OPTIMALISASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI ROTATING TRIO EXCHANGE UNTUK MENINGKATKAN Optimalisasi Pembelajaran Matematika Melalui Strategi Rotating Trio Exchange Untuk Meningkatkan Kemandirian Belajar Siswa (PTK Pembelajaran Matematika Kelas V

OPTIMALISASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI
STRATEGI ROTATING TRIO EXCHANGE UNTUK MENINGKATKAN
KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA

(PTK Pembelajaran Matematika Kelas VII Semester Genap
di MTs Negeri Sambi )

NASKAH PUBLIKASI
Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Guna mencapai derajat sarjana S-1
Pendidikan Matematika

Disusun Oleh:

HIDAYAT BAHKTIAR
A410 080 059

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012


OPTIMALISASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI
STRATEGI ROTATING TRIO EXCHANGE UNTUK MENINGKATKAN
KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA
(PTK Pembelajaran Matematika Kelas VII Semester Genap
di MTs Negeri Sambi )

Oleh
1

Hidayat Bahktiar , Nining Setyaningsih2, dan Slamet HW3
1

Mahasiswa Pendidikan Matematika FKIP UMS, zeem_bachtiar@yahoo.co.id
2
3

Staf Pengajar UMS Surakarta, ningsetya@yahoo.com

Staf Pengajar UMS Surakarta, slamethw0406@yahoo.com


Abstract
This study is a class action research aiming to improve the students’
independence in learning through the Rotating Trio Exchange strategy in
discussing Triangle. This research employs qualitative approach with class action
research as the designs of the study. The subjects undertaking the action are the
researcher in coordination with the class’s Mathematics teacher. The subjects to
whom the action is undertaken are 23 students of Class VII B, MTs Negeri Sambi.
The data collection is gathered from the observation, test, field note, review, and
documentation. The data analysis uses descriptive qualitative technique with
interactive analysis. The result of the research shows the improvement of the
student’s independence in Mathematics learning, especially in the topic of
Triangle. It can be seen from: 1) the rate of students addressing questions to the
teacher before the research is 8.69%, while after the research is 43,47% 2) the
rate of students expressing their mind or idea to the teacher or friend before the
research is 4.34%, while after the research is 47.82%, 3) the rate of students’
independence in answering the questions given by the teacher before the research
is 8.69%, while after the research is 56.52%, and 4) the rate of students’
independence in doing the test independently before the research is 17.39%, while
after the research is 60.86%. Thus, it can be concluded that the Rotating Trio
Exchange learning strategy improves the students’ independence in Mathematics

learning.
Keywords: students’ independence in learning, rotating trio exchange

PENDAHULUAN
Pendidikan yang mampu berkualitas adalah pendidikan yang dapat
menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan dasar untuk belajar sehingga
dapat mengikuti bahkan menjadi pelopor dalam pembaharuan dan perubahan.
Peningkatan

kualitas

pendidikan,

dapat

dilakukan

melalui

peningkatan


penyempurnaan proses belajar mengajar. Agar proses belajar mengajar berjalan
dengan baik dan efektif, diperlukan usaha yang sungguh-sungguh dari semua
pihak, khususnya guru.
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang menduduki
peranan penting dalam pendidikan. Sebagai bukti adalah pelajaran matematika
diberikan kepada semua jenjang pendidikan mulai dari sekolah dasar sampai
perguruan tinggi. Akan tetapi, banyak siswa yang tidak menyukai pelajaran
matematika. Pelajaran tersebut dianggap siswa sebagai ilmu menghitung yang
rumit dan sulit sekali dalam penyelesaian suatu masalahnya.
Kemandirian disini adalah belajar mandiri. Bukanlah belajar sendiri,
melainkan suatu prinsip belajar yang bertumpu pada kegiatan siswa dalam proses
pembelajaran dan tanggung jawab siswa itu sendiri untuk keberhasilan belajarnya
sejauh ada motivasi diri yang mendorong kegiatan pembelajaran tersebut. Dalam
belajar matematika dituntut setiap siswa mempunyai kemandirian belajar yang
tinggi. Siswa diharapkan tidak tergantung pada orang lain setiap menghadapi
permasalahan matematika, sehingga siswa dituntut untuk mampu berusaha
menemukan

permasalahan


dengan

tidak

secara

langsung

mengadukan

permasalahan tersebut pada orang lain dengan mengharapkan suatu penyelesaian
tanpa terlebih dahulu mencobanya. Siswa diharapkan mampu berfikir secara aktif,
kreatif, inovatif serta inisiatif sendiri. Belajar mandiri sebagai bentuk perilaku
ditandai oleh hal-hal yaitu: mencari ilmu secara aktif, sikap belajar secara
terencana, mengandalkan kemampuan diri sendiri atau percaya diri, belajar secara
kritis.(Haris Mudjiman, 1990)

Pada pembelajaran dominasi guru sangat tinggi, pengorganisasian siswa
cenderung searah dan klasikal, serta guru jarang berkeliling mendekati siswa dan

membantunya. Pengelolaan materi ajar dari contoh yang dibahas sampai soal-soal
yang diberikan sebagai latihan kurang bervariatif dan tidak mencakup semua
permasalahan pokok bahasan. Pemberian tugas tidak pernah diikuti dengan
bantuan atau bimbingan cara penyelesaiannya serta jarangnya diskusi serta tanya
jawab.
Dari permasalahan kemandirian belajar siswa tersebut dapat diatasi
dengan perubahan atau pengoptimalan dalam penerapan strategi pembelajaran.
Alah satu solusinya yaitu dengan menerapkan strategi pembelajaran Rotating Trio
Exchange. Menurut Mel Silberman (2009:81) salah satu cara untuk membuat
siswa aktif dari awal adalah dengan menggunakan strategi pembelajaran Rotating
Trio Exchange. Caranya dengan membagi siswa menjadi kelompok-kelompok
yang tiap kelompok beranggotakan 3 orang dan setiap perubahan soal yang
didiskusikan, anggota kelompok dirotasi. Strategi ini akan membuat siswa lebih
aktif belajar sendiri dengan teman sekelasnya, siswa tidak merasa jenuh serta
siswa akan lebih luas wawasannya karena dalam berpendapat temannya selalu
berotasi.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemandirian belajar siswa
dalam pembelajaran matematika pada siswa di kelas VII B MTs Negeri Sambi.
Pada kondisi awal siswa kelas VII B MTs Negeri Sambi mempunyai kemandirian
belajar siswa yang rendah. Namun dengan menggunakan strategi Rotating Trio

Exchange,

peningkatan

kemandirian

belajar

siswa

dalam

pembelajaran

matematika akan tercapai keberhasilan yang apabila meliputi: mengajukan
pertanyaan yang dimiliki siswa kepada guru atau teman sekelas meningkat
mencapai 43,3 %. Meningkatnya mengajukan pendapat atau gagasan yang
dimiliki siswa kepada guru atau teman sekelasnya mencapai 44,6 %. Menjawab
pertanyaan yang meningkat, pertanyaan tersebut diberikan guru kepada siswa atau
kelompok mencapai 52,6 %. Meningkatnya mengerjakan soal-soal latihan yang

diberikan oleh guru tanpa bantuan orang lain mencapai 60 %.

METODE PENELITIAN
Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan
desain penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Desain
penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan secara
kolaborasi antara peneliti dan guru matematika MTs Negeri Sambi. Penelitian ini
bercirikan adanya refleksi setiap tindakan yaitu perbaikan apa yang belum
berhasil dimana dari perbaikan tindakan tersebut sampai setiap indikator
keberhasilan kemandirian belajar siswa yang direncanakan tercapai. Penelitian
tindakan merupakan kegiatan pemecahan masalah yang dimulai dari: 1)
perencanaan, 2) pelaksanaan, 3) observasi, 4) refleksi, dan 5) evaluasi kemudian
didapatkannya kesimpulan.
Perencanaa

yang

dilakukan

untuk


mengadakan

tindakan

adalah

mengidentifikasi masalah dan perencanaan solusi masalah yang diharapkan dapat
digunakan untuk merumuskan permasalahan guna memecahkan kemandirian
belajar siswa yang masih rendah dalam belajar matematika. Pelaksanaan tindakan
dilaksanakan

berdasarkan

pada

perencanaan,

dari


perencanaan

dengan

menerapkan strategi pembelajaran Rotating Trio Exchange. Pengamatan dalam
penelitian ini diamati terus oleh peneliti serta guru matematika MTs Negeri Sambi
yang dilaksanakan dalam 3 siklus mulai dari perencanaan sampai refleksi. Pada
refleksi atau mengkaji apa yang terjadi dalam pembelajaran didapat apa yang
sudah tercapai dan apa yang belum tercapai dimana apa yang belum tercapai
dilakukan perbaikan pada siklus selanjutnya sampai indikator keberhasilan
kemandirian belajar siswa tercapai semua. Setelah itu, dilakukan evaluasi dimana
mengakaji apa yang didapat dari perencanaan sampai refleksi, dalam hal ini
dilakukan penyederhanaan dan penyajian data. Kesimpulan dilakukan setiap
tindakan persiklus selesai yaitu mengambil intisari dari hasil evaluasi tersebut.
Pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode pokok
dan metode bantu. Metode pokok meliputi metode observasi dan metode tes.
Metode observasi yaitu pengamatan langsung yang likakukan pada setiap siklus
dimana mengamati segala hal yang terjadi mengenai indikator keberhasilan
kemandirian belajar siswa pada waktu proses belajar mengajar secara langsung,


yang mana sudah ditetapkan terlebih dahulu pada pedoman observasi. Metode tes
yaitu diman siswa mengerjakan soal sendiri, untuk mengetahui apakah siswa
mengerjakan soal tanpa bantuan orang lain apa tidak. Sedangkan Metode bantu
meliputi catatan lapangan, review dan dokumentasi. Catatan lapangan yaitu untuk
mencatat semua hal yang terjadi pada proses pembelajaran yang tidak ada pada
pedoman observasi. Review yaitu tanggapan guru matematika setelah dilakukan
tindakan untuk meningkatkan kemandirian belajar siswa dengan strategi Rotating
Trio Exchange. Dokumentasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah berupa
data sekolah dan daftar nama siswa kelas VII B MTs Negeri Sambi. Beserta fotofoto rekaman saat proses penelitian berlangsung.
Validitas data pada penelitian ini menggunakan triangulasi penyidik
dengan jalan memanfaatkan peneliti atau pengamat lain untuk pengecekan
kembali derajat kepercayaan data. Pemanfaatan pengamatan lainnya dalam hal ini
adalah guru matematika kelas VII B MTs Negeri Sambi, rekan sesama peneliti
untuk membantu dalam pengumpulan data. Kemudian analisis data dalam
penelitian ini penelitian menggunakan analisis data yang dilakukan secara
diskriptif kualitatif. Analisis diskriptif kualitatif dilakukan dengan analisis
interaktif. Data yang dianalisis secara diskriptif kualitatif dengan analisis
interaktif yang terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan
dilakukan dalam bentuk interaktif dengan pengumpulan data sebagai suatu proses
siklus. Analisis hasil pada penelitian ini ditekankan pada siswa mengajukan
pertanyaan, siswa dalam mengemukakan pendapat, siswa dalam menjawab
pertanyaan, serta siswa mengerjakan soal sendiri tanpa bantyuan orang lain.
Kemudian penyajian data pada penelitian ini disajikan menggunakan bentuk tabel
dan dalam bentuk grafik garis yang menunjukkan peningkatan setiap indikator
kemandirian belajar siswa.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Data-data adanya peningkatan setiap indikator kemandirian belajar siswa
yang diperoleh dalam penerapan strategi pembelajaran Rotating Trio Exchange
pada kelas VIIB MTs Negeri Sambi sebelum tindakan kelas sampai dengan
tindakan kelas putaran III dapat disajikan dalam tabel dan grafik sebagai berikut:

Tabel 1
Data Peningkatan Kemandirian Belajar Siswa Dalam Pembelajaran
Matematika Melalui Strategi Rotating Trio Exchange
Kondisi

Putaran

awal

I

II

III

Mengajukan pertanyaan

2 siswa

5 siswa

7 siswa

10 siswa

kepada guru atau temannya

8,69 %

21,73%

30,43%

43,47%

Mengajukan ide atau

1 siswa

7 siswa

10 siswa 11 siswa

gagasan siswa

4,34%

30,34%

43,47%

2 siswa

9 siswa

11 siswa 13 siswa

8,69 %

39,13%

47,82%

Mengerjakan soal tanpa

4 siswa

9 siswa

12 siswa 14 siswa

bantuan orang lain

17,39 %

39,13%

52,17%

No. Aspek yang diamati

1.

2.

3.

4.

Menjawab pertanyaan guru

Putaran Putaran

47,82%

56,52%

60,86%

Gambar di bawah ini menunjukkan grafik peningkatan kemandirian
belajar siswa dalam belajar matematika. Adapun data hasil peningkatan indicatorindikator kemandirian belajar siswa yang diamati disajikan dalam grafik sebagai
berikut.

Gambar 4.1
Grafik Peningkatan Kemandirian Belajar Siswa Dalam Pembelajaran
Melalui Strategi Rotating Trio Exchange
100,00%

Prosentase Pencapaian (%)

90,00%
80,00%
70,00%
60,00%
50,00%
40,00%
30,00%
20,00%
10,00%
0,00%

Awal

Putaran I
Putaran II
Tindakan

Putaran III

Mengajukan pertanyaan

Mengajukan gagasan/ide siswa

Menjawab pertanyaan dari guru

Mengerjakan soal sendiri

Grafik di atas menunjukkan bahwa perubahan tindak belajar yang
berkaitan dengan kemandirian belajar siswa setelah dilakukan tindakan selama
tiga putaran. Kemandirian belajar siswa pada putaran pertama sampai dengan
putaran terakhir mengalami peningkatan. Indikator mengajukan pertanyaan
kepada guru sebelum tindakan 2 siswa (8,69%) setelah tindakan 10 siswa
(43,47%). Indikator mengajukan ide atau gagasannya kepada guru atau temannya
sebelum tindakan 1 siswa (4,34%) sesudah tindakan 11 siswa (47,82%). Indikator
menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru sebelum tindakan 2 siswa (8,69%)
sesudah tindakan 13 siswa (56,52%). Indikator mengerjakan soal mandiri tanpa
bantauan orang lain sebelum tindakan 4 siswa (17,39%) sesudah tindakan 14
siswa (60,86%).

Secara keseluruhan setelah penerapan tindakan kelas dari putaran I sampai
dengan putaran III dengan strategi pembelajaran Rotating Trio Exchange dapat
meningkatkan kemandirian belajar siswa kelas VII B MTs Negeri Sambi.
Keberhasil dari penelitian ini tidak lepas dari tindak mengajar guru. Berkaitan
dengan tindak mengajar yang dilakukan oleh guru matematika adalah sebagai
berikut: 1). Memberitahukan apersepsi, tujuan pembelajaran, inti materi ajar dan
kegiatan yang akan dilaksanakan. 2). Memberikan motivasi kepada siswa sebelum
pembelajaran dimulai 3). Membahas pekerjaan rumah dengan bimbingan
menyeluruh. 4). Membuat siswa aktif dalam pembelajaran melalui penggunaan
strategi Rotating Trio Exchange. 5). Membiasakan siswa untuk berdiskusi secara
berkelompok. 6). Membantu, mengarahkan dan membimbing siswa secara
menyeluruh dalam pembelajaran. 7). Memperbanyak pemberian soal latihan baik
secara lisan maupun tertulis.

8). Bersikap ramah, terbuka terhadap setiap

masukan yang diberikan dan selalu memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bertanya mengenai materi yang belum dipahami, serta tegas kepada siswa yang
membuat gaduh di kelas. 9). Diakhir pembelajaran selalu mengingatkan siswa
untuk mempelajari materi ajar yang akan disampaikan maupun mengulangi materi
ajar yang sudah disampaikan.
Menurut Paul Andrew Johnson (2011) dalam jurnalnya “Actively Pursuing
Knowledge In The College Classroom” menunjukkan bahwa pembelajaran aktif
dinilai jauh lebih baik dalam pembelajaran dari pada pembelajaran konvensional.
Terdapat bahwa pembelajaran aktif pada proses pembelajaran dapat ditingkatkan
salah satunya dengan strategi Rotating Trio Exchange. Pernyataan Paul Andrew
Johnson tersebut mendukung pada Penelitian Tindakan Kelas ini pembelajaran
matematika melalui strategi Rotating Trio Exchange dilakukan dengan tujuan
untuk menciptakan iklim pembelajaran aktif. Pembelajaran melalui strategi
Rotating Trio Exchange dalam strategi tersebut terdapat metode diskusi dan tanya
jawab dalam pembelajaran. Diskusi ini dilakukan dengan harapan siswa akan
berdiskusi secara luas karena terjadinya rotasi anggota kelompok sehingga
berdampak positif pada siswa yakni siswa tidak canggung lagi berkomunikasi

dengan teman-temannya mengenai materi pelajaran di sekolah, sehingga terjalin
interaksi dan keaktifan yang luas antar siswa.
Menurut Mulyono (2003) proses belajar mengajar matematika yang baik
adalah guru harus mampu menerapkan suasana yang dapat membuat murid
antusias terhadap persoalan yang ada sehingga mereka mampu mencoba
memecahkan persoalannya. Haris Mudjiman (1990) belajar mandiri sebagai
bentuk perilaku yang ditandai oleh siswa mencari ilmu secara aktif dan kritis.
Oleh sebab itu, dengan penerapan strategi Rotating Trio Exchange menyebabkan
peningkatan kemandirian belajar siswa karena siswa lebih aktif, bersemangat dan
tidak canggung berkomunikasi dalam pembelajaran. Mereka dapat menanyakan
bagian dari materi yang belum diketahui melalui pertanyaan yang ditulis dan
diajukan kepada guru maupun dengan temannya. Dengan demikian, siswa akan
lebih aktif dan lebih bersemangat selama pembelajaran berlangsung, sehingga
kemandirian belajar dapat tercapai.
Junaida

(2011)

dalam

penelitiannya

bahwa

penerapan

strategi

pembelajaran Rotating Trio Exchange dan Scramble pada mata pelajaran
matematika akan menambah variasi dalam kegiatan pembelajaran dan membuat
peserta didik berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran, serta dapat
mengurangi dominasi guru dalam pembelajaran. Penelitian tersebut sejalan
dengan penelitian tindakan kelas ini, dimana strategi Rotating Trio Exchange akan
menumbuhkan peserta didik aktif sehinggga tercipta suasana kegiatan
pembelajaran yang aktif sehingga kemandirian belajar siswa akan tumbuh.
Sedangkan, Nita Riski Eka P (2011) dalam skripsinya penerapan strategi
pembelajaran Rotating Trio Exchange dapat meningkatkan minat belajar siswa
dilihat dengan indikator: keberanian siswa dalam bertanya, keberanian
mengemukakan pendapat atau ide, dan keberanian siswa dalam mengerjakan soal
di depan yang meningkat. Indikator penelitian Nita Riski Eka P tersebut dapat
pula mendukung indikator-indikator dari kemandirian belajar siswa dimana
indikator-indikatornya hampir sama sehingga penelitian tersebut mendukung
penelitian tindakan kelas ini.

Berdasarkan hasil yang telah dicapai dalam penelitian yang telah
dilakukan peneliti, berarti peneliti memperkuat penelitian-penelitian terdahulu dan
memperkuat pendapat para ahli. Penerapan strategi pembelajaran Rotating Trio
Exchange telah meningkatkan kemandirian belajar siswa kelas VII B MTs Negeri
Sambi. Hal ini mendukung diterimanya hipotesis penelitian tindakan kelas yaitu
Jika dalam pembelajaran matematika dengan mengoptimalkan penggunaan
strategi pembelajaran

Rotating Trio Exchange, maka ada peningkatan

kemandirian belajar matematika siswa di MTs Negeri sambi kelas VII B pada
pokok bahasan segitiga

SIMPULAN
Pembelajaran dengan strategi pembelajaran Rotating Trio Exchange
adalah salah satu strategi pembelajaran yang dapat dilakukan guru dalam
meningkatkan kemandirian belajar siswa. Strategi pembelajaran Rotating Trio
Exchange lebih menekan pada pembelajaran yang mengaktifkan siswa, dalam hal
ini siswa berpartisipasi aktif berdiskusi dan tanya jawab secara luas dalam
kegiatan pembelajaran. Selain itu, strategi pembelajaran Rotating Trio Exchange
dapat membantu terciptanya kegiatan pembelajaran yang berpusat pada peserta
didik dan mengurangi dominasi guru dalam kegiatan pembelajaran, serta
menambah variasi dalam proses belajar mengajar.
Penerapan strategi pembelajaran Rotating Trio Exchange dapat
meningkatkan kemandirian belajar siswa kelas VII B MTs Negeri Sambi. Hal
tersebut dapat dilihat dari telah tercapainya setiap indikator-indikator keberhasilan
kemandirian belajar siswa sebagai berikut: (1) siswa mengajukan pertanyaan
kepada guru sebelum penelitian 8,69% setelah penelitian 43,47%, (2) siswa
mengajukan ide atau gagasannya kepada guru atau temannya sebelum penelitian
4,34% sesudah penelitian 47,82%, (3) kemandirian siswa untuk menjawab
pertanyaan yang diberikan oleh guru sebelum penelitian 8,69% sesudah penelitian
56,52%, dan (4) kemandirian siswa dalam mengerjakan soal mandiri tanpa
bantauan orang lain sebelum penelitian 17,39% sesudah penelitian 60,86%.

DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, Mulyono. 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar.
Jakarta. PT Rineka Cipta
Johnson, Paul Andrew. 2011. Actively Pursuing Knowledge In The College
Classroom. Journal of College Teaching & Learning. June vol.8,
num.6. Bowling Green State University USA.
Junaida, 2011. Penerapan Model Pembelajaran Rotating Trio Exchange Dan
Scramble Pada Mata Pelajaran Matematika. Thesis, Universitas
Muhammadiyah Malang. (Tidak Diterbitkan).
Mudjiman, Haris. 1990. Disfungsi minimal otak (DMO) dan kesulitan belajar
anak. Surakarta: PSRR dan PUSLIT UNS.
Pratiwi, Nita Rizqi E. 2011. Upanya Peningkatan Minat Dan Hasil Belajar
Matematika Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV)
Melalui Strategi Rotating Trio Exchange Siswa SMP N 3 Colomadu
Kelas VIIID Semester Gasal tahun Pelajaran 2010/2011. Skripsi.
FKIP UMS (Tidak Diterbitkan)
Silberman, Mel. 2007. Active Learning 101 Metode Pembelajaran Aktif.
Yogyakarta: Pustaka Lusan Madani.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa SMA Negeri 1 Pematangsiantar

3 43 165

Pengaruh Strategi Pembelajaran Aktif Metode Turnamen Belajar (Learning Tournament) Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas Iv Min Parung

1 9 200

Efektivitas Pelaksanaan Pembelajaran Fiqh Melalui Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

0 10 136

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Rotating Trio Exchange Pemecahan Masalah Matematika Siswa Di Smp Tmi Lampung

2 10 204

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (Gi) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas V Sdit Bina Insani ( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Sdit Bina Insani Kelas V Semester Ii Serang-Banten )

0 3 184

Peningkatan Aktivitas Belajar Matematika Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation

0 7 205

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV SD NEGERI SUKABUMI

1 39 65

Pembelajaran Matematika Konsep Aljabar Terhadap Siswa Kelas VII SLTP Melalui Website Interaktif

0 0 6

Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Pencocokan Kartu Indeks pada Peserta Didik Kelas IX

0 0 7

Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa SMA Negeri 1 Pematangsiantar

0 2 59