PENGARUH DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI SMA YAYASAN ATIKAN SUNDA (YAS) BANDUNG.

(1)

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI SMA YAYASAN ATIKAN SUNDA (YAS) BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Ujian Sidang Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh : Anisa Rahmah

0801005

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013


(2)

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI

DI SMA YAYASAN ATIKAN SUNDA (YAS) BANDUNG

oleh Anisa Rahmah

diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menempuh ujian sidang Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi

© Anisa Rahmah 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

(4)

Anisa Rahmah

Pembimbing 1 : Drs. H. Ajang Mulyadi, M.M Pembimbing 2 : Leni Yulianti, S.Pd, M.M

ABSTRAK

Dalam proses belajar ada banyak faktor yang mempengaruhi, yaitu faktor internal dan eksternal. Salah satu faktor yang dapat menunjang hasil belajar siswa diantaranya yaitu dari faktor internal berupa disiplin belajar dan faktor eksternal yaitu lingkungan sekolah. Melalui disiplin belajar yang tinggi dan lingkungan sekolah yang baik maka hasil belajar siswa akan meningkat baik pula.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh disiplin belajar dan lingkungan sekolah terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif verifikatif yaitu menguji sesuatu (pengetahuan) dalam bidang yang telah ada, dengan teknik pengumpulan data simple random sampling. Penelitian dilakukan terhadap data mengenai disiplin belajar, lingkungan sekolah, dan hasil belajar yang diperoleh melalui angket. Untuk menganalisis data tersebut, digunakan perhitungan regresi ganda.

Berdasarkan hasil perhitungan regresi pada variabel disiplin belajar ( ) diperoleh nilai koefisien regresi ganda sebesar 0,797. Hal ini menunjukkan bahwa disiplin belajar berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Untuk regresi pada variabel lingkungan sekolah ( ) diperoleh koefisien regresi ganda sebesar 0,396. Hal ini menunjukkan bahwa lingkungan sekolah siswa berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.


(5)

ON STUDENT LEARNING OUTCOMES AT THE ACCOUNTING SUBJECTS IN HIGH SCHOOL YAYASAN ATIKAN SUNDA (YAS) BANDUNG

Anisa Rahmah

Supervisor : Drs. H. Ajang Mulyadi, M.M Co- Supervisor : Leni Yulianti, S.Pd, M.M

ABSTRACT

In the process of learning there are many factors that support, including internal and external factors. One of the factors that can support the learning outcomes of students among them, namely from internal factors such as learning discipline and external factors such as school environment. Through a high learning discipline and a good school environment study the result of the students will increase.

The purpose of this research is to find out how the influence of the discipline of learning and school environment for student learning outcomes on accounting subject. This reserch using method of descriptive verifikative that is, test something (knowlage) in the field of existed, with the technique of collecting data sample random sampling. Reserch done on data regreding of disicipline learning, school environment, and student learning outcomes that are obtained via the questionnare form. To anyleze the data, used multiple linear regression calculation.

Based on the result of reckoning regression on the veriables of discipline learning (X1) obtained the value of the multiple regression coefficient 0,797. It showed that the disicpline learning influential favorably on student learning outcomes. for reckoning regression on the veriables of school environment (X2) obtained the value of the multiple regression coefficient 0,396. It showed that the disicpline learning influential favorably on student learning outcomes.


(6)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined. UCAPAN TERIMA KASIH ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI ... iv DAFTAR TABEL ... vi DAFTAR GAMBAR ... vi BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.

1.1 Latar Belakang ... Error! Bookmark not defined. 1.2Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.3Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.4 Kegunaan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

BAB II LANDASAN TEORI ... Error! Bookmark not defined.

2.1 Belajar ... Error! Bookmark not defined. 2.1.1 Pengertian Belajar ... Error! Bookmark not defined. 2.1.2 Tujuan Belajar ... Error! Bookmark not defined. 2.1.3 Teori – Teori Belajar ... Error! Bookmark not defined. 2.1.4 Faktor yang mempengaruhi belajar .... Error! Bookmark not defined. 2.2 Hasil Belajar ... Error! Bookmark not defined. 2.2.1 Pengertian Hasil Belajar ... Error! Bookmark not defined. 2.3 Disiplin Belajar ... Error! Bookmark not defined.

2.3.1 Pengertian Disiplin ... Error! Bookmark not defined. 2.3.2 Pengertian Disiplin Belajar ... Error! Bookmark not defined. 2.3.3 Fungsi Disiplin Belajar ... Error! Bookmark not defined. 2.3.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi disiplinError! Bookmark not defined. 2.3.5 Disiplin dalam Belajar ... Error! Bookmark not defined.

2.3.6 Hubungan Disiplin Belajar dengan Hasil BelajarError! Bookmark not defined. 2.4Lingkungan Sekolah ... Error! Bookmark not defined.

2.4.1 Pengertian Lingkungan Sekolah ... Error! Bookmark not defined. 2.4.2 Peran dan fungsi sekolah ... Error! Bookmark not defined.

2.4.3 Faktor-faktor sekolah yang mempengaruhi hasil belajarError! Bookmark not defined. 2.5 Karakteristik Mata Pelajaran Akuntansi di SMAError! Bookmark not

defined.

2.5.1 Pengertian Akuntansi ... Error! Bookmark not defined. 2.5.2Proses Akuntansi ... Error! Bookmark not defined. 2.6 Penelitian Terdahulu ... Error! Bookmark not defined. 2.7 Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined. 2.8Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.

BAB III METODE PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined.

3.1 Desain Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.2 Operasionalisasi Variabel ... Error! Bookmark not defined. 3.3Populasi dan Sampel ... Error! Bookmark not defined. 3.3.1Populasi ... Error! Bookmark not defined. 3.3.2.Sampel ... Error! Bookmark not defined.


(7)

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined. 3.4.1 Teknik angket (Quesioner) ... Error! Bookmark not defined. 3.5 Teknik Analisis Data ... Error! Bookmark not defined. 3.5.1Teknik Analisis Instrumen Penelitian . Error! Bookmark not defined. 3.5.1.1 Uji Validitas ... Error! Bookmark not defined. 3.5.1.2 Uji Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined. 3.6 Teknik Analisis dan Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.

3.6.1 Uji Asumsi Klasik ... Error! Bookmark not defined. 3.6.2 Uji Normalitas ... Error! Bookmark not defined. 3.6.3Uji Linieritas ... Error! Bookmark not defined. 3.6.4 Analisis Regresi Ganda ... Error! Bookmark not defined. 3.6.5. Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANError! Bookmark not

defined.

4.1 Gambaran Objek Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

4.1.1 Sejarah Singkat SMA Yayasan Atikan Sunda (YAS) BandungError! Bookmark not de 4.1.2 Fasilitas Sekolah ... Error! Bookmark not defined.

4.1.3 Struktur Organisasi SMA Yayasan Atikan Sunda (YAS) BandungError! Bookmark not 4.2 Deskripsi Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

4.2.1 Gambaran Umum Disiplin Belajar (Variabel X1)Error! Bookmark not defined. 4.2.2 Gambaran Indikator Disiplin Belajar . Error! Bookmark not defined.

4.2.3 Gambaran Umum Indikator Lingkungan Sekolah (Variabel X2)Error! Bookmark not d 4.2.4 Gambaran Indikator Lingkungan SekolahError! Bookmark not defined.

4.3. Pengujian Hipotesis Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 4.3.1 Uji Asumsi Klasik ... Error! Bookmark not defined. 4.3.2 Uji Normalitas ... Error! Bookmark not defined. 4.3.3 Uji Linieritas ... Error! Bookmark not defined. 4.3.4 Regresi Linier Berganda ... Error! Bookmark not defined. 4.3.5 Uji Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. 4.4. Pembahasan Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

4.4.1 Pengaruh Disiplin Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi ... Error! Bookmark not defined. 4.4.2 Pengaruh Lingkungan Sekolah Terhadap Hasil Belajar Siswa

Pada Mata Pelajaran Akuntansi ... Error! Bookmark not defined. 4.4.3 Pengaruh Disiplin Belajar dan Lingkungan Sekolah Terhadap

Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran AkuntansiError! Bookmark not defined.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not defined.

5.1 Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined. 5.2 Saran ... Error! Bookmark not defined.


(8)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. 1 Proses Belajar Mengajar... Error! Bookmark not defined. Gambar 2. 1 Proses Belajar mengajar ... Error! Bookmark not defined. Gambar 2. 2 Pengaruh dan Pembentukan Disiplin (Tulus Tu’u, 2004 : 34) .. Error!

Bookmark not defined.

Gambar 2. 3 Tahap-Tahap dalam Siklus Akuntansi (Moeslihat, 2005:57).... Error!

Bookmark not defined.

Gambar 2. 4 Keranngka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined. Gambar 2. 5 Hubungan antar variabel ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4. 1 Organigram SMA Yayasan Atikan Sunda Bandung ... Error!

Bookmark not defined.

Gambar 4. 2 Grafik Hasil Belajar Siswa SMA Yayasan Atikan Sunda (YAS) Bandung ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4. 3 Scatterplot Regresi Untuk HeteroskedastisitasError! Bookmark not defined. Gambar 4. 4 Grafik P-P Plot Disiplin Belajar, Lingkungan Sekolah, dan Hasil


(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. 1 Nilai Rata-Rata UTS Mata Pelajaran AkuntansiError! Bookmark not

defined.

Tabel 3. 1 Operasionalisasi Variabel ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3. 2 Jumlah Populasi ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3. 3 Anggota Sampel Penelitian ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3. 4 Penilaian Skala Numerik ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3. 5 Hasil Uji Validitas Disiplin Belajar ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3. 6 Hasil Uji Validitas Lingkungan SekolahError! Bookmark not defined.

Tabel 3. 7 Hasil Uji Reliabilitas Disiplin Belajar .. Error! Bookmark not defined. Tabel 3. 8 Hasil Uji Reliabilitas Lingkungan SekolahError! Bookmark not defined.

Tabel 4. 1 Deskripsi Disiplin Belajar SMA Yayasan Atikan Sunda (YAS) Bandung ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 2 Mengikuti upacara bendera ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 3 Berpakaian Rapi dan Mengikuti Tata Tertib SekolahError! Bookmark

not defined.

Tabel 4. 4 Memperhatikan Guru Pada Saat MenjelaskanError! Bookmark not

defined.

Tabel 4. 5 Mengikuti Pelajaran sampai selesai ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 6 Mengikuti Pelajaran dengan Baik ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 7 Mengerjakan Tugas Dengan Baik ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 8 Mengumpulkan tugas tepat waktu ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 9 Bertanya Kepada Guru dan Aktif Dalam Kegiatan Belajar ... Error!

Bookmark not defined.

Tabel 4. 10 Membagi Waktu Belajar ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 11 Mengerjakan Latihan Soal ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 12 Mengerjakan Pekerjaan Rumah ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 13 Membaca Kembali Buku Pelajaran .... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 14 Deskripsi Lingkungan Sekolah SMA Yayasan Atikan Sunda

(YAS) Bandung ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 15 Adanya Perpustakaan ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 16 Adanya Media Ajar ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 17 Adanya Media-Media Lain ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 18 Ruangan Kelas Bersih dan Rapi ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 19 Ruangan Kelas Nyaman ... Error! Bookmark not defined.


(10)

Tabel 4. 20 Adanya Ventilasi yang Cukup dan Pencahayaan yang Baik ... Error!

Bookmark not defined.

Tabel 4. 21 Terdapat Ruangan Auditorium... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 22 Terdapat Laboratorium ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 23 Daftar Jumlah Siswa Yang Belum Dan Sudah Memenuhi Krieria

Ketuntasan Minimal (KKM) Tahun Ajaran 2011/2012Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 24 Coefficients Multikolinieritas ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 25 ANOVA Disiplin Belajar ANOVA TableError! Bookmark not defined.

Tabel 4. 26 ANOVA Lingkungan Sekolah ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 27 Coefficients Regresi ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 28 ANOVA Uji F ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 29 Coefficients Uji t ... Error! Bookmark not defined.


(11)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Manusia dalam melaksanakan fungsi-fungsi kehidupan tidak lepas dan tidak akan lepas dari pendidikan. Pendidikan merupakan salah satu usaha manusia untuk mengembangkan dirinya dalam mencapai kedewasaan. Dalam hal ini pendidikan mempunyai peran yang sangat sentral dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan upaya mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia untuk menciptakan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam Undang- Undang Republik Indonesia No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menjelaskan bahwa pendidikan dilakukan agar mendapatkan tujuan yang diharapkan bersama, yaitu :

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembang potensi didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Pendidikan merupakan proses yang mengantisipasi dan membicarakan masa depan. Pendidikan hendaknya melihat jauh ke depan dan memikirkan apa yang akan dihadapi peserta didik di masa yang akan datang. Pendidikan salah satunya dapat dilakukan dengan adanya suatu kegiatan belajar, karena belajar merupakan kegiatan yang paling utama dalam proses pendidikan. Belajar adalah suatu proses, artinya kegiatan belajar ini berlangsung dinamis dan terus-menerus yang menyebabkan perubahan dalam diri siswa. Perubahan yang terjadi pada diri siswa itu dapat berupa berubahan kognitif, afektif, dan juga psikomotor. Dalam kegiatan


(12)

belajar ada target yang harus dicapai untuk mengetahui siswa tersebut berhasil atau tidak dalam proses belajarnya. Hasil dari kegiatan belajar biasanya berupa nilai yang dapat diukur atau diperoleh dari hasil ulangan atau tes sumatif. Dari semua itu dapat dilihat sejauh mana perkembangan dari siswa tersebut.

Dalam belajar tentunya ada hasil yang ingin dicapai, hasil tersebut pasti diharapkan dapat selalu baik. Pada kenyataannya hasil belajar kadang tidak sesuai dengan harapan, karena masih ada siswa yang nilainya di bawah KKM. KKM sendiri merupakan Kriteria Ketuntasan Minimal yang harus dicapai setiap siswa. KKM yaitu tingkat pencapaian kompetensi dasar yang harus dicapai oleh setiap siswa per mata pelajaran, dan siswa yang belum mencapai KKM dinyatakan belum tuntas.Tujuannya adalah menentukan target kompetensi yang harus dicapai oleh siswa.

Selain itu KKM juga menjadi acuan untuk menentukan seorang siswa kompeten atau tidak. Adapun manfaat dari penerapan KKM yaitu sekolah, guru, dan siswa memiliki patokan yang jelas mengenai kriteria ketuntasan, serta adanya keseragaman ketuntasan setiap mata pelajaran pada kelas pararel. KKM yang ditetapkan disekolah ini adalah 70.00, pada kenyataannya sebagian besar siswa disekolah ini masih banyak yang nilainya di bawah KKM. Berikut dapat dilihat tabel hasil ulangan dari SMA Yayasan Atikan Sunda (YAS) di Kota Bandung.


(13)

Tabel 1. 1

Nilai Rata-Rata UTS Mata Pelajaran Akuntansi

Kelas XI IPS SMA Yayasan Atikan Sunda (YAS) Bandung Tahun Pelajaran 2011/2012

No. Kelas

Jumlah Siswa

Nilai Rata Rata

Siswa yang memenuhi

KKM

Persentase siswa yang memenuhi

KKM

KKM

1 XI IPS 1 36 51,25 1 2,78%

70

2 XI IPS 2 39 45,12 1 2,56%

3 XI IPS 3 38 60,39 10 26,32%

Sumber : Dokumentasi guru mata pelajaran akuntansi (sudah diolah)

Jika dilihat dari data-data pada tabel, maka dapat dilihat bahwa nilai siswa kelas XI di SMA Yayasan Atikan Sunda (YAS) Bandung ini sebagian besar dibawah KKM. Dari daftar nilai siswa tersebut ternyata rata-rata kelasnya masih sangat jauh dari KKM, itu berarti tidak memenuhi standar yang berlaku. Dilihat dari tabel 1.1, dapat diketahui bahwa rata-rata nilai ulangan akuntansi pada tiap kelas di kelas XI IPS SMA Yayasan Atikan Sunda (YAS) Bandung masih jauh dari standar KKM. Dari tabel tersebut dapat dikatakan bahwa hasil belajar yang diraih kurang optimal, karena masih berada jauh dari standar KKM.

Dari 36 siswa kelas XI IPS 1 yang memiliki ketuntasan di atas KKM hanya terdapat 1 orang yang memenuhi standar KKM atau sebesar 2,78%, pada kelas XI IPS 2 dari jumlah siswa 39 hanya terdapat 1 siswa yang memenuhi standar KKM atau hanya sebesar 2,56% yang memenuhi standar KKM, sedangkan pada kelas XI IPS 3 dengan jumlah murid 38 siswa, hanya 10 siswa


(14)

yang memenuhi standar KKM atau hanya sebesar 26,32% siswa sudah memenuhi standar KKM.

Dari data tersebut jika dibiarkan terus menerus tanpa penanganan maka akan berdampak kurang baik bagi siswa itu sendiri dan terhadap reputasi sekolah, siswa akan mengalami kesulitan mengingat mata pelajaran akuntansi masuk ke dalam mata pelajaran yang diujiankan, selain itu mata pelajaran akuntansi merupakan mata pelajaran yang memerlukan pemahaman konsep yang baik, jika hal ini terus dibiarkan maka siswa akan mengalami kesulitan pada saat mengerjakan soal-soal latihan atau ujian, dan dampaknya nilai siswa tersebut juga tidak akan maksimal. Maka dari itu perlu adanya penanganan untuk meningkatkan kembali hasil belajar siswa.

SMA Yayasan Atikan Sunda mempunyai akreditasi A ( amat baik ) dan mempunyai kelebihan dalam bidang seni budaya sunda. Sekolah ini memiliki dedikasi tinggi dalam mengembangkan dan mempertahankan budaya sunda. Akan tetapi pada nilai akademis siswa siswi sekolah ini cenderung mendapat hasil yang kurang memuaskan. Hal ini dapat dilihat dari rendahnya prestasi yang didapat dari segi akademik berbanding tingginya prestasi yang di raih diluar bidang akademik seperti contohnya, sekolah ini sering mendapat juara pada perlombaan pergelaran seni tingkat propinsi maupun nasional, sekolah ini juga mendapat juara paskibra dalam kejuaraan tingkat propinsi. Tidak dapat dipungkiri, hasil akademik merupakan hal yang sangat penting dalam proses pembelajaran. Akan tetapi pada kenyataan di sekolah ini, prestasi dalam bidang ektrakulikuler berbanding terbalik dengan hasil dalam bidang akademik. Hal ini merupakan tantangan bagi pihak


(15)

sekolah dan juga peneliti untuk mengetahui faktor apa yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa siswi disekolah ini. Menurut teori tiga komponen proses belajar mengajar dapat digambarkan sebagai berikut sesuai yang diungkapkan Noehi Nasution (Djamarah, S.B, 2011 : 176)

Gambar 1. 1 Proses Belajar Mengajar

Dari skema di atas dapat dilihat ada banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa di sekolah, faktor-faktor tersebut digolongkan menjadi dua jenis, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam individu yang sedang belajar, sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar individu.

Faktor internal terdiri dari intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, kesiapan, dan disiplin belajar. Faktor eksternal atau faktor yang berasal dari luar individu siswa terdiri dari lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat tempat individu tersebut bersosialisasi.

TEACHING - LEARNING PROCESS INSTRUMENTAL INPUT

(guru, metode, media,bahan sumber, sarana dan prasaran)

OUTPUT (Hasil Belajar)

ENVIROMENTAL INPUT (sosial,lingkungan sekolah, fisik,

kultural) RAW INPUT

(Intelegensi, bakat, motivasi, minat, kesiapan,

partisipasi berupa sikap dan perilaku, kebiasaan)


(16)

Dari beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar tersebut disiplin belajar dapat menjadi faktor yang penting peranannya dalam proses belajar, karena dengan disiplin belajar yang baik maka siswa dapat lebih siap untuk menerima pelajaran.

Hal ini didukung dengan penelitian terdahulu, kemudian dperkuat dengan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran akuntansi dan beberapa orang siswa yang telah dilampirkan. Adapun hasilnya mengatakan bahwa disiplin belajar dan lingkungan sekolah yang baik diperlukan dalam proses belajar agar mendapatkan hasil yang lebih baik.

Dalam pembelajaran akuntansi disiplin belajar sangat diperlukan, hal ini dapat dilihat dari kesiapan siswa dalam menerima materi pelajaran akuntansi, seperti berada di dalam kelas sebelum guru memulai pelajaran, mempersiapkan alat tulis, memperhatikan guru, tidak mengobrol, serta fokus pada saat pembelajaran berlangsung. Siswa yang disiplin akan belajar dengan tepat waktu dan mempunyai perencanaan belajar yang baik, sehingga hal tersebut dapat meningkatkan hasil belajarnya. Dalam pembelajaran akuntansi diperlukan ketelitian, ketepatan, juga konsentrasi yang tinggi, seperti pada pengerjaan laporan keuangan. Apabila siswa tersebut tidak disiplin, maka siswa tersebut akan tidak fokus dan akan mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas-tugas tersebut.

Selain disiplin belajar, lingkungan sekolah ikut berperan dalam proses pencapaian hasil belajar yang baik. Dengan lingkungan sekolah yang nyaman, kondusif, asri, dapat menunjang proses pembelajaran akuntansi. Pembelajaran akuntansi memerlukan tingkat konsentrasi yang tinggi, dengan suasana


(17)

lingkungan sekolah yang nyaman, kondusif, dan asri dapat membantu siswa untuk meningkatkan konsentrasinya. Dari konsentrasi yang baik, maka siswa dapat mengikuti pelajaran dengan baik, serta dapat mencapai hasil belajar yang baik pula.

Sekolah dalam menjalankan perannya mempunyai peraturan yang harus dipatuhi oleh siswa. Dengan adanya disiplin yang merupakan salah satu cara untuk melatih siswa agar belajar tepat waktu dan mengelola kegiatannya sendiri dengan menjaga keseimbangan antara disiplin belajar di sekolah, disiplin belajar di rumah. Oleh karena itu siswa harus dapat mempelajari peraturan dan tata tertib yang berlaku serta dituntut untuk bertingkah laku sesuai dengan peraturan sekolah yang ditetapkan. Namun masih saja ada berbagai gejala perilaku kurangnya disiplin siswa dalam belajar di sekolah, diantaranya senang membolos, malas belajar, senang mencontek tugas-tugas dan saat ujian berlangsung, nilai ulangan harian tidak bagus, tidak memperhatikan pelajaran yang disampaikan oleh guru, sering mengobrol di dalam kelas sehingga tidak menggunakan waktu semaksimal mungkin untuk belajar, tidak mengerjakan tugas, dan datang terlambat ke sekolah. Disiplin belajar merupakan salah satu rangkaian yang menunjang tercapainya prestasi belajar yang diharapkan sehingga tujuan pendidikan pun dapat tercapai dengan baik.

Pada dasarnya kemampuan siswa memegang peran penting dalam pencapaian hasil belajar namun tidak menutup kemungkinan bahwa lingkungan juga mempengaruhi hasil belajar. Sekolah sebagai lingkungan kedua siswa setelah lingkungan keluarga mempunyai peran yang penting dalam pencapaian hasil


(18)

belajar yang baik. Lingkungan sekolah mencakup dua aspek yaitu fisik dan non fisik, lingkungan fisik yaitu berupa fasilitas gedung sekolah, alat, dan sarana. Sementara yang termasuk lingkungan sekolah non fisik yaitu kurikulum, norma, pembiasaan nilai-nilai kehidupan. Sebagaimana diketahui jika sarana yang ada di sekolah itu lengkap, seperti tersedianya ruangan kelas yang memadai, terdapat laboratorium, perpustakaan, ruang multimedia, alat-alat pelajaran yang lengkap, maka akan memudahkan siswa dalam kegiatan belajarnya dan memacu siswa untuk lebih giat lagi dalam belajar karena ditunjang oleh fasilitas yang lengkap.

Sehubungan dengan bahasan di atas, untuk mengetahui bagaimana pengaruh disiplin belajar dan lingkungan sekolah terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi kelas XI IPS SMA Yayasan Atikan Sunda (YAS) Bandung, maka peneliti bermaksud melakukan penelitian dengan judul “ Pengaruh Disiplin Belajar dan Lingkungan Sekolah Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi di SMA Yayasan Atikan Sunda (YAS) Bandung”.

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang penelitian, dapat diidentifikasi beberapa masalah penelitian yang dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana gambaran disiplin belajar siswa di SMA Yayasan Atikan Sunda (YAS) Bandung.

2. Bagaimana gambaran lingkungan sekolah (fisik) siswa di SMA Yayasan Atikan Sunda (YAS) Bandung.


(19)

3. Bagaimana gambaran hasil belajar siswa di SMA Yayasan Atikan Sunda (YAS) Bandung.

4. Bagaimana pengaruh disiplin belajar dan lingkungan sekolah terhadap hasil belajar siswa di SMA Yayasan Atikan Sunda (YAS) Bandung.

1.3Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini adalah 1. Untuk mengetahui gambaran disiplin belajar siswa yang ada di SMA

Yayasan Atikan Sunda (YAS) Bandung.

2. Untuk mengetahui gambaran lingkungan sekolah (fisik) siswa yang ada di SMA Yayasan Atikan Sunda (YAS) Bandung.

3. Untuk mengetahui gambaran hasil belajar siswa di SMA Yayasan Atikan Sunda (YAS) Bandung.

4. Untuk mengetahui pengaruh disiplin belajar dan lingkungan sekolah terhadap hasil belajar siswa di SMA Yayasan Atikan Sunda (YAS) Bandung.

1.4 Kegunaan Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti berharap adanya manfaat yang berguna, khususnya bagi peneliti, dan umumnya bagi masyarakat. Dalam penelitian terdapat dua kegunaan, yaitu sebagai berikut :


(20)

a. Teoritis

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk menambah pengetahuan mengenai disiplin belajar dan lingkungan sekolah dalam mata pelajaran akuntansi, sehingga dapat dijadikan sebagai salah satu bahan kajian guna menambah wawasan, serta dapat dijadikan bahan kajian bagi peneliti lainnya mengenai hal yang sama yang lebih mendalam.

b. Praktis

1. Bagi peneliti

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pemahaman peneliti, khususnya mengenai disiplin belajar dan lingkungan sekolah siswa, serta hasil belajar siswa.

2. Bagi sekolah

Dengan penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi sekolah untuk memberikan sumbangan pemikiran dalam mengatasi kesulitan-kesulitan belajar yang dihadapi siswa. Serta dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi peningkatan kualitas pembelajaran akuntansi dalam pelaksanaan belajar mengajar guna mengoptimalkan hasil belajar siswa yang khususnya bagi kelas XI IPS SMA Yayasan Atikan Sunda (YAS) Bandung.


(21)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian

Metode penelitian dapat diartikan sebagai rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosif dan ideologi pertanyaan isu yang dihadapi. Menurut Sugiyono (2010:3) metode penelitian adalah “cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Metode penelitian berkaitan dengan prosedur dan teknik yang harus dilakukan dalam suatu penelitian, dimana metode penelitian memberikan pedoman mengenai langkah-langkah yang harus dilakukan dalam penelitian untuk memecahkan masalah yang diteliti.

Menurut Sugiyono (2010:14), penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dapat digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random atau acak, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Adapun metode penelitian yang digunakan sesuai dengan tujuan dan permasalahan dalam penelitian ini, maka metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif verifikatif, yaitu berdasarkan kondisi sebenarnya yang terjadi saat ini. Sejalan dengan pernyataan diatas, menurut Muh.Nazir (dalam Sugiyono, 2010:63), “penelitian deskriptif adalah suatu metode dalam penelitian status manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas/peristiwa pada masa sekarang”. Sementara itu “metode verifikatif merupakan metode untuk


(22)

menguji kebenaran dari suatu hipotesis yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan” (Arikunto, 2006 : 8). Penelitian deskriptif verifikatif bertujuan membuat gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki secara terperinci untuk menghasilkan rekomendasi untuk keperluan masa mendatang. Metode deskriptif dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh gambaran mengenai disiplin belajar dan lingkungan sekolah siswa di SMA Yayasan Atikan Sunda (YAS) Bandung.

3.2 Operasionalisasi Variabel

Dalam penelitian ini, variabel diartikan sebagai segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan penelitian. Arikunto (2006:96), menyatakan bahwa “ variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian.” Sedangkan operasionalisasi Variabel merupakan penjelasan dari dimensi-dimensi dan indikator dari setiap variabel. Terdapat dua variabel dalam penelitian ini, yaitu variabel bebas (variabel X) dan variabel terikat (variabel Y). Penjelasan dari variabel tersebut yaitu :

1. Variabel X1 : Disiplin belajar

Disiplin belajar meruapakan sikap atau tingkah laku siswa yang taat dan patuh dalam menjalankan kewajibannya untuk belajar, baik belajar di sekolah maupun belajar di rumah.


(23)

2. Variabel X2 : Lingkungan sekolah

Merupakan kondisi dalam sekolah yang dapat mempengaruhi perilaku seseorang, karena sekolah merupakan lingkungan yang berperan penting dalam proses pembelajaran siswa.

3. Variabel Y : Hasil belajar siswa

Hasil belajar adalah kemapuan-kemapuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.

Setelah mengetahui mengenai pengertian dari beberapa variabel tersebut di atas, maka dimensi dan indikator dari masing-masing variabel akan dirinci dalam tabel 3.1 mengenai operasionalisasi variabel.


(24)

Tabel 3. 1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Dimensi Indikator Skala No. Item

1. Disiplin Belajar (X1)

1. Ketaatan pada peraturan sekolah

2. Ketaatan pada saat kegiatan bealajar dikelas.

3. Ketaatan pada saat

mengerjakan tugas-tugas sekolah

4. Ketaatan pada saat

mengerjakan tugas-tugas rumah

- Mengikuti uapacara bendera

- Berpakaian rapi dan mengikuti tata tertib sekolah

- Memperhatikan guru pada saat menjelaskan - Mengikuti pelajaran

sampai selesai

- Mengikuti pelajaran dengan baik

- Mengerjakan tugas dengan baik

- Mengumpulkan tugas tepat waktu

- Bertanya kepada guru dan aktif dalam kegiatan belajar

- Membaca lagi buku catatan

- Mengerjakan PR

- Membagi waktu

belajar

- Mengerjakan soal-soal latihan

Interval 1 2,3,4 5 6,8 7 9,10 11 12,13 17 16 14 15


(25)

Variabel Dimensi Indikator Skala No Item 2.Lingkungan Sekolah (fisik) (X2) 1. Alat Pelajaran 2. Keadaan Gedung 3. Sarana

- Adanya buku-buku perpustakaan

- Adanya media

pelajaran yang

- Adanya media-media lain

- Ruangan kelas nyaman - Ruangan kelas bersih

dan rapi

- Adanya ventilasi yang

cukup dan

pencahayaan yang baik - Terdapat laboratorium - Terdapat ruang

Auditorium

Interval 18 20 19 24,23 21,22 25 27 26

3. Hasil Belajar (Y)

Nilai Formatif - Nilai ulangan siswa kelas XI IPS SMA Yayasan Atikan Sunda (YAS) Bandung

Interval

3.3Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian atau wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.


(26)

Sesuai dengan permasalahan yang diteliti dalam penentuan populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS SMA Yayasan Atikan Sunda (YAS) Bandung, sebanyak 3 kelas yang terdiri dari 113 orang siswa, yaitu :

Tabel 3. 2 Jumlah Populasi

Sumber : SMA Yayasan Atikan Sunda (YAS) Bandung data diolah

3.3.2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif (mewakili).

Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :

n =

(Riduwan, 2011 : 65)

Sub populasi Jumlah

KELAS XI IPS 1 36

KELAS XI IPS 2 39

KELAS XI IPS 3 38


(27)

Keterangan : n = jumlah sampel N = jumlah populasi

d² = presisi (ditetapkan 5%)

Berdasarkan rumus tersebut maka jumlah sampel yang digunakan adalah sebagai berikut :

n =

=

=

= 88,28125 = 88 orang

Setelah jumlah sampel ditentukan maka langkah selanjutnya adalah menentukan sampel setiap kelas secara proporsional sesuai dengan rumus berikut ini :

=

x n

(Riduwan, 2011 : 66) Keterangan :

= jumlah sampel menurut stratum n = jumlah sampel seluruhnya

= jumlah populasi menurut stratum N = jumlah populasi seluruhnya

Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian. Terdapat dua teknik pengambilan sampling, yaitu probability sampling dan non probability sampling. Dalam penelitian kali ini yang akan digunakan adalah teknik probability sampling yaitu

simple random sampling.

Ada dua cara menarik simple random sampling yaitu dengan cara undian dan dengan cara menggunakan angka random. Cara undian dilakukan dengan cara menulis nama siswa secara acak dan mengundinya langsung, nama-nama yang


(28)

kita dapatkan akan menjadi anggota sampel dari penelitian tersebut. Sedangkan menggunakan tabel angka random lebih cepat, karena dari penomoran yang sudah dibuat dapat ditentukan secara langsung dan secara acak anggota sampel yang akan diteliti. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan cara undian.

Tabel 3. 3

Anggota Sampel Penelitian

Kelas Banyaknya

Siswa Sampel

XI IPS 1 36

XI IPS 2 39

XI IPS 3 38

Jumlah 113 88

Sumber : SMA Yayasan Atikan Sunda (YAS) Bandung data diolah

3.4 Teknik Pengumpulan Data 3.4.1 Teknik angket (Quesioner)

Dalam pengumpulan data teknik yg digunakan adalah : 1. Angket / kuesioner : untuk variabel X

Angket atau kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ingin diketahui.

Kuesioner dipakai untuk menyebut metode maupun instrumen. Jadi dalam menggunakan metode angket atau kuesioner instrumen yang dipakai adalah angket atau kuesioner. Kuesioner memiliki beberapa keuntungan, yaitu tidak


(29)

memerlukan hadirnya peneliti, dapat dibagikan secara serentak kepada banyak responden, dapat dibuat terstandar sehingga bagi semua responden dapat diberi pertanyaan yang benar-benar sama (Arikunto, 2010:195)

Angket yang digunakan untuk meneliti disiplin belajar dan lingkungan sekolah adalah angket tertutup. Menurut Pabundu (2006:61) angket tertutup adalah “suatu angket di mana pertanyaan dan alternatif jawabanya telah ditentukan sehingga responden tinggal memilih jawaban yang ditentukan”. Angket tertutup ini disusun dengan menggunakan skala numerik (numerical

scale), yakni skala yang menggunakan pilihan jawaban berupa angka dimulai

dari angka 1 sampai dengan angka 5. Angket untuk disiplin belajar terdiri dari 23 pernyataan, dan untuk lingkungan sekolah sendiri terdiri dari 23 pernyataan. Setiap pernyataan berisi 5 opsi jawaban 1 sampai dengan 5, dimana angka 1 menunjukkan penilaian terendah dan angka 5 menunjukkan penilaian tertinggi. Untuk lebih jelas, dapat dilihat pada contoh di bawah ini :

Tabel 3. 4

Penilaian Skala Numerik

No Item

Skor

5 4 3 2 1

Keterangan skor yang ada dalam angket tersebut adalah sebagai berikut: 1)Angka 5 menunjukkan pernyataan dengan nilai positif tertinggi 2)Angka 4 menunjukkan pernyataan dengan nilai positif tinggi


(30)

3)Angka 3 menunjukkan pernyataan dengan nilai positif sedang 4)Angka 2 menunjukkan pernyataan dengan nilai positif rendah 5)Angka 1 menunjukkan pernyataan dengan nilai positif terendah. 2. Dokumentasi

Dokumentasi dari asal katanya dokumen, yang artinya barang-barang tertulis. Di dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, dan sebagainya.

Dokumentasi dimaksud dari penelitian ini adalah berupa nilai ulangan harian, nilai uts, dan nilai uas. Dokumentasi ini merupakan indikator bagi variabel Y, yaitu hasil belajar.

3.5Teknik Analisis Data

3.5.1Teknik Analisis Instrumen Penelitian

Analisis data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan uruaian dasar. Sebelum menganalisis data, maka terlebih dahulu dilakukan pengujian instrumen penelitian. Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengujian instrumen penelitian adalah sebagai berikut:

3.5.1.1 Uji Validitas

Validitas menurut Arikunto (2006:168), “Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat keshahihan atau keabsahan suatu instrumen”. Sebuah instrumen dikatakan valid jika mampu mengukur apa yang diinginkan


(31)

atau dengan kata lain instrument tersebut dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud.

Teknik yang digunakan untuk mengetahui kesejajaran antara hasil tes dengan kriterium adalah teknik korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson. Rumus korelasi product moment yang digunakan adalah korelasi product

moment dengan angka kasar. Adapun rumus korelasi product moment dengan

angka kasar :

√{ }{ }

Sumber : Arikunto (2009 : 72) dimana :

rxy = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua variabel yang dikorelasikan

N = banyaknya data X = Jumlah skor item Y = Jumlah skor total item

Perhitungan instrumen dikatakan valid apabila r hitung > r tabel.

Uji validitas dilakukan untuk mengukur pernyataan yang ada dalam angket, yaitu untuk mengetahui valid atau tidaknya butir-butir soal dalam angket. Uji validitas yang dilakukan adalah dengan melakukan uji coba angket penelitian kepada 25 siswa SMA Yayasan Atikan Sunda (YAS) Bandung dengan jumlah item pertanyaan 23 item. 25 siswa tersebut diambil dari 3 kelas secara random.


(32)

Langkah pengujian validitas tersebut harus dibandingkan dengan , dapat diketahui bahwa untuk 25 responden dengan taraf signifikansi 0,05 adalah 0,396. Hasil uji validitas variabel disiplin belajar dari tiap item yang menggunakan rumus product moment dengan penggunaan software IBM SPSS V

20 for windows dapat dilihat dalam tabel 3.5.

Tabel 3. 5

Hasil Uji Validitas Disiplin Belajar

No

Item Keterangan

1 0,224 0,396 Tidak Valid

2 0,471 0,396 Valid

3 0,768 0,396 Valid

4 0,657 0,396 Valid

5 0,563 0,396 Valid

6 0,618 0,396 Valid

7 0,760 0,396 Valid

8 0,537 0,396 Valid

9 0,252 0,396 Tidak Valid

10 0,452 0,396 Valid

11 0,427 0,396 Valid

12 0,505 0,396 Valid

13 0,039 0,396 Tidak Valid

14 0,555 0,396 Valid

15 0,418 0,396 Valid

16 0,271 0,396 Tidak Valid

17 0,528 0,396 Valid

18 0,026 0,396 Tidak Valid

19 0,519 0,396 Valid

20 0,700 0,396 Valid

21 0,631 0,396 Valid

22 0,508 0,396 Valid


(33)

Berdasarkan perhitungan validitas di atas, dapat terlihat bahwa dari 23 pernyataan mengenai disiplin belajar yang disebarkan kepada responden dinyatakan terdapat sebanyak 6 item tidak valid, yaitu no 1, 9, 13, 16, 18 dan 23. Pernyataan yang tidak valid tersebut kemudian digugurkan dan tidak digunakan. Setelah kemudian 6 pernyataan digugurkan, 17 pernyataan mengenai disiplin belajar siswa kemudian akan diujikan kembali kepada responden.

Uji validitas yang dilakukan untuk variabel lingkungan sekolah siswa menggunakan pengujian yang sama dengan uji validitas pada variabel disiplin belajar sebelumnya yakni dengan malakukan uji coba angket penelitian kepada 25 siswa SMA Yayasan Atikan Sunda (YAS) Bandung dengan jumlah 11 item pertanyaan. 25 siswa tersebut diambil dari 3 kelas secara acak. Langkah pengujian validitas tersebut harus dibandingkan dengan , dapat diketahui bahwa untuk 25 responden dengan taraf signifikansi 0,05 adalah 0,396. Berikut ini ditampilkan hasil uji validitas variabel lingkungan sekolah dari tiap item yang menggunakan rumus product moment dengan penggunaan software IBM SPSS V 20 for

windows dalam tabel 3.6 :

Tabel 3. 6

Hasil Uji Validitas Lingkungan Sekolah

No Item Keterangan

24 0,575 0,396 Valid

25 0,741 0,396 Valid

26 0,534 0,396 Valid


(34)

Sumber : Data diolah

Berdasarkan perhitungan validitas di atas, dapat terlihat bahwa 11 pernyataan mengenai lingkungan sekolah terdapat 1 item soal yang tidak valid, yaitu no 32. Pernyataan yang tidak valid tersebut kemudian digugurkan dan tidak digunakan. Setelah kemudian 1 pernyataan digugurkan, 10 pernyataan lingkungan sekolah kemudian digunakan dan akan diujikan kembali kepada responden.

3.5.1.2Uji Reliabilitas

Menurut Arikunto (2006: 178) “Reliabilitas merujuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik”. Untuk itu pengertian reliabilitas tes berhubungan dengan masalah keterandalan sesuatu. Rumus yang digunakan untuk mencari koefisisn reliabilitas soal bentuk uraian adalah dengan rumus Alpha sebagai berikut:

               

2

2 11 1 1 t i s s n n r

27 0,661 0,396 Valid

28 0,712 0,396 Valid

29 0,778 0,396 Valid

30 0,734 0,396 Valid

31 0,576 0,396 Valid

32 -0,256 0,396 Tidak Valid

33 0,462 0,396 Valid


(35)

(Sumber: Arikunto, 2006:109) Dengan: n = Banyak butir soal

si2 = Jumlah varians skor setiap item st2 = Varians skor total

Untuk mengetahui reliabel atau tidaknya dengan membandingkan dengan r tabel, dengan ketentuan jika > r tabel berarti reliabel dan ≤ r tabel berarti tidak reliabel.

Uji reliabilitas dimaksudkan untuk melihat ketetapan dari instrumen dalam mengungkapkan fenomena dari responden meskipun dilakukan dalam waktu yang berbeda. Pengujian reliabilitas ini harus membandingkan antara dengan

rtabel. Untuk variabel disiplin belajar diperoleh rtabel dari responden yang berjumlah 25 siswa dengan taraf signifikansi 0,05 sebesar 0,396. Berikut adalah hasil uji reliabilitas untuk variabel disiplin belajar menggunakan rumus alpha dengan penggunaan software IBM SPSS V 20 for windows yaitu sebagai berikut:

Tabel 3. 7

Hasil Uji Reliabilitas Disiplin Belajar

r tabel Keterangan

0,834 0,396 Reliabel

Sumber : Data diolah

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa instrumen untuk variabel disiplin belajar dalam penelitian ini reliabel, karena > rtabel .

Sementara itu untuk variabel lingkungan sekolah diperoleh rtabel dari responden yang berjumlah 25 siswa dengan taraf signifikansi 0,05 sebesar 0,361.


(36)

Berikut adalah hasil uji reliabilitas untuk variabel lingkungan sekolah rumus

alpha dengan penggunaan software IBM SPSS V 20 for windows yaitu sebagai

berikut:

Tabel 3. 8

Hasil Uji Reliabilitas Lingkungan Sekolah

r tabel Keterangan

0,767 0,396 Reliabel

Sumber : Data dioalah

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa instrumen untuk variabel lingkungan sekolah dalam penelitian ini reliabel, karena > rtabel

3.6 Teknik Analisis dan Pengujian Hipotesis 3.6.1 Uji Asumsi Klasik

1. Multikolinieritas

Menurut Priyatno (2012:151) “multikolinieritas adalah keadaan dimana pada model regresi ditemukan adanya korelasi yang sempurna atau mendekati sempurna antar variabel independen.” Pada model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi yang sempurna atau mendekati sempurna diantara variabel bebas. Metode yang digunakan untuk uji multikolinieritas dalam penelitian ini adalah dengan melihat nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF) pada model regresi dengan menggunakan software IBM SPSS V 20 for windows. Model regresi bebas dari multikolinieritas, dasar pengambilan keputusannya adalah:


(37)

Mempunyai nilai VIF kurang dari 10

Mempunyai angka tolerance lebih dari 0,1 (Priyatno, 2012:151-152) 2. Heteroskedastisitas

Menurut Priyatno (2012:158) “pengujian heteroskedastisistas berfungsi untuk melihat apakah keadaan di dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual pada satu pengamatan ke pengamatan yang lain atau tidak.” Uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini adalah dengan melihat pola titik-titik pada

scatterplots regresi dengan menggunakan bantuan software IBM SPSS V 20 for

windows. Metode ini dilakukan dengan cara melihat grafik scatterplot antara

standardized predicted value (ZPRED) dengan studentized residual (SRESID).

Dasar pengambilan keputusannya adalah jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. (Priyatno, 2012:165).

3.6.2 Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak. Apabila data berdistribusi normal maka statistik yang digunakan adalah statistik parametrik. Tetapi apabila data tidak berdistribusi normal maka statistik yang digunakan adalah statistik non parametrik. Adapun pengujian normalitas data yang digunakan adalah teknik Chi-Kuadrat dengan menggunaka bantuan software IBM SPSS V 20 for windows.


(38)

Langkah-langkah untuk menguji normalitas distribusi data dengan uji Chi-Kuadrat adalah sebagai berikut :

1)Menentukan skor terbesar dan terkecil 2)Menentukan rentangan (R)

R = Skor terbesar – Skor terkecil 3)Menentukan banyaknya kelas (BK)

BK = 1 + 3,3 log n (Rumus Sturgess) 4)Menentukan panjang kelas (i)

5)Membuat tabulasi dengan tabel penolong

No Kelas Interval F Nilai Tengah ( Xi) Xi2 f.Xi f.Xi2

1 ………. ….. ……….. ……… …………. ………….

2 ………. ….. ……….. ……… …………. ………….

3 ………. ….. ……….. ……… …………. ………….

Jumlah ….. ……….. ……… …………. ………….

6)Menentukan rata-rata atau mean ( ̅ )

̅ =

7)Menentukan simpangan baku (S) S = √

8)Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan jalan :

- Menentukan batas kelas, yaitu angka skor kiri kelas interval pertama dikurangi 0,5 dan kemudian angka skor kanan kelas interval ditambah 0,5.

- Mencari nilai Z-Score untuk batas kelas interval dengan rumus : Z = ̅

- Mencari luas 0 – Z dari tabel kurva nirmal dari 0 – Z dengan menggunakan angka-angka untuk batas kelas

- Mencari luas tiap kelas interval dengan jalan mengurangkan angka-angka 0 – Z, yaitu angka baris pertama dikurangi baris kedua, angka baris kedua dikurangi baris ketiga dan begitu seterusnpertama dikurangi baris kedua, angka baris kedua dikurangi baris ketiga dan begitu seterusnya. Kecuali untuk angka yang berbeda pada baris paling tengah ditambahkan dengan angka pada baris berikutnya. - Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) dengan cara mengalikan luas

tiap interval dengan jumlah responden (n)


(39)

( ) =

- Membandingkan ( hitung) dengan ( tabel)

Untuk α = 0,05 atau derajat kebebasan (db) = k-1 Kaidah keputusan :

Jika ( hitung) > ( tabel) maka distribusi data tidak normal Jika hitung) ≤ tabel) maka distribusi data normal

Riduwan (2011 :188)

3.6.3 Uji Linieritas

Uji linieritas digunakan untuk melihat apakah variabel bebas dan variabel terikat mempunyai hubungan yang linier atau tidak. Dalam penelitian ini, uji linieritas dilakukan dengan menggunakan bantuan software IBM SPSS V 20 for

windows. Langkah-langkah uji linieritas regresi dalam Riduwan (2011 : 200)

adalah sebagai berikut :

1. Hitung jumlah kuadrat regresi ( ) dengan rumus :

=

2. Hitung jumlah kuadrat regresi ( ) dengan rumus :

= b { }

3. Hitung jumlah kuadrat residu ( ) dengan rumus :

= - -

4. Hitung rata-rata jumlah kuadrat regresi ( ) dengan rumus :

=

5. Hitung rata-rata jumlah kuadrat regresi ( ) dengan rumus :

=

6. Hitung rata-rata jumlah kuadrat residu ( ) dengan rumus :

=

7. Hitung jumlah kuadrat eror ( ) dengan rumus :

= { }

Sebelum menghitung , urutkan data mulai dari data yang paling kecil sampai data yang paling besar, berikut adalah tabel penolongnya :


(40)

No Urut Kelompok N Y

1 ……….. ……… ……… …….

2 ……….. ……… ……… …….

3 ……….. ……… ……… …….

8. Hitung jumlah kuadrat tuna cocok ( ) dengan rumus :

= -

9. Hitung rata-rata jumlah kuadrat tuna cocok ( ) dengan rumus :

=

10. Hitung rata-rata jumlah kuadrat error ( ) dengan rumus :

=

11. Mencari nilai Fhitung dengan rumus : Fhitung =

12. Tentukan aturan untuk pengambilan keputusan atau kriteria uji linier: Jika Fhitung ≤ Ftabel , maka Ho berarti linier

Ha = Tidak linier dan Ho = Linier

13. Carilah nilai Ftabel menggunakan tabel F dengan rumus : Ftabel = F (1-α ) (db TC . db E)

14. Bandingkan nilai Ftabel dengan nilai Tabel F, kemudian simpulkan : Jika Fhitung ≤ Ftabel, maka terima Ho berarti linier.

3.6.4 Analisis Regresi Ganda

Uji regresi linier berganda adalah alat analisis nilai pengaruh dua variabel bebas atau lebih terhadap satu variabel terikat atau dengan kata lain untuk membuktikan ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel bebas atau lebih dengan satu variabel terikat.

Persamaan regresi linier berganda dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Riduwan (2011 : 253) Langkah-langkah uji regresi linier berganda adalah :


(41)

a) Mengadakan estimasi (penaksiran) terhadap parameter berdasarkan data empiris.

b) Menguji berapa besar variasi variabel terikat (dependen) dapat diterangkan oleh variasi variabel bebas (independen).

c) Menguji apakah penafsiran atau estimasi parameter tersebut signifikan atau tidak.

d) Menguji apakah tanda atau magnitude dari estimasi sesuai dengan teori atau tidak.

3.6.5. Pengujian Hipotesis a. Uji F

Uji F digunakan untuk menguji keberartian regresi dengan menggunakan taraf keberartian 5%. Rumus yang digunakan untuk uji F ini adalah sebagai berikut :

(Sudjana, 2003 : 91) Keterangan :

+ + +


(42)

Anisa Rahmah, 2013

Pengaruh Disiplin Belajar Dan Lingkungan Sekolah Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Di SMA Yayasan Atikan Sunda (YAS) Bandung

Setelah menghitung F, selanjutnya bandingkan dengan Ftabel. Jika Fhitung lebih besar dari Ftabel dengan taraf nyata 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa regresi tersebut berarti, begitupun sebaliknya jika Fhitung lebih kecil dari Ftabel dengan taraf nyata 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa regresi tersebut tidak berarti. Dalam penelitian ini Uji F dilakukan dengan menggunakan software SPSS V.16.0 for

windows.

Kriteria keputusannya adalah sebagai berikut :

Jika Fhitung > Ftabel , maka diterima dan ditolak Jika Fhitung ≤ Ftabel , maka ditolak dan diterima Hipotesis:

 Ho : Regresi tidak berarti  Ha : Regresi berarti

Kriteria keputusannya adalah sebagai berikut :

 Jika Fhitung > Ftabel , maka diterima dan ditolak, artinya disiplin belajar dan lingkungan sekolah berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.

 Jika Fhitung ≤ Ftabel , maka ditolak dan diterima, artinya disiplin belajar dan lingkungan sekolah tidak berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.

b. Uji t

Selain uji F perlu juga dilakukan uji t guna mengetahui keberartian koefisien regresi. Uji t dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan bantuan


(43)

software SPSS 20 for windows. Rumus yang digunakan untuk uji t ini adalah

sebagai berikut :

(Sudjana, 2003 : 31) Keterangan :

b = koefisien regresi Sb = standar deviasi

Selanjutnya harus digunakan distribusi Student t dengan dk = (n – 2), berdasarkan kriteria:

Kriteria Uji :

a. t hitung ≥ t tabel maka H0 ditolak b. t hitung≤ t tabel maka H0 diterima Hipotesis:

a) Ho : β = 0 : Disiplin belajar tidak berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.

Ha : β ≠ 0 : Disiplin belajar berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.

b) Ho : β = 0 : Lingkungan sekolah tidak berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.

Ha : β ≠ 0 : Lingkungan sekolah berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.


(44)

c) Ho : β1 = β2 = 0 Disiplin belajar dan lingkungan sekolah tidak berpengaruh terhadap hasil belajar.

Ha : Tidak semua β1 = 0 Disiplin belajar dan lingkungan sekolah berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.


(45)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Gambaran hasil penelitian mengenai disiplin belajar di SMA Yayasan Aikan Sunda (YAS) Bandung berada dalam kategori rendah.

2. Gambaran hasil penelitian mengenai lingkungan sekolah di SMA Yayasan Atikan Sunda (YAS) Bandung berada dalam kategori rendah.

3. Gambaran hasil hasil belajar di SMA Yayasan Atikan Sunda (YAS) Bandung berada dalam kategori rendah.

4. Disiplin belajar dan lingkungan sekolah mempunyai pengaruh terhadap hasil belajar pada mata pelajaran akuntansi di SMA Yayasan Atikan Sunda (YAS) Bandung

5.2 Saran

Berdasarkan prestasi penelitian yang telah dilakukan, maka penulis mengajukan beberapa saran sebagai berikut:

1. Hasil penelitian terhadap indikator disiplin belajar siswa dalam mata pelajaran akuntansi di SMA Yayasan Atikan Sunda (YAS) Bandung termasuk kategori rendah, terutama pada ketaatan saat belajar di kelas, ketaatan saat mengerjakan tugas-tugas sekolah, dan ketaatan pada saat mengerjakan tugas-tugas rumah, sehingga harus ditingkatkan agar lebih


(46)

baik lagi. Hal ini dapat dilakukan dengan cara meningkatkan disiplin belajar siswa pada saat mata pelajaran akuntansi, seperti mengikuti pelajaran dengan baik, berani bertanya kepada guru, mengerjakan tugas dan latihan, mengerjakan pekerjaan rumah, mempunyai waktu belajar, serta membaca kembali materi-materi yang telah diajarkan sebelumnya. 2. Sedangkan hasil penelitian terhadap lingkungan sekolah siswa di SMA

Yayasan Atikan Sunda (YAS) Bandung termasuk pada kategori rendah seperti pada ruangan kelas yang tidak nyaman, kondisi ruangan kelas yang kurang bersih, dan suasana kelas yang kurang kondusif, untuk itu perlu ditingkatkan, dengan cara memperbaiki keadaan lingkungan sekolah yang ada di sekolah ini, seperti ruangan kelas yang nyaman, dan kelangkapan sarana.

3. Hasil data yang diperoleh menunjukan bahwa hasil belajar siswa kelas XI IPS dalam mata pelajaran akuntansi di SMA Yayasan Atikan Sunda (YAS) Bandung tahun ajaran 2011/2012 berada pada kategori rendah untuk itu perlu ditingkatkan dengan cara mulai mengarahkan siswa untuk berdisplin dalam belajar, dengan ditunjang oleh lingkungan sekolah yang baik, kemudian ntuk memperoleh hasil belajar yang optimal haruslah dilakukan secara sadar serta terorganisir dengan baik.


(47)

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku:

Alwi, Hasan, dkk. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka Ahmadi, A. (2004). Psikologi Sosial. Jakarta : Rineka Cipta

Arikunto, S. (2006). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Arikunto, S. (2009). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Rineka Cipta

Djamarah, S. B. (2008). Psikologi Belajar. Banjarmasin : Rineka Cipta

Hamalik, O. (2009). Psikologi Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru Algesindo

Kurjono. (2010). Proses Belajar Mengajar dengan Aspek-aspeknya. UPI : Prodi Pendidikan Akuntansi

Margono, S. (2004). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta

Mas’udi, A. (2000). Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Yogyakarta : PT. Tiga Serangkai

Moeslihat, R. (2005). Akuntansi untuk SMA Kelas XI. Bandung: CV.Regina Nashar. 2004. Peranan Motivasi dan Kemampuan Awal dalam Kegiatan

Pembelajran. Jakarta : Delia Press

Pabundu, M,T. 2006. Metodologi Riset Bisnis. Jakarta : Bumi Aksara

Priyatno, D. (2012). Cara Kilat Belajar Analisis Data Dengan SPSS 20. Yogyakarta: Andi Offset

Progam Studi Pendidikan Akuntansi. (2007). Pedoman Operasional Penulisan


(48)

Purwanto, N. (2010). Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung : Rosda

Riduwan. (2008). Dasar-Dasar Statistika. Bandung: Alfabeta

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : PT Rineka Cipta

Sudjana. (2004). Statistika II Untuk Ekonomi dan Niaga. Bandung: Tarsito Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta

Suprijono, A. 2009. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem. Yogyakarta : Puataka Pelajar

Surya, M. (2004). Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung : Pustaka Bani Quraisy

Tulus, T. (2004). Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta : PT. Gramedia Widiasarana Indonesia

Umar, H. (2003). Metode Riset Bisnis. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama Unaradjan, D.( 2003). Manajemen Disiplin. Jakarta : PT. Gramedia Widiasarana

Indonesia

Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 2 Ayat 1.

Weygandt. Jerry J. et. Al. (2007). Accounting Principles. USA : John wiley & Jons. Inc.

(2011). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia


(49)

Sumber Skripsi :

Niluh Made Ratnasari Ningsih (2012). Pengaruh Disiplin Belajar dan

Lingkungan Keluarga Terhadap Prestasi Belajar Siswa di SMA

Puragabaya Bandung. Skripsi Jurusan Pendidikan Akuntansi. Tidak

Diterbitkan.

Rena Rizkyiah Noviandini (2012) Pengaruh Minat Belajar dan Disiplin Belajar

Terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI

IPS MAN 1 Bandung. Skripsi Jurusan Pendidikan Akuntansi. Tidak

Diterbitkan.

Rahmatul Kirom (2012). Pengaruh Lingkungan Sekolah, Kompetensi Guru, dan

Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran

Ekonomi (Kasus Pada SMA dan MA Al-Azhar Citangkolo Kota Banjar).

Skripsi Jurusan Pendidikan Ekonomi dan Koperasi. Tidak Diterbitkan.

Sumber internet :

TN. (2012). Pengertian Belajar Menurut Para Ahli. [Online]. Tersedia :

http://belajarpsikologi.com/pengertian-belajar-menurut-ahli.html (2 April 2012)

TN (2012). Lingkungan Sekolah yang Nyaman Memacu Siswa Untuk Berprestasi. [Online]. Tersedia :

http:// Lingkungan Sekolah yang Nyaman Memacu Siswa Untuk Berprestasi « Un2kmU.html


(50)

TN (2012). Pengertian Hasil Belajar.[Online]. Tersedia :

http:// hasil-belajar-pengertian-dan-definisi.html


(1)

100

Anisa Rahmah, 2013

Pengaruh Disiplin Belajar Dan Lingkungan Sekolah Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Di SMA Yayasan Atikan Sunda (YAS) Bandung

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Gambaran hasil penelitian mengenai disiplin belajar di SMA Yayasan Aikan Sunda (YAS) Bandung berada dalam kategori rendah.

2. Gambaran hasil penelitian mengenai lingkungan sekolah di SMA Yayasan Atikan Sunda (YAS) Bandung berada dalam kategori rendah.

3. Gambaran hasil hasil belajar di SMA Yayasan Atikan Sunda (YAS) Bandung berada dalam kategori rendah.

4. Disiplin belajar dan lingkungan sekolah mempunyai pengaruh terhadap hasil belajar pada mata pelajaran akuntansi di SMA Yayasan Atikan Sunda (YAS) Bandung

5.2 Saran

Berdasarkan prestasi penelitian yang telah dilakukan, maka penulis mengajukan beberapa saran sebagai berikut:

1. Hasil penelitian terhadap indikator disiplin belajar siswa dalam mata pelajaran akuntansi di SMA Yayasan Atikan Sunda (YAS) Bandung termasuk kategori rendah, terutama pada ketaatan saat belajar di kelas, ketaatan saat mengerjakan tugas-tugas sekolah, dan ketaatan pada saat mengerjakan tugas-tugas rumah, sehingga harus ditingkatkan agar lebih


(2)

101

baik lagi. Hal ini dapat dilakukan dengan cara meningkatkan disiplin belajar siswa pada saat mata pelajaran akuntansi, seperti mengikuti pelajaran dengan baik, berani bertanya kepada guru, mengerjakan tugas dan latihan, mengerjakan pekerjaan rumah, mempunyai waktu belajar, serta membaca kembali materi-materi yang telah diajarkan sebelumnya. 2. Sedangkan hasil penelitian terhadap lingkungan sekolah siswa di SMA

Yayasan Atikan Sunda (YAS) Bandung termasuk pada kategori rendah seperti pada ruangan kelas yang tidak nyaman, kondisi ruangan kelas yang kurang bersih, dan suasana kelas yang kurang kondusif, untuk itu perlu ditingkatkan, dengan cara memperbaiki keadaan lingkungan sekolah yang ada di sekolah ini, seperti ruangan kelas yang nyaman, dan kelangkapan sarana.

3. Hasil data yang diperoleh menunjukan bahwa hasil belajar siswa kelas XI IPS dalam mata pelajaran akuntansi di SMA Yayasan Atikan Sunda (YAS) Bandung tahun ajaran 2011/2012 berada pada kategori rendah untuk itu perlu ditingkatkan dengan cara mulai mengarahkan siswa untuk berdisplin dalam belajar, dengan ditunjang oleh lingkungan sekolah yang baik, kemudian ntuk memperoleh hasil belajar yang optimal haruslah dilakukan secara sadar serta terorganisir dengan baik.


(3)

Anisa Rahmah, 2013

Pengaruh Disiplin Belajar Dan Lingkungan Sekolah Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Di SMA Yayasan Atikan Sunda (YAS) Bandung

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku:

Alwi, Hasan, dkk. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka Ahmadi, A. (2004). Psikologi Sosial. Jakarta : Rineka Cipta

Arikunto, S. (2006). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Arikunto, S. (2009). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Rineka Cipta

Djamarah, S. B. (2008). Psikologi Belajar. Banjarmasin : Rineka Cipta

Hamalik, O. (2009). Psikologi Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru Algesindo

Kurjono. (2010). Proses Belajar Mengajar dengan Aspek-aspeknya. UPI : Prodi Pendidikan Akuntansi

Margono, S. (2004). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta

Mas’udi, A. (2000). Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Yogyakarta :

PT. Tiga Serangkai

Moeslihat, R. (2005). Akuntansi untuk SMA Kelas XI. Bandung: CV.Regina Nashar. 2004. Peranan Motivasi dan Kemampuan Awal dalam Kegiatan

Pembelajran. Jakarta : Delia Press

Pabundu, M,T. 2006. Metodologi Riset Bisnis. Jakarta : Bumi Aksara

Priyatno, D. (2012). Cara Kilat Belajar Analisis Data Dengan SPSS 20. Yogyakarta: Andi Offset

Progam Studi Pendidikan Akuntansi. (2007). Pedoman Operasional Penulisan Skripsi (POPS)


(4)

Purwanto, N. (2010). Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung : Rosda

Riduwan. (2008). Dasar-Dasar Statistika. Bandung: Alfabeta

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : PT Rineka Cipta

Sudjana. (2004). Statistika II Untuk Ekonomi dan Niaga. Bandung: Tarsito Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta

Suprijono, A. 2009. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem. Yogyakarta : Puataka Pelajar

Surya, M. (2004). Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung : Pustaka Bani Quraisy

Tulus, T. (2004). Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta : PT. Gramedia Widiasarana Indonesia

Umar, H. (2003). Metode Riset Bisnis. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama Unaradjan, D.( 2003). Manajemen Disiplin. Jakarta : PT. Gramedia Widiasarana

Indonesia

Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 2 Ayat 1.

Weygandt. Jerry J. et. Al. (2007). Accounting Principles. USA : John wiley & Jons. Inc.

(2011). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia


(5)

Anisa Rahmah, 2013

Pengaruh Disiplin Belajar Dan Lingkungan Sekolah Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Di SMA Yayasan Atikan Sunda (YAS) Bandung

Sumber Skripsi :

Niluh Made Ratnasari Ningsih (2012). Pengaruh Disiplin Belajar dan Lingkungan Keluarga Terhadap Prestasi Belajar Siswa di SMA Puragabaya Bandung. Skripsi Jurusan Pendidikan Akuntansi. Tidak Diterbitkan.

Rena Rizkyiah Noviandini (2012) Pengaruh Minat Belajar dan Disiplin Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS MAN 1 Bandung. Skripsi Jurusan Pendidikan Akuntansi. Tidak Diterbitkan.

Rahmatul Kirom (2012). Pengaruh Lingkungan Sekolah, Kompetensi Guru, dan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi (Kasus Pada SMA dan MA Al-Azhar Citangkolo Kota Banjar). Skripsi Jurusan Pendidikan Ekonomi dan Koperasi. Tidak Diterbitkan.

Sumber internet :

TN. (2012). Pengertian Belajar Menurut Para Ahli. [Online]. Tersedia : http://belajarpsikologi.com/pengertian-belajar-menurut-ahli.html (2 April 2012)

TN (2012). Lingkungan Sekolah yang Nyaman Memacu Siswa Untuk Berprestasi. [Online]. Tersedia :

http:// Lingkungan Sekolah yang Nyaman Memacu Siswa Untuk Berprestasi « Un2kmU.html


(6)

TN (2012). Pengertian Hasil Belajar.[Online]. Tersedia : http:// hasil-belajar-pengertian-dan-definisi.html


Dokumen yang terkait

Persepsi Siswi Terhadap Pencitraan Ideal Remaja Putri : Studi Kasus di SMP Yayasan Atikan Sunda (YAS) Bandung.

2 7 41

Pengaruh Disiplin, Kesiapan Belajar, Dan Lingkungan Keluarga Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi : survei pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri di Kabupaten Bandung.

0 3 20

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI SMK BINA WARGA BANDUNG.

1 15 43

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KEBIASAAN BELAJAR, DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP KOMPETENSI SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI KELAS XI IPS SMA NEGERI 14 BANDUNG.

0 3 58

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN PARTISIPASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI SMA YAYASAN ATIKAN SUNDA (YAS) BANDUNG.

0 5 56

LAYANAN DASAR BIMBINGAN DAN KONSELING UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN BELAJAR:Penelitian Pra-Eksperimen terhadap Siswa Kelas X SMA Yayasan Atikan Sunda (YAS) Bandung Tahun Ajaran 2011/2012.

1 3 38

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI KELAS XI IPS SMAN 14 BANDUNG.

0 0 40

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI KELAS XI IPS SMA PASUNDAN 8 BANDUNG.

5 15 59

LAYANAN DASAR BIMBINGAN DAN KONSELING UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN BELAJAR: Penelitian Pra-Eksperimen terhadap Siswa Kelas X SMA Yayasan Atikan Sunda (YAS) Bandung Tahun Ajaran 2011/2012.

6 14 32

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI SMK BINA WARGA BANDUNG - repository UPI S PEA 1005820 Title

0 0 5