Produksi Gelatin Dari Tulang Ceker Ayam dan Pemanfaatannya sebagai Bahan Dasar Pembuatan Edible Film pada Produk Pangan yang Ramah Lingkungan.
(B. Pertanian)
Produksi Gelatin Dari Tulang Ceker Ayam
dan Pemanfaatannya
sebagai Bahan Dasar Pembuatan Edible Film pada Produk Pangan
yang Ramah Lingkungan
Swastike, Winny; Pudjomartatmo
Fakultas Pertanian UNS, Penelitian, BOPTN UNS, Hibah Bersaing, 2012
Gelatin merupakan suatu zat yang dapat diperolah dari hidrolisa parsial kolagen dari
kulit, jaringan ikat putih dan tulang hewan. Di Indonesia Salah satu limbah ( by
product) yang dihasilkan dari rumah potong ayam (RPA) yang cukup berpotensi
karena mengandung kolagen adalah ceker ayam ( shank). Ceker ayam mengandung
kolagen berkisar 9,07 %. Proses pembuatan gelatine yang berasal dari proses yang
di asam kan dikenal dengan gelatin tipe A. Jenis larutan asam mempunyai karater
gelatin yang berbeda. Penelitian ini mempelajari karakteristik dari jenis pelarut
asam yang berbeda juga untuk mengetahui lama perendaman yang ideal dalam
pelarut asam tersebut. Variable penelitian yang diamati meliputi : Rendemen,berat
gelatin, Kuat Tarik, dan Viskositas. Data yang didapatkan dianalisis menggunakan
Rancangan Acak Lengkap pola factorial dengan 2 faktor antara lain jenis pelarut
asam (Asam Sitrat, Asam asetat, asam klorida dan asam laktat) dengan lama
perendaman (12 dan 24 jam), dimana masing memiliki ulangan 3, dengan uji lanjut
menggunakan Duncan. Hasil penelitian menunjukan bahwa berdasarkan pada
parameter berat gelatin, rendemen, gel strength/kuat tarik, dan viskositas atau
kekentalan karakteristik terbaik pada perlakuan dengan menggunakan asam
klorida, akan tetapi karena pertimbangan pada keamanan produk yang dihasilkan
maka disarankan menggunakan pelarut asam sitrat. Faktor lama perendaman
terhadap karakteristik gelatin tidak menunjukan perbedaan akan tetapi menunjukan
kecenderungan meningkat seiring dengan bertambahnya lama waktu perendaman.
Kedua factor tidak menunjukkan adanya interaksi. Kesimpulan : faktor jenis pelarut
asam berpengaruh nyata terhadap gelatine yang dihasilkan dari tulang ceker ayam,
akan tetapi faktor waktu tidak berpengaruh terhadap gelatine yang dihasilkan dari
tulang ceker ayam meskipun menunjukan adanya kecenderungan meningkatkan
karakteristik gelatin.
Produksi Gelatin Dari Tulang Ceker Ayam
dan Pemanfaatannya
sebagai Bahan Dasar Pembuatan Edible Film pada Produk Pangan
yang Ramah Lingkungan
Swastike, Winny; Pudjomartatmo
Fakultas Pertanian UNS, Penelitian, BOPTN UNS, Hibah Bersaing, 2012
Gelatin merupakan suatu zat yang dapat diperolah dari hidrolisa parsial kolagen dari
kulit, jaringan ikat putih dan tulang hewan. Di Indonesia Salah satu limbah ( by
product) yang dihasilkan dari rumah potong ayam (RPA) yang cukup berpotensi
karena mengandung kolagen adalah ceker ayam ( shank). Ceker ayam mengandung
kolagen berkisar 9,07 %. Proses pembuatan gelatine yang berasal dari proses yang
di asam kan dikenal dengan gelatin tipe A. Jenis larutan asam mempunyai karater
gelatin yang berbeda. Penelitian ini mempelajari karakteristik dari jenis pelarut
asam yang berbeda juga untuk mengetahui lama perendaman yang ideal dalam
pelarut asam tersebut. Variable penelitian yang diamati meliputi : Rendemen,berat
gelatin, Kuat Tarik, dan Viskositas. Data yang didapatkan dianalisis menggunakan
Rancangan Acak Lengkap pola factorial dengan 2 faktor antara lain jenis pelarut
asam (Asam Sitrat, Asam asetat, asam klorida dan asam laktat) dengan lama
perendaman (12 dan 24 jam), dimana masing memiliki ulangan 3, dengan uji lanjut
menggunakan Duncan. Hasil penelitian menunjukan bahwa berdasarkan pada
parameter berat gelatin, rendemen, gel strength/kuat tarik, dan viskositas atau
kekentalan karakteristik terbaik pada perlakuan dengan menggunakan asam
klorida, akan tetapi karena pertimbangan pada keamanan produk yang dihasilkan
maka disarankan menggunakan pelarut asam sitrat. Faktor lama perendaman
terhadap karakteristik gelatin tidak menunjukan perbedaan akan tetapi menunjukan
kecenderungan meningkat seiring dengan bertambahnya lama waktu perendaman.
Kedua factor tidak menunjukkan adanya interaksi. Kesimpulan : faktor jenis pelarut
asam berpengaruh nyata terhadap gelatine yang dihasilkan dari tulang ceker ayam,
akan tetapi faktor waktu tidak berpengaruh terhadap gelatine yang dihasilkan dari
tulang ceker ayam meskipun menunjukan adanya kecenderungan meningkatkan
karakteristik gelatin.