Situs Resmi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sumatera Barat BAB.VI. Budidaya

(1)

BAB VI

SUB DINAS BINA BUDIDAYA

Dalam melaksanakan tugas Ka. Sub Dinas Budidaya, dibantu oleh 4 Seksi yaitu :

A. Seksi Perbibitan

B. Seksi Alat dan Mesin Peternakan (Alsinak) C. Seksi Pakan Ternak

D. Seksi Teknologi Peternakan

Kegiatan tahun 2008 yang telah dilaksanakan masing-masing seksi pada Sub Dinas Budidaya dapat dirinci sebagai berikut;

A. SEKSI PERBIBITAN

1. Pelaksanaan Transfer Embrio (TE) di lokasi Pembibitan Ternak Rakyat

1. Pelaksanaan Kegiatan

a. Nama Kegiatan : Transfer Embrio (TE)

b. Waktu Pelaksanaan : 19 s/d 23 Agustus 2008

c. Lokasi Kegiatan : - Kota Payakumbuh

- Kota padang Panjang - Kab. Agam

- Kab. Limapuluh Kota - Kab. Tanah Datar

d. Jumlah/Sumber Dana : APBD Rp. 40.000.000,- ( Empat puluh juta rupiah )

e. Pelaksana : Tim dari BET Cipelang-Bogor bekerjasama dengan

Tim Transfer Embrio Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat

Tim BET : 1. Drh. MAIDASWAR, M Si.

2. Ir. SUGIONO 3. SUGENG

2. Tujuan : 1. Untuk meningkatkan mutu genetik ternak

2. Untuk memenuhi kebutuhan replacemen bull BIB daerah dan pusat .

3. Sasaran : TerCiptanya bibit sapi unggul yang telah beradaptasi dengan lingkungan

4. Keluaran : Terlaksananya Transfer Embrio (TE) di lokasi pembibitan ternak rakyat Sumatera Barat sebanyak 23 embrio dengan 22 resipien dengan rincian sebagai berikut :


(2)

N

o Kab./Kota Nama Peternak TransferTgl. PetugasTransfer Ket.

1 2 3 4 Pdg. Panjang Agam Payakumbuh 50 Kota Irsal Zamzami E. Sidi Kayo A. Doni Saputra Zul Lelo/P.Maryulis E.Sidi Kayo B. E. Sidi Kayo A. Nurman Ical Ijan Khairul Yanto Budiman Indrawati Yanto Ir. Asrul Awang Uci Dedi

H.Akmal B. 11 Aman Am Khotik Pendi 19-8-08 19-8-08 20-8-08 20-8-08 21-8-08 21-8-08 15-9-08 22-8-08 22-8-08 22-8-08 22-8-08 22-8-08 22-8-08 22-8-08 23-8-08 23-8-08 23-8-08 23-8-08 23-8-08 23-8-08 23-8-08 23-8-08 Sugeng Sugeng Niswardi Sutrisno Efendi R. Efendi R. Efendi R. Masmareldi Armen Rinaldi Sutrisno Masmareldi Sutrisno Rinaldi Sutrisno Rinaldi Masmareldi Sutrisno Sugeng Sugeng Armen Yarsi Eka S Masmareldi

Ulang

twin

5. Hasil : Berdasarkan hasil pemeriksaan kebuntingan (PKB) oleh petugas teknis dilapangan, dari 22 ekor ternak sapi resipien yang di TE telah bunting sebanyak 7 ekor

6. Manfaat : Ternak TE dari Sumatera Barat telah dimanfaatkan oleh BIB Singosari dan BIB Tuah sakato sebagai bull untuk memproduksi semen beku.

7. Masalah : Para peternak merasa keberatan anak sapi TE ini dibeli oleh Pemmerintah untuk dijadikan bull walaupun dengan patokan harga yang cukup mengembirakan (diatas harga pasar), karena mereka sangat sayang kepada ternaknya

8. Pemecahan Masalah : Tim dari Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat bersama petugas lapangan melakukan pendekatan secara persuasif kepada peternak.


(3)

2. Peningkatan Angka Kelahiran Ternak Melalui GEBU ASAP

1. Pelaksanaan Kegiatan

a. Nama Kegiatan : Gerakan Melahirkan Seribu Anak Sapi

b. Waktu Pelaksanaan : Maret s/d Desember 2008

c. Lokasi Kegiatan : 12 (dua belas) Kabupaten/Kota di Sumatera Barat

d. Jumlah Dana : APBD Rp. 335.000.000,- ( Tiga ratus tiga puluh

lima juta rupiah )

e. Pelaksana : Petugas Inseminator dan PKB

2. Tujuan : - Mengoptimalkan dan memperkuat program pengembangan sapi potong rakyat yang sedang berjalan

- Mengurangi secara bertahap ketergantungan terhadap impor ternak sapi bakalan dan daging

3. Sasaran : - Meningkatnya jumlah akseptor dari potensi yang sudah ada - Meningkatnya angka kelahiran ternak sapi

4. Keluaran : - Terlaksananya pengadaan 5000 liter N2 Cair dan 500 pak plastik sheet sebagai sarana penunjang kegiatan IB.

- Terlaksananya tambahan pelaksanaan IB pada 12 Kabupaten/ Kota sebanyak 2554 ekor dan Pemeriksaan Kebuntingan (PKB) sebanyak 2824 ekor

5. Hasil : Meningkatnya pelaksanaan IB sebanyak 2554 ekor dan kebuntingan sebanyak 2014 ekor

6. Manfaat : Meningkatnya populasi ternak sapi dan akhirnya akan meningkatkan pendapatan petani ternak sapi

7. Masalah :

8. Pemecahan Masalah :

-3. Pengawasan Mutu Bibit dan DOC

1. Pelaksanaan Kegiatan

a. Nama Kegiatan : Pengawasan Mutu Bibit dan DOC

b. Waktu Pelaksanaan : Maret s/d Desember 2008 c. Lokasi Kegiatan : Pos IB di Sumatera Barat

d. Jumlah Dana : APBD Rp. 30.000.000,- ( Tiga puluh juta rupiah )

e. Pelaksana : Pengawas Mutu Bibit dan Staf Sub Dinas Budidaya

:

2. Tujuan : Untuk meningkatkan mutu semen beku yang dimanfaatkan oleh

petugas IB di lapangan dan untuk menjaga mutu DOC yang beredar di Masyarakat


(4)

3. Sasaran : Terjaminnya mutu semen beku yang dipakai untuk Inseminasi Buatan oleh inseminator di lapangan dan terjaga mutu DOC yang beredar di masyarakat.

4. Keluaran : Terlaksananya pemeriksaan semen beku pada beberapa Pos IB yang ada di Sumatera Barat

5. Hasil : Semen beku yang dipakai oleh inseminator untuk inseminasi buatan telah memenuhi standar kualitas

6. Manfaat : 7. Masalah :

8. Pemecahan Masalah :

-4. Pelatihan Recording Sederhana Bagi Pengurus Kelompok

1. Pelaksanaan Kegiatan

a. Nama Kegiatan : Pelatihan Recording Sederhana

b. Waktu Pelaksanaan : 5 s/d 6 Mei 2008

c. Lokasi Kegiatan : Hotel Inna Muara Padang

d. Jumlah Dana : APBN Rp. 21.225.000,- ( Dua puluh satu juta dua

ratus dua puluh lima ribu rupiah )

e. Peserta : Pengurus Kelompok Tani Ternak Sapi se Sumatera

Barat sebanyak 25 orang

2. Tujuan : Mensosialisasikan dan meningkatkan keterampilan pengurus kelompok tani ternak sapi terhadap aplikasi recording sederhana dalam penataan dan pengelolaan usaha ternak sapi.

3. Sasaran : Meningkatnya wawasan dan SDM pengurus kelompok tani ternak sapi sebanyak 25 orang tentang recording ternak dan pengelolaan administrasi keuangan kelompok yang baik.

4. Keluaran: Terlaksananya kegiatan Pelatihan Recording Sederhana bagi Pengurus Kelompok Tani Ternak Sapi denga jumlah peserta sebanyak 25 orang

5. Hasil : Peserta merasakan bahwa recording atau pencatatan sederhana serta administrasi keuangan kelompok sangat perlu untuk keberhasilan usaha sapi dan pengembangan kelompok.

6. Manfaat : Peserta pelatihan akan dapat menerapkan sistem recording dalam usaha ternak sapi dan pencatatan adminitrasi keuangan dengan baik.


(5)

7. Masalah : Sebagian besar peternak belum menerapkan recording yang baik terhadap ternak yang dipeliharanya

8. Pemecahan Masalah : Perlu pembinaan dari petugas teknis terkait.

5. Lomba Petugas IB Berprestasi

1. Pelaksanaan Kegiatan

a. Nama Kegiatan : Lomba Petugas IB

b. Waktu Pelaksanaan : Februari s/d Agustus 2008 c. Lokasi Kegiatan : Kabupaten/Kota se Sumatera Barat

d. Jumlah Dana : APBN Rp. 10.500.000,- (Sepuluh juta lima ratus ribu rupiah)

e. Peserta : Petugas IB se Sumatera Barat

2. Tujuan : Meningkatkan prestasi dan kinerja petugas IB (inseminator) dan tersedianya data/informasi tentang petugas IB berprestasi di Sumatera Barat

3. Sasaran : Termotivasinya petugas IB untuk meningkatkan mutu pelayanan kepada peternak dan melengkapi pencatatan sesuai prosedur

4. Keluaran : Terlaksananya Lomba Petugas Inseminasi Buatan (IB) tahun

2008 di Sumatera Barat dan sekaligus persiapan untuk mengikuti lomba petugas IB tingkat nasional.

5. Hasil : Telah ditetapkan petugas IB berprestasi tahun 2008 sebagai berikut :

a. Nurhasiswan, A Md. (Peringkat I) dari Kab. Agam b. Masmareldi (Peringkat II) dari Kab. Limapuluh Kota c. Zairul (Peringkat III) dari Kab. Solok

Untuk lomba tingkat nasional NURHASISWAN, A Md. Peringkat V 6. Manfaat : Petugas Inseminator berusaha memberikan pelayanan kepada

peternak dengan baik dan profesional

7. Masalah : Pada umumnya petugas inseminator tidak mempunyai kelompok khusus binaan, sifatnya hanya memberikan pelayanan kepada semua peternak

8. Pemecahan Masalah : Kepada petugas IB disarankan untuk mempunyai kelompok binaan, karena untuk lomba tingkat nasional hal ini menjadi pilihan utama.


(6)

6. Pertemuan Evaluasi dan Sinkronisasi kegiatan

1. Pelaksanaan Kegiatan

a. Nama Kegiatan : Pertemuan Evaluasi dan Sinkronisasi

b. Waktu Pelaksanaan : 27 s/d 28 Agustus 2008

c. Lokasi Kegiatan : Hotel Inna Muara Padang

d. Jumlah Dana : APBN Rp. 21.000.000,- (Dua puluh satu juta

rupiah)

e. Peserta : Kepala Sub Dinas Produksi pada Dinas Peternakan

atau yang menangani Fungsi Peternakan Kabupaten/ Kota

2. Tujuan : Meningkatkan koordinasi pelaksanaan kegiatan Dinas Peternakan propinsi Sumatera Barat dengan kegiatan Kabupaten/Kota dan sebagai kerangka acuan dalam perencanaan kegiatan dimasa yang akan datang

3. Sasaran : Terciptanya kegiatan Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat yang sinkron dengan kegiatan Kabupaten/Kota

4. Keluaran : Terlaksananya Pertemuan Evaluasi dan Sinkronisasi Kegiatan Sub Dinas Budidaya Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat dengan Dinas Peternakan atau yang menjalankan fungsi peternakan Kabapaten/Kota se Sumatera Barat selama 2 (dua) hari

5. Hasil : Semua peserta sepakat untuk memacu kegiatan tahun 2008 dan

telah menyampaikan jadwal pelaksanaan kegiatan masing-masing terutama yang didukung oleh dana APBN Tugas Perbantuan

6. Manfaat : Dapat diketahui bagaimana perkembangan kegiatan tahun 2008 dan permasalahan yang dihadapai serta pemecahan masalahnya.

7. Masalah :

8. Pemecahan Masalah :

-7. Pedoman Pelayanan Inseminasi Buatan (IB)

1. Pelaksanaan Kegiatan

a. Nama Kegiatan : Penyusunan Pedoman Pelayanan IB

b. Waktu Pelaksanaan : Maret s/d April 2008

c. Lokasi Kegiatan : Dinas Peternakan Prop. Sumatera Barat

d. Jumlah Dana : APBN Rp. 4.250.000,- (empat juta dua ratus lima


(7)

e. Pelaksana : Personil Sub Dinas Budidaya Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat

2. Tujuan : Untuk memperjelas sistem dan mekanisme pelayanan IB, serta

pembinaan hasil IB dalam rang memperlancar penyelenggaraan IB dilapangan.

3. Sasaran : Terciptanya pelayanan IB dan pelatihan IB dengan baik oleh petugas teknis dan penyelenggara pelatihan sehingga dapat berjalan lancar dan berkualitas sesuai dengan ketentuan ysng berlaku

4. Keluaran : Terlaksananya pembuatan Buku Pedoman Pelayanan Inseminasi Buatan (IB) dengan lancar dan dapat disebarluaskan kepada instansi terkait dan petugas teknis di lapangan.

5. Hasil : Petugas Teknis dilapangan dapat melayani peternak dengan baik sehingga akan meningkatkan produksi dan produktifitas ternak masyarakat

6. Manfaat : Meningkatkan populasi ternak yang pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan petani ternak.

7. Masalah :

8. Pemecahan Masalah :

-8. Pengawasan Mutu Bibit

1. Pelaksanaan Kegiatan

a. Nama Kegiatan : Pengawasan Mutu Bibit

b. Waktu Pelaksanaan : Juni s/d Oktober 2008

c. Lokasi Kegiatan : 12 Kabupaten/Kota di Sumatera Barat

d. Jumlah Dana : APBN Rp. 8.200.000,- (delapan juta dua ratus ribu

rupiah)

e. Pelaksana : Pengawas Mutu Bibit dan staf Sub Dinas Budidaya

Dinas Peternakan propisi Sumatera Barat

2. Tujuan : Untuk meningkatkna mutu semen beku yang dimanfaatkan oleh

petugas IB di lapangan

3. Sasaran : Terjaminnya mutu semen beku yang dipakai untuk Inseminasi Buatan oleh inseminator di lapangan

4. Keluaran : Terlaksananya pemeriksaan semen beku pada beberapa Pos IB yang ada di Sumatera Barat.

5. Hasil : Semen beku yang dipakai oleh inseminator untuk inseminasi buatan telah memenuhi standar kualitas


(8)

6. Manfaat : 7. Masalah :

8. Pemecahan Masalah :

-9. Pertemuan Evaluasi Kegiatan dan Pembinaan IB/INKA

1. Pelaksanaan Kegiatan

a. Nama Kegiatan : Pertemuan Evaluasi Kegiatan IB/INKA

b. Waktu Pelaksanaan : 27 November 2008

c. Lokasi Kegiatan : Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat

d. Jumlah Dana : APBN Rp. 6.680.000,- (enam juta enam ratus delapan puluh ribu rupiah)

e. Peserta : 50 orang, terdiri Koordinator dan Petugas IB Kabupaten/Kota se Sumatera Barat

2. Tujuan : Untuk mengetahui tingkat keberhasilan Inseminasi Buatan (IB) pada 18 Kabupaten/Kota di Sumatera Barat secara umum dengan tingkat perkembangan yang berbeda pada masing-masing Kabupaten/Kota

3. Sasaran : Tersedianya informasi tentang potensi dan tingkat keberhasilan penerapan inseminasi buatan yang telah dicapai untuk dijadikan acuan pengembangan penerapan inseminasi buatan dalam percepatan swasembada daging sapi 2010, serta terlaksananya penerapan inseminasi buatan yang efisien dan tepat sasaran dalam membantu peningkatan kualitas dan populasi ternak sapi 4. Keluaran : Terlaksananya pertemuan Evaluasi Kegiatan dan Pembinaan

IB/INKA selama 1 (satu) hari dengan peserta sebanyak 50 orang 5. Hasil : - S/C berkisar antara 1,6 s/d 2,8 rata-rata 2,04 berarti pelaksanaan

IB masih belum optimal

- Secara kuantitas dan kualitas pelayan IB di Sumatera Barat perlu ditingkatkan lagi terutama dari segi prosedur teknis

- Masih perlu peningkatan sarana dan prasarana pelaksanaan IB sehingga IB dapat dilakukan sesuai prosedur.

6. Manfaat : Kegiatan pembinaan IB dan Intensifikasi Kawin Alam Sub Dinas Budidaya Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat dapat dipahami oleh koordinator IB/INKA Kabupaten Kota dan petugas inseminator sehingga dalam pelaksanaan akan lebih lancar.


(9)

8. Pemecahan Masalah : Mengingatkan selalu agar laporan pelaksanaan IB dan PKB dikirimkan ke Dinas Peternakan propinsi Sumatera Barat setiap bulan dan tepat waktu

10. Pembinaan Kelompok Aksi Pembibitan

1. Pelaksanaan Kegiatan

a. Nama Kegiatan : Pembinaan Kelompok Aksi Pembibitan

b. Waktu Pelaksanaan : Maret s/d Juli 2008

c. Lokasi Kegiatan : Kota Payakumbuh, Kab. Agam, Pesisir Selatan, Sijunjung dan Kab. Limapuluh Kota

d. Jumlah Dana : APBN Rp. 6.680.000,- (enam juta enam ratus delapan puluh ribu rupiah)

e. Peserta : 100 orang, terdiri anggota Kelompok Aksi Pembibitan

2. Tujuan : Meningkatkan motivasi kelompok dalam usaha budidaya ternak

menuju usaha pembibitan ternak yang berdaya saing, mandiri dan berkelanjutan sebagai embrio terbentuknya Village Breeding Center (VBC) atau memperkuat VBC yang sudah ada.

3. Sasaran : Berkembangnya kelompok pembibitan ternak yang meliputi kelompok pembibitan sapi potong 4 (empat) Kabupaten/Kota dan kelompok pembibitan kerbau di Kabupatyen Sijunjung

4. Keluaran : Terlaksananya pembinaan kelompok aksi pembibitan pada 5 (lima) Kabupatem/Kota, terutama bimbingan dalam penerapan teknologi pakan dan pengolahan limbah ternak, meningkatkan motivasi dan pengelolaan adminitrasi kelompok

5. Hasil : Peternak lebih termotivasi untuk mengelola ternaknya dengan baik terutama dalam hal pemberian pakan ternak.

6. Manfaat : Meningkatkan produksi dan produktifitas ternak

7. Masalah : Masih belum optimalnya pemeliharaan ternak oleh peternak sehingga hasil yang diperoleh belum maksimal. Kondisi induk yang habis melahirkan kurang bagus sehingga tidak memperlihatkan tanda-tanda birahi.

8. Pemecahan Masalah : Kepada petugas teknis agar selalu mengawasi perkembangan kelompok dan melakukan pembinaan secara berkala baik teknis peternakan maupun adminitrasi kelompok

11. Lomba Kelompok Aksi Pembibitan


(10)

a. Nama Kegiatan : Lomba Kelompok Aksi Pembibitan

b. Waktu Pelaksanaan : September s/d November 2008

c. Lokasi Kegiatan : Kota Payakumbuh, Kab. Agam, Pesisir Selatan, Sijunjung dan Kab. Limapuluh Kota

d. Jumlah Dana : APBN Rp. 9.900.000,- (sembilan juta sembilan ratus ribu rupiah)

e. Peserta : 19 kelompok Aksi Pembibitan yang berada pada 5

Kabupaten/Kota di Sumatera Barat

2. Tujuan : Meningkatkan motivasi kelompok dalam usaha budidaya ternak

menuju usaha pembibitan ternak yang berdaya saing, mandiri dan berkelanjutan sebagai embrio terbentuknya Village Breeding Center (VBC) atau memperkuat VBC yang sudah ada.

3. Sasaran : Berkembangnya kelompok pembibitan ternak yang meliputi kelompok pembibitan sapi potong 4 (empat) Kabupaten/Kota dan kelompok pembibitan kerbau di Kabupatyen Sijunjung

4. Keluaran : Terlaksananya Lomba Kelompok Aksi Pembibitan pada 5 (lima) Kabupaten/ Kota di Sumatera Barat sebanyak 19 kelompok

5. Hasil : Pengurus kelompok dan peternak lebih termotivasi untuk mengelola ternak dan pengelolaan administrasi kelompok.Dari hasil penilaian tim kelapangan maka telah ditetapkan KELOMPOK TEGAR MANDIRI di Kota Payakumbuh sebagai pemenang lomba (juara I)

6. Manfaat : Meningkatkan produksi dan produkrifitas ternak serta menciptakan dinamika kelompok yang baik

7. Masalah : - Administrasi keuangan belum tertata dengan baik. - Pelaporan dan recording ternak masih belum lancar

- Pertemuan antara anggota kelompok kurang terkoordinir dengan baik

- Masih belum optimal pemberian pakan sehingga kondisi ternak terutama reproduksinya terhambat

- Limbah ternak belum diolah dengan baik

8. Pemecahan Masalah : Kepada petugas teknis agar selalu mengawasi perkembangan kelompok dan melakukan pembinaan secara berkala baik teknis peternakan maupun adminitrasi kelompok

B. SEKSI ALAT DAN MESIN PETERNAKAN (ALSINAK)

Alsin (Alat dan Mesin) Khususnya untuk Peternakan dapat diartikan sebagai kegiatan Sarana Produksi Peternakan baik langsung maupun tidak langsung


(11)

dalam proses peningkatan Produksi, untuk mempercepat operasionalisasi mengurangi keterlambatan kerja serta meningkatkan efisiensi dan efektifitas usaha. Selama ini penanganan alat dan mesin khususnya peternakan sangat lambat, tuntutan baik dari segi jumlah, mutu maupun standar belum terpenuhi sebagaimana mestinya.

Bagi usaha peternakan di Sumatera Barat alat dan mesin ini perlu dikembangkan untuk mengangkat peternakan rakyat menjadi usaha yang mampu memberi kesejahteraan bagi peternak. Diketahui bahwa alat dan mesin ini sifatnya Indivisible, sehingga ada kalanya kurang cocok untuk perorangan karena kurang dapat memenuhi skala ekonomi, akan tetapi dapat dimanfaatkan melalui kelompok. Dengan ketersediaan sumber daya yang dimiliki oleh para peternak masih dapat ditingkatkan melalui sosialisasi penggunaan alat dan mesin. Artinya nilai tambah dan produktifitasnya masih dapat ditingkatkan dengan sendirinya akan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat peternak pengguna alat dan mesin.

Kesediaan pihak swasta ikut serta dalam pengembangan alat dan mesin peternakan perlu disambut dengan baik mengingat keterlibatan mereka baik produsen maupun konsumen sebagai pengguna alat dan mesin pada usahanya akan menentukan jenis alat atau mesin yangt akan dikembangkan.

Kegiatan Seksi Alat Dan Mesin Tahun 2008 antara lain.

1. Identifikasi dan Pembinaan

Alsinnak pada Peternakan Rakyat.

 Kegiatan ini dilaksanakan Februari s/d November 2008 di 10 Lokasi yaitu Kab. 50 Kota, Kab. Tanah Datar, Kota Payakumbuh, Kab. Agam, Kab. Solok, Kab. Padang Pariaman, Kota Sawahlunto, Kab. Pesisir Selatan, Kab. Sijunjung, dan Kota Padang Panjang.

 Kegiatan ini didukung oleh dana APBD 2008 sebesar Rp.

32.500.000,- Peserta Kegiatan:

Kegiatan ini terdiri dari sub-sub kegiatan yaitu:

a. Identifikasi alsinnak ke Kab/ Kota untuk mengetahui jumlah dan peralatan apa saja yang dimiliki Kab/ Kota maupun di peternak/kelompok

b. Pembinaan Alsinnak pada peternakan rakyat, yang mana ada beberapa kelompok peternak yang telah mempunyai alsin di kelompoknya maka kami melaksanakan pembinaan kepada kelompok tersebut sejauhmana pemanfaatan peralatan yang telah mereka gunakan

c. Peningkatan SDM aparatur yang menagani Alsin di Propinsi, Peserta adalah Aparatur di Seksi Alsin

kegiatan yang diikuti dalam rangka Peningkatan SDM Aparatur Pengelola Alsin di Propinsi antara Lain:

o Mengikuti workshop pemanfaatan Biogas di Jakarta pada Agustus 2008.


(12)

o Mengikuti Pertemuan Forum Komunikasi Alsin Peternakan di Jakarta tanggal 14 s/15 Desember 2008 di Jakarta yang membahas tentang Pengembangan Rekayasa Alsin Peternakan yang dipaparkan oleh Staf Balai Mekanisasi dan Teknologi Pertanian, Cihea.

Tujuan :

 Menghimpun data alat dan mesin peternakan yang terdapat di 10

Kabupaten/ Kota di Sumatera Barat

 Memperoleh data alat dan mesin peternakan yang yang diperlukan

peternak di Kabupaten/ Kota di Sumatera Barat

 Membina kelompok/peternak memanfaatkan alsinnak yang ada untuk mengefisienkan penggunaan tenaga agar tercapainya peningkatan produksi peternakan.

 Meningkatkan SDM pengelola Alsin guna membimbing Kab/Kota dalam pemakaian alsinnak

Sasaran :

Sasaran yang diharapkan dari kegiatan ini adalah termanfaatkannya Alat dan Mesin Peternakan yang ada di Kabupaten/ Kota demgan baik, dan tepat sasaran.

Keluaran :

- Terlaksananya pengumpulan data Alsin 2 Komoditas

- Terlaksananya pembinaan Alsin di 10 Kab. Pada klp Peternak - Terlaksananya peningkatan SDM Aparatur pengelola Alsin (2 org)

Hasil kegiatan tersebut berupa Data Base alat dan mesin peternakan, yang meliputi :

1) Ternak Sapi Potong dan Perah

 Chopper bagi kelompok ternak yang sudah berskala ekonomi.

 Timbangan ternak dan pita ukur yang ada di pasar ternak maupun di kelompok ternak

 Peralatan IB sesuai standar minimal.

 Peralatan RPH

 Peralatan pengolahan pakan sapi

2) Unggas

Pada komoditi unggas ini terbagi lagi menurut jenisnya yaitu unggas lokal (Ayam Buras dan Itik) dan Ayam Ras dan Potong.

a. Dengan adanya kelompok-kelompok unggas lokal yang telah berkembang sehingga mebutuhkan peralatan untuk penetasan dan pengolahan pakan maka pemerintah membantu kelompok-kelompok tersebut dengan peralatan antara lain :

 Mesin Tetas yang tersebar dibeberapa kelompok.

 Mesin giling pakan (Grinder)

 Mesin pencampur (mixer)

 Hammer mill


(13)

Serta di lima (5) lokasi pengembangan ayam buras th 1999 – 2000 lalu peralatan dilengkapi lagi dengan:

 Mesin Pengering (dryer)

 Mesin tetas

 Mesin pemotong Ayam (peralatan TPA)

b. Ayam Ras dan Pedaging

Khusus peternakan ayam ras dan pedaging di Sumatera Barat untuk alsin pakan dan peralatan kandang telah sesuai kebutuhan. Mulai tahun 2007 lalu telah dilaksanakan telah dibangun Rumah Potong Unggas sebanyak 3 bh. Dan juga pembangunan tempat penampungan unggas.

Manfaat:

Dengan melaksanakan kegiatan ini diharapkan akan meingkatkan pendapatan peternak.

Masalah :

- Bantuan alat dibeberapa kelompok masih belum dimanfaarkan dengan baik karena populasi dari ternak tersebut masih sedikit sehingga belum mebutuhkan peralatan yang diberikan.

- Perencanaan penyediaan peralatan masih Top Down. Pemecahan masalah:

- Menghimbau pengelola Alsin baik di Dinas maupun kelompok untuk membantu mencari pasar untuk produk yang dihasilkan sehingga menguntungkan dan tertutupi biaya produksi.

2. Revitalisasi Upja Unggas

Upja unggas merupakan kegiatan yang sedang di upayakan agar kegiatan ini berkembang dengan pesat.

Pada tahun 2008 ini melalui dana APBN dilaksanakan pembangunan penampungan unggas di Kab. Padang Pariaman melalui dana Tugas Perbantuan. Di Propinsi Hanya berupa Honor penanggung jawab kegiatan selama 12 bulan dan melaksanakan pembinaan 1 kali Ke kelompok penerima di Kayu Tanam, Kab. Pesisir Selatan. Jumlah Dana Rp.

5.700.000,-Tujuan :

1. Membimbing Kab/Kota dalam melaksanakan Kegiatan Revitalisasi Upja Unggas.

2. Memantau pelaksanaan Upja Unggas. Sasaran :

1. Meningkatkan pendapatan peternak dengan pengembangan model usaha


(14)

3. Pengembangan Pemanfaatan Biogas dan Pupuk Organik

Dalam rangka sosialisasi BATAMAS (Biogas Asal Ternak Beserta Masyarakat) diadakan pertemuan Pengembangan Pemanfaatan Biogas dan Pupuk Organik yang diadakan di Hotel Inna Muara Padang, pada tanggal 26 s/d 28 November 2007 dengan peserta 30 orang aparatur pembina alsin di 18 Kab/Kota di Sumatera Barat. Dimana acaranya terdiri dari :

1) Pertemuan di ruang tertutup

2) Kunjungan Lapangan ke proyek percontohan pemanfaatan Biogas dan Pupuk Organik yang dianggap berhasil di Kec. Lengayang Kab. Pesisir Selatan

Narasumber Pertemuan ini terdiri dari :

1) Narasumber dari Ditjen Ternak Ruminansia, Subdit Alat dan Mesin 2) Akademisi dari Universitas Andalas

3) Narasumber dari Kab. Pesisir Selatan

4) Kepala Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat

Tujuan dari kegiatan ini agar aparatur pembina alsin di daerah mampu mengaplikasikan Pemanfaatan dan Pengembangan Biogas dan Pupuk Organik di tegah masyarakat Kab/ Kotanya masing- masing dan tersosialisasikannya program BATAMAS di tengah masyasrakat sehingga tercipta kondisi peternakan yang lebih efisien, independen, dan mampu meningkatkan pendapatan peternak.

C. SEKSI PAKAN TERNAK

Kegiatan yang telah dilakukan pada tahun anggaran 2008 antara lain :

1. PENGAWASAN MUTU PAKAN TERNAK

a. Pelaksanaan Kegiatan

- Waktu Pelaksanaan : Bulan Januari s/d Oktober 2008

- Lokasi Kegiatan 1. Kab. 50 Kota

2. Kab. Padang Pariaman 3. Kab. Pasaman Barat 4. Kab. Pesisir Selatan 5. Kab. Solok

6. Kab. Sijunjung 7. Kota Payakumbuh 8. Kota Padang Panjang 9. Kota Sawahlunto 10.Kota Pariaman

- Jumlah Dana : Rp.

40.000.000,-- Peserta Kegiatan : 11 Kab/ Kota


(15)

- Untuk menjamin agar pakan yang diproduksi dan diedarkan/ diperdagangkan tetap terjamin mutunya sesuai dengan Standar Nasional Indonesia ( SNI ) dan Persyaratan Teknis Minimal ( PTM ) yang telah ditetapkan

- Agar konsumen pakan dapat terlindungi dari kerugian akibat mutu pakan yang tidak memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) dan Persyaratan Teknis Minimal (PTM) yang telah ditetapkan

- Untuk membandingkan hasil analisa laboratorium dengan komposisi

pakan yang ada di poultryshop, kelompok tani ternak dan peternak c. Sasaran

- Pabrik pakan

- Poultryshop

- Kelompok Tani Ternak

- Peternak

d. Out put (keluaran)

- Terlaksananya pembinaan dan pengawasan mutu pakan ternak di 11

Kab/ Kota

- Terlaksananya pembinaan dan pengambilan sampel pakan ternak di

11 Kab/ Kota

- Terdeskripsikannya data terbaru dari 2 kegiatan diatas e. Hasil

Terjaminnya mutu pakan ternak yang diproduksi dan diedarkan sesuai dengan Standar Nasional Indonesia ( SNI )

f. Manfaat

- Konsumen pakan dapat terlindungi dari kerugian akibat mutu pakan yang tidak memenuhi SNI dan PTM

g. Masalah

- Masih kurangnya keterampilan dan pengetahuan peternak dalam menyusun formula ransum

- Kurangnya pembinaan dan pengawasan dari petugas Pengawas Mutu

Pakan Kab/ Kota h. Pemecahan Masalah

- Keterampilan dan pengetahuan peternak perlu ditingkatkan terutama dalam penanganan pakan ternak dan penyusunan formula ransum

- Perlu ditingkatkan kontinuitas pembinaan dan pengawasan terhadap peternak, kelompok tani ternak, poultryshop dan pabrik pakan di Kab/ Kota

2. Inventarisasi sumber–Sumber Bahan Baku Pakan Ternak Serta Pembinaan dan Pengawasan di Lapangan


(16)

a. Pelaksanaan

- Waktu Pelaksanaan : Bulan Maret s/d Agustus 2008 - Lokasi Kegiatan

 Inventarisasi Sumber – Sumber Bahan Baku Pakan pada 10 Kab/

Kota

1. Kab. 50 Kota 2. Kab. Tanah Datar 3. Kab. Padang Pariaman 4. Kab. Pasaman Barat 5. Kab. Dharmasraya 6. Kab. Solok

7. Kab. Sijunjung 8. Kota Payakumbuh 9. Kota Padang Panjang 10.Kota Sawahlunto

 Pembinaan dan Pengawasan ke lapangan

1. Kab. Padang Pariaman 2. Kab. Pasaman Barat 3. Kab. 50 Kota

4. Kab. Tanah Datar 5. Kab. Dharmasraya 6. Kab. Solok

7. Kota Sawahlunto

- Sumber Dana : Rp. 10.175.000,-- Peserta Kegiatan

 Inventarisasi sumber- sumber bahan baku pakan pada 10 Kab/ Kota

 Pembinaan dan Pengawasan ke lapangan pada 7 Kab/ Kota

b. Tujuan

- Untuk memperoleh data sumber- sumber bahan baku pakan local pada masing-masing Kab/ Kota

- Untuk memperoleh data potensi ketersediaan bahan baku pakan local untuk selanjutnya bisa terawasi dan terbina budidayanya

- Agar pakan yang diproduksi dan diedarkan tetap terjamin ketersediaan dan mutunya

c. Sasaran : 10 Kab/ Kota d. Out put ( keluaran )

- Terlaksananya Inventarisasi Sumber- sumber Bahan Baku Pakan yang ada di 10 Kab/ Kota di Sumatera Barat

- Tersusunnya data tentang sumber bahan baku pakan ( lokasi, jenis dan ketersediaannya )

- Terlaksananya pembinaan dan pengawasan ke lapangan pada Kab/


(17)

e. Hasil

- Tersedianya data sumber – sumber bahan baku pakan local di 10 Kab/ Kota

- Tersedianya data potensi ketersediaan bahan baku pakan local di Sumatera Barat

f. Manfaat

- Data yang diperoleh dapat dipergunakan sebagai pedoman bagi yang memerlukannya

g. Masalah

Potensi sumber bahan baku pakan local untuk ternak unggas seperti bungkil kelapa, ampas tapioca dan bungkil kedele sulit dikembangkan karena ketersediaannya terbatas dan kebutuhannya bersaing dengan kebutuhan manusia

h. Pemecahan Masalah

Perlu ditingkatkan Bimbingan Teknis dari petugas terkait agar petani peternak dapat memanfaatkan lahan yang kosong untuk menanam/ mengembangkan jenis tanaman bahan baku pakan lokalnya yang potensial

3. Bintek Pakan ( Sapi Potong dan Perah )

a. Pelaksanaan

- Waktu Pelaksanaan

 Kab. Tanah Datar ( 10 dan 25 November 2008 )

 Kab. Padang Panjang ( 11 dan 26 november 2008 )

 Kab. Solok ( 12 dan 27 November 2008 )

 Kab. Dharmasraya ( 13 dan 28 November 2008 )

- Lokasi Kegiatan

 Kelompok tani ternak Tuah Karajo Sakato, Nagari Batipuh Atas, Kec. Batipuh, Kab. Tanah Datar

 Kelompok tani ternak Citra Lembah Hijau, Kelurahan Kp. Manggis, Kec. Padang Panjang Timur, Kota Padang Panjang

 Kelompok tani ternak Sinar Pagi, Kenagarian Kinari, Kec. Bukit Sundi, Kab. Solok

 Kelompok tani ternak Karya, Kenagarian Siguntur, Kec. Sitiung, Kab. Dharmasraya

- Jumlah Dana : Rp. 12.150.000,-- Peserta Kegiatan

 Pengurus dan anggota kelompok tani ternak Tuah Karajo Sakato

 Pengurus dan anggota kelompok tani ternak Citra Lembah Hijau

 Pengurus dan anggota kelompok tani ternak Sinar Pagi


(18)

b. Tujuan

- Memberikan bimbingan teknis ( bintek ) pakan agar peternak betul-betul memahami dan terampil dalam pemberian pakan, baik kualitas maupun kuantitas

- Memberikan tatacara pemanfaatan limbah pertanian/ perkebunan sebagai pakan ternak

- Memotifasi kelompok agar dapat bekerjasama

c. Sasaran : Pengurus dan anggota kelompok d. Output ( keluaran )

Terlaksananya bimbingan teknis pakan ( sapi potong dan perah ) pada kelompok di 4 ( empat ) lokasi dalam rangka mengoptimalkan penggunaan pakan sesuai dengan ketersediaan bahan baku pakan yang ada di lokasi

e. Manfaat

- Kelompok tani ternak dan peternak betul-betul memahami dan terampil dalam pemberian pakan, baik kualitas maupun kuantitas

- Meningkatnya SDM anggota kelompok dan peternak dalam memanfaatkan limbah pertanian/ perkebunan sebagai pakan ternak

- Termotifasinya kelompok untuk dapat bekerjasama dalam upaya pemberdayaan kelompok

f. Hasil

Sapi potong ( bibit ) yang dipelihara berkembangbiak dengan baik dan bagi sapi perah produksi susunya cukup tinggi

g. Masalah

- Rendahnya keterampilan peternak dalam penyusunan formulasi ransum

- Belum dimanfaatkannya pakan alternatif yang tersedia sebagai pakan ternak sapi seperti limbah pertanian (jerami padi, daun jagung), dan limbah perkebunan ( pelepah sawit, kulit buah coklat ) h. Pemecahan Masalah

- Perlu dilakukan sosialisasi kepada peternak tentang penyusunan formulasi ransum

- Perlu dilakukan Pembinaan dan Bimbingan Teknis secara kontinyu atas pemanfaatan pakan alternatif yang tersedia sebagai pakan ternak sapi

4. Pendampingan Integrasi Ternak Ruminansia ( Kambing / Domba di 2 Kabupaten )


(19)

a. Pelaksanaan

- Waktu Pelaksanaan

 24 November 2008 di Kab. Solok

 25 November 2008 di Kab. Agam

- Lokasi Kegiatan

1. Kelompok tani ternak Mandiri, Nagari Saok Laweh, Kec. Kubung, kab. Solok

2. Kelompok tani ternak Ampang Sasok, Nagari Tanjung Sari, Kec. Tanjung Raya, Kab. Agam

- Jumlah Dana: Rp. 7.900.000,-- Peserta Kegiatan

1. Pengurus dan anggota kelompok tani ternak Mandiri

2. Pengurus dan anggota kelompok tani ternak Ampang Sasok b. Tujuan

- Memberikan bimbingan teknis budidaya ternak kambing/ domba, sehingga peternak betul- betul memahami dan terampil dalam membudidayakan ternak kambing

- Memberikan tatacara pemanfaatan limbah pertanian/ perkebunan sebagai pakan ternak

- Memotifasi kelompok agar dapat bekerjasama dalam upaya pemberdayaan kelompok

c. Sasaran

- Pengurus dan anggota kelompok

d. Out put ( keluaran )

- Terlaksananya bimbingan teknis budidaya ternak kambing/ domba pada kelompok tani ternak di 2 ( dua ) lokasi, yaitu Kab. Solok dan Kab. Agam

e. Hasil

Kambing berkembang biak dengan baik f. Manfaat

- Terampilnya kelompok tani ternak dan peternak dalam

membudidayakan ternak kambing

- Meningkatnya SDM anggota kelompok dan peternak dalam pemanfaatan limbah pertanian/ perkebunan sebagai pakan ternak

- Termotifasinya kelompok untuk bekerjasama dalam upaya

pemberdayaan kelompok g. Masalah


(20)

- Masih kurangnya pengetahuan dan keterampilan anggota kelompok dan peternak dalam budidaya kambing PE

h. Pemecahan Masalah

- Perlu bimbingan teknis secara kontinyu terhadap kelompok tani ternak dan peternak yang menerima bantuan dana TP, agar mereka betul- betul memahami dan mengerti tentang pemeliharaan kambing dalam upaya peningkatan produktifitas

5. Fasilitasi Pengawasan Mutu Pakan

a. Pelaksanaan

- Waktu Pelaksanaan : Bulan Agustus s/d Desember 2008 - Lokasi Kegiatan

1. Kab. 50 Kota 2. Kab. Sijunjung 3. Kab. Solok

4. Kab. Tanah Datar 5. Kab. Dharmasraya 6. Kab. Pasaman Barat 7. Kab. Agam

8. Kab. Pesisir Selatan 9. Kab. Padang Pariaman - Jumlah Dana : Rp. 23.425.000,-b. Tujuan

- Untuk mendapatkan data bahan baku pakan pada masing- masing Kab/ Kota untuk dilanjutkan dengan Pembinaan dan Pengawasan di lapangan

- Agar pakan yang diproduksi dan diedarkan tetap terjamin mutu dan ketersediaannya

c. Sasaran

- Petugas teknis

- Kelompok tani

- Anggota kelompok/ peternak

d. Keluaran ( Out put )

- Terlaksananya Inventarisasi bahan baku pakan untuk ternak ruminansia pada 9 ( sembilan ) Kabupaten

- Terlaksananya Pembinaan dan pengawasan ke lapangan pada 9 ( sembilan ) Kab/ Kota

e. Hasil

- Tersedianya data bahan baku pakan untuk ternak ruminansia dari 9 (sembilan) Kabupaten di Sumatera Barat


(21)

f. Manfaat

- Termanfaatkannya bahan baku pakan yang ada di lokasi masing-masing

- Meningkatnya produktifitas lahan, serta intensifikasi penggunaan lahan

- Termanfaatkannya teknologi limbah dan hasil samping pertanian/ perkebunan yang dapat digunakan sebagai bahan pakan ternak yang bernilai gizi tinggi

g. Masalah

- Bahan baku pakan yang tersedia belum dimanfaatkan sebagai pakan

ternak dan belum diolah sesuai denga teknologi yang ada

- Belum disosialisasikannya kepada peternak tentang pemanfaatan hasil samping dari tanaman/ buah coklat, jagung sebagai pakan ternak ruminansia

h. Pemecahan Masalah

Perlu adanya bimbingan teknis yang kontinyu dan sosialisasi kepada peternak tentang pemanfaatan dan teknologi pengolahan hasil sampingan dari pertanian/ perkebunan.

D. SEKSI TEKNOLOGI PETERNAKAN

Seksi Teknologi berada dan bertanggung jawab kepada Sub Dinas Budidaya Dinas Peternakan, berdasarkan Perda Pemerintah Propinsi Sumatera Barat No. 5 Tahun 2001 dan SK. Gubernur Sumatera Barat No. 49 Tahun 20001 yang melaksanakan tugas menyiapkan bahan kebijaksanaan Teknis Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Peternakan dengan uraian tugas sebagai berikut :

a. Mengumpulkan Data dan Bahan tentang Pengkajian dan Pengembangan Teknologi

b. Menyiapkan bahan tentang Kebijakan pelaksanaan Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Peternakan

c. Menyiapkan pedoman Kebijakan pelaksanaan Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Peternakan

d. Membuat Rencana dan Program kerja Seksi Teknologi

e. Melaksanakan Koordinasi dengan Unit Kerja terkait dalam Pelaksanaan kegiatan

f. Menyiapkan bahan Kebijakan pelaksanaan Pengembangan serta Pendayagunaan Teknologi

g. Melaksanakan pengetikan persuratan Seksi Teknologi

h. Menyusun Laporan pelaksanaan tugas dan kegiatan Seksi Teknologi i. Melaksanakan Tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.


(22)

Dalam mengaplikasikan kegiatan-kegiatan diatas, Seksi Teknologi dalam tahun 2008 melakukan kegiatan berupa pembinaan - pembinaan Teknologi baru dibidang peternakan yang berkoordinasi dengan seksi-seksi pada Sub Dinas Budidaya serta Pembinaan dan Monitoring pengaplikasian Teknologi Peternakan pada Dinas - Dinas yang menangani Fungsi Peternakan di Kabupaten dan Kota.

Untuk mengaplikasikan tugas-tugas tersebut, pada tahun 2008 Seksi Teknologi telah melakukan kegiatan-kegiatan antara lain :

Seksi Tenologi berada dan bertanggung jawab kepada Sub Dinas Budidaya Dinas Peternakan, berdasarkan Perda Pemerintah Propinsi Sumatera Barat No. 5 Tahun 2001 dan SK Gubernur Sumatera Barat No. 49 Tahun 20001 yang melaksanakan tugas menyiapkan bahan kebijaksanaan Teknis Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Peternakan dengan uraian tugas sebagai berikut :

 Mengumpulkan Data dan Bahan tentang Pengkajian dan Pengembangan

Teknologi

 Menyiapkan bahan tentang Kebijakan pelaksanaan Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Peternakan

 Menyiapkan pedoman Kebijakan pelaksanaan Pengkajian dan

Pengembangan Teknologi Peternakan

 Membuat Rencana dan Program kerja Seksi Teknologi

 Melaksanakan Koordinasi dengan Unit Kerja terkait dalam Pelaksanaan kegiatan

 Menyiapkan bahan Kebijakan pelaksanaan Pengembangan serta Pendayagunaan Teknologi

 Melaksanakan pengetikan persuratan Seksi Teknologi

 Menyusun Laporan pelaksanaan tugas dan kegiatan Seksi Teknologi

 Melaksanakan Tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.

Tahun 2008, Seksi Teknologi telah melakukan kegiatan sebagai berikut :

A. Sumber Dana : APBD

1. Aplikasi Teknologi Pengolahan Limbah Ternak

Dalam mengaplikasikan kegiatan tersebut diatas, Seksi Teknologi telah melakukan kegiatan berupa Workshop Pengolahan Limbah Ternak menjadi Pupuk Organik terhadap Petugas yang menangani fungsi Peternakan dan Petani Peternak di Kab. Agam, Kab. 50 Kota dan Kota Payakumbuh tentang Teknologi baru dibidang peternakan yang dapat diterapkan dilokasi.

 Waktu Pelaksanaan : - 7 Mei 2008 ( Kab. Agam ) - 14 Mei 2008 ( Kab. 50 Kota ) - 21 Mei 2008 ( Kota Payakumbuh )

 Lokasi Kegiatan : - Kel.Tani Ternak Saiyo Sakato ( Kab. Agam )

- Kel. Tani Ternak Sinar Pagi ( Kab. 50 Kota )


(23)

- Kel. Tegar Mandiri ( Kota Payakumbuh )

 Jumlah Dana : Rp.

30.000.000,- Peserta Kegiatan : 60 orang ( 20 orang/ lokasi )

a. Tujuan :

Adapun Tujuan dari Kegiatan Aplikasi Teknologi Pengolahan Limbah Ternak adalah :

 Meningkatkan Pengetahuan dan Wawasan Petugas yang menangani Fungsi Peternakan dan Petani Peternak dalam Pemanfaatan Limbah Ternak.

 Meningkatkan Nilai Tambah dan Nilai Ekonomis dari Limbah Ternak

 Menyebarluaskan informasi dan mengaplikasikan Teknologi baru kepada Masyarakat.

 Mengantisipasi penumpukan Limbah Ternak ( Kotoran Ternak )

 Mengantisipasi kelangkaan pupuk

b. Sasaran :

 Meningkatnya Pengetahuan dan Wawasan Petugas yang menangani fungsi Peternakan dan Petani Peternak.

 Meningkatnya nilai tambah dan nilai ekonomis dari Limbah Ternak.

c. Masukan :

 Tersedianya dana untuk kegiatan ini sebanyak : Rp. 30.000.000,-

d. Keluaran :

 Terlaksananya kegiatan Pengolahan Limbah Ternak menjadi Pupuk Organik.

 Termotivasinya Peternak dalam pemanfaatan Limbah Ternak (Kotoran Ternak)

e. Hasil :

 Terlatihnya Petugas yang menangani fungsi peternakan dan Petani Ternak dari 3 lokasi sebanyak 60 orang (20 orang/ lokasi )

 Tersedianya Pupuk Organuik f. Manfaat :

 Meningkatkan kesuburan tanah


(24)

g. Dampak :

 Teratasinya penumpukan Kotoran Ternak

h. Masalah :

 Masih rendahnya animo masyarakat terhadap pemakaian Pupuk Organik sebagai pengganti Pupuk Buatan.

 Kesulitan dalam Pemasaran Pupuk Organik i. Pemecahan Masalah :

 Disarankan agar Petugas yang menangani fungsi Peternakan dapat mensosialisasikan kepada masyarakat bahwa Pupuk Organik dapat mengatasi terhadap kelangkaan Pupuk Buatan, mudah didapat dan harganyapun lebih murah dibanding Pupuk Buatan itu sendiri.

 Memperluas jaringan pemasaran

B. APBN

Kegiatan yang didanai oleh APBN adalah :

1. Bimbingan Budidaya Ternak Rusa

Kegiatan Dirjennak Tahun 2008 dengan dana Tugas Perbantuan. Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat sebagai pendamping kegiatan dan Kabupaten 50 Kota ditetapkan sebagai pelaksana kegiatan.

Kegiatan bimbingan teknis yang dilaksanakan berupa pertemuan/ sosialisasi dengan Petugas yang menangani fungsi peternakan dan anggota Kelompok yang telah ditetapkan oleh Kabupaten Pelaksana Kegiatan dan diberikan materi tentang Budidaya Ternak Rusa sebagai referensi untuk upaya pengembangan Ternak Rusa serta pembinaan terhadap anggota kelompok dilokasi.

 Waktu Pelaksanaan: 18 November 2008

 Lokasi Kegiatan : Kelompok Ternak Rusa Tophit Ranch, Nagari Labuh Gunung Kec. Lareh Sago Halaban - Kab. 50 Kota

 Jumlah Dana : Rp.

9.375.000,- Peserta Kegiatan : 25 orang

a. Tujuan :

 Meningkatkan wawasan dan pengetahuan Petugas yang Menangani Fungsi Peternakan Kabupaten 50 Kota.


(25)

 Memberikan bimbingan dan pembinaan terhadap Petugas yang menangani fungsi Peternakan yang ditunjuk maupun anggota Kelompok Ternak Rusa Tophit Ranch

 Memberikan arahan tentang rencana kedepan dari kegiatan ini

b. Sasaran :

 Meningkatnya minat masyarakat untuk beternak Rusa

 Berkembangnya Populasi Ternak Rusa

c. Masukan :

 Tersedianya dana untuk kegiatan Bimbingan Budidaya Ternak sebanyak Rp.

9.375.000,-d. Keluaran :

 Terbinanya 25 orang peserta Bintek (Petugas + anggota Kelompok Ternak Rusa Tophit Ranch).

 Termotivasinya anggota kelompok Tophit Ranch dalam upaya pengembangan Ternak Rusa.

e. Hasil :

 Meningkatnya populasi Ternak Rusa dan dapat digulirkan pada anggota yang lain setelah 2 tahun berjalan.

f. Manfaat :

 Terpenuhinya kebutuhan protein asal Ternak. g. Dampak :

 Meningkatnya minat masyarakat untuk beternak Rusa

 Meningkatnya pendapatan masyarakat .

h. Masalah :

 Kesulitan dalam pemasaran daging Rusa

i. Pemecahan Masalah :

 Agar dibuat Restoran khusus mengolah daging Rusa

2. Bimbingan Budidaya Ternak Kuda

Kegiatan Ditjennak Tahun 2008 dengan dana Tugas Perbantuan. Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat sebagai pendamping kegiatan dan Kota Payakumbuh ditetapkan sebagai pelaksana kegiatan.

Kegiatan bimbingan teknis yang dilaksanakan berupa pertemuan/ sosialisasi dengan Petugas yang menangani fungsi peternakan dan anggota Kelompok Ternak Kuda Damai Sakato yang telah ditetapkan oleh Pelaksana Kegiatan dan diberikan materi tentang Budidaya Ternak Kuda sebagai referensi untuk upaya


(26)

pengembangan Ternak Kuda serta pembinaan terhadap anggota kelompok dilokasi.

 Waktu Pelaksanaan

Kegiatan Bimbingan Budidaya Ternak Kuda ini telah dilaksanakan pada tanggal 4 Desember 2008

 Lokasi Kegiatan : di Ruang Pertemuan BBI Kota

Payakumbuh

 Jumlah Dana : Rp.

10.401.000,- Peserta Kegiatan : 25 orang

a. Tujuan :

 Meningkatkan wawasan dan pengetahuan Petugas yang Menangani Fungsi Peternakan Kota Payakumbuh.

 Memberikan bimbingan dan pembinaan terhadap Petugas yang menangani fungsi Peternakan yang ditunjuk maupun anggota Kelompok Ternak Kuda Damai Sakato.

 Memberikan arahan tentang rencana kedepan dari kegiatan ini

b. Sasaran :

 Meningkatnya minat masyarakat dalam upaya

pengembangan Ternak Kuda

 Meningkatnya populasi Ternak Kuda c. Masukan :

 Tersedianya dana Rp. 10.401.000,-d. Keluaran :

 Terbinanya 25 orang peserta Bintek (Petugas + anggota Kelompok Ternak Kuda Damai Sakato).

 Termotivasinya anggota Kelompok Damai Sakato dalam upaya pengembangan Ternak Kuda

e. Hasil :

 Meningkatnya populasi ternak Kuda dan dapat digulirkan pada anggota yang lain setelah 2 tahun berjalan.

f. Manfaat :

 Meningkatnya mutu genetik Kuda Lokal

 Meningkatnya pemanfaatan tenaga Kuda untuk

transportasi. g. Dampak :

 Meningkatnya minat masyarakat untuk pengembangan ternak Kuda


(27)

 Meningkatnya pendapatan masyarakat . h. Masalah :

 Biaya hidup dan untuk perkawinan Ternak

Kuda sangat tinggi. i. Pemecahan Masalah :

 Diupayakan agar Peternak dapat memiliki Pejantan sebagai pemacek

 Perlu pengawasan dari Petugas maupun Peternak sendiri.

3. Bimbingan Budidaya Ternak Kelinci

Merupakan kegiatan dari Ditjennak dengan dana Tugas Perbantuan. Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat sebagai pendamping kegiatan dan Kabupaten Agam ditetapkan sebagai pelaksana kegiatan.

Kegiatan bimbingan teknis yang dilaksanakan berupa pertemuan/ sosialisasi dengan Petugas yang menangani fungsi peternakan dan anggota Kelompok yang telah ditetapkan oleh Kabupaten Pelaksana Kegiatan dan diberikan materi tentang Budidaya Ternak Kelinci sebagai referensi untuk upaya pengembangan Ternak Kelinci.. Disamping itu juga dilaksanakan pembinaan terhadap anggota kelokasi Kelompok

 Waktu Pelaksanaan :

Kegiatan Bimbingan Budidaya Ternak Kelinci ini telah dilaksanakan pada tanggal 3 Desember 2008

 Lokasi Kegiatan : Kelompok Ternak Kelinci Semoga Jaya Jorong Sitapung - Nagari Balai Gurah Kec.IV Angkat – Kab. Agam

 Jumlah Dana : Rp.

9.375.000,- Peserta Kegiatan : 25 orang

a. Tujuan :

 Meningkatkan wawasan dan

pengetahuan Petugas yang Menangani Fungsi Peternakan Kabupaten Agam.

 Memberikan bimbingan dan

pembinaan terhadap Petugas yang menangani fungsi peternakan yang ditunjuk maupun anggota Kelompok Ternak Kelinci Semoga Jaya

 Memberikan arahan tentang


(28)

b. Sasaran :

 Meningkatnya minat masyarakat dalam upaya

pengembangan Ternak Kelinci

 Meningkatnya populasi Ternak Kelinci. c. Masukan :

 Tersedianya dana Rp. 9.375.000,-d. Keluaran :

 Terbinanya 25 orang peserta Bintek (Petugas + anggota Kelompok Semoga Jaya – Kab. Agam).

 Termotivasinya anggota Kelompok Semoga Jaya dalam upaya pengembangan Ternak Kelinci.

e. Hasil :

 Meningkatnya populasi Ternak Kelinci dan dapat digulirkan pada anggota yang lain setelah 2 tahun berjalan.

f. Manfaat :

 Meningkatnya wawasan dan pengetahuan anggota

kelompok dalam upaya pengembangan Ternak Kelinci g. Dampak :

 Meningkatkan pendapatan masyarakat .

h. Masalah :

 Harga masih dikuasai oleh pembeli ( toke )

i. Pemecahan Masalah :

 Agar dibentuk Koperasi Peternak Kelinci

 Disarankan agar anggota ikut dalam jaringan penjualan .

4. Bimbingan Budidaya Ternak Puyuh

Kegiatan Ditjennak Tahun 2008 dengan dana Tugas Perbantuan. Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat sebagai pendamping kegiatan dan Kota Padang ditetapkan sebagai pelaksana kegiatan. Kegiatan bimbingan teknis yang dilaksanakan berupa pertemuan/ sosialisasi dengan Petugas yang menangani fungsi peternakan dan anggota Kelompok yang telah ditetapkan oleh Kabupaten Pelaksana Kegiatan dan diberikan materi tentang Budidaya Ternak Puyuh sebagai referensi untuk upaya pengembangan Ternak Puyuh seerta pembinaan terhadap anggota kelompok dilokasi.

 Waktu Pelaksanaan

Kegiatan Bimbingan Budidaya Ternak Puyuh ini telah dilaksanakan pada tanggal 4 Desember 2008


(29)

 Lokasi Kegiatan : Kelompok Ternak Puyuh Bumi Pusako Kel. Sei Sapih – Gunung Sarik,

Kec. Kuranji – Kota Padang.

 Jumlah Dana : Rp.

9.375.000,- Peserta Kegiatan : 25 orang

a. Tujuan :

 Meningkatkan wawasan dan pengetahuan Petugas yang Menangani Fungsi Peternakan Kota Padang.

 Memberikan bimbingan dan pembinaan terhadap Petugas yang menangani fungsi Peternakan yang ditunjuk maupun anggota Kelompok Ternak Puyuh Bumi Pusako.

 Memberikan arahan tentang rencana kedepan dari kegiatan ini

b. Sasaran :

 Meningkatnya minat masyarakat dalam upaya

pengembangan Ternak Puyuh

 Meningkatnya populasi Ternak Puyuh.

c. Masukan :

 Tersedianya dana Rp.

9.375.000,-d. Keluaran :

 Terbinanya 25 orang peserta Bintek (Petugas + anggota Kelompok Ternak Puyuh Bumi Pusako – Kota Padang).

 Termotivasinya anggota Kelompok Bumi Sakato dalam upaya pengembangan Ternak Puyuh.

e. Hasil :

 Meningkatnya Pengetahuan dan Wawasan Petugas Yang Menangani Fungsi Peternakan Kota Padang dan anggota kelompok Ternak Puyuh Bumi Pusako dan memahami tentang Budidaya Ternak Puyuh

 Meningkatnya populasi ternak Puyuh dan ternak dapat digulirkan pada anggota yang lain setelah 2 tahun berjalan.

f. Manfaat :

 Meningkatkan minat masyarakat untuk beternak Puyuh

g. Dampak :

 Meningkatkan pendapatan masyarakat

h. Masalah :


(30)

 Harga makanan jadi sangat tinggi.

i. Pemecahan Masalah :

 Diupayakan agar Peternak dapat melakukan penetasan sendiri

 Agar makanan yang diberikan dapat diramu/ dicampur sendiri


(1)

 Memberikan bimbingan dan pembinaan terhadap Petugas yang menangani fungsi Peternakan yang ditunjuk maupun anggota Kelompok Ternak Rusa Tophit Ranch

 Memberikan arahan tentang rencana kedepan dari kegiatan ini

b. Sasaran :

 Meningkatnya minat masyarakat untuk beternak Rusa

 Berkembangnya Populasi Ternak Rusa

c. Masukan :

 Tersedianya dana untuk kegiatan Bimbingan Budidaya Ternak sebanyak Rp.

9.375.000,-d. Keluaran :

 Terbinanya 25 orang peserta Bintek (Petugas + anggota Kelompok Ternak Rusa Tophit Ranch).

 Termotivasinya anggota kelompok Tophit Ranch dalam upaya pengembangan Ternak Rusa.

e. Hasil :

 Meningkatnya populasi Ternak Rusa dan dapat digulirkan pada anggota yang lain setelah 2 tahun berjalan.

f. Manfaat :

 Terpenuhinya kebutuhan protein asal Ternak. g. Dampak :

 Meningkatnya minat masyarakat untuk beternak Rusa

 Meningkatnya pendapatan masyarakat .

h. Masalah :

 Kesulitan dalam pemasaran daging Rusa

i. Pemecahan Masalah :

 Agar dibuat Restoran khusus mengolah daging Rusa

2. Bimbingan Budidaya Ternak Kuda

Kegiatan Ditjennak Tahun 2008 dengan dana Tugas Perbantuan. Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat sebagai pendamping kegiatan dan Kota Payakumbuh ditetapkan sebagai pelaksana kegiatan.

Kegiatan bimbingan teknis yang dilaksanakan berupa pertemuan/ sosialisasi dengan Petugas yang menangani fungsi peternakan dan anggota Kelompok Ternak Kuda Damai Sakato yang telah ditetapkan oleh Pelaksana Kegiatan dan diberikan materi tentang Budidaya Ternak Kuda sebagai referensi untuk upaya


(2)

pengembangan Ternak Kuda serta pembinaan terhadap anggota kelompok dilokasi.

 Waktu Pelaksanaan

Kegiatan Bimbingan Budidaya Ternak Kuda ini telah dilaksanakan pada tanggal 4 Desember 2008

 Lokasi Kegiatan : di Ruang Pertemuan BBI Kota

Payakumbuh

 Jumlah Dana : Rp.

10.401.000,- Peserta Kegiatan : 25 orang

a. Tujuan :

 Meningkatkan wawasan dan pengetahuan Petugas yang Menangani Fungsi Peternakan Kota Payakumbuh.

 Memberikan bimbingan dan pembinaan terhadap Petugas yang menangani fungsi Peternakan yang ditunjuk maupun anggota Kelompok Ternak Kuda Damai Sakato.

 Memberikan arahan tentang rencana kedepan dari kegiatan ini

b. Sasaran :

 Meningkatnya minat masyarakat dalam upaya

pengembangan Ternak Kuda

 Meningkatnya populasi Ternak Kuda c. Masukan :

 Tersedianya dana Rp. 10.401.000,-d. Keluaran :

 Terbinanya 25 orang peserta Bintek (Petugas + anggota Kelompok Ternak Kuda Damai Sakato).

 Termotivasinya anggota Kelompok Damai Sakato dalam upaya pengembangan Ternak Kuda

e. Hasil :

 Meningkatnya populasi ternak Kuda dan dapat digulirkan pada anggota yang lain setelah 2 tahun berjalan.

f. Manfaat :

 Meningkatnya mutu genetik Kuda Lokal

 Meningkatnya pemanfaatan tenaga Kuda untuk

transportasi. g. Dampak :

 Meningkatnya minat masyarakat untuk pengembangan ternak Kuda


(3)

 Meningkatnya pendapatan masyarakat . h. Masalah :

 Biaya hidup dan untuk perkawinan Ternak

Kuda sangat tinggi. i. Pemecahan Masalah :

 Diupayakan agar Peternak dapat memiliki Pejantan sebagai pemacek

 Perlu pengawasan dari Petugas maupun Peternak sendiri.

3. Bimbingan Budidaya Ternak Kelinci

Merupakan kegiatan dari Ditjennak dengan dana Tugas Perbantuan. Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat sebagai pendamping kegiatan dan Kabupaten Agam ditetapkan sebagai pelaksana kegiatan.

Kegiatan bimbingan teknis yang dilaksanakan berupa pertemuan/ sosialisasi dengan Petugas yang menangani fungsi peternakan dan anggota Kelompok yang telah ditetapkan oleh Kabupaten Pelaksana Kegiatan dan diberikan materi tentang Budidaya Ternak Kelinci sebagai referensi untuk upaya pengembangan Ternak Kelinci.. Disamping itu juga dilaksanakan pembinaan terhadap anggota kelokasi Kelompok

 Waktu Pelaksanaan :

Kegiatan Bimbingan Budidaya Ternak Kelinci ini telah dilaksanakan pada tanggal 3 Desember 2008

 Lokasi Kegiatan : Kelompok Ternak Kelinci Semoga Jaya Jorong Sitapung - Nagari Balai Gurah Kec.IV Angkat – Kab. Agam

 Jumlah Dana : Rp.

9.375.000,- Peserta Kegiatan : 25 orang

a. Tujuan :

 Meningkatkan wawasan dan

pengetahuan Petugas yang Menangani Fungsi Peternakan Kabupaten Agam.

 Memberikan bimbingan dan

pembinaan terhadap Petugas yang menangani fungsi peternakan yang ditunjuk maupun anggota Kelompok Ternak Kelinci Semoga Jaya

 Memberikan arahan tentang


(4)

b. Sasaran :

 Meningkatnya minat masyarakat dalam upaya

pengembangan Ternak Kelinci

 Meningkatnya populasi Ternak Kelinci. c. Masukan :

 Tersedianya dana Rp. 9.375.000,-d. Keluaran :

 Terbinanya 25 orang peserta Bintek (Petugas + anggota Kelompok Semoga Jaya – Kab. Agam).

 Termotivasinya anggota Kelompok Semoga Jaya dalam upaya pengembangan Ternak Kelinci.

e. Hasil :

 Meningkatnya populasi Ternak Kelinci dan dapat digulirkan pada anggota yang lain setelah 2 tahun berjalan.

f. Manfaat :

 Meningkatnya wawasan dan pengetahuan anggota

kelompok dalam upaya pengembangan Ternak Kelinci g. Dampak :

 Meningkatkan pendapatan masyarakat .

h. Masalah :

 Harga masih dikuasai oleh pembeli ( toke )

i. Pemecahan Masalah :

 Agar dibentuk Koperasi Peternak Kelinci

 Disarankan agar anggota ikut dalam jaringan penjualan .

4. Bimbingan Budidaya Ternak Puyuh

Kegiatan Ditjennak Tahun 2008 dengan dana Tugas Perbantuan. Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat sebagai pendamping kegiatan dan Kota Padang ditetapkan sebagai pelaksana kegiatan. Kegiatan bimbingan teknis yang dilaksanakan berupa pertemuan/ sosialisasi dengan Petugas yang menangani fungsi peternakan dan anggota Kelompok yang telah ditetapkan oleh Kabupaten Pelaksana Kegiatan dan diberikan materi tentang Budidaya Ternak Puyuh sebagai referensi untuk upaya pengembangan Ternak Puyuh seerta pembinaan terhadap anggota kelompok dilokasi.

 Waktu Pelaksanaan

Kegiatan Bimbingan Budidaya Ternak Puyuh ini telah dilaksanakan pada tanggal 4 Desember 2008


(5)

 Lokasi Kegiatan : Kelompok Ternak Puyuh Bumi Pusako Kel. Sei Sapih – Gunung Sarik,

Kec. Kuranji – Kota Padang.

 Jumlah Dana : Rp.

9.375.000,- Peserta Kegiatan : 25 orang

a. Tujuan :

 Meningkatkan wawasan dan pengetahuan Petugas yang Menangani Fungsi Peternakan Kota Padang.

 Memberikan bimbingan dan pembinaan terhadap Petugas yang menangani fungsi Peternakan yang ditunjuk maupun anggota Kelompok Ternak Puyuh Bumi Pusako.

 Memberikan arahan tentang rencana kedepan dari kegiatan ini

b. Sasaran :

 Meningkatnya minat masyarakat dalam upaya

pengembangan Ternak Puyuh

 Meningkatnya populasi Ternak Puyuh.

c. Masukan :

 Tersedianya dana Rp.

9.375.000,-d. Keluaran :

 Terbinanya 25 orang peserta Bintek (Petugas + anggota Kelompok Ternak Puyuh Bumi Pusako – Kota Padang).

 Termotivasinya anggota Kelompok Bumi Sakato dalam upaya pengembangan Ternak Puyuh.

e. Hasil :

 Meningkatnya Pengetahuan dan Wawasan Petugas Yang Menangani Fungsi Peternakan Kota Padang dan anggota kelompok Ternak Puyuh Bumi Pusako dan memahami tentang Budidaya Ternak Puyuh

 Meningkatnya populasi ternak Puyuh dan ternak dapat digulirkan pada anggota yang lain setelah 2 tahun berjalan.

f. Manfaat :

 Meningkatkan minat masyarakat untuk beternak Puyuh

g. Dampak :

 Meningkatkan pendapatan masyarakat

h. Masalah :


(6)

 Harga makanan jadi sangat tinggi.

i. Pemecahan Masalah :

 Diupayakan agar Peternak dapat melakukan penetasan sendiri

 Agar makanan yang diberikan dapat diramu/ dicampur sendiri