STUDI RELEVANSI MATERI MATA KULIAH MATEMATIKA DENGAN MATERI MATA KULIAH KEAHLIAN BIDANG STUDI PRODUKSI DAN PERANCANGAN DI JPTM FPTK UPI.

(1)

STUDI RELEVANSI MATERI MATA KULIAH MATEMATIKA

DENGAN MATERI MATA KULIAH KEAHLIAN BIDANG STUDI

PRODUKSI DAN PERANCANGAN DI JPTM FPTK UPI

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Teknik Mesin pada Kelompok Bidang Keahlian Perancangan dan Produksi

Oleh Fendy Thomas E.0551.0909155

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

STUDI RELEVANSI MATERI MATA KULIAH

MATEMATIKA DENGAN MATERI MATA KULIAH

KEAHLIAN BIDANG STUDI PRODUKSI DAN

PERANCANGAN DI JPTM FPTK UPI

Oleh Fendy Thomas

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

© Fendy Thomas 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

November 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

(4)

ABSTRAK

Fendy Thomas, 0909155: Studi Relevansi Materi Mata Kuliah Matematika dengan Materi Mata Kuliah Keahlian Bidang Studi Produksi dan Perancangan di JPTM FPTK UPI

Selama jangka waktu ±10 tahun terakhir, belum terdapat dokumen pemetaan relevansi antara materi Mata Kuliah Matematika dengan materi Mata Kuliah Keahlian Bidang Studi (MKKBS). Sementara itu, pada setiap rapat pra-pelaksanaan kurikulum, tidak adanya pembahasan oleh dosen pengampu mata kuliah mengenai relevansi antara materi Mata Kuliah Matematika dengan materi MKKBS. Ditambah lagi, mahasiswa/i pada Kelompok Bidang Keahlian (KBK) Produksi dan Perancangan (PP) kurang memperoleh gambaran pengaplikasian yang jelas dan variatif dari setiap materi yang yang telah diterima, sehingga atas dasar informasi tersebut, perlu dilakukan suatu penelitian mengenai studi relevansi materi Mata Kuliah Matematika dengan materi MKKBS di Jurusan Pendidikan Teknik Mesin (JPTM) KBK PP. Adapun subjek pada penelitian ini yaitu materi mata kuliah Matematika dan materi MKKBS pada kurikulum 2013 JPTM, dimana dosen pengampu MKKBS KBK PP sebagai responden. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan deskripsi relevansi materi dan pemetaan sekuen antara materi Mata Kuliah Matematika dengan materi MKKBS. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan teknik pengumpulan data berupa teknik dokumentasi, wawancara, dan angket. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh materi Mata Kuliah Matematika yang berjumlah 14 butir mendukung seluruh materi MKKBS, meskipun ada materi Mata Kuliah Matematika yang secara tidak langsung mendukung materi MKKBS, sehingga diperoleh rekapitulasi relevansi materi sebesar 100%. Berdasarkan hasil penelitian ini, diharapkan Dosen Pengampu Mata Kuliah Matematika dapat mengilustrasikan pengaplikasian materi ajar yang lebih bervariasi terhadap materi MKKBS, sedangkan Dosen Pengampu MKKBS diharapkan dapat mengingatkan mahasiswa untuk mengaplikasikan materi matematika yang telah dipelajari sebelumnya. Sementara itu, bagi mahasiswa/i diharapkan dapat menjadikan dokumen pemetaan relevansi materi sebagai acuan dalam merencanakan perkuliahan.


(5)

ABSTRACT

Fendy Thomas, 0909155: The Relevance Study of Math Course with Production and Designing Competence Course in JPTM FPTK UPI

For about this recent ten years, there is no relevance mapping document between the Math course and the competence course. Meanwhile, there is no kind of explanation about it given by the lecturer which happens in every pre-implementation meeting. Moreover, the students of Kelompok Bidang Keahlian (KBK) Produksi dan Perancangan (PP) have less information about the implementation of the materials that they have learned before, because of that, it is considered as a necessary to do an investigation about the material relevancy of Math course with MKKBS in (JPTM) KBK PP. However, the materials of the Math course and the materials of MKKBS in the 2013 curriculum of JPTM becomes the subject of the study. Beside that, the lecturer who is obliged in it or expert in it becomes the participant or respondent of this study. This study is aimed to find out the relevancy description of materials and sequence mapping between the materials of Math course and the materials of MKKBS itself. Analytic description is used as the method of the research and documentation, interview, also questionnaire are used as techniques in collecting the data. The study shows that all the Math materials support the materials of MKKBS although there is still found that the Math materials not support the materials of MKKBS directly. As a result, 100 % recapitulation of the materials relevancy is found. Based on this results, it is hoped that the lecturers of Math course are able to use the variation of the implementation of the materials towards the materials of MKKBS. Besides that, the lecturers of MKKBS are also hoped be able to recall the students to implement the Math materials whish have been learned before. In addition, it is also hoped that the students are able to make the materials relevancy mapping document as a criterion or stamdard in designing the lesson.


(6)

DAFTAR ISI

JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Perumusan Masalah ... 5

D. Pembatasan Masalah ... 5

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 6

G. Sistematika Penulisan ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8

A. Tinjauan Umum Kurikulum ... 8

1. Pengertian Kurikulum ... 9

2. Landasan Penyempurnaan Kurikulum ... 10

3. Dimensi Kurikulum ... 12

4. Peranan Kurikulum ... 13

5. Komponen-Komponen Pengembangan Kurikulum ... 14


(7)

7. Langkah-Langkah Mengembangkan Kurikulum ... 17

8. Hubungan Kurikulum dengan Pembelajaran ... 17

9. Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum ... 18

10. Tingkatan dalam Pengembangan Kurikulum ... 22

11. Penyebab Kurikulum Diubah ... 22

12. Perubahan atau Perbaikan Kurikulum ... 23

B. Konsep Kurikulum 2013 ... 23

C. Mata Kuliah Dasar Bidang Studi (MKDBS) ... 27

D. Mata Kuliah Keahlian Bidang Studi (MKKBS) ... 28

E. Mata Kuliah Matematika ... 28

1. Sejarah Matematika ... 29

2. Peranan Matematika sebagai Dasar Ilmu Pengetahuan ... 30

3. Bidang-Bidang Matematika ... 31

4. Kegunaan Ilmu Matematika bagi Mahasiswa Teknik Mesin... 32

5. Keterkaitan Ilmu Matematika dengan Bidang lain ... 32

BAB III METODE PENELITIAN ... 33

A. Prosedur Penelitian ... 33

B. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 34

C. Metode yang Digunakan dalam Penelitian ... 35

D. Paradigma Penelitian ... 36

E. Definisi Operasional ... 37

F. Langkah-Langkah Pelaksanaan Penelitian ... 38

G. Instrumen Penelitian ... 39

H. Teknik Pengumpulan Data ... 41

I. Teknik Analisis Data ... 43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 46

A. Hasil Penelitian ... 46


(8)

a. Relevansi Materi antara Matematika dengan Material Teknik ... 46

b. Relevansi Materi antara Matematika dengan Gambar Teknik... 48

c. Relevansi Materi antara Matematika dengan Teknik Listrik dan Elektronika ... 50

d. Relevansi Materi antara Matematika dengan Mekanika Teknik ... 52

e. Relevansi Materi antara Matematika dengan Pengerjaan Logam ... 54

f. Relevansi Materi antara Matematika dengan Korosi dan Pelapisan Logam ... 55

g. Relevansi Materi antara Matematika dengan Perpindahan Panas ... 58

h. Relevansi Materi antara Matematika dengan Elemen Mesin... 60

i. Relevansi Materi antara Matematika dengan Statistika Terapan ... 61

j. Relevansi Materi antara Matematika dengan Pneumatik dan Hidrolik ... 64

k. Relevansi Materi antara Matematika dengan Kinematika dan Dinamika ... 66

l. Relevansi Materi antara Matematika dengan Material Teknik Lanjut .... 68

m. Relevansi Materi antara Matematika dengan Pengendalian Mutu ... 70

n. Relevansi Materi antara Matematika dengan Pemesinan Dasar ... 71

o. Relevansi Materi antara Matematika dengan CAD dan Gambar Mesin .. 73

p. Relevansi Materi antara Matematika dengan CNC Dasar ... 75

q. Relevansi Materi antara Matematika dengan Otomasi ... 76

r. Relevansi Materi antara Matematika dengan Teknik Pembentukan ... 78

s. Relevansi Materi antara Matematika dengan Teknik Pengecoran ... 80

t. Relevansi Materi antara Matematika dengan Pemesinan Khusus ... 82

u. Relevansi Materi antara Matematika dengan Teknik Penyambungan ... 84

v.Relevansi Materi antara Matematika dengan Teknik Pengecoran Lanjut ... 86

w. Relevansi Materi antara Matematika dengan Manajemen Produksi ... 88

x. Relevansi Materi antara Matematika dengan Manajemen Sumber Daya Manusia ... 90

y. Relevansi Materi antara Matematika dengan Pemograman Komputer ... 92


(9)

2. Pemetaan Sekuen Materi ... 98

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 98

BAB V PENUTUP ... 101

A. Kesimpulan ... 101

B. Saran ... 101

DAFTAR PUSTAKA ... 103 LAMPIRAN


(10)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Sebagai usaha menyukseskan visi pendidikan nasional seperti yang tercantum dalam penjelasan Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menyebutkan bahwa

“Terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua Warga Negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan

zaman yang selalu berubah”, maka diperlukan suatu kurikulum pendidikan yang baik dan saling terintegrasi serta menyesuaikan dengan tuntutan zaman. Terciptanya kurikulum yang berkualitas, diyakini mampu melahirkan putra-putri bangsa yang sanggup bangkit, mengangkat harkat dan martabat bangsa di dunia internasional, tanpa kehilangan jati diri sebagai manusia Indonesia. Sejalan dengan pendapat Arifin, Z. (2011:iii), bahwa “Jika ingin membangun suatu bangsa, maka bangunlah yang pertama sistem pendidikannya, dan jika ingin membangun pendidikan, maka bangunlah yang pertama sistem kurikulumnya”. Tujuan dan pola kehidupan suatu negara banyak ditentukan oleh sistem kurikulum yang digunakan, mulai dari kurikulum taman kanak-kanak sampai dengan kurikulum perguruan tinggi.

Arifin, Z. (2011:6) mengemukakan pengertian kurikulum dalam aspek yuridis-formal yaitu menurut UU. RI. No. 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat 19,

kurikulum didefinisikan sebagai: “... seperangkat rencana dan pengaturan

mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatn pembelajaran untuk mencapai tujuan

pendidikan tertentu”. Dengan demikian, definisi di atas mengungkapkan adanya empat fungsi kurikulum yaitu kurikulum sebagai rencana, pengaturan, cara, dan pedoman. Kurikulum memiliki peran yang sangat vital dalam mewujudkan tujuan pendidikan, akan tetapi aspek pembelajaran juga merupakan bagian yang tidak


(11)

2

kalah pentingnya dalam dunia pendidikan. Kurikulum dan pembelajaran merupakan dua komponen dalam pendidikan yang tidak dapat dipisahkan. Pembelajaran merupakan pelaksanaan/implementasi dari kurikulum dimana seorang pembelajar mengalami suatu proses dalam mendapatkan pengalaman, sehingga dirinya berubah seiring dengan berjalannya waktu.

Fakultas Pendidikan Teknologi Kejuruan (FPTK) merupakan salah satu fakultas yang terdapat di UPI dan Jurusan Pendidikan Teknik Mesin (JPTM) sebagai salah satu jurusan yang terdapat di dalamnya. Berkaitan dengan dokumen kurikulum yang diterapkan di JPTM khususnya pada Kelompok Bidang Keahlian (KBK) Teknik Produksi dan Perancangan (PP) terdapat beberapa kelompok mata kuliah antara lain, Mata Kuliah Umum (MKU), Mata Kuliah Dasar Profesi (MKDP), Mata Kuliah Keahlian Profesi (MKKP), Mata Kuliah Latihan Profesi (MKLP), Mata Kuliah Perluasan Pendalaman (MKPP), Mata Kuliah Kemampuan Tambahan (MKKT), Mata Kuliah Dasar Bidang Studi (MKDBS) dan Mata Kuliah Keahlian Bidang Studi (MKKBS). Pada penelitian ini, penulis akan fokus untuk melihat keterkaitan kelompok MKDBS (Mata Kuliah Matematika) terhadap kelompok MKKBS (sejumlah mata kuliah sesuai dengan KBK PP).

Mata Kuliah Matematika sebagai salah satu Mata Kuliah Dasar dalam ilmu keteknikan merupakan ilmu dasar yang sangat penting dalam kehidupan dan memiliki pengaruh yang besar terhadap kemajuan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi), karena Matematika merupakan ilmu dasar dari segala ilmu baik dalam bidang teknologi, informasi, maupun komunikasi. Untuk dapat menciptakan masa depan yang memiliki nilai kemajuan teknologi yang sangat besar diperlukan adanya penguasaan Matematika yang baik melalui kemajuan daya nalar manusia, maka daripada itu Ilmu Matematika sudah mulai diajarkan sebelum manusia mulai menginjak bangku sekolah, walaupun banyak orang tidak menyadari hal itu. Sebagai contoh, seorang anak berumur empat tahun telah diajarkan berhitung oleh orang tuanya melalui nyanyian-nyanyian, permainan, dan banyak metode berhitung lainnya.


(12)

3

Gauss, C. F. (Kurniawan, R., 2012) mengemukakan bahwa „Matematika adalah ratu dari segala ilmu pengetahuan‟. Ungkapan tersebut dikarenakan dalam proses pembelajaran, secara sadar manusia akan melatih kemampuan berpikir kritis, logis, analitis, dan sistematis. Hal tersebut juga menjadi penyebab mengapa Matematika diperkenalkan sejak manusia masih balita, agar pikiran kita terkonsep dan mampu memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Sebenarnya bila ditafsirkan secara umum, tujuan pembelajaran Matematika adalah untuk membentuk pola berpikir seseorang sehingga bisa berpikir kritis, logis dan sistematis. Oleh karena itu, Mata Kuliah Matematika memiliki peranan yang sangat penting khususnya di JPTM pada KBK PP.

Tujuan dari kurikulum dan pembelajaran pada KBK PP adalah menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi pada bidang yang menjadi keahliannya, sehingga dalam proses belajar mengajar diperlukan adanya kesesuaian antara teori dengan praktik yang di dalamnya harus ditaati ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan praktik tersebut. Sementara itu, ketiga aspek yakni teori, praktik dan ketentuan-ketentuan dalam praktik diharapkan dapat merealisasikan tujuan JPTM. Hal ini sesuai dengan yang disebutkan oleh Bloom (Ibrahim, R. et al., 2011:140) bahwa “Tiga ranah hasil belajar yaitu kognitif,

afektif, dan psikomotor.” Ketiga ranah ini merupakan satu kesatuan dalam membangun/mengembangkan suatu kompetensi. Oleh karena itu, menuntut setiap MKDBS dan MKKBS yang diberikan kepada mahasiswa harus sesuai dan memiliki keterkaitan. Keterkaitan inilah yang dinamakan dengan prinsip relevansi yang terdiri atas dua jenis, yaitu relevansi eksternal dan relevansi internal. Relevansi eksternal menunjukkan relevansi antara kurikulum dengan lingkungan hidup peserta didik dan masyarakat, perkembangan kehidupan masa sekarang dan masa yang akan datang, sedangkan relevansi internal menunjukkan relevansi di antara komponen kurikulum itu sendiri. Berkaitan dengan penelitian ini, maka akan digunakan relevansi internal.

Mengacu pada prinsip relevansi internal di atas, penulis akan fokus untuk mengkaji keterkaitan antara MKDBS dengan MKKBS. Sebagai bahan pendukung


(13)

4

kajian ini, peneliti melakukan observasi awal dengan tujuan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan. Adapun informasi tersebut didasarkan atas hasil wawancara dengan beberapa sumber.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Ida Hamidah (Lampiran 1) selaku dosen MKDBS (Mata Kuliah Fisika), penulis memperoleh informasi bahwa beliau pernah melakukan penelitian mengenai studi relevansi mata kuliah Fisika terhadap MKKBS pada tahun 1996/1997, yang selanjutnya diperbaharui pada tahun 2003 (maka sampai sekarang sudah menginjak tahun ke-10), sehingga penelitian ini sudah terlampau lama. Ditambah lagi penelitian yang sudah dilakukan tidak ada dokumennya. Sementara itu, hasil wawancara dengan Bapak H. Sabri (Lampiran 2) selaku dosen MKKBS (Mata Kuliah Teknik Pemesinan), diperoleh informasi bahwa dalam setiap rapat pra-pelaksanaan kurikulum dilakukan pembahasan mengenai relevansi antar mata kuliah, akan tetapi tidak dilakukan pembahasan sampai pada tahap relevansi antar materi mata kuliah, sehingga tidak ditemukan dokumentasi yang jelas mengenai gambaran relevansi antar materi mata kuliah. Demikian pula hasil wawancara dengan beberapa mahasiswa/i Prodi Produksi dan Perancangan angkatan 2011 dan 2012 (Lampiran 3), diperoleh informasi bahwa pada saat KBM dosen pengampu MKDBS sudah pernah mengilustrasikan pengaplikasian materi ajarnya pada materi MKKBS, namun masih sedikit materi yang diilustrasikan, sehingga mahasiswa/i terkesan kurang memperoleh gambaran pengaplikasian yang jelas dan variatif dari setiap materi yang telah diterima.

Atas dasar informasi-informasi di atas, penulis terdorong untuk melakukan suatu penelitian dengan judul “Studi Relevansi Materi Mata Kuliah Matematika dengan Materi Mata Kuliah Keahlian Bidang Studi Produksi dan Perancangan di JPTM FPTK UPI”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang diuraikan di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut:


(14)

5

1. Penelitian sebelumnya dengan topik yang sama sudah terlampau lama dan tidak ada dokumennya.

2. Setiap rapat pra-pelaksanaan kurikulum, tidak dilakukan pembahasan sampai pada tahap relevansi antar materi mata kuliah.

3. Materi MKDBS (khususnya Mata Kuliah Matematika) hanya sedikit yang terilustrasikan secara jelas pengaplikasiannya pada materi MKKBS.

C. Perumusan Masalah

Penulis perlu merumuskan masalah dalam penelitian ini agar penulisannya lebih terarah. Perumusan masalah itu sendiri menurut Arikunto, S. (2006:30):

“Perumusan masalah merupakan langkah suatu problematika penelitian dan merupakan bagian pokok dari kegiatan penelitian”. Dengan demikian rumusan masalahnya adalah: “Bagaimanakah relevansi materi Mata Kuliah Matematika dengan materi MKKBS pada kurikulum Kelompok Bidang Keahlian Produksi dan Perancangan di Jurusan Pendidikan Teknik Mesin?” D. Pembatasan Masalah

Ruang lingkup permasalahan yang akan diteliti perlu dibatasi agar pembahasannya tidak terlalu luas. Berdasarkan rumusan masalah penelitian di atas, maka penulis akan membatasi masalah-masalah sebagai berikut:

1. Pendeskripsian relevansi dari materi Mata Kuliah Matematika pada materi MKKBS Produksi dan Perancangan.

2. Pemetaan sekuen antar materi Mata Kuliah Matematika dengan materi MKKBS Produksi dan Perancangan berdasarkan relevansi antara kedua kelompok mata kuliah tersebut.

3. Dokumen kurikulum yang digunakan adalah dokumen kurikulum Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Tahun 2013, khususnya Produksi dan Perancangan.


(15)

6

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang hendak dicapai melalui penelitian ini adalah:

1. Untuk menghasilkan deskripsi relevansi dari materi Mata Kuliah Matematika dengan materi MKKBS Produksi dan Perancangan.

2. Untuk menghasilkan pemetaan sekuen antar materi Mata Kuliah Matematika dengan materi MKKBS Produksi dan Perancangan berdasarkan relevansi antara kedua kelompok mata kuliah tersebut.

F. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan yang telah dikemukakan di atas, maka setelah penelitian ini selesai dilakukan dan hasilnya diperoleh, diharapkan memiliki manfaat sebagai berikut:

1. Secara Teoritis

Dengan penelitian ini, penulis berharap dapat memberikan sumbangan terhadap perkembangan keilmuan kurikulum dan pembelajaran pada umumya, serta menambah pemahaman berkaitan dengan kurikulum dan pembelajaran hingga dapat dijadikan kajian lebih lanjut dalam pengembangan kurikulum di JPTM KBK PP.

2. Secara Praktis

Bagi seluruh kalangan, baik dari kalangan akademisi maupun pihak lainnya, penelitian ini dapat menambah ilmu dan pemahaman berkaitan dengan kurikulum, khusunya dalam mengembangkan kurikulum ke arah yang lebih baik, sehingga setiap materi mata kuliah terpetakan relevansinya dan dapat teraplikasikan dalam proses pembelajaran maupun dalam kehidupan sehari-hari.

G. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam sebuah penelitian berperan sebagai pedoman penulis agar penulisannya lebih terarah dan sistematis dalam rangka menuju


(16)

7

tujuan akhir yang hendak dicapai. Sistematika penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini mengemukakan tentang latar belakang penelitian, identifikasi masalah, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Dalam bab ini mengemukakan tentang landasan teoritis yang mendukung dan relevan dengan permasalahan penelitian ini.

BAB III METODE PENELITIAN

Dalam bab ini mengemukakan tentang prosedur penelitian, lokasi dan subjek penelitian, metode yang digunakan dalam penelitian, paradigma penelitian, definisi operasional, langkah-langkah pelaksanaan penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, serta teknik analisis data.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini berisi hasil penelitian, yaitu hasil pengolahan data dan informasi hasil penelitian beserta pembahasannya, yang merupakan jawaban dari masalah yang timbul.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini merupakan kesimpulan penelitian secara menyeluruh dan disertai saran-saran.


(17)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Prosedur Penelitian

Berdasarkan pendapat Arikunto (2006:22), terdapat langkah-langkah penelitian yang lebih menitikberatkan pada kegiatan administratif, yaitu pembuatan rancangan penelitian, pelaksanaan penelitian, dan pembuatan laporan penelitian. Ketiga langkah ini masih terlalu lebar jaraknya, sehingga perlu dirincikan untuk mempermudah penelitian. Selanjutnya, Arikunto (2006:22) menjelaskan ketiga langkah penelitian tersebut secara lebih lengkap sebagai berikut:

1. Memilih masalah, 2. Studi pendahuluan, 3. Merumuskan masalah,

4. Merumuskan anggapan dasar dan merumuskan hipotesis, 5. Memilih pendekatan,

6. Menentukan variabel dan sumber data, 7. Menentukan dan menyusun instrumen, 8. Mengumpulkan data,

9. Analisis data,

10. Menarik kesimpulan, dan 11. Menulis laporan.

Mengacu pada pendapat di atas, langkah kesatu sampai keenam termasuk dalam kegiatan pembuatan rancangan penelitian. Langkah ketujuh sampai ke-10 merupakan kegiatan pelaksanaan penelitian dan langkah terakhir merupakan kegiatan pembuatan laporan penelitian. Dalam penelitian ini, penulis tidak menggunakan anggapan dasar dan hipotesis. Secara lebih jelas, langkah-langkah penelitian ini dapat digambarkan dalam bentuk bagan alur kegiatan penelitian sebagai berikut:


(18)

34

Gambar 3.1 Bagan Alur Kegiatan Penelitian

B. Lokasi dan Subjek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Jurusan Pendidikan Teknik Mesin (JPTM) Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (FPTK) Universitas Pendidikan

Menentukan Variabel Menentukan Sumber Data

Memilih Masalah

Studi Pendahuluan

Merumuskan Masalah

Memilih Pendekatan

Menentukan dan Menyusun Instrumen

Mengumpulkan Data

Analisis Data

Menarik Kesimpulan


(19)

35

Indonesia (UPI) khususnya pada Kelompok Bidang Keahlian (KBK) Teknik Produksi dan Perancangan (PP), yang beralamat di Jl. Dr. Setiabudhi No. 207 Bandung. Subjek dalam penelitian ini adalah materi MKDBS (dalam hal ini Mata Kuliah Matematika) dan materi MKKBS pada kurikulum 2013 JPTM khususnya KBK PP.

C. Metode yang Digunakan dalam Penelitian

Metode penelitian diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian. Sukmadinata (2009:25) mengemukakan bahwa “Metode penelitan diartikan sebagai suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu”. Sementara itu, Sugiyono (2010:6) menyatakan bahwa:

Metode penelitian pendidikan dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan.

Berdasarkan kedua pengertian di atas, maka dapat dipahami bahwa metode penelitian merupakan suatu cara ilmiah untuk memahami suatu objek yang diteliti melalui proses pengumpulan dan analisa data, sehingga didapatkan data yang valid.

Dalam penelitian ini, permasalahan yang akan diteliti adalah permasalahan yang terjadi pada masa sekarang dengan permasalahan-permasalahan aktual sebagaimana adanya pada saat penelitian dilakukan, sehingga metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif analitik. Metode penelitian ini dipilih atas dasar untuk mengetahui gambaran relevansi materi mata kuliah Matematika dengan materi MKKBS di KBK PP.

Ciri-ciri penelitian deskriptif yang dikemukakan oleh Sugiyono (2010:45) sebagai berikut:

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.


(20)

36

D. Paradigma Penelitian

Paradigma menurut Harmon (Moleong, L.J., 2006:49) bahwa “Cara mendasar untuk mempersepsi, berpikir, menilai, dan melakukan yang berkaitan dengan sesuatu yang secara khusus tentang visi realitas”. Sementara itu, Sugiyono (2010:66) mengemukakan bahwa “Paradigma penelitian diartikan sebagai pola pikir yang menunjukan hubungan antara variabel yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab melalui penelitian...”. Jadi, paradigma penelitian adalah kerangka berpikir untuk menggambarkan tahapan penelitian, sehingga permasalahan dalam penelitian dapat terpecahkan. Secara lebih jelas paradigma dalam penelitian ini digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3.2 Paradigma Penelitian

Keterangan:

: Garis relevansi

: Garis alur/tahapan proses

MKK Jurusan MKK KBK MKK Pilihan

Kesimpulan Hasil

Penelitian MKDBS

Matematika


(21)

37

E. Definisi Operasional

Definisi operasional dalam penelitian dimaksudkan untuk menjelaskan variabel atau data yang terdapat pada penelitian, sehingga di dalamnya dijelaskan mengenai dari mana asal data, seperti apa bentuk data, akan dibagaimanakan datanya, dan seperti apa posisi data. Sesuai dengan judul yang ada, maka operasionalisasi pengertian dari masing-masing istilah tersebut adalah:

1. Studi Relevansi

Istilah studi menurut Pustaka Bahasa (2002:1093) memiliki arti penelitian ilmiah, sedangkan istilah relevansi dalam Pustaka Bahasa (2002:943) memiliki arti kaitan. Studi relevansi dalam penelitian ini didefinisikan sebagai penelitian ilmiah tentang kaitan antara materi mata kuliah Matematika dengan materi Mata Kuliah Keahlian Bidang Studi (MKKBS) pada KBK PP. Kaitan mata kuliah tersebut diukur dengan cara memetakan setiap materi pada mata kuliah Matematika terhadap materi MKKBS yang dinyatakan dalam bentuk persentase dan dijelaskan secara naratif deskriptif.

Dalam konteks kurikulum, Prinsip relevansi terdiri atas dua jenis, yaitu relevansi eksternal dan relevansi internal. Relevansi eksternal menunjukkan relevansi antara kurikulum dengan lingkungan hidup peserta didik dan masyarakat, perkembangan kehidupan masa sekarang dan masa yang akan datang, serta tuntutan dan kebutuhan dunia pekerjaan. Sementara itu, relevansi internal adalah relevansi di antara komponen kurikulum itu sendiri. Dalam konteks penelitian ini, digunakan relevansi internal untuk melihat keterkaitan antara materi Mata Kuliah Matematika dengan materi MKKBS. Data relevansi diperoleh melalui teknik angket yang berbentuk matriks, kemudian diolah dengan menggunakan persamaan relevansi untuk menghasilkan deskripsi relevansinya.

2. Mata Kuliah Dasar Bidang Studi (MKDBS)

MKDBS merupakan kelompok mata kuliah yang menjadi dasar bidang ilmu teknik secara umum, dimana Mata Kuliah Matematika termasuk di dalamnya.


(22)

38

Istilah Matematika dalam Pustaka Bahasa (2002:724) diartikan sebagai suatu ilmu tentang bilangan, hubungan antara bilangan, dan prosedur operasional yang digunakan dalam penyelesaian masalah mengenai bilangan.

Pada kurikulum JPTM 2013, mata kuliah Matematika didefinisikan sebagai Mata Kuliah Dasar Bidang Studi pada JPTM. Teknik dokumentasi dan wawancara digunakan untuk menggali data mengenai pokok bahasan apa saja yang terdapat di dalam mata kuliah ini. Sehingga diperoleh cakupan pokok bahasan antara lain: Teori Bilangan, Himpunan, Logika Dasar, Relasi dan Fungsi, Limit, Kekontinuan, Analisis Vektor, Sistem Persamaan Linear dan Program Linear, Turunan (Aplikasi Turunan, Turunan Fungsi Implisit, Turunan Fungsi 2 Peubah/Lebih, Laju Berkaitan, Persamaan Differensial (PD) Ordo 1 Biasa, Aplikasi PD Ordo 1, PD Ordo 2 Homogen dengan Koefisien Tetap, Aplikasi PD Ordo 2, PD Ordo Tinggi), Integral (Aplikasi Integral, Integral Lipat 2 dan 3 serta Integral Lingkaran), Nilai Perubahan, Deret Mc Laurin dan Taylor, Bilangan Kompleks, serta Lap Lace Theorem. Data ini yang kemudian akan direlevansikan terhadap materi MKKBS.

3. Mata Kuliah Keahlian Bidang Studi (MKKBS)

MKKBS merupakan kelompok mata kuliah yang berisikan berbagai mata kuliah keahlian pada JPTM KBK PP, yang di dalamnya mencakup MKK Bidang Studi Teknik Mesin, MKK Bidang Studi Produksi dan Perancangan, serta MKK Pilihan Program Studi. Sama halnya dengan MKDBS (dalam hal ini Mata Kuliah Matematika), peneliti pun menggunakan teknik dokumentasi dan wawancara untuk memperoleh data pokok bahasan dari masing-masing MKKBS.

F. Langkah-Langkah Pelaksanaan Penelitian

Berdasarkan pendapat Moleong, L.J. (2006:49), langkah-langkah pelaksanaan penelitian terdiri atas tiga tahapan, yaitu tahap pra-lapangan, tahap pekerjaan lapangan, dan tahap analisis data. Ketiga tahapan penelitian tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:


(23)

39

1. Tahap Pra-Lapangan

a. Studi pendahuluan, dengan melakukan wawancara kepada narasumber (dosen dan mahasiswa) untuk memperjelas permasalahan yang akan diteliti.

b. Merancang metodologi penelitian yang sesuai dengan permasalahan yang diteliti.

c. Studi dokumentasi, dengan mempelajari dokumen kurikulum 2013 JPTM. d. Menyusun instrumen penelitian berupa lembar wawancara dan angket.

e. Membuat kesepakatan waktu dan tempat dengan responden mengenai kesediaan untuk memberikan data dan informasi.

2. Tahap Pekerjaan Lapangan

a. Melakukan wawancara kepada narasumber untuk mengecek kesesuaian silabus mata kuliah dan memperoleh informasi mengenai silabus mata kuliah.

b. Menyebarkan angket kepada responden, dalam hal ini kepada dosen pengampu MKKBS pada KBK PP. Pada saat pengisian angket, penulis juga dapat turut membantu jika responden memintanya.

c. Memeriksa kelengkapan jawaban dalam angket, apabila ditemukan ketidakjelasan dalam pengisian, maka penulis akan mengkonfirmasi kembali. d. Memeriksa jumlah lembaran angket yang telah terkumpul.

3. Tahap Analisis Data

a. Mengolah data dengan perhitungan persentase.

b. Menganalisis dan melakukan pembahasan terhadap hasil pengolahan data. c. Membuat kesimpulan dan saran penelitian.

G. Instrumen Penelitan

Menurut Arikunto (2006:160) instrumen penelitian adalah:

Alat atau fasilitas yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Variasi jenis instrumen penelitian adalah, angket, ceklis (check-list), atau daftar centang, pedoman wawancara, pedoman pengamatan.


(24)

40

Berdasarkan pendapat tersebut, instrumen penelitian merupakan suatu sarana dalam mengukur variabel penelitian untuk memperoleh data yang telah teruji validitasnya. Pada penelitian ini digunakan beberapa instrumen, yaitu:

1. Dokumen

Dokumen adalah instrumen berupa literatur yang dianggap relevan dengan pokok permasalahan yang diangkat, sehingga dapat dijadikan sebagai referensi untuk penelitian. Adapun dokumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumen kurikulum 2013 JPTM, website UPI, dan note book penulis. Ketiga dokumen tersebut digunakan untuk menghimpun data awal berupa silabus Mata Kuliah Matematika dan juga MKKBS, yang mana silabus tersebut selanjutnya dikonfirmasikan kesesuaiannya kepada Dosen Pengampu Mata Kuliah.

2. Lembar Wawancara

Berdasarkan pendapat Sugiyono (2010:194), lembar wawancara merupakan instrumen yang digunakan untuk melakukan observasi awal dan untuk mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam. Wawancara dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu secara terstruktur, semi terstruktur, dan tidak terstruktur. Wawancara terstruktur adalah wawancara dengan menggunakan pedoman wawancara yang telah disiapkan sebelumnya dan tersusun secara sistematis serta lengkap untuk mengumpulkan data terkait penelitian. Sementara itu, wawancara semi terstruktur adalah wawancara yang hampir sama dengan wawancara terstruktur, tetapi dalam pelaksanaannya lebih bebas dan terbuka, sedangkan wawancara tidak terstruktur merupakan kebalikan dari wawancara terstruktur. Lembar wawancara yang digunakan meliputi lembar wawancara dengan dosen (Lampiran 1, 2, 5, dan 6) dan mahasiswa (Lampiran 3).

3. Angket

Sugiyono (2010:199) mengemukakan bahwa “Angket atau kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”. Angket dibedakan menjadi


(25)

41

dua jenis dipandang dari cara menjawabnya yaitu angket terbuka dan angket tertutup. Angket terbuka adalah angket yang memberikan kesempatan kepada responden untuk menjawab sesuai dengan pendapatnya sendiri, sedangkan angket tertutup adalah angket yang sudah dilengkapi dengan jawaban sehingga responden tinggal memilihnya. Angket yang digunakan dalam penelitian ini berupa angket tertutup dan terbuka (Lampiran 7).

H. Teknik Pengumpulan Data

Arikunto (2006:232) mengemukakan bahwa “Mengumpulkan data adalah

kegiatan mengamati variabel yang akan diteliti dengan metode interview, tes observasi, kuesioner, dan sebagainya”. Adanya berbagai metode atau teknik pengumpul data, menuntut seorang peneliti harus tepat dalam memilih metode yang digunakan dalam pengumpulan data, sehingga diperoleh data yang sesuai dengan harapan. Dalam penelitian ini digunakan beberapa teknik pengumpulan data, yaitu: 1. Teknik Dokumentasi

Teknik dokumentasi dilakukan untuk memperoleh silabus mata kuliah (Lampiran 4) dan struktur kurikulum 2013 JPTM. Adapun cara memperolehnya adalah dengan mengunduh di website UPI, menanyakan kepada pihak JPTM, dan mengumpulkan dari note book penulis.

2. Teknik Wawancara

Pada penelitian ini, teknik wawancara yang digunakan adalah wawancara terstruktur dan wawancara semi terstruktur. Wawancara terstruktur digunakan ketika penulis mewawacarai dosen pada saat konfirmasi silabus (Lampiran 5), sedangkan wawancara semi terstruktur digunakan ketika penulis mewawancarai dosen pada tahap observasi awal (Lampiran 1 dan 2) dan pada saat tanya jawab mengenai silabus (Lampiran 6), serta mahasiswa pada tahap observasi awal (Lampiran 3). Sebelum lembar wawancara digunakan, terlebih dahulu dilakukan proses uji kelayakan instrumen (dikonsultasikan) kepada dosen pembimbing (judgment), terutama tentang keterbacaannya.


(26)

42

Penulis melakukan wawancara terstruktur dengan melakukan konfirmasi kepada responden dengan membawa dokumen silabus yang kemudian silabus tersebut akan ditinjau kesesuaiannya. Apabila dalam peninjauan terdapat isi silabus yang tidak sesuai, maka atas saran responden silabus tersebut akan diperbaiki. Sementara itu, wawancara semi terstruktur pada tahap observasi awal dilakukan dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada responden terkait dengan pengembangan dan implementasi kurikulum di JPTM KBK PP, sedangkan pada saat tanya jawab penulis mengajukan beberapa pertanyaan kepada responden terkait informasi silabus suatu mata kuliah.

Instrumen pada wawancara terstruktur digunakan ketika penulis sudah memiliki silabus suatu mata kuliah, sehingga penulis hanya mengecek kesesuainnya. Sementara itu, instrumen pada wawancara semi terstruktur (tanya jawab) digunakan ketika penulis tidak memiliki silabus dari suatu mata kuliah, sehingga dengan melakukan tanya jawab penulis akan memperoleh silabus mata kuliah tersebut. 3. Teknik Angket

Penulis memilih teknik pengumpulan data menggunakan angket karena teknik ini memiliki banyak kelebihan sebagai instrumen pengumpul data, diantaranya responden memiliki waktu lebih banyak untuk memberikan jawaban secara tertulis, sehingga jawaban bisa lebih lengkap, di samping itu karena data yang diperoleh berupa dokumen tertulis, sehingga memudahkan peneliti pada saat mengolah data. Dalam penelitian ini, penulis menyebarkan angket tertutup dan angket terbuka kepada responden (dalam hal ini Bapak/Ibu Dosen di JPTM KBK PP) dengan tujuan untuk memperoleh data yang berkenaan dengan relevansi materi dari kedua kelompok mata kuliah (Matematika dan MKKBS).

Peneliti merancang angket tertutup berbentuk tabel relevansi dari Mata Kuliah Matematika Teknik dengan MKKBS. Selanjutnya, responden menjawabnya dalam bentuk matriks. Sementara itu, peneliti juga menyusun angket terbuka dalam bentuk draf pertanyaan sebagai data pelengkap untuk menggali berbagai informasi yang tidak diperoleh pada angket tertutup. Sebelum angket tersebut disebar ke responden,


(27)

43

terlebih dahulu dilakukan proses uji kelayakan instrumen (dikonsultasikan) kepada dosen pembimbing (judgment), terutama tentang keterbacaannya.

I. Teknik Analisis Data

Sugiyono (2010:335) mengemukakan bahwa:

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.

Berdasarkan pendapat tersebut, maka analisis data merupakan tahapan dalam mengolah data hasil penelitian ke dalam bentuk persentase yang selanjutnya akan dideskripsikan, sehingga data tersebut bermakna dan dapat dipahami. Adapun tahapan dalam menganalisis data dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Memaparkan data ke dalam bentuk tabel

Pada tahap ini, data yang diperoleh dari angket disajikan ke dalam bentuk tabel. Pengisian ke dalam tabel dengan mencatumkan sejumlah materi mata kuliah Matematika pada kolom kedua. Pada kolom ketiga diisi dengan dengan jumlah materi mata kuliah Matematika yang relevan dengan materi MKKBS, pada kolom keempat diisi dengan keterangan relevansi materi (ya/tidak), dan pada kolom kelima diisi dengan hasil relevansi dari materi mata kuliah Matematika dengan materi MKKBS dalam bentuk persentase yang diperoleh dengan menggunakan persamaan:

(Arikunto, 2006)

Implementasi pada persamaan di atas, yang dimaksud dengan skor nyata yaitu ∑ keterangan materi mata kuliah Matematika yang relevan dengan materi MKKBS


(28)

44

(ya), sedangkan yang dimaksud dengan skor ideal yaitu ∑ total materi mata kuliah Matematika.

Secara lebih rinci, relevansi materi mata kuliah digambarkan dalam tabel berikut ini: Tabel 3.1 Relevansi antara Materi Mata Kuliah Matematika dengan Materi Mata

Kuliah Material Teknik No. Materi Mata Kuliah

Matematika

∑ Materi Material Teknik yang Relevan

Relevan Relevansi Materi* Ya Tidak

1 ... ... .... ....

... 2 ... ... .... ....

3 ... ... .... ....

2. Memvisualisasikan data relevansi materi

Berdasarkan Tabel 3.1, materi mata kuliah Matematika yang memiliki relevansi terhadap materi MKKBS, divisualisasikan dalam bentuk diagram x-y. Sumbu-x berisi materi mata kuliah matematika, sedangkan sumbu-y berisi materi MKKBS. Secara lebih rinci, relevansi materi mata kuliah dapat divisualisasikan dalam diagram berikut:

Materi mata kuliah Matematika – 3 Materi mata kuliah Matematika – 2 Materi mata kuliah Matematika – 1

M ater i M KK B S a M ater i M KK B S b M ater i M KK B S c

Gambar 3.3 Diagram Relevansi Materi Mata Kuliah

Pada contoh diagram di atas, kotak yang berwarna merah merupakan tanda bahwa materi mata kuliah matematika relevan dengan materi MKKBS, sedangkan kotak yang tidak berwarna menandakan bahwa materi mata kuliah matematika tidak memiliki relevansi dengan materi MKKBS.


(29)

45

3. Menafsirkan hasil pengolahan data yang terdapat pada tabel

Pada tahap ini, penulis menafsirkan data yang terdapat pada Tabel 3.1, sehingga akan lebih mudah dipahami. Adapun penafsiran data tersebut berupa pendeskripsian materi mata kuliah Matematika yang relevan maupun yang tidak relevan dengan materi MKKBS dan persentase relevansi materi mata kuliah.

4. Membuat grafik tingkat relevansi mata kuliah

Pada tahap ini, penulis menampilkan hasil pengolahan data relevansi antara mata kuliah Matematika dengan seluruh MKKBS. Grafik tersebut akan memberikan informasi mengenai mata kuliah dengan tingkat relevansi tertinggi sampai pada yang terendah dalam bentuk persentase.

5. Memetakan materi

Pada tahap ini, penulis melakukan pemetaan materi per-mata kuliah dan keseluruhan mata kuliah. Pemetaan tersebut akan memberikan informasi mengenai keterkaitan seluruh materi mata kuliah Matematika terhadap seluruh materi MKKBS, sehingga akan tergambarkan secara jelas mana materi yang relevan maupun yang tidak relevan. Berdasarkan pemetaan ini, akan diperoleh informasi lain yang berkaitan dengan mata kuliah yang menjadi prasyarat dalam mengontrak suatu mata kuliah.

6. Pembahasan hasil penelitian

Pembahasan hasil penelitian merupakan jawaban terhadap rumusan masalah penelitian. Jawaban tersebut diperoleh melalui hasil mengaitkan antara data hasil penelitian dengan kajian teori.


(30)

101

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian, maka penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut:

1. Berdasarkan pemetaan materi, secara keseluruhan materi Mata Kuliah Matematika yang berjumlah 14 butir sudah mendukung seluruh materi MKKBS, sehingga diperoleh rekapitulasi relevansi materi sebesar 100%. 2. Materi Mata Kuliah Matematika ada yang secara langsung mendukung,

bahkan ada juga yang secara tidak langsung mendukung materi MKKBS. Pada materi yang secara tidak langsung mendukung, bukan berarti materi tersebut tidak dibutuhkan atau harus dihilangkan.

3. Berdasarkan hasil pemetaan materi Mata Kuliah Matematika terhadap MKKBS, diperoleh gambaran dalam menentukan prasyarat mata kuliah. Selain itu, dosen pengampu Mata Kuliah Matematika dapat mengilustrasikan pengaplikasian materi ajarnya terhadap materi MKKBS. Demikian pula dengan mahasiswa/i JPTM KBK PP dalam hal merencanakan perkuliahan akan lebih tersistematis.

B. Saran

Peneliti mengajukan beberapa saran sebagai bahan masukan, pertimbangan maupun perbaikan bagi pihak-pihak terkait, antara lain:

1. Bagi JPTM KBK PP

Dengan adanya dokumen pemetaan relevansi materi Mata Kuliah Matematika dengan materi MKKBS, diharapkan pihak JPTM dapat mensosialisasikannya kepada Dosen dan mahasiswa di lingkungan JPTM khususnya KBK PP, sehingga tujuan yang ingin dicapai JPTM dapat terwujud. 2. Bagi Dosen Pengampu Mata Kuliah


(31)

102

Dalam KBM, diharapkan dosen pengampu Mata Kuliah Matematika dapat mengilustrasikan pengaplikasian materi ajarnya terhadap MKKBS secara lebih bervariasi dan juga dapat lebih memberi penekanan informasi pada materi yang memiliki keterkaitan dengan MKKBS. Sementara itu, bagi dosen pengampu MKKBS diharapkan dapat mengingatkan kepada mahasiswa agar mengaplikasikan materi Matematika yang telah dipelajari sebelumnya dalam pemecahan masalah suatu MKKBS. Dengan demikian, diharapkan koordinasi antara dosen pengampu mata kuliah Matematika dengan dosen pengampu MKKBS di JPTM KBK PP semakin meningkat.

3. Bagi Mahasiswa JPTM KBK PP

Dalam mengontrak suatu MKKBS, diharapkan mahasiswa/i dapat menjadikan dokumen pemetaan relevansi materi ini sebagai acuan, sehingga tidak ada kekeliruan dalam merencanakan perkuliahan. Sementara itu, pada saat KBM diharapkan mahasiswa/i lebih proaktif, sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar.


(32)

103

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Z. (2011). Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Badarudin. (2013). Perbandingan Kurikulum KBK 2004, KTSP 2006, dan Kurikulum 2013. [Online]. Tersedia:

http://ayahalby.files.wordpress.com/2013/06/perbandingan-kurikulum-2004-kbk-2006-ktsp-dan-2013.pdf. [2 September 2013]

DIKTI. (2012). Dokumen Kurikulum 2013. Jakarta: Tidak Diterbitkan Hamalik, O. (1999). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Hamalik, O. (2007). Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Hamalik, O. (2010). Manajemen Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Harianti, D. (2007). Kajian Kebijakan Kurikulum SMK. Jakarta: BPP Depdiknas. Ibrahim, R. et al. (2011). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Rajagrafindo

Persada.

Kurniawan, R. (2012). Matematika Sebagai Dasar Ilmu Pengetahuan. [Online]. Tersedia: http://rommykurniawan.blogspot.com/2012/11/matematika-sebagai-dasar-ilmu.html [24 Juni 2013]

Moleong, L.J. (2006). Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

Pustaka Bahasa. (2002). Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Edisi Ketiga. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Reksoatmodjo, T.N. (2008). Pengembangan Kurikulum Pendidikan Teknologi dan Kejuruan. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

SISDIKNAS. (2012). Struktur Kurikulum 2013. [Online]. Tersedia: http://www.kemdiknas.go.id/kemdikbud/uji-publik-kurikulum-2013-4 [24 Februari 2013]


(33)

104

Subandijah. (2003). Pengembangan dan Inovasi Kurikulum. Jakarta: Grafindo. Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Suherman, A. dan Aryono. (2013). Studi Relevansi Materi Mata Kuliah Dasar Bidang Studi dengan Materi Mata Kuliah Keahlian Bidang Studi pada Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI. Proposal Penelitian pada FPTK UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Sukardi. (2003). Metodologi Penelitian Pendidikan. Yogyakarta: Bumi Aksara. Sukmadinata, N. S. (2009). Metode Penelitian. Bandung: Remaja Rosdakarya. Susilana, R. (2006). Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: Jurusan Kurtekpen

FIP UPI.

Syaodih, N. (2000). Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Bandung: Fokusmedia.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI Press.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2011). Ketentuan Pokok Pengembangan Kurikulum. Bandung: UPI Press.

Urip. (2012). Presentasi Draf Kurikulum 2013 Baru. [Online]. Tersedia: http://urip.files.wordpress.com/2012/11/presentasi-draft-kurikulum-2013-baru.pdf [3 September 2013]

Yandrik. (2013). Perbandingan KBK 2004 dan KTSP 2006 dengan Kurikulum 2013.Tersedia:http://www.yandrikpg.wordpress.com/2013/04/09/perbandi ngan-kbk-2004-dan-ktsp-2006-dengan-kurikulum -2013/ [21 Juli 2013]


(1)

(ya), sedangkan yang dimaksud dengan skor ideal yaitu ∑ total materi mata kuliah Matematika.

Secara lebih rinci, relevansi materi mata kuliah digambarkan dalam tabel berikut ini: Tabel 3.1 Relevansi antara Materi Mata Kuliah Matematika dengan Materi Mata

Kuliah Material Teknik

No. Materi Mata Kuliah

Matematika

∑ Materi Material Teknik yang Relevan

Relevan Relevansi

Materi*

Ya Tidak

1 ... ... .... ....

... 2 ... ... .... ....

3 ... ... .... ....

2. Memvisualisasikan data relevansi materi

Berdasarkan Tabel 3.1, materi mata kuliah Matematika yang memiliki relevansi terhadap materi MKKBS, divisualisasikan dalam bentuk diagram x-y. Sumbu-x berisi materi mata kuliah matematika, sedangkan sumbu-y berisi materi MKKBS. Secara lebih rinci, relevansi materi mata kuliah dapat divisualisasikan dalam diagram berikut:

Materi mata kuliah Matematika – 3 Materi mata kuliah Matematika – 2 Materi mata kuliah Matematika – 1

M ater i M KK B S a M ater i M KK B S b M ater i M KK B S c

Gambar 3.3 Diagram Relevansi Materi Mata Kuliah

Pada contoh diagram di atas, kotak yang berwarna merah merupakan tanda bahwa materi mata kuliah matematika relevan dengan materi MKKBS, sedangkan kotak


(2)

3. Menafsirkan hasil pengolahan data yang terdapat pada tabel

Pada tahap ini, penulis menafsirkan data yang terdapat pada Tabel 3.1, sehingga akan lebih mudah dipahami. Adapun penafsiran data tersebut berupa pendeskripsian materi mata kuliah Matematika yang relevan maupun yang tidak relevan dengan materi MKKBS dan persentase relevansi materi mata kuliah.

4. Membuat grafik tingkat relevansi mata kuliah

Pada tahap ini, penulis menampilkan hasil pengolahan data relevansi antara mata kuliah Matematika dengan seluruh MKKBS. Grafik tersebut akan memberikan informasi mengenai mata kuliah dengan tingkat relevansi tertinggi sampai pada yang terendah dalam bentuk persentase.

5. Memetakan materi

Pada tahap ini, penulis melakukan pemetaan materi per-mata kuliah dan keseluruhan mata kuliah. Pemetaan tersebut akan memberikan informasi mengenai keterkaitan seluruh materi mata kuliah Matematika terhadap seluruh materi MKKBS, sehingga akan tergambarkan secara jelas mana materi yang relevan maupun yang tidak relevan. Berdasarkan pemetaan ini, akan diperoleh informasi lain yang berkaitan dengan mata kuliah yang menjadi prasyarat dalam mengontrak suatu mata kuliah.

6. Pembahasan hasil penelitian

Pembahasan hasil penelitian merupakan jawaban terhadap rumusan masalah penelitian. Jawaban tersebut diperoleh melalui hasil mengaitkan antara data hasil penelitian dengan kajian teori.


(3)

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian, maka penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut:

1. Berdasarkan pemetaan materi, secara keseluruhan materi Mata Kuliah Matematika yang berjumlah 14 butir sudah mendukung seluruh materi MKKBS, sehingga diperoleh rekapitulasi relevansi materi sebesar 100%. 2. Materi Mata Kuliah Matematika ada yang secara langsung mendukung,

bahkan ada juga yang secara tidak langsung mendukung materi MKKBS. Pada materi yang secara tidak langsung mendukung, bukan berarti materi tersebut tidak dibutuhkan atau harus dihilangkan.

3. Berdasarkan hasil pemetaan materi Mata Kuliah Matematika terhadap MKKBS, diperoleh gambaran dalam menentukan prasyarat mata kuliah. Selain itu, dosen pengampu Mata Kuliah Matematika dapat mengilustrasikan pengaplikasian materi ajarnya terhadap materi MKKBS. Demikian pula dengan mahasiswa/i JPTM KBK PP dalam hal merencanakan perkuliahan akan lebih tersistematis.

B. Saran

Peneliti mengajukan beberapa saran sebagai bahan masukan, pertimbangan maupun perbaikan bagi pihak-pihak terkait, antara lain:

1. Bagi JPTM KBK PP

Dengan adanya dokumen pemetaan relevansi materi Mata Kuliah Matematika dengan materi MKKBS, diharapkan pihak JPTM dapat mensosialisasikannya kepada Dosen dan mahasiswa di lingkungan JPTM khususnya KBK PP, sehingga tujuan yang ingin dicapai JPTM dapat terwujud.


(4)

Dalam KBM, diharapkan dosen pengampu Mata Kuliah Matematika dapat mengilustrasikan pengaplikasian materi ajarnya terhadap MKKBS secara lebih bervariasi dan juga dapat lebih memberi penekanan informasi pada materi yang memiliki keterkaitan dengan MKKBS. Sementara itu, bagi dosen pengampu MKKBS diharapkan dapat mengingatkan kepada mahasiswa agar mengaplikasikan materi Matematika yang telah dipelajari sebelumnya dalam pemecahan masalah suatu MKKBS. Dengan demikian, diharapkan koordinasi antara dosen pengampu mata kuliah Matematika dengan dosen pengampu MKKBS di JPTM KBK PP semakin meningkat.

3. Bagi Mahasiswa JPTM KBK PP

Dalam mengontrak suatu MKKBS, diharapkan mahasiswa/i dapat menjadikan dokumen pemetaan relevansi materi ini sebagai acuan, sehingga tidak ada kekeliruan dalam merencanakan perkuliahan. Sementara itu, pada saat KBM diharapkan mahasiswa/i lebih proaktif, sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Z. (2011). Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Badarudin. (2013). Perbandingan Kurikulum KBK 2004, KTSP 2006, dan Kurikulum 2013. [Online]. Tersedia:

http://ayahalby.files.wordpress.com/2013/06/perbandingan-kurikulum-2004-kbk-2006-ktsp-dan-2013.pdf. [2 September 2013]

DIKTI. (2012). Dokumen Kurikulum 2013. Jakarta: Tidak Diterbitkan Hamalik, O. (1999). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Hamalik, O. (2007). Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Hamalik, O. (2010). Manajemen Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Harianti, D. (2007). Kajian Kebijakan Kurikulum SMK. Jakarta: BPP Depdiknas. Ibrahim, R. et al. (2011). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Rajagrafindo

Persada.

Kurniawan, R. (2012). Matematika Sebagai Dasar Ilmu Pengetahuan. [Online]. Tersedia: http://rommykurniawan.blogspot.com/2012/11/matematika-sebagai-dasar-ilmu.html [24 Juni 2013]

Moleong, L.J. (2006). Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

Pustaka Bahasa. (2002). Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Edisi Ketiga. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Reksoatmodjo, T.N. (2008). Pengembangan Kurikulum Pendidikan Teknologi dan Kejuruan. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.


(6)

Subandijah. (2003). Pengembangan dan Inovasi Kurikulum. Jakarta: Grafindo. Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Suherman, A. dan Aryono. (2013). Studi Relevansi Materi Mata Kuliah Dasar Bidang Studi dengan Materi Mata Kuliah Keahlian Bidang Studi pada Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI. Proposal Penelitian pada FPTK UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Sukardi. (2003). Metodologi Penelitian Pendidikan. Yogyakarta: Bumi Aksara. Sukmadinata, N. S. (2009). Metode Penelitian. Bandung: Remaja Rosdakarya. Susilana, R. (2006). Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: Jurusan Kurtekpen

FIP UPI.

Syaodih, N. (2000). Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Bandung: Fokusmedia.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI Press.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2011). Ketentuan Pokok Pengembangan Kurikulum. Bandung: UPI Press.

Urip. (2012). Presentasi Draf Kurikulum 2013 Baru. [Online]. Tersedia: http://urip.files.wordpress.com/2012/11/presentasi-draft-kurikulum-2013-baru.pdf [3 September 2013]

Yandrik. (2013). Perbandingan KBK 2004 dan KTSP 2006 dengan Kurikulum 2013.Tersedia:http://www.yandrikpg.wordpress.com/2013/04/09/perbandi ngan-kbk-2004-dan-ktsp-2006-dengan-kurikulum -2013/ [21 Juli 2013]