ANALISIS KARAKTERISTIK LALU LINTAS DI PERMUKIMAN PADAT KECAMATAN SUKAJADI KOTA BANDUNG.

(1)

Atika Permatasari, 2013

Analisis Karakteristik Lalu Lintas Di Permukiman Padat Kecamatan Sukajadi Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

ANALISIS KARAKTERISTIK LALU LINTAS

DI PERMUKIMAN PADAT KECAMATAN SUKAJADI

KOTA BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Geografi

Oleh :

ATIKA PERMATASARI 0906282

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2013


(2)

Atika Permatasari, 2013

Analisis Karakteristik Lalu Lintas Di Permukiman Padat Kecamatan Sukajadi Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

ANALISIS KARAKTERISTIK LALU LINTAS DI

PERMUKIMAN PADAT

KECAMATAN SUKAJADI KOTA BANDUNG

Oleh Atika Permatasari

(0906282)

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

© Atika Permatasari 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Atika Permatasari, 2013

Analisis Karakteristik Lalu Lintas Di Permukiman Padat Kecamatan Sukajadi Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

LEMBAR PENGESAHAN ATIKA PERMATASARI

NIM : 0906282

ANALISIS KARAKTERISTIK LALU LINTAS DI PERMUKIMAN PADAT KECAMATAN SUKAJADI

KOTA BANDUNG

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH :

Pembimbing 1

Prof. Dr. R. Gurniwan Kamil P, M.Si NIP. 19610323 198603 1 002

Pembimbing 2

Drs. H. Wahyu Eridiana, M.Si NIP. 19550505 198601 1 001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Geografi FPIPS

Dr. Hj. Epon Ningrum, M.Pd NIP : 19620304 198704 2 001


(4)

Atika Permatasari, 2013

Analisis Karakteristik Lalu Lintas Di Permukiman Padat Kecamatan Sukajadi Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

ANALISIS KARAKTERISTIK LALU LINTAS DI PERMUKIMAN PADAT KECAMATAN SUKAJADI KOTA BANDUNG

Oleh : Atika Permatasari (0906282)

Penelitian ini berjudul “Analisis Karakteristik Lalu Lintas Di Permukiman Padat Kecamatan Sukajadi Kota Bandung”. Jalan lingkungan merupakan jalan penghubung antar pemukiman warga. Berdasarkan Pedoman Standar Pelayanan Minimal Bidang Penataan Ruang, Perumahan dan Permukiman dan Pekerjaan Umum yang dikeluarkan oleh Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah No. 534/KPTS/M/2001, seharusnya lebar jalan minimal pada lingkungan permukiman yaitu 2 meter, sehingga kecepatan rata-rata kendaraan dapat mencapai 5-10 km/jam, akan tetapi masih banyak jalan lingkungan di Kecamatan Sukajadi yang memiliki lebar kurang dari 2 meter. Maka dari itu, tujuan dari penelitian ini yaitu ingin mengetahui karakteristik lalu lintas berdasarkan lebar jalan di Kecamatan Sukajadi dan bagaimana penilaian masyarakat mengenai kondisi jalan sebagai akses mobilitas penduduk di Kecamatan Sukajadi.

Terdapat 3 variabel utama yang digunakan untuk menggambarkan karakteristik arus lalu lintas, yaitu volume kendaraan, kecepatan kendaraan, dan kepadatan lalu lintas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Sampel jalan pada penelitian ini yaitu Jl. Cipedes Tengah (Gang H. Gojali), Jl. Karang Tineung Dalam, dan Jl. Lembah Sukaresmi. Sampel penduduk pada penelitian ini yaitu pengguna jalan di Kecamatan Sukajadi yang terdiri dari pejalan kaki, pengendara kendaraan roda dua, dan pengendara kendaraan roda empat. Instrumen yang digunakan berupa pedoman wawancara dan lembar observasi.

Data dianalisis dengan cara menghitung karakteristik lalu lintas pada tiga ruas jalan yang dijadikan sampel. Hasil penelitian ini menunjukkan : (1) pada jalan dengan lebar kurang dari 1 meter, volume kendaraan rata-rata perjamnya yaitu 47,65 kendaraan/jam dengan kecepatan kendaraan rata-rata 3,9 km/jam dan kepadatan lalu lintasnya 12,22 kendaraan/km (2) pada jalan dengan lebar 1-2 meter, volume kendaraan rata-rata perjamnya yaitu 101 kendaraan/ jam dengan kecepatan kendaraan rata-rata 4,7 km/jam dan kepadatan lalu lintasnya 21,5 kendaraan/km (3) pada jalan dengan lebar lebih dari 2 meter, volume kendaraan rata perjamnya yaitu 155,75 kendaraan/jam dengan kecepatan kendaraan rata-rata 10,7 km/jam dan kepadatan lalu lintasnya 14,5 kendaraan/km. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa karakteristik jalan lingkungan pada permukiman padat di Kecamatan Sukajadi ditandai dengan volume kendaraan yang rendah, dengan kecepatan rata-rata rendah, dan kepadatan yang rendah juga, sehingga tidak menimbulkan terjadinya kemacetan. Akan tetapi, ruas jalan yang berukuran sempit menyebabkan jalan tidak dapat dilalui oleh moda transportasi tertentu, selain itu sempitnya jalan juga menyebabkan waktu yang harus ditempuh pengguna jalan untuk melalui jalan tersebut menjadi lebih lama. Artinya, semakin lebar jalan, maka semakin mudah juga jalan tersebut untuk dijadikan sebagai akses mobilitas penduduk.


(5)

Atika Permatasari, 2013

Analisis Karakteristik Lalu Lintas Di Permukiman Padat Kecamatan Sukajadi Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

ANALYSIS OF TRAFFIC CHARACTERISTICS IN HIGH DENSITY RESIDENTIAL IN SUKAJADI, BANDUNG

By : Atika Permatasari (0906282)

This research entitled “Analysis of Traffic Characteristics in High Density

Residential Sukajadi, Bandung”. A residential street is a street that connects houses. Based on the “Guidelines of Minimum Service Standards in Spatial Planning and Housing”, Residential and Public Services, Minister of Residential Infrastructure Area, No.534/KPTS/M/2001, streets in residential areas should be a minimum of 2 meters wide, so average vehicle speed can be 5-10 km/hour. However, there are many streets in Sukajadi sub district having a width of less than 2 meters. Therefore, the purpose of this research is to determine the traffic characteristics based on width of the streets in Sukajadi sub-district and how the assessment of the community about the condition of the road as access of population mobility in sub-district Sukajadi.

There are 3 main variables that will be used to describe the district characteristics: vehicle volume, vehicle speed and traffic density. The method used in this research is the “descriptive method”. The research population is the population space or area covering all streets in the high-density Residential Sukajadi sub-district and residential population who are street users in Sukajadi sub-district, namely street walkers, motorbikes, and 4 wheel vehicles. The street sample in this research comprises Cipedes Tengah Street (H. Gojali Lane), Karang Tineung Dalam Street and Lembah Sukaresmi Street. The instruments used are the interview guidelines and the observation sheet.

The traffic characteristics recorded were analyzed for the 3 streets/lanes used in the sample. The research indicated three outcomes: 1) in streets that have a width of less than 1 meter, the average vehicle volume is 47,65 vehicles/hour with average vehicle speed of 3,9 km/hour and average traffic density of 12,22 vehicles/km. 2) in streets that have a width of 1-2 meters, vehicle volume averaged 101 vehicles/hour with average vehicle speed of 4,7 km/hour and average traffic density of 21,5 vehicles/km. 3) in streets that have a width of more than 2 meters, vehicle volume averaged 155,75 vehicles/hour with average vehicle speed of 10,7 km/hour and average traffic density of 14,5 vehicles/km. Therefore, it can be concluded that the residential street characteristics in the high density residential area of Sukajadi sub-district is marked by a low volume of vehicles, with low average speed, and also low density, thus not resulting in traffic jams. However, in smaller streets some types of transportation cannot get through, and in addition, the narrowness of the street causes traversal time to be longer. That means, the more width of the road, it gets easier also the road to be made as access population mobility.


(6)

Atika Permatasari, 2013

Analisis Karakteristik Lalu Lintas Di Permukiman Padat Kecamatan Sukajadi Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. Struktur Organisasi Skripsi ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN ... 7

A. Kajian Pustaka ... 7

1. Sarana dan Prasarana Transportasi ... 7

a. Sarana Transportasi ... 7

b. Prasarana Transportasi ... 9

2. Karakteristik Lalu Lintas... 17

a. Volume Kendaraan (Q) ... 17

b. Kecepatan Kendaraan (V) ... 21

c. Kepadatan Lalu lintas (D) ... 22

3. Permukiman Padat Penduduk ... 22

4. Peranan Jalan dalam Lingkungan Permukiman ... 29

B. Kerangka Pemikiran ... 32


(7)

Atika Permatasari, 2013

Analisis Karakteristik Lalu Lintas Di Permukiman Padat Kecamatan Sukajadi Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB III METODE PENELITIAN ... 34

A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian ... 34

1. Lokasi Penelitian ... 34

2. Populasi dan Sampel ... 34

a. Populasi ... 34

b. Sampel ... 35

B. Metode Penelitian ... 39

C. Definisi Operasional ... 41

D. Variabel Penelitian ... 42

E. Teknik Pengumpulan Data ... 42

F. Instrumen Penelitian …….. ... 44

G. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ... 44

1. Teknik Pengolahan Data ... 44

2. Analisis Data ... 45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 48

A. Kondisi Fisik Daerah Penelitian ... 48

1. Letak dan Luas ... 48

2. Topografi ... 50

3. Geologi ... 50

4. Iklim ... 50

B. Kondisi Sosial Ekonomi Daerah Penelitian ... 50

1. Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk ... 50

2. Komposisi Penduduk ... 52

3. Sarana dan Prasarana di Kecamatan Sukajadi ... 57

4. Penggunaan Lahan di Kecamatan Sukajadi ... 62

C. Karakteristik Lalu Lintas Pada Permukiman Padat Di Kecamatan Sukajadi Berdasarkan Lebar Jalan ... 63

1. Karakteristik Lalu Lintas Jalan Dengan Lebar Kurang Dari 1 Meter 64 2. Karakteristik Lalu Lintas Jalan Dengan Lebar 1-2 Meter ... 70


(8)

Atika Permatasari, 2013

Analisis Karakteristik Lalu Lintas Di Permukiman Padat Kecamatan Sukajadi Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

D. Penilaian Masyarakat Mengenai Kondisi Jalan Sebagai Akses

Mobilitas Penduduk Di Kecamatan Sukajadi ... 80

1. Kondisi Jalan Pada Permukiman Padat Menurut Penduduk ... 80

2. Penilaian Masyarakat Mengenai Kemudahan Akses Jalan Di Kecamatan Sukajadi ... 82

3. Faktor Penghambat Pengguna Jalan ... 86

E. Pembahasan….. ... 87

F. Implikasi Hasil Penelitian Terhadap Pendidikan Geografi ... 92

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 95

A. Kesimpulan ... 95

B. Saran ... 95

DAFTAR PUSTAKA ... 98 LAMPIRAN


(9)

Atika Permatasari, 2013

Analisis Karakteristik Lalu Lintas Di Permukiman Padat Kecamatan Sukajadi Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL Tabel

1.1 Kepadatan Penduduk Kecamatan Sukajadi ... 2

2.1 Klasifikasi Jenis Kendaraan ... 8

2.2 Standar Pelayanan Jaringan Jalan ... 16

2.3 Volume Lalu Lintas Dalam Satuan SMP ... 18

2.4 Jalan Tipe I…. ... 19

2.5 Jalan Tipe II ... 20

2.6 Batasan Kecepatan Rencana ... 21

2.7 Hubungan Jarak dan Kondisi Prasarana terhadap Aksesibititas ... 30

3.1 Populasi Wilayah dan Penduduk ... 35

3.2 Jumlah Sampel Penduduk Berdasarkan Sarana Angkutan yang Digunakan 39 3.3 Variabel Penelitian………. ... 42

3.4 Volume Lalu lintas………. ... 46

3.5 Kriteria Penilaian Skor………... ... 47

4.1 Luas Wilayah Per Kelurahan di Kecamatan Sukajadi ... 50

4.2 Jumlah penduduk Per Kelurahan di Kecamatan Sukajadi ... 51

4.3 Kriteria Kepadatan Penduduk di Kecamatan Sukajadi ... 52

4.4 Penduduk Kecamatan Sukajadi Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin……… ... 53

4.5 Jumlah Penduduk Menurut Status Pendidikan Terakhir di Kecamatan Sukajadi………... ... 55

4.6 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Mata pencaharian di Kecamatan Sukajadi56 4.7 Jumlah Pemeluk Agama di Kecamatan Sukajadi... 56

4.8 Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan di Kecamatan Sukajadi ... 57

4.9 Jumlah Sekolah Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Kecamatan Sukajadi .. 58

4.10 Jumlah Sarana Peribadatan di Kecamatan Sukajadi ... 58

4.11 Inventarisasi jalan di Kecamatan Sukajadi ... 59

4.12 Hierarki Jalan di Kecamatan Sukajadi ... 60


(10)

Atika Permatasari, 2013

Analisis Karakteristik Lalu Lintas Di Permukiman Padat Kecamatan Sukajadi Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

4.14 Jumlah Kendaraan Pada Jalan Dengan Lebar Kurang Dari 1 Meter ... 65

4.15 Volume Kendaraan Pada Jalan Dengan Lebar Kurang Dari 1 Meter ... 66

4.16 Waktu Tempuh Kendaraan Pada Jalan Dengan Lebar Kurang Dari 1 Meter….……….……….. ... 67

4.17 Kecepatan Rata-Rata Kendaraan Pada Jalan Kurang Dari 1 Meter ... 69

4.18 Jumlah Kendaraan Pada Jalan Dengan Lebar 1-2 Meter ... 70

4.19 Volume Kendaraan Pada Jalan Dengan Lebar 1-2 Meter ... 71

4.20 Waktu Tempuh Kendaraan Pada Jalan Dengan Lebar 1-2 Meter ... 72

4.21 Kecepatan Rata-Rata Kendaraan Pada Jalan Dengan Lebar 1-2 Meter ... 74

4.22 Jumlah Kendaraan Pada Jalan Dengan Lebar Lebih Dari 2 Meter ... 76

4.23 Volume Kendaraan Pada Jalan Dengan Lebar Lebih Dari 2 Meter ... 77

4.24 Waktu Tempuh Kendaraan Pada Jalan Dengan Lebar Lebih Dari 2 Meter 78 4.25 Kecepatan Rata-Rata Kendaraan Pada Jalan Dengan Lebar Lebih Dari 2 Meter……….. ... 79

4.26 Penilaian Masyarakat Terhadap Kualitas Jalan... 80

4.27 Lebar Jalan Di Kecamatan Sukajadi ... 81

4.28 Bentuk Permukaan Jalan Di Kecamatan Sukajadi ... 81

4.29 Kemudahan Akses Jalan Bagi Pejalan Kaki ... 82

4.30 Kemudahan Akses Jalan Bagi Pengendara Kendaraan Roda Dua ... 83

4.31 Kemudahan Akses Jalan Bagi Pengendara Kendaraan Roda Empat ... 84

4.32 Penilaian Pengguna Jalan Terhadap Kemudahan Akses Berdasarkan Lebar Jalan………. ... 85

4.33 Faktor Penghambat Pengguna Jalan Berdasarkan Lebar Jalan ... 86

4.34 Volume Rata-Rata Kendaraan Berdasarkan Lebar Jalan Lingkungan di Kecamatan Sukajadi ………….. ... 87

4.35 Kecepatan Rata-Rata Kendaraan Berdasarkan Lebar Jalan Lingkungan di Kecamatan Sukajadi ………….. ... 89

4.36 Kepadatan Lalu Lintas Rata-Rata Berdasarkan Lebar Jalan Lingkungan di Kecamatan Sukajadi ………….. ... 90


(11)

Atika Permatasari, 2013

Analisis Karakteristik Lalu Lintas Di Permukiman Padat Kecamatan Sukajadi Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR Gambar

2.1 Kerangka Pemikiran ... 32

3.1 Peta Sampel Penelitian ... 36

4.1 Peta Administratif Kecamatan Sukajadi Kota Bandung ... 49

4.2 Peta Penggunaan Lahan Kecamatan Sukajadi Kota Bandung ... 61

4.3 Peta Pola Perumahan Kecamatan Sukajadi Kota Bandung... 62

4.4 Lokasi Pengamatan Jumlah Pengguna Jalan ... 64

4.5 Volume Rata-Rata Kendaraan Berdasarkan Lebar Jalan Di Kecamatan Sukajadi………... ... 88

4.6 Kecepatan Rata-Rata Kendaraan Berdasarkan Lebar Jalan Di Kecamatan Sukajadi………... ... 89

4.7 Kepadatan Lalu Lintas Rata-Rata Berdasarkan Lebar Jalan Di Kecamatan Sukajadi………... ... 91


(12)

Atika Permatasari, 2013

Analisis Karakteristik Lalu Lintas Di Permukiman Padat Kecamatan Sukajadi Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Salah satu masalah kependudukan yang saat ini banyak dihadapi oleh banyak negara berkembang termasuk Indonesia adalah pertambahan penduduk yang relatif cepat. Tingginya laju pertumbuhan penduduk akan mempengaruhi tingkat kepadatan penduduk pada suatu wilayah. Hal ini terjadi karena jumlah penduduk terus bertambah sedangkan ruang atau wilayah sifatnya tetap. Tingginya tingkat kepadatan penduduk tanpa diimbangi dengan penyebaran penduduk yang merata, akan menyebabkan terjadinya ledakan penduduk di daerah-daerah tertentu, terutama pada daerah yang memiliki daya tarik yang cukup kuat, baik dari segi daya tarik ekonomi, fasilitas sosial yang memadai, jaminan keamanan, kondisi geografis yang baik, maupun dari aspek sosial lainnya.

Kepadatan penduduk yang besar dengan jumlah penduduk serta pertumbuhan penduduk yang tinggi akan mempengaruhi kebutuhan akan sarana dan prasarana kota, salah satunya yaitu kebutuhan akan jaringan jalan. Keberadaan jalan ini menjadi sangat penting artinya karena jalan sebagai bagian sistem transportasi nasional mempunyai peranan penting terutama dalam mendukung ekonomi, sosial budaya, lingkungan, politik, serta pertahanan dan keamanan.

Berdasarkan data yang diperoleh dari BPS tahun 2011, kota Bandung memiliki jumlah penduduk sebanyak 2.510.982 jiwa dengan luas wilayah 167,67 Km², tercatat sebagai daerah terpadat di Jawa Barat dengan tingkat kepadatan penduduk mencapai 14.228 orang per kilo meter persegi. Kini kota Bandung tumbuh menjadi kota metropolitan dan telah berubah menjadi kota tujuan wisata dan urbanisasi, sehingga tingkat perekonomian kota mengalami pertumbuhan.

Namun akibat dari tingginya jumlah penduduk dan pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi serta didukung oleh potensi daerah yang cukup baik menyebabkan arus lalu lintas di Kota Bandung semakin ramai. Terjadinya


(13)

2

Atika Permatasari, 2013

Analisis Karakteristik Lalu Lintas Di Permukiman Padat Kecamatan Sukajadi Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

kemacetan-kemacetan lalu lintas, terutama di jalan-jalan kota merupakan tanda dari masih kurangnya jaringan jalan di Kota Bandung. Bahkan di beberapa daerah, seperti di Kecamatan Sukajadi masih terdapat tempat yang tidak terjangkau oleh sarana transportasi tertentu karena terkendala oleh kurangnya jaringan jalan yang sesuai standar pelayanan jalan.

Kecamatan Sukajadi merupakan pintu gerbang masuknya kendaraan dari luar kota yang menuju Bandung melalui tol Pasteur. Berdasarkan data yang diperoleh dari BPS Kota Bandung tahun 2011, Kecamatan Sukajadi merupakan kecamatan dengan kepadatan penduduk terpadat ke-3 di Kota Bandung setelah Kecamatan Bojongloa Kaler dan Kecamatan Andir.

Tabel 1.1 Kepadatan Penduduk Kecamatan Sukajadi Populasi Wilayah Jumlah

Penduduk

Luas Wilayah (Ha)

Kepadatan Penduduk Per Ha

Kelurahan Cipedes 25.737 49,9 575,29

Kelurahan Sukabungah 22.009 51 433,54

Kelurahan Sukagalih 16.754 131 160,31

Kelurahan Pasteur 16.466 119 154,11

Kelurahan Sukawarna 12.551 80 189,56

Jumlah 93.517 430,9 243,73

Sumber: Laporan Bulanan Kecamatan Sukajadi, April 2013

Total jumlah penduduk di Kecamatan Sukajadi mencapai 104.805 jiwa yang menempati wilayah yang hanya memiliki luas 4,30 km². Berdasarkan data tersebut dapat dihitung bahwa kepadatan penduduk di Kecamatan Sukajadi mencapai 24.373,26 jiwa/km². Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 1.1 mengenai kepadatan penduduk pada setiap Kelurahan di Kecamatan Sukajadi Kota Bandung.

Menurut Lukman Kepala Badan Pusat Statistik Jawa Barat saat konferensi pers bulanan Badan Pusat Statistik di Bandung, Jawa Barat (dalam http://www.tempo.co/read/news/2010/09/01/ 178275625 / BandungKotaTerpadat-di-Jawa-Barat) mengatakan bahwa, “jumlah tersebut jauh dari angka ideal. Semestinya, setiap satu kilometer persegi jumlah penduduk adalah 1.000 orang


(14)

3

Atika Permatasari, 2013

Analisis Karakteristik Lalu Lintas Di Permukiman Padat Kecamatan Sukajadi Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

atau 40 orang per hektar." Hal ini menunjukan bahwa keseluruhan Kelurahan di Kecamatan Sukajadi merupakan permukiman padat dan telah melampaui angka ideal kepadatan penduduk suatu tempat.

Berdasarkan penggunaan lahan, hampir 80% lahan di Kecamatan Sukajadi dijadikan sebagai lahan permukiman. Pola permukimannya ada yang dibangun secara teratur oleh pengembang dan ada juga yang di bangun secara mandiri oleh masyarakat diatas tanah-tanah milik pribadi secara acak. Karena kebutuhan penduduk akan tempat tinggal yang semakin meningkat, akhirnya permukiman tumbuh secara liar tanpa perencanaan.

Keberadaan permukiman ini seharusnya ditunjang dengan sarana dan prasarana yang baik agar menjadi suatu kawasan hunian yang nyaman untuk ditinggali, namun kenyataannya kondisi fisik permukiman padat yang berada di Kecamatan Sukajadi ini berada pada kondisi yang kurang baik, hal tersebut dapat terlihat dari kondisi bangunan yang sangat rapat dengan kualitas konstruksi rendah, jaringan jalan tidak berpola, sanitasi umum dan drainase tidak berfungsi, serta sampah yang belum dikelola secara baik. Kondisi fisik tersebut selanjutnya akan mempengaruhi kondisi sosial ekonomi masyarakat yang mencakup tingkat pendapatan rendah, norma sosial yang longgar, budaya kemiskinan dan memiliki sikap dan perilaku yang apatis. Kondisi tersebut sering juga mengakibatkan kondisi kesehatan yang buruk, sumber pencemaran, sumber penyebaran penyakit dan perilaku menyimpang, yang berdampak pada kehidupan kota keseluruhannya.

Idealnya dalam sebuah permukiman tersedia sarana jaringan jalan yang sesuai standar. Akan tetapi kondisi jaringan jalan yang merupakan sarana mobilitas penduduk yang berfungsi sebagai penghubung antar daerah di Kecamatan Sukajadi ini berada pada kondisi yang kurang baik. Hal ini dapat dilihat pada beberapa ruas jalan di Kecamatan Sukajadi yang menjadi langganan macet pada jam-jam tertentu, seperti di Jl.Surya Sumantri- Jl. Dr. Djunjunan (Pasteur) dan Jl. Sukajadi (pusat perbelanjaan Paris Van Java PVJ).

Selain jalan kota, jalan lingkungan yang merupakan jalan penghubung antar permukiman warga di beberapa tempat di Kecamatan Sukajadi pun berada dalam


(15)

4

Atika Permatasari, 2013

Analisis Karakteristik Lalu Lintas Di Permukiman Padat Kecamatan Sukajadi Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

kondisi yang memprihatinkan. Selain karena rusak, yang paling mengganggu pengguna jalan yaitu karena jalan lingkungan yang berada pada permukiman penduduk berukuran sangat sempit dengan lebar jalan kurang dari 2 meter, sehingga hanya dapat digunakan oleh pejalan kaki dan pengguna sepeda motor, tanpa dapat dimasuki kendaraan roda empat.

Pengguna jalan yang melewati jalan lingkungan, harus berjalan dengan sangat hati-hati dengan kecepatan rendah. Selain harus berbagi jalan dengan pengguna jalan lain dari arah berlawanan, pengguna jalan pun harus rela berbagi jalan dengan kendaraan yang di parkir pada badan jalan. Kondisi jalan yang sempit tersebut tentu akan menghambat mobilitas penduduk, serta berdampak pada sulit terjangkaunya lokasi permukiman jika terjadi kebakaran, sulitnya melakukan evakuasi jika terjadi bencana, sulitnya akses menuju lokasi jika warga menggelar resepsi pernikahan atau acara pemakaman, dan beberapa masalah lainnya yang berkaitan dengan pemanfaatan jalan sebagai akses untuk mobilitas penduduk di lingkungan sekitar.

Padatnya permukiman dan tingginya kebutuhan akan perumahan, menyebabkan lebar jalan yang seharusnya menjadi prasarana lingkungan tidak terlalu diperhatikan, sehingga dibeberapa permukiman di Kecamatan Sukajadi, jalan lingkungan yang ada hanya sebesar ukuran standar pelayanan untuk jalan setapak yaitu 0,8-1 meter.

Kondisi tersebut tentunya sangat jauh dari standar pelayanan jaringan jalan yang sudah di diatur oleh Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah. Berdasarkan pedoman teknis sarana jalan perumahan minimal yang telah dikeluarkan oleh pemerintah, seharusnya panjang jalan lingkungan yaitu sekitar 40-60 m/Ha dengan lebar minimal 2m-5m, sehingga kecepatan rata-rata kendaraan dapat mencapai 5-10 km/jam. Standar yang ditetapkan pada peraturan tersebut bertujuan agar jalan yang ada mencapai standar kualitas minimal yaitu dapat memudahkan akses ke semua lingkungan permukiman dan dapat diakses mobil pemadam kebakaran. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 2.2. mengenai standar pelayanan jaringan jalan.


(16)

5

Atika Permatasari, 2013

Analisis Karakteristik Lalu Lintas Di Permukiman Padat Kecamatan Sukajadi Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan beberapa masalah yang telah diuraikan, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul, “Analisis Karakteristik Lalu Lintas Di Permukiman Padat Kecamatan Sukajadi Kota Bandung”.

B. Rumusan Masalah

Suatu kondisi dikatakan ada masalah manakala terjadi hambatan atau ketidaksesuaian. Berdasarkan latar belakang di atas, untuk memperjelas permasalahan dan mempermudah dalam pembahasannya maka dirumuskan kedalam bentuk pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Berapa besar volume, kecepatan, dan kepadatan lalu lintas pada jalan di permukiman padat Kecamatan Sukajadi berdasarkan lebar jalan?

2. Bagaimana penilaian masyarakat mengenai kondisi jalan sebagai akses mobilitas penduduk di Kecamatan Sukajadi?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dibuat, adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Menghitung besar volume, kecepatan, dan kepadatan lalu lintas pada di permukiman padat Kecamatan Sukajadi berdasarkan lebar jalan.

2. Mengidentifikasi penilaian masyarakat mengenai kondisi jalan sebagai akses mobilitas penduduk di Kecamatan Sukajadi.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat, antara lain:

1. Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi masyarakat setempat sebagai informasi tambahan untuk mendorong perbaikan kondisi jalan lingkungan sekitar permukiman padat di Kecamatan Sukajadi Kota Bandung.

2. Sebagai bahan masukan bagi perencanaan dan pengoperasian lalu lintas sehingga dapat dihasilkan perencanaan yang tepat, efisien dan efektif.


(17)

6

Atika Permatasari, 2013

Analisis Karakteristik Lalu Lintas Di Permukiman Padat Kecamatan Sukajadi Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

3. Sebagai bahan masukan dan pembanding bagi penelitian selanjutnya terutama yang berkaitan dengan tema yang sama.

4. Sebagai bahan pengayaan dalam proses pembelajaran Geografi SMA kelas X semester 1 dalam meningkatkan kemampuan menggunakan konsep jarak dalam memahami lokasi, keterjangkauan, dan keterkaitan keruangan.

E. Struktur Organisasi Skripsi BAB I PENDAHULUAN

Menguraikan latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta struktur organisasi skripsi.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Menguraikan berbagai kajian teori yang terkait dengan permasalahan yang diambil, meliputi sarana dan prasarana transportasi, permukiman padat penduduk, peranan jalan dalam lingkungan permukiman, dan mobilitas penduduk.

BAB III METODE PENELITIAN

Menjelaskan mengenai beberapa hal yang berkaitan dengan kegiatan ataupun proses yang ditempuh dalam penelitian. Sehubungan dengan hal tersebut bab ini meliputi beberapa penjelasan mengenai, lokasi penelitian, metode penelitian, definisi operasional, variabel penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen, serta pengolahan dan analisis data. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Membahas pengolahan dan analisis data untuk menghasilkan temuan berkaitan dengan karakteristik lalu lintas berdasarkan lebar jalan di Kecamatan Sukajadi. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Menyajikan penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian dan saran yang diberikan dari hasil penelitian.


(18)

Atika Permatasari, 2013

Analisis Karakteristik Lalu Lintas Di Permukiman Padat Kecamatan Sukajadi Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB III

PROSEDUR PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi / Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini berada di Kecamatan Sukajadi. Kecamatan Sukajadi merupakan salah satu kecamatan yang berada dalam wilayah kota Bandung bagian barat. Bedasarkan letak astronomis, Kecamatan Sukajadi terletak pada

107°34’12” BT - 107°36’36” BT dan 6°52’12” LS - 6°54’36” LS. Secara

administrasi Kecamatan Sukajadi terdiri dari 5 Kelurahan, yaitu Kelurahan Pasteur, Kelurahan Cipedes, Kelurahan Sukabungah, Kelurahan Sukajadi dan Kelurahan Sukawarna, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 4.1 Peta Administratif Kecamatan Sukajadi.

2. Populasi dan Sampel Penelitian a. Populasi

Sugiyono (2009:61) mengatakan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan menurut Tika (2005:24) populasi adalah himpunan individu atau objek yang banyaknya terbatas atau tidak terbatas. Untuk lebih jelasnya populasi dapat dilihat pada Tabel 3.1. Populasi yang terdapat dalam penelitian ini terbagi dua yaitu :

a. Populasi wilayah yaitu keseluruhan jalan lingkungan pada permukiman padat di wilayah Kecamatan Sukajadi, yang terdiri dari 5 Kelurahan, yaitu Kelurahan Pasteur, Kelurahan Sukagalih, Kelurahan Cipedes, Kelurahan Sukabungah, dan Kelurahan Sukawarna.

b. Populasi penduduk yaitu seluruh pengguna jalan, yang diasumsikan mencakup seluruh penduduk di Kecamatan Sukajadi Kota Bandung yang berjumlah 93.517 jiwa.


(19)

35

Atika Permatasari, 2013

Analisis Karakteristik Lalu Lintas Di Permukiman Padat Kecamatan Sukajadi Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.1 Populasi Wilayah dan Penduduk Populasi Wilayah Jumlah RW Populasi Penduduk Jumlah KK Luas Wilayah (Ha)

Kelurahan Cipedes 11 25.737 5.976 49,9

Kelurahan Sukabungah 12 22.009 5.659 51

Kelurahan Sukagalih 6 16.754 3.902 131

Kelurahan Pasteur 13 16.466 4.189 119

Kelurahan Sukawarna 7 12.551 3.001 80

Jumlah 49 93.517 22.727 430,9 Sumber: Laporan Bulanan Kecamatan Sukajadi, April 2013

b. Sampel

1. Sampel Wilayah

Untuk memudahkan proses penelitian, maka diperlukan sampel yang menjadi bagian dari jumlah populasi dengan memperhatikan keabsahan sampel yang diambil. Sampel menurut Arikunto (2006:131) adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.

Untuk menentukan sampel lokasi, penulis mengambil 3 ruas jalan yaitu JL. Cipedes Tengah Gang Gojali sebagai sampel jalan dengan lebar kurang dari 1 meter, Jl. Karang Tineung Indah Dalam sebagai sampel jalan dengan lebar 1-2 meter, dan Jl. Lembah Sukaresmi sebagai sampel jalan dengan lebar lebih dari 2 meter. Ketiga ruas jalan tersebut berada pada satu kelurahan yang memiliki kepadatan penduduk paling tinggi di Kecamatan Sukajadi Kota Bandung, yaitu Kelurahan Cipedes yang terdiri dari 11 RW. Untuk peta sampel, dapat dilihat pada Gambar 3.1.

2. Sampel Penduduk

Dalam menentukan jumlah sampel yang harus diambil dari populasi tidak ada aturan tertentu yang mutlak. Keabsahan sampel yang akan diambil terletak pada sifat dan karakteristik yang mendekati populasi. Hal ini sesuai dengan yang dinyatakan oleh Arikunto (2006:134) bahwa:

Banyaknya sampel tergantung pada: (1) kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga dan dana, (2) sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek, karena hal ini menyangkut banyak sedikitnya data, (3) besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti.


(20)

36

Atika Permatasari, 2013

Analisis Karakteristik Lalu Lintas Di Permukiman Padat Kecamatan Sukajadi Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu


(21)

37

Atika Permatasari, 2013

Analisis Karakteristik Lalu Lintas Di Permukiman Padat Kecamatan Sukajadi Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Dengan demikian, syarat yang harus dipenuhi dalam prosedur pengambilan sampel, yaitu sampel harus repesentatif (mewakili populasi).

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan sampel acak berstrata (Stratified Random Sampling), teknik pengambilan sampel ini menggunakan penggolongan dan pemilihan secara acak. Untuk mengetahui besarnya sampel yang harus diambil, dapat ditentukan dengan menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Dixon dan Leach (dalam Tika, 2005:25), sehingga dapat diketahui berapa sampel yang akan diambil dalam penelitian ini.

[ ] ...(1) Keterangan :

n = ukuran sampel

Z = tingkat kepercayaan (confidence level) dinyatakan dalam persen dan nilai konversinya dapat dicari dalam tabel statistik. Misalnya peneliti mengambil confidence level (Z) 95%, kemudian membagi dua nilai tersebut sehingga diperoleh angka 47,5% atau 0,4750. Nilai desimal tersebut dicari dalam tabel kurva normal standar sehingga didapat nilai 1,96.

Variabilitas/V (dalam persen) dihitung dengan rumus :

...(2)

Keterangan :

p = peresentase karakteristik sampel yang dianggap benar.

C = batas kepercayaan (confidence limit) dalam persen, yaitu perbedaan rata-rata sampel dengan rata-rata yang diharapkan untuk memperoleh nilai populasi. Dalam penelitian ini diambil 10%.

Untuk menghitung jumlah sampel yang dikoreksi, dapat menggunakan rumus berikut :


(22)

38

Atika Permatasari, 2013

Analisis Karakteristik Lalu Lintas Di Permukiman Padat Kecamatan Sukajadi Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Keterangan :

n’ = jumlah sampel yang telah dikoreksi

n = jumlah sampel yang dihitung berdasarkan rumus N = jumlah populasi (kepala keluarga)

Persentase karakteristik dalam sampel ini adalah:

P = 23,21 %

Sehingga dari hasil persentase karakteristik tersebut di dapat variabilitas sebesar:

√ √

...(1)

Akhirnya jumlah sampel tersebut didapat dengan menggunakan rumus berikut:

[ ]

[ ]

...(2)

Menghitung jumlah sampel yang sebenarnya/yang dikoreksi:


(23)

39

Atika Permatasari, 2013

Analisis Karakteristik Lalu Lintas Di Permukiman Padat Kecamatan Sukajadi Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

...(3)

Pada penelitian ini, sampel penduduk diambil berdasarkan sarana angkutan yang digunakan. Sarana angkutan merupakan media yang digunakan penduduk untuk mencapai tujuan. Karakteristik penduduk yang berbeda-beda, menyebabkan perbedaan penggunaan sarana angkutan yang digunakan oleh penduduk yang satu dan yang lain. Di Kecamatan Sukajadi sendiri, sarana angkutan yang biasanya digunakan pada jalan lingkungan permukiman yaitu mobil, motor, maupun berjalan kaki. Untuk pembagian penarikan sampel berdasarkan sarana angkutan, digunakan perhitungan sebagai berikut :

N =

x 68 Responden

Setelah dilakukan perhitungan menggunakan rumus diatas, maka diperoleh 68 responden yang terdiri dari 19 responden pejalan kaki, 34 responden pengguna kendaraan roda dua, dan 15 responden pengguna kendaraan roda empat, untuk lebih jelasnya dapat dillihat pada Tabel 3.2

Tabel 3.2 Jumlah Sampel Penduduk Berdasarkan Sarana Angkutan yang Digunakan

Sarana Angkutan

Rata-rata Jumlah Pengguna Jalan Per Jam

Jumlah Sampel

Jalan Kaki 96 19

Sepeda Motor 196 34

Mobil 247 15

Jumlah 544 68

Sumber: Hasil Penelitian 2013

B. Metode penelitian

Penelitian memerlukan suatu metode untuk memudahkan penulis dalam proses pengumpulan dan menampilkan data hasil penelitian yang dilakukan. Penggunaan metode dalam penelitian begitu penting karena berdampak terhadap kebutuhan suatu penelitian. Karena itu pada penelitian ini penulis menggunakan


(24)

40

Atika Permatasari, 2013

Analisis Karakteristik Lalu Lintas Di Permukiman Padat Kecamatan Sukajadi Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

metode deskriptif agar dapat memberi gambaran yang lebih jelas mengenai gejala-gejala yang tampak dan sering terjadi. Menurut Narbuko (2009:44) bahwa

“penelitian deskriptif yaitu penelitian yang berusaha untuk menuturkan

pemecahan masalah yanga da sekarang berdasarkan data-data, jadi ia juga menyajikan data, menganalisis dan menginterpretasi”. Sedangkan menurut Hasan

(2006:8) “Penelitian deskriptif mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat ,

serta tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi, termasuk tentang hubungan, kegiatan, sikap, pandangan, serta proses yang sedang berlangsung dan pengaruh dari suatu fenomena”.

Menurut Surakhmad (1982: 139) penelitian deskriptif tidak terbatas hanya sampai pada pengumpulan data dan penyusunan data, tetapi meliputi pula analisis dan interpretasi data itu sendiri. Penggunaan metode deskriptif ditujukan untuk menganalisis data yang diperoleh dari penelitian di lapangan. Hal ini tentunya dilakukan atas dasar asumsi bahwa penelitian ini dirancang dengan tujuan mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan status gejala pada saat penelitian dilakukan. Tujuan dari penelitian deskriptif menurut Narbuko (2009:44) yaitu “untuk pemecahan masalah secara sistematis dan faktual mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi”.

Salah satu hal yang termasuk dalam metode ini adalah proses pengumpulan data. Teknik pengumpulan data dapat ditampilkan dalam bentuk tabel, grafik, daftar, dan peta sehingga analisis dan penafsiran data tersebut memiliki makna dan akhirnya membuat kesimpulan-kesimpulan penelitian yang lebih lanjut. Surakhmad (1982:139) menyatakan bahwa :

Metode deskriptif esensinya membandingkan persamaan dan perbedaan fenomena tertentu lalu mengambil studi komparatif atau mengukur sesuatu dimensi seperti dalam berbagai bentuk studi kuantitatif, angket, tes, interview, dan lain-lain atau mengadakan klasifikasi, ataupun mengadakan penilaian, menetapkan standar (normatif), menetapkan hubungan dan kedudukan (status) satu unsur dengan unsur lain.

Penulis menggunakan metode deskriptif dalam peneltian ini karena metode deskriptif merupakan suatu metode yang tepat dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu setting kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu


(25)

41

Atika Permatasari, 2013

Analisis Karakteristik Lalu Lintas Di Permukiman Padat Kecamatan Sukajadi Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

kelas peristiwa pada masa sekarang. Selanjutnya penulis melakukan analisis korelasi untuk menentukan ada atau tidaknya pengaruh kondisi jalan lingkungan terhadap mobilitas penduduk pada permukiman padat.

Menurut Arikunto (2006:270) penelitian korelasi bertujuan untuk menemukan ada atau tidaknya hubungan dan apabila ada berapa eratnya hubungan serta berarti atau tidaknya hubungan tersebut. Sedangkan yang dimaksud dengan metode deskriptif yaitu metode yang menggambarkan dan menjelaskan gejala-gejala yang nampak di daerah penelitian pada saat sekarang.

Dalam penelitian kuantitatif masalah yang dibawa oleh peneliti sudah jelas dan merupakan penyimpangan antara keadaan seharusnya dengan keadaan yang sebenarnya terjadi. Di samping itu, penelitian ini harus mampu merumuskan dengan tepat apa yang ingin di teliti dan teknik penelitian apa yang tepat digunakan untuk menganalisisnya.

C. Definisi Operasional

Adapun judul dari penelitian ini adalah “Karakteristik Lalu Lintas Di Permukiman Padat Kecamatan Sukajadi Kota Bandung”. Kesalahan penafsiran kata dalam penelitian ini dapat menimbulkan kesimpulan lain dari penelitian. Maka, penulis perlu memberikan batasan dalam definisi operasional sebagai berikut:

1. Jalan Lingkungan

Jalan lingkungan menurut Undang-Undang Republik Indonesia No.38 tahun 2004 adalah “jalan umum yang berfungsi melayani angkutan lingkungan dengan ciri perjalanan jarak dekat, dan kecepatan rata-rata rendah”.

2. Permukiman Padat Penduduk

Permukiman merupakan bagian permukaan bumi yang dihuni manusia meliputi segala prasarana dan sarana yang menunjang kehidupannya dan menjadi satu kesatuan dengan tempat tinggal yang bersangkutan, (Sumaatmadja, 1988: 191). Menurut Lukman (dalam http://www. tempo.co/read/news/2010/ 09/01/178275625/BandungKotaTerpadat-di-Jawa-Barat) mengatakan bahwa,


(26)

42

Atika Permatasari, 2013

Analisis Karakteristik Lalu Lintas Di Permukiman Padat Kecamatan Sukajadi Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

“semestinya, setiap satu kilometer persegi jumlah penduduk adalah 1.000 orang atau 40 orang per hektar." Dapat dikatakan permukiman padat merupakan kawasan permukiman yang memiliki kepadatan penduduk lebih dari 1.000 orang per km² atau 40 orang per hektar.

3. Lalu Lintas

Lalu lintas adalah suatu kajian tentang gerakan pengemudi dan kendaraan antara dua titik dan interaksi mereka membuat satu sama lain. Menurut Daniel L dan Mathew J.H, (1975) dalam (http:lam//infotransportasijupri. blogspot. com/2011/02/karakteristik-arus-lalu-lintas-traffic.html), terdapat 3 karakteristik utama dari lalu-lintas, yaitu: arus, kecepatan dan konsentrasi.

D. Variabel Penelitian

Menurut Soewarno, variabel adalah karakteristik yang dapat diamati dari suatu (objek) dan mampu memberikan bermacam-macam nilai atau beberapa kategori (1987: 51-52).

Tabel 3.3 Variabel penelitian

Variabel Bebas Variabel Terikat

Lebar Jalan

Karakteristik Lalu Lintas a. Volume Kendaraan b. Kecepatan Kendaraan c. Kepadatan Lalu Lintas

Variabel penelitian ada dua macam yaitu variabel bebas (Independen Variabel) dan variabel terikat (Dependen Variabel/Variabel Terpengaruh) variabel ini ditentukan berdasarkan masalah yang dibahas dalam penelitiaan.

E.Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara yang dipergunakan dalam penelitian untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan sesuai dengan masalah yang akan diteliti. Adapun teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :


(27)

43

Atika Permatasari, 2013

Analisis Karakteristik Lalu Lintas Di Permukiman Padat Kecamatan Sukajadi Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

1. Data primer

Menurut Hasan (2004:19) data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung di lapangan oleh orang yang melakukan penelitian atau orang bersangkutan yang memerlukannya. Data primer ini juga disebut data asli atau baru. Untuk memperoleh data primer dalam penelitian ini menggunakan pedoman wawancara dan observasi lapangan.

a. Wawancara

Melalui wawancara, data dikumpulkan dengan cara mengontak langsung secara lisan atau tatap muka dengan sumber data (responden). Wawancara adalah usaha mengumpulkan informasi dengan mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula. teknik ini bertujuan untuk mendapatkan data yang aktual dan langsung dari masyarakat pada permukiman padat di Kecamatan Sukajadi yang merupakan pengguna jalan lingkungan. Hal-hal yang menjadi pertanyaan dalam teknik wawancara ini yaitu, identitas pengguna jalan, waktu tempuh pengguna jalan pada jarak 500 meter, kemudahan menggunakan jalan lingkungan sebagai akses mobilitas dan hambatan dalam melalui jalan lingkungan.

b. Observasi Lapangan

Observasi lapangan adalah teknik pengamatan langsung di lokasi penelitian untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas menyangkut objek penelitian. Observasi lapangan dilakukan secara terkontrol sesuai masalah yang akan diteliti. Hal-hal yang diteliti mencakup jumlah dan jenis kendaraan, serta prasarana jalan lingkungan di Kecamatan Sukajadi Kota Bandung.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang telah terlebih dahulu dikumpulkan dan dilaporkan oleh orang atau instasi diluar diri peneliti sendiri, walaupun yang dikumpulkan itu sesungguhnya adalah data yang asli. Pengumpulan data sekunder dalam penelitian adalah sebagai berikut :


(28)

44

Atika Permatasari, 2013

Analisis Karakteristik Lalu Lintas Di Permukiman Padat Kecamatan Sukajadi Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Kegiatan ini dilakukan untuk mencari dokumen-dokumen yang terkait dengan permasalahan dengan cara mendatangi instansi-instansi pemerintah seperti Badan Pusat Statistik Kota Bandung, Dinas Binamarga, kantor Kecamatan Sukajadi, kantor Kelurahan, diktat serta buku-buku yang terkait dan relevan dengan penelitian.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian menurut Riduwan (2010:69) yaitu “alat bantu yang dipilih dan digunakan dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya”. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa pedoman wawancara dan lembar observasi. Pedoman wawancara yaitu pedoman bagi pewawancara untuk memperoleh informasi dengan cara bertanya langsung kepada responden yang dapat memberikan informasi yang diperlukan. Sedangkan lembar observasi merupakan pedoman pengamatan langsung di lokasi penelitian.

G. Teknik Pengolahan dan Analisis Data 1. Teknik Pengolahan Data

Penelitian dilakukan dengan menggunakan sampel yang menggambarkan populasi. Setelah peneliti memperoleh data sesuai dengan tujuan penelitian, maka tahap selanjutnya yaitu pengolahan data. Pada teknik pengolahan data, peneliti melakukan dengan langkah-langkah berikut:

1. Persiapan

Kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a) Sebelum melakukan kegiatan diawali dengan persiapan –persiapan, seperti memeriksa dan mengecek kelengkapan instrument pengumpulan data yang akan di bawa ke lapangan.

b) Mengecek kembali isian data, apakah isian yang sudah disediakan telah dijawab sesuai dengan data yang diharapkan atau belum. Penulis menyeleksi kelengkapan data. Data yang diperoleh dari lapangan yaitu data hasil wawancara dari responden diseleksi oleh peneliti.


(29)

45

Atika Permatasari, 2013

Analisis Karakteristik Lalu Lintas Di Permukiman Padat Kecamatan Sukajadi Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

c) Memilih data-data kemudian mengelompokan data yang sudah terkumpul sehingga hanya data yang terpakai saja yang tersedia untuk diolah atau dianalisis lebih lanjut. Langkah ini dilakukan agar kelengkapan data yang telah terkumpul melalui instrument penelitian berupa padoman wawancara ataupun data lain yang dapat pendukung dalam penelitian ini.

2. Mengklasifikasi dan Mentabulasi Data Penelitian

Pengklasifikasian data dalam kegiatan ini berupa pengelompokan data yang telah diperoleh dari responden dan dimaksudkan untuk memperoleh gambaran tentang frekuensi jawaban dari responden. Penulis melakukan tabulasi data dan memasukan data yang ada kedalam table presentase yang mana data tersebut pada akhirnya akan menjelaskan rumusan masalah.

3. Menganalisis Data Penelitian

Analisis data dilakukan apabila data yang diperlukan telah terkumpul, maka dilakukanlah analisis data. Analisis data ini dilakukan sesuai dengan tujuan penelitian.

2. Analisis Data

Analisis data dilakukan sesuai dengan tujuan penelitian, setelah data terkumpul maka data dianalisis dengan metode-metode berikut ini:

a. Analisis Karakteristik Lalu Lintas 1) Menghitung Volume Kendaraan

Volume lalu lintas menunjukkan jumlah kendaraan yang melintasi suatu titik pengamatan dalam satu satuan waktu. Berdasarkan perencanaan geometrik untuk jalan perkotaan yang dikeluarkan oleh Direktorat Bina Marga (1992), satuan volume kendaraan dinyatakan dalam Satuan Mobil Penumpang (SMP), nilai perbandingan untuk berbagai jenis kendaraan pada kondisi jalan pada daerah datar dapat dilihat pada Tabel 3.4.


(30)

46

Atika Permatasari, 2013

Analisis Karakteristik Lalu Lintas Di Permukiman Padat Kecamatan Sukajadi Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.4 Volume Lalu lintas No Jenis Kendaraan Volume

rata-rata/jam/dua arah

SMP Volume SMP

1 Tidak Bermotor 0,80

2 Sepeda Motor 0,25

3 Mobil penumpang/ Pribadi 1,00

4 Angkutan kota 1,00

5 Bus/ Truk 1,20

Sumber: Standar Geometrik Untuk Jalan Perkotaan, Direktorat Bina Marga (1992)

2) Menghitung Kecepatan Kendaraan (V)

Kecepatan merupakan besaran yang menunjukkan jarak yang ditempuh kendaraan dibagi waktu tempuh. Kecepatan dapat diukur sebagai kecepatan titik, kecepatan perjalanan, kecepatan ruang dan kecepatan gerak. Adapun rumus untuk menghitung kecepatan :

Keterangan : V = kecepatan (km/jam, m/det) S = jarak tempuh (km, m) t = waktu tempuh (jam, detik)

3) Menghitung Kepadatan Lalu Lintas

Kepadatan (density) adalah jumlah kendaraan yang menempati panjang ruas jalan tertentu atau lajur, yang umumnya dinyatakan sebagai jumlah kendaraan per kilometer atau satuan mobil penumpang per kilometer (smp/km). Adapun rumus untuk menghitung kecepadatan :

Keterangan : D = Kepadatan (kendaraan/km) Q = Volume (kendaraan/jam) V = Kecepatan (km/jam)


(31)

47

Atika Permatasari, 2013

Analisis Karakteristik Lalu Lintas Di Permukiman Padat Kecamatan Sukajadi Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

b. Persentase

Teknik ini merupakan teknik statistik sederhana dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

P : Nilai presentase

f : Frekuensi munculnya data n : Jumlah data seluruhan

Untuk mempermudah dalam penafsiran maka digunakan parameter seperti yang dikemukakan oleh Santoso (2002:57), dimana:

Tabel 3.5 Kriteria Penilaian Skor

Persentase Kriteria

0% 15 – 24% 25% - 49% 50% 51% - 74% 75% - 99% 100%

Tidak seorangpun Sebagian kecil Hampir setengahnya Setengahnya

Sebagian besar Hampir seluruhnya Seluruhnya


(32)

95

Atika Permatasari, 2013

Analisis Karakteristik Lalu Lintas Di Permukiman Padat Kecamatan Sukajadi Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa terdapat perbedaan karakteristik lalu lintas pada jalan permukiman jika dilihat berdasarkan lebarnya. Pada jalan dengan lebar 1 meter, volume kendaraannya sangat rendah yaitu 47 kendaraan/jam dengan jumlah pejalan kaki hampir sama dengan jumlah pengendara kendaraan roda dua. Kecepatan rata-rata kendaraannya pun sangat rendah yaitu 3,9 km/jam dengan kecepatan kendaraan roda dua, hampir sama dengan rata-rata kecepatan pejalan kaki. Dilihat dari kepadatan, jalan dengan lebar kurang dari 1 meter tergolong sangat rendah yaitu 12,22 kendaraan/km, hal tersebut tejadi sebab meskipun kecepatan rata-rata kendaraan rendah akan tetapi volume kendaraan yang melewati jalan tersebut juga rendah, sehingga tidak sampai menimbulkan padatnya arus lalu lintas pada jalan tersebut. Pada jalan dengan lebar 1-2 meter volume kendaraan jauh lebih besar yaitu 101 kendaraan/jam dan kendaraan roda dua merupakan jenis kendaraan yang paling banyak melewati jalan tersebut. Kecepatan rata-rata kendaraan yang melewati jalan tersebut yaitu sekitar 4,7 km/jam, kecepatan kendaraan roda dua cenderung meningkat sedangkan kecepatan pejalan kaki cenderung tetap dan sama rendahnya dengan kecepatan kendaraan roda empat yang melalui jalan tersebut. Dilihat dari kepadatannya, kepadatan jalan dengan lebar 1-2 meter yaitu 21,5 kendaraan/km atau lebih tinggi dari kepadatan jalan dengan lebar kurang dari 1 meter, hal tersebut terjadi karena pada jalan dengan lebar 1-2 meter volume kendaraannya lebih tinggi, namun kecepatan rata-rata kendaraannya tidak berbeda jauh. Volume kendaraan pada jalan dengan lebar lebih dari 2 jauh lebih besar dari dua ruas jalan sebelumnya, yaitu 155, 75 kendaraan/jam, jenis kendaraan roda empat yang melewati jalan ini cukup banyak meskipun tidak sebanyak kendaraan roda dua. Kecepatan rata-rata kendaraan yang melewati jalan dengan lebar lebih dari 2 meter juga lebih cepat


(33)

96

Atika Permatasari, 2013

Analisis Karakteristik Lalu Lintas Di Permukiman Padat Kecamatan Sukajadi Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

dibanding dua ruas jalan sebelumnya, yaitu 14,1 km/jam dengan menggunakan kendaraan roda dua atau kendaraan roda empat, sedangkan kecepatan pejalan kaki cenderung tidak berubah yaitu 4km/jam. Dilihat dari kepadatannya, kepadatan jalan dengan lebar lebih dari 2 meter yaitu 14,5 kendaraan/km atau lebih rendah dari kepadatan jalan dengan lebar 1-2 meter, hal tersebut terjadi karena meskipun volume kendaraan pada jalan dengan lebar lebih dari 2 meter, tetapi kecepatan kendaraannya jauh lebih tinggi dari kecepatan kendaraan pada jalan dengan lebar 1-2 meter, sehingga tidak menimbulkan tingginya tingkat kepadatan kendaraan pada jalan tersebut.

Perbedaan lebar jalan pada setiap ruas jalan, menyebabkan perbedaan penilaian pada setiap pengguna jalan yang melewati jalan tersebut. Bagi pejalan kaki, hampir pada setiap ruas jalan baik pada jalan dengan lebar kurang dari 1 meter, 1-2 meter, atau lebih dari 2 meter dinilai mudah untuk dilalui, sebab pejalan kaki tidak membutuhkan jalan yang terlalu lebar untuk melakukan mobilitas. Sedangkan bagi pengendaraa kendaraan roda dua dan roda empat jalan yang paling mudah untuk dilalui adalah jalan dengan lebar lebih dari 2 meter, hal ini berhubungan dengan waktu tempuh yang menunjukan bahwa semakin lebar suatu jalan, maka semakin cepat waktu yang dibutuhkan pengguna jalan untuk menempuh jarak tertentu. Artinya jalan lingkungan di Kecamatan Sukajadi yang dibangun dengan lebar kurang dari lebar minimal yang telah ditetapkan, akan menghambat mobilitas penduduk di Kecamatan Sukajadi, karena menyebabkan lamanya waktu tempuh ketika melalui jalan tersebut.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, penulis menyampaikan beberapa saran sebagai masukan yang diharapkan bermanfaat. Adapun saran-saran yang ingin penulis sampaikan antara lain :

1. Bagi pemerintah daerah, penataan kembali hirarki jalan agar sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan, serta memberikan sosialisasi pada masyarakat tentang pentingnya ketersediaan prasarana jalan yang sesuai standar pelayanan minimal pada jalan perumahan.


(34)

97

Atika Permatasari, 2013

Analisis Karakteristik Lalu Lintas Di Permukiman Padat Kecamatan Sukajadi Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

2. Bagi masyarakat Kecamatan Sukajadi, peningkatan disiplin lalu lintas, serta harus lebih memahami tentang pentingnya kondisi jalan yang sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah, agar prasarana jalan yang merupakan akses untuk mobilitas penduduk dapat berfungsi dengan baik. 3. Bagi peneliti selanjutnya, perlu diadakan penelitian sejenis pada ruas jalan


(35)

98

Atika Permatasari, 2013

Analisis Karakteristik Lalu Lintas Di Permukiman Padat Kecamatan Sukajadi Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Adisasmita, S.A. (2012). Perencanaan Infrastruktur Transportasi Wilayah. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Adisasmita, R. (2006). Pembangunan Pedesaan dan Perkotaan, Yogyakarta: Graha Ilmu.

Arbily, Aris. Analisis Kemacetan Kota Cianjur. 2010. Skripsi: Jurusan Pendidikan Geografi.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Auslan, P. (1986). Tanah Perkotaan dan Perlindungan Rakyat Jelata. Jakarta: Gramedia

Bintarto, R. (1977). Pengantar Geografi Kota. Yogyakarta: UP Spring Daldjoeni, N. (1998). Geografi Kota dan Desa. Bandung: Alumni.

Data Kependudukan. (2012). Sukajadi dalam Angka. Bandung: Badan Pusat Statistik.

Direktorat Jenderal Bina Marga. (1992). Standar Perencanaan Geometrik Untuk Jalan Perkotaan.

Hasan, Iqbal. (2004). Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta: Bumi Aksara.

Haris, Britton. (1966). Accessibility: Concepts and Application Mimeo. Institute for Enviromental Studies. University of Pennsylvania, Philadelpia.

Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah. (2001). Pedoman Penentuan Standar Pelayanan Minimal Bidang Penataan Ruang, Perumahan dan Permukiman dan Pekerjaan Umum.

Muhtadi, Muh. (1987). Gejala Permukiman Kumuh Selayang Pandang, Departemen Pekerjaan Umum.

Narbuko,C dan Achmadi, A (2009). Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara. Nasution, M.N. Edisi ke-3. (2008). Manajemen Transportasi. Jakarta: Ghalia


(36)

99

Atika Permatasari, 2013

Analisis Karakteristik Lalu Lintas Di Permukiman Padat Kecamatan Sukajadi Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Pasya, Gurniwan Kamil. (2002). Geografi Pemahaman Konsep dan Metodologi. Bandung : Buana Nusantara.

Prasetyanto, Dwi. (tanpa tahun). Rekayasa Lalu- lintas. Diktat Kuliah: Institut Teknologi Nasional.

Riduwan.(2008).Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Santoso,S.(2001).Mengolah Data Statistik Secara Profesional.Jakarta: PT. Elex Media Komputindo

Soemaatmadja, Nursid. (1988). Studi Geografi Suatu Pendekatan dan Analisa Keruangan, Bandung: Alumni.

Soewarno, Bambang. 1987. Metode Kuantitatif dalam Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial dan Pendidikan. Jakarta: DEPDIKBUD Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi.

Sugiyono. 2009. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta

Surakhmad, Winarno. (1982). Pengantar Penelitian ilmiah. Bandung: Tarsito. Tamin, O. Edisi ke-2. 2000. Perencanaan dan Pemodelan Transportasi. Bandung: ITB.

Tarigan, R. (2005). Perencanaan Pembangunan Wilayah. Medan: Bumi Aksara Tika, P. (2005). Metode Penelitian Geografi. Jakarta: Bumi Aksara

Tim Transportasi (tanpa tahun). Perencanaan Transportasi. Diktat Kuliah: Institut Teknologi Nasional

Undang-undang Republik Indonesia No. 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman.

Undang-undang Republik Indonesia No. 38 Tahun 2004 tentang Jalan.

Warpani, Suwardjoko. (2002). Pengelolaan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Bandung: Institut Teknologi Bandung.

Yuniar. (2005) Aksesibilitas Pasarbaru Subang Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Penduduk Kecamatan Subang. Skripsi: Jurusan Pendidikan Geografi


(37)

100

Atika Permatasari, 2013

Analisis Karakteristik Lalu Lintas Di Permukiman Padat Kecamatan Sukajadi Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Daniel dan Mathew. (1975). Karakteristik Arus Lalu Lintas. [Online]. Available at: http://infotransportasijupri.blogspot.com/2011/02/karakteristik-arus-lalu-lintas-traffic.html[16 Juni 2013]

Moeslim, Dendi Rinaldi. (2011). Faktor Penyebab Pertumbuhan Kawasan Permukiman. [Online].Available at: http://dendy-rinaldi.blogspot. com/2011/ 10/studi-kasus.html [7 April 2013]

Ramdani, Alwan. (2010). Bandung kota terpadat di Jawa Barat [Online].Available at: http://www.tempo.co/read/news/2010/09/01/178275625/Bandung-Kota-Terpadat-di-Jawa-Barat[7 April 2013]

Untoro, Fajar Dwi. (2011). Permukiman Padat Penduduk. [Online].Available at: http://menatappagi.Blogspot. com2011/11/pemukiman-padat-penduduk_17. html [7 April 2013]


(1)

Atika Permatasari, 2013

Analisis Karakteristik Lalu Lintas Di Permukiman Padat Kecamatan Sukajadi Kota Bandung BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa terdapat perbedaan karakteristik lalu lintas pada jalan permukiman jika dilihat berdasarkan lebarnya. Pada jalan dengan lebar 1 meter, volume kendaraannya sangat rendah yaitu 47 kendaraan/jam dengan jumlah pejalan kaki hampir sama dengan jumlah pengendara kendaraan roda dua. Kecepatan rata-rata kendaraannya pun sangat rendah yaitu 3,9 km/jam dengan kecepatan kendaraan roda dua, hampir sama dengan rata-rata kecepatan pejalan kaki. Dilihat dari kepadatan, jalan dengan lebar kurang dari 1 meter tergolong sangat rendah yaitu 12,22 kendaraan/km, hal tersebut tejadi sebab meskipun kecepatan rata-rata kendaraan rendah akan tetapi volume kendaraan yang melewati jalan tersebut juga rendah, sehingga tidak sampai menimbulkan padatnya arus lalu lintas pada jalan tersebut. Pada jalan dengan lebar 1-2 meter volume kendaraan jauh lebih besar yaitu 101 kendaraan/jam dan kendaraan roda dua merupakan jenis kendaraan yang paling banyak melewati jalan tersebut. Kecepatan rata-rata kendaraan yang melewati jalan tersebut yaitu sekitar 4,7 km/jam, kecepatan kendaraan roda dua cenderung meningkat sedangkan kecepatan pejalan kaki cenderung tetap dan sama rendahnya dengan kecepatan kendaraan roda empat yang melalui jalan tersebut. Dilihat dari kepadatannya, kepadatan jalan dengan lebar 1-2 meter yaitu 21,5 kendaraan/km atau lebih tinggi dari kepadatan jalan dengan lebar kurang dari 1 meter, hal tersebut terjadi karena pada jalan dengan lebar 1-2 meter volume kendaraannya lebih tinggi, namun kecepatan rata-rata kendaraannya tidak berbeda jauh. Volume kendaraan pada jalan dengan lebar lebih dari 2 jauh lebih besar dari dua ruas jalan sebelumnya, yaitu 155, 75 kendaraan/jam, jenis kendaraan roda empat yang melewati jalan ini cukup banyak meskipun tidak sebanyak kendaraan roda dua. Kecepatan rata-rata kendaraan yang melewati jalan dengan lebar lebih dari 2 meter juga lebih cepat


(2)

Atika Permatasari, 2013

Analisis Karakteristik Lalu Lintas Di Permukiman Padat Kecamatan Sukajadi Kota Bandung

dibanding dua ruas jalan sebelumnya, yaitu 14,1 km/jam dengan menggunakan kendaraan roda dua atau kendaraan roda empat, sedangkan kecepatan pejalan kaki cenderung tidak berubah yaitu 4km/jam. Dilihat dari kepadatannya, kepadatan jalan dengan lebar lebih dari 2 meter yaitu 14,5 kendaraan/km atau lebih rendah dari kepadatan jalan dengan lebar 1-2 meter, hal tersebut terjadi karena meskipun volume kendaraan pada jalan dengan lebar lebih dari 2 meter, tetapi kecepatan kendaraannya jauh lebih tinggi dari kecepatan kendaraan pada jalan dengan lebar 1-2 meter, sehingga tidak menimbulkan tingginya tingkat kepadatan kendaraan pada jalan tersebut.

Perbedaan lebar jalan pada setiap ruas jalan, menyebabkan perbedaan penilaian pada setiap pengguna jalan yang melewati jalan tersebut. Bagi pejalan kaki, hampir pada setiap ruas jalan baik pada jalan dengan lebar kurang dari 1 meter, 1-2 meter, atau lebih dari 2 meter dinilai mudah untuk dilalui, sebab pejalan kaki tidak membutuhkan jalan yang terlalu lebar untuk melakukan mobilitas. Sedangkan bagi pengendaraa kendaraan roda dua dan roda empat jalan yang paling mudah untuk dilalui adalah jalan dengan lebar lebih dari 2 meter, hal ini berhubungan dengan waktu tempuh yang menunjukan bahwa semakin lebar suatu jalan, maka semakin cepat waktu yang dibutuhkan pengguna jalan untuk menempuh jarak tertentu. Artinya jalan lingkungan di Kecamatan Sukajadi yang dibangun dengan lebar kurang dari lebar minimal yang telah ditetapkan, akan menghambat mobilitas penduduk di Kecamatan Sukajadi, karena menyebabkan lamanya waktu tempuh ketika melalui jalan tersebut.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, penulis menyampaikan beberapa saran sebagai masukan yang diharapkan bermanfaat. Adapun saran-saran yang ingin penulis sampaikan antara lain :

1. Bagi pemerintah daerah, penataan kembali hirarki jalan agar sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan, serta memberikan sosialisasi pada masyarakat tentang pentingnya ketersediaan prasarana jalan yang sesuai standar pelayanan minimal pada jalan perumahan.


(3)

Atika Permatasari, 2013

Analisis Karakteristik Lalu Lintas Di Permukiman Padat Kecamatan Sukajadi Kota Bandung

2. Bagi masyarakat Kecamatan Sukajadi, peningkatan disiplin lalu lintas, serta harus lebih memahami tentang pentingnya kondisi jalan yang sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah, agar prasarana jalan yang merupakan akses untuk mobilitas penduduk dapat berfungsi dengan baik. 3. Bagi peneliti selanjutnya, perlu diadakan penelitian sejenis pada ruas jalan


(4)

Atika Permatasari, 2013

Analisis Karakteristik Lalu Lintas Di Permukiman Padat Kecamatan Sukajadi Kota Bandung

| |

DAFTAR PUSTAKA

Adisasmita, S.A. (2012). Perencanaan Infrastruktur Transportasi Wilayah. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Adisasmita, R. (2006). Pembangunan Pedesaan dan Perkotaan, Yogyakarta: Graha Ilmu.

Arbily, Aris. Analisis Kemacetan Kota Cianjur. 2010. Skripsi: Jurusan Pendidikan Geografi.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Auslan, P. (1986). Tanah Perkotaan dan Perlindungan Rakyat Jelata. Jakarta: Gramedia

Bintarto, R. (1977). Pengantar Geografi Kota. Yogyakarta: UP Spring Daldjoeni, N. (1998). Geografi Kota dan Desa. Bandung: Alumni.

Data Kependudukan. (2012). Sukajadi dalam Angka. Bandung: Badan Pusat Statistik.

Direktorat Jenderal Bina Marga. (1992). Standar Perencanaan Geometrik Untuk Jalan Perkotaan.

Hasan, Iqbal. (2004). Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta: Bumi Aksara.

Haris, Britton. (1966). Accessibility: Concepts and Application Mimeo. Institute for Enviromental Studies. University of Pennsylvania, Philadelpia.

Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah. (2001). Pedoman Penentuan Standar Pelayanan Minimal Bidang Penataan Ruang, Perumahan dan Permukiman dan Pekerjaan Umum.

Muhtadi, Muh. (1987). Gejala Permukiman Kumuh Selayang Pandang, Departemen Pekerjaan Umum.

Narbuko,C dan Achmadi, A (2009). Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara. Nasution, M.N. Edisi ke-3. (2008). Manajemen Transportasi. Jakarta: Ghalia


(5)

Atika Permatasari, 2013

Analisis Karakteristik Lalu Lintas Di Permukiman Padat Kecamatan Sukajadi Kota Bandung

| |

Pasya, Gurniwan Kamil. (2002). Geografi Pemahaman Konsep dan Metodologi. Bandung : Buana Nusantara.

Prasetyanto, Dwi. (tanpa tahun). Rekayasa Lalu- lintas. Diktat Kuliah: Institut Teknologi Nasional.

Riduwan.(2008).Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Santoso,S.(2001).Mengolah Data Statistik Secara Profesional.Jakarta: PT. Elex Media Komputindo

Soemaatmadja, Nursid. (1988). Studi Geografi Suatu Pendekatan dan Analisa Keruangan, Bandung: Alumni.

Soewarno, Bambang. 1987. Metode Kuantitatif dalam Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial dan Pendidikan. Jakarta: DEPDIKBUD Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi.

Sugiyono. 2009. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta

Surakhmad, Winarno. (1982). Pengantar Penelitian ilmiah. Bandung: Tarsito. Tamin, O. Edisi ke-2. 2000. Perencanaan dan Pemodelan Transportasi. Bandung: ITB.

Tarigan, R. (2005). Perencanaan Pembangunan Wilayah. Medan: Bumi Aksara Tika, P. (2005). Metode Penelitian Geografi. Jakarta: Bumi Aksara

Tim Transportasi (tanpa tahun). Perencanaan Transportasi. Diktat Kuliah: Institut Teknologi Nasional

Undang-undang Republik Indonesia No. 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman.

Undang-undang Republik Indonesia No. 38 Tahun 2004 tentang Jalan.

Warpani, Suwardjoko. (2002). Pengelolaan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Bandung: Institut Teknologi Bandung.

Yuniar. (2005) Aksesibilitas Pasarbaru Subang Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Penduduk Kecamatan Subang. Skripsi: Jurusan Pendidikan Geografi


(6)

Atika Permatasari, 2013

Analisis Karakteristik Lalu Lintas Di Permukiman Padat Kecamatan Sukajadi Kota Bandung

| |

Daniel dan Mathew. (1975). Karakteristik Arus Lalu Lintas. [Online]. Available at: http://infotransportasijupri.blogspot.com/2011/02/karakteristik-arus-lalu-lintas-traffic.html[16 Juni 2013]

Moeslim, Dendi Rinaldi. (2011). Faktor Penyebab Pertumbuhan Kawasan Permukiman. [Online].Available at: http://dendy-rinaldi.blogspot. com/2011/ 10/studi-kasus.html [7 April 2013]

Ramdani, Alwan. (2010). Bandung kota terpadat di Jawa Barat [Online].Available at: http://www.tempo.co/read/news/2010/09/01/178275625/Bandung-Kota-Terpadat-di-Jawa-Barat[7 April 2013]

Untoro, Fajar Dwi. (2011). Permukiman Padat Penduduk. [Online].Available at: http://menatappagi.Blogspot. com2011/11/pemukiman-padat-penduduk_17. html [7 April 2013]