika materi
sifat-sifat bangun datar sederhana.
F. Definisi Operasional
Untuk menghindari perbedaan pemahaman pembaca, maka diperlukan
definisi operasional untuk menjelaskan kata kunci dalam penelitian ini.
1. Hasil Belajar
Belajar merupakan proses menghasilkan penyesuaian tingkah laku. Hasil
belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu
aspek potensi kemanusiaan saja (Suprijono, 2011:7 ).
5
Jadi hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku siswa baik dari aspek
kognitif, afektif maupun psikomotorik yang merupakan timbal balik dari
proses belajar mengajar yang telah dilakukan.
Dalam penelitian ini, hasil belajar adalah nilai yang diperoleh siswa setelah
pembelajaran.
2. Matematika materi sifat-sifat bangun datar
Mata pelajaran matematika pada satuan pendidikan sekolah dasar meliputi
aspek-aspek sebagai berikut: 1) bilangan, 2) geometri, 3) pengolahan data
Depdiknas, 2006. Sifat-sifat bangun datar merupakan sebuah bangun berupa
bidang datar yang dibatasi oleh beberapa ruas garis. Jumlah dan model ruas
garis yang membatasi bangun tersebut menentukan nama dan bentuk bangun
tersebut.
Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan matematika adalah mata
pelajaran kelas III MI.
3. Strategi pembelajaran make a match
Menurut rusman strategi make a match (membuat pasangan) merupakan
salah satu jenis dari metode dalam pembelajaran kooperatif. Metode ini
dikembangkan oleh Lorna Curran dalam buku (huda, 2013). Salah satu cara
keunggulan teknik ini adalah peserta didik mencari pasangan sambil belajar
mengenai suatu konsep atau topik, dalam suasana yang menyenangkan.
Berdasarkan
pendapat
diatas,
dapat
disimpulkan
bahwa
model
pembelajaran kooperatif tipe make a match adalah suatu teknik mencari
6
pasangan soal dan jawaban sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik
dalam pembelajaran matematika.
Yang dimaksud dengan strategi pembelajaran make a match dalam
penelitian ini adalah strategi pembelajaran mencari pasanagan soal dan
jawaban matematika materi sifat-sifat bangun datar.
G. Metode Penelitian
1. Jenis penelitian
Metode dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian
tindakan kelas yakni menggunakan hasil belajar matematika materi Sifatsifat Bangun Datar Sederhana Melalui Strategi Pembelajaran make a
match pada siswa kelas III MI Ma’arif Gedangan.
Menurut Arikunto dalam Suyadi dalam buku (2010:18) yang
menjelaskan PTK secara lebih sistematis.
a. Penelitian
adalah
kegiatan
mencermati
suatu
objek
dengan
menggunakan cara dan aturan atau metodologi tertentu untuk
menemukan data akurat tentang hal–hal yang dapat meningkatkan
mutu objek yang diamati.
b. Tindakan adalah gerakan yang dilakukan dengan sengaja dan terencana
dengan tujuan tertentu. Dalam PTK kegiatan ini dikenal dengan siklus–
siklus kegiatan untuk peserta didik.
c. Kelas adalah tempat dimana terdapat sekelompok peserta didik yang
dalam waktu bersamaan menerima pelajaran dari guru yang sama.
7
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa penelitian
tindakan kelas (PTK) adalah pencermatan dalam bentuk tindakan terhadap
kegiatan belajar yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas
secara bersamaan. Penerapan PTK dalam penelitian ini didasarkan pada
temuan problem dalam bentuk problem pembelajaran yaitu hasil belajar
siswa terhadap mata pelajaran matematika rendah dan adanya keinginan
guru untuk memperbaiki hasil belajar siswa dengan kegiatan penelitian.
Pemilihan penelitian ini menggunakan PTK Kolaboratif, karena
secara langsung peneliti ikut terlibat langsung dalam penelitian. Peneliti
mengumpulkan data dengan cara wawancara dengan guru, siswa, dan
observasi kelas setelah itu melakukan belajar mengajar di kelas tersebut.
(Arikunto, 2007:13)
Berikut Bagan Pelaksanaan Perencanaan Penelitian Tindakan
Kelas:
8
Perencanaa
Refleksi
SIKLUS I
Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan
SIKLUS II
Refleksi
Pelaksanaan
Pengamatan
?
Gambar 1.1
Skema Pelaksanaan Siklus PTK
(Suyadi, 2010:50)
2. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian di MI Ma’arif Gedangan Kecamatan Tuntang Kabupaten
Semarang tahun 2016.
3. Waktu Penelitian
Tabel 1.1 Waktu Penelitian
No
Februari
Maret
April
Mei
Juni
III-IV
I-IV
I-IV
I-IV
I-IV
√
√
Deskripsi
Penyusunan Proposal
1
Penelitian
2
Penyusunan Landasan Teori
3
Persiapan Penelitian
√
√
4
Pelaksanaan Penelitian
√
√
5
Input Data
√
√
6
Analisis Data
7
Penyusunan Skripsi
√
√
√
√
9
√
√
4. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini dilakukan pada siswa kelas III MI Ma’arif
Gedangan tahun 2016 yang berjumlah 24 siswa.
Tabel 1.2 Daftar Nama Siswa kelas III
MI Ma’arif Gedangan
Keterangan
No
NAMA SISWA
Laki-laki
Perempuan
√
1.
MKA
2.
ASP
√
3.
AS
√
4.
AF
√
5.
DW
6.
FA
√
7.
FA
√
8.
FAK
√
9.
FBH
10.
FRE
11.
FW
√
12.
HNH
√
13.
MM
√
14.
MAA
√
15.
MAH
√
16.
MF
√
17.
MF
√
18.
NLN
√
19.
QA
√
20.
ZAS
√
21.
APP
22.
FAU
23.
MFA
√
24.
MRA
√
√
√
√
√
√
10
5. Langkah-langkah penelitian
Penelitian tindakan kelas ini menggunakan model Kurt Lewin
dimana konsep pokok action reset terdiri dari 4 komponen yaitu: Planning
(Perencanaan), Action (Pelaksanaan tindakan), Observation (Pengamatan)
dan Reflection (Refleksi). Lebih jelasnya sebagai berikut:
a.
Perencanaan (planning)
Perencanaan dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu perencanaan
umum dan perencanaan khusus. Perencaan umum di maksudkan untuk
menyusun rancangan yang meliputi keseluruhan aspek yang terkait
PTK. Sementara itu perencanaan khusus dimaksudkan untuk
menyusun rancangan dari siklus per siklus.
1) Menyiapkan
rencana
pelaksanaan
pembelajaran
(RPP)
menggunakan strategi pembelajaran make a match.
2) Mempersiapkan sarana prasarana pendukung yang dibutuhkan
dalam proses pembelajaran.
3) Mempersiapkan soal mengenai materi bangun datar sederhana.
b.
Tindakan (action)
Implementasi tindakan pada prinsipnya merupakan realisasi dari
suatu tindakan yang sudah direncanakan sebelumnya.
Pekerjaan utama seorang guru adalah mengajar, sehingga dalam
melakukan PTK seyogyanya tidak berpengaruh pada komitmennya
sebagai pengajar.
11
Tahap tindakan dilakukan oleh guru dengan menerapakan media
pembelajaran visual dalam proses pembelajaran dilakukan sesuai
dengan jadwal pelajaran matematika kelas III. Materi yang akan
diberikan adalah sifat-sifat sederhana bangun datar sederhana.
1) Meliputi pendahuluan, inti (eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi)
dan penutup.
2) Memberikan motivasi
3) Menyajikan materi pelajaran melalui strategi pembelajaran make
a match.
4) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
5) Memberikan penguatan dan kesimpulan
6) Melakukan pengamatan
c.
Pengamatan (Observation)
Pengamatan atau observing dapat dilakukan sendiri oleh peneliti
atau kolabolator, yang memang diberikan tugas untuk hal itu. Pada
ssat pengamatan, pengamat haruslah mencatat semua peristiwa atau
hal yang terjadi dikelas penelitian. Misalnya mengenai kinerja guru,
situasi kelas, perilaku dan sikap siswa, penyajian atau pembahasan
materi, penyerapan siswa terhadap materi yang diajarkan dan lain
sebagainya.
d.
Refleksi (Reflection)
Refleksi dilakukan dengan kolaboratif, yaitu adanya diskusi
terhadap berbagai masalah yang terjadi dikelas penelitian. Dengan
12
demikian refleksi dapat ditentukan sesudah adanya implementasi
tindakan dan hasil observasi.
6. Teknik pengumpulan data
Pengumpulan
data
pada
penelitian
ini
menggunakan
teknik
pengumpulan data sebagai berikut:
a. Observasi
Observasi dilaksanakan untuk mengetahui pelaksanaan tindakan
sesuai dengan rencana yang sudah disusun, seberapa proses yang terjadi
dapat diharapkan menuju sasaran yang diharapkan. Gejala ketidak
berhasilan atau kekeliruan dalam rencana tindakan dapat diketahui
sedini mungkin melalui observasi sehingga dapat dilakukan modifikasi
rencana tindakan sebelum berjalan lebih lanjut.
Kegiatan ini yang diobservasi secara langsung adalah meliputi
observasi kegiatan guru dalam pengelolaan kelas, observasi kegiatan
siswa, dan observasi tentang bagaimana proses belajar mengajar yang
berkaitan dengan upaya peningkatan hasil belajar Matematika dengan
strategi pembelajaran make a match. Peneliti dapat mencatat hasil
observasi pada lembar observasi. Hal ini dilakukan untuk membuat
kesimpulan terhadap pelaksanaan siklus tersebut yang kemudian akan
direfleksikan pada siklus berikutnya.
b. Metode Test
Tes digunakan berupa pre test dan post test yang fungsinya untuk
mengetahui tingkat pemahaman siswa setelah mempelajari materi
13
sifat-sifat bangun datar dengan menerapkan strategi make a match.
c. Metode Dokumentasi
Dokumentasi berupa silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP), jumlah guru dan siswa, alat atau media yang digunakan, nilai
siswa sebelum dan sesudah penelitian, foto, dan catatan lapangan yang
dianggap penting.
7. Instrument penelitian
Instrument penelitian adalah alat bantu yang digunakan dalam
penelitian. Dalam penelitian ini instrument penelitian yang digunakan oleh
peneliti adalah.
a. Lembar observasi
Dalam penelitian ini digunakan dua lembar observasi, yakni lembar
observasi pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan strategi make
a match dan lembar observasi keaktifan siswa. Lembar observasi
pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan strategi make a match
digunakan sebagai pedoman peneliti dalam melakukan observasi
pelaksanaan pembelajaran. Sedangkan lembar observasi keaktifan siswa
digunakan pada setiap pembelajaran, sehingga kegiatan observasi tidak
terlepas dari konteks permasalahan dan tujuan peneliti.
b. Soal Tes
Dalam proses pembelajaran dengan menerapkan strategi make a
match sifat-sifat bangun datar digunakan pre test dan post test. Dalam
14
test ini terdapat soal-soal yang harus dikerjakan oleh siswa sebelum
dan sesudah pelaksanaan pembelajaran.
8. Teknik Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan rumus sebagai
berikut:
a. Penilaian rata-rata
Peneliti menjumlahkan nilai yang diperoleh oleh siswa, kemudian
membagi dengan jumlah siswa tersebut sehingga diperoleh nilai ratarata.
Penilaian rata-rata dapat menggunakan rumus sebagai berikut:
∑
X= ∑
Dengan :
∑
∑
= jumlah nilai keseluruhan siswa
= jumlah siswa
= Nilai rata-rata
b. Penilaian untuk Ketuntasan Belajar
Dalam menghitung ketuntasan belajar, peneliti menggunakan
kriteria B sebagai batas ketuntasan menimum, kemudian menganalisis
dengan rumus berikut:
P=
∑
Dengan:
∑
P = Jumlah nilai dalam persen
15
H. Sistematika Penulisan
Sistematika dalam laporan penelitian yang akan di susun adalah
BAB I Pendahuluan. Berisi latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan dan manfaat, kajian pustaka, metode penelitian, dan
sistematika penelitian.
BAB II Pembahasan Teoritik. Pada bab ini lebih banyak
menyajikan landasan teoritis dalam menunjang permasalahan.
BAB III Paparan Data dan Temuan Penelitian. Pada bab ini
dikemukakan tentang bentuk gambaran umum atau suasana/kondisi MI
Ma’arif Gedangan Kec Tuntang, Kab.Semarang
BAB IV Pembahasan. Pada bab ini menjelaskan tentang hasil
penelitian.
BAB V Penutup. Dalam bab terakhir ini adalah membahas tentang
kesimpulan penelitian yang telah dilakukan dan saran-saran yang
diharapkan dapat memberikan manfaat dalam mengembangkan pendidikan
dan penutup sebagai kesempurnaan dalam penelitian ini.
16
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Hasil Belajar
1.
Definisi Hasil Belajar
a. Belajar
Belajar adalah hal terpenting dalam setiap usaha pendidikan,
sehingga tanpa belajar sesungguhnya tidak pernah ada pendidikan.
Perubahan dan kemampuan untuk berubah merupakan batasan dan
makna yang terkandung dalam belajar. Seseorang belajar pada
dasarnya didorong keinginan untuk mengembangkan potensinya dalam
mencapai tujuan. Dalam prespektif agama islam, belajar merupakan
kewajiban bagi setiap orang beriman agar memperoleh ilmu
pengetahuan dalam rangka meningkatkan derajat kehidupan mereka.
Hal ini dinyatakan dalam surat Mujadalah ayat 11 yang berbunyi:
ت
ٍ يَزْ فَ ِع هللاُ الَّ ِذ ي َْن اَ َمنُو ِمنْ ُك ْم َوالَّ ِذ ي َْن أُ ْوتُوا ا ْل ِع ْل َم َد َر َجا...
“ ...Niscaya Allah akan meninggikan beberapa derajat kepada orangorang beriman dan berilmu”.
Belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untuk memperoleh
pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap
dan mengkokohkan kepribadian. Dalam konteks menjadi tahu atau
proses
memperoleh
pengetahuan,
menurut
pemahaman
sains
konvensional, kontak manusia dengan alam diistilahkan dengan
17
pengalaman (experience). Pengalaman yang terjadi berulang kali
melahirkan pengetahuan (knowledge). Definisi ini merupakan definisi
umum dalam pembelajaran sains secara konvensional dan beranggapan
bahwa pengetahuan sudah terserak di alam, tinggal bagaimana siswa
atau pembelajar bereksplorasi, menggali dan menemukan kemudian
memungutnya, untuk memperoleh pengetahuan.
Berikut definisi belajar menurut beberapa pakar pendidikan; (Suprijono,
2011: 2)
1) Gagne mengatakan belajar adalah perubahan disposisi atau
kemampuan yang dicapai seseorang melalui aktifitas. Perubahan
disposisi
tersebut
bukan
diperoleh
langsung
dari
proses
pertumbuhan seseorang secara alamiah.
2) Travers
Belajar adalah proses menghasilkan penyesuaian tingkah laku.
3) Morgan
Belajar adalah perubahan perilaku yang bersifat permanen sebagai
hasil dari pengalaman.
4) Harold Spears
Belajar adalah mengamati, membaca, meniru, mencoba sesuatu,
mendengar dan mengikuti arah tertentu.
Dari uraian diatas belajar secara umum dapat dipahami sebagai
tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu sebagai hasil
18
pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses
kognitif, afektif dan psikomotor.
Adapun prinsip-prinsip belajar menurut teori Gestalt antara lain:
(Djamarah, 2011: 20-21)
1) Belajar berdasarkan keseluruhan
Orang berusaha menghubungkan suatu pelajaran dengan pelajaran
yang lain. Bahan pelajaran tidak dianggap terpisah, tetapi
merupakan satu kesatuan.
2) Belajar adalah suatu proses perkembangan
Anak-anak bisa dapat mempelajari dan merencanakan bila ia telah
matang untuk menerima bahan pelajaran itu. Manusia sebagai
organisme yang berkembang, kesediaannya mempelajari sesuatu
tidak hanya ditentukan oleh kematangan jiwa, tapi juga
perkembangan sebab lingkungan dan pengalaman.
3) Anak didik sebagai organisme keseluruhan
Anak didik belajar tidak hanya intelektualnya saja, tetapi juga
emosional dan jasmaniahnya.
4) Terjadi transfer
Bila dalam suatu kemampuan telah dikuasai, maka dapat
dipindahkan untuk menguasai kemampuan yang lain. Kemampuan
tersebut dipakai untuk mempelajari hal-hal yang lain. Misalnya
belajar matematika bila telah menguasai dapat dipergunakan dalam
masalah jual-beli bahan tertentu.
19
5) Belajar adalah reorganisasi pengalaman
Belajar timbul bila seseorang menemui situasi baru dalam
kehidupannya. Dalam menghadapi hal itu ia akan menggunakan
semua pengalaman yang telah dimilikinya. Anak akan mengadakan
reorganisasi pengalamannya. Misalnya seorang anak kulitnya
mengelupas akibat terbakar saat bermain api. Anak belajar dari
pengalamannya bahwa api itu panas dan bisa membakar kulit
manusia. Karena pengalaman itu anak didik tidak akan mengulangi
untuk bermain-main dengan api.
6) Belajar harus dengan insight
Insight adalah suatu saat dalam proses belajar dimana seseorang
melihat (insight) hubungan tertentu dalam unsur yang mengandung
suatu problem. Misalnya peristiwa banjir yang dihubungkan
dengan faktor-faktor lain.
7) Belajar lebih berhasil bila berhubungan dengan minat, keinginan
dan tujuan.
8) Belajar berlangsung terus-menerus.
Belajar tidak hanya disekolah, tetapi juga diluar sekolah. Anak
didik dapat memperoleh pengetahuan/pengalaman sehari-hari
dirumah atau dimasyarakat.
Maka dapat disimpulkan bahwa belajar adalah usaha sadar dari
individu
untuk
memahami
20
dan
menguasai
pengetahuan
dan
keterampilan, sikap-sikap, nilai-nilai, guna meningkatkan kualitas
tingkah lakuya dalam rangka mengembangkan kepribadiannya.
b. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah suatu kemampuan yang berupa ketrampilan
dan perilaku baru sebagai akibat dari latihan atau pengalaman yang
diperoleh (Sam’s, 2010: 33).
Mulyasa (2009: 212) menambahkan hasil belajar adalah prestasi
belajar peserta didik secara keseluruhan yang menjadi indikator
kompetensi dasar dan derajat perubahan perilaku yang bersangkutan.
Proses belajar dan hasil belajar merupakan satu kesatuan yang
saling terkait. Belajar dapat dipandang dari dua subjek, yaitu guru dan
siswa. Dari segi siswa belajar dialami sebagai suatu proses, sedangkan
dari segi guru proses belajar tersebut tampak sebagai perilaku belajar
tentang sesuatu hal.
Identifikasi wujud perubahan perilaku dan pribadi sebagai hasil
belajar itu dapat bersifat fungsional-struktural, material-substansial, dan
behavioral. Untuk memudahkan sistematikanya dapat kita gunakan
penggolongan perilaku menurut bloom dalam kawasan-kawasan
kognitif, afektif dan psikomotor dengan menyadari sepenuhnya bahwa
mungkin sekali ada jenis perubahan atau hasil belajar itu yang sukar
untuk dimasukkan secara tegas kepada salah satu diantaranya.
21
Suprijono (2011:6) menambahkan bahwa hasil belajar adalah
pola perbuatan, nilai, sikap, apresiasi dan ketrampilan, merujuk
pemikiran Gagne hasil belajar berupa:
1) Informasi Verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan
dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis.
2) Ketrampilan Intelektual merupakan kemampuan mempresentasikan
konsep dan lambang.
3) Strategi Kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan
aktivitas kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan
konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah.
4) Ketrampilan Motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian
gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi , sehingga terwujud
otomatisme gerak jasmani.
5) Sikap
adalah
kemampuan
menerima
dan
menolak
objek
berdasarkan penilaian terhadap objek tersebut. Sikap merupakan
kemampuan menjadikan nilai –nilai sebagai standar perilaku.
Menurut Bloom hasil belajar mencakup kemampuan kognitif,
afektif dan psikomotorik (Suprijono, 2011: 6).
1) Kognitif
mencakup pengetahuan, pemahaman, menerapkan,
analisis (menguraikan), synthesis (merencanakan) dan menilai.
2) Ranah Afektif meliputi sikap menerima, memberikan respon, nilai,
organisasi, karakterisasi.
22
3) Ranah psikomotor meliputi fisik.
Sebagaimana menurut Reigeluth hasil belajar merupakan semua
akibat yang dapat terjadi dan dapat dijadikan sebagai indikator tentang
nilai dari penggunaan suatu metode. Snalbeker mengatakan bahwa
perubahan atau kemampuan baru yang diperoleh siswa setelah
melakukan perbuatan belajar adalah hasil belajar (Rusmono, 2012: 8).
Dari uraian definisi mengenai hasil belajar diatas dapat
disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan perubahan perilaku secara
keseluruhan yang merupakan timbal balik dari proses belajar yang telah
dilakukan, perubahan tersebut tidak hanya terjadi pada salah satu aspek
potensi kemanusiaan.
2.
Faktor – faktor Yang Mempengaruhi Proses dan Hasil Belajar
Proses pembelajaran dan hasil belajar siswa disekolah tidak
terlepas dari factor-faktor yang mempengaruhinya, faktor-faktor tersebut
bisa dari diri siswa atau bahkan dari lingkungan siswa itu sendiri.
Djamarah
(2011:
176)
mengemukakan
berbagai
faktor
yang
mempengaruhi proses dan hasil belajar yang digambarkan dalam bentuk
bagan 2.1 sebagai berikut:
23
Bagan 2.1
Faktor Yang Mempengaruhi Proses Dan Hasil Belajar
Alami
Lingkungan
Luar
Sosial Budaya
Kurikulum
Program
Instrumental
Sarana dan Fasilitas
Guru
Unsur
Kondisi Fisiologis
Fisiologis
Dalam
Kondisi Panca Indera
Minat
Kecerdasan
Psikologis
Bakat
Motivasi
Kemampuan Kognitif
Bagan diatas menjelaskan bahwa faktor yang mempengaruhi hasil
belajar dapat dibedakan menjadi dua, yakni faktor dari luar diri peserta didik
dan faktor dari dalam diri peserta didik.
a. Faktor lingkungan, merupakan bagian dari kehidupan anak didik. Dalam
lingkungan anak didik hidup dan berinteraksi dalam mata rantai
24
kehidupan yang disebut ekosistem. Saling ketergantungan antara
lingkungan biotik dan abiotik tidak dapat dihindari.
1) Lingkungan Alami adalah lingkungan tempat tinggal anak didik.
seperti udara yang tercemar merupakan polusi yang dapat
mengganggu pernapasan. Oleh karena itu kesejukan udara dan
ketenangan suasana kelas diakui sebagai kondisi lingkungan kelas
yang kondusif untuk terlaksananya kegiatan belajar mengajar yang
menyenangkan.
2) Lingkungan Sosial Budaya
Manusia adalah mahluk yang cenderung hidup bersama satu sama
lain. Hidup dalam kebersamaan dan saling membutuhkan akan
melahirkan interaksi sosial. Saling memberi dan saling menerima
merupakan kegiatan yang selalu ada dalam kehidupan sosial.
Sebagai anggota masyarakat anak didik tidak dapat lepas dari ikatan
sosial yang terbentuk mengikat perilaku anak didik untuk tunduk
padanorma-norma sosial, susila dan hukum yang berlaku dalam
masyarakat. Lahirnya peraturan sekolah bertujuan untuk mengatur
dan membentuk perilaku anak didik yang menunjang keberhasilan
belajar disekolah.
b. Faktor Instrumental
Sebagai sarana untuk mencapai tujuan dalam suatu kelembagaan.
1) Kurikulum merupakan unsur substansial dalam pendidikan. Tanpa
kurikulum kegiatan mengajar tidak akan berlangsung. Sebab materi
25
yang harus guru sampaikan dalam suatu pertemuan kelas belum guru
programkan sebelumnya. Kurikulum diakui dapat mempengaruhi
proses dan hasil belajar anak didik disekolah.
2) Program
Setiap sekolah mempunyai program pendidikan. Dalam program
pendidikan disusun berdasarkan potensi sekolah yang tersedia. Baik
tenaga finansial dan sarana prasarana. Program pengajaran yang
guru buat akan mempengaruhi kemana proses belajar itu
berlangsung.
3) Sarana dan Fasilitas.
Sarana mempunyai arti penting dalam pendidikan. Gedung sekolah
sebagai tempat yang strategis berlangsungnya kegiatan belajar
mengajar disekolah. Buku pegangan anak didik harus lengkap
sebagai penunjang kegiatan belajar mengajar. Fasilitas mengajar
merupakan kelengkapan mengajar guru yang harus dimiliki oleh
sekolah.
4) Guru
Guru merupakan unsur manusiawi dalam pendidikan. Kehadiran
guru mutlak diperlukan didalam pendidikan. Kompetensi yang harus
ditingkatkan menyangkut tiga kemampuan guru, yaitu kompetensi
pedagogik, profesional dan sosial.
c. Kondisi Fisiologis
26
Aspek fisiologis ini diakui mempengaruhi pengelolaan kelas. Pengajaran
dengan pola klasikal perlu memperhatikan postur tubuh anak didik.
Anak didik yang tinggi sebaiknya ditempatkan dibelakang anak didik
yang bertubuh pendek.
d. Kondisi Psikologis
Hasil belajar juga dipengaruhi oleh kondisi psikologis seperti minat,
minat, motivasi, kemampuan kognitif.
3.
Pengertian Evaluasi Belajar
Evaluasi merupakan penilaian terhadap tingkat keberhasilan
siswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah program.
Tujuan dan fungsi evaluasi menurut Syah (2010: 99) antara lain:
a. Untuk mengetahui tingkat kemajuan yang telah dicapai oleh siswa
dalam suatu kurun waktu proses belajar tertentu.
b. Untuk Mengetahui posisi siswa dalam kelompok kelasnya.
c. Untuk mengetahui tingkat usaha siswa dalam belajar.
d. Untuk mengetahui tingkat daya guna dan hasil metode mengajar
yang telah digunakan guru dalam proses mengajar belajar.
Selain itu, berdasarkan Undang- Undang Sisdiknas No.20 tahun
2003 pasal 58 (1) evaluasi hasil belajar peserta didik dilakukan untuk
memantau proses, kemajuan dan perbaikan hasil belajar peserta didik
secara berkesinambungan (Syah, 2010: 199).
Penilaian hasil belajar tingkat kelas adalah penilaian yang
dilakukan oleh guru secara langsung dan merupakan suatu kegiatan
27
untuk mengukur perubahan perilaku yang telah terjadi pada diri peserta
didik. Penilaian hasil belajar bertujuan untuk mengetahui pembentukan
kompetensi peserta didik. Standar nasional pendidikan mengungkapkan
bahwa “penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara
berkesinambungan untuk memantau proses, kemajuan dan perbaikan
hasil dalam bentuk penilaian harian, penilaian tengah semester,
penilaian akhir semester dan penilaian kenaikaan kelas (Mulyasa, 2009:
209-210).
a. Penilaian Harian
Penilaian harian atau sering disebut juga ulangan harian
dilakukan setiap selesai proses pembelajaran dalam kompetensi
dasar tertentu. Penilaian harian terdiri dari seperangkat soal yang
harus dijawab para peserta didik dan tugas–tugas terstruktur yang
berkaitan dengan konsep dan kompetensi dasar yang sedang
dibahas. Penilaian harian ditujukan untuk memperbaiki modul dan
program pembelajaran (RPP), sebagai bahan pertimbangan dalam
memberikan nilai bagi para peserta didik.
b. Penilaian Tengah Semester
Penilaian tengah semester sering disebut ujian tengah
semester (UTS). UTS merupakan penilaian subsumatif ditujukan
untuk menentukan keberhasilan peserta didik yang diwujudkan
dalam pemberian nilai termasuk untuk pertimbangan bahan
kenaikan kelas.
28
c. Penilaian Akhir Semester
Ujian Akhir Semester (UAS) dilaksanakan secara bersamasama untuk kelas–kelas paralel baik tingkat kecamatan maupu
provinsi.
Hal
ini
dilakukan terutama
untuk meningkatkan
pemerataan mutu pendidikan dan untuk menjaga keakuratan soalsoal yang diujikan.
d. Penilaian Kenaikan Kelas
Penilaian kenaikan kelas atau ujian kenaikan kelas
dilakukan pada akhir semester genap. Penilaian ini sering disebut
dengan evaluasi belajar tahap akhir (EBTA) pada akhir satuan
pendidikan.
Pada prinsipnya evaluasi hasil belajar merupakan kegiatan
berencana dan berkesinambungan. Adapun ragam evaluasi hasil
belajar menurut Syah (2010: 202) antara lain.
1) Pre-Test dan Post-Test
Kegiatan Pre-Test dilakukan guru secara rutin pada setiap akan
memulai
penyajian
materi
baru.
Tujuannya
ialah
untuk
mengidentifikasi taraf pengetahuan siswa mengenai bahan yang
akan disajikan. Sedangkan Post-Test yakni kegiatan evaluasi yang
dilakukan guru pada setiap akhir penyajian materi. Tujuannya
adalah untuk mengetahui taraf penguasaan siswa atas materi yang
telah diajarkan. Evaluasi ini berlangsung singkat dan cukup dengan
29
menggunakan instrumen sederhana yang berisi item-item yang
jumlahnya sangat terbatas.
2) Evaluaasi Prasyarat
Evaluasi prasarat bertujuan untuk mengidentifikasi penguasaan
siswa atas materi lama yang mendasari materi baru yang akan
diajarkan. Contoh evaluasi pelajaran perkalian bilangan, karena
penjumlahan merupakan prasyarat perkalian.
3) Evaluasi Diagnostik
Evaluasi ini dilakukan setelah selesai penyajian sebuah satuan
pelajaran dengan tujuan mengidentifikasi bagian-bagian tertentu
yang belum dikuasai siswa. Evaluasi jenis ini dititik beratkan pada
bahasan
tertentu
yang
dipandang
telah
membuat
siswa
mendapatkan kesulitan.
4) Evaluasi Formatif
Evaluasi jenis ini dapat dipandang sebagai “ulangan” yang
dilakukan pada setiap akhir penyajiann suatu pelajaran. Tujuannya
untuk memperoleh umpan balik kesulitan belajar siswa, sebagai
bahan pertimbangan pengajaran remidial/perbaikan.
5) Evaluasi Sumatif
Penilaian sumatif dapat dipandang sebagai ulangan umum,
yang dilakukan untuk mengukur kinerja akademik pada akhir
periode pelaksanaan program pengajaran. Evaluasi ini dilakukan
pada setiap akhir semester tahun ajaran. Hasilnya dijadikann
30
laporan resmi mengenai kinerja akademik siswa dan bahan penentu
naik tidaknya siswa ke kelas yang lebih tinggi.
B. Matematika di SD/MI
1.
Pengertian Matematika
Matematika adalah ilmu yang mempelajari tentang geometri,
aljabar dan kalkulus. Dalam penyelenggaraannya di sekolah digunakan
berbagai istilah caba