PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN PARTISIPASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI SMA YAYASAN ATIKAN SUNDA (YAS) BANDUNG.

(1)

PARTISIPASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI

DI SMA YAYASAN ATIKAN SUNDA (YAS) BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Ujian Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi

Disusun oleh

DIAN FRIDAYANI

NIM. 0807035

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG


(2)

PARTISIPASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI SMA

YAS BANDUNG

Telah disetujui oleh:

Pembimbing I

Drs. H. Umar Faruk, M.Si NIP.195307031987031001

Pembimbing II

Aristanti Widyaningsih, S,Pd, M.Si NIP.197409112001122001

Ketua Prodi Pendidikan Akuntansi

Drs. H. Ajang Mulyadi, M.M NIP. 19611102 198603 1 002


(3)

(4)

MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI SMA YAS BANDUNG Dian Fridayani

Pembimbing 1 : Drs. H. Umar Faruk, M.Si Pembimbing 2 : Aristanti Widyaningsih, S.Pd, M.Si

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana gambaran penggunaan media serta gambaran partisipasi siswa dalam pembelajaran akuntansi. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media pembelajaran dan partisipasi siswa dalam pembelajaran terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif verifikatif dengan teknik pengumpulan data

sample random sampling. Penelitian dilakukan terhadap data mengenai penggunaan media

pembelajaran, partisipasi siswa, dan hasil belajar siswa yang diperoleh melalui angket. Untuk menganalisis data tersebut, digunakan perhitungan regresi linear berganda.

Berdasarkan hasil perhitungan regresi pada variabel penggunaan media pembelajaran ( ) diperoleh nilai koefesien regresi ganda sebesar 0,762. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan media berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa. Untuk perhitungan regresi pada variabel partisipasi siswa dalam pembelajaran ( ) diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0,803. Hal ini menunjukkan bahwa partisipasi siswa berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa.


(5)

THE SUBJECT OF ACCOUNTING IN SMA YAS BANDUNG

Dian Fridayani

Supervisor : Drs. H. Umar Faruk, M.Si Co-Supervisor : Aristanti Widyaningsih, S.Pd, M.Si

ABSTRACT

This research is meant to find out how the outlook for the use of media learning as well as the outlook of student participation in accounting learning. This research is also meant to find out the influence of the use of media learning and students participation to students learning outcomes at accounting subject.

This research using a method of descriptive verifikatif that, with the technique of collecting data sample random sampling. Research done on the data regarding the use of the media learning, student participation, and student learning outcomes that are obtained via the questionnaire form. To analyze the data, used multiple linear regression calculation.

Based on the result of reckoning regression on the variables of the use of the media learning ( ) obtained the value of multiple regression coefficient 0,762. It showed that the use of the media influential favorably on students learning outcomes. For reckoning regression on the variables student participation in learning (X2) obtained value of the regression coefficient 0,803. It showed that the participation of the students influential favorably on students learning outcomes.


(6)

KATA PENGANTAR ...i

UCAPAN TERIMA KASIH ...ii

ABSTRAK ...v

DAFTAR ISI...vii

DAFTAR TABEL ...xi

DAFTAR GAMBAR ...xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ...12

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian...12

1.4 Manfaat Penelitian ...13

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Media Pembelajaran...15

2.1.1.Pengertian Media Pembelajaran ...15

2.1.2.Landasan Teoritis Penggunaan Media Pembelajaran ...17

2.1.3. Manfaat Media Pembelajaran ...18

2.1.4. Fungsi Media Pembelajaran ...19

2.1.5. Klasifikasi Media Pembelajaran ...20

2.1.6. Faktor-faktor Yang Diperhatikan Dalam Pembuatan Media Pembelajaran Akuntansi ...21

2.2 Partisipasi ... 25

2.2.1. Pengertian Partisipasi ... 25

2.2.2.Jenis-jenis Partisipasi ... 26

2.2.3. Faktor-faktor Yang Menyebabkan dan Manfaat Partisipasi ... 27

2.2.4. Prasyarat Terjadinya Partisipasi ... 28

2.2.5. Partisipasi Siswa Dalam Pembelajaran ... 29

2.3 Akuntansi ... 30

2.3.1. Pengertian Akuntansi ... 30


(7)

2.4.5. Pengertian Hasil Belajar ...38

2.4.6. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar ...39

2.4.7. Indikator Hasil Belajar ...40

2.5. Hubungan Penggunaan Media Dengan Hasil Belajar ... 41

2.6. Hubungan Partisipasi Dengan Hasil Belajar ... 42

2.7.Penelitian Terdahulu ... 44

2.8. Kerangka Pemikiran...44

2.9. Hipotesis Penelitian ...50

BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Desain Penelitian ... 51

3.2.Operasional Variabel ... 52

3.3.Populasi dan Sampel ... 55

3.4.Teknik Pengumpulan Data ... 58

3.5. Teknik Pengolahan Data ...62

3.5.1. Uji Instrumen Penelitian ... 62

3.5.2. Uji Asumsi Klasik ...68

3.6. Teknik Analisi Data ...72

3.7. Pengujian Hipotesis ...73

3.7.1. Uji F ...73

3.7.2 .Uji t ...74

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Objek Penelitian ...76

4.1.1. Sejarah Singkat SMA YAS Bandung ...76

4.1.2. Fasilitas Sekolah ...77

4.1.3. Struktur Organisasi SMA YAS Bandung ...78 4.2. Deskripsi Hasil Penelitian ...80


(8)

4.3. Pengujian Hipotesis Penelitian ...115

4.3.1. Uji Asumsi Klasik ...115

4.3.2. Regresi Linier Berganda ...120

4.3.3. Uji Hipotesis ...121

4.3.3.1. Uji F ...121

4.3.3.2. Uji t ...123

4.4. Pembahasan Hasil Penelitian ...126

4.4.1. Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi ...126

4.4.2. Pengaruh Partisipasi Siswa Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi ...127

4.4.3. Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran dan Partisipasi Siswa Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi ...128

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1.Kesimpulan ...129

5.2. Saran ...131 DAFTAR PUSTAKA


(9)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan manusia yang sangat penting dalam meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Melalui pendidikan diharapkan siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap yang sangat diperlukan. Untuk memecahkan persoalan yang dihadapi. Pendidikan memiliki peran penting dalam mencerdaskan bangsa. Dalam dunia pemdidikan, hasil belajar merupakan hal yang sangat penting dan menjadi salah satu tolak ukur keberhasilan pembelajaran. Hasil belajar yang dicapai antara siswa yang satu dengan siswa yang lain memiliki perbedaan maka dari itu, hasil belajar siswa merupakan cerminan kemampuan siswa dalam mempelajari suatu mata pelajaran.

Seperti yang dikemukakan Sudjana (2011 : 22) “hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.” Dengan kata lain hasil belajar merupakan suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari proses pembelajaran diri dan pengaruh lingkungan, baik secara kognitif, afektif, maupun psikomotor dalam diri siswa yang diperoleh selama beberapa periode tertentu.

Hasil belajar yang baik merupakan harapan bagi siswa, dan juga guru, namun perolehan hasil belajar yang baik tidaklah mudah karena banyak faktor yang berpengaruh didalamnya. Faktor instrinsik dalam diri siswa memegang


(10)

kegiatan belajar perlu memiliki ketekunan belajar, motivasi belajar yang tinggi, disiplin belajar yang baik, dan berpartisipasi dalam pelaksanaan pembelajaran.

Proses belajar mengajar pada dasarnya merupakan suatu bentuk proses komunikasi yang merupakan proses penyampaian pesan dari sumber pesan (guru), kepada seseorang atau sekelompok orang (siswa). Pesan yang ingin disampaikan dalam hal ini adalah materi pelajaran yang diorganisir dan disusun sesuai dengan tujuan tertentu yang ingin dicapai. Pada proses komunikasi, guru yang berfungsi sebagai sumber pesan, siswa sering kali mengalami hambatan dan gangguan. Biasanya disebabkan oleh perhatian siswa yang bercabang, kurangnya perhatian pada materi pelajaran, dan terjadinya verbalisme. Pengalaman menunjukkan sering terjadi penyimpangan sehingga proses tersebut tidak berlangsung secara efektif.

Pendidikan merupakan proses yang mengantisipasi dan membicarakan masa depan. Pendidikan hendaknya melihat jauh ke depan dan memikirkan apa yang akan dihadapi peserta didik di masa yang akan datang. Pendidikan salah satunya dapat dilakukan dengan adanya suatu kegiatan belajar, karena belajar merupakan kegiatan yang paling utama dalam proses pendidikan. Belajar adalah suatu proses, artinya kegiatan belajar ini berlangsung dinamis dan terus-menerus yang menyebabkan perubahan dalam diri siswa. Perubahan yang terjadi pada diri siswa itu dapat berupa berubahan kognitif, afektif, dan juga psikomotor. Dalam kegiatan belajar ada target yang harus dicapai untuk mengetahui siswa tersebut berhasil atau tidak dalam proses belajarnya. Hasil dari kegiatan belajar biasanya


(11)

berupa nilai yang dapat diukur atau diperoleh dari hasil ulangan atau tes sumatif. Dari semua itu dapat dilihat sejauh mana perkembangan dari siswa tersebut.

Dalam penelitian ini peneliti mengambil kasus di SMA YAS karena peneliti melihat adanya ketidak seimbangan antara prestasi yang diraih siswa-siswi SMA YAS dalam bidang ekstrakurikuler dengan prestasi dalam bidang intrakurikuler. Sekolah ini lebih sering mendapatkan prestasi dalam bidang ekstrakurikuler di bandingkan dalam bidang intrakurikuler, hal ini dapat dilihat dari rendahnya hasil belajar akuntansi siswa kelas XI program IPS tahun ajaran 2011/2012. Terdapat banyak siswa siswi yang belum memenuhi standar Kriteria Ketentuan Minimum (KKM). Hal ini tentu saja bukan hal yang diharapkan bagi siswa maupun guru.

Dalam belajar tentunya ada hasil yang ingin dicapai, hasil tersebut pasti diharapkan dapat selalu baik. Pada kenyataannya hasil belajar kadang tidak sesuai dengan harapan, karena masih ada siswa yang nilainya di bawah KKM. KKM sendiri merupakan Kriteria Ketuntasan Minimal yang harus dicapai setiap siswa. KKM yaitu tingkat pencapaian kompetensi dasar yang harus dicapai oleh setiap siswa per mata pelajaran, dan siswa yang belum mencapai KKM dinyatakan belum tuntas. Tujuannya adalah menentukan target kompetensi yang harus dicapai oleh siswa. Selain itu KKM juga menjadi acuan untuk menentukan seorang siswa sudah memahami atau belum memahami suatu materi pembelajaran. Adapun manfaat dari penerapan KKM yaitu sekolah, guru, dan siswa memiliki patokan yang jelas mengenai kriteria ketuntasan, serta adanya keseragaman ketuntasan setiap mata pelajaran pada kelas pararel. KKM yang ditetapkan disekolah ini adalah 70. Pada


(12)

kenyataannya sebagian besar siswa disekolah ini masih banyak yang nilainya di bawah KKM. Berikut ini dapat dilihat tabel hasil tes formatif dari SMA Yayasan Atikan Sunda (YAS) di Kota Bandung.

Mengingat begitu pentingnya hasil belajar siswa dalam pembelajaran, tentunya setiap sekolah mengharapkan siswa-siswinya mencapai hasil belajar yang memuaskan dalam setiap mata pelajaran, khususnya mata pelajaran akuntansi. Tetapi dalam kenyataannya pada kasus di SMA YAS (Yayasan Atikan Sunda) Bandung masih banyak siswanya memperoleh nilai akuntansi di bawah Kriteria Ketentuan Minimum (KKM).

Berdasarkan data yang diperoleh dari lapangan, nilai rata-rata tes formatif semester genap mata pelajaran akuntansi siswa kelas XI IPS 1, XI IPS 2 dan XI IPS 3 di SMA YAS (Yayasan Atikan Sunda) Bandung yang menjadi responden, dinyatakan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 1.1

Nilai Rata-Rata Ulangan Mata Pelajaran Akuntansi

Kelas XI IPS SMA YAS (Yayasan Atikan Sunda) Bandung Tahun Pelajaran 2011/2012

No. Kelas Jumlah Siswa Nilai Rata Rata Siswa yang memenuhi KKM

Persentase siswa yang memenuhi

KKM KKM

1 XI IPS 1 36 51,25 1 2,78%

70

2 XI IPS 2 39 45,12 1 2,56%

3 XI IPS 3 38 60,39 10 26,32%

Sumber: guru mata pelajaran akuntansi (sudah diolah)

Dilihat dari tabel 1.1, dapat diketahui bahwa rata-rata nilai ulangan akuntansi pada tiap kelas di kelas XI IPS SMA YAS (Yayasan Atikan Sunda) Bandung masih jauh dari standar KKM. Dari tabel tersebut dapat dikatakan


(13)

bahwa hasil belajar yang diraih kurang optimal, karena masih berada jauh dari standar KKM. Dari 36 siswa kelas XI IPS 1 yang memiliki ketuntasan di atas KKM hanya terdapat 1 orang yang memenuhi standar KKM atau sebesar 2,78%, pada kelas XI IPS 2 dari jumlah siswa 39 hanya terdapat 1 siswa yang memenuhi standar KKM atau hanya sebesar 2,56% yang memenuhi standar KKM, sedangkan pada kelas XI IPS 3 dengan jumlah murid 38 siswa, hanya 10 siswa yang memenuhi standar KKM atau hanya sebesar 26,32% siswa sudah memenuhi standar KKM.

Dari fenomena di atas terlihat adanya masalah serius mengenai hasil belajar akuntansi siswa di sekolah ini, yang apabila dibiarkan akan berakibat buruk bagi siswa serta reputasi sekolah itu sendiri. Mengingat mata pelajaran akuntansi merupakan salah satu mata pelajaran penting di jurusan IPS dan merupakan salah satu mata pelajaran yang masuk dalam Ujian Nasional (UN) maka harus dilakukan perubahan dalam proses pembelajaran akuntansi demi mencapai hasil belajar yang baik. Tetapi apabila masalah ini dibiarkan, siswa siswi di sekolah ini akan mendapat kesulitan yang sangat berarti pada saat menghadapi Ujian Nasional (UN), tentunya pihak sekolah juga akan merasa malu apabila banyak siswa-siswinya yang gagal dalam menghadapi Ujian Nasional, tentu saja akan berdampak buruk bagi reputasi sekolah ini dikalangan masyarakat.

Adapun kelebihan dari sekolah ini adalah dalam bidang seni budaya sunda. Sekolah ini memiliki dedikasi tinggi dalam mengembangkan dan mempertahankan budaya sunda. Akan tetapi pada nilai akademis siswa siswi sekolah ini cendrung mendapat hasil yang kurang memuaskan. Hal ini dapat


(14)

dilihat dari rendahnya prestasi yang didapat dari segi akademis berbanding tingginya prestasi yang diraih di luar bidang akademis seperti contohnya, sekolah ini sering mendapat juara pada perlombaan pergelaran seni tingkat provinsi maupun nasional, sekolah ini juga mendapat juara paskibra dalam kejuaraan tingkat provinsi.

Akan tetapi tidak dapat dipungkiri, hasil akademis merupakan hal yang sangat penting dalam proses pembelajaran. Tetapi pada kenyataan dalam sekolah ini, prestasi dalam bidang ektrakulikuler berbanding terbalik dengan prestasi dalam bidang akademis. Hal ini merupakan tantangan bagi pihak sekolah dan juga peneliti untuk mengetahui faktor apa yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa siswi disekolah ini. Menurut teori tiga komponen proses belajar mengajar dapat digambarkan sebagai berikut sesuai yang diungkapkan Nasution (Djamarah 2011 : 176)

Sumber: Djamarah, 2011:176


(15)

Dari skema di atas dapat dilihat ada banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa di sekolah, faktor-faktor tersebut digolongkan menjadi dua jenis, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam individu yang sedang belajar, sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar individu. Faktor eksternal terdiri atas dua macam, yaitu faktor lingkungan yang terdiri dari lingkungan alami dan lingkungan sosial budaya, dan faktor instrumental yang terdiri dari kurikulum, program sarana prasarana, media pembelajaran dan guru. Aspek yang termasuk dalam faktor internal antara lain ada dua aspek yaitu aspek fisiologis (yang bersifat jasmaniah) dan aspek psikologis (yang bersifat rohaniah). Aspek fisiologis meliputi keadaan umum jasmani dan kondisi panca indra, sedangkan aspek psikologis meliputi intelegensi, sikap, partisipasi, minat, bakat, dan motivasi.

Dari beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar tersebut, peneliti melakukan wawancara pra penelitian terhadap 30 siswa siswi SMA YAS (Yayasan Atikan Sunda) Bandung. Wawancara ini dilakukan dengan cara memberikan pertanyaan mengenai faktor-faktor instrumental input yang di kemukakan oleh Nasution (Djamarah, 2011:176) seperti; guru, metode mengajar, media pembelajaran serta sarana dan prasarana belajar. Dari empat faktor instrumental yang disebutkan Djamarah, siswa memilih faktor manakah yang penting peranannya dalam proses pembelajaran. Hasil wawancara pra penelitian dijabarkan pada tabel 1.2:


(16)

Tabel 1.2

Gambaran Hasil Wawancara Pra Penelitian Terhadap Hasil Belajar Terhadap Hasil Belajar Kelas XI SMA YAS (Yayasan Atikan Sunda)

Bandung

Tahun Ajaran 2011-2012

Instrumental input Banyaknya Dalam persen

a. Guru 5 orang 16,67 %

b. Metode Mengajar 5 orang 16,67 %

c. Media Pembelajaran 18 orang 60%

d. Sarana dan Prasarana Balajar

2 orang 6,66%

Jumlah 30 orang 100 %

Sumber:SMA YAS (Yayasan Atikan Sunda) Bandung (Data Diolah)

Dari data di atas diperoleh hasil bahwa sebanyak 60% siswa berpendapat bahwa penggunaan media dalam pembelajaran akuntansi merupakan faktor yang penting peranannya dalam proses pembelajaran, sebesar 16,67% menyatakan sikap guru dalam pembelajaran merupakan faktor penting pada proses pembelajaran, 16,67% siswa juga berpendapat metode mengajar guru juga merupakan faktor penting dalam proses pembelajaran akuntansi serta sisanya 6,66% siswa menyatakan sarana dan prasarana belajar merupakan faktor penting dalam proses pembelajaran. Dari hasil penelitian di atas, sebagian besar siswa mengatakan media pembelajaran merupakan faktor penting dalam proses pembelajaran. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan media pembelajaran merupakan salah satu faktor terpenting dalam pembelajaran, oleh karena itu peneliti tertarik untuk meneliti penggunaan media dalam proses pembelajaran.

Media pembelajaran merupakan salah satu faktor eksternal yang berperan penting dalam proses pembelajaran, karena media pembelajaran dapat memacu siswa untuk secara aktif melaksanakan proses pembelajaran secara fisik maupun


(17)

verbal. Oleh karena itu dalam pembelajaran akuntansi penggunaan media harus mampu mengemas materi akuntansi agar menarik, mudah dipahami dan dapat diaplikasikan. Adapun contohnya penggunaan media dalam pembelajaran akuntansi adalah penggunaan karton pada materi jurnal, penggunaan modul/LKS untuk mengerjakan tugas, menggunakan contoh bukti transaksi seperti cek, faktur dan lain-lain.

Selain media pembelajaran peneliti menilai tingkat partisipasi siswa sebagai salah satu faktor yang membuat kegiatan belajar tersebut sukses, efektif dan efisien. Siswa dituntut untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran karena siswalah yang akan menentukan suatu pembelajaran dikatakan sukses. Siswa yang aktif dalam kegiatan pembelajaran dapat dilihat dari baik buruknya hasil belajar siswa.

Sudjana (dalam Mulyasa, 2004:156) mengatakan “syarat kelas yang efektif adalah adanya keterlibatan, tanggung jawab, dan umpan balik dari siswa”. Keterlibatan siswa merupakan syarat utama dalam kegiatan belajar dikelas. Untuk terjadinya keterlibatan tersebut harus memiliki arti penting sebagai bagian dari dirinya dan perlu diarahkan secara baik oleh sumber belajar.

Berdasarkan data hasil wawancara pra penelItian yang peneliti lakukan di SMA YAS (Yayasan Atikan Sunda) Bandung, dengan mengabil 30 siswa siswi sebagai sampel pra penelitian. Pra penelitian ini dilakukan dengan cara menjabarkan faktor-faktor raw input yang dikemukakan oleh Nasution (Djamarah, 2011:176) seperti; kecerdasan, perhatian, ketertarikan belajar, bakat, dorongan untuk belajar, partisipasi siswa dalam bentuk sikap dan perilaku dalam belajar,


(18)

kesesuaian materi dengan daya fikir, serta disiplin belajar. Dari delapan faktor

raw input tersebut siswa memilih faktor manakah yang penting peranannya dalam

proses pembelajaran. Hasil pra penelitian tersebut, dijabarkan dalam tabel 1.3: Tabel 1.3

Gambaran Hasil Wawancara Pra Penelitian Terhadap Hasil Belajar Kelas XI SMA YAS (Yayasan Atikan Sunda) Bandung Tahun Ajaran

2011-2012

Raw Input Banyaknya Dalam Persen

a. Kecerdasan 4 13,33%

b. Perhatian 1 3,33%

c. Ketertarikan Belajar 4 13,33%

d. Bakat 3 10%

e. Dorongan untuk belajar 5 16,67%

f. Partisipasi siswa dalam bentuk sikap dan prilaku dalam belajar

6 20%

g. Kesesuaian materi dengan daya fikir

3 10%

h. Disiplin belajar 4 13,33%

Jumlah 30 Orang 100%

Sumber:SMA YAS (Yayasan Atikan Sunda) Bandung (Data Diolah)

Dari data hasil wawancara pra penelitian diperoleh hasil sebanyak 20% siswa atau sebagian besar siswa berpendapat bahwa partisipasi mereka dalam pembelajaran merupakan faktor penting dalam proses pembelajaran, sebesar 16,67% siswa berpendapat bahwa dorongan untuk belajar merupakan faktor penting dalam proses pembelajaran, sebesar 13,33% siswa bependapat kecerdasan merupakan faktor penting dalam proses pembelajaran, sebesar 13,33% siswa berpendapat ketertarikan belajar merupakan faktor penting dalam proses pembelajaran, sebesar 13,33% pula siswa berpendapat bahwa disiplin belajar merupakan peran penting terhadap proses pembelajaran. Sebesar 10% siswa berpendapat bahwa kesesuaian materi dengan daya berpikir mereka merupakan


(19)

faktor penting dalam proses pembelajaran, serta 3,3% siswa berpendapat bahwa perhatian siswa pada pembelajaran merupakan faktor penting dalam proses belajar. Dari hasil tersebut peneliti dapat menyimpulkan bahwa siswa siswi SMA YAS (Yayasan Atikan Sunda) Bandung sebenarnya menyadari pentingnya partisipasinya dalam pembelajaran sangat diperlukan dalam proses pembelajaran serta pada hasil belajar.

Dalam proses pembelajaran akuntansi partisipasi siswa diperlukan, karena dengan adanya partisipasi, siswa dituntut untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran akuntansi. Hal ini dapat dilihat dari keterlibatan siswa dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru, seperti mengerjakan LKS maupun, mengerjakan soal didepan kelas, siswa berani mengemukakan pendapat tentang materi ajar mengenai definisi akuntansi, definisi jurnal, konsep persamaan akuntansi dan lain-lain, siswa mampu menarik kesimpulan dari apa yang telah dipelajarinya. Dengan demikian siswa diharapkan mampu mengikuti pelajaran dengan baik serta dapat memperoleh hasil belajar yang baik pula.

Berdasarkan penelitian sebelumnya mengenai pengaruh penggunaan media pembelajaran terhadap motivsasi dan hasil belajar, telah diteliti oleh Muniyawati (2011) perbedaanya dengan penelitian ini, peneliti mengganti variabel motivasi dengan variabel partisipasi. Dalam penelitian lainnya mengenai pengaruh motivasi belajar dan partisipasi siswa terhadap prestasi belajar oleh Manriantini (2012) perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah peneliti tidak mencantumkan variabel motivasi tetapi diganti dengan adanya variabel pengguanaan media sebagai variabel yang mempengaruhi.


(20)

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian mengenai “Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran dan Partisipasi Siswa Dalam Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Di SMA YAS (Yayasan Atikan Sunda) Bandung. 1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang yang telah dikemukakan, maka rumusan masalahnya adalah:

1. Bagaimana gambaran penggunaan media pembelajaran dalam pembelajaran mata pelajaran akuntansi

2. Bagaimana gambaran partisipasi siswa dalam pembelajaran mata pelajaran akuntansi

3. Bagaimana gambaran hasil belajar siswa dalam mata pelajaran akuntansi 4. Bagaimana pengaruh penggunaan media pembelajaran terhadap hasil

belajar pada mata pelajaran akuntansi

5. Bagaimana pengaruh partisipasi siswa dalam pembelajaran terhadap hasil belajar pada mata pelajaran akuntansi

6. Bagaimana pengaruh partisipasi siswa dalam pembelajaran terhadap hasil belajar pada mata pelajaran akuntansi

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:


(21)

1. Untuk mengetahui bagaimana gambaran penggunaan media pembelajaran dalam pembelajaran pada mata pelajaran akuntansi 2. Untuk mengetahui bagaimana gambaran partisipasi siswa dalam

pembelajaran pada mata pelajaran akuntansi.

3. Untuk mengetahui bagaimana gambaran hasil belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi.

4. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh penggunaan media pembelajaran terhadap hasil belajar pada mata pelajaran akuntansi. 5. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh partisipasi siswa dalam

pembelajaran terhadap hasil belajar pada mata pelajaran akuntansi. 6. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh penggunaan media

pembelajaran dan partisipasi siswa dalam pembelajaran berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi.

1.4 Manfaat Penelitian 1. Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontrubusi positif bagi pengembangan ilmu pendidikan dalam rangka meningkatkan hasil belajar dalam mata pelajaran akuntansi.

2. Praktis

Penelitian ini diharapkan memberikan masukan pada pihak guru dan sekolah untuk memperhatikan penggunaan media pembelajaran dan partisipasi siswa karena dua hal tersebut merupakan salah satu faktor penting dalam proses pembelajaran.


(22)

Selain itu diharapkan penelitian ini akan menambah wawasan tentang pengaruh penggunaan media pembelajaran dan partisipasi siswa dalam pembelajaran terhadap hasil belajar, sehingga peneliti dapat menjadikannya sebagai bekal apabila memasuki dunia pendidikan di masa yang akan datang.


(23)

BAB III

METODE PENELITIAN

1.1 Desain Penelitian

Metode penelitian dapat diartikan sebagai rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosif dan ideologi pertanyaan isu yang dihadapi. Menurut Sugiyono (2010:3) metode penelitian adalah “cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Metode penelitian berkaitan dengan prosedur dan teknik yang harus dilakukan dalam suatu penelitian, dimana metode penelitian memberikan pedoman mengenai langkah-langkah yang harus dilakukan dalam penelitian untuk memecahkan masalah yang diteliti.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dapat digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random atau acak, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Adapun metode penelitian yang digunakan sesuai dengan tujuan dan permasalahan dalam penelitian ini adalah deskriptif dan verifikatif. Menurut Muh. Nazir (Sugiyono, 2009:63) Penelitian deskriptif adalah suatu metode dalam penelitian status manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas/peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan


(24)

antara fenomena yang diselidiki, yaitu mengenai penggunaan media dan partisipasi siswa terhadap hasil belajar siswa

1.2 Operasionalisasi Variabel

Dalam penelitian ini, variabel diartikan sebagai segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan penelitian. Suharsimi Arikunto (2006:96), menyatakan bahwa “variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian.” Sedangkan operasionalisasi variabel merupakan penjelasan dari dimensi-dimensi dan indikator dari setiap variabel. Terdapat dua variabel dalam penelitian ini, yaitu variabel bebas (variabel X) dan variabel terikat (variabel Y). Penjelasan dari variabel tersebut yaitu :

1. Variabel Bebas : Penggunaan media pembelajaram

Penggunaan media pembelajaran adalah penggunaan alat bantu atau alat komunikasi belajar yang mempengaruhi efektifitas program pembelajaran (Basyirudin dan Asnaawir, 2002:12)

Skala pengukuran untuk penggunaan media pembelajaran adalah skala interval, semakin besar angka yang didapat menunjukkan bahwa guru selalu menggunakan media pembelajaran dan sebaliknya semakin kecil angka yang didapat menunjukkan guru tidak pernah menggunakan media pembelajaran. 2. Variabel Bebas : Partisipasi siswa dalam pembelajaran

Partisipasi siswa dalam pembelajaran dapat diartikan sebagai ikut terlibatnya siswa dalam pembelajaran secara fisik, mental dan emosional siswa (Suryosubroto, 2002:279).


(25)

Skala pengukuran untuk partisipasi siswa adalah skala interval. Semakin besar angka yang didapat maka dapat dikatakan siswa selalu berpartisipasi dalam pembelajaran dan sebaliknya semakin kecil angka yang didapat menunjukkan siswa tidak pernah berpartisipasi dalam pembelajaran akuntansi.

3. Variabel Terikat : Hasil belajar siswa

Hasil belajar merupakan perubahan yang diperoleh oleh siswa setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar (Sudjana, 2011:22).

Skala pengukuran yang digunakan untuk prestasi belajar adalah skala interval. Semakin besar angka yang didapat maka prestasi belajar siswa tergolong baik dan sebaliknya semakin kecil angka yang didapat maka prestasi belajar siswa tergolong rendah.


(26)

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Dimensi Indikator Skala

Penggunaan media

pembelajaran (X1)

1.Jenis Pembelajaran

2.Ketersediaan alat/media

3. Kemampuan guru terhadap media pembelajaran 4.Keluwesan (flexibility), daya tahan (durability), dan kemudahan (convencience): 5.Efektivitas biaya

Tingkat kesesuaian jenis media pembelajaran

dengan tujuan

pembelajaran dan suasana belajar.

Tingkat kemudahan mendapatkan media.

tingkat kemahiran guru dalam menggunakan media pembelajaran

media pembelajaran dapat memudahkan siswa dalam belajar mandiri.

Tingkat efektivitas biaya suatu media pembelajaran

Interval

Partisipasi siswa (X2)

Keterlibatan fisik, mental, dan emosional siswa dalam pembelajaran 1. Bertanya 2. Menjawab 3. Mengemukakan pendapat

4. Mengerjakan tugas 5. Fokus terhadap

pelajaran

Interval

Hasil Belajar Siswa (Y)

Nilai formatif Rata-rata nilai ulangan harian semester genap dalam mata pelajaran akuntansi.


(27)

1.3Populasi dan Sampel a. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi. Studi atau penelitiannya juga disebut studi populasi atau studi sensus.

Sesuai dengan permasalahan yang diteliti dalam penentuan populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS SMA Yayasan Atikan Sunda (YAS) Bandung, sebanyak 3 kelas yang terdiri dari 113 orang siswa, yaitu :

Tabel 3.2 Jumlah Populasi

Sumber: data diolah

b. Sampel

Sampel adalah wakil populasi yang diteliti yang merupakan bagian dari jumlah dan karakteristrik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sedangkan menurut Riduwan (2009:239) “sampel penelitian adalah bagian

Sub populasi Jumlah

KELAS XI IPS 1 36

KELAS XI IPS 2 39

KELAS XI IPS 3 38


(28)

dari populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi”.

Dari pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri-ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti, karena tidak semua data dan informasi akan diproses dan tidak semua orang atau benda akan diteliti melainkan cukup dengan menggunakan sampel yang mewakilinya.

Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :

n =

(Riduwan, 2007 : 65)

Keterangan :

n = jumlah sampel

N = jumlah populasi

d² = presisi (ditetapkan 5%)

Berdasarkan rumus tersebut maka jumlah sampel yang digunakan adalah sebagai berikut :


(29)

Berdasarkan dengan jumlah populasi yaitu sebanyak 113 orang siswa, maka di ambil sampel sebanyak 88 orang, maka untuk sampel tiap kelas adalah sebagai berikut:

Tabel 3.3 Jumlah Sampel

Kelas Banyaknya

Siswa Sampel

XI IPS 1 36

XI IPS 2 39

XI IPS 3 38

Jumlah 113 88

Sumber: data diolah

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Probability

sampling, dengan pengambilan sample secara acak / random sample.

Probability sampling atau disebut juga sampel wilayah, yaitu apabila ada perbedaan ciri antara wilayah yang satu dengan wilayah yang lain. Sampel wilayah adalah teknik sampling yang dilakukan dengan mengambil wakil dari setiap wilayah yang terdapat dalam populasi. Dalam penelitian ini cara pengambilan sampel diambil acak dari 113 siswa di SMA YAS yang tersebar di tiga kelas XI program IPS dengan penjabaran seperti pada tabel 3.3.


(30)

1.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah : a. Angket atau Kuesioner

Menurut Suharsimi Arikunto (2010 : 194) “kuesioner adalah sejunlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui.”

Kuesioner memiliki beberapa keuntungan, yaitu tidak memerlukan hadirnya peneliti, dapat dibagikan secara serentak kepada banyak responden, dapat dibuat terstandar sehingga bagi semua responden dapat diberi pertanyaan yang benar-benar sama (Arikunto, 2010 : 195)

Kuesioner yang digunakan untuk meneliti penggunaan media pembelajaran dan partisipasi siswa dalam pembelajaran adalah kuesioner tertutup. Kuesioner tertutup ini disusun dengan menggunakan skala numerik (numerical scale). Menurut Uma Sekaran (2006 : 33) “Skala numerik mirip dengan skala differensial semantic, dengan

perbedaan dalam hal nomor pada skala 5 titik atau 7 titik disediakan, dengan kata sifat berkutub pada dua ujung keduanya”. Kuesioner untuk penggunaan media sebanyak 10 pertanyaan dan partisipasi siswa berisi 9 pertanyaan, dimana masing-masing pertanyaan berisi 5 opsi jawaban 1 sampai dengan 5, dimana angka 1 menunjukkan penilaian terendah dan angka 5 menunjukkan penilaian tertinggi. Untuk lebih jelas, dapat dilihat pada contoh tabel 3.4 :


(31)

Tabel 3.4

Penilaian Skala Numerik

No Item Skor

5 4 3 2 1

Sumber: Uma Sekaran (2006 : 33)

Keterangan skor yang ada dalam angket tersebut adalah sebagai berikut:

1) Angka 5 menunjukkan pernyataan dalam angket “selalu” dilakukan oleh siswa terhadap variabel yang diteliti.

2) Angka 4 menunjukkan pernyataan dalam angket “sering” dilakukan oleh siswa terhadap variabel yang diteliti.

3) Angka 3 menunjukkan pernyataan dalam angket “kadang-kadang” dilakukan oleh siswa terhadap variabel yang diteliti.

4) Angka 2 menunjukkan pernyataan dalam angket “pernah” dilakukan oleh siswa terhadap variabel yang diteliti.

5) Angka 1 menunjukkan pernyataan “dalam angket “tidak pernah” dilakukan oleh siswa terhadap variabel yang diteliti.

Untuk menilai rentang pengklasifikasian skor, menurut Sugiyono (2010:134) skor maksimum setiap kuesioner diberi nilai 5 dan skor minimum adalah 1. Maka hasil tabulasi data tersebut dimasukan ke dalam garis kontinum yang pengukurannya ditentukan dengan cara sebagai berikut :


(32)

Tidak Kurang Cukup Baik Sangat Baik Baik Baik Baik

0,5 1 2 3 4 5 (Sugiyono, 2010:135) Keterangan :

 Nilai Maksimum : Skor Tertinggi x Jumlah Butir Soal x Jumlah responden

 Nilai Minimum : Skor Terendah x Jumlah Butir Soal x Jumlah responden

 Jarak Interval : [Nilai Maksimum – Nilai Minimum] : 5

 Y : Total skor yang diperoleh

Setelah itu, untuk menilai hasil tanggapan responden yang diinterpretasikan dengan kriteria pengklasifikasian variabel x dan y yang mengacu pada ketentuan yang dikemukakan (Husein Umar, 2003:201) dengan rumus sebagai berikut :

(Husein Umar, 2003:201)

Keterangan :


(33)

 m = Skor tertinggi item

 n = Skor terendah item

 b = Jumlah kelas

Dengan skor tertinggi 440 yang diperoleh dari {88 (jumlah responden) x 5 (skor tertinggi)}, dan skor terendah 88 yang diperoleh dari {88 (jumlah responden) x 1 (skor terendah)}

b. Dokumentasi

Dokumentasi dari asal katanya dokumen, yang artinya barang-barang tertulis. Di dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, dan sebagainya.

Dokumentasi dimaksud dari penelitian ini adalah berupa nilai formatif berupa nilai ulangan harian. Dokumentasi ini merupakan indikator bagi variabel Y, yaitu hasil belajar.


(34)

1.5Teknik Pengolahan Data 1.5.1 Uji Instrumen Penelitian

a. Uji Validitas

Suatu instrumen dapat dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Uji validitas item dalam penelitian ini menggunakan rumus korelasi Product Moment dari Pearson sebagai berikut:

Arikunto (2009:72)

Keterangan : = koefisien korelasi

N = jumlah responden uji coba X = skor tiap item

Y = skor seluruh item responden uji coba Setelah menghitung r hitungnya, hal yang harus dilakukan adalah melihat r tabel, dengan berkonsultasi ke tabel harga kritik r product

moment sehingga dapat diketahui signifikan atau tidaknya korelasi

tersebut. Untuk mengetahui kevaliditasan suatu instrument, dapat dilihat jika:

1. > maka data tersebut valid


(35)

1. Uji Validitas Variabel Penggunaan Media Pembelajaran

Uji validitas dilakukan untuk mengukur pernyataan yang ada dalam angket, yakni untuk mengetahui valid atau tidaknya butir-butir soal dalam angket. Uji validitas yang dilakukan oleh penulis adalah dengan melakukan uji coba angket penelitian kepada 25 siswa SMA YAS (Yayasan Atikan Sunda) Bandung dengan jumlah item pertanyaan 14 item. 25 siswa tersebut diambil dari 3 kelas secara acak. Langkah pengujian validitas tersebut harus dibandingkan dengan , dapat diketahui bahwa untuk 25 responden dengan taraf signifikansi 0,05 adalah 0,396. Hasil uji validitas variabel penggunaan media pembelajaran dari tiap item yang menggunakan rumus product moment dengan penggunaan software

IBM SPSS V 20 for windows dapat dilihat pada tabel 3.5 sebagai berikut:

Tabel 3.5

Hasil Uji Validitas Penggunaan Media Pembelajaran No

Item Keterangan

1 0,680 0,396 Valid

2 0,833 0,396 Valid

3 0,726 0,396 Valid

4 0,442 0,396 Valid

5 0,627 0,396 Valid

6 0,060 0,396 Tidak Valid 7 0,107 0,396 Tidak Valid

8 0,618 0,386 Valid

9 0,627 0,396 Valid

10 0,197 0,396 Tidak Valid 11 0,222 0,396 Tidak Valid

12 0,634 0,396 Valid

13 0,668 0,396 Valid


(36)

Berdasarkan perhitungan validitas di atas, dapat terlihat bahwa dari 14 pernyataan mengenai penggunaan media pembelajaran yang disebarkan kepada responden dinyatakan terdapat sebanyak 4 item tidak valid, yaitu no 6, 7, 10, dan 11. Pernyataan yang tidak valid tersebut kemudian digugurkan dan tidak digunakan. Setelah kemudian 4 pernyataan digugurkan, 10 pernyataan mengenai penggunaan media kemudian digunakan dan akan diujikan kembali kepada responden.

2. Uji Validitas Variabel partisipasi siswa

Uji validitas yang dilakukan untuk variabel partisipasi siswa menggunakan pengujian yang sama dengan uji validitas pada variabel penggunaan media pembelajaran sebelumnya yakni dengan malakukan uji coba angket penelitian kepada 25 siswa SMA YAS (Yayasan Atikan Sunda) Bandung dengan jumlah 11 item pertanyaan. 25 siswa tersebut diambil dari 3 kelas secara acak. Langkah pengujian validitas tersebut harus dibandingkan dengan , dapat diketahui bahwa untuk 25 responden dengan taraf signifikansi 0,05 adalah 0,396. Berikut ini ditampilkan hasil uji validitas variabel kompetensi profesional guru dari tiap item yang menggunakan rumus product moment dengan penggunaan


(37)

Tabel 3.6

Hasil Uji Validitas Partisipasi Siswa No

Item Keterangan

15 0,771 0,396 Valid

16 0,797 0,396 Valid

17 0,554 0,396 Valid

18 0,689 0,396 Valid

19 0,655 0,396 Valid

20 0,529 0,396 Valid

21 0,292 0,396 Tidak Valid

22 0,651 0,396 Valid

23 0,325 0,396 Tidak Valid

24 0,536 0396 Valid

25 0,749 0396 Valid

Sumber: Data diolah

Berdasarkan perhitungan validitas di atas, dapat terlihat bahwa 11 pernyataan mengenai partisipasi siswa terdapat 2 item soal yang tidak valid, yaitu no 21 dan 23. Pernyataan yang tidak valid tersebut kemudian digugurkan dan tidak digunakan. Setelah kemudian 2 pernyataan digugurkan, 9 pernyataan mengenai partisipasi siswa kemudian digunakan dan akan diujikan kembali kepada responden.

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menurut Arikunto (2009 : 86) adalah “suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik.” Uji reliabilitas dimaksudkan untuk melihat konsistensi dari instrumen dalam mengungkapkan fenomena dari sekelompok individu meskipun dilakukan dalam waktu yang berbeda. Uji realibilitas, dihitung dengan menggunakan rumus alpha sebagai berikut:


(38)

Arikunto (2009 : 109) Keterangan : = Realibilitas yang dicari

n = Jumlah item

= Jumlah varians skor tiap item = Varians total

Cara pengambilan keputusannya adalah membandingkan dengan rtabel, berdasarkan ketentuan:

1. > r tabel berarti reliabel 2. . ≤ r tabel berarti tidak reliabel. 1. Uji Reliabilitas Penggunaan Media Pembelajaran

Uji reliabilitas dimaksudkan untuk melihat ketetapan dari instrumen dalam mengungkapkan fenomena dari responden meskipun dilakukan dalam waktu yang berbeda. Pengujian reliabilitas ini harus membandingkan antara dengan rtabel. Untuk variabel penggunaan media pembelajaran diperoleh rtabel dari responden yang berjumlah 25 siswa dengan taraf signifikansi 0,05 sebesar 0,396. Berikut adalah hasil uji reliabilitas untuk variabel penggunaan media pembelajaran menggunakan rumus alpha dengan penggunaan software IBM SPSS V 20 for windows yaitu sebagai berikut:


(39)

Tabel 3.7

Hasil Uji Reliabilitas Penggunaan Media Pembelajaran

r tabel Keterangan

0,846 0,396 Reliabel

Sumber : Data dioalah

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa instrumen untuk variabel penggunaan media pembelajaran dalam penelitian ini reliabel, karena > rtabel .

2. Uji Reliabilitas Partisipasi Siswa

Uji reliabilitas untuk variabel partisipasi siswa diperoleh dari responden yang berjumlah 25 siswa dengan taraf signifikansi 0,05 sebesar 0,396. Berikut adalah hasil uji reliabilitas untuk variable partisipasi siswa menggunakan rumus alpha dengan penggunaan software IBM SPSS V 20

for windows yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.8

Hasil Uji Reliabilitas Partisipasi Siswa

r tabel Keterangan

0,859 0,396 Reliabel

Sumber: Data diolah

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa instrumen untuk variabel partisipasi siswa dalam penelitian ini reliabel, karena >


(40)

1.5.2 Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan analisis data dengan menggunakan model regresi linier berganda, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik. Pengujian asumsi klasik bertujuan untuk memastikan bahwa hasil penelitian adalah valid dengan data yang digunakan secara teori adalah tidak bias, konsisten, dan penaksiran koefisien regresinya efisien. Di samping itu suatu model dikatakan cukup baik dan dapat dipakai untuk memprediksi apabila sudah lolos dari serangkaian uji asumsi ekonometrika yang melandasinya (Gujarati, 2007: 97).

Menurut Firdaus (2004: 96), untuk menggunakan model regresi perlu dipenuhi beberapa asumsi, yaitu:

a. Datanya berdistribusi normal b. Tidak ada autokorelasi

c. Tidak terjadi heteroskedastisitas d. Tidak ada multikolinearitas

Persamaan regresi linier berganda harus memenuhi persyaratan BLUE (Best, Linear, Unbiased, Estimator), yaitu pangambilan keputusan melalui uji F dan uji t tidak boleh bias. Untuk mendapatkan hasil yang BLUE, maka harus dilakukan pengujian asumsi klasik di bawah ini:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk melihat apakah dalam model regresi variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal


(41)

ataukah tidak. Model regresi yang baik adalah model regresi yang berdistribusi normal (Wijaya, 2009: 126). Dasar pengambilan keputusan dapat dilakukan berdasarkan probabilitas (Asymtotic Significance), yaitu:

a) Jika probabilitas > 0,05 maka populasi berdistribusi normal

b)Jika probabilitas < 0,05 maka populasi tidak berdistribusi secara normal

Pengujian secara visual dapat dilakukan dengan metode gambar normal Probability Plots dalam program SPSS. Dasar pengambilan keputusan:

 Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas.

 Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. (Santoso, 2002: 322).

b.Uji Linieritas

Uji linieritas digunakan untuk menguji linear tidaknya suatu data yang dianalisis yaitu variabel independen. Menurut Dermawan Wibisono (2008: 1666) menyatakan bahwa “dengan menggunakan diagram pencar (scatter diagram) maka dapat diketahui hubungan apa yang terjadi diantara kedua

variabel tersebut”. Jika terdapat gejala bahwa letak titik-titik (data) itu ada pada atau menyebar sekitar garis lurus maka cukup menjadi alasan bahwa


(42)

variabel-variabel tersebut ada hubungan linear, sedangkan jika datanya menyebar tidak membentuk garis lurus maka termasuk non-linear.

c.Multikolinieritas

Multikolinieritas adalah keadaan dimana pada model regresi tidak ditemukan adanya korelasi yang sempurna atau mendekati sempurna antar variabe independen. Pada model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi yang sempurna atau mendekati sempurna diantara varibel bebas (koreasinya 1 atau mendekati 1). Beberpa nilai Tolarance dan Inflation

Factor (VIF) pada model regresi atau dengan membandingkan nilai

koefesien determinasi individual ( ) dengan nilai determinasi serentak ( ).

Berikut uji multikolenieritas yang dilakukan :

1) Dengan melihat nilai tolerance dan inflation factor (VIF) pada model regresi

Untuk mengetahui suatu mode regresi bebas dari multikolinearitas, yaitu mempunyai nilai VIF < 10 dan mempunyai angka tolarence > 10.

2) Dengan membandingkan nilai koefesien determinasi individual ) dengan determinasi secara serentak )

Dalam metode ini cara yang ditempuh adalah dengan meregresikan setiap variabel indepnden dengan variabel independen lainnya, dengan tujuan mengetahui nilai koefesien untuk setiap varibel yang diregresikan. Selanjutnya nilai dibandingkan


(43)

dengan nilai koefesien determinasi . Kriteria pengujiannya yaitu maka terjadi multikolinieritas dan jika maka tidak terjadi multikolenieritas. Priyatno (2012:151-154)

d.Heteroskedastisitas

Heteroskesdetisitas adalah keadaan dimana dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual pada satu pengamatan ke pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Uji Heteroskedastisitas yang digunakan adalah dengan cara Melihat pola titik-titik pada scatterplots regresi.

Metode ini dilakukan dengan melihat grafik scatterplot antara

standardized predicted value (ZPRED) dengan studentized residual

(SRESID), ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah yang telah diprediksi dan sum X adalah residual (Y prediksi - Y sesungguhnya).

Dasar pengambilan keputusan yaitu :

 Jika ada pola-pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang kemudian menyempit), maka terjadi heteroskedastisitas

 Jika ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Duwi Priyatno (2012:165)


(44)

1.6Teknik Analisis Data

1. Regresi Linier Berganda

Uji regresi linier berganda adalah alat analisis nilai pengaruh dua variabel bebas atau lebih terhadap satu variabel terikat atau dengan kata lain untuk membuktikan ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel bebas atau lebih dengan satu variabel terikat.

Persamaan regresi linier berganda dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Riduwan (2011 : 253) Keterangan :

= Variabel Y (hasil belajar)

α = Konstanta yang merupakan nilai variabel Y pada saat nilai variabel dan 0 (nol)

= Koefesien Regresi

= Variabel Penggunaan Media

= Variabel Partisipasi Siswa dalam Pembelajaran Langkah-langkah uji regresi linier berganda adalah :

1)Mengadakan estimasi (penaksiran) terhadap parameter berdasarkan data empiris.

2)Menguji berapa besar variasi variabel terikat (dependen) dapat diterangkan oleh variasi variabel bebas (independen).


(45)

3)Menguji apakah penafsiran atau estimasi parameter tersebut signifikan atau tidak.

4)Menguji apakah tanda atau magnitude dari estimasi sesuai dengan teori atau tidak.

1.7 Pengujian Hipotesis 1.7.1 Uji F

Menurut Sudjana (2002 : 91), uji F ini dilakukan untuk menguji keberartian model regresi dengan menggunakan taraf keberartian 5% dimana dalam hal ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel penggunaan media dan partisipasi siswa berpengaruh terhadap hasil belajar. Rumus yang digunakan untuk uji F ini adalah sebagai berikut :

(Sudjana, 2003 : 91)

Keterangan :

Freg = F hitung

JK (Reg) = Jumlah Kuadrat Regresi

JK (Res) = Jumlah Kuadrat Residual

n = Jumlah sampel


(46)

Setelah menghitung F, selanjutnya bandingkan dengan Ftabel. Jika Fhitung lebih besar dari Ftabel dengan taraf nyata 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa regresi tersebut berarti, begitupun sebaliknya jika Fhitung lebih kecil dari Ftabel dengan taraf nyata 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa regresi tersebut tidak berarti.

Hipotesis:

Ho : b1 b2 = 0 : Penggunaan media pembelajaran dan partisipasi siswa tidak berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.

Ha : b1 b2 ≠ 0 : Penggunaan media pembelajaran dan partisipasi siswa berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.

Kriteria keputusannya adalah sebagai berikut :

Jika Fhitung > Ftabel , maka diterima dan ditolak, artinya

penggunaan media pembelajaran dan partisipasi siswa berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa.

Jika Fhitung ≤ Ftabel , maka ditolak dan diterima, artinya

penggunaan media pembelajaran dan partisipasi siswa tidak berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa.

3.7.2 Uji t

Uji signifikansi parameter individual (uji t) dilakukan untuk melihat signifikansi dari pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara


(47)

individual dan mengaanggap variabel lain konstan (M. Nazir, 2003 : 63) Rumus yang digunakan untuk uji t ini adalah sebagai berikut :

(Sudjana, 2003 : 31)

Keterangan:

b = koefisien regresi

Sb = standard error dari variabel independen Hipotesis:

a) Ho : b1 = 0 : Penggunaan media pembeajaran tidak berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.

b) Ha : b1≠ 0 : Penggunaan media pembeajaran berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.

c) Ho : b2 = 0 : Partisipasi siswa tidak berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.

d) Ha : b2 ≠ 0 : Partisipasi siswa berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.

Dalam pengujian hipotesis melalui uji t ini, tingkat kesalahan yang digunakan adalah 5%. Kriteria Uji :


(48)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Gambaran hasil penelitian mengenai penggunaan media pembelajaran di SMA Yayasan Aikan Sunda (YAS) Bandung berada dalam kategori kurang efektif.

2. Gambaran hasil penelitian mengenai partisipasi siswa di SMA Yayasan Atikan Sunda (YAS) Bandung berada dalam kategori rendah.

3. Gambaran hasil hasil belajar di SMA Yayasan Atikan Sunda (YAS) Bandung berada dalam kategori rendah.

4. Penggunaan media pembelajaran berpengaruh positif terhadap hasil belajar pada mata pelajaran akuntansi di SMA Yayasan Atikan Sunda (YAS) Bandung

5. Partisipasi siswa berpengaruh positif terhadap hasil belajar pada mata pelajaran akuntansi di SMA Yayasan Atikan Sunda (YAS) Bandung 6. Penggunaan media pembelajaran dan partisipasi siswa berpengaruh

terhadap hasil belajar pada mata pelajaran akuntansi di SMA Yayasan Atikan Sunda (YAS) Bandung


(49)

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka penulis mengajukan beberapa saran sebagai berikut:

1. Hasil data yang diperoleh menunjukan bahwa hasil belajar siswa kelas XI IPS dalam mata pelajaran akuntansi di SMA YAS (Yayasan Atikan Sunda) Bandung tahun ajaran 2011/2012 berada pada kategori rendah. Untuk memperoleh hasil belajar yang optimal haruslah dilakukan secara sadar serta terorganisir dengan baik dan didukung dengan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa dalam hal penggunaan media pembelajaran dan partisipasi siswa.

2. Hasil penelitian terhadap variabel penggunaan media pembelajaran dalam mata pelajaran akuntansi di SMA Yayasan Atikan Sunda (YAS) Bandung termasuk kategori kurang efektif terutama pada indikator jenis media pembelajaran dan kemampuan guru terhadap media pembelajaran. Untuk itu peneliti menyarankan agar ketersediaan media pembelajaran lebih dilengkapi sesuai dengan materi pembelajaran akuntansi dan kemampuan guru terhadap penggunaan media khususnya media elektronik lebih ditingkatkan sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa karena penggunaan media merupakan alat atau sarana yang dapat memudahkan siswa dalam belajar secara aktif dan mandiri.

3. Sedangkan hasil penelitian terhadap variabel partisipasi siswa di SMA Yayasan Atikan Sunda (YAS) Bandung termasuk pada kategori rendah terutama pada indikator keterlibatan siswa dalam mengemukakan pendapat


(50)

dan indikator keterlibatan siswa dalam mengerjakan tugas. Untuk itu peneliti menyarankan agar siswa siswi SMA YAS dapat lebih meningkatkan partisipasinya terutama dalam mengemukakan pendapat dan mengerjakan tugas, karena partisipasi atau keterlibatan siswa dalam pembelajaran dapat menciptakan proses belajar yang efektif dalam meningkatkan hasil belajar.


(51)

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku:

Abin Syamsuddin Makmun. (2005). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosda Karya

A.M Sardiman. (2012). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Rineka Cipta

Arikunto, S. (2009). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT. Bumi Aksara

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta

Arsyad, A. (2011). Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persda Basyarudin Usman, M dan Asnawir. (2002). Media Pembelajaran. Jakarta:

Ciputat Pers

Davis, K Dkk. (1996). Perilaku Dalam Organisasi. Jakarta: Erlangga Dimyati dan Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT.

Rineka Cipta

Djamrah, S B. (2002). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta

Firdaus, M. (2004). Ekonometrika Suatu Pendekatan Aplikatif. Jakarta: Bumi Aksara

Gurjati, D. (2007). Dasar-dasar Ekonometrika. Jakarta: Erlangga

Ghozali, I. (2007). Aplikasi Analisis Multivariant dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponogoro

Hamalik, O. (2009). Psikologi Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru Algesindo

Iqbal, H. (2002). Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Jakarta: Ghalia


(52)

Kurjono. (2010). Proses Belajar Mengajar Dengan Aspek-Aspeknya Panduan Bagi Para Pendidik, Mahasiswa Dan Para Praktisi Pendidikan. Bandung: Program Studi Pendidikan Akuntansi: Tidak Diterbitkan

Kustandi dan Sutjipto. (2011). Media Pembelajaran Manual dan Digital. Bogor: Ghalia Indonesia

Mulyasa, E. (2004). Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya

Mulyasa, E. (2009). Kurikulum yang Disempurnakan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Moeslihat, R. (2005). Akuntansi untuk SMA Kelas XI. Bandung: CV.Regina

Nazir, M. (2003). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Priyanto, D. (2012). Cara Kilat Belajar Analisis Data Dengan SPSS 20. Jakarta: Andi Publisher

Riduwan. (2009). Dasar-Dasar Statistika. Bandung: Alfabeta

Riduwan. (2011). Cara Menggunakan dan Memakai Path Analysis (Analisis Jalur). Bandung: Alfabeta

Said. (2006). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: CV. Alfabeta Santoso. (2002). SPSS Statistik Parametrik. Jakarta: PT. Elex Media

Komputindo

Sastroputro, S. (1995). Partisipasi, Komunikasi, Persuasi Dan Disiplin Dalam Pembangunan Nasional. Bandung: Penerbit Alumni Sanaky, H. (2011). Media Pembelajara Buku Pegangan Wajib Guru Dan

Dosen. Yogyakarta: Kaukaba Dipantara

Sekaran, Uma . (2006). Research Method for Business, Metode Penelitian

Bisnis: Jakarta: Salemba Empat

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta


(53)

Sudjana. (2003). Teknik Analisis Regresi dan Korelasi Bagi Para Peneliti. Bandung: Tarsito

Sudjana. (2004). Statistika II Untuk Ekonomi dan Niaga. Bandung: Tarsito Sudjana, N. (2004). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar

Baru Algesindo

Sudjana, N. (2011). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta Suprijono, A. (2010). Cooperative Learning Dan Aplikasi PAKEM.

Yogyakarta: Pustaka Belajar

Suryosubroto. (2002). Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: PT Rieneka Cipta

Susilana, Rudi dkk. (2006). Kurikulum Pembelajaran. Bandung: Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran

Umar, Husein. (2003). Metode Riset Bisnis. Jakarta: PT Gamedia Pustaka Utama

Weygand. Jerry J. et. Al. (2007). Accounting Principles. USA: John Wiley & Jons Inc.

Wibisono, D. (2008). Riset Bisnis, Panduan Bagi Praktisi Dan Akademisi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Wijaya, T. (2009). Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS. Yogyakarta: Universitas Atmajaya

Winardi, J. (2002). Motivasi Dab Pemotivasian Dalam Manajemen. Jakarta: Rajawali Pkss

__________. (2007). Pedoman Operasional Penulisan Skripsi (POPS). Bandung: Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Pendidikan Indonesia


(54)

Sumber Karya Ilmiah:

Dian Manriantini. (2012). Pengaruh Motivasi Belajar dan Partisipasi Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS di SMA PGRI 1 Bandung. Skripsi. Bnadung. Program Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia Diphda Indra Satrya. (2011). Pengaruh Motivasi Belajar dan Penggunaan

Media Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar Pada Mata Pelajaran Akuntansi. Skripsi. Bandung. Program Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia

Junaidi H Matsum. (2001). Interaksi Sosial dan Hasil belajar siswa di Sekolah. Disertasi. Bandung: Program Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia.

Mia Muniyawati. (2011). Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Kelas XII IPS Pada Mata Pelajaran Akuntansi di SMA Negeri 3 Tasikmalaya Tahun Ajaran 2010/2011. Skripsi. Bandung. Program Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia

Nor Hayati. (2001). Analisis Faktor-faktor yang menyebabkan Kurangnya Partisipasi Mahasiswa Geografi dalam Kegiatan Berorganisasi. Skripsi. Bandung: Program Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia.

Susi Dewi Aisah. 2010. Pengaruh Motivasi Belajar dan Partisipasi Siswa Dalam Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi di SMA Angkasa Bandung Kelas XI IPS Tahun Ajaran 2009/2010. Skripsi. Bandung. Program Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia

Tanti Setyowati. (2007). Pengaruh Motivasi Belajar Siswa dan Lingkungan Keluarga Terhadap Prestasi Belajar Pada Mata Pelajaran Akuntansi Di SMAN 24 Bandung. Skripsi. Bandung. Program Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia


(55)

Sumber internet :

TN (2012). Pengertian Hasil Belajar.[Online]. Tersedia :

http:// hasil-belajar-pengertian-dan-definisi.html

(2 April 2012)

Satriyo Eko Laksono, Pengaruh Motivasi dan Partisipasi Siswa dalam pembelajaran terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Pada Siswa Kelas XII IPS SMA Negeri 1 Sulang Rembang. [Online]. Tersedia

http://lib.unnes.ac.id/212/ [ 7 Juli 2012]

Ketut Sudarma, Eva M Sakdiyah, Pengaruh Motivasi Disiplin Dan Partisipasi Siswa Dalam Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar

Akuntansi. [Online]. Tersedia


(56)

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku:

Abin Syamsuddin Makmun. (2005). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosda Karya

A.M Sardiman. (2012). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Rineka Cipta

Arikunto, S. (2009). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT. Bumi Aksara

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta

Arsyad, A. (2011). Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persda Basyarudin Usman, M dan Asnawir. (2002). Media Pembelajaran. Jakarta:

Ciputat Pers

Davis, K Dkk. (1996). Perilaku Dalam Organisasi. Jakarta: Erlangga Dimyati dan Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT.

Rineka Cipta

Djamrah, S B. (2002). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta

Firdaus, M. (2004). Ekonometrika Suatu Pendekatan Aplikatif. Jakarta: Bumi Aksara

Gurjati, D. (2007). Dasar-dasar Ekonometrika. Jakarta: Erlangga

Ghozali, I. (2007). Aplikasi Analisis Multivariant dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponogoro

Hamalik, O. (2009). Psikologi Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru Algesindo

Iqbal, H. (2002). Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Jakarta: Ghalia


(2)

Kurjono. (2010). Proses Belajar Mengajar Dengan Aspek-Aspeknya Panduan Bagi Para Pendidik, Mahasiswa Dan Para Praktisi Pendidikan. Bandung: Program Studi Pendidikan Akuntansi: Tidak Diterbitkan

Kustandi dan Sutjipto. (2011). Media Pembelajaran Manual dan Digital. Bogor: Ghalia Indonesia

Mulyasa, E. (2004). Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya

Mulyasa, E. (2009). Kurikulum yang Disempurnakan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Moeslihat, R. (2005). Akuntansi untuk SMA Kelas XI. Bandung: CV.Regina

Nazir, M. (2003). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Priyanto, D. (2012). Cara Kilat Belajar Analisis Data Dengan SPSS 20. Jakarta: Andi Publisher

Riduwan. (2009). Dasar-Dasar Statistika. Bandung: Alfabeta

Riduwan. (2011). Cara Menggunakan dan Memakai Path Analysis (Analisis Jalur). Bandung: Alfabeta

Said. (2006). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: CV. Alfabeta Santoso. (2002). SPSS Statistik Parametrik. Jakarta: PT. Elex Media

Komputindo

Sastroputro, S. (1995). Partisipasi, Komunikasi, Persuasi Dan Disiplin Dalam Pembangunan Nasional. Bandung: Penerbit Alumni Sanaky, H. (2011). Media Pembelajara Buku Pegangan Wajib Guru Dan

Dosen. Yogyakarta: Kaukaba Dipantara

Sekaran, Uma . (2006). Research Method for Business, Metode Penelitian

Bisnis: Jakarta: Salemba Empat


(3)

Sudjana. (2003). Teknik Analisis Regresi dan Korelasi Bagi Para Peneliti. Bandung: Tarsito

Sudjana. (2004). Statistika II Untuk Ekonomi dan Niaga. Bandung: Tarsito Sudjana, N. (2004). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar

Baru Algesindo

Sudjana, N. (2011). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta Suprijono, A. (2010). Cooperative Learning Dan Aplikasi PAKEM.

Yogyakarta: Pustaka Belajar

Suryosubroto. (2002). Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: PT Rieneka Cipta

Susilana, Rudi dkk. (2006). Kurikulum Pembelajaran. Bandung: Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran

Umar, Husein. (2003). Metode Riset Bisnis. Jakarta: PT Gamedia Pustaka Utama

Weygand. Jerry J. et. Al. (2007). Accounting Principles. USA: John Wiley & Jons Inc.

Wibisono, D. (2008). Riset Bisnis, Panduan Bagi Praktisi Dan Akademisi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Wijaya, T. (2009). Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS. Yogyakarta: Universitas Atmajaya

Winardi, J. (2002). Motivasi Dab Pemotivasian Dalam Manajemen. Jakarta: Rajawali Pkss

__________. (2007). Pedoman Operasional Penulisan Skripsi (POPS). Bandung: Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Pendidikan Indonesia


(4)

Sumber Karya Ilmiah:

Dian Manriantini. (2012). Pengaruh Motivasi Belajar dan Partisipasi Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS di SMA PGRI 1 Bandung. Skripsi. Bnadung. Program Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia Diphda Indra Satrya. (2011). Pengaruh Motivasi Belajar dan Penggunaan

Media Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar Pada Mata Pelajaran Akuntansi. Skripsi. Bandung. Program Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia

Junaidi H Matsum. (2001). Interaksi Sosial dan Hasil belajar siswa di Sekolah. Disertasi. Bandung: Program Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia.

Mia Muniyawati. (2011). Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Kelas XII IPS Pada Mata Pelajaran Akuntansi di SMA Negeri 3 Tasikmalaya Tahun Ajaran 2010/2011. Skripsi. Bandung. Program Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia

Nor Hayati. (2001). Analisis Faktor-faktor yang menyebabkan Kurangnya Partisipasi Mahasiswa Geografi dalam Kegiatan Berorganisasi. Skripsi. Bandung: Program Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia.

Susi Dewi Aisah. 2010. Pengaruh Motivasi Belajar dan Partisipasi Siswa Dalam Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi di SMA Angkasa Bandung Kelas XI IPS Tahun Ajaran 2009/2010. Skripsi. Bandung. Program Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia

Tanti Setyowati. (2007). Pengaruh Motivasi Belajar Siswa dan Lingkungan Keluarga Terhadap Prestasi Belajar Pada Mata Pelajaran Akuntansi Di SMAN 24 Bandung. Skripsi. Bandung. Program Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia


(5)

Sumber internet :

TN (2012). Pengertian Hasil Belajar.[Online]. Tersedia :

http:// hasil-belajar-pengertian-dan-definisi.html

(2 April 2012)

Satriyo Eko Laksono, Pengaruh Motivasi dan Partisipasi Siswa dalam pembelajaran terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Pada Siswa Kelas XII IPS SMA Negeri 1 Sulang Rembang. [Online]. Tersedia

http://lib.unnes.ac.id/212/ [ 7 Juli 2012]

Ketut Sudarma, Eva M Sakdiyah, Pengaruh Motivasi Disiplin Dan Partisipasi Siswa Dalam Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar

Akuntansi. [Online]. Tersedia


(6)

Dokumen yang terkait

PENGARUH INTENSITAS BELAJAR DAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA Pengaruh Intensitas Belajar Dan Penggunaan Media Pembelajaran Terhadap Kemampuan Kognitif Siswa Dalam Mata Pelajaran Akuntansi Pada Siswa Kelas XI Di SMA N 1

0 0 16

PENGARUH INTENSITAS BELAJAR DAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA DALAM MATA Pengaruh Intensitas Belajar Dan Penggunaan Media Pembelajaran Terhadap Kemampuan Kognitif Siswa Dalam Mata Pelajaran Akuntansi Pada Siswa Kelas XI

0 1 16

Persepsi Siswi Terhadap Pencitraan Ideal Remaja Putri : Studi Kasus di SMP Yayasan Atikan Sunda (YAS) Bandung.

2 7 41

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA : Pada Mata Pelajaran Akuntansi Pokok Bahasan Jurnal Khusus di SMA YAS Bandung.

0 0 35

NGALARAPKEUN MÉDIA PANGAJARAN SKETSA PIKEUN NGARONJATKEUN KAMAMPUH NULIS ÉSÉY SISWA KELAS XII-IPS.1 DI SMA YAYASAN ATIKAN SUNDA (YAS) BANDUNG.

0 16 35

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI SMA YAYASAN ATIKAN SUNDA (YAS) BANDUNG.

2 5 50

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI : Penelitian Terhadap Siswa Kelas XII IPS di SMA Negeri 18 Bandung.

1 5 40

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN JOBSHEET DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XI IPS SMA PASUNDAN 2 BANDUNG.

0 0 33

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN LCD PROYEKTOR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

1 6 15

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA KARTU BERGAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN AKUNTANSI DI SMA

0 0 16