PERBEDAAAN HASIL BELAJAR KIMIA PADA POKOK BAHASAN STRUKTUR ATOM MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DENGAN STAD TERINTEGRASI PENDIDIDKAN KARAKTER.

(1)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada ALLAH SWT atas segala rahmat dan berkat-NYA yang selalu memberikan kesehatan dan kesempatan kepada penulis sehingga penelitian ini dapat di selesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.

Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Kimia Fakultas Matematikan dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan. Adapun judul skripsi ini adalah “ Perbedaan Hasil Belajar Kimia Pada Pokok Bahasan Struktur Atom Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Dengan STAD Terintegrasi Pendidikan Karakter” .

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Ibu Dra. Ratu Dibyantini, M.Si sebagai Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran – saran kepada penulis sejak awal seminar proposal, penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Rahmat Nauli, M.Si, Dra. Ani Sutiani, M.Si, Dra. Hafni Indriani Nasution, M.Si yang telah memberikan masukan dan saran – saran mulai dari rencana penelitian sampai selesai penyusunan skripsi ini.

Ucapan terima kasih kepada Bapak dan Ibu dosen staff pegawai jurusan kimia yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan membantu penulis selama perkuliahan. Ucapan terima kasih juga di sampaikan kepada Dra. Suriyati Tanjung selaku kepala sekolah SMA Prayatna Medan dan Ibu Nur Hibbah Hasibuan, S.Pd selaku guru kimia dan siswa – siswi yang telah banyak membantu penulis selama penelitian.

Teristimewa penulis ucapakan terima kasih kepada Ibunda tercinta Nurlan Nasution yang tiada hentinya memberikan semangat dan cintanya, selalu mendo’akan penulis di setiap sujud shalatnya. Terima kasih juga penulis sampaikan kepada kakak penulis Yuliarti, Yesnita, Yusnidar, Zufri Herianto yang selalu memberi dukungan dan do’a serta semangat kepada penulis. Khususnya


(2)

rekan penulis, mahasiswa Pendidikan Kimia 2008 A khususnya Yunita, Nurul, Lili, Asqoh dan Hotma serta rekan – rekan lainnya yang telah banyak membantu dan memberi motivasi dalam menyusun skripsi.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, 08 Januari 2013 Penulis,

Yeni Andriani NIM. 408131100


(3)

ii

PERBEDAAAN HASIL BELAJAR KIMIA PADA POKOK BAHASAN STRUKTUR ATOM MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN

KOOPERATIF TIPE NHT DENGAN STAD TERINTEGRASI PENDIDIDKAN KARAKTER

Yeni Andriani (NIM 408131100) ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar kimia siswa dengan menggunakan model pembelajaran koperatif tipe NHT dengan STAD Terintegrasi Pendidikan Karakter. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Prayatna Medan. Sampel penelitian ini sebanyak 2 kelas yaitu kelas eksperimen I yang diajarkan dengan model pembelajaran koperatif tipe NHT dan kelas eksperimen II yang diajarkan dengan model pembelajaran koperatif tipe STAD serta masing – masing kelas diintegrasikan dengan karakter. Sebagai alat pengumpul data hasil belajar digunakan tes objektif yang berjumlah 20 soal yang telah teruji validitas, realibilitas, tingkat kesukaran dan daya beda soalnya.

Hasil pengolahan data diperoleh rata-rata pre-test kelas eksperimen I (NHT) adalah 33,875 dan rata-rata pre-test kelas eksperimen II (STAD) adalah 38,75. Semua data pre-test, post-test dan diperoleh data berdistribusi normal. Dan perhitungan korelasi (hubungan kakater siswa terhadap hasil belajar) menunjukkan korelasi positif. Data tersebut kemudian diuji homogenitas sehingga diketahui kedua kelas homogen. Setelah diberi perlakuan hasil belajar pada kelas eksperimen I sebesar 79,875 dan pada kelas eksperimen II diperoleh rata-rata hasil belajar sebesar 76. Dari data tersebut setelah dianalisis, maka diperoleh peningkatan hasil belajar siswa kelas eksperimen I adalah sebesar 69,6% dan peningkatan hasil belajar siswa kelas eksperimen II adalah sebesar 61,0%. Hasil pengujian hipotesis diperoleh thitung> ttabelyaitu 3,86 >1,994 pada taraf signifikansi α= 0,05 dan db = 78. Hal ini berarti terima Ha yang berarti ada perbedaaan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran NHT dengan STAD yang diintegrasikan pendidikan karakter. Dan berdasarkan perhitungan uji korelasi diperoleh rhitung>rtabelyakni 0,908>0,312 yang berarti ada korelasi positif antara nilai peningkatan hasil belajar siswa dengan karakter sikap siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan STAD yang diintegrasikan pendidikan karakter.


(4)

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar viii

Daftar Tabel ix

Daftar Lampiran x

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Ruang Lingkup 5

1.3. Rumusan Masalah 5

1.4. Batasan Masalah 6

1.5. Tujuan Penelitian 6

1.6. Manfaat Penelitian 6

1.7. Defenisi Operasional 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Belajar dan Hasil Belajar 8

2.2. Pembelajaran Kooperatif 8

2.2.1. Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT 12

2.2.2. Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD 14

2.3. Pendidikan Karakter 15

2.3.1. Penilaian Pendidikan Karakter 16

2.3.2. Kriteria Penilaian Pendidikan Karakter 18

2.4. Materi Struktur Atom 19

2.5. Kerangka Berpikir 24

2.6. Hipotesis 25

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 27

3.2. Populasi dan Sampel 27

3.3. Variabel dan Instrument Penelitian 27

3.4. Desain / Rancangan Penelitian 30

3.5. Prosedur Penelitian 31

3.6. Tehnik Analisis Data 34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian 37

4.1.1 Analisis Data Instrumen Penelitian 37

4.1.1.1 Validitas Test 37


(5)

vi

4.1.1.3 Taraf Kesukaran Test 37

4.1.1.4 Daya Beda Test 37

4.1.2 Deskripsi Hasil Belajar Siswa 38

4.1.2.1 Uji Normalitas 39

4.1.2.2 Uji Homogenitas 40

4.1.2.3 Uji Hipotesis 41

4.1.2.2.1 Uji Korelasi 41

4.1.2.2.2 Persen Peningkatan Hasil Belajar 42

4.2 Pembahasan 46

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan 48

5.2. Saran 48


(6)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Model Atom Dalton 19

Gambar 2.2. Model Atom J.J Thomson 20

Gambar 2.3. Model Atom Rutherford 20

Gambar 2.4. Model atom hidrogen menurut Niels Borh. 21

Gambar 2.5. Model Atom Mekanika Kuantum 22


(7)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1. Rencana Pelaksanaam Pembelajaran 51

Lampiran 1a.Lembar Kerja Siswa Pertemuan 1 75

Lampiran 1b. Lembar Kerja Siswa Untuk Pertemuan 2 78 Lampiran 1c. Lembar Kerja Siswa Untuk Pertemuan 3 81 Lampiran 2. Kisi – kisi Instrunmen (sebelum validasi) 82

Lampiran 3. Instrumen Tes Penelitian 85

Lampiran 4. Kunci Jawaban Instrument Test 90

Lampiran 5. Kisi – Kisi Instrumen (sesudah validasi) 91 Lampiran 6. Instrumen Penelitian (sesudah validasi) 94 Lampiran 7.Kunci Jawaban (sesudah validasi) 97 Lampiran 8. Indikator Penilaan Karakter Siswa 98

Lampiran 9.Lembar Observasi Karakter Siswa 99

Lampiran 10. Nilai Hasil Observasi Karakter Siswa 100

Lampiran 11. Perhitungan Validitas Tes 107

Lampiran 12. Perhitungan Reliabilitas Tes 110

Lampiran 13. Perhitungan Tingkat kesukaran Tes 112

Lampiran 14. Perhitungan Daya Beda Tes 114

Lampiran 15. Rekapitulasi Analisis Instrumen 116

Lampiran 16. Daftar Nilai 118

Lampiran 17. Perhitungan rata-rata, standart deviasi, dan varians nilai 120

Lampiran 18. Uji Normalitas 122

Lampiran 19. Uji homogenitas data penelitian 127

Lampiran 20. Uji Gain 131

Lampiran 21. Pengujian hipotesis 135

Lampiran 22.Persen peningkatan Hasil belajar 138

Lampiran 23. Perhitungan uji korelasi 143

Lampiran 24.Slide Power Point 149

Lampiran 25. Dokumentasi penelitian 152

Lampiran 26. Table of distribution F Value 161

Lampiran 27. Tabel nilai – nilai distribusi t 164

Lampiran 28. Table of r-product moment 165


(8)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan di sekolah tidak lepas dari kegiatan Proses Belajar Mengajar (PBM) yang merupakan perencanaan secara sistematis yang dibuat oleh guru dalam bentuk satuan pelajaran. Menciptakan kegiatan belajar mengajar mampu mengembangkan hasil belajar semaksimal mungkin merupakan tugas dan kewajiban seorang guru. Oleh karena itu, seorang guru memerlukan strategi penyampaian materi untuk mendesain KBM yang dapat merangsang hasil belajar yang efektif dan efisien sesuai dengan situasi dan kondisinya.

Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) mencoba memunculkan segala kompetensi yang dimiliki oleh siswa. Dengan sistem ini siswa dituntut untuk aktif dalam proses belajar mengajar. Jadi dalam lingkup ini siswa merupakan subjek belajar. Siswa sebagai subjek belajar harus berperan aktif dalam pembelajaran. Keaktifan siswa dinilai dari peranannya dalam pembelajaran, seperti bertanya, menjawab pertanyaan, memberi tanggapan, dan lain – lain. Selain itu, keaktifan siswa merupakan bentuk pembelajaran mandiri, yaitu siswa berusaha mempelajari segala sesuatu berdasarkan kemampuannya sendiri, sehingga dalam hal ini guru hanya berperan sebagai pembimbing, motivator, dan fasilitator.

Pada kenyataannya sekarang pendidikan disekolah semakin menurun. Hal ini disebabkan oleh guru kurang aktif dan kreatif dalam memilih metode yang tepat, serta pembelajarannya yang terlalu monoton sehingga siswa merasa bosan. Guru dalam pengajarannya dikelas tidak mengkaitkan dengan skema yang telah dimiliki oleh siswa dan siswa kurang diberi kesempatan untuk mengemukakan kembali dan mengkontruksi sendiri ide – ide mereka dalam pembelajaran Pelaksanaan Pendidikan di Indonesia selama ini hanya berpusat pada guru, banyak guru dalam kegiatan belajar mengajar kurang menekankan pada aspek kemampuan siswa dalam menemukan kembali konsep- konsep kimia berdasarkan pengalaman siswa sendiri menurut pemahaman mereka. Ketidaktepatan guru dalam merancang dan


(9)

2

melaksanakan pembelajaran menjadi salah satu faktor penyebab prestasi belajar kimia siswa yang rendah.

Kondisi ini juga terjadi di SMA YP.Pembangunan Galang. Penulis telah mengamati hal tersebut pada penulis melakukan PPLT. Berdasarkan pengamatan penulis, pada umumnya guru cenderung menggunakan model pembelajaran tradisional (ceramah, tanya jawab, latihan atau tugas). Kegiatan belajar mengajar terfokus pada guru dan sebagaian besar waktu pelajaran digunakan siswa untuk mendengar dan mencatat pelajaran guru, sehingga proses belajar mengajar tidak efektif yang berakibat pada rendahnya hasil belajar siswa. Hasil belajar yang rendah menunjukkan bahwa perlunya perhatian dan pertimbangan dalam memilih metode pembelajaran yang selama ini digunakan.

Berdasarkan keadaan demikian, maka perlu dikembangkan model pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dalam penggunaan model pembelajaran yang menjadi pertimbangan utamanya apa yang harus dicapai. Tidak ada satu model pembelajaran yang dianggap lebih baik dibanding dengan model pembelajaran yang lain. Dengan model pembelajaran yang tepat, diharapkan proses belajar mengajar dapat berlangsung lebih efektif dan efisien untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Pada model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered heads Together) dan STAD (Students Teams Achievement Division) ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling membagi ide – ide dan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat. Selain itu model ini juga mendorong siswa untuk meningkatkan semangat kerja sama mereka (Lie,2007).

NHT merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan sebagai alternatif terhadap stuktur kelas tradisional untuk melihat lebih banyak siswa dalam menalaah materi yang cukup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran tersebut.

Pembelajaran kooperatif tipe NHT ini pernah diteliti oleh beberapa peneliti sebelumnya, antara lain : Suhariati,(2009) menyatakan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa sebesar 19,23% pada penerapan pembelajaran koperatif tipe NHT pada pokok bahasan hidrokarbon, Nainggolan (2008), yang


(10)

menyatakan bahwa penerapan metode pemebelajaran kooperatif tipe NHT dapat meningkatkan hasil belajar kimia siswa pada pokok bahasan struktur atom di kelas XI dengan peningkatan sebesar 18,42 %, Ika Yuliana, (2008) hasil penelitiannya mengenai kooperatif tipe NHT menyatakan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa yang signifikan sebesar 19,8% setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada pokok bahasan koloid Penelitian lain (Khairida, 2009) mengenai peningkatan hasil belajar kimia siswa kelas XI pada pokok bahasan termokimia dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT menunjukkan hasil belajar siswa meningkat sebesar 3,3 yaitu dari nilai rata – rata hasil pre – test sebesar 3,06 menjadi 6,36 pada post – test.

Hasil penelitian Kurniati (2008) menyimpulkan bahwa hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT lebih tinggi dibandingkan dengan yang diajarkan menggunakan model pembelajaran konvesional. Sedangkan STAD merupakan salah satu tipe kooperatif yang menenkankan pada adanya aktivitas dan interaksi diantara siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi yang maksimal. Dari hasil penelitian rata- rata pencapaian hasil belajar siswa yang mendapat pengajaran dengan pendekatan pengajaran keterampilan proses melalui pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah 8,02 sedangkan rata- rata pencapaian hasil belajar siswa yang menggunakan pengajaran konvesional adalah sebesar 7,53 . Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif tipe STAD memberi pengaruh yang positif terhadap hasil belajar kimia siswa . Dan hasil penelitian yang lain telah dilakukan Siti Khadijah dikelas X SMA Teladan Medan pada pembelajaran dengan menggunakan kooperatif tipe STAD memberikan peningkatan hasil belajar yang signifikan terhadap pokok bahasan laju reaksi sebesar 55,58 %, Fitriani Sinaga (2007) menunjukkan perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan pembelajaran kooperatif tipe STAD yang dikombinasikan dengan metode diskusi pada pokok bahasan laju reaksi, yakni diperoleh rata- rata tes akhir pada kelas ekperiment adalah 7,54 dengan varians 1,01 dan rata- rata tes akhir pada kelas kontrol 6,80 dengan varians 1,06.


(11)

4

Pada model pembelajaran kooperatif ini, kita dapat menghubungkan dengan pendidikan karakter supaya hasil belajar siswa dapat meningkat. Pendidikan karakter bisa diartikan sebagai sebuah bantuan sosial agar individu itu dapat bertumbuh dalam menghayati kebebasannya dalam hidup bersama dengan orang lain dalam dunia. Pendidikan karakter juga sebagai sebuah pedagogik memiliki tujuan agar setiap pribadi semakin menghayati individualitasnya, mampu menggapai kebebasan yang dimilikinya sehingga dapat semakin bertumbuh sebagai pribadi maupun sebagai warga negara yang bebas dan bertanggung jawab (Zainal,2010).

Pendidikan karakter bukan sekedar memiliki dimensi interagtif, dalam arti mengukuhkan moral intelektual anak didik sehingga menjadi pribadi yang kokoh dan tahan uji, melainkan juga bersifat kuratif secara personal maupun sosial. Pendidikan bisa menjadi sebuah jalan keluar bagi proses perbaikan dalam masyarakat kita. Situasi yang ada menjadi alasan utama agar pendidikan karakter segera dilaksanakan dalam lembaga pendididikan kita (Doni Koesoema, 2010). Salah satu pendidikan karakter yang dapat diterapkan antara lain : disiplin dan bertanggung jawab kreatif.

Hasil penelitian tentang pengaruh kecerdasan emosi anak sesuai dengan pendapat Daniel Goleman tentang keberhasilan seseorang di masyarakat, ternyata 80 persen dipengaruhi oleh kecerdasan emosi, dan hanya 20 persen ditentukan oleh kecerdasan otak (IQ). Anak-anak yang mempunyai masalah dalam kecerdasan emosinya, akan mengalami kesulitan belajar, bergaul dan tidak dapat mengontrol emosinya. Anak-anak yang bermasalah ini sudah dapat dilihat sejak usia pra-sekolah, dan kalau tidak ditangani akan terbawa sampai usia dewasa. Sebaliknya para remaja yang berkarakter akan terhindar dari masalah-masalah umum yang dihadapi oleh remaja seperti kenakalan, tawuran, narkoba, miras, perilaku seks bebas, dan sebagainya (Megawangi dan Williams, 2011).

Pembinaan karakter juga termasuk dalam materi yang harus diajarkan dan dikuasai serta direalisasikan oleh peserta didik dalam kehidupan sehari-hari. Materi yang dimaksud adalah materi kimia dan dikhususkan pada materistruktur atom.Struktur atom adalah materi awal pada pelajaran kimia SMA. Struktur atom


(12)

adalah materi dasar dengan konsep abstrak. Konsep dasar ini yang akan dipergunakan oleh siswa untuk memahami konsep kimia selanjutnya. Jadi, untuk konsep dasar yang cukup abstrak seperti struktur atom, dibutuhkan suatu usaha untuk memudahkan siswa dalam memahami konsep tersebut. Salah satu usaha yang dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut dengan menciptakan model pembelajaran NHT dengan STAD yang diintegrasikan pendidikan karakter.

Dari uraian tersebut, penulis terinspirasi untuk melakukan suatu penelitian yang berjudul Perbedaan Hasil Belajar Kimia Pada Pokok Bahasan Struktur Atom Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT dengan STAD Terintegrasi Pendidikan Karakter”. Perbandingan antara model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Heads Together) dengan STAD serta dikaitkan dengan pendidikan karakter diharapkan dapat membangkitkan minat siswa untuk belajar sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan dapat membentuk siswa yang tidak hanya cerdas dalam intelektual tetapi berkualitas dalam perilaku. 1.2.Ruang Lingkup Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka ruang lingkup masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Rendahnya hasil belajar siswa khususnya materi kimia.

2. Pelaksanaan pendidikan berkarakter di sekolah kurang optimal. 3. Kurangnya minat siswa dalam belajar.

1.3.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan ruang lingkup masalah maka rumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah ada perbedaaan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model Pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Heads Together) dengan STAD Terintegrasi Pendidikan Karakter ?

2. Apakah karakter siswa berkorelasi positif dengan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan STAD ?


(13)

6

1.4.Batasan masalah

Adapun batasan masalah dalam penelitian ini antara lain :

1. Penelitian ini dibatasi pada penerapan pendidikan berkarakter yaitu disiplin, percaya diri dan bertanggung jawab.

2. Perbedaan Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Pokok Bahasan Struktur Atom Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT dengan STAD Terintegrasi Pendidikan Karakter.

3. Materi kimia yang diajarkan adalah struktur atom yang dibatasi pada materi : - Perkembangan teori atom mulai dari Dalton sampai teori atom Modern. - Partikel dasar (proton, elektron dan neutron).

- Konfigurasi elektron dan elektron valensi. 1.5.Tujuan penelitian

Berdasarkan batasan masalah diatas, maka yang menjadi tujuan penelitian adalah :

1. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model kooperatif tipe NHT dengan STAD Terintegrasi Pendidikan Karakter.

2. Untuk mengetahui model kooperatif manakah yang paling cocok untuk diterapkan dalam materi struktur atom.

1.6.Manfaat penelitian

Manfaat dari hasil penelitian ini adalah :

1. Sebagai bahan masukan bagi guru atau calon guru agar dapat menerapkan pendidikan berkarakter di sekolah untuk membentuk karakter siswa yang berkualitas.

2. Sebagai masukan bagi guru atau calon guru untuk dapat menerapkan model pembelajaran NHT (Numbered Heads Together) dan STAD sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Peningkatan kualitas pembelajaran kimia yang efisien dan efektif sehingga terjadi peningkatan hasil belajar khususnya pada pokok bahasan struktur atom.


(14)

1.7 Defenisi Operasional

1. Pendidikan berkarakter yang memiliki dimensi individual berkaitan erat dengan pendidikan nilai dan pendidikan moral seseorang. Sementara, pendidikan berkarakter yang berkaitan dengan dimensi sosial yang kondusif bagi pertumbuhan individu. Disini,terdapat gradualitas dalam relasi kekuasaan, mulai dari yang otoritarian sampai dengan demokratis (Doni Koesoema, 2010).

2. Karakter yang muncul adalah Displin, dengan deskriptor : menaati tata tertib sekolah, mengikuti pelajaran dengan baik, pelaksanaan kelompok. Percaya Diri, dengan deskriptor tidak bertanya atau mengeluarkan pendapat, hanya bertanya atau mengeluarkan pendapat, bertanya dan mengeluarkan pendapat. Tangggung

Jawab dengan deskritor, ikut mencari solusi, menjawab pertanyaan dan

menyelesaikan tugas yang diberi.

3. Dalam penelitian ini peneliti mencoba mengkaji penerapan model pembelajaran kooperatif NHT (Numbered Heads Together) dengan STAD dalam proses pembalajaran. Numbered Head Together (NHT) atau pedoman berpikir bersama adalah merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan sebagai alternatif terhadap struktur kelas tradisional dan model pembelajaran STAD ini merupakan salah satu tipe kooperatif yang menekankan pada adanya aktivitas dan interaksi diantara siswa untu saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi yang maksimal (Isjoni,2009).


(15)

48

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan yaitu :

1. Dari peningkatan hasil belajar siswa tersebut, terdapat perbedaan peningkatan hail belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran koperatif tipe NHT dibandingkan dengan model pembelajaran koperatif tipe STAD Terintegrasi Pendidikan Karakter sebesar 8,6 % pada pada pokok bahasan Struktur Atom di kelas X SMA Prayatna Medan.

2. Model koperatif yang paling cocok untuk diterapkan dalam pembelajaran pokok bahasan Struktur Atom adalah model koperati tipe NHT.

5.2. Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas maka peneliti menyarankan hal-hal berikut :

1. Bagi guru diharapkan dapat memperbaiki model pembelajaran di sekolah sehingga dapat mengacu peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah khususnya dengan menerapakan model pembelajaran koperatif tipe NHT dan STAD

2. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti lebih lanjut mengenai pembelajaran model koperatif tipe NHT dan STAD ini, agar lebih memperhatikan kelemahan-kelemahan dalam pembelajaran ini sehingga dapat diperoleh hasil yang lebih baik.


(16)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S., (2008),Dasar – dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Akasara, Jakarta. Ahmadi, Abu, (2001),Ilmu Pendidikan, Penerbit Rineka Cipta, Semarang.

Aqib, Z., (2011), Pendididkan Karakter Membangun Perilaku Positif Anak Bangsa, Penerbit Yrama Widya, Bandung.

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan (2010),Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Proposal Penelitian Kependidikan, FMIPA Unimed.

Isjoni, (2007), Guru Harus Mampu Bebahasa Inggris dan Komputer, http://bikkb.riau.go.id/index.php?option=comcontentdantask=view dan id321 dan itemid=2. (diakses Pebruari 2012).

Koesoema, A.D., (2010),Pendidikan Karakter: Strategi Mendidik Anak di Zaman Global, Penerbit Grasindo, Jakarta.

Lie, A.,(2007) Cooperatif Learning Mempraktikkan Cooperatif Learning di Ruang-Ruang Kelas, Penerbit Grasindo, Jakarta.

Megawangi., dan Williams., (2009), Kecerdasan Plus Karakter: http://karakterbangkit.blogspot.com/2009/03/kecerdasan-plus-karakter.html (diakses Pebruari 2012)

Megawangi., dan Williams., (2011), Dampak Pendidikan Karakter Terhadap Akademi Anak: http://pondokibu.com/parenting/pendidikan-psikologi-anak/dampak-pendidikan-karakter-terhadap-akademi-anak/ (diakses Februari 2012).

Huda, M., (2011),Cooperative Learning, Penerbit Pustaka Pelajar, Yogyakarta. Purba, M.,(2007), Kimia Untuk SMA Kelas X Semester1,Penerbit Erlangga,Jakarta. Sirait, F., (2010), Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Numbered Heads

Together) Dan STAD Sebagai Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Hidrokarbon Di Kelas X SMA Negeri 1 Sei Bamban., Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Slameto, (2003), Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Penerbit Gramedia, Jakarta.

Slavin, R., (1995), Cooperatif Learning, Reseach and Praktice. Second Edition. Masschusetts, Allyn and Baon Publisher.


(17)

50

Sriwahyuni, D., (2007), Pengaruh Pendekatan Keterampilan Proses Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Larutan Elektrolit Dan Non elektrolit., Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Suahariati, (2009), Pengaruh Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Siswa.,Skripsi, FMIPA,Unimed,Medan.

Sudjana, (1989),Metode Statistika, Penerbit Tarsito, Bandung. Sudjana., (2005),Metoda Statistika, Penerbit Torsito, Bandung.

Sudrajat, A., (2010),Pendidikan Karakter Di Sekolah: http://akhmadsudrajat.wordpress.com (diakses Pebruari 2012)

Sugiarti, (2011), Perbedaan Aktivitas dan Hasil Belajar Peserta Didik SMA Kelas X Pada Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT dan MAM., Tesis, FMIPA, Unimed, Medan.

Tagika, S., (2011), perbedaan hasil belajar kimia siswa yang menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan tipe Jigsaw pada pokok bahasan asam basa di SMK Tri Sakti Lubuk Pakam., Skripsi, FMIPA,Unimed,Medan

Trianto, (2009),Mendesain Model Pembelajaran Inovatif- Progresif, Penerbit Kencana Perdana Group, Jakarta.

Yuliana, I., (2008), Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Struktur Atom Kelas XI SMA Negeri 14 Medan Tahun Ajaran 2008/2009., Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.


(1)

adalah materi dasar dengan konsep abstrak. Konsep dasar ini yang akan dipergunakan oleh siswa untuk memahami konsep kimia selanjutnya. Jadi, untuk konsep dasar yang cukup abstrak seperti struktur atom, dibutuhkan suatu usaha untuk memudahkan siswa dalam memahami konsep tersebut. Salah satu usaha yang dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut dengan menciptakan model pembelajaran NHT dengan STAD yang diintegrasikan pendidikan karakter.

Dari uraian tersebut, penulis terinspirasi untuk melakukan suatu penelitian yang berjudul “Perbedaan Hasil Belajar Kimia Pada Pokok Bahasan Struktur Atom Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT dengan STAD Terintegrasi Pendidikan Karakter”. Perbandingan antara model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Heads Together) dengan STAD serta dikaitkan dengan pendidikan karakter diharapkan dapat membangkitkan minat siswa untuk belajar sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan dapat membentuk siswa yang tidak hanya cerdas dalam intelektual tetapi berkualitas dalam perilaku.

1.2.Ruang Lingkup Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka ruang lingkup masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Rendahnya hasil belajar siswa khususnya materi kimia.

2. Pelaksanaan pendidikan berkarakter di sekolah kurang optimal. 3. Kurangnya minat siswa dalam belajar.

1.3.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan ruang lingkup masalah maka rumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah ada perbedaaan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model Pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Heads Together) dengan STAD Terintegrasi Pendidikan Karakter ?

2. Apakah karakter siswa berkorelasi positif dengan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan STAD ?


(2)

1.4.Batasan masalah

Adapun batasan masalah dalam penelitian ini antara lain :

1. Penelitian ini dibatasi pada penerapan pendidikan berkarakter yaitu disiplin, percaya diri dan bertanggung jawab.

2. Perbedaan Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Pokok Bahasan Struktur Atom Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT dengan STAD Terintegrasi Pendidikan Karakter.

3. Materi kimia yang diajarkan adalah struktur atom yang dibatasi pada materi : - Perkembangan teori atom mulai dari Dalton sampai teori atom Modern. - Partikel dasar (proton, elektron dan neutron).

- Konfigurasi elektron dan elektron valensi.

1.5.Tujuan penelitian

Berdasarkan batasan masalah diatas, maka yang menjadi tujuan penelitian adalah :

1. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model kooperatif tipe NHT dengan STAD Terintegrasi Pendidikan Karakter.

2. Untuk mengetahui model kooperatif manakah yang paling cocok untuk diterapkan dalam materi struktur atom.

1.6.Manfaat penelitian

Manfaat dari hasil penelitian ini adalah :

1. Sebagai bahan masukan bagi guru atau calon guru agar dapat menerapkan pendidikan berkarakter di sekolah untuk membentuk karakter siswa yang berkualitas.

2. Sebagai masukan bagi guru atau calon guru untuk dapat menerapkan model pembelajaran NHT (Numbered Heads Together) dan STAD sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Peningkatan kualitas pembelajaran kimia yang efisien dan efektif sehingga terjadi peningkatan hasil belajar khususnya pada pokok bahasan struktur atom.


(3)

1.7 Defenisi Operasional

1. Pendidikan berkarakter yang memiliki dimensi individual berkaitan erat dengan pendidikan nilai dan pendidikan moral seseorang. Sementara, pendidikan berkarakter yang berkaitan dengan dimensi sosial yang kondusif bagi pertumbuhan individu. Disini,terdapat gradualitas dalam relasi kekuasaan, mulai dari yang otoritarian sampai dengan demokratis (Doni Koesoema, 2010).

2. Karakter yang muncul adalah Displin, dengan deskriptor : menaati tata tertib sekolah, mengikuti pelajaran dengan baik, pelaksanaan kelompok. Percaya Diri, dengan deskriptor tidak bertanya atau mengeluarkan pendapat, hanya bertanya atau mengeluarkan pendapat, bertanya dan mengeluarkan pendapat. Tangggung Jawab dengan deskritor, ikut mencari solusi, menjawab pertanyaan dan menyelesaikan tugas yang diberi.

3. Dalam penelitian ini peneliti mencoba mengkaji penerapan model pembelajaran kooperatif NHT (Numbered Heads Together) dengan STAD dalam proses pembalajaran. Numbered Head Together (NHT) atau pedoman berpikir bersama adalah merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan sebagai alternatif terhadap struktur kelas tradisional dan model pembelajaran STAD ini merupakan salah satu tipe kooperatif yang menekankan pada adanya aktivitas dan interaksi diantara siswa untu saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi yang maksimal (Isjoni,2009).


(4)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan yaitu :

1. Dari peningkatan hasil belajar siswa tersebut, terdapat perbedaan peningkatan hail belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran koperatif tipe NHT dibandingkan dengan model pembelajaran koperatif tipe STAD Terintegrasi Pendidikan Karakter sebesar 8,6 % pada pada pokok bahasan Struktur Atom di kelas X SMA Prayatna Medan.

2. Model koperatif yang paling cocok untuk diterapkan dalam pembelajaran pokok bahasan Struktur Atom adalah model koperati tipe NHT.

5.2. Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas maka peneliti menyarankan hal-hal berikut :

1. Bagi guru diharapkan dapat memperbaiki model pembelajaran di sekolah sehingga dapat mengacu peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah khususnya dengan menerapakan model pembelajaran koperatif tipe NHT dan STAD

2. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti lebih lanjut mengenai pembelajaran model koperatif tipe NHT dan STAD ini, agar lebih memperhatikan kelemahan-kelemahan dalam pembelajaran ini sehingga dapat diperoleh hasil yang lebih baik.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S., (2008),Dasar – dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Akasara, Jakarta. Ahmadi, Abu, (2001),Ilmu Pendidikan, Penerbit Rineka Cipta, Semarang.

Aqib, Z., (2011), Pendididkan Karakter Membangun Perilaku Positif Anak Bangsa, Penerbit Yrama Widya, Bandung.

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan (2010),Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Proposal Penelitian Kependidikan, FMIPA Unimed.

Isjoni, (2007), Guru Harus Mampu Bebahasa Inggris dan Komputer, http://bikkb.riau.go.id/index.php?option=comcontentdantask=view dan id321 dan itemid=2. (diakses Pebruari 2012).

Koesoema, A.D., (2010),Pendidikan Karakter: Strategi Mendidik Anak di Zaman Global, Penerbit Grasindo, Jakarta.

Lie, A.,(2007) Cooperatif Learning Mempraktikkan Cooperatif Learning di Ruang-Ruang Kelas, Penerbit Grasindo, Jakarta.

Megawangi., dan Williams., (2009), Kecerdasan Plus Karakter: http://karakterbangkit.blogspot.com/2009/03/kecerdasan-plus-karakter.html (diakses Pebruari 2012)

Megawangi., dan Williams., (2011), Dampak Pendidikan Karakter Terhadap Akademi Anak: http://pondokibu.com/parenting/pendidikan-psikologi-anak/dampak-pendidikan-karakter-terhadap-akademi-anak/ (diakses Februari 2012).

Huda, M., (2011),Cooperative Learning, Penerbit Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Purba, M.,(2007), Kimia Untuk SMA Kelas X Semester1,Penerbit Erlangga,Jakarta.

Sirait, F., (2010), Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Numbered Heads Together) Dan STAD Sebagai Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Hidrokarbon Di Kelas X SMA Negeri 1 Sei Bamban., Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Slameto, (2003), Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Penerbit Gramedia, Jakarta.

Slavin, R., (1995), Cooperatif Learning, Reseach and Praktice. Second Edition. Masschusetts, Allyn and Baon Publisher.


(6)

Sriwahyuni, D., (2007), Pengaruh Pendekatan Keterampilan Proses Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Larutan Elektrolit Dan Non elektrolit., Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Suahariati, (2009), Pengaruh Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Siswa.,Skripsi, FMIPA,Unimed,Medan.

Sudjana, (1989),Metode Statistika, Penerbit Tarsito, Bandung.

Sudjana., (2005),Metoda Statistika, Penerbit Torsito, Bandung.

Sudrajat, A., (2010),Pendidikan Karakter Di Sekolah: http://akhmadsudrajat.wordpress.com (diakses Pebruari 2012)

Sugiarti, (2011), Perbedaan Aktivitas dan Hasil Belajar Peserta Didik SMA Kelas X Pada Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT dan MAM., Tesis, FMIPA, Unimed, Medan.

Tagika, S., (2011), perbedaan hasil belajar kimia siswa yang menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan tipe Jigsaw pada pokok bahasan asam basa di SMK Tri Sakti Lubuk Pakam., Skripsi, FMIPA,Unimed,Medan

Trianto, (2009),Mendesain Model Pembelajaran Inovatif- Progresif, Penerbit Kencana Perdana Group, Jakarta.

Yuliana, I., (2008), Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Struktur Atom Kelas XI SMA Negeri 14 Medan Tahun Ajaran 2008/2009., Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.


Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar siswa atara model pembelajaran NHT (numbered head together) dengan stad (student team achievment division pada konsep laju reaksi)

3 10 173

Pengaruh Teknik Gnt Pada Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Smp Kelas Vii Pada Konsep Organisasi Kehidupan

1 21 280

Peningkatan hasil belajar PKN siswa kelas IV MI Attaqwa Bekasi Utara melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions)

0 5 152

STUDI KOMPARASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN NHT YANG DILENGKAPI MEDIA WORKSHEET TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN STRUKTUR ATOM.

0 4 25

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA YANG MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENTS TEAM ACHIEVEMENTS DIVISION) DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA POKOK BAHASAN IKATAN KIMIA.

0 2 22

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERBASIS PRAKTIKUM TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA PADA POKOK BAHASAN SISTEM KOLOID.

1 4 20

HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DENGAN TIPETEAM GAMES TOURNAMENT PADA POKOK BAHASAN STRUKTUR ATOM.

1 16 17

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERINTEGRASI PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN STRUKTUR ATOM DI SMA.

0 2 21

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION STAD MENGGUNAKAN MEDIA POWERPOINT PADA POKOK BAHASAN STRUKTUR ATOM UNTUK MENINGKATKANMOTIVASI DAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA.

0 1 23

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER DENGAN MEDIA KARTU KERJA TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN STRUKTUR ATOM.

0 1 21