PERKEMBANGAN TAMAN PENANGKARAN BUAYA ASAM KUMBANG KEC. MEDAN SELAYANG SEBAGAI OBJEK WISATA DI KOTA MEDAN.
PERKEMBANGAN PENANGKARAN TAMAN BUAYA ASAM
KUMBANG KEC. MEDAN SELAYANG SEBAGAI OBJEK WISATA DI
KOTA MEDAN
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi
Sebagian Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan
OLEH:
DINI ASTRI SUCI
3103121015
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2014
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi Ini Diajukan Oleh Dini Astri Suci, NIM. 3103121015
Program S-1 Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Medan
Telah Diperiksa Dan Disetujui Sebagai Salah Satu Syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Ketua Jurusan
Pendidikan Sejarah
Dosen
Pembimbing Skripsi
Dra.Lukitaningsih, M.Hum
NIP. 19640406 199003 2003
Dra. Flores Tanjung, MA
NIP. 19610801 198601 2001
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN
Skripsi Oleh Dini Astri Suci, NIM. 3103121015
Telah Dipertahankan di Depan Tim Penguji
Pada Tanggal, 21Juli 2014
TIM PENGUJI
Dra. Flores Tanjung, MA
Pembimbing
Drs. Ponirin, M.Si
Penguji/ PA
Dra.Lukitaningsih, M. Hum
Penguji
Dra.Syarifah, M.Pd
Penguji
Disahkan PadaTanggal, Juli 2014
Panitia Ujian
Ketua:
Dekan Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Medan
Sekretaris:
Ketua Jurusan Pend. Sejarah
Universitas Negeri Medan
Dr. H. Restu, MS
NIP. 19610719 198703 1001
Dra. Lukitaningsih, M.Hum
NIP. 19640406 199003 2003
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL
JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH
Jl. Willem Iskandar Psr V-Kotak Pos No. 1589 Medan 20221 Telp.(061) 6627549, 6625973 Fax.(061) 664002-6613319
Lampiran Berita Acara :
Nama
NIM
Jurusan/Program Studi
Judul Penelitian
No
UJIAN MEMPERTAHANKAN SKRIPSI
: Dini Astri Suci
: 3103121015
: Sejarah / PendidikanSejarah
: Perkembangan Penangkaran Taman Buaya Asam Kumbang Kec.
Medan Selayang Sebagai Objek Wisata Di Kota Medan
NamaDosen
Hal
Kesalahan/kekurangan
Saran/Perbaikan
Menambahkan Saran
1.
Drs. Ponirin, M.Si
2
Dra. Lukitaningsih, M. Hum
Menambahkan tabel
Perkembangan
Penangkaran Taman Buaya
Asam Kumbang
Sudah ditambahkan sesuai
anjuran dosen penguji
-
Perbaiki Abstrak
Sudah diperbaiki
-
Menghapus Tabel
Kependudukan
Sudah dihapus
Memperbaiki Sumber Data
Sudah diperbaiki sesuai
anjuran dosen penguji
27
3.
Sudah ditambahkan sesuai
saran dosen penguji
60
Dra. Syarifah, M. Pd
21
Medan,
Juli 2014
Dosen Pembimbing Skripsi
Sekretaris Panitia Ujian
MempertahankanSkripsi
Dra. Flores Tanjung, MA
NIP. 19610801 198601 2 001
Dra. Lukitaningsih,M.Hum
NIP. 19640406 199003 2 003
TandaTangan
ABSTRAK
Dini Astri Suci, NIM 3103121015, Perkembangan Taman Penangkaran
Buaya Asam Kumbang Kec. Medan Selayang sebagai Objek Wisata di Kota
Medan. Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Medan.
Dalam percepatan pembangunan ekonomi, industrialisasi merupakan salah satu
strategi yang dilakukan oleh pemerintah. Proses industrialisasi memberikan
dampak positif dan memberikan kontribusi besar serta menghasilkan banyak
usaha-usaha baru, termasuk di dalamnya industri kecil.Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui latar belakang berdirinya Taman Penangkaran Buaya,
perkembangan dan potensi yang ada di Taman Penangkaran Buaya serta manfaat
objek wisata Taman Penangkaran Buaya ini.Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode Field Research (Penelitian Lapangan) dengan
mengumpulkan dan mencari sebanyak-banyaknya data yang ada di lapangan. Dari
hasil penelitian diketahui bahwa perkembangan sebelum menjadi salah satu objek
wisata kota medan, taman penangkaran buaya ini berdiri karena hobi sang pemilik
yang berburu buaya muara (Crocodillus Porosus) di wilayah kota Medan. Di
bangun kolam penampungan di area belakang rumah dengan cara beternak yang
sangat sederhana. Seiring berjalannya waktu dan buaya yang semakin banyak
maka pemerintah kota medan khususnya Dinas Pariwisata mengusulkan kepada
pemilik untuk menjadikan penangkaran buaya ini sebagai salah satu tujuan wisata
di kota Medan. Potensi yang dimiliki penangkaran ini sebenarnya cukup bagus
karena buaya termasuk hewan purba yang sudah jarang ditemui, namun harus ada
perhatian yang serius dari dinas pariwisata kota Medan untuk memajukan
penangkaran buaya ini agar makin dikenal oleh masyarakat luas sehingga bisa
menjadi icon kota Medan. Selain sebagai sarana hiburan, objek wisata ini
memberikan manfaat bagi dunia pendidikan. Sehingga tempat ini dapat dijadikan
sebagai laboratorium alam guna meneliti dan lebih mengenal tentang keberadaan
buaya sebagai binatang langka. Jenjang pendidikan SD, SMP sampai SMA dapat
belajar banyak ditempat ini untuk kebutuhan mata pelajaran yang bersangkutan
maupun sebatas untuk mengetahui kehidupan hewan tersebut.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat rahmat dan lindungan-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi
berjudul “ Perkembangan Penangkaran Taman Buaya Asam Kumbang kec.
Medan Selayang sebagai Objek Wisata di Kota Medan”.
Adapun tujuan
penulisan skripsi ini sebagai salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis menyadari sepenuhnya bahwa
tulisan ini masih jauh dari kesempurnaan baik isi maupun bahasanya. Oleh karena
itu denga segala kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran demi
kebaikan skripsi ini. Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis banyak menerima
bantuan dari berbagai pihak, sehingga dalam kesempatan ini menyampaikan
terimakasih yang sebesar-besarnya dengan hati yang tulus dan ikhlas kepada :
1. Prof. Dr. Ibnu Hadjar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri
Medan (UNIMED)
2. Kepada Bapak Drs. H. Restu, M.Si sebagai Dekan Fakultas Ilmu Sosial.
Dan kepada Pembantu Dekan Fakultas Ilmu Sosial.
3. Dra. Flores Tanjung, MA sebagai dosen pembimbing skripsi saya, yang
selalu memberikan masukan demi kelancaran penulisan skripsi ini. Drs.
Ponirin, M.Si sebagai dosen pembimbing akademik dan sebagai penguji
ahli dan sebagai dosen penguji saya.
4. Seluruh dosen-dosen di Jurusan Pendidikan sejarah
yang telah
memberikan penulis pendidikan yang sangat berharga selama kurang lebih
empat tahun dan seluruh staf pegawai yang ada di Fakultas Ilmu Sosial.
5. Teristimewa kepada kedua Orang Tua serta seluruh keluarga penulis yang
telah banyak memberikan bantuan materi, tenaga, semangat dan do’a
dalam menyelesaikan skripsi ini sehingga penulis dapat menyelesaikan
Gelar Sarjana
6. Teman-temanku tersayang Sisjayanti Astrini, Noviani Soraya, Dewi
Rahayu, Rini Suryani, Jefri Duan Sinulingga, Dwita Angriani,
Nurhasanah, Elviyanto, Mariya Iin Nova, terimakasih atas semangat dan
bantuan nya selama ini
7. Untuk seluruh teman-teman yang saya sayangi di kelas B-Reguler 2010
yang sudah menghabiskan waktu untuk berada dikelas yang sama selama
empat tahun.
8. Teman-teman PPL Smanise 2010, Lena, Nelly, Bunda, Reni, Ade, dan
murid-murid smanise.
Akhir kata penulis berharap kiranya skripsi ini dapat memberikan manfaat
dan dapat memenuhi fungsi yang semestinya.
Medan, Juni 2014
Penulis
DINI ASTRI SUCI
NIM. 3103121015
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI …………………………………………………………………... i
BAB I. PENDAHULUAN .................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ……………………………………………. 1
B. Identifikasi Masalah ………………………………………………… 5
C. Pembatasan Masalah ………………………………………………... 5
D. Rumusan Masalah …………………………………………………... 5
E. Tujuan Penelitian …………………………………………………… 6
F. Manfaat Penelitian ………………………………………………….. 6
BAB II. KAJIAN TEORITIS ………………………………………………… 8
A. Kerangka Konseptual ………………………………………………. 8
1. Konsep Perkembangan Wilayah ….……………...……….….… 8
2. Konsep Penangkaran Taman Buaya ……………………………. 8
3. Konsep Potensi Objek Wisata ……………………………...……12
4. Manfaat Objek Wisata…………………….……………………..16
B. Kerangka Berfikir …………………………………………………. .17
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ………………………………….. 20
A. Lokasi Penelitian …………………………………………………... 20
B. Sumber Data ……………………………………………………….. 21
C. Teknik Pengumpulan Data ………………………………………… 21
D. Teknik Analisa Data ……………………………………………….. 22
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……………………..24
A. Deskripsi Wilayah……………………………………………………24
1. Kondisi Fisik Asam Kumbang…………………………………...24
B. Latar Belakang Berdirinya Penangkaran Taman Buaya Asam
Kumbang………………………………………………………….….25
C. Perkembangan Penangkaran Taman Buaya asam Kumbang…….…..28
D. Potensi Objek Wisata………………………………………………...49
E. Manfaat Objek Wisata……………………………………………......56
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN……………………………………….58
A. Kesimpulan…………………………………………………………..58
B. Saran………………………………………………………………....60
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
PETA LOKASI PENELITIAN
DENAH LOKASI PENELITIAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kepariwisataan diperkirakan mengalami perkembangan dan mempunyai
nilai tinggi dalam kehidupan manusia. Potensi wisata dalam perkembangan
pariwisata sebuah negara adalah faktor yang sangat mempengaruhi. Potensi
wilayah yang dimaksud adalah seperti pada objek peninggalan sejarah, kesenian
rakyat, dan tata cara kehidupan sosial atau adat istiadat sampai objek panorama
alam. Sektor pariwisata telah menjadi salah satu perekonomian bersama dengan
industri telekomunikasi dan teknologi informasi.
Di Indonesia, pariwisata mempunyai peran yang sangat penting dalam
pembangunan yaitu untuk memperluas dan memeratakan kesempatan berusaha
dan lapangan daerah kerja, mendorong pembangunan daerah, memperbesar
pendapatan
Nasional
dalam
rangka
meningkatkan
kesejahteraan
dan
kemakmuran rakyat serta memupuk rasa cinta tanah air, memperkaya
kebudayaan
nasional
membentuk
jati
diri
dan
memantapkan
bangsa
dan
pembinaannya
mempererat
dalam
persahabatan
rangka
antar
bangsa.Pengembangan pariwisata meliputi dua hal pokok, yakni sarana dan
prasarana. Pengembangan transportasi, akomodasi, perusahaan jasa, dan
sebagainya merupakan langkah yang mesti diambil oleh pemerintah. Dengan
adanya pembangunan ini, maka berbagai keuntungan dari sektor ini dapat diraih
oleh masyarakat terutama didaerah objek wisata tersebut. Pengembangan
1
pariwisata harus terencana secara menyeluruh, sehingga dapat diperoleh manfaat
yang optimal bagi masyarakat, baik dari segi ekonomi, fisik, dan sosial dari
suatu negara. Sasaran sosial ekonomi adalah meningkatkan penerimaan devisa,
memperluas kesempatan kerja, dan berusaha. Sektor pariwisata dikembangkan
agar dapat memberi sumbangan yang berarti bagi kesejahteraan rakyat.
Sesungguhnya industri pariwisata merupakan usaha yang nampaknya mudah
dikembangkan oleh negara-negara yang sedang berkembang yang biasanya kaya
dengan tourist attraction, selain keindahan lingkungan alam yang relatif masih
belum banyak disentuh tangan, kekayaan flora dan faunanya merupakan daya
tarik tersendiri. Belum lagi keaneka ragaman kebudayaan setempat yang
mencerminkan pola-pola adaptasi aktif penduduknya terhadap lingkungan yang
memberi atraksi yang memikat. Sementara itu hasil kerajinan dan kesenian
tradisional merupakan sajian eksotik yang bisa dinikmati sebagai hiburan dan
pengalaman baru. Dengan kata lain kebanyakan negara-negara yang sedang
berkembang mengandalkan daya tarik kekayaan alam dan modal dalam
pengembangan industri pariwisata.
Alam tropis negeri kita menampilkan corak ragam flora dan fauna yang
khas. Tidak kurang dari 15.000 jenis tumbuhan tropis tumbuh segar di bumi
Indonesia. Maka tidaklah aneh bila negeri kita ini sekaligus merupakan
perpustakaan atau laboratorium flora dan fauna tropis di dunia. Hal ini amat
menarik bagi wisatawan, teristimewa bagi para ahli biologi dan mereka yang
gemar akan tumbuh-tumbuhan dan hewan. Tumbuh-tumbuhan itu ada yang
berupa bunga-bunga, kayu-kayuan, buah-buahan, bahkan ada tumbuhan yang
2
amat langka seperti bunga raflessia di Bengkulu, anggrek hitam di Kalimantan
dan jenis-jenis lainnya. Di daerah pedalaman yang rimbun dan hijau merupakan
tempat tinggal berbagai binatang liar di daerah tropis. Taman Nasional/cagar
alam dimana-mana guna melindungi berbagai jenis binatang langka seperti
badak jawa bercula satu Ujung Kulon, komodo di pulau Komodo, banteng
terdapat di Jawa Timur, Kancil sebagai binatang cerdik terdapat di Sumatera,
burung Cenderawasih di Irian Jaya dan termasuk Penangkaran Taman Buaya di
Asam Kumbang Medan.Salah satu daerah tujuan wisata Indonesia adalah
Sumatera Utara. Sumatera Utara memiliki objek wisata yang menarik. Seperti
objek wisata di Parapat dan pulau Samosir yang menawarkan panorama alam
Danau Toba dan keunikan budayanya, Nias dengan pantai yang indah serta
loncat batu dan tidak ketinggalan kota Medan yang memiliki objek wisata yaitu
Istana Maimun, Taman Buaya, Mesjid Raya, bangunan-bangunan tua di kota
Medan, kampong Nelayan dan Kebun Binatang.
Penangkaran Taman Buaya Asam Kumbang terletak di Jalan Bunga
Raya Kecamatan Medan Selayang No.59 Desa Asam Kumbang, sekitar
limakilometer dari pusat Kota Medan adalah salah satu objek wisata di Kota
Medan. Lokasi ini dijadikan penangkaran buaya karena memiliki area yang luas
dan tanah tersebut dimiliki olehLo Than Muk sendiri. Penangkaran Taman
Buaya di kota Medan ini berdiri sejak tahun 1959, mempunyai buaya berjenis
muara (Crocodillus Porosus)sebanyak 3000 ekor yang konon merupakan salah
satu penangkaran taman buaya terbesar di dunia. Dahulu Penangkaran Taman
Buaya di Asam Kumbang Kec. Medan Selayang ini dilakukan dengan cara
3
pengembang biakan dan perbanyakan satwa secara buatan dalam lingkungan
buatan, kolam-kolam dibuat seperti habitat asli buaya tersebut dan adapula
penetasan telur dan pembesaran anakkan buaya yang diambil dari alam buatan
tersebut. Selain ribuan ekor buaya, beberapa hewan langka lainya juga menjadi
penghuni tetap Penangkaran Taman Buaya Asam Kumbang, seperti Monyet,
Ular Phyton dan Cobra, Kura-kura dan juga Labi- Labi yang menambah semarak
penangkaran tersebut. Dimana fungsi dari penangkaran buaya ini adalah agar
buaya dapat lebih dilestarikan dan dimanfaatkan kegunaannya sesuai dengan
peraturan pemerintah No 8 tahun 1999 pasal 1 tentang pemanfaatan jenis
tumbuhan dan satwa liar yaitu Pemanfaatan jenis adalah penggunaan sumber
daya alam baik tumbuhan maupun satwa liar dan atau bagian-bagiannya serta
hasil dari padanya dalam bentuk pengkajian, penelitian dan pengembangan,
penangkaran, perburuan, perdagangan, peragaan, pertukaran, budidaya obatobatan, dan pemeliharaan untuk kesenangan. Dan kesemua pemanfaatan tersebut
dapat meningkatkan perkembangan pariwisata di kota Medan.
Untuk itu peneliti mengambil judul “ Perkembangan Taman Penangkaran
Buaya Asam Kumbang kec. Medan Selayang sebagai Objek Wisata di Kota
Medan”.
4
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat ditemukan
identifikasi sebagai berikut :
1. Latar belakang berdirinya Penangkaran Taman Buaya Asam Kumbang kec.
Medan Selayang
2. Perkembangan Penangkaran Taman Buaya Asam Kumbang kec. Medan
Selayang sebagai Objek Wisata Di Kota Medan
3. Potensi wisata yang terdapat di Penangkaran Taman Buaya Asam Kumbang
kec. Medan Selayang
4. Manfaat objek wisata di Penangkaran Taman Buaya Asam Kumbang kec.
Medan Selayang?
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan masalah diatas maka yang menjadi pembatasan masalah
dalam penelitian ini adalah : “Perkembangan Penangkaran Taman Buaya Asam
Kumbang kec. Medan Selayang sebagai Objek Wisata Di Kota Medan”
D. Rumusan Masalah
Untuk lebih mengarahkan peneliti dalam melaksanakan penelitian dan lebih
mempermudah merumuskan masalah penelitian yang lebih objektif, maka
peneliti merumuskan penelitian sebagai berikut :
1. Bagaimana latar belakang berdirinya Penangkaran Taman Buaya kec.
Medan Selayang?
5
2. Bagaimana perkembangan Penangkaran Taman Buaya kec. Medan Selayang
sebagai objek wisata?
3. Bagaimana potensi wisata yang terdapat di Penangkaran Taman Buaya
Asam Kumbang kec. Medan Selayang?
4. Apakah manfaat objek wisata yang terdapat di Penangkaran Taman Buaya
Asam Kumbang kec. Medan Selayang?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan dari pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui latar belakang berdirinya Penangkaran Taman Buaya
Asam Kumbang kec. Medan Selayang.
2. Untuk mengetahui perkembangan Penangkaran Taman Buaya Asam
Kumbang kec. Medan Selayang.
3. Untuk mengetahui potensi wisata yang terdapat di Penangkaran Taman
Buaya Asam Kumbang kec. Medan Selayang.
4.
Untuk mengetahui manfaat objek wisata yang terdapat di Penangkaran
Taman Buaya Asam Kumbang kec. Medan Selayang
F. Manfaat Penelitian
Dengan tercapainya tujuan penelitian diatas, diharapkan akan mampu
memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Memberikan inspirasi dan sebagai bahan bandingan yang ingin meneliti
masalah yang berkaitan dengan topik yang sama.
6
2. Sebagai bahan pengetahuan dan keterampilan bagi peneliti dalam
pembuatan karya ilmiah.
3. Sebagai refleksi kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Utara untuk
kelestarian fauna yang terdapat di Penangkaran Taman Buaya Asam
Kumbang kec. Medan Selayang.
5. Untuk mengetahui sarana dan prasarana apa saja yang dibutuhkan oleh
Penangkaran Taman Buaya Asam Kumbang kec. Medan Selayang.
7
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya,
maka dapat diambil kesimpulan yaitu :
1. Latar Belakang Berdirinya Penangkaran Taman Buaya Asam Kumbang
yang berada di Asam Kumbang kecamatan Medan Selayang didirikan oleh
warga Negara Indonesia keturunan Tionghoa yang bernama Lo Than Muk
pada usia 26 tahun. Beliau membangun penangkaran buaya ini bermula
dari kecintaannya pada hewan-hewan langka, termasuk buaya muara
tersebut (Crocodillus Porosus).
2. Penangkaran Taman Buaya Asam Kumbang berdiri sejak tahun 1959,
didirikan oleh suami nya Lo Than Muk alias Loehie Joe yang lahir di Pidi
11 Maret 1928 dan meninggal dunia pada 25 September 2008. Pada
awalnya penangkaran ini didirikan karena hobi mengumpulkan buaya,
terutama disekitar kota Medan karena waktu itu masih sepi penghuninya.
3. Pada tahun 1984, Lo Than Muk terpilih sebagai seorang Perintis
Lingkungan Terbaik 1984 tingkat Sumatera Utara. Saat itu kebetulan ada
kunjungan kapal turis COLOMBUS ke Medan melalui Pelabuhan
Belawan. Kantor wilayah Pariwisata meminta Lo Than Muk membuka
peternakan buayanya menjadi objek wisata.
58
4. Kondisi sekarang Penangkaran Taman Buaya tidak jauh pada masa
sebelumnya, masih tetap sederhana bahkan terkesan kurang terurus. Bau
amis dan kebersihan lingkungan kurang diperhatikan, Nampak dalam satu
kolam terdapat buaya yang saling tumpuk menumpuk. Pengunjung pun
tidak terlalu ramai di hari biasa.
5. Dalam pembenahan dan penambahan sarana dan prasarana wisata masih
mengalami kendala, terkhusus masalah dana yang sangat minim baik oleh
pengelola maupun bantuan dari pemerintah.
6. Penangkaran Taman Buaya Asam Kumbang sebenarnya memiliki potensi
yang sangat bagus jika dijadikan objek tujuan pariwisata karena terbesar di
Asia Tenggara dan mempunyai buaya yang sangat banyak, namun
pemerintah harusnya menyadari akan potensi tersebut. Sehingga
Penangkaran Taman Buaya Asam Kumbang ini dapat terus menjadi tujuan
wisata di Kota Medan.
7. Banyak manfaat lebih yang bisa didapatkan dari objek wisata Penangkaran
Taman Buaya ini disamping sebagai sarana hiburan, objek wisata ini
memberikan manfaat bagi dunia pendidikan. Penangkaran Taman Buaya
ini merupakan tempat penangkaran hewan langka. Sehingga tempat ini
dapat dijadikan sebagai laboratorium alam guna meneliti dan lebih
mengenal tentang keberadaan buaya sebagai binatang langka.
59
B. Saran
a. Didalam pengelolaan objek wisata ini diperlukan adanya kerjasama pemerintah
dengan pihak pengelola untuk memberikan suntikan dana dan pelatihan didalam
mengembangkan objek wisata taman buaya agar tetap eksis menjadi suatu objek
wisata kota yang sudah lama dimiliki oleh Kota Medan
b. Untuk lebih menarik kunjungan wisatawan diperlukan adanya promosi dan
pemasaran baik oleh pemerintah maupun pengelola, melalui media cetak (Brosur,
Booklet, Koran dan majalah), media elektronik (internet, televisi, dan radio) dan
mengikut sertakannya dalam pameran-pameran wisata agar wisatawan dapat lebih
mengenal objek wisata ini.
c. Perlunya pembenahan dan penambahan fasilitas-fasilitas yang diperlukan
pengunjung seperti fasilitas hiburan (taman bermain, kantin, dan tempat santai)
serta fasilitas umum seperti Musholla dan kamar mandi agar pengunjung tidak
merasa bosan dan akan tertarik untuk berkunjung ke tempat ini lagi.
d. Kepada pengunjung yang datang agar tetap menjaga kebersihan kawasan objek
wisata dan tidak merusak sarana dan prasarana yang ada.
60
DAFTAR PUSTAKA
Deniz D. Tosun. 2013. Crocodile farming and its present state in global
aquaculture. Journal of Fisheries Sciences.com
Desky, M.A. 2001. Manajemen Perjalanan Wisata. Adicita Karya Nusa :
Yogyakarta
Pendit, S. Nyoman. 1990. Ilmu Pariwisata, sebuah pengantar perdana. Pradnya
Paramita : Jakarta
Pitana I Gde, Gayatri. 2005. Sosiologi Pariwisata. Andi : Yogyakarta
Republik Indonesia. Undang-Undang Nomor
9 Tahun 1999 tentang
Pemanfaatan Jenis Tumbuhan dan Satwa Liar
Samsuridjal, dan Kaelany.1997. Peluang di Bidang Pariwisata. Mutiara Sumber
Sjamsuddin, Helius. 2012. Metodologi Sejarah. Ombak : Yogyakarta
Suwantoro, Gamal. 1997. Dasar-Dasar Pariwisata. Yogyakarta
Spillane, J. James. 1994. Pariwisata Indonesia.Kanisius : Yogyakarta
Sugiharto. 2008. Pembangunan Dan Pengembangan Wilayah. USUpress :
Medan
Syafiie, Inu Kencana. 2009. Pengantar Ilmu Pariwisata. Mandar Maju : Bandung
Yoeti, A. Oka. 1985. Pemasaran Pariwisata. Angkasa : Bandung
Yoeti, A. Oka. 1996. Pemasaran Pariwisata Terpadu. Angkasa : Bandung
KUMBANG KEC. MEDAN SELAYANG SEBAGAI OBJEK WISATA DI
KOTA MEDAN
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi
Sebagian Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan
OLEH:
DINI ASTRI SUCI
3103121015
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2014
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi Ini Diajukan Oleh Dini Astri Suci, NIM. 3103121015
Program S-1 Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Medan
Telah Diperiksa Dan Disetujui Sebagai Salah Satu Syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Ketua Jurusan
Pendidikan Sejarah
Dosen
Pembimbing Skripsi
Dra.Lukitaningsih, M.Hum
NIP. 19640406 199003 2003
Dra. Flores Tanjung, MA
NIP. 19610801 198601 2001
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN
Skripsi Oleh Dini Astri Suci, NIM. 3103121015
Telah Dipertahankan di Depan Tim Penguji
Pada Tanggal, 21Juli 2014
TIM PENGUJI
Dra. Flores Tanjung, MA
Pembimbing
Drs. Ponirin, M.Si
Penguji/ PA
Dra.Lukitaningsih, M. Hum
Penguji
Dra.Syarifah, M.Pd
Penguji
Disahkan PadaTanggal, Juli 2014
Panitia Ujian
Ketua:
Dekan Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Medan
Sekretaris:
Ketua Jurusan Pend. Sejarah
Universitas Negeri Medan
Dr. H. Restu, MS
NIP. 19610719 198703 1001
Dra. Lukitaningsih, M.Hum
NIP. 19640406 199003 2003
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL
JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH
Jl. Willem Iskandar Psr V-Kotak Pos No. 1589 Medan 20221 Telp.(061) 6627549, 6625973 Fax.(061) 664002-6613319
Lampiran Berita Acara :
Nama
NIM
Jurusan/Program Studi
Judul Penelitian
No
UJIAN MEMPERTAHANKAN SKRIPSI
: Dini Astri Suci
: 3103121015
: Sejarah / PendidikanSejarah
: Perkembangan Penangkaran Taman Buaya Asam Kumbang Kec.
Medan Selayang Sebagai Objek Wisata Di Kota Medan
NamaDosen
Hal
Kesalahan/kekurangan
Saran/Perbaikan
Menambahkan Saran
1.
Drs. Ponirin, M.Si
2
Dra. Lukitaningsih, M. Hum
Menambahkan tabel
Perkembangan
Penangkaran Taman Buaya
Asam Kumbang
Sudah ditambahkan sesuai
anjuran dosen penguji
-
Perbaiki Abstrak
Sudah diperbaiki
-
Menghapus Tabel
Kependudukan
Sudah dihapus
Memperbaiki Sumber Data
Sudah diperbaiki sesuai
anjuran dosen penguji
27
3.
Sudah ditambahkan sesuai
saran dosen penguji
60
Dra. Syarifah, M. Pd
21
Medan,
Juli 2014
Dosen Pembimbing Skripsi
Sekretaris Panitia Ujian
MempertahankanSkripsi
Dra. Flores Tanjung, MA
NIP. 19610801 198601 2 001
Dra. Lukitaningsih,M.Hum
NIP. 19640406 199003 2 003
TandaTangan
ABSTRAK
Dini Astri Suci, NIM 3103121015, Perkembangan Taman Penangkaran
Buaya Asam Kumbang Kec. Medan Selayang sebagai Objek Wisata di Kota
Medan. Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Medan.
Dalam percepatan pembangunan ekonomi, industrialisasi merupakan salah satu
strategi yang dilakukan oleh pemerintah. Proses industrialisasi memberikan
dampak positif dan memberikan kontribusi besar serta menghasilkan banyak
usaha-usaha baru, termasuk di dalamnya industri kecil.Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui latar belakang berdirinya Taman Penangkaran Buaya,
perkembangan dan potensi yang ada di Taman Penangkaran Buaya serta manfaat
objek wisata Taman Penangkaran Buaya ini.Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode Field Research (Penelitian Lapangan) dengan
mengumpulkan dan mencari sebanyak-banyaknya data yang ada di lapangan. Dari
hasil penelitian diketahui bahwa perkembangan sebelum menjadi salah satu objek
wisata kota medan, taman penangkaran buaya ini berdiri karena hobi sang pemilik
yang berburu buaya muara (Crocodillus Porosus) di wilayah kota Medan. Di
bangun kolam penampungan di area belakang rumah dengan cara beternak yang
sangat sederhana. Seiring berjalannya waktu dan buaya yang semakin banyak
maka pemerintah kota medan khususnya Dinas Pariwisata mengusulkan kepada
pemilik untuk menjadikan penangkaran buaya ini sebagai salah satu tujuan wisata
di kota Medan. Potensi yang dimiliki penangkaran ini sebenarnya cukup bagus
karena buaya termasuk hewan purba yang sudah jarang ditemui, namun harus ada
perhatian yang serius dari dinas pariwisata kota Medan untuk memajukan
penangkaran buaya ini agar makin dikenal oleh masyarakat luas sehingga bisa
menjadi icon kota Medan. Selain sebagai sarana hiburan, objek wisata ini
memberikan manfaat bagi dunia pendidikan. Sehingga tempat ini dapat dijadikan
sebagai laboratorium alam guna meneliti dan lebih mengenal tentang keberadaan
buaya sebagai binatang langka. Jenjang pendidikan SD, SMP sampai SMA dapat
belajar banyak ditempat ini untuk kebutuhan mata pelajaran yang bersangkutan
maupun sebatas untuk mengetahui kehidupan hewan tersebut.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat rahmat dan lindungan-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi
berjudul “ Perkembangan Penangkaran Taman Buaya Asam Kumbang kec.
Medan Selayang sebagai Objek Wisata di Kota Medan”.
Adapun tujuan
penulisan skripsi ini sebagai salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis menyadari sepenuhnya bahwa
tulisan ini masih jauh dari kesempurnaan baik isi maupun bahasanya. Oleh karena
itu denga segala kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran demi
kebaikan skripsi ini. Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis banyak menerima
bantuan dari berbagai pihak, sehingga dalam kesempatan ini menyampaikan
terimakasih yang sebesar-besarnya dengan hati yang tulus dan ikhlas kepada :
1. Prof. Dr. Ibnu Hadjar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri
Medan (UNIMED)
2. Kepada Bapak Drs. H. Restu, M.Si sebagai Dekan Fakultas Ilmu Sosial.
Dan kepada Pembantu Dekan Fakultas Ilmu Sosial.
3. Dra. Flores Tanjung, MA sebagai dosen pembimbing skripsi saya, yang
selalu memberikan masukan demi kelancaran penulisan skripsi ini. Drs.
Ponirin, M.Si sebagai dosen pembimbing akademik dan sebagai penguji
ahli dan sebagai dosen penguji saya.
4. Seluruh dosen-dosen di Jurusan Pendidikan sejarah
yang telah
memberikan penulis pendidikan yang sangat berharga selama kurang lebih
empat tahun dan seluruh staf pegawai yang ada di Fakultas Ilmu Sosial.
5. Teristimewa kepada kedua Orang Tua serta seluruh keluarga penulis yang
telah banyak memberikan bantuan materi, tenaga, semangat dan do’a
dalam menyelesaikan skripsi ini sehingga penulis dapat menyelesaikan
Gelar Sarjana
6. Teman-temanku tersayang Sisjayanti Astrini, Noviani Soraya, Dewi
Rahayu, Rini Suryani, Jefri Duan Sinulingga, Dwita Angriani,
Nurhasanah, Elviyanto, Mariya Iin Nova, terimakasih atas semangat dan
bantuan nya selama ini
7. Untuk seluruh teman-teman yang saya sayangi di kelas B-Reguler 2010
yang sudah menghabiskan waktu untuk berada dikelas yang sama selama
empat tahun.
8. Teman-teman PPL Smanise 2010, Lena, Nelly, Bunda, Reni, Ade, dan
murid-murid smanise.
Akhir kata penulis berharap kiranya skripsi ini dapat memberikan manfaat
dan dapat memenuhi fungsi yang semestinya.
Medan, Juni 2014
Penulis
DINI ASTRI SUCI
NIM. 3103121015
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI …………………………………………………………………... i
BAB I. PENDAHULUAN .................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ……………………………………………. 1
B. Identifikasi Masalah ………………………………………………… 5
C. Pembatasan Masalah ………………………………………………... 5
D. Rumusan Masalah …………………………………………………... 5
E. Tujuan Penelitian …………………………………………………… 6
F. Manfaat Penelitian ………………………………………………….. 6
BAB II. KAJIAN TEORITIS ………………………………………………… 8
A. Kerangka Konseptual ………………………………………………. 8
1. Konsep Perkembangan Wilayah ….……………...……….….… 8
2. Konsep Penangkaran Taman Buaya ……………………………. 8
3. Konsep Potensi Objek Wisata ……………………………...……12
4. Manfaat Objek Wisata…………………….……………………..16
B. Kerangka Berfikir …………………………………………………. .17
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ………………………………….. 20
A. Lokasi Penelitian …………………………………………………... 20
B. Sumber Data ……………………………………………………….. 21
C. Teknik Pengumpulan Data ………………………………………… 21
D. Teknik Analisa Data ……………………………………………….. 22
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……………………..24
A. Deskripsi Wilayah……………………………………………………24
1. Kondisi Fisik Asam Kumbang…………………………………...24
B. Latar Belakang Berdirinya Penangkaran Taman Buaya Asam
Kumbang………………………………………………………….….25
C. Perkembangan Penangkaran Taman Buaya asam Kumbang…….…..28
D. Potensi Objek Wisata………………………………………………...49
E. Manfaat Objek Wisata……………………………………………......56
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN……………………………………….58
A. Kesimpulan…………………………………………………………..58
B. Saran………………………………………………………………....60
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
PETA LOKASI PENELITIAN
DENAH LOKASI PENELITIAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kepariwisataan diperkirakan mengalami perkembangan dan mempunyai
nilai tinggi dalam kehidupan manusia. Potensi wisata dalam perkembangan
pariwisata sebuah negara adalah faktor yang sangat mempengaruhi. Potensi
wilayah yang dimaksud adalah seperti pada objek peninggalan sejarah, kesenian
rakyat, dan tata cara kehidupan sosial atau adat istiadat sampai objek panorama
alam. Sektor pariwisata telah menjadi salah satu perekonomian bersama dengan
industri telekomunikasi dan teknologi informasi.
Di Indonesia, pariwisata mempunyai peran yang sangat penting dalam
pembangunan yaitu untuk memperluas dan memeratakan kesempatan berusaha
dan lapangan daerah kerja, mendorong pembangunan daerah, memperbesar
pendapatan
Nasional
dalam
rangka
meningkatkan
kesejahteraan
dan
kemakmuran rakyat serta memupuk rasa cinta tanah air, memperkaya
kebudayaan
nasional
membentuk
jati
diri
dan
memantapkan
bangsa
dan
pembinaannya
mempererat
dalam
persahabatan
rangka
antar
bangsa.Pengembangan pariwisata meliputi dua hal pokok, yakni sarana dan
prasarana. Pengembangan transportasi, akomodasi, perusahaan jasa, dan
sebagainya merupakan langkah yang mesti diambil oleh pemerintah. Dengan
adanya pembangunan ini, maka berbagai keuntungan dari sektor ini dapat diraih
oleh masyarakat terutama didaerah objek wisata tersebut. Pengembangan
1
pariwisata harus terencana secara menyeluruh, sehingga dapat diperoleh manfaat
yang optimal bagi masyarakat, baik dari segi ekonomi, fisik, dan sosial dari
suatu negara. Sasaran sosial ekonomi adalah meningkatkan penerimaan devisa,
memperluas kesempatan kerja, dan berusaha. Sektor pariwisata dikembangkan
agar dapat memberi sumbangan yang berarti bagi kesejahteraan rakyat.
Sesungguhnya industri pariwisata merupakan usaha yang nampaknya mudah
dikembangkan oleh negara-negara yang sedang berkembang yang biasanya kaya
dengan tourist attraction, selain keindahan lingkungan alam yang relatif masih
belum banyak disentuh tangan, kekayaan flora dan faunanya merupakan daya
tarik tersendiri. Belum lagi keaneka ragaman kebudayaan setempat yang
mencerminkan pola-pola adaptasi aktif penduduknya terhadap lingkungan yang
memberi atraksi yang memikat. Sementara itu hasil kerajinan dan kesenian
tradisional merupakan sajian eksotik yang bisa dinikmati sebagai hiburan dan
pengalaman baru. Dengan kata lain kebanyakan negara-negara yang sedang
berkembang mengandalkan daya tarik kekayaan alam dan modal dalam
pengembangan industri pariwisata.
Alam tropis negeri kita menampilkan corak ragam flora dan fauna yang
khas. Tidak kurang dari 15.000 jenis tumbuhan tropis tumbuh segar di bumi
Indonesia. Maka tidaklah aneh bila negeri kita ini sekaligus merupakan
perpustakaan atau laboratorium flora dan fauna tropis di dunia. Hal ini amat
menarik bagi wisatawan, teristimewa bagi para ahli biologi dan mereka yang
gemar akan tumbuh-tumbuhan dan hewan. Tumbuh-tumbuhan itu ada yang
berupa bunga-bunga, kayu-kayuan, buah-buahan, bahkan ada tumbuhan yang
2
amat langka seperti bunga raflessia di Bengkulu, anggrek hitam di Kalimantan
dan jenis-jenis lainnya. Di daerah pedalaman yang rimbun dan hijau merupakan
tempat tinggal berbagai binatang liar di daerah tropis. Taman Nasional/cagar
alam dimana-mana guna melindungi berbagai jenis binatang langka seperti
badak jawa bercula satu Ujung Kulon, komodo di pulau Komodo, banteng
terdapat di Jawa Timur, Kancil sebagai binatang cerdik terdapat di Sumatera,
burung Cenderawasih di Irian Jaya dan termasuk Penangkaran Taman Buaya di
Asam Kumbang Medan.Salah satu daerah tujuan wisata Indonesia adalah
Sumatera Utara. Sumatera Utara memiliki objek wisata yang menarik. Seperti
objek wisata di Parapat dan pulau Samosir yang menawarkan panorama alam
Danau Toba dan keunikan budayanya, Nias dengan pantai yang indah serta
loncat batu dan tidak ketinggalan kota Medan yang memiliki objek wisata yaitu
Istana Maimun, Taman Buaya, Mesjid Raya, bangunan-bangunan tua di kota
Medan, kampong Nelayan dan Kebun Binatang.
Penangkaran Taman Buaya Asam Kumbang terletak di Jalan Bunga
Raya Kecamatan Medan Selayang No.59 Desa Asam Kumbang, sekitar
limakilometer dari pusat Kota Medan adalah salah satu objek wisata di Kota
Medan. Lokasi ini dijadikan penangkaran buaya karena memiliki area yang luas
dan tanah tersebut dimiliki olehLo Than Muk sendiri. Penangkaran Taman
Buaya di kota Medan ini berdiri sejak tahun 1959, mempunyai buaya berjenis
muara (Crocodillus Porosus)sebanyak 3000 ekor yang konon merupakan salah
satu penangkaran taman buaya terbesar di dunia. Dahulu Penangkaran Taman
Buaya di Asam Kumbang Kec. Medan Selayang ini dilakukan dengan cara
3
pengembang biakan dan perbanyakan satwa secara buatan dalam lingkungan
buatan, kolam-kolam dibuat seperti habitat asli buaya tersebut dan adapula
penetasan telur dan pembesaran anakkan buaya yang diambil dari alam buatan
tersebut. Selain ribuan ekor buaya, beberapa hewan langka lainya juga menjadi
penghuni tetap Penangkaran Taman Buaya Asam Kumbang, seperti Monyet,
Ular Phyton dan Cobra, Kura-kura dan juga Labi- Labi yang menambah semarak
penangkaran tersebut. Dimana fungsi dari penangkaran buaya ini adalah agar
buaya dapat lebih dilestarikan dan dimanfaatkan kegunaannya sesuai dengan
peraturan pemerintah No 8 tahun 1999 pasal 1 tentang pemanfaatan jenis
tumbuhan dan satwa liar yaitu Pemanfaatan jenis adalah penggunaan sumber
daya alam baik tumbuhan maupun satwa liar dan atau bagian-bagiannya serta
hasil dari padanya dalam bentuk pengkajian, penelitian dan pengembangan,
penangkaran, perburuan, perdagangan, peragaan, pertukaran, budidaya obatobatan, dan pemeliharaan untuk kesenangan. Dan kesemua pemanfaatan tersebut
dapat meningkatkan perkembangan pariwisata di kota Medan.
Untuk itu peneliti mengambil judul “ Perkembangan Taman Penangkaran
Buaya Asam Kumbang kec. Medan Selayang sebagai Objek Wisata di Kota
Medan”.
4
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat ditemukan
identifikasi sebagai berikut :
1. Latar belakang berdirinya Penangkaran Taman Buaya Asam Kumbang kec.
Medan Selayang
2. Perkembangan Penangkaran Taman Buaya Asam Kumbang kec. Medan
Selayang sebagai Objek Wisata Di Kota Medan
3. Potensi wisata yang terdapat di Penangkaran Taman Buaya Asam Kumbang
kec. Medan Selayang
4. Manfaat objek wisata di Penangkaran Taman Buaya Asam Kumbang kec.
Medan Selayang?
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan masalah diatas maka yang menjadi pembatasan masalah
dalam penelitian ini adalah : “Perkembangan Penangkaran Taman Buaya Asam
Kumbang kec. Medan Selayang sebagai Objek Wisata Di Kota Medan”
D. Rumusan Masalah
Untuk lebih mengarahkan peneliti dalam melaksanakan penelitian dan lebih
mempermudah merumuskan masalah penelitian yang lebih objektif, maka
peneliti merumuskan penelitian sebagai berikut :
1. Bagaimana latar belakang berdirinya Penangkaran Taman Buaya kec.
Medan Selayang?
5
2. Bagaimana perkembangan Penangkaran Taman Buaya kec. Medan Selayang
sebagai objek wisata?
3. Bagaimana potensi wisata yang terdapat di Penangkaran Taman Buaya
Asam Kumbang kec. Medan Selayang?
4. Apakah manfaat objek wisata yang terdapat di Penangkaran Taman Buaya
Asam Kumbang kec. Medan Selayang?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan dari pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui latar belakang berdirinya Penangkaran Taman Buaya
Asam Kumbang kec. Medan Selayang.
2. Untuk mengetahui perkembangan Penangkaran Taman Buaya Asam
Kumbang kec. Medan Selayang.
3. Untuk mengetahui potensi wisata yang terdapat di Penangkaran Taman
Buaya Asam Kumbang kec. Medan Selayang.
4.
Untuk mengetahui manfaat objek wisata yang terdapat di Penangkaran
Taman Buaya Asam Kumbang kec. Medan Selayang
F. Manfaat Penelitian
Dengan tercapainya tujuan penelitian diatas, diharapkan akan mampu
memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Memberikan inspirasi dan sebagai bahan bandingan yang ingin meneliti
masalah yang berkaitan dengan topik yang sama.
6
2. Sebagai bahan pengetahuan dan keterampilan bagi peneliti dalam
pembuatan karya ilmiah.
3. Sebagai refleksi kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Utara untuk
kelestarian fauna yang terdapat di Penangkaran Taman Buaya Asam
Kumbang kec. Medan Selayang.
5. Untuk mengetahui sarana dan prasarana apa saja yang dibutuhkan oleh
Penangkaran Taman Buaya Asam Kumbang kec. Medan Selayang.
7
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya,
maka dapat diambil kesimpulan yaitu :
1. Latar Belakang Berdirinya Penangkaran Taman Buaya Asam Kumbang
yang berada di Asam Kumbang kecamatan Medan Selayang didirikan oleh
warga Negara Indonesia keturunan Tionghoa yang bernama Lo Than Muk
pada usia 26 tahun. Beliau membangun penangkaran buaya ini bermula
dari kecintaannya pada hewan-hewan langka, termasuk buaya muara
tersebut (Crocodillus Porosus).
2. Penangkaran Taman Buaya Asam Kumbang berdiri sejak tahun 1959,
didirikan oleh suami nya Lo Than Muk alias Loehie Joe yang lahir di Pidi
11 Maret 1928 dan meninggal dunia pada 25 September 2008. Pada
awalnya penangkaran ini didirikan karena hobi mengumpulkan buaya,
terutama disekitar kota Medan karena waktu itu masih sepi penghuninya.
3. Pada tahun 1984, Lo Than Muk terpilih sebagai seorang Perintis
Lingkungan Terbaik 1984 tingkat Sumatera Utara. Saat itu kebetulan ada
kunjungan kapal turis COLOMBUS ke Medan melalui Pelabuhan
Belawan. Kantor wilayah Pariwisata meminta Lo Than Muk membuka
peternakan buayanya menjadi objek wisata.
58
4. Kondisi sekarang Penangkaran Taman Buaya tidak jauh pada masa
sebelumnya, masih tetap sederhana bahkan terkesan kurang terurus. Bau
amis dan kebersihan lingkungan kurang diperhatikan, Nampak dalam satu
kolam terdapat buaya yang saling tumpuk menumpuk. Pengunjung pun
tidak terlalu ramai di hari biasa.
5. Dalam pembenahan dan penambahan sarana dan prasarana wisata masih
mengalami kendala, terkhusus masalah dana yang sangat minim baik oleh
pengelola maupun bantuan dari pemerintah.
6. Penangkaran Taman Buaya Asam Kumbang sebenarnya memiliki potensi
yang sangat bagus jika dijadikan objek tujuan pariwisata karena terbesar di
Asia Tenggara dan mempunyai buaya yang sangat banyak, namun
pemerintah harusnya menyadari akan potensi tersebut. Sehingga
Penangkaran Taman Buaya Asam Kumbang ini dapat terus menjadi tujuan
wisata di Kota Medan.
7. Banyak manfaat lebih yang bisa didapatkan dari objek wisata Penangkaran
Taman Buaya ini disamping sebagai sarana hiburan, objek wisata ini
memberikan manfaat bagi dunia pendidikan. Penangkaran Taman Buaya
ini merupakan tempat penangkaran hewan langka. Sehingga tempat ini
dapat dijadikan sebagai laboratorium alam guna meneliti dan lebih
mengenal tentang keberadaan buaya sebagai binatang langka.
59
B. Saran
a. Didalam pengelolaan objek wisata ini diperlukan adanya kerjasama pemerintah
dengan pihak pengelola untuk memberikan suntikan dana dan pelatihan didalam
mengembangkan objek wisata taman buaya agar tetap eksis menjadi suatu objek
wisata kota yang sudah lama dimiliki oleh Kota Medan
b. Untuk lebih menarik kunjungan wisatawan diperlukan adanya promosi dan
pemasaran baik oleh pemerintah maupun pengelola, melalui media cetak (Brosur,
Booklet, Koran dan majalah), media elektronik (internet, televisi, dan radio) dan
mengikut sertakannya dalam pameran-pameran wisata agar wisatawan dapat lebih
mengenal objek wisata ini.
c. Perlunya pembenahan dan penambahan fasilitas-fasilitas yang diperlukan
pengunjung seperti fasilitas hiburan (taman bermain, kantin, dan tempat santai)
serta fasilitas umum seperti Musholla dan kamar mandi agar pengunjung tidak
merasa bosan dan akan tertarik untuk berkunjung ke tempat ini lagi.
d. Kepada pengunjung yang datang agar tetap menjaga kebersihan kawasan objek
wisata dan tidak merusak sarana dan prasarana yang ada.
60
DAFTAR PUSTAKA
Deniz D. Tosun. 2013. Crocodile farming and its present state in global
aquaculture. Journal of Fisheries Sciences.com
Desky, M.A. 2001. Manajemen Perjalanan Wisata. Adicita Karya Nusa :
Yogyakarta
Pendit, S. Nyoman. 1990. Ilmu Pariwisata, sebuah pengantar perdana. Pradnya
Paramita : Jakarta
Pitana I Gde, Gayatri. 2005. Sosiologi Pariwisata. Andi : Yogyakarta
Republik Indonesia. Undang-Undang Nomor
9 Tahun 1999 tentang
Pemanfaatan Jenis Tumbuhan dan Satwa Liar
Samsuridjal, dan Kaelany.1997. Peluang di Bidang Pariwisata. Mutiara Sumber
Sjamsuddin, Helius. 2012. Metodologi Sejarah. Ombak : Yogyakarta
Suwantoro, Gamal. 1997. Dasar-Dasar Pariwisata. Yogyakarta
Spillane, J. James. 1994. Pariwisata Indonesia.Kanisius : Yogyakarta
Sugiharto. 2008. Pembangunan Dan Pengembangan Wilayah. USUpress :
Medan
Syafiie, Inu Kencana. 2009. Pengantar Ilmu Pariwisata. Mandar Maju : Bandung
Yoeti, A. Oka. 1985. Pemasaran Pariwisata. Angkasa : Bandung
Yoeti, A. Oka. 1996. Pemasaran Pariwisata Terpadu. Angkasa : Bandung