HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA SIMULASI LABORATORIUM DRY LAB TERHADAP MOTIVASI BELAJARNYA (Studi Korelasional pada Program Pembelajaran Jarak Jauh Mata Kuliah Praktikum Biologi Universitas Terbuka – UPBJJ Bandung).

(1)

58/51/KTP/Agustus 2015

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP

PENGGUNAAN MEDIA SIMULASI LABORATORIUM

DRY LAB”

DENGAN MOTIVASI BELAJARNYA

(Studi Korelasional pada Program Pembelajaran Jarak Jauh Mata Kuliah Praktikum Biologi Universitas Terbuka – UPBJJ Bandung)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Teknologi Pendidikan

Disusun Oleh:

YUNIAR FAJAR PERDHANA 1005769

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN

DEPARTEMEN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG


(2)

Hubungan antara Persepsi Mahasiswa terhadap

Penggunaan Media Simulasi Laboratorium Dry

Lab dengan Motivasi Belajarnya

(Studi Korelasional pada Mahasiswa Program Pembelajaran Jarak Jauh Mata Kuliah Praktikum Biologi Universitas Terbuka – UPBJJ Bandung)

Oleh:

Yuniar Fajar Perdhana

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Yuniar Fajar Perdhana 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa izin dari penulis


(3)

(4)

Yuniar Fajar Perdhana, 2015

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA SIMULASI LABORATORIUM DRY LAB DENGAN MOTIVASI BELAJARNYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Yuniar Fajar Perdhana (1005769), “Hubungan antara Persepsi Mahasiswa terhadap Penggunaan Media Simulasi Laboratorium Dry Lab terhadap Motivasi Belajarnya (Studi Korelasional pada Program Pembelajaran Jarak Jauh Mata Kuliah Praktikum Biologi Universitas Terbuka –UPBJJ Bandung).”

Skripsi. Departemen Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia, tahun 2015

Sistem pembelajaran jarak jauh merupakan alternatif solusi untuk memecahkan masalah pemerataan pendidikan di Indonesia. Salah satu masalah yang muncul dalam penyelenggaraan pembelajaran jarak jauh adalah tingginya tingkat drop out

yang disebabkan oleh rendahnya motivasi belajar mahasiswa. Media pembelajaran memiliki peran penting dalam pembelajaran jarak jauh karena dapat membuat proses pembelajaran menjadi lebih efektif serta meningkatkan motivasi belajar mahasiswa. Tentunya penggunaan media pembelajaran ini perlu memperhatikan persepsi peserta didik sebagai subjek dalam pembelajaran. Dry Lab adalah media pembelajaran simulasi laboratorium yang digunakan di Universitas Terbuka. Penelitian ini menjawab pertanyaan pokok penelitian berupa: apakah terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi peserta didik terhadap penggunaan media simulasi laboratorium Dry Lab dengan motivasi belajar mahasiswa Universitas Terbuka? Secara lebih rinci, permasalahan yang diteliti adalah: 1) Apakah terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi peserta didik terhadap penggunaan media simulasi laboratorium Dry Lab dengan motivasi belajar aspek otonomi (autonomy aspect); 2) Apakah terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi peserta didik terhadap penggunaan media simulasi laboratorium Dry Lab dengan motivasi belajar aspek kompetensi

(competence aspect); dan 3) Apakah terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi peserta didik terhadap penggunaan media simulasi laboratorium Dry Lab dengan motivasi belajar aspek keterhubungan (relatedness aspect)? Penelitian dilakukan dengan metode korelasional dengan menggunakan instrumen kuesioner. Berdasarkan hasil pengolahan data, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi mahasiswa terhadap penggunaan media simulasi laboratorium Dry Lab dengan motivasi belajar mahasiswa Universitas Terbuka, baik pada aspek otonomi, kompetensi, maupun keterhubungan.

Kata kunci: Pembelajaran jarak jauh, persepsi, media pembelajaran, simulasi laboratorium Dry Lab, motivasi belajar


(5)

Yuniar Fajar Perdhana, 2015

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA SIMULASI LABORATORIUM DRY LAB DENGAN MOTIVASI BELAJARNYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

Yuniar Fajar Perdhana (1005769), “Relationship between Students' Perception towards The Use of Dry Lab Laboratory Simulation Media and Students’ Motivation (Co relational Study in Distance Education Program, Biology Practical Work Subject Universitas Terbuka – UPBJJ Bandung)”.

Thesis. Department of Curriculum and Educational Technology, Educational Science Faculty, Indonesia University of Education, 2015.

Distance learning system is an alternative solution to solve equitable access of education in Indonesia. One problem that arises within the implementation of distance learning system is the high level of dropouts’ rate, mainly caused by lack of students' motivation. Instructional media plays an important role in distance learning system, because its capability to make instructional process more effective and to increase students' motivation. It is important to consider students' perception, as the subject of an instructional process, in the selection and utilization of instructional media. Dry Lab is a laboratory simulation instructional media that developed and implemented in Universitas Terbuka. This research answers main research question: is there any positive and significant relation between students' perception towards the use of Dry Lab laboratory simulation media and Universitas Terbuka's student's motivation? Specifically, the problems that observed are: 1) whether there is a positive and significant relation between students' perception towards the use of Dry Lab laboratory simulation media and students' motivation in autonomy aspect; 2) whether there is a positive and significant relation between students' perception towards the use of Dry Lab laboratory simulation media and students' motivation in competence aspect; and 3) whether there is a positive and significant relation between students' perception towards the use of Dry Lab laboratory simulation media and students' motivation in relatedness aspect. The research conducted using co relational method, with questionnaire as instrument. The result shows that there is a positive and significant relation between students' perception towards the use of Dry Lab laboratory simulation media and Universitas Terbuka's students' motivation, in autonomy, competence, and relatedness aspects.

Keywords: Distance learning, perception, instructional media, Dry Lab laboratory simulation, students' motivation


(6)

Yuniar Fajar Perdhana, 2015

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA SIMULASI LABORATORIUM DRY LAB DENGAN MOTIVASI BELAJARNYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GRAFIK ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Rumusan Masalah Penelitian ... 7

C. Tujuan Penelitian ... 7

D. Manfaat Penelitian ... 8

E. Struktur Organisasi Karya Tulis ... 9

BAB II LANDASAN TEORETIS ... 11

A. Persepsi ... 11

1. Pengertian Persepsi ... 11

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi ... 11

3. Aspek-aspek Persepsi ... 12

B. Belajar dan Pembelajaran ... 14

1. Hakikat Belajar dan Pembelajaran ... 14

2. Pembelajaran sebagai Suatu Sistem ... 15

C. Media Pembelajaran ... 16

1. Definisi Media Pembelajaran... 16

2. Fungsi dan Kegunaan Media Pembelajaran... 17

3. Klasifikasi Media Pembelajaran ... 18


(7)

vii

Yuniar Fajar Perdhana, 2015

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA SIMULASI LABORATORIUM DRY LAB DENGAN MOTIVASI BELAJARNYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. Pembelajaran Jarak Jauh ... 20

1. Prinsip Pendidikan Jarak Jauh ... 20

2. Karakteristik Pembelajaran Jarak Jauh ... 23

3. Media dalam Pembelajaran Jarak Jauh ... 24

E. Mata Kuliah Praktikum di Universitas Terbuka ... 28

1. Hakikat dan Tujuan Kegiatan Praktikum ... 28

2. Pelaksanaan Praktikum di Universitas Terbuka ... 29

F. Media Simulasi Laboratorium Dry Lab ... 30

1. Simulasi Laboratorium ... 30

2. Simulasi Laboratorium Dry Lab di Universitas Terbuka ... 31

G. Motivasi Belajar ... 33

1. Definisi Motivasi Belajar ... 33

2. Fungsi Motivasi Belajar ... 33

3. Teori Motivasi Determinasi Diri (Self Determination) ... 34

H. Hubungan antara Persepsi Mahasiswa terhadap Penggunaan Media Simulasi Laboratorium dengan Motivasi Belajar ... 36

I. Asumsi dan Hipotesis ... 37

1. Asumsi ... 37

2. Hipotesis ... 37

BAB III Metodologi Penelitian... 40

A. Desain Penelitian ... 40

1. Pendekatan Penelitian ... 40

2. Metode Penelitian ... 40

3. Variabel Penelitian ... 41

B. Lokasi, Populasi, dan Sampel ... 41

1. Lokasi Penelitian... 41

2. Populasi Penelitian ... 41

3. Sampel Penelitian ... 42


(8)

viii

Yuniar Fajar Perdhana, 2015

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA SIMULASI LABORATORIUM DRY LAB DENGAN MOTIVASI BELAJARNYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Persepsi Mahasiswa terhadap Penggunaan Media Simulasi

Laboratorium Dry Lab ... 42

2. Motivasi Belajar ... 43

D. Instrumen Penelitian ... 43

1. Jenis Instrumen ... 43

2. Proses Pengembangan Instrumen ... 44

3. Pengujian Validitas ... 44

4. Pengujian Reliabilitas ... 45

E. Teknik Analisis Data ... 47

1. Uji Koefisien Korelasi ... 47

2. Uji Signifikansi ... 47

3. Identifikasi Koefisien Korelasi ... 49

BAB IV Temuan Penelitian dan Pembahasan ... 50

A. Deskripsi Temuan Penelitian ... 50

1. Gambaran Persepsi Mahasiswa terhadap Penggunaan Media Simulasi Laboratorium Dry Lab ... 50

2. Gambaran Motivasi Belajar Mahasiswa ... 54

3. Hubungan antara Persepsi Mahasiswa terhadap Penggunaan Media Simulasi Laboratorium Dry Lab dengan Motivasi Belajar Mahasiswa ... 59

4. Hubungan antara Persepsi Mahasiswa terhadap Penggunaan Media Simulasi Laboratorium Dry Lab dengan Motivasi Belajar Mahasiswa aspek Otonomi ... 64

5. Hubungan antara Persepsi Mahasiswa terhadap Penggunaan Media Simulasi Laboratorium Dry Lab dengan Motivasi Belajar Mahasiswa aspek Kompetensi ... 65

6. Hubungan antara Persepsi Mahasiswa terhadap Penggunaan Media Simulasi Laboratorium Dry Lab dengan Motivasi Belajar Mahasiswa aspek Keterhubungan ... 69


(9)

ix

Yuniar Fajar Perdhana, 2015

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA SIMULASI LABORATORIUM DRY LAB DENGAN MOTIVASI BELAJARNYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Persepsi Mahasiswa terhadap Penggunaan Media Simulasi Laboratorium

Dry Lab ... 73

2. Motivasi Belajar Mahasiswa ... 75

3. Hubungan antara Persepsi Mahasiswa terhadap Penggunaan Media Simulasi Laboratorium Dry Lab dengan Motivasi Belajar Mahasiswa aspek Otonomi ... 76

4. Hubungan antara Persepsi Mahasiswa terhadap Penggunaan Media Simulasi Laboratorium Dry Lab dengan Motivasi Belajar Mahasiswa aspek Kompetensi ... 78

5. Hubungan antara Persepsi Mahasiswa terhadap Penggunaan Media Simulasi Laboratorium Dry Lab dengan Motivasi Belajar Mahasiswa aspek Keterhubungan ... 79

BAB V Simpulan dan Rekomendasi ... 81

A. Simpulan ... 81

B. Rekomendasi ... 82

1. Bagi Departemen Kurikulum dan Teknologi Pendidikan ... 82

2. Bagi Universitas Terbuka ... 82

3. Bagi Peneliti Selanjutnya ... 83

DAFTAR PUSTAKA ... 84 LAMPIRAN-LAMPIRAN


(10)

Yuniar Fajar Perdhana, 2015

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA SIMULASI LABORATORIUM DRY LAB DENGAN MOTIVASI BELAJARNYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Klasifikasi Media Menurut Rowntree ... 26

Tabel 2.2 Taksonomi Media dalam Pembelajaran Jarak Jauh ... 26

Tabel 3.1 Variabel Penelitian ... 41

Tabel 3.2 Skala Likert ... 44

Tabel 3.3 Uji Reliabilitas Angket Persepsi Mahasiswa terhadap Penggunaan Media Simulasi Laboratorium Dry Lab ... 46

Tabel 3.4 Uji Reliabilitas Angket Motivasi Belajar Mahasiswa ... 46

Tabel 3.5 Kriteria Interpretasi Koefisien Korelasi ... 49

Tabel 4.1 Skor Persepsi Mahasiswa terhadap Penggunaan Media Simulasi Laboratorium Dry Lab ... 50

Tabel 4.2 Kriteria Interpretasi Skor Penelitian ... 52

Tabel 4.3 Skor Motivasi Belajar Mahasiswa ... 54

Tabel 4.4 Kriteria Interpretasi Skor Penelitian ... 56

Tabel 4.5 Data Perolehan Skor Motivasi Belajar Mahasiswa Aspek Otonomi ... 57

Tabel 4.6 Data Perolehan Skor Motivasi Belajar Mahasiswa Aspek Kompetensi ... 58

Tabel 4.7 Data Perolehan Skor Motivasi Belajar Mahasiswa Aspek Keterhubungan ... 59

Tabel 4.8 Tabel Uji Normalitas Data Variabel X dan Variabel Y ... 60

Tabel 4.9 Tabel Uji Korelasi antara Persepsi Mahasiswa terhadap Penggunaan Media Simulasi Laboratorium Dry Lab (Variabel X) dengan Motivasi Belajar Mahasiswa (Variabel Y) ... 61

Tabel 4.10 Kriteria Interpretasi Koefisien Korelasi ... 60

Tabel 4.11 Uji Korelasi antara Persepsi Mahasiswa terhadap Penggunaan Media Simulasi Laboratorium Dry Lab dengan Motivasi Belajar Mahasiswa Aspek Otonomi ... 64


(11)

xi

Yuniar Fajar Perdhana, 2015

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA SIMULASI LABORATORIUM DRY LAB DENGAN MOTIVASI BELAJARNYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.12 Uji Korelasi antara Persepsi Mahasiswa terhadap Penggunaan Media Simulasi Laboratorium Dry Lab dengan Motivasi Belajar Mahasiswa Aspek Kompetensi ... 67 Tabel 4.13 Uji Korelasi antara Persepsi Mahasiswa terhadap Penggunaan Media

Simulasi Laboratorium Dry Lab dengan Motivasi Belajar Mahasiswa Aspek Keterhubungan ... 70


(12)

Yuniar Fajar Perdhana, 2015

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA SIMULASI LABORATORIUM DRY LAB DENGAN MOTIVASI BELAJARNYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Perolehan Skor pada Variabel X

Persepsi Mahasiswa terhadap Penggunaan

Media Simulasi Laboratorium Dry Lab ... 53 Grafik 4.2 Perolehan Skor pada Variabel Y


(13)

Yuniar Fajar Perdhana, 2015

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA SIMULASI LABORATORIUM DRY LAB DENGAN MOTIVASI BELAJARNYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Perkembangan sains dan teknologi yang begitu pesat memberikan implikasi terhadap perubahan-perubahan dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Jika penemuan mesin uap telah membidani lahirnya era industri, maka penemuan komputer dan teknologi internet telah mengantar dunia pada era informasi. Dengan perangkat teknologi informasi dan komunikasi, saat ini arus informasi seakan terdesentralisir karena setiap orang dapat menjadi sumber informasi sekaligus penerima informasi sehingga memungkinkan informasi baru hadir dalam hitungan detik dari seluruh penjuru dunia. Kenyataan ini menuntut setiap individu untuk selalu menyesuaikan diri dengan berbagai perubahan yang semakin pesat serta selalu meningkatkan kualitas dirinya agar dapat berpartisipasi aktif dalam percaturan global.

Perubahan-perubahan besar di berbagai sektor menandai transformasi dari masyarakat industri menuju ke masyarakat informasi. Tak terkecuali pada sektor ekonomi. Di era informasi ini dikenal istilah knowledge-based economy atau ekonomi berbasis pengetahuan, sebuah modus ekonomi yang lebih mengandalkan “gagasan daripada kemampuan fisik dan penerapan teknologi daripada

pengolahan bahan mentah atau eksploitasi pekerja murah” (The World Bank, 2003,

hlm. 1).

Perubahan pola produksi pada sektor ekonomi ini berdampak pula pada perubahan di pasar tenaga kerja. Knowledge-based economy mensyaratkan tenaga kerja dengan kemampuan yang tinggi, umumnya pada kemampuan menggunakan perangkat dan aplikasi TIK, kemampuan berbahasa asing, dan sebagainya. Rakyat Indonesia sedang mendapatkan ancaman berupa peningkatan jumlah pengangguran dan kemunduran ekonomi jika tidak segera beradaptasi dengan meningkatkan kualitas sumberdaya manusianya. Adapun peningkatan kualitas


(14)

2

Yuniar Fajar Perdhana, 2015

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA SIMULASI LABORATORIUM DRY LAB DENGAN MOTIVASI BELAJARNYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sumberdaya manusia ini harus dilakukan secara terencana, terarah, intensif, efektif, dan efisien, salah satunya melalui pendidikan.

Konsep pendidikan sepanjang hayat (lifelong learning) adalah salah satu solusi untuk menjawab tantangan ini. Pada kompleksitas hidup saat ini, pendidikan adalah kebutuhan dasar setiap manusia untuk dapat hidup sejahtera, tanpa membeda-bedakan usia, status ekonomi, golongan, atau tempat tinggalnya. Pendidikan juga tidak boleh berhenti ketika seseorang menyelesaikan program Wajib Belajar 12 tahun atau bahkan saat ia menyelesaikan studi di perguruan tinggi. Manusia harus terus menerus belajar dan menyesuaikan dirinya dalam dunia yang terus menerus berubah.

Hal ini sejalan dengan amanat konstitusi bangsa Indonesia. Seperti yang tertuang dalam Undang-undang Dasar 1945, bahwa setiap warga negara memiliki hak yang sama dalam mendapatkan pendidikan untuk meningkatkan kualitas hidupnya demi kesejahteraan umat manusia. Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional juga menjelaskan bahwa “Pendidikan diselenggarakan sebagai suatu proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat ....”. Dengan landasan yuridis tersebut, jelas tersurat bahwa tersedianya akses yang luas bagi rakyat untuk pendidikan sepanjang hayat yang berkualitas telah dijamin oleh negara.

Kondisi geografis Indonesia dengan luas 1.904.569 km2 dan berbentuk kepulauan dengan 17.504 jumlah pulau, serta jumlah warga negara yang mencapai 237.556.363 orang (Wikipedia, 2013) tentunya menjadi kendala tersendiri dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia di Indonesia. Pembangunan sumber daya manusia cenderung terkonsentrasi di wilayah tertentu, khususnya di kota-kota besar di Pulau Jawa, sementara di wilayah-wilayah lainnya, kualitas pendidikan tergolong rendah. Kesulitan akses dan pemerataan pendidikan ini bukan hanya masalah bagi masyarakat di daerah terpencil, namun juga untuk masyarakat di kota-kota besar yang tidak dapat mengikuti proses pendidikan karena kepadatan aktivitasnya, misalnya dalam bekerja dan memenuhi kebutuhan ekonominya sehari-hari.


(15)

3

Yuniar Fajar Perdhana, 2015

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA SIMULASI LABORATORIUM DRY LAB DENGAN MOTIVASI BELAJARNYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Rancangan Awal Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, 2014, hlm. 46)

mengungkapkan bahwa “akses ke layanan pendidikan tinggi belum merata,

bahkan ketimpangan tingkat partisipasi antara kelompok masyarakat kaya dan miskin tampak nyata, masing-masing 43,6 persen dan 4,4 persen. Adapun permasalahan ini disebabkan oleh rendahnya kemampuan ekonomi keluarga miskin utuk melanjutkan ke perguruan tinggi, sehingga lebih memilih bekerja untuk memenuhi kebutuhan hariannya.

Upaya yang telah dilakukan dalam menghadapi permasalahan tersebut salah satunya adalah dengan menyelenggarakan sistem pembelajaran terbuka dan jarak jauh. Pembelajaran terbuka dan jarak jauh memiliki kelebihan berupa daya jangkau yang luas melampaui ruang dan waktu. Sistem ini memungkinkan akses pendidikan bagi siapa saja, di mana saja, dan kapan saja.

Universitas Terbuka (UT) adalah perguruan tinggi negeri yang menyelenggarakan pendidikan dengan sistem pembelajaran terbuka dan jarak jauh ini. Sebagaimana yang tercantum dalam Katalog Universitas Terbuka (Departemen Pendidikan Nasional, 2013 hlm.1):

UT didirikan dengan tujuan: (1) memberikan kesempatan yang luas bagi warga negara Indonesia dan warga negara asing, di mana pun tempat tinggalnya, untuk memperoleh pendidikan tinggi; (2) memberikan layanan pendidikan tinggi bagi mereka, yang karena bekerja atau karena alasan lain, tidak dapat melanjutkan pendidikannya di perguruan tinggi tatap muka; dan (3) mengembangkan program pendidikan akademik dan profesional sesuai dengan kebutuhan nyata pembangunan yang belum banyak dikembangkan oleh perguruan tinggi lain.

Salah satu permasalahan yang muncul dalam pendidikan jarak jauh adalah tingginya jumlah mahasiswa yang tidak menyelesaikan studi. Hal ini diungkapkan

Belawati (dalam Darmayanti dan Belawati, 2002, hlm. 1) bahwa “tingkat drop out

di institusi pendidikan jarak jauh termasuk tinggi”. Lebih lanjut, Darmayanti dan Belawati (2002, hlm. 1) menjelaskan bahwa “kecenderungan pilihan seseorang untuk melanjutkan kuliah menunjukkan kemauan belajar yang tinggi dari orang


(16)

4

Yuniar Fajar Perdhana, 2015

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA SIMULASI LABORATORIUM DRY LAB DENGAN MOTIVASI BELAJARNYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

di institusi pendidikan jarak jauh cenderung memiliki motivasi belajar yang rendah. Motivasi belajar yang rendah ini akan berakibat pula pada rendahnya kemandirian belajar peserta didik sehingga membuat peserta didik akan mengalami kesulitan dalam mengikuti pembelajaran jarak jauh. Hal ini dikuatkan oleh temuan Nurmawati dan Meilani (1994, hlm. 30) mengenai kesulitan yang dihadapi mahasiswa pendidikan jarak jauh, bahwa salah satu faktor intrinsik yang mempengaruhi mahasiswa UT terlambat menyelesaikan studi adalah rendahnya motivasi dan disiplin.

Ryan dan Deci (dalam Compton, 2005, hlm. 35), menyatakan bahwa orang-orang yang termotivasi secara intrinsik cenderung memperlihatkan peningkatan dalam perbuatan, ketekunan, kreatifitas, harga diri, dan vitalitas saat dibandingkan dengan orang-orang yang dimotivasi oleh ganjaran eksternal. Adapun motivasi tersebut akan menguat jika individu memenuhi kebutuhan dasar psikologisnya berupa kebutuhan pada aspek otonomi, yakni kebutuhan untuk mengatur diri, untuk bertindak sesuai dengan pendiriannya, serta merasakan kehendak dan pilihan saat bertindak; kebutuhan akan kompetensi, yakni kebutuhan setiap individu untuk merasa kompeten, mampu, cakap, atau terampil dalam melakukan suatu pekerjaan dalam hidupnya; serta kebutuhan akan keterhubungan, yakni kebutuhan untuk merasa terhubung, terlibat, serta berinteraksi dengan individu lainnya dalam sebuah pergaulan sosial (Deci, dkk., 1991, hlm. 327).

Sebuah solusi yang dapat diajukan untuk menjawab permasalahan rendahnya motivasi peserta didik dalam pembelajaran jarak jauh adalah dengan pemanfaatan media pembelajaran yang lebih berkualitas. Penggunaan media pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran, peserta didik, dan materi pembelajaran diperkirakan dapat meningkatkan motivasi dan efektivitas belajar peserta didik.

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, khususnya internet tentunya membuka kemungkinan-kemungkinan lain serta inovasi-inovasi baru, termasuk dalam bidang pendidikan. Dengan perkembangan teknologi ini, pembelajaran kini tidak hanya dapat dijumpai di ruang-ruang kelas. Teknologi informasi dapat menjembatani jarak yang ada antara instruktur atau peserta didik


(17)

5

Yuniar Fajar Perdhana, 2015

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA SIMULASI LABORATORIUM DRY LAB DENGAN MOTIVASI BELAJARNYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan kelas di mana pembelajaran berlangsung. Pemanfaatan teknologi informasi secara tepat juga memungkinkan pembelajaran menjadi lebih efektif.

Jumlah pengguna internet di Indonesia dari data yang dirilis oleh Internet World Stats (2013) pada bulan Juni 2012 mencapai 55.000.000 pengguna, yakni sebesar 22,1 % dari keseluruhan populasi Indonesia. Ini menempatkan Indonesia sebagai negara dengan jumlah pengguna internet terbanyak ke-empat di Asia, di bawah China, India, dan Jepang. Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (2013) memproyeksikan bahwa pada 2013 jumlah pengguna internet akan mencapai 83 juta, dan pada tahun 2014 diperkirakan akan mencapai angka 107 juta pengguna. Dengan peningkatan jumlah pengguna internet yang sangat pesat ini, tentunya menjadi sebuah prospek yang perlu dimanfaatkan dalam bidang pendidikan di Indonesia, khususnya dalam penyelenggaraan sistem pembelajaran jarak jauh.

Dry Lab adalah salah satu media pembelajaran berbentuk simulasi laboratorium yang dikembangkan oleh Universitas Terbuka. Dengan bahan ajar bersifat suplemen ini, peserta didik dapat melakukan praktikum secara virtual dengan bantuan perangkat komputer. Simulasi laboratorium ini dapat digunakan peserta didik baik sebelum maupun setelah praktikum tatap muka dilaksanakan. Jika digunakan sebelum praktikum, maka peserta didik akan memiliki gambaran mengenai prosedur dan pelaksanaan praktikum, sehingga lebih siap mengikuti kegiatan praktikum. Jika digunakan setelah praktikum, maka dapat memberikan penguatan pemahaman peserta didik mengenai apa yang telah didapatkan dalam kegiatan praktikum.

Program Studi Biologi S-1 di Universitas Terbuka menyelenggarakan 14 mata kuliah praktikum. Kegiatan praktikum ini diselenggarakan dalam bentuk pengamatan dan percobaan di dalam laboratorium maupun survey di lapangan. Peserta didik dinyatakan lulus mata kuliah praktikum jika mendapatkan nilai akhir minimal 60. Mahasiswa yang belum lulus dalam praktikum akan diberikan tugas tambahan dan praktikum ulang dengan biaya ditanggung praktikan.


(18)

6

Yuniar Fajar Perdhana, 2015

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA SIMULASI LABORATORIUM DRY LAB DENGAN MOTIVASI BELAJARNYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mahasiswa Program Studi Biologi Universitas Terbuka. Penyelenggaraan praktikum ini ditujukan untuk memantapkan pengetahuan mahasiswa terhadap materi mata kuliah melalui aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi teori yang dilakukan baik di dalam laboratorium maupun di lapangan. Mengingat pentingnya kegiatan ini, tentunya suplemen berupa media pembelajaran simulasi laboratorium

Dry Lab akan sangat menunjang peserta didik dalam mengikuti praktikum. Jika peserta didik mendapatkan pengalaman belajar yang optimal melalui penggunaan simulasi laboratorium Dry Lab, maka akan berdampak positif pula terhadap kegiatan praktikum yang ia ikuti.

Keterlibatan aktif peserta didik adalah hal yang sangat penting dan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan dalam pembelajaran jarak jauh. Agar hal ini

dapat dicapai, maka “setiap proses perancangan, pengembangan, hingga

penyampaian dalam pembelajaran jarak jauh haruslah menempatkan kebutuhan dan persepsi peserta didik pada posisi sentral,” (Sahin dan Shelley, 2008, hlm. 217). Hall (dalam Sahin dan Shelley, 2008, hlm. 217) juga mengungkapkan bahwa pembelajaran yang gagal memenuhi ekspektasi dan kebutuhan peserta didik dapat mengakibatkan rendahnya tingkat keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran tersebut.

Dengan mempertimbangkan permasalahan di atas, maka cukup jelas bahwa motivasi belajar adalah hal yang sangat penting dalam pembelajaran jarak jauh. Penggunaan media yang tepat akan membuat peserta didik dapat belajar dengan lebih efektif dan menyenangkan. Tentunya perencanaan pengembangan dan pemanfaatan media harus mempertimbangkan persepsi peserta didik sebagai subjek dalam pembelajaran. Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti tertarik untuk mengkaji hubungan antara persepsi peserta didik terhadap penggunaan media pembelajaran Dry Lab dengan motivasi belajar peserta didik dalam pembelajaran jarak jauh, khususnya di Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Terbuka – UPBJJ Bandung.


(19)

7

Yuniar Fajar Perdhana, 2015

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA SIMULASI LABORATORIUM DRY LAB DENGAN MOTIVASI BELAJARNYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Rumusan Masalah Penelitian

Secara umum penelitian ini berupaya untuk menjawab pertanyaan mengenai

“Apakah terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi mahasiswa

terhadap penggunaan media simulasi laboratorium Dry Lab dalam pembelajaran jarak jauh dengan motivasi belajar mahasiswa Universitas Terbuka UPBJJ Bandung?”.

Adapun secara khusus, fokus masalah yang teridentifikasi tersebut diperjelas dan dirumuskan dalam beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Apakah terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi mahasiswa terhadap penggunaan media simulasi laboratorium “Dry Lab” dengan motivasi belajar aspek otonomi (autonomy)?

2. Apakah terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi mahasiswa terhadap penggunaan media simulasi laboratorium “Dry Lab” dengan motivasi belajar aspek kompetensi (competence)?

3. Apakah terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi mahasiswa terhadap penggunaan media simulasi laboratorium “Dry Lab” dengan motivasi belajar aspek keterhubungan (relatedness)?

C. Tujuan Penelitian

Secara umum, penelitian bertujuan untuk memperoleh data empirik mengenai adanya hubungan yang signifikan antara penggunaan media simulasi laboratorium “Dry Lab” dalam pembelajaran jarak jauh dengan motivasi belajar mahasiswa Universitas Terbuka UPBJJ Bandung.

Adapun tujuan khusus yang ingin dicapai oleh penelitian ini adalah untuk: 1. Memperoleh data empirik mengenai terdapat atau tidaknya hubungan yang

positif dan signifikan antara persepsi mahasiswa terhadap penggunaan media simulasi laboratorium “Dry Lab” dengan motivasi belajar aspek otonomi

(autonomy).

2. Memperoleh data empirik mengenai terdapat atau tidaknya hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi mahasiswa terhadap penggunaan media


(20)

8

Yuniar Fajar Perdhana, 2015

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA SIMULASI LABORATORIUM DRY LAB DENGAN MOTIVASI BELAJARNYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

simulasi laboratorium “Dry Lab” dengan motivasi belajar aspek kompetensi

(competence).

3. Memperoleh data empirik mengenai terdapat atau tidaknya hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi mahasiswa terhadap penggunaan media simulasi laboratorium “Dry Lab” dengan motivasi belajar aspek aspek keterhubungan (relatedness).

D. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat di antaranya sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat melengkapi kajian keilmuan teknologi pendidikan mengenai sistem pembelajaran jarak jauh dan pengembangan media pembelajaran, serta menambah referensi untuk penelitian lebih lanjut dalam bidang ini.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Departemen Kurikulum dan Teknologi Pendidikan UPI: hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan salah satu sumber informasi mengenai pemanfaatan dan pengembangan media pembelajaran dalam sistem pembelajaran jarak jauh yang merupakan salah satu ranah keilmuan teknologi pendidikan. Departemen Kurikulum dan Teknologi Pendidikan UPI juga diharapkan untuk selalu responsif terhadap inovasi-inovasi terbaru dari dunia pendidikan.

b. Bagi Universitas Terbuka: hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif berupa masukan mengenai bahan ajar dan media pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran jarak jauh, khususnya

Dry Lab.

c. Bagi lembaga penyelenggara pendidikan jarak jauh: hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dalam perencanaan, penyusunan dan


(21)

9

Yuniar Fajar Perdhana, 2015

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA SIMULASI LABORATORIUM DRY LAB DENGAN MOTIVASI BELAJARNYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pemilihan media pembelajaran yang akan digunakan.

d. Bagi peneliti: penelitian ini diharapkan dapat membuka wawasan yang lebih luas serta menjawab ketertarikan dan keingintahuan penulis untuk lebih banyak belajar mengenai pembelajaran terbuka dan jarak jauh serta e-learning

E. Struktur Organisasi Penulisan Karya Tulis

Karya tulis ini terdiri dari lima bab sesuai dengan Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (2014, hlm. 29–50) yang telah ditentukan oleh Universitas Pendidikan Indonesia, dengan sistematika sebagai berikut:

1. BAB I – Pendahuluan. Bab ini berisi uraian yang mencakup latar belakang penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian.

2. BAB II – Landasan Teoretis. Bab ini berisi kajian pustaka/kajian teori, kerangka penelitian, dan hipotesis penelitian, mencakup pembahasan mengenai persepsi, konsep belajar dan pembelajaran, media pembelajaran, pembelajaran jarak jauh, mata kuliah praktikum di Universitas Terbuka, media simulasi laboratorium Dry Lab, motivasi belajar, asumsi, dan hipotesis penelitian.

3. BAB III – Metodologi Penelitian. Berisi penjabaran yang rinci mengenai metodologi penelitian yakni desain penelitian yang mencakup pendekatan, metode, dan variabel penelitian; lokasi, populasi, dan sampel penelitian; definisi operasional; instrumen penelitian; dan teknik analisis data.

4. BAB IV – Temuan dan Pembahasan. Bab ini berisi temuan-temuan penelitian berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data, dan pembahasan temuan penelitian yang telah dirumuskan sebelumnya. Adapun pola penulisan yang digunakan dalam pemaparan temuan dan pembahasan penelitian ini menggunakan pola non-tematik, di mana temuan dan pembahasan dipaparkan secara terpisah.


(22)

10

Yuniar Fajar Perdhana, 2015

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA SIMULASI LABORATORIUM DRY LAB DENGAN MOTIVASI BELAJARNYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5. BAB V – Kesimpulan dan Saran. Bab ini berisi penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian, serta saran atau rekomendasi kepada pembuat kebijakan, para pengguna hasil penelitian, dan kepada peneliti yang berniat melakukan penelitian lanjutan.


(23)

Yuniar Fajar Perdhana, 2015

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA SIMULASI LABORATORIUM “DRY LAB” DENGAN MOTIVASI BELAJARNYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian 1. Pendekatan Penelitian

Pendekatan adalah salah satu aspek penting yang harus ditentukan dalam suatu kegiatan penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan positivistik agar dapat diketahui terdapat atau tidaknya hubungan antara persepsi mahasiswa terhadap penggunaan simulasi laboratorium “Dry Lab” dengan motivasi belajar mahasiswa dalam pembelajaran jarak jauh yang disajikan secara statistik berdasarkan data-data empirik yang akurat dan dapat diukur serta dianalisis secara statistik.

Arifin (2011, hlm. 15) menjelaskan pendekatan positivistik sebagai “salah

satu upaya pencarian ilmiah (scientific inquiry) berdasarkan filsafat positivisme logik (logical positivsm) yang beroperasi dengan aturan-aturan yang ketat mengenai logika, kebenaran, hukum-hukum, dan prediksi”.

2. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2013, hlm. 3). Penelitian ini menggunakan metode penelitian korelasional. Ali (2010, hlm. 60) menyatakan bahwa studi korelasional dimaksudkan untuk menjawab masalah hubungan antara dua variabel atau lebih dalam situasi nyata yang sedang dihadapi.

Studi korelasi ini bertujuan untuk mengetahui terdapat atau tidaknya hubungan antara variabel X (persepsi mahasiswa terhadap penggunaan simulasi laboratorium “Dry Lab”) dan variabel Y (motivasi belajar mahasiswa).


(24)

41

Yuniar Fajar Perdhana, 2015

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA SIMULASI LABORATORIUM “DRY LAB” DENGAN MOTIVASI BELAJARNYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Variabel Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mencari hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikatnya. Variabel bebas/independent (X) dalam penelitian ini adalah persepsi mahasiswa terhadap penggunaan Dry Lab dan variabel terikat/dependent

(Y) adalah motivasi belajar mahasiswa. Adapun hubungan antara persepsi mahasiswa terhadap penggunaan media simulasi laboratorium Dry Lab dengan motivasi belajar mahasiswa digambarkan dengan variabel XY. Desain penelitian digambarkan sebagai berikut:

Tabel 3.1 Variabel Penelitian Variabel Bebas (X)

Variabel Terikat (Y)

Persepsi terhadap Penggunaan Dry Lab

(X)

Motivasi Belajar (Y)

Otonomi(Y1) XY1

Kompetensi(Y2) XY2

Keterhubungan(Y3) XY3

B. Lokasi, Populasi, dan Sampel 1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Unit Penyelenggara Program Belajar Jarak Jauh (UPBJJ) Universitas Terbuka Bandung. Jalan Panyileukan Raya no. 1a, Soekarno-Hatta, Kota Bandung. Universitas Terbuka dipilih karena lembaga ini menyelenggarakan pendidikan dengan model pembelajaran jarak jauh.

2. Populasi Penelitian

Ali (2010, hlm. 256) menyatakan bahwa populasi adalah sumber data secara keseluruhan. Lebih lanjut, Arifin (2011, hlm. 215) menjelaskan bahwa populasi adalah keseluruhan objek yang diteliti, baik orang, benda, kejadian, nilai maupun


(25)

42

Yuniar Fajar Perdhana, 2015

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA SIMULASI LABORATORIUM “DRY LAB” DENGAN MOTIVASI BELAJARNYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu hal-hal yang terjadi.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa peserta didik mata kuliah Praktikum Biologi di Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Terbuka UPBJJ Bandung.

3. Sampel Penelitian

Sugiyono (2009, hlm. 118), sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sementara Ali (2010, hlm. 257) menjelaskan bahwa sampel adalah bagian yang mewakili populasi, yang diambil menggunakan teknik-teknik tertentu.

Pada penelitian ini, sampel dipilih menggunakan teknik purposive sampling

atau sampel bertujuan. Teknik ini dipilih dengan pertimbangan bahwa populasi sangat bervariasi dan tidak semua mahasiswa peserta mata kuliah Praktikum Biologi di Universitas Terbuka UPBJJ Bandung menggunakan media pembelajaran “Dry Lab” sebagai suplemen dalam pembelajaran jarak jauhnya. Dengan purposive sampling, peneliti mengambil sampel dari populasi dengan membatasi penelitian pada mahasiswa yang menggunakan media simulasi laboratorium “Dry Lab” dalam kegiatan pembelajarannya.

Sugiyono (2013, hlm. 124) mengungkapkan bahwa purposive sampling

adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Lebih lanjut, Arifin (2012, hlm. 221) menjelaskan bahwa purposive sampling adalah “... cara

pengambilan sampel yang berdasarkan pada pertimbangan dan atau tujuan tertentu, serta berdasarkan cara-cara atau sifat-sifat tertentu.”

Adapun jumlah sampel yang digunakan pada penelitian ini berjumlah 16 orang.

C. Definisi Operasional

1. Persepsi Mahasiswa terhadap Penggunaan Media Simulasi Laboratorium Dry Lab


(26)

43

Yuniar Fajar Perdhana, 2015

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA SIMULASI LABORATORIUM “DRY LAB” DENGAN MOTIVASI BELAJARNYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Persepsi mahasiswa terhadap penggunaan media simulasi laboratorium Dry Lab adalah penghitungan akumulasi jumlah skor persepsi yang meliputi aspek perhatian, pengetahuan, pengertian, dan penghayatan mahasiswa mengenai penggunaan media simulasi laboratorium Dry Lab.

2. Motivasi Belajar

Motivasi belajar adalah penilaian aspek otonomi (autonomy), kompetensi

(competence), keterhubungan (relatedness), dan keseluruhan aspek motivasi berdasarkan teori motivasi determinasi diri (self-determination).

D. Instrumen Penelitian 1. Jenis Instrumen

Instrumen penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah angket atau kuisioner. Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2013, hlm. 199).

Adapun bentuk angket yang digunakan pada penelitian ini adalah angket berstruktur dengan jawaban tertutup. Angket berstruktur adalah angket yang menyediakan kemungkinan jawaban (Ali, 1982, hlm. 88). Sementara bentuk angket dengan jawaban tertutup adalah angket yang pada setiap itemnya sudah tersedia berbagai alternatif jawaban (Ali, 1982, hlm. 88). Dengan demikian, responden tidak dapat memberikan jawaban lain kecuali alternatif-alternatif jawaban yang telah disediakan dalam angket.

Penggunaan angket ini diterapkan untuk memperoleh data dari kedua variabel. Angket pertama digunakan untuk mengetahui persepsi mahasiswa terhadap penggunaan media simulasi laboratorium “Dry Lab”, sedangkan angket yang kedua digunakan untuk mengetahui motivasi belajar mahasiswa pada mata kuliah Praktikum Biologi.


(27)

44

Yuniar Fajar Perdhana, 2015

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA SIMULASI LABORATORIUM “DRY LAB” DENGAN MOTIVASI BELAJARNYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

responden tidak perlu memberikan jawaban diluar opsi yang telah disediakan. Adapun skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala

Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, atau persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2013, hlm. 134).

Tabel 3.2 Skala Likert

Pernyataan SS S TS STS

Positif 4 3 2 1

Negatif 1 2 3 4

Keterangan:

SS : Sangat Setuju S : Setuju

TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Setuju

2. Proses Pengembangan Instrumen

Pada angket untuk memperoleh data berupa motivasi mahasiswa (variabel y), peneliti melakukan adaptasi dari beberapa angket yang telah disusun oleh para ahli. Angket yang digunakan untuk memperoleh data berupa motivasi belajar mahasiswa pada aspek otonomi (autonomy) diadaptasi dari angket The Perceived Autonomy in Life Domains Scale (PALDS-16) yang dikembangkan oleh Blais, Vallerand dan Lachance (1990). Angket yang digunakan untuk memperoleh data berupa motivasi belajar mahasiswa pada aspek kompetensi (competence)

diadaptasi dari angket Perceived Competence Scales (PCS) yang dikembangkan oleh Williams, Freedman, dan Deci (1998). Sementara angket yang digunakan untuk memperoleh data berupa motivasi belajar mahasiswa pada aspek keterhubungan (relatedness) diadaptasi dari angket The Need for Relatedness Scale (NRS-10) yang disusun oleh Richer dan Vallerand (1996).


(28)

45

Yuniar Fajar Perdhana, 2015

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA SIMULASI LABORATORIUM “DRY LAB” DENGAN MOTIVASI BELAJARNYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Pengujian Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen (Arikunto, 2006, hlm. 168). Sebuah instrumen tergolong valid jika mampu mengukur apa yang hendak diukur dan dapat menangkap data secara tepat.

Penelitian ini menggunakan dua langkah dalam melakukan pengujian validitas instrumen, yakni melakukan uji validitas isi (content validity) dan uji validitas konstak (construct validity).

a. Uji Validitas Isi (Content Validity)

Uji validitas isi dapat dilakukan dengan cara mencocokkan isi instrumen dengan teori yang relevan. Teknik uji validitas isi yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan menyusun kisi-kisi instrumen.

b. Uji Validitas Konstrak (Construct Validity)

Validitas konstrak berkaitan dengan kesesuaian instrumen yang telah disusun dengan landasan teori tertentu. Pengujian validitas konstrak pada instrumen penelitian ini menggunakan teknik expert judgement dengan meminta pendapat dan penilaian ahli pada bidang terkait.

2. Pengujian Reliabilitas

Reliabilitas adalah tingkat konsistensi instrumen dalam hal kemampuannya memperoleh data dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan. Suatu instrumen dapat dikatakan reliabel jika selalu memberikan hasil yang sama jika diujikan pada kelompok yang sama pada waktu atau kesempatan yang berbeda. (Arifin, 2012, hlm 248).

Dalam pengujian reliabilitas instrumen pada penelitian ini, peneliti akan menguji konsistensi internal instrumen. Adapun teknik yang digunakan adalah


(29)

46

Yuniar Fajar Perdhana, 2015

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA SIMULASI LABORATORIUM “DRY LAB” DENGAN MOTIVASI BELAJARNYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

teknik Cronbach's Alpha atau Koefisiensi Alfa. Teknik ini dipilih karena kemampuannya untuk menguji reliabilitas skala pengukuran dengan tiga, lima, atau tujuh pilihan (Arifin, 2012, hlm. 249).

Penghitungan reliabilitas instrumen pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan bantuan software GNU PSPPIRE.

Tabel 3.3

Uji Reliabilitas Angket Persepsi Mahasiswa terhadap Penggunaan Media Simulasi Laboratorium Dry Lab

Cronbach's Alpha N of Items

.91 36

Dari tabel perhitungan uji reliabilitas diatas dapat diketahui bahwa nilai reliabilitas pada angket persepsi mahasiswa terhadap penggunaan media simulasi laboratorium Dry Lab adalah 0,91. Agar dapat dilihat apakah instrumen tersebut reliabel atau tidak, maka digunakan rtabel dengan tingkat kepercayaaran 95%. Telah

diketahui pula bahwa nilai rtabel adalah 0,632, sehingga dapat disimpulkan bahwa

rhitung > rtabel atau 0,91 > 0,632 yang berarti bahwa instrumen angket persepsi

mahasiswa terhadap penggunaan media simulasi laboratorium Dry Lab (variabel X) dapat dinyatakan reliabel serta layak digunakan sebagai alat pengumpul data.

Hasil uji reliabilitas untuk instrumen variabel Y (motivasi belajar mahasiswa) setelah dianalisis dengan teknik Cronbach's Alpha menggunakan software GNU PSPPIRE diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 3.4

Uji Reliabilitas Angket Motivasi Belajar Mahasiswa

Cronbach's Alpha N of Items

.80 16


(30)

47

Yuniar Fajar Perdhana, 2015

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA SIMULASI LABORATORIUM “DRY LAB” DENGAN MOTIVASI BELAJARNYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

reliabilitas pada angket motivasi belajar mahasiswa adalah 0,80. Agar dapat dilihat apakah instrumen tersebut reliabel atau tidak, maka digunakan rtabel dengan tingkat kepercayaaran 95%. Telah diketahui pula bahwa nilai rtabel adalah 0,632,

sehingga dapat disimpulkan bahwa rhitung > rtabel atau 0,80 > 0,632 yang berarti

bahwa instrumen angket motivasi belajar mahasiswa dapat dinyatakan reliabel dan dapat digunakan sebagai alat pengumpul data.

E. Teknik Analisis Data

Setelah data dari kuisioner terkumpul, langkah selanjutnya adalah melakukan pengolahan dan analisis data. Analisis data adalah proses pengolahan data yang telah diperolah menjadi informasi sehingga karakteristik atau sifat-sifat datanya mudah dipahami dan dapat menjawab masalah-masalah yang berkaitan dengan penelitian, baik dalam hal deskripsi, induksi, maupun penarikan kesimpulan (Ali dan Abdurrahman 2007, hlm. 52).

1. Uji Koefisien Korelasi

Untuk menganalisis hubungan antara dua variabel, dilakukan uji korelasi dengan teknik Product Moment atau Korelasi Pearson. Teknik ini digunakan karena korelasi product moment berfungsi untuk menguji hipotesis hubungan antara satu variabel independen dengan satu dependen (Sugiyono, 2013, hlm. 215). Arifin (2012, hlm. 273) juga mengungkapkan kondisi yang memungkinkan penggunaan teknik korelasi ini, antara lain:

a) sumber data dari dua variabel tersebut datang dari subjek yang sama b) menggunakan angket atau wawancara terstruktur

c) data diperoleh dari interviewer dan observer yang sama

d) data dari dua variabel itu adalah data kontinum interval atau rasio e) hubungan dua variabel itu linier

f) varian dua variabel itu homogen g) jumlah sampelnya besar, dan


(31)

48

Yuniar Fajar Perdhana, 2015

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA SIMULASI LABORATORIUM “DRY LAB” DENGAN MOTIVASI BELAJARNYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu h) distribusi data tiap variabel berbentuk unimodal

Pengujian korelasi product moment ini dilakukan dengan menggunakan bantuan software GNU PSPPIRE.

2. Uji Signifikansi

Koefisien korelasi yang dilakukan pada langkah tersebut baru berlaku untuk sampel penelitian, maka selanjutnya perlu dipertanyakan apakah hubungan yang ditemukan itu berlaku untuk seluruh populasi penelitian. Hal tersebut dapat dilakukan dengan melakukan uji signifikansi. Adapun rumus signifikansi product moment adalah sebagai berikut (Sugiyono, 2013, hlm. 257):

t =

ρ

n−2

1− ρ2

Keterangan :

t : uji signifikansi korelasi

ρ : koefisien korelasi Rank Spearman

n : banyaknya ukuran sampel

Nilai thitung tersebut kemudian dibandingkan dengan nilai ttabel dengan tingkat

kepercayaan 95% (α = 0,05). Kemudian dilakukan uji hipotesis dengan kriteria

sebagai berikut:

1) Jika thitung > ttabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima

2) Jika thitung < ttabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak

Di mana:

 H0 adalah hipotesis yang menyatakan tidak ada hubungan positif

signifikan antara variabel X dengan variabel Y

 H1 adalah hipotesis kerja yang menyatakan adanya hubungan yang


(32)

49

Yuniar Fajar Perdhana, 2015

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA SIMULASI LABORATORIUM “DRY LAB” DENGAN MOTIVASI BELAJARNYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Identifikasi Koefisien Korelasi

Nilai koefisien korelasi yang didapatkan kemudian diterjemahkan menggunakan tabel kriteria interpretasi koefisien korelasi menurut Sugiyono (2013, hlm. 257). Hal ini dilakukan untuk memudahkan proses analisis data.

Tabel 3.5

Kriteria Interpretasi Koefisien Korelasi (Sugiyono, 2013, hlm. 257)

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

± 0,00 – 0,199 Sangat rendah

± 0,20 – 0,399 Rendah

± 0,40 – 0,599 Sedang

± 0,60 – 0,799 Kuat


(33)

1

Yuniar Fajar Perdhana, 2015

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA SIMULASI

LABORATORIUM “DRY LAB” DENGAN MOTIVASI BELAJARNYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan data hasil penelitian, secara umum didapatkan kesimpulan bahwa terdapat hubungan antara persepsi mahasiswa terhadap penggunaan media simulasi laboratorium Dry Lab dengan motivasi belajar mahasiswa. Sedangkan secara khusus, simpulan yang dapat diambil adalah:

1. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi mahasiswa terhadap penggunaan media simulasi laboratorium Dry Lab dengan motivasi belajar mahasiswa aspek otonomi (autonomy). Hal ini dikarenakan media simulasi laboratorium Dry Lab memberikan kebebasan untuk belajar dimanapun dan kapanpun, serta penggunaan media pembelajaran secara penuh dikendalikan oleh peserta didik. Selain itu, fitur simulasi praktikum yang dimiliki Dry Lab memungkinkan mahasiswa untuk melakukan percobaan praktikum secara lebih bebas, tanpa khawatir terjadinya kesalahan yang beresiko.

2. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi mahasiswa terhadap penggunaan media simulasi laboratorium Dry Lab dengan motivasi belajar mahasiswa aspek kompetensi (competence). Hal ini dikarenakan media simulasi laboratorium Dry Lab memberikan stimulasi untuk percaya diri dan merasa mampu mengelola kegiatan belajarnya. Fitur simulasi praktikum yang dimiliki Dry Lab memungkinkan mahasiswa untuk melakukan percobaan praktikum dengan situasi yang dirancang menyerupai situasi aslinya, serta kesempatan peserta didik untuk mengulang percobaan sesuai kebutuhan, sehingga perasaan percaya diri dan kompeten ini akan meningkat.


(34)

2

Yuniar Fajar Perdhana, 2015

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA SIMULASI

LABORATORIUM “DRY LAB” DENGAN MOTIVASI BELAJARNYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

terhadap penggunaan media simulasi laboratorium Dry Lab dengan motivasi belajar mahasiswa aspek keterhubungan (relatedness). Meski media simulasi laboratorium Dry Lab dirancang sebagai aplikasi yang hanya dapat digunakan oleh single user, namun interaksi dimungkinkan melalui simulasi percobaan secara berkelompok, serta tersedianya forum diskusi di laman web Universitas Terbuka.

B. Rekomendasi

Berdasarkan temuan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti dapat memberikan rekomendasi kepada pihak-pihak yang terkait dalam peneltian ini. Rekomendasi tersebut diantaranya adalah:

1. Bagi Departemen Kurikulum dan Teknologi Pendidikan

Lulusan Program Studi Teknologi Pendidikan diharuskan memiliki kompetensi sebagai pengembang kurikulum, perancang media pembelajaran, desainer pembelajaran, dan pengembang model pembelajaran. Adapun dalam pengembangan, perancangan, maupun pemanfaatan dalam domain teknologi pendidikan ini, seorang teknolog pembelajaran perlu berpusat pada peserta didik sebagai subjek pembelajaran, salah satunya dengan mempertimbangkan persepsi mahasiswa.

2. Bagi Universitas Terbuka

Sistem pembelajaran jarak jauh, di mana peserta didik dan fasilitator terpisah oleh jarak dan waktu, membutuhkan media yang inovatif untuk menjembatani jarak antara keduanya. Selain itu, berdasarkan temuan penelitian, persepsi mahasiswa terhadap penggunaan media simulasi laboratorium Dry Lab ternyata mempunyai hubungan yang positif dan signifikan terhadap motivasi belajar mahasiswa. Universitas Terbuka sebagai lembaga penyelenggara pendidikan jarak jauh perlu lebih memaksimalkan peran media pembelajaran dalam setiap proses


(35)

3

Yuniar Fajar Perdhana, 2015

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA SIMULASI

LABORATORIUM “DRY LAB” DENGAN MOTIVASI BELAJARNYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembelajarannya. Penggunaan media pembelajaran yang bervariasi tentu akan meningkatkan efektivitas pada sistem pembelajaran jarak jauh.

3. Peneliti Selanjutnya

Bagi para peneliti yang tertarik untuk melakukan penelitian yang serupa atau hampir serupa dapat menindaklanjuti dengan melakukan pengkajian lebih intens melalui penelitian eksperimen mengenai efektivitas penggunaan media simulasi laboratorium Dry Lab terhadap motivasi belajar mahasiswa Universitas Terbuka. Peneliti berikutnya juga dapat melakukan penelitian pada aspek belajar lainnya dalam proses pembelajaran jarak jauh, misalnya kemandirian belajar dan hasil belajar.


(36)

Yuniar Fajar Perdhana, 2015

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA SIMULASI

LABORATORIUM “DRY LAB” DENGAN MOTIVASI BELAJARNYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Ali, M. (2010). Penelitian pendidikan: Prosedur dan strategi. Bandung: Angkasa. Anni, C.T. (2007). Psikologi belajar. UPT UNNES Press.

Arifin, Z. (2009). Penelitian pendidikan: Metode dan paradigma baru. Bandung: Rosda.

Arikunto, S. (2006). Prosedur penelitian, suatu pendekatan praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia. (2013). Indonesia internet users. Diakses pada 24 November 2013, dari: http://www.apjii.or.id/ v2/index.php/read/page/halaman-data/9/statistik.html.

Badan Pusat Statistik. (2013). Statistik Indonesia 2013. Diakses pada 24 November 2013, dari: http://www.bps.go.id/hasil_publikasi/SI_2013/ index3.php?pub=Statistik%20Indonesia%202013.

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. (2014). Rencana pembangunan jangka menengah nasional 2015-2019 Buku I – Agenda pembangunan nasional. Jakarta: Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional. Belawati, T. (2002). Perkembangan pemikiran tentang pendidikan terbuka dan

jarak jauh. Dalam T. Belawati, dkk (eds), hal. 30-44. Jakarta: Universitas Terbuka.

Compton, W. C. (2005). An Introduction to Positive Psychology. Belmont, CA: Wadsworth.


(37)

85

Yuniar Fajar Perdhana, 2015

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA SIMULASI

LABORATORIUM “DRY LAB” DENGAN MOTIVASI BELAJARNYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Darmayanti, T. & Belawati, T. (2002). Laporan penelitian kemauan belajar (learning volition) mahasiswa pendidikan jarak jauh (Studi kasus di Universitas Terbuka). Jakarta: Pusat Studi Indonesia Lembaga Penelitian Universitas Terbuka.

Deci, E. L., dkk. (1991). Motivation and education: The self-determination perspective. Educational Psychologist vol. 26, hal. 325 – 346.

Deci, E. L. & Vansteenkiste, M. (2004). Self Determination Theory And Basic Need Satisfaction: Understanding Human Development in Positive Psychology. Richerce di Psicologia, vol. 27 (1), hal. 23 – 35.

Departemen Pendidikan Nasional. (2013). Katalog Universitas Terbuka 2014. Jakarta: Universitas Terbuka.

Fee, K. (2009). Delivering e-learning: A complete strategy for design application and assessment. London: Kogan Page Publishers.

Haryono, A. (1998). Belajar mandiri: Konsep dan penerapannya dalam system pendidikan dan pelatihan terbuka/jarak jauh. Jurnal Pendidikan Terbuka Jarak Jauh, vol. 2 (2). Diakses pada 1 Agustus 2015, dari: http://simpen.lppm.ut.ac.id/ptjj/PTJJ%20Vol%202.2%20september%20 2001/22anung.htm.

Hamalik, O. (2012). Psikologi belajar dan mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Holden, J. T. & Westfall, P. J. L. (2010). An instructional media selection guide for distance learning - Implication for blended learning featuring an


(38)

86

Yuniar Fajar Perdhana, 2015

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA SIMULASI

LABORATORIUM “DRY LAB” DENGAN MOTIVASI BELAJARNYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

introduction to virtual worlds. Boston: United States Distance Learning Association.

Internet World Start. (2012). Internet Usage in Asia. Diakses pada 24 November 2013, dari: http://www.internetworldstats.com/stats3.htm.

Irwanof, P. & Sukmayadi, D. (2010). Kajian terhadap substansi dan media PEFI4309 Praktikum Fisika. Laporan Penelitian Evaluasi Bahan Ajar. Jakarta: LPPM Universitas Terbuka.

Johnson, J. L. (2003). Distance education: the complete guide to design, delivery, and improvement. New York: Teachers College Press.

Kementerian Pendidikan Nasional. (2011). Panduan penyelenggaraan model pembelajaran pendidikan jarak jauh di perguruan tinggi. Jakarta

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional. (2014). Rencana pembangunan jangka menengah nasional 2015-2019. Jakarta

Kirschner, P & Huisman, W. (1998). Dry laboratories in science education: computer-based practical work. International Journal of Science Education Vol. 20 (6), hal 665-682

Miarso, Y. (2004). Menyemai benih teknologi pendidikan. Jakarta: Kencana. Nurmawati, S. & Meilani, A. (1994). Studi tentang kesulitan yang dihadapi oleh

mahasiswa dalam proses belajar jarak jauh. Jakarta: Universitas Terbuka.

Oetoyo, B. & Daulay, P. (2008). Interaksi sosial mahasiswa pendidikan jarak jauh (Kasus pemanfaatan forum komunitas FISIP UT pada website


(39)

87

Yuniar Fajar Perdhana, 2015

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA SIMULASI

LABORATORIUM “DRY LAB” DENGAN MOTIVASI BELAJARNYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

www.ut.ac.id). Jurnal Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh, vol. 9 (2), hal. 83 – 100.

Padmo, D. & Pribadi, B. (2002). Media dalam pendidikan terbuka dan jarak jauh.

Dalam T. Belawati (Eds). Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh, hal. 61-79. Jakarta: Universitas Terbuka.

Palladino, J. & Bloom, C. (2008). Motivation and emotion. Dalam S. Davis & W. Buskits (Eds). 21St Century Psychology: A Reference Handbook 1. California: SAGE Publications, Inc.

Pinel, J. P. J. (2012). Biopsikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Rakhmat, J. (2012). Psikologi komunikasi. Bandung: Rosda.

Riduwan. (2012). Belajar mudah penelitian untuk guru, karyawan, dan peneliti.

Bandung: Alfabeta.

Rusman. (2011). Model-model pembelajaran: Mengembangkan profesionalisme guru. Jakarta: Rajawali Press.

Rustaman, N. Y. (1995). Peranan praktikum dalam pembelajaran biologi. bahan pelatihan bagi teknisi dan laboran perguruan tinggi. Kerjasama FPMIPA IKIP Bandung dengan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Bandung: FPMlPA IKIP.

Sahin, I. dan Shelley, M. (2008). Considering students’ perceptions: The distance education student satisfaction model. Educational Technology & Society Journal, vol. 11 (3), hal. 216–223.


(40)

88

Yuniar Fajar Perdhana, 2015

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA SIMULASI

LABORATORIUM “DRY LAB” DENGAN MOTIVASI BELAJARNYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kencana.

Smaldino, S.E., Lowther, D. L. & Russel, J. D. (2012). Instructional technology & media for fearning. Jakarta: Kencana.

Sobur, A. (2003). Psikologi umum. Bandung: Pustaka Setia.

Sugiyono. (2013). Metode penelitian pendidikan (pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Sunaryo. (2004). Psikologi untuk keperawatan. Jakarta: EGC.

Susilana, R. dan Riyana, C. (2008). Media pembelajaran. Bandung: Jurusan Kurtekpend FIP UPI.

Tahar, I. & Enceng. (2006). Hubungan kemandirian belajar dan hasil belajar pada pendidikan jarak jauh. Jurnal Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh, vol. 7 (2), hal 91 – 101.

The World Bank. (2003). Lifelong learning in the global knowledge economy: challenges for developing countries. Washington DC: The World Bank. Tilaar, H.A.R. (2002). Lahirnya Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh di Indonesia,

Suatu Flashback. Dalam T. Belawati, dkk (eds), hal. 57-68. Jakarta: Universitas Terbuka.

Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

Universitas Pendidikan Indonesia. (2014). Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah 2014. Bandung: UPI.


(41)

89

Yuniar Fajar Perdhana, 2015

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA SIMULASI

LABORATORIUM “DRY LAB” DENGAN MOTIVASI BELAJARNYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Wade, C. & Travis, C. (2007). Psikologi. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Winarni. (2012). Pencapaian Kompetensi Mata Kuliah Praktikum Taksonomi Tumbuhan Tinggi melalui Kombinasi Dry Lab dan Wet Lab. Jurnal Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh, vol 13 (2), hal 125-134.

Wikipedia Indonesia. (2013). Indonesia. Diakses pada 24 November 2013, dari: http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia.


(1)

Yuniar Fajar Perdhana, 2015

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA SIMULASI LABORATORIUM “DRY LAB” DENGAN MOTIVASI BELAJARNYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Ali, M. (2010). Penelitian pendidikan: Prosedur dan strategi. Bandung: Angkasa. Anni, C.T. (2007). Psikologi belajar. UPT UNNES Press.

Arifin, Z. (2009). Penelitian pendidikan: Metode dan paradigma baru. Bandung: Rosda.

Arikunto, S. (2006). Prosedur penelitian, suatu pendekatan praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia. (2013). Indonesia internet users. Diakses pada 24 November 2013, dari: http://www.apjii.or.id/ v2/index.php/read/page/halaman-data/9/statistik.html.

Badan Pusat Statistik. (2013). Statistik Indonesia 2013. Diakses pada 24 November 2013, dari: http://www.bps.go.id/hasil_publikasi/SI_2013/ index3.php?pub=Statistik%20Indonesia%202013.

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. (2014). Rencana pembangunan jangka menengah nasional 2015-2019 Buku I – Agenda pembangunan nasional. Jakarta: Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional. Belawati, T. (2002). Perkembangan pemikiran tentang pendidikan terbuka dan

jarak jauh. Dalam T. Belawati, dkk (eds), hal. 30-44. Jakarta: Universitas Terbuka.

Compton, W. C. (2005). An Introduction to Positive Psychology. Belmont, CA: Wadsworth.


(2)

Yuniar Fajar Perdhana, 2015

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA SIMULASI LABORATORIUM “DRY LAB” DENGAN MOTIVASI BELAJARNYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Darmayanti, T. & Belawati, T. (2002). Laporan penelitian kemauan belajar (learning volition) mahasiswa pendidikan jarak jauh (Studi kasus di Universitas Terbuka). Jakarta: Pusat Studi Indonesia Lembaga Penelitian Universitas Terbuka.

Deci, E. L., dkk. (1991). Motivation and education: The self-determination perspective. Educational Psychologist vol. 26, hal. 325 – 346.

Deci, E. L. & Vansteenkiste, M. (2004). Self Determination Theory And Basic Need Satisfaction: Understanding Human Development in Positive Psychology. Richerce di Psicologia, vol. 27 (1), hal. 23 – 35.

Departemen Pendidikan Nasional. (2013). Katalog Universitas Terbuka 2014. Jakarta: Universitas Terbuka.

Fee, K. (2009). Delivering e-learning: A complete strategy for design application and assessment. London: Kogan Page Publishers.

Haryono, A. (1998). Belajar mandiri: Konsep dan penerapannya dalam system pendidikan dan pelatihan terbuka/jarak jauh. Jurnal Pendidikan Terbuka Jarak Jauh, vol. 2 (2). Diakses pada 1 Agustus 2015, dari: http://simpen.lppm.ut.ac.id/ptjj/PTJJ%20Vol%202.2%20september%20 2001/22anung.htm.

Hamalik, O. (2012). Psikologi belajar dan mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Holden, J. T. & Westfall, P. J. L. (2010). An instructional media selection guide for distance learning - Implication for blended learning featuring an


(3)

Yuniar Fajar Perdhana, 2015

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA SIMULASI LABORATORIUM “DRY LAB” DENGAN MOTIVASI BELAJARNYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

introduction to virtual worlds. Boston: United States Distance Learning Association.

Internet World Start. (2012). Internet Usage in Asia. Diakses pada 24 November 2013, dari: http://www.internetworldstats.com/stats3.htm.

Irwanof, P. & Sukmayadi, D. (2010). Kajian terhadap substansi dan media PEFI4309 Praktikum Fisika. Laporan Penelitian Evaluasi Bahan Ajar. Jakarta: LPPM Universitas Terbuka.

Johnson, J. L. (2003). Distance education: the complete guide to design, delivery, and improvement. New York: Teachers College Press.

Kementerian Pendidikan Nasional. (2011). Panduan penyelenggaraan model pembelajaran pendidikan jarak jauh di perguruan tinggi. Jakarta

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional. (2014). Rencana pembangunan jangka menengah nasional 2015-2019. Jakarta

Kirschner, P & Huisman, W. (1998). Dry laboratories in science education: computer-based practical work. International Journal of Science Education Vol. 20 (6), hal 665-682

Miarso, Y. (2004). Menyemai benih teknologi pendidikan. Jakarta: Kencana. Nurmawati, S. & Meilani, A. (1994). Studi tentang kesulitan yang dihadapi oleh

mahasiswa dalam proses belajar jarak jauh. Jakarta: Universitas Terbuka.

Oetoyo, B. & Daulay, P. (2008). Interaksi sosial mahasiswa pendidikan jarak jauh (Kasus pemanfaatan forum komunitas FISIP UT pada website


(4)

Yuniar Fajar Perdhana, 2015

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA SIMULASI LABORATORIUM “DRY LAB” DENGAN MOTIVASI BELAJARNYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

www.ut.ac.id). Jurnal Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh, vol. 9 (2), hal. 83 – 100.

Padmo, D. & Pribadi, B. (2002). Media dalam pendidikan terbuka dan jarak jauh.

Dalam T. Belawati (Eds). Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh, hal. 61-79. Jakarta: Universitas Terbuka.

Palladino, J. & Bloom, C. (2008). Motivation and emotion. Dalam S. Davis & W. Buskits (Eds). 21St Century Psychology: A Reference Handbook 1. California: SAGE Publications, Inc.

Pinel, J. P. J. (2012). Biopsikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Rakhmat, J. (2012). Psikologi komunikasi. Bandung: Rosda.

Riduwan. (2012). Belajar mudah penelitian untuk guru, karyawan, dan peneliti.

Bandung: Alfabeta.

Rusman. (2011). Model-model pembelajaran: Mengembangkan profesionalisme guru. Jakarta: Rajawali Press.

Rustaman, N. Y. (1995). Peranan praktikum dalam pembelajaran biologi. bahan pelatihan bagi teknisi dan laboran perguruan tinggi. Kerjasama FPMIPA IKIP Bandung dengan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Bandung: FPMlPA IKIP.

Sahin, I. dan Shelley, M. (2008). Considering students’ perceptions: The distance education student satisfaction model. Educational Technology & Society Journal, vol. 11 (3), hal. 216–223.


(5)

Yuniar Fajar Perdhana, 2015

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA SIMULASI LABORATORIUM “DRY LAB” DENGAN MOTIVASI BELAJARNYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kencana.

Smaldino, S.E., Lowther, D. L. & Russel, J. D. (2012). Instructional technology & media for fearning. Jakarta: Kencana.

Sobur, A. (2003). Psikologi umum. Bandung: Pustaka Setia.

Sugiyono. (2013). Metode penelitian pendidikan (pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Sunaryo. (2004). Psikologi untuk keperawatan. Jakarta: EGC.

Susilana, R. dan Riyana, C. (2008). Media pembelajaran. Bandung: Jurusan Kurtekpend FIP UPI.

Tahar, I. & Enceng. (2006). Hubungan kemandirian belajar dan hasil belajar pada pendidikan jarak jauh. Jurnal Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh, vol. 7 (2), hal 91 – 101.

The World Bank. (2003). Lifelong learning in the global knowledge economy: challenges for developing countries. Washington DC: The World Bank. Tilaar, H.A.R. (2002). Lahirnya Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh di Indonesia,

Suatu Flashback. Dalam T. Belawati, dkk (eds), hal. 57-68. Jakarta: Universitas Terbuka.

Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

Universitas Pendidikan Indonesia. (2014). Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah 2014. Bandung: UPI.


(6)

Yuniar Fajar Perdhana, 2015

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA SIMULASI LABORATORIUM “DRY LAB” DENGAN MOTIVASI BELAJARNYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Wade, C. & Travis, C. (2007). Psikologi. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Winarni. (2012). Pencapaian Kompetensi Mata Kuliah Praktikum Taksonomi Tumbuhan Tinggi melalui Kombinasi Dry Lab dan Wet Lab. Jurnal Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh, vol 13 (2), hal 125-134.

Wikipedia Indonesia. (2013). Indonesia. Diakses pada 24 November 2013, dari: http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia.


Dokumen yang terkait

Komunikasi Keluarga Dalam Hubungan Jarak Jauh (Studi Deskriptif Kualitatif Peran Komunikasi Keluarga Terhadap Mahasiswa yang Tinggal Terpisah dengan Orangtua dalam Hubungan Harmonisasi di Kota Medan)

47 223 112

KOMUNIKASI KELUARGA DALAM HUBUNGAN JARAK JAUH (Studi Deskriptif Kualitatif Peran Komunikasi Keluarga Terhadap Mahasiswa yang Tinggal Terpisah dengan Orangtua dalam Hubungan Harmonisasi di Kota Medan)

2 84 9

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP DOSEN DENGAN MOTIVASI BELAJAR DI PROGRAM HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP DOSEN DENGAN MOTIVASI BELAJAR DI PROGRAM STUDI KEPERAWATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA.

0 3 17

PENDAPAT MAHASISWA TERHADAP MODUL PEMBELAJARAN MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI UNIVERSITAS TERBUKA BANDUNG : Studi Deskriptif Di Universitas Terbuka Kelompok Belajar Kota Bandung.

0 0 28

Hubungan antara Persepsi Mahasiswa terhadap Pembelajaran Mata Kuliah Kewirausahaan dengan Minat Berwirausaha Mahasiswa (Studi Deskriptif Korelasional pada Mahasiswa Program Studi Teknologi Pendidikan Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan FIP UPI).

2 2 33

SISTEM PENGELOLAAN PEMBELAJARAN JARAK JAUH PADA PROGRAM PJJ S1 PGSD DI UNIVERSITAS TANJUNGPURA, UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA, DAN UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH UNIVERSITAS TERBUKA BANDUNG.

0 6 64

ANALISIS BEBAN KERJA PEGAWAI PADA KANTOR UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH (UPBJJ) UNIVERSITAS TERBUKA BANDUNG.

0 1 2

Implementasi Strategi Blended Learning Enriched Virtual Model Pada Mata Kuliah Komputer dan Media Pembelajaran Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Unit Program Belajar Jarak Jauh Universitas Terbuka (UPBJJ-UT) Malang | Siyamta | Prosiding Semin

0 0 10

PERSEPSI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS TERBUKA TERHADAP PENTINGNYA MOTIVASI BELAJAR DALAM KEGIATAN TUTORIAL (Studi Pendahuluan Pentingnya Motivasi Belajar dalam Pembelajaran Jarak Jauh) | Kurniawan | Prosiding SNPS (Sem

0 0 18

SISTEM INFORMASI INVENTARIS UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH UNIVERSITAS TERBUKA (UPBJJ-UT) SURABAYA Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 17