3.Panduan Pendan Minat

(1)

(2)

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

ii


(3)

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

BAB I JUDUL BAB I ... 4

A. Latar Belakang ... 4

B. Tujuan Program Pendalaman Minat di SMA ... 5

C. Landasan Hukum ... 6

BAB II PENGERTIAN DAN MODEL PENDALAMAN MINAT ... 7

A. Pengertian ... 7

B. Model Program Pendalaman Minat di SMA ... 8

BAB III JUDUL BAB III ... 10

A. Pengorganisasian ... 10

B. Pelaksanaan ... 10

C. Karakteristik Program Pendalaman Minat ... 11

D. Materi Pendalaman Minat ... 12

E. Mekanisme Pelaksanaan Program Pendalaman Minat di SMA ... 24

F. Kriteria SMA Pelaksana Pendalaman Minat ... 25

G. Kriteria Peserta Didik ... 25

BAB IV PENUTUP ... 26


(4)

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

4

BAB I JUDUL BAB I

A. Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan pada semua ranah kehidupan manusia, sehingga penguasaan dan peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi sesuatu yang mutlak dilakukan oleh setiap orang dan institusi yang menginginkan eksistensinya tetap terjaga. Proses perubahan semakin cepat seiring dengan adanya proses globalisasi yang menggiring manusia kepada era persaingan global.

Untuk mempersiapkan hal tersebut diperlukan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Dalam meningkatkan kualitas SDM ini, Pemerintah telah melakukan berbagai upaya, antara lain melalui penyelenggaraan pendidikan Pendidikan Dasar, Pendidikan Menengah sampai Perguruan Tinggi.

Sebagai salah satu unit teknis pelaksanaan Pendidikan Menengah, SMA memiliki kewajiban untuk mempersiapkan SDM yang berkualitas tersebut melalui berbagai program dan kegiatan sesuai dengan peraturan yang berlaku, seperti tuntutan Kurikulum 2013 yang mengamanatkan adanya program Pendalaman Minat yang mengharuskan SMA bekerjasama dengan Perguruan Tinggi.

Memperhatikan hal tersebut di atas, seharusnya SMA dapat menghasilkan peserta didik yang siap memasuki dunia Perguruan Tinggi atau hidup mandiri. Tetapi kenyataan yang ada pada saat ini, masih banyak lulusan SMA yang tidak mampu melanjutkan ke Perguruan Tinggi atau mampu menghidupi dirinya dengan bekal ilmu yang diperolehnya. Saratnya mata pelajaran yang dipelajari di SMA, serta adanya mata pelajaran yang berlanjut di Perguruan Tinggi belum menjamin peserta didik untuk lolos ke Perguruan Tinggi yang diinginkannya. Oleh sebab itu diperlukan suatu program kerjasama antara SMA dengan Perguruan Tinggi seperti tuntutan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 sebagai pengganti Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan yang mengharuskan adanya pendalaman materi di Sekolah Menengah Atas (SMA) untuk dapat memfasilitasi peserta didik sesuai dengan kebutuhannya, serta dapat mempercepat waktu belajar dengan tidak melakukan pengulangan mata pelajaran yang sama di Perguruan Tinggi dengan mata pelajaran yang telah ditempuh di SMA.


(5)

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

Untuk membantu SMA dan peserta didik dalam keperluan tersebut, dapat dikembangkan suatu program yang sesuai dengan lingkungan sekolah, minat dan potensi peserta didik melalui kerjasama dengan Perguruan Tinggi. Oleh sebab itu, Direktorat Pembinaan SMA

menyusun Program Pendalaman Minat sebagai bentuk Advanced Placement

Programe di SMA yang mempersiapkan peserta didik untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi melalui kerjasama dengan Perguruan Tinggi. Program sejenis ini telah dilaksanakan oleh beberapa negara, seperti Amerika Serikat, dengan berbagai kegiatan yang berbeda tetapi memiliki tujuan akhir yang sama, yaitu mempersiapkan peserta didik di High School atau setingkat SMA untuk melanjutkan ke jenjang Perguruan Tinggi dengan cara bekerjasama antara sekolah dan Perguruan Tinggi tersebut.

Program Pendalaman Minat yang dirancang Direktorat Pembinaan SMA ini berupa pendalaman materi mata pelajaran Matematika, Fisika, Kimia, dan yang diberikan di kelas XII SMA. Materi pendalaman minat adalah Materi SMA dari kelas X sampai dengan kelas XII yang memiliki kompetensi yang hampir sama dengan kompetensi/materi yang ada di Struktur Kurikulum atau Satuan Acara Perkuliahan (SAP) Mata Kuliah Dasar untuk MIPA di Perguruan Tinggi. Dengan demikian, peserta didik yang mengikuti program ini pada saat lulus SMA sudah “menabung” sks untuk mata kuliah dasar MIPA, dan tidak perlu mengambil lagi mata kuliah tersebut, sehingga memperpendek waktu belajarnya dalam mencapai program tertentu di Perguruan Tinggi

B. Tujuan Program Pendalaman Minat di SMA

Tujuan Program Pendalaman Minat di SMA adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan kompetensi peserta didik untuk persiapan masuk ke Perguruan

Tinggi;

2. Efisiensi pembelajaran dengan sinkronisasi Kompetensi mata pelajaran MIPA di

SMA dengan SAP Mata Kuliah Dasar untuk MIPA di Perguruan Tinggi;

3. Mendapatkan pengakuan satuan kredit semester (sks) dari Perguruan Tinggi

untuk mata kuliah dasar MIPA yang sesuai dengan mata pelajaran Matematika, Fisika, Kimia dan Biologidi SMA melalui program pendalaman materi;

4. Memperpendek waktu belajarnya dalam mencapai program tertentu di Perguruan


(6)

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

C. Landasan Hukum

1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional.

2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2013 tentang

Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 tentang

Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan.

4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2008

tentang Pembinaan Kesiswaan

5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 tentang

Standar Kompetensi Lulusan.

6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 tentang

Standar Isi.

7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang

Standar Proses.

8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013 tentang


(7)

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

BAB II

PENGERTIAN DAN MODEL PENDALAMAN MINAT

A. Pengertian

Anne Arundel County Public School salah satu sekolah di Amerika Serikat yang melaksanakan program ini bekerjasama dengan Universitas/College yang tergabung

sebagai pelaksana Advanced Placement mengartikan Program Advance Placement

sebagai berikut:

“ a course that provides:

• Challenging and rigorous studies comparable to college level course work.

• Opportunities for students to take national exams and receive advanced

placement in college or college credit. “

Untuk selanjutnya ABC Newsmagazine (2001) mengatakan bahwa :

• The Advanced Placement (AP) program allows high school students to take

university-level courses and show that they have mastered the material by taking AP examinations.

• Students can receive credit, advanced placement, or both from Canadian and US

colleges and universities that participate in the AP program. AP courses may exempt students from introductory university courses and allow them to move into second year core courses, or take extra minor subject classes.

Mengacu kepada ketentuan Pendalaman Minat dalam PP No. 32 tahun 2013 dan

memperhatikan pengertian program advanced tersebut, maka konsep Pendalaman

Minat di SMA yang dimaksud dalam naskah ini pada dasarnya adalah suatu program yang dirancang bersama antara SMA dengan Perguruan Tinggi terkait untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik agar dapat memperkaya pengetahuan tentang mata pelajaran Matematika, Fisika, Kimia, dan Biologi yang dipilihnya di SMA dengan mata kuliah dasar MIPA yang akan dipilihnya di Perguruan Tinggi. Dengan demikian, Program Pendalaman Minat ini memfasilitasi peserta didik di SMA untuk mengambil mata kuliah dasar MIPA di Perguruan Tinggi sesuai dengan bidang


(8)

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

peminatannya, sehingga akan memperpendek waktu belajarnya dalam mencapai program tertentu di Perguruan Tinggi tersebut.

B. Model Program Pendalaman Minat di SMA

Model Program Pendalaman Minat di SMA dapat digambarkan seperti tampak pada bagan 1 berikut;

Bagan 1: Model Pendalaman Minat di SMA Penjelasan bagan:

Program Pendalaman Minat adalah program kerjasama antara Dit. PSMA dengan Ditjen Dikti yang dilakukan melalui tahapan sebagai berikut

1. Analisis kompetensi Matematika, Fisika, Kimia dan Biologi di SMA dengan Kompetensi Mata Kuliah Dasar MIPA di PT

a. Dit. PSMA dapat bekerjasama dengan PT melakukan analisis relevansi

kompetensi mata pelajaran Matematika, Fisika,Kimia dan Biologi dengan Struktur Kurikulum/Satuan Acara Perkuliahan MKD MIPA untuk memperoleh bahan materi pendalaman yang sesuai dengan sks yang harus ditempuh di PT.


(9)

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

b. Dit. PSMA bersama PT menentukan bahan materi pendalaman dan

penghitungan jumlah jam pelajaran yang disesuaikan dengan jumlah sks yang harus ditempuh di PT.

2. Pelaksanaan

a. SMA bekerjasama dengan Perguruan Tinggi (PT) untuk melaksanakan

pendalaman materi mata pelajaran Matematika, Fisika, Kimia, dan Biologi di SMA sebagai mata kuliah dasar MIPA di Perguruan Tinggi kepada peserta didik tertentu yang memiliki minat untuk melanjutkan ke Perguruan Tinggi oleh dosen PT atau guru SMA yang dilatih oleh PT.

b. PT menyediakan dosen yang harus mengajar peserta didik yang memilih

pendalaman minat mata pelajaran tersebut di atas, atau melatih guru SMA yang bersangkutan untuk menyampaikan materi sesauai Satuan Acara Perkuliahan (SAP).

c. SAP yang berkaitan dengan materi pendalaman, atau materi tambahan yang

tidak ada di SMA, disediakan oleh PT.

3. Penilaian

a. PT melakukan penilaian terhadap keberhasilan peserta didik dalam

pencapaian kompetensi yang telah ditetapkan, sehingga dapat diakui sebagai sks Mata Kuliah Dasar (MKD) MIPA yang telah ditempuh.

b. Perguruan Tinggi memberikan pengakuan secara tertulis terhadap

pendalaman materi mata pelajaran tersebut sebagai sks yang telah ditempuh untuk mata kuliah MKD MIPA, sehingga peserta didik yang lulus SMA dan memasuki Perguruan Tinggi tersebut tidak perlu lagi mengikuti mata kuliah dasar MIPA.


(10)

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

BAB III JUDUL BAB III

A. Pengorganisasian

Program Pendalaman Minat merupakan program bersama antara SMA dan Perguruan Tinggi tertentu yang dikoordinasikan oleh Direktorat Pembinaan SMA (PSMA), Direktorat Jendral Pendidikan Menengah bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Direktorat PSMA dapat menunjuk SMA atau sebaliknya SMA yang mengajukan untuk melaksanakan program tersebut dengan kriteria tertentu, dan Ditjen Dikti menunjuk PT yang akan bekerjasama.

B. Pelaksanaan

Program Pendalaman Minat dibangun berlandaskan kerjasama antara Dit. PSMA dengan Ditjen Pendidikan Tinggi yang berisi tentang pendalaman materi kompetensi mata pelajaran MIPA kelas XI dan XII di SMA yang relevan dengan materi mata kuliah dasar MIPA di Perguruan tinggi. sehingga peserta didik pada saat lulus dari SMA dapat menerima surat keterangan tentang sks mata kuliah yang sudah ditempuh dan tidak usah mengikutinya lagi pada saat di PT.

Dengan adanya Program Pendalaman Minat, maka ada 2 (dua) model belajar peserta didik di SMA seperti terlihat pada Bagan 2 berikut : Model belajar peserta didik.


(11)

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

11 Penjelasan Bagan 2:

1. Peserta didik di SMA dapat meneruskan satu mata pelajaran lintas minatnya

sesauai dengan mata pelajaran lintas minat yang telah dipilihnya di kelas XI. Khusus untuk peserta didik yang mengambil mata pelajaran Matematika, Fisiska, Kimia, atau Biologi (peminatan atau lintas minat) dapat mengikuti program pendalaman minat yang telah ditetapkan SMA dengan PT mitra. Dengan demikian terdapat dua kelompok belajar di kelas XII.

2. Kelompok pertama peserta didik yang mengikuti pembelajaran reguler penuh

sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku di SMA tersebut dari mulai kelas X sampai kelas XII seperti biasa.

3. Kelompok kedua adalah peserta didik yang mengikuti Program Pendalaman Minat

dengan memilih mata kuliah dasar MIPA yang ditawarkan PT melalui SMA, relevan dengan mata pelajaran yang ada di kurikulum SMA, sehingga terdapat irisan materi mata pelajaran di SMA dengan materi mata kuliah di PT. Irisan ini merupakan “tabungan sks” dari mata kuliah dasar di PT, sehingga pada saat peserta didik menjadi mahasiswa tidak lagi mengambil mata kuliah yang sama di PT.

4. Setelah lulus SMA, peserta didik yang ada di kelompok pertama akan memasuki

PT dengan melalui tahapan yang diberlakukan oleh PT secara umum pada tahun pelajaran tersebut, sedangkan peserta didik dari kelompok kedua dapat memasuki perguruan tinggi mitra tanpa melalui prosedur umum, dan sudah memiliki tabungan sks untuk mata kuliah dasar MIPA.

C. Karakteristik Program Pendalaman Minat

Karakteristik Program Pendalaman Minat di SMA adalah sebagai berikut;

1. Program Pendalaman Minat merupakan komitmen yang harus menjadi tanggung

jawab peserta didik, didukung oleh orang tua, dosen atau guru SMA yang sudah dilatih oleh PT.

2. Peserta didik yang mengambil Program ini harus memiliki kemauan, motivasi

belajar, dan kemampuan yang tinggi dalam mata kuliah yang akan diambil di PT. Peserta didik dapat melakukan penilaian atas kemampuannya, sehingga tidak mengalami kegagalan.


(12)

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

12

3. Perguruan Tinggi menyediakan materi pendalaman minat yang dirangkum dalam

Satuan Acara Perkuliahan (SAP) yang akan diajarkan oleh dosen PT yang bersangkutan atau oleh guru SMA yang sudah dilatih di PT tersebut.

4. Peserta didik yang telah mengikuti program pendalaman minat SMA – PT berhak

untuk diterima di PT tersebut tanpa melalui saringan lebih lanjut.

5. Penilaian peserta didik dilaksanakan oleh PT yang bersangkutan, dan peserta didik

yang telah berhasil berhak untuk mendapat surat keterangan perolehan sks.

D. Materi Pendalaman Minat

Materi Pendalaman dalam Program Pendalaman Minat ini merupakan hasil analisis seperti yang telah dijelaskan di Bab II beserta perhitungan jam di SMA dan relevansinya dengan sks di PT yang ditetapkan oleh Dit. PSMA.

Analisis dilakukan dengan cara menggandengkan Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran Matematika, Fisika, Kimia, dan Biologi di SMA dengan MKD MIPA di PT. Contoh hasil analisis KD mata kuliah Kalkulus 1 di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dengan jumlah 3 sks dibandingkan dengan KD mata pelajaran Matematika di SMA dari kelas X sampai kelas XII tampak pada table 1.

Tabel 1: Contoh Hasil Analisis KD mata kuliah Kalkulus 1 di PT dibandingkan dengan

KD mata pelajaran Matematika di SMA

Kompetensi Dasar di PT

Kompetensi Dasar di SMA

Pokok Bahasan di

PT

Topik di SMA

Bahan Pendalam

an Setelah

mempelajari pokok bahasan

ini diharapkan

mahasiswa

dapat :

menyebutkan macam-macam anggota

himpunan

bilangan, dan

menggambarka

nnya dalam

diagram Venn

Macam-macam himpunan dan diagram Venn *)

Setelah mempelajari pokok bahasan

ini diharapkan

- Mendeskripsikan

dan menganalisis konsep nilai mutlak

Macam-macam Pertidaksam aan

- Persamaan

dan


(13)

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

13 Kompetensi

Dasar di PT

Kompetensi Dasar di SMA

Pokok Bahasan di

PT

Topik di SMA

Bahan Pendalam

an mahasiswa

dapat :

menentukan himpunan penyelesaian dari

pertidaksamaan linear, kuadrat,

pecahan, dan

pertidaksamaan nilai mutlak dalam persamaan dan pertidaksamaan serta menerapkannya dalam pemecahan masalah nyata.

- Menerapkan

konsep nilai mutlak dalam persamaan dan pertidaksamaan linierdalam memecahkan masalah nyata

- Membuat model

matematika berupa persamaan dan pertidaksamaan linear dua variabel yang melibatkan nilai mutlak dari situasi nyata dan matematika, serta menentukan jawab dan menganalisis model sekaligus jawabnya.

- Mendeskripsikan

dan menerapkan konsep dansifat-sifat

pertidaksamaan pecahan, irrasional dan mutlak dengan melakukan manipulasi aljabar dalam menyelesaikan masalah matematika.

- Mendeskripsikan

dan menerapkan konsep

pertidaksamaan pecahan, irasional,

- Pertidaksam

aan Linear

- Pertidaksam

aan Kuadrat

- Pertidaksam

aan Pecahan

- Pertidaksam

aan nilai

mutlak

aan Nilai

Mutlak - Sistem

Persamaan dan

Pertidaksam

aan Linier

Dua Variabel, dan Sistem Persamaan Linier Tiga Variabel

- Pertidaksam

aan mutlak, pecahan, dan irrasional -


(14)

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

14 Kompetensi

Dasar di PT

Kompetensi Dasar di SMA

Pokok Bahasan di

PT

Topik di SMA

Bahan Pendalam

an dan mutlak dalam

menyelesaikan masalah matematika

Setelah mempelajari pokok bahasan

ini diharapkan

mahasiswa

dapat :

mendeskripsika

n pengertian

fungsi dan

menentukan

daerah asal

natural dan

daerah hasil.

- Mengidentifikasi

relasi yang disajikan dalam berbagai bentuk yang merupakan fungsi

- Definisi Fungsi

- Daerah asal

natural Daerah hasil

Relasi dan

fungsi

Setelah mempelajari pokok bahasan

ini diharapkan

mahasiswa

dapat :

mendeskripsika

n

macam-macam fungsi

dan

menggambarka n grafiknya.

- Mengidentifikasi

dan menerapkan konsep fungsi dan persamaan kuadrat dalam

menyelesaikan masalah nyatadan menjelaskannya secara lisan dan tulisan.

- Menyusun model

matematika dari masalah yang berkaitan dengan persamaan dan fungsi kuadrat dan menyelesaikan serta memeriksa kebenaran jawabannya.

- Menggambar dan

membuat sketsa grafik fungsi kuadrat dari masalah nyata berdasarkan data yang ditentukan dan menafsirkan karakteristiknya.

Jenis Fungsi dan

grafiknya - Fungsi

Konstan - Fungsi

Linear - Fungsi

Kuadrat - Fungsi

Identitas - Fungsi

tangga - Fungsi Mutlak - Fungsi

Ganjil dan

genap Fungsi kuadrat Fungsi ganjil dan genap *)


(15)

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

15 Kompetensi

Dasar di PT

Kompetensi Dasar di SMA

Pokok Bahasan di

PT

Topik di SMA

Bahan Pendalam

an

- Mengidentifikasi

hubungan fungsional kuadratik dari fenomena sehari-hari dan menafsirkan makna dari setiap variable yang digunakan. Setelah

mempelajari pokok bahasan

ini diharapkan

mahasiswa

dapat :

menentukan

hasil operasi

fungsi,

komposisi fungsi

dan sifat-sifat

dari komposisi

fungsi.

- Mendeskripsikan

konsep fungsi dan menerapkan operasi aljabar (penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian) pada fungsi

- Mendeskripsikan

konsep komposisi fungsi dengan menggunakan konteks sehari-hari dan menerapkannya.

- Merancangdan

mengajukan masalah dunia nyata yang berkaitan dengan komposisi fungsi dan menerapkan berbagai aturan dalam menyelesaikannya.

- Menganalisiskonsep

dansifat suatu fungsi dan melakukan

manipulasi aljabar dalam menentukan invers fungsi dan fungsi invers.

Operasi

Fungsi ,

Komposisi fungsi dan fungsi Invers

- Operasi

Fungsi

- Komposisi

dari dua

fungsi

- Menentukan

suatu fungsi jika

diketahui komposisiny a

- Sifat-sifat komposisi fungsi - Fungsi

Invers

Relasi dan

fungsi

Setelah mempelajari pokok bahasan

- Mendeskripsikan

konsep limit fungsi aljabar dengan

Limit Fungsi Aljabar

Limit fungsi


(16)

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

16 Kompetensi

Dasar di PT

Kompetensi Dasar di SMA

Pokok Bahasan di

PT

Topik di SMA

Bahan Pendalam

an

ini diharapkan

mahasiswa

dapat :

mendefinisikan pengertian limit

fungsi dan

menyelesaikan

limit fungsi

aljabar

menggunakan konteks nyata dan menerapkannya.

- Merumuskan

aturan dansifat limit fungsi aljabar melalui

pengamatan contoh-contoh.

- Memilih strategi

yang efektif dan menyajikan model matematika dalam memecahkan masalah nyata tentang limit fungsi aljabar.

- Menurunkan aturan

dan sifat turunan fungsi aljabar dari aturan dan sifat limit fungsi.

- Pengertian

limit Cara

menyelesaik

an limit

Fungsi Aljabar

Setelah mempelajari pokok bahasan

ini diharapkan

mahasiswa

dapat :

menyelesaikan limit ungsi tak himgga dan limit fungsi

trigonometri

Mendeskripsikan dan menganalisis konsep dan sifat- sifat limit fungsi trigonometri dan nilai limit fungsi aljabar menuju ketakhinggaan dan menggunakan dalam pemecahan berbagai masalah

- Limit fungsi tak hingga - Limit fungsi

trigonometri - Kontinuitas

Limit fungsi

triogonometri

Setelah mempelajari pokok bahasan

ini diharapkan

mahasiswa

dapat :

mendeskripsika

n pengerian

turunan Mendeskripsikan konsep turunan dengan menggunakan konteks matematik atau konteks lain dan menerapkannya.

- Dua masalah dengan satu tema

- Pengertian

turunan -

Turunan

Setelah mempelajari pokok bahasan

ini diharapkan

mahasiswa

Menurunkan aturan dan sifat turunan fungsialjabar dari aturan dan sifat limitfungsi.

- Aturan

pencarian turunan

Turunan fungsi aljabar


(17)

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

17 Kompetensi

Dasar di PT

Kompetensi Dasar di SMA

Pokok Bahasan di

PT

Topik di SMA

Bahan Pendalam

an

dapat :

menentukan

turunan dari

suatu fungsi. Setelah mempelajari pokok bahasan

ini diharapkan

mahasiswa

dapat :

menentukan turunan fungsi trigonometri dan dapat

menggunakan aturan rantai

- Mendeskripsikan

konsep turunan fungsi trigonometri untuk menurunkan sifat-sifatnya serta menggunakannya dalam memecahkan masalah.

- Menganalisis

konsep dan sifat turunan fungsi trigonometri dan menerapkannya untuk menentukan titik stasioner (titik maximum, titik minimum dan titik belok).

- Turunan

fungsi trigonometri

- Aturan

Rantai Turunan fungsi trigonometri Setelah mempelajari pokok bahasan

ini diharapkan

mahasiswa

dapat :

menentukan turunan fungsi

tingkat tinggi

dan turunan

fungsi implisit.

Menurunkan aturan dan sifat turunan fungsi aljabar dari aturan dan sifat limit fungsi

- Notasi Libniz - Turunan

Tingkat tinggi - Turunan

Fungsi Implisit Turunan fungsi aljabar Turunan tingkat tinggi Turunan fungsi implisit *) Setelah mempelajari pokok bahasan

ini diharapkan

mahasiswa

dapat :

mendeskripsika

n pengertian

nilai maksimum

dan minimum

suatu fungsi dan kemonotonan

- Mendeskripsikan

konsep turunan dan

menggunakannya untuk menganalisis grafik fungsi dan menguji sifat-sifat yang dimiliki untuk mengetahui fungsi naik dan fungsi turun.

- Maksimum

dan Minimum

- Kemonotona

n dan

kecekungan -


(18)

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

18 Kompetensi

Dasar di PT

Kompetensi Dasar di SMA

Pokok Bahasan di

PT

Topik di SMA

Bahan Pendalam

an dan

kecekungan. - Mendeskripsikan

konsep dan sifat turunan fungsi terkaitdan menerapkannya untuk menentukan titik stasioner (titik maximum, titik minimum dan titik belok).

- Menganalisis

bentuk model matematika berupa persamaan fungsi, serta menerapkan konsep dan sifat turunan fungsi dalam

memecahkan masalah maximum dan minimum

- Merancang dan

mengajukan masalah

nyatasertamenggu nakan konsep dan sifat turunan fungsi terkaitdalam titik stasioner (titik maximum, titik minimum dan titik belok)

- Menyajikan data

dari situasi nyata, memilih variabel dan

mengkomunikasika nnya dalam bentuk model matematika berupa persamaan fungsi, serta menerapkan konsep dan sifat turunan fungsi Setelah

mempelajari pokok bahasan

ini diharapkan

mahasiswa

dapat :

mendeskripsika

n pengertian

maksimum dan minimum lokal, dan

menggunakan

dalil L de

Hospital

- Maksimum

dan minimum lokal

- Dalil de L

hospital

Turunan

Setelah mempelajari pokok bahasan

ini diharapkan

mahasiswa

dapat :

menggambar

grafik dan

menyelesaikan permasalahan dengan menggunakan turunan.

- Menggamba

r grafik

- Menyelesaik

an masalah yang

berkaitan dengan turunan


(19)

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

19 Kompetensi

Dasar di PT

Kompetensi Dasar di SMA

Pokok Bahasan di

PT

Topik di SMA

Bahan Pendalam

an dalam

memecahkan masalah maximum dan minimum

Catatan: *) materi yang belum diajarkan di SMA

Dari hasil analisis tersebut, terdapat irisan materi yang sangat besar antara Matematika yang diajarkan di SMA dengan materi Kalkulus 1 yang akan dipelajari di UPI, tetapi juga ada materi dalam mata kuliah Kalkulus 1 yang belum diajarkan di SMA, yaitu Macam-macam Himpunan dan Diagram Venn, Fungsi Ganjil dan Genap, Turunan Tingkat Tinggi, dan materi Fungsi Implisit.

Memperhatikan irisan dan perbedaan tersebut, maka jika dilakukan pendalaman terhadap materi irisan tersebut dan menambahkan materi yang belum dipelajari seperti tercantum pada tabel 1 di atas, dengan jam belajar selama 4 x 45 menit (jam pendalaman minat), maka peserta didik di SMA sudah dapat menabung 3 sks di semester 1 jurusan Pendidikan Matematika di UPI untuk mata kuliah Kalkulus 1.

Tabel 2 adalah contoh Hasil Analisis mata pelajaran Biologi di SMA digandengkan dengan Mata Kuliah Biologi Dasar Univesitas Soedirman.

Kompetensi Dasar di PT

Kompetensi Dasar di SMA

Pokok Bahasan

di PT Topik di SMA

Bahan Pendalam

an Setelah mengikuti

mata kuliah ini mahasiswa akan dapat :

1. Mengerti dan

memahami kontrak perkuliahan

mata kuliah

Biologi Dasar

2. Menjelaskan

kegunaan ilmu Biologi

biologi umum Biologi


(20)

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 20 Kompetensi Dasar di PT Kompetensi Dasar di SMA Pokok Bahasan

di PT Topik di SMA

Bahan Pendalam an 3. Menjelaskan keterkaitan Biologi dengan ilmu lainnya Setelah mengikuti

materi ini

mahasiswa diharapkan dapat: 1. Memahami pengertian tentang macam-macam sel 2. Menjelaskan struktur sel 3. Menjelaskan

fungsi organel sel KD Yang Bersesuaian: 3.1 4.1 4.2

Sel : Struktur dan Fungsi

Sel

Komponen kimiawi penyusun sel

Struktur dan

fungsi organela sel

Setelah mengikuti

materi ini

mahasiswa

diharapkan dapat:

1. Menjelaskan

peranan energi pada makhluk hidup 2. Menjelaskan tentang anabolisme 3. Menjelaskan tentang katabolisme KD Yang bersesuaian : 3.2 3.3 4.3 Bioenergetik Sel : Biologi transformasi

energi dan

pertukaran energi

Setelah mengikuti

materi ini

mahasiswa

diharapkan dapat:

1. Memahami

siklus sel dan pembelahan sel 2. Menjelaskan tahap-tahap . KD Yang bersesuaian : 3.4 4.4

Mitosis dan

Meiosis

Pembelahan sel

 Mitosis


(21)

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 21 Kompetensi Dasar di PT Kompetensi Dasar di SMA Pokok Bahasan

di PT Topik di SMA

Bahan Pendalam

an

mitosis dan

meiosis

3. Menjelaskan

perbedaan

mitosis dan

meiosis

Setelah mengikuti

materi ini

mahasiswa diharapkan dapat: 1. Memahami pengertian genetika Mendel,

struktur gen, fungsi gen

2. Menjelaskan

hubungan

meiosis dan

pewarisan sifat. KD Yang bersesuaian : 3.5 4.5

Gen : Struktur dan Fungsi Hukum Mendel  Genotip  Fenotip  Monohibrid  Dihibrida

Back Cros dan Test Cros

Setelah mengikuti

materi ini

mahasiswa

diharapkan dapat:

1. Memahami

pengertian organ utama dan tambahan tumbuhan

2. Menjelaskan

fungsi organ

utama dan

tambahan tumbuhan KD Yang bersesuaian : 3.7 4.7 Organ

Tanaman :

Struktur dan Fungsi Plantae Ciri-ciri umum plantae. Tumbuhan lumut. Tumbuhan paku.

 Manfaat dan

peran tumbuhan dalam ekosistem, manfaat ekonomi, dan dampak turunnya keanekaraga man tumbuhan bagi ekosistem Setelah mengikuti

materi ini

KD Yang bersesuaian : 3.10

Sistem dalam tubuh

Struktur dan fungsi sel


(22)

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 22 Kompetensi Dasar di PT Kompetensi Dasar di SMA Pokok Bahasan

di PT Topik di SMA

Bahan Pendalam an mahasiswa diharapkan dapat: 1. Menjelaskan sistem pencernaan 2. Menjelaskan sistem transportasi 3. Menjelaskan sistem pernafasan 4. Menjelaskan sistem saraf 5. Menjelaskan sistem reproduksi makhluk hidup pada sistem regulasi  Sistem saraf.  Sistem endokrin .  Sistem indera.  Proses kerja sistem regulasi.  Pengaruh psikotropik a pada sistem regulasi. Kelainan yang

terjadi pada

sistem regulasi Setelah mengikuti

materi ini

mahasiswa diharapkan dapat: 1. Menjelaskan sistematika tumbuhan 2. Menjelaskan proses evolusi KD Yang bersesuaian : 3.9 4.9 Sistematika tumbuhan dan Evolusi Evolusi  Teori evolusi darwin  Mekanisme Evolusi  Isolasi geografik  Radiasi adaftif  Hukum Hardy-Weinberg Setelah mengikuti

materi ini

mahasiswa diharapkan dapat: 1. Menjelaskan definisi ekologi 2. Menjelaskan hubungan ekologi

dengan ilmu

pangan

KD Yang bersesuaian : 3.6

4.6

Ekologi Ekologi

 Komponen

ekosistem

 Aliran energi.

 Interaksi dalam ekosistem

Setelah mengikuti

materi ini

KD Yang bersesuaian : 3.10


(23)

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

23 Kompetensi Dasar

di PT

Kompetensi Dasar di SMA

Pokok Bahasan

di PT Topik di SMA

Bahan Pendalam

an mahasiswa

diharapkan dapat:

1. Memahami

definisi bioteknologi

2. Menjelaskan

tahap-tahap bioteknologi modern

3. Menjelaskan

bioteknologi di bidang pangan

4.10

Dari hasil analisis tersebut, dengan penambahan materi Biologi Umum, Sel (Struktur dan Fungsi, Bioenergetik Sel), Biologi transformasi energi dan pertukaran energi, Mitosis dan Meosis, Gen (Struktur dan Fungsi, Organ) Tanaman (Struktur dan Fungsi, Sistem dalam tubuh makhluk hidup, Sistematika tumbuhan dan Evolusi, Ekologi, dan Bioteknologi), serta pendalaman materi lain yang telah dipelajari di SMA seperti tercantum di tabel 2 di atas, maka dengan belajar selama 4 x 45 menit (jam pendalaman minat) per minggu peserta didik di SMA sudah dapat menabung 3 sks untuk mata kuliah Biologi Dasar di Universitas Soedirman.

Analisis yang sama dapat dilakukan pada mata pelajaran Kimia dan Fisika di SMA dengan mata kuliah dasar di PT yang lain, sehingga diperoleh materi pendalaman dan/atau materi tambahan untuk diakui sebagai mata kuliah dasar dengan jumlah kredit tertentu, seperti contoh pada tabel .

Dengan melakukan analisis yang sama terhadap seluruh materi yang tercakup pada Kompetensi Dasar Matematika di SMA, dan materi Mata Kuliah Dasar lain untuk seperti contoh pada tabel 1 dan tabel 2 di atas, maka dapat diperoleh mata kuliah yang relevan seperti tampak pada contoh dalam tabel 3 berikut;

Tabel 3: contoh Mata Kuliah yang dapat diambil sebagai materi pendalaman minat di SMA

PT Mata Kuliah Materi

Pendalaman Materi Tambahan

Jumlah jampel/sks

UPI 1. Kalkulus 1 Semua materi

yang relevan

1. Himpunan


(24)

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

24 Diagram

Venn

2. Fungsi

Implisit

2. Statistika idem

1. ... (Sesuai hasil analisis)

4 jampel/2 sks 3. Dasar-dasar

Geometri idem ... 4 jampel/2 sks

dst

UNPAD 1. Matematika

Dasar idem .... 4 jampel/2 sks

2. ... dst

UNSOED Biologi Dasar idem

1. Sel

2. Mitosis

3. ...

4 jampel/3 sks

E. Mekanisme Pelaksanaan Program Pendalaman Minat di SMA

Penyelenggaraan Program Pendalaman Minat di SMA dapat dilaksanakan dengan mekanisme seperti bagan berikut:

1. Dit. PSMA bersama Ditjen Dikti membuat perjanjian kerja sama (MoU) tentang

pelaksanaan Program Pendalaman Minat di SMA yang memuat hak dan kewajiban masing-masing, untuk disosialisasikan ke SMA.

2. Dit. PSMA menunjuk SMA (atau SMA dapat mengajukan diri) untuk melaksanakan

pendalaman minat dengan PT yang ditunjuk Ditjen Dikti sesuai perjanjian (MoU) di atas.

3. Perguruan Tinggi menyediakan SDM (Dosen) untuk mengajar di SMA, atau melatih

guru SMA sebagai mentor untuk melaksanakan pembelajaran/perkuliahan program dan menyediakan SAP untuk setiap mata pelajaran/mata kuliah sesuai dengan ketentuan Dit. PSMA.

4. SMA bersama PT membuat perjanjian kerjasama tentang pelaksanaan program

Pendalaman Minat di SMA yang memuat antara lain:

a. Jadwal dan strategi pelaksanaannya

b. Penyediaan Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai dosen/mentor/guru

pelaksana

c. SAP mata pelajaran/mata kuliah sesuai dengan hasil analisis yang diajukan


(25)

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

25

d. Pendanaan dan sarana-prasarana

e. Penilaian/ujian

5. PT melakukan penilaian terhadap siswa yang telah menempuh mata

pelajaran/mata kuliah tertentu pada program ini dan memberikan keterangan yang merupakan pengakuan terhadap sks mata kuliah di tingkat dasar PT tersebut. (Penilaian ini bukan penilaian untuk LCK, karena penilaian LCK sepenuhnya adalah hak guru mata pelajaran).

6. Setelah peserta didik yang mengikuti program pendalaman lulus dari SMA, maka

ia berhak untuk diterima di PT mitra SMA tersebut.

F. Kriteria SMA Pelaksana Pendalaman Minat

1. Sekolah memiliki Guru dengan Komitmen yang Tinggi dari semua warga sekolah

terhadap pelaksanaan program.

2. Sekolah memiliki prestasi akademik peserta didik di atas rata-rata.

3. Sekolah memiliki Sarana dan prasarana pendidikan yang lengkap dan memadai

untuk pelaksanaan program.

4. Sekolah telah melakukan seleksi terhadap peserta didik.

5. Sekolah mendapat dukungan yang kuat dari orang tua, Dinas Pendidikan

Kabupaten/Kota, serta Pemerintah Daerah.

6. Sekolah memiliki lulusan yang diterima di PT minimal 25 persen dalam 3 (tiga)

tahun terakhir

7. Ketentuan lain yang disyaratkan PT mitra

G. Kriteria Peserta Didik

1. Peserta didik memiliki nilai baik dalam sikap dan perilaku yang direkomendasikan

oleh Dewan Guru serta memiliki minat dan bakat pada mata pelajaran Matematika, Fisika, Kimia, dan Biologi dengan nilai minimal 3,66 dengan IQ 130.


(26)

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

26

BAB IV PENUTUP

Keberhasilan kegiatan Program Pendalaman Minat di SMA sangat dipengaruhi oleh kualitas keseluruhan proses pengelolaannya dan kerjasama antara SMA dan Perguruan Tinggi yang ada didaerahnya masing- masing dengan dukungan orang tua peserta didik, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, Dinas Pendidikan Propinsi , Direktorat PSMA dan Ditjen Perguruan Tinggi. Oleh karena itu, agar program Pendalaman Minat di SMA dapat terlaksana secara efektif dan efisien serta mencapai hasil yang optimal (tepat sasaran, tepat waktu dan tepat guna), diperlukan adanya komitmen dari seluruh pihak yang terkait untuk secara bersama-sama mengupayakan kelancaran dan keberhasilan keseluruhan proses Pendalaman Minat, serta pertanggungjawaban semua pihak sesuai dengan tugas, fungsi dan kewenangan masing-masing dengan tetap memperhatikan berbagai ketentuan perundangan yang berlaku.

Melalui naskah ini diharapkan terdapat gambaran tentang mekanisme dan prosedur penyelenggaraan Pendalaman Minat yang dilaksanakan oleh SMA dan Perguruan Tinggi terdekat di daerahnya


(27)

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

27

DAFTAR PUSTAKA

ABC Newsmagazine (2001)

Anne Arundel County Public School (2013). Program Advanced Placement,

Kemendikbud (2013). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2013 tentang Struktur dan Kerangka Dasar Kurikulum SMA/MA.

Kemendikbud (2013). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum 2013.

Kemendikbud (2013). Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 sebagai Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

Maryland State Department of Education (2013). Advanced Placement.


(1)

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 22 Kompetensi Dasar di PT Kompetensi Dasar di SMA Pokok Bahasan

di PT Topik di SMA

Bahan Pendalam an mahasiswa diharapkan dapat: 1. Menjelaskan sistem pencernaan 2. Menjelaskan sistem transportasi 3. Menjelaskan sistem pernafasan 4. Menjelaskan sistem saraf 5. Menjelaskan sistem reproduksi makhluk hidup pada sistem regulasi  Sistem saraf.  Sistem endokrin .  Sistem indera.  Proses kerja sistem regulasi.  Pengaruh psikotropik a pada sistem regulasi. Kelainan yang terjadi pada sistem regulasi Setelah mengikuti

materi ini

mahasiswa diharapkan dapat: 1. Menjelaskan sistematika tumbuhan 2. Menjelaskan proses evolusi KD Yang bersesuaian : 3.9 4.9 Sistematika tumbuhan dan Evolusi Evolusi  Teori evolusi darwin  Mekanisme Evolusi  Isolasi geografik  Radiasi adaftif  Hukum Hardy-Weinberg Setelah mengikuti

materi ini

mahasiswa diharapkan dapat: 1. Menjelaskan definisi ekologi 2. Menjelaskan hubungan ekologi

dengan ilmu pangan

KD Yang bersesuaian : 3.6

4.6

Ekologi Ekologi

 Komponen ekosistem

 Aliran energi.

 Interaksi dalam ekosistem

Setelah mengikuti

materi ini

KD Yang bersesuaian : 3.10


(2)

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

23

Kompetensi Dasar di PT

Kompetensi Dasar di SMA

Pokok Bahasan

di PT Topik di SMA

Bahan Pendalam

an mahasiswa

diharapkan dapat: 1. Memahami

definisi bioteknologi 2. Menjelaskan tahap-tahap bioteknologi modern 3. Menjelaskan

bioteknologi di bidang pangan

4.10

Dari hasil analisis tersebut, dengan penambahan materi Biologi Umum, Sel (Struktur dan Fungsi, Bioenergetik Sel), Biologi transformasi energi dan pertukaran energi, Mitosis dan Meosis, Gen (Struktur dan Fungsi, Organ) Tanaman (Struktur dan Fungsi, Sistem dalam tubuh makhluk hidup, Sistematika tumbuhan dan Evolusi, Ekologi, dan Bioteknologi), serta pendalaman materi lain yang telah dipelajari di SMA seperti tercantum di tabel 2 di atas, maka dengan belajar selama 4 x 45 menit (jam pendalaman minat) per minggu peserta didik di SMA sudah dapat menabung 3 sks untuk mata kuliah Biologi Dasar di Universitas Soedirman.

Analisis yang sama dapat dilakukan pada mata pelajaran Kimia dan Fisika di SMA dengan mata kuliah dasar di PT yang lain, sehingga diperoleh materi pendalaman dan/atau materi tambahan untuk diakui sebagai mata kuliah dasar dengan jumlah kredit tertentu, seperti contoh pada tabel .

Dengan melakukan analisis yang sama terhadap seluruh materi yang tercakup pada Kompetensi Dasar Matematika di SMA, dan materi Mata Kuliah Dasar lain untuk seperti contoh pada tabel 1 dan tabel 2 di atas, maka dapat diperoleh mata kuliah yang relevan seperti tampak pada contoh dalam tabel 3 berikut;

Tabel 3: contoh Mata Kuliah yang dapat diambil sebagai materi pendalaman minat di SMA

PT Mata Kuliah Materi

Pendalaman Materi Tambahan

Jumlah jampel/sks

UPI 1. Kalkulus 1 Semua materi

yang relevan

1. Himpunan


(3)

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

24

Diagram Venn 2. Fungsi

Implisit 2. Statistika idem

1. ... (Sesuai hasil analisis)

4 jampel/2 sks 3. Dasar-dasar

Geometri idem ... 4 jampel/2 sks

dst

UNPAD 1. Matematika

Dasar idem .... 4 jampel/2 sks

2. ... dst

UNSOED Biologi Dasar idem

1. Sel 2. Mitosis 3. ...

4 jampel/3 sks

E. Mekanisme Pelaksanaan Program Pendalaman Minat di SMA

Penyelenggaraan Program Pendalaman Minat di SMA dapat dilaksanakan dengan mekanisme seperti bagan berikut:

1. Dit. PSMA bersama Ditjen Dikti membuat perjanjian kerja sama (MoU) tentang pelaksanaan Program Pendalaman Minat di SMA yang memuat hak dan kewajiban masing-masing, untuk disosialisasikan ke SMA.

2. Dit. PSMA menunjuk SMA (atau SMA dapat mengajukan diri) untuk melaksanakan pendalaman minat dengan PT yang ditunjuk Ditjen Dikti sesuai perjanjian (MoU) di atas.

3. Perguruan Tinggi menyediakan SDM (Dosen) untuk mengajar di SMA, atau melatih guru SMA sebagai mentor untuk melaksanakan pembelajaran/perkuliahan program dan menyediakan SAP untuk setiap mata pelajaran/mata kuliah sesuai dengan ketentuan Dit. PSMA.

4. SMA bersama PT membuat perjanjian kerjasama tentang pelaksanaan program Pendalaman Minat di SMA yang memuat antara lain:

a. Jadwal dan strategi pelaksanaannya

b. Penyediaan Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai dosen/mentor/guru pelaksana

c. SAP mata pelajaran/mata kuliah sesuai dengan hasil analisis yang diajukan Dit. PSMA


(4)

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

25

d. Pendanaan dan sarana-prasarana e. Penilaian/ujian

5. PT melakukan penilaian terhadap siswa yang telah menempuh mata pelajaran/mata kuliah tertentu pada program ini dan memberikan keterangan yang merupakan pengakuan terhadap sks mata kuliah di tingkat dasar PT tersebut. (Penilaian ini bukan penilaian untuk LCK, karena penilaian LCK sepenuhnya adalah hak guru mata pelajaran).

6. Setelah peserta didik yang mengikuti program pendalaman lulus dari SMA, maka ia berhak untuk diterima di PT mitra SMA tersebut.

F. Kriteria SMA Pelaksana Pendalaman Minat

1. Sekolah memiliki Guru dengan Komitmen yang Tinggi dari semua warga sekolah terhadap pelaksanaan program.

2. Sekolah memiliki prestasi akademik peserta didik di atas rata-rata.

3. Sekolah memiliki Sarana dan prasarana pendidikan yang lengkap dan memadai untuk pelaksanaan program.

4. Sekolah telah melakukan seleksi terhadap peserta didik.

5. Sekolah mendapat dukungan yang kuat dari orang tua, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, serta Pemerintah Daerah.

6. Sekolah memiliki lulusan yang diterima di PT minimal 25 persen dalam 3 (tiga) tahun terakhir

7. Ketentuan lain yang disyaratkan PT mitra

G. Kriteria Peserta Didik

1. Peserta didik memiliki nilai baik dalam sikap dan perilaku yang direkomendasikan oleh Dewan Guru serta memiliki minat dan bakat pada mata pelajaran Matematika, Fisika, Kimia, dan Biologi dengan nilai minimal 3,66 dengan IQ 130.


(5)

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

26 BAB IV

PENUTUP

Keberhasilan kegiatan Program Pendalaman Minat di SMA sangat dipengaruhi oleh kualitas keseluruhan proses pengelolaannya dan kerjasama antara SMA dan Perguruan Tinggi yang ada didaerahnya masing- masing dengan dukungan orang tua peserta didik, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, Dinas Pendidikan Propinsi , Direktorat PSMA dan Ditjen Perguruan Tinggi. Oleh karena itu, agar program Pendalaman Minat di SMA dapat terlaksana secara efektif dan efisien serta mencapai hasil yang optimal (tepat sasaran, tepat waktu dan tepat guna), diperlukan adanya komitmen dari seluruh pihak yang terkait untuk secara bersama-sama mengupayakan kelancaran dan keberhasilan keseluruhan proses Pendalaman Minat, serta pertanggungjawaban semua pihak sesuai dengan tugas, fungsi dan kewenangan masing-masing dengan tetap memperhatikan berbagai ketentuan perundangan yang berlaku.

Melalui naskah ini diharapkan terdapat gambaran tentang mekanisme dan prosedur penyelenggaraan Pendalaman Minat yang dilaksanakan oleh SMA dan Perguruan Tinggi terdekat di daerahnya


(6)

©2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah

27 DAFTAR PUSTAKA

ABC Newsmagazine (2001)

Anne Arundel County Public School (2013). Program Advanced Placement,

Kemendikbud (2013). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2013 tentang Struktur dan Kerangka Dasar Kurikulum SMA/MA.

Kemendikbud (2013). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum 2013.

Kemendikbud (2013). Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 sebagai Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

Maryland State Department of Education (2013). Advanced Placement.