Perancangan dan Uji Coba Modul Pelatihan Self Efficacy untuk Meningkatkan Derajat Self Efficacy dalam Mengerjakan Skripsi pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Jenderal Achmad Yani.

(1)

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul Perancangan dan Uji Coba Modul Pelatihan Self

Efficacy Dalam Mengerjakan Skripsi Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi

Universitas Jenderal Achmad Yani. Penelitian ini dilatarbelakangi fenomena mengenai lambatnya proses penyelesaian skripsi pada mahasiswa Fakultas Psikologi UNJANI. Maksud penelitian ini adalah untuk menguji modul pelatihan

self efficacy pada mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Jenderal Achmad

Yani yang sedang menyusun skripsi. Sedangkan tujuannya adalah untuk memperoleh modul pelatihan self efficacy yang teruji dan dapat meningkatkan derajat self efficacy secara umum maupun pada aspek-aspek self efficacynya yang diukur melalui evaluasi terhadap level reaksi dan level learning.

Sampel pada penelitian ini adalah 20 orang mahasiswa Fakultas Psikologi UNJANI yang sedang mengerjakan skripsi dan sudah lebih dari 2 semester mengerjakan skripsi dan memiliki derajat self efficacy yang rendah. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner self efficacy yang disusun oleh peneliti berdasarkan aspek-aspek self efficacy dari Albert Bandura. Koefisien validitas alat ukur self efficacy ini berkisar antara 0,302 – 0,598, sedangkan koefisien reliabilitasnya 0,897.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Jenderal Achmad Yani yang sedang menyusun skripsi menampilkan reaksi yang positif terhadap pelatihan dan menunjukkan peningkatan derajat self efficacy. Modul pelatihan ini telah teruji melalui level reaksi dan level learning dalam meningkatkan derajat self efficacy secara keseluruhan maupun aspek-aspek self efficacy nya.

Saran teoritis untuk untuk penelitian selanjutnya adalah melakukan revisi pada modul dan cara penyajian materi sesi pertama. Kemudian melakukan penelitian menggunakan metode time series. Saran praktis untuk mahasiswa diharapkan mau mengikuti pelatihan self efficacy untuk meningkatkan derajat self

efficacynya dan mau menerapkan hal-hal yang diperoleh selama mengikuti

pelatihan self efficacy. Untuk pihak fakultas agar menyelenggarakan program pelatihan self efficacy bagi mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi dan bagi yang akan mulai untuk mengerjakan skripsi. Melalui program ini diharapkan para mahasiswa dapat meningkatkan derajat self efficacy nya menjadi tinggi dan didukung dengan aspek-aspek self efficacy yang tinggi pula agar dapat menyelesaikan skripsi tepat waktu.


(2)

v

Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

This research entitled Designing and Trial Training Module Self Efficacy in doing a thesis at the Faculty of Psychology of the University of General Achmad Yani. The study was backed by the phenomenon about the slowness of the process of completion of the thesis in Faculty of Psychology UNJANI students. The intent of this research was to test the efficacy of self training module on student at Faculty of Psychology University General Achmad Yani was composing a thesis. While the goal is to obtain a self efficacy training modules are tested and can increase the degree of self efficacy in general as well as on aspects of self efficacy as measured through the evaluation of the level of reaction and learning level.

The samples in this study is 20 students from the Faculty of Psychology UNJANI working on thesis and already more than 2 semester working on thesis and have a low degree of self efficacy. Measuring instrument used is self efficacy questionnaire drawn up based on self efficacy aspects by Albert Bandura. The validity coefficient measuring instrument self efficacy it ranged from 0,302 - 0,598, whereas reliability coefficient is 0,897.

The result showed that the majority of students Faculty of Psychology UNJANI who is developing a thesis showing positive reaction against training and showing increased degree of self efficacy. Module this training has been tested through the level of reactions and the level of learning in increasing degree of self and efficacy overall aspects of self efficacy.

Theoretical advice to for further research is performing the revision in module and the manner of presentation material the first session. Then do research using methods time series. Practical advice for college students are expected to follow the training self efficacy to elevate in degree self efficacynya and want to apply things obtained during the following the training self efficacy. For the faculty to hold a training program self efficacy for university student who is working on a thesis and for those who will start to work on a thesis. By this program expected the students can improve its efficacy to high degree of self and supported with aspects of self efficacy high also to solve a thesis on time.


(3)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ………... i

LEMBAR ORISINALITAS PENELITIAN ………. ii

LEMBAR PERNYATAAN PUBLIKASI PENELITIAN ……… iii

ABSTRAK………. iv

KATA PENGANTAR ……….. vi

DAFTAR ISI ………. ix

DAFTAR BAGAN ……… xiii

DAFTAR TABEL ………. xiv

DAFTAR LAMPIRAN ……… xv

BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang Masalah ………. 1

1.2 Identifikasi Masalah……… 14

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ……….. 15

1.3.1 Maksud Penelitian ………. 15

1.3.2 Tujuan Penelitian ………... 15

1.4 Kegunaan Penelitian ………... 15

1.4.1 Kegunaan Ilmiah ……… 15

1.4.2 Kegunaan Praktis ………... 16


(4)

x

Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha

BAB II LANDASAN TEORI 18

2.1 Self Efficacy... 18

2.2 Mahasiswa... 42

2.2.1 Mahasiswa di Perguruan Tinggi... 44

2.2.2 Cara Belajar di Perguruan Tinggi... 45

2.2.3 Faktor – faktor yang mempengaruhi Cara Belajar Mahasiswa di P.T .... 47

2.3 Experiential Learning... 50

2.3.1Definisi Experiential Learning... 50

2.3.2 Karekteristik Experiential Learning... 51

2.2.3 Tujuan Kegunaan dan Tipe... 54

2.2.3.1 Tujuan... 54

2.2.3.2 Kegunaan... 55

2.3.3.3 Tipe... 57

2.3.4 Fase Experiential Learning... 60

2.3.4.1 Perencanaan... 61

2.3.4.2 Pengenalan... 61

2.3.4.3 Aktivitas... 63

2.3.4.4 Debriefing... 65

2.3.4.5 Summary... 66

2.4 Evaluasi Program... 66

2.4.1 Definisi Evaluasi Program... 66

2.4.2 Alasan Dilakukan Evaluasi Program... 67


(5)

2.4.4 Evaluasi Program Menurut Kirkpatrick ………. 68

2.4.5 Instruktur ……… 70

2.5 Kerangka Pikir ……….. 71

2.6 Asumsi Penelitian ………. 89

2.7 Hipotesa Penelitian ……….. 89

BAB III METODE PENELITIAN 91 3.1 Rancangan Penelitian ……….. 91

3.2 Variabel Penelitian ……….. 92

3.2.1 Definisi Konseptual ………... 92

3.2.2.1 Definisi Konseptual Dependen Variabel ……… 92

3.2.1.2 Definisi Konseptual Independen Variabel………... 93

3.2.2 Definisi Operasional ……….. 93

3.2.2.1. Definisi Operasional Dependen Variabel ………. 93

3.2.2.2 Definisi Operasional Independen Variabel ………. 95

3.3 Alat Ukur Self Efficacy ……….. 95

3.3.1 Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur ……….. 98

3.4 Lokasi dan Populasi Penelitian ………. 100

3.5 Karakteristik Populasi ………... 100

3.6 Teknik Sampling ………... 100

3.7 Modul Pelatihan ……… 101


(6)

xii

Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha

3.7.2 Rancangan Modul ... 102

3.8 Teknik Analisa Data... 107

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 109 4.1 Gambaran Responden ……… 109

4.2 Hasil Penelitian ……….. 111

4.2.1 Hasil Penelitian Berdasarkan Reaksi Peserta ……… 111

4.2.2 Hasil Penelitian Berdasarkan Proses Learning……….. 119

4.2.3 Hasil Penelitian Berdasarkan Uji Statistik ……… 122

4.3 Pembahasan Hasil Uji Coba Modul Pelatihan ……… 127

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 157 5.1 Kesimpulan Penelitian………. 158

5.2 Saran Penelitian ………. 159

5.2.1 Saran Teoritis ……….. 159

5.2.2 Saran Praktis ……… 160

Daftar Pustaka ……… 161

Daftar Rujukan ……….. 163 Lampiran


(7)

DAFTAR BAGAN

Bagan 1.1 Bagan Rancangan Penelitian Bagan 2.1 Kerangka Pikir


(8)

xiv

Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi – kisi alat ukur Self Efficacy

Tabel 3.2 Penilaian jawaban

Tabel 4.1. Gambaran responden pelatihan self efficacy

Table 4.2. Reaksi Peserta terhadap keseluruhan Pelatihan

Tabel 4.3. Reaksi terhadap Trainer Tabel 4.4. Reaksi terhadap Fasilitator

Tabel 4.5. Reaksi peserta terhadap sesi pelatihan Tabel 4.6. Perubahan proses Learning

Tabel 4.7.1 Tabel Uji Statistik Derajat Self efficacy

Tabel 4.7.2 Tabel Uji Statistik Aspek Pilihan Yang Dibuat Tabel 4.7.3 Tabel Uji Statistik Aspek Usaha yang Ditampilkan

Tabel 4.7.4 Tabel Uji Statistik Aspek Daya Tahan Menghadapi Rintangan Tabel 4.7.5 Tabel Uji Statistik Aspek Penghayatan Perasaan


(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Alat Ukur Derajat Self Efficacy

Lampiran 2 Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur Derajat Self Efficacy

Lampiran 3 Modul Pelatihan Self Efficacy

Lampiran 4 Lembar Kerja Siswa

Lampiran 5 Lembar Evaluasi Pelatihan

Lampiran 6 Hand Out Materi Pelatihan

Lampiran 7 Rekapitulasi Evaluasi Tahap Reaksi dan Tahap Learning


(10)

1

Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Di era globalisasi seperti saat ini, pendidikan menjadi salah satu aspek penting, baik untuk mengembangkan potensi dalam diri maupun untuk mencapai impian masa depan. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional Bab 1 Pasal 1. Disebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Salah satu lembaga yang memfasilitasi proses pencapaian tujuan sistem pendidikan nasional tersebut adalah perguruan tinggi. Perguruan tinggi merupakan satuan pendidikan yang diarahkan terutama pada penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, atau kesenian yang diselenggarakan oleh sekolah tinggi, institut, dan universitas. Sedangkan, individu yang sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggi disebut mahasiswa. Mahasiswa merupakan kalangan muda yang biasanya berumur antara 19 sampai 24 tahun. Dalam usia tersebut mereka mengalami suatu peralihan dari tahap remaja ke tahap dewasa. Selain itu sosok mahasiswa kental dengan nuansa kedinamisan, sistematik, rasional dan sedang berupaya untuk mempersiapkan diri dalam keahlian tertentu pada tingkat pendidikan tinggi.


(11)

2

Kehidupan mahasiswa dalam lingkungan perguruan tinggi tidak pernah lepas dari proses pengembangan potensi dan kemampuan dalam dirinya. Melalui berbagai aktivitas belajar, baik itu di bangku perkuliahan ataupun di luar jam perkuliahan, mahasiswa dilibatkan dalam upaya peningkatan dan pengembangan wawasan, pengetahuan, sikap serta keterampilan yang menyangkut bidang akademis, keprofesian, sosial dan keorganisasian. Kegiatan akademis di bangku perkuliahan yang diterima oleh mahasiswa adalah salah satu bentuk pengembangan potensi dan kemampuannya. Dalam hal ini mahasiswa difasilitasi untuk belajar dan memperoleh wawasan serta pengetahuan baru yang bertujuan untuk melatih, mengembangkan, mengasah potensi serta kemampuan yang dimiliki, dan diharapkan memunculkan perubahan perilaku.

Sebagai mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggi, mereka memiliki tugas akademik yang harus dilaksanakan diantaranya adalah pembuatan tugas laporan setiap mata kuliah yang diberikan oleh dosen, tugas praktikum, membaca buku textbook, ikut menjadi peserta ujian baik itu ujian tengan semester (UTS) ataupun ujian akhir semester (UAS) dan menyelesaikan skripsi yang menjadi evaluasi akhir bagi mahasiswa selama melaksanakan pendidikan di perguruan tinggi. Dalam proses penyusunan skripsi mahasiswa dituntut agar dapat memiliki kemampuan, keahlian, pemahaman tentang konsep teori, metode penelitian yang akan digunakan, serta ketelitian dalam menyusun. Hal tersebut dimaksudkan agar penulisan skripsi dapat berjalan dengan lancar. Selain itu juga, mahasiswa diharapkan memiliki keteraturan dalam mengerjakan dan juga keyakinan terhadap kemampuan diri untuk dapat


(12)

3

Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha

mengarahkan dirinya, sehingga dalam menghadapi kesulitan yang terjadi tidak akan menimbulkan perasaan mudah menyerah, putus asa, ataupun perasaan ketidakmampuan diri untuk dapat menyelesaikannya dengan baik. Apabila perasaan-perasaan tersebut tetap ada di dalam diri mahasiswa, maka mahasiswa akan mengalami hambatan dalam mengendalikan kesulitan yang terjadi pada saat sedang mengerjakan skripsi.

Sebagai bahan evaluasi akhir, skripsi memiliki bobot sistem kredit semester yang besar yaitu sekitar 4-6 SKS (Satuan Kredit Semester). Skripsi merupakan tugas akhir yang merupakan syarat kelulusan bagi mahasiswa untuk memperoleh gelar kesarjanaan, sehingga ketika mahasiswa tidak dapat menyelesaikan skripsinya maka banyak resiko yang akan dialami oleh mahasiswa tersebut. Resiko yang dapat terjadi diantaranya adalah akan mendapatkan surat peringatan dari lembaga dan yang paling parah adalah akan mengalami DO (Drop

Out). Hal tersebut terjadi apabila skripsi tersebut tidak selesai dalam jangka waktu

yang telah ditentukan oleh lembaga yang bersangkutan dan melewati batas masa perkuliahan yaitu selama 14 (empat belas) semester.

Kenyataan yang ada untuk menyelesaikan studi tidaklah mudah, hal ini yang terjadi di Fakultas Psikologi Universitas Jenderal Achmad Yani (UNJANI). Proses penyelesaian skripsi yang direncanakan oleh pihak fakultas dapat ditempuh dalam 1 semester, yaitu pada semester ke delapan (tahun ke empat). Tetapi pada kenyataannya banyak mahasiswa yang masih mengerjakan dan belum menyelesaikan skripsinya. Terdapat banyak mahasiswa yang melebihi dari satu semester bahkan ada yang sampai menjelang batas masa studi (14 semester).


(13)

4

Berikut adalah data yang diperoleh dari pihak akademik fakultas Psikologi UNJANI mengenai mahasiswa yang mengalami keterlambatan dalam mengerjakan skripsi.

Pada mahasiswa angkatan 2005 terdapat 42 (62%) orang mahasiswa yang telah lulus. Jumlah total mahasiswa angkatan 2005 adalah 68 orang. Artinya sampai semester ke 14 ini masih ada 26 (38%) orang mahasiswa yang belum menyelesaikan skripsinya. Dari 26 tersebut masih ada 15 (22%) orang mahasiswa yang belum melakukan seminar usulan penelitian. Hal ini disebabkan mereka banyak menunda untuk menyelesaikan tugas akhirnya tersebut. Pada mahasiswa angkatan 2006 terdapat 45 (55%) orang mahasiswa yang telah lulus. Jumlah total mahasiswa angkatan 2006 ini adalah 82 orang, artinya tersisa 37 (45%) orang mahasiswa yang belum lulus meraih gelar sarjana. Dari 37 orang mahasiswa tersebut terdapat 31 (38%) orang yang belum melakukan seminar usulan penelitian. Sama halnya yang terjadi pada mahasiswa angkatan 2005, pada mahasiswa angkatan 2006 pun terjadi keterlambatan kelulusan hingga semester ke 12 ini dikarenakan mereka selalu ditolak ide penelitiannya dan tidak ada usaha untuk mencoba menjelaskan atau mencari ide penelitian lain. Sedangkan yang terjadi pada mahasiswa angkatan 2007 yang saat ini masuk semester ke 10 baru 54 (68%) mahasiswa yang lulus. Dari keseluruhan mahasiswa 2007, tersisa 26 (32%) mahasiswa yang belum menyelesaikan skripsinya. Dari 26 orang mahasiswa tersebut terdapat 22 (28%) orang yang belum melakukan seminar usulan penelitian. Masalah yang terjadi di angkatan 2007 ini tidak berbeda dengan mahasiswa angkatan 2005 dan 2006.


(14)

5

Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha

Dari data diatas memberikan informasi bahwa masih banyak mahasiswa yang belum menyelesaikan tugas skripsinya. Padahal sudah lewat dari semester ke delapan. Bahkan masih terdapat mahasiswa yang masuk semester ke 10, 12 dan 14 yang belum melewati seminar usulan penelitian. Hal ini menunjukkan bahwa mereka tidak menjalani proses penyelesaian skripsi sebagaimana mestinya. Berdasarkan informasi dari mahasiswa yang belum melewati masa seminar usulan penelitian diperoleh informasi bahwa mereka selalu mengalami kendala ketika memulai bimbingan. Mereka mengalami penolakan topik penelitian, sulit menemui dosen pembimbing, tidak yakin dengan ide penelitian yang akan diajukan dan merasa tidak mampu untuk memulai mengerjakan skrispi. Hal ini menjadi faktor yang menyebabkan mereka tidak yakin pada kemampuan dan bekal yang dimilikinya selama menjalani perkuliahan untuk dapat menyelesaikan skripsi. Oleh karena itu aktivitas yang dipilih adalah dengan magang part time, main game, mengontrak mata kuliah semester bawah. Selain itu ada mahasiswa perempuan yang memutuskan untuk menikah dan menunda menyelesaikan skrispinya.

Skripsi sebagai salah satu tugas akademik yang wajib dikerjakan mahasiswa dirasakan sulit dan tidak mungkin dapat diselesaikan dalam satu semester. Kesulitan dan perasaan tidak mungkin menyelesaikan skripsi dalam satu semester yang dirasakan mahasiswa membuat mereka mempersepsikan skripsi sebagai beban atau sumber masalah dalam menyelesaikan studi. Fenomena ini dapat berimplikasi pada munculnya berbagai macam reaksi mahasiswa terhadap


(15)

6

skripsi, seperti cemas, sulit berkonsentrasi, menghindar dan ketidakyakinan terhadap kemampuan yang dimilikinya.

Hasil penelitian Pandu Occesar (2009) pada mahasiswa Univesitas Negeri Malang mengenai pengaruh efikasi diri terhadap stress mahasiswa yang sedang menyusun skripsi menyatakan bahwa ketika derajat self efficacy mahasiswa yang sedang menyusun skripsi tinggi maka ia akan mampu meregulasi stress dan tetap berusaha melanjutkan untuk menyelesaikan skripsi bagaimanapun sulitnya dalam proses penyelesaian skripsi tersebut. Sedangkan mahasiswa yang memiliki derajat self efficacy yang rendah, mereka lebih rentan mengalami stress yang pada akhirnya menunda mengerjakan skripsi dan menghindar untuk melanjutkan proses penyelesaian skripsi tersebut. Selain itu rendahnya derajat self

efficacy pada mahasiswa dapat berakibat penurunan kepercayaan diri, perhatian

mudah beralih ke objek yang tidak relevan, memilih aktivitas yang menyenangkan bagi dirinya, penurunan konsentrasi, dan penurunan kemampuan individu untuk mempelajari hal baru. Keadaan tersebut akan berpengaruh terhadap proses penyelesaian tugas akademiknya (Aniek Susilowati, 2009).

Keyakinan mahasiswa terhadap kemampuan dirinya untuk mengatasi kesulitan dalam hal akademik khususnya, menurut Pajares dan Urdan ( 2006 ) dapat dipengaruhi oleh derajat self efficacy yang dimilikinya. Self efficacy membantu menentukan seberapa besar usaha, seberapa lama bisa bertahan dan seberapa kuat daya resiliensi ketika dihadapkan pada tantang atau rintangan yang tidak menguntungkan (Pajares & Schunk, 2001). Pada mahasiswa yang sedang menyusun skripsi, mahasiswa yang memiliki self efficacy rendah cenderung


(16)

7

Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha

menghindar, menunda bahkan tidak mengerjakan skrispinya. Mereka menganggap skrispi sesuatu yang sulit dan tidak mungkin diselesaikan dengan kemampuan yang dimilikinya. Sedangkan mahasiswa yang yakin pada kemampuannya akan terus berusaha untuk menyelesaikan skripsinya meskipun banyak rintangan dan tuntutan dari dosen pembimbing.

Berdasarkan fenomena di atas, maka peneliti melakukan proses FGD (Focus Group Disccusion) dan interview awal terhadap 20 orang mahasiswa yang sedang menyelesaikan skripsi di Fakultas Psikologi UNJANI. Dari proses penggalian data awal tersebut diperoleh informasi bahwa 16 (80%) orang dari 20 mahasiswa merasa tidak yakin dapat menyelesaikan skripsi tepat waktu, sedangkan 4 (20%) orang mahasiswa lainnya merasa yakin dapat menyelesaikan skripsi tepat waktu.

Hal yang membuat 16 orang mahsiswa tidak yakin dapat menyelesaikan skripsi tepat waktu adalah karena mereka merasa takut untuk bertemu dengan dosen pembimbing. Mereka mengalami ketakutan untuk bertemu dan selalu merasa tidak yakin pada kemampuannya dapat menjelaskan mengenai topik penelitan yang akan diangkat. Akibatnya mereka lebih memilih untuk tidak melakukan bimbingan dan melakukan aktivitas lain. 14 (88%) orang dari 16 mahasiswa yang tidak yakin untuk menyelesaikan skripsi tepat waktu merasa bahwa mereka takut untuk menemui dosen pembimbing untuk melakukan bimbingan. Perasaan takut ini muncul karena mereka belum memiliki topik penelitian. Walaupun sudah berusaha menemui dosen pembimbing untuk menyampaikan bahwa mereka belum memiliki ide peneltian namun perasaan


(17)

8

takut dan cemas membuat mereka tidak jadi bertemu dan bimbingan. Mereka tidak berusaha untuk mencari ide penelitian karena merasa masih bingung dan belum mengerti apa yang harus mereka teliti. Ketika diberi tugas untuk mencari fenomena yang terjadi di lapangan mereka cenderung bingung apa yang harus diamati dan tidak yakin apa yang diamatinya bisa diangkat menjadi sebuah permasalahan skripsi. Mereka mudah menyerah dan tidak berusaha lebih keras untuk mendapatkan permasalahan yang bisa diangkat menjadi sebuah topik penelitian.

Selain itu ketika diminta untuk mencari literatur atau referensi mereka mengalami hambatan karena buku text book sulit didapatkan dan berisi bahasa inggris. Mereka selalu mengeluhkan bahwa mengalami hambatan dalam mendapatkan buku text book yang diperlukan untuk penelitiannya. Padahal usaha yang dilakukan hanya sebatas mencari di perpustakaan fakultas dan univeritas UNJANI, artinya belum mencoba untuk mencari di fakultas psikologi pada universitas lain selain UNJANI. Selain itu materi bacaan yang bahasa inggris membuat mereka sulit untuk memahami tanpa pernah mau mencoba membaca dan memahaminya. Kalaupun mencoba untuk menterjemahkan mereka cukup dengan menterjemahkan melalui perangkat komputer tanpa berusaha untuk memahami lebih mendalam. Hal ini yang membuat dosen kesal karena mahasiswa tersebut tidak memahami masalah dan teori yang diajukan.

Ide penelitian yang dituangkan dalam naskah usulan penelitian dinilai dosen belum terarah dan belum jelas permasalahannya. Oleh karenanya mereka mengalami penolakan ide penelitian. Mereka berulang kali mengganti judul


(18)

9

Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha

penelitiannya, mereka menyatakan bahwa awalnya mereka mengajukan judul penelitian yang sesuai dengan minatnya namun setelah melakukan bimbingan mereka menjadi ragu dengan kemampuannya dapat menyelesaikan penelitiannya sehingga mereka memutuskan untuk mengganti judul penelitiannya. Ketika ide penelitiannya berulang-ulang ditolak oleh dosen pembimbing mereka merasa bingung untuk memperbaiki naskah yang disusunnya, menjadi kurang yakin terhadap kemampuannya mampu menyelesaikan penelitian yang disusunnya. Selain itu mereka menjadi mudah cemas dan stress karena tidak ada kemajuan dalam penyusunan skripsinya.

Demikian pula ketika mereka diminta untuk merevisi naskah usulan penelitian dengan cara menghayati lebih mendalam permasalahan yang akan diangkat, kembali membaca dan memahami teori yang akan digunakan maka mereka memilih untuk menghindar dan tidak coba untuk mengerjakan revisi atau masukan dari dosen. Mereka tidak mencoba untuk berusaha mengerjakan dengan tekun dan serius. Sebaliknya mereka menghayati bahwa pengalaman tersebut adalah hal yang membuat dirinya merasa tidak yakin dapat menyelesaikan skripsi. Sedangkan 2 (12%) orang lainnya terus mencoba untuk menemui dosen pembimbing meskipun dalam diri mereka merasa takut dan khawatir akan kembali ditolak ide penelitiannya. Mereka berusaha untuk berdiskusi dan mencari informasi kepada teman dan kakak tingkat yang pernah dibimbing oleh dosen tersebut mengenai kebiasaan dosen tersebut ketika membimbing mahasiswanya. Meskipun tidak yakin dapat menyelesaikan skripsi tepat waktu dan takut untuk menemui dosen pembimbing namun ketika ada tugas dari dosen pembimbing


(19)

10

mereka tetap berusaha untuk memenuhi tugas yang diminta seperti membaca buku dan mencoba untuk menterjemahkan agar mudah dipahami. Mereka menggunakan jasa penterjemah dan setelah diterjemahkan mereka mencoba untuk menyesuaikan dengan buku text book nya agar tidak salah memahami. Setelah selesai menterjemahkan mereka berusaha untuk menuangkan ide penelitian kedalam bentuk tulisan. Walaupun tidak yakin apakah idenya sudah teruraikan jelas dalam tulisan dan akan diterima oleh dosen pembimbing mereka tetap berusaha menuliskan ide penelitiannya tersebut. Walaupun ketika bimbingan ide penelitiannya ditolak tidak lantas membuat mereka menyerah untuk mengerjakan. Mereka terus memperbaiki dan melengkapi data untuk penelitiannya, mereka menyatakan akan terus berusaha waluapun mendapatkan koreksi yang banyak dari dosen pembimbing, dan akan berusaha untuk menyelesaikan penelitiannya tersebut. Perasaan takut untuk bertemu pembimbing mereka atasi dengan cara mengerjakan apa yang dosen minta seperti membaca dan memahami buku dan mengerjakan revisi yang diminta.

Fenomena yang terjadi diatas, menunjukkan bahwa mahasiswa fakultas Psikologi UNJANI yang sedang menyusun skripsi memiliki perasaan tidak yakin pada kemampuannya dapat menyelesaikan skripsi dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Pada saat menyusun skripsi, mereka dihadapkan pada hal-hal yang membuat mereka menjadi merasa tidak mampu dalam mengerjakan skripsinya. Beberapa hal tersebut, misalnya ketika mengajukan judul penelitian mereka mengalami penolakan judul atau topik penelitian oleh dosen pembimbing karena fenomena yang diangkat tidak jelas dan belum spesifik, dinilai tidak memahami


(20)

11

Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha

metodologi penelitian, dan tidak memahami konsep teori yang akan digunakan sebagai landasan penelitian. Selain itu dalam jangka waktu yang cepat, mereka diminta untuk dapat melakukan perbaikan dari laporan tersebut, namun mereka merasa bingung untuk mengerjakannya karena kecewa dengan sikap dosen dan tidak tahu harus melakukan perbaikan seperti apa terhadap naskah skripsinya. Kemudian pemahaman mengenai maksud penelitian yang diinginkan oleh mahasiswa kadang tidak sesuai dengan apa yang dimaksud oleh dosen. Hal ini menjadi salah satu kendala bagi mahasiswa dan menjadikan mahasiswa tidak yakin pada kemampuannya untuk menyelesaikan skripsi. Keadaan-keadaan seperti itu yang membuat mahasiswa menganggap bahwa skripsi merupakan tugas yang sulit dan membutuhkan kemampuan yang tinggi didalam dirinya untuk dapat menyelesaikannya dengan baik.

Kepercayaan atau persepsi akan kemampuan diri dalam menghadapi dan melaksanakan tugas atau tuntutan dikenal dengan istilah self efficacy (Bandura, 1986) atau juga dikenal dengan istilah keyakinan diri mampu. Self efficacy untuk pertama kalinya diperkenalkan oleh Albert Bandura dalam Theories Of

Developmental Psychology yaitu,

People’s perception of their competence in dealing with their environment ”.

Self efficacy ini ternyata menjadi kontributor yang penting untuk

membentuk intensi dan aksi dari perilaku (Smet, 1994; Glanz, Lewis, Rimer, 1997). Self efficacy dinyatakan sebagai kepercayaan seseorang bahwa dia dapat menjalankan sebuah tugas pada sebuah tingkat tertentu dan menjadi salah satu


(21)

12

dari faktor yang mempengaruhi aktivitas pribadi terhadap pencapaian tugas (Bandura,1986). Selanjutnya menurut Bandura, seseorang yang memiliki

self-efficacy yang tinggi akan membangun lebih banyak kemampuan-kemampuan

melalui usaha-usaha mereka secara terus-menerus, sedangkan self-efficacy yang rendah akan menghambat dan memperlambat perkembangan dari kemampuan-kemampuan yang dibutuhkan seseorang.

Self efficacy yang baik menyebabkan keterlibatan aktif dalam kegiatan,

mendorong perkembangan kompetensi, sebaliknya self efficacy yang rendah yang mengarahkan individu untuk menghindari lingkungan dan kegiatan, memperlambat perkembangan potensi dan melindungi persepsi diri yang negatif dari perubahan yang membangun (Bandura, 1986). Penilaian self efficacy juga menentukan seberapa besar usaha yang dikeluarkan dan seberapa lama individu bertahan dalam menghadapi rintangan dan pengalaman yang menyakitkan. Semakin kuat persepsi self efficacy semakin giat dan tekun usaha-usahanya. Ketika menghadapi kesulitan, individu yang mempunyai keraguan diri yang besar tentang kemampuannya akan mengurangi usaha-usaha atau menyerah sama sekali. Sedangkan mereka yang mempunyai perasaan efficacy yang kuat menggunakan usaha yang lebih besar untuk mengatasi tantangan (Bandura, 1986).

Pajares (2000) menemukan bahwa self efficacy individu mempengaruhi performanya lewat pilihan perilaku dan tindakan yang diambilnya. Begitupun pada mahasiswa, derajat self efficacy yang dimilikinya akan mempengaruhi performanya dalam menyelesaikan skripsi. Mahasiswa secara selektif akan


(22)

13

Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha

menghindar dan bahkan tidak mengerjakan. Sebagai hasilnya, self efficacy memiliki pengaruh yang besar dalam usaha dan upaya penyelesaian skripsi. Oleh karena itu kalangan pendidik mencoba mencari suatu intervensi yang dapat mempengaruhi dan mengembangkan self efficacy mahasiswa agar yakin dapat mencapai prestasi yang maksimal. Salah satu bentuk intervensi yang dapat digunakan untuk mempengaruhi dan mengembangkan self efficacy mahasiswa adalah melalui pelatihan. Pelatihan yang diberikan adalah merupakan suatu bentuk pengalaman langsung atau experiential learning, dimana pelatihan ini merupakan suatu model pembelajaran yang dimulai dengan mendapatkan pengalaman secara langsung yang kemudian diikuti dengan suatu pemikiran, diskusi, berbagi pengalaman, analisa dan evaluasi dari aktivitas yang telah dilakukan selama pelatihan.

Hasil penelitian Cassandra Heriputri tahun 2009 pada siswa kelas VII Unggulan di SMP Negeri X Bandung, mengenai perancangan dan evaluasi modul pelatihan self efficacy dalam menghadapi proses belajar di sekolah, yang mana bentuk intervensi yang diberikan adalah pelatihan self efficacy disimpulkan bahwa, pelatihan self efficacy dapat meningkatkan derajat self efficacy siswa tersebut dalam mengikuti proses belajar di sekolah. Demikian juga dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Drs. Setyono mengenai pelatihan self efficacy pada mahasiswa semester 5 Fakultas Psikologi Universitas Jenderal Achmad Yani, dinyatakan bahwa pelatihan self efficacy dapat meningkatkan derajat self efficacy.

Berkaitan dengan permasalahan yang terjadi pada mahasiswa fakultas Psikologi UNJANI yaitu tentang perasaan tidak yakin pada kemampuan diri yang


(23)

14

dimiliki untuk menyelesaikan skripsi. Maka dibutuhkan suatu bentuk intervensi yang bertujuan untuk memberikan pemahaman mengenai pentingnya self efficacy dalam menghadapi tuntutan menyelesaikan skripsi. Salah satu bentuk intervensi yang dapat dilakukan adalah pelatihan self efficacy. Setelah mengikuti pelatihan diharapkan mahasiswa selain paham dapat pula menerapkan secara aplikasi pemahaman tersebut sehingga dapat meningkatkan derajat self efficacy nya

Berdasar pada pertimbangan tersebut dan melihat fakta yang ditunjang dengan teori bahwa keyakinan diri mampu pada mahasiswa cukup menentukan usaha dan pilihan perilaku yang akan diambil untuk mencapai prestasi yang maksimal dalam hal ini penyelesaian skripsi agar tidak berlarut-larut. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk menyusun rancangan modul pelatihan dan melakukan pelatihan self efficacy pada mahasiswa Fakultas Psikologi UNJANI yang sedang menempuh skripsi.

1.2. Identifikasi Masalah

Dalam penelitian ini, peneliti menguji coba rancangan modul pelatihan self

efficacy pada mahasiswa fakultas Psikologi UNJANI yang sedang mengerjakan

skrispi. Hal ini ditujukan untuk mengetahui apakah rancangan modul pelatihan

self efficacy yang disusun tersebut dapat meningkatkan derajat self efficacy pada


(24)

15

Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1. Maksud Penelitian

Maksud dilakukannya penelitian ini adalah untuk menguji coba rancangan modul pelatihan self efficacy pada mahasiswa Fakultas Psikologi UNJANI yang sedang mengerjakan skripsi.

1.3.2. Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah menyusun dan melakukan uji coba terhadap rancangan modul pelatihan self efficacy sehingga diperoleh modul pelatihan yang dapat meningkatkan derajat self efficacy.

1.4. Kegunaan Penelitian 1.4.1. Kegunaan Ilmiah

a. Sebagai bahan masukan bagi ilmu Psikologi Pendidikan mengenai suatu program pelatihan self efficacy mahasiswa, terutama pada mahasiswa yang sedang mengerjakan skrispi.

b. Sebagai landasan informatif bagi penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan suatu program pelatihan self efficacy, khususnya pada pada mahasiswa yang sedang mengerjakan skrispi.


(25)

16

1.4.2. Kegunaan Praktis

Secara praktis, penelitian ini dapat bermanfaat bagi :

a. Pihak fakultas psikologi, khususnya bidang kemahasiswaan untuk mengembangkan pelatihan self efficacy dalam rangka meningkatkan derajat self efficacy mahasiswanya. Sehingga dapat membantu mahasiswa untuk membantu dirinya agar yakin pada kemampuan yang dimiliki dalam menghadapi proses belajar, khususnya penyelesaian studi untuk menyelesaikan skripsi.

b. Dapat menjadi bahan pertimbangan bagi mahasiswa Fakultas Psikologi UNJANI yang memiliki derajat self efficacy rendah bahwa pelatihan self efficacy dapat dijadikan suatu cara untuk membantu meningkatkan derajat self efficacy.

1.5. Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menyusun rancangan modul pelatihan self efficacy dan melihat pengaruhnya terhadap peningkatan derajat self

efficacy mahasiswa dalam menghadapi tuntutan penyelesaian skripsi sebelum dan

sesudah pelatihan. Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa Fakultas Psikologi UNJANI yang sedang menempuh skrispi. Adapun rancangan penelitian ini digambarkan dalam bagan sebagai berikut :


(26)

17

Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha

Bagan 1.1 Bagan Rancangan Penelitian

Penyusunan rancangan modul pelatihan Self Efficacy

Pre Test

Self Efficacy

Pelatihan

Self Efficacy

Mahasiswa Fak. Psikologi UNJANI yang sedang menyusun Skripsi

Post Tes

Self Efficacy

Evaluasi Modul Pelatihan Self Efficacy


(27)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil yang telah diperoleh melalui pengolahan data Pelatihan

Self Efficacy pada mahasiswa fakultas Psikologi UNJANI yang sedang mengerjakan

skripsi dan memiliki derajat self efficacy rendah, diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Modul Pelatihan Self Efficacy dapat digunakan untuk meningkatkan derajat

self efficacy mahasiswa fakultas Psikologi UNJANI yang sedang mengerjakan

skripsi.

2. Berdasarkan evaluasi tahap reaksi, peserta pelatihan memberikan penilaian yang positif terhadap seluruh rangkaian pelatihan, baik dari sisi materi, pelaksanan, trainer dan fasilitator.

3. Dari keseluruhan sesi yang diberikan pada kegiatan pelatihan, sesi benang kusut dan jarum adalah sesi yang dihayati dan dinilai paling menarik, dan paling bermanfaat. Sedangkan sesi Kenali diri untuk mengerjakan skripsi dihayati dan dinilai sebagai sesi yang paling tidak menarik dan paling tidak bermanfaat.


(28)

158

Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha

4. Sesi benang kusut dan jarum dihayati dan dinilai sebagai sesi yang paling menarik dan paling bemanfaat karena pada sesi ini sepenuhnya permainan dan peserta terlibat secara aktif. Selain itu sesi ini dinilai lebih aplikatif dan relevan dengan proses pengerjaan skripsi.

5. Sesi kenali diri untuk mengerjakan skripsi dihayati dan dinilai sebagai sesi yang paling tidak menarik dan paling tidak bermanfaat karena penyajian materi yang sifatnya teoritis dan lebih banyak ceramah.

6. Metode penyampaian materi menggunakan games dan video klip dinilai lebih menyenangkan dan mudah dipahami maknanya.

7. Berdasarkan evaluasi pada tahap learning, melalui hasil uji statistik dan perubahan jumlah peserta mengalami peningkatan pada derajat self efficacy secara keseluruhan maupun pada masing-masing aspek self efficacy sebelum dan setelah mengikuti pelatihan self efficacy.


(29)

159

5.2 Saran Penelitian

Berdasarkan hasil pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, ada beberapa saran yang dapat diajukan, antara lain :

5.2.1 Saran Teoritis

Untuk peneliti yang berminat melakukan penelitian lebih lanjut disarankan :

1. Meneliti efektivitas pelatihan self efficacy training pada mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi pada fakultas atau jurusan lainnya.

2. Melakukan revisi pada metode penyajian materi di modul sesi 1 (Kenali skripsi untuk kerjakan skripsi). Sebaiknya penyajian materi tidak terlalu banyak didominasi oleh ceramah, namun diupayakan dikombinasikan dengan metode yang lain, diharapkan pengemasan dan penyajian materinya lebih banyak menggunakan metode permainan, simulasi ataupun diskusi dan sedikit metode ceramahnya.

3. Melakukan post test kurang lebih 1 bulan setelah pelatihan dengan tujuan agar peserta lebih menghayati perubahan yang terjadi setelah mengikuti pelatihan. 4. Melakukan penelitian dengan metode time series agar dapat diketahui efek


(30)

160

Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha

5.2.2 Saran Praktis

1. Untuk pihak fakultas Psikologi UNJANI, modul pelatihan Self Efficacy ini dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk diberikan kepada mahasiswa yang akan mulai mengerjakan skripsi agar lebih siap dan lebih yakin diri untuk mengerjakan skripsi dengan cepat dan optimal.

2. Untuk mahasiswa fakultas Psikologi UNJANI yang sedang menyusun skripsi diharapkan mengikuti pelatihan self efficacy dan menerapkan hal-hal yang diperoleh selama mengikuti pelatihan self efficacy agar mendukung proses penyelesaian skripsinya.

3. Untuk praktisi pendidikan dan trainer dapat melakukan revisi dan uji coba kembali modul pelatihan self efficacy pada mahasiswa yang sedang menyusun skripsi di lokasi penelitian lain.


(31)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S . 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta :PT. Rineka Cipta

Azwar, S. 2004. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta : Pusataka Pelajar

Azwar, S. 2005. METODE PENELITIAN. Yogyakarta. Pustaka Pelajar

Bandura, A. 1977. Social Learning Theories. USA : Prentice – Hall, Inc

Bandura, A. 1997. SELF EFFICACY The Exercise Of Control. New York W.H Freeman and Company

Campbell, D & Stanley, J. 1963. Experimental and Quasi Experimental

Design for Research. Rand Mc, Nally College Publishing Company,

Chicago.

Cassandra Heriputri. 2009. Tesis : Perancangan dan Evaluasi Modul Pelatihan Self Efficacy Dalam Proses Menghadapi Proses Belejar di Sekolah Pada Siswa Kelas VII – Unggulan di SMP Negeri X. Bandung : Universitas Kristen Maranatha Bandung.

Chaplin, J.P. 2004. Kamus Lengkap PSIKOLOGI. Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada

Freidenberg, L. 1995. PSYCHOLOGICAL TESTING Design, Analysis, and

Use. Massachusetts. A Simon & Schuster Company.

Kirkpatrick, D. 1998 Evaluating Training Program 2nd Edition. Berrete-Koehler Publisher. Inc. Boston


(32)

162

Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha

Miller, P. 1983. Theories of Developmental Psychology. NewYork : W. H. Freeman Company

Sudjana. 2002. METODA STSTISTIKA. Bandung. Tarsito.

Silalahi, U. 1999. METODE DAN METODOLOGI PENELITIAN.

Walter GA, Marks SE. 1981. Experiential Learning and Change: theory,


(33)

DAFTAR RUJUKAN

www.des.emory.edu/mfp/PajaresSchunk2001.html (diakses tanggal 20 Juni 2011 )

www.e-psikologi.com/self-efficacy/ (diakses tanggal 20 Juni 2011 ) www.psychemate.blogspot.com (diakses tanggal 20 Juni 2011 )

www.worldcebooks.com/education/ etlxbook/5946/5946.chap1.pdf) (diakses tanggal 18 September 2011 )

http://www.des.emory.edu/mfp/BanEncy.html (diakses tanggal 18 September 2011 )

http://psychology.about.com/od/theoriesofpersonality/a/self_efficacy.htm (diakses tanggal 18 September 2011 )

http://www.herdsa.org.au/wp-content/uploads/conference/1997/uptons01.pdf (diakses tanggal 22 Desember 2011 )

http://www.ravansanji.ir/files/ravansanji-ir/21655425BanduraGuide2006.pdf (diakses tanggal 4 April 2012

http://www.centerforefficacyandresiliency.org/assets/docs/PerceivedSelf-EfficacyCognitiveDevelopmentandFunctioning.pdf

(diakses tanggal 4 April 2012

http://digilib.uns.ac.id/pengguna.php?mn=detail&d_id=13747 (diakses tanggal 23 Mei 2012 )


(1)

158

4. Sesi benang kusut dan jarum dihayati dan dinilai sebagai sesi yang paling menarik dan paling bemanfaat karena pada sesi ini sepenuhnya permainan dan peserta terlibat secara aktif. Selain itu sesi ini dinilai lebih aplikatif dan relevan dengan proses pengerjaan skripsi.

5. Sesi kenali diri untuk mengerjakan skripsi dihayati dan dinilai sebagai sesi yang paling tidak menarik dan paling tidak bermanfaat karena penyajian materi yang sifatnya teoritis dan lebih banyak ceramah.

6. Metode penyampaian materi menggunakan games dan video klip dinilai lebih menyenangkan dan mudah dipahami maknanya.

7. Berdasarkan evaluasi pada tahap learning, melalui hasil uji statistik dan perubahan jumlah peserta mengalami peningkatan pada derajat self efficacy secara keseluruhan maupun pada masing-masing aspek self efficacy sebelum dan setelah mengikuti pelatihan self efficacy.


(2)

159

Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha 5.2 Saran Penelitian

Berdasarkan hasil pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, ada beberapa saran yang dapat diajukan, antara lain :

5.2.1 Saran Teoritis

Untuk peneliti yang berminat melakukan penelitian lebih lanjut disarankan :

1. Meneliti efektivitas pelatihan self efficacy training pada mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi pada fakultas atau jurusan lainnya.

2. Melakukan revisi pada metode penyajian materi di modul sesi 1 (Kenali skripsi untuk kerjakan skripsi). Sebaiknya penyajian materi tidak terlalu banyak didominasi oleh ceramah, namun diupayakan dikombinasikan dengan metode yang lain, diharapkan pengemasan dan penyajian materinya lebih banyak menggunakan metode permainan, simulasi ataupun diskusi dan sedikit metode ceramahnya.

3. Melakukan post test kurang lebih 1 bulan setelah pelatihan dengan tujuan agar peserta lebih menghayati perubahan yang terjadi setelah mengikuti pelatihan. 4. Melakukan penelitian dengan metode time series agar dapat diketahui efek


(3)

160

5.2.2 Saran Praktis

1. Untuk pihak fakultas Psikologi UNJANI, modul pelatihan Self Efficacy ini dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk diberikan kepada mahasiswa yang akan mulai mengerjakan skripsi agar lebih siap dan lebih yakin diri untuk mengerjakan skripsi dengan cepat dan optimal.

2. Untuk mahasiswa fakultas Psikologi UNJANI yang sedang menyusun skripsi diharapkan mengikuti pelatihan self efficacy dan menerapkan hal-hal yang diperoleh selama mengikuti pelatihan self efficacy agar mendukung proses penyelesaian skripsinya.

3. Untuk praktisi pendidikan dan trainer dapat melakukan revisi dan uji coba kembali modul pelatihan self efficacy pada mahasiswa yang sedang menyusun skripsi di lokasi penelitian lain.


(4)

161

Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S . 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta :PT. Rineka Cipta

Azwar, S. 2004. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta : Pusataka Pelajar

Azwar, S. 2005. METODE PENELITIAN. Yogyakarta. Pustaka Pelajar

Bandura, A. 1977. Social Learning Theories. USA : Prentice – Hall, Inc

Bandura, A. 1997. SELF EFFICACY The Exercise Of Control. New York W.H Freeman and Company

Campbell, D & Stanley, J. 1963. Experimental and Quasi Experimental

Design for Research. Rand Mc, Nally College Publishing Company,

Chicago.

Cassandra Heriputri. 2009. Tesis : Perancangan dan Evaluasi Modul Pelatihan Self Efficacy Dalam Proses Menghadapi Proses Belejar di Sekolah Pada Siswa Kelas VII – Unggulan di SMP Negeri X. Bandung : Universitas Kristen Maranatha Bandung.

Chaplin, J.P. 2004. Kamus Lengkap PSIKOLOGI. Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada

Freidenberg, L. 1995. PSYCHOLOGICAL TESTING Design, Analysis, and

Use. Massachusetts. A Simon & Schuster Company.

Kirkpatrick, D. 1998 Evaluating Training Program 2nd Edition. Berrete-Koehler Publisher. Inc. Boston


(5)

Miller, P. 1983. Theories of Developmental Psychology. NewYork : W. H. Freeman Company

Sudjana. 2002. METODA STSTISTIKA. Bandung. Tarsito.

Silalahi, U. 1999. METODE DAN METODOLOGI PENELITIAN.

Walter GA, Marks SE. 1981. Experiential Learning and Change: theory,


(6)

163

Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR RUJUKAN

www.des.emory.edu/mfp/PajaresSchunk2001.html (diakses tanggal 20 Juni 2011 )

www.e-psikologi.com/self-efficacy/ (diakses tanggal 20 Juni 2011 ) www.psychemate.blogspot.com (diakses tanggal 20 Juni 2011 )

www.worldcebooks.com/education/ etlxbook/5946/5946.chap1.pdf) (diakses tanggal 18 September 2011 )

http://www.des.emory.edu/mfp/BanEncy.html (diakses tanggal 18 September 2011 )

http://psychology.about.com/od/theoriesofpersonality/a/self_efficacy.htm (diakses tanggal 18 September 2011 )

http://www.herdsa.org.au/wp-content/uploads/conference/1997/uptons01.pdf (diakses tanggal 22 Desember 2011 )

http://www.ravansanji.ir/files/ravansanji-ir/21655425BanduraGuide2006.pdf (diakses tanggal 4 April 2012

http://www.centerforefficacyandresiliency.org/assets/docs/PerceivedSelf-EfficacyCognitiveDevelopmentandFunctioning.pdf

(diakses tanggal 4 April 2012

http://digilib.uns.ac.id/pengguna.php?mn=detail&d_id=13747 (diakses tanggal 23 Mei 2012 )